alat ukur hujan

8
ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, alat pengukur hujan ada 2 macam yaitu alat pengukur hujan manual dan alat pengukur hujan otomati s . 1. MANUAL (non-recording) Penakar Hujan Biasa Observatorium (OBS) Alat ini lebih dikenal dengan dengan nama Penakar Hujan OBS atau Penakar Hujan Manual, sedang di kalangan pertanian dan pengairan biasa disebut ombrometer. Sebuah alat yang digunakan untuk menakar atau mengukur hujan harian. Penakar Hujan Obs ini merupakan jejaring alat ukur cuaca terbanyak di Indonesia. Penempatannya 1 PH Obs mewakili luasan area 50 km² atau sampai radius 5 km. Fungsinya yang vital terhadap deteksi awal musim (Hujan/kemarau) menjadikannya sebagai barang yang dicari dan sangat diperlukan oleh penyuluh, P3A dan kelompok tani yang tersebar keberadaannya dll. Bahan yang digunakan adalah semurah dan semudah mendapatkannya. Tujuan akhir pengukuran curah hujan adalah tinggi air yang tertampung, bukan volumenya. Hujan yang turun jika diasumsikan menyebar merata,

Upload: yasinta-surya

Post on 08-Dec-2015

11 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Hidrologi

TRANSCRIPT

Page 1: Alat Ukur Hujan

ALAT ALAT PENGUKUR HUJAN

Dengan segala kekurangan dan kelebihannya, alat pengukur hujan ada 2 macam

yaitu alat pengukur hujan manual dan alat pengukur hujan otomatis.

1. MANUAL (non-recording)

Penakar Hujan Biasa Observatorium (OBS)

Alat ini lebih dikenal dengan dengan

nama Penakar Hujan OBS atau Penakar

Hujan Manual, sedang di kalangan

pertanian dan pengairan biasa disebut

ombrometer. Sebuah alat yang

digunakan untuk menakar atau

mengukur hujan harian. Penakar Hujan

Obs ini merupakan jejaring alat ukur

cuaca terbanyak di Indonesia.

Penempatannya 1 PH Obs mewakili

luasan area 50 km² atau sampai radius

5 km. Fungsinya yang vital terhadap

deteksi awal musim (Hujan/kemarau)

menjadikannya sebagai barang yang dicari dan sangat diperlukan oleh penyuluh,

P3A dan kelompok tani yang tersebar keberadaannya dll. Bahan yang digunakan

adalah semurah dan semudah mendapatkannya. Tujuan akhir pengukuran curah

hujan adalah tinggi air yang tertampung, bukan volumenya. Hujan yang turun jika

diasumsikan menyebar merata, homogen dan menjatuhi wadah (kaleng) dengan

penampang yang berbeda akan memiliki tinggi yang sama dengan catatan faktor

menguap, mengalir dan meresap tidak ada.

Spesifikasi :

a. Type    : Observasi (OBS)

b. Bahan :

    - Ring corong, ring pipa dan kran terbuat dari kuningan.

Page 2: Alat Ukur Hujan

    - Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan

    - 0.8 mm atau stainless steel (DOP) ketebalan 0.5 mm.

   - Seluruh badan (kecuali ring corong) dicat luar dalam dengan

      cat anti karat warna bronce-metallic.

   - Dilengkapi dengan water pass.

c. Luas corong : 100 cm2

d. Diameter badan terlebar : 21.5 cm

e. Tinggi badan : 60 cm

Penakar Hujan Biasa Tanah

Penakar hujan biasa biasa tanah dimaksudkan untuk mendapatkan jumlah curah

hujan yang jatuh pada permukaan tanah. Pada bagian tanah reservoir, terdapat

tangkai yang digunakan untuk mengangkat penakar hujan jika akan dilakukan

pembacaan. Tepat disekitar corong penakar hujan terdapat lapisan ijuk yang

disusun pada lapisan kayu yang berbentuk lingkaran yang dimaksudkan untuk

mengurangi percikan air hujan. Selain itu terdapat jaringan kawat/ besi yang

berbentuk bujur sangkar dan digunakan sebagai tempat berpijak ketika akan

mengangkat lapisan ijuk dan penakar hujan. Pada kedua tepi/ lapisan ijuk terdapat

dua kaitan/ pegangan untuk memudahkan mengangkatnya.

Penakar Hujan Biasa Dengan Wind-Shield

Pemasangan Wind-Shield pada penakar hujan dimaksudkan untuk meniadakan

angin putar, sehingga angin yang bertiup melewati corong sedapat mungkin menjadi

horizontal.

Page 3: Alat Ukur Hujan

Pluviometer 

Pluviometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk menakar hujan. Alat ini tidak

dapat mencatat sendiri. Corong alat yang mempunyai bak penampung air hujan

yang berbentuk silindris dan gelas penakar hujan dengan skala sampai 25 mm ini

harus ditaruh di tempat yang terbuka dan datar, dipasang dengan cara

menyekrupnya pada balok kuat yang sudah dicat putih dan ditanam

pada pondasi beton. Tinggi corong dari permukaan tanah ialah 120 cm. Corong

pluviometer menampung air hujan, dan kita yang mencatat hasilnya.

Page 4: Alat Ukur Hujan

2. OTOMATIS (recording)

Penakar Hujan Otomatis Jardi

Penggunaan penakar hujan jenis Jardi dimaksudkan untuk memperoleh

intensitas curah hujan pada suatu saat, terutama sekali untuk curah hujan yang

besar dan terjadi pada waktu yang singkat. Data yang tercatat pada pias lebih

jelas dibanding dengan penakar hujan jenis lain. Penakar jenis ini sudah tidak

lagi dipakai di Indonesia.

Penakar Hujan Otomatis Hillman

Penakar hujan jenis Hillman merupakan suatu

instrument/alat untuk mengukur curah hujan.

Penakar hujan jenis hellman ini merupakan

suatu alat penakar hujan berjenis recording

atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai di

stasiun-stasiun pengamatan udara permukaan.

Pengamatan dengan menggunakan alat ini

dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu

mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari

sedang cerah. Alat ini mencatat jumlah curah

hujan yang terkumpul dalam bentuk garis

vertikal yang tercatat pada kertas pias. Alat ini

memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-

kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.

Curah hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang mana datanya sangat

penting diperoleh untuk kepentingan BMG dan masyarakat yang memerlukan data

curah hujan tersebut. Hujan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan

manusia, karena dapat memperlancar atau malah menghambat kegiatan manusia.

Oleh karena itu kualitas data curah hujan yang didapat haruslah bermutu dan

memiliki keakuratan yang tinggi. Maka seorang observer / pengamat haruslah

mengetahui tentang alat penakar hujan yang dipakai di stasiun pengamat secara

baik. Salah satu alat penakar hujan yang sering dipakai ialah Penakar hujan jenis

hillman.

Page 5: Alat Ukur Hujan

Penakar Hujan Otomatis Tipping Bucket 

Tipping Bucket Raingauge merupakan alat penakar hujan yang menggunakan

prinsip menimbang berat air hujan yang tertampung menggunakan bucket atau

ember kemudian disalurkan dengan sebuah skala ukur (pias) yang telah

ditetapkan berdasarkan pengujian dan kalibrasi. Berdasarkan catatan sejarah,

pada tahun 1662 untuk pertama kalinya Christoper Wren menciptakan sebuah

perekam curah hujan type tipping bucket rain gauge di Inggris dengan alat

perekam menggunakan kertas yang dibolongkan berdasarkan jumlah curah

hujan yang terekam. Pada perkembangannya, alat ini kemudian dihubungkan

dengan pena dan kertas pias yang berada pada silinder yang berputar untuk

merekam data curah hujan yang terjadi. Dalam perekaman ini di usahakan

sedapat mungkin untuk mengukur curah hujan hingga 0,2 mm atau bahkan 0,1

mm, dengan anggapan bahwa “1 mm hujan berarti ketinggan air hujan dalam

radius 1 m2 adalah setinggi 1 mm, dengan syarat bahwa air hujan itu tidak

mengalir, meresap,atau menguap“ Dengan teori seperti itu maka setiap penakar

hujan sedapat mungkin menggunakan prinsip itu termasuk tipping bucket.

Page 6: Alat Ukur Hujan

Keterangan gambar :

1. corong besar

2. penyaring

3. corong kecil

4. ember / bucket

5. penahan ember

6. roda bergigi

7. roda bentuk jantung

8. pengatur kedudukan pena

9. corong penampung air

10. tangkai pena

11. silinder jam

12. ember besar penampung air hujan

Raingauge Test Equipment

Raingauge test equipment adalah alat yang ini digunakan

untuk menguji/mengkalibrasi peralatan penakar hujan,

terutama dari jenis tipping bucket. Alat ini menggunakan

prinsip putaran pompa yang alirannya diukur dengan presisi

flow meter. Air yang mengalir melalui flow meter ini kemudian

dialiri ketipping bucket (sebagai simulasi dari air hujan yang

jatuh ke dalam raingauge yang sedang dikalibrasi). Jumlah air

yang tercatat di flow meter harus sama dengan jumlah air yang

keluar dari raingauge (harus seimbang antara tabung penampungan sebelah kiri dan

kanan). Selain itu jumlah tipping pada raingauge juga harus menunjukan nilai yang

sama dengan flow meter (tergantung tingkat keakurasian raingauge).

Penakar Hujan Otomatis Van Doorn

Pada dasarnya sistem mekanisme penakar hujan otomatis jenis Van Doorn hampir

sama dengan jenis Hellmann. Perbedaannya terdapat pada bentuk alat, luas corong,

dan beberapa bagian instrumennya. Pada saat sekarang pemakaian jenis penakar

ini tidak ada lagi.