analisis penerapan harga pokok produksi dengan...
Post on 11-Mar-2019
231 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENERAPAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING METODE ACTIVITY BASED COSTING
PADA UD HARAPAN JAYA ABADI SEMINAR PENULISAN ILMIAH
Nama : Fatmala HardiyantiNPM : 21209955Jurusan : AkuntansiPembimbing : Radi Sahara,.SE,.MM
1.1 Latar Belakang Masalah
Ketidaktepatan perhitungan harga pokok dapat berakibat luas terhadap perusahaan.
Misalnya, dengan kesalahan penentuan harga pokok maka mengakibatkan kerugian
yang berakibat berkurangnya modal perusahaan sehingga mempengaruhi aktivitas
lainnya. Activity Based Costing adalah sistem yang menyediakan informasi tentang
biaya dari berbagai aktivitas, bagaimana mengelolanya dan perhitungan biaya ke
produk. sistem Activity Based Costing merupakan sistem akuntansi yang akurat dan
mampu menghasilkan pengukuran dan pengendalian terhadap usaha mengurangi reiko
dalam melakukan transaksi keuangan, mencapai keunggulan perusahaan dan
keuntungan kompetitif serta pengambilan keputusan.
1.2 Rumusan Masalah
•Berapa total harga pokok produksi dengan menggunakan system Activity Based
Costing?
•Bagaimana perbandingan hasil perhitungan harga pokok produksi dengan
menggunakan sistem biaya konvensional dan dengan sistem ABC (Activity Based
Costing)
1.3 Batasan Masalah
Perhitungan dilakukan dengan menggunakan metode Activity Based Costing. Untuk
mendapatkan gambaran yang jelas mengenai penulisan ilmiah ini maka penulis
membatasi dengan mengambil data laporan produksi lemari dan meja tahun 2011 pada
UD HARAPAN JAYAABADI
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ilmiah ini adalah untuk :
•Mengetahui total harga pokok produksi yang dihitung menggunakan metode Activity
Based Costing.
•Membandingkan besarnya harga pokok produksi yang dihitung berdasarkan Activity
Based Costing system dan dengan sistem konvensional
Keterangan Jumlah
Produksi
(unit)
Harga Jual Produk per
unit (Rp)
Total Penjualan
(Rp)
Presentase
(Rp)
3.2.2 DATA PERUSAHAAN
Tabel 3.1
Data hasil produksi dan penjualan UD Harapan Jaya Abadi
Tahun 2011
(unit)
Lemari 700 Rp 800.000 Rp 560.000.000 69,13%
Meja 500 Rp 500.000 Rp 250.000.000 30,87%
Total 1.200 Rp 810.000.000 100%
No Jenis bahan baku Kuantitas Satuan Harga/Unit
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1 Kayu Jati Belanda 16.000 batang Rp 15.000 Rp240.000.000
2 Triplek 4ml 960 Buah Rp 50.000 Rp 48.000.000
3 Triplek 18ml 590 Buah Rp 200.000 Rp 118.000.000
Tabel 3.2
Biaya bahan baku untuk lemari dan meja
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI
3 Triplek 18ml 590 Buah Rp 200.000 Rp 118.000.000
4 Cartoon box 80 M3 Rp 32.500 Rp 2.600.000
5 Rotan 60 M3 Rp 150.000 Rp 9.000.000
6 Screw 80 Dus Rp 42.000 Rp 3.360.000
7 Webbing 70 M3 Rp 25.000 Rp 1.750.000
8 Ply mood 80 M3 Rp 52.500 Rp 4.200.000
9 Nailer 70 Kg Rp 20.000 Rp 1.400.000
Total biaya bahan baku Rp 428.310.000
No Jenis bahan baku Kuantitas Satuan Harga/Unit
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1 Kayu Jati Belanda 6.000 batang Rp 15.000 Rp 90.000.000
2 Triplek 4ml 600 Buah Rp 50.000 Rp 30.000.000
Tabel 3.3
Biaya bahan baku untuk meja
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI
3 Triplek 18ml 275 Buah Rp 200.000 Rp 55.000.000
4 Cartoon box 50 M3 Rp 32.500 Rp 1.625.000
5 Rotan 40 M3 Rp 150.000 Rp 6.000.000
6 Screw 52 Dus Rp 42.000 Rp 2.184.000
7 Webbing 50 M3 Rp 26.670 Rp 1.333.500
8 Ply mood 43 M3 Rp 52.500 Rp 2.257.500
Total biaya bahan baku Rp188.400.000
No Jenis bahan baku Kuantitas Satuan Harga/Unit
(Rp)
Jumlah
(Rp)
1 Tiner 250 Liter Rp 8.000 Rp 2.000.000
2 Spirtus 540 Liter Rp 5.000 Rp 2.700.000
3 Pewarna Coklat 92 Kaleng Rp 40.000 Rp 3.680.000
4 Pewarna hitam 92 Kaleng Rp 40.000 Rp 3.680.000
5 Paku 53 Kg Rp. 10.000 Rp 530.000
Tabel 3.4
Biaya bahan penolong
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI
5 Paku 53 Kg Rp. 10.000 Rp 530.000
6 Stenlis 440 Pasang Rp. 10.000 Rp 4.400.000
7 Kunci 775 Buah Rp. 8.000 Rp 6.200.000
8 Lem Fox 450 Botol Rp. 3.000 Rp 1.350.000
9 Sekrup 500 Buah Rp 6.020 Rp 3.010.000
10 Amplas Grad 180 250 Meter Rp 9.000 Rp 2.250.000
11 Engsel 300 Pasang Rp 10.000 Rp 3.000.000
12 Lem Aibon 300 Botol Rp 5.000 Rp 1.500.000
Total biaya bahan penolong Rp 34.300.000
Keterangan Biaya Tenaga Kerja Langsung
(Rp)
Presentase
(%)
Lemari Rp 55.304.000 69,13%
Meja Rp 24.696.000 30,87%
Tabel 3.5
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk Tiap jenis Produk
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI
Total BTKL Rp 80.000.000 100%
BTKTL
Data perincian biaya tenaga kerja tidak langsung adalah sebagai berikut:
•Keamanan : 1 orang x Rp 15.000 x 26 hari x 12 bulan = Rp 4.680.000
Total BTKTL Rp 4.680.000
Jenis biaya overhead pabrik Total Biaya
BOP variable
Bahan Penolong
Listrik
34.300.000
3.600.000
Total BOP variabel 37.900.000
BOP tetap
Penyusutan Mesin serutan makitan 1.500.000
Tabel 3.6
Biaya Overhead Pabrik
Tahun 2011
Penyusutan Mesin serutan makitan
Penyusutan Mesin bor
Penyusutan Mesin profil
Penyusutan Mesin selker
Penyusutan kendaraan
Pemeliharaan Mesin
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Penyusutan Gedung
1.500.000
1.600.000
2.600.000
1.500.000
2.400.000
1.500.000
4.680.000
5.000.000
Total BOP Tetap 20.780.000
Total Biaya Overhead Pabrik 58.680.000
Keterangan Biaya Overhead Pabrik
(Rp)
Presentase
(%)
Lemari
Meja
40.565.484
18.114.516
69,13%
30,87%
Total BOP 58.680.000 100%
Tabel 3.7Biaya Overhead Pabrik untuk Tiap Jenis Produk
Tabel 3.8Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Tiap Jenis Produk
Dengan Sistem Konvensional
Keterangan Lemari Meja
Biaya Bahan Baku (Rp)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp)
Biaya Overhead Pabrik (Rp)
Total Biaya (Rp)
Unit Produksi
HPP / unit
428.310.000
55.304.000
40.565.484
524.179.484
700 unit
748.827,83
188.400.000
24.696.000
18.114.516
231.210.516
500 unit
462.421,03
Dengan Sistem Konvensional
Keterangan Harga Pokok Produksi (Rp)
Lemari
Meja
748.827,83
462.421,03
Tabel 3.9
Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Tiap Jenis Produk
Dengan Sistem Konvensional
Tabel 3.10
Perbandingan Harga Pokok Produksi Per Unit
Keterangan Harga Pokok
Produksi Per unit
(Rp)
Harga Jual Per
Unit (Rp)
Selisih laba kotor
per unit (Rp)
Persentase
(%)
Lemari
Meja
748.827,83
462.421,03
800.000
500.000
51.172,17
37.578,97
6,83%
8,12%
Dengan Harga Jual Per Unit Pada Sistem Konvensional
Jenis Biaya Overhead Cost Pool Cost Driver
Bahan Penolong
Listrik
Penyusutan Mesin serutan
makitan
Penyusutan Mesin bor
Unit Level Activity
Unit Level Activity
Unit Level Activity
Unit Level Activity
Unit
Kilo Watt Hour
Jam Mesin
Jam Mesin
Tabel 3.11
Pengelompokan Biaya Berdasarkan Cost Pool dan Cost Driver
Penyusutan Mesin profil
Penyusutan Mesin selker
Penyusutan kendaraan
Pemeliharaan Mesin
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Penyusutan Gedung
Unit Level Activity
Unit Level Activity
Facility Level Activity
Facility Level Activity
Facility Level Activity
Facility Level Activity
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Tenaga Kerja
Luas Persegi
Jenis Biaya Overhead Cost Driver Pool
Bahan Penolong
Listrik
Penyusutan Mesin serutan makitan
Penyusutan Mesin bor
Penyusutan Mesin profil
Unit
Kilo Watt Hour
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin
I
II
III
III
III
Tabel 3.12
Pengelompokkan Cost Driver
Penyusutan Mesin profil
Penyusutan Mesin selker
Penyusutan kendaraan
Pemeliharaan Mesin
Biaya tenaga kerja tidak langsung
Penyusutan Gedung
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Mesin
Jam Tenaga Kerja
Luas Persegi
III
III
III
III
IV
V
Cost Pool Lemari Meja Total
I (Unit Produksi)
II (KWH)
III (Jam Mesin)
IV (Jam Tenaga Kerja)
V (Luas Persegi)
700
20.739
2.184
2.496
300
500
9.261
2.028
2.340
300
1200
30.000
4.212
4.836
600
Tabel 3.13
Daftar Alokasi Biaya Overhead per Cost Pool
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI (data diolah)
V (Luas Persegi) 300 300 600
Keterangan:
Pool IV (Jam Tenaga Kerja) :
Hari Kerja Efektif dalam 1 bulan = 26 hari
Lemari = 26 hari x 8 jam x 12 bulan = Rp 2.496
Meja = 26 hari x 7,5 jam x 12 bulan = Rp 2.340
Pool III (Jam Mesin) :
Lemari = 26 hari x 7 jam x 12 bulan = Rp. 2.184
Meja = 26 hari x 6,5 jam x 12 bulan = Rp. 2.028
Pool I Biaya Bahan Penolong (Rp)
Unit Produksi (unit)
Tarif Biaya Overhead pool I (Rp)
34.300.000
1.200
28.583,3
Pool II Biaya Listrik (Rp)
Kilo Watt Hour (KWH)
Tarif Biaya Overhead pool II (Rp)
3.600.000
30.000
120
Pool III Penyusutan Mesin serutan makitan (Rp)
Penyusutan Mesin bor (Rp)
Penyusutan Mesin profil (Rp)
1.500.000
1.600.000
2.600.000
Tabel 3.14Perhitungan Tarif Overhead dengan System Activity Based Costing
Sumber : UD HARAPAN JAYA ABADI (data diolah)
Penyusutan geraji selker (Rp)
Penyusutan kendaraan (Rp)
Pemeliharaan Mesin (Rp)
Total Biaya (Rp)
Jam Mesin (Jam)
Tarif Biaya Overhead pool III (Rp)
1.500.000
2.400.000
1.500.000
11.100.000
4.212
2.635
Pool IV Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Rp)
Jam Tenaga Kerja (Jam)
Tarif Biaya Overhead pool IV (Rp)
4.680.000
4.836
967,74
Pool V Penyusutan Gedung (Rp)
Luas Persegi
Tarif Biaya Overhead pool V (Rp)
5.000.000
600
8.333,33
Biaya Bahan Baku (Rp)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp)
Biaya Overhead Pabrik (Rp) :
Pool I : 28.583,3 x 700
Pool II : 120 x 20.739
Pool III : 2.635 x 2.184
20.008.310
2.488.680
5.754.840
2.415.479,04
2.499.999
428.310.000
55.304.000
33.167.308,04
516.781.308
700
738.259
Tabel 3.15
Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Lemari
Pool III : 2.635 x 2.184
Pool IV : 967,74 x 2.496
Pool V : 8.333,33 x 300
Total Biaya Overhead Pabrik (Rp)
Total Harga Pokok Produksi (Rp)
Jumlah Unit yang Diproduksi (Unit)
HPP / unit
2.499.999 738.259
Biaya Bahan Baku (Rp)
Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp)
Biaya Overhead Pabrik (Rp) :
Pool I : 28.583,3 x 500
Pool II : 120 x 9.261
Pool III : 2.635 x 2.028
14.291.650
1.111.320
5.343.780
2.264.511,6
2.499.999
188.400.000
24.696.000
25.511.260,6
238.607.260,6
500
477.214,52
Tabel 3.16
Perhitungan Harga Pokok Produksi untuk Meja
Pool III : 2.635 x 2.028
Pool IV : 967,74 x 2.340
Pool V : 8.333,33 x 300
Total Biaya Overhead Pabrik (Rp)
Total Harga Pokok Produksi (Rp)
Jumlah Unit yang Diproduksi (Unit)
HPP / unit
2.499.999 477.214,52
Keterangan Harga Pokok Produksi (Rp)
Lemari
Meja
738.259
477.214,52
Tabel 3.17
Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi Untuk Tiap Jenis Produk
Dengan Sistem Activity Based Costing
Tabel 3.18
Perbandingan Harga Pokok Produksi Per Unit Dengan Harga Jual Per Unit
Keterangan Harga Pokok
Produksi per unit
(Rp)
Harga Jual per
Unit
(Rp)
Selisih laba kotor
per unit (Rp)
Persentase
(%)
Lemari
Meja
738.259
477.214,52
800.000
500.000
61.741
22.785,48
8,36%
4,77%
Perbandingan Harga Pokok Produksi Per Unit Dengan Harga Jual Per Unit
Pada Sistem Activity Based Costing
Keterangan Lemari Meja Total
Penjualan (Rp)
Sistem Konvensional
Total Biaya (Rp)
Biaya per unit (Rp)
560.000.000
524.179.484
748.827,83
35.820.516
250.000.000
231.210.516
462.421,03
18.789.484
810.000.000
755.390.000
1.211.248,86
54.610.000
Tabel 3.19
Perbandingan HPP per Satu unit produk
Antara Sistem Konvensional dengan Sistem ABC
Laba Kotor (Rp)
Sistem ABC
Total Biaya (Rp)
Biaya per unit (Rp)
Laba Kotor (Rp)
Selisih HPP per unit (Rp)
Persentase HPP per unit (Rp)
516.781.308
738.259
43.218.692
10.568,83
1,41%
238.607.260,6
477.214,52
11.392.739,4
(14.793,49)
(3,19) %
755.388.568,6
1.215.473,52
54.611.431,4
4.1 Kesimpulan
•Total harga pokok produksi pada sistem Activity Based Costing pada jenis lemari adalah
sebesar Rp 738.259/unit dan pada jenis meja sebesar Rp 477.214,52/unit. Dengan jumlah total
biaya Rp 755.388.568,6, dimana Rp 516.781.308 untuk lemari dan Rp. 238.607.260,6 untuk
meja.
•Dengan melihat perbandingan harga pokok produksi menurut sistem konvensional dan sistem
activity based costing, Total biaya yang terjadi dengan menggunakan sistem konvensional
pada UD HARAPAN JAYA ABADI yaitu: Rp 755.390.000 dimana Rp 524.179.484 untuk
produksi lemari dan Rp 231.210.516 untuk produksi meja. Dengan jumlah unit produksi
lemari sebanyak 700 unit dan unit produksi meja sebanyak 500 unit, harga pokok produksi
dengan sistem konvensional yang dilakukan oleh UD HARAPAN JAYA ABADI yaitu untuk
lemari Rp 748.827,83/unit dan untuk meja sebesar Rp 462.421,03/unit. Laba kotor yang
terjadi dengan sistem konvensional adalah sebesar Rp 54.610.000 dan laba kotor yang di
dapat dengan perhitungan sistem activity based costing sebesar Rp 54.611.431,4. Sehingga
jelas terlihat bahwa sistem activity based costing menghasilkan laba yang cukup besar bila
dibandingkan dengan laba kotor yang diperoleh dengan menggunakan sistem konvnsional.
top related