amaliyah nu.docx

Upload: imam-tarmuji

Post on 07-Jul-2018

271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    1/111

    PENDAHULUAN

    Renungan Ke-NU-aN Ikatan Sarjana Alumni KrempyangOleh Imam Tarmuji SThI

    Nahdlatul Ulama (NU) merupakan sebuah jam’iyyah diniyyah yangmenganut paham ahlussunnah wal jama’ah. Di dalam bidang fqh, NUmenganut madzhab fqh yang empat, yaitu madzhab mam !bu "ani#ah an$Nu’man, mam %alik ibn !nas, mam %uhammad ibn dris asy$&yaf’i, danmam !hmad ibn "anbal. Namun, di dalam perkembangannya, may'ritaswarga Nahdliyyin menganut paham &yaf’iyyah di bidang fqh karenaeksibilitas dan ketelitian beliau di dalam met'de istinbath al-ahkam.&elanjutnya, di dalam bidang te'l'gi, NU menganut paham !sy’ariyyah yangdinisbatkan kepada !bu "asan al$!sy’ari dan %aturidiyyah yang dinisbatkan'leh !bu %ansur al$%aturidi. &elain itu, di bidang tasawu#, NU menganutpaham mam !l$hazali dan mam !bu *unaid al$+aghdadi. +egitulah systemtaqlid diwajibkan di dalam NU bukan untuk memb'd'hkan ummat, tetapi

     justru sebagai sebuah sikap kehati$hatian di dalam mengikuti !l uran dan&unnah sehingga pengimplementasian amaliyah$amaliyah dan ibadah$ibadah slam tidak akan melen-eng dari !l uran dan &unnah.

    &ebagai 'rganisasi islam yang bersi#at -ultural, tidak mengherankan jikaNU memiliki basis pendukung sebanyak empat puluh juta jiwa di seluruhnd'nesia (data tahun ///, kemungkinan saat ini lebih dari empat puluh

     juta jiwa dan data tahun //0 didapat 'leh &uaidi !syari, memperkirakanada sekitar 12 juta dari %uslim santri nd'nesia dapat dikatakan pendukungatau pengikut paham keagamaan NU) yang kemudian menjadikan NU

    sebagai 'rganisasi masyarakat slam terbesar di nd'nesia dan mampumengalahkan 'rmas slam yang telah berkembang sebelumnya. 3aham NUtelah mengakar sangat kuat, sampai$sampai 'rang awam saja dapat menjadikeangg'taan NU se-ara -ultural. +anyaknya basis pendukung juga tidakdisebabkan 'leh kelebihan NU sebagai 'rganisasi masyarakat slam yangbersi#at -ultural saja, tetapi juga disebabkan 'leh m'del istinbath al-ahkam dan -'rak fqh ala ahlussunnah wal jama’ah (dengan berbagaimet'de ijtihad, seperti jma’, iyas, stihsan, %asalihul %ursalah, 4Ur#,stishab, dan sebagainya) yang direpresentasikan 'leh NU sangat eksibeltanpa meninggalkan nilai$nilai p'k'k ajaran slam dan tanpa meninggalkandan mengesampingkan dalil$dalil dari !l uran dan &unnah.

    5leksibilitas pemikiran NU ini selanjutnya bere#ek pada eksibilitas sikappara warga Nahdliyyin, khususnya terhadap perbedaan pemikiran ataupendapat dan mengenai adanya tradisi$tradisi. NU tidak kemudian melawanpemikiran$pemikiran yang bert'lak belakang dengan NU, tetapi NU justrumemberikan ruang t'leransi bagi mereka. &elain itu, NU tidak memberantashabis tradisi yang berkembang di masyarakat, namun dengan ke-erdasanpara kyai NU telah berhasil melakukan akulturasi dan asimilasi tradisisehingga tradisi yang asalnya tidak sesuai dengan ajaran slam, perlahanbermetam'r#'sa menjadi tradisi yang sesuai dengan ajaran slam meskipuntetap menimbulkan k'ntr'6ersi dan k'ntradiksi pada sejumlah kalangan.

    3rinsip aswaja juga selalu dijunjung tinggi 'leh NU di dalam sikapnyaterhadap segala sesuatu yang berkembang di dalam masyarakat,

    2

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    2/111

    yaitu tawazun (seimbang dalam segala hal, termasuk penggunaandalil naqli dan dalil ‘aqli), tasamuh(mengembangkant'leransi), tawassuth(sikap tengah, tidak ekstrem kanan dan juga tidakekstrem kiri), dan istidal (tegak lurus, artinya k'nsistensi antara pikiran,

    u-apan, dan perbuatan).NU juga merupakan representasi dari kalangan pesantren nd'nesiayang pernah men-atatkan dirinya dengan tinta emas karenakeberhasilannya di dalam ikut serta mempr'tes tindakan 7aja bnu &auduntuk memb'ngkar makam Nabi %uhammad &!8 dan para sahabat beliauserta keinginan 7aja bnu &aud mewajibkan seluruh ummat slam terutamayang beribadah haji untuk memeluk paham 8ahhabi (suatu paham puritanyang dinisbatkan kepada %uhammad ibn 4!bdul 8ahhab). 8alhasil, 7ajabnu &aud membatalkan ren-ananya untuk memb'ngkar makam Nabi%uhamamd &!8 dan beberapa sahabat serta kebebasan bermadzhabdijaminkan kepada para pemeluk slam meskipun di %ekkah telahdiputuskan paham resmi Negara adalah 8ahhabi. &ebagai representasi darikalangan pesantren, tentu saja NU juga memiliki banyak sekali kelebihan.3ara kyai dan santri yang senantiasa belajar mengaji dan mengkaji, telahmembuat mereka menjadi pribadi yang faqih, ‘alim, berman#aat bagi agamadan Negara. &elain itu, si#at$si#atnya yang zuhud, qana’ah, suka bersusahpayah (prihatin9bahasa *awa), taqwa, telah membuat beberapa dari merekamemiliki karamah dan kelebihan dibandingkan dengan manusia biasa.&ehingga suatu hal yang mengherankan ketika banyak pihak yangmenyangsikan dan menyepelekan kyai hanya karena si#at tidak baik darisebagian ke-il kyai saja.

    &atu hal yang juga tidak kalah penting, semua "abib (keturunan Nabi) dind'nesia misalnya "abib &yeikh ibn !bdul adir !ssega# dan "abib %unziral$%usawa (masih banyak lagi para habib yang lain) telah menjadikan pribadimereka sebagai pembela paham ahlussunnah wal jama’ah ala NU. +ahkan:yai "aji "abib %uhammad ;uthf !li +in idak

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    3/111

    hanya kuantitas kegiatan yang menjadi sasaran di dalam menyusun pr'gramkerja, tetapi kualitas kegiatan juga penting. :egiatan yang diadakan harusbersi#at tepat sasaran, tepat guna, dan tepat tujuan. %empertahankankegiatan yang sudah menjadi tradisi memang baik, tetapi mengadakan

    in'6asi kegiatan akan lebih baik. :etika jaman semakin membuat tingkatkesulitan men-apai kesejahteraan hidup semakin tinggi dan juga bere#ekkepada tergadainya iman dan aqidah, kegiatan$kegiatan yang tidak hanyakegiatan keagamaan, misalnya kegiatan seminar, training, pelatihan, kursus,membuka klinik, k'perasi, dan sebagainya, sangat dibutuhkan 'lehmasyarakat. :egiatan$kegiatan yang diadakan seperti ini sebenarnya tinggalmengad'psi k'nsep 5iqh &'sial yang di-etuskan 'leh D7 "? :" %uhammad!hmad &ahal %ah#udh (7ais !m &yuriah 3+NU) dan kemudianmengimplementasikannya dengan berbagai teknik dan met'de yangdisesuaikan dengan sasaran dan kebutuhan sehingga memiliki !ut"ut  yangmaksimal. :egiatan seperti ini juga harus menyebar baik di setiap tingkatanmaupun di setiap daerah. :emampuan berpikir in'6ati# dan peka terhadapkebutuhan ummat tentu saja tidak -ukup dan harus diimbangi dengan skillpengel'laan 'rganisasi yang tentunya sangat dibutuhkan dan harus ada disetiap jajaran stru-tural NU.

    . &emakin besar jumlah angg'ta suatu kel'mp'k, semakin tidakk'hesi# (k'mpak, lekat, s'lid).

    Data tahun //0 menunjukkan bahwa sebanyak lima puluh satu juta jiwa muslim dan santri nd'nesia berafliasi dengan NU, baik se-ara -ulturalmaupun se-ara stru-tural. "al ini menjadi kelebihan yang dimiliki 'leh NUyang menjadikan NU sebagai 'rganisasi kemasyarakatan terbesar di

    nd'nesia, tetapi di sisi lain juga menimbulkan e#ek negati6e yang lain. @#ektersebut adalah sulitnya mengel'la keangg'taan yang sangat banyak. Didalam hukum k'hesi6itas psik'l'gi s'-ial, semakin besar jumlah angg'tasuatu kel'mp'k akan mengakibatkan kurangnya k'hesi6itas para angg'takel'mp'k tersebut. +eberapa kalangan juga menilai bahwa NU kurang seriusdi dalam mengel'la keangg'taan warganya. Di pihak lain, banyak terdapatpara angg'ta stru-tural NU yang juga kurang memahami manajemen'rganisasi yang baik yang juga akan mengakibatkan kurang s'lidnya barisanNU se-ara stru-tural. +anyak pertemuan di berbagai tingkatan dan daerahse-ara rutin dengan agenda membahas masalah terkini ummat untukdi-arikan s'lusinya mungkin akan dapat menjadi sebuah s'lusi untuk

    permasalahan k'hesi6itas ini. &elain itu, di sisi lain para angg'ta stru-turalNU juga harus belajar mengenai manajemen 'rganisasi yang baik,bagaimana meny'lidkan warga NU, bagaimana menghadapi masalahummat, bagaimana ketika ada gesekan atau tantangan dari luar datang, dansebagainya. +arangkali tantangan dari kaum radikalis9puritan yang semakintinggi menjadi hikmah bagi NU untuk semakin meny'lidkan barisan dantidak lengah sedikitpun di dalam memperjuangkan slam &unni dan!hlussunnah wal *ama’ah di nd'nesia.

    A. &ystem taqlid mengharuskan para kyai NU menuntun para wargaNahdliyyin yang awam.

    8arga NU sangat ber6ariasi, termasuk salah satunya mengenai tingkatpemahaman terhadap slam se-ara umum dan ahlussunnah wal jama’ah

    A

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    4/111

    se-ara khusus. !da yang sangat pandai dan paham, tetapi ada juga yangtidak paham sama sekali atau taqlid buta. "al ini jika dibiarkan se-ara terusmenerus, bisa saja akan merugikan. Di sini saya tidak bermaksudmengharuskan setiap warga NU untuk berijtihad, tetapi setidaknya ada

    usaha dari setiap warga NU terutama yang awam untuk belajar mengenaikeilmuan dan kemadzhaban serta ahlussunah wal jama’ah sehingga semakinmantap di dalam beramaliyyah. +egitu juga sebaliknya, dibutuhkan peranakti# dari para kyai terutama di tingkat pedesaan untuk istiqamah di dalammemberikan kajian$kajian yang tidak hanya bersi#at akhlaq dan aqidah,tetapi juga kajian fqh, paling tidak disesuaikan dengan sasaran sehinggawarga yang awam mampu memahami amaliyyah$amaliyyah merekameskipun tidak se-ara detail, namun akan lebih baik jika para warga mampuuntuk memahami sampai detail. %emberikan dan menyerahkanpermasalahan kepada yang bukan ahlinya merupakan perbuatan yang tidakterpuji, namun membiarkan ummat di dalam keawaman juga bukan tindakanyang bijaksana. katan &arjana !lumni Darussalam :rempyang yang barudibentuk memiliki kepedulian untuk memberikan s'lusi agar ummatkhususnya di daerah pedesaan tidak awam mengenai masalah keagamaanterutama yang terkait amaliyah$amaliyah NU dengan merek'ntruksi ulanganbuku !&8!*!

    B. :'ntekstualisasi hukum membuat banyak 'rang terpengaruh pahamskripturalis atau tekstualis.

    ?'rak pemikiran NU adalah mengk'ntekskan hukum slam tanpameninggalkan nilai$nilai atau hukum$hukum yang terdapat di dalam !l urandan &unnah sebagai sumber utama di dalam penggalian hukum ( istinbath al-

    ahkam) dan juga sebagai dalil utama. "al ini sebagai k'nsekuensi dariprinsip !hlussunnah wal *ama’ah yang peka terhadap kemashlahatan ummatdan m'derat, salah satunya terhadap budaya. !rti m'derat bukan berartimengijinkan berkembangnya budaya begitu saja tanpa penyaringan atauflter. !rti m'derat di sini adalah tetap menghargai adanya budaya tersebutdengan berupaya mengadakan akulturasi dan asimiliasi dengan budayaslam. &ehingga, budaya$budaya yang menjadi amalan$amalan wargaNahdliyyin atau &yaf’iyyah di nd'ensia dan diklaim bid’ah dlalalah tersebutsudah tidak lagi memakai nilai "indu, +udha, dan kejawen, tetapi justrudiganti dengan nilai$nilai keslaman, misalkan menghilangkan unsurekesyirikan, mengisi a-ara dengan d'a dan sesuatu yang berman#aat.

    :'ntekstualisasi hukum seperti ini membutuhkan ke-erdasan, kepahaman,ketelitian, dan kehati$hatian yang sangat dalam pada kalangan kyai karenayang dihadapi tidak hanya masalah duniawi saja, tetapi masalah keagamaanyang diperlukan ijtihad meskipun tidak berupa ijtihad muthlaq. Di dalamhadits 7asulullah &!8 bersabda kesalahan ijtihad saja tetap diberi pahalasatu, lalu mengapa masih ada pihak$pihak yang mengeklaim sesat dan salahpadahal NU dan &yaf’iyyah belum tentu salah dan mereka belum tentubenarC :'ntekstuaslisasi hukum ini juga kemudian bere#ek kepada sulitnyamemahami hasil dari k'ntekstualisasi hukum tersebut, sehinggamemberikan peluang ketidakpahaman kalangan awam yang kemudian

    banyak kalangan awam yang mudah terpengaruh 'leh gerakan radikalis9puritan yang -enderung tekstual dan skripturalis di dalam memahami

    B

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    5/111

    hukum$hukum di dalam !l uran dan &unnah. "al ini yang kemudianmembutuhkan upaya keras dari kalangan -endekiawan NU dan warga NUyang duduk di jajaran stru-tural NU untuk senantiasa mengawal danmembentengi para warga yang masih awam agar tidak terseret dan tidak

    terpengaruh 'leh gerakan$gerakan sema-am itu yang justru mengan-amkeutuhan ummat dan ukhuwah islamiyyah.1. +anyak para kaum muda NU terlibat ke dalam pemikir yang bebas

    (ne' %u’tazilah).3emikiran akan terus berkembang karena si#at pikiran dan ilmu

    pengetahuan yang dinamis. 3erkembangan pemikiran seperti ini mampumemberikan e#ek p'siti# di dalam kehidupan untuk tujuan kesejahteraanummat. Namun, di sisi lain ketika terdapat kesulitan di dalam kehidupanyang membutuhkan tingkat dinamis dan eksibiltas pemikiran yang tinggi,akan justru mengakibatkan liarnya pemikiran yang mungkin dapat keluardari ketentuan syara’ . &eperti yang telah ter-atat 'leh sejarah bahwa slampernah berjaya di tangan kaum %u’tazilah yang pandai berdebat denganteknik rasi'nalitas yang tinggi dan kemampuan flsa#at yang hebat untukmenghadapi kaum zindiq yang mengger'g'ti slam dari dalam. Namun, disisi lain, mereka justru telah melampaui batas di dalam menggunakan akaldan pikiran mereka sehingga mereka diberangus 'leh mantan pengikutnyasendiri, !bu "asan al$!sy’ari yang telah taubat dari paham %u’tazilah yangdianutnya selama B/ tahun, dan beliau telah menan-apkan paham!sy’ariyyah menggantikan paham %u’tazilah. 3eri'de saat ini banyak mun-ulpemikiran liberal yang 'leh beberapa kalangan dianggap sebagai pemikiranliar dan liberal yang menyalahi syara’ . +eberapa dari kalangan yang disebut

    sebagai ne'$%u4tazilah 'leh beberapa pihak yang tidak setuju denganmereka, justru menganut paham NU meskipun se-ara stru-tural tidak masukdi dalam kepengurusan NU. >erlepas apakah -ara berpikir mereka benar ataubahkan salah, keberadaan pemikiran tersebut terbukti men'dai kalangan NUsendiri, bahkan tidak jarang kalangan kyai berselisih pendapat dengan kaummuda NU yang liberal. &elain itu, terdapat beberapa mahasiswa NU yangtergabung dalam 3% suatu uni6ersitas sering mengadakan diskusimembahas mengenai te'l'gi dan d'ktrin$d'ktrin yang membuat merekaberflsa#at tanpa arah dan tujuan yang jelas dan kemudian menjadikanmereka mempermainkan >uhan dengan setiap tindakannya. "al ini selaindapat menghilangkan nilai$nilai hukum slam, juga dapat mengan-am

    ukhuwah di tubuh NU sendiri. *elas e#ek sema-am ini sangat merugikan bagiNU sendiri. &ehingga kalangan kyai atau &yuriah atau %ustasyar harus dapatbertindak se-ara tegas dan tepat di dalam menghadapi kasus seperti ini.slam memang agama rahmat untuk seluruh alam, namun bukan berartiuni6ersalitas dan eksibilitas hukumnya meninggalkan nilai$nilai yangdibawanya sendiri.

    . &ikap t'leransi yang kemudian disalahartikan menyebabkan sikapt'leransi yang berlebihan.

    &alah satu prinsip dari !hlussunnah wal *ama’ah adalahprinsip tasamuh yang diartikan sebagai sikap t'leransi dan menghargai

    perbedaan. %ungkin saja sikap pluralisme tumbuh dari sikap t'leransi ini,yang kemudian menimbulkan p'lemi- dan k'ntr'6ersi dari tingkat ulama

    1

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    6/111

    sampai tingkat akademis. !da salah satu #en'mena yang menurut sayakurang tepat dari segi aqidah, misalkan ketika

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    7/111

    mengenai apa yang ditulis, misalkan keilmuan fqh, hadits, !l uran, ta#sir,dan sebagainya. 3ara kyai pun juga dituntut untuk mem'ti6asi parasantrinya agar memiliki gairah berkarya.

    G. 3engkaderan yang kurang pr'gresi# di beberapa daerah.

    &ebagai 'rganisasi se-ara stru-tural, NU kurang dapat mengendalikankeangg'tannya. "al ini berakibat pada pengkaderan yang kurang rapi dankurang 'ptimal. +anyaknya angg'ta dan kader se-ara stru-tural belum tentumenjamin kelangsungan NU sendiri. &elain kuantitas, kualitas kader jugasangat penting. :arena itu, harus ada upaya pengkaderan se-ara serius dank'ntinyu. %isalkan, pengkaderan 3NU, 33NU, 3 !ns'r dan +anser$nya,5atayat NU, harus dilaksanakan sesuai dengan pr'gram kerja dan k'nsepyang telah di-anangkan 'leh NU, seperti 3elatihan :ader %uda (;akmud)untuk pengkaderan 3NU dan 33NU. >idak hanya itu, teknik a-ara dank'nten a-ara juga harus diperhatikan. %ateri$materi yang diberikan harusberkualitas, misalkan materi tentang manajemen 'rganisasi, aswaja,keNUan, netw!rkin#, k'hesi6itas, pendidikan karakter dan mental, dansebagainya. Dari situ, tentu saja dibutuhkan peran kalangan seni'r di dalammengadakan kegiatan tersebut. 3engkaderan yang berkualitas akanmelahirkan kader yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga militan dan l'yal.:ader yang militant dan l'yal akan mengakibatkan k'hesi6itas yang tinggi diantara para kader NU. 3ada akhirnya, NU akan menjadi 'rganisasi yang kuatdan k'k'h, tidak mudah g'yah dengan terpaan badai dan tantangan sertaakan dapat meme-ahkan permasalahan ummat.

    0. *angan hanya berNU se-ara -ultural, tetapi juga se-ara akademisi.&ebagai am’iyyah diniyyah, tidak -ukup ketika hanya mengaku dan

    melaksanakan amaliyyah$amaliyyah NU saja. >etapi diperlukan upaya untukpaling tidak memahami amaliyyah$amaliyyah tersebut sesuai kadarkemampuan sehingga akan semakin mantap di dalam beramaliyyah. >idakhanya itu, peningkatan pendidikan juga harus menjadi perhatian khusus NU.3endidikan merupakan permasalahan urgen dan sampai sekarang masihmenjadi permasalahan yang terus diperbin-angkan. 3andai di dalamkeilmuan agama merupakan tingkatan yang mulia, namun pandai di dalamkeilmuan umum juga tidak bisa dianggap remeh. :eilmuan agama danumum sangat berman#aat guna men-apai kesejahteraan dunia dan kahirat(sa’adatuddarain). 3ermasalahan kekinian tidak -ukup diselesaikan denganhanya beribadah dan berd'a saja, tetapi juga dengan upaya yang

    membutuhkan ke-erdasan dan pengembangan pemikiran dan keilmuanguna meme-ahkan permasalahan ummat, khususnya yang bersi#at duniawi.@#ek selanjutnya, kemiskinan, keterbelakangan, dan keb'd'han dapatdiminalisir dan dihilangkan yang selanjutnya mengakibatkan kesejahteraanummat. !rah perjuangan di dalam mengentaskan dan meme-ahkanberbagai masalah tersebut harus sejalan dengan $anun Asasy Nahdlatul%lama (yang dipidat'kan 'leh 7ais !kbar NU pada %uktamar NU,"adlratusy &yaikh :yai "aji %uhammad "asyim !sy’ari yang sekaligusmenjadi !nggaran Dasar NU), &hiththah Nahdliyyah(yang dirumuskan 'leh:yai "aji !-hmad &hiddiq yang menjadi 7ais !m 3+NU masa jabatan 20GB9

    2002), danMabadi’ &hairu %mmat 

    . &ehingga sebagai warga NU, khususnyasantri, harus mampu menjadi kalangan terpelajar sebelum akhirnya

    F

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    8/111

    melakukan upaya pengentasan kemiskinan, keterbelakangan, dankeb'd'han ummat demi men-apainya kesejahteraan ummat dan kejayaanslam.

    2/. 3ara warga Nahdliyyin diharapkan akti# untuk menyumbangkan

    segala sesuatu kepada NU.&ebagai warga yang bersedia diafliasikan dengan NU, seharusnyamemiliki k'mitmen tinggi untuk berk'rban kepada NU. +erk'rban banyak-aranya. +erk'rban juga sebaiknya dilaksanakan dengan maksimal tanpamenafkan kemampuan dan kadar diri masing$masing. +agi para wargaNahliyyin yang duduk di jajaran stru-tural NU, sebaiknya melengkapiketerampilan diri dengan keterampilan manajemen 'rganisasi di sampingketerampilan keilmuan dan interpers'nal. +agi para warga Nahdliyyin yangmemiliki kelebihan harta diharapkan bersedia menyisihkan sebagianhartanya untuk NU, misalkan membangun gedung NU tingkat %ajelis 8akil?abang atau ?abang atau 8ilayah, agar di setiap kegiatannya NU mampumengaktualisasikan dirinya dengan baik tanpa terkendala #asilitas. &elain itubisa juga menyumbangkan hartanya untuk kegaiatan$kegaiatan NU sebagaid'nat'r. +agi para warga Nahdliyyin yang memiliki kelebihan di bidangpemikiran, diharapkan bersedia menyumbangkan pemikiran dalam halapapun untuk kemajuan NU dan kemashlahatan ummat, misalkan pemikiranmengenai hal$hal kekinian, pemikiran mengenai k'nsep kegiatan yangin'6ati#, dan sebagainya. +agi para warga Nahdliyyin yang memilikikemampuan menulis, diharapkan bersedia menuliskan setiap pemikirannyadan mempublikasikannya kepada masyarakat NU dan umum sehinggamampu men-erahkan tidak hanya NU saja tetapi juga masyarakat umum.

    +agi warga Nahdliyyin yang memiliki kelebihan di dalam hal kepandaian atauke#aqihan, maka diharapkan mampu men-erahkan dan men-erdaskanummat dengan ilmunya. >entunya sikap$sikap seperti harus disertai denganpengimplementasian prinsip$prinsip ahlussunnah wal jama’ah dengan baik.

    22. NU harus merapikan strukturalnya.&ebuah tantangan yang berat untuk 'rganisasi sebesar NU di dalam

    mengel'la keangg'taan dan 'rganisasinya. Dibutuhkan skill dankemampuan mengenai keilmuan manajemen 'rganisasi untuk mengel'la'rganisasi besar dengan baik. NU yang juga ber-'rak stru-tural janganhanya mengandalkan basis strukturalnya. !ngg'ta NU sudah banyak tanpapengel'laan dengan baik karena sudah melekatnya tradisi ahlussunnah wal

     jama’ah yang berkembang di nd'nesia. "al ini akan sangat baik jika disertaipengel'laan 'rgansasi dengan kualitas yang tinggi yang akan membuat'rgansasi menjadi sangat rapi. @#eknya, keang'taan akan jelas dan kinerjaakan semakin pr'dukti#. &ebagai salah satu -'nt'hnya, pr'gram dari 3+NUyang membuat :!7>!NU (:artu >anda !ngg'ta NU), baik untuk warga NUse-ara stru-tural maupun se-ara -ultural. 3r'gram ini tentunya sangatberkualitas karena dengan adanya :!7>!NU ini, maka seluruh angg'ta danwarga NU akan ter-atat di databaseNU. *ika keangg'taan jelas, maka 3+NUtidak akan kesulitan untuk berinteraksi dengan para warganya dan juga tidakakan mengalami hambatan jika warganya membutuhkan pert'l'ngan.

    :elebihan yang lain dari :!7>!NU ini tidak hanya ber#ungsi sebagai kartutanda angg'ta saja, tetapi juga sebagai kartu asuransi dan kartu pra bayar.

    G

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    9/111

    Namun, sayangnya upaya 3+NU ini tidak diimbangi dengan resp'n yangreakti# dari jajaran stru-tural dibawahnya yang seharusnya membantu 3+NUdi dalam mengk''rdinasi warga NU untuk membuat :!7>!NU tersebut,misalkan 'leh 38NU dan 3?NU, sehingga pr'gram yang berkualitas ini

    kurang terpublikasi dan terealisasi dengan baik. Upaya yang lain untukmerapikan stru-tural NU adalah dengan -ara memasang nameb!ard NU danbadan 't'n'm$badan 't'n'm (ban'm) NU di setiap ranting (desa) ataumajelis wakil -abang (ke-amatan) atau -abang (kabupaten) atau wilayah(pr'pinsi), sehingga akan jelas bahwa di daerah tersebut merupakan basispendukung NU. 3emasangan nameb!ard NU dan ban'm$ban'mnya inimerupakan tanggung jawab dari jajaran stru-tural NU misalkan 3?NU.3emasangan nameb!ard NU dan ban'm$ban'mnya ini juga tidak dapatdilakukan Hasal dipasangI, tetapi harus berada di tempat yang strategis,atau jika dimungkinkan dipasang di kant'r NU dan ban'm$ban'mnya. "al iniakan memudahkan akses para warga NU jika membutuhkan bantuan dari NUdan mengadakan kegiatan keNUan. &elain upaya tersebut, merapikan'rganisasi juga tidak hanya merapikan se-ara stru-tural, tetapi jugamerpikan pr'gram kerja dan realisasinya sehingga pr'gram kerja dapatterlaksana dengan baik dan dampaknya dapat dirasakan 'leh masyarakat.

    2. NU harus bertindak tegas kepada para warganya yang melen-engdari prinsip dan ajaran aswaja.

    :etika saya jalan$jalan di sebuah t'k' buku, terdapat buku yang sangatk'ntr'6ersi, yaitu %ahrus !li yang mengaku %antan :iai NU dan buku yangditerbitkan 'leh penerbit yang sama yang berjudul H%8? NU %enggugat!qidah &esat NUI. "al ini sangat disayangkan karena mengan-am ukhuwah

    NU se-ara khusus dan ukhuwah islamiyyah se-ara umum. Diperlukanketegasan yang nyata dari jajaran stru-tural NU yang lebih tinggi untukmenindaklanjuti para warganya yang mengan-am ukhuwah terlebih lagibeberapa 'knum warga NU yang bertindak pr'6'kati# dan meninggalkanprinsip$prinsip aswaja. "al ini jelas dibutuhkan untuk menumbuhkan persepsibahwa NU merupakan 'rganisasi yang tidak hanya besar, tetapi jugatanggap dan tegas se-ara -erdas. 7esp'n$resp'n untuk tindakan sema-amini tidak -ukup dengan menulis buku$buku c!unter  yang banyak tetapi jugadengan sikap dan tindakan seperti yang sudah dilakukan 'leh beberapa

     jajaran -ultural dan sturktural NU misalnya dengan memberikan pengajiankefqhan dan debat ilmiah se-ara terbuka. Namun, upaya ini harus dilakukan

    se-ara merata dan menyeluruh di setiap tingkatan dan daerah NU. >entusaja hal ini membutuhkan tidak hanya keilmuan semata, tetapi juga m'ti6asidan keberanian yang tinggi tanpa mengan-am ukhuwah dan tanpameninggalkan prinsip$prinsip aswaja.

    2A. 3erbaikan akhlaq dan pergaulan di kalangan pelajar dan kaum mudaNU.

    :etika era semakin berkembang pesat, tidak hanya tekn'l'gi saja yangmenggl'bal, tetapi juga karakteristik berpikir dan budaya dari tempat asaltek'n'l'gi tersebut. "al ini memungkinkan terjadinya gerusan budaya l'-aldan l!cal wisd!m nd'nesia yang banyak sesuai dengan prinsip aswaja. 3ada

    akhirnya, etika bersikap dan bergaul akan semakin menipis dan pudar.5en'mena seperti ini merupakan #en'mena yang sangat ir'nis mengingat NU

    0

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    10/111

    tidak hanya bergerak di bidang pendidikan dan keagamaan saja tetapi jugabergerak di bidang akhlaq dan etika. +anyak para kaum muda dan pelajarNU di berbagai daerah yang kehilangan etika dan men-erminkan rendahnyaakhlaq yang disebabkan 'leh gaya hidup yang semakin m'dern. 5en'mena

    sema-am ini perlu mendapatkan perhatian khusus dari NU, terutamakalangan stru-tural NU. 3'nd'k yang tersebar luas dan merata di berbagaipedesaan perlu dimaksimalkan lagi untuk memberikan perannya di dalammemperbaiki akhlaq masyarakat. 3eran kyai juga lebih dit'nj'lkan lagimengingat karakter kyai yang tidak hanya pandai mengaji, tetapi juga bijakdan berakhlaq mulia yang harus dijadikan tauladan di setiap daerah. Elehkarena itu, diperlukan peran akti# dari para kyai dan santri untuk tetapmempertahankan etika dan akhlaq yang mulia di tengah arus gl'balisasi ini.&elain itu, saya pernah menemui karakter santri yang HmemudahkanI(jawa = n##am"an#ke) ibadah dengan dalil !ll'h %aha >ahu. "al ini kurangbijak jika dilakukan 'leh santri yang n'tabene merupakan kalangan yangtidak hanya tahu tetapi juga paham mengenai keagamaan dan ibadah(meskipun tidak bijak juga jika dilakukan 'leh 'rang biasa n'n santri).%engetahui dan memahami se-ara mendalam seharusnya lebih membuatdiri se'rang santri semakin rajin dan tidakn##am"an#kemasalah keagamaandan ibadah. !palagi santri menjadi r!le m!del kaum terpelajar dan harusbisa menjadi -'nt'h bagi masyarakat.

    2B. NU harus mengel'la kegiatan$kegiatan dengan baik di setiaptingkatan.

    &ebagai sebuah 'rganisasi yang besar, NU membutuhkan 'rang$'rangdengan skill manajemen 'rganisasi yang tinggi. >idak hanya dibutuhkan di

    dalam merapikan dan meny'lidkan jajaran stru-tural NU, tetapi juga untukmengel'la kegiatan dan pr'gram kerja dengan baik. :egiatan yangmerupakan realisasi pr'gram kerja harus dikel'la 'leh NU dengan baik agarkegaiatan tersebut terkendali dan terarah sehingga e#ek p'siti# dapatdirasakan 'leh semua kalangan yang membutuhkan. 3ada setiap kegiatandan 'rganisasi, juga dibutuhkan tingkat k''rdinasi dan k'munikasi yangtinggi, apalagi pada 'rganisasi sebesar NU. :egaiatan$kegiatan yangdiadakan juga harus dik''rdinasikan dan dik'munikasikan tidak hanyadengan stru-tural NU setempat, tetapi juga dengan stru-tural NU yang lebihtinggi. "al ini bukan hanya sekedar bentuk pertanggungjawaban kepadastru-tural NU yang lebih tinggi, tetapi juga memungkinkan pengawasan dari

    stru-tural NU yang lebih tinggi sehingga kegiatan yang diadakan akansemakin berkualitas. *ika k''rdinasi kurang, maka jajaran stru-tural NU yanglebih tinggi akan tidak mengetahui stru-tural NU yang lebih rendah manasaja yang pr'gram kerjanya terlaksana dengan baik dan stru-tural NU yanglebih rendah mana saja yang pr'gram kerjanya tidak terlaksana, sehingga

     jajaran stru-tural NU yang lebih tinggi harus menegur dan mengetahuipermasalahan yang terjadi yang menyebabkan pr'gram kerja dapatterlaksana dengan baik dan tidak terlaksana. Di sinilah peran stru-tural NUyang lebih tinggi tersebut untuk membantu jajaran stru-tural NU yang lebihrendah di dalam kegiatan salah satunya, sehingga kegiatan$kegaiatan NU

    akan berkualitas dan NU tidak akan diklaim sebagaiThe Silence Ma!rity 

    .&elain itu, jangan sampai juga 'rganisasi sebesar NU memiliki 'rsi kegiatan

    2/

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    11/111

    yang bere#ek pada diri sendiri lebih besar daripada kegiatan yang bere#ekpada masyarakat luas. *angan sampai juga terlena atas keberhasilan masalalu yang akan membuat warga NU sekarang membanggakan nenekm'yangnya dan tidak lagi berkarya.

    21. %embangkitkan semangat untuk senantiasa memperk'k'h NU.&emangat dan m'ti6asi diperlukan untuk setiap sesuatu yangmembutuhkan perjuangan di dalam men-apai #!al(tujuan). &emangat didalam mempertahankan NU dapat dilakuakn dengan berbagai -ara sesuaikadar kemampuan masing$masing warga NU.

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    12/111

    memiliki benteng pertahanan yang kuat dari serangan kalangan radikalis9puritan.

    Dibutuhkan ijin dari !ll'h &8>, d'a dari ummat, dan upaya dari seluruh!swaja dan NU di nd'nesia untuk teap melestarikan amaliyyah$amaliyyah

    !swaja dan madzhab yang berdasarkan !l uran dan &unnah. nsya !ll'h,dengan itu semua, sem'ga NU, !hlussunnah wal *ama’ah, dan madzhab(terutama madzhab &yaf’i) akan terus ber-ahaya dan menan-ap kuat dihati, pikiran, dan sikap para warganya yang setia. *angan sampai kebathilanyang ter'rganisir dapat mengalahkan kebenaran dan kebaikan yang tidakter'rganisir. +ra6' NUJJ +ra6' !swajaJJ +ra6' &yaf’iyyahJJ+ra6' :&!D!!llKhu !kbarJJ

    Ahlu! Sunnah "al #amaah

    A De$ini!i Ahli!-Sunnah %al-#ama&ah'. AhlunDalam kitab Al-Munid 'l-(u#hah wal-A’alam, kata LahlL

    mengandung dua makna, yakni selain bermakna keluarga dan kerabat,LahlL juga dapat berarti pemeluk aliran atau pengikut madzhab, jikadikaitkan dengan aliran atau madzhab sebagaimana ter-antum pada Al-$amus al-Muhith.

    ( As-Sunnah %enurut !bul +aqa’ dalam kitab &ulliyyat se-ara bahasa, Las-

    sunnah) berarti jalan, sekalipun jalan itu tidak disukai. !rti lainnya, ath-thariqah, al-hadits, as-sirah, at-tabi’ah dan asy-syari’ah.

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    13/111

    Dari pengertian di atas, maka makna !hlussunnah wal jama’ah dalamsejarah slam adalah g'l'ngan terbesar ummat slam yang mengikuti sistempemahaman slam, baik dalam tauhid dan fqih dengan mengutamakan dalil!l$ur’an dan "adits dari pada dalil akal, sebagaimana pernyataan &yekh

    !bu al$5adl ibn &yekh 4!bdus &yakur al$&en'ri dalam kitab karyanya ,Al-&awakib al-(amma’ah ' Tahqiqi al-Musamma bi Ahli al-Sunnah wa al- Jama’ah  (kitab ini telah disahkan 'leh %uktamar NU ke MMlll di &'l' *awa >engah) menyebutkan defnisi !hlussunnah wal jama’ah sebagai kel'mp'katau g'l'ngan yang senantiasa k'mitmen mengikuti sunnah Nabi saw danth'riq'h para sahabatnya dalam hal aqidah, amaliyah fsik (fqh) dan akhlaqbatin (tasawwu#). &yekh 4!bdul 'dir al$*ilani mendefnisikan !hlussunnahwal jama’ah sebagai berikut= ,.an# dimaksud den#an as-Sunnah adalah a"a yan# telah diaarkan !leh Rasulullah SA+ /meli"uti uca"an0 "rilaku0 sertaketeta"an beliau12 Sedan#kan yan# dimaksud den#an "en#ertian ama’ahadalah se#ala sesuatu yan# yan# telah dise"akati !leh "ara sahabat NabiSA+ "ada masa &hulafa’ ar-Rasyidin yan# em"at yan# telah diberi hidayah Allah2 

    &e-ara hist'ris, para imam !swaja dibidang aqidah telah ada sejakzaman para sahabat Nabi &!8 sebelum mun-ulnya paham %u’tazilah. mam!swaja pada saat itu diantaranya adalah 4!li bin !bi >halib 7!, karena

     jasanya menentang pendapat :hawarij tentang al-+a’du wa al-+a’id danpendapat 'dariyah tentang kehendak !llah dan daya manusia. Dimasatabi’in ada beberapa imam, mereka bahkan menulis beberapa kitab untukmejelaskan tentang paham !swaja, seperti 4Umar bin 4!bd al$!ziz dengan

    karyanya ,Risalah 3ali#hah ' Raddi ‘ala al-$!dariyah2 3ara mujtahid fqh juga turut menyumbang beberapa karya te'l'gi untuk menentang paham$paham diluar !swaja, seperti !bu "ani#ah dengan kitabnya ,Al-*iqhu al- Akbar0 mam &yaf’i dengan kitabnya ,*i Tashihi al-Nubuwwah wa al-Raddi‘ala al-3ar!himah .

    enerasi mam dalam te'l'gi !swaja sesudah itu kemudian diwakili 'leh!bu "asan al$!sy’ari (/ " AB "), lantaran keberhasilannya menjatuhkanpaham %u’tazilah. Dengan demikian dapat dipahami bahwa aqidah !swajase-ara substanti# telah ada sejak masa para sahabat Nabi &!8. !rtinyapaham !swaja tidak mutlak seperti yang dirumuskan 'leh mam al$!sy’ari,tetapi beliau adalah salah satu diantara imam yang telah berhasil menyusun

    dan merumuskan ulang d'ktrin paham aqidah !swaja se-ara sistematissehingga menjadi ped'man aqidah !swaja.Dalam perkembangan sejarah selanjutnya, istilah !swaja se-ara resmi

    menjadi bagian dari disiplin ilmu keslaman. Dalam hal aqidah pengertiannyaadalah !sy’ariyah atau %aturidiyah. mam bnu "ajar al$"aytamiberkata= Jika Ahlussunnah wal ama’ah disebutkan0 maka yan# dimaksudadalah "en#ikut rumusan yan# di #a#as !leh 4mam Abu al-5asan al-Asy’aridan 4mam Abu Manshur al-Maturidi2 Dalam fqh adalah madzhab empat,"anaf, %aliki, &yaf’i, dan "anbali. Dalam tasawu# adalah mam al$h'zali,!bu

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    14/111

    &e-ara teks, ada beberapa dalil "adits yang dapat dijadikan daliltentang paham !swaja, sebagai paham yang menyelamatkan umat darikesesatan, dan juga dapat dijadikan ped'man se-ara substanti#. Diantarateks$teks "adits !swaja adalah=

    O P QR S T  VVWP XP O S VVQ  Y P Z  [S \VV] P P̂  _P̀VV P  Z c    VVP  P Y P  XP   VVP   S O P QR S T  WP XP _ P  \] P P̂  o   Q P    P  P Y P    P   S O P QR S T  WP XP   P [P \] P P̂  vY S c x   S Y P   Y P WP  XP   P   SO  P  = P {  P S XP |c S̀ Z c  vS }    ] ~ •

    €  P P  O  ‚XP ƒ~ „ S S   Y … XPoXoP  ‚xP † XP  P̀ .v‚S‡ P ̂ xP XP € S Q  ] P P̂  ‰PxP P  ŠP P € S ] c  ŠP W P̀ ‹P }Œ

    ,6ari Abi 5urayrah RA2 Sesun##uhnya Rasulullah SA+ bersabda7Ter"ecah umat .ahudi menadi 89 #!l!n#an2 6an ter"ecah umat Nasranimenadi 8: #!l!n#an2 6an akan ter"ecah umatku menadi 8; #!l!n#an2Semuanya masuk neraka kecuali satu2 3erkata "ara sahabat7 ,Sia"akahmereka wahai Rasulullahurmudzi, dan bnu%ajah.

     *adi inti paham !hlussunnah wal jama’ah (!swaja) seperti yang terteradalam teks "adits adalah paham keagamaan yang sesuai dengan sunnahNabi &!8 dan petunjuk para sahabatnya.) Ruang Lingkup A!%aja

    :arena se-ara substansi paham !swaja adalah slam itu sendiri, makaruang lingkup !swaja berarti ruang lingkup slam itu sendiri, yakni aspekaqidah, fqh, dan akhlaq. &eperti disebutkan 'leh para ulama !swaja, bahwaaspek yang paling krusial diantara tiga aspek diatas adalah aspek aqidah.!spek ini krusial karena pada saat %u’tazilah dijadikan paham keagamaanslam resmi pemerintah 'leh penguasa !bbasiyah, terjadilahkasus mihnah yang -ukup menimbulkan keresahan ummat slam.

    :etika mam al$!sy’ari tampil berkh'tbah menyampaikan pemikiran$pemikiran te'l'gi slamnya sebagi k'reksi atas pemikiran te'l'gi %u’tazilahdalam beberapa hal yang dianggap bid’ah atau menyimpang, maka denganserta merta masyarakat slam menyambutnya dengan p'siti#, dan akhirnyabanyak umat slam menjadi pengikutnya yang kemudian disebut dengankel'mp'k !sy’ariyah dan terinstitusikan dalam bentuk %adzhab !sy’ari.Ditempat lain yakni di &amarqand Uzbekistan, juga mun-ul se'rang mam

    !bu %anshur al$%aturidi ( 8. AAA ") yang se-ara garis besar rumusanpemikiran te'l'gi slamnya paralel dengan pemikiran te'l'gi !sy’ariyah,sehingga dua imam inilah yang kemudian diakui sebagai mam penyelamataqidah keimanan,karena karya pemikiran dua imam ini tersiar keseluruhbelahan dunia dan diakui sejalan dengan sunnah Nabi &!8 serta petunjukpara sahabatnya, meskipun sebenarnya masih ada satu 'rang ulama lagiyang sepaham yaitu mam al$>h'hawi (AG " A2 ") di %esir, akan tetapikarya beliau tidak sep'puler dua imam yang pertama. !khirnya para ulamamenjadikan rumusan aqidah mam !sy’ari dan %aturidi sebagai ped'manaqidah yang sah dalam !swaja.

    &e-ara materiil banyak pr'duk pemikiran %u’tazilah yang karena

    met'denya lebih mengutamakan akal daripada nash /Taqdimu al-’Aql ‘ala al-Nash1, dinilai tidak sejalan dengan sunnah, sehingga sarat dengan bid’ah,

    2B

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    15/111

    maka se-ara sp'ntanitas para pengikut imam tersebut bersepakat menyebutsebagai kel'mp'k !swaja, meskipun istilah ini bahkan dengan pahamnyatelah ada dan berkembang pada masa$masa sebelumnya, tetapi belumterinstitusikan dalam bentuk madzhab. :arena itu se-ara hist'ris, term

    aswaja baru dianggap se-ara resmi mun-ul dari peri'de ini.&etidaknya dari segi paham telah berkembang sejak masa 4!li bin !bi >halib :8 tetapi dari segi fsik dalam bentuk madzhab baru terbentuk padamasa al$!sy’ari, al$%aturidi dan al$>hahawi.

    Dalam perkembangan sejarah selanjutnya, istilah !swaja se-ara resmimenjadi bagian dari disiplin ilmu keislaman. Dalam hal aqidah pengertiannyaadalah !sy’ariyah atau %aturidiyah, dalan fqh adalah madzhab empat dandalam tasawu# adalah al$h'zali dan ulama$ulama yang sepaham.&emuanya menjadi diskursus slam paham &unni.

    7uang lingkup yang kedua adalah syari’ah atau fqh, artinya pahamkeagamaan yang berhubungan dengan ibadah dan mu’amalah. &amapentingnya dengan ruang lingkup yang pertama, yang menjadi dasarkeyakinan dalam slam, ruang lingkup kedua ini menjadi simb'l pentingdasar keyakinan. :arena slam agama yang tidak hanya mengajarkantentang keyakinan tetapi juga mengajarkan tentang tata -ara hidup sebagaise'rang yang beriman yang memerlukan k'munikasi dengan !llah &8>, dansebagai makhluk s'sial juga perlu ped'man untuk mengatur hubungansesama manusia se-ara harm'nis, baik dalam kehidupan pribadi maupuns'sial. Dalam k'nteks hist'ris, ruang lingkup yang kedua ini disepakati 'leh

     jumhur ulama bersumber dari empat madzhab, yakni "anaf, %aliki, &yaf’idan "anbali. &e-ara substanti#, ruang lingkup yang kedua ini sebenarnya

    tidak terbatas pada pr'duk hukum yang dihasilkan dari empat madzhabdiatas, pr'duk hukum yang dihasilkan 'leh imam$imam mujtahid lainnya,yang mendasarkan penggalian hukumnya melalui al$ur’an, "adits, jma’dan iyas, seperti, "asan +ashri, !wza’i, dan lain$lain ter-akup dalamlingkup pemikiran !swaja, karena mereka memegang prinsip utama Taqdimual-Nash ‘ala al-’Aql (mengedepankan daripada akal).

    7uang lingkup ketiga dari !swaja adalah akhlak atau tasawu#. 8a-anaruang lingkup yang ketiga ini di#'kuskan pada wa-ana akhlaq yangdirumuskan 'leh mam al$h'zali, etapi p'h'n yang berakar dan rindang namun tidak menghasilkanbuah, juga kurang berman#aat bagi kehidupan. *adi ruang lingkup inibersambung dengan ruang lingkup yang kedua, sehingga keberadaannya

    sama pentingnya dengan keberadaan ruang lingkup yang pertama dan yangkedua, dalam membentuk insan kamil.

    21

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    16/111

    3ada dasarnya tidak ada perbedaan se-ara prinsipil diantara kel'mp'kdan madzhab dalam slam.

    3ertama, dalam hal sumber ajaran slam, semuanya sama$samameyakini al$ur’an dan al$sunnah sebagai sumber utama ajaran slam.

    :edua, para ulama dari masing$masing kel'mp'k tidak ada yangberbeda pendapat mengenai p'k'k$p'k'k ajaran slam, seperti keesaan!llah &8>, kewajiban shalat, zakat dan lain$lain. >etapi mereka berbedadalam beberapa hal diluar ajaran p'k'k slam, lantaran berbeda didalammanhaj bepikirnya, terutama diakibatkan 'leh perbedaan 't'ritas akal dalammena#sirkan ayat$ayat al$ur’an dan teks$teks sunnah.

    %asing masing frqah dalam pemikiran slam, memiliki manhaj sendiri$sendiri. %u’tazilah disebut kel'mp'k liberal dalam slam. :eliberalan%u’tazilah, berpangkal dari paham bahwa akal sebagai anugerah !llah &8>,memiliki kekuatan untuk mengetahui hal$hal yang berhubungan dengan!llah &8> dan hal$hal yang dianggap baik dan buruk. &ementara bagikel'mp'k !sy’ariyah, akal tidak sanggup untuk mengetahui hal tersebut,ke-uali ada petunjuk dari naql atau nash. :el'mp'k %aturidiyah sedikit lebihHmenengahI dengan pernyataanya, bahwa perbuatan manusia mengandunge#ek yang disebut baik atau buruk, apa yang dinyatakan 'leh akal baik, tentuia adalah baik, dan sebaliknya, akan tetapi tidak semua perbuatan manusiapasti sesuai dengan jangkauan akal untuk menilai baik dan buruknya. Dalamkeadaan seperti ini, maka baik dan buruk hanya dapat diketahui melalui naqlatau nash.

     *ika manhaj$manhaj ini dihubungkan dengan aqidah, maka peran akaldan naql berkaitan dengan masalah$masalah ketuhanan, jika dikaitkan

    dengan masalah fqh, maka peran akal dan naql berhubungan denganperbuatan manusia (mukalla#), dan jika dikaitkan dengan akhlaq atautasawu#, maka akal dan naql berhubungan dengan hubungan spiritual antaramanusia dengan tuhannya. +aik dalam ruang lingkup aqidah, fqh dantasawu#, !swaja memiliki prinsip manhaj taqdimu al-nash ‘ala al-naql. %akapaham keagamaan !swaja dengan manhaj seperti itu selalu ber'rientasimengedepankan nash daripada akal. +erbeda dengan paham %u’tazilah,meskipun sama$sama menga-u pada nash, !swaja tidak terlalu mendalamdalam menggunakan pendekatan akal, sehingga tidak memberikan akses,bahwa nash dalam agama harus sejalan dengan makna yang ditangkap 'lehakal, tetapi akal hanyalah menjadi alat bantu untuk memahami nash yang

    karena itu pena#siran nash agama tidak selalu harus sejalan dengan akal.%eskipun dengan pertimbangan yang matang sekalipun, akal seringkalisalah daya tangkapnya.

    * +a,ha. Ahli!!unnah "al #ama/ah%adzhab dalam bidang fqh berlangsung sejak berkuasanya %uawiyah

    bin !bi &u#yan sampai sekitar awal abad ke$ "ijriyah. 7ujukan dalammenggali hukum suatu permasalahan masih tetap sama yaitu, !l uran,&unnah Nabi dan jtihad para ahli fqh. 3ada masa itu kedudukan ijtihadsebagai met'de penggalian hukum semakin k'k'h dan diterima 'leh semua

    k'mp'nen masyarakat.

    2

    http://ahlussunah-wal-jamaah.blogspot.com/2011/07/madzhab-ahlissunnah-wal-jamaah.htmlhttp://ahlussunah-wal-jamaah.blogspot.com/2011/07/madzhab-ahlissunnah-wal-jamaah.html

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    17/111

     *umhur al ulama sepakat mengatakan bahwa madzhab saat itu ada 2Amadzhab ahlissunnah wal jamaah yaitu =

    2. %adzhab &u#yan bin Uyainah (20G ".) di %akkah. %adzhab %aliki (2F0 ".) di %adinah

    A. %adzhab "asan +ashri (22/) di +ashrahB. %adzhab !bu "ani#ah (G/$21/ ".) di :u#ah1. %adzhab &u#yan al >sauriy (22 ".) di :u#ah. %adzhab !uzaiy (21F ".) di &yamF. %adzhab &yafi (21/$/B ".) di %esirG. %adzhab ;aits bin &aad (2F1 ".) di %esir0. %adzhab shaq bin 7'hawaih (AG ".) di Naisabur2/. %adzhab !bu >saur (B/ ".) di +aghdad22. %adzhab !hmad bin "ambal (B2 ".) di +aghdad2. %adzhab Daud al Dzahiriy (F/ ".) di +aghdad2A. %adzhab %uhammad bnu *arir al >h'bariy (A2/ ".) di +aghdad

    Dari sekian madzhab yang ada hanya empat yang masih eksis sampaisekarang, yaitu = %adzhab !bu "ani#ah, %adzhab %aliki, %adzhab &yafi dan%adzhab !hmad bin "ambal, adapun madzhab$madzhab yang lainnya masihdapat kita jumpai q'ul$q'ulnya dalam kitab$kitab seperti hilyah al ulama fmari#ah aqwal al #uq'ha karya mam al 'Žal, bidayah al %ujtahid karyabnu 7usyd, al %uhallakarya bnu "azm, 7'hmah al Ummah karya !bu!bdilllah &h'dr al Din al Dimasyqi, Nail al !uth'r karya al &yaukani, bahkandalam kitab$kitab tersebut seringkali kita jumpai q'ul$q'ul &hahabat danulama$ulama tabiin.

    :elahiran beberapa madzhab tersebut menunjukkan perkembanganhukum slam pada masa itu. "al ini disebabkan mun-ulnya beberapapr'blem di tengah$tengah masyarakat akibat meluasnya kekuasaan slamsehingga menuntut untuk menugaskan para ulama ke wilayah$wilayah yangtelah berhasil dikuasai 'leh kekhali#ahan slam. Dan masa ini dikenal denganmasa pembukuan (ashru al tadwin) dalam berbagai disiplin ilmu

    D )erkem.angnya Ahlu!!unah %al #ama&ah ,i In,0ne!ia+erkembangnya !hlussunah wal *ama’ah di nd'nesia berbarengan

    dengan berkembangnya slam di nd'nesia yang dibawa 'leh para wali. Di

    pulau *awa, peranan 8alis'ng' sangat berpengaruh dalam memantapkaneksistensi !hlussunnah wal *ama’ah. Namun, !hlussunnah wal *ama’ah yangdikembangkan 8alis'ng' masih dalam bentuk ajaran$ajaran yang si#atnyatidak dilembagakan dalam suatu wadah 'rganisasi mengingat ketika itubelum berkembang 'rganisasi.

    3elembagaan ajaran !hlussunah wal *ama’ah di nd'nesia dengankarakter yang khas terjadi setelah didirikannya Nahdlatul Ulama (NU) padatahun 20. NU adalah sebagai satu$satunya 'rganisasi keagamaan yangse-ara #'rmal dan n'rmati# menempatkan !hlussunnah wal *ama’ah sebagaipaham keagamaan yang dianutnya.

    :". %. "asyim !syari sebagai salah se'rang pendiri NU, telahmerumuskan k'nsep !hlussunnah wal *ama’ah dalam kitab al$Knn al$

    2F

    http://ahlussunah-wal-jamaah.blogspot.com/2011/11/berkembangnya-ahlussunah-wal-jamaah-di.htmlhttp://ahlussunah-wal-jamaah.blogspot.com/2011/11/berkembangnya-ahlussunah-wal-jamaah-di.html

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    18/111

    !sKsiy li *ami’yyah Nahdlah al$4UlamK’. !l$Knn al$!sKsiy berisi dua bagianp'k'k, yaitu =

    2) 7isalah !hlussunnah wal *ama’ah, yang memuat tentang

    kateg'risasi sunnah dan bid’ah dan penyebarannya di pulau *awa,dan) :eharusan mengikuti mazhab empat,A) :arena hidup bermazahab itu lebih dapat menyatukan kebenaran,

    lebih dekat untuk merenungkan, lebih mengarah pada ketelitian, danlebih mudah dijangkau. nilah yang dilakukan 'leh sala#unK al$shKlih(generasi terdahulu yang salih).

    B) %engenai istilah !hlussunnah wal *ama’ah, :". %. "asyim !sy’aridengan mengutip !bu al$+aqa dalam bukunya, al$:ulliyyKt,mengartikannya se-ara bahasa sebagai jalan, meskipun jalan itutidak disukai. %enurut syara, 4sunnah’ adalah sebutan bagi jalanyang disukai dan dijalani dalam agama sebagaimana dipraktekkan'leh 7asulullah &aw. atau t'k'h agama lainnya, seperti parasahabat. &ebagaimana dikatakan &yeikh aruq dalam kitab 4Uddahal$%ur‘d, menurut syara, 4bidah’ adalah mun-ulnya perkara barudalam agama yang kemudian mirip bagian agama, padahal bukanbagian darinya, baik #'rmal maupun hakekatnya.

    1) aimiyah, dan duamuridnya bn al$ayyim dan bn 4!bd al$"adi yang telah

    mengharamkan praktek yang telah disepakati umat slam sebagaibentuk kebaikan seperti ziarah ke makam 7asulullah. Denganmengutip pendapat &yeikh %uhammad +akhit al$"anaf al$%utiidalam risalahnya >ath‘r al$5uKd min Danas al$tiqKd, :". %. "asyim!syari menganggap kel'mp'k ini telah menjadi ftnah bagi kaummuslimin, baik sala# maupun khala#. %ereka merupakan aib dansumber perpe-ahan bagi kaum muslimin yang mesti segeradihambat agar tidak menjalar ke mana$mana.

    ) Dalam perkembangan selanjutnya, k'nsep !hlussunnah wal *ama’ahtersebut mengalami pr'ses pergulatan dan pena#siran yang intensi# di kalangan warga NU. &ejak ditahbiskan sebagai paham keagamaan

    warga NU, !hlussunnah wal *ama’ah mengalami k'ntekstualisasiyang beragam. %eskipun demikian, k'ntekstualisasi !hlussunnahwal *ama’ah, tidak menghilangkan makna dasarnya sebagai pahamatau ajaran slam yang pernah diajarkan dan diamalkan 'leh7asulullah &aw. bersama para sahabatnya.

     >itik t'lak dari paham !hlussunnah wal *ama’ah terletak pada prinsipdasar ajaran slam yang bersumber kepada 7asulullah dan para sahabatnya.!da beberapa t'k'h$t'k'h NU yang mena#sirkan paham !hlussunnah wal

     *ama’ah, di antaranya adalah

    2G

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    19/111

    :". +isri %ust'#a, :". !-hmad &iddiq, :". &ae#uddin uhri, :". Dawam!nwar, :". &aid !qil &iradj, :". &ahal %ah#uzh, :". 8ahid aini, :". %u-hith%uzadi, dan :". >'l-hah "asan.

    Eleh para ulama NU, !hlussunnah wal *ama’ah dimaknai dalam dua

    pengertian =Pertama, !hlussunah 8al *ama’ah sudah ada sejak zamansahabat nabi dan tabiin yang biasanya disebut generasi sala#. 3endapat inididasarkan pada pengertian !hlussunah 8al *ama’ah, yakni mereka yangselalu mengikuti sunnah Nabi &aw. dan para sahabatnya. Kedua, pendapatyang mengatakan bahwa !hlussunah 8al *ama’ah adalah pahamkeagamaan yang baru ada setelah mun-ulnya rumusan te'l'gi !syari dan%aturidi dalam bidang te'l'gi, rumusan fqhiyyah mazhab empat dalambidang fkih serta rumusan tashawu# *unayd al$+agdadi dalam bidangtashawu# .

    F) 3engertian pertama sejalan dengan sabda Nabi &aw.= H"endaklahkamu sekalian berpegang teguh kepada sunnah Nabi dan sunnah al$khula#K al$rKsyidin yang mendapat petunjukI ("7. at$>irmidzi dan al$"akim). Dalam hadits tersebut, yang dimaksud bukan sahabat yangterg'l'ng al$khula#K’ al$rKsyidn saja, tetapi juga sahabat$sahabatlain, yang memiliki kedudukan yang penting dalam pengamalan danpenyebaran slam.

    Nabi &aw. bersabda= H&ahabat$sahabatku seperti bintang (di atas langit)kepada siapa saja di antara kamu mengikutinya, maka kamu telah mendapatpetunjukI. ("7. al$+aihaqi).

    &esudah genersi tersebut, yang meneruskan ajaran !hlussunnah wal

     *ama’ah adalah para tabi’in (pengikut sahabat), sesudah itu dilanjutkan 'lehtabi’it$tabi’in (generasi sesudah tabi’in) dan demikian seterusnya yangkemudian dikenal sebagai penerus Nabi, yaitu ulama.

    Nabi &aw. bersabda= HUlama adalah penerang$penerang dunia,pemimimpin$pemimpin di bumi, dan pewarisku dan pewaris nabi$nabiI ("7.bn 4!dy)

    G) tu sebabnya, paham !hlussunnah wal jama’ah, sesungguhnyaadalah ajaran slam yang diajarkan 'leh 7asulullah, sahabat, tabi’in,dan generasi berikutnya. 3engertian ini didukung 'leh :". !-hmad&iddiq yang mengatakan bahwa !hlussunnah wal *ama’ah adalah

    pengikut dari garis perjalanan 7asulullah &aw. dan para pengikutnyasebagai hasil permu#akatan g'l'ngan terbesar umat slam0) 3engertian ini dipertegas lagi 'leh :". &ae#udin uhri yang

    mengatakan bahwa !hlussunnah wal *ama’ah adalah seg'l'nganpengikut sunnah 7asulullah &aw. yang di dalam melaksanakanajaran$ajarannya berjalan di atas garis yang dipraktekkan 'leh

     jamaah (sahabat Nabi). !tau dengan kata lain, g'l'ngan yangmenyatukan dirinya dengan para sahabat di dalam mempraktekkanajaran$ajaran Nabi %uhammad &aw., yang meliputi akidah, fkih,akhlaq, dan jihad.

    2/) Namun demikian, dalam perkembangan selanjutnya, makna!hlussunnah wal *ama’ah di lingkungan NU lebih menyempit lagi,

    20

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    20/111

    yakni kel'mp'k atau 'rang$'rang yang mengikuti para imammazhab, seperti %aliki, "anaf, &yaf’i, dan "anbali dalam bidangfkih mengikuti !bu al$"asan al$!sy’ari dan !bu %ansur al$%aturididalam bidang tauhid, dan *unaid al$+agdadi dan al$hazali dalam

    bidang tashawu#.22) 3engertian ini dimaksudkan untuk melestarikan, mempertahankan,mengamalkan dan mengembangkan paham !hlussunnah wal

     *ama’ah. "al ini bukan berarti NU menyalahkan mazhab$mazhabmu’tabar lainnya, melainkan NU berpendirian bahwa denganmengikuti mazhab yang jelas met'de dan pr'duknya, warga NUakan lebih terjamin berada di jalan yang lurus. %enurut NU, sistembermazahab adalah sistem yang terbaik untuk melestarikan,mempertahankan, mengamalkan dan mengembangkan ajaran slam,supaya tetap terg'l'ng !hlussunnah wal *ama’ah.

    2) Di luar dua pengertian di atas, :". &aid !gil &iradj memberikanpengertian lain. %enurutnya, !hlussunnah wal *ama’ah adalah'rang$'rang yang memiliki met'de berfkir keagamaan yangmen-akup semua aspek kehidupan yang berlandaskan atas dasar$dasar m'derasi, menjaga keseimbangan, dan t'leransi. +aginya,!hlussunnah wal *ama’ah harus diletakkan se-ara pr'p'rsi'nal,yakni !hlussunnah wal *ama’ah bukan sebagai mazhab, melainkanhanyalah sebuah manhaj al$fkr (-ara berpikir tertentu) yangdigariskan 'leh sahabat dan para muridnya, yaitu generasi tabiinyang memiliki intelektualitas tinggi dan relati# netral dalammenyikapi situasi p'litik ketika itu. %eskipun demikian, hal itu bukan

    berarti bahwa !hlussunnah wal *ama’ah sebagai manhaj al$fkradalah pr'duk yang bebas dari realitas s'si'$kultural dan s'si'$p'litik yang melingkupinya.

    2A) &ejak berdirinya, NU telah menetapkan diri sebagai jam’iyah yangberakidah slam !hlussunnah wal *ama’ah. Dalam %uqaddimahKnn !sKsiy$nya, pendiri jam’iyyah NU, :". %. "asyim !sy’arimenegaskan, H"ai para ulama dan pemimpin yang takut pada !llahdari kalangan !hlussunnah wal *ama’ah dan pengikut imam empat,kalian sudah menuntut ilmu agama dari 'rang$'rang yang hidupsebelum kalian. Dari sini, kalian harus melihat dari siapa kalianmen-ari atau menuntut ilmu agama slam. +erhubung dengan -ara

    menuntut ilmu pengetahuan sedemikian itu, maka kalian menjadipemegang kun-inya, bahkan menjadi pintu$pintu gerbangnya ilmuagama slam. Eleh karena itu, janganlah memasuki rumah ke-ualimelalui pintunya. &iapa saja yang memasuki suatu rumah tidakmelalui pintunya maka pen-urilah namanyaJI +agi NU, landasanslam adalah al$ur’an, sunnah (perkataan, perbuatan dantaqr‘r“ketetapan) Nabi %uhammad &aw. sebagaimana telahdilakukan bersama para sahabatnya dan sunnah al$khula#K’ al$rasyid‘n, !bu +akr al$&hiddiq, 4Umar ibn al$:haththab, 4Utsman ibn4!Žan dan 4!li ibn !bi >halib. Dengan landasan ini, maka bagi NU,

    !hlussunnah wal *ama’ah dimengerti sebagai 4para pengikut sunnahNabi dan ijma’ para ulama’. NU menerima ijtihad dalam k'nteks

    /

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    21/111

    bagaimana ijtihad itu dapat dimengerti 'leh umat. Ulama pendiri NUmenyadari bahwa tidak seluruh umat slam dapat memahami danmena#sirkan ayat al$ur’an maupun matn (isi) hadits dengan baik.Di sinilah peran ulama, yang sanadnya (mata rantai) bersambung

    sampai ke 7asulullah &aw., diperlukan untuk mempermudahpemahaman itu.Dalam menggunakan landasan itu, ada tiga -iri utama !hlussunnah wa

    al$*ama’ah yang dianut NU, =pertama, adanya keseimbangan antara dalilaqliy (rasi') dan dalil naqliy (al$ur’an dan al$"adits), dengan penekanandalil aqliy ditempatkan di bawah dalil naqliy. Ke,ua, berusaha sekuat tenagamemurnikan akidah dari segala -ampuran akidah di luar slam. Ketiga, tidakmudah menjatuhkan 6'nis musyrik, ku#ur dan sebagainya atas sese'rangyang karena sesuatu sebab belum dapat memurnikan akidahnya.

    Dalam hal tashawu#, NU berusaha mengimplementasikan ‘mKn, islKmdan ihsKn se-ara serempak, terpadu dan berkesinambungan. +erlandaskantashawu# yang dianut, NU dapat menerima hal$hal baru yang bersi#at l'kalsepanjang dapat meningkatkan intensitas keberagaman. Dengan tashawu# yang dianut, NU juga berusaha menjaga setiap perkembangan agar tidakmenyimpang dari ajaran slam.

    E )UDA1A AHLIS-SUNNAH "AL-#A+A&AH+erbaur dan bertebarnya berbagai kultur, menjadikan pemandangan

    semu (pseud') antara kultur yang sebenarnya ajaran 7asulullah &!8 dankultur yang mun-ul setelah 7asulullah &!8 wa#at sehingga mun-ul berbagaipertentangan. &epertinya yang satu sebagai pembela dan lainnya sebagai

    penentang. &atunya merasa tersingkir dan yang lainnya merasamemd'minasi. >erlepas dari praduga dan pretensi di atas, !hlussunnah wal$ *ama’ah tetap mempunyai karakteristik yang men'nj'l diantara m'del$m'del “type$type kultur lain yang mun-ul karena pr'ses sejarah misalnya.!tau sengaja dilahirkan 'leh suatu g'l'ngan untuk mempertahankan't'ritasnya.

    ?iri$-iri spesifk yang men'nj'l dan dipertahankan !hlussunnah wal$ *ama’ah adalah banyak sekali. &ehingga -iri$-iri tersebut menjadi tandakhusus yang membedakan !hlussunnah dan lainnya.

    Namun sebelum sampai pada penjabaran budaya !hlussunnah, perlusekali diketahui bentuk$bentuk tradisi masyarakat yang tidak men-erminkan

    budaya !hlussunnah, agar dihindari 'leh warga !hlussunnah. Di antarnyaadalah=2. %engagung$agungkan berbagai kesenian yang munkar, seperti seni

    musik, seni rupa, wayang, keth'prak, ludruk,seni tari, dsb.. %en-urahkan segala daya dan upaya untuk mengkaji pengetahuan

    ilmu umum sampai menelantarkan pendidikan agama yangmerupakan bekal untuk meraih kesejahteraan dunia akhirat

    A. &emaraknya %usabaq'h >ilawatil ur’an dengan menekankan m'delirama yang menghilangkan ketajwidan al$ur’an dan at$>adabbur.Dan -elaka lagi musabaq'h tersebut dijadikan sebagai sarana untuk

    ikhtilath bainar rijaal wan nisaa’“ ajang menampilakan alunan suarawanita

    2

    http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    22/111

    B. Ditinggalkannya pelatihan diri dan perl'mbaan yang mengarah padapersiapan membela agama dan negara, seperti latihan naik kuda,memanah /munadl!lah1 dan lain$lain

    1. >erlalu menghabiskan waktu untuk memperhatikan perl'mbaan yang

    si#atnya hanya gerak badan saja dan hura$hura, sampaimengenaympingkan urusan sh'lat, seperti sepak b'la dan lain$lai&edangkan budaya yang merupakan -iri khas !hlussunnah adalah=2. %eramaikan bulan su-i 7'madl'n dengan pengkajian kitab$kitab

    "adits, >a#sir maupun lainnya serta bertadarus al$ur’an dan sh'lat >arawih

    . %enjalankan qunut subuh biarpun terdapat khilafyyah antara paraUlama’ dalam masalah tersebut

    A. %enempatkan putra$putri sunniyyin di p'nd'k$p'nd'k pesantrenmaupun madrasah diniyyah untuk mengkaji dan menghidupkan ilmuagama

    B. !danya beberapa th'riq'h demi taq'rrub ilall'h, namun dengansyarat tidak terjadi ikhtilath antara lelaki dan perempuan atau#anatik berlebihan

    1. %emperhatikan jama’ah sh'lat #ardlu di %asjid dan surau$surau padaawwal waktu, dan harus ikhlas serta khusyu’ didalam menjalankanya

    . iarah kubur !uliya’ untuk bertawassul dengan tanpa adanya hal$halmunkar, >ahlilan, +erzanjenan dan manaqiban, namun dengansyarat tidak berlebihan dalam ’tiq'dnya pada syekh !bdul 'dir,seperti memba-a dengan serentak H&yekh !bdul 'dir 8aliyull'hIsetelah memba-a dua kalimat &yahadat. Dan amalan$amalan di atas

    tidaklah budaya &yi’ah, sebab ziarahnya 'rang syi’ah tidak memakaiba-aan ayat$ayat al$ur’an, juga tidak memba-a tahlil tasbihtahmid, bisanya -uma memberi kata$kata pujaan berlebihan padamam$imam mereke. Dan dalam berzanji maupun diba’ disebutkanpujian terhadap sahabat Nabi &!8. Di samping itu, &yekh ad$Dziba’mempunyai kitab hadits bernama >aisirul 8ushul yang di dalamnyadisebutkan #adl'ilus sh'habat, dan sh'habat !bu +akar ditempatkanpada peringkat pertama. &edangkan 'shidah ”‡ „ ‚ Q O‡‰– itu adalah milik al$"abib !bdull'h al$"addad yang telah kaminukilkan aqidahnya yang berhaluan ahlussunnah wal jama’ah.

    F. %enyantuni anak yatim, #aqir miskin maupun para janda yang punyaanak banyak, serta melindungi mereka dari penindasan

    G. +agi alumni pesantren hendaknya sering s'wan kepada gurunyauntuk k'nsultasi dengan mem'h'n petunjuk di dalam menjalankanda’wahnya. Demikian pula bagi para kiainya hendaknyamengunjungi “ menge-ek mereka apakah benar$benar sudahmelaksanakan tugasnya dengan baik.

    =2  >akbiran pada malam hari raya ddengan tanpa diikuti penabuhanbeduk. &ebab mengiringi dzikrull!h dengan tabuhan adalah bid’ah.!palagiaalatul malaahi

    2/. %empermudah urusan "aji dan Umr'h sehingga tidak

    menimbulkan keresahan dikalangan kaum %uslimin

    http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/http://ahadan.blogspot.com/

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    23/111

    22. %engadakan bahtsul masa’il dengan dihadiri t'k'h yang benar$benar ahli dalam bidang agama. %engamalkan ru’yatul hilal untukmengetahui awwal 7'madl'n dan &yawwal

    2. %endirikan paguyuban keluarga demi mempererat persaudaraan

    2A.%engha#alkan al$ur’an dengan memperhatikan tajwidnya, dan lainsebagainya

    sem'ga menambah pengetahuan dan pen-erahan warga NU se-araumum, aamiin

    St0p +enu,uh )i,/ah

    A )i,/ah !e.uah kata !ejuta makna

    &unnah dan bid’ah adalah dua s'al yang saling berhadap$hadapandalam memahami u-apan$u-apan 7asulullah saw. sebagai &h'hibusy$&yara’(yang berwenang menetapkan hukum syari’at). &unnah dan bid’ah masing$masing tidak dapat ditentukan batas$batas pengertiannya, ke-uali jika yangsatu sudah ditentukan batas pengertiannya lebih dulu. >idak sedikit 'rangyang menetap$ kan batas pengertian bid’ah tanpa menetapkan lebih dulubatas pengertian sunnah.

    :arena itu mereka terper's'k kedalam pemikiran sempit dan tidakdapat keluar meninggalkannya, dan akhirnya mereka terbentur pada dalil$

    dalil yang berlawanan dengan pengertian mereka sendiri tentang bid’ah.&eandainya mereka menetapkan batas pengertian sunnah lebih dulu tentumereka akan memper'leh kesimpulan yang tidak berlainan.

    Umpamanya dalam hadits berikut ini tampak jelas bahwa 7asulullahsaw. menekankan s'al sunnah lebih dulu, baru kemudian memperingatkans'al bid’ah.

    "adits yang diriwayatkan 'leh mam %uslim dalam sh'hihnya dari *abirra. bahwa 7asulullah saw. bila berkhutbah tampak matanya kemerah$merahan dan dengan suara keras bersabda= 4!mma ba’du, sesungguhnyatutur kata yang terbaik ialah :itabullah (!l$ur’an) dan petunjuk (huda) yangterbaik ialah petunjuk %uhammpstr'ngad saw. &edangkan pers'alan yang

    terburuk ialah hal$hal yang diada$adakan, dan setiap hal yang diada$adakanialah bid’ah, dan setiap bid’ah adalah sesat’. (diketengahkan juga 'leh mam+ukh'ri hadits dari bnu %as’ud ra).

    %akna hadits diatas ini diperjelas dengan hadits yang diriwayatkan 'lehmam %uslim dari *arir ra. bahwa 7asulullah saw. bersabda= 4+arangsiapayang didalam slam merintis jalan kebajikan ia memper'leh pahalanya danpahala 'rang yang mengerjakannya sesudah dia tanpa dikurangi sedikit pun

     juga. +arangsiapa yang didalam slam merintis jalan kejahatan ia memikuld'sanya dan d'sa 'rang yang mengerjakannya sesudah dia tanpa dikurangisedikit pun juga’ (&h'hih %uslim — hal.2). &elain hadits ini masih beredar

    lagi hadits$hadits yang semakna yang diriwayatkan 'leh mam %uslim daribnu %as’ud dan dari !bu "urairah ˜ra™.

    A

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    24/111

    &ekalipun hadits ini berkaitan dengan s'al shadaqah namun kaidahp'k'k yang telah disepakati bulat 'leh para ulama menetapkan 43engertianberdasar kan keumuman la#adh, bukan berdasarkan kekhususan sebab’.

    Dari hadits *abir yang pertama diatas kita mengetahui dengan jelas

    bahwa :itabullah dan petunjuk 7asulullah saw., berhadap$hadapan denganbid’ah, yaitu sesuatu yang diada$adakan yang menyalahi :itabullah danpetunjuk 7asulullah saw. Dari hadits berikutnya kita melihat bahwa jalankebajikan (sunnah hasanah) berhadap$hadapan dengan jalan kejahatan(sunnah sayyiah). *adi jelaslah, bahwa yang p'k'k adalah &unnah,sedangkan yang menyimpang dan berlawanan dengan sunnah adalah +id’ah.

    !r$7aghib !l$!sh#ahani dalam kitab %u#radatul$ur’an +ab &unanhal.B1 mengatakan= 4&unan adalah jamak dari kata sunnah .&unnah sesuatuberarti jalan sesuatu, sunnah 7asulullah saw. +erarti *alan 7asulullah saw.yaitu jalan yang ditempuh dan ditunjukkan 'leh beliau. &unnatullah dapatdiartikan *alan hikmah$Nya dan jalan mentaati$Nya. ?'nt'h frman !llah &8>.dalam &urat !l$5atah = A = 4&unnatullah yang telah berlaku sejak dahulu.:alian tidak akan menemukan perubahan pada &unnatullah itu’ .

    3enjelasannya ialah bahwa -abang$-abang hukum syari’at sekalipunberlainan bentuknya, tetapi tujuan dan maksudnya tidak berbeda dan tidakberubah, yaitu membersihkan jiwa manusia dan mengantarkan kepadakeridh'an !llah &8>. Demikianlah menurut penjelasan !r$7aghib !l$!sh#ahani.

    bnu >aimiyyah dalam kitabnya qtidha’us &hiratul %ustaqim hal.Fmengata$ kan= 4&unnah *ahiliyah adalah adat kebiasaan yang berlaku

    dikalangan masyarakat jahiliyyah. *adi kata sunnah dalam hal itu berarti adatkebiasaan yaitu jalan atau -ara yang berulang$ulang dilakukan 'leh 'rangbanyak, baik mengenai s'al$s'al yang dianggap sebagai peribadatanmaupun yang tidak dianggap sebagai peribadatan’.

    Demikian juga dikatakan 'leh mam !l$"afdh didalam !l$5ath dalamta#sirnya mengenai makna kata 5ithrah. a mengatakan, bahwa beberapariwayat hadits menggunakan kata sunnah sebagai pengganti kata fthrah,dan bermakna thariqah atau jalan. mam !bu "amid dan !l$%awardi jugamengartikan kata sunnah dengan thariqah (jalan).

    :arena itu kita harus dapat memahami sunnah 7asulullah saw. dalammenghadapi berbagai pers'alan yang terjadi pada zamannya, yaitu

    pers'alan$pers'alan yang tidak dilakukan, tidak diu-apkan dan tidakdiperintahkan 'leh beliau saw., tetapi dipahami dan dilakukan 'leh 'rang$'rang yang berijtihad menurut kesanggupan akal pikirannya dengan tetapberped'man pada :itab !llah dan &unnah 7asulullah saw.

    :ita juga harus mengikuti dan menelusuri pers'alan$pers'alan itu agarkita dapat memahami jalan atau sunnah yang ditempuh 7asulullah saw.dalam membenarkan, menerima atau men'lak sesuatu yang dilakukan'rang. Dengan mengikuti dan menelusuri pers'alan$pers'alan itu kita dapatmempunyai keyakinan yang benar dalam memahami sunnah beliau saw.mengenai s'al$s'al baru yang terjadi sepeninggal 7asulullah saw. %ana yang

    baik dan sesuai dengan &unnah beliau saw., itulah yang kita namakan&unnah, dan mana yang buruk, tidak sesuai dan bertentangan dengan

    B

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    25/111

    &unnah 7asulullah saw., itulah yang kita namakan +id’ah. ni semua barudapat kita ketahui setelah kita dapat membedakan lebih dahulu mana yangsunnah dan mana yang bid’ah.

    %ungkin ada 'rang yang mengatakan bahwa sesuatu kejadian yang

    dibiarkan (tidak di-ela dan tidak dilarang) 'leh 7asulullah saw. termasukkateg'ri sunnah. tu memang benar, akan tetapi kejadian yang dibiarkan'leh beliau itu merupakan petunjuk juga bagi kita untuk dapat mengetahuibagaimana -ara 7asulullah saw. membiarkan atau menerima kenyataanyang terjadi. 3erlu juga diketahui bahwa banyak sekali kejadian yangdibiarkan 7asulullah saw. tidak menjadi sunnah dan tidak ada se'rangpunyang mengatakan itu sunnah. &ebab, apa yang diperbuat dan dilakukan 'lehbeliau saw. 3asti lebih utama, lebih a#dhal dan lebih mustahak diikuti. +egitu

     juga suatu kejadian atau perbuatan yang didiamkan atau dibiarkan 'lehbeliau saw. merupakan petunjuk bagi kita bahwa beliau saw. tidak men'laksesuatu yang baik, jika yang baik itu tidak bertentangan dengan tuntunandan petunjuk beliau saw. serta tidak mendatangkan akibat buruk J

    tulah yang dimaksud 'leh kesimpulan para ulama yang mengatakan,bahwa sesuatu yang diminta 'leh syara’ baik yang bersi#at khusus maupunumum, bukanlah bid’ah, kendati pun sesuatu itu tidak dilakukan dan tidakdiperintah$ kan se-ara khusus 'leh 7asulullah saw.J

    %engenai pers'alan itu banyak sekali hadits sh'hih dan hasan yangmenunjukkan bahwa 7asulullah saw. sering membenarkan prakarsa baik(umpama amal perbuatan, dzikir, d'’a dan lain sebagainya) yang diamalkan'leh para sahabatnya.(silahkan ba-a halaman selanjutnya). >idak lain parasahabat mengambil prakarsa dan mengerjakan$ nya berdasarkan pemikiran

    dan keyakinannya sendiri, bahwa yang dilakukan$ nya itu merupakankebajikan yang dianjurkan 'leh agama slam dan se-ara umum diserukan'leh 7asulullah saw. (lihat hadits yang lalu) begitu juga mereka berped'manpada frman !llah &8>. dalam surat !l$"ajj=FF= 4"endaklah kalian berbuatkebajikan, agar kalian memper'leh keberuntungan’ .

    8alaupun para sahabat berbuat amalan atas dasar prakarsa masing$masing, itu tidak berarti setiap 'rang dapat mengambil prakarsa, karenaagama slam mempunyai kaidah$kaidah dan ped'man$ped'man yang telahditetapkan batas$batasnya. !mal kebajikan yang prakarsanya diambil 'lehpara sahabat Nabi saw. berdasarkan ijtihad dapat dipandang sejalan dengansunnah 7asulullah saw. jika amal kebajikan itu sesuai dan tidak bertentangan

    dengan syari’at. *ika menyalahi ketentuan syari’at maka prakarsa itu tidakdapat dibenarkan dan harus dit'lak J3ada dasarnya semua amal kebajikan yang sejalan dengan tuntutan

    syari’at, tidak bertentangan dengan :itabullah dan &unnah 7asulullah saw.,dan tidak mendatangkan madharat“akibat buruk, tidak dapat disebut +id’ahmenurut pengertian istilah syara’. Nama yang tepat adalah &unnah "asanah,sebagaimana yang terdapat dalam hadits 7asulullah saw. yang lalu.

    !mal kebajikan seperti itu dapat disebut 4+id’ah’ hanya menurutpengertian bahasa, karena apa saja yang baru 4diadakan’ disebut dengannama +id’ah.

    !da 'rang berpegang bahwa istilah bid’ah itu hanya satu saja denganberdalil sabda 7asulullah saw. H&etiap bid’ah adalah sesatšI (H&ullu bid’atin

    1

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    26/111

    dh!lalahI), serta tidak ada istilah bid’ah hasanah, wajib dan sebagainya.&etiap amal yang dikateg'rikan sebagai bid’ah, maka hukumya haram,karena bid’ah dalam pandangan mereka adalah sesuatu yang haram dikerja$kan se-ara mutlak.

    &ayangnya mereka ini tidak mau berpegang kepada haditshadits lain(keterangan lebih mendetail ba-a halaman selanjutnya) yang membuktikansikap 7asulullah saw. yang membenarkan dan meridh'i berbagai amalkebajikan tertentu (yang baru 4diadakan’) yang dilakukan 'leh para sahabat$nya yang sebelum dan sesudahnya tidak ada perintah dari beliau saw.J

    Disamping itu banyak sekali amal kebajikan yang dikerjakan setelahwa#atnya 7asulullah saw. umpamanya 'leh isteri Nabi saw. 4!isyah ra,:hali#ah 4Umar bin :hattab serta para sahabat lainnya yang mana amalan$amalan ini tidak pernah adanya petunjuk dari 7asulullah saw. dan merekakateg'rikan atau u-apkan sendiri sebagai amalan bid’ah (ba-a uraianselanjutnya), tetapi tidak ada satupun dari para sahabat yang mengatakanbahwa sebutan bid’ah itu adalah 't'matis haram, sesat dan tidak ada katabid’ah selain haram.

    Untuk men-egah timbulnya kesalah$#ahaman mengenai kata +id’ahitulah para mam dan ulama 5iqih memisahkan makna +id’ah menjadibeberapa jenis, misalnya =

    %enurut mam &yaf’i tentang pemahaman bid’ah ada dua riwayat yangmenjelaskannya.

    3ertama, riwayat !bu Nu’aimVVP XP {› oP   VVœ  ‡  P   P VV  P  P Z c  ~  ž P  PXP œ P Q  S  › P   „  P   S P̂   ‚S XP {› oP œ  ‡  P ŸP̂   ‚S , S Y P P̂   ‚SP̂   T S P

    .” „  P   P   P  P  P P¡P43id’ah itu ada dua macam0 bid’ah ter"ui dan bid’ah tercela2 3id’ah yan# sesuai den#an sunnah0 maka itulah bid’ah yan# ter"ui sedan#kan

     yan# menyalahi sunnah0 maka dialah bid’ah yan# tercela:edua, riwayat !l$+aihaqi dalam %anakib mam &yaf’i =

      .  VV̂P   ‚S †S„ S VV P P VV̂ œ P  S X P   VV[Px X P   Z c VVW  X P VV‚Y P •S  ¢   S£ P ‹ P  S   P  ,S ‚P   ¤P  ¥ [P P ‡  œ  P › P   „  P    Q  ¦P   › P̂   ‚S †S „ S  P P § P SP̈  O ©ª  Q  «P  ¢   S£ P ‹ |P   S Q  £ P  O P S  P  S   P XP   P¬   

    >erkara-"erkara baru itu ada dua macam2 >ertama0 "erkara-"erkarabaru yan# menyalahi Al-$ur’an0 5adits0 Atsar atau 4ma’2 4nilah bid’ahdh!lalah? sesat2 &edua0 adalah "erkara-"erkara baru yan# men#andun#kebaikan dan tidak bertentan#an den#an salah satu dari yan# disebutkan

    tadi0 maka bid’ah yan# se"erti ini tidaklah tercela’2%enurut kenyataan memang demikian, ada bid’ah yang baik dan terpujidan ada pula bid’ah yang buruk dan ter-ela. +anyak sekali para mam danulama pakar yang sependapat dengan mam &yaf’i itu. +ahkan banyak lagiyang menetapkan perin-ian lebih jelas lagi seperti mam Nawawi, mam bnu4!bdussalam, mam !l$urafy, mam bnul$4!rabiy, mam !l$"afdh bnu"ajar dan lain$lain.

    !da sebagian ulama yang mengatakan bahwa bid’ah itu adalah segalapraktek baik termasuk dalam ibadah ritual maupun dalam masalahmuamalah, yang tidak pernah terjadi di masa 7asulullah saw. %eskinamanya bid’ah, namun dari segi ketentuan hukum syari’at,, hukumnya

    tetap terbagi menjadi lima perkara sebagaimana hukum dalam fqih. !dabid’ah yang hukumnya haram, wajib, sunnah, makruh dan mubah.

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    27/111

    %enurut !l$"afdh bnu "ajar dalam kitabnya 5athul +aari B“A2G sebagaiberikut= H3ada asalnya bid’ah itu berarti sesuatu yang diadakan dengantanpa ada -'nt'h yang mendahului. %enurut syara’ bid’ah itu dipergunakanuntuk sesuatu yang bertentangan dengan sunnah, maka jadilah dia ter-ela.

     

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    28/111

    +ila semua bid’ah (masalah yang baru) adalah dh'lalah“sesat atauharam, maka sebagian amalan$amalan para sahabat serta para ulama yangbelum pernah dilakukan atau diperintahkan 7asulullah saw. semuanyadh'lalah atau haram, misalnya =

    a. 3engumpulan ayat$ayat !l$ur’an, penulisannya sertapengumpulannya (k'difkasinya) sebagai %ushha# (:itab) yangdilakukan 'leh sahabat !bubakar, Umar bin :hattab dan aid bin

     >sabit ˜ra™ adalah haram. 3adahal tujuan mereka untukmenyelamatkan dan melestarikan keutuhan dan keautentikan ayat$ayat !llah. %ereka khawatir kemungkinan ada ayat$ayat !l$ur’anyang hilang karena 'rang$'rang yang mengha#alnya meninggal.

    b. 3erbuatan khali#ah Umar bin :hattab ra yang mengumpulkan kaummuslimin dalam shalat tarawih berma’mum pada se'rang imamadalah haram. +ahkan ketika itu beliau sendiri berkata = 4Ni’matul+id’ah "adzihi“+id’ah ini sungguh nikmat’.

    -. 3emberian gelar atau titel kesarjanaan seperti d'kt'r, drs dansebagai$ nya pada uni6ersitas slam adalah haram, yang padazaman 7asulullah saw. -ukup banyak para sahabat yang pandaidalam belajar ilmu agama, tapi tak satupun dari mereka memakaititel dibelakang namanya.

    d. %engumandangkan adzan dengan pengeras suara, membangunrumah sakit, panti asuhan untuk anak yatim piatu, membangunpenjara untuk mengurung 'rang yang bersalah berbulan$bulan ataubertahun$tahun baik itu kesalahan ke-il maupun besar dansebagainya adalah haram. &ebab dahulu 'rang yang bersalah diberi

    hukumannya tidak harus dikurung dahulu.e. >ambahan adzan sebelum kh'tbah *um’at yang dilaksanakan padazamannya khali#ah Usman ra. &ampai sekarang bisa kita lihat dandengar pada waktu sh'lat *um’at baik di nd'nesia, di masjid "aram%ekkah dan %adinah dan negara$negara slam lainnya. "al inidilakukan 'leh khali#ah Usman karena bertambah banyaknya ummatslam.

    #. %enata ayat$ayat !l$ur’an dan memberi titik pada huru#$huru#nya,memberi n'mer pada ayat$ayatnya. %engatur juz dan rubu’nya dantempat$tempat dimana dilakukan sujud tilawah, menjelaskan ayat%akkiyyah dan %adaniyyah pada k'# setiap surat dan sebagainya.

    g. +egitu juga masalah menyusun kekuatan yang diperintahkan !llah&8>. kepada ummat %uhammad saw. :ita tidak terikat harusmeneruskan -ara$-ara yang biasa dilakukan 'leh kaum musliminpada masa hidupnya Nabi saw., lalu men'lak atau melarangpenggunaan pesaw.at$pesaw.at tempur, tank$tank raksasa, peluru$peluru kendali, raket$raket dan persenjataan m'dern lainnya.

    %asih banyak lagi -'nt'h$-'nt'h bid’ah“masalah yang baru sepertimengada kan syukuran waktu memperingati hari kemerdekaan, halal bihalal,memperingati hari ulang tahun berdirinya sebuah negara atau pabrik dan

    sebagainya (pada waktu memperingati semua ini mereka seringmengadakan ba-aan syukuran), yang mana semua ini belum pernah

    G

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    29/111

    dilakukan pada masa hidup$ nya 7asulullah saw. serta para pendahulu kitadimasa lampau. *uga didalam manasik haji banyak kita lihat dalam halperibadatan tidak sesuai dengan zamannya 7asulullah saw. atau parasahabat dan tabi’in umpamanya pembangunan h'tel$h'tel disekitar %ina

    dan tenda$tenda yang pakai #ull a- sehingga 'rang tidak akan kepanasan,nyenyak tidur, menaiki m'bil yang tertutup (beratap) untuk ke !ra#at, %inaatau kelain tempat yang dituju untuk manasik "aji tersebut dan lainsebagainya.

    ) )i,/ah Ha!anah ,alam Pan,angan Imam Sya5/i;egalitas +id’ah "asanah tidak pernah menjadi permasalahan dan

    perdebatan sebelum datang nya 8ahabi, keberagaman penjelasan paraulama tentang +idah bukan karena perselisihan dalam memahami hakikat+id’ah, tapi karena kekayaan ilmu yang dimiliki 'leh para ulama, tapi ketikabahasa para ulama tersebut dipahami 'leh kaum yang sempit pemahaman,mulailah benih$benih perselisihan mun-ul dan alangkah menyesal ketikakeb'd'han tersebut dijadikan senjata untuk membid’ah$sesatkan amalanyang telah dilegalisasi 'leh syara’ melalui dalil$dalil dhanni atau ijtihadi, danakhirnya kata +idah menjadi senjata untuk meme-ah$belah ummat ini.

    2. +agaimana pandangan !l$mam asy$&yaf’i tentang +id’ah "asanah Cmam &yaf’i 7ahimahullah berkata =

     X xP   [xP XxP   Z c W  XxP ‚Y P •S  ¢   ¯£ P ‹ œ c ©P  S  x P  = œ P Œ   P xP = S ‚P   ¤P  S̀    °  O P S  ¥ [P P ‡  œ  O  VVS    S  P S € S Q  S ±P  P ¡S  |P   S Q  £ P  O P S  P  S  x P  =   Q P ‰S² c XP  ³  ´ P ¬ c     P̂   T S  †S„ S  P  ³̂ œ P  S

      P   „  P    Q  ¦P   › [P P ‡    †S„ S ŒP XP ³ „Œ>erkara-"erkara baru itu terba#i menadi dua macam 7Pertama7

    >erkara baru yan# menyalahi al-$ur’an0 Sunnah0 4ma’ atau menyalahi Atsar0 "erkara baru semacam ini adalah bid’ah yan# sesat /3id’ah 6h!lalah12Kedua: >erkara baru yan# baru yan# baik dan tidak menyalahi satu "un darial-$ur’an0 Sunnah0 mau"un 4ma’0 maka "erkara baru se"erti ini tidak tercela/3id’ah 5asanah12

    (Diriwayatkan 'leh mam al$+aihaqi dengan sanad yang &hahih dalamkitab %anaqib asy$&yaf’i *ilid 2$ "alaman B0).

    3ernyataan mam &yaf’i di atas adalah kelanjutan dari pemahamanmam &yaf’i terhadap "adits larangan +id’ah, bukan malah dihantamkandengan "adits larangan +id’ah, maka dapat dipahami bahwa mam &yaf’i

    tidak 't'matis menganggap setiap perkara baru dalam !gama itu +id’ahDh'lalah, tapi setiap perkara baru ada dua kemungkinan yaitu apabilabertentangan dengan !l$uran, !s$&unnah, !tsar dan jma’ maka itu +id’ahDh'lalah dan inilah +id’ah yang dilarang dalam "adits HSetia" 3id@ah sesat I.

    &ementara bila perkara baru dalam !gama itu tidak bertentangandengan !l$uran, !s$&unnah, !tsar dan jma’ maka inilah +id’ah "asanahdan ini tidak termasuk dalam +id’ah yang terlarang dalam "adits H&ullu3id’atin 6h!lalahI.

    &angat jelas penjelasan mam &yaf’i tentang legalitas +id’ah "asanah,batasan +id’ah Dh'lalah adalah bertentangan dengan !l$uran, !s$&unnah,!tsar dan jma’, selama sesuatu yang baru dalam !gama itu tidak

    bertentangan dengan B batasan tersebut, maka itu bukan +id’ah Dh'lalahdan tidak termasuk menambah atau mengada$ngada syari’at baru, karena

    0

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    30/111

    batasan +id’ah Dh'lalah bukan pada tidak ada nash yang sh'rih, atau padaadakah rasul dan para sahabat telah melakukan nya.

    . %emahami 3erkataan mam &yaf’i Dalam 3embagian +id’ah

      µ S ‚P   ¤P  S̀    °  O P S  ¥ [P P ‡  œ  %aksudnya = semua perkara baru baik badah atau bukan badah, baik!qidah atau bukan !qidah terbagi kepada dua ma-am, p'in yang perlu diingat adalah mam &yaf’i sedang memisah dan memilah antara dua ma-amperkara baru yang tentu saja perkara tersebut tidak di masa 7asulullah danpara sahabat.

    ̂ œ P  S X xP   [xP X xP   Z c W  X xP ‚Y P •S  ¢   ¯£ P ‹ œ c ©P  S  x P  = œ P Œ  P xP

    ,salah satunya adalah "erkara baru yan# menyalahi &itab /Al-$uran10atau Sunnah /5adits10 atau Atsar0 atau 4ma’2 

    %aksudnya = yang pertama adalah perkara baru yang menyalahi !l$

    uran, !s$&unnah, !tsar dan jma’, p'in penting di sini adalah H.ukhalifuIatau HmenyalahiI jadi perkara baru itu sesat bukan karena semata$mata iabaru ada dan belum ada di masa rasul dan sahabat, tapi karena menyalahi Bperkara di atas.

      ´ P ¬ c     P̂   T S  †S „ S  P %aksudnya = perkara baru yang menyalahi !l$uran atau menyalahi !s$

    &unnah atau menyalahi !tsar atau menyalahi jma’, maka inilah +id’ahDh'lalah yang terlarang dalam "adits larangan +id’ah, +id’ah Dh'lalahbukan sesuatu yang tidak tersebut se-ara khusus dalam !l$uran atau !s$&unnah atau !tsar atau jma’, tapi harus diperiksa dulu apakah ia menyalahiatau justru sesuai dengan !l$uran atau !s$&unnah atau !tsar atau jma’.

    „Œ O  S    S  P S € S Q  S ±P  P ¡S  |P   S Q  £ P  O P S  P  S  x P  =   Q P ‰S² c XP,yan# kedua0 "erkara baru yan# baik la#i tidak menyalahi ba#i salah

    satu dari ini /Al-$uran0 As-Sunnah0 Atsar0 dan 4ma’1 %aksudnya = yang kedua adalah perkara baru yang baik dan tidak

    menyalahi satupun dari !l$uran atau !s$&unnah atau !tsar atau jma’,bukan maksud baik itu hanya dianggap baik, tapi baik di sini adalah tidakmenyalahi B perkara tersaebut, dan p'in penting di sini juga pada H>idakmenyalahiI jadi perkara baru tidak 't'matis +id’ah dan &esat, tapi ketika iamenyalahi salah satu dari B perkara tersebut, maka 't'matis sesat, dan bilatidak menyalahi salah satu dari B perkara tersebut maka 't'matis tidak

    sesat, baik dinamai dengan +id’ah "asanah atau +id’ah ;ughawi ataudengan berma-am nama lain nya.  P   „  P    Q  ¦P   › [P P ‡    †S „ S ŒP XP

    %aksudnya = perkara baru yang tidak menyalahi !l$uran atau !s$&unnah atau !tsar atau jma’ adalah +id’ah yang tidak ter-ela atau di sebut

     juga dengan +id’ah "asanah.

    A. +id’ah "asanah itu &yar’i atau ;ughawi Cni bukanlah sesuatu yang harus dipermasalahkan, tidak berpengaruh

    apapun terhadap legalitas +id’ah "asanah, bahkan yang lebih b'd'h lagiadalah mempermasalahkan adakah +idah "asanah C,ulama pun berbedapendapat dalam hal ini, tapi satu tujuan, ini bukan alasan untuk mengingkari+id’ah "asanah dalam !gama, karena walaupun +id’ah "asanah itu ;ughawi

    A/

    ,>erkara baru ada dua

    ,maka erkara baru ini adalah 3id’ah

    ,dan "erkara baru tersebut tidak 

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    31/111

    atau &yar’i tetap saja maksudnya adalah perkara baru yang tidakbertentangan dengan !l$uran atau !s$&unnah atau !tsar atau jma’,permasalahan ini hanya karena berbeda dalam memaknai +id’ah pada&yara’.

    %aksud +id’ah pada &yara’ menurut mam Nawawi adalah =\VV   €œVV¶Z vVVŒX ³}]VVWX €VV  Q]^ €VV] \]VV  ˆ ŠW ^ v O·‹ } ‡QTX Z

    ,men#adakan "erkara baru yan# belum ada di masa Rasulullah SA+0dan ia terba#i ke"ada hasanah /baik10 dan qabihah /buruk12

    !tas defnisi +id’ah pada syara’ menurut mam Nawawi di atas, maka+id’ah "asanah adalah satu pembagian dari +id’ah &yar’i, bukan +id’ah;ughawi, kerena sesuatu yang tidak ada di masa 7asulullah dinamakan+id’ah, tapi ada dua kemungkinan, bila sesuai dengan dalil$dalil syar’i makaitu +id’ah "asanah, dan bila menyalahi dalil$dalil syar’i maka itu +id’ah

    abihah atau +id’ah Dh'lalah.%aksud +id’ah pada &yara’ menurut bnu 7ajab adalah =¸VV¹ OVV ºVV̂ x € • xX ³€Q]^ Š‹ €R‹¹ v € ºˆx | œ x

    » ^‚ • X ³^« ^T‚ ¼Q] €Q]^ Š‹,"erkara baru yan# tidak ada dasar dalam syari’at yan# menunuki atas

    nya0 dan ada"un "erkara baru yan# ada dasar dari syara’ yan# menunukiatas nya0 maka ia bukan 3id’ah "ada Syara’0 sekali"un 3id’ah "ada (u#hat2

    !tas defnisi +id’ah pada &yara’ menurut bnu 7ajab, maka +id’ah"asanah adalah bukan pembagian dari +id’ah pada &yara’, tapi +id’ah"asanah adalah +id’ah ;ughawi, karena maksud +id’ah pada &yara’ yangseperti ini tidak mungkin terbagi kepada "asanah (baik), sesuatu yang tidakada dasar dari &yara’ 't'matis +uruk atau sesat.

    %aka sekalipun berbeda -ara memahami +id’ah pada &yara’ dan beredadalam mengkateg'rikan +id’ah "asanah, tapi tidak berpengaruh padalegalitas +id’ah "asanah dalam !gama, ini bukan alasan mengingkari +id’ah"asanah, apalagi menjadikan sebagi alasan untuk membid’ahkan amalan$amalan yang tidak ada di masa para sala#us sh'leh, tapi ada dasar darisyara’ dan tidak menyalahi dalil$dali syar’i.

    :ebesaran nama mam &yaf’i tidak sanggup mereka tantangpernyataan sikap mam &yaf’i se-ara langsung, tapi merekamempermainkan pendapat mam &yaf’i agar sesuai selera mereka dan

    -'-'k dengan kesalahpahaman mereka, mereka beralasan bahwa +id’ah"asanah yang dimaksud 'leh mam &yaf’i adalah +id’ah ;ughawi, untuktetap bisa membid’ah$sesatkan amalan seperti >ahlilan,

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    32/111

    !da beberapa pendekatan yang dilakukan 'leh para ulama dalammendefnisikan bid’ah. 3erbedaan -ara pendekatan para ulama disebabkan,apakah kata bid’ah selalu dik'n'tasikan dengan kesesatan, atau tergantungdari ter-akup dan tidaknya dalam ajaran slam. &ebab menurut bahasa, arti

    bid’ah adalah= sesuatu yang asing, tidak dikenal pada zaman 7asulullah&!8. 3ada intinya pengertian bid’ah yang sesat se-ara sederhana adalah=segala bentuk perbuatan atau keyakinan yang bukan bagian dari ajaranslam, dikesankan se'lah$'lah bagian dari ajaran slam, seperti memba-aayat$ayat al$ur’an atau shalawat disertai alat$alat musik yang diharamkan,keyakinan kaum %u’tazilah, 'dariyah, &yi’ah, termasuk pula paham$paham;iberal yang marak akhir$akhir ini, dan lain$lain. mam 4zzuddin bin 4!bdus&alam menyatakan= ,A"abila "en#ertian bid’ah ditinau dari se#i bahasa0maka da"at terba#i menadi lima hukum2 A2 5aram0 se"erti keyakinan kaum$!dariyah0 Mu’tazilah2 32 Makruh0 se"erti membuat lukisan-lukisan dalammasid2 2 +aib0 se"erti belaar ilmu tata bahasa arab /nahwu12 62 Sunnah0se"erti memban#un "esantren0 madrasah2 B2 Mubah0 se"erti abat tan#ansetelah shalat2 8alhasil, kata mam 4zzuddin2 ,Se#ala sesuatu ke#iatankea#amaan yan# tidak ditemukan "ada zaman Rasulullah SA+0 hukumnyater#antun# dari tercaku"nya "ada salah satu kaidah hukum 4slam0 haram0makruh0 waib0 sunnah atau mubah2

    :el'mp'k 8ahabi dan yang semisal sering mengangkat "adits berikutini sebagai dasar atas kekeliruan amalan !hlussunnah wal jama’ah=

    €] ŠW` x Z^ €] v¤` ¹½^ O^OVV =ŠVV }]VVWX €VVQ] ̂€VV] \]VV̂.o` ‰x €Q]^ ¼Q œ^ ºœ^}] †X`

    ,6ari ‘Aisyah RA0 ia berkata7 Sesun##uhnya Rasulullah SA+ bersabda73aran#sia"a yan# melakukan suatu "erbuatan yan# tiada "erintah kamiatasnya0 maka amal itu dit!lak  "7. %uslim.

    "adits yang semisal ini sering dijadikan dalil untuk melarang semuabentuk perbuatan yang tidak pernah dilaksanakan pada masa Nabi &!8.3adahal yang dimaksud tidaklah seperti itu. 3ara ulama menyatakan, bahwayang dilarang dalam "adits itu adalah membuat$buat hukum baru yang tidakpernah dijelaskan dalam al$ur’an ataupun "adits, baik se-ara eksplisit(jelas) atau implisit (isyarat), kemudian diyakini sebagai suatu bentuk ibadahmurni kepada !llah &8> se'lah$'lah bagian dari ajaran agama. :arena ituulama membuat beberapa kriteria dalam pers'alan bid’ah ini.

    3ertama, jika perbuatan itu memiliki dasar yang kuat dalil$dalil syar’i,baik yang parsial (juz’i) atau umum, maka bukan terg'l'ng bid’ah. +ila tidakada dalill yang dapat dibuat sandaran, itulah bid’ah yang dilarang.

    :edua, memperhatikan apa yang menjadi ajaran ulama sala# (ulamapada abad l, ll dan lll ".), jika sudah diajarkan 'leh mereka, atau memilikilandasan yang kuat dari ajaran kaidah yang mereka buat, maka perbuatanitu bukan terg'l'ng bid’ah.

    :etiga, dengan jalan qiyas.

  • 8/18/2019 amaliyah NU.docx

    33/111

    "adits lain yang sering dijadikan dalil atas sesatnya semua perbuatanyang tidak dikenal pada masa 7asulluah &!8 adalah=

    \]VVˆ €VV] ŠVVW` x ,oR O‚ €] T^ O^}•VV‹X |x =ŠVV   }]VVWX €VVQ]^ €VV][‡ º•X ¾[‡ `° « ¿ `° ¥[�