alat - alat geologi
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
1/33
Pengenalan Palu Geologi
Dalam geologi dikenal dua jenis palu yang masing-masing memiliki bentuk
dan kegunaan yang spesifik sehingga hanya cocok digunakan untuk batuan yang
sudah di tentukan sesuai dengan peruntukannya.
I. Palu pick point
Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang runcing. Palu
tipe ini biasanya digunakan untuk tipe batuan yang keras atau padat (massif)
misalnya pada batuan beku dan batuan metamorf.
2. Palu chisel point (batuan sedimen)
Merupakan tipe palu yang mana memiliki salah satu bagian yang pipih, bias di
gunakan untuk megait perlapisan pada batuan untuk mengait perlapisan pada
batuan. Palu tipe ini biasanya di gunakan untuk tipe yang lunak misalnya pada
batuan sedimen.
http://1.bp.blogspot.com/-OqTXWY_MVOA/T1EDz2-vmfI/AAAAAAAAADw/ejzIo4cAoJ0/s1600/palu+1.jpghttp://1.bp.blogspot.com/--eVyEjd5Fmk/T1EDpXMIt9I/AAAAAAAAADo/wRNgMC5KEe8/s1600/palu+2.pnghttp://1.bp.blogspot.com/-OqTXWY_MVOA/T1EDz2-vmfI/AAAAAAAAADw/ejzIo4cAoJ0/s1600/palu+1.jpghttp://1.bp.blogspot.com/--eVyEjd5Fmk/T1EDpXMIt9I/AAAAAAAAADo/wRNgMC5KEe8/s1600/palu+2.png -
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
2/33
B. Pengenalan Kompas Geologi ( Brunton )
B.1 Kompas Geologi
Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alat -alat yang dipakai
dalam berbagai kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk mengukur
kedudukan unsur-unsur struktur geologi. Kompas geologi merupakan
kombinasi dari ketiga fungsi alat tersebut. Jenis kompas yang akan
dibahas disini adalah tipe Brunton dari berbagai merek.
B.1.1Bagian-Bagian utama kompas geologi
Bagian-bagian utama kompas geologi tipe Brunton diperlihatkan
dalam (Gambar II.1). Yang terpenting diantaranya adalah :
1. Jarum magnet
Ujung jarum bagian utara selalu mengarah ke kutub utara magnetbumi (bukan kutub utara geografi). Oleh karena itu terjadi
penyimpangan dari posisi utara geografi yang kita kenal sebagai
deklinasi. Besarnya deklinasi berbeda dari satu tempat ke tempat
lain. Agar kompas dapat menunjuk posisi geografi yang benar maka
graduated circle harus diputar.
Penting sekali untuk memperhatikan dan kemudian mengingat
tanda yang digunakan untuk mengenal ujung utara jarum kompas
itu. Biasanya diberi warna (merah, biru atau putih).
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
3/33
2. Lingkaran pembagian derajat (graduated circle)
Dikenal 2 macam jenis pembagian derajat pada kompas geologi,
yaitu kompas Azimuth dengan pembagian derajat dimulai 0
o
padaarah utara (N) sampai 360
o, tertulis berlawanan dengan arah
perputaran jarum jam dan kompas kwadran dengan pembagian
derajat dimulai 0opada arah utara (N) dengan selatan (S), sampai
90opada arah timur (E) dan barat (W). (Gambar II.2)
3. Klinometer
Yaitu bagian kompas untuk mengukur besarnya kecondongan
atau kemiringan suatu bidang atau lereng. Letaknya di bagian dasar
kompas dan dilengkapi dengan gelembung pengatur horizontal dan
pembagian skala (Gb. II.3A). Pembagian skala tersebut dinyatakan
dalam derajat dan persen.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
4/33
B.2 Menyesuaikan Inklinasi dan Deklinasi
Sebelum kompas digunakan di lapangan, hendaknya diperiksa dahulu
apakah inklinasi dan deklinasinya telah disesuaikan dengan keadaantempat pekerjaan.
B.2.2Inklinasi
Inklinasi adalah kecondongan jarum kompas yang disebabkan
oleh perbedaan letak geografi suatu daerah terhadap kutub bumi.
Sudut kecondongan akan hampir 0 (horizontal) apabila kita berada di
dekat/di sekitar equator, dan semakin bertambah besar apabila
mendekati kutub-kutub bumi. Dengan demikian, maka tiap tempat di
atas bumi ini akan mempunyai sudut inklinasi yang berbeda-beda.
Pada dasarnya, sebelum kompas geologi itu dapat digunakan dengan
baik, kedudukan jarum harus horizontal. Untuk itu bisa digunakan
beban (biasanya ada) yang dapat digeser sepanjang jarum kompas
(Gambar II.2Bbeban).
B.2.3Deklinasi
Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum
kompas dan arah utara sebenarnya (Utara geografi), sebagai akibat
dari tidak berimpitnya titik utara magnit dan titik utara geografi.
Besarnya deklinasi di suatu daerah umumnya ditunjukkan pada peta
topografi daerah tersebut. Untuk menyesuaikan agar kompas yang
akan dipakai menunjukkan arah utara yang sebenarnya, lingkaran
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
5/33
derajat pada kompas harus digeser dengan cara memutar adjusting
screw yang terdapat pada sisi kompas sebesar deklinasi yang
disebutkan (11 pada gambar II.1) contoh :Deklinasi di suatu daerah adalah 15
oWest.
Artinya, utara magnetik berada 15osebelah barat dari utara geografi.
Dalam hal ini lingkaran derajat harus diputar, sehingga index (13 pada
gambar II.1) akan menunjuk pada angka 15osebelah barat titik 0
o.
B.3Penggunaan Kompas Geologi
Kompas geologi selain digunakan untuk menentukan arah, juga dapat
dipakai untuk mengukur besarnya sudut lereng.
B.3.1Menentukan arah azimuth dan cara menentukan lokasi
Arah yang dimaksudkan disini adalah arah dari titik tempat berdiri
ke tempat yang dibidik atau dituju. Titik tersebut dapat berupa :
puncak bukti, patok yang sengaja dipasang, dan lain-lain. Untuk
mendapatkan hasil pembacaan yang baik, dianjurkan mengikuti
tahapan sebagai berikut :
1. Kompas dipegang dengan tangan kiri setinggi pinggang (Gambar II.
4A)
2. Kompas dibuat horizontal (dengan bantuan mata lembu 8 pada
Gb. II.1) dan dipertahankan demikian selama pengamatan.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
6/33
3. Cermin diatur, terbuka kurang lebih 135o menghadap ke depan dan
sighting arm dibuka horizontal dengan peep sight ditegakkan
(Gambar II. 4B).4. Badan diputar sedemikian rupa sehingga titik atau benda yang
dimaksud tampak pada cermin dan berimpit dengan ujung sighting
arm dan garis tengah dan garis tengah pada cermin. Sangat
penting diingat bahwa : bukan hanya tangan dengan kompas yang
berputar tetapi seluruh badan.
5. Baca jarum utara kompas, setelah jarum tidak bergerak. Hasil
bacaan adalah arah yang dimaksud. Pada gambar II.A, azimuth = S
45odan pada gambar II.B, azimuth = N 220
oE.
Hasil pembacaan arah dapat dipakai untuk menentukan lokasi
dimana pengamat berdiri, dengan dibantu peta topografi. Pembidikan
dapat dilakukan ke beberapa obyek yang lokasinya diketahui dengan
pasti di peta (biasanya tiga obyek) kemudian arah-arah tersebut
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
7/33
ditarik pada peta dengan menggunakan busur derajat dan segitiga.
Titik potong ketiganya, yang bila pembacaannya tepat, akan hanya
berpotongan di satu titik. Titik tersebut adalah titik dimana pengamatberdiri (lihat juga II.6).
Membaca arah dapat juga dilakukan dengan memegang dan
menempatkan kompas pada posisi mata (Gambar II. 5A).
Kompas dipegang horizontal dengan cermin dilipat 45odan
menghadap ke mata (Gambar II. 5B). Arah yang ditunjukkan jarum
dapat dibaca melalui cermin. Karena tangan penunjuk arah terbalik
(menghadap kita), maka yang dibaca adalah ujung selatan jarum
kompas. Yang mana dari kedua cara ini yang paling baik adalah
tergantung dari kebiasaan kita dan keadaan medan.
B.3.2Mengukur besarnya sudut suatu lereng dan menentukan
ketinggian suatu titik
Untuk mengukur besarnya sudut lereng dilakukan tahapan sebagai
berikut :
1. Tutup kompas dibuka kurang lebih 45o, sighting arm dibuka dan
ujungnya di tekuk 90o.
2. Kompas dipegang dengan posisi seperti yang diperlihatkan dalam
Gb. II.6. Skala klinometer harus di sebelah bawah.
3. Melalui lubang peep-sight dan sighting-window dibidik titik yang
dituju. Usahakan agar titik tersebut mempunyai tinggi yang sama
dengan jarak antara mata pengamat dengan tanah tempat berdiri.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
8/33
4. Klinometer kemudian diatur dengan jalan memutar pengatur d i
bagian belakang kompas, sehingga gelembung udara dalam
clinometer level berada tepat di tengah (Gambar II.3A).5. Baca skala yang ditunjukkan klinometer seperti yang ditunjukkan
dalam Gb. II. 3B. Satuan kemiringan dapat dinyatakan dalam
derajat maupun dalam persen.
Apabila jarak antara tempat berdiri dan titik yang dibidik diketahui,
misalnya dengan mengukurnya di peta maka perbedaan tinggi antara
kedua titik tersebut dapat dihitung. Perbedaan tinggi tersebut dapat
juga diketahui dengan cara seperti yang diperlihatkan dalam Gb. II.7.
Dalam hal ini, ikutilah prosedur sebagai berikut :
1. Letakkan angka 0 klinometer berimpit dengan angka 0 pada skala.
2. Pegang kompas seperti Gb. II.6, gerakan dalam arah vertikal
sedemikian rupa sehingga gelembung udara berada di tengah (no.
9 dalam Gb. II.1 atau Gb. II.3A).
3. Bidiklah melalui lubang pengintip sehingga mata, lubang pengintip
dan garis pada jendela panjang (no. 4 pada Gb. II.1) berada dalam
satu garis lurus. Perpanjangan dari garis lurus tersebut akan
menembus permukaan tanah di depan pada suatu titik tertentu.
Ingat-ingatlah titik tembus ini.
4. Beda tinggi antara pengamat berdiri dan titik tembus tadi sama
dengan tinggi pengamat dari telapak sepatu sampai mata.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
9/33
5. Berpindahlah ke titik tembus tadi dan ulanglah prosedur no. 2
dan 3 di atas sampai daerah yang akan anda ukur selesai.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih teliti dalam pengukuran arahdan sudut lereng, dapat digunakan kaki tiga (tripod) seperti pada
gambar II.8.
B.4Mengukur kedudukan unsur struktur
Dalam geologi kita hanya mengenal adanya 2 (dua) jenis unsur
struktur, yaitu struktur bidang dan struktur garis.
B.4.1Mengukur kedudukan bidang
Yang dimaksud dengan struktur bidang adalah bidang perlapisan,
kekar, sesar, foliasi, dan sebagainya. Kedudukannya dapat dinyatakan
dengan jurus dan kemiringan atau dengan arah kemiringan dan
kemiringan.
Ada beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengukur
kedudukan struktur demikian di lapangan, dan cara mana yang paling
baik tergantung dari selera masing-masing atau telah ditetapkan dan
merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh instansi tempat kita bekerja.
Di sini hanya akan dikemukakan 3 (tiga) cara saja yang paling lazim
dilakukan dan dapat dimengerti oleh setiap pemeta atau geologiawan.
B.4.2Dengan kompas azimuth
Mengukur jurus dan kemiringan dengan kompas azimuth, ikutilah
prosedur sebagai berikut :
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
10/33
1. Bukalah cermin kompas > 90o
2. Letakkan salah satu sisi kompas yang bertanda E atau W (bukan N
atau S) pada bidang yang akan diukur.3. Aturlah posisi kompas sedemikian rupa sampai horizontal dengan
bantuan mata lembu. Tetapi harus dijaga agar sisi kompas tetap
menempel pada bidang yang diukur (bila bidangnya renjul,
lakukanlah itu dengan bantuan clipboard atau yang semacamnya).
4. Bacalah jarum utara dan segera catat agar tidak lupa (bila kompas
diangkat, jarum akan bergerak). Angka yang anda baca adalah
jurus bidang yang diukur.
5. Tandailah garis potong antara : bidang yang diukur dengan bidang
dasar kompas (= bidang horizontal). Biasanya dengan menekan
angka keras atau menggeser agak keras.
6. Ubahlan posisi kompas sehingga bidang dasar komp;as tegak lurus
terhadap garis potong (= jurus) pada nomor 5.
7. Aturlah klinometer sehingga gelembung pengatur horizontal
terletak di tengah. Kemudian bacalah angka yang ditunjukkan
(dalam hal ini kompas dapat diangkat). Hasil yang diperoleh adalah
besarnya kemiringan.
8. Putarlah kompas sedemikian rupa sehingga posisinya seperti dalam
gambar II. 9C. Buatlah horizontal dan bacalah arah yang
ditunjukkan jarum utara : misalnya N, NE, E, SE, S, SW, W, NW.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
11/33
Angkanya tidak perlu dicatat. Hasil pembacaan adalah arah
kemiringan.
Kedudukan struktur bidang yang diukur dapat dicatat sebagaiberikut : (misalnya) N 45
oE/20
oSE, artinya : jurus bidang adalah timur
laut dan miring atau condong 20oke arah tenggara. Bidang N
45oE/20
oSE bisa juga dibaca dan dicatat sebagai N 225
oE/20
oSE.
Angka yang pertama diperoleh karena yang ditempel adalah sisi yang
bertanda E sedang angka yang kedua karena yang ditempel adalah sisi
yang bertanda W.
B.4.3Dengan kompas kwadran
Untuk mengukur jurus, lekatkan sisi kompas yang bertanda E atau
W, letakkan horizontal dan baca salah satu ujung jarum. Dianjurkan
agar selalu membaca angka pada belahan utara kompas (atau bagian
dengan tanda N). Dengan demikian kita akan mempunyai bacaan-
bacaan sebagai berikut N E atau N.W (tidak akan terjadi SE atau
S..W).
Untuk mendapatkan kemiringan prosedurnya sama seperti pada
kompas azimuth, dan harus dinyatakan kemana arah kemiringannya.
Untuk arah kemiringan hanya jarum utara yang dibaca.
Contoh : N 30oE/15
oNW
N 40oW/20
oNW
N 40oW/25
oSW dan sebagainya
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
12/33
B.4.4Membaca arah dan besarnya kemiringan
Cara ini dapat diterapkan baik untuk kompas azimuth maupun
kwadran. Pada dasarnya cara ini adalah mengukur arah dan besarnyakemiringan bidang. Artinya kemana arah kemiringannya dan berapa
besarnya. Jurusnya tidak diukur, tetapi dapat diketahui dengan
sendirinya yaitu tegak lurus pada arah kemiringan. Perbedaannya
dengan kedua cara terdahulu adalah pencatatan dan plotting dalam
peta.
a. Pengukuran jurus
b. Pengukuran kemiringan
c. Pengukuran arah kemiringan
Prosedur mengukurnya adalah sebagai berikut :
a. Letakkan sisi kompas dengan cermin sejajar bidang yang diukur
(atau sama dengan mendekatkan sisi kompas dengan tanda S)
Gb. II. 9C
b. Angka yang ditunjuk jarum utara adalah arah kemiringan bidang.
c. Besarnya kemiringan diketahui dengan prosedur-prosedur yang
sama seperti pada cara pertama dan kedua (Gambar II. 9B)
d. Hasil bacaanyna akan ditulis : 20oN 45
oE artinya : bidang itu miring
20oke arah timur laut.
Cara ini lebih cepat (karena hanya satu kali menentukan arah) dan
tidak mungkin terjadi kekeliruan dalam menentukan arah kemiringan
bidang (kesalahan hanya akan terjadi apabila kita salah membaca
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
13/33
jarum kompas) cara ini juga banyak diterapkan terutama di Eropa
(Inggris) dan perusahaan-perusahaan minyak.
B.4.5Mengukur kedudukan struktur garis
Struktur garis yang dimaksud disini dapat berupa : poros lipatan,
Perpotongan 2 bidang, liniasi mineral, garis-garis pada cermin sesar,
liniasi fragmen pada breaksi dan sebagainya.
Kedudukannya dinyatakan dengan arah dan besarnya
penunjaman atau (plunge) dan pitch. Yang dimaksud dengan arah
disini adalah sama dengan yang dibahas pada II.3.1 (menentukan
azimuth), jadi cara mengukurnya juga sama. Letakkan atau arahkan
kompas dalam posisi horizontal sedemikian rupa sehingga salah satu
sisinya berimpit dengan liniasi yang akan diukur dan sighting arm
sejajar dengan arah garis, kemudian dibaca jarum utara. Cara
mengukurnya, dapat dilakukan dengan meletakkan langsung kompas itu
pada struktur yang diukur, atau sambil berdiri seperti pada gambar.
Adapun penunjaman atau plunge adalah besarnya sudut yang dibu at
oleh struktur garis tersebut dengan bidang horizontal diukur pada
bidang vertikal melalui garis tersebut (Gambar II.10).
Cara menentukan besarnya penunjaman atau plunge (dibaca plans),
adalah dengan membaca klinometer pada saat kedudukan kompas
vertikal dan sisinya diletakkan seluruhnya (jangan hanya ujungnya) pada
garis yang diukur.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
14/33
B.5 Membaca kompas dan cara plotting
B.5.1Membaca arah
Perlu diingat bahwa untuk membaca arah, baik kompas azimuth
maupun kwadran, jarum yang diperhatikan hanyalah jarum utara.
Dalam gambar II.2A arah yang ditunjukkan kompas adalah S 45oE
sedangkan dalam gambar II.2B adalah N 220oE.
B.5.2Membaca jurus
Membaca jurus lapisan sama persis dengan membaca arah oleh
karena jurus tidak lain dari pada arah garis potong antara bidang
lapisan dengan bidang horizontal.
Telah dianjurkan dalam II.4.1.2 bahwa membaca jurus pada kompas
kwadran sebaiknya diamati jarum yang berada di setengah lingkaran
kompas yang bertanda N. Oleh karena itu dapat terjadi bahwa yang
berada di bagian yang bertanda N adalah jarum selatan.
B.5.3Membaca sudut lereng, kemiringan lapisan atau penunjaman
liniasi
Untuk membaca ketiga parameter di atas dipergunakan
klinometer. Pada umumnya yang dibaca adalah skala derajat, tetapi
khusus untuk sudut lereng kadang-kadang juga skala persentase (%).
Untuk skala derajat, pembacaan dapat dilakukan sampai menit
yaitu dengan memperhatikan nonius yang tertera pada klinometer.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
15/33
Pada gambar II.3B, besarnya kemiringan adalah 10o30. Cara
pembacaannya adalah sebagai berikut :
- Garis berangka 0 (nol) pada klinometer menunjuk diantara angka10
0dan 11
0. Artinya lebih besar dari 10
otetapi kurang dari 11
o.
- Untuk membaca kelebihannya dari 10o, perhatikan garis-garis pada
nonius, garis yang mana yang berimpit dengan skala pada derajat.
Dalam contoh adalah garis 30. Dengan demikian angka
kemiringannya adalah 10o30.
- Pada saat yang sama, kemiringan dalam persen adalah 19%.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
16/33
C. Pengenalan Theodolite
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran
sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan
sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical. Dimana sudut sudut
tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara
dua buah titik lapangan.
KONSTRUKSI THEODOLITEKonstruksi instrument theodolite ini secara mendasar dibagimenjadi 3
bagian, lihat gambar di bawah ini
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
17/33
1. Bagian Bawah, terdiri dari pelat dasar dengan tiga sekrup penyetel yangmenyanggah suatu tabung sumbu dan pelat mendatar berbentuk lingkaran.
Pada tepi lingkaran ini dibuat pengunci limbus.
2. Bagian Tengah, terdiri dari suatu sumbu yang dimasukkan ke dalam tabungdan diletakkan pada bagian bawah. Sumbu ini adalah sumbu tegak lurus
kesatu. Diatas sumbu kesatu diletakkan lagi suatu plat yang berbentuk
lingkaran yang berbentuk lingkaran yang mempunyai jari jari plat pada
bagian bawah. Pada dua tempat di tepi lingkaran dibuat alat pembaca
nonius. Di atas plat nonius ini ditempatkan 2 kaki yang menjadi penyanggah
sumbu mendatar atau sumbu kedua dan sutu nivo tabung diletakkan untuk
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
18/33
membuat sumbu kesatu tegak lurus.
Lingkaran dibuat dari kaca dengan garisgaris pembagian skala dan angka
digoreskan di permukaannya. Garisgaris tersebut sangat tipis dan lebih
jelas tajam bila dibandingkan hasil goresan pada logam. Lingkaran dibagi
dalam derajat sexagesimal yaitu suatu lingkaran penuh dibagi dalam 360
atau dalam grades senticimal yaitu satu lingkaran penuh dibagi dalam 400
g.
3. .Bagian Atas, terdiri dari sumbu kedua yang diletakkan diatas kakipenyanggah sumbu kedua. Pada sumbu kedua diletakkan suatu teropong
yang mempunyai diafragma dan dengan demikian mempunyai garis bidik.
Pada sumbu ini pula diletakkan plat yang berbentuk lingkaran tegak sama
seperti plat lingkaran mendatar.
SISTEM SUMBU / POROS PADA THEODOLITE
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
19/33
SYARATSYARAT THEODOLITESyarat syarat utama yang harus dipenuhi alat theodolite sehingga siap
dipergunakan untuk pengukuran yang benar adalah sbb :
1.Sumbu kesatu benarbenar tegak / vertical.2.Sumbu Kedua haarus benarbenar mendatar.3.Garis bidik harus tegak lurus sumbu kedua / mendatar.4.Tidak adanya salah indeks pada lingkaran kesatu.
MACAMMACAM THEODOLITDari konstruksi dan cara pengukuran, dikenal 3 macam theodolite :
1. Theodolite ReiterasiPada theodolite reiterasi, plat lingkaran skala (horizontal) menjadi satu
dengan plat lingkaran nonius dan tabung sumbu pada kiap.
Sehingga lingkaran mendatar bersifat tetap. Pada jenis ini terdapat sekrup
pengunci plat nonius.
2. .Theodolite RepetisiPada theodolite repetisi, plat lingkarn skala mendatar ditempatkan
sedemikian rupa, sehingga plat ini dapat berputar sendiri dengan tabung
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
20/33
poros sebagai sumbu putar.
Pada jenis ini terdapat sekrup pengunci lingkaran mendatar dan sekrup
nonius.
3. Theodolite Elektro OptisDari konstruksi mekanis sistem susunan lingkaran sudutnya antara
theodolite optis dengan theodolite elektro optis sama. Akan tetapi
mikroskop pada pembacaan skala lingkaran tidak menggunakan system
lensa dan prisma lagi, melainkan menggunkan system sensor. Sensor ini
bekerja sebagai elektro optis model (alat penerima gelombang
elektromagnetis). Hasil pertama system analogdan kemudian harus
ditransfer ke system angka digital. Proses penghitungan secara otomatis
akan ditampilkan pada layer (LCD) dalam angka decimal.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
21/33
PENGOPERASIAN THEODOLITEPenyiapan Alat Theodolite
Cara kerja penyiapan alat theodolita antara lain :
1. Kendurkan sekrup pengunci perpanjangan2. Tinggikan setinggi dada3. Kencangkan sekrup pengunci perpanjangan4. Buat kaki statif berbentuk segitiga sama sisi5. Kuatkan (injak) pedal kaki statif6. Atur kembali ketinggian statif sehingga tribar plat mendatar7. Letakkan theodolite di tribar plat8. Kencangkan sekrup pengunci centering ke theodolite9. .Atur (levelkan) nivo kotak sehingga sumbu kesatu benar-benar tegak /
vertical dengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di
tiga sisi alat ukur tersebut.
10.Atur (levelkan) nivo tabung sehingga sumbu kedua benar-benar mendatardengan menggerakkan secara beraturan sekrup pendatar / kiap di tiga sisi
alat ukur tersebut.
11.Posisikan theodolite dengan mengendurkan sekrup pengunci centeringkemudian geser kekiri atau kekanan sehingga tepat pada tengah-tengah titi
ikat (BM), dilihat dari centering optic.
12.Lakukan pengujian kedudukan garis bidik dengan bantuan tanda T padadinding.
13..Periksa kembali ketepatan nilai index pada system skala lingkaran denganmelakukan pembacaan sudut biasa dan sudut luar biasa untuk mengetahui
nilai kesalaha index tersebut.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
22/33
Theodolite SOKKIA TM20E pandangan dari belakang
KETERANGAN:
1. Tombol micrometer 13. Sekrup koreksi Nivo tabung2. Sekrup penggerak halus vertical 14. Reflektor cahaya
3. Sekrup pengunci penggerak vertical 15. Tanda ketinggian alat
4.Sekrup pengunci penggerak horizontal 16. Slot penjepit
5. Sekrup penggerak halus horizontal 17. Sekrup pengunci Nivo Tabung Telescop
6. Sekrup pendatar Nivo 18. Nivo Tabung Telescop
7. Plat dasar 19. Pemantul cahaya penglihatan Nivo8. Pengunci limbus 20. Visir Collimator
9. Sekrup pengunci nonius 21. Lensa micrometer
10.Sekrup penggerak halus nonius 22. Ring focus benang diafragma
11.Ring pengatur posisi horizontal 23. Lensa okuler
12. Nivo tabung 24. Ring focus okuler
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
23/33
Theodolite SOKKIA TM1A pandangan dari samping kanan
KETERANGAN :
1. Ring focus objektif 10. Slot Penjepit
2. Ring bantalan lensa okuler 11. Pengunci limbus
3. Lensa okuler 12. Reflektor cahaya
4. Penutup Koreksi reticle 13. Nivo tabung
5. Sekrup pengunci penggerak vertical 14. Sekrup koreksi Nivo tabung
6. Sekrup Pengatur bacaan Horizontal dan
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
24/33
Vertical 15. Nivo kotak
7. Sekrup penggerak halus vertikal 16. Sekrup pendatar Nivo
8. Pengunci limbus 17. Plat dasar
9. Tanda ketinggian alat
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
25/33
Theodolite SOKKIA TM1A pandangan dari samping kiri
KETERANGAN :
1. Visir Collimator 11. Penutup Koreksi reticle
2. Lensa objektif 12. Ring bantalan lensa okuler
3. Sekrup pengatur bacaan horizontal dan vertical 13. Ring focus benang
diafragma
4. Nivo tabung 14. Lensa okuler
5. Sekrup koreksi Nivo tabung 15. Lensa micrometer
6. Sekrup pengunci penggerak horizontal 16. Ring focus micrometer
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
26/33
7. Nivo kotak 17. Sekrup pengunci penggerak
vertical
8. Sekrup pendatar Nivo 18. Tombol micrometer
9. Plat dasar 19. Sekrup penggerak halus vertical
10. Ring focus objektif 20. Sekrup penggerak halus
horizontal
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
27/33
D. Pengenalan Global Positioning System (GPS)
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System (suatu sistem posisi
dengan bumi sebagai acuan). Secara resmi, GPS disebut sebagai NAVSTAR
(Navigation Satellite Timing and Ranging) oleh penciptanya, yaitu: Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense).
GPS secara sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan satelit
yang secara terus menerus mentransmisi data, yang dapat digunakan untuk
mengindentifikasi suatu lokasi di bumi secara akurat dengan mengukur jarak pada
satelit.
Elemen - elemen dalam GPS
1. Space (Satelit - satelit GPS)2. Control (Stasion pengoprasion di bumi)
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
28/33
3. User (Pengguna dan alat penerima sinyal GPSI. Space (Satelit -satelit GPS)
Elemen Space dari sistem GPS, terdiri dari 24 satelit (21 aktif dan 3
buah,yang digunakan sebagai cadangan). Elemen Space bisa diibaratkan
sebagai jantung dari sistem GPS. Satelit- satelit GPS ini, berada 12.000 mil
dari permukaan bumi, karena satelit satelit GPS ini beroprasi pada
ketinggian demikian, sinyal- sinyal yang mereka transmisikan dapat
menggapai area yang sangat luas. Satelit- satelit ini memutar orbit (yaitu
bumi) sehingga alat penerima GPS, dapat menerima sinyal dari paling tidak
4 satelit setiap waktu.
GPS, dapat menerima sinyal dari paling tidak 4 satelit setiap waktu. Satelit-
satelit ini memutar orbit dengan kecepatan kira- kira 7.000 mil/jam,
sehingga dapat memutar bumi 2 kali dalam 24 jam. Mereka menggunakan
energy solar dari matahari sebagai bahan bakarnya dan dibuat agar dapat
bertahan paling tidak 10 tahun. Bila karena suatu sebab energi solar yang
mereka perlukan tidak ada / mereka gagal mendapatkannya (karena
eclipse, dll), mereka mempunyai cadangan baterei yang secara otomatis
akan digunakan, sehingga dapat tetap berfungsi. Satelit satelit GPS ini
juga mempunyai roket- roket kecil disekelilingnya yang berfungsi untuk
menjaga agar mereka tetap pada jalur yang benar.
Satelit GPS pertama, diluncurkan pada tahun 1978. Konstelasi / armada
Satelit GPS baru komplit pada tahun 1994, saat diluncurkan Satelit GPS ke-
24.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
29/33
Masing masing Satelit GPS mentransmisikan gelombang radio berdaya
rendah pada beberapa frekuensi (L1, L2, dll..). Alat penerima sinyal GPS
yang dipergunakan oleh pengguna non-militer menggunakan frekuensi L1
dari 1575.42,di gelombang UHF. Sinyal dari gelombang ini dapat menembus
awan, kaca, dan plastic, namun tidak dapat menembus benda padat yang
tebal, seperti: didalam ruangan / gedung, gunung, perkantoran, dll.
II. Control (Stasiun di bumi)Stasiun pengkontrol di bumi digunakan sebagai pengatur Satelit GPS.
Mereka mengatur Satelit GPS dengan cara menemukan jejak mereka dan
memberikan Satelit GPS informasi orbital dan waktu bumi yang telah
disesuaikan.
Sampai saat ini, terdapat 5 Stasiun kontrol Satelit GPS di bumi, 4
diantaranya dioprasikan secara otomatis-tidak memakai tenaga manusia,
dan satu digunakan sebagai master control station. Keempat Stasiun
kontrol yang dioprasikan secara otomatis, secara terus menerus menerima
sinyal data dari Satelit GPS, lalu mengirim datadata tersebut ke master
control station. Setelah menerima data- data dari Satelit GPS melalui
keempat stasiun kontrol tersebut, master control station mengoreksi
data data yang diterimanya, lalu mengirimkan kembali informasi data -
data yang telah dikoreksi kepada Satelit GPS kembali (Uplink).
III. User/pengguna (GPS Receiver/alat penerima sinya GPS)
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
30/33
Elemen user adalah pengguna GPS dan alat penerima sinyal GPS (GPS
Receiver). GPS receiver memerlukan setidaknya 3 satelite untuk melakukan
perhitungan kordinat X, Y, Z (posisi) dan sebuah satelit lagi untuk waktu.
Manfaat dan Penggunaan GPS
Untuk penyelamatano Untuk mengetahui lokasi jatuhnya pesawat terbango Untuk mengetahui posisi tenggelamnya kapal lauto Untuk mengetahui posisi orang yang hilang di hutan.
Penelitiano Balon udara yang telah terpasang GPS yang digunakan untuk
memonitor kebocoran ozone, dan kualitas udara di antartika / suatu
tempat.
o Untuk mengetahui pergeseran pulau yang disebabkan oleh gempatektonik.
o Contoh kasus:Andaikan terdapat suatu kelompok peneliti yang sedang melakukan
penelitian jauh di dalam hutan kalimantan yang hanya dapat diakses
dengang berjalan kaki. Dalam perjalanan, para peneliti itu
menemukan suatu tanaman langka yang dapat menyembuhkan
kanker, namun karena perjalanan kembali membutuhkan waktu
berhari hari, mereka tidak dapat membawa tanaman tersebut
karena takut tanaman itu mati diperjalanan.
Dengan menggunakan GPS mereka akan memetakan titik posisi
mereka secara akurat dengan GPS Receiver, setelah mendapatkan
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
31/33
titik kordinasi GPSnya, mereka hanya tinggal mencatat titik
kordinasinya, agar dapat kembali ke tempat tanaman tersebut,
mungkin dengan peralatan yang lebih canggih/lengkap dan
helikopter.
Kesehatano Sebuah perusahaan bernama Applied Digital Solutions,
memanfaatkan teknologi GPS pada perangkat medisnya, Digital
Angel. Perangkat ini, berfungsi untuk memonitor keadaan vital
sesorang, dan dipakai di tangan dalam bentuk jam tangan. Perangkat
ini memanfaatkan teknologi GPS, untuk menghubungi tenaga medis
terdekat apabila pemakainya dalam keadaan genting, dan tidak
dapat menghubungi seseorang untuk pertolongan.
Arkeologio Dapat digunakan untuk memetakan artefak / monument bersejarah.
Pemetaano Memetakan suatu lokasi bencana.o Memetakan suatu wilayah secara khusus.o Menentukan tata guna lahan.
Militero Walaupun GPS baru dapat diakses oleh khalayak umum pada tahun
1994, tentara Amerika Serikat telah mempergunakan teknologi GPS
dalam perang teluk pada tahun 1990. Teknologi GPS terbukti sangat
vital bagi perang modern. Amerika Serikat menentukan sasaran
didarat dengan cara menggunakan alat GPS. Kemudian Smart Bomb
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
32/33
diluncurkan ke lokasi yang ditentukan oleh GPS, untuk melakukan
pengeboman dengan akurasi yang tinggi.
Bidang aviasi pesawato Secara otomatis mengatur navigasi pesawat. Baik untuk landing
maupun menentukan alur pesawat terbang.
Rekreasio Contoh kasus: Anda sedang naik gunung dan anda menemukan suatu
lokasi yang sangat indah dan ingin kembali ke lokasi tersebut, GPS
dapat digunakan untuk mengetahui letaknya lalu dapat dilakukan
pencatatan koordinat lokasinya untuk dicocokan dengan peta agar
dapat kembali ke lokasi tersebut.
Bisniso Perusahaan jasa pengantaran barang dapat menggunakan GPS untuk
mengetahui telah sampai mana barang pelanggan. Sehingga,
pelanggan jasa pangantaran barang tadi dapat mengetahui
keberadaan barang kirimannya.
o Perusahaan taxi, dapat mengirimkan taxi terdekat ke lokasipenumpang.
o Perusahaan penyewaan mobil dapat mengetahui secara akuratkeberadaan mobil yang disewakan.
Pencarian jejako Mencari jejak keluarga dan teman teman bila anda terpencar,
misalnya di suatu konser musik. Dengan menggunakan GPS anda
dapat mengetahui persis dimana mereka, berapa derajat dan
meterkah mereka dari anda.
-
7/22/2019 Alat - Alat Geologi
33/33
o Bila anda mempunyai anggota keluarga yang sudah pikun (semogatidak terjadi), anda dapat memasangkan gelang GPS di tangan
mereka untuk mengetahui keberadaan mereka, misalnya saat
mereka tersesat saat jalanjalan pagi atau jalanjalan sore.
Kepolisiano Polisi dapat menggunakannya sebagai alat untuk mengetahui tempat
persembunyian komplotan penjahat yang telah diincar dengan
menyelipkan alat GPS berukuran micro secara diam diam pada
kendaraan atau pakaian salah seorang anggotanya.
Asuransio Perusahan asuransi dapat mengetahui berapa kilometer suatu
kendaraan klien telah menempuh sejak menggunakan jasa asuransi
kendaraan dari mereka, secara akurat. Dengan demikian, dapat
mencegah klien nakal yang berusaha memodifikasi odometer
kendaraan untuk menipu perusahaan jasa asuransi.