4.5. desain model.doc
Post on 19-Feb-2018
248 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
1/48
PERANCANGAN MODEL RANTAI PASOKAN
Karakteristik Model
Karakteristik model menggambarkan segenap komponen yang dapat
mempengaruhi rantai pasokan dalam agroindustri kelapa terpadu. Segenap
komponen tersebut berperan penting dalam sehingga akan berdampak pada
jaringan rantai pasokan. Komponen-komponen yang berpengaruh pada rantai
pasokan agroindustri kelapa terpadu ini terdiri atas pemasok, agroindustri kelapa
dan konsumen.
Model dinamis rantai pasokan yang dirancang ini merupakan abstraksi
aliran material dari pemasok yang terdiri dari petani dan pedagang pengumpulyang dialirkan ke agroindustri kelapa selanjutnya material tersebut diolah menjadi
produk yang akan didistribusikan ke konsumen. Jaringan pendistribusian dan
pengelolaan aliran material akan ditunjukkan dalam suatu model dinamis rantai
pasokan. Karakteristik ini menunjukkan bahwa secara skematik terjadi hubungan
yang saling mempengaruhi dari pemasok, agroindustri hingga ke konsumen.
Pemasok kelapa
Pemasok sebagai salah satu komponen dalam jaringan rantai pasokan
selaku penyedia pasokan kelapa butiran dari sub sistem produksi yang
diidentifikasi terdiri atas petani dan pedagang pengumpul. Pemasok kelapa butiran
dalam model dinamis rantai pasokan ini menunjukkan perilaku yang dapat
mempengaruhi sistem dinamis dalam model rantai pasokan ini. al ini karena
jaringan rantai pasokan dimulai dari petani yang merupakan sumber penyedia
bahan baku kelapa butiran yang merupakan awal aliran mata rantai
pendistribusian bahan baku dimulai.
Pemasok utama buah kelapa butir untuk agroindustri pengolahan kelapa
yaitu terdiri atas petani kelapa dan pedagang pengumpul. Petani atau kelompok
tani ini berada pada suatu wilayah penghasil kelapa. Petani selaku pemasok bahan
baku kelapa yang memiliki hubungan langsung dengan pihak industri. Jaringan
rantai pasokan dimulai dari petani yang merupakan sumber penyedia bahan baku
kelapa yang merupakan awal aliran mata rantai pendistribusian bahan baku
dimulai. !ahan baku dari petani ini dalam bentuk kelapa yang merupakan bahan
""
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
2/48
baku hasil produk pertanian. Petani pemasok ini dapat berupa petani secara
perseorangan ataupun kelompok petani.
Petani kelapa di beberapa wilayah sentra penghasil kelapa menunjukkan
perilaku yaitu selalu menjual kelapa hasil panen secara maksimal, buah kelapa
yang muda dan buah kelapa yang tua seringkali tidak dibedakan, sehingga apabila
ada pedagang yang menginginkan akan dijual. Penjualan dilakukan langsung pada
saat kelapa masih di pohon belum dipetik dan pemetikan tidak memperhatikan
umur kelapa. Permasalahan yang dijumpai pada petani on farmyaitu tingkat harga
kelapa yang berfluktuasi, produkti#itas yang rendah dalam kisaran kurang dari $
ton%hektar.
Petani selain sebagai pemasok buah kelapa butir juga ada yang bertindak
sebagai petani pengolah yaitu melakukan proses pengolahan kelapa meskipun
masih sangat sederhana yaitu dalam bentuk kopra. Proses tersebut dilakukan
dengan mengupas kelapa, mencukil daging kelapa dari tempurung dan
mengeringkan pada sinar matahari atau pada unit pengeringan sederhana. &amun,
air kelapa, tempurung dan sabut dalam proses pengeringan kopra sebagian besar
terbuang sebagai limbah.
Proses pekopraan tersebut dilakukan oleh petani kelapa karena dua alasan
yaitu'
$. kopra dianggap memiliki nilai jual yang lebih tinggi sehingga memperoleh
penghasilan yang lebih
(. tidak ada kepastian pembelian buah kelapa dalam bentuk kelapa butir kepada
petani.
Proses pekopraan ini menjadikan beberapa bagian buah kelapa yang
seharusnya dapat diolah menjadi produk yang memiliki nilai jual menjadi tidakmemiliki manfaat sama sekali karena terbuang secara percuma. al ini tidak akan
terjadi apabila petani penghasil kelapa memiliki kepastian untuk menjual buah
kelapa yang dihasilkan.
Pedagang pengumpul yang berfungsi sebagai pemasok berkedudukan
sama dengan petani pemasok. Pasokan bahan baku dari pedagang pengumpul
diperlukan apabila terjadi kekurangan pasokan dari petani atau kelompok tani
")
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
3/48
dalam proses produksi di unit pengolahan. al ini agar petani secara kelembagaan
juga memiliki posisi tawar dalam penentuan harga bahan baku.
Agroindustri
*groindustri dalam model ini adalah agroindustri kelapa terpadu yang
terdiri dari unit pengolahan daging buah kelapa yang menghasilkan minyak
kelapa, unit pengolahan air kelapa yang menghasilkan sari kelapa % nata de coco
dan unit pengolahan sabut kelapa yang menghasilkan serat sabut kelapa serta unit
pengolahan tempurung kelapa yang menghasilkan arang tempurung .
!ahan baku dari pemasok akan disalurkan ke unit-unit pengolahan buah
kelapa yang merupakan agroindustri. *groindustri ini akan melakukan kon#ersi
bahan baku dari hasil pertanian berupa kelapa butiran hingga menjadi produk-
produk yang dapat dikonsumsi. +nit pengolahan ini meliputi unit pengolah daging
buah kelapa, unit pengolah air kelapa dan unit pengolah sabut kelapa serta unit
pengolah tempurung kelapa. Persediaan akan ditemui pada masing-masing unit
pengolahan ini. Persediaan dapat berupa persediaan bahan baku ataupun
persediaan berupa produk hasil olahan. Pengendalian persediaan dalam suatu unit
pengolahan akan mengakibatkan biaya persediaan inventory cost atau dalam
model yang dirancang ini disebut biaya penyimpanan
Konsumen
Konsumen akhir dari produk ini terdiri atas konsumen domestik dan
konsumen ekspor. al ini mengingat pasar produk yang dihasilkan dari
agroindustri kelapa terpadu ini adalah pasar untuk produk domestik dalam negeri
dan pasar untuk produk luar negeri%ekspor. *dapun rincian dari masing-masing
konsumen ini adalah sebagai berikut '
$. Konsumen domestikKonsumen untuk pasar domestik ini meliputi industri hilir untuk produk-
produk yang dihasilkan oleh agroindustri ini dan konsumen rumah tangga
pengguna produk ini. Konsumen domestik ini direpresentasikan melalui
permintaan domestik untuk produk-produk tersebut. Permintaan domestik ini
baik untuk permintaan domestik industri maupun permintaan domestik untuk
rumah tangga konsumen digambarkan melalui konsumsi untuk industri dan
konsumsi untuk indi#idu.
)
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
4/48
(. Konsumen ekspor
Konsumen untuk pasar ekspor atau luar negeri meliputi konsumen dari
industri hilir untuk produk-produk ini dan juga konsumen rumah tangga
ekspor pengguna produk ini. Konsumen ini dapat diwakili oleh eksportir.
Konsumen ekspor ini hanya direpresentasikan melalui permintaan ekspor
untuk produk-produk tersebut.
Analisis Kebutuhan Model Dinamis
Rantai Pasokan Aroindustri Kela!a Ter!adu
*nalisis kebutuhan merupakan tahap awal dari pengkajian suatu sistem.
/ahapan ini dilakukan dengan identifikasdi terhadap kebutuhan-kebutuhan dari
masing-masing pelaku sistem yang akan dimodelkan. Setiap pelaku dalam sistem
memiliki perilaku yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi kinerja sistem..
Pelaku dalam sistem mengharapkan kebutuhan tersebut dapat terpenuhi
jika mekanisme sistem tersebut dapat dijalankan. /ahapan ini, kebutuhan dari
masing-masing pelaku dalam sistem diidentifikasi sebagai dasar pertimbangan
dalam pemahaman sistem yang dikaji.
Model dinamis rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpadu ini
melibatkan beberapa pihak yang saling berkepentingan. Masing-masing pihak
memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Kebutuhan setiap pihak yang terlibat
saling menguntungkan atau saling konflik. *nalisis kebutuhan sangat diperlukan
sehingga dapat diperoleh model yang mampu mengakomodasikan setiap
kebutuhan. al ini dilakukan agar kebutuhan setiap pihak yang berkepentingan
dapat dipenuhi. Model untuk rantai pasokan ini melibatkan beberapa pelaku
stake holders utama seperti pada tabel $0 di bawah ini.asil analisis kebutuhan menunjukkan ada sejumlah permasalahan yang
dihadapi dalam sistem rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu, yaitu '
$. 1luktuasi harga sebagai akibat ketidakseimbangan antara tingkat
penyediaan kelapa butiran dan tingkat permintaan oleh konsumen
(. *danya tingkat produksi yang belum optimal yang dapat menjamin
adanya peningkatan konsumsi
2. Pendapatan petani kelapa yang masih rendah
)$
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
5/48
0. /ingkat produksi dan penyediaan yang bersifat musiman
3. Sentra produksi kelapa yang yang tersebar sehingga menambah mahal
biaya distribusi hasil produksi kelapa.
4. /ingkat konsumsi kelapa yang bersifat kontinyu
Tabel "# Kebutuhan Pelaku Rantai Pasokan untuk Aroindustri
Kela!a Ter!adu
No$ Pelaku Kebutuhan
$. Petani%Pemasok a. /erjaminnya pemasaran kelapa butiran
b. Memperoleh kepastian penjualan hasil panen buah kelapa
butiran
c. Peningkatan pendapatan sebagai indikator kesejahteraan
petani
(. Pedagangpengumpul
a. Memperoleh penghasilan dari pemasokan kelapa butiranb. Memperoleh keuntungan dari pemasokan kelapa butiran
c. Memenuhi kebutuhan bahan baku untuk agroindustri
2. *groindustri a. Memperoleh bahan baku dengan harga yang layak
b. Melakukan proses produksi sesuai dengan kapasitas produksi
terpasang
c. Kontinyuitas bahan baku yang terjamin
d. Peningkatan efektifitas produksi
e. Ketepatan pemenuhan hasil produk
f. Keuntungan semaksimal mungkin dengan biaya yang
dikeluarkan seoptimal mungkin
0. Konsumen a. Ketersediaan produk dengan harga yang sesuai dengan
kualitas produk
b. Kontinuitas kebutuhan pemenuhan produk terjamin
c. /erpenuhinya kepuasan konsumen
3. Pemerintah a. Penciptaan iklim kondusif untuk tumbuh kembangnya
agroindustri kelapa terpadu melalui kebijakan yang
menguntungkan bagi agroindustri dan petani
b. Mendorong peningkatan produksi dan kulaitas hasil
c. Menjamin kestabilan harga yang terjangkau oleh konsumen
dan masih menguntungkanbagi petani.
Diaram Linkar Sebab Akibat %Causal Loop Diagram&
5iagram lingkar sebab akibat menggambarkan hubungan antar elemen
yang terlibat dalam kajian sistem. 5iagram lingkar sebab akibat dapat digunakan
untuk menggambarkan sifat dinamik antar elemen. Menurut artrisari (6,
diagram ini berguna untuk '
)(
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
6/48
$. secara cepat memberikan gambaran sifat dinamik dari sistem yang dikaji
(. memberikan dasar untuk pembentukan persamaan pada model
2. mengidentifikasi faktor yang penting dalam pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
5iagram ini hanya terdiri dari #ariabel-#ariabel yang masing-masing
dihubungkan dengan tanda panah yang menggambarkan hubungan antar #ariabel
tersebut. ubungan digambarkan dengan tanda positif atau negatif. /anda ini
menunjukkan adanya perubahan pada #ariabel yang terikat bila #ariabel bebas
berubah.
/anda hubungan yang positif menunjukkan adanya peningkatan jumlah
pada #ariabel terikat, sedangkan tanda negatif menyatakan penurunan jumlah pada
#ariabel terikat. ubungan antar #ariabel pada diagram lingkar sebab akibat tidak
menunjukkan mekanisme sebenarnya yang terjadi dalam sistem. ubungan antar
#ariabel hanya menunjukkan apa yang akan terjadi bila terjadi perubahan pada
#ariabel bebas. al ini disebabkan oleh '
$. Suatu #ariabel yang terikat memiliki lebih dari satu input #ariabel bebas.
(. 5iagram lingkar sebab akibat tidak akan membedakan mana laju rate
dan akumulasi dari laju stock.
Model rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu terdiri dari keterkaitan
sub model pasokan kelapa butiran, sub model proses produksi, sub model
persediaan dan sub model distribusi produk. Pendeskripsian keterkaitan hubungan
dalam model rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpaduserta komponen-
komponen digambarkan dalam diagram lingkar sebab akibat di bawah ini yaitu '
)2
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
7/48
7ambar (. 5iagram 8ingkar Sebab *kibat Model 9antai Pasokan
*groindustri Kelapa /erpadu
)0
Produksi !uah Kelapa
!utiran
Ketersediaan pasokanbahan baku agroindustri Konsumsi Kelapa
!utiran
Proses Produksi
dalam agroindustri
/otal !iaya 9antai
Pasokan
Ketersediaan pasokan
produk
5istribusi Produk
:
-
-
:
:
:- :
:
-
-:
:-
:
-
-
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
8/48
5iagram lingkar sebab akibat untuk agroindustri kelapa terpadu ini
dimulai dari produksi kelapa butiran yang dihasilkan dari perkebunan kelapa
rakyat yang dipasok oleh pemasok yang terdiri dari petani atau pedagang pemasok
ke sejumlah konsumen baik konsumen industri, rumah tangga ataupun dijual
langsung ke pasar. asil produksi kelapa butiran merupakan bentuk penyediaan
kelapa butiran untuk memenuhi ketersediaan pasokan kelapa butiran yang dapat
dimanfaatkan oleh agroindustri pengolahan kelapa terpadu. Ketersediaan pasokan
ini dipengaruhi oleh konsumsi kelapa butiran untuk berbagai keperluan yaitu
untuk keperluan rumah tangga, industri dan yang dijual langsung. Jumlah
ketersediaan pasokan ke agroindustri dapat semakin meningkat apabila jumlah
konsumsi kelapa untuk rumah tangga dan yang dijual langsung menurun.
Kebutuhan kelapa butiran untuk unit agroindustri menyesuaikan dengan
kapasitas produksi. +nit pengolahan dalam agroindustri kelapa terpadu yang
membutuhkan pasokan bahan baku berupa kelapa butiran yaitu unit pengolahan
minyak kelapa. Kebutuhan kelapa butiran untuk produksi minyak kelapa yang
secara skematik terjadi hubungan yang saling mempengaruhi dari jumlah pasokan
kelapa butiran dari pemasok yang selanjutnya disimpan terlebih dahulu sebagai
persediaan. !anyaknya pasokan kelapa butiran akan mempengaruhi jumlah
persediaan kelapa butiran. Jumlah persediaan kelapa butiran ini dalam
penggunaan untuk proses produksi menyesuaikan dengan kapasitas produksi.
Semakin banyak persediaan minyak kelapa maka semakin berkurang persediaan
kelapa butiran, namun semakin meningkatkan biaya persediaan minyak kelapa
dan semakin menurunkan biaya persediaan kelapa butiran.
5iagram sebab akibat tersebut juga menunjukkan suatu aliran ketersediaan
bahan baku yang diperoleh dari hasil samping unit produksi dari agroindustrikelapa terpadu. *liran dimulai dari unit pengolahan minyak kelapa. +nit ;unit
pengolahan ini tidak tercantum langsung pada gambar diagram sebab akibat
namun tergambar langsung pada unit produksi agroindustri. asil samping dari
unit pengolahan minyak kelapa berupa air kelapa, sabut kelapa dan tempurung
kelapa. asil samping ini selanjutnya disimpan dalam bentuk persediaan air
kelapa, persediaan sabut kelapa dan tempurung kelapa. Persediaan berbagai hasil
samping ini, masing-masing akan diolah menjadi produk-produk lain yang juga
)3
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
9/48
akan didistribusikan ke konsumen. Proses produksi masing-masing produk dari
olahan hasil samping ini juga tergantung pada kapasitas produksi masing-masing
unit pengolahan. al inilah yang selanjutnya menambah ketersediaan produk yang
dihasilkan. Semakin banyak produk yang dihasilkan maka ketersediaan pasokan
untuk produk;produk agroindustri yang akan didistribusikan juga semakin
meningkat demikian sebaliknya.
Peningkatan ketersediaan produk yang dihasilkan oleh unit-unit
pengolahan agroindustri ini akan menimbulkan peningkatan pada biaya rantai
pasokan. 5emikian sebaliknya, apabila terjadi penurunan salah satu komponen
penyusun biaya rantai pasokan maka akan berdampak juga pada ketersediaan
produk.
5istribusi produk sangat dipengaruhi oleh ketersediaan pasokan produk
dan permintaan produk dari konsumen baik konsumen di pasar domestik maupun
konsumen di pasar ekspor. Permintaan konsumen untuk konsumen domestik
maupun untuk konsumen ekspor akan berpengaruh pada total biaya rantai
pasokan. Peningkatan atau penurunan permintaan di pasar produk akan
menimbulkan penurunan atau peningkatan persediaan produk. /otal peningkatan
biaya rantai pasokan juga dipengaruhi naik turunnya harga produk di pasar
domestik maupun ekspor.
Mekanisme Model Rantai Pasokan %Ideal&
Mekanisme model dikaji untuk memahami mekanisme yang terjadi dalam
sistem. al ini dimaksudkan untuk mengenali hubungan antara pernyataan
kebutuhan dan pernyataan masalah yang harus diselesaikan dalam rangkamemenuhi kebutuhan dalam analisis kebutuhan.
+nit pengolahan minyak kelapa berperan penting dalam sistem rantai
pasokan ini karena merupakan produk pilihan yang utama. Kemampuan produksi
unit pengolahan ini memiliki keterkaitan terhadap kemampuan produksi unit yang
lain apabila diusahakan secara terpadu. Kemampuan unit pengolahan
menghasilkan minyak kelapa, terkait dengan kemampuan unit pengolahan lain
dalam berproduksi.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
10/48
kunci dari rantai pasokan untuk agroindustri kelapa terpadu ini. Kebutuhan kelapa
butiran di suatu agroindustri kelapa terpadu dapat diperkirakan dengan suatu
simulasi dengan merancang modelnya terlebih dahulu.
=dentifikasi terhadap skala produksi secara ekonomis dengan melibatkan
komponen biaya terkait dalam sistem rantai pasok. !iaya-biaya ini berupa biaya
persediaan dan biaya transportasi. !iaya persediaan merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk menyimpan produk dan biaya transportasi untuk
mendistribusikan produk hingga ke pasar domestik maupun pasar ekspor.
*sumsi yang dilakukan adalah '
$. Pemenuhan kebutuhan bahan baku dari kelapa rakyat dengan memanfaatkan
potensi pemenuhan bahan baku dari kemampuan produksi kelapa rakyat
(. Persediaan dipertimbangkan hanya pada persediaan bahan baku dan
persediaan produk sebelum didistribusikan
Model dinamik rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu diterjemahkan
ke dalam diagram alir model simulasi yang terdiri daristock flow. *kumulasi
atau stock merupakan keadaan sistem dan sebagai pembangkit informasi, di mana
aksi dan keputusan didasarkan padastocktersebut.
'ormulasi Model
1ormulasi model dinamik rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu ini
dimulai dari jaringan pemasok dalam sub model pasokan bahan baku berupa
kelapa butiran. Model ditunjukkan denganperformanceberupa total biaya rantai
pasokan yang minimal. *btraksi aliran bahan dari pemasok ke agroindustri
hingga ke konsumen untuk pasar domestik maupun pasar ekspor dapat dilihat
pada kerangka konseptual penelitian. *liran pasokan bahan baku dimulai darikebun kelapa yang diidentifikasi sebagai kebun kelapa rakyat dengan pasokan
bahan baku berupa kelapa dalam. Pasokan buah kelapa butiran ini selanjutnya
didistribusikan ke agroindustri melalui transportasi sehingga menjadi persediaan
buah kelapa butiran. *bstraksi ini dilakukan pengendalian biaya persediaan dan
pasokan bahan baku, sebagai salah satu komponen penyusun biaya rantai
pasokan.
)6
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
11/48
*bstraksi aliran pasokan bahan baku buah kelapa butiran dalam
agroindustri ditunjukkan dalam bentuk aliran persediaan buah kelapa butiran
yang didistribusikan ke unit pengolah dalam agroindustri kelapa terpadu untuk
unit pengolah daging buah kelapa butiran terlebih dahulu. Selanjutnya dari hasil
samping proses produksi tersebut untuk air kelapa dialirkan menuju unit
pengolahan air kelapa, untuk sabut kelapa dialirkan ke unit pengolahan sabut
kelapa dan untuk tempurung kelapa dialirkan menuju unit pengolahan tempurung
kelapa. Masing-masing unit pengolahan tersebut melakukan proses produksi
dengan karakteristik masing-masing sehingga menghasilkan produk-produk yang
terdiri dari minyak kelapa, nata de coco, serat sabut dan arang tempurung.
Produk-produk tersebut disimpan dalam bentuk persediaan produk akhir sebelum
didistribusikan ke konsumen. *bstraksi ini dilakukan pengendalian biaya
persediaan produk.
*bstraksi aliran pasokan untuk konsumen pasar domestik%ekspor
ditunjukkan dengan aliran persediaan produk yang ditransportasikan kepada
konsumen pasar domestik%ekspor. *liran produk tersebut merupakan abstraksi
model dengan melakukan pengendalian biaya distribusi. *bstraksi aliran bahan
baku, menjadi produk yang didistribusikan ke konsumen tersebut selanjutnya
menunjukkan suatu model yang mempertimbangkan total biaya rantai pasokan.
=ndikator dari model ini adalah total biaya rantai pasokan yang minimal.
Ketersediaan Pasokan Kelapa
Penyediaan kelapa butiran didasarkan pada perhitungan laju penyediaan
kelapa butiran sebanyak (3> dengan persediaan kelapa butiran $(.4. kg.
Jumlah penyediaan kelapa butiran ini didasarkan pada perhitungan hasil panen didaerah sentra penghasil kelapa. Penyediaan kelapa dalam suatu periode PKi
dihitung berdasarkan jumlah total dari nilai produksi kelapa rakyat dengan laju
penyediaan (3>. Kebutuhan agroindustri kelapa terpadu didasarkan pada
konsumsi kelapa butiran untuk agroindustri. 8aju konsumsi kelapa butiran ini
sebanyak )>. &ilai ini didasari pertimbangan bahwa agroindustri kelapa terpadu
bertujuan untuk mengolah hasil panen petani kelapa terutama dalam suatu wilayah
)"
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
12/48
sentra penghasil kelapa. x PKi .................................................................. 2
Ke"utuhan daging "uah kelapa
5aging buah kelapa merupakan bahan baku dalam unit pengolahan
minyak kelapa. 5aging buah kelapa dalam memenuhi kebutuhan bahan baku
untuk unit pengolah ini dapat dipenuhi dari petani kelapa yang langsung memasok
bahan baku buah kelapa butiran ke unit pengolah. Kebutuhan kelapa untuk unit
pengolah minyak kelapa K#i merupakan konsumsi kelapa butiran berdasarkan
kapasitas produksi unit pengolah yang dirancang. Penentuan kapasitas unit
pengolah dilakukan berdasarkan dua hal yaitu '
$. pendugaan permintaan pasar
(. pertimbangan potensi kebun kelapa
+nit pengolahan minyak kelapa dengan kapasitas kecil, yang merupakan
usaha skala rumah tangga yaitu sekitar ( kg setiap hari yang diperoleh dari
( butir kelapa setiap hari atau setara dengan 6. butir per tahun.Kebutuhan daging buah kelapa untuk unit pengolah minyak kelapa K#i ini
direpresentasikan dengan persamaan '
K#i= 2$% x KKi.................................................................................. 0
5engan i periode dalam tahun yaitu $, (, 2....n.
Ketersediaan air kelapa untuk unit pengolah nata de coco KAi&
))
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
13/48
Pemanfaatan keseluruhan bagian kelapa dengan mengacu pada konsep
'ero waste, maka pemenuhan pasokan air kelapa pada unit pengolah air kelapa
dengan hasil berupa nata de coco terutama dipenuhi dari air kelapa yang
merupakan hasil sisa dari unit pengolah minyak kelapa. Kekurangan pasokan
apabila produksi meningkat baru dipenuhi dari air kelapa yang diperoleh dari
pemasok lain. Jumlah pasokan air kelapa yang tersedia dari unit pengolah daging
buah kelapa adalah KAi. Ketersediaan air kelapa ini dihitung dari rata-rata
persentase komponen buah kelapa butiran yaitu dari satu butir kelapa yang terdiri
dari'
$. daging buah kelapa sebanyak (">
(. air kelapa sebanyak (3>
2. sabut kelapa sebanyak 23>
0. tempurung sebanyak $(>
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
14/48
4. Jumlah persediaan bahan baku buah kelapa butiran sebelum diproses yang
terdapat di unit pengolah /Ki
6. Jumlah persediaan bahan baku air kelapa sebelum diproses yang terdapat di
unit pengolah /Ai
". Jumlah persediaan bahan baku sabut kelapa sebelum diproses yang terdapat di
unit pengolah /,i
). Jumlah persediaan bahan baku tempurung kelapa sebelum diproses yang
terdapat di unit pengolah /i
$. Jumlah persediaan produk minyak kelapa yang terdapat di unit pengolah
/0Ki
$$. Jumlah persediaan produk nata de coco yang terdapat di unit pengolah /1#i
$(. Jumlah persediaan produk serat sabut kelapa yang terdapat di unit pengolah
/,,i
$2. Jumlah persediaan produk arang tempurung yang terdapat di unit pengolah
/Ai
$0. Jumlah produk minyak kelapa yang akan disalurkan dari unit pengolah ke
permintaan 0Ki
$3. Jumlah produk nata de coco yang akan disalurkan dari unit pengolah ke
permintaan 1#i
$4. Jumlah produk serat sabut yang akan disalurkan dari unit pengolah ke
permintaan ,,i
$6. Jumlah produk arang tempurung yang akan disalurkan dari unit pengolah ke
permintaan Ai
$". nilai i ?
Penentuan Kapasitas Produksi
Kapasitas Produksi dari masing-masing unit produksi ini cukup kecil,
yaitu dengan kondisi sebagai berikut'
$. +nit pengolah minyak kelapa unit kecil dengan kapasitas produksi ( kg
minyak kelapa per hari diperoleh dari (. butir kelapa per hari atau setara
dengan 6. butir per tahun. Kapasitas produksi dalam satu tahun dengan
( hari kerja akan menghasilkan minyak kelapa 0". kg. Penentuan
$$
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
15/48
kapasitas ini didasarkan pada penilaian kelayakan in#estasi yang dilakukan
oleh !ank =ndonesia.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
16/48
0. +nit pengolah arang tempurung dengan kapasitas produksi $,( ton arang
tempurung sampai dengan 2 ton arang tempurung per hari.
Kapasitas produksi masing-masing unit tanur pengarangan adalah $,( ton
arang sampai dengan 2 ton arang tempurung per hari. /otal produksi arang
tempurung kelapa yang dihasilkan oleh unit usaha ini adalah $,( ton setiap
hari. /ingkat produksi maksimum arang tempurung terutama ditentukan oleh
kapasitas tanur pembakaran. 9ata-rata kapasitas tanur menghasilkan
maksimum $.( kg arang per hari dalam satu tahun diproduksi 260.0 kg
arang per tahun. Kapasitas produksi arang tempurung kelapa 3ap4Ai ini
dapat dirumuskan sebagai berikut '
3ap4Ai@ 2600 kg ................................................................................. $$
5engan i A periode $, (, 2, B, n
Jika jumlah persediaan bahan baku kurang dari kapasitas produksi maka
langsung diproses menjadi produk akhir. Jumlah produk akhir yang diinginkan
sebanyak 0 macam dan semuanya diproses dari bahan baku yang ada. Permintaan
terhadap produk akhir berfluktuasi. &ilai ekspektasi total permintaan untuk
semua produk setiap tahun.
Simbol-simbol #ariabel pada notasi numerik formulasi matematika di atas
akan diubah disesuaikan dengan notasi pada pembuatan simulasi dinamis dengan
software stella).$0. Perubahan simbol dan penjelasan simbol dapat dilihat pada
lampiran.
Identifikasi kendala-kendala
Kendala dalam perancangan model rantai pasokan ini adalah ketersediaan
pasokan bahan baku, kapasitas pemasok bahan baku, kapasitas unit
pengolah%agroindustri, jumlah persediaan dan kebutuhan tiap permintaan.Kendala-kendala ini diformulasikan sebagai berikut '
$. Kendala kapasitas pasokan bahan baku kelapa butiran
,Ki3apKi5n
5
E$
= ................................................................................ $(
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
$2
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
17/48
5i mana '
Ki A Jumlah pasokan bahan baku berupa kelapa butiran ke unit
pengolahan minyak kelapa j
3ap4,K
i
A Kapasitas pasokan kelapa butiran ke-i
(. Kendala kapasitas pasokan daging kelapa butiran
,#i3apK#i5n
5
E$
= ................................................................................... $2
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
K#i A Jumlah pasokan bahan baku berupa daging buah kelapa ke unit
pengolahan minyak kelapa j
3ap4,#
i
A Kapasitas pasokan daging buah kelapa ke-i
2. Kendala kapasitas bahan baku air kelapa
,Ai3apKAi5n
5
E$
= ................................................................................... $0
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
KAi A Jumlah pasokan bahan baku berupa air kelapa ke unit pengolahan
nata de coco
3ap4,A
i
A Kapasitas pasokan air kelapa ke-i
0. Kendala kapasitas bahan baku sabut kelapa
,,i3apK,i5n
5
E$
= ..................................................................................... $3
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
K,i A Jumlah pasokan bahan baku berupa sabut kelapa ke unit
pengolahan serat sabut kelapa
3ap4,,
i
A Kapasitas pasokan sabut kelapa ke-i
$0
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
18/48
3. Kendala kapasitas bahan baku tempurung kelapa
,i3apKi5n
5
E$
= ..................................................................................... $4
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
Ki A Jumlah pasokan bahan baku berupa tempurung kelapa ke unit
pengolahan arang tempurung
3ap4,i
A Kapasitas pasokan tempurung kelapa ke-i
4. Kendala kapasitas produksi unit pengolahan minyak kelapa
0"E$
=
0Ki3ap20Ki5n
5 ..................................................... $6
0"...E 0Ki3ap ...................... ............................................................. $"
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
0Ki A Jumlah produk minyak kelapa yang akan disalurkan dari unit
pengolah i ke permintaan j.
3ap40K
i
A Kapasitas unit pengolahan minyak kelapa ke-i
6. Kendala kapasitas produksi unit pengolahan nata de coco
4..E 1#i3ap..................................................... .............................. $)
1#i3ap21#i5n
5
E$
= ................................................................ (
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
1#i A Jumlah produk nata de coco yang akan disalurkan dari unit
pengolah i ke permintaan j.
$3
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
19/48
3ap41#
i
A Kapasitas unit pengolahan nata de coco ke-i
". Kendala kapasitas produksi unit pengolahan serat sabut kelapa
$00E)4 ,,i3ap........................................................................... ($
,,i3ap2,,i5n
5
E$
= ............................................................................ ((
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
,,i A Jumlah produk serat sabut kelapa yang akan disalurkan dari unit
pengolah i ke permintaan j.
3ap4,,
i
A Kapasitas unit pengolahan serat sabut kelapa ke-i
). Kendala kapasitas produksi unit pengolahan arang tempurung
0.260E Ai3ap................................................................................. (2
Ai3ap2Ai5n
5
E$
=
................................................................................. (0
+ntuk setiap i A $, (, 2, Bm
5i mana '
Ai A Jumlah produk arang tempurung kelapa yang akan disalurkan dari
unit pengolah i ke permintaan j.3ap4A
i
A Kapasitas unit pengolahan arang tempurung kelapa ke-i
$. Kendala in#entori unit pengolahan minyak kelapa
Persediaan minyak kelapa merupakan hasil produksi minyak kelapa yang
disimpan di dalam gudang sebelum didistribusikan dan sesudah
didistribusikan. Kendala ini dirumuskan sebagai berikut '
$4
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
20/48
=MKj A CapEMKj - =
p
k
20K5k$
BBBBBBBBBBBB.....(3
5engan
=MKj A Jumlah persediaan minyak kelapa
CapEMKj A Kapasitas unit pengolahan minyak kelapa j kg
FMKjk A Jumlah produk minyak kelapa j yang akan disalurkan ke
permintaan k kg
J A $, (, 2, Bn
K A $, (, 2, Bp
$$. Kendala =n#entori unit pengolahan nata de coco
Persediaan nata de coco merupakan hasil produksi nata de coco yang
disimpan di dalam gudang sebelum didistribusikan dan sesudah
didistribusikan. Kendala ini dirumuskan sebagai berikut '
=&5j A 3ap41# - =
p
k
21#5k$
BBBBBBBBB
(4
5engan
=&5j A Jumlah persediaan nata de coco
3ap41# A Kapasitas unit pengolahan nata de coco j kg
F&5jk A Jumlah produk nata de coco j yang akan
disalurkan ke permintaan k kgJ A $, (, 2, Bn
K A $, (, 2, Bp
$(. Kendala =n#entori unit pengolahan serat sabut
Persediaan serat sabut merupakan hasil produksi serat sabut kelapa yang
disimpan di dalam gudang sebelum didistribusikan dan sesudah
didistribusikan. Kendala ini dirumuskan sebagai berikut '
=SSj A CapESSj- =
p
k
2,,5k$
BBBBBBBBB (6
5engan
=SSj A Jumlah persediaan serat sabut kelapa
CapESSj A Kapasitas unit pengolahan serat sabut kelapa j kg
FSSjk A Jumlah produk serat sabut kelapa j yang akan
disalurkan ke permintaan k kg
J A $, (, 2, Bn
K A $, (, 2, Bp
$2. Kendala in#entori unit pengolahan arang tempurung
$6
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
21/48
Persediaan arang tempurung merupakan hasil produksi arang tempurung
yang disimpan di dalam gudang sebelum didistribusikan dan sesudah
didistribusikan. Kendala ini dirumuskan sebagai berikut '
=*/j A CapE*/j- =
p
k
2A5k$
BBBBBBBBB.. ("
5engan
=*/j A Jumlah persediaan arang tempurung
CapE*/j A Kapasitas unit pengolahan arang tempurung j kg
F*/jk A Jumlah produk arang tempurung j yang akan
disalurkan ke permintaan k kgJ A $, (, 2, Bn
K A $, (, 2, Bp
$0. Kendala kebutuhan permintaan produk berupa minyak kelapa
Permintaan produk akhir minyak kelapa merupakan total produk minyak
kelapa j yang akan disalurkan ke permintaan k kg
#0K==
p
k
20K5k
$
BBBBBBBBBBBBBBBBBBB..()
$3. Kendala kebutuhan permintaan produk berupa nata de coco
Permintaan produk akhir nata de coco merupakan total produk nata de coco j
yang akan disalurkan ke permintaan k kg
#1#==
p
k
21#5k$
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBB.2
$4. Kendala kebutuhan permintaan produk berupa serat sabut kelapa
Permintaan produk akhir serat sabut kelapa merupakan total produk serat
sabut kelapa j yang akan disalurkan ke permintaan k kg
#,, ==
p
k
2,,5k$
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB
2$
$6. Kendala kebutuhan permintaan produk berupa arang tempurung kelapa
Permintaan produk akhir arang tempurung kelapa merupakan total produk
arang tempurung kelapa j yang akan disalurkan ke permintaan k kg
$"
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
22/48
#A==
p
k
2A5k$
BBBBBBBBBBBBBBBBBBBBBB..
2(
Perumusan Fungsi Tujuan
/ujuan perancangan model ini adalah untuk meminimalkan keseluruhan
biaya rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu dari mulai pasokan bahan baku
berupa kelapa butiran hingga diolah dalam suatu unit pengolahan hingga
menghasilkan empat macam produk yang didistribusikan ke konsumen. Setiap
aliran material dari satu tempat ke tempat yang lain membutuhkan biaya demikian
halnya dalam unit pengolah. /otal biaya rantai pasokan ini dirumuskan sebagai
berikut'
Minimisasi G A
/3/232,3, 55n
5
n
55k5k
p
k
n
5i5i5
n
5
m
i ====== ++ $$$$$$
5i mana '
G A /otal biaya rantai pasokan
CSij A !iaya transportasi setiap unit bahan baku ke unit agroindustri j
Sij A Jumlah pasokan bahan baku ke agroindustri kelapa terpadu
CFjk A !iaya transportasi tiap unit produk dari agroindustri j ke
permintaan k
Fjk A Jumlah produk dari agroindustri j yang akan disalurkan ke
permintaan k
C=j A !iaya penyimpanan untuk tiap produk pada unit agroindustri j
=j A Jumlah persediaan pada unit agroindustri j
$)
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
23/48
In!ut(in!ut dalam Pemodelan Sistem
Pemodelan sistem ini dilakukan dengan menggunakansoftware stella).$0
dengan didasarkan pada kondisi mekanisme sistem ideal yang diinginkan dan
formulasi model yang dirumuskan. Model yang dirancang, diharapkan dapat
memberikan gambaran proses yang terjadi dalam sistem sehingga dapat
menyerupai sistem nyata. /abel $3 di bawah ini adalah beberapa asumsi yang
digunakan sebagai input untuk stock flow diagram dalam pemodelan rantai
pasokan ini.
Tabel ") In!ut dalam Pemodelan
No In!ut Nilai In!ut
$ Persediaan kelapa butiran $(.4. kg
( Kon#ersi daging kelapa dari kelapa butiran ("> Kg
2 Kon#ersi air kelapa dari kelapa butiran (3>
0 Kon#ersi sabut kelapa dari kelapa butiran 23>
3 Kon#ersi tempurung kelapa dari kelapa
butiran
$(>
4 9erata berat butiran kelapa $," kg%butir
6 Persentase distribusi domestik Minyak kelapa 0>
" Persentase distribusi domestik nata de coco ">
) Persentase distribusi domestik serat sabut 3>$ Persentase distribusi domestik arang )>
$$ Persentase distribusi ekspor Minyak kelapa 4>
8anjutanBB
8anjutan /abel $3
No In!ut Nilai In!ut
$( Persentase distribusi ekspor nata de coco (>
$2 Persentase distribusi ekspor serat sabut )3>
$0 Persentase distribusi ekspor arang $>
$3 9endemen minyak kelapa $(>
$4 9endemen nata de coco $>
$6 9endemen serat sabut kelapa 2>
$" 9endemen arang tempurung 0>
Tabel "* Asumsi(asumsi +ia,a dalam PemodelanNo Asumsi Dasar asumsi +esar bia,a
!er hari !er
k %ru!iah&
Dasar Asumsi
$ !iaya
Pembelian
5idasarkan pada besarnya
besarnya biaya yang
dikeluarkan untuk membeli
satu butir kelapa di tingkat
63 arga per butir kelapa
$$
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
24/48
petani
( !iaya *ngkut 5idasarkan pada besarnyabesarnya biaya yang
dikeluarkan untuk
mengangkut bahan baku
baik untuk pengangkutan
air kelapa, sabut kelapa,
maupun tempurung
!iaya angkut air kelapa (3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk mengangkut
$ ton air kelapa sebesar
9p 4..
!iaya angkut sabut kelapa ( !iaya yang dikeluarkanselama $ bulan (0 hari
kerja untuk mengangkut
$ ton sabut kelapa sebesar
9p 0"..
!iaya angkut tempurung
kelapa
(3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk mengangkut
$ ton tempurung kelapa
sebesar 9p 4..
8anjutan BBB.
8anjutan /abel $4
No Asumsi Dasar asumsi +esar bia,a
!er hari
!er k%ru!iah&
Dasar Asumsi
2 !iaya
Penyimpanan
5idasarkan pada
besarnya besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk
menyimpan produk
akhir berupa minyak
kelapa, nata de coco,
serat sabut, dan arang
tempurung sebelum
didistribusikan ke
konsumen
$$$
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
25/48
!iaya penyimpanan
minyak kelapa
3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
menyimpan minyak
kelapa sebesar 9p$.(.
!iaya penyimpanan nata
de coco
$ !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
menyimpan nata de
coco sebesar 9p
(.0.
!iaya penyimpanan serat
sabut
3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
menyimpan $ ton seratsabut sebesar 9p
$(..
!iaya penyimpanan
arang tempurung
3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
menyimpan arang
tempurung sebesar 9p
$.(.
0 !iaya
5istribusi
5idasarkan pada
besarnya besarnya biaya
yang dikeluarkan untuk
mendistribusikan produk
berupa minyak kelapa,
nata de coco, serat sabut
dan arang ke konsumen
domestik maupun ekspor
8anjutanBBB..
8anjutan /abel $4
No Asumsi Dasar asumsi +esar
bia,a !er
hari !erk
%ru!iah&
Dasar Asumsi
!iaya distribusi domestik
minyak kelapa
( !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mendistribusikan $ ton
minyak kelapa sebesar
9p 0"..
$$(
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
26/48
!iaya distribusi domestik
nata de coco
3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mendistribusikan $ ton
&ata de coco sebesar9p $(..
!iaya distribusi domestik
serat sabut
(3 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mendistribusikan $ ton
serat sabut sebesar 9p
4..
!iaya distribusi domestik
arang
( !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mendistribusikan $ tonarang sebesar 9p
0"..
!iaya distribusi ekspor
minyak kelapa
2 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mengekspor $ ton
minyak kelapa sebesar
9p 6(..
!iaya distribusi ekspor
nata de coco
$ !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mengekspor $ ton nata
de coco sebesar 9p
(0..
8anjutanBB..
8anjutan /abel $4No Asumsi Dasar asumsi +esar
bia,a !er
hari !er
k
%ru!iah&
Dasar Asumsi
!iaya distribusi ekspor
serat sabut
2 !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mengekspor $ ton serat
sabut sebesar 9p
6(..
$$2
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
27/48
!iaya distribusi ekspor
arang
$ !iaya yang dikeluarkan
selama $ bulan (0 hari
kerja untuk
mengekspor $ ton nata
de coco sebesar 9p(0..
Simulasi Model denanSoftwareStella
Model yang dirancang mengikuti menu-menu yang terdapat dalam
softwarestella. Stella yang digunakan adalah Stella ).$0. Pembuatan stock flow
diagram untuk model rantai pasokan dengan mensimulasikan beberapa kondisi
dan biaya agar diperoleh biaya total rantai pasokan yang optimal dapat
digambarkan seperti pada gambarstock flowdiagram di bawah ini. 9ancangan ini
cukup sederhana tanpa menggunakan aplikasi yang #ariatif namun setidaknya
cukup menjelaskan gambaran kondisi yang diinginkan.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
28/48
9:05 AM Fri, Feb 04, 2011
Ketersediaan Bahan Baku
Page 1
0.00 3.00 6.00 9.00 12.00
i!e
1:
1:
1:
2:
2:
2:
3:
3:
3:
3150000
105"5000
1#000000
10000000
45000000
#0000000
1000000
4000000
"000000
1: Pen$ K%& Btr 2: Pers K%& Btr 3: K'nsu!si K%& Btr
1
1
1
1
2
2
2
2
3
3
3
3
7ambar ((. 7rafik asil Simulasi Ketersediaan Kelapa !utiran
7ambar (( menunjukkan hasil simulasi ketersediaan bahan baku kelapa
butiran dengan input yang langsung dilakukan pada model yang dirancang melalui
stock flow diagram yang dibuat. Secara numerik akan menunjukkan hasil yang
cukup #ariatif dengan berbagai bilangan. asil ini seiring dengan nilai input
numerik yang dimasukkan sesuai dengan input untuk perancangan model. 7rafik
hasil simulasi di atas menunjukkan nilai yang meningkat sejalan dengan laju
penyediaan dan laju konsumsi. Peningkatan tersebut terjadi karena ada cadangan
persediaan kelapa butiran sebanyak $(.4. kg untuk kebutuhan pasokan
sebagai inisiasi awal untuk input simulasi model.
Tabel "-$ Ketersediaan Kela!a +utiran
Time Pen,ediaan Kela!a +utir Persediaan Kela!a +utir Konsumsi
2,$3,. $(,4,. $,$20,.
$ 2,430,. $0,4$4,. $,2$3,00.
( 0,(2",40. $4,)30,34. $,3(3,)$.0
2 0,)$4,"((.0 $),446,(").4 $,66,34.4
0 3,62,3$2.)" ((,"$0,33.)0 (,32,(43.2
3 4,4$4,64.(( (4,040,20.") (,2"$,6"6.00
4 6,460,40".0( 2,4)",3)2.46 (,64(,"62.02
6 ",)(,3)(.$4 23,4$,24".43 2,(0,)22.$"
" $,2(6,4.)$ 0$,2",(6.40 2,6$6,6((.0)
$$3
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
29/48
) $$,)6),2(".( 06,)$6,2$(.4 0,2$(,33".)
$ $2,")4,(.3 33,3"0,"$.)) 3,(,346.2"
$$ $4,$$),2"2.6" 40,066,323.$$ 3,"(,)6".$4
1inal 60,6)2,)0.62
Sumber ' olahan data hasil simulasi
asil simulasi menunjukkan dengan laju penyediaan kelapa butiran
sebesar .(3> hingga tahun ke $( akan terdapat total persediaan kelapa butiran
sebanyak 60.6)2.)0,62 kg di wilayah Kabupaten Ciamis dengan laju konsumsi
kelapa butiran untuk kebutuhan industri sebanyak .)>. Prosentase konsumsi
kelapa butiran untuk kebutuhan industi ini ditunjukkan dengan gambar (" di
bawah ini. 7ambaran konsumsi kelapa butiran ini menunjukkan konsumsi kelapa
butiran terdistribusi untuk tiga pemanfaatan yaitu untuk dijual langsung ke pasar-pasar tradisional sebanyak ")>, untuk konsumsi industri )>, dan untuk
konsumen rumah tangga sebanyak (>.
5ata dari 5inas Pertanian Kabupaten Ciamis menunjukkan sebagian besar
kelapa ")> dijual dalam bentuk kelapa butiran ke wilayah !andung, Jakarta,
Cirebon dan beberapa wilayah di Jawa /engah. Konsumsi lokal untuk rumah
tangga di Kabupaten Ciamis sebanyak (>, dan yang diolah oleh petani dan
perusahaan sebanyak )>. al ini ditunjukkan pada gambar di bawah ini H
7ambar (2. Konsumsi Kelapa 9inaldi ("
*sumsi persediaan kelapa butiran sebanyak $(.4. kg kelapa butir
tiap tahun.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
30/48
kelapa, dan tempurung kelapa sebagai bahan baku agroindustri kelapa terpadu
dengan output produk berupa minyak kelapa, nata de coco, serat sabut kelapa dan
arang tempurung kelapa.
al ini apabila dibandingkan dengan data produksi kelapa butiran di
Kabupaten Ciamis tidak jauh berbeda. 5ata produksi kelapa butiran di Kabupaten
Ciamis ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini'
Tabel ".$ Produksi Kela!a Dalam Kabu!aten Ciamis
Tahun Produksi Kela!a Dalam %k&
($ $).0".
(( 2(.(6.
(2 24.66$.
(0 60.(43.(3 60.46".
(4 6.36.
(6 40.2(3.
(" 6".$)2.
() 66.44.332
Sumber ' 5isbun Jabar ($
Propinsi Jawa !arat memiliki luas areal pengusahaan tanaman kelapa
sebanyak $6(.3,( ha yang merupakan perkebunan rakyat. Perkebunan kelapa
ini merupakan areal perkebunan kelapa dalam. *dapun potensi areal perkebunan
kelapa dalam di wilayah Propinsi Jawa barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini'
Tabel "/ Potensi Areal Perkebunan Kela!a Dalam
No Kabu!aten0Kotamad,a Luas Areal Perkebunan
%1ektar&
$ !ogor ),0$
( Sukabumi $),)6
2 Cianjur $6,00
0 !ekasi 2,3
3 Karawang 2,343
4 Purwakarta $,2"26 Subang 0,664
" !andung (,3)3
) Sumedang 4,$$0
$ 7arut 3,)26
$$ /asikmalaya 20$6)
$( Ciamis 6),$$
$2 Majalengka 2,)$"
$0 Cirebon 3,6(2
$3 Kuningan ",3)
$4 =ndramayu 6,(
$6 Kota !anjar (,3
$$6
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
31/48
$" Kota /asikmalaya $,6
Sumber' www.disbun.jabarpro#.go.id%indeI.php%subMenu%03"
ilayah Kabupaten Ciamis merupakan wilayah penghasil kelapa
terbanyak untuk propinsi Jawa !arat yaitu sebesar 6),$$ ha dengan total
produksi buah kelapa butir sebanyak 23.(" ton. Potensi agroindustri pengolahan
kelapa di Kabupaten Ciamis ditunjukkan pada tabel di bawah ini '
Tabel 23 Potensi Aroindustri Penolahan Kela!a
No 4enis 5nit 4umlah
Produksi
+ahan +aku
%ton0tahun&
$ 7ula kelapa 6)22 (6,34 $26,", liter nira
( Kopra )( $,023 6,$63, butir kelapa2 Minyak kelapa 32 2,")) 2",)), butir kelapa
0 &ata de Coco (2 )4) 3"$,0 liter air kelapa
3 Serat sabut " $,0) $2,(00, sabut
4 7alendo 6 $$ ((, butir kelapa
5ata di atas menunjukkan bahwa rata-rata kebutuhan kelapa butiran untuk
agroindustri kelapa terpadu di wilayah kabupaten Ciamis sejumlah 326(2,22 ton.
Jumlah ini merupakan jumlah yang cukup banyak dalam upaya memacu
peningkatan produkti#itas pertanian di wilayah tersebut. Kebutuhan kelapa
butiran tersebut terutama untuk memenuhi permintaan unit pengolahan minyak
kelapa.
asil pengumpulan data menunjukkan bahwa di kabupaten Ciamis, selalu
terbentur pada masalah kontinyuitas bahan baku yang tidak terjamin untuk
agroindustri arang dan nata de coco serta serat sabut. Perilaku petani adalah selalu
menjual hasil buah kelapa butiran dalam bentuk buah kelapa segar dan dijual
keluar daerah. al ini dilakukan terutama pada saat harga kelapa meningkatdengan tajam.
$$"
http://www.disbun.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/458http://www.disbun.jabarprov.go.id/index.php/subMenu/458 -
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
32/48
Konsumsi Klp !tr
Proses Kon#ersi Klp !tr
& Kon 5gg Klp
Kon# 5gg Klp
5gg Klp
& Kon# Sabut
Pasokan Klp !utir
Persediaan !!
& Kon# /emprng
Kon# *ir
& Kon# *ir Klp
*ir Klp Kon# Sabut
Sabut
Kon# /mprng
/mprng
!ahan !aku *groindustri
7ambar (0. ,tock 6low5iagram !ahan !aku *groindustri
,tock flow diagram untuk bahan baku agroindustri menunjukkan aliran
pasokan bahan baku kelapa butir yang akan dikon#ersi menjadi daging kelapa
terlebih dahulu, selanjutnya "y product yang dihasilkan akan dimanfaatkan
sebagai input bahan baku untuk agroindustri. asil samping dari proses kon#ersi
kelapa butiran menjadi daging kelapa butiran ini berupa air kelapa, sabut dantempurung.
asil simulasi untuk bahan baku agroindustri yang dirancang dalam
periode $( tahun ke depan menunjukkan apabila terdapat pasokan kelapa butiran
sebanyak 0.)2(.32$,00 kg maka jumlah kelapa butiran yang akan dikon#ersi
sebanyak 0.204.3(,23 kg dan akan diperoleh bahan baku berupa daging kelapa
butiran sebanyak $.3$.$4$,4 kg, air kelapa sebanyak )2".326,$0 kg, sabut
kelapa sebanyak $.2$2.)3( kg, dan tempurung 03.0)6,"2 kg. asil simulasi inidilakukan berdasarkan pasokan kelapa butiran sebanyak "3> dari nilai konsumsi
kelapa butiran untuk industri dan persediaan bahan baku kelapa butiran untuk unit
agroindustri sebanyak 62. kg dan proses kon#ersi yang dilakukan dengan
persediaan kelapa butiran yang tidak ikut dalam proses sebanyak (3>.
Persediaan bahan baku ini agar proses produksi untuk unit agroindustri tetap
berlangsung.
$$)
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
33/48
Sub model agroindustri kelapa terpadu dirancang untuk menghasilkan
empat output produk yaitu berupa minyak kelapa, nata de coco, serat sabut kelapa
dan arang tempurung. Masing-masing kerangka sektor yang dibuat sebagai
bagian dari sub model ini terdiri atas kerangka sektor agroindustri minyak kelapa,
agroindustri nata de coco, agroindustri serat sabut dan agroindustri arang
tempurung. Masing-masing kerangka sektor ini dirancang untuk memperoleh
nilai output masing-masing produk.
*groindustri kelapa terpadu akan menghasilkan minyak kelapa sebanyak
422.$(",04 kg pada rendemen minyak kelapa sebanyak $(>. al ini dapat dicapai
dalam simulasi dinamik dengan periode waktu selama $( tahun. . al ini dapat dicapai dalam simulasi dinamik dengan periode waktu
$(
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
34/48
selama $( tahun.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
35/48
,a"ut
Proses Srt Sabut
=nput Srt Sabut
9endemen Srt Sabut
.
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
36/48
Sub model ketersediaan produk dirancang agar dapat diketahui berapa
jumlah persediaan produk yang akan didistribusikan untuk memenuhi permintaan
domestik dan ekspor sehingga akan diketahui berapa banyak produk yang akan
didistribusikan. asil simulasi dinamik menunjukkan dengan permintaan
domestik sebanyak 0> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang
diperoleh persediaan domestik sebanyak ($3.343,33 kg secara rata-rata yang
dapat didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa
output minyak kelapa dari unit pengolahan minyak kelapa sebanyak 422.$(",04
kg. Persediaan minyak kelapa untuk permintaan domestik ini dapat dipenuhi dari
2 unit pengolahan minyak kelapa dalam skala usaha kecil. 7ambar 2
menunjukkanstock flowdiagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk
minyak kelapa domestik.
Pers 5om Myk Klp
Pasokan Prod M yk Klp 5om 5ist Prod Myk Klp 5om
0inyak Klp
=n# Prod Myk Klp 5om
Persen 5ist 5om M yk Klp
Ketersediaan Produk M inyak Kelapa 5omestik
7ambar 2. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk Minyak Kelapa 5omestik
asil simulasi dinamik menunjukkan dengan permintaan ekspor minyak
kelapa sebanyak 4> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang diperoleh
persediaan ekspor sebanyak 2(2.20",2( kg secara rata-rata yang dapat
didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa output
minyak kelapa dari unit pengolahan minyak kelapa sebanyak 422.$(",04 kg.
Persediaan minyak kelapa untuk permintaan domestik ini dapat dipenuhi dari 3
unit pengolahan minyak kelapa dalam skala usaha kecil. 7ambar 2$ menunjukkan
stock flow diagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk minyak
kelapa ekspor.
$(2
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
37/48
Pasokan Prod My k Klp Ksp 5ist Prod Myk Klp ksp
Persen 5ist ksp M yk Klp
=n# Prod Myk Klp ksp Pers ksp Myk Klp
0inyak Klp
Ketersediaan Produk Minyak Kelapa kspor
7ambar 2$. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk Minyak Kelapa kspor
asil simulasi dinamik untuk nata de coco menunjukkan denganpermintaan domestik sebanyak "> dalam periode waktu $( tahun yang akan
datang diperoleh persediaan domestik sebanyak ()).36,)4 kg secara rata-rata
yang dapat didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model
berupa output nata de coco dari unit pengolahan nata de coco sebanyak
0().222," kg. Persediaan nata de coco untuk permintaan domestik ini dapat
dipenuhi dari (3 unit pengolahan nata de coco dalam skala usaha kecil. 7ambar
2$ menunjukkan stock flow diagram dari model rancangan untuk ketersediaan
produk nata de coco domestik.
asil simulasi dinamik untuk nata de coco menunjukkan dengan
permintaan ekspor sebanyak (> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang
diperoleh persediaan ekspor sebanyak 60.")(,60 kg secara rata-rata yang dapat
didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa output
nata de coco dari unit pengolahan nata de coco sebanyak 0().222," kg.
Persediaan nata de coco untuk permintaan ekspor ini dapat dipenuhi dari 4 hingga
6 unit pengolahan nata de coco dalam skala usaha kecil. 7ambar 2( menunjukkan
stock flowdiagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk nata de coco
ekspor.
$(0
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
38/48
Pasokan Prod &dC 5om5ist Prod &dC 5om
Persen 5ist 5om &dC
=n# Prod &dCPers 5om &dC
1ata de 3oco
Ketersediaan Produk &ata de Coco 5omestik
7ambar 2(. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk &ata de Coco 5omestik
Pasokan Prod &dC 5ist Prod &dC ksp
Persen 5ist ksp &dC
=n# Prod &dC kspPers ksp &dC
1ata de 3oco
Ketersediaan Produk &ata de Coco kspor
7ambar 22+ ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk &ata de Coco kspor
asil simulasi dinamik untuk serat sabut menunjukkan dengan permintaan
domestik sebanyak 3> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang diperoleh
persediaan domestik sebanyak "6.2",0( kg secara rata-rata yang dapat
didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa output
serat sabut dari unit pengolahan serat sabut sebanyak (.0.3"",)2 kg. Persediaan
serat sabut untuk permintaan domestik ini dapat dipenuhi cukup dari $ unitpengolahan serat sabut dalam skala usaha kecil. 7ambar 20 menunjukkan stock
flow diagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk serat sabut
domestik.
$(3
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
39/48
Pasokan Prod Srt Sabut 5om 5ist Prod Srt Sabut 5om
Persen 5ist 5om Srt Sabut
=n# Prod Srt Sbt 5om Pers 5om Srt Sabut
,erat ,a"ut
Ketersediaan Produk Serat Sabut 5omestik
7ambar 20. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk Serat Sabut 5omestik
asil simulasi dinamik untuk serat sabut menunjukkan dengan permintaan
ekspor sebanyak )3> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang diperoleh
persediaan ekspor sebanyak $.43)."3),3$ kg secara rata-rata yang dapat
didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa output
serat sabut dari unit pengolahan serat sabut sebanyak (.0.3"",)2 kg. Persediaan
serat sabut untuk permintaan ekspor ini dapat dipenuhi dari $$ hingga $( unit
pengolahan serat sabut dalam skala usaha kecil. 7ambar 23 menunjukkan stock
flowdiagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk serat sabut ekspor.
Pasokan Prod Srt Sabut 5ist Prod Srt Sabut ksp
Persen 5ist ksp Srt Sabut
=n# Prod Srt Sbt kspPers ksp Srt Sabut
,erat ,a"ut
Ketersediaan Produk Serat Sabut kspor
7ambar 23. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk Serat Sabut kspor
asil simulasi dinamik untuk arang tempurung menunjukkan dengan
permintaan domestik sebanyak )> dalam periode waktu $( tahun yang akan
datang diperoleh persediaan domestik sebanyak $.)(."$,"" kg secara rata-rata
yang dapat didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model
berupa output arang tempurung dari unit pengolahan arang tempurung sebanyak
$(4
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
40/48
$.2$).3"(,3$ kg. Persediaan arang tempurung untuk permintaan domestik ini
dapat dipenuhi dari 2 unit pengolahan arang tempurung dalam skala usaha kecil.
7ambar 24 menunjukkan stock flow diagram dari model rancangan untuk
ketersediaan produk arang tempurung domestik.
Pasokan Prod *rang /mprng 5om 5ist Prod *rang /mprng 5om
Persen 5ist 5om *rang /mprng
=n# Prod *rang /mprng 5om Pers 5om *rang /mprng
Arang m prng
Ketersediaan Produk *rang /empurung 5omestik
7ambar 24. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk *rang /empurung
5omestik
asil simulasi dinamik untuk arang tempurung menunjukkan dengan
permintaan ekspor sebanyak $> dalam periode waktu $( tahun yang akan datang
diperoleh persediaan ekspor sebanyak $($.0(2,02 kg secara rata-rata yang dapat
didistribusikan. asil pasokan ini diperoleh dari input sub model berupa output
arang tempurung dari unit pengolahan arang tempurung sebanyak kg. Persediaanarang tempurung untuk permintaan ekspor ini dapat dipenuhi cukup dari $ unit
pengolahan arang tempurung dalam skala usaha kecil. 7ambar 26 menunjukkan
stock flow diagram dari model rancangan untuk ketersediaan produk arang
tempurung ekspor.
Pasokan Prod *rang /mprng5ist P rod *rang /mprng ksp
Persen 5ist ksp *rang /mprng
=n# Prod *rang /mprngPers ksp *rang /mprng
Arang mprng
Ketersediaan Produk *rang /empurung kspor
7ambar 26. ,tock 6low5iagram Ketersediaan Produk *rang /empurung kspor
$(6
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
41/48
7ambar 26 menunjukkan stock flow diagram untuk distribusi produk.
asil simulasi dinamik dari distribusi produk menunjukkan bahwa jumlah produk
yang didistribusikan untuk memenuhi permintaan domestik minyak kelapa
sebanyak $)3.3",)) kg pada periode tahun ke $(. al ini dipenuhi dari 2 unit
pengolahan minyak kelapa. Jumlah produk yang didistribusikan untuk memenuhi
permintaan ekspor minyak kelapa sebanyak 22.3$2,0) kg. al ini dipenuhi dari 3
unit pengolahan minyak kelapa. Jumlah produk yang didistribusikan dari target
capaian persentase permintaan domestik minyak kelapa sebanyak ),4> dan
untuk permintaan ekspor bahkan lebih dari $>. Jumlah produk yang
didistribusikan dapat memenuhi target capaian persentase permintaan ekspor
minyak kelapa dipenuhi melalui penambahan (> dari nilai persediaan produk
minyak kelapa.
asil simulasi dinamik untuk distribusi produk menunjukkan bahwa
jumlah produk yang didistribusikan untuk memenuhi permintaan domestik nata de
coco sebanyak (3).206,6$ kg pada periode tahun ke $(. al ini dipenuhi dari ((
unit pengolahan nata de coco. Jumlah produk yang didistribusikan untuk
memenuhi permintaan ekspor nata de coco sebanyak 40.442,$2 kg. al ini
dipenuhi dari 4 unit pengolahan nata de coco. Jumlah produk yang didistribusikan
dari target capaian persentase permintaan domestik nata de coco sebanyak "4,36>
dan untuk permintaan ekspor bahkan lebih dari "6,46>.
asil simulasi dinamik untuk distribusi produk menunjukkan bahwa
jumlah produk yang didistribusikan untuk memenuhi permintaan domestik serat
sabut sebanyak (24.62(,6( kg pada periode tahun ke $(. al ini dipenuhi dari $
unit pengolahan serat sabut. Jumlah produk yang didistribusikan untuk memenuhi
permintaan ekspor serat sabut sebanyak $$.$0),($ kg. al ini dipenuhi dari $$unit pengolahan serat sabut. Jumlah produk yang didistribusikan dari target
capaian persentase permintaan domestik serat sabut sebanyak )$,$3> dan untuk
permintaan ekspor bahkan lebih dari )$,3$>.
asil simulasi dinamik untuk distribusi produk menunjukkan bahwa
jumlah produk yang didistribusikan untuk memenuhi permintaan domestik arang
tempurung sebanyak )")."0(,) kg pada periode tahun ke $(. al ini dipenuhi
dari 2 unit pengolahan arang tempurung. Jumlah produk yang didistribusikan
$("
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
42/48
untuk memenuhi permintaan ekspor arang tempurung sebanyak $.3$6.)62,)( kg.
al ini dipenuhi dari $ unit pengolahan arang tempurung. Jumlah produk yang
didistribusikan dari target capaian persentase permintaan domestik arang
tempurung sebanyak ),3"> dan untuk permintaan ekspor bahkan lebih dari
),6$>.
Pers #om 0yk Klp
Pers #om Arang mprng
Spply K ons 5om *rng /mprng
(
5emand 5om My k Klp
Spply Kons 5om Myk Klp
(
Spply Kons 5om &dC
(
5emand 5om *rng /mprng
Pers 7ksp 0yk Klp
Jml Spply 5om *rng /mprng
Spply Kons 5om Srt Sabut
/ot Spply Myk Klp
Pers 7ksp 1d3Spply Kons ksp Myk Klp
Spply Kons ksp &dC
Spply K ons ksp Srt Sabut
Spply Kons ksp *rang /mprng
5emand 5om &dC
5emand 5om Srt Sabut
/ot Spply *rng /mprng
5emand ksp My k Klp
5emand ksp &dC
5emand ksp Srt Sabut
5emand ksp *rang /mprng
Jml Spply 5om Myk Klp
Jml Spply 5om &dC
Jml Spply 5om Srt Sbt
Jml Spply ksp &dC
Jml Spply ksp Srt Sabut
Jml Spply ksp *rang /mprg
Jml Spply ksp Myk Klp
/ot Spply &dC
/ot Spp ly Srt Sabut
Pers 7ksp Arang mprng
Pers 7ksp ,r t ,a"ut
Pers #om 1d3
Pers #om ,r t ,a"ut
5istribusi Produk
7ambar 2". ,tock 6low5iagram 5istribusi Produk7ambar 2) menunjukkan stock flow5iagram /otal !iaya 9antai Pasokan
agroindustri kelapa terpadu dengan berbagai input. /otal biaya rantai pasokan ini
menunjukkan pada periode ke $( akan diperlukan biaya total bahan baku
sebanyak 9p 3.((.4(2.$2,, biaya in#entori total 9p $.003.66$.$", dan
biaya distribusi produk sebanyak 9p 4.)23."2.363, serta biaya total rantai
pasokan sebanyak 9p $2.4(.((0."",.
$()
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
43/48
!iaya ini adalah biaya yang ditanggung oleh " unit pengolahan minyak
kelapa, 24 unit pengolahan nata de coco, $0 unit pengolahan serat sabut dan 0
unit pengolahan arang tempurung. Perhitungan unit pengolahan didasarkan pada
asumsi kapasitas untuk usaha skala kecil.
Proses Konversi Klp !tr
Air Klp
8ml ,pply 7ksp ,rt ,a"ut
! /ot !hn !aku
! 5ist Prod
! =n# Myk Klp
! /otal SC
! /mprung
! Sabut! *ir Klp! Klp !tr
=nput !! Klp !tr !! *ir Klp!! Sabut !! /mprung
! 5ist 5om /otal
! 5ist ksp/otal
5omestik Myk Klp
! =n# &dC
! =n# Srt Sbt
! =n# *rng /mprng
! =n# /otal
5omestik &dC
5omestik Srt Sabut
5omestik *rng /mprng
! 5ist 5om Myk Klp
! 5ist 5om &dC
! 5ist 5om Srt Sbt
! 5ist 5om *rang /mprng
kspor Myk Klp
kspor &dC
ksp Srt Sbt
ksp *rng /mprng
! 5ist kspor Myk Klp
! 5ist kspor &dC
! 5ist ksp Srt Sbt
! 5ist ksp * rng /mprng
8ml ,pply 7ksp Arang mprg
8ml ,pply #om Arng mprng 8ml ,pply 7ksp 0yk Klp
,pply Kons 7ksp 1d38ml ,pply #om ,rt ,"t
8ml ,pply #om 1d3
8ml ,pply #om 0yk Klp
1ata de 3oco
,a"ut
Arang mprng
mprng
,erat ,a"ut
0inyak Klp
/otal !iaya 9antai Pasokan
7ambar 2). ,tock 6low5iagram /otal !iaya 9antai Pasokan
asil tersebut menunjukkan bahwa apabila agroindustri kelapa terpadu ini
diusahakan di wilayah sentra penghasil yang lain dengan asumsi input masukan
kelapa butiran yang sama akan memperoleh hasil produk sejumlah hasil output
seperti yang nampak pada hasil simulasi. al ini dapat digunakan sebagai dasar
pengambil kebijakan ataupun para penyusun strategi dalam mengembangkan
$2
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
44/48
agroindustri kelapa terpadu. Produk prospektif yang dipilih dapat ber#ariasi
sejalan dengan keinginan para pakar dengan melihat berbagai potensi pasar dan
keterkaitan dengan produk hilir yang lain. &amun, dari sisi kemudahan aplikasi
teknologi di masyarakat, produk-produk olahan primer ini cukup untuk
dikembangkan lebih lanjut dalam agroindustri kelapa terpadu.
*groindustri kelapa terpadu tidak hanya milik pengusaha besar namun
dapat dimiliki oleh petani yang terhimpun dalam suatu wadah kelembagaan
maupun kemitraan yang meungkin saja tidak terlibat dalam manajemen
pengusahaan namun keterlibatan dalam pengusahaan bahan baku.
6er7ikasi dan 6alidasi Model Simulasi
Lerifikasi dilakukan dengan menelusuri keseluruhan stock flow yang
dirancang. Jika seluruh basis program dapat dijalankan sesuai dengan logika maka
desain model ini dianggap berhasil. Pemeriksaan terhadap desain model dilakukan
dengan melihat output keluaran. Jika keluaran mengindikasikan suatu kesalahan
logika maka perlu segera dilakukan perbaikan. Proses #erifikasi dianggap telah
dilakukan, karena desain model rancangan sudah berjalan sesuai dengan asumsi
yang dilakukan. Lerifikasi model juga dapat dilakukan dengan cara-cara yang
lain namun #erifikasi dengan cara ini merupakan #erifikasi dengan biaya yang
lebih sedikit dan relatif lebih mudah dilakukan. Model dianggap sahih karena
mengandung beberapa elemen dari model biaya rantai pasokan. Lalidasi bertujuan
untuk memperoleh kecocokan kondisi nyata dengan model yang dirancang.
Lalidasi model dicoba dilakukan dengan menggunakan analisis sensiti#itas.
asil #alidasi menunjukkan bahwa dengan kenaikan jumlah produk
minyak kelapa yang dihasilkan sebesar 2,4> sebagai akibat dari kenaikan
rendemen minyak kelapa menjadi $2>. Jumlah produk yang dihasilkan juga
mengalami penurunan sebanyak 6,0> dengan penurunan rendemen menjadi $$>.
Kenaikan $> rendemen minyak kelapa dan penurunan $> rendemen minyak
kelapa cukup memberikan dampak pada hasil output produk minyak kelapa.
Kenaikan biaya total rantai pasokan juga cukup besar yaitu sebanyak (0>.
*nalisis sensiti#itas dilakukan pada unit pengolahan minyak kelapa karena
ketersediaan bahan baku untuk unit pengolahan yang lain tergantung pada
$2$
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
45/48
penyediaan bahan baku dari unit pengolahan ini. asil analisis sensiti#itas ini
merupakan salah satu cara #alidasi untuk model yang dirancang. Kenaikan biaya
total rantai pasokan sebanyak $> juga terjadi seiring dengan kenaikan rendemen
ini menunjukkan bahwa unit pengolahan minyak kelapa sangat besar pengaruhnya
dalam pengembangan agroindustri kelapa terpadu.
1aktor ketersediaan dan pasokan bahan baku secara kontinyu merupakan
faktor yang sangat dominan di dalam menentukan komoditas pertanian unggulan.
5ukungan pasokan bahan baku secara kontinyu ini dilakukan agar agroindustri
dapat bertahan hidup. Pengalaman menunjukkan banyak perusahaan agroindustri
yang tidak dapat bertahan karena kontinyuitas bahan baku yang tidak terjamin.
1aktor penyebaran lokasi komoditas kelapa menjadi suatu faktor penting.
Komoditas yang lebih terpusat akan memudahkan dalam hal pengumpulan bahan
baku sehingga akan menghemat ongkos transportasi, sedangkan komoditas yang
tersebar akan menyulitkan dalam pengumpulannya sehingga akan menyebabkan
biaya transportasisyang semakin besar. /anaman kelapa di kabupaten Ciamis
meskipun lokasinya menyebar namun, sentra produksi lebih terfokus ke daerah
selatan daerah-daerah pantai.
Pola pengadaan bahan baku untuk pabrik menunjukkan keterkaitan antara
usaha tani kecil dengan industri pengolahan kelapa. Pola umum pembelian atau
akumulasi bahan baku kelapa oleh pabrik dilakukan melalui pembelian langsung
ke petani dan melalui pedagang perantara. Jaminan pasokan bahan baku untuk
industri diperoleh dari petani dalam pola ikatan yang berbentuk hubungan
informal. ubungan ini didasari rasa saling percaya antara kedua belah pihak.
&ilai uang panjar yang diberikan pihak pabrik tergantung pada kemampuan
petani, besarnya sekitar 3> dari nilai pasokan.!entuk lain pola ikatan yang dipakai oleh pihak pabrik terhadap petani
kelapa yaitu sistem kontrak. Perjanjian ini berlaku untuk masa beberapa tahun
atau beberapa kali jadwal panen. =katan kontrak ini juga umumnya tidak
dituangkan dalam bentuk surat perjanjian formal. Persaingan tidak sehat terjadi
karena adanya ikatan ke petani jauh sebelum panen dilakukan dengan modal yang
dimiliki oleh pedagang besar.
$2(
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
46/48
Konse! Penera!an Model
+sulan skenario untuk penerapan model meliputi beberapa hal terkait
dengan kondisi masyarakat di sentra penghasil kelapa. +sulan ini berupa konsep
perbaikan yang merupakan penerapan model yang dirancang. al ini diharapkan
sejalan dengan kondisi wilayah penghasil kelapa butiran.
Pemberdayaan petani%pekebun selaku pemasok utama bahan baku untuk
agroindustri kelapa terpadu di sentra-sentra penghasil kelapa merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Pemberdayaan merupakan suatu upaya dalam
membangun dan mengembangkan agroindustri kelapa terpadu. al ini didasari
suatu kondisi bahwa belum ada agroindustri kelapa yang benar-benar terpadu
yang diusahakan oleh petani%pekebun atau kelompokpetani%pekebun.
Pemberdayaan empowerment petani kelompok tani merupakan upaya
memfasilitasi petani untuk memanfaatkan potensi dan kreati#itas sendiri dalam
upaya meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Pemberdayaan ini
menjadi suatu instrumen inti yang dapat digunakan untuk pengembangan
masyarakat+
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
47/48
andil dalam pengusahaan agroindustri kelapa terpadu. Keterlibatan seperti ini
lebih tepat agar manajemen agroindustri kelapa terpadu dapat dilakukan lebih
profesional.
Pemberdayaan petani agar model yang dirancang ini dapat diterapkan akan
menyentuh beberapa hal yang terkait dengan posisi petani selaku pemasok utama
bahan baku. Posisi dan peranan petani yang terutama adalah dalam penentuan
harga bahan baku. Petani diharapkan juga mampu melakukan "argaining position
dalam penentuan harga bahan baku, yang selama ini didominasi oleh pedagang
pengumpul. arga bahan baku diharapkan lebih memadai agar petani dapat
mengembangkan usaha tani menjadi lebih produktif dan efisien sehingga mampu
menjamin kontinyuitas pasokan bahan baku. Petani%pekebun dituntut agar dapat
menghasilkan bahan baku yang memenuhi persyaratan mutu industri dan
konsumen sehingga produksi berkelanjutan.
!erbagai langkah strategis operasional dalam pemberdayaan petani selaku
pelaku dalam rantai pasokan agroindustri kelapa terpadu adalah meliputi'
$. peningkatan produkti#itas,
(. di#ersifikasi%integrasi secara horiontal dan #ertikal,
2. penguatan kelembagaan,
0. kemitraan
8angkah strategis operasional tersebut sejalan dengan model yang dirancang.
+paya untuk minimisasi biaya total rantai pasokan erat kaitannya dengan
pemasokan bahan baku berupa kelapa butiran yang dilakukan oleh petani%pekebun
selaku pemasok utama. Petani%pekebun jangan hanya memasok ke pedagang
pengumpul namun harus berperan langsung dalam agroindustri kelapa terpadu.
Peningkatan produkti#itas yang seharusnya dilakukan oleh petanidimaksudkan agar dapat menjamin kontinyuitas sejalan dengan kebutuhan bahan
baku yang juga meningkat sebagai dampak produksi berbagai produk olehan
kelapa yang semakin diminati pasar. 5i#ersifikasi%integrasi secara horiontal
berupa keberlangsungan jaringan pasokan dari bahan baku hingga menjadi produk
olahan primer dan produk olahan turunan lain yang lebih hilir.
5i#ersifikasi%integrasi secara #ertikal berupa jaringan keterkaitan pemasokan
bahan baku untuk produk-produk primer olahan kelapa. Penguatan kelembagaan
$20
-
7/23/2019 4.5. Desain Model.doc
48/48
berupa kelembagaan petani selaku pemasok ataupun petani selaku pemilik usaha
agroindustri baik dalam bentuk koperasi ataupun bentuk-bentuk yang lain. Jalinan
kemitraan sebagai salah satu langkah strategis operasional dalam implementasi
model dimaksudkan berupa jalinan kemitraan dengan lembaga yang lain selaku
pemodal ataupun kemitraan dengan industri sejenis milik swasta dan industri lain
selaku pasar%pembeli hasil usaha atau hasil produksi.
Petani sudah selayaknya memperoleh beberapa hal yang terkait informasi
pasar untuk produk yang dihasilkan. =nformasi pasar merupakan salah satu
kebutuhan penting petani maupun agroindustri pengolah kelapa. Jenis informasi
pasar yang dibutuhkan dapat mencakup '
$. aktu pemasaran yang tepat agar memperoleh harga yang tepat
(. Jumlah yang tepat sesuai kebutuhan permintaan%pasar
2. Kualitas sesuai permintaan pasar%konsumen
Pengembangan berbagai unit pengolahan dalam bentuk agroindustri
kelapa terpadu untuk Kabupaten Ciamis dapat berupa unit-unit pengolahan dalam
lingkup lokasi yang berdekatan namun masih terkoordinasi karena adanya
keterkaitan pasokan bahan baku dan jaringan pemasaran produk. al ini
mengingat bahan baku dari unit-unit pengolahan yang diusahakan berupa kelapa
butiran dengan keseluruhan bagian dari komponen-komponennya yang dapat
dimanfaatkan berdasarkan konsep'ero waste.
top related