analisis pengaruh celebrity endorser hengky …repository.radenintan.ac.id/4575/1/skripsi dwi novita...
Post on 20-Jun-2019
261 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER HENGKY KURNIAWAN
TERHADAP BRAND IMAGE BANANA FOSTER DITINJAU DARI
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Konsumen Banana Foster di Bandar Lampung)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
DWI NOVITA PUTRI
NPM. 1451010170
Program Studi : Ekonomi Syari’ah
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2018 M
i
ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER HENGKY KURNIAWAN
TERHADAP BRAND IMAGE BANANA FOSTER DITINJAU DARI
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Konsumen Banana Foster di Bandar Lampung)
Skripsi
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
dalam Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam
Oleh:
Dwi Novita Putri
NPM. 1451010170
Program Studi: Ekonomi Syari’ah
Pembimbing I : Syamsul Hilal, M.Ag
Pembimbing II : Madnasir, S.E., M.Si
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
RADEN INTAN LAMPUNG
1440 H / 2018 M
ii
ABSTRAK
Penduduk Indonesia yang beragam berdasarkan tingkat sosial akan
mempengaruhi gaya hidup salah satunya adalah pola konsumsi pangan. Fenomena
tersebut dapat dilihat dari kondisi persaingan saat ini yaitu pada industri kuliner atau
makanan yang semakin meningkat dan berkembang pesat khususnya di kota-kota
besar. Jenis kuliner yang sedang berkembang pesat di kota-kota besar tersebut berupa
usaha kuliner oleh-oleh khas daerah dari berbagai artis terkenal. Meningkatnya sektor
pariwisata Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang mendukung tumbuhnya
industri kuliner oleh-oleh saat ini. Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah
yang cukup banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena keindahan alam dan
budaya yang dimiliki oleh Provinsi Lampung. Hengky Kurniawan memilih Lampung
sebagai tempat untuk membuka usaha kuliner oleh-oleh dengan merek Banana Foster
Lampung. Banana foster Lampung merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang industri kuliner oleh-oleh kekinian yang menggunakan celebrity endorser
sebagai pendukung dalam kegiatan promosinya.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah celebrity endorser
Hengky Kurniawan mempengaruhi brand image banana foster Lampung? Dan
bagaimana etika promosi dalam ekonomi Islam tentang penggunaan celebrity
endorser terhadap brand image banana foster Lampung?
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser
terhadap brand image banana foster ditinjau dari perpektif ekonomi Islam, atribut
celebrity endorser yang meliputi trustworthiness, expertise, attractiveness, respect
dan similarity dari endorser banana foster yang bernama Hengky Kurniawan (HK).
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Penelitian diuji dengan
menggunakan metode analisis regresi linier berganda dilengkapi dengan uji F dan uji
T.
Hasil analisis menunjukan bahwa secara parsial variabel trustworthiness,
attractiveness, similarity berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel
expertise dan respect tidak berpengaruh secara signifikan. Namun, secara simultan di
dapat nilai hitung 42,785 dengan probabilitas 0,000 < 0,05 maka, secara bersama-
sama variabel trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
berpengaruh dan signifikan terhadap brand image banana foster.
Penggunaan celebrity endorser terhadap brand image banana foster Lampung
sudah sesuai dengan etika promosi dalam Islam yaitu dengan tidak mengobral
sumpah dalam berpromosi dan beriklan, jujur, menjaga agar selalu memenuhi akad
dan janji serta menghindari promosi palsu dalam mencapai keberhasilan membangun
brand image yang positif dibenak konsumen.
Kata kunci : Analisis Regresi Linier Berganda, Brand Image, Celebrity Endorser,
Banana Foster Lampung
iii
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat :Jalan Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung ( 0721) 703260
PERSETUJUAN
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER
HENGKY KURNIAWAN TERHADAP BRAND IMAGE
BANANA FOSTER DITINJAU DARI PERSPEKTIF
EKONOMI ISLAM (Studi pada Konsumen Banana Foster
di Bandar Lampung)
Nama Mahasiswa : Dwi Novita Putri
NPM : 1451010170
Program Studi : Ekonomi Syari’ah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
MENYETUJUI
Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung.
Pembimbing I, Pembimbing II,
Syamsul Hilal, M.Ag Madnasir, S.E., M.Si
NIP. 196909272001121001 NIP. 19750424 2002121001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Ekonomi Syari’ah
Madnasir, S.E., M.Si
NIP. 19750424 2002121001
iv
iv
KEMENTERIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
Alamat :Jalan Letkol H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung ( 0721) 703260
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul, “ANALISIS PENGARUH CELEBRITY ENDORSER
HENGKY KURNIAWAN TERHADAP BRAND IMAGE BANANA FOSTER
DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Konsumen
Banana Foster di Bandar Lampung)”. Disusun oleh : DWI NOVITA PUTRI,
NPM: 1451010170, Program Studi : Ekonomi Syari’ah, telah diujikan dalam sidang
munaqasyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung pada
Hari/Tanggal: Senin, 23 Juli 2018.
TIM MUNAQASYAH
Ketua Sidang : Dr. Moh. Bahrudin, M.A ( .............................. )
Penguji I : A. Zuliansyah, S.Si., MM ( .............................. )
Penguji II : Syamsul Hilal, M.Ag ( .............................. )
Sekretaris : Yusuf Bachtiar, M.E.I ( .............................. )
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Dr. Moh. Bahrudin, M.A
NIP. 195808241989031003
v
v
MOTTO
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang
yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka Itulah orang-orang
pendusta”. (QS. An-Nahl : 105)
vi
vi
PERSEMBAHAN
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT dan dari hati
yang terdalam, penulisan skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi dan saya cintai, Ibu Winarti
dan Bapak Arsa terima kasih atas segala cinta, doa, kesabaran, kasih
sayang, keikhlasan dan pengorbanan yang selama ini telah diberikan
kepada penulis, yang selalu memberikan semangat, cinta, kasih yang tulus,
dan senantiasa selalu mendoakan penulis. Berkat pengorbanan, jerih payah
dan motivasi yang selalu diberikan hingga terselesaikannya skripsi penulis.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Rahmat-Nya, kesehatan,
kemurahan rezeki dan keberkahan umur kepada kalian serta selalu dalam
lindungan Allah SWT. Aamiin ya Rabbal’alamin.
2. Tetehku Diah Ayu Fitriani dan Sepupuku Yulia Dinda Pertiwi yang sangat
kusayangi dan kucintai, yang selalu menghibur, selalu menjadi
inspirasi, mendukung dan selalu menghujani ku dengan do’a sehingga
menjadi semangat yang tiada henti untuk terus berjuang sehingga mampu
untuk menyelesaikan skripsi ini dengan semangat dan baik.
3. Almamater tercinta yang memberikan banyak ilmu, pengetahuan Rabbani
dan Islami serta pengalaman yang tak ternilai harganya, UIN Raden Intan
Lampung semoga semakin melambung tinggi kejayaannya, berkualitas
dan berintegritas.
vii
vii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 04 November 1996,
putri kedua dari dua bersaudara ini merupakan buah kasih dari pasangan Ayahanda
Arsa dan Ibunda Winarti yang dianugerahi nama oleh kedua orang tua bernama Dwi
Novita Putri.
Jenjang pendidikan formal yang pernah penulis tempuh adalah:
1. TK Aisyiyah Bustanul Athfal Kedaton Bandar Lampung, lulus tahun 2002.
2. SD Al-Azhar 2 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2008.
3. SMP Negeri 5 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2011.
4. SMA Negeri 12 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2014.
5. Pada tahun 2014 penulis diterima dan aktif di Perguruan Tinggi Agama
Islam Negeri UIN Raden Intan Lampung dengan mengambil Program Studi
Ekonomi Syari’ah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Adapun penulis selama dalam perkuliahan pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Raden Intan Lampung, pernah mengikuti organisasi UKMF RISEF
sebagai anggota.
viii
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan, kesehatan dan petunjuk,
sehingga skripsi dengan judul “ANALISIS PENGARUH CELEBRITY
ENDORSER HENGKY KURNIAWAN TERHADAP BRAND IMAGE
BANANA FOSTER DITINJAU DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM
(Studi pada Konsumen Banana Foster di Bandar Lampung)” dapat diselesaikan.
Shalawat serta salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan
pengikut-pengikutnya yang setia.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
pada program Strata Satu (S1) Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi dan
Binis Islam UIN Raden Intan Lampung guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(SE) dalam bidang ilmu Ekonomi Islam.
Atas bantuan semua pihak dalam proses penyelesaian skripsi ini, tak lupa
dihaturkan terima kasih sedalam-dalamnya. Secara rinci ungkapan terima kasih itu
disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. H. Moh. Mukri, M.Ag, selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung.
Yang selalu memotivasi mahasiswa untuk menjadi pribadi yang berkualitas dan
menjunjung tinggi nilai-nilai Islami.
2. Dr. Moh. Bahrudin, M.A, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
UIN Raden Intan Lampung beserta Wakil Dekan 1, 2 dan 3.
ix
ix
3. Madnasir, S.E., M.S.I., selaku Ketua Jurusan Ekonomi Islam sekaligus sebagai
Pembimbing II yang senantiasa sabar dalam memberi arahan serta selalu
motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Syamsul Hilal, S.Ag., M.Ag., selaku pembimbing I yang telah mengarahkan
dengan sabar dan membimbing penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.
5. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan motivasi serta
ilmu yang bermanfaat kepada penulis hingga dapat menyelesaikan studi.
6. Bapak Reza Martian dan Ibu Fara Wijayanti selaku Marketing Banana Foster
Lampung yang telah membantu dan memberikan informasi serta bersedia
meluangkan waktunya kepada penulis hingga penulisan skripsi ini selesai.
7. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
dan Institut yang telah memberikan informasi, data, referensi, dan lain-lain.
8. Sahabatku, yang tak pernah lelah menemani dan membantu dalam suka dan
duka Desi Andriyani, Novi Fitria Ningsih, Hajarani Nur Shadrina, Avinda
Violleta Ovilia, Anisa Syahrani dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan
satu persatu yang selalu memberikan semangat sehingga skripsi ini selesai.
Bandar Lampung, Juli 2018
Penulis,
Dwi Novita Putri
1451010170
x
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
ABSTRAK ......................................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................................... iii
PENGESAHAN ................................................................................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
PERSEMBAHAN .............................................................................................. vi
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL.............................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul ...................................................................................... 1
B. Alasan Memilih Judul ............................................................................. 2
C. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 3
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 14
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................... 15
F. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................... 16
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pemasaran .............................................................................................. 18
1. Definisi Pemasaran............................................................................ 18
2. Strategi Pemasaran ............................................................................ 19
xi
xi
3. Bauran Pemasaran ............................................................................. 21
B. Celebrity Endorser.................................................................................. 31
1. Definisi Celebrity Endorser .............................................................. 31
2. Dimensi Celebrity Endorser ............................................................. 31
C. Brand Image ........................................................................................... 42
1. Definisi Brand Image ........................................................................ 42
2. Indikator Brand Image ...................................................................... 44
3. Manfaat Brand Image ....................................................................... 45
4. Brand Image dalam Perspektif Ekonomi Islam ................................ 46
D. Marketing Syari’ah ............................................................................... 52 1. Definisi Marketing Syari’ah .............................................................. 52
2. Konsep dan Karakteristik Marketing Syari’ah .................................. 55
3. Promosi dalam Ekonomi Islam ......................................................... 65
E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 75
F. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 77
G. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 80
H. Hipotesis ................................................................................................. 81
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan Penelitian............................................................. 82
B. Sumber Data .......................................................................................... 83
C. Instrumen Pengumpulan Data ............................................................. 84
D. Populasi dan Sampel ............................................................................. 87
E. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data ................................................ 90
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data ................................................................................... 99
1. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................... 99
2. Gambaran Umum Responden ........................................................ 104
3. Gambaran Distribusi Jawaban Responden ..................................... 110
B. Hasil Analisis Data ............................................................................. 117
1. Uji Validitas ................................................................................... 117
2. Uji Reliabilitas ............................................................................... 122
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 123
C. Hasil Uji Hipotesis .............................................................................. 126
1. Tehnik Analisis Regresi Linier Berganda ...................................... 126
2. Uji F ............................................................................................... 129
3. Uji T ............................................................................................... 130
4. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 133
xii
xii
D. Analisis dan Pembahasan Hipotesis ................................................. 135
1. Celebrity Endorser terhadap Brand Image ................................... 135
2. Etika Promosi dalam Ekonomi Islam tentang Penggunaan
Celebrity Endorser terhadap Brand Image Banana Foster
Lampung........................................................................................ 141
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ......................................................................................... 146
B. Saran ................................................................................................... 147
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
xiii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut
Kelompok Barang (rupiah) untuk Makanan Jadi Tahun 2013-2017
pada kota-kota di Indonesia ............................................................. 4
2. Tabel 1.2 Jenis Usaha Oleh-Oleh Khas Daerah dari Berbagai Artis
Indonesia .......................................................................................... 5
3. Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................... 86
4. Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 105
5. Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia ..................... 106
6. Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan ............ 107
7. Tabael 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir ........................................................................................ 108
8. Tabel 4.5 Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan per
bulan (Rp) ..................................................................................... 109
9. Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Trustworthiness (X1)..................................................................... 110
10. Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Expertise (X2) ............................................................................... 111
11. Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Attractiveness (X3) ........................................................................ 113
xiv
xiv
12. Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Respect (X4) .................................................................................. 114
13. Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Similarity (X5)............................................................................... 115
14. Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel
Brand Image (Y) ........................................................................... 116
15. Tabel 4.12 Hasi Uji Validitas Variabel Trustworthiness (X1) ..... 118
16. Tabel 4.13 Hasi Uji Validitas Variabel Expertise (X2) ................ 119
17. Tabel 4.14 Hasi Uji Validitas Variabel Attractiveness (X3) ......... 119
18. Tabel 4.15 Hasi Uji Validitas Variabel Respect (X4) ................... 120
19. Tabel 4.16 Hasi Uji Validitas Variabel Similarity (X5) ................ 121
20. Tabel 4.17 Hasi Uji Validitas Variabel Brand Image (Y) ............ 121
21. Tabel 4.18 Hasil Uji Reliabilitas .................................................. 123
22. Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas ................................................... 124
23. Tabel 4.20 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................... 125
24. Tabel 4.21 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................... 126
25. Tabel 4.22 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 127
26. Tabel 4.23 Hasil Uji F .................................................................. 130
27. Tabel 4.24 Hasil Uji T .................................................................. 131
28. Tabel 4.25 Hasi Uji Koefisien Determinasi (R2) .......................... 134
xv
xv
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................. 80
2. Gambar 4.1 Struktur Organisasi Banana Foster Lampung .......... 104
xvi
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran 1: Kuesioner Penelitian
2. Lampiran 2: Data Jawaban Responden Banana Foster Lampung
3. Lampiran 3 : Data untuk Regresi Linier Berganda
4. Lampiran 4 : Output Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
5. Lampiran 5 : Output Hasil Uji Komorlov (Normalitas)
6. Lampiran 6 : Output Hasil Uji VIF dan Tolerance (Multikolinearitas)
7. Lampiran 7: Output Hasil Uji Glejser (Heteroskedastisitas)
8. Lampiran 8 : Output Olah Data dengan Menggunakan Hasil Uji
Analisis Regresi Berganda
9. Lampiran 9 : Daftar Wawancara
10. Lampiran 10 : Distribusi Nilai rtabel
11. Lampiran 11 : Distribusi Nilai ttabel
12. Lampiran 12 : Kartu Konsultasi Skripsi
13. Lampiran 13 : Surat Keputusan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam UIN Raden Intan Lampung Nomor 06 Tahun 2018
14. Lampiran 14: Surat Permohonan Riset
15. Lampiran 15: Surat balasan pra riset dari Banana Foster
Lampung
BAB I
PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul
Untuk memudahkan dan menghindari kesalah pahaman dalam
memahami isi makna dari skripsi ini dengan judul: Analisis Pengaruh
Celebrity Endorser Hengky Kurniawan Terhadap Brand Image Banana
Foster ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Konsumen
Banana Foster di Bandar Lampung), maka untuk penjelasan singkatnya
berupa istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini, yaitu:
Analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan atau
perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya
(sebab musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya).1
Pengaruh adalah keadaan ada hubungan timbal balik, atau hubungan
sebab akibat antara apa yang mempengaruhi dengan apa yang di pengaruhi.
Dua hal ini adalah yang akan dihubungkan dan dicari apa ada hal yang
menghubungkannya.2
Celebrity endorser adalah salah satu metode promosi yang paling
popular di dunia, dengan menggunakan selebriti yang menarik,
1Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Semarang: WidyaKarya,
2017), h.43. 2Departemen Pendidikan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Gramedia, 2007), h. 78.
menyenangkan dan dapat dipercaya oleh publik yang dituju sehingga produk
yang dipromosikan menjadi diketahui dan dikenal.3
Brand Image adalah sekumpulan ingatan, kesan pada suatu merek
yang terbentuk di benak konsumen, Brand Image merupakan hasil dari
pandangan atau penelitian konsumen terhadap suatu brand baik atau buruk.4
Ekonomi Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari
masalah-masalah ekonomi rakyat yang penerapannya dengan nilai-nilai
Islam.5
Berdasarkan penjelasan dari istilah-istilah di atas, maka dapat
ditegaskan bahwa yang dimaksud dari judul ini adalah suatu penlitian
mengenai analisis pengaruh celebrity endorser Hengky Kurniawan terhadap
brand image banana foster pada konsumen banana foster di Bandar Lampung
yang ditinjau dari Perspektif Ekonomi Islam.
B. Alasan Memilih Judul
1. Alasan Objektif
a. Secara objektif, penulis ingin melakukan penelitian ini karena banana
foster merupakan pelopor pertama oleh-oleh khas daerah kekinian
yang berada di Lampung, yang didirikan oleh Hengky Kurniawan
3Kanuk, Leslie Lazar, Celebrity in the 21
ST (Century, 2011), h. 272.
4Freddy Rangkuti, The Power of Brands (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h.43.
5Mustafa Edwin Nasution, et. al. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, cet. 3 (Jakarta:
Prenada Media Group, 2010), h. 15.
selaku sosok celebrity endorser yang mempengaruhi brand image dari
produk banana foster.
b. Judul skripsi ini dipilih dikarenakan keingintahuan penulis untuk
menganalisis bagaimana pengaruh celebrity endorser Hengky
Kurniawan terhadap brand image banana foster yang merupakan
usaha oleh-oleh kuliner yang terbilang baru dan saat ini telah
berkembang pesat yang bertujuan untuk membantu para pengusaha
dalam mengembangkan usahanya.
2. Alasan Subjektif
a. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini sesuai dengan studi
ilmu yang penulis pelajari selama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam yaitu Program Studi Ekonomi Syari‟ah.
b. Banyaknya referensi yang mendukung sehingga dapat mempermudah
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
C. Latar Belakang Masalah
Penduduk Indonesia yang beragam berdasarkan tingkat sosial akan
mempengaruhi gaya hidup salah satunya adalah pola konsumsi pangan.
Fenomena tersebut dapat dilihat dari kondisi persaingan saat ini yang terjadi
pada produk makanan dan minuman jadi (food and beverages) seperti kue dan
roti. Makanan dan minuman jadi (food and beverages) menjadi alternatif yang
sangat diminati oleh masyarakat saat ini, terutama mereka yang berdomisili di
daerah perkotaan.
Masyarakat di daerah perkotaan yang serba sibuk mulai mengikuti
pola hidup masyarakat kota-kota besar di negara lain dengan mengubah pola
konsumsinya ke arah yang lebih praktis dan efisien termasuk dalam hal
pemenuhan kebutuhan pangan. Tingginya konsumsi masyarakat untuk jenis
makanan jadi dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1
Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang
(rupiah) untuk Makanan Jadi Tahun 2013-2017 pada Kota-Kota di
Indonesia6
Tahun Jumlah
2013 130.449
2014 142.784
2015 145.416
2016 177.775
2017 220 882
Sumber: BPS Nasional (2018), diolah
Meningkatnya pengeluaran untuk makanan jadi, memberikan peluang
bagi industri pengolahan makanan jadi untuk mengembangkan bisnisnya.
Fenomena tersebut dapat dilihat juga dari kondisi persaingan saat ini yaitu pada
6BPS 2018, “Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang (rupiah)
untuk Makanan Jadi Tahun 2013-2016” (On-line), tersedia di:
https://www.bps.go.id/statictable/2014/12/18/966/rata-rata-pengeluaran-per-kapita-sebulan-menurut-
kelompok-barang-rupiah-2013-2017.html (15 Maret 2018).
industri kuliner atau makanan yang semakin meningkat dan berkembang pesat
khususnya di kota-kota besar. Jenis kuliner yang sedang berkembang pesat di
kota-kota besar tersebut berupa usaha kuliner oleh-oleh dari berbagai artis
terkenal seperti pada tabel berikut:
Tabel 1.2
Jenis Usaha oleh-oleh khas daerah dari berbagai artis Indonesia7
No. Jenis Usaha Pemilik
1. Strudel Malang Teuku Wisnu
2. Queen Apple Malang Farah Quinn
3. Jogja Scrummy Dude Herlino
4. Mamahke Jogja Zaskia Adya Mecca
5. Medan Napoleon Irwansyah
6. Surabaya Snowcake Zaskia Sungkar
7. Surabaya Patata Ria Ricis & Oki Setiana Dewi
8. Makassar Baklave Irfan Hakim
9. Bosang Makassar Ricky Harun
10. Bandung Makuta Laudya Cynthia Bella
11. Bandung Kanaya Amy Qanita dan Keluarga
12. Princess Cake Syahrini
13. Bogor Raincake Shireen Sungkar
14. Cirebon Sultana Indra Bekti
15. Cirebon Kelana Ussy Pratama
16. Lamington Pontianak Glenn Alienski
17. Queenroll Palembang Sandra Dewi
18. Gigi Eat Cake Nagita Slavina & Raffi Ahmad
19. Solo Pluffy Jessica Mila
20. Vava Cake Titi Kamal
21. Semarang Wife Cake Chelsea Olivia
7Muhammad Irzal Adiakurnia, “Ini Dia 24 Oleh-oleh Kekinian Milik Artis di Berbagai
Kota” (On- line), tersedia di : http://travel.kompas.co/read/2017/07/08/10040052/ini.dia.24.oleh-
oleh.kekinian.milik.artis.diberbagai.kota.htm (08 Juli 2017).
22. Jambi Jambe Sarwendah
23. Lampung Banana Foster Hengky Kurniawan
24. Pisjo Cake Arzeti Bilbina
Meningkatnya sektor pariwisata Indonesia juga menjadi salah satu faktor
yang mendukung tumbuhnya industri kuliner oleh-oleh saat ini. Provinsi Lampung
merupakan salah satu daerah yang cukup banyak dikunjungi oleh para wisatawan
karena keindahan cagar alam dan budaya yang dimiliki oleh Provinsi Lampung.8
Para wisatawaan yang berkunjung biasanya membeli produk kerajinan atau oleh-
oleh khas daerah tersebut sebagai buah tangan yang akan diberikan kepada sanak
saudara yang mereka miliki.
Lampung memiliki komoditi perkebunan pisang dengan kualitas baik,
dimana pisang merupakan salah satu potensi unggul di Lampung. Seorang artis,
yaitu Hengky Kurniawan memilih Lampung sebagai tempat untuk membuka usaha
kuliner oleh-oleh dengan merek Banana Foster Lampung. Keunggulan produk
banana foster yaitu dibuat dari pisang terbaik dan diproses dengan kualitas terbaik.
Persaingan di antara industri makanan olahan khususnya produk oleh-oleh
khas daerah menjadi suatu tantangan tersendiri bagi setiap pelaku usaha untuk
mampu mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Posisi Banana Foster
yang merupakan pelopor pertama oleh-oleh khas daerah yang berada di Lampung
yang kemudian disusul oleh Gading Cake Lampung memerlukan strategi yang tepat
8Andika Syamsul Hudha, “Pengaruh Citra Merek pada Niat Beli Oleh-Oleh Keripik Pisang
Askha Jaya di Bandar Lampung”. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, Lampung,
2016), h. 1.
untuk dapat digunakan dalam mengembangkan usahanya sehingga perusahaan
dituntut untuk mampu melakukan berbagai upaya guna mendapatkan perhatian dari
konsumen, serta mampu meraih pangsa pasar terbesar dalam persaingan, sehingga
penjualan Banana Foster akan terus meningkat.
Untuk mencapai hal-hal tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang mudah
karena situasi pasar yang sulit diprediksi. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu
memilih strategi pemasaran yang tepat dalam memasuki persaingan tersebut. Salah
satu upaya atau strategi yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menarik
perhatian (calon) konsumen dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan
pemberian informasi tentang produk. Agar produk yang ditawarkan pemasar melalui
media iklan memiliki daya tarik bagi calon konsumen, maka diperlukan dukungan
celebrity endorser sebagai penyampai pesan dalam iklan.9
Celebrity endorser adalah tokoh (aktor, penghibur, atlet) yang dikenal
masyarakat karena prestasinya di dalam bidang-bidang yang berbeda dari golongan
produk yang didukung.10
Penggunaan celebrity sebagai bintang iklan bertujuan
untuk memperoleh perhatian dari masyarakat yang pada akhirnya akan
mendatangkan tanggapan yang positif. Banyak masyarakat yang menganggap
bahwa selebriti menjadi seorang panutan dalam menggunakan produk yang sangat
9Shabrina Aqmarina, Srikandi Kumadji Dan Andriani Kusumawati, “Pengaruh Celebrity
Endorser Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei Pada
Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Angkatan 2013 Dan 2014 Konsumen
Produk Kosmetik Wardah)”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 39 No. 2 Oktober (2016) 10
Shimp, Terence A, Periklanan Promosi aspek tambahan komunikasi Terpadu, Jilid I Edisi
ke 5 (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 460.
dikagumi. Dampak periklanan dengan adanya keberadaan selebritis mempunyai
nilai positif tersendiri bagi suatu produk.11
Brand Image adalah sekumpulan ingatan, kesan pada suatu merek yang
terbentuk di benak konsumen, brand image merupakan hasil dari pandangan atau
penelitian konsumen terhadap suatu brand baik atau buruk.12
Brand seperti manusia
dapat berupa gagasan yang mempunyai masing-masing personality.
Hengky Kurniawan merupakan seorang aktor berkewarganegaraan
Indonesia. Dia memulai karier pada tahun 2002, yang merupakan awal dari
kesuksesannya dalam bermain film dan membintangi beberapa sinetron yang
membuat namanya mulai dikenal masyarakat. Pada tahun 2015, nama Hengky
kembali muncul dengan menikahi seorang Sonya Fatmala hingga saat ini.13
Kemudian pada tahun 2017, Hengky Kurniawan resmi membuka bisnis kuliner
oleh-oleh banana foster di Lampung.14
Kepopuleran Hengky Kurniawan sebagai selebriti tentu akan membentuk
image terhadap produk yang dijualkan. Suatu produk yang memiliki brand image
yang positif akan menimbulkan persepsi yang baik di mata konsumen. Keberhasilan
upaya membangun brand image sangat ditentukan oleh persepsi konsumen terhadap
selebriti yang menjadi ikon suatu produk.
11
Tia Mega Putri. “Peran Endorser Selebriti Instagram dalam Menaikan Brand Awareness
suatu Produk”. (On-line), tersedia di : http://www.isigood.com/wawasan/peran-endrorser-selebriti-
instagram-dalam-menaikan-brand-awareness-suatu-produk/.htm (November 2016). 12
Freddy Rangkuti, The Power of Brands (Jakarta:PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004), h. 43. 13
“Profil Hengky Kurniawan” (On-line), tersedia di: https://tirto.id/m/hengky-kurniawan-
chova-biw (16 Maret 2018). 14
Wawancara tanggal 24 April 2018 pukul 11.25 WIB
Sosok celebrity endorser sangat mendukung efektifitas penyampaian pesan
melalui iklan atau promosi dan membangun citra positif dalam benak konsumen dan
pentingnya peran dari celebrity endorser dalam pembentukan brand image.15
Dalam Islam perdagangan diperbolehkan, karena dengan perdagangan dapat
menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan mereka, baik itu kebutuhan penjual
maupun kebutuhan pembeli. Penjual mempunyai kebutuhan untuk memperoleh
profit yang maksimal, sedangkan pembeli untuk memenuhi kebutuhan serta
keinginanya.
Dalam QS. An-Nisaa : 5 : 29 Allah SWT berfirman :
Artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan
yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu, dan janganlah
kamu membunuh dirimu sendiri; Sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang Kepadamu”.16
Ayat ini dengan tegas melarang orang memakan harta orang lain atau
hartanya sendiri dengan jalan batil, artinya tidak ada haknya. Memakan harta
15
Dian Marselina, “Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada Kosmetik
Wardah di Bogor”. (Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor, 2017), h. 3. 16
Departemen agama RI, Al-Qur‟an dan terjemahannya, CV J-ART, h. 83.
sendiri dengan jalan batil ialah membelanjakan hartanya pada jalan maksiat.
Memakan harta orang lain dengan jalan batil ada berbagai caranya, seperti
pendapat Suddi, memakannya dengan jalan riba, judi, menipu, dan
menganiaya. Menurut Hasan dan Ibnu Abban, memakan harta orang lain
dengan tidak ada pergantian. Termasuk juga dalam jalan yang batil ini segala
jual beli yang dilarang syara’, yang tidak termasuk ialah, jalan perniagaan
yang saling „berkeridhaan‟ (suka sama suka) diantaramu, yakni dari kedua
pihak. Sudah tentu perniagaan yang dibolehkan oeh syara’.17
Ayat ini menjadi pedoman yang penting bagi para pebisnis muslim
dalam menjalankan usahanya. Sehingga pebisnis muslim senantiasa menjauhi
cara-cara yang batil dalam usahanya, dan menjauhi segala macam bentuk riba
dalam memperoleh keuntungan. Sebagaimana tujuan akhir ekonomi Islam
yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat (falah) melalui suatu tata
kehidupan yang baik dan terhormat (hayyah thayyibah). 18
Rasulullah telah melarang pebisnis melakukan perbuatan yang tidak
baik dan menganjurkan untuk selalu menepati janji dan tidak curang dalam
pemasaran termasuk dalam penentuan kualitas dan kuantitas barang dan
jasa.19
Manusia merupakan pusat pengendalian persaingan bisnis. Ia akan
menjalankan bisnisnya terkait dengan pandangannya tentang bisnis yang
17
Abdul Halim Hasan, Tafsir Al-Ahkam. Edisi 1, Cet.1 (Jakarta: Kencana, 2006), h. 258. 18
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam Indonesia
Yogyakarta, Ekonomi Islam, Edisi 1, Cet. 6 (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2014), h. 54. 19
Idri, Hadis Ekonomi Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi, Edisi Pertama, Cet. Ke 1
(Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h. 283.
digelutinya. Bagi seorang muslim, bisnis yang dia lakukan adalah dalam
rangka memperoleh dan mengembangkan kepemilikan harta. Tugas manusia
adalah melakukan usaha mendapatkan rezeki dengan cara yang sebaik-
baiknya. Salah satunya dengan jalan berbisnis. Ia tidak takut sedikit pun akan
kekurangan rezeki itu “diambil” pesaingnya.20
Sebagaimana yang telah diterangkan di dalam Q.S Al-Mulk (67) : 15
Artinya:
“Dialah yang menjadikan bumi ini mudah bagi kamu, maka
berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari
rezeki-Nya. Dan, hanya kepada-Nya kamu (kembali setelah)
dibangkitkan”.21
Allah Ta‟ala berfirman, “Dialah yang telah menjadikan bumi itu
mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya.” Yaitu,
melanconglah ke berbagai penjuru bumi yang kamu inginkan untuk membawa
berbagai macam hasil usaha, dan ketahuilah bahwa usaha kamu itu tidak akan
mendatangkan manfaat apa-apa melainkan karena Allah telah
memudahkannya bagimu. Itulah sebabnya Allah Ta‟ala berfirman. “Dan
makanlah sebagian dari rezeki-Nya.” Maka berusaha dalam memperoleh
20
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami
(Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 92. 21
Departemen Agama RI. Al- Qur‟an dan terjemahannya (Bandung: CV. Diponegoro, 2005),
h. 563.
sarana tidak bertentangan dengan kewajiban bertawakal kepada Allah. “Dan
hanya kepada-Nyalah kamu dibangkitkan.” Yaitu, kepada-Nyalah semua akan
kembali.22
Keyakinan bahwa rezeki semata-mata datang dari Allah SWT akan
menjadi kekuatan ruhiyah bagi seorang pembisinis muslim. Keyakinan ini
menjadi landasan sikap tawakal yang kokoh dalam berbinis. Selama berbisnis,
ia senantiasa sandarkan segala sesuatunya kepada Allah. Manakala bisnisnya
memenangkan persaingan, ia bersyukur. Sebaliknya, ketika terpuruk dalam
bersaing, ia bersabar. Seorang muslim akan memandang berbisnis sebagai
pelaksanaan perintah Allah untuk bertebaran di muka bumi dalam mencari
karunia-Nya. Karena itu, tidak terpikir olehnya untuk menghalalkan segala
cara untuk sekedar “memenangkan” persaingan. Baginya, yang disebut
persaingan adalah berebut menjadi terbaik. Terbaik di hadapan Allah yang
dicapai dengan cara sekuat tenaga untuk tetap setia menaati setiap aturan-Nya
dalam berbisnis, sedangkan terbaik dihadapan manusia dengan menjalankan
bisnis dengan produk yang bermutu, harga bersaing, dan dengan pelayanan
total.23
Prinsip dasar yang diterapkan dalam Islam mengenai perdagangan dan
niaga adalah tolak ukur dari kejujuran, kepercayaan dan ketulusan.
22
Muhammad Nasib Ar-rifa‟i, Kemudahan Dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 4
(Jakarta: Gema Insani Press, 2000), h. 766. 23
Muhammad Ismail Yusanto, Muhammad Karebet Widjajakusuma, Menggagas Bisnis Islami
(Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 93.
Pengamatan itu dapat dilakukan baik kaitannya dengan perilaku perseorangan,
kelembagaan dan kemasyarakatan. Dalam berpromosi atau beriklan janganlah
mudah mengucapkan janji sekiranya janji tersebut tidak bisa ditepati. Seperti
dalam (HR. Ibnu Majah 1808-2239) Shahih. At-Ta‟liq Ar-Raghib (3/31).
Muslim.55 :
ع صلى للا سمع رسىل للا وسلم قىل عه أب قتادة الوصاري أو ل
ىفق ثم محق رواي مسلم و الىسائ ع فإو إاكم وكثرة ا لحلف ف الب
Artinya:
“Dari Abu Qotadah Al-Anshori, bahwasanya ia mendengar
Rasulullah SAW bersabda: Hati-hatilah dengan banyak bersumpah
dalam menjual dagangan karena ia memang melariskan dagangan,
namun malah menghapuskan (keberkahan)”.24
Hengky Kurniawan sebagai profil yang membuka usaha kuliner oleh-
oleh Banana Foster Lampung dan sekaligus menjadi sosok celebrity endorser
harus memiliki prinsip dasar yang telah diterapkan dalam Islam, guna
mencapai keberhasilan dalam membangun brand image para konsumen. Islam
telah mengatur cara berbisnis yang baik, baik secara teoritis maupun dalam
prakteknya. Disini ditegaskan, bahwa pengusaha muslim harus bersikap adil
antara menekuni profesi dengan mengingat Allah SWT.
Rasulullah SAW juga berjanji bagi setiap muslim yang bekerja secara
profesional dalam bidangnya termasuk bisnis kuliner. Seperti dalam (HR.
Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334) :
24
Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Shahih Sunan Ibnu Majah Buku 2 (Jakarta: Pustaka
Azzam, 2007), h. 322.
وسلم: إن للا عىها قالت: قال رسىل للا صلى للا عل عه عائشت رض
تعالى حب إذا عمل أحدكم عمال أن تقى )رواي الطبرو والبهق( للاArtinya:
dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah S.A.W. bersabda:
“Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja,
mengerjakannya secara profesional”.25
Inilah beberapa hal yang menggambarkan urgensi celebrity endorser
dalam promosi produk kuliner yang selanjutnya akan dirumuskan dalam
rumusan masalah pada sub bab berikutnya.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka
timbul pertanyaan-pertanyaan yang akan dianalisis dalam penelitian ini yaitu:
1. Apakah Celebrity Endorser Hengky Kurniawan mempengaruhi Brand
Image Banana Foster Lampung?
2. Bagaimana Etika Promosi dalam Ekonomi Islam tentang Penggunaan
Celebrity Endorser terhadap Brand Image Banana Foster Lampung?
25
“Anjuran Islam tentang Etos Kerja dan Profesionalisme” (On–line ), tersedia di:
http://www.nu.or.id/post/read/63870/anjuran-islam-tentang-etos-kerja-dan-profesionalisme.htm (26
November 2015).
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:
a. Untuk menganalisis pengaruh celebrity endorser Hengky Kurniawan
terhadap brand image banana foster pada konsumen banana foster di
Bandar Lampung.
b. Untuk mengetahui bagaimana etika promosi dalam Ekonomi Islam
tentang penggunaan celebrity endorser terhadap brand image banana
foster Lampung.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini akan berguna bagi :
1) Diharapkan penelitian ini nantinya, dapat memperkaya studi
tentang Ekonomi Syari‟ah, khususnya yang terkait dengan
penggunaan celebrity endorser.
2) Menyajikan suatu wawasan khususnya tentang penelitian yang
menekankan pada pengaruh celebrity endorser Hengky
Kurniawan terhadap brand image banana foster.
3) Bagi perusahaan, diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan
dalam rangka penelitian celebrity endorser yang tepat dan pada
akhirnya akan memberikan image yang baik dan positif.
b. Manfaat Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini akan berguna bagi :
1) Bagi para akademisi, penelitian ini dapat menyajikan informasi
mengenai analisis pengaruh celebrity endorser Hengky Kurniawan
terhadap brand image banana foster.
2) Bagi para peneliti, memberikan kontribusi terhadap
pengembangan literatur penelitian analisis pengaruh pengaruh
celebrity endorser Hengky Kurniawan terhadap brand image
banana foster.
3) Bagi para praktisi, penelitian ini memiliki implikasi sebagai bahan
pertimbangan kebijakan dalam menghadapi dan memahami
seberapa pentingnya celebrity endorser terhadap brand image
banana foster.
F. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan dari penelitian, maka
penelitian ini hanya difokuskan kepada bagaimana promosi produk Banana
Foster dengan menggunakan celebrity endorsernya yaitu Hengky Kurniawan
akan berpengaruh terhadap brand image, selain itu untuk mengetahui atribut
dari endorser yang mempengaruhi Brand Image Banana Foster serta
bagaimana pandangan konsep bisnis Islam tentang penggunaan celebrity
endorser terhadap brand image banana foster Lampung. Responden dalam
penelitian ini adalah masyarakat Bandar Lampung yang mengikuti akun
instagram Banana Foster Lampung dan masyarakat Bandar Lampung yang
sudah pernah membeli Banana Foster Lampung.
BAB III
METODEDAN TEHNIK PENELITIAN
A. Metode (Pendekatan) Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pedekatan
penelitian secara kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang
dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.1
Jenis penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research),
yaitu pengamatan langsung ke obyek yang diteliti guna mendapatkan data
yang relevan.2 Menurut sudut tujuan bidangnya penelitian ini masuk dalam
kategori penelitian ekonomi. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif analisis, yaitu penelitian yang berusaha untuk
menuturkan pemecahan masalah yang ada sekarang berdasarkan data-data,
jadi ia juga menyajikan data, menganalisis serta menginterprestasi.3 Selain itu
penulis juga menggunakan peneltian kepustakaan (liberary research) guna
membantu melengkapi data dalam penelitian ini. Penelitian kepustakaan
1Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h. 8.
2Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2008), h. 32.
3Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 44.
83
adalah penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data serta
informasi dengan bermacam-macam material yang terdapat di ruang
perpustakaan, berupa buku-buku serta dokumen.4
Penelitian ini bersifat asosiatif, Penelitian asosiatif adalah suatu
metode penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara satu
variabel ke variabel lainnya, serta menguji dan menggunakan kebenaran suatu
masalah pengetahuan.5 yaitu untuk mencari hubungan atau pengaruh antara
satu variabel dengan variabel yang lain. Asosiatif yang penulis maksudkan
adalah penelitian yang menunjukkan ada tidaknya pengaruh yang signifikan
antara celebrity endorser dengan brand image.
B. Sumber Data
Untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh dalam
penelitian ini, sumber data yang penulis gunakan adalah sebagai berikut:
1. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari responden
atau obyek yang diteliti atau ada hubungannya dengan obyek yang
diteliti. Data tersebut bisa diperoleh langsung dari personel yang diteliti
dan dapat pula berasal dari lapangan.6 Sumber data primer dalam
penelitian ini diperoleh secara langsung dari masyarakat Bandar Lampung
yang mengikuti akun instagram Banana Foster Lampung dan masyarakat
4Kartini Kartono,Pengantar Metode Riset Sosial (Bandung: Alumni, 1986), h. 27.
5Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendidikan Kualitatif Kuantitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, 2012), h. 57. 6Pabundu Tika, Metodologi Riset Bisnis (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), h. 57.
84
Bandar Lampung yang sudah pernah membeli Banana Foster Lampung
menggunakan metode survei dengan teknik kuesioner yang diberikan
secara langsung kepada responden.
2. Data Sekunder, yaitu data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang atau instansi di luar dari peneliti sendiri.7 Data
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui berbagai
data dari catatan-catatan, dokumen, laporan, artikel-artikel dari internet
serta berbagai referensi mengenai penggunaan celebrity endorser Hengky
Kurniawan terhadap brand image banana foster Lampung.
C. Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat peretanyaan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya. Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumlah
responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat
berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup atau terbuka.8 Teknik ini
dilaksanakan dengan memberikan petanyaan terstruktur kepada responden
yang disajikan dalam bentuk daftar pertanyaan tertutup untuk memudahkan
penelitian dalam melakukan analisis data. Survey dilakukan dengan
7Ibid, h. 58.
8Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
142.
85
membagikan kuisioner yang disebarkan kepada responden dengan
serangkaian pertanyaan mengenai celebrity endorser dan brand image.
Pengisian kuisioner dilakukan secara self-administered questionare, yaitu
responden diminta untuk menjawab sendiri kuisioner yang telah dibuat
peneliti.9
Adapun skala yang dipakai adalah skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau
sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena
sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian.
Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, atau suatu perilaku.
Metode ini merupakan metode penskalaan pernyataan sikap dengan
menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan skala. Pada skala
likert, kuantifikasi dilakukan dengan menghitung respon kesetujuan atau
ketidaksetujuan dalam suatu kontinum terhadap obyek sikap tertentu.
Artinya, pertanyaan yang disusun peneliti memiliki kategori positif dan
9Neuman, W. Lawrence, “Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches” (Boston: Pearson Education, 2003), h. 60.
86
negatif.10
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.11
Sementara
untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor:
Tabel 3.112
Skala Likert
No Pilihan Jawaban Skor
1 Sangat setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Ragu-Ragu (RG) 3
4 Tidak setuju (TS) 2
5 Sangat tidak setuju (STS) 1
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 93
2. Metode wawancara
Metode wawancara adalah bentuk komunikasi verbal atau semacam
percakapan yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang berhubungan
dengan penelitian yang dilaksanakan. Wawancara tersebut dimaksudkan
untuk mendapatkan data dan informasi secara valid dari sumber data dan
informasi yang disebutkan di atas, dilakukan dengan mengajukan
10
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah, Panduan Modern Penelitian Kuantitatif (Bandung:
Alfabeta, 2013), h. 74. 11
Ibid, h. 93. 12
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2011), h.
93
87
peretanyaan-pertanyaan secara struktur kepada sumber data.13
Wawancara
adalah proses tanya-jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan
dimana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung
informasi-informasi atau keterangan-keterangan.14
Menurut prosedurnya
jenis wawancara penelitian ini ialah wawancara bebas terpimpin.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data-data tentang
gambaran umum perusahaan dan memperoleh gambaran secara langsung
sehingga lebih memudahkan bagi peneliti dalam memahami permasalahan
khususnya mengenai celebrity endorser dan brand image.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.15
Dalam
penelitian ini populasi sasarannya adalah responden yang pernah membeli
produk banana foster Lampung. Jumlah populasi yang diambil adalah
banyaknya followers pada media sosial Instagram. Jumlah followers
tentunya akan selalu bertambah hingga mencapai tak terhingga, maka dari
13
Arikunto, Suharismi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta,
2002), h. 32. 14
Op. Cit, h.83. 15
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013),
h. 80.
88
itu, diambil jumlah followers banana foster di Instagram, yaitu sebanyak
55.200 orang populasi atau followers terhitung 5 Januari 2018.
2. Sampel
Sampel merupakan elemen populasi yang dipilih untuk mewakili
populasi dalam penelitian.16
Sampel dalam penelitian ini adalah jumlah dari
populasi yang dihitung nantinya dalam rumusan perhitungan sampel.
a. Kemampuan penelitian dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggunga oleh peneliti. Untuk penelitian
yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih
baik.17
Teknik sampel yang digunakan ini adalah purposive sampling yaitu
penelitian sekelompok subjek yang didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang
dipandang mempunyai sangkut-paut secara erat dengan ciri-ciri populasi
yang diketahui sebelumnya. Kriteria yang ditentukan peneliti adalah
seluruh konsumen yang pernah membeli banana foster Lampung dan
mengikuti akun instagram @bananafosterlampung karena disesuaikan
dengan studi penelitian penulis yaitu analisis pengaruh celebrity endorser
Hengky Kurniawan terhadap brand imagebanana foster yang ditinjau dari
16
Ibid, h. 180. 17
Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitian (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h. 134.
89
perspektif ekonomi Islam (studi pada konsumen banana foster di Bandar
Lampung) yang menggunakan celebrity endorser Hengky Kurniawan
selaku pemilik atau owner banana foster dan juga sebagai bintang iklan
produknya banana foster. Jadi ciri-ciri atau siat-sifat yang spesifik yang
ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci untuk pengambilan sampel.
Adapun sampel yang menjadi narasumber penelitian ini adalah 100
responden.
Perhitungan banyaknya sampel didasarkan pada perhitungan
persentase dari jumlah populasi terjangkau. Apabila subjek populasi lebih
dari 100, maka sampel dapat diambil 10% sampai 15%.18
Metode yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel adalah
menggunakan rumus Slovin yang dapat diterangkan sebagai berikut :
n = 𝑁
1+𝑁𝑒 ²
Keterangan :
n : Jumlah Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Persen kelonggaran karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir atau
diinginkan yaitu sebesar 10%.
Adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :
18
Kasmadi dan Nia Sunariah, Op. Cit, h. 66.
90
n = 55. 200
1+ 55. 200 x 0.1²
n = 99.8191 dibulatkan menjadi 100 responden.
E. Tehnik Pengolahan dan Analisis Data
1. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif, yakni alat
analisis yang menggunakan perhitungan untuk mengetahui sejauh mana
pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya.19
Menguji metode
analisis data, penulis perlu melakukan uji coba validitas dan reliabilitas
suatu jawaban responden atau yang dikenal dengan uji validitas, serta
mengukur tingkat reliabilitas suatu jawaban responden dari suatu
instrument pertanyaan dengan metode reliabilitas. Adapun lebih jelasnya
penulis akan paparkan definisi validitas dan reliabilitas berikut ini:
a. Uji Validitas
Analisis data primer, penulis tidak menggunakan rumus
validitas untuk menguji suatu instrumen dengan cara manual atau
menghitung manual dengan cara rumus, tapi menggunakan cara praktis
yaitu metode komputerisasi SPSS 17.0. Instrument dinyatakan valid
bila rhitung>rtabel . Dalam penelitian ini validitas telah ditentukan
19
Ibid., h. 91.
91
bahwasannya untuk rtabel sebesar0,195. Maka bila hasil uji nilai
instrument lebih besar dari rtabel mengartikan suatu instrument valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrument menggambarkan pada kemantapan alat
ukur yang digunakan.20
Suatu alat ukur dikatakan reliabel yang tinggi
atau dapat dipercaya, apabila alat ukur tersebut stabil. Sehinggan dapat
diandalkan dan dapat digunakan dalam peramalan. Dalam pandangan
positivistic (kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau
lebih penelitian objek yang sama menghasilkan data yang sama.21
Jadi,
dikatakan memiliki reliabilitas yang baik apabila alat ukur instrumen
tersebut selalu bisa memberikan hasil yang sama meskipun digunakan
berkali-kali baik oleh peneliti yang berbeda.
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas akan dilakukan
dengan menggunakan metode Crounbach Alpha pada program SPSS
17.0. Untuk pengujian ini peneliti juga akan menggunakan batasan nilai
sebesar 0,195. Jika nilai pada hasil reabilitas kurang dari 0,195 maka
hasil tersebut dikatakan tidak baik. Setelah tahap uji instrument data,
data dapat dikatakan valid atau reliabel, maka sebelum melakukan uji
pada regresi linier berganda akan diawali dengan uji asumsi klasik.22
20
Ibid., h. 89. 21
Op. Cit., h. 456. 22
Op. Cit., h. 99.
92
2. Teknik Analisis Regresi Berganda
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis regresi linier berganda. Secara umum, analisis regresi pada
dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen
(terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (bebas) dengan tujuan
untuk mengistemasi dan atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai
rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui.23
Analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian
dasar. Menurut bentuk analisis datanya, penlitian ini merupakan analisis
kuantitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat
analisis bersifat kuantitatif, yaitu menggunakan model-model, seperti
model matematika, (misalnya fungsi multivariat) model statistik, dan
ekonometrika. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-angka yang
kemudian dijelaskan dan diinterprestasikan dalam suatu uraian.24
a. Uji Asumsi Klasik
Untuk memberikan kepastian bahwa persamaan regresi yang
didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi, tidak bisa dan
23
Kasmadi dan Nia Sunariah, Op. Cit, h. 66. 24
Iqbal, Hasan, Analisis Data Penelitian dengan Statistik (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), h. 30.
93
konsisten.25
Uji ini digunakan untuk melihat ada tidaknya
penyimpangan asumsi model klasik yakni dengan pengujian
normalitas, multikolinielitas dan heteroskedastisitas.
1) Uji Normalitas
Pengujian normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, dilakukan dengan menggunakan analisis grafik
histogram dan penyebaran data yang terlihat dalam scatter plots
serta normal probability plot.26
Proses pengujian normalitas data
dilakukan dengan memperhatikan penyebaran data (titik) pada
Normal P-Plot of Regresion Standirdized Residual dari variabel
dependen, dimana:
a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
25
Priyatno, Dwi, Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20 (Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta, 2012), h. 143. 26
Imam Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:
Universitas Diponegoro, 2006), h. 110.
94
c) Jika nilai uji kolmogorov-smirnov memiliki nilai signifikansi > 0,05
maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
d) Jika nilai uji kolmogorov-smirnov memiliki nilai signifikansi < 0,05
maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
2) Uji Multikolinielitas
Uji Multikolinielitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas
(terikat).27
Variabel yang menyebabkan kemultilinieran dapat dilihat
dari nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 atau nilai VIF (Variance
Inflation Factor) yang lebih besar dari 10.
3) Uji Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap.28
Maka disebut homoskedastisitas.
Disamping itu dapat dilakukan uji Glejser yang meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen
signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada
indikasi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah varian
residualnya bersifat homoskedastisitas atau tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
27
Priyatno, Dwi, Op.Cit., h. 151. 28
Ibid., h. 158.
95
Metode yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya gejala
heteroskedastisitas dalam penelitian ini dengan menggunakan uji
Glejser. Dasar pengambilan keputusannya adalah dengan
membandingkan nilai signifikasi variabel independen dengan nilai
tingkat kepercayaan (ɑ = 0,05). Apabila nilai signifikasi lebih besar dari
nilai ɑ (sig > ɑ), maka dapat disimpulkan bahwa pada model regresi
tidak terdapat gejala heteroskedastisitas.
Tahap-tahap uji diatas telah dipenuhi, maka sampailah kepada
teknik analisis data regresi linier berganda. Teknik ini dikhususkan
untuk menganalisis pengaruh dari banyaknya variabel independen (X)
Celebrity Endorser, (X1) Trustworthiness (Kepercayaan), (X2)
Expertise (Keahlian), (X3) Attractiveness (Daya Tarik), (X4) Respect
(Kualitas dihargai), (X5) Similarity (Persamaan) terhadap variabel
dependen Brand Image (Y).
b. Persamaan Regresi Linier Berganda
Adapun mengenai alat yang digunakan adalah analisis regresi
berganda yaitu analisis yang digunakan untuk memprediksi pengaruh
dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat yang dinyatakan
dengan persamaan:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + e
96
Keterangan:
Y = Variabel Dependen yaitu Brand Image
b1,b2,b3,b4,b5 = Koefisien regresi variabel independen
a = Nilai Konstanta
X = Variabel Independen (variabel bebas) meliputi:
X1 = Trustworthiness (Kepercayaan)
X2 = Expertise (Keahlian)
X3 = Attractiveness (Daya Tarik)
X4 = Respect (Kualitas dihargai)
X5 = Similarity (Persamaan)
e = Epsilon (Pengaruh faktor lain diluar penelitian)
Masing-masing variabel ditulis dalam rumus diatas (Y) Brand Image,
(X1) Trustworthiness (Kepercayaan), (X2) Expertise (Keahlian), (X3)
Attractiveness (Daya Tarik), (X4) Respect (Kualitas dihargai), (X5) Similarity
(Persamaan), diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan yang
diajukan, yang merupakan indikator masing-masing variabel. Kemudian
jawaban-jawaban responden yang berupa angka-angka (5,4,3,2, dan 1)
diambil nilai perolehannya dengan rumus: nilai perolehan dibagi nilai
maksimum dikali 100%. Data yang sudah dikumpulkan dan tersusun secara
sistematis kemudian dianalisis dengan menggunakan pendekatan metode
kuantitatif. Kuantitatif adalah metode penelitian yang dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan
97
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.29
c. Uji hipotesis
1) Uji Simultan (uji F)
Untuk mengetahui bagaimanakah pengaruh dari variabel bebas
terhadap variabel tak bebas secara bersama-sama. Uji statistik F pada
dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukan
dalam model yang mempunya pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Adapun prosedurnya sebagai berikut:30
a) Menentukan Ho dan H1 (hipotesis nihil dan hipotesis alternatif).
b) Menentukan level o signifikan (misala = 5%.).
c) Kriteria uji – F, dengan melihat hasil print out komputer, jika hasil sig
value <5% signifikan.
2) Uji Parsial (uji T)
Uji T adalah untuk menguji koefisien regresi secara parsial masing-
masing variabel bebas secara parsial tehadap variabel terikat. Uji ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial
29
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2013), h.
8. 30
Priyatno, Dwi, Op.Cit., h. 137.
98
terhadap variabel terikat. Kriteria penerimaan atau penolakan HO pada
tingkat kepercayaan 95% tingkat kesalahan 5%, yaitu sebagai berikut:31
Ho ditolak : jika t hitung > t tabel artinya tidak ada pengaruh antara
variabel X terhadap variabel Y.
H1 diterima : jika t hitung < t tabel artinya ada pengaruh antara variabel X
terhadap variabel Y.
3) Uji koefisien determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel
yang terikat.32
Koefisien determinasi (R2) dinyatakan dalam persentase
yang nilainya berkisar antara 0<R2<1. Nilai R
2 yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir
semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel
dependen. Secara umum koefisien untuk data silang (crossection) relatif
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series) biasanya
mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.
31
Sugiyono, Op. Cit., h. 84. 32
Ibid., h. 83.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1. Gambaran Umum Objek Penelitian
a. Sejarah berdirinya Banana Foster Lampung
“Banana Foster Lampung” merupakan salah satu pilihan kuliner di
Kota Lampung yang memiliki ciri khas pisang sebagai bahan dasarnya
dengan kualitas produk yang tinggi. Banana Foster Lampung merupakan
oleh-oleh kekinian yang sangat cocok untuk menjadi pilihan oleh-oleh,
dengan ketahanan produk di suhu normal 4 sampai dengan 5 hari,
sedangkan di dalam lemari es bisa sampai 7 hari. Selain untuk oleh-oleh,
Banana Foster Lampung juga dapat disajikan dalam rapat, arisan, maupun
ulang tahun.
Banana Foster Lampung resmi berdiri pada tanggal 09 Juni 2017
dan telah melakukan Grand Opening pada tanggal 10 Juni 2017 pukul
10.00 WIB di Jalan Wolter Monginsidi No.115 Bandar Lampung, yang
merupakan outlet pertama Banana Foster Lampung. Perusahaan ini
didirikan oleh Hengky Kurniawan yang merupakan seorang aktor kelahiran
100
Blitar yang membintangi banyak sinetron dan FTV di layar kaca serta film
layar lebar Indonesia.1
Pada tahun 2017, Hengky Kurniawan resmi membuka bisnis kue
bernama “Banana Foster Lampung”. Kata “Banana Foster” merupakan
inspirasi yang diperoleh Hengky Kurniawan ketika ke Belanda dan
menemukan toko cake yang bernama “Banana Foster”. Inilah yang
melandasi Hengky Kurniawan untuk membuat kuliner sesuai dengan nama
tersebut. Kemudian, Hengky Kurniawan mencari lokasi potensial khas
pisang dan terpilihlah Lampung yang terkenal akan pisangnya yang khas.
Bisnis kue dengan bahan dasar pisang bertajuk “oleh-oleh kekinian
Lampung” oleh Hengky Kurniawan tersebut berlokasi di Jl. Wolter
Monginsidi No. 115, Kota Bandar Lampung. Seiring dengan
perkembangan pasar, “Banana Foster Lampung” yang merupakan pelopor
pertama oleh-oleh kekinian artis di Lampung selalu mempertahankan,
memperbaiki dan terus mengembangkan kualitas produk yang dimiliki.
Terbukti dengan adanya inovasi produk yang semula hanya memiliki 5
varian rasa, yaitu:
1) Banana Foster Cheese:Campuran antara pisang dan keju, dengan filing
yang lumer. Harga dari Banana Foster Cheese Rp. 60.000.
1“Profil Hengky Kurniawan” (On-line), tersedia di: https://tirto.id/m/hengky-kurniawan-
chova-biw (16 Maret 2018).
101
2) Banana Foster Peanut:Dengan toping vanilla crumble, olahan pisang
yang dipadukan dengan peanut butter ini akan memberikan rasa gurih dan
manis. Harga dari Banana Foster Peanut Rp. 50.000.
3) Banana Foster Caramelized:Rasa klasik perpaduan pisang dengan
karamel didalamnya, menciptakan kelembutan dengan sensasi manis
menggoda. Harga dari Banana Foster Caramelized Rp. 50.000.
4) Banana Foster Chocolate:Dengan taburan coklat diluar dan dilapisi coklat
lumer didalam dengan perpaduan bolu pisang yang lembut. Harga dari
Banana Foster Chocolate Rp. 53.000.
5) Banana Foster Nutella:Toping dengan hiasan scramble coklat dan vanilla,
kombinasi yang memadukan sensasi rasa berbeda. Harga dari Banana
Foster Nutella Rp. 53.000.
Kemudian pada tanggal 29 Juli 2017, Banana Foster Lampung
meluncurkan varian rasa baru, yaitu;
1) Banana Foster Premium Black:Bolu pisang lembut ditambah taburan oreo
hitam sebagai topingnya dan cream cheese(krim keju)didalamnya. Harga
dari Banana Foster PremiumBlack Rp. 65.000.
2) Banana Foster Premium Pandan:Olahan pisang beraroma wangi pandan
yang khas serta ditaburi keju dan cream cheese(krim keju)didalamnya.
Harga dari Banana Foster Premium Pandan Rp. 65.000.2
2https://lampungbananafoster.com/
102
Selanjutnya pada tanggal 18 Maret 2018, Banana Foster Lampung
kembali meluncurkan varian rasa baru, yaitu Banana Foster Molten
Banana. Molten yang dalam bahasa Belanda berarti “meleleh”,
menjadikan gigitan demi gigitan dari perpaduan crunchy(garing) diluar
dengan taburan pastry(kue-kue)yang renyah dan melted(meleleh)didalam.
Harga dari Molten Banana Rp. 65.000.
Kurang lebih 1 tahun berdirinya Banana Foster Lampung sudah
mempunyai 8 varian rasa serta mempunyai outlet sebanyak 3 outlet yang
tersebar di Lampung, antara lain:
Outlet 1: Main Store Jl. Wolter Monginsidi No.115 Bandar Lampung,
yang resmi dibuka pada tanggal 10 Juni 2017.
Outlet 2: Pop Up Store di Mall Bumi Kedaton Ground Floor, yang resmi
dibuka pada tanggal 09 Juli 2017.
Outlet 3: Mini Outlet Metro di Jl. Jendral Sudirman No. 872 D Kelurahan
Imopuro Metro Pusat, yang resmi dibuka pada tanggal 29 Oktober 2017.3
Hal tersebut menunjukkan bahwa kinerja bisnis Banana Foster
Lampung sangat bagus dan bahkan berkembang dalam persaingan pasar
yang ketat. Sedangkan untuk inovasi produk terus dilakukan dengan
meluncurkan varian rasa baru.Sedangkan untuk proses produksi bahan-
bahan yang digunakan mempunyai standar gizi yang tinggi sehingga lebih
sehat dan aman untuk dikonsumsi. Bahan tambahan yang tidak
3Ibid
103
menyehatkan tidak dipergunakan dalam proses produksi. Terbukti bahwa
Banana Foster Lampung sudah mendapatkan sertifikat HALAL MUI No.
02100011331017.4
b. Visi, Misi dan MotoBanana Foster Lampung
Visi, Misi dan Moto Banana Foster Lampung antara lain:
1) Visi: Menjadi Perusahaan oleh-oleh kebanggaan provinsi Lampung.
2) Misi: Mengenalkan Lampung bukan hanya dari kuliner saja tetapi dari
segi budaya dan keanekaragamannya.
3) Moto:“Ingat Lampung Ingat Banana Foster”
4Ibid
104
c. Struktur Organisasi Banana Foster Lampung
GAMBAR 4.1
Struktur Organisasi Banana Foster Lampung
Sumber : Wawancara Marketing Banana Foster Lampung Reza Martian5
Keterangan Bagan : = Garis Komando
= Garis Konsaltasi
2. Gambaran Umum Responden
Pada bagian ini diuraikan dan dijelaskan mengenai hasil dari penelitian
yang telah dilakukan dan diolah untuk mengetahui pengaruh celebrity
endorser terhadap brand image banana foster. Penulis menyebar kuisioner
5Reza Martian, wawancara dengan penulis, surat kepada penulis, Bandar Lampung, 24 April
2018
BOD
HEAD OFFICE
GM
OUTLET FA DC CHEF
F
MARKETING
105
sebanyak 100 responden, dimana responden merupakan konsumen banana
foster. Profil responden yang dinyatakan pada kuisioner adalah nama, jenis
kelamin, usia, pekerjaan, pendidikan terakhir dan pendapatan per bulan, yaitu:
a. Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Valid
Laki-laki 33 33.0 33.0
Perempuan 67 67.0 67.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2018 (data diolah)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.1 di atas dapat diketahuidari
100 responden terlihat bahwa 33 responden berjenis kelamin laki-laki
(33.0%) dan 67 responden berjenis kelamin perempuan (67.0%). Hal ini
menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah berjenis kelamin
perempuan.
106
b. Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Valid
<20 8 8.0 8.0
21 – 25 86 86.0 86.0
26 – 30 4 4.0 4.0
>30 2 2.0 2.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2018 (data diolah)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.2 di atas dapat diketahuidari
100 responden terlihat bahwa 8 responden berusia kurang dari 20 tahun
(8.0%), 86 responden berusia antara 21-25 tahun (86.0%), 4 responden
berusia antara 26-30 tahun (4.0%) dan 2 responden berusia lebih dari 30
tahun (2.0%). Hal tersebut wajar terjadi karena responden pada rentang
usia 21-25 tahun mempunyai pola konsumsi yang tinggi untuk jenis
makanan jadi seperti halnya pada oleh-oleh kekinian Banana Foster
Lampung.
107
c. Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.3
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Valid
Pelajar/ Mahasiswa 73 73.0 73.0
Pegawai Negeri 3 3.0 3.0
Wiraswasta 13 13.0 13.0
IRT 1 1.0 1.0
Lainnya 10 10.0 10.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2018 (data diolah)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.3 di atas dapat diketahuidari
100 responden terlihat bahwa 73 responden berstatus pelajar/ mahasiswa
(73.0%), 3 responden berstatus pegawai negeri (3.0%), 13 responden
berstatus wiraswasta (13.0%), 1 responden berstatus ibu rumah tangga
(1.0%), dan 10 responden lainnya dari pekerjaan yang tidak dicantumkan
(10.0%). Dari pernyataan di atas menunjukan bahwa sebagian besar
pembeli di Banana Foster Lampung didominasi oleh pelajar/ mahasiswa,
yang artinya Banana Foster Lampung sangat akrab dengan kalangan
pelajar/ mahasiswa.
108
d. Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.4
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakhir Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Valid
SMA 75 75.0 75.0
Diploma 8 8.0 8.0
S1/ S2 17 17.0 17.0
Lainnya - - -
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2018 (data diolah)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.4 di atas dapat diketahuidari
100 responden terlihat bahwa 75 responden dengan pendidikan terakhir
SMA (75.0%), 8 responden dengan pendidikan terakhir Diploma (8.0%)
dan 17 responden dengan pendidikan terakhir S1/ S2 (17.0%). Hal
tersebut menunjukkan bahwa responden didominasi oleh konsumen
dengan pendidikan terakhir SMA.
109
e. Berdasarkan Pendapatan per bulan (Rp)
Tabel 4.5
Klasifikasi Responden Berdasarkan Pendapatan per bulan (Rp)
Pendapatan (Rp) Responden
Frequency Percent Valid
Percent
Valid
<500.000 14 14.0 14.0
500.000 – 1.250.000 9 9.0 9.0
1.250.000 – 2.000.000 9 9.0 9.0
> 2.000.000 20 20.0 20.0
Belum ada pendapatan 48 48.0 48.0
Total 100 100.0 100.0
Sumber: Data Primer Hasil Penelitian 2018 (data diolah)
Berdasarkan keterangan dari tabel 4.5 di atas dapat diketahuidari
100 responden terlihat bahwa 14 responden dengan tingkat pendapatan
rata-rata per bulan kurang dari Rp. 500.000 (14.0%), 9 responden dengan
tingkat pendapatan rata-rata perbulan antara Rp. 500.000-1.250.000
(9.0%), 9 responden dengan tingkat pendapatan rata-rata perbulan antara
Rp. 1.250.000-2.000.000 (9.0%), 20 responden dengan tingkat pendapatan
rata-rata perbulan lebih dari Rp. 2.000.000 (20.0%) dan 48 responden
yang belum memiliki pendapatan (48.0%). Dari pernyataan di atas
menunjukan bahwa responden didominasi oleh konsumen yang belum
memiliki pendapatan. Hal tersebut wajar karena Banana Foster Lampung
110
sangat akrab dengan kalangan pelajar/ mahasiswa yang masih merupakan
tanggung jawab orangtuanya. Hal ini menunjukkan bahwa produk Banana
Foster Lampung didominasi oleh kalangan menengah.
3. Gambaran Distribusi Jawaban Responden
a. Variabel Trustworthiness(X1)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel trustworthiness
(X1) dapat dilihat dari tabel 4.6 berikut ini:
Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Trustworthiness(X1)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 X1.1 32 32,0 50 50,0 18 18,0 0 0 0 0 100 100,0
2 X1.2 26 26,0 53 53,0 21 21,0 0 0 0 0 100 100,0
3 X1.3 29 29,0 58 58,0 17 17,0 0 0 0 0 100 100,0
4 X1.4 30 30,0 42 42,0 28 28,0 0 0 0 0 100 100,0
5 X1.5 28 28,0 55 55,0 13 13,0 0 0 0 0 100 100,0
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item X1.3 yaitu
Hengky Kurniawan mampu meyakinkan isi pesan. Hal ini menunjukan
bahwa Hengky Kurniawan berhasil membuat para konsumennya yakin
terhadap produk Banana Foster dibuktikan sebanyak 58 responden atau
111
58% pilihan dari hasil kuesioner. Dan hasil terkecil atau memilih Ragu-
Ragu (RG) terdapat pada item X1.4 yaitu Hengky Kurniawan
menyampaikan pesan dengan sungguh-sungguh sebesar 28 pemilih atau
sebesar 28%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen memilih Banana Foster
Lampung karena kemampuan Hengky Kurniawan dalam meyakinkan isi
pesan, untuk itu dapat dikatakan bahwa kemampuan Hengky Kurniawan
yang tinggi dalam mempromosikan atau mengiklankan produk Banana
Foster sehingga membuat konsumen tertarik untuk membelinya.
b. Variabel Expertise (X2)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel Expertise (X2)
dapat dilihat dari tabel 4.7 berikut ini:
Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Expertise(X2)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 X2.1 46 46,0 52 52,0 2 2,0 0 0 0 0 100 100,0
2 X2.2 34 34,0 54 54,0 12 12,0 0 0 0 0 100 100,0
3 X2.3 44 44,0 49 49,0 7 7,0 0 0 0 0 100 100,0
4 X2.4 40 40,0 51 51,0 9 9,0 0 0 0 0 100 100,0
5 X2.5 34 34,0 59 59,0 7 7,0 0 0 0 0 100 100,0
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
112
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item X2.5 yaitu
Hengky Kurniawan memberikan pengetahuan mengenai manfaat produk
dengan baik sebanyak 59 konsumen pemilih atau sebesar 59%. Hasil
terkecil atau memilih Ragu-Ragu (RG) terdapat pada item X2.2 yaitu
Hengky Kurniawan adalah sosok yang terampil yaitu sebanyak 12
konsumen pemilih atau sebesar 12%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen
memilih Banana Foster Lampung karena kemampuan Hengky Kurniawan
dalammemberikan pengetahuan mengenai manfaat produk dengan
baik.Terbukti dalam akun instagram @bananafosterlampung Hengky
Kurniawan dalam mempromosikan produknya selalu memberikan
informasi yang diperlukan oleh para konsumen seperti ketahanan produk
banana foster, manfaat mengkonsumsi pisang, bahkan informasi atau
pengetahuan lain seputar Lampung. Hal ini sesuai dengan misi Banana
Foster Lampung yaitu “mengenalkan Lampung bukan hanya dari kuliner
saja tetapi dari segi budaya dan keanekaragamannya”.
c. Variabel Attractiveness (X3)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel Attractiveness
(X3)dapat dilihat dari tabel 4.8 berikut ini:
113
Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Attractiveness (X3)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 X3.1 49 49,0 48 48,0 3 3,0 0 0 0 0 100 100,0
2 X3.2 39 39,0 51 51,0 10 10,0 0 0 0 0 100 100,0
3 X3.3 38 38,0 53 53,0 9 9,0 0 0 0 0 100 100,0
4 X3.4 50 50,0 45 45,0 5 5,0 0 0 0 0 100 100,0
5 X3.5 38 38,0 51 51,0 11 11,0 0 0 0 0 100 100,0
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item X3.3 yaitu
Hengky Kurniawan merupakan sosok yang mampu memberikan inspirasi
sebanyak 53 konsumen pemilih atau sebesar 53%. Hasil terkecil atau
memilih Ragu-Ragu (RG) terdapat pada item X3.5 yaitu Hengky
Kurniawan memberikan kesan yang menyenangkan ketika membintangi
iklan produk Banana Foster sebanyak 11 konsumen pemilih atau sebesar
11%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen memilih Banana Foster
Lampung karena sosok Hengky Kurniawan yang mampu memberikan
inspirasi. Hal ini wajar terjadi karena, Hengky Kurniawan bukan hanya
sebagai actor tetapi sebagai producer, entrepreneur yang sudah memiliki
berbagai usaha seperti @bananafosterlampung, @pontibonticake,
114
@geprekmitoha, @alkariimbyhengki dan @batikbintangbyhengky serta
saat ini sedang terjun ke ranah politik yaitu sebagai calon wakil bupati
KBB.
d. Variabel Respect (X4)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel respect
(X4)dapat dilihat dari tabel 4.9 berikut ini:
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Respect (X4)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 X4.1 37 370, 48 48,0 15 15,0 0 0 0 0 100 100,0
2 X4.2 30 30,0 49 49,0 20 20,0 1 1,0 0 0 100 100,0
3 X4.3 32 32,0 54 54,0 14 14,0 0 0 0 0 100 100,0
4 X4.4 28 28,0 52 52,0 19 19,0 1 1,0 0 0 100 100,0
5 X4.5 28 28,0 50 50,0 22 22,0 0 0 0 0 100 100,0
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item X4.3 yaitu
Hengky Kurniawan memiliki kemampuan akting yang memikat penonton
sebanyak 54 konsumen pemilih atau sebesar 54%. Hasil terkecil atau
memilih Tidak Setuju (TS) terdapat pada item X4.2 yaitu Hengky
Kurniawan memiliki prestasi yang luar biasa di dunia entertainment
115
sebanyak 1 konsumen pemilih atau sebesar 1% dan X4.4 yaitu penampilan
Hengky Kurniawan memiliki ciri khas tersendiri sebanyak 1 konsumen
pemilih atau sebesar 1%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen memilih
Banana Foster Lampung karena kemampuan akting Hengky Kurniawan
yang memikat penonton.
e. Variabel Similarity (X5)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel
similarity(X5)dapat dilihat dari tabel 4.10 berikut ini:
Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Similarity (X5)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 X5.1 62 62,0 34 34,0 1 1,0 1 1,0 2 2,0 100 100,0
2 X5.2 19 19,0 30 30,0 35 35,0 13 13,0 3 3,0 100 100,0
3 X5.3 46 46,0 45 45,0 6 6,0 1 1,0 2 2,0 100 100,0
4 X5.4 33 33,0 43 43,0 23 23,0 0 0 1 1,0 100 100,0
5 X5.5 21 21,0 31 31,0 30 30,0 16 16,0 2 2,0 100 100,0
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item X5.3 yaitu
saya memiliki kesamaan dengan Hengky Kurniawan dalam hal memilih
produk Banana Foster (berlabel halal) sebanyak 45 konsumen pemilih atau
116
sebesar 45%. Hasil terkecil atau memilih Sangat Tidak Setuju (STS)
terdapat pada item X5.2 yaitu saya memiliki kesamaan life style dengan
Hengky Kurniawan sebanyak 3 konsumen pemilih atau sebesar 3%. Dapat
disimpulkan bahwa konsumen memilih Banana Foster Lampung karena
kesamaan para konsumen dengan Hengky Kurniawan dalam memilih
produk Banana Foster atau produk yang berlabel halal. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar responden adalah seorang muslim.
f. Variabel Brand Image ( Y)
Distribusi jawaban responden berdasarkan variabel brand image
(Y)dapat dilihat dari tabel 4.11 berikut ini:
Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden berdasarkan Variabel Brand Image ( Y)
No Pertanyaan SS S RG TS STS TOTAL
F % F % F % F % F % F %
1 Y.1 44 44,0 51 51,0 3 3,0 2,0 2,0 0 0 100 100,0
2 Y.2 41 41,0 53 53,0 6 6,0 0 0 0 0 100 100,0
3 Y.3 45 45,0 52 52,0 3 3,0 0 0 0 0 100 100,0
4 Y.4 35 35,0 47 47,0 17 17,0 1,0 1,0 0 0 100 100,0
5 Y.5 36 36,0 60 60,0 4 4,0 0 0 0 0 100 100,0
6 Y.6 38 38,0 58 58,0 4 4,0 0 0 0 0 100 100,0
7 Y.7 39 39,0 54 54,0 7 7,0 0 0 0 0 100 100,0
8 Y.8 46 46,0 49 49,0 5 5,0 0 0 0 0 100 100,0
9 Y.9 44 44,0 48 48,0 7 7,0 1,0 1,0 0 0 100 100,0
10 Y.10 49 49,0 44 44,0 7 7,0 0 0 0 0 100 100,0
117
Sumber : Data Primer diolah pada tahun 2018
Keterangan : F (Frekuensi), SS (Sangat Setuju), S (Setuju), RG (Ragu-ragu), TS
(Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak Setuju).
Berdasarkan data di atas, sebagian besar responden memberikan
jawaban setuju (S). Dimana hasil terbanyak terdapat pada item Y.5 yaitu
Hengky Kurniawan sebagai celebrity endorser dapat menimbulkan
kepercayaan terhadap produk Banana Foster sebanyak 60 konsumen
pemilih atau sebesar 60%. Hasil terkecil atau memilih Tidak Setuju (TS)
terdapat pada item Y.1 yaitu Hengky Kurniawan sebagai celebrity endorser
dapat meningkatkan popularitas Brand Banana Fostersebanyak 2
konsumen pemilih atau sebesar 2%. Dapat disimpulkan bahwa konsumen
memilih Banana Foster Lampung karena Hengky Kurniawan sebagai
celebrity endorser dapat menimbulkan kepercayaan terhadap produk
Banana Foster. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan celebrity endorser
Hengky Kurniawan memberikan kepercayaan tersendiri bagi konsumen
untuk memilih produk Banana Foster Lampung.
B. Hasil Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur ketepatan suatu item dalam
kuesioner atau skala yang ingin diukur. Validitas item ditunjukan dengan
adanya dukungan terhadap skor total. Dalam penentuan valid atau tidaknya
item yang digunakan, kegiatan yang harus dilakukan adalah
118
membandingkan rhitung dengan rtabel, dimana taraf signifikansi yang
digunakan adalah 0,05 dengan N=100.
Untuk mengetahui tingkat validitas pada penelitian ini, maka akan
dilakukan terlebih dahulu perhitungkan statistik dengan menggunakan
bantuan Progran SPSS 17. Adapun hasil output perhitungan uji validitas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
a. Variabel Trustworthiness (X1)
Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
X1.1 0.769 0.195 0.000 VALID
X1.2 0.857 0.195 0.000 VALID
X1.3 0.838 0.195 0.000 VALID
X1.4 0.881 0.195 0.000 VALID
X1.5 0.871 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.12 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabel trustworthiness (X1)menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0.195),
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat
dinyatakan masing-masing pernyataan untuk variabel trustworthiness (X1)
valid dan dapat digunakan pada uji instrument selanjutnya.
119
b. Variabel Expertise (X2)
Tabel 4.13
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
X2.1 0.798 0.195 0.000 VALID
X2.2 0.852 0.195 0.000 VALID
X2.3 0.756 0.195 0.000 VALID
X2.4 0.794 0.195 0.000 VALID
X2.5 0.752 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.13 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabel expertise(X2) menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0.195), dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat dinyatakan
masing-masing pernyataan untuk variabel expertise(X2) valid dan dapat
digunakan pada uji instrument selanjutnya.
c. Variabel Attractiveness (X3)
Tabel 4.14
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
X3.1 0.717 0.195 0.000 VALID
X3.2 0.738 0.195 0.000 VALID
X3.3 0.826 0.195 0.000 VALID
X3.4 0.775 0.195 0.000 VALID
X3.5 0.772 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
120
Berdasarkan tabel 4.14 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabel attractiveness (X3) menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0.195),
dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat
dinyatakan masing-masing pernyataan untuk variabel attractiveness (X3)
valid dan dapat digunakan pada uji instrument selanjutnya.
d. Variabel Respect (X4)
Tabel 4.15
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
X4.1 0.658 0.195 0.000 VALID
X4.2 0.842 0.195 0.000 VALID
X4.3 0.814 0.195 0.000 VALID
X4.4 0.833 0.195 0.000 VALID
X4.5 0.864 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.15 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabel respect (X4) menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0.195), dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat dinyatakan
masing-masing pernyataan untuk variabel respect (X4) valid dan dapat
digunakan pada uji instrument selanjutnya.
121
e. Variabel Similarity (X5)
Tabel 4.16
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
X5.1 0.569 0.195 0.000 VALID
X5.2 0.870 0.195 0.000 VALID
X5.3 0.676 0.195 0.000 VALID
X5.4 0.689 0.195 0.000 VALID
X5.5 0.779 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.16 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabelsimilarity (X5) menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0.195), dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat dinyatakan
masing-masing pernyataan untuk variabel similarity (X5) valid dan dapat
digunakan pada uji instrument selanjutnya.
f. Variabel Brand Image (Y)
Tabel 4.17
Hasil Uji Validitas
Item
Pernyataan
rhitung rtabel Signifikan Keterangan
Y1.1 0.691 0.195 0.000 VALID
Y1.2 0.738 0.195 0.000 VALID
Y1.3 0.752 0.195 0.000 VALID
Y1.4 0.742 0.195 0.000 VALID
Y1.5 0.800 0.195 0.000 VALID
122
Y1.6 0.744 0.195 0.000 VALID
Y1.7 0.721 0.195 0.000 VALID
Y1.8 0.667 0.195 0.000 VALID
Y1.9 0.708 0.195 0.000 VALID
Y1.10 0.757 0.195 0.000 VALID
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel 4.17 di atas, secara keseluruhan item pernyataan
pada variabel brand image (Y) menunjukan bahwa rhitung> rtabel (0,195), dan
nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05. Dengan demikian dapat dinyatakan
masing-masing pernyataan untuk variabel brand image (Y) valid dan dapat
digunakan pada uji instrument selanjutnya.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui reliabel atau handalnya
suatu kuesioner jika jawaban seseorang tersebut konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Dalam hal ini uji reliabilitas dilakukan dengan
menggunakan metode Cronbach’s Alpha, dengan kreteria bahwa tingkat
alpha hitung lebih besar dari koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,195maka
data yang diujikan memiliki tingkat reliabilitas yang baik. Adapun
perhitungan tingkat alpha dilakukan dengan menggunakan program SPSS
17.0. Adapun hasil dari perhitungannya dapat dilihat pada hasil output
SPSS di bawah ini:
123
Tabel 4.18
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach Alpha Keterangan
X1 0.898 Reliabel
X2 0.849 Reliabel
X3 0.823 Reliabel
X4 0.862 Reliabel
X5 0.771 Reliabel
Y 0.943 Reliabel
Sumber: (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Dari hasil uji reliabilitas pada tabel 4.18 diperoleh hasil perhitungan
koefisien Cronbach’s Alpha > 0,195. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa alat ukur dan semua pernyataan dalam penelitian ini adalah reliabel.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan teknik statistik
kolmogrov-smirnov. Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data
penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang baik
apabila nilai signifikan lebih dari 0,05 maka data tersebut dapat
dikatakan normal. Uji normalitas pada penelitian ini dinyatakan pada
tabel berikut ini :
124
Tabel 4.19
Hasil Uji Normalitas
Sumber : (Data diolah) dengan bantuan Program SPSS 17.0
Berdasarkan output diatas, diketahui bahwa nilai signifikan sebesar
0,197. Maka nilai 0,197> 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa penelitian
yang telah di uji berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Metode uji multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance
danInflation Factor (VIF) pada model regresi, jika nilai VIF kurang dari 10
dan nilaiTolerance lebih dari 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa suatu
model regresi bebasdari multikolinearitas. Berikut ini adalah hasil uji
multikolinearitas yang telahdilakukan:
125
Tabel 4.20
Uji Multikolinearitas
Sumber : (Data diolah) dengan bantuan Program SPSS 17.0
Berdasarkan output coefficients pada tabel di atas, dapat dilhat pada
kolom VIF dapat diketahui bahwa nilai VIF untuk trustworthiness
(kepercayaan), expertise (keahlian), attractiveness (daya tarik), respect
(kualitas dihargai) dan similarity (persamaan) kurang dari 10 dan nilai
Tolerance lebih dari 0,1 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas
dari multikolinearitas atau tidak adanya masalah multikolinearitas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji
glejser yaitu dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan
nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen
dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji heteroskedastisitas yang telah
dilakukan:
126
Tabel 4.21
Uji Heteroskedastisitas
Sumber : (Data diolah) dengan bantuan Program SPSS 17.0
Berdasarkan uji glejser diatas nilai signifikansi untuk masing-
masing variabel independen memiliki nilai diatas 0,05. Hal itu dapat
disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.
C. Hasil Uji Hipotesis
1. Tehnik Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis linier berganda digunakan untuk menggambarkan nilai dari
variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan
atau penurunan. Regeresi linier berganda dalam penelitian ini dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
127
Tabel 4.22
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Sumber : (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa masing-masing variabel
bebas berpengaruh secara positif terhadap brand image, hal ini dapat dilihat pada
nilai B yang positif. Untuk variabel expertise dan repect memiliki pengaruh yang
negatif. Berdasarkan nilai koefisien tersebut, dapat dibentuk persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 3,898 + 0,395 X1 + -0,028 X2 + 1,248 X3 + -0,050 X4 + 0,298 X5 + e
a. Nilai konstanta sebesar 3,898, artinya jika variabel trustworthiness(X1), expertise
(X2), attractiveness (X3), respect (X4)dan similarity (X5) bernilai 0 maka variabel
brand image (Y) akan bernilai sebesar 3,898.
b. Jika nilai variabel trustworthiness(X1)= 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap
atau bernilai 0 maka variabel trustworthiness(X1) berkontribusi terhadap variabel
brand image (Y) sebesar 0,395.
128
c. Jika nilai variabel expertise (X2)= 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau
bernilai 0 maka variabel expertise (X2)berkontribusi terhadap variabel brand
image (Y) sebesar -0,028.
d. Jika nilai variabel attractiveness(X3) = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap
atau bernilai 0 maka variabel attractiveness(X3)berkontribusi terhadap variabel
brand image (Y)sebesar 1,248.
e. Jika nilai variabel respect(X4) = 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau
bernilai 0 maka variabel respect(X4) berkontribusi terhadap variabel brand image
(Y)sebesar -0,050.
f. Jika nilai variabelsimilarity (X5)= 1 dengan asumsi variabel X lainnya tetap atau
bernilai0 maka variabel similarity (X5)berkontribusi terhadap variabel brand
image (Y)sebesar 0,298.
Variabel celebrity endorser yang paling dominan berpengaruh
terhadapBrand Image Banana Foster Lampung adalah variabel attractiveness
dengan perolehan nilai B sebesar 1,248. Hal ini dapat membuktikan bahwa suatu
daya tarik sangat berperan penting dalam diri celebrity endorser. Seperti yang
dikatakan oleh Shimp A Terence, daya tarik meliputi fisik, keramahan, sikap
menyenangkan dan pekerjaan adalah beberapa dimensi penting dari konsep daya
tarik. Hengky Kurniawan merupakan sosok yang memiliki paras yang tampan dan
rupawan, memiliki postur tubuh yang ideal, sosok yang ramah, pandai bergaul,
dan memiliki sikap yang menyenangkan bagi orang disekitarnya, sehingga
129
membuat citra oleh-oleh kekinian banana foster Lampung sudah sangat melekat
dalam diri Hengky Kurniawan.
2. Uji F (simultan)
Uji F ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen
(X1X2X3X4X5) secara bersama-sama (simultan) berpengaruh secara signifikan
terhadap variabel depeden (Y).
Kriteria pengujian hipotesis uji F (simultan) dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Ho : b1,b2,b3,b4,b5 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen (X1X2X3X4X5) yaitu berupa
trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
terhadap variabel dependen (Y) sebagai brand image.
H1 : b1,b2,b3,b4,b5 ≠ 0 artinya secara bersamaan terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen (X1X2X3X4X5) yaitu
berupa variabel trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan
similarity terhadap variabel dependen (Y) sebagai brand image.
Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
H0 diterima jika F hitung < F tabel pada ɑ = 5%
H1 diterima jika F hitung < F tabel pada ɑ = 5%
Hasil uji F dapat dilihat dari output ANOVA berikut ini:
130
Tabel 4.23
Hasil Uji F
Sumber : (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
Dari uji ANOVA atau F test, di dapat nilai F hitung sebesar 42,785.
Sedangkan pada Ftabel diperoleh nilai df 1 (jumlah variabel-1) atau 6-1 = 5
dan df 2 (n-k-1) atau 100 - 5 -1 = 94, maka pada tabel F yang menghasilkan
nilai Ftabel sebesar 2,31. Nilai tersebut menjelaskan bahwa nilai Fhitung>Ftabel
sebesar 42,785 > 2,31 dan di dapat nilai signifikan sebesar 0,000 dengan
taraf kepercayaan sebesar 5%. Pada uji F nilai signifikan 0,000 < 0,05
menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa
kelima variabel independent trustworthiness (kepercayaan), expertise
(keahlian), attractiveness (daya tarik), respect (kualitas dihargai) dan
similarity (persamaan) secara bersama-sama memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap brand image banana foster Lampung.
3. Uji T (Parsial atau individu)
Uji ini digunakan untuk menguji setiap variabel independen
trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
131
(X1,X2,X3,X4,X5) apakah mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
variabel (Y) brand image secara parsial atau secara individual.
Kriteria pengujian sebagai berikut;
H0 ; bi = 0 artinya secara parsial tidak tedapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3,X4,X5) terhadap
variabel dependen (Y).
H1 ; bi = 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3,X4,X5) terhadap variabel
dependen (Y).
Dengan kriteria pengambilan keputusan;
H0 diterima jika thitung < ttabel pada ɑ = 5%
H1 diterima jika thitung > ttabel pada ɑ = 5%
Hasil dari pengujian ini dapat dilihat pada tabel 4.24:
Tabel 4.24
Hasil Uji T
Sumber : (Data diolah) menggunakan program SPSS 17.0
132
Sebelum menyimpulkan hipotesis yang diterima, terlebih dahulu
menentukan ttabel dengan taraf signifikan 5%:2 =2,5% (Uji 2 sisi) dan
derajat kebebasan (df) n –k -1 atau 100 – 5 - 1 = 94. Degan pengujian dua
sisi tersebut hasil yang diperoleh untuk ttabel sebesar 1,989. Dari tabel uji t
di atas, kelima variabel independen yang ada di tabel 4.24, yaitu:
a. Untuk variabel X1 trustworthiness (kepercayaan) didapat thitung = 2,905
dan signifikansinya 0,005.Menunjukkan thitung> ttabel(2,905 > 1,989)
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang
berarti terdapat pengaruh X1 trustworthiness (kepercayaan) terhadap
brand image banana foster Lampung(Y).
b. Untuk variabel X2 expertise (keahlian) didapat thitung = -0,131 dan
signifikannya 0,896. Menunjukkan thitung< ttabel(-0,131 <1,989)
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolakyang
berarti tidak terdapat pengaruh X2 expertise (keahlian)terhadap brand
imagebanana foster Lampung(Y).
c. Untuk variabel X3 attractiveness (daya tarik) didapat thitung = 6,162 dan
signifikannya 0,000. Menunjukkan thitung> ttabel(6,162> 1,989) sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh X3attractiveness (daya tarik) terhadap brand
imagebanana foster Lampung(Y).
d. Untuk variabel X4 respect (kualitas dihargai) didapat thitung = -0,292
dan signifikannya 0,771. Menunjukkan thitung< ttabel(-0,292 <1,989)
133
sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolakyang
berarti tidak terdapat pengaruh X4 respect (kualitas dihargai) terhadap
brand image banana foster Lampung(Y).
e. Untuk variabel X5 similarity (persamaan) didapat thitung = 2,680 dan
signifikannya 0,009.Menunjukkan thitung> ttabel(2,680> 1,989) sehingga
dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti
terdapat pengaruh X5similarity (persamaan) terhadap brand
imagebanana foster Lampung(Y).
4. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Analisis determinasi digunakan untuk melihat besarnya kontribusi
untuk variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya
dengan melihat besarnya koefisien determinasi totalnya (R2). Jika (R
2)
yang diperoleh mendekati satu maka dapat dikatakan semakin kuat model
tersebut menerangkan hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat.
Sebaliknya jika (R2) makin mendekati 0 (nol) maka semakin lemah
pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut adalah
hasil R2 pada tabel di bawah ini:
134
Tabel 4.25
Hasil uji Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : (data diolah ) menggunakan program SPSS 17.0
Pada data diatas dapat dilihat hasil analisis determinasi pada
outputModel Summarydengan menggunakan analisis regresi berganda.
Berdasarkan output tersebut diperoleh R2 (R Square) sebesar 0,695 atau
sebesar 69%. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan pengaruh
trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity(variabel
independen) terhadap Brand Image (variabel depeden) sebesar 69% atau
variabel trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
(variabel independen) yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 69%
terhadap variabel Brand Image (Variabel dependen). Sedangkan 31%
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller, bauran pemasaran terdiri
dari 4P yaitu product, place, price dan promotion. Variabel promotion
telah dibahas dalam penelitian ini, sehingga variabel lain diluar penilitian
yaitu product, place dan price memungkinkan untuk mempengaruhi Brand
Image Banana Foster Lampung.
135
D. Analisis dan Pembahasan Hipotesis
1. Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image
Hubungan celebrity endorser terhadap brand image suatu perusahaan
sangat erat kaitannya dan perlu digunakan di dalam suatu perusahaan dalam
melakukan strategi pemasaran. Salah satu strategi pemasaran yang banyak
digunakan oleh perusahaan-perusahaan pada saat ini adalah bauran pemasaran
(marketing mix). Salah satu perusahaan dibidang kuliner oleh-oleh artis yang
menggunakan strategi bauran pemasaran (marketing mix) yaitu promotion
(promosi) adalah banana foster Lampung.
Perusahaan banana foster Lampung mengutamakan Promotion
(Promosi) yang terdapat di dalam strategi bauran pemasaran (marketing mix)
dibandingkan Product (Produk), Price (Harga) dan Place (Tempat), karena
didalam Promotion (Promosi) itu sendiri terdapat periklanan (Advertising)
yang akan memudahkan perusahaan dalam membangun dan meningkatkan
brand image yang nantinya akan meningkatkan penjualan.
Banana Foster Lampung perlu melakukan upaya-upaya untuk
mempertahankan dan meningkatkan brand image produknya. Dalam
meningkatkan penjualan dan brand image terhadap produknya, banana foster
Lampung menggunakan periklanan (advertising) karena iklan lebih mudah
untuk diterima oleh konsumen. Penggunaan celebrity endorser adalah salah
satu strategi pemasaran yang terdapat di dalam periklanan yang merupakan
salah satu cara dalam memenangkan perhatian konsumen dalam beriklan.
136
Penggunaan celebrity endorser yang tepat diharapkan mampu menarik
perhatian konsumen dan meningkatkan pembelian.
Penggunaan selebriti sebagai bintang iklan diyakini memiliki daya
tarik tersendiri untuk dijadikan sebagai alat untuk membujuk, merayu, serta
mempengaruhi konsumen sasaran, yaitu dengan ketenaran yang dimilikinya.
Banana foster Lampung telah menetapkan penggunaan celebrity endorsernya
sesuai dengan segmentasi pasar. Perencanaan terhadap segmentasi pasar
adalah salah satu hal yang penting. Dengan menentukan segmen pasar yang
tepat dan memilih target pasar yang tepat sasaran, hal tersebut dapat
meningkatkan penjualan. Kemudian dengan memanfaatkan ketenaran yang
dimiliki oleh celebrity endorser diharapkan dapat membuat brand image yang
positif terhadap produk yang diiklankan sehingga konsumen tertarik untuk
melakukan pembelian terhadap produk yang diiklankan atau dipromosikan.
Berdasarkan indikator celebrity endorser yaitu trustworthiness
(kepercayaan), expertise (keahlian), attractiveness (daya tarik), respect
(kualitas dihargai) dan similarity (persamaan) dengan jawaban responden
yang paling dominan adalah setuju sebesar 58% untuk variabel X1
trustworthiness (kepercayaan) dengan pernyataan responden yaitu celebrity
endorser Hengky Kurniawan mampu meyakinkan isi pesan. 59% untuk
variabel X2expertise (keahlian) dengan pernyataan responden yaitu celebrity
endorser Hengky Kurniawan memberikan pengetahuan mengenai manfaat
produk dengan baik. 53% untuk variabel X3attractiveness (daya tarik) dengan
137
pernyataan responden yaitu celebrity endorser Hengky Kurniawan merupakan
sosok yang mampu memberikan inspirasi. 54% untuk variabel X4respect
(kualitas dihargai) dengan pernyataan responden yaitu celebrity endorser
Hengky Kurniawan memiliki kemampuan akting yang memikat penonton dan
45% untuk variabel X5similarity (persamaan) dengan pernyataan responden
yaitusaya memiliki kesamaan dengan Hengky Kurniawan dalam hal memilih
produk banana foster (berlabel halal).
Dari keterangan indikator celebrity endorser di atas, Hengky
Kurniawan sebagai pemilik banana foster Lampung sekaligus sebagai
celebrity endorser mempengaruhi brand image usahanya yaitu banana foster
Lampung yang membuat konsumen untuk datang dan ingin membeli produk
banana foster Lampung.
Hasil jawaban responden terhadap variabel (Y) brand image banana
foster Lampung yang dipengaruhi oleh celebrity endorser Hengky
Kurniawan, dapat diketahui bahwasannya variabel (Y) brand image banana
foster Lampung mendapatkan tanggapan dominan setuju dengan persentase
60% dengan pernyataan responden yaitu Hengky Kurniawan sebagai celebrity
endorser dapat menimbulkan kepercayaan terhadap produk banana foster
Lampung.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat pengujian hipotesis dari uji
F, uji T dan uji regresi linier berganda di dapat bahwa pada hasil analisis uji
regresi linier berganda yaitu Y = 3,898 + 0,395 (X1) + -0,028 (X2) + 1,248
138
(X3) + -0,050 (X4)+ 0,298 (X5) dengan artian bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara variabel trustworthiness (kepercayaan) (X1), attractiveness
(daya tarik) (X3), dan similarity (persamaan) (X5) terhadap Brand Image
Banana Foster Lampung (Y). Namun tidak untuk variabel expertise
(keahlian) (X2) dan respect (kualitas dihargai) (X4) yang memiliki pengaruh
negatif.
Pada uji F (simultan) di dapat nilai hitung 42,785 dengan probabilitas
yaitu 0,000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi
dapat digunakan untuk memprediksi brand image banana foster Lampung
pada variabel dependennya, dengan artian bahwa trustworthiness
(kepercayaan), expertise (keahlian), attractiveness (daya tarik), respect
(kualitas dihargai) dan similarity (persamaan) secara bersama-sama
berpengaruh terhadap brand image banana foster Lampung. Maka dengan
kata lain H1 diterima dan H0 ditolak.
Dari tabel uji T, ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam
model regresi mendapatkan hasil yang signifikan, hal ini dapat dilihat dari
probabilitas signifikansi pada variabel X1 trustworthiness (kepercayaan), X3
attractiveness (daya tarik), X5 similarity (persamaan) lebih kecil dari 0,05
dapat dikatakan bahwa brand image banana foster Lampung dipengaruhi oleh
kepercayaan, daya tarik dan persamaan. Sedangkan kedua variabel
independen yang dimasukkan dalam model regresi mendapatkan hasil yang
tidak signifikan, hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi pada
139
variabel X2 expertise (keahlian) dan X4 respect (kualitas dihargai) lebih besar
dari 0,05 dapat dikatakan bahwa brand image banana foster Lampung tidak
dipengaruhi oleh keahlian dan kualitas dihargai.
Hipotesis H1 pada pembahasan sebelumnya dapat diterima jika Ttabel
dengan taraf signifikansi 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dan derajat kebebasan (df)
n-k-1 atau 100-5-1=94, dengan pengujian dua sisi tersebut hasil yang
diperoleh untuk ttabel sebesar 1,989 sedangkan thitung pada variabel
trustworthiness (kepercayaan),attractiveness (daya tarik), similarity
(persamaan) sebesar 2,905, 6,162, 2,680 > dari 1,989. Dari hasil tersebut thitung
untuk variabel trustworthiness (kepercayaan),attractiveness (daya tarik),
similarity (persamaan) ternyata lebih besar dari ttabel, sehingga secara parsial
variabel X1trustworthiness (kepercayaan),X3attractiveness (daya tarik),
X5similarity (persamaan) berpengaruh terhadap brand image banana foster
Lampung. Dengan ini H1 diterima dan H0 ditolak. Sedangkan thitung pada
variabel expertise (keahlian) dan respect (kualitas dihargai) sebesar -0,131, -
0,292 < dari 1,989. Dari hasil tersebut thitung untuk variabel expertise
(keahlian) dan respect (kualitas dihargai) ternyata lebih kecil dari ttabel,
sehingga secara parsial variabel X2 expertise (keahlian) dan X4respect
(kualitas dihargai) tidak berpengaruh terhadap brand image banana foster
Lampung.Dengan ini H1 ditolak dan H0 diterima.
Pada Uji Koefisien Determinasi (R2) diperoleh R
2 (R Square) sebesar
0,695 atau sebesar 69%. Hal ini menunjukan bahwa persentase sumbangan
140
pengaruh trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
(variabel independen) terhadap Brand Image (variabel depeden) sebesar 69%
atau variabel trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity
(variabel independen) yang digunakan mampu menjelaskan sebesar 69%
terhadap variabel Brand Image (Variabel dependen). Sedangkan 31%
dipengaruhi oleh variabel lainnya yang tidak terdapat pada penelitian ini.
Seperti yang dikatakan oleh Kotler dan Keller, bauran pemasaran terdiri dari
4P yaitu product, place, price dan promotion. Variabel promotion telah
dibahas dalam penelitian ini, sehingga variabel lain diluar penilitian yaitu
product, place dan price memungkinkan untuk mempengaruhi Brand Image
Banana Foster Lampung.
Pengaruh ini sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Shimp A Terence,
celebrity endorser salah satu metode promosi yang paling popular di dunia,
dengan menggunakan selebriti yang menarik, menyenangkan dan dapat
dipercaya oleh publik yang dituju sehingga produk yang dipromosikan
menjadi diketahui dan dikenal.
Kepercayaan, daya tarik dan persamaan celebrity endorser secara
simultan memiliki keterkaitan dan pengaruh terhadap brand image. Hal ini
menunjukkan bahwasannya karakteristik celebrity endorser yaitu
trustworthiness (kepercayaan), attractiveness (daya tarik) dan similarity
(persamaan) merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh pemasar dalam
penggunaan celebrity endorser yang tepat diharapkan mampu menarik
141
perhatian konsumen dan meningkatkan pembelian serta membuat brand
image yang baik dan positif dimata konsumen.
Ketika perusahaan sudah medapatkan image yang baik di mata
konsumen hal tersebut dapat digunakan sebagai alat untuk meningkatkan daya
saing, sehingga diharapkan dapat mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian karena, brand image digunakan konsumen dalam memilih suatu
produk yang diinginkan. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli,
mereka akan mencari informasi mengenai merk yang baik atau image yang
tertanam dalam merk tersebut.
2. Etika Promosi dalam Ekonomi Islamtentang Penggunaan Celebrity
Endorser terhadap Brand Image Banana Foster Lampung.
Tugas utama seorang celebrity endorser adalah untuk menciptakan
asosiasi yang baik dengan produk yang diiklankan atau dipromosikan
sehingga timbul sikap positif dalam diri konsumen, sehingga iklan dapat
menciptakan citra yang baik pula dimata konsumen. Iklan merupakan elemen
yang penting dan saling berpengaruh dalam menanamkan brand image kepada
konsumen. Kriteria periklanan dalam Islam sendiriyaitu harus menggunakan
pakaian yang menutup aurat (penampilan yang berakhlak dan sopan), tidak
mencela, tidak mengandung unsur fitnah, mengingatkan orang ramai, jujur,
tidak memuji berlebihan, dan memberikan jaminan untuk perkhidmatan
kembali.
142
Islam tidak menjelaskan bagaimana penggunaan celebrity endorser
sebagai pendukung dalam menciptakan citra yang baik dimata konsnumen
terhadap produk yang diiklankan pada suatu perusahaan. NamunIslam sangat
mengedepankan adab dan etika dalam berpromosi. Adapun etika yang harus
dilakukan dalam berpromosi sesuai dengan anjuran Islam adalah:
a. Jangan mudah mengobral sumpah
Dalam berpromosi atau beriklan janganlah mudah mengucapkan janji
sekiranya janji tersebut tidak bisa ditepati. Bersumpah secara berlebihan
dilarang dalam etika promosi Islam, mengobral sumpah tanpa sesuai
dengan yang sesungguhnya dapat merusak nilai-nilai Islami.Dalam
kaitannya dengan penggunaan celebrity endorser yaitu Hengky Kurniawan
dalam berpromosi tidak pernah mengobral janji-janji atau bahkan
mengobral sumpah pada konsumen. Hengky Kurniawan selalu
menjelaskan apa adanya mengenai produk yang di promosikan. Dibuktikan
pada hasil jawaban responden pada item pernyataan X1.1 yaitu Hengky
Kurniawan selalu menyampaikan pesan yang sesuai dengan kualitas dan
kuantitasmendapatkan tanggapan dominan setuju dengan persentase
sebesar 50%. Membuktikan bahwa kualitas banana foster sesuai dengan
apa yang telah di promosikan Hengky Kurniawan tanpa adanya janji-janji
atau sumpah yang diberikan.
143
b. Jujur
Kejujuran adalah buah dari keimanan, sebagai ciri utama orang mukmin,
bahkan ciri para Nabi. Dalam kaitannya dengan penggunaan celebrity
endorser dalam berpromosi harus jujur untuk memberitahu segala
informasi produk yang diiklankan dengan benar dan tidak ada yang
disembunyikan. Karena kepercyaan yang dihargai atas kejujuran akan
berpengaruh juga terhadap brand image suatu produk. Seperti halnya
Hengky Kurniawan selalu jujur dalam mempromosikan produk banana
foster, yang dibuktikan pada hasil jawaban responden pada item pernyataan
X1.2 yaitu Hengky Kurniawan dapat menyampaikan pesan dengan jujur
mendapatkan tanggapan dominan setuju dengan persentase sebesar 53%.
Hal ini membuktikan bahwa Hengky Kurniawan sebagai celebrity endorser
dalam mempromosikan produk banana foster Lampung jujur dalam
memberitahu segala informasi mengenai produk baik tentang ketahanan
produk, kuantitas komposisi yang digunakan, serta kehalalan produk yang
telah mendapatkan sertifikat halal MUI.
c. Menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta kesepakatan-
kesepakatan di antara kedua belah pihak. Dalam kaitannya dengan
penggunaan celebrity endorser yaitu Hengky Kurniawan memberikan
informasi kepada para konsumen sasaran dan akan menepati janji yang
diberikan, disini diartikan sebagai apa yang seharusnya didapati para
144
konsumen atau hak konsumen atas kepuasan dari apa yang telah diiklankan
Hengky Kurniawan itu adalah sesuai dan tidak ada yang merasa dirugikan.
Dibuktikan pada hasil jawaban responden pada item pernyataan X4.5 yaitu
Hengky Kurniawan dapat menjamin kepuasan konsumen yang
mendapatkan tanggapan dominan setuju dengan persentase sebesar 50%.
d. Menghindari berpromosi palsu yang bertujuan menarik perhatian pembeli
dan mendorongnya untuk membeli. Dalam kaitannya dengan penggunaan
celebrity endorser yaitu Hengky Kurniawan dalam melakukan promosi
tidak pernah memanipulasi atau memberikan keterangan palsu terhadap
produk yg diiklankan. Dibuktikan pada hasil jawaban responden pada item
pernyataan X1.5 yaitu Hengky Kurniawan memberikan keterangan yang
sesuai terhadap produk yang diiklankan mendapatkan tanggapan dominan
setuju dengan persentase sebesar 55%. Membuktikan bahwa kesesuaian
produk dan harga yang diberitahu atau dipromosikan sesuai pada kenyataan
dan tidak dimanipulasi atau dikurangi sertatidak membohongi pelanggan,
baik menyangkut besaran ( kuantitas ) maupun kualitas.
Hengky Kurniawan yang merupakan celebrity endorser telah
melakukan promosi dengan mengedepankan adab dan etika yangsesuai
dengan anjuran Islam yaitu dengan tidak mengobral sumpah dalam
berpromosi dan beriklan, jujur, menjaga agar selalu memenuhi akad dan
145
janji serta menghindari promosi palsu dalam mencapai keberhasilan
membangun brand image yang positif dibenak konsumen.
146
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil penelitian Analisis Pengaruh Celebrity Endorser
Hengky Kurniawan Terhadap Brand Image Banana Foster ditinjau dari
Perspektif Ekonomi Islam (Studi pada Konsumen Banana Foster di Bandar
Lampung) adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil dari uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik,
teknik analisis regresi berganda, uji F, uji T dan uji koefisien determinasi,
untuk variabel independen trustworthiness (kepercayaan) (X1), expertise
(keahlian) (X2), attractiveness (daya tarik) (X3), respect (kualitas dihargai)
(X4) dan similarity (persamaan) (X5) Celebrity Endorser berpengaruh
positif dan signifikan terhadap variabel dependen brand image (Y) secara
simultan. Sedangkan secara parsial, variabel trustworthiness
(kepercayaan) (X1), attractiveness attractiveness (daya tarik) (X3) dan
similarity (persamaan) (X5) berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap brand image (Y). Hal ini menunjukan apabila semakin
baik/tinggi variabel trustworthiness, attractiveness, dan similarity Hengky
Kurniawan, maka akan semakin mempengaruhi brand image banana
foster Lampung. Sedangkan variabel expertise (keahlian) (X2) dan respect
147
(kualitas dihargai) (X4) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
brand image (Y) Banana Foster Lampung.
2. Penggunaan celebrity endorser terhadap brand image banana foster
Lampung sudah sesuai dengan etika promosi dalam Islam yang dilakukan
Hengky Kurniawan sebagai celebrity endorser dalam melakukan promosi
dengan mengedepankan adab dan etika yang sesuai dengan anjuran Islam
yaitu dengan tidak mengobral sumpah dalam berpromosi dan beriklan,
jujur, menjaga agar selalu memenuhi akad dan janji serta menghindari
promosi palsu dalam mencapai keberhasilan membangun brand image
yang positif dibenak konsumen.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah terurai sebelumnya, maka peneliti
memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Bagi perusahaan banana foster Lampung selaku produsen dari obyek
penelitian ini, agar tetap menggunakan celebrity sebagai endorser dalam
memasarkan produknya dan mempertahankan juga mengembangkan
karakteristik yang sudah ada di dalam diri celebrity endorser serta selalu
melakukan evaluasi yang berkesinambungan terhadap celebrity endorser,
dengan memanfaatkan secara maksimal citra positif yang dimiliki oleh
celebrity endorser dalam mengkomunikasikan produk yang diklankan.
148
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bisa menambahkan variabel-variabel
lainnya selain variabel yang disebutkan dalam penelitian ini untuk diteliti
selanjutnya serta dapat lebih kreatif dan lebih detail dalam memilih
variabel-variabel yang bisa mempengaruhi brand image suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdul Halim Hasan, Tafsir Al-Ahkam. Edisi I, (Cet.I). Jakarta: Kencana, 2006.
Ahmad Mustag, The Furture of Economics: An Islamic Perspektif. Jakarta: Asy
Syaamil Press & Grafika, 2001.
Al-Imam Muslim, Terjemahan Hadis Shahih Muslim Jilid I, II, III, IV. Jakarta: Klang
Book Centre, 2007.
Ali Hasan, Marketing dan Bank Syariah. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.
Arikunto, Suharismi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta, 2002.
Afzalurrahman. Muhammad Sebagai Seorang Pedagang. Jakarta : Yayasan Swarna
Bhumy, 1997.
Assauri, Sofjan. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2011.
Bambang Subandi, Bisnis sebagai Strategi Islam. Surabaya: Paramedia, 2000.
Bersifat membujuk secara halus (supaya orang yakin): hanya dengan cara-pendekatan
itu dapat dilakukan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (cet. III). Jakarta: Balai
Pustaka, 1990.
Daryanto. Manajemen Pemasaran (cet. I). Bandung: Satu Nusa, 2011.
Departemen Pendidikan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia, 2007.
Faktor yg menentukan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (cet. III). Jakarta: Balai
Pustaka, 1990.
Fuad, Muhammad. et.al. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Utara, 2000.
Gitosudarmo, Indriyo. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,
2014.
Henry Simamora. Manajemen Pemasaran Internasional. Jakarta: Salemba empat,
2000.
Hermawan Kertajaya, Muhammad Syakir Sula, Syariah Marketing. Bandung: Mizan,
2006.
Husien, Umar. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis (cet. II). Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2011.
Husein Umar. Metode Riset Bisnis. Panduan Mahasiswa untuk Melaksanakan Riset
Dilengkapi Contoh Proposal dan Hasil Riset Bidang Manajemen dan
Akuntansi (cet. II). Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002.
Idri. Hadis Ekonomi Ekonomi dalam Perspektif Hadis Nabi (cet. I). Jakarta:
Prenadamedia Group, 2015.
Imam Ghazali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Universitas Diponegoro, 2006.
Iqbal, Hasan. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Ismail, Muhammad Yusanto dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Menggagas
Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani, 2002.
Kartono, Kartini. Pengantar Metode Riset Sosial. Bandung: Alumni, 1986.
Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Alfabeta, 2013.
K Bertens. Pengantar Etika Bisnis. Yogyakarta : Kanisius, 2000.
Leslie Lazar, Kanuk. Celebrity in the 21ST
. Century, 2011.
Muhammad, Alimin, Etika dan Perlindungan Konsumen dalam Ekonomi Islam.
Yogyakarta: BPFE, 2004.
Muhammad Nashiruddin Al-Albani. Shahih Sunan Ibnu Majah Buku 2. Jakarta:
Pustaka Azzam, 2007.
Muhammad Nasib Ar-rifa’i, Kemudahan Dari Allah; Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir.
Jilid 4. Jakarta: Gema Insani Press, 2000.
Muslich. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi UII, 2010.
Mustafa Edwin Nasution. et.al. Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (cet. III).
Jakarta: Prenada Media Group, 2010.
Narbuko, Cholid. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Neuman, W. Lawrence, Social Research Methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. Boston: Pearson Education, 2003.
Oci Yonita Marhari, Manajemen Bisnis Modern Ala Nabi Muhammad , Al-
Maghfiroh, Bandung, 2012.
Pabundu Tika. Metodologi Riset Bisnis. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Philip Kotler. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Prenhallindo, 2002.
Philip Kotler dan Gary Armstrong. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga,
2008.
Priyatno, Dwi. Cara Kilat Belajar Analisis Data dengan SPSS 20. Yogyakarta: ANDI
Yogyakarta, 2012.
Pusat Bahasa Departement Pendidikan Nasional , Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka, 2005.
Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta. Ekonomi Islam (cet. VI) Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2014.
Rafik Issa Beekum, Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2004.
Rangkuti, Freddy. The power of brands. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama,
2004.
Segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai suatu merek. Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka, 1990.
Shimp Terence A. Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu.
Jakarta: Erlangga, 2003.
Shimp, Terence A. Advertising, Promotion, and Other Aspects of Integrated
Marketing Communications, 7th Edition. USA: Thomson Higher Education,
2007.
Sugiyono. Metode Penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2013.
-------. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2008.
Suharso, Ana Retnoningsih. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Semarang: Widya
Karya, 2017.
Sutisna dan Pawitra. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta:
remaja rosdakarya, 2001.
-------. Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2003.
Yusanto, Muhammad Ismail dan Muhammad Karebet Widjajakusuma. Menggagas
Bisnis Islami. Jakarta: Gema Insani Press, 2002.
Yusuf Qhardawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Terjemah Zainal Arifin (et.al).
Jakarta: Gema Insani Pres, 1997.
-------. Peran Nilai dan Moral dalam Perekonomian Islam. Jakarta: PT Prenhalindo
Persada, 2001.
Jurnal:
Darmawan, Didit, Setyaningsih. “Pengaruh Citra Merek terhadap Efektifitas Iklan”.
Jurnal Media Mahardika, Vol. 02 No. 3, 2004.
Dian Marselina dan Edward H Siregar, “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap
Brand Image pada Kosmetik Wardah di Bogor”. Jurnal Manajemen dan
Organisasi, Vol. 8, No. 1, 2017
Lidia Rochmania dan Fajar Sidiq Adi Prabowo. “Pengaruh Celebrity Endorsement
pada Instagram Terhadap Minat Beli Produk Mode Lokal (Studi pada
Sharena Gunawan)”. e-Proceeding of Management, Vol. 3 No. 2, 2016.
Martin Eisend. Source Credibility in Marketing Communication – A Generalized
Solution, Journal of Emprical Generalisations in Marketing, The Marketing
Departement of the Freie Universitas Berlin, German, 2006.
Mehdi Zahaf and James Anderson. “Casuality Effects between Celebrity Endorsment
and theitentionsto buy”, Innovative Marketing, Vol. 4, Issue 4, Canada,
2008.
Norvadewi., “Bisnis Dalam Perspektif Islam”. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, Al-
Tijary Vol. 01, No. 01, Desember 2015.
Ohanian, R. Construction and Validation of Scale to Measure Celebrity Endorsers
Perceived Expertise, Trustworthiness, and Attractiveness, Journal of
Advertising, Vol. 19. No.3, University of Texas at Austin, 1990.
Shabrina Aqmarina, Srikandi Kumadji dan Andriani Kusumawati, “Pengaruh
Celebrity Endorser Terhadap Citra Merek Serta Dampaknya Pada
Keputusan Pembelian (Survei Pada Mahasiswi Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Angkatan 2013 Dan 2014 Konsumen Produk
Kosmetik Wardah)”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 39 No. 2 Oktober
2016.
Shelly Chaiken, “Communicator Physical Attractiveness and Persuasion”,
Personality and Social Psychology, Vol. 37, No.8, University of Toronto,
Canada, 1979.
Yanuar Widi Prabowo, Suharyono, Sunarti., “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap
Minat Beli (Survei pada Pengunjung 3Second Store di Jalan Soekarno Hatta
Malang)”. Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 14 No.2, 2014.
Skripsi:
Andika Syamsul Hudha. “Pengaruh Citra Merek pada Niat Beli Oleh-Oleh Keripik
Pisang Askha Jaya di Bandar Lampung”, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Lampung, 2016.
Aldyn Rinaldy, “Analisis Pengaruh Celebrity Endorser Butik Rabbani dan Zoya
terhadap Minat Beli Konsumen dalam Perspektif Etika Bisnis Islam (Studi
Kasus pada Butik Rabbani dan Butik Zoya Cabang Kota Bandar Lampung)”,
Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2014.
Bauran Promosi dalam Perspektif Islam”, http://lib.uinmalang.ac.id/thesis/full
chapter/992 20592 -yuniati-asmaniah.ps (30 Agustus 2018).
Dian Marselina. “Pengaruh Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada Kosmetik
Wardah di Bogor”, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian
Bogor, 2017.
Eni Heruwati. “Analisis Pengaruh Daya Tarik Kredibilitas dan Keahlian Celebrity
Endorser Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha Mio (Studi
pada konsumen PT. Harpindo Jaya Jl. Dr. Cipto No.61 Semarang)”, Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro, 2010.
Jing Zhao. “An Experimental Comparison of Celebrity Spokespersons”
Credibility,Attractiveness, Expertise, and idenification on Attitides toward
the Ads and future Intereset, Bachelor of Management, Zhejiang University
of Finance & Economics, , Faculty of Management, University of Letbridge,
Alberta, Canada, 2004.
Lubis, Arlina Nurbaity. Strategi Pemasaran dalam Persaingan Bisnis, Program Studi
Ilmu Manajemen Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004.
Mahda Suri “Pengaruh Celebrity Endorser Online Shop di Instagram terhadap Citra
Perusahaan Ladyfameshop” Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Lampung, 2017.
Marijn Hoekman, Celebrity Endorsement “How does celebrity endorsement influence
the attitude towards the brand and how does negative publicity affect this
relationship”. Bachelor Thesis of Marketing Department Tilburg University.
P. Fauzi Riza. “Pengaruh Celebrity Endorser Terhadap Minat Beli yang Dimediasi
oleh Sikap Beli Konsumen (Studi pada Konsumen Sepeda Motor Matic
Yamaha Mio di Yamaha Mataram Sakti Purworejo)”, Eprints.uny.ac.id.
Theodore Bryrne Peetz, “Celebrity Athelete Endorser Effectiveness: Construction and
Validation of a Scale”, University of Nevada, Las Vegas, peetz@
unlv.nevada.edu, 5 Januari 2012.
Al-Qur’an:
Departemen Agama RI. Al- Qur’an dan terjemahannya. Bandung: CV. Diponegoro,
2005.
-------. Al-Quran dan Tarjamah. Surabaya: Tri Karya, 2004.
-------. Al-Qur’an dan Terjemahannya Surat An-Nisa. Bandung: CV. Dipoegoro,
2000.
-------. Al Qur’an Al Karim dan Terjemahannya. Semarang:PT. Karya Toha Putra,
1995.
-------. Al-Qur’an dan terjemahannya. CV. J-ART.
On-Line Information Via Internet:
BPS 2018. “Rata-Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang
(rupiah) untuk Makanan Jadi Tahun 2013-2016”. (On-line), tersedia di:
https://www.bps.go.id/statictable/2014/12/18/966/rata-rata-pengeluaran-per-
kapita-sebulan-menurut-kelompok-barang-rupiah-2013-2016.html (15 Maret
2018).
Muhammad Irzal Adiakurnia. “Ini Dia 24 Oleh-oleh Kekinian Milik Artis di
Berbagai Kota”. (On-line), tersedia di :
http://travel.kompas.co/read/2017/07/08/10040052/ini.dia.24.oleh-
oleh.kekinian.milik.artis.diberbagai.kota.htm (08 Juli 2017).
Tia Mega Putri. “Peran Endorser Selebriti Instagram dalam Menaikan Brand
Awareness suatu Produk”. (On-line), tersedia di :
http://www.isigood.com/wawasan/peran-endrorser-selebriti-instagram-
dalam-menaikan-brand-awareness-suatu-produk/.htm (05 Mei 2018).
Tirto.id. “Profil Hengky Kurniawan” (On-line), tersedia di: https://tirto.id/m/hengky-
kurniawan-chova-biw (16 Maret 2018).
Tesedia di: “Anjuran Islam tentang Etos Kerja dan Profesionalisme” (On–line ),
tersedia di: http://www.nu.or.id/post/read/63870/anjuran-islam-tentang-etos-
kerja-dan-profesionalisme.htm (05 Mei 2018).
Tersedia di: https://lampungbananafoster.com/ (04 Mei 2018).
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Kuesioner ini merupakan salah salah satu rujukan yang akan digunakan untuk
penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Celebrity Endorser Hengky
Kurniawan Terhadap Brand Image Banana Foster ditinjau dari Perspektif
Ekonomi Islam (Studi pada Konsumen Banana Foster di Bandar Lampung), guna
penyelesaian tugas akhir yang dilakukan oleh :
Nama : Dwi Novita Putri
NPM : 1451010170
Program Sarjana Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Penelitian ini sangat penting dalam penyusunan skripsi saya, maka saya sangat
mengharapkan kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar.
Informasi yang diterima dalam kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya digunakan
untuk kepentingan akademis. Atas partisipasinya, saya ucapkan terima kasih.
Screening Question
1. Apakah Anda pernah membeli dan mengkonsumsi produk Banana Foster?
a. Ya (Lanjut ke No.2)
b. Tidak (Stop, anda tidak perlu melanjutkan kuesioner ini terima kasih)
2. Dari manakah anda mengetahui informasi mengenai merek (brand) Banana
Foster? (Jawaban dapat lebih dari satu)
a. Keluarga/ Kerabat/ Teman
b. Media Cetak (Majalah, Katalog, Surat Kabar)
c. Media Elektronik (Televisi, Internet, Radio)
d. Media Siber {(Media sosial (instagram, facebook, twitter) , website, blog)}
3. Apakah Anda mengetahui/ mengenali sosok Hengky Kurniawan/ HK?
a. Ya
b. Tidak (Stop, Anda tidak perlu melanjutkan kuesioner ini, terimakasih)
Identitas Responden
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih
1. Nama :
2. Alamat :
3. Jenis Kelamin : a. Pria b. wanita
4. Usia : a. ≤ 20 Tahun b. 21 – 25 Tahun
c. 26 - 30 Tahun d. ≥ 30 Tahun
5. Pekerjaan : a. Pelajar/mahasiswa b. Pegawai Negeri
c. Wiraswasta d. Ibu Rumah Tangga
e. Lainnya....
6. Pendidikan terakhir : a. Sekolah Menengah b. Diploma
c. S1/S2 d. Lainnya....
7. Pendapatan perbulan (Rp) : a. ≤ 500.000 b. 500.000 - 1.250.000
c. 1.250.000 - 2.000.000 d. ≥ 2.000.000
e. belum ada pendapatan
Berikan tanda Checklist (√) pada pernyataan yang menurut anda paling
Benar
Skor Keterangan
5 Sangat Setuju
4 Setuju
3 Ragu-Ragu
2 Tidak Setuju
1 Sangat Tidak Setuju
Semakin ke kanan jawaban yang anda pilih menunjukkan bahwa anda semakin
setuju dengan pernyataan yang diberikan.
Bintang Iklan (Celebrity Endorser)
a. Dapat Dipercaya (Trustworthines)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. HK selalu menyampaikan pesan yang
sesuai dengan kualitas dan kuantitas
2. HK dapat menyampaikan pesan dengan
jujur
3. HK mampu meyakinkan isi pesan
4. HK menyampaikan pesan dengan
sungguh-sungguh
5. HK memberikan keterangan yang sesuai
terhadap produk yang diiklankan
b. Keahlian (Expertise)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. HK memiliki intelektual dalam
meyakinkan isi pesan
2. HK adalah sosok yang terampil
3. HK memiliki pengalaman yang luas di
bidang entertainment
4. HK merupakan sosok yang berkualitas dan
komunikatif dalam merepresentasikan
kualitas produk Banana Foster
5. HK memberikan pengetahuan mengenai
manfaat produk dengan baik
c. Daya Tarik (Attractiveness)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. HK memiliki penampilan yang berkharisma
2. HK memiliki kepribadian yang baik
3. HK merupakan sosok yang mampu
memberikan inspirasi
4. HK memiliki penampilan fisik yang
menarik
5. HK memberikan kesan yang menyenangkan
ketika membintangi iklan produk banana
foster
d. Kualitas Dihargai (Respect)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. HK merupakan sosok yang memiliki pamor
yang baik
2. HK memiliki prestasi yang luar biasa di
dunia entertainment
3. HK memiliki kemampuan akting yang
memikat penonton
4. Penampilan HK memiliki ciri khas
tersendiri
5. HK dapat menjamin kepuasan konsumen
e. Kesamaan dengan Audience (Similarity)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. Saya memiliki kesamaan dengan HK yang
memiliki identitas sebagai seorang muslim
2. Saya memiliki kesamaan life style dengan
HK
3. Saya memiliki kesamaan dengan HK dalam
hal memilih produk Banana Foster
(berlabel halal)
4. HK adalah seorang selebriti yang memiliki
kesamaan dengan produk Banana Foster
5. Saya memiliki kesamaan karakter dengan
HK
Citra Merek (Brand Image)
No. Pernyataan STS TS RG S SS
1. HK sebagai celebrity endorser dapat
meningkatkan popularitas Brand Banana
Foster
2. HK sebagai celebrity endorser dapat
meningkatkan kredibilitas Brand Banana
Foster
3. HK sebagai celebrity endorser dapat
meningkatkan citra merek Banana Foster
4. HK sebagai celebrity endorser dapat
mendorong masyarakat agar memiliki
kepribadian yang baik
5. HK sebagai celebrity endorser dapat
menimbulkann kepercayaan terhadap
produk Banana Foster
6. HK sebagai celebrity endorser dapat
meningkatkan minat masyarakat terhadap
produk Banana Foster
7. Banana Foster merupakan suatu merek
yang memiliki keunikan tersendiri di
bandingkan produk kuliner oleh-oeh artis
lain
8. Merek Banana Foster mudah diingat dan
dipahami oleh konsumen
9. Banana Foster mempunyai rasa yang
berkualitas
10. Banana Foster merupakan perusahaan yang
kreatif dan innovatif dalam menghadirkan
berbagai macam variant produk Banana
Foster
Lampiran 3 : Data Untuk Regresi Linier Berganda
Uji Regresi Linier Berganda Banana Foster Lampung
No. X1 X2 X3 X4 X5 Y
1 20 20 20 20 20 40
2 23 21 25 20 20 49
3 19 22 20 20 20 41
4 20 17 24 18 18 43
5 23 25 23 25 25 50
6 17 22 23 21 11 45
7 15 18 20 15 17 35
8 25 25 25 24 25 50
9 15 18 21 19 17 44
10 24 24 23 22 21 43
11 23 24 25 20 21 50
12 15 17 17 16 18 37
13 16 24 25 25 23 46
14 25 22 21 21 23 46
15 18 21 20 16 18 38
16 25 25 25 25 25 50
17 21 23 23 20 21 38
18 17 25 25 20 15 43
19 16 17 17 15 16 37
20 19 20 17 20 20 40
21 17 18 17 18 17 35
22 20 22 20 16 19 40
23 25 25 25 25 25 50
24 20 20 20 20 18 40
25 15 23 22 21 18 37
26 23 25 25 25 24 50
27 24 25 25 25 20 46
28 17 23 22 21 18 32
29 16 18 18 17 21 39
30 15 19 19 18 18 38
31 20 25 25 25 23 50
32 22 22 23 21 21 46
33 25 22 24 25 25 50
34 19 23 23 23 16 42
35 18 23 22 21 19 35
No. X1 X2 X3 X4 X5 Y
36. 15 17 18 18 14 29
37 21 22 22 20 16 40
38 20 20 20 20 20 39
39 20 21 20 20 20 40
40 20 23 23 19 13 44
41 20 17 21 18 16 40
42 22 25 25 25 25 50
43 18 19 22 18 19 40
44 20 21 22 22 19 43
45 25 25 25 25 25 50
46 21 21 21 21 19 44
47 19 21 21 20 21 41
48 23 22 23 24 24 49
49 20 21 22 23 20 43
50 21 23 23 25 19 43
51 20 22 21 21 21 40
52 18 20 21 20 20 49
53 25 25 25 25 25 50
54 20 20 20 20 22 40
55 24 22 22 19 16 50
56 22 21 23 20 17 49
57 22 25 25 22 20 49
58 20 21 20 20 16 40
59 20 21 19 17 17 41
60 20 19 20 19 20 40
61 19 22 24 22 14 46
62 18 20 18 17 19 40
63 21 25 24 25 18 50
64 20 19 20 20 20 40
65 20 20 20 20 20 41
66 25 25 25 25 25 50
67 25 25 25 25 25 50
68 20 19 21 16 19 43
69 20 20 20 21 20 41
70 20 20 20 20 20 40
71 25 25 25 25 25 50
72 20 20 20 20 20 40
73 20 20 20 20 11 40
74 20 22 22 21 21 45
75 19 23 21 18 18 45
76 25 25 22 24 17 46
77 20 20 20 20 20 40
78 25 25 25 23 24 50
79 19 18 20 21 18 40
80 20 20 20 20 17 40
81 22 22 21 22 21 40
82 25 25 23 17 24 50
83 20 20 21 16 19 41
84 23 22 24 22 23 50
85 19 19 19 15 18 40
86 25 25 25 25 25 50
87 18 21 20 18 19 40
88 23 23 19 19 15 41
89 15 22 25 21 22 50
90 18 19 21 19 22 50
91 20 21 20 17 23 43
92 22 20 20 20 21 40
93 20 20 20 18 22 41
94 25 25 25 25 25 50
95 19 19 18 18 20 40
96 20 22 23 20 22 48
97 25 20 25 20 22 47
98 18 23 23 23 23 50
99 24 23 20 21 22 42
100 18 20 19 18 15 38
Sumber: Data Olahan 2018
Lampiran 4 : Output Hasil Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 Trustworthiness (kepercayaan)
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 Expertise (keahlian)
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X3 Attractiveness (daya tarik)
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X4 Respect (kualitas dihargai)
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X5 Similarity (persamaan)
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel (Y) Brand Image Banana Foster
Lampung
Lampiran 5 : Output Hasil Uji Komorlov (Normalitas)
Lampiran 6 : Output Hasil Uji VIF dan Tolerance (Multikolinearitas)
Lampiran 7 : Output Hasil Uji Glejser (Heteroskedastisitas)
Lampiran 8 : Output Olah data dengan menggunakan Hasil Uji Analisis Regresi
Berganda
top related