amandemen ii

46
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah implementasi dari program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan bagian integral dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program praktik kerja Industri ini secara umum bertujuan untuk menjalin kerjasama yang serasi (link and match) antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pencetak tenaga kerja tingkat menengah dengan dunia usaha / industri sebagai pihak yang akan menggunakan tenaga kerja. Dengan demikian, diharapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat langsung siap memasuki dunia usaha / industri. B. Tujuan Praktik Kerja Industri Secara khusus Program Praktik Kerja Industri ini antara lain bertujuan untuk : 1. Memberikan kesempatan kepada peserta Praktik Kerja Industri (siswa) agar mengenal dan belajar secara 1

Upload: handoko-subekti

Post on 15-Nov-2015

72 views

Category:

Documents


19 download

DESCRIPTION

hidrolik

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja IndustriPraktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah implementasi dari program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang merupakan bagian integral dari kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Program praktik kerja Industri ini secara umum bertujuan untuk menjalin kerjasama yang serasi (link and match) antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai lembaga pencetak tenaga kerja tingkat menengah dengan dunia usaha / industri sebagai pihak yang akan menggunakan tenaga kerja. Dengan demikian, diharapkan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dapat langsung siap memasuki dunia usaha / industri.B. Tujuan Praktik Kerja IndustriSecara khusus Program Praktik Kerja Industri ini antara lain bertujuan untuk :1. Memberikan kesempatan kepada peserta Praktik Kerja Industri (siswa) agar mengenal dan belajar secara langsung tentang apa yang telah dan belum dipelajari di sekolah.2. Memberikan kesempatan kepada dunia usaha / industri untuk mengenal dunia usaha / industrinya, sekaligus untuk memberikan bekal pengetahuan usaha / industri, secara langsung kepada peserta Praktik Kerja Industri (siswa).3. Melatih dan mengembangkan pola pikir siswa tentang sikap dan etos kerja secara profesional.

C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja IndustriPraktik Kerja Industri (Prakerin) dilaksanakan pada semester 4 (genap) tanggal 26 Desember 2011 sampai dengan 17 Maret 2012. bertempat di bengkel mobil Ciputra Group Cigaru Majenang dengan jam kerja setiap hari mulai dari pukul 7.30 WIB sampai dengan 16.00 WIB. bengkel ini menerima servis segala macam kerusakan dan perawatan berkala kendaraan, sampai pada perbaikan kerusakan berat. D. Manfaat Praktik Kerja IndustriPraktik Kerja Industri (Prakerin) mempunyai beberapa manfaat antara lain :1. Siswa dapat mengenal dan belajar secara langsung tentang apa yang telah dan belum dipelajari di sekolah.2. Memberikan bekal pengetahuan, secara langsung kepada peserta Praktik Kerja Industri.3. Sikap dan etos kerja siswa dapat dikembangkan

E. Tujuan Penulisan Laporan Praktik Kerja IndustriPenulisan Praktik Kerja Industri (Prakerin) ini yaitu bertujuan sebagai berikut:1. Memberikan bukti laporan secara tertulis dan sistematis dari program praktik kerja industi yang telah dilaksanakan di bengkel selama lebih kurang 3 bulan2. Untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap pengetahuan/ keterampilan yang telah dipelajari di dunia usaha/ industri.3. Penulis ingin mengetahui dan memiliki pengetahuan dalam pembuatan laporan4. Siswa mampu memahami dan mengembangkan simpulan materi dalam dunia usaha/ industri.

BAB IIKAJIAN TEORI

A. Unit Final Drive (Gardan)Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang berfungsi untuk meneruskan putaran dari poros propeller/ transmisi ke poros roda. kita ingat kembali, bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun. Lalu gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol. Gerak putar poros engkol ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan. Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan.1. Fungsi Unit Final Drive (Gardan)Unit Final Drive (Gardan) mempunyai beberapa fungsi diantara lain sebagai berikut: Merubah arah putaran mesin sebesar 90 : Sebagaimana kita ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan. Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) . Memperbesar momen : Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen. Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil, sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggi memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut melalui perbandingan gigi, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan. Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil bisa belok, tetapi slip. gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik. 2. Konstruksi Unit Final Drive (Gardan)Differential terbagi menjadi dua bagian utama :1. FinalgearYang terdiri daridrive pinion danring gear, dan berfungsi untukmemperbesar momen dan meru-bah arah putaran sebesar 90.1

2. DifferentialgearYang terdiri dari side gear danpinion gear, dan berfungsi untukmembedakan kecepatan putar rodakiri dan kanan saat membelok2

Gambar 1. Final gear dan differential gear

Gambar 2. konstruksi unit final drive

Keterangan: 1.Mur 10. Rumah differential 2. Penghubung poros 11. Roda gigi korona 3. Sil poros pinion12. Poros roda gigi pinion 4. Bantalan poros pinion13. Roda gigi samping 5. Rumah penggerak aksel14. Bantalan poros pinion 6. Tutup bantalan15. Roda gigi pinion 7. Pipa pembatas16. Gasket 8. Poros pinion17. Ring roda gigi samping 9. Bantalan rumah differential18. Ring roda gigi pinion3. Cara Kerja Unit Final Drive (Gardan) Fungsi utama gardan adalah membedakan putaran roda kiri dan kanan pada saat mobil sedang membelok.Hal itu dimaksudkan agar mobil dapat membelok dengan baik tanpa membuat kedua ban menjadi slip atau tergelincir. Untuk mempelajari cara kerja gardan adalah sebagai berikut:

Gambar 3. cara kerja gardan Pada saat mobil berjalan lurus : Pada saat mobil berjalan lurus keadaan kedua ban roda kiri dan kanan sama - sama dalam kecepatan putaran yang sama.Dan juga beban yang ditanggung roda kiri dan roda kanan adalah sama. Sehingga urutan perpindahan putaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion . Drive pinion akan memutar ring gear , dan ring gear bersama - sama dengan differential case akan berputar. Dengan berputarnya differential case , maka pinion gear akan terbawa berputar bersama dengan differential case karena antara differential case dan pinion gear dihubungkan dengan pinion shaft. Karena beban antara roda kiri dan roda kanan adalah sama saat jalan lurus , maka pinion gear akan membawa side gear kanan dan side gear kiri untuk berputar dalam satu kesatuan. Jadi dalam keadaan jalan lurus sebenarnya pinion gear tidak berputar, pinion gear hanya membawa side gear untuk berputar bersama - sama dengan differential case dalam kecepatan putaran yang sama. Bila differential case berputar satu kali , maka side gear juga berputar satu kali juga , demikian seterusnya dalam keadaan lurus. Putaran side gear ini kemudian akan diteruskan untuk menggerakkan as roda dan kemudian menggerakkan roda. Gambar 4. Kontruksi unit final drive saat jalan lurus Pada saat kendaraan membelok : Pada saat mobil sedang membelok beban yang ditanggung pada roda bagian dalam adalah lebih besar daripada beban yang ditanggung roda bagian luar . Misalkan sebuah mobil sedang belok ke kiri, maka beban pada roda kiri akan lebih besar daripada beban roda kanan. Dengan demikian urutan perpindahan tenaganya adalah sebagai berikut ; P:utaran dari as kopel akan diteruskan untuk memutar drive pinion. Drive pinion akan memutar ring gear . Dengan berputarnya ring gear maka differential case akan terbawa juga untuk berputar. Karena beban roda kiri lebih besar dari roda kanan saat belok ke kiri , maka side gear sebelah kiri akan memberi perlawanan terhadap pinion gear untuk tidak berputar . Gaya perlawanan dari side gear kiri ini akan membuat pinion gear menjadi berputar mengitari side gear kiri. Dengan berputarnya pininon gear , maka side gear kanan akan diputar oleh pinion gear. Sehingga side gear kanan akan berputar lebih cepat dari side gear kiri. Gerakan side gear ini akan diteruskan ke as roda kemudian ke roda. Untuk roda kanan akan berputar lebih cepat daripada roda kiri karena side gear kanan berputar lebih cepat.

Gambar 5. Kontruksi unit final drive saat membelok4. Analisa Gangguan Unit Final Drive (Gardan)Ada beberapa gangguan-gangguan yang terjadi pada Unit Final Drive (Gardan) antara lain:a. Unit Final Drive (Gardan) mengeluarkan bunyi keras yang mendengung b. Bearing atau Penghubung poros bergoyang (dapat bergerak naik turun ) c. Keausan pada gigi drive piniond. Keausan pada paking rumah axle

B. Sistem Rem Tromol HidrolisRem dirancang untuk mengurangi kecepatan, (memperlambat) dan menghentikan kendaraan untuk memungkinkan parkir pada tempat yang menurun. komponen ini sangat penting pada kendaraan sebagai alat keselamatan dan keamanan untuk pengendaraan.Prinsip rem yaitu mengubah energi kinetik menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Pada tipe rem tromol hidrolik, kekuatan tenaga pengereman diperoleh dari sepatu rem yang diam menekan permukaan tromol bagian dalam yang berputar bersama-sama dengan roda.1. Fungsi Sistem RemRem mempunyai beberapa fungsi yaitu :a. Mengurangi kecepatan atau memperlambat laju kendaraan.b. Menghentikan laju kendaraan c. Memarkir kendaraan

2. Konstruksi Sistem Rem Tromol Hidrolis

Gambar 6. Konstruksi Rem Tromol HidrolisKomponen komponen rem tromol hidrolis terdiri diri:a) Backing PlateBacking plate berfungsi untuk menempatkan silinder roda (wheel cylinder) dan kanvas rem (unning). Backing plate terbuat dari plat baja yang di press.

Gambar 7. Backing Platb) Silinder roda ( wheel cylinder )Silinder roda berfungsi sebagai penggerak sepatu rem. konstruksi silinder roda adalah sebagai berikut :1. Rumah silinder roda ( Body )Berfungsi sebagai rumah unit piston untuk menggerakan kedua kanvas rem.2. Piston cupBerfungsi untuk mencegah kebocoran minyak rem dan di pasang pada bagian depan dan belakang piston.3. PegasBerfungsi sebagai pegas pembalik untuk mengembalikan piston ke posisi semula setelah proses pengereman selesai dilakukan.4. Piston Berfungsi sebagai tenaga penggerak atau pendorong kedua kanvas rem karena adanya tekanan hidrolik dari master silinder.5. AdjusterBerfungsi sebagai komponen untuk melakukan penyetelan celah kanvas rem dengan tromol rem.6. Bleeder plugTerdapat pada body wheel cylinder dan berfungsi untuk mengeluarkan udara dari sistem rem.

Gambar 8. Cylinder Body & Silinder Rodac) Sepatu remBerbentuk bulan sabit berfungsi untuk menahan putaran tromol rem.

Gambar 9. Sepatu Remd) Tromol rem Terbuat dari besi tulang dan berfungsi sebagai penahan roda pada saat proses pengereman berlangsung.

Gambar 10. Tromol Reme) Master silinder (Master cylinder)Merupakan bagian utama pada sistem rem yang berfungsi untuk menimbulkan tekanan hidrolik. Pada gambar di bawah menunjukkan konstruksi master silinder tunggal (single master cylinder) yang terdiri dari silinder, dimana terdapat piston untuk menimbulkan tekanan hidrolik dan dilengkapi dengan tangkio (reservoir). Pada bagian depan dan belakang piston dilengkapi dengan karet yang membentuk cawan dan pada pada bagian ujung saluran keluar master silinder terdapat sebuah katup outlet yang dijamin oleh pegas pembalik. Pegas pembalik di letakan antara piston cup dan katup, serta tuas piston dihubungkan dengan pedal rem. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar 11. Master silinder3. Cara Kerja Rem Tromol Hidrolisa. Pada saat pedal ditekan.Saat pedal ditekan maka batang tekan akan menekan piston di dalam master silinder, sehingga piston di dalam menekan pegas dan minyak rem yang terdapat pada master silinder, minyak rem mengalir melalui pipa-pipa rem kemudian ke silinder bodi dan menekan piston cup, sehingga tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston cup untuk menekan sepatu rem (brake shoe) dan sepatu rem akan menempel / bergesekan dengan brake drum (tromol rem), sehingga akan terjadi pengereman.

Gambar 12. cara kerja rem tromol hidrolis pada saat pedal ditekanb. Pada saat pedal dilepas.Pada saat pedal dilepas maka pegas pedal akan menarik batang tekan sehingga piston kembali ke posisi semula, minyak rem akan kembali dan melepaskan tekanannya terhadap piston cup, karena tidak adanya tekanan dari piston cup maka sepatu rem akan melepaskan gesekannya terhadap brake drum (tromol rem) dan roda dapat berputar kembali..Gambar 13. cara kerja rem tromol hidrolis pada saat pedal dilepas4. Analisa Gangguan Sistem Rem Tromol HidrolisAda beberapa gangguan-gangguan yang terjadi pada rem tromol hidrolis antara lain:a. Rem atau kanvas rem tidak bisa mencengkram atau menekan tromol dengan baik.b. Adanya angin yang masuk pada fluida sehingga mengurangi gaya tekan (dibutuhkan proses pembledingan)c. Terjadinya pengereman yang tidak seimbang antara roda yang satu dengan roda yang lainnya.d. Pemeriksaan pada komponen wheel cylinder termasuk piston dan seal piston.e. Periksa keausan kanvas remnya dengan jangka sorong.f. Pemeriksaan pada master cylinder.

BAB IIIPERAWATAN DAN PERBAIKAN

A. Perawatan dan Perbaikan Unit Final Drive (Gardan)1. Analisa GangguanMenurut analisa yang kami praktikan, kerusakan pada Unit final Drive (Gardan) tidak begitu banyak atau parah. Dari hal-hal yang kami jumpai kerusakan diantaranya adalah sebagai berikut :a. Unit Final Drive (Gardan) mengeluarkan bunyi keras yang mendengung b. Bearing atau Penghubung poros bergoyang (dapat bergerak naik turun ) c. Keausan pada gigi drive piniond. Keausan paking rumah axleKarena keterbatasan waktu yang ada, kami akan sedikit menguraikan analisa gangguan yaitu keausan paking rumah axle.2. Alat dan Bahan a. Alat :

33

Kunci ring/ shock 30 kunci inggris Kunci ring/ shock 17 Drip Takikan/ pencukil Kunci ring 12 Obeng (-) Palu

b. Bahan : Kendaraan/ mobil (terutama bagian unit final drive (gardan)3. Keselamatan Kerjaa. Gunakan pakaian kerja (wear pack)b. Lakukan pekerjaan sesuai prosedurnyac. Gunakan alat sesuai dengan fungsinyad. Ikuti kata instruktur/ pembimbing yang bersifat membangune. Bekerja dengan hati-hati dan serius, tidak bermain-main.4. Langkah KerjaA. Pembongkaran Unit Final Drive (Gardan) dari KendaraanCara melepas/ membongkar unit final drive ( gardan ) dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :1. Persiapkan diri2. Lepas sambungan poros penggerak roda ( poros propeler ) Caranya sebagai berikut:1) Lepas mur/ baud menggunakan kunci ring dan pas 122) Lepaskan poros dengan menariknya kedepan sampai lepas3. Mengetap oli 1) Lepas mur 20 yang berada di bawah menggunakan kunci inggris2) Jika sudah lepas siapkan penampung oli (ember) 3) Simpan oli ke tempat yang aman untuk menghindari sentuhan yang menyebabkan tumpah4. Lepas as roda (kanan dan kiri)

Gambar 14. Cara melepas as roda

1) Lepas mur dengan kunci ring 12 sebanyak 6 buah2) Tarik as roda perlahan-lahan sampai lepas

5. Lepas rumah penggerak aksel/ axle housing

Gambar 15. Cara melepas rumah peggerak aksel

1) Lepas mur yang berada di rumah penggerak aksel dengan kunci ring 172) Tarik perlahan-lahan kebelakang (apabila sulit gunakan obeng min untuk mencukil)B. Pembongkaran Unit Final Drive (Gardan)1.Pemeriksaan differential sebelum di bongkara. Periksa Keolengan Roda Gigi Ring. (Run Out Ring Gear). Menggunakan dial indicator letakkan pada punggung korona. Spider pada posisi 0 putar 1 x putaran. Keolengan maksimal : 0,07 mm. Bila keolengan lebih besar dari nilai maksimum, gantilah roda gigi ring.Gambar 16. Cara memeriksa keolengan roda gigi ring

b. Periksa Backlash Roda Gigi Ring Pegang poros pinion dengan menggunakan tang jepit letakkan spindle dial indicator pada salah satu permukaan gigi ring gear pada posisi tegak lurus setting jarum dial pada posisi 0, dan gerak gerakkan ring gear dan baca penyimpangan jarum dial. Backlash STD : 0,13 0,18 mm. Hasil Pengukuran : ..mm. Gambar 17. Cara memeriksa backlash roda gigi ring

c. Periksa perkaitan gigi, antara roda gigi ring dan pinion penggerak.

d. Periksa Backlash Roda Gigi Samping.

Gambar 18. Cara memeriksa backlash roda gigi samping

e. Ukur Beban Mula Pinion Penggerak.Gambar 19. Cara mengukur beban mula pinion penggerak

Menggunakan dial indicator letakkan pada roda gigi pinion sambil menahan salah satu roda gigi pinion terhadap bak differential. Backlash STD : 0,05 0,20 mm. Bila backlash diluar nilai spesifikasi, pasanglah cincin dorong yang tepat Menggunakan kunci momen atau timbangan pegas, ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda gigi ring. Beban mula : 8 11 kg.cm (1,7 2,5 kg). Menggunakan kunci momen, ukur beban mula total tambahan beban mula pinion penggerak. Beban Total STD : 4 8 kg.cm.

.

2. Pembongkaran differential a. Lepas flens penyambung.

Gambar 20. Cara melepas flens penyambung

1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan mur. 2) Menggunakan SST untuk menahan flens, lepas mur. 3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung.

b. Lepas perapat oli dan penahan oli..

Gambar 21. Cara melepas perapat oli dan penahan oli

1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dari differential carrier. 2) Lepas penahan oli.

c. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan.

Gambar 22. Cara melepas bantalan depan dan spaser bantalan

1) Menggunakan SST, lepas bantalan depan dari differential carrier. 2) Lepas spaser bantaland. Lepas differerential dan roda gigi ring..

Gambar 23. Cara melepas differential dan roda gigi ring

1) Buatlah tanda pada tutup bantalan dan differential carrier. 2) Lepas 2 pengunci mur penyetel. 3) Lepas tutup bantalan dan mur penyetel. 4) Lepas luncuran luar bantalan. 5) Lepas bak differential dan carrier.CATATAN : Gantungkan label pada komponen yang dibongkar untuk menunjukkan lokasi perakitan.

e. Lepas cicin penggerak dari differential gear. Gambar 24. Cara melepas cicin penggerak dari differential gear

f. Ganti luncuran belakang pinion penggerak.

Gambar 25. Cara mengganti luncuran belakang pinion

1) Menggunakan SST dan hidrolik pres, lepas bantalan belakang dari pinion penggerak. 2) Pasang cincin pada pinion penggerak dengan ujung yang tirus menghadap roda gigi pinion. 3) Menggunakan SST dan hidrolik pres, pasang cincin yang lama dan bantalan belakang pada pinion penggerak.

g. Ganti luncuran luar bantalan depan dan belakang pinion penggerak.

Gambar 26. Cara mengganti luncuran luar bantalan depan dan belakang pinion penggerak samping

1) Menggunakan palu dan batang kuningan, lepas luncuran luar bantalan. 2) Menggunakan SST, pasang luncuran luar yang baru.

h. Lepas bantalan samping dari bak differential. Menggunakan SST, lepas bantalan samping dari bak differential.

i. Lepas roda gigi ring.

Gambar 27. Cara melepas roda gigi ring

1) Lepas baut pengikat roda gigi ring dan plat pengunci. 2) Buatlah tanda pada roda gigi ring dan bak differential. 3) Menggunakan palu plastic atau tembaga, pukul roda gigi ring untuk melepasnya dari bak differential.

. Bongkar bak differential

Gambar 28. Cara melepas side gear dan pinion gear

1) Menggunakan palu dan drip, keluarkan pen. 2) Lepas poros pinion, dua roda gigi pinion dengan cincin dorong.

C. Pemeriksaan komponen Unit final Drive ( Gardan )1. Memeriksa bagian penggerak sudut Yang diperiksa yaitu bagian pasak mur pengikat flens, keausan dudukan bantalan poros pinion, dan keausan gigi pinion dan gigi korona. Setelah melakukan pemeriksaan, ternyata hasilnya masih baik, tidak ada yang aus.Gambar 29. Memeriksa bagian pengerak sudut

2. Memeriksa bagian dari differential case Memeriksa keausan permukaan gesek bantalan, keausan poros roda gigi planet, dan keausan gigi planet dan gigi satelit.D. Perakitan Unit Final Drive (Gardan)1. Merakit differential case

Gambar 30. Cara merakit differential case

Pasang cincin dorong yang tepat dan roda gigi samping.

2. Memasang pen

Gambar 31. Cara memasang pen

Menggunakan palu dan drip, pasang pen masuk pada bak diferensial dan lubang poros pinion.

3. Memasang roda gigi ring pada differential case

Sebelum memasang ring gear terlebih dahulu Bersihkan permukaan kontak pada diferensial case, kemudian panaskan roda gigi ring di dalam pemanas oli, setelah itu bersihkan permukaan kontak pada roda gigi ring dengan bahan pembersih. Kemudian segera pasangkan roda gigi ring pada diferensial case. Tepatkan tanda pada roda gigi ring dan differential case, Oleskan oli roda gigi pada baut pengikat roda gigi ring. kemudian Pasang plat pengunci dan baut pengikat. Kencangkan baut dengan merata, sedikit demi sedikit, Lalu dengan menggunakan palu dan drip, takik plat pengunci.

4. Pasang poros pinionGambar 32. Cara memasang poros pinion

1) Pasang komponen komponen berikut : - Pinion penggerak. - Bantalan depan. CATATAN : Rakit spacer, penahan oli dan perapat oli setelah penyetelan pola perkaitan gigi. 2) Menggunakan SST, pasang flens penyambung. Oleskan gemuk MP pada ulir mur.

5. Memasang flens penyambung

Gambar 33. Cara memasang flens penyambung

Pasang flens penyambung dengan Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru, Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.

6. Pasang luncuran luar bantalan pada masing-masing bantalan,

Gambar 34. Cara memasang luar bantalan pada masing-masing bantalan

pastikan luncuran luar tidak tertukar antara kiri dan kanan Memasang differential case dan roda gigi ring pada carier differential

7. Memasang mur penyetel

Pasang mur penyetel pada masing- masing carier, dan pastikan ulir terkait dengan benarGambar 35. Cara memasang mur penyetel

8. Memasang tutup bantalan

Gambar 36. Cara memasang tutup bantalan

Tempatkan tanda pada tutup bantalan dan carier, kemudian pasang kedua baut tutup bantalan, dua atau tiga ulir, dan tekan tutup bantalan dengan menggunakan tangan.

9. Mengencangkan ring penyetel

Gambar 37. Cara mengencangkan ring penyetel

Kencangkan ring penyetel kiri dan kanan sampai mendapatkan posisi yang diinginkan atau menyetel gesekan antara gigi ring dan gigi pinion sampai baik dan benar. Kemudian kencangkan baut tutup bantalanE. Memasang Unit Final Drive (Gardan) Pada Kendaraan1. Pasang gasket pada rumah axsel, kemudian pasang differential pada rumah aksel, dan kencangkan Ke 12 baut pengikat.2. Memasang poros propeler

Gambar 38. Cara memasang poros propeller

Tempatkanlah tanda pada kedua flens, kemudian pasang flens dengan empat baut dan mur tersebut.

3. Periksa permukaan oli differential.

Gambar 39. Cara memeriksa permukaan oli differential

Isilah dengan oli roda gigi hypoid bila diperlukan

F. PengujianSetelah selesai semua lalu lakukan pengujian dengan menghidupkan mesin, lalu masukan gigi dan jalankan mobil sambil didengar apakah ada bunyi yang timbul dari differential dan getaran akibat penyetelan kurang baik. kalau ada berarti hasilnya kurang baik dan perlu disetel ulang, akan tetapi jika tidak ada berarti hasilnya baikG. Hasil kerjaSetelah selesai pembongkaran dan pemeriksaan ada komponen yang harus diganti, karena dapat membawa dampak terhadap kenyamanan berkendara, yaitu paking rumah axel dan differential, poros/ as roda karena sudah aus. Mengapa penulis katakan demikian, karena dilihat dari pemeriksaan poros roda setelah poros roda dilepas..

B.Perawatan Dan Perbaikan Sistem Rem Tromol Hidrolis1. Analisa Gangguan.Ada beberapa gangguan-gangguan yang terjadi pada rem tromol hidrolis antara lain:a. Rem atau kanvas rem tidak bisa mencengkram atau menekan tromol dengan baik.b. Adanya angin yang masuk pada fluida sehingga mengurangi gaya tekan (dibutuhkan proses pembledingan)c. Terjadinya pengereman yang tidak seimbang antara roda yang satu dengan roda yang lainnya.d. Pemeriksaan pada komponen wheel cylinder termasuk piston dan seal piston.e. Periksa keausan kanvas remnya dengan jangka sorong.f. Pemeriksaan pada master cylinder.Karena alasan keterbatasan waktu yang ada, kami akan menguraikan analisa gangguan yang kedua yaitu Adanya angin yang masuk pada fluida sehingga mengurangi gaya tekan (dibutuhkan proses pembledingan).Beberapa syarat yang kami jadikan panduan antara lain :1. Penyetelan (stelan) rem sudah baik2. Pemasangan komponen sudah baik3. Saat pedal ditekan secara perlahan tidak ada tanda pengereman, penekanan pedal harus disentakkan.4. Pedal rem ditekan berulang kali baru ada pengereman.Maka, sudah dapat dipastikan di sircuit hidrolik ada udara yang terjebak sehingga diperlukan proses pembledingan

2. Alat dan Bahana.Alat : Kunci Ring 10 Kunci Pas 10 Penampung minyak rem b.Bahan : Kendaraan/ mobil (terutama bagian baut bleder pada caliper/ silinder roda) Minyak rem3. Keselamatan Kerja.a. Memakai wear pack atau pakaian keselamatan kerja dan kelengkapannya.b. Menggunakan alat sesuai fungsinya.c. Selalu mendongkrak pada tempat yang stabil.d. Selalu menggunakan jack stand setelah mendongkrak.e. Tidak bermain-main saat bekerja.f. Tertib dalam bekerja.4. Langkah Kerja.Langkah membleding sistem rem tromol hidrolis antara lain sebagai berikut :1. Isi lebih dahulu reservoir master rem dengan minyak rem yang sejenis.2. Siapkan peralatan/bahan yang mendukung, penampung minyak,selang plastik transparan diameter sesuai baut bleder, brake fluid yang sejenis. Isi sedikit brake fluid dipenampung, hubungkan ujung selang kebaut bleder dan ujung yang lain terrendam brake fluid dipenampung sekalian pasang kunci ring 8 atau 10 sesuai ukuran kepala baud bleding3. Minta bantuan orang lain untuk menekan pedal berulangkali sampai terasa berat-tahan, kendorkan sesaat 1/4 putaran baut bleder pada caliper/silinder roda-kencangkan kembali. hati -hati melakukan pengendoran dan pengencangan dengan putaran yang sama . Perhatikan warna/wujud brake fluid, jika kandungan udara banyak akan berbusa dan keputihan.Gambar 40. Cara membleding4. Ulangi tersebut no 2 sampai warna/wujud minyak seperti aslinya ( sama direservoir).5. Perhatikan direservoir jangan sampai terlalu kurang brake fluidnya selama pembledingan, isi kembali karena pekerjaan ini ada brake fluid yang terbuang.6. Untuk menjaga dampak lingkungan jangan membuang brake fluid disembarang tempat, hati-hati supaya jangan terkena cat bodi kendaraan7. Lakukan percobaan dengan tes jalan8. Untuk kendaraan yang dilengkapi boster rem pekerjaan pembledingan (penekanan pedal) dilakukan dengan mesin hidup stasioner9. Setelah semuanya selesai, rapihkan dan kembalikan peralatan ketempat semula.

BAB IVPENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil pelaksanaan prakerin yang saya lakukan selama lebih-kurang 3 bulan di bengkel Mobil Ciputra Group Cigaru Majenang saya dapat mengambil beberapa kesimpulan atau wacana sebagai berikut:1. Kerusakan yang terjadi pada unit final drive (gardan) umumnya pada keausan paking rumah axle dan poros/ as roda2. Gangguan yang terjadi pada sistem rem tromol hidrolis umumnya pada keausan kanvas rem dan adanya udara pada saluran minyak remB. Saran-saran1. Pihak sekolah kiranya memperluas kerjasama dengan berbagai kalangan DU/DI sehingga siswa SMK Negeri Karangpucung dapat menerapkan dan mampu mengikuti perkembangan teknologi, sehingga tercipta kualitas intelektual siswa SMK Negeri Karangpucung yang menguasai bidangnya.2. Sekolah hendaknya melengkapi peralatan praktik bagi siswanya, sehingga siswa dengan cepat mendapatkan keterampilan.3. Semoga sekolah lebih meningkatkan kualitas lulusan dengan cara menambah alokasi dan frekuensi praktik.Demikian kesimpulan dan saran dari penulis sekiranya dapat menjadi koreksi dan bermanfaat bagi semuanya.