6 perencanaan geometrik
Post on 29-Dec-2015
177 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PERENCANAAN GEOMETRIK
LAPANGAN TERBANG
Perencanaan Runway
Elemen-elemen dasar dari runway :
1. Perkerasan struktural yang berlaku sebagai tumpuan pesawat.
2. Shoulder, bahu landasan untuk menampung perlengkapan pemeliharaan.
3. Runway safety area, untuk menampung perlengkapan pemadam kebakaran, kecelakaan, dan lain-lain.
4. Blast pad, untuk menahan erosi akibat letusan jet pada ujung-ujung runway.
5. Extended safety area, perluasan area keamanan yang dibuat apabila perlu.
Pada perhitungan panjang runway dipakai suatu
standar yang disebut Aeroplane Reference Field Length
(ARFL).
Menurut ICAO, ARFL adalah panjang runway minimum
yang dibutuhkan untuk lepas landas pada maximum
sertificated take off weight, pada keadaan :
• Elevasi muka laut.
• Kondisi standar atmosfir.
• Keadaan tanpa ada angin bertiup.
• Permukaan runway mendatar pada arah memanjang.
Setiap pesawat mempunyai ARFL tertentu yang
dikeluarkan oleh pabrik pembuatnya.
Panjang runway minimum tersebut berlaku pada
standar atmosfir sebagai berikut :
• Udara kering sempurna.
• Temperatur pada lapangan terbang adalah 15oC.
• Tekanan udara 760 mmHg.
Koreksi Elevasi
Semakin tinggi letak runway dari permukaan laut,
maka runway harus makin panjang. Hal ini disebabkan
oleh makin tipisnya hawa, makin berkurangnya
tekanan barometer. Tiap kenaikan 300 meter di atas
permukaan laut, maka panjang runway bertambah 7%.
Fe = 1 + 0,07 x ( h / 300 )
di mana :
Fe = koreksi elevasi
h = ketinggian runway terhadap muka air laut.
Koreksi temperatur
Runway harus bertambah panjang 1% untuk tiap derajat
Celcius temperatur penunjuk melampaui temperatur
standar untuk elevasi tersebut.
Tiap lapangan terbang mempunyai “temperatur penunjuk”
(reference temperature), sedangkan temperatur standar
suatu tempat dengan elevasi tertentu diperoleh dengan
mengurangi temperatur standar pada sea level (15oC)
dengan 6,5oC untuk tiap 1.000 meter ketinggian.
di mana :
Tr = Temperatur penunjuk
Ta = Temperatur rata-rata sehari dari rata-rata
sebulan untuk bulan terpanas dalam setahun.
Tm = Temperatur rata-rata harian maksimum dari
rata-rata sebulan pada bulan terpanas dalam
setahun.
Tr = Ta +
Tm – Ta________ 3
Dengan demikian, perhitungan koreksi temperatur menjadi :
Ft = 1 + 0,01 x [ T – (15 – 0,0065 x h) ]
di mana :
Ft = koreksi temperatur
h = ketinggian runway terhadap muka air laut.
Koreksi Gradient
Tiap 1% gradient efektif, maka panjang runway harus
ditambah panjang dengan 10% (sepuluh persen).
Gradient efektif yaitu beda tinggi antara titik tertinggi
dan titik terendah dari penampang memanjang runway
dibagi dengan panjang runway yang ada.
Fg = 1 + 0,1 x G
di mana :
Fg = koreksi gradient
G = gradient efektif dari runway.
Dengan memperhitungkan koreksi elevasi,
temperatur dan gradient efektif, maka panjang
runway yang sesungguhnya (actual length of
runway) adalah :
La = Lb x Fe x Ft x Fg
di mana :
La = panjang runway yang dibutuhkan
Lb = panjang dasar runway.
Contoh perhitungan panjang runway :
Panjang dasar runway adalah 1.620 meter. Lapangan terbang berada pada elevasi 270 meter dari permukaan laut, dan temperatur penunjuk adalah 32,9oC. Gradient efektif runway adalah 0,2%. Tentukan panjang runway yang dibutuhkan untuk lokasi tersebut.
Jawab :
Koreksi elevasi :
Fe = 1 + 0,07 x h / 300
= 1 + 0,07 x 270 / 300 = 1,063
Koreksi temperatur :
Ft = 1 + 0,01 x [ T – (15 – 0,0065 x h) ]
= 1 + 0,01 x [ 32,9 – (15 – 0,0065 x 270) ] = 1,197
Koreksi gradient efektif :
Fg = 1 + 0,1 x G
= 1 + 0,1 x 0,2 = 1,02
Panjang runway yang dibutuhkan :
La = Lb x Fe x Ft x Fg
= 1.620 x 1,063 x 1,197 x 1,02 = 2.102,5 meter, dibulatkan menjadi 2.103 meter.
Perencanaan Taxiway
Jenis- Jenis Taxiway
a. Take off taxiway, adalah taxiway yang digunakan untuk
keperluan pesawat terbang lepas landas.
b. Exit taxiway, adalah taxiway untuk keperluan pesawat
terbang exit, meninggalkan runway setelah selesai
melakukan pendaratan. Exit taxiway terletak di antara
ujung-ujung runway (tidak pada ujung-ujungnya).
c. Parallel taxiway, adalah taxiway yang terletak sejajar
dengan runway yang digunakan untuk keperluan take off
maupun exit.
Exit taxiway dapat pula dibuat miring membentuk sudut
30o atau 45o terhadap sumbu panjang runway. Exit
taxiway miring ini disebut high speed exit taxiway, karena
dengan bentuknya yang miring terhadap sumbu panjang
runway, memungkinkan pesawat dapat meninggalkan
runway dengan kecepatan tinggi (50 - 60 mph).
Parallel Taxiway
Parallel taxiway diletakkan sejajar dengan sumbu panjang runway,
dengan jarak antara sumbu parallel taxiway dan sumbu runway :
Airport Category Non Instrument Runway(feet)
Instrument Runway(feet)
ABCDE
363353315174138
623613563
--
Parallel taxiway berfungsi sebagai bagian dari take off taxiway atau exit taxiway.
Perencanaan Apron
Apron adalah bagian dari lapangan terbang yang digunakan untuk tempat parkir pesawat, menaikkan / menurunkan penumpang dan barang, pengisian bahan bakar, dan lain-lain.
Ukuran apron tergantung dari :
• Ukuran dari loading area yang diperlukan untuk setiap type dari pesawat. Daerah ini dikenal dengan sebutan gate position.
• Jumlah gate position.
• System parkir pesawat.
Ukuran dari gate position tergantung dari faktor-faktor:
• Ukuran pesawat dan minimum turning radius.
• Konfigurasi parkir pesawat.
Jumlah Gate Position
Jumlah gate position tergantung dari :
• Jumlah pesawat yang harus dilayani per jam yang tentu saja tidak akan melebihi kapasitas runway (dalam rangka balance airport design).
• Jangka waktu pesawat di gate (gate occupancy time) yang dipengaruhi oleh ukuran pesawat dan type pengoperasian.
Untuk menghitung jumlah gate yang diperlukan, diambil langkah-langkah :
• Identifikasi jenis pesawat dalam prosentase.
• Identifikasi gate occupancy time untuk tiap jenis pesawat.
• Tentukan gate occupancy time rata-rata.
• Tentukan total hourly design volume dan prosentase kedatangan (arrival) dan keberangkatan (departure) pesawat.
• Didapat hourly design volume untuk arrival dan departure (yaitu merupakan perkalian antara prosentase arrival / departure dengan total hourly design volume). Pilih yang terbesar : arrival hourly design volume atau departure hourly design volume.
Jumlah gate :
G = VT / U
Di mana :
G = jumlah gate. V = design volume untuk arrival atau departure. T = average gate occupancy time (hour) U = utilization factor ( 0,5 – 0,8).
Number of gate position :Number of gate position :GGII = V. T / u = V. T / u =( 5 x 1 )/0,8 = 7 =( 5 x 1 )/0,8 = 7
GGDD = V. T / u = V. T / u = (49 x 0,5)/0,6 = 41 = (49 x 0,5)/0,6 = 41
Type of traffic
DesignVolume
Occupancy time
Utilization Factor
International 5 1 0,8
Domestic 49 0,5 0,6
Konfigurasi parkir pesawat di dalam gate position bermacam-macam :
Nose inNose in Angled nose Angled nose inin
Nose outNose out Angled Angled nose outnose out
ParallelParallel
Terminal BuildingTerminal Building
Nose in dan angled nose in
Keuntungan :
• Tidak ada suara ribut pada waktu datang.
• Tidak ada blast pad pada waktu datang.
• Pemakaian jalan-jalan untuk untuk penumpang dan barang melalui pintu depan pesawat.
Kerugian :
• Blast pad yang tinggi pada waktu keluar.
• Gate position pada apron memerlukan ukuran yang lebih besar untuk memungkinkan gerakan maju pesawat waktu berangkat.
Nose out dan angled nose out
Keuntungan :
• Mengurangi kebisingan dan blast pad pada stand yang berdampingan.
• Pemakaian jalan penumpang dan barang melalui pintu belakang pesawat.
• Memerlukan luas gate position yang lebih kecil dibandingkan pada sistem nose in.
Kerugian :
• Kebisingan dan blast pad diarahkan pada gedung-gedung.
• Tidak mengijinkan pemakaian jalan penumpang melalui pintu muka pesawat.
Parallel
Keuntungan :
• Untuk jalan penumpang dan barang dapat digunakan pintu muka dan belakang dengan jarak yang sama.
Kerugian :
• Blast pad dan kebisingan diarahkan langsung pada stand yang berdampingan.
top related