perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id jurnal skripsi
Post on 08-Nov-2021
19 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
JURNAL SKRIPSI
PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Oleh :
YOGI SYAHLAM MAULANA
K4610095
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2014
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERBANDINGAN APLIKASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE STAD DENGAN KONVENSIONAL
TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH BOLAVOLI
PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015
Yogi Syahlam Maulana
K4610095
Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
JPOK FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email : yogi.syahlam@yahoo.com
ABSTRAK
Yogi Syahlam Maulana. PERBANDINGAN APLIKASI MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN
KONVENSIONAL TERHADAP HASIL BELAJAR PASSING BAWAH
BOLAVOLI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 2 KARANGANYAR
TAHUN AJARAN 2014/2015. Skripsi,Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Desember. 2014
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui efektifitas model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan untuk membandingkan antara model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan model pembelajaran konvensional
terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli siswa kelas X SMK Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi (PEK).Penelitian
dilaksanakan dengan desain Pretest-Postest Non- Equivalent Control
Group.Subjek penelitian adalah siswa kelas X SMK Negeri 2 Karanganyar yang
berjumlah 71 siswa.Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok, yaitu kelompok
control sebanyak 35 siswa dan kelompok eksperimen sebanyak 36 siswa.Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan melakukan tes awal dan tes
akhir.Teknik analisis data meliputi uji reliabilitas, uji prasyarat analisis, uji
regresi, dan uji anakova.Analisis statistik deskriptif didasarkan pada analisis
observasi kegiatan siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif
tipe STAD efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli dan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif daripada model pembelajaran
konvensional. Dari hasil analisis, menunjukkan bahwa dengan menggunakan
lembar observasi kegiatan siswa, pembelajaran dalam kategori baik sebesar
5,56%, pada kategori cukup sebesar 58,33%, dan pada kategori kurang sebesar
36,11%.Jumlah siswa pada kategori baik adalah 2 siswa dan pada kategori cukup
sebanyak 21 siswa, dan pada kategori kurang sebanyak 13 siswa.Dalam
pembelajaran konvensional tidak dapat dilaksanakan karena pembelajaran tidak
terdesain dengan rinci sebagaimana pada kelompok eksperimen. Dilihat dari
peningkatan hasil belajar siswa yang belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD ketuntasan belajar siswa meningkat dari 4
siswa menjadi 23 siswa, maka dapat dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang
tuntas belajar adalah 19 siswa atau bila dipersentase peningkatan jumlah siswa
yang tuntas adalah 52,78%, sedangkan untuk pembelajaran konvensional
ketuntasan belajar siswa meningkat dari 3 siswa menjadi 13siswa, maka dapat
dilihat bahwa peningkatan jumlah siswa yang tuntas belajar adalah10 siswa atau
bila dipersentase peningkatan jumlah siswa yang tuntas 28,57%. Dari segi
persentase ketuntasan hasil belajar passing bawah bolavoli secara keseluruhan
dapat dilihat bahwa untuk kelompok eksperimen adalah 63,89%, sedangkan untuk
kelompok kontrol adalah 37,14%. Untuk persentase ketidaktuntasan kelompok
eksperimen adalah 36,11%, dan kelompok kontrol adalah 62,86%, maka dapat
dikatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih efektif untuk
pembelajaran passing bawah bolavoli.Dari segi produk, perbandingan kemampuan
passing bawah bolavoli anatara siswa yang mendapatkan perlakuan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang mendapat
perlakuan dengan model pembelajaran konvensional. Dilihat dari rata-rata tes
akhir siswa yang belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD adalah 7,19, sedangkan rata-rata tes akhir siswa yang belajar dengan
model pembelajaran konvensional adalah 5,91. Hal ini menunjukkan bahwa hasil
belajar passing bawah bolavoli dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih efektif dibandingkan model pembelajaran
konvensional.
Simpulan penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD
efektif untuk pembelajaran passing bawah bolavoli dan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD lebih efektif terhadap hasil belajar passing bawah bolavoli
daripada model pembelajaran konvensional pada siswa kelas X SMK Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran 2014/2015.
Kata Kunci : Hasil belajar, Passing Bawah Bolavoli, Model Pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Yogi Syahlam Maulana. THE COMPARATION APPLICATION OF
COOPERATIVE LEARNING MODEL STAD TYPE WITH THE
CONVENTIONAL TO THE RESULT LEARNING OF VOLLYBALL
UNDER PASSING FOR THE STUDENTS OF X GRADE IN SMKN 2
KARANGANYAR OF 2014 / 2015 ACADMIC YEAR, Thesis. Surakarta:
Teaching and Education Faculty of SebelasMaret University, December 2014.
The purposes of this research are to know the effectiveness of cooperative
learning model STAD type and to compare between cooperative learning model
STAD type and conventional learning model to the result learning of volleyball
under passing for the students of X grade in SMKN 2 Karanganyar of 2014 /
2015 Academic Year.
This research Kuasi experiment research (PEK). The research was done
with Pretest-Postest Non-Equivalent Control Group Design. The subject of the
research is the students of X Grade in SMKN 2 Karanganyar for 71 students. In
this research, there are two groups,those are 35 students of control group and 36
students of experiment group. The technique of data collection in this research is
by doing pre- test and post- test. The techniques of analyzing data are reliability
test, analysis of prerequisite test, regretion test, and anacova test. Statistic
description analysis is based on the analysis of students‟activity.
The result of the research shows that Cooperative Learning Model STAD
Type is effective to the result learning of under passing Volleyball and
cooperative learning STAD type is more effective than Conventional Learning
Model. From the result analysis shows that by using student observation sheet, the
learning in good category is 5,56 %, in enough category is 58,33 %, and in lack
category is 36,11 %. Total number in good category is 2 students, the total number
in enough category is 21 students, and total number of lack category is 13
students. In conventional learning could not be done because the learning is not
list designed as in experiment group. We can see from increasing the students
learning result by using cooperative learning model STAD type, completeness of
students learning increase from 4 students to 23 students, so it can be seen that
increasing total students who complete the passing grade 52,78%, whereas, in the
conventional learning , the completeness of students learning increase from 3
students to 13 students, so it can be seen that increasing total students who
complete in learning is 10 students or 25,71% increasing. From presentation side,
the completeness of learning result of under passing volleyball in experimental
group is 63,89 %, whereas the control group is 37,14 %. For the un-completeness
of experiment group is 36,11%, and the control group is 62,86%, so it can be said
that Cooperative Learning Model STAD type is more effective to the under
passing volleyball. From the product aspect, the comparation under passing
volleyball ability between the students of cooperative learning model STAD type
treatment is better than the students of conventional model treatment. It can be
seen from the final test rate of the students who learn by using Cooperative
Learning Model STAD type is 7,19, whereas the final test rate to the students of
Conventional Learning is 5,91. It shows that the result of under passing volleyball
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
by using Cooperative learning Model STAD Type is more effective than
Conventional Learning Model.
The result of this research is Cooperative Learning Model STAD Type is
effective to under passing volleyball learning and Cooperative Learning Model
STAD Type is more effective to the result learning of under passing of volleyball
than Conventional Learning to the X Grade students of SMKN 2 Karanganyar in
2014 / 2015 Academic Year.
Keywords: Learning result, Under-passing Volleyball skill, Teaching Model
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENDAHULUAN
Pendidikan jasmani adalah
suatu proses pembelajaran melalui
aktifitas jasmani yang dilaksanakan
untuk meningkatkan kesegaran
jasmani, keterampilan motorik,
pengetahuan dan perilaku hidup
sehat. Artinya pendidikan jasmani
tidak hanya pada aspek jasmani
semata tetapi juga aspek kognitif,
afektif dan juga psikomotor.
Salah satu yang diajarkan
dalam pendidikan jasmani adalah
cabang olahraga permainan, terdapat
banyak macam cabang olahraga
permainan, misalnya : sepak bola,
bolavoli, bola basket, bulu tangkis
dan banyak lainya. Melalui
pembelajaran permainan banyak
manfaat yang diperolehnya, antara
lain untuk mendatangkan
kegembiraan, kesenangan, kepuasan
bagi pelakunya dan sebagai salah
satu alat untuk mendidik manusia
untuk meningkatkan kualitas diri.
Bolavoli merupakan salah satu
cabang olahraga permainan yang
diajarkan dalam pendidikan jasmani.
Permainan bolavoli tersebut
diajarkan dari tingkat SD, SMP,
SMA/SMK bahkan Perguruan
Tinggi. Salah satunya yang diajarkan
di sekolah SMK Negeri 2
Karanganyar. Dari beberapa teknik
dasar dalam permainan bolavoli
yaitu servis, passing, smash dan
block. Maka setiap siswa harus bisa
melakukan teknik dasar khususnya
passing bawah yang ada dalam
permainan bolavoli tersebut.
Dari hasil observasi dan
wawancara di SMK Negeri 2
Karanganyar, mengenai
pembelajaran permaianan bolavoli
khususnya dalam teknik dasar
passing bawah diketahui bahwa
pelaksanaannya sudah berjalan
sesuai RPP yang telah direncanakan
oleh guru. Namun dalam
pembelajaran passing bawah bolavoli
tersebut belum menunjukkan hasil
yang diharapkan. Hasil belajar
bolavoli tersebut khususnya passing
bawah masih sangat tidak
memuaskan. Dari 36 siswa hanya 8
siswa yang dinyatakan mencapai
target, artinya bahwa hanya sekitar
22% siswa yang dinyatakan tuntas
dalam pembelajaran. Hal ini bisa
dibuktikan pada saat siswa
melakukan pembelajaran passing
bawah bolavoli masih ada siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
yang mengalami kesulitan. Kesulitan
yang dihadapi para siswa yaitu pada
saat passing bawah kebanyakan
perkenaan bola berada di kepalan
tangan dan juga kedua lengan yang
diayunkan tidak sejajar serta lengan
masih kaku dan masih ditekuk pada
siku sehingga pukulan bola arahnya
tidak beraturan sehingga hasil
pukulan tidak sesaui dengan apa
yang dituju atau tidak sesuai sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya.
Dengan minimnya kemampuan siswa
dalam melakukanpembelajaran
passing bawah bolavoli, sehingga
berdampak pada hasil belajar
bolavoli khususnya materi passing
bawah yang kurang memuaskan.
Pembelajaran passing bawah
bolavoli yang diajarkan di SMK
Negeri 2 Karanganyar, masih
menggunakan model pembelajaran
konvensional /tradisional. Artinya
bahwa pembelajaran tersebut masih
berpusat pada guru (Teacher
Centered), kurangnya kebebasan
seorang murid dalam
mengeksplorasikan kemampuannya
serta pembelajaran yang dilakukan
dengan berulang-ulang dan sering
kali siswa harus menunggu giliran
untuk melakukan. Sehingga hal ini
berdampak pada munculnya
emosional siswa yaitu rasa bosan dan
disertai dengan ketidakseriusan
untuk melakukan kegiatan
pembelajaran.
Salah satu model
pembelajaran yang akhir-akhir ini
baru marak diperbincangkan adalah
model pembelajaran kooperatif. Inti
dari pembelajaran kooperatif itu
sendiri adalah dimana siswa bekerja
dalam kelompok-kelompok kecil
untuk saling membantu satu sama
lainnya dalam mempelajari materi
pelajaran. Sedangkan dalam
penerapannya pembelajaran
kooperatif itu terdiri dari berbagai
macam tipe. Salah satunya adalah
tipe Student Teams Achievement
Divisions (STAD). Dalam
pembelajaran kooperatif tipe Student
Teams Achievement Divisions
(STAD) ini siswa dituntut untuk
saling kerjasama, aktif dan
bertanggungjawab terhadap dirinya
sendiri maupun kelompoknya. Selain
itu dalam pembelajaran STAD ini
siswa dihadapkan pada suatu
permasalahan yang harus dipecahkan
antar anggota dalam setiap kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kecil dan mempunyai kemampuan
yang berbeda-beda. Dengan model
pembelajaran tersebut diharapkan
kebebasan dan keaktifan siswa
meningkat, sehingga siswa menjadi
senang dalam mengikuti pelajaran.
Berdasarkan permasalahan
diatas, maka diperlukan upaya
pengoptimalan hasil belajar melalui
penelitian dengan judul
“Perbandingan Aplikasi Model
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
dengan Konvensional terhadap Hasil
Belajar Passing Bawah Bolavoli
Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2
Karanganyar Tahun Ajaran
2014/2015”.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan
yang telah dirumuskan di atas,
penelitian ini mempunyai tujuan
untuk:
1. Mendeskripsikan keefektifan
aplikasi model pembelajaran
Kooperatif tipe STAD terhadap
hasil belajar passing bawah
bolavoli.
2. Membandingkan hasil belajar
passing bawah bolavoli dengan
menggunakan model
pembelajaran Kooperatif tipe
STAD dengan model
pembelajaran Konvensional.
PEMBAHASAN
A. Permainan Bolavoli
1. Pengertian Bolavoli
Maksud dan tujuan
permainan bolavoli adalah
memasukkan bola ke daerah
lawan melewati suatu
rintangan berupa tali atau net
dan berusaha memenangkan
permainan dengan
mematikan bola itu di daerah
lawan. Semua bagian tubuh
dapat digunakan untuk
memainkan bola.
2. Teknik Dasar Bolavoli
Berkaitan dengan
teknik dasar bolavoli M.
Yunus, menyatakan bahwa,”
teknik dalam permainan
bolavoli dapat diartikan
sebagai cara memainkan bola
dengan efisien dan efektif
sesuai dengan peraturan-
peraturan permainan yang
berlaku untuk mencapai suatu
hasil yang optimal”(1992:68).
”. Berkaitan dengan teknik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dasar bermain bolavoli,
Sunardi menjelaskan adapun
teknik dasar bermain bolavoli
adalah sebagai berikut:
1) Passing :
a) Passing bawah
b) Passing atas
2) Servis :
a) Servis tangan
bawah
b) Servis tangan
atas
(1) Tennis
servis
(2) Floating
servis
(3) Cekis servis
3) Smash :
a) Normal smash
b) Semi smash
c) Push smash
4) Block/ bendungan :
a) Block tunggal
b) Block berkawan
(2011:17).
3. Passing Bawah
Passing bawah
menurut Nuril Ahmadi
(2007: 23) adalah teknik
memainkan bola dengan sisi
lengan bawah bagian dalam
baik dengan menggunakan
satu atau pun dua lengan
secara bersamaan.
B. Hakikat Pembelajaran
1. Pengertian Belajar
Heinich (2005)
menyatakan bahwa „‟belajar
merupakan sebuah proses
pengembangan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang
terjadi manakala seseorang
melakukan interaksi secara
intensif dengan sumber –
sumber belajar‟‟ (Pribadi,
2011 : 6).
2. Hasil Belajar
Agus Suprijono (2013
: 5) menyatakan bahwa,
“Hasil belajar adalah pola-
pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-
sikap, apresiasi dan
ketrampilan”.
3. Pengertian Pembelajaran
Bambang Wijanarka
(2008:85) menjelaskan “
Pembelajaran adalah suatu
usaha untuk membuat peserta
didik belajar atau suatu
kegiatan untuk
membelajarkan peserta
didik”.
C. Pembelajaran Konvensional
Menurut Amung Ma‟mun &
Toto Subroto (2001:7)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
menyatakan ” Pendekatan
tradisional adalah cara belajar
yang lebih menekankan pada
komponen-komponen teknik”.
Sedangkan Beltasar Tarigan
(2001:15) menjelaskan ”
Pendekatan konvensional /
tradisional adalah teknik
pembelajaran yang menekankan
pada penguasaan ketrampilan
atau teknik dasar suatu cabang
olahraga”.
D. Pembelajaran Kooperatif
Menurut Slavin (1985),
“pembelajaran kooperatif adalah
dalam suatu model pembelajaran
dimana siswa belajar dan bekerja
kelompok-kelompok kecil secara
kolaboratif yang anggotanya 4-6
orang dengan struktur kelompok
yang heterogen” (Isjoni,
2012:15).
E. Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD
Pembelajaran kooperatif tipe
STAD merupakan suatu model
pembelajaran kooperatif yang
bertujuan untuk mendorong
partisipasi siswa dalam belajar.
Mendorong respon siswa
ketingkat yang lebih tinggi dan
dapat membantu siswa dalam
memecahkan suatu permasalahan
dalam kelompok.
Hipotesis
Berdasarkan tinjauan pustaka
dan kerangka berpikir yang telah
dikemukakan di atas dapat
dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:
1. Pembelajaran kooperatif tipe
STAD efektif untuk
meningkatkan hasil belajar
passing bawah bolavoli.
2. Hasil belajar passing bawah
bolavoli siswa yang belajar
dengan pembelajaran kooperatif
tipe STAD lebih baik dari pada
siswa yang belajar dengan
metode pendekatan
konvensional.
METODE PENELITIAN
Desain yang digunakan
dalam penelitian ini adalah penelitian
eksperimen kuasi (PEK). Penelitian
dilaksanakan pada bulan Agustus –
September 2014. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas X
SMK Negeri 2 Karanganyar tahun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ajaran 2014/2015 yang berjumlah 71
siswa. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan teknik
sebagai berikut :
1. Hasil belajar passing bawah
bolavoli diukur dengan tes
passing bawah bolavoli (
Strand dan Wilson, 1993 :
136-137)
2. Lembar Observasi Siswa
Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain adalah :
1. Uji Reliabilitas data
2. Pengujian Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
b. Uji Homogenitas
c. Uji Linieritas
3. Uji Regresi
4. Uji ANAKOVA
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
Penelitian Eksperimen
Kuasi (PEK) ini berlangsung
dari bulan Agustus sampai
bulan September 2014. Sebagai
subjek penelitian ini adalah
siswa kelas X SMK Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran
2014/2015 yang barjumlah 71
siswa. Penelitian ini
dilaksanakan dengan
menggunakan 4 RPP selama 4
pertemuan.
B. RELIABILITAS DATA
Pengecekan
reliabilitas dimaksudkan
untu.k mengetahui kestabilan
nilai dari tes yang
dilaksanakan.
Hasil Tes Koefisien
Reliabilitas
Kategori
Kelompok
Eksperimen
Awal 0,922 Tinggi
Akhir 0,932 Tinggi
Kelompok
Kontrol
Awal 0,934 Tinggi
Akhir 0,940 Tinggi
Kelompok
Gabungan
Awal 0,928 Tinggi
Akhir 0,940 Tinggi
C. UJI PRASYARAT
ANALISIS
1. UJI NORMALITAS
Keseluruhan nilai
probabilitas atau asymp.
Sig. (2-tailed) > a (0,05),
maka dari itu H0 diterima.
Jadi semua data sampel
pada kelompok
eksperimen, kelompok
kontrol, dan kelompok
gabungan berdistribusi
normal. Dengan demikian
syarat normalitas data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
kelompok eksperimen,
kelompok kontrol, dan
kelompok gabungan
dapat terpenuhi.
2. UJI HOMOGENITAS
Dari tabel uji
homogenitas tanpa
maupun dengan kovariat,
ternyata nilai probabilitas
atau nilai sig. > a (0,05)
yaitu uji homogenitas
tanpa kovariat sebesar
0,859 maka > a (0,05)
dan uji homogenitas
dengan kovariat sebesar
0, 611 maka > a (0,05),
sehingga H0 diterima. Ini
berarti bahwa varians
variabel dependen pada
kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol
adalah sama atau
homogen, baik dengan
maupun tanpa
memasukkan kovariat
3. UJI LINIERITAS
Pada tabel anova, dari
baris deviation from
linearity ternyata nilai
probabilitas atau nilai sig.
> (0,05), yaitu untuk
kelompok eksperimen
sebesar 0, 681 nilai sig. >
(0,05), untuk kelompok
kontrol sebesar 0,618
maka nilai sig. > (0,05),
dan untuk kelompok
gabungan adalah sebesar
0,847 maka nilai sig. >
(0,05), dengan demikian
H0 diterima.
D. UJI REGRESI
1. KELOMPOK
EKSPERIMEN
Dari tabel diperoleh t
hitung untuk koefisien
kemampuan sebelum (X)
adalah 9,221, sedangkan
untuk konstanta 2,456.
Ternyata nilai
probabilitas atau nilai sig.
< a (0,05) maka H0
ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa
koefisien sebelum X dan
konstanta adalah
signifikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. KELOMPOK
KONTROL
Dari tabel diperoleh t
hitung untuk koefisien
kemampuan sebelum (X)
adalah 10,129, sedangkan
untuk konstanta 8,093.
Ternyata nilai
probabilitas atau nilai sig.
< a (0,05) maka H0
ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa
koefisien sebelum X dan
konstanta adalah
signifikan.
3. KELOMPOK
GABUNGAN
Dari tabel diperoleh t
hitung untuk koefisien
kemampuan sebelum (X)
adalah 13,551, sedangkan
untuk konstanta 9,241.
Ternyata nilai
probabilitas atau nilai sig.
< a (0,05) maka H0
ditolak. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa
koefisien sebelum X dan
konstanta adalah
signifikan.
E. UJI ANAKOVA
Dari tabel test of
between subject effect, amati
pada model, ini berarti
menunjukan bahwa ada
perbedaan kemampuan
passing bawah bolavoli pada
siswa yang belajar dengan
menggunakan model
pembelajaran yang berbeda
dengan melakukan kontrol
terhadap tes awal sebagai
kovariat kedalam model
sebelum perlakuan diberikan.
Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi <0,05 sehingga
H0 ditolak. Ini
mengimplikasikan bahwa
variabel kovariat kemampuan
awal siswa perlu dikontrol.
Perbandingan Adjust R
Square pada analisis tanpa
kovariat sebesar 0,111,
sedangkan pada analisis
dengan kovariat sebesar
0,758. Hal ini menunjukan
adanya kenaikan, yaitu dari
11,1% menjadi 75,8%. Bila
dikalkulasi kontibusinya
dalam persen adalah sebesar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
581,08%, diperoleh dari:
(0,758-0,111)/0,111*100.
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
efektif terhadap hasil
belajar passing bawah
bolavoli siswa kelas X
SMK Negeri 2
Karanganyar tahunajaran
2014/2015 ( Keefektifan
model pembelajaran
kooperatif tipe STAD
ditunjukkan oleh hasil-
hasil analisis data.
Analisis data dengan
lembar observasi terhadap
kegiatan siswa dalam
proses pembelajaran
berada dalam kategori
baik sebesar5,56%
dengan 2 siswa, pada
kategori cukup sebesar
58,33% dengan 21 siswa,
dan pada kategori kurang
sebesar 36,11% dengan
13 siswa. Dari segi
persentase ketuntasan
hasil belajar passing
bawah bolavoli dapat
dilihat bahwa untuk
kelompok eksperimen
adalah 63,89%,
sedangkan kelompok
kontrol adalah 37,14%.
Untuk persentase ketidak
tuntasan kelompok
eksperimen adalah
36,11% dan untuk
kelompok kontrol sebesar
62,86%, maka dapat
dikatakan bahwa model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD efektif untuk
membelajarkan materi
passing bawah bolavoli.
2. Hasil belajar passing
bawah bolavoli siswa
yang belajar
menggunakan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD lebih efektif
daripada hasil belajar
passing bawah bolavoli
dengan menggunakan
pembelajaran
konvensional. (Dari hasil
perhitungan yang telah
dilakukan diperoleh rata-
rata tes akhir siswa yang
belajar passing bawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
bolavoli dengan model
pembelajaran kooperatif
tipe STAD sebesar 7,19,
sedangkan rata-rata tes
akhir siswa yang belajar
passing bawah bolavoli
dengan model
pembelajaran
konvensional sebesar
5,91)
B. IMPLIKASI
Penelitian ini
memberikan suatu gambaran
yang jelas bahwa,
keberhasilan proses
pembelajaran tergantung
pada beberapa faktor. Faktor-
faktor tersebut berasal dari
pihak guru, siswa dn model
pembelajaran yang
digunakan. Faktor dari guru
yaitu kemampuan seorang
guru dalam mengembangkan
materi, menyampaukan
materi, mengelola kelas,
model pembelajaran yang
digunakan serta teknik yang
digunakan dalam
menyampaikan materi. Faktor
dari siswa yaitu, minat dan
motivasi dalam mengikuti
proses pembelajaran, dan dari
faktor model pembelajaran
yaitu, model pembelajaran
yang menarik dapat
membantu siswa dalam
mengikuti pembelajaran,
sehingga akan diperoleh hasil
belajar yang optimal.
C. SARAN
Sehubungan dengan
simpulan yang telah diambil
dan implikasi yang
ditimbulkan, maka kepada
pengajar disarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Bagi Guru Penjasorkes
SMK Negeri 2
Karanganyar
a. Sebaiknya guru terus
berusaha untuk
meningkatkan
kemampuannya dalam
mengembangkan
materi,
menyampaikan
materi, serta dalam
mengelola kelas,
sehingga kualitas
pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
dilakukan dapat terus
meningkat seiring
dengan peningkatan
kemampuan yang
dimilikinya.
b. Sebaiknya guru lebih
inovatif dalam
menerapkan model
pembelajaran,
pendekatan
pembelajaran, gaya
mengajar, media
untuk menyampaikan
materi pembelajaran
2. Bagi Siswa Kelas X MA
dan X MC SMK Negeri 2
Karanganyar tahun ajaran
2014/2015
a. Meskipun
pembelajaran
menggunakan model
pembelajaran
kooperatif dapat
membuat suasana
belajar menjadi lebih
santai dan
menyenangkan, siswa
sebaiknya mengikuti
proses pembelajarn
dengan tertib agar
makna pembelajaran
tetap tercapai.
b. Keaktifan siswa
sebaiknya tidak hanya
selama kegiatan
belajar mengajar
berlangsung
melainkan aktif
belajar mandiri
dengan banyaklatihan
diluar jam belajar,
untuk menggali
kemampuan passing
bawah bolavoli.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Suprijono. 2013. Cooperative
Learning Teori dan Aplikasi
PAIKEM. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Amung Ma‟mum & Totok Subroto.
2001. Pendekatan
Ketrampilan Taktis Dalam
Permainan Bola Voli Konsep
& Metode Pembelajaran.
Jakarta : Depdiknas.
Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar &
Menengah. Bekerjasama
Dengan Direktorat Jenderal
Olahraga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
A. Tabrani Rusyan., Atang
Kusdinar., dan Zainal Arifin.
1989. Pendekatan Dalam
Proses Belajar Mengajar.
Bandung : Remadja Karya CV.
A.Sarumpaet dkk. 1992, Permaianan
Bola Besar. Jakarta :
Depdikbud Dirjendikti.
Proyek Pembinaan Tenaga
Kerja Kependidikan
Bambang Warsita. (2008). Teknologi
Pembelajaran Landasan dan
Aplikasinya. Jakarta : Rineka
Cipta
Barbara L. Viera & Bonnie Jill
Ferguson. 1996. Bola Voli
Tingka Pemula. Alih Bahasa.
Monti. Jakarta : Raja Grafindo.
Beltasar Tarigan. (2001). Pendekatan
Ketrampilan Taktis Dalam
pembelajaran Bola Basket.
Jakarta: Depdiknas.
Direktorat
JenderalPendidikan Dasar
dan Menengah, bekerjasama
dengan Direktorat Jenderal
Olahraga.
Benny A. Pribadi. (2011). Model
Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta : Dian Rakyat.
Daryanto & Muljo Rahardjo. (2012).
Model Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta : Gava Media
Depdikbud. (2001). Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Dieter Beutelstahl. 2005. Belajar
Bermain Bola Volley. Bandung
: Pioner Jaya.
Dini Rosdiani. (2013). Perencanaan
Pembelajaran Dalam
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung :
Alfabeta
Hudastra & Yudha M. (2013).
Belajar dan Pembelajaran
Pendidikan Jasmani dan
Kesehatan. Bandung :
Alfabeta
Isjoni. (2013). Pembelajaran
Kooperatif Meningkatkan
Komunikasi Antar Peserta
Didik. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Marta Dinata. (2004). Belajar
Bolavoli. Jakarta: Cerdas
Jaya
M. Yunus. (1992). Olahraga Pilihan
Bola Voli. Jakarta :
Depdikbud
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Nuril Ahmadi. (2007). Panduan
Olahraga Bola Voli.
Surakarta : Era Pustaka
Utama
Oemar Hamalik. (1980). Media
Pendidikan. Bandung :
Alumni.
Roji. (2007). Pendidikan Jasmani
Olahraga dan Kesehatan. Jakarta:
Erlangga.
Rusli Lutan. (1988). Belajar
Ketrampilan Motorik
Pengantar Teori dan Metode.
Jakarta : Depdikbud
Dirjendikti
Sanaky, H.A.H. (2011). Media
Pembelajaran. Yogyakarta :
Kaukaba Dipantara.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan
dan Desain Sistem
Pembelajaran. Jakarta:
Prenada Media Group
Sarwono. (2008). Aplikasi Model
Pembelajaran Kooperatif
Pada Mata Kuliah
Biomekanika Olahraga Di
Program Studi PJKR JPOK
FKIP UNS. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Slavin, R.E. (2009).Cooperative
Learning Teori, Riset, dan
Praktik. Bandung : Nusa
Dua.
Sunardi. (2008). Bolavoli I.
Surakarta : UNS Press.
Sugiyanto. (1996). Belajar Gerak I.
Surakarta: UNS Press
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung : Alfabeta
Tim Penyusun. 2012. Pedoman
Penulisan Skripsi. Surakarta.
Trianto. (2009). Mendesain Model
Pembelajaran Inovatif-
Progresif. Jakarta: Prenada
Media.
top related