2. asuhan keperawatan pada oma t dengan fraktur femur

Post on 23-Jun-2015

4.324 Views

Category:

Documents

10 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA OMA T DENGAN FRAKTUR FEMUR

DI YAYASAN SOSIAL “KARYA KASIH”

MEDAN 2011

Presented By :PRODALIMA,S.Kep, Ners

A. DEFINISI

Rusaknya kontinuitas tulang pangkal paha

bagian kiri yang dapat disebabkan oleh trauma

langsung, kelelahan otot, kondisi-kondisi

tertentu seperti degenerasi tulang /

osteoporosis.

B. KLASIFIKASI

Ada 2 type dari fraktur femur, yaitu :

• Fraktur Intrakapsuler femur yang terjadi di dalam tulang sendi, panggulan Melalui kepala femur (capital fraktur) Hanya di bawah kepala femur Melalui leher dari femur.

• Fraktur Ekstrakapsuler; Terjadi di luar sendi dan kapsul, melalui trokhanter femur yang lebihbesar/yang lebih kecil /pada daerah intertrokhanter.Terjadi di bagian distal menuju leher femur tetapi tidak lebih dari 2 inci di bawah trokhanter kecil.

C. TANDA DAN GEJALA

• Nyeri hebat di tempat fraktur

• Tak mampu menggerakkan ekstremitas bawah

• Rotasi luar dari kaki lebih pendek

• Diikuti tanda gejala fraktur secara umum, seperti : fungsi berubah, bengkak, kripitasi, sepsis pada fraktur terbuka, deformitas.

D. PENATALAKSANAAN MEDIKTRAKSI

adalah Suatu pemasangan gaya tarikan pada bagian tubuh.

Metode Pemasangan traksiTraksi Manual

Tujuan : Perbaikan dislokasi, Mengurangi fraktur, Pada

keadaan Emergency.Dilakukan dengan menarik

bagian tubuh.Traksi Mekanik

E. KEGUNAAN PEMASANGAN TRAKSI

• Traksi yang dipasang pada leher, di tungkai, lengan atau panggul, kegunaannya:

• Mengurangi nyeri akibat spasme otot

• Memperbaiki dan mencegah deformitas

• Immobilisasi• Difraksi penyakit (dengan

penekanan untuk nyeri tulang sendi).

• Mengencangkan pada perlekatannya.

PROSES KEPERAWATAN

A. PENGKAJIANData Biografi• Nama : Oma T• Jenis Kelamin : Perempuan• Golongan Darah : B• T.T.Lahir : Medan, 12 Mei 1932• Pendidika Terakhir : SD• Agama : Budha• Status Perkawinan : Kawin• TB/BB : 140 Cm / 45 Kg• Penampilan : Kurang Rapi• Alamat : Yayasan Sosial Karya Kasih Jln.

Mongonsidi ujung

–Riwayat Lingkungan Hidup• Type tempat tinggal : Permanen• Kamar : Satu• Kondisi tempat tinggal : Nyaman dan jauh dari keramaian• Derajat privasi : Baik•  

–Deskripsi Khusus• Kebiasaan ritual : Klien hanya berdo’a•  

–Status Kesehatan• Klien tampak lemas, muka pucat, penampilan kurang rapi, meringis kesakitan,

susah tidur, nafsu makan berkurang.•  • Status kesehatan umum selama lima tahun yang lalu :

Klien mengatakan bahwa dulu klien sering terserang diare

- Keluhan Utama :• Provokative / Paliative : Hal ini terjadi karna klien

terjatuh dari tempat tidur• Quality / Quantity : - Klien mengatakan nyeri

- Kurang lebih 4 x dalam sehari

• Region : Di daerah Ost. Femoralis Sinistra

• Saverity Scale : 7_8

Obat_obatan

No Nama Obat Dosis

1 Ranitidin 25 Mg/ 2x1

2 Captropil 50 Mg/ 3x1

3 Amocixilin 100 Mg/ 3x1

4 Asam Mefenamat 50 Mg/ 3x1

Status Imunisai : -Alergi : Klien mengatakan tidak ada alergiMakanan : BuburPenyakit Yang Diderita : Fraktur Femoralis Sinistra

INDEK KATZ

Merupakan instrumen pengkajian sederhana yang digunakan untuk menilai kemampuan fungsional AKS (Aktifitas Kehidupan Sehari-hari) dapat juga digunakan untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam penyakit pada lansia.

KRITERIA KETERANGAN

A Kemandirian dalam hal makan, berpindah tempat, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi

B Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali satu fungsi tersebut

C Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan satu funsi tersebut

D Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian dan satu fungsi tambahan

E Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian , ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan

F Kemandirian dalam semua aktifitas hidup sehari-hari, kecuali mandi, berpakaian , ke kamar kecil, berpindah

G Ketergantungan pada ke lima fungsi tersebut

–Aktivitas Hidup Sehari_hari• Indeks Katz : Skor F• Nutrisi : Klein mendapatkan asupan nutrisi yang cukup• Eliminasi : BAK : 4 x Sehari• BAB : 1 x Sehari• Aktifitas : Klien kurang mampu melakukan aktifitas

secara mandiri• Istirahat dan Tidur : Siang, 4 jam/hari• Malam, 6 jam/hari• Personal Hygiene : 2 x sehari• Psikologis : Stabil• Persepsi klien : Klien mengatakan ingin segera sembuh• Konsep diri : Klien ingin dihargai dan disayangi• Emosi : Keadaan emosional klien stabil• Adaptasi : Klin cukup mampu beradaptasi dengan orang

sekitar• Koping : Koping individu efektif

Tinjauan Sistem• Keadaan umum : Klien tampak lumayan rapi• Tingkat Kesadaran : Compos Mentis (Sadar

penuh)• Tanda_Tanda Vital : TD : 160/80 mmHg

HR : 78 x/ Menit RR : 22 x/ Menit T : 65o C

• Kepala : Simetris dan tidak ada kelainan• Mata, Telinga, Hidung• Penglihatan : Klien masih mampu melihat benda• Pendengaran : Tidak ada gangguan dank lien masih

mampu mendengar suara secara jelas• Pembauan : Klien masih bias membedakan

bau_bauan• Leher : Tidak ditemukan kelainan• Dada dan punggung : Tidak ada ditemukan kelainan• Abdomen dan Pinggang : Tidak ditemukan adanya kelainan• Ekstremitas : Atas = Normal• Bawah= Kanan, Normal, Kiri,

Abnormal (Fraktur)• Sistem Imun : Normal• Genetalia : Cukup bersih• Pengecapan : Klien masih mampu membedakan

manis, asam, pahit

• Data Penunjang• KGD : 449 Mg/dl• Obat_Obatan : Ranitidin

Captropil Asam Mefenamat Amocixilin

DIAGNOSA KEPERAWATAN• Diagnosa Keperawatan Pertama:

Resiko tinggi terjadinya syok berhubungan dengan perdarahan yang banyak

• Diagnosa Keperawatan Kedua:Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan terputusnya continuitas tulang

INTERVENSI RASIONALISAI

Kaji skala nyeri

Beri pengalihan rasa nyeri

Beri sokongan pada daerah yang terkena

fraktur

Pertahankan imobilitas

Ajarkan tekhnik penanganan stress

Kolaborasi dalam pemberian analgesiksesuai

dengan indikasio yang telah ditentukan

Memberi informasi yang diperlukan

Untuk mengalihkan respon nyeri

Untuk mencegah terjadinya pergeseran tulang

dan penekanan dari jaringan yang luka

Untuk menurunkan udem dan mengurangi rasa

nyeri

Untuk meningkatkan control diri atas efek

samping dengan menurunkan stress dan

ansietas

Agar terapi yang diberikan tepat guna

• Diagnosa Keperawatan Ketiga:ntolesansi aktifitas berhubungan dengan kerusakan neuromuskuler skeletal

INTERVENSI RASIONALISASI

Kaji tingkat imobilitas

Anjurkan klien untuk

melakukan pergerakan aktif

dan pasif pada daerah yang

cedera maupun tidak

Bantu klien dalam perawatan

diri

Beri diet tinggi protein

Klien akan membatasi

pergerakan yang tidak perlu

Untuk member kesempatan

melatih pergerakan dan

mengeluarkan energi serta

klien mampu memusatkan

perhatian

Membantu klien dalam

personal hygiene

Untuk mempercepat proses

penyembuhan luka dan

mencegah terjadinya

penurunan berat badan

TERIMA KASIH

top related