87017558 makalah mitosis n meiosis di folder
Post on 28-Oct-2015
251 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sel dibagi menjadi 2 kelas utama, yaitu eukariot dan prokariot. Perbedaan utama diantara
keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti yang membatasi inti sel dan
sitoplasma. Organisme prokariot tidak memiliki membran inti dan eukariot memiliki
membran inti. Semua sel hewan dan tumbuhan adalah eukariot dan bakteri, cyanobacteria
dan mycoplasma adalah prokariot.1 Organisme prokariot tidak mengalami pembelahan sel
berupa mitosis atupun meiosis, ia hanya mengalami pembelahan sel berupa amitosis, salah
satu contohnya adalah pembelahan biner. Organisme eukariot mengalami pembelahan sel
secara mitosis pada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya.2 Organisme eukariot
membutuhkan kemampuan untuk dapat tumbuh, dan proses ini dapat terjadi melalui
pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari satu atau
komponen lain saja, tetapi sering terjadi juga bahwa pertumbuhan sel dan perkembangan sel
tergabung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel.3
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu pembelahan Mitosis dan Meiosis?
2. Bagaimana proses pembelahannya dan apa tujuannya?
3. Apa perbedaandan persamaan antara pembelahan mitosis dan meiosis?
1.3 Tujuan
Mendeskripsikan dan memahami pembelahan mitosis dan meiosis
Memahami bagaimana proses pembelahannya beserta fase-fasenya
Memahami apa tujuan dibalik pembelahan tersebut
Memahami perbandingan antara pembelahan mitosis dan meiosis
1 Stafferton J. 2007: 203
2 Joseph S.W. & Rollins D.M. 2000:6
3 Koning, R.E. 1994:2
BAB II
ISI
2.1 Pembelahan Mitosis
Pada sel – sel organisme multiseluler, proses pembelahan sel memiliki tahap – tahap
tertentu yang disebut siklus sel. Sel – sel tubuh yang aktif melakukan pembelahan memiliki
siklus sel yang lengkap. Siklus sel tersebut dibedakan menjadi dua fase(tahap ) utama, yaitu
interfase dan mitosis. Interfase terdiri atas 3 fase yaitu fase G, ( growth atau gap), fase S
(synthesis), fase G2 (growth atau Gap2).
Mitosis adalah pembelahan sel yang terjadi secara tidak langsung.4 Hal ini
dikarenakan pada pembelahan sel secara mitosis terdapat adanya tahapan-tahapan tertentu.
Tahapan-tahapan yang terdapat pada pembelahan mitosis ini meliputi: profase, metafase,
anafase, dan telofase. Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang jumlah
kromosomnya sama dengan jumlah kromosom sel induknya, pembelahan mitosis terjadi pada
sel somatis (sel penyusun tubuh).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu kariokinesis dan sitokinesis,
kariokinesis adalah proses pembagian materi inti yang terdiri dari beberapa fase, yaitu
Profase, Metafase, dan Telofase. Sedangkan sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma
kepada dua sel anak hasil pembelahan.
1.Kariokinesis
Kariokinesis selama mitosis menunjukkan ciri yang berbeda – beda pada tiap fasenya.
Beberapa aspek yang dapat dipelajari selama proses pembagian materi inti berlangsung
adalah berubah – ubah pada struktur kromosom,membran inti, mikro tubulus dan sentriol.
Ciri dari tiap fase pada kariokinesis adalah:
4 Setjo. 2004
a) Profase
Profase dimana tahapan pembelahan pertama, permulaan profase – profase kromosom
menjadi lebih pendek dan tebal. Pada akhir profase mulai terbentuk benang – benang spindel/
gelendong inti pada masing – masing kutub sel, yang letaknya berlawanan.5
Ciri –ciri:
1. Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom. Kemudian setiap kromosom
membelah menjadi kromatid dengan satu sentromer.
2. Dinding inti (nucleus) dan anak inti (nucleolus) menghilang.
3. Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah dan bergerak menuju kutub
yang berlawanan.
4. Serat – serat gelendong atau benang – benang spindle terbentuk diantara kedua kutub
pembelahan.
b) Metafase
Pada metafase, kromosom menyusun diri secara acak pada satu bidang ekuator atau
tengah-tengah sel. Pada awal fase ini, membran nukleus dan nukleolus lenyap. Sentromer,
suatu daerah vital bagi pergerakan kromosom, melekat pada serabut gelendong yang
bertanggung jawab terhadap arah pembelahan kromosom selama pembelahan.
Metafase dicirikan oleh barisan kromosom yang amat rapi sepanjang bidang equatorial
(Fried, 2006). Pada tahapan ini sedikit terlihat adanya gambaran benang – benang spindelnya.
Pada tahap ini kromosom atau kromatid mudah diamati atau dipelajari.
Mudahnya, setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida menuju ketengah sel
dan berkumpul pada bidang pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
c) Anafase
Pada anafase, kromosom yang mengumpul di tengah sel terpisah dan mengumpul
pada masing-masing kutub, sehingga telihat adal dua kumpulan kromosom.
Fried (2006) menyatakan bahwa pada awal anafase sentromer – sentromer masing –
masing kromosom berpisah, sehingga masing – masing kromatid kini berupa kromosom yang
terpisah. Dengan dipandung oloeh serat gelendong yang melekat padanya. Satu kromatid dari
setiap pasang digerakkan ke salah satu kutub, sementara kromatid yang satunya digerakkan
ke kutub yang berlawanan. Pembelahan sentromer menurut Suryo (1997) dapat pula
berlangsung pada permulaan anafase. Benang – benang gelendong ini memendek sehingga
belahan sentromer masing – masing bergerak ke kutub sel yang berlawanan dengan
membawa kromatid.
Ciri-cirinya:
Pada akhir anafase sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
5 Welsh dan Mogen 1991
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua dengan masing – masing satu
kromatida. Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya dan menuju kekutub
yang berlawanan. Pada akhir nanfase, semua kroatida sampai pada kutub masing – masing.
d) Telofase
Pada telofase terjadi peristiwa berikut:
1. Kromatida yang berada jpada kutub berubah menjasadi benang – benangkromatin
kembali.
2. Terbentuk kembali dinding inti dan nucleolus membentuk dua inti baru.
3. Serat – serat gelendong menghilang.
4. Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokenesis) menjadi dua bagian, dan terbentuk
membrane sel pemisah ditengah bidang pembelahan. Akhirnya , terbentuk dua sel
anak yang mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan kromosom induknya
e) Interfase
Interfase disebut pula fase istirahat namun sebutan ini kurang tepat karena justru pada
saat ini sel mempersiapkan diri untuk pembelahan lagi dengan mengumpulkan materidan
energi . apda fase ini kromosom tidak tampak lagi.
2. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua melalui
terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah sel.
Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang akhirnya akan
menghasilkan dua sel anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini mengandung inti
sel, beserta organel – organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase.
Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel anakan.
Genom terdiri dari sejumlah kromosom, yaitu kompleks DNA yang berpilin rapat yang
mengandung informasi genetik vital untuk menjalankan fungsi sel secara benar. Karena tiap
sel anakan harus identik secara genetik dengan sel awal, sel awal harus menggandakan tiap
kromosom sebelum melakukan mitosis. Proses penggandaan terjadi pada pertengaha intefase,
yaitu fase sebelum fase mitosis pada siklus sel.
Setelah penggandaan, tiap kromosom memiliki kopi identik yang disebut sister kromatid,
yang berlekatan pada daerah kromosom yang disebut sentromer. Sister kromatid itu sendiri
tidak dianggap sebagai kromosom.
2.3 Pembelahan Meiosis
Meiosis adalah tipe khusus dari pembelahan nukleus yang melakukan pemisahan tiap
kromosom homolog menjadi gamet yang baru. Jika mitosis menghasilkan sel anak yang
identik dengan induk, maka meiosis menghasilkan sel anak dengan reduksi jumlah
kromosom. Selain itu, meiosis menghasilkan sel anak yang berbeda dengan induknya.6
Terjadi dua jenis pembelahan pada meiosis, yaitu pembelahan reduksi (meiosis 1) dan
pembelahan sel (meiosis 2). meiosis 2 melakukan pembelahan sel layaknya mitosis, karena
itulah perbedaan antara mitosis dan meiosis lebih terlihat pada meiosis 1.7
Meiosis I
Profase I
Kromosom menjadi terlihat, persimpangan-over terjadi, nucleolus menghilang, bentuk
spindle meiosis, dan amplop nuklir menghilang.
• Pada awal profase I, kromosom telah diduplikasi. Selama profase I, mereka kumparan dan
menjadi lebih pendek dan lebih tebal dan terlihat di bawah mikroskop cahaya.
• Pasangan kromosom homolog diduplikasi, dan persimpangan-over (pertukaran fisik dari
bagian kromosom) terjadi. Crossing-over adalah proses yang dapat menimbulkan
rekombinasi genetik. Pada titik ini, setiap pasangan kromosom homolog terlihat sebagai
pengelompokan bivalen (tetrad), ketat dari dua kromosom, masing-masing terdiri dari dua
kromatid kakak. Situs penyeberangan-alih dilihat sebagai nonsister kromatid saling silang
dan disebut chiasmata (tunggal: chiasma)
• Nucleolus menghilang selama profase I.
• Dalam sitoplasma, poros meiosis, terdiri dari mikrotubulus dan protein lain, bentuk-bentuk
antara dua pasang sentriol saat mereka bermigrasi ke kutub yang berlawanan dari sel.
• Amplop nuklir menghilang pada akhir profase I, memungkinkan spindle untuk memasukkan
nukleus.
• Profase adalah fase terpanjang meiosis, biasanya memakan 90% dari waktu untuk dua
divisi. Profase trebagi lagi menjadi fase-fase berikut:
a. Leptoten
Kromosom terlihat sebagai benang-benang panjang, yang ujung-ujungnya mengarah
ke suatu tempat (polarisasi). Benang-benang tersebut terlihat ada daerah yang tebal
(kromomer) dan daerah yang tipis. Sister kromatid sangat dekat sehingga sulit
dibedakan (dilihat)
b. Zigoten
Kromosom-kromosom homolog (paternal dan maternal) saling berdekatan dan
berpasangan sinapsis . setiap pasangan kromosom homolog disebut bivalen.
c. Pachyten (Pakinema)
Benang-benang (kromosom) homolog (bivalen) melekat erat dan mengganda
sehingga masing-masing bivalen terdiri dari 4 benang kromatid (tetrad) tapi masih
dalam satu ikatan sentromer.
6 Farabee M.J 2000:1
7 Cooper G. M 2000:5
d. Diploten
Benang-benang kromosom homolog meregangkan diri (2 kromatid 4 kromatid),
namun masih ada bagian-bagian yang melekat (khiasmata). Pada khiasmata terjadi
proses crossing over (pindah silang). Hasil dari crossing over adalah terjadi
rekombinasi gen-gen. Kira-kira 30-40 cross overs atau 1-2 perkromosom terjadi
selama meiosis pada sel gamet manusia
e. Diakinesis
Kromosom mengalami kondensasi yang maksimal. Sentrosom membentuk dua
sentriol yang masing-masing membentuk benang gelendong pembelahan. Satu
sentriol tetap, sedangkan sentriol yang lain bergerak ke arah kutub yang berlawanan.
Membran inti dan nukleolus hilang. Empet krometid bivalebn tadi terjerat oleh
benang gelendong.
Metafase I
Pasangan kromosom (bivalen) menjadi diatur pada pelat metafase dan melekat pada meiosis
membentuk poros sepenuhnya sekarang.
• Para sentriol berada di kutub yang berlawanan dari sel.
• Pasangan kromosom homolog (yang bivalen), sekarang sebagai melingkar erat dan kental
karena mereka akan berada dalam meiosis, menjadi diatur pada pesawat berjarak sama dari
kutub disebut pelat metafase.
• Spindle serat dari satu kutub sel melekat pada satu kromosom masing-masing pasangan
(dilihat sebagai kromatid kakak), dan spindle serat dari kutub berlawanan melekat pada
kromosom homolog (lagi, dilihat sebagai kromatid kakak).
Anafase I
Dua kromosom dalam setiap terpisah bivalen dan bermigrasi ke arah kutub yang berlawanan.
• Anafase saya dimulai ketika dua kromosom setiap bivalen (tetrad) yang terpisah dan mulai
bergerak menuju kutub yang berlawanan dari sel sebagai akibat dari aksi kumparan
• Perhatikan bahwa dalam anafase Aku, kromatid kakak tetap melekat pada sentromer mereka
dan bergerak bersama ke arah kutub. Perbedaan utama antara mitosis dan meiosis adalah
bahwa kromatid kakak tetap bergabung setelah metafase pada meiosis I, sedangkan di mitosis
mereka terpisah.
Telofase I
Pasangan kromosom homolog mencapai kutub sel, bentuk amplop nuklir di sekitar mereka,
dan sitokinesis berikut untuk menghasilkan dua sel.
• Pasangan kromosom homolog menyelesaikan migrasi mereka dengan dua tiang sebagai
hasil aksi dari kumparan. Sekarang satu set haploid kromosom adalah pada kutub masing-
masing, dengan kromosom masing-masing masih memiliki dua kromatid
• Sebuah reformasi amplop nuklir sekitar setiap set kromosom, spindle hilang, dan sitokinesis
berikut. Pada sel hewan, sitokinesis melibatkan pembentukan alur belahan dada,
mengakibatkan mencubit sel menjadi dua sel. Setelah sitokinesis, masing-masing dari dua sel
progeni memiliki inti dengan haploid set kromosom direplikasi.
• Banyak sel-sel yang mengalami meiosis cepat tidak decondense kromosom pada akhir
telofase I. Sel-sel lain melakukan decondensation menunjukkan kromosom pada saat ini;
kromosom recondense di profase II.
Meiosis II
ProfaseII
Masanya pendek sekali. Selaput inti hilang. Sentriol mengganda dan menuju ke kutub
berseberangan inti. Kromatid disetiap kromosom belum terpisah. Sentromer masih satu.
Metafase II
Serat gelondong terbentuk antara pasangan sentriol. Kromosom (sepasang kromatid) yang
menggatung pada serat gelondong lewat sentromer pindah ke bidang equator.
Anafase II
Sel memanjang dari kutub ke kutub menurut poros serat gelondong. Sentromer pada setiap
pasangan kromatid membelah sehingga kromatid bersaudara lepas. Kromatid berpisah dan
bergerak dan bergerak ke kutub berseberangan
Telofase II
Kromatid terbuka kembali pilinannya, terlepas-lepas, menjadi jala halus: kromatin. Selaput
inti terbentuk kembali. Nucleolus muncul, melekat pada kromatin. Terjadi sitokinesis,
sehingga dari dua gametosit II terbentuk 4 gametid. Gametid mengandung kromosom
separuh dari sel induk, dari 2N pada gametosit menjadi 1N pada gametid. Dengan proses
tranformasi gametid nanti akan berubah menjadi gamet, yakni sel benih matang. Meiosis
menghasilkan gamet yang mengandung bahan genetis yang:
1. Separuh dari bahan gametogonium
2. Bervariasi, karena terjadinya crossing over pada profase I
Hewan dan tumbuhan mengalami meiosis dan mitosis. Pada hewan, diploid lebih
dominan, dan fase haploid terjadi pada gamet bersel satu.n pada tumbuhan, fase haploid dan
diploid sama-sama dominan. Pada sel tumbuhan fase haploid disebut generasi gametofit dan
fase diploid disebut generasi sporofit.
Pada sel hewan pembentukan gamet selalu terjadi di dalam tubuh individudiploid
lewat proses meiosis, sedangkan pada tumbuhan, gamet-gamet diproduksi dalam individu
haploid lewat proses mitosis. Hasi fertilisasi pada tumbuhan merupakan tumbuhan penghasil
spora yang melewati proses meiosis. Sebagai akibatnya terjadi pengurangan jumlah
kromosom menjadai setengahnya selama proses ini.
Meiosis memegang peran penting dalam pembentukan sel kelamin/gamet dalam
kelenjar kelamin (gonad), yang pada hewan terjadi di testis dan pada hewan betina terjadi
pada ovarium. Pada tumbuhan berbiji meiosis terjadi pada kepala benang sari dan kandung
lembaga. Pada tumbuhan lumt meiosis terjadi di sporogonium dan pada tumbuhan paku di
sporangiumnya.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu tumbuhan bunga (antofita) atau angiospermae,
benang sari terdiri atas kepala sari (anter) dan tangkai sari (filamen). Gamet jantan (serbuk
sari) dibentuk di kepala sari. Didalam kepala sari terdapat ruang serbuk sari yang bjumlahnya
tergantung spesiesnya. Di tiap ruang ini terdapat sejumlah sel induk, yaitu mirosporofit (2n)
yang kemudian membelah secara meiosis sehingga terbentuk empat mikrospora. Tiap
mikrospora berkembang menjadi mikrospora dewasa atu serbuk sari. Tiap serbuk sari
mengandung 1 sel tabung dan 1 inti generatif yang siap membuahi. Peristiwa pembentukan
gamet jantan di atas disebut mikrosporogenesis.
Putik terdiri dari kepala putik (stigma), tangkai putik (stilus) dan ovarium yang berisi
bakal biji (ovul). Di ovarium terdapat sel induk (megasporosit) yang bersifat diploid. Setelah
membelah secara meiosis terbentuklah empat sel. Namun, hanya satu yang bertahan menjadi
megaspora sedangkan tiga yang lain mengalami degenerasi. Inti sel megaspora kemudian
membelah menjadi dua, membelah lagi menjadi empat, membelah lagi sehingga terdapat
delapan inti haploid. Selanjutnya, tiga inti berada di dekat mikrofil, yaitu dua sebagai sinergid
(pengiring) dan satu di tengah diapait sinergid sebagai ovum. Tiga inti lain berada di tempat
yang berlwanan dengan mikrofil sebagai antipoda. Du inti bergabung di tebgah sebagai inti
kandungan lembaga sekunder. Pada perkembangan berikutnya bagian ini siap untuk dibuahi.
Pembuahan yang terjadi akan menghasilkan zigot bersifat diploid dan endosperma bersifat
triploid.8
Untuk diingat:
Gametogenesis pada tumbuhan terjadi melalui mitosis, bukan meiosis.
Meiosis pada tumbuhan tidak menghasilkan gamet, melainkan spora.
Spora selalu berkembang menjadi gametofit haloid multiseluler.
Hewan tidak pernah memiliki fase haploid multiseluler, sedangkan tumbuhan selalu
memiliki fase haploid multiseluler.
8 Pratiwi. Buku Penunutun Biologi SMA. Jakarta. Erlangga. 2004. Hal 68-70
2.3 Gametogenesis
Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet (n) oleh germ line (2n).
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma yang terjadi di organ tertentu (testes).
Dalam testis terdapat bagian yang disebut tubulus seminiferus. Pada bagian tersebut terdapat
primodial yang bersifat diploid. Sel-sel primodial tersebut berulang kali mengalami
pembelahan secara mitosis, di antaranya membentuk spermatogonium yang dianggap sebagai
induk sperma.
Spermatogonium bersifat diploid (2n) dalam pertumbuhannya spermatogonium
membentuk sel spermatosit primer yang bersifat diploid pula, kemudain sel ini melakukan
meiosis. Pada meiosis I dihasilkan dua sel anakan yang disebut spermatosit sekunder yang
bersifat haploid. Pada meiosis II setiap sel tersebut menghasilkan dua sel anakan hingga
padaq meiosis II terbentuk empat sel anakan yang disebut spermatid. Spermatid bersifat
haploid , yang dalam pertumbuhannya mengalami maturasi membentuk spermatozoon sel
spermatid dilengkapi ekor sehingga spermatozoon dapat bergerak bebas dalam medium cair.
Hasil akhir dari spermatogenesis adalah terbentuknya empet spermatozoon fungsional dari
satu sel induk yang mengalami meiosis.
Sel anak hasil pembelahan meiosis akan berkembang menjadi gamet, kemudian sel
yang dihasilkan akan terdiferensiasi menjadi sperma. pembentukan sperma dimulai saat
manusia memasuki tahap pubertas. Laki-laki dewasa normal dapat memproduksi 200.000.000
sperma per harinya. Setelah sperma terbentuk, maka ia akan bergerak ke epididimis dan
mengalami pematangan.9
9 Farabee M.J 2000:12
Oogenesis adalah proses pembentukan ovum yang terjadi di organ tertentu, yaitu
ovarium. Sel tumbuhan berbiji melakukan oogenesis secara mitosis pada gametofit (betina)
dalam kandungan lembaga dalam bakal biji. Jika spermatogenesis menghasilkan empat sel
anak, maka oogenesis hanya menghasilkan satu sel anak (sel telur). Hal tersebut terjadi
karena tiga badan polar yang dihasilkan tidak mengalami perkembangan. Ketika baru lahir,
setiap wanita membawa simpanan oosit yang akan berkembang menjadi oosit sekunder dan
akan dikeluarkan sebagai sel telur setiap bulannya sejak pubertas sampai menopause. 10
Oogenesis dimulai dari sel primodial dalam ovarium yang bersifat diploid ialah
oogonium. Dalam pertumbuhannya terbentuk oosit primer bersifat diploid. Sel ini mengalami
meiosis I sehingga terbentuk dua sel anakan, yang satu besar disebut oosit sekunder dan yang
satu selnya kecil disebut badan kutub primer. Keduanya bersifat haploid karena telah terjadi
pembagian atau penyusutan dalam kromosom. Kedua sel in mengalami meiosis II. Pada sel
oosit sekunder juga dihasilkan dua sel anakan, yang satu besar disebut ootid sedangkan yang
kecil disebut badan kutub sekunder. Pada badan kutub hasil meiosis I juga berklangsung
meiosis II, dan hasil anakan berupa dua sel badan kutub. Namun sel badan kutub mengalami
degenerasi dalam perkembangannya hingga akhirnya mati, sedangkan ootid berkembang
menjadi ovum. Sehingga dihasilkan satu ovum fungsional dan tiga badan kutb yang tidak
fungsional.
Pembelahan sel secara mitosis maupun meiosis melibatkan kromatin, kromatid, sister
chromatid, kromosom, kromosom homolog, kinetokor, telomer dan sentrosom.
10
Ibid. 2000:15
1. Kromatin adalah gabungan rantai DNA, protein histon dan protein non-histon,
kromatin dapat ditemukan di nukleus sel eukariot.11
2. Kromatid adalah duplikat kromosom yang terbentuk dari replikasi DNA yang tetap
bersatu dengan duplikat lain pada sentromer.12
3. Sister chromatid adalah dua kromatid identik hasil proses duplikasi.13
4. Kromosom adalah suatu struktur yang tersusun atas rantai panjang DNA dan
tergabung dengan protein.kromosom membawa bagian dari informasi genetik suatu
organisme.14
5. Kromosom homolog adalah kromosom yang membentuk pasangan dengan struktur,
ukuran, bentuk, posisi sentromer dan pola pewarnaan yang sama.15
6. Kinetokor adalah protein yang terletak di sentromer tiap kromosom.16
7. Telomer adalah ujung dari kromosom eukariot, telomer berasal dari bahasa yunani
yaitu Telos:ujung. Telomer berhubungan dengan rantai karakteristik DNA.17
8. Sentorosom terletak ditengah organel dari sel hewan yang menjadi pusat pengatur
mikrotubulus dan bertindak sebgai kutub spindel selama proses mitosis.18
2.4 Perbandingan Pembelahan Mitosis dan Meiosis
11
Alberts, B. dkk. 2002:18 12
Ibid. 2002: 17 13
Ibid. 2002: 17 14
Ibid. 2002: 19 15
Campbell 2002: 244 16
Ibid. 2002: 51 17
Ibid. 2002: 88 18
Ibid. 2002: 17
Mitosis dan meiosis merupakan dua tipe pembelahan sel yang berbeda, dengan
beberapa ciri yang sama. Persamaan pertama adalah perlunya duplikasi seluruh isi kromosom
sel sebelum pembelahan dan keduanya juga menggunakan mesin sel dari sel induk untuk
membuat DNA, RNA dan protein baru yang akan terlibat dalam pembelahan sel. Persamaan
kedua, kedua proses bergantung pada penggunaan gelendong mitosis untuk memisahkan
kromosom menjadi dua kutub sel yang nantinya akan menjadi turunan dari sel tersebut.
Sedangkan tabel di bawah akan menjelaskan perbedaan antara keduanya.
Aspek yang dibedakan Mitosis Meiosis
Tujuan
Pada organisme bersel satu,
untuk memperbanyak diri
(reproduksi)
Pada organisme bersel
banyak untuk perbanyakan
sel dan pertumbuhan
Pada organisme bersel
banyak untuk membentuk
sel kelamin (gamet).
Meiosis berfungsi
mengurangi jumlah
kromosom agar
keturunannya memilki
jumlah kromosom yang
sama
Hasil pembelahan 2 sel anak yang memiliki
jumlah kromosom seperti
induknya
4 sel anakan yang
memiliki setengah jumlah
kromosom induknya
Sifat sel anak Diploid (2n)
Haploid (n)
Tempat terjadinya Pada tumbuhan terjadi di
jaringan meristematis.
Misalnya di ujung batang,
ujung akar dan kambium.
Pada hewan dan manusia
terjadi di sel-sel somatis
(tubuh)
Pada tumbuhan terjadi di
benang sari dan putik
Pada hewan terjadi di alat
kelamin.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Siklus sel pada sel-sel organisme multiseluler yang eukariotik terjadi dua macam
reproduksi sel. Yaitu pembelahan mitosis dan meiosis.
Pembelahan mitosis adalah pembelahan yang terjadi pada perbanyakan sel tubuh (sel
somatis). Sel yang membelah secara mitosis akan menghasilkan dua sel anak yang masing-
masing memilki sifat dan jumlah kromosom yang sama dengan induknya. Pemebelahan
mitosis melalui beberapa fase, yaitu profase, metafase, anafase dan telo fase. Pada
pembelahan ini terjadi pembelahan inti (kariokinesis) dan pembelahan plasma (sitokinesis).
Pada makhluk hidup bersel banyak, mitosis merupakan mekanisme memperbanyak sel atau
pertumbuhan. Sedangkan organisme bersel satu, mitosis merupakan cara bereproduksi.
Pembelahan meiosis adalah pembelahan yang melakukan pemisahan kromosom
homolog menjadi gamet baru. Pembelahan ini berlangsung dalam dua tahap pe,mbelhan
tanpa melalui interfase, dikenal dengan meiosis I dan meiosis II. Meiosis pada organisme
bersel banyak untuk membentuk sel kelamin dengan mengurangi jumlah kromosom agar
keturunannya memiliki jumlah kromrosom yang sama.
Perbedaan mitosis dan meiosis paling jelas pada pembelah meiosis I. Kedua
pembelahan ini juga dapat ditinjau perbedaannya dari beberapa aspek, di antaranya tujuan,
tempat terjadi, tahap pembelahan, hasil dan sifat sel anak. Namun, keduanya juga memiliki
persamaan. Yaitu perlunya duplikasi seluruh isi kromosom sel sebelum pembelahan dan
membutukan benang gelendong dalam pembelahan.
top related