analisis pengaruh profitabilitas, leverage dan arus kas ...akuntansi.polinema.ac.id/contents/26...
Post on 08-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
243
Analisis Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan Arus Kas Bebas
Terhadap Manajemen Laba
Nisfatul Cholifah1), Aang Afandi2), dan Jaswadi3)
1,2,3)Akuntansi Manajemen Politeknik Negeri Malang
1) nisfatulc@gmail.com
Abstract
The purposes of this study were to find out the influence of profitability (ROA), leverage
(DAR) and free cash flow partially and simultaneously to earning management.The data
were analyzed by using multiple linear regression with SPSS software version 17. The data
consisted of annual report of manufacture companies basic industry and chemical sector
listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) from 2011-2015. The samples of this study
selected 85 companies from 330 companies by using purposive sampling. The results of
analysis indicate that the profitability has positive effect but it is not significant on earning
management. Meanwhile, leverage and free cash flow have a positive significant effect on
earning management. The results of the simultan test indicate that profitability, leverage
and free cash flow have a influence on earning management. It is better for the
management to be careful in maximizing and minimizing profit for the company’s image on
public.
Keywords : Profitability, Leverage, Free Cash Flow, Earning Management
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh parsial dan simultan profitabilitas
(ROA), leverage (DAR) dan arus kas bebas terhadap manajemen laba. Metode analisis data
yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan software SPSS versi
17. Data yang digunakan adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor industri
dasar dan kimia yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. Jumlah sampel yang terpilih
adalah 85 perusahaan dari 330 perusahaan, pengambilan sampel menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif tidak siginifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan, leverage dan arus kas bebas
berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hasil dari uji simultan
menunjukkan bahwa profitabilitas, leverage, dan arus kas bebas secara bersama-sama
mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini diharapkan membantu
manajemen untuk lebih memperhatikan tindakan dalam menurunkan dan menaikkan laba
yang berlebihan agar tidak mempengaruhi citra perusahaan dimata publik.
Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Arus Kas Bebas, Manajemen Laba
Pendahuluan
Ghozali dan Chariri (2007, p. 350)
menyebutkan bahwa salah satu elemen
penting dalam laporan keuangan yang
digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen adalah laba. Informasi laba
merupakan perhatian utama untuk
menaksir kinerja atau prestasi
manajemen. Selain itu informasi laba
juga digunakan oleh investor atau pihak
244 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
lain yang berkepentingan sebagai
indikator efisiensi penggunaan dana yang
tertanam dalam perusahaan yang
diwujudkan dalam tingkat pengembalian
dan indikator untuk kenaikan
kemakmuran.
Manajemen laba merupakan tindakan
manajemen dalam memperbaiki kualitas
laporan keuangan agar laporan keuangan
tersebut memberikan dampak yang baik
bagi perusahaan seperti bertambahnya
investor, kepentingan perpajakan dan
pengambilan keputusan bagi manajemen
perusahaan sendiri. Penyebab terjadinya
manajemen laba sering kali terjadi
dikarenakan adanya perbedaan
kepentingan antara manajemen (agent)
dan pemilik saham (principal) sering
disebut dengan agency theory. Manajer
merupakan pihak internal yang lebih
banyak mendapatkan informasi
dibandingkan dengan pihak eksternal
perusahaan. Dengan memanfaatkan
informasi, manajer dapat merekayasa
laba untuk menyajikannya kepada pihak
eksternal untuk kepentingan pribdai
sehingga pihak eksternal tidak
mendapatkan informasi yang
sesungguhnya, kondisi ini diartikan
sebagai asimetri informasi.
Kajian Literatur
Teori Keagenan
Menurut Sulistyanto (2008, p. 117)
hubungan agensi ini seharusnya dapat
membuat perusahaan meningkatkan
nilainya karena dikelola oleh orang yang
memahami dengan baik bagaimana
menjalankan usaha serta diawasi dengan
ketat oleh pemilik, namun yang terjadi
sebaliknya muncul permasalahan agensi
yang mempunyai keinginan untuk
mementingkan kesejahteraan pribadi
meski harus merugikan pihak lain.
Manajemen Laba 1. Definisi Manajemen Laba
Manajemen laba merupakan
suatu tindakan manajer yang memilih
kebijakan akuntansi untuk mencapai
beberapa tujuan yang spesifik dan
kebijakan akuntansi yang dimaksud
adalah penggunaan accrual dalam
menyusun laporan keuangan (Scott,
2006, p. 344).
2. Pola Manajemen Laba
Menurut Scott (2007, p.346)
adalah sebagai berikut :
a) Taking a bath, dilakukan dengan
cara menjadikan laba perusahaan
pada periode berjalan menjadi
sangat rendah (rugi) atau sangat
tinggi dibandingkan dengan laba
pada periode sebelumnya atau
sesudahnya.
b) Income Minimization, dilakukan
dengan cara menjadikan laba
pada laporan keuangan periode
berjalan lebih rendah daripada
laba sesungguhnya.
c) Income Maximization, dilakukan
dengan cara menjadikan laba
pada laporan keuangan periode
berjalan lebih tinggi daripada
laba sesungguhnya.
d) Income Smoothing , dilakukan
dengan cara membuat laba
akuntansi relatif konsisten (rata
atau smooth) dari periode ke
periode.
Profitabilitas
Rasio profitabilitas dapat
memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan
dari penjualan atau dari pendapatan
investasi. Artinya jika perusahaan mampu
memanfaatkan aktiva atau modalnya
dalam memenuhi target laba yang telah
ditetapkan maka perusahaan tersebut
dikatakan memiliki rasio profitabilitas
yang baik (Kasmir, 2012, p.196).
Leverage Rasio leverage menurut Kasmir
(2012, p. 151) adalah rasio yang
digunakan untuk mengukur sejumlah
mana aktiva perusahaan dibiayai dengan
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..245
hutang. Artinya berapa besar beban
hutang yang ditanggung perusahaan
dibandingkan dengan aktivanya. Dalam
arti luas dikatakan bahwa rasio
solvabilitas atau leverage digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan
untuk membayar seluruh kewajibannya,
baik jangka pendek maupun jangka
panjang apabilasi perusahaan terancam
likuidasi.
Arus Kas Bebas (Free Cash Flow)
Menurut Gitman (2009, p. 115) arus
kas bebas merupakan jumlah arus kas
yang tersedia bagi investor (kreditur dan
pemilik) setelah perusahaan telah
memenuhi semua kebutuhan operasi dan
dibayar untuk investasi pada aktiva tetap
bersih dan aktiva lancar.
Pengembangan Hipotesis
Pengaruh Profitabilitas terhadap Ma-
najemen Laba
Menurut Sartono (2010, p 122),
profitabilitas merupakan indikator yang
menunjukkan seberapa besar kemampuan
perusahaan untuk memperoleh laba baik
dalam hubungannya dengan penjualan,
aset maupun laba. Apabila rasio
profitabilitas ini rendah maka manajer
akan melakukan tindakan manajemen
laba dengan meningkatkan laba yang
dimilikinya agar rasio profitabilitas
menunjukkan angka yang tinggi.
Manajemen laba yang dilakukan oleh
manajemen dapat berupa pengakuan
pendapatan diawal untuk meningkatkan
laba perusahaan. Dengan rasio
profitabilitas yang tinggi diharapkan
investor lebih tertarik dan tidak ragu
untuk menanamkan modal ke perusahaan.
H1: Profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba.
Pengaruh Leverage terhadap
Manajemen Laba
Dalam melakukan manajemen laba
manajer memiliki motivasi dalam
melakukan hal tersebut, salah satunya
adalah motivasi perjanjian/kontrak utang
dengan pihak ketiga atau kreditur untuk
kepentingan ekspansi perusahaan
(Sulistiawan, Januarsi dan Alvia, 2011, p.
32). Perjanjian tersebut berupa
ketersediaan pembayaran kewajiban
perusahaan kepada kreditur, sebelum
melakukan perjanjian pihak kreditur
memastikan apakah laporan keuangan
perusahaan mampu membiayai kewajiban
dengan membandingkan total hutang
dengan total aset. Tingginya rasio
leverage menyebabkan manajer
melakukan tindakan manajemen laba
dengan meningkatkan laba untuk
menyajikan laporan keuangan yang baik.
H2 : Leverage berpengaruh signifikan
terhadap manajemen laba
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Manajemen Laba
Arus kas bebas bisa digunakan untuk
pengembangan atau ekspansi perusahaan
dengan membeli aset, membayar utang
dan membayarkan deviden selain itu arus
kas bebas dapat digunakan manajer untuk
meratakan dan meningkatkan laba sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pihak
manajemen lebih banyak mengetahui
informasi mengenai kondisi perusahaan
dikarenakan pihak manajemen terjun
langsung dalam proses kegiatan dalam
pencapaian tujuan perusahaan, sehingga
informasi yang disampaikan kepada
pihak pemegang saham dan pemangku
kepentingan (principal) tidak semua
diberikan. Dalam hal ini arus kas bebas
dapat digunakan oleh manajemen untuk
kesejahteraan pribadinya seperti
menggunakan arus kas bebas untuk
perataan laba dan memaksimalkan laba
tanpa mementingkan kepentingan
principal.
H3: Arus kas bebas berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba
246 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
Arus Kas Bebas terhadap Manajemen
Laba
Rasio profitabilitas dapat
memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan yang
ditunjukkan dari laba yang dihasilkan
dari penjualan atau dari pendapatan
investasi. Artinya jika perusahaan mampu
memanfaatkan aktiva atau modalnya
dalam memenuhi target laba yang telah
ditetapkan maka perusahaan tersebut
dikatakan memiliki rasio profitabilitas
yang baik (Kasmir, 2012, p.196). Apabila
rasio profitabilitas yang rendah
menyebabkan manajer melakukan
tindakan manajemen laba dengan
meningkatkan laba yang dimilikinya agar
rasio profitabilitas menunjukkan angka
yang tinggi.
Rasio solvabilitas atau rasio leverage
menurut Kasmir (2012, p. 151) adalah
rasio yang digunakan untuk mengukur
sejumlah mana aktiva perusahaan
dibiayai dengan hutang. Apabila rasio
leverage yang dimiliki perusahaan tinggi
perusahaan cenderung melakukan
manajemen laba yang bertujuan untuk
menjaga perjanjian hutang dan untuk
menjaga rasio leverage agar pengguna
laporan keuangan yakin bahwa
perusahaan tersebut mampu membayar
hutang dengan aset yang dimiliki.
Pengelolaan arus kas bebas
seringkali terjadi asimetri informasi
dimana manajer dan pemegang saham
memiliki kepentingan yang berbeda.
Manajer mengelola arus kas bebas untuk
kepentingan operasional perusahaan
seperti pembelian aset, pembayaran
hutang dan yang menjadi sorotan adalah
penggunaan arus kas bebas untuk
meningkatkan laba dan mengurangi
kemungkinan terjadinya kegagalan dalam
pembayaran kewajiban.
H4 : Profitabilitas, leverage dan arus kas
bebas berpengaruh secara simultan
terhadap manajemen laba
Metodologi Penelitian
1. Mencari nilai ROA (X1) dengan
menggunakan rumus :
2. Mencari nilai DAR (X2) dengan
menggunakan rumus :
3. Menentukan nilai Arus Kas Bebas
dengan menggunakan rumus:
Keterangan :
NOPAT = EBIT x (1-Tarif Pajak)
Investasi Bersih Modal Operasi = Total
Modal Operasit - Total Modal Operasit-1
Total Modal Operasi = Modal Kerja Operasi
Bersih + Aset Tetap Bersih
Modal Kerja Operasi Bersih = Aset Lancar –
Kewajiban Lancar
4. Menghitung manajemen laba dengan
menggunakan rumus Modified Jones
Model, sebagai berikut :
a. Menentukan nilai total akrual
Keterangan :
TACit :Total accrual pada tahun t
NIt :Laba bersih pada tahun t
CFOt :Kas dari aktivitas operasi
pada tahun t
b. Nilai total akrual diestimasi
dengan persamaan regresi linier
berganda dengan rumus sebagai
berikut :
DAR = Total Hutang/Total Aset x 100%
TAC = NIt - CFOt
TACit/Ait-1 = β1 (1/Ait-1) + β2(ΔREVt/Ait-
1) + β3(PPEit/Ait-1) + e
ROA = EAT/Total Aset x 100%
FCF = NOPAT - Investasi Bersih
pada Modal Operasi
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..247
Keterangan :
TACit/Ait-1 :Total akrual tahun t dibagi
dengan total aset tahun
sebelum
c. Dengan menggunakan koefisien
regresi diatas nilai non
discretionary accrual (NDA) dapat
dihitung dengan rumus :
Keterangan :
NDAt :Non discretionary accruals
perusahaan i pada periode ke
t
Ait-1 :Total aset perusahaan i
periode sebelum
ΔRevt :Total Pendapatan tahun t-
total pendapatan tahun
sebelum
ΔRect :Total Piutang tahun t-total
piutang perusahaan i di tahun
sebelum
PPEt : Total Aset Tetap tahun t
d. Menghitung nilai Discretionary
Accruals (DA), merupakan tingkat
akrual yang tidak wajar yang
dilakukan oleh manajer dengan
merekayasa laba dengan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
DAt :Discretionary accruals
periode t
TACt :Total accruals perusahaan i
periode t
NDAt :Non Discretionary accruals
periode ke t
Hasil Dan Pembahasan
Populasi dan Sampel
Perusahaan yang menjadi objek
dalam penelitian ini adalah perusahaan
manufaktur sektor industri dasar dan
kimia yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia pada periode 2011-2015
sebanyak 330 perusahaan. Berdasarkan
kriteria-kriteria yang diajukan pada
pemilihan sampel, maka terdapat 85
perusahaan.
Statistik Deskriptif
DA (Y) memiliki nilai terendah -
0,16, nilai tertinggi 2,73, sedangkan rata-
rata sebesar 0,62 dan standar deviasi
sebesar 0,39. ROA (X1) memiliki nilai
terendah 0,22, nilai tertinggi 32,11
sedangkan rata-rata sebesar 9,28 dan
standar deviasi 7,04. DAR (X2) memiliki
nilai terendah 13,32, nilai tertinggi 82,38,
rata-rata sebesar 37,51, dan standar
deviasi sebesar 18,4. Arus Kas Bebas
(X3) memiliki nilai terendah -
2.228.118.400.000, nilai tertinggi
4.943.872.000.000 sedangkan nilai rata-
rata adalah 111.424.628.713,1 dan
standar deviasi 843.753.300.489,30.
Analisis Regresi Berganda
Konstanta sebesar -14,305, jika tidak
ada pengaruh dari variabel X1, X2, X3
maka nilai Y diprediksikan akan menurun
secara konstan. Apabila ROA naik sebesar 1 satuan
akan mengakibatkan kenaikan
manajemen laba sebesar 0,096 dengan
anggapan bahwa variabel independen
lainnya konstan. Apabila DAR sebesar 1
satuan mengakibatkan kenaikan
manajemen laba sebesar 0,660 dengan
anggapan bahwa variabel independen
lainnya konstan. Apabila AKB sebesar 1
satuan mengakibatkan kenaikan
manajemen laba sebesar 0,157 dengan
anggapan bahwa variabel independen
lainnya konstan. Uji normalitas menggunakan one
sample kolmogrov-smirnov test diketahui
bahwa nilai dari asymp. sig. (2-tailed)
sebesar 0,496>0,05 sehingga asumsi
normalitas terpenuhi.
Nilai VIF untuk ROA adalah 1,032,
nilai VIF untuk DAR adalah 1,483, dan
nilai VIF untuk AKB adalah 1,522. Dapat
NDAit = β1(1/At-1) + β2(ΔRevt/Ait-1-
ΔRect/Ait -1) + β3(PPEt/Ait -1)
DAt = TACt – NDAt
Y = -14,035 + 0,096X1 + 0,660X2 + 0,157X3
248 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
dikatakan bahwa nilai VIF<10. Uji
asumsi tidak adanya multikolinearitas
dapat terpenuhi. Hasil dari uji heterokedastisitas dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa regresi
layak untuk digunakan dikarenakan pada
grafik scatterplot titik-titik menyebar dan
secara merata diatas maupun dibawah
nilai 0 sumbu y dan tidak membentuk
pola tertentu.
Hasil perhitungan uji autokorelasi
didapatkan nilai du<d<4-du = 1,721<
1,733< 2,279 yang berarti bahwa nilai
Durbin-Watson masih berada pada
rentang daerah bebas autokorelasi.
Pengujian Hipotesis
1. Uji Parsial (Uji-t)
Tabel 1
Hasil Uji Parsial
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 14.305 1.504
9.33 .000 ROA .096 .057 .130 1.67 .098 DAR .660 .153 .399 4.30 .000 AKB .157 .038 .392 4.16 .000
Pengujian Hipotesis Pertama (H1)
ROA (X1) memiliki nilai t hitung
sebesar 1,674 < 1,990 yang lebih besar
dari t hitung dan didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0,098>0,05. Hasil
pengujian ini menunjukkan ROA
berpengaruh tetapi tidak signifikan
terhadap manajemen laba atau DA,
sehingga H1 ditolak.
Pengujian Hipotesis Kedua (H2)
DAR (X2) memiliki nilai t hitung
sebesar 4,303>1,990 dan nilai
signifikansi 0,000 < 0,05. Hasil pengujian
ini menunjukkan bahwa H2 diterima yaitu
DAR berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba atau DA.
Pengujian Hipotesis Ketiga (H3)
AKB (X3) memiliki nilai t hitung
sebesar 4,167>1,990 dan didapatkan nilai
signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil
pengujian ini menunjukkan bahwa H3
diterima yaitu arus kas bebas
berpengaruh signifikan terhadap
manajemen laba atau DA.
2. Uji Simultan (Uji F)
Tabel 2
Hasil Uji Simultan
Model Sum of Squares
df Mean
Square F Sig.
Regression 119.510 3 39,837 30,416 000a Residual 106.087 81 1,31
Total 225.597 84
Pengujian Hipotesis Keempat (H4)
Nilai F hitung 30,416>2,717 dan
signifikansi sebesar 0,000<0,05. Hasil ini
menunjukkan bahwa ROA, DAR dan
arus kas bebas secara simultan
berpengaruh terhadap DA, sehingga H4
diterima.
Pengaruh Profitabilitas terhadap
Manajemen Laba
Menurut Kasmir (2011, p. 196) rasio
profitabilitas merupakan rasio untuk
menilai kemampuan perusahaan dalam
mencari keuntungan, baik dalam
hubungannya dengan penjualan, aset
maupun laba. Dengan melihat rasio
profitabilitas yang tinggi maka investor
dapat memprediksi seberapa deviden
yang akan diterima. Hasil pengujian dari
variabel profitabilitas menunjukan bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
manajemen laba. Hasil ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gunawan,
Darmawan, dan Purnawati (2015) yang
menyatakan bahwa apabila nilai rasio
profitabilitas perusahaan tinggi bukan
merupakan tindakan manajer yang
berkaitan dengan manajemen laba.
Pengaruh Leverage terhadap
Manajemen Laba Kreditur tidak akan meminjamkan
dana apabila rasio leverage perusahaan
tinggi, karena risiko yang dihadapi
perusahaan tinggi yang berarti
Cholifah, Afandi, Jaswadi, Analisis Pengaruh Profitabilas..249
kemampuan perusahaan untuk melunasi
hutangnya semakin kecil. Dengan rasio
leverage yang tinggi manajer cenderung
mengatur laba yang disajikan lebih besar
(overstatement) dari laba yang
sebenarnya yang memberikan
kepercayaan kepada kreditur bahwa
perusahaan mampu membayar hutang
yang akan dipinjam. Manajemen diduga
akan memilih prosedur akuntansi yang
meningkatkan aktiva, mengurangi utang,
dan meningkatkan pendapatan dengan
tujuan untuk menghindari pelanggaran
perjanjian utang.
Hal ini sesuai dengan motivasi
manajer dalam melakukan manajemen
laba untuk menghindari perjanjian hutang
yang telah disepakati agar tetap berjalan
sesuai dengan kontraknya, tindakan
tersebut termasuk dalam manajemen laba
yang bersifat oppurtunistic yaitu manajer
mempertahankan kinerja keuangan
perusahaan agar dapat dipercaya di mata
kreditur, investor dan publik. Penelitian
ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Yatulhusna (2015) yang menyatakan
bahwa leverage perusahaan berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba.
Pengaruh Arus Kas Bebas terhadap
Manajemen Laba
Arus kas bebas dapat digunakan
untuk ekspansi perusahaan, pembagian
deviden, dan pembayaran hutang.
Seringkali arus kas bebas menjadi
penyebab munculnya masalah keagenan
adalah perbedaan kepentingan antara
agen dengan prinsipal yang sering
memicu munculnya manajemen laba.
Teori keagenan memiliki asumsi bahwa
masing-masing individu termotivasi oleh
kepentingan diri sendiri sehingga
menimbulkan konflik kepentingan antara
prinsipal dan agen.
Manajer memiliki dorongan untuk
memilih mendistribusikan arus kas bebas
untuk perataan laba untuk mengurangi
resiko kegagalan dalam pembayaran
kewajiban yang dapat memperlihatkan
kinerjanya yang baik untuk tujuan
mendapatkan bonus dari prinsipal,
sedangkan pihak prinsipal menginginkan
arus kas bebas tersebut dibagikan untuk
meningkatkan kesejahteraan (dividen).
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zuhri (2011) yang
menyatakan bahwa arus kas bebas
berpengaruh terhadap manajemen laba.
Pengaruh Profitabilitas, Leverage dan
Arus Kas Bebas terhadap Manajemen
Laba
Para pengguna laporan keuangan
khususnya investor dan kreditur
seringkali mengukur produktivitas
perusahaan dari rasio profitabilitas yang
dimiliki. Dengan hanya melihat rasio ini
investor mampu mengestimasi berapa
deviden yang akan diterima dan jumlah
aset untuk membayar kewajiban yang
nantinya akan dipinjamkan oleh kreditur.
Motif ini yang mempengaruhi manajer
untuk melakukan manajemen laba untuk
tetap menjaga rasio profitabilitas tetap
konsisten.
Leverage yang tinggi menunjukkan
bahwa total hutang yang dimiliki oleh
perusahaan lebih tinggi dari aset yang
dimiliki sehingga menunjukkan performa
yang kurang baik dalam pandangan
investor. Untuk itu manajer seringkali
melakukan pemindahan laba atau
pengakuan lebih cepat untuk menutup
kekurangan tersebut sehingga laporan
keuangan dalam kondisi stabil.
Dalam mengelola arus kas bebas
seringkali terjadi asimetri informasi
dimana manajer dan pemegang saham
memiliki kepentingan yang berbeda.
Manajer mengelola arus kas bebas untuk
kepentingan operasional perusahaan
seperti pembelian aset (investasi),
pembayaran hutang dan yang menjadi
sorotan adalah penggunaan arus kas
bebas untuk meningkatkan laba dan
mengurangi kemungkinan terjadinya
kegagalan dalam pembayaran kewajiban.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
250 Prosiding SNA MK, 28 September 2016,hlm.243-250
penelitian yang dilakukan oleh Peni
(2015) yang menyatakan bahwa
profitabilitas, leverage, dan arus kas
bebas secara simultan mempengaruhi
manajemen laba.
Simpulan dan Saran
Profitabilitas tidak berpengaruh
terhadap manajemen laba, sedangkan
leverage dan arus kas bebas berpengaruh
signifikan terhadap manajemen laba.
Profitabilitas, leverage dan arus kas
bebas secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap manajemen laba.
Untuk penelitian selanjutnya
diharapkan menggunakan sampel peru-
sahaan telekomunikasi dan transportasi
dimana beberapa penelitian perusahaan
tersebut belum ditemukannya adanya
praktik manajemen laba. Dan diharapkan
untuk penelitian selanjutnya
menggunakan model yang dikembangkan
oleh Roychowdhury yang mendeteksi
manajemen laba bukan dengan dilakukan
dengan menghitung aliran kas abnormal
dan biaya produksi abnormal.
Daftar Rujukan
Ghozali dan Chariri, 2007. Teori
Akuntansi. Semarang: Badan
Penerbit Undip.
Gitman, Lawrence J. 2006 Principle of
Managerial Finance. Eleventh
Edition, New Jersey : Person
Education, Inc.
Gunawan, I Ketut., Darmawan, Nyoman
Ari Surya., Purnamawati, I Gusti
Ayu. 2015. Pengaruh Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas, Dan
Leverage Terhadap Manajemen Laba
Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Jurnal. Universitas Pendidikan Bali.
Kasmir. 2012. Analisis Laporan
Keuangan. PT Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Peni, Dewi Tri Tasik. 2011. Pengaruh
Arus Kas Bebas, Leverage, dan
Profitabilitas Terhadap Praktik
Manajemen Laba. Skripsi.
Universitas Sebelas Maret.
Surakarta.
Sartono, Agus.2010.“Manajemen
Keuangan Teori dan Aplikasi”. Edisi
Empat. Yogyakarta: BBFE.
Scott, W.R. 2007. Financial Accounting
Theory. Second Edition.Ontario:
Prentice Hall Canada Inc.
Subramanyam, K. R., Wild, J. J., &
Hasley, R. F. 2010. Financial
Statement Analysis : Analysis
Laporan Keuangan (Edisi 10 ed.).
Jakarta: Salemba Empat.
Sulistiawan, D., Januarsi, Y., dan Alvia,
L. 2011. Creative Accounting:
Mengungkap Manajemen Laba dan
Skandal Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.
Sulistyanto, S. 2008. Manajemen Laba:
Teori dan Model Empiris. Grasindo.
Jakarta.
Yatulhusna, Najmi. 2015 Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Umur dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba Pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2010-2013.
Skripsi. Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Zuhri, Akhmad B. 2011. Pengaruh Arus
Kas Bebas dan Komite Audit
terhadap Manajemen Laba. Skripsi.
Universtitas Diponegoro.
top related