119 migrasi orang jawa ke kaledonia baru/119 years of javanese migration in new caledonia - sherly...
Post on 11-Feb-2017
857 Views
Preview:
TRANSCRIPT
DIASPORA INDONESIADI KALEDONIA BARU
1896 - 2015
Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya di Kaledonia Baru
THE INDONESIAN DIASPORA IN NEW CALEDONIA
1896 - 2015
The Indonesian Community of New Caledonia
Perancis kepulauan Oceania terletak di Samudra Pasifik selatan 1.500 km sebelah timur dari Australia dan 2.000 km sebelah utara dari Selandia Baru.
Luas Daerah : 18 575,5 km2 Jumlah penduduk : 268.767 orang Ibu kota : Noumea Wilayah/kota : 33 Propinsi : 3 Daerah Adat : 8 Bahasa : Prancis (resmi) lebih dari 28
bahasa daerah Kanak dan banyak bahasa yang diluturkan oleh etnis minoritas (wallis, futunan, jawa, tahiti, vietnam,…)
PDB (pendapatan daerah brut) : 6,437 milyar €
PDB/kapita : 26554 €/penduduk)
Mata uang : Franc Perancis Pasifik (XPF) Lagu Kebangsaan :
La Marseillaise (Prancis) Mari kita bersatu, menjadi
saudara (NC) Semboyan hidup :
Kebebasan, Persamaan, Persaudaraan (Prancis)
Bumi pidato, bumi berbagi (NC)
French archipelago in Oceania situated in the Pacific Ocean (1,500 km East from Australia and 2,000 km North from New-Zealand).
Size / Surface: 18,575.5 km2
Population: 268,767 inhabitants Capital city: Noumea Number of cities: 33 Provinces: 3 Customary areas: 8 Languages: French (official), more than 28
vernacular Kanak languages and various languages spoken by ethnic minorities(wallisian, futunian, javanese, tahitian, vietnamese,…)
GDP: 6, 437 billion euros GDP/inh: 26.554 euros/inh
Currency: Pacific francs(XPF) Anthem:
La Marseillaise (France) Soyons unis, devenons frères – Be
united, let’s be friends (NC) Motto:
Liberty, Equality, Fraternity (France) Terre de parole, Terre de partage
(Land of speech, Land of sharing (NC)
New-Caledonia has become an overseas collectivity with a particular status = Government + Transfert of competency.
Kaledonia Baru menjadi Kolektivitas Overseas memiliki status khusus = Pemerintah + transfer kemampuan
Komisaris Tinngi Republik : Perwakilan dari NC di Perancis:
2 deputi (Majelis Nasional), 2 senator (Senat),
Pemerintah Kaledonia Baru: 5 sampai 11 anggota yang ditunjuk oleh Kongres Kaledonia Baru
Lembaga-lembaga konsultatif : Senat adat, Dewan Ekonomi dan Sosial,
Kongres Kaledonia Baru: 54 anggota dari majelis provinsi :
32 anggota Propinsi Selatan (59%), 15 anggota Propinsi Utara (28%), 7 anggota Propinsi Pulau (13%).
Propinsi : Propinsi Utara : Koné (kota
kepala), Propinsi Selatan : Nouméa (kota
kepala), Propinsi Pulau : Wé di Lifou
(kepala daerah), Wilayah : 33
The High Commissioner of the Republic: Representatives of New Caledonia in France:
2 deputies (National Assembly), 2 senators (Senate),
The Government of New Caledonia: from 5 to 11 members appointed by the Congress of New Caledonia
Consultative bodies: The traditional customary Senate, The economic and social council
The Congress of New Caledonia: 54 members from the Provinces
32 members from the South Province (59%), 15 members from the North Province (28%), 7 members from the Loyalty Islands Province
(13%), The Provinces:
North Province: Koné (provincial capital), South Province: Noumea (national capital), Loyalty Islands Province: Wé in Lifou
(provincial capital) Municipalities: 33
16 Februari 1896, telah mendarat 163 orang jawa di rumah Ballande dengan kapal ‘St Louis’ yaitu sebuah kapal yang telah dipesan khusus. Rombongan ini menandai kedatangan pekerja pertama dari Jawa di Kaledonia baru.Ini adalah hasil dari negosiasi antara administrasi Gubernur Feillet dan otoritas Hindia Belanda. Memang, Gubernur Feillet bekerja (di Noumea dari tanggal 10 Juni 1894 sampai 18 Oktober 1902) memiliki niat untuk mengubah kolonisasi pidana menjadi kolonisasi pertanian bebas. Untuk itu, ia meluncurkan program ekstensif perekrutan buruh dan menempatkannya dalam budaya kopi. Budaya ini membutuhkan banyak tenaga kerja. Karena sulit didapatkan dari daerah setempat maka, permintaan tenaga dialamatkan ke negara bagian Portugal di pasifik: Timor; Perancis: Tonkin; wilayah Inggris: Malaysia, wilayah Spanyol: Filipina, dan wilayah Belanda di Asia: Hindia Belanda (Indonesia di masa mendatang) untuk mendapatkan tenaga kerja yang cukup untuk perkebunan kopi.Beliau mendapat respon baik dan Hindia Belanda, pad a tahun 1896-1949, 87 konvoi pekerja akan sampai di pelabuhan Noumea. Pada tahun 1939 ada 8.899 pekerja Jawa di Wilayah setempat. 20.000 orang Jawa telah bekerja dengan baik di Kaledonia Baru dan berpartisipasi dalam perkembangannya. Setelah kontrak 5 tahun dan 3 tahun, banyak yang kembali ke negaranya. Pada 9 Juli 1955 Skaubryn menjadi kapal terakhir untuk memulangkan 527 orang Jawa ke Indonesia. Hampir 2.000 orang tetap tinggal di ‘caillou’ (caillou = batu, kaledonie adalah segumpal batu kecil di samudera yang luas) dan berketurunan.
On February 16th, 1896, 163 Javanese landed from the Saint-Louis, a steam boat chartered by the Maison Ballande. This contingent marked the arrival of the first Javanese workers in New Caledonia.This is the result from the negotiations led between the administration from Governor Feillet and the Dutch East Indies authorities. Indeed, Governor Feillet (in office in Noumea from June 10th, 1894 til October 18th, 1902) had the purpose to turn penal colonisation into free agricultural colonisation. For that purpose, they launched an extensive programme to recruit settlers and bet on the cultivation of coffee. This growing requires an important work force. As the latter couldn’t be found, it would ask to the Portuguese Oceanian possessions (Timor), the French (Tonkin), the English territories of Malaysia, the Spanish territories of the Philippines and to the Dutch territories in Asia (the Dutch East Indies, Indonesia-to-be) in order to acquire the required work force for the coffee plantations.He would receive a positive answer from the Dutch East Indies and Javanese convoys of workers would reach the harbour of Noumea from 1896 til 1949. In 1939, there were 8.899 Javanese workers in New-Caledonia. 20.000 Javanese had worked in the country and had participated to its development. Many went back to Indonesia at the terms of their contracts of 5 years then 3 years. On July 9th, 1955, the Skaubryn would be the last ship to repatriate 527 Javanese to Indonesia and almost 2.000 would stay on the “Caillou” (New Caledonia) and established themselves.
The origins of the Indonesian presence in New Caledonia
Asal-asul keberadaan Orang Indonesia di Kaledonia Baru
The workers from Java who came to New Caledonia under
a contract between 1896 and 1955
Pekerja dari Jawa yang datang dengan kontrak di Kaledonia Baru
th 1896 - 1955
1896-1949 : 91 convoys/konvoi
19 590 workers accompanied by children19 590 pekerja diikuti oleh 238 anak-anak
1902-1955 : 183 convoys/konvoi
15 873 adults accompanied by 3 321 children15873 dewasa diikuti 3321 anak-anak
1896-1929 : 62 convoys/konvoi 1902-1921 : 101 convoys/konvoi
1933-1939 : 28 convoys/konvoi 1924-1941 : 75 convoys/konvoi
1949 : 1 convoy/konvoi 1948-1955 : 7 convoys/konvoi
SAN
C 33
2w
• Keberangkatan dari Batavia : Tanggal 25 Januari
• Kedatangan di Noumea : tanggal 15 Februari
• 170 pekerja diikuti oleh 15 anak-anak
• Lama perjalanan : 21 hari
• Boarding in Batavia : 25 January
• Arrival in Noumea : 15 February
• 170 workers accompanied by 15 children
• Duration of the voyage: 21 days
• Pekerjaan awal mula: kerja perkebunan dan pembantu rumah tangga
• Gaji: 17 Franc untuk laki-laki, dan 12 Franc untuk wanita
• Hari Libur : Hari minggu dan har-harii libur , mulai jam 9;
• Kewajiban atasan: menyediakan tempat tinggal gratis, pakaian, makanan, air minum dan pelengkapan kesehatan
• Pemulangan : Hak untuk pemulangan cuma-Cuma pada akhir kontrak
• Lama kontrak: 5 tahun
• Kontrak kerja dengan sanksi penal untuk atasan, dan sanksi administrative untuk yang tidak menghormati pasal-pasal dalam kontrak.
• Nature of the work: agricultural and domestic work.
• Salary: 17 francs for men and 12 francs for women.
• Days off: Sundays and public holidays from 9:00 a.m.
• Employers’ obligations: provide free housing, clothes, food, drinking water and medical care.
• Assistance: the right to assistance is free at the end of the contract.
• Duration of the contract: 5 years.
• Working contract with penal sanction for the employers and administrative penalty for those who don’t respect the contract’s clause.
SANC 98w114
• New Caledonia asked for men and women aged from 18 to 30 years old.
• The minimal legal age was 14 years old.
• Boarding ports: Semarang, Surabaya or Batavia.
• People engaged origins: 90% Javanese, 10% Sundanese.
• Assigned in New Caledonia by random drawing.
• Kaledonia Baru meminta untuk pria dan wanita antara umur 18 sampai 30 tahun
• Umur minimum menurut hukum ditetapkan 14 tahun
• Pelabuhan keberangkatan : Semarang, Surabaya, atau Batavia
• Asal usul peserta: 90 % orang Jawa, 10 % orang Jawa
• Pengaruh tarik lotere di Kaledonia Baru
SANC collection Guiart 2 num 6-38
SANC Collection Brun-Dequen
SANC 1Num11-136 Rose à Voh en 1929
SANC 1Num11-120. Voh. La salle de bainKamar mandi
SANC Collection ANZAC 1Num20-380 et 1Num20-381
Javanese labourers working at roadside quarry, october 1943Pekerja Jawa di tambang, bulan oktober 1943
SANC 1Num10-19 Le Pacifique 1911-1917
Sydney/Nouméa
SANC 1Num11-184 Le Saint Louis, 1896-1897
Batavia/NouméaFrench shipsKapal-kapal Perancis
Lemaire, 1924-1929
Tasman, 1938-1939
Maetsuycker, 1936-1938
Dutch ships Kapal-kapal Belanda
Skaubryn 1952-1955
Among the 19,590 orang kontrak arrived in New Caledonia from 1896 to 1949, only twenty of them are still alive in New Caledonia and in Java.
Dari sejumlah 19590 orang kontrak yang datang di Kaledonia Baru antara tahun 1896 dan 1949, hanya tinggal 20 orang yang hidup di Kaledonia Baru dan di Jawa
SANC 332w 2015 SANC 332w 2015
SANC 332w
2015
This work of Muljono-Larue Fidayanti presents the history and the itinerary of the Javanese population, from the arrival of the first workers in 1896 to the last convoy of Javanese under contract in 1950 and their progressive integrationin the New Caledonian society.This book has been translated in indonesian language by the French Department of Gadjah Mada University – Yogyakarta.
20
Buku yang menyajikan sejarah dan perjalanan masyarakat Jawa, dari kedatangan para pekerja pertama pada tahun 1896 sampai dengan konvoi terakhir kuli kontrak pada tahun 1950 serta perkembangan integrasi mereka ke dalam masyarakat Kaledonia Baru.Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Fakultas Bahasa Perancis Universitas Gadjah Mada – Yogyakarta.
21
This sociological and historical work of art begins with the origins of the departure from Java and ends with the analysis of the actual situation at the beginning of the 21st century. According to the book, the Javanese community has to clearly reaffirm its identity and make it as a cultural wealth.
Karya sosiologi dan sejarah ini dimulai dengan asal mula keberangkatan dari Jawa dan diakhiri dengan analisa dari situasi aktuel pada abad 21. Berdasarkan buku ini, masyarakat Jawa telah jelas menegaskan identitasnya itu merupakan kekayaan budaya mereka.
« Orang kontrak » of Catherine Adi: By the merging of oral history and written sources, this work recounts the story of the orang kontrak from Java in New Caledonia from 1896 to 1955, and blending life episodes and family choices from 1896 to 2014.
22
Orang Kontrak karya Catherine Adi: Berdaraskan pertukaran sejarah lisan dan tulisan, karya tersebut mengungkapkan tali sejarah tentang orang kontrak dari Jawa di Kaledonia Baru dari tahun 1896 sampai tahun 1955, merupakan percampuran antara kisah hidup dan perkembangan keluarga dari tahun 1896 sampai tahun 2014.
2003
2002
200
200
200
Association Indonésienne Nord-Ouest
Association Indonésienne Centre-Ouest
Association Culturelle Indonésienne de Poindimié
Association Indonésienne de Païta
Club Pencak Silat Merpati Putih Asal-Usul Darma Wanita Association Avenir Solidarité AMBINC
Association Indonésienne de Nouvelle-Calédonie Club Jeunesse Indonésienne Association Islamique de la Communauté Indonésienne et ses Descendants de Nouvelle-Calédonie Association des Catholiques Indonésiens Association Indonésienne des Affaires Funéraires Dakwah Sosial Section Culturelle AINC
Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya di Kaledonia Baru (PMIK) : Warisan Budaya dan Sosial Pemuda Indonesia : Olah raga (Badminton)
Asosiasi masyarakat Islam Indonésia dn keturunannya di Kaledonia Baru : Agama Islam dan Social
Asosiasi masyarakat katolik Indonesia : Agama Katholik dan Social
Kelompok kematian Bangsa Indonesia (KKBI) : Bantuan sosial dan Penguburan.
Dakwah Sosial : Bantuan Social dan Penguburan.
Seksi kebuadayaan PMIK : Kegiatan tari-tarian
Klub Pencak Silat Merpati Putih : Pencak Silat
Asal-Usul : Warisan Budaya
Darma Wanita : Kegiatan Sosial
Asosiasi solidaritas mendatang : Kegiatan Sosial
AMBINC : Kegiatan seni tari dan gamelan jawa tengah
Asosiasi masyarakat Indonesia di Paita : Kegiatan Sosial
Asosiasi masyarakat Indonesia bagian barat Kaledonia Baru : Kegiatan Bantuan Sosial
Asosiasi masyarakat Indonesia bagian Barat Laut Kaledonia Baru : Kegiatan Bantuan Sosial
Asosiasi Budaya Indonesia di Poindimié : Kegiatan Budaya dan Sosial
Indonesian Association of New Caledonia : Cultural and Social heritage.
Indonesian Youth Club : Sports (Badminton) Islamic association of the Indonesian Community in New Caledonia and its Descendants : Islam and Social Affairs.
Indonesian Catholic Association : Catholicism and Social affairs.
Indonesian Association of Funerary Affairs : Social assistance and burials.
Dakwah Sosial : Social assistance and burials.
Cultural Section of the IANC: Dances
Pencak Silat Merpati Putih Club : Pencak Silat
Asal-Usul : Culture and heritage.
Darma Wanita : Social
Avenir Solidarité Association : Social
AMBINC
Indonesian Association of Païta: Social
Indonesian Association Middle West : Social assistance.
Indonesian Association North West : Social assistance.
Indonesian Cultural Association of Poindimie: Cultural and Social.
Berdiri pada tanggal 2 Mei 1984
Tujuan Asosiasi:-Memberikan dorongan moral dan meteriil kepada masyarakat Indonesia dan keturunannya,- Promosi budaya dan aktifitas budaya Indonesia,-Menyatukan para anggotanya, simpatisan , dan teman-teman lainnya,-Mengorganisir pertemuan dengan berbagai asosiasi budaya di Kaledonia Baru dan mengenalkan budaya dan tradisi kita,-Mengorganisir fungsi gedung pertemuan masyarakat Indonesia, agar masyarakat dapat berkumpul, bersilaturahmi dan mengorganisir acara-acara lain…- mengorganisir pesta dan upacara tradisional, budaya, dan adat,- melestarikan warisan sejarah ( arsip2, benda 2 budaya,…) dan identitasnya dalam masyarakat dan komnitas néo – calédonienne.
-Anggota : sekitar 850 orang dengan 5 asosiasi pendukung
Traditional dances Angklung Pencak Silat Cimande Cikalong
Gamelan Wayang kulit Kursus bahasa Indonesia
• Generasi –generasi yang baru lahir di Kaledonia Baru tidak tahu menahu tentang sejarah orang tua mereka sebagai orang kontrak dari Jawa karena mereka tak menginginkan masa lalunya diketahui.
• Orang-orang kontrak memilih melihat ke masa depan , dan bukan masa lalu mereka.
• Generations born in New Caledonia did not know their parents’ history (orang kontrak). The latter wished to remain silent about their past.
• The orang kontrak preferred looking at the future, tomorrow and not the past and yesterday.
268 penduduk pada tahun 2014Sensus penduduk di Kaledonia Baru diklakukan dari tanggal 26 smpai 22 AgustusTerhitung 23200 penduduk lebih daripada tahun 2009, yang menunjukkan kenaikan populasi sebanyak 1,8 % per tahun
Penduduk dipropinsi-propinsi:Di Setiap propinsi terdapat kenaikan jumlah pendudukPropinsi Selatan : 199983 penduduk (+17.000)Propinsi Utara: 50.487 penduduk (+5350)Propinisi kepulauan : 18.297 penduduk (+860)
268,767 inhabitants in 2014New Caledonia’s population census was made between August 26th and 22nd September.New Caledonia counted 268,767 inhabitants in 2014There was an addition of 23,200 inhabitants in comparison with 2009, which corresponds to a demographic growth of 1.8% per year.
Provinces’ population:All the provinces witnessed a growth in their numbers of inhabitants.South Province: 199,983 inhabitants (+17,000)North Province: 50,487 inhabitants (+5,350)Loyalty Islands Province: 18,297 habitants (+860)
« Asal etnik masyarakat » Sekelompok individu menunjukkan karakter keberadaban ( bahas, budaya, struktur sosial). Peraturan sensus penduduk menetapkan bahwa setiap individu (umur yang diijinkan/legal) menentukan sendiri pilihan asal etnik masyarakatnya.
“Belonging community”Group of individuals presenting common civilizational criteria (language, culture and social organisation). During a census, each individual (of the legal age) can choose to belong to a community more than to another.
Belonging communityEtnuk asal masyarakat 1963 1969 1976 1983 1989 1996 2009 2014
Kanak 41 190 46 200 55 598 61 870 73 598 86 788 99 078 104 958
European 33 355 41 268 50 757 53 974 55 085 67 151 71 721 73 199
Wallisian, Futunian /// /// 9 571 12 174 14 186 17 763 21 262 21 926
Tahitian /// /// 6 391 5 570 4 750 5 171 4 985 5 608
Indonesian /// /// 5 111 5 319 5 191 5 003 3 985 3 859 Vietnamese /// /// 1 943 2 381 2 461 2 822 2 357 2 506
Ni-Vanuatu /// /// 1 050 1 212 1 683 2 244 2 327 2 568
Other/Lainya 11 974 13 111 2 812 2 868 7 219 9 894 39 865 54 143
of several communities/beberapa etnik masyarakat /// /// /// /// /// /// 20 398 23 007
Total 86 519 100 579 133 233 145 368 164 173 196 836 245 580 268 767
Evolution of the population in New Caledonia according to the “belonging community”.Evolusi penduduk Kaledonia Baru berdasarkan etnik asal masyarakatnya
Source : INSEE-ISEE - Recensements de la population
Repartition of the population according to the « belonging community ».Pembagian jenis penduduk berdasarkan pada asal etnik masyarakatnya
New Caledonia Kaledonia Baru
MenPria
WomenWanita
Total %
European 38 262 34 937 73 199 27,24 %
Indonesian 1 853 2 006 3 859 1,44 %
Kanak 52 130 52 838 104 958 39,05 %
Ni-Vanuatu 1 395 1 173 2 568 0,96 %
Tahitian 2 769 2 839 5 608 2,09 %
Vietnamese 1 137 1 369 2 506 0,93 %
Wallisian, Futunian 10 972 10 954 21 926 8,16 %
Others Lainnya
27 024 27 119 54 143 20,14 %
Total 135 542 133 225 268 767 100 %Source : INSEE-ISEE - Recensements de la population
2014 CensusSensus th 2014
MenPria
WomenWanita
Total %
Loyalty Islands Province / Propinsi Kepulauan 9 380 8 917 18 297 7 %
Indonesian community / Masyarakat Indonesia 5 8 13 0,07 %
North Province / Propinsi utara 26 382 24 105 50 487 19 %
Indonesian community / Masyarakat Indonesia 261 222 483 0,96 %
South Province / Propinsi Selatan 99 780 100 203 199 983 74 %
Indonesian community / Masyarakat Indonesia 1 587 1 776 3 363 1,68 %
New Caledonia / Kaledonia Baru 135 542 133 225 268 767 100 %
Indonesian community / Masyarakat Indonesia
1 853 2 006 3 859 1,43 %
Implementation of the Indonesian community by provincesImplementasi masyarakat Indonesia per propinsi
Source : INSEE-ISEE - Recensements de la population
483
13
3 363
Implementation of the Indonesian community by provincesImplementasi masyarakat Indonesia per propinsi
Source : INSEE-ISEE - Recensements de la population
New Caledonia Kaledonia
Baru
FarmersPetani
Shopping owners and employersPengrajin, Pimpinan
perusahaan
Intelectual and Spiritual employees
Profesi intelektuel
dan superior
Intermediate professions
Profesi menengah
Employee
Pegawai
WorkersPekerja
Total
European 295 5 500 6 773 11 377 8 364 3 581 35 890
Indonesian 8 235 124 416 826 505 2 114
Kanak 1 917 1 148 875 3 982 10 545 11 900 30 367
Ni-Vanuatu 1 71 18 106 325 514 1 035
Vietnamese 30 185 62 348 699 842 2 166
Wallisian and Futunian
11 526 178 1002 2577 3 909 8 203
Other 204 1 775 1 298 3 692 4 4493 3 912 15 374
Total 2 500 9 881 9 438 21 181 28 116 25 294 96 410
In 2009, population by socio-economic category (according to the « belonging community »).En 2009, population selon la communauté d'appartenance par catégorie socio-professionnelle*
Source : INSEE-ISEE - Recensements de la population
2008 – Medal of Youth and Sports – New CaledoniaFor his devotion towards the young Badminton players
Th 2008 – meraih medali Kepemudaan dan Olah Raga di Kaledonia Baru Untuk jasa-jasanya bagi para pemuda peserta badminton
2006 – National Order of Merit – French Republic
Th 2006 – Meraih Bintang Jasa Nasional – Republik Perancis
2013 - Indonesia Diaspora Award for Social Dedication K.K.B.I. PresidentHonorary president of the IANC
Th 2013 – Meraih Diaspora Award untuk Jasa SosialPresiden Kumpulan Kematian Bangsa IndonesiaPresiden Kehormatan AINC
2013 – National Order of Merit medal – French Republic Founding president of the Indonesian Association of New CaledoniaHonorary President of the Indonesian Association of New Caledonia
Th 2013 – Meraih BIntang Jasa Nasional dari Republik Perancis
Presiden Pendiri Asosiasi Indonesia di Kaledonia Baru
Presiden Kehormatan Asosiasi Indonesia di Kaledonia Baru
Jean-Claude Briault, member of the RPCR since its creation in 1977, has been a territorial councillor and then has been sitting at the Congress from 1984 to 2004 as well as at the South Region Council and at the South Province from 1985 to 2004. He has been a member of the New Caledonian Government since 2004. Jean-Claude Briault, anggota RPCR sejak didirikannya pada tahun 1977, anggota dewan daerah kemudian terpilih menjadi anggota Kongres 1984-2004 dan Dewan Wilayah Selatan dan Propinsi Selatan 1985-2004, anggota Pemerintah Kaledonia Baru sejak tahun 2004,
Any Siban, was a member of the RPCR in the South Province Assembly from 1999 to 2004,Any Siban, terpilih menjadi anggota RPCR untuk Majelis Propinsi Selatan 1999-2004,
Corine Voisin, member of Avenir Ensemble from 2004 to 2015 then of Caledonie Ensemble since its creation in 2008, mayor of La Foa since 2008, member of the South Province Assembly since 2004 of Congress since 2006.Corine Voisin, anggota Masa Depan pada tahun 2004-2015 dan kemudian Kaledonia Bersama sejak didirikannya pada tahun 2008, Walikota La Foa sejak 2008, terpilih untuk Propinsi Selatan sejak tahun 2004 dan Kongres sejak tahun 2006
45
Rusmaeni Sanmohamat, member of the RPCR, member of Congress and of the South Province Assembly since 2009, city councillor of the Mont-Dore since 2001, member of the South Province Assembly since 2004 of Congress since 2006, former president of the Indonesian Association of New Caledonia (from 2003 to 2007).Rusmaeni Sanmohamat, anggota RPCR, terpilih menjadi anggota Kongres dan Majelis Propinsi Selatan sejak 2009, anggota dewan dari Mont-Dore sejak tahun 2001, terpilih untuk Propinsi Selatan sejak tahun 2004 dan Kongres sejak tahun 2006mantan presiden Asosiasi Indonesia dari 2003 hingga 2007.
Jean Wasman, member of the RPCR, city councillor of Noumea since 1995 and deputy mayor of Noumea from 2009 to 2014,Jean Wasman, anggota RPCR, anggota dewan penasehat kotapraja kota Noumea sejak tahun 1995, anggota dewan perwakilan walikota Noumea dari tahun 2009 sampai tahun 2014,
Yannick Slamet, First Vice-President of the North Province since 2014,Yannick Slamet, Wakil Presiden pertama di Propinsi Utara dari tahun 2014.
46
2010 : Hugo ANTHOFER2014 : Caroline
MARQUET Stéfany SAGIT
2015 : Kathy JAININ
Balinese dance teacher in Prague – République TchèqueGuru tari bali di Prague - Cekoslovakia
PhD in general medicine – 20152nd doctor from our community
Dokter Umum –Th 2015Merupakan dokter yang ke dua di kalangan masyarakat indonesia.
Professor at Sherbrooke University – Career counselling department – Quebec
Member of the Order of the career counsellors in Quebec
Profesor Universitas di Sherbrooke – departemen Orientasi Profesionel di Quebec
Anggota Penasehat Orientasi di Quebec
Asia Pacific Football Academy2015 : Exodus team Wellington Division 1 New Zealand
Asia Pacific Football Academy2015 : Exodus team Wellington Division 1 New Zealand
Miss New-Caledonia - 2005-2006
Puteri Kaledonia Baru Th 2005-2006
Untuk memeperingati 30 tahun keberadaannya, Persatuan Masyarakat Indonesia di Kaledonia Baru menyajikan sebuah pertunjukan.
www.facebook.com/associationindonesiennenc
contact.ainc@gmail.com
www.ainc.ncwww.ainc.nc
top related