analisis persepsi mahasiswa tentang profesi …/analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
Post on 10-Aug-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user i
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI
MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi
Kedokteran Keluarga
Disusun Oleh:
Ratih Kumorojati
NIM S540209227
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
HALAMAN PENGESAHAN
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI
MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS
Oleh:
Ratih Kumoro Jati
NIM S540209227
Telah Disetujui oleh Tim Penguji
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal
Pembimbing I Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd
NIP 19440404 197603 1001
.............................
1 Agustus 2010
Pembimbing II Dr. Eti Poncorini Pamungkasari P, MPd
NIP 19750311 200212 2002
.............................
.............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga
Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK
NIP .19480313 97610 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS
Oleh:
RATIH KUMOROJATI
NIM S540209227
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal : ……………
Jabatan : Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua : Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja, dr., PAK., MARS .... ……
NIP. 19460405 197603 1 001
Sekretaris : Dr.Nunuk Suryani, MPd …………
NIP. 19661108 199003 2 001
Anggota : 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd …………
NIP 19440404 197603 1001
2. Dr. Eti Poncorini Pamungkasari P, MPd …………
NIP 19750311 200212 2002
Mengetahui :
Direktur PPs UNS Ketua Program Studi MKK
Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM.M.Kes.PAK
NIP. 19578201 98503 1004 NIP. 19480313 197610 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iv
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :
Nama : RATIH KUMOROJATI
NIM : S540209227
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis saya yang berjudul :
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI
MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA adalah benar-benar
karya otentik saya sendiri. Hal-hal yang terdapat dalam tesis ini dan yang bukan
karya saya diberi tanda kutipan dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila
diketahui di kemudian hari terbukti bahwa pernyataan saya tidak benar, maka
saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang
saya peroleh dari tesis tersebut.
Surakarta, ..............................
Yang membuat pernyataan,
RATIH KUMOROJATI
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user v
MOTTO
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat
berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan
(MARIO TEGUH)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
TESIS INI PENULIS PERSEMBAHKAN UNTUK:
ALLAH SWT YANG MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYATNYA SEHINGGA PROSES PEMBUATAN TESIS INI MENJADI LANCAR
AYAH DAN IBU TERHORMAT ,TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MEMBERIKAN DOA DAN SEMANGAT YANG TULUS UNTUKKU
CALON SUAMIKU TERCINTA, YANG SELALU ADA UNTUK KU DALAM DORONGAN , SEMANGAT DAN KASIH SAYANG YANG TULUS
SAHABATKU TYAS, EKAWATI, ENDAH , TEMAN SEPERJUANGAN PDPK PARALEL II
SELURUH SAHABAT DOSEN STIKES A.YANI YANG TELAH MEMBERIKAN SEMANGAT JIWA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Ratih Kumorojati, S540209227. 2010. Analisis Persepsi Mahasiswa tentang Profesi Bidan dan Motivasi Masuk Program Studi DIII Kebidanan dengan Prestasi Belajar Konsep Kebidanan di STIKES A Yani Yogyakarta. Tesis, Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan, Program studi Magister Kedokteran Keluarga. Tesis Universitas Sebelas Maret.
Tujuan dari penelitian ini untuk mngetahui motivasi dan persepsi mahasiwa terhadap profesi bidan dan kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Konsep Kebidanan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan case study. Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dalam upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu pemahaman lebih mendalam atas fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia
Dari hasil survey awal pada mahasiswa semester II kemudian dilakukan wawancara mendalam pada 8 informan yang dilihat dari persepsi profesi bidan, motivasi bidan, prestasi belajar mata ajar Konsep Kebidanan, kesimpulan penelitian adanya kaitan prestasi belajar pada mata ajar Konsep Kebidanan dengan persepsi terhadap profesi bidan serta motivasi menjadi bidan.
Kata Kunci, Motivasi, Persepsi dan Prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
ABSTRACT Ratih Kumorojati, S540209227,An Analysis on Student’s Motivation and Perception about the Midwife Profession in the Term of Midwifery Concept Course Achievement in DIII Midwifery Study Program of STIKES A. Yani Yogyakarta. Health Profession Education Main Interest. Family Medical Magister Study Program, Thesis, Sebelas Maret University, 2010.
DIII Midwifery Education of STIKES A. Yani Yogyakarta is expected can support an attempt of achieving the people’s optimum health degree. Many factors affect the learning successfulness, such as student motivation and perception. Motivation and perception is very important to avoid the students from failure. It can also improve the students’ learning achievement in passing education. The objective of research is to find out the students’ motivation and perception on Midwifery Concept Course.
This study belongs to a qualitative research using case study design. The
qualitative approach is used because this research aims to explore the attempt of developing concepts helping the deeper understanding on the social and behavior phenomena in scientific setting and better understanding on the complexity existing in human interaction.
From the result of questionnaire distribution in semester II and then an in-
depth interview was done with 8 informants viewed from the perception on midwife profession, midwife enrollment motivation, learning achievement of midwifery concept course. The conclusion of research is there is a relationship between the learning achievement of midwifery concept and the perception on midwife profession perception with the motivation to be a midwife. But, there is motivation and perception with less good learning achievement.
Keywords: motivation and perception as well as achievement.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Analisis
Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi bidan dan Motivasi Masuk Program Studi DIIII Kebidanan
dengan Prestasi Belajar Konsep Kebidanan di STIKES A YANI Yogyakarta. Penulisan
tesis ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister
Kedokteran Keluarga minat utama Pendidikan Profesi Kesehatan Pascasarjana
UNS.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada pembimbing yang telah meluangkan waktu dengan penuh
perhatian dan kesabaran membimbing serta memberikan pengarahan dalam
penyusunan tesis ini.
Selesainya tesis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai
pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. M. Syamsulhadi, dr., Sp.KJ, selaku Rektor Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret.
3. Prof. Dr.Didik Tamtomo, dr., MM., M.Kes., PAK, selaku Ketua Program
Studi Kedokteran Keluarga.
4. Dr. P Murdani. MHPEd selaku Ketua minat Pendidikan Profesi Kesehatan
Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret beserta jajarannya.
5. Prof. Dr. Samsi Haryanto, M.Pd selaku dosen pembimbing I yang telah
memberikan petunjuk dan arahan penyusunan proposal tesis ini.
6. Eti Poncorini Pamungkasari P, dr. M.Pd selaku pembimbing II yang
telah memberikan petunjuk dan arahan penyusunan proposal tesis ini.
7. Ketua STIKES, Ka Prodi D III Kebidanan, staf pengajar dan bagian
administrasi akademik STIKES A Yani Yogyakarta yang telah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
memberikan izin penelitian dan telah banyak membantu kelancaran proses
penelitian.
8. Para mahasiswi STIKES A Yani Yogyakarta yang telah bersedia menjadi
informan sehingga penelitian ini dapat berjalan lancar.
9. Rekan-rekan mahasiswa pasca sarjana kedokteran keluarga minat utama
Pendidikan Profesi Kesehatan yang telah banyak membantu penulis
selama proses pendidikan.
10. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
banyak memberikan bantuan selama masa pendidikan sampai berakhir.
Semoga Allah SWT senantiasa membalas budi baik yang telah diberikan
dan selalu mendapat rahmat dan nikmat-NYA. Mudah-mudahan tesis ini dapat
bermanfaat. Amien.
Surakarta, Juli 2010
Penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………... HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ................................................................................................ DAFTAR GAMBAR ................................................................................... BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah …………………………………………... B. Perumusan Masalah ……………………………………………… C. Tujuan Penelitian …………………………………………………. D. Manfaat Penelitian ………………………………………………..
BAB II ORIENTASI TEORITIK A. Deskripsi Teoritik …………………………………………………
1. Konsep Motivasi …………………………………............. 2. Konsep Persepsi……………………………………….... 3. Profesi Bidan ...................................................................... 4. Mata Ajar Konsep Kebidanan.............................................
B. Landasan Teori…………………………………………………….. C. Penelitian Yang Relevan ………………………………………….. D. Kerangka Berpikir …………………………………………………
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………….. B. Jenis Penelitian ……………………………………………………. C. Subyek Penelitian …………………………………………………. D. Teknik Sampling ………………………………………………….. E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………………... F. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data …………………………….. G. Teknik Analisis Data ……………………………………………… H. Jalannya Penelitian………………………………………………..
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian………………………………………………….. B. Pembahasan………………………………………………………
BAB V A. PENUTUP…………………………………………………………. B. SIMPULAN………………………………………………………. C. IMPLIKASI KEBIJAKAN ……………………………………….
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
I ii iii v vii 1 3 4 4 6 6 9 11 14 16 16 17 18 18 18 19 22 22 23 24 28 53 64 64 65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel 1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi.......................................................36
Tabel 2. Asal daerah terhadap persepsi persepsi bidan..........................................37
Tabel 3. Pekerjaan orang tua terhadap persepsi bidan ..........................................37
Tabel 4. Asal daerah terhadap motivasi menjadi bidan.........................................38
Tabel 5. Pekerjaan orang tua terhadap motivasi menjadi bidan ...........................39
Tabel 6. Dorongan masuk bidan terhadap motivasi menjadi bidan......................39
Tabel 7. Pekerjaan orang tua terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan....40
Tabel 8. Asal daerah terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan.................40
Tabel 9. Motivasi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan............41
Tabel 10.Persepsi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan............41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat ijin penelitian
Lampiran 2. Angket survey awal
Lampiran 3. Data survey awal
Lampiran 4. Surat Pengantar
Lampiran 5. Surat Kesediaan
Lampiran 6. Data informan
Lampiran 7. Kuisioner wawancara
Lampiran 8. Hasil wawancara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA TENTANG PROFESI BIDAN DAN MOTIVASI MASUK PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN DENGAN PRESTASI BELAJAR
KONSEP KEBIDANAN DI STIKES A YANI YOGYAKARTA
TESIS
Oleh:
RATIH KUMOROJATI
NIM S540209227
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal : ……………
Jabatan : Nama Tanda Tangan Tanggal
Ketua : Prof. Dr. Satimin Hadiwidjaja, dr., PAK., MARS .... ……
NIP. 19460405 197603 1 001
Sekretaris : Dr.Nunuk Suryani, MPd …………
NIP. 19661108 199003 2 001
Anggota : 1. Prof. Dr. Samsi Haryanto, MPd …………
NIP 19440404 197603 1001
2.Eti Poncorini Pamungkasari P, dr., MPd …………
NIP 19750311 200212 2002
Mengetahui :
Direktur PPs UNS Ketua Program Studi MKK
Prof. Drs. Suranto, M.Sc. Ph.D Prof. Dr. Didik Tamtomo, dr. MM.M.Kes.PAK
NIP. 19578201 98503 1004 NIP. 19480313 197610 1001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Tidak ada harga atas waktu, tapi waktu sangat berharga. Memilik waktu tidak menjadikan kita
kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan
(MARIO TEGUH)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSEMBAHAN
TESIS INI PENULIS PERSEMBAHKAN UNTUK:
ALLAH SWT YANG MEMBERIKAN RAHMAT DAN HIDAYATNYA SEHINGGA PROSES PEMBUATAN TESIS INI MENJADI LANCAR
AYAH DAN IBU TERHORMAT ,TERIMA KASIH ENGKAU TELAH MEMBERIKAN DOA DAN SEMANGAT YANG TULUS UNTUKKU
CALON SUAMIKU TERCINTA, YANG SELALU ADA UNTUK KU DALAM DORONGAN SEMANGAT DAN KASIH SAYANG YANG TULUS
SAHABATKU TYAS, EKAWATI, ENDAH , TEMAN SEPERJUANGAN PDPK PARALEL II
SELURUH SAHABAT DOSEN STIKES A.YANI YANG TELAH MEMBERIKAN
SEMANGAT JIWA UNTUK KU.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Abstrak
Pendidikan D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta diharapkan mampu mendukung
upaya pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Banyak faktor yang
mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran, diantaranya motivasi dan persepsi
mahasiswa. Motivasi dan persepsi sangat penting untuk menghindari para mahasiswa dari
kegagalan. Juga dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini untuk mngetahui motivasi dan persepsi mahasiwa terhadap
profesi bidan dan kaitannya dengan prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah Konsep
Kebidanan.
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan case study.
Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dalam
upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu pemahaman lebih mendalam atas
fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah dan pemahaman yang lebih baik mengenai
kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia
Hasil:
pada umumnya Mahasiswa semester II di stikes A Yani Yogyakarta memiliki persepsi
dan motivasi yang baik terhadap profesi , tetapi ada beberapa yang memiliki persepsi kurang
terhadap profesi bidan hal ini dapat di pengarui oleh konsep awal dari Persepsi adalah suatu
proses yang didahului oleh penginderaan.yang didukung dengan faktor lingkungan, faaktor
pembawaan, faktor ekonomi.sedangkan untuk motivasi motivasi adalah penggerak di dalam diri
siswa yang menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga di harapkan tujuan akan tercapai, dan harus diimbangi oleh minat.Pada dasarnya
prestrasi belajar mahasiswa pada semester II di stikes A Yani Yogyakarta dengan nilai rata rata
nilai 2,76 ( B ) dengan berat SKS 4 dan mata kuliah wajib pada semester I, dan hanya 1
mahasiswa yang memiliki nilai A, srta 9 mahasiswa memiliki nilai D
Kesimpulan:
persepsi seseorang dapat dibangun dengan pengetahuan, pengalaman serta lingkungan
untuk mencapai motivasi yang baik harus jelas persepsi terhadap suatu profesi selainitu untuk
pembelajaran yang baik harus diimbangi dengan minat.dengan itu prestrasi belajar akna baikpula
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pembangunan Kesehatan Nasional telah digariskan dan
dituangkan dalam Sistem Kesehatan Nasional, yaitu tercapainya kemampuan
untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Derajat kesehatan optimal yang dapat dicapai dengan
peningkatan mutu dan perubahan tingkah laku masyarakat, serta pelayanan
kesehatan yang merata, menyeluruh dan terpadu memegang peranan sangat
penting dalam pembangunan nasional.
Kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan
semakin meningkat sejalan dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan,
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kesehatan yang terampil dan bermutu
dalam jenis dan jumlah yang cukup untuk memenuhi segala macam kebutuhan
pelayanan kesehatan.
Dalam Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Angka Kematian
Ibu (AKI) di Indonesia mencapai 307/100.000 kelahiran hidup.Dapat
menempatkan Indonesia menjadi peringkat pertama dalam kasus kematian ibu
melahirkan, karena itu profesi bidan memiliki peranan penting untuk menekan
Angka Kematian Ibu (AKI). Target penurunan AKI menjadi 125/100.000 dapat
dicapai pada tahun 2010 (Depkes RI, 2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Agar pelayanan kebidanan yang diberikan dapat berkualitas bidan harus
memiliki cara pandang bagaimana pelayanan kebidanan yang berkualitas.
Keberhasilan pelayanan tersebut dipengarui oleh pengetahuan, keyakinan,
pemahaman dan cara pandang bidan dalam kaitan atau hubungan timbal balik
antara manusia/ wanita, kesehatan (lingkungan, pelayanan kebidanan perilaku dan
keturunan), pemahaman bidan terhadap sejarah pelayanan bidan, model dan teori
yang melatar belakangi praktek kebidanan, peran fungsi kompetensi bidan, ruang
praktek bidan, metode pendekatan pemecahan masalah .Dalam melakukan asuhan
kebidanan yang berkualitas dengan dukungan standar asuhan yang dilandasi oleh
kebidanan sebagai filososi, yang mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah
asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek
kebidanan, dan asuhan kebidanan. (Estiwidani, dkk, 2008)
Pendidikan D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta, yang
merupakan salah satu instansi pendidikan tinggi di lingkungan Kopertis wilayah
V diharapkan mampu mendukung upaya pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang optimal, dengan membekali para lulusannya dengan
kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan tersebut, perlu dilakukan
kegiatan pembelajaran yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan landasan
keprofesian yang kokoh, relevan dengan tingkat pendidikan. Disamping itu perlu
ditopang dengan pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan
yang cukup, sehingga dapat menopang pertumbuhan dan pembinaan, sikap dan
kemampuan/keterampilan dan bidang keprofesian, serta melaksanakan asuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
kebidanan dengan etika kebidanan sebagai tuntutan.
Besarnya minat atau kemauan seorang calon mahasiswa antara individu
yang satu dengan yang lain bervariasi. Jika minat itu kemauannya besar,
datangnya dari lubuk hati yang dalam ataukah oleh faktor eksternal seperti
disuruh orang tua, karena ingin cepat mendapatkan pekerjaan dan sebagainya,
sebab hal tersebut akan mempengaruhi kemauan belajarnya (Nasution, 2009).
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses
pembelajaran, diantaranya motivasi dan persepsi. Motivasi dan persepsi sangat
penting untuk menghindari para mahasiswa dari kegagalan. Juga dapat
meningkatkan prestasi belajar mahasiswa dalam menempuh pendidikan.
Menurut Syah (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi evaluasi prestasi
belajar dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: (1) faktor internal,
adalah faktor-faktor yang terdapat dalam diri yang belajar yaitu: a) faktor
fisiologis seperti kondisi fisiologis secara umum dan kondisi pancaindra; b) faktor
psikologis seperti minat, bakat, kecerdasan, motivasi, kebiasaan serta kemampuan
kognitif; (2) faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berada di luar diri yang
belajar, yaitu: a) faktor lingkungan sosial; b) faktor instrumen seperti kurikulum,
program, sarana dan fasilitator serta guru dan siswa. Menurut Clark (1991) bahwa
evaluasi prestasi belajar siswa di sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan
siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan.
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan di STIKES A Yani
Yogyakarta pada mahasiswa semester I Angkatan 2009, hasil wawancara dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
10 mahasiswa diperoleh data mengenai motivasi masuk STIKES A Yani
Yogyakarta yaitu, 5 mahasiswa dengan alasan dorongan orang tua, 3 mahasiswa
dengan motivasi pribadi, dan 2 mahasiswa karena saran teman. Berdasarkan data
yang peneliti peroleh dari Bagian Adminstrasi Akademik, nilai rata-rata
mahasiswa untuk mata ajar Konsep Kebidanan adalah 2,5. Nilai ini bisa
dikategorikan cukup. Namun sebagai salah satu mata ajar pokok dengan bobot
4SKS, nilai rata-rata tersebut menunjukkan kurangnya pencapaikan kompetensi
yang diharapkan.
Mengetahui pentingnya penguasaan kompetensi mata ajar Konsep
Kebidanan tersebut, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti tentang motivasi
dan persepsi mahasiswa dalam proses pembelajaran pada mata kuliah Konsep
Kebidanan di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah adalah
”Bagaimana persepsi mahasiswa tentang profesi bidan dan motivasi masuk
program studi DIII Kebidanan dengan prestasi belajar Konsep Kebidanan di
STIKES A Yani Yogyakarta?”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
Untuk mengetahui motivasi dan persepsi mahasiswa tentang profesi bidan
dengan kaitannya prestasi mata ajar Konsep Kebidanan di Prodi D III
Kebidanan Di STIKES A. Yani Yogyakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
2. Tujuan khusus :
a. Untuk mengetahui persepsi mahasiwa terhadap profesi kebidanan.
b. Untuk mengetahui gambaran motivasi mahasiswa masuk ke Program.
Studi D III Kebidanan.
c. Untuk mengetahui prestasi belajar mahasiwa pada mata ajar Konsep
Kebidanan di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani
Yogyakarta.
d. Untuk mengetahui bagaimana motivasi dan persepsi dapat
menmpengaruhi prestasi mata ajar Konsep Kebidanan.
D. Manfaat Penelitian
Dengan penulisan ini diharapkan :
1. Manfaat secara teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan
dan menambah ilmu pengetahuan serta dapat mengetahui persepsi dan
motivasi mahasiswa yang terkait dengan dengan prestasi belajar
mahasiswa pada mata kuliah Konsep Kebidanan di Program Studi D III
Kebidanan STIKES A Yani Yogyakarta.
2. Manfaat Praktis:
a. Bagi Institusi :
1) Dapat memberikan informasi bagi institusi Program Studi D III
Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta tentang gambaran motivasi
dan persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2) Dapat digunakan sebagai acuan bagi institusi Program Studi D III
Kebidanan STIKES A. Yani Yogyakarta untuk meningkatkan mutu
pembelajaran D III Kebidanan.
b. Bagi Mahasiswa :
Dapat menjadi rujukan mahasiswa DIII Kebidanan STIKES A Yani
Yogyakarta untuk meningkatkan motivasi terhadap profesi pada mata
ajar Konsep Kebidanan sehingga dapat mencapai hasil yang
diharapkan.
c. Bagi Dosen :
Dapat menjadi acuan dalam metode pelaksanaan kegiatan
pembelajaran berdasarkan motivasi dan persepsi mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
ORIENTASI TEORETIK
A. Deskripsi Teoretik
1. Konsep Motivasi
a. Asal mula dan perkembangan motivasi
Menurut Hamzah (2009) Motivasi dapat diterapkan dalam berbagai
kegiatan, tidak terkecuali belajar, motivasi dalam belajar sangatlah penting
dikarenakan pengaruh untuk perbuatan belajar kepada tujuan yang jelas yang
diharapkan dapat tercapai. Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk
menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan
dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam
kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan
sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan.
b. Peranan motivasi
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang belajar.
Ada beberapa peranan penting dari motivasi yaitu :
1) Dapat menentukan hal-hal yang dapat dijadikan penguat belajar
2) Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila seorang
anak yang belajar dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan
pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat bantuan hal-hal
yang pernah dilaluinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
3) Memperjelas tujuan belajar yang hendak dicapai
4) Peranan motivasi dalam memperjelas tujuan belajar erat kaitannya
dengan kemaknaan belajar
5) Menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar
6) Menentukan ketekunan belajar
7) Dalam suatu motivasi belajar dapat menyebabkan seseorang tekun
belajar, sebaliknya apabila seseorang kurang atau tidak memiliki
motivasi untuk belajar maka dia tidak tahan lama belajar.
Hamzah (2009) juga menjelaskan pada hakikatnya belajar adalah
dorongan internal dan eksternal pada siswa yang sedang belajar untuk
mengadakan perubahan tingkah laku pada umumnya dengan beberapa indikator:
1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil
2) Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita
4) Adanya penghargaan dalam belajar
5) Adanya keinginan yang menarik dalam belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang kondusif sehingga memungkinkan
siswa dapat belajar dengan baik.
c. Pengertian
Dikalangan para ahli rnuncul berbagai pendapat tentang motivasi. Masing-
masing ahli memberikan pengertian tentang motivasi dengan titik berat yang
berbeda-beda, sesuai dengan hasil penelitian yang mereka peroleh dan ilmu
pengetahuan yang mereka pelajari. Meskipun demikian, ada juga semacam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
kesamaan pendapat yang dapat ditarik mengenai pengertian motivasi, yaitu : suatu
tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yaitu menimbulkan,
mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.
Menurut Me.Donald motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian tersebut pengandung tiga
elemen penting, yaitu bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi
pada diri setiap individu manusia, Perkembangan motivasi akan membawa
beberapa perubahan energi didalamneurophysiological yang ada pada organisme
manusia karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun Motivasi itu
muncul dari dalam diri manusia) penampakannya akan menyangkut kegiatan fisik
manusaia, motivasi ditandai dengan munculnya, rasa "feeling", afeksi seseorang,
dalamhal ini motivasi relevan dengan persoalan persoalaan kejiwaan, afeksi dan
emosi yang dapat menentukan tingkah laku motivasi akan dirangsang karena
adanya tujuan jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respons dari
suatu aksi tujuan tetapi kemunculananya karena terangsang/ terdorong oleh
adanya unsur lain dalam hal ini adalah tujuan, tujuan ini akan menyangkut
kebutuhan.
Dengan ketiga elemen di atas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu
sebagai sesuatu yang komplek. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu
perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan
persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi. Untuk kemudian bertindak
atau melakukan sesuatu. Semua itu didorong karena adanya tujuan, kebutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
atau keinginan.
Dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Menurut Sardjiman (2010) motivasi itu dapat dikatakan serangkaian usaha
untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin
melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelakan perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi itu dipengaruhi oleh faktor
intriksik dan ekstrinsik. Pengaruh intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif
atau berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri seseorang sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Contoh seseorang yang senang membaca,
tidak usah ada yang menyuruh, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibaca.
Itu sebabnya motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan dari dalam diri secara mutlak berkait dengan aktifitas
belajarnya. Seperti tadi dicontohkan bahwa seseorang belajar memang benar-
benar ingin mengetahui segala sesuatunya bukan ingin pujian. Motivasi ekstrinsik
berfungsi karena adanya perangsang dari luar, perlu ditegaskan bukan berarti
bahwa ekstrinsi ini tidak baik dan tidak penting, dalam kegiatan belajar menagajar
tetap penting sebab kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah
dan juga mungkin komponen-komponen lain dalam proses belajar mengajar ada
yang kurang menarik bagi siswa sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution manusia hidup
dengan memiliki berbagai kebutuhan
1) Kebutuhan untuk berbuat sesuatu untuk sesuatu aktivitas
Hal ini sangat penting bagi anak karena perbuatan itu mengandung
suatu kegembiraan baginya. Sesuai dengan konsep ini , bagi orang
tua yang memaksakan anak untuk diam dirumah saja adalah
bertentangan dengan hakikat anak. Activities in it self is a pleasure.
Hal ini dapat dihubungkan dengan sesuatu kegiatan belajar bahwa
pekerjaan atau belajar itu akan berhasil kalau disertai dengan rasa
gembira
2) Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain
Banyak orang yang dalam kehidupanmemiliki motivasi untuk
banyak berbuat sesuatu demi kesenangan dapat di nilai dari berbagai
tidaknya usaha memberikan kesenangan pada orang lain , hal ini
sudah barang tentu merupakan kepuasan dan kebahagian tersendiri
bagi orang yang melakukan kegiatan tersebut.
3) Kebutuhan untuk mencapai hasil
Suatu pekerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik kalau
disertai dengan pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk
bekerja dan belajar dengan giat dalam kegiatan belajar mengajar
istilahnya perlu dikembangakan reinfoecement .
4) Kebutuhan untuk mengatasi kesulitan
Menurut ahli jiwa dijelaskan bahwa motivasi itu ada suatu heraki,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
maksudnya motivasi itu ada tingkatannya yaitu dari bawah ke atas,
dalam hal ini ada beberapa teori tentang motivasi yang selalu
bergaya dengan soal kebutuhan.
Kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan keamanan (security),
kebutuhan akan cinta mencintai: kasih, rasa diterima dalam suatu
masyarakat atau golongan (keluarga, sekolah, kelompok), kebutuhan
untuk mewujudkan diri sendiri yaitu mengembangkan bakat dengan
usaha mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial,
pembentukan pribadi.
5) Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri
Mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang
pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi
Bentuk–Bantuk cara untuk menumbuhkan motivasi Motivasi di sekolah
menurut Sardjiman (2010) adalah:
1) Memberi angka
Angka dalam hal ini sebagai simbol dari niali kegiatan beljar, banyak
siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka/ nilai yang
baik, sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah niali ulangan atau
nilai-nilai pada raport angkanya baik baik
2) Hadiah
Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivator, tetapi tidak selalu
demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan, untuk menarik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
3) Saingan
Dapat digunakan alat motivasi untuk mendorong belajar siswa
persaingan, baik persaingan individu maupun kelompok dapat
meningkatkan prestrasi belajar
4) Ego-involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanyasebagi tantangan sehingga bekerja kerja
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting
5) Memberi ulangan
Memberikan ulangan ini juga merupakan sarana motivasi
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil pekerjaan apakagi kalu terjadi kemajuan
akan mendorong siwa untuk giat beajar semakin mengetahui paa diri
siswa untuk terus belajar, dengan suatu harapanhasilnya terus
meningkat
7) Hukuman
Hukuman merupakan reinforcement yang negatif tetapi kalau
diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh
karena itu guru harus memahami prinsip prinsip pemberian hukuman
8) Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar, berarti ada unsur kesengajaa ada maksud untuk
belajar. Hal ini akan lebih baik, bila dibandingkan segala sesuatu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
kegiatan yang tanpa maksud, hasrat berarti pada diri anak didik itu
memang ada motivasi untuk belajar sehingga sudah barang tentu
hasinya akan lebih baik
9) Minat
Motivasi sangat erat kaitannya dengan kebutuhan, begitu juga minat
sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok,
proses belajar akan berjalan lancar jika disertai dengan minat.
10) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterimabaik oleh mahasiswa yang
sngat penting, sebab dengan memahami tujuan yang harus kita
capai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan
timbul gairah untuk terus maju.
d. Teori-teori Tentang Motivasi
1) Teori Kognitif.
Manusia ada1ah makhluk rasional, berdasarkan rasionya manusia bebas
memilih dan menentukan apa yang akan dia perbuat, entah baik
ataupun buruk. Tingkah laku manusia semata-mata ditentukan oleh
kemampuan berpikirnya.
Menurut teori ini tingkah laku tidak digerakkan oleh apa yang disebut
motivasi, melainkan oleh rasio. Di dalam teori ini juga diletakkan
pentingnya fungsi kehendak. Bahkan fungsi perasaan, sejauh fungsi
berfikir dapat dipertanggungjawabkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
2) Teori Hedonistis
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu
disadari ataupun tidak disadari, entah itu timbul dari kekuatan luar
ataupun kekuatan dalam, pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu,
yaitu mencari hal-hal yang menyenangkan.
3) Teori Insting
Setiap orang telah membawa "kekuatan biologis" sejak lahirnya.
Kekuatan biologi inilah yang membuat seseorang bertindak menurut
cara tertentu. Kekuatan instingtif inilah yang seolah-olah memaksa
seseorang untuk berbuat dengan cara tertentu, untuk mengadakan
pendekatan kepada rangsangan dengan cara tertentu.
4) Teori psikoanalitis
Dalam teori ini diakui adanya kekuatan bawaan di dalam diri setiap
manusia, dan kekuatan bawaan inilah yang menyebabkan dan
mengarahkan tingkah laku manusia.
5) Teori Keseimbangan
Teori ini berpendapat bahwa tingkah laku manusia terjadi karena
adanya ketidakseimbangan di dalam diri manusia. Dengan kata lain,
manusia selalu ingin mempertahankan adanya keseimbangan di dalam
dirinya.
6) Teori Dorongan
Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan teori
keseimbangan, hanya penekanannya berbeda. Teori dorongan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya tingkah laku.
Schunk dan Pajares (2002) penurunan atribut ini untuk berbagai faktor,
termasuk kompetisi yang lebih besar, guru kurang perhatian untuk kemajuan
siswa individu, dan menekankan transisi yang terkait dengan sekolah. Siswa
termotivasi oleh para guru yang peduli tentang belajar siswa dan menunjukkan
antusiasme. Ini guru memperkenalkan topik dengan cara yang menarik dan
menantang, digunakan strategi pengajaran bervariasi, dan dipromosikan
mahasiswa keterlibatan dengan memungkinkan partisipasi dalam pemilihan
kegiatan belajar (Cothran & Ennis, 2000). Gottfried menemukan korelasi positif
antara motivasi dan prestasi. Secara khusus, siswa muda dengan tinggi akademik
motivasi intrinsik yang lebih tinggi secara signifikan prestasi dan kinerja
intelektual. Dia juga menemukan bahwa motivasi intrinsik awal kemudian
berkorelasi dengan motivasi dan prestasi dan bahwa motivasi kemudian dapat
diprediksi dari prestasi awal (Gottfried, 1990).
Ia juga menemukan bahwa dianggap akademik kompetensi yang positif
berkaitan dengan intrinsik motivasi. Sekolah mengembangkan konteks otonomi
motivasi profil terhadap pendidikan, yang pada gilirannya menyebabkan mereka
untuk mendapatkan nilai sekolah yang lebih tinggi. Dirasakan akademik
kompetensi dan dirasakan akademik penentuan nasib sendiri secara positif
mempengaruhi motivasi akademik otonom, yang pada gilirannya berdampak
positif terhadap kinerja sekolah (Fortier, Vallerand, & Guay, 1995).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
2. Konsep Persepsi
a. Pengertian
Persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh penginderaan.
Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat penerirna yaitu alat indera. stimulus tersebut diteruskan oleh syaraf otak ke
berbagai pusat susunan syaraf dan proses selanjutnya merupakan proses
penginderaan. Proses penginderaan merupakan proses yang mendahului terjadinya
persepsi (Walgito, 2004). Dalam presepsi dapat dikemukakakan karena perasaan,
kemampuan berpikir, pengalaman-pengalaman individu tidak sama, maka dalam
mempersepsikan sesuatu stimulus, hasil persepsi mungkin akan berbeda antara
individu satu dengan individu yang lain sehingga persepsi itu bersifat individual.
b. Proses terjadinya persepsi
Persepsi terjadi karena terdapat objek atau stimulus yang merangsang
untuk ditangkap panca indra (objek tersebut menjadi perhatian panca indra),
kemudian stimulus dibawa ke otak. Dari otak terjadi kesan atau jawaban adanya
stimulus, berupa kesan atau respon dikembalikan ke indra kembali berupa
tanggapan atau persepsi atau hasil berupa pengalaman hasil pengolahan otak.
.
Gambar 1. Proses terjadinya persepsi
Objek/ stimulus
Sensor
Indra otak (pusat)
Out put Diproses
indra ( input )
Persepsi/ rangsangan/ pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Proses terjadinya persepsi melalui fenomena, dan yang terpenting dari
fenomena dan persepsi ini adalah ”perhatian” dan ”attention”. Pengertian
perhatian itu sendiri adalah konsep yng diberikan pada proses proses persepsi
yang menyeleksi input–input tertentu untuk disertakan dalam suatu pengalaman
yang kita sadari / kenal dalam suatu waktu tertentu (Widayatun, 2009).
Walgito (2004) menyebutkan bahwa proses terjadinya persepsi karena
objek menimbulkan stimulasi dan stimulus mengenai alat indera atau reseptor.
Proses stimulasi mengenai alat indera merupakan proses kealaman atau proses
stimulasi yang diterima oleh alat indera di teruskan oleh syaraf sensorik ke otak.
Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu
menyadari apa yang dilihat, didengar dan apa yang diraba.
c. Faktor yang mempengarui persepsi
Menurut Walgito (2004) faktor yang ditentukan atau berperan dalam
persepsi berkaitan dengan faktor sebagai berikut :
1) Objek yang dipersepsikan adalah obyek yang di stimuluskan
melalui panca indera atau reseptor.
2) Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf adalah alat untuk
menerima stimulus dan sebagai penelusuran stimulus yang
diterima reseptor ke pusat susunan syaraf yaitu otak sebagi pusat
kesadaran.
3) Perhatian yang merupakan syarat psikologis atau pusat atau
konsentrasi dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
sesuatu atau sekumpulan objek.
d. Teori tentang pesepsi
1) Persepsi dalam stabilitasnya berbeda dalam ukuran,
kecermelangan, warna, stabilitas gerak
2) Persepsi bisa terjadi dengan sendirinya
3) Setiap manusia dalam persepsi selalu berbeda
4) Terdapat 4 hal yan berpengaruh terhadap persepsi sebagai berikut
persepsi dalam hal belajar, kesiapan mental dan kebutuhan akan
motivasi
5) Persepsi didalam bentuk informasi
6) Hukum hukum persepsi :
a) Prinsip kedekatan
b) Prinsip kesamaan
c) Prinsip sendiri
d) Prinsip kontinu
e) Hukumgerak bersama
e. Faktor – faktor yang berpengaruh pada persepsi dan motivasi
1) Faktor yang berpengaruh terhadap persepsi
a) Instrisik dan eksternsik
b) Faktor usis
c) Faktor hankam
d) Faktor kematangan
e) Faktor lingkungan sekitar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
f) Faktor pembawaan
g) Faktor fisik
h) Faktor proses mental
2) Faktor yang berpengaruh terhadap motivasi
a) Faktor fisik
b) Faktor hereditas
c) Faktor instrisik
d) Fasilitas
e) Situasi dan kondisi
f) Program dan aktivitas
3. Profesi Bidan
Bidan adalah suatu profesi. Keberadaan bidan di Indonesia sangat
diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan janinnya. Pelayanan
kebidanan berada dimana-mana dan kapan saja selama ada proses reproduksi
manusia, ada beberapa pengertian tentang tentang bidan. Berdasarkan Keputusan
Menteri Kesehatan RI nomor 900 tahun 2002, yang disebut bidan adalah seorang
wanita yang telah mengikuti program pendidikan bidan dan lulus ujian sesuai
dengan persyaratan yang berlaku. Hal ini disimpulkan bahwa bidan adalah orang
yang melakukan penyelamatan kelahiran sehingga ibu dan bayinya selamat.
Tugas yang diemban oleh bidan berguna untuk kesejahteraan manusia dengan
demikian pengertian masyarakat ada kelahiran pasti bidan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Bidan sebagai profesi memiliki ciri – ciri sebagai berikut :
1) Mengemban pelayanan yang unik kepada masyarakat.
2) Anggota – anggota dipersiapkan melalui suatu program pendidikan
yang ditujukan untuk maksud profesi yang bersangkutan.
3) Memilikiserangkaian pengetahuan ilmiah.
4) Anggota – anggota menjalankankan tugas profesinya sesuai dengan
kode etik yan berlaku.
5) Anggota –anggota wajar menerima imbalan jasa atas pelayanan
yang diberikan.
6) Memiliki suatu organisasi profesi yang senantiasa meningkatkan
kualitas.
7) Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat oleh anggota.
b. Bidan sebagai jabatan profesional mempunyai syarat sebagi berikut :
1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang bersifat khususnya
atu spesifik.
2) Melalui jenjang pendidikan yang menyiapkan bidan sebagi tenaga
profesional.
3) Keberadaannya diakuinya dan diperolehnya oleh masyarakat.
4) Mempunyai peran dan fungsi.
5) Mempunyai kompetensi yang jelas dan terukur.
6) Memiliki organisasi profesi sebagai wadah.
7) Memiliki kode etik bidan.
8) Memiliki etika bidan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
9) Memiliki standard pelayanan.
10) Memiliki standard praktek.
11) Memiliki standard pendidikan berkelanjutan sebagai wahana
pengembangan kompetensi (IBI, 2005).
c. Perkembangan pelayanan kebidanan
Mulai tahun 1990 pelayanan kebidanan diberikan secara merata dengan
masyarakat, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kebijakan ini meliputi
instruktur presiden secara lisan pada sidang kabinet tahun 1992 tentang perlunya
mendidik bidan untuk penempatan bidan di desa. Adapun tugas pokok bidan di
desa adalah sebagai pelaksana pelayanan KIA, khususnya dalam pelayanan
kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi baru lahir dan
pembinaan dukun bayi. Dalam hal ini bidan di desa juga menjadi pelaksana
pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diperukankya di wilayah kerjanya serta
pengembangan pondok bersalin sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.
Namun meskipun demikian Angka Kemaian Ibu dan Anak masih tinggi
sehingga dapat dilihat bahwa pelu peningkatan secara terus temerus dalam
pelayanan kebidanana (IBI, 2005).
d. Peran fungsi dan kompetensi bidan
1) Peran sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu:
a) Tugas mandiri
(1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan yang di berikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(2) Memberikan pelayanan dasar pada anak remaja dan wanita
pra nikah dengan melibatkan klien
(3) Memberikan asuhan kebidananan kepada klien selama
kehamilan normal
b) Tugas kolaborasi
(1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan dengan fungsi kolaborasi dengan melibatkan
klien dan keluarga
(2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
resiko tinggi dan dalam keadaan gawat darurat
c) Tugas merujuk
(1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan
kebidanan sesuai dengan fungsi ketelibatan klien dan
keluarga
(2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan
rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
kegawatdaruratan
2) Peran sebagai pengelola
Mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama
pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga, kelompok khususnys
dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkanklien
3) Peran sebagai pendidik
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat tentang penangulangan
masalah kesehatan yang berkaitan ibu, anak dan keluarga.
4) Peran sebagai peneliti
a) Menyusun rencana kerja pelatihan
b) Melaksanakan investigasi kerja pelatihan
c) Mengolah dan menginterprestasikan data hasil investigasi
d) Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut
4. Mata Ajar Konsep Kebidanan
a. Silabus konsep kebidanan
Mata ajar konsep kebidanan adalah mata ajar yang diajar pada semester
pertama di STIKES A. Yani Yogyakarta. Mata ajar ini memiliki bobot 4 SKS.
Mata kuliah ini membahas tentang nilai, teori dan konsep kebidanan dalam
kaitannya dengan profesionalisme kebidanan dan penerapan manajemen
kebidanan berdasarkan kompetensi yang dimiliki. Tujuan Pembelajaran dari mata
ajar ini adalah mahasiswa dapat :
1) Menjelaskan pengertian dan definisi kebidanan
2) Menjelaskan perkembangan profesi, pelayanan dan pendidikan
kebidanan
3) Menjelaskan filosofi kebidanan
4) Menjelaskan paradigma asuhan kebidanan
5) Menjelaskan teori dan konseptual model kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
6) Menerapkan manajemen kebidanan sebagai metode asuhan
kebidanan
7) Menjelaskan sistem penghargaan bagi bidan
8) Menjelaskan prinsip perkembangan karir bidan dikaitkan dengan
peran, fungsi dan tanggung jawab bidan.
Pada saat perkuliahan metode pengajaran yang dipakai menyesuaikan
dengan pembagian sks di atas, yakni teori dilaksanakan di kelas dengan
menggunakan ceramah, diskusi, seminar dan penugasan, sedangkan praktikum
dilaksanakan di kelas, laboratorium (baik di kampus maupun di lahan praktek)
dengan menggunakan metoda simulasi, demonstrasi, role play dan bed side
teaching.
Evaluasi dilakukan dengan menggunakan beberapa cara dan masing-
masing memeiliki bobot nilai yang berbeda. Evaluasi tersebut antara lain dengan
Ujian Tengah Semester UTS dengan bobot nilai 20%, Ujian Akhir Semester 50%,
Bobot Kuis 10%, dan Penugasan 20%.
B. Penelitian Yang Relevan
Penelitian mengenai Analisis motivasi dan persepsi mahasiswa dalam
proses pembelajaran di Program Studi D III Kebidanan STIKES A Yani
Yogyakarta, sepanjang pengetahuan penulis belum pernah dilakukan.
Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain:
Syah (1999) melakukan penelitian tentang pengaruh persepsi siswa terhadap
pengajaran guru dan motivasi berprestasi terhadap belajar siswa jurusan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
bangunan pada bidang studi mekanika teknik SMK Teknologi di Kotamadya
Pontianak. Syah (1991) menemukan adanya korelasi yang positif antara persepsi
dan motivasi siswa dengan indeks prestasi. Besarnya korelasi yang dikemukakan
dalam penelitiannya adalah Π = 0,627 (p<0,001) dengan sumbangan efektif
sebesar 39,3%. Penelitian ini berbeda dengan peneliian yang dilakukan penulis,
dalam hal subjek dan lokasi atau tempat penelitian.
Dengan demikian penelitian yang dilakukan penulis ada perbedaan dengan
penelitian sebelumnya dan keaslian dari penelitian ini dapat
dipertanggungjawabkan.
Zuraidah (2002) menemukan hubungan signifikan positif antara prestasi
belajar dengan motivasi belajar, yaitu semakin tinggi motivasi belajar semakin
tinggi pula prestasi belajar yang diraih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
C. Kerangka Berpikir
Kerangka Pikir Penelitian( Walgito.2009, Estiwidani dkk,2008)
Pengetahuan
Pengalaman
Lingkungan
Persepsi Terhadap
Profesi Bidan
Motivasi Menjadi Bidan
Mata Ajar Konsep
Kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Pelaksanaan penelitian ini di STIKES A. Yani Yogyakarta.
2. Waktu
Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Juli 2010.
B. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dengan rancangan case
study. Pendekatan kualitatif dimaksudkan karena dalam penelitian ini bertujuan
mengeksplorasi dalam upaya mengembangkan konsep-konsep yang membantu
pemahaman lebih mendalam atas fenomena sosial dan perilaku dalam setting ilmiah
dan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi
manusia (Marshall dalam Sarwono, 2006).
Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok
manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk
membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
(Nazir, 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II yang telah menjalani proses
pembelajaran mata ajar Konsep Kebidanan di STIKES A Yani Yogyakarta. Subjek
penilitian ini sebanyak 212. Dari jumlah tersebut telah dilakukan wawancara pada 9
informan dengan kategori yang memiliki motivasi rendah, tinggi, biasa dan persepsi
yang tinggi, rendah terhadap profesi bidan serta yang memiliki nilai A,D,C.
D. Cuplikan
Tehnik sampling adalah tehnik dalam pengambilan sampel (Sugiyono, 2006).
Tehnik sampling pada penelitian ini adalah purposive sampling. Purposive sampling
merupakan tehnik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2006).
Penentu unit sampel dianggap telah memadai apabila sampai kepada taraf redundancy
(datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi tidak memberikan informasi yang baru),
artinya bahwa dengan menggunakan sumber data selanjutnya boleh dikatakan tidak
lagi diperoleh tambahan informasi baru yang berarti.
Kriteria subjek penelitian:
1. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang telah mengikuti perkuliahan
konsep kebidanan Semester I
2. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang bersedia menjadi informan dan.
3. Mahasiswa Prodi D III STIKES A Yani yang memiliki nilai konsep kebidanan
menonjol yaitu (A, D) atau yang memiliki motivasi yang kurang dan persepsi
yang negatif terhadap profesi bidan dengan nilai B serta melihat dorongan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
mahasiswa masuk kebidanan.
E. Data dan Sumber Data
Data dan sumber data pada penelitian ini meliputi adalah:
1. Responden/Informan
Menurut Nazir (2003) Pengambilan data pada mahasiswa dilakukan
dengan cara wawancara. Dalam mendapatkan data atau informasi didapatkan
langsung dari responden atau informan dengan cara tatap muka dan bercakap-
cakap. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menonjol untuk
digali informasinya dari motivasi, persepsi, prestasi belajar konsep kebidanan.
2. Dokumen
Menurut Sugiyono (2009) Dokumen merupakan catatan peristiwa yang
sudah berlalu. Penelusuran dokumen dan kepustakaan, untuk mengecek dokumen
dan arsip yang ada di Prodi D III Kebidanan dan bagian administrasi akademik
(BAA) berkaitan dengan nilai prestasi belajar, absensi mahasiswa pada mata ajar
konsep kebidanan.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang akan digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam penelitian ini adalah wawancara (mahasiswa) terstruktur dan
peristiwa atau aktivitas mahasiswa dokumentasi yang diambil dari absensi dan nilai
mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan :
1. Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan penelitian kegiatan yang dilakukan meliputi mengurus
perizinan dari STIKES A Yani Yogyakarta untuk melakukan penelitian di
STIKES A Yani Yogyakarta.
2. Tahap Pelaksanaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini meliputi:
a. Melakukan telaah terhadap dokumen STIKES A Yani Yogyakarta terkait
dengan penyelenggaraan proses pembelajaran Konsep Kebidanan yang
telah selesai pada semester I tahun ajaran 2009/2010.
b. Melakukan penelusuran pada mahasiswa yang telah mengikuti
pembelajaran Konsep Kebidanan.
c. Melakukan survey awal untuk mendapatkan data dasar dengan total 212
mahasiswa dengan memberikan angket kepada seluruh mahasiswa yang
memuat: persepsi, motivasi dan prestasi belajar.
d. Mengolah hasil angket dan melakukan tabulasi silang sesuai dengan
kriteria penelitian
e. Memilih informan yang akan digunakan sebagai subjek penelitian sesuai
dengan kriteria informan penelitian.
f. Melakukan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian yang
menonjol, terutama dalam hal prestasi, dalam hal motivasi, dan dalam
hal prestasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
g. Merekam semua tanya jawab yang diadakan peneliti dengan subjek
penelitian.
3.Tahap Penyelesaian Penelitian
Pada tahap ini yang dilakukan yaitu mentranskrip semua hasil wawancara,
pengolahan data dengan melakukan kategorisasi dan sistesis, menganalisis
data, menyusun laporan hasil penelitian serta membahas hasil penelitian
dengan merujuk ke teori-teori terkait dan penelitian terdahulu.
G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pada penelitian ini dilakukan triangulasi untuk mendapatkan kredibilitas
data. Triangulasi merupakan pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara dan berbagai waktu. Teknik triangulasi yang peneliti gunakan adalah triagulasi
sumber. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara
mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. (Sugiyono, 2009).
Dalam penelitian ini telah dilakukan triangulasi pada salah satu orang tua informan,
dosen pembimbing akademi informan untuk memastikan pernyataan informan.
H. Teknis Analisis Data
Sesuai dengan jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian deskriptif
dengan pendekatan metode kualitatif dan rancangan studi kasus, untuk
menggambarkan keadaan atau fenomena atas fakta-fakta yang ada, maka penelitian
ini tidak menggunakan uji statistik melainkan analisis non-statistik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Data yang diperoleh peneliti baik primer maupun sekunder diolah dan
dianalisis dengan langkah-langkah : 1) Data dan telaah dokumen dilakukan
pemilahan, penyusunan data dan klasifikasi data, 2) Data yang diperoleh dari survey
awal dilakukan analisis statistik deskriptif seperti prosentase, distribusi, frekuensi,
dan tabulasi silang, 3) Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik dilakukan
wawancara terstruktur pada 8 informan. Kemudian dilakukan pendeskripsian
rekaman data sesegera mungkin dengan penyusunan transkrip dari jawaban
responden dalam bentuk aslinya. Melakukan kategorisasi dan sintesis, mencari pola
dan penafsiran data dari transkrip dengan interpretasi data pada masing-masing topik
pertanyaan, dan akhirnya mendeskripsikan penyajian data sesuai dengan pertanyaan
penelitian, melakukan analisis deskriptif dan interpretasi secara kualitatif serta
menghubungkannya dengan teori dan hasil penetitian yang terkait, (Sugiyono, 2009).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum / Deskripsi Penelitian
STIKES A.Yani Yogyakarta merupakan sekolah tinggi yang berada di
bawah naungan Yayasan Kartika Eka Paksi. Memiliki visi menjadi lembaga
pendidikan yang unggul dan terdepan dalam penyelenggaraan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dalam bidang kesehatan yang profesional, mampu bersaing di
tingkat regional, nasional maupun internasional.
Didirikan sesuai SK Mendiknas No : 084/DE/O/2006 untuk rekomendasi
penyelenggaraan Program Studi S-1 Ilmu Keperawatan dan nomor : HK-03-241-
02053 untuk penyelenggaraan Program Studi D-III Kebidanan. Dari kedua
program studi tersebut, keduanya telah terakreditasi oleh Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) peringkat C. Kampus ini berlokasi di Jln.
Ringroad Barat, Ambar Ketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta.
Sampai tahun 2010 ini jumlah total mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta
mencapai 625 mahasiswa. Jumlah mahasiswa baru dari tahun 2006/2007 sampai
dengan saat ini cukup stabil. Sebaran mahasiswa baru tidak merata, masih
terkonsentrasi dari propinsi DIY (43%) dan Jawa Tengah (29%). Saat ini telah
meluluskan 115 mahasiswa.
Data yang diperoleh setelah dilakukan penelitian terhadap mahasiswa
semester II tentang persepsi dan motivasi yang dilihat dari dorongan masuk
kebidanan karena orang tua, teman, diri sendiri, pekerjaan orang tua PNS, swasta,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
wiraswasta, TNI, asal daerah Jawa, DIY, luar DIY pada umumnya baik hanya saja
ada beberapa mahasiswa yang kurang, kemudian dilihat dari nilai mata kuliah
konsep kebidanan yang menjadi mata kuliah wajib yang memiliki berat sks 4 dan
dasar menjadi mengetahui profesi bidan itu sendiri dari angka yang didapatkan
mahasiswa dengan nilai A sebanyak 1 mahsiswa dan nilai terendah adalah D
sebanyak 9 mahasiswa. Dalam penelitian ini meneliti secara mendalam fenomena
yang ada pada motivasi, persepsi dan nilai konsep kebidanan dipandang dari yang
baik, cukup dan kurang sehingga dapat menjawab pertanyaan pada rumusan
masalah. Untuk mendapatkan data tersebut peneliti mengabil 8 informan
dilakukan triangulasi kepada salah satu informan melalui orang tua dan dosen.
B. Temuan Penelitian
1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan
Tabel.1. Perbedaan dorongan masuk bidan dengan persepsi bidan
Dorongan Masuk Persepsi Bidan Total Biasa Baik
Teman 0 1 1
Ortu 9 44 53
Sendiri 41 116 157
50 161 211
Dilihat dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa masuk
kebidanan karena dorongan orang tua 53 mahasiswa di dapatkan 83% mahasiswa
yang mempunyai persepsi baik terhadap profesi, dari dorongan sendiri sebanyak
157 yang mempunyai persepsi bidan baik sebesar 73,9%, dan sebanyak 1
mahasiswa karena dorongan teman persepsinya baik. Dari data dasar yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
didapatkan saat penyebaran kueisioner tentang persepsi mahasiswa terhadap
profesi bidan diambil 3 informan dengan kategori sebagai berikut:
a. Persepi mahasiswa baik dengan dorongan orang tua dapat diketahui
dari hasil wawancara dengan informan sebagai berikut:
“Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa
kalau dilihat dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi,
trus dapat membantu meningkatkan taraf kesehatan“. (19 Juli 2010,
Informan B)
b. Persepi mahasiswa biasa dengan dorongan masuk bidan sendiri dapat
diketahui dari hasil wawancara dengan informan sebagai berikut:
“Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi
bidan terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan”. (28 Juli 2010,
Informan H)
Tabel. 2. Asal daerah terhadap persepsi bidan
Persepsi Bidan Total
Biasa Baik Asal Daerah DIY 11 44 55
Jawa 25 74 99
Luar Jawa 15 43 58 Total 51 161 212
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang berasal dari DIY
sebanyak 55 mahasiswa. Dari jumlah tersebut yang memiliki persepsi bahwa
bidan itu baik sebesar 80%. Mahasiswa yang berasal dari Jawa sebanyak 99
mahasiswa dengan hasil 74,7 % memiliki persepsi bidan itu baik. Selanjutnya
jumlah mahasiswa yang berasal dari luar jawa sebanyak 58 mahasiswa dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
pesrsepsi bidan itu baik sebesar 74,1%. Dari hasil di atas dilakukan wawancara
mendalam pada mahasiswa yang mempunyai kategori mahasiswa yang berasal
dari DIY dengan persepsi yang negatif. Hal ini terlihat dari pernyataan:
“Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan
terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan”. (28 Juli 2010, Informan H)
Mahasiswa yang berasal dari luar jawa dengan persepsi yang baik:
“Bidan itu pekerjaan yang mulia, yang deg-degan juga sih soalnya
menolong nyawaserta bidan itu memiliki peran sebagai pendidik, pengelola
seperti halnya membantu anak anak belajar agar menjadi bidan yang
professional”. (19 Juli 2010, Informan D)
Tabel.3. Pekerjaan Orangtua Terhadap Persepsi Bidan
Persepsi Bidan Total
Biasa Baik Pekerjaan Orang Tua
PNS 12 51 63
TNI/Polisi 7 31 38
Swasta 11 22 33
Wiraswasta/Tani 21 56 77 Total 51 160 211
Dari tabel dapat diketahui mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai
PNS sebanyak 63. Dari jumlah tersebut mahasiswa yang memiliki persepsi bidan
baik sebanyak 81% dan 19% mempunyai persepsi biasa. Mahasiswa yang
pekerjaan orang tuanya TNI/Polri sebanyak 38 dengan persepsi bidan itu baik
sebesar 81% mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang orang tuanya bekerja sebagai
karyawan swasta dengan persepsi baik sebesar 72%. Jumlah mahasiswa yang
orang tuanya bekerja di sector wiraswasta/tani sebanyak 77 dengan persepsi baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
sebanyak 72,7% dan mahasiswa mempunyai persepsi biasa sebanyak 27,3%. Dari
data tersebut dilakukan wawancara mendalam sesuai dengan pengkategorian
sebagai berikut:
a. Pekerjaan orang tua sebagai TNI/Polisi terhadap mahasiswa yang
mempunyai persepsi baik:
“Cita-cita awal pingin seperti bapak tentara tapi ya sudah tidak apa
apa, profesi bidan itu sangat mulia soalnya bukan hany selamatkanibu
tapo juga bayi yang akan menjadi generasi penerus ,bidan akan
menjadi idaman masyarakat didesa apalagi didesa saya bu.. mending
ke bidan dari pada dokter”. (27 Juli 2010, Informan F)
b. Pekerjaan orang tua sebagai PNS terhadap mahasiswa yang
mempunyai persepsi positive :
“Bidan itu orang yang menolong persalinan berrati menolong nyawa,
kalau dilihat dari masyarakatnya termasuk golongan tinggi karena
membantu masyarakat untuk meningkatkan taraf kesehatan”. (27 Juli
2010, Informan B)
Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum persepsi mahasiswa tentang
profesi bidan secara mendalam, diketahui dari hasil wawancara terhadap 8
informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui
bahwa :
1) Terdapat mahasiswa yang memiliki persepsi yang mengangap bidan
profesi sangat mulia, sesuai dengan pernyataan mahasiswa dibawah ini:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
“Bidan itu seseorang yang menolong persalinan terus membantu untuk
meningkatkan taraf hidup, berarti saya menolong nyawa kalau dilihat dari
masyarakatnya digolongan tinggi”. (informan B),
”Bidan itu baik, seperti saat saya nunggu bulek di semarang melahirkan,
bulek mengalami perdarahan dan selamat ditolong bidan itu, bidannya
juga baik bu”( informan E).
2) Terdapat mahasiswa Terdapat mahasiswa yang memiliki persepsi yang
mengangap bidan profesi yang biasa , sesuai dengan pernyataan
mahasiswa dibawah ini:
“menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan
terkenal”(informan H)
“Sejak awal tidak tertarik, sama sekali, ya cuma karena ibu. Terus
semester ini saya baru tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat
ini loh buku buku bidan, mulai semester 2 ini, jadi profesi bidan itu apa,
mungkin karena bertambahnya pengetahuan ya, bu, dicritani dosen-dosen,
nanti saya juga baca baca buku “ ( Informan A).
2. Motivasi mahasiswa menjadi bidan
Hasil pengkajian menggunakan kuesioner pada data dasar didapatkan sebagai
berikut:
Tabel.4. Asal daerah terhadap motivasi menjadi bidan
Motivasi Bidan Total Rendah Sedang Tinggi Asal Daerah DIY 4 15 36 55
Jawa 1 43 55 99 Luar Jawa 4 21 33 58
Total 9 79 124 212
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Mahasiswa yang berasal dari DIY sebanyak 55 orang. Dari jumlah tersebut yang
mempunyai motivasi menjadi bidan rendah sebesar 7,3%, sedangkan yang tinggi
sebesar 65,5%. Mahasiswa yang berasal dari jawa sebanyak 99 orang dengan
motivasi menjadi bidan rendah 1%, sedang 43,3% dan tinggi sebesar 55,6%.
Kemudian dari 58 mahasiswa yang berasal dari luar jawa, yang mempunyai
motivasi menjadi bidan rendah sebesar 6,9% dan yang tinggi 56,9%. Setelah
diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada mahasiswa dengan
dikategorikan sebagai berikut:
a. Mahasiswa berasal dari DIY yang memiliki motivasi menjadi bidan
kurang
“Cita-cita saya menjadi guru bahasa inggris atau reporter. Sebenarnya
saya menginginkan menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum”
tapi masuk bidan karena dukungan orang tua dan sendiri tapi lebih
banyak sendiri” (acuh tak acuh). (28 Juli 2010, Informan H)
b. Mahasiswa berasal dari jawa yang memiliki motivasi menjadi bidan
tinggi
“Saya sebelum menjadi bidan mempunyai cerita saat menunggui bulek
saya yang disemarang mengalami perdarahan , dan bisa slamat karena
bidan itu ,bidan itu baik pula bu…,akhirnya saya masuk sekolah
perawat”. (20 Juli 2010, Informan E)
c. Mahasiswa berasal dari luar jawa yang memiliki motivasi menjadi
bidan kurang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
“Penginnya sih masuk perawat bu…,tapi keluarga nyarankan masuk
kebidanan soalnya kebidanan itu banyak lowongan kerjanya terus
dirumah juga jarang ada bidan ya saya pikir ya udah lah”( pasrah ). (20
Juli 2010, Informan G)
Tabel.5. Pekerjaan orang tua terhadap motivasi menjadi bidan
Motivasi Bidan Total
Rendah Sedang Tinggi Pekerjaan Orang Tua
PNS 1 20 42 63
TNI/Polisi 1 15 22 38
Swasta 1 16 16 33
Wiraswasta/Tani 6 28 43 77 Total 9 79 123 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Mahasiswa yang pekerjaan orang tua PNS mempunyai motivasi menjadi bidan
rendah 1,6% mahasiswa, dan tinggi 66,7%. Mahasiswa dengan orang tua TNI/
Polisi memiliki motivasi menjadi bidan rendah sebesar 2,6% dan tinggi sebesar
57,9%. Mahasiswa yang orang tuanya karyawan swasta mempunyai motivasi
menjadi bidan sedang dan tinggi sebesar 48,5%. Mahasiswa yang pekerjaan
orang tua wiraswasta/ tani mempunyai motivasi menjadi bidan rendah sebesar
4,3% dan tinggi sebesar 58,3%.
Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada
mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut:
a. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai PNS memiliki motivasi
menjadi bidan tinggi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
“Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat
kematian anak trus, ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu
dan anak”. (20 Juli 2010, Informan D)
b. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai TNI memiliki motivasi
menjadi bidan tinggi :
“Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong
persalinan, bangga bias menolong seseorang meskipun awalnya tidak
suka, tapi karena keluarga 2 yang bidan mendorong untuk menjadi
bidan bukan hanya sekedar materi tapi menolong seseorang”. (28 Juli
2010, Informan F)
c. Mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai wiraswasta memiliki
motivasi menjadi bidan kurang.
“Sejak awal tidak tertarik, he..e.. kok jujur banget ya bu. Kalau awal
saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya
cuman karena ibu itu lah, awalnya trus” semester ini saja saya baru
tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat ini lho buku-buku
bidan, saya baru mulai beli2 buku-buku bidan dari mulai semester 2”
Padahal cita-cita saya ingin masuk di jurusan sastra inggris. Sebelum
saya masuk STIKES A Yani saya keterima di Psikologi UGM”. (7 Mei
2010, Informan A)
Tabel.6. Dorongan masuk bidan terhadap motivasi menjadi bidan
Persepsi Bidan Total
Kurang Biasa Baik Dorongan
Masuk Teman
0 1 0 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Ortu 7 26 20 53
Sendiri 1 52 104 157 Total 8 79 124 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Mahasiswa masuk karena dorongan teman didapatkan 1 mahasiswa dan
mempunyai motivasi menjadi bidan biasa. Mahasiswa yang masuk atas dorongan
orang tua sebanyak 53 orang. Dari jumlah tersebut sebesar 49,1% yang memiliki
motivasi biasa. Jumlah mahasiswa yang masuk kebidanan dengan dorongan diri
sendiri sebanyak 157 mahasiswa dengan motivasi menjadi baik sebesar 66,2%.
Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada
mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut:
Mahasiswa yang masuk kebidanan karena dorongan teman memiliki
motivasi menjadi bidan biasa. “Awal mulanya ikut teman yang satu desa katanya
jadi bidan itu enak duitnya banyak, akhirnya saya pun ikut”. (17 Juli 2010,
Informan G)
Mahasiswa yang masuk kebidanan karena dorongan orang tua memiliki
motivasi menjadi bidan sangat….. sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?)
he..e.. kok jujur banget ya bu (wis gak apa) kalau awal saya nggak tertarik sama
sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya cuman karena ibu itulah yang
berprofesi sebagai dukun bayi dan menyarankan saya untuk masuk bidan
padahal saya sudah keterima di psikolog ugm kata ibu saya apa itu kolog-kolog”.
(7 Mei 2010, Informan A)
Masuk kebidanan karena dorongan sendiri memiliki motivasi menjadi
bidan kurang :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
“Keinginan menajadi bidan karena orang tua dan diri sendiri yang cita-cita awal
saya guru bahasa inggris dan reporter”. (28 Juli 2010, Informan H).
Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum persepsi mahasiswa tentang
profesi bidan secara mendalam, diketahui dari hasil wawancara terhadap 8
informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui
bahwa :
1) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi masuk program studi
D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
“Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat
kematian anak terus ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan
anak “( informan D/C).
2) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi rendah masuk program studi
D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
”Saya mulai menyukai bidan dari cerita-cerita dosen, nanti saya juga baca
baca buku, terus lama-lama ....mbak mbak juga cerita cerita jadi sama saja,
semuanya masuk jadi satu,oo...ternyata seperti ini to. Saya mengambil
kesimpulan saja.”( informan A)
3) Terdapat mahasiswa yang memiliki motivasi sedang masuk program studi
D III kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
“Awal mulanya ikut teman yang satu desa, katanya jadi bidan itu enak
duitnya banyak,akhirnya saya pun ikut”(informan G).
3. Prestasi Belajar Mahasiswa
Tabel.7. Pekerjaan orang tua terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Nilai Konkeb Total
D C B A Pekerjaan Orang Tua
PNS 9 21 32 1 63
TNI/Polisi 2 16 20 0 38
Swasta 0 13 20 0 33
Wiraswasta/Tani 4 36 37 0 77 Total 15 86 109 1 211
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Dari jumlah 63 mahasiswa yang pekerjaan orang tuanya sebagai PNS
terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan tertinggi A adalah 1
mahasiswa atau 1,6% dan nilai terendah D sebesar 14,3%. Rata-ratanya adalah B
sebesar 50,8%. Jumlah mahasiswa yang pekerjaan orang tua sebagai TNI
sebanyak 38. Terdapat 5,3% mendapatkan nilai D dengan rata-rata nilai B sebesar
52,6%. Pekerjaan orang tua sebagai karyawan swasta terdapat mahasiswa yang
memiliki nilai konsep kebidanan tidak terdapat mahasiswa yang mendapatkan
nilai A dan D, mendapat nilai B 60,6% dan nilai C 39,4%. Pekerjaan orang tua
sebagai wiraswasta terdapat mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan
tidak terdapat mahasiswa yang memiliki A mahasiswa, B 48,1%, C 46,8%, dan
D 5,2%.
Setelah diketahui data tersebut dilakukan wawancara mendalam pada
mahasiswa dengan dikategorikan sebagai berikut:
a. Dengan Pekerjaan ortu sebagai PNS mahasiswa yang mendapatkan nilai
D :
“Cara belajar saya ketikamau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum
perkuliahan dimulai saya mencatat di buku saat diterangkan dan saya tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada
kesulitan saya cari google”. (28 Juli 2010, Informan H)
b. Dengan Pekerjaan ortu sebagai PNS mahasiswa yang mendapatkan nilai
A :
“Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan
menanyakan teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru”
“Cara belajar saya bangun pagi pukul 3, membuat catatan kecil dan
membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi
mudeng”. (28 Juli 2010, Informan H)
c. Dengan Pekerjaan orang tua sebagai Tani terdapat mahasiswa yang
mendapatkan nilai B :
“Cara belajar saya berdiskusi dengan teman”. (28 Juli 2010, Informan F)
Tabel.8. Asal daerah terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan
Nilai Konkeb Total
D C B A
Asal Daerah
DIY 2 17 36 0 55
Jawa 4 36 58 1 99
Luar Jawa 9 33 16 0 58 Total Wiraswasta/Tani 15 86 110 1 212
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Mahasiswa yang berasal dari DIY sebanayak 55 orang. Terdapat
mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan B sebesar 65,5%, C 30,9%, D
3,2% dan tidak ada yang mendapat nilai A. Mahasiswa asal daerah Jawa terdapat
mahasiswa yang memiliki nilai konsep kebidanan A sebanyak 1 mahasiswa atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
1%, B 58,6%, C 36,4%, dan terdapat 4% yang mendapat nilai D. Mahasiswa yang
berasal dari luar Jawa sebanyak 58 orang. Dari jumlah tersebut tidak ada yang
mendapat nilai A, nilai 27,6%, C 56,9% dan D sebesar 15,5%.
4. Motivasi dengan prestasi belajar
Tabel.9. Motivasi Bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan
Nilai Konkeb Total D C B A
Motivasi Bidan
Rendah 0 2 7 0 9
Sedang 6 33 40 0 79 Tinggi 9 51 63 1 124
Total 15 86 110 1 212
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
Mahasiswa yang memiliki motivasi bidan tinggi sebanyak 124 mahasiswa.
Dari jumlah tersebut yang mendapat nilai hanya 1% sedang mayoritas mendapat
nilai B sebesar 50,8%. Mahasiswa dengan motivasi rendah sebanyak 9 mahasiswa
dengan nilai rata-rata B.
Tabel.10. Persepsi bidan terhadap skor prestasi belajar konsep kebidanan
Nilai Konkeb Total D C B A
Persepsi Bidan
Biasa
3 25 23 0 51
Sangat 12 61 87 1 161 Total 15 86 110 1 212
Dari tabel di atas didapatkan data sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Mahasiswa yang memiliki persepsi bidan sangat bagus sebanyak 161. Dari
jumlah tersebut 6% mendapat nilai A dan nilai terbanyak B. Jumlah mahasiswa
dengan persepsi bidan biasa kebanyakan mendapat nilai B dan C.
Berdasarkan data dasar diatas, maka secara umum prestasi mahasiswa pada
mata ajar Konsep Kebidanan , dapat diketahui dari hasil wawancara terhadap 8
informan yang menonjol, melalui wawancara mendalam tersebut dapat diketahui
bahwa :
1) Terdapat mahasiswa yang memiliki nilai A mata ajar Konsep Kebidanan
di D III Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
“Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan
menanyakan teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru”
“Cara belajar saya bangun pagi pukul3, membuat catatan kecil dan
membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi
mudeng”( informan E)
2) Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan
di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
“Cara belajar saya ketika mau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum
perkuliahan dimulai saya mencatat di buku saat diterangkan dan saya tidak
mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada
kesulitan saya cari google”.(informan H)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan
di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
3) Terdapat Mahasiswa yang memiliki Nilai D mata ajar Konsep Kebidanan
di DIII Kebidanan, sesuai dengan pendapat informan dibawah ini:
“Cara belajar saya berdiskusi dengan teman”
C. Pembahasan
1. Persepsi mahasiswa terhadap profesi bidan
Berdasarkan hasil survey awal, terdapat persepsi secara umum dilihat dari
dorongan masuk pendidikan kebidanan, asal daerah mahasiswa, pekerjaan orang
tua mahasiswa dapat dikatakan persepsi mahasiswa terhadap profesi baik. Setelah
dilihat dari wawancara 9 mahasiswa terdapat mahasiswa yang berpandangan
bidan adalah profesi yang mulia, yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk
meningkatkan taraf kesehatan. Seperi yang diungkapakan oleh informan yang
memiliki pandangan terhadap profesi kebidanan yang baik sejak awal mengikuti
perkuliahan kebidanan sebagai berikut :
“Bidan itu seseorang yang menolong persalinan terus membantu untuk
meningkatkan taraf hidup, berarti saya menolong nyawa kalau dilihat dari
masyarakatnya digolongan tinggi”.
Tetapi terdapat perbedaan pandangan pada informan sebagai berikut :
“Sejak awal tidak tertarik, sama sekali, ya cuma karena ibu. Terus semester ini
saya baru tertarik belajar gitu, saya bener-bener baru melihat ini loh buku buku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
bidan, mulai semester 2 ini, jadi profesi bidan itu apa, mungkin karena
bertambahnya pengetahuan ya, bu, dicritani dosen-dosen, nanti saya juga baca
baca buku “
Dari pernyataan informan tersebut dapat disimpulkan bahwa sejak awal
mengikuti perkuliahan ini tidak tertarik tetapi dibantu dengan faktor dosen, teman
dan sebagainya, hal ini dapat diperkuat dengan pendapat Siangian (2004) dan
Rivai (1999) faktor situasi juga dapat mempengarui terbentuknya sebuah persepsi
dimana mahasiswa berada dalam suatu lingkungan, kelompok dan didukung
dalam mata kuliah konsep kebidanan yang membahas, pandangan atau persepsi
terhadap profesi dapat diterapkan di dalam mata kuliah konsep kebidanan. Mata
ajar ini membahas tentang kompetensi bidan, membahas tentang standar asuhan
yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi mengacu pada profesi bidan
sebagai falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan, pelayanan bidan, peran, fungsi,
praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan yang menjadi tolak ukur kompetensi
bidan dalam memberikan pelayanan berkualitas (Hidayat, 2010).
Dari informan penelitian ini yang telah mengikuti perkuliahan konsep
kebidanan pada semester I sehingga dapat membuat mahasiswa tahu bagaimana
profesi bidan dengan demikian akan membentuk persepsi mahasiswa terhadap
profesi. Di STIKES A Yani Yogyakarta dalam kurikulumnya terdapat mata
kuliah wajib yaitu konsep kebidanan sedangkan sistem pelaksanaan
pembelajarannya dengan cara kuliah atau praktikum di bidan praktek swasta yang
sudah terstandar kan dengan demikian mahasiswa mengetahui apa yang dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
bidan dalam melaksanakan peran dan fungsinya, seperti yang telah disampaikan
informan:
“Fungsi bidan itu ya, pendidik yaitu sebagai ya mungkin seperti itu pendidik
membuka lahan, lahan pekerjaan buat orang orang “.
“Fungsi dan peran bidan sebagai pendidik, peneliti, pelaksanaan“. Menurut saya
penting dapat memecahkan suatu kasus yang diterapkan di masyarakat”.
Dari informan yang sejak pertama tidak memiliki pandangan yang baik
tetang bidan dan dari informan yang sejak memutuskan untuk kuliah kebidanan
dengan pandangan bidan itu baik ternyata sama. Pernyataan informan ternyata
sama dengan pendapat Walgito (2004) menyebutkan bahwa proses terjadinya
persepsi karena objek menimbulkan stimulasi dan stimulus mengenai alat indera
atau reseptor. Proses stimulasi mengenai alat indera merupakan proses kealaman
atau proses stimulasi yang diterima oleh alat indera diteruskan oleh syaraf
sensorik ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran
sehingga individu menyadari apa yang dilihat, didengar dan apa yang diraba. Jadi
persepsi itu dapat dibangun dengan pertambahan ilmu khususnya pada mata
kuliah konsep kebidanan. Kesimpulan tersebut didukung oleh Notoadmojo (2005)
bahwa terdapat beberapa factor yang dapat mempengarui terbentuknya persepsi
dalam diri mahasiswa diantaranya factor pengetahuan. Mahasiswa memperoleh
pengetahuan atau informasi dalam bentuk materi perkuliahan mengenai profesi
bidan selama mengikuti pendidikan kebidanan sehingga informasi baru yang
mereka peroleh dapat mengubah persepsi bidan. Adanya kegiatan perkuliahan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
pemberian informasi secara berulang ulang juga turut menentukan terbentuknya
persepsi yang baik pada mahasiswa terhadap profesi bidan.
Dari data penelitan diperoleh informasi bahwa mahasiswa yang pekerjaan
orang tuanya sebagai PNS, swasta, wiraswasta, TNI / Polisi, rata rata dari hasil
data dasar dihasilkan sangat baik. Berbeda dengan hasil penelitian Susanto (2006)
tentang hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat persepsi yang
menyatakan bahwa karekteristik responden berdasarkan pekerjaan dan jumlah
penghasilan ternyata memiliki hubungan dengan persepsi. Dalam penelitian ini
untuk orang tua yang memiliki pekerjaan PNS, Swasta,Wiraswasta, TNI / Polri
memiliki persepsi yang baik dengan dukungan suatu perkembangan informasi
yang meluas melalui surat kabar, televisi, internet, radio, pamflet-pamflet yang
mempromosikan kampus-kampus khususnya kebidanan yang setiap orang dengan
mudahnya mendapatkan informasi, sehingga akan menghasilkan rangsangan
terhadap panca indera penglihatan, pendengaran yang kemudian dibawa ke otak
untuk diproses menjadi suatu pandangan atau persepsi, pernyataan tersebut dapat
didukung oleh teori proses terjadinya persepsi (Walgito, 2006).
.
Suatu persepsi dapat terjadi juga dipengarui pengalaman dalam suatu kejadian.
Objek/ stimulus
Sensor
Indra otak (pusat)
Out put Diproses
indra
Persepsi/ rangsangan/ pengalaman
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Seperti halnya pernyataan dari salah satu informan :
”Bidan itu baik, seperti saat saya nunggu bulek di semarang melahirkan, bulek
mengalami perdarahan dan selamat ditolong bidan itu, bidannya juga baik bu”
Informan ini mengalami suatu kejadian yang akhirnya menjadikan
persepsi yang baik terhadap profesi bidan dari persepsi itu pula yang membawa
mahasiswa twrsebut memutuskan untuk melanjutkan perkuliahan dari sekolah
perawat (SPK) ke Kebidanan. Kejadian ini satu pemikiran dengan waldayatun
(2009) yang menyatakan bahwa proses terjadinya persepsi melalui fenomena, dan
yang terpenting dari fenomena dan persepsi ini adalah ”perhatian” dan
”attention”. Pengertian perhatian itu sendiri adalah konsep yng diberikan pada
proses proses persepsi yang menyeleksi input – input tertentu untuk disertakan
dalam suatu pengalaman yang kita sadari / kenal dalam suatu waktu tertentu.
2. Motivasi mahasiswa bidan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data terhadap masing masing
karekteristik informan,secara umum motivasi mahasiswa Stikes A Yani
Yogyakarta baik. Tetapi dalam penelitian ini akan mengkaji lebih mendalam
motivasi mahasiswa memilih untuk melanjutkan pendidikan di program studi
DIII-Kebidanan diantaranya dapat dilihat dari factor yang mendorong mahasiswa
kuliah kebidanan diantaranya dorongan orang tua, dorongan diri sendiri, dorongan
teman, seperti pernyataan mahasiswa yang berasal dari DIY memiliki motivasi
kurang sebagai berikut:
“Cita-cita saya guru bahasa inggris, reporter sebenarnya saya menginginkan
menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Menurut Hamzah (2009) Motivasi merupakan suatu tenaga potensi untuk
menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan pengerahan
dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan nyata, dalam
kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat dipisahkan
sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan penguatan.
Hal ini berkaitan dengan anggapan dari informan :
“Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan,
bangga bisa menolong seseorang meskipun awalnya tidak suka, tapi karena
keluarga yang bidan mendorong untuk menjadi bidan bukan hanya sekedar materi
tapi menolong seseorang ”.
Dapat disimpulkan bahwa informan tersebut sejak awal bukan cita citanya
menjadi bidan:
“Cita-cita awal sebagai tentara seperti bapak tapi tidak apa-apa mungkin jalannya
disini”.
Sesuai teori motivasi yang disampaikan oleh Hamzah (2009) tentang teori
pendorong yaitu :
Pada prinsipnya teori dorongan ini tidak berbeda dengan tecri keseimbangan,
hanya penekanannya berbeda. Teori dorongan memberikan tekanan pada hal yang
mendorong terjadinya tingkah laku. Dengan adanya motivasi akan mendorong
terjadinya tingkah laku, seperti yang tertera diatas maka mahasiswa yang awalnya
cita citanya bukan menjadi bidan, dan masuk di program studi kebidanaan karena
dorongan keluarga yang berprofesi bidan. Tetapi terdapat mahasiswa yang
memiliki pendapat sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
“Sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?) he..e.. kok jujur banget ya bu (wis
gak apa)
Kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya memang apa ya..ya
cuman karena ibu itu lah, awalnya trus”
“Selain itu juga karena ibu saya dukun bayi”
”Saya mulai menyukai bidan dari cerita-cerita dosen, nanti saya juga baca baca
buku, terus lama-lama ....mbak mbak juga cerita cerita jadi sama saja, semuanya
masuk jadi satu,oo...ternyata seperti ini to. Saya mengambil kesimpulan saja..”
kemudian dikaitkan dengan Hamzah (2009) Motivasi merupakan suatu tenaga
potensi untuk menjadikan perilaku atau tindakan, sedangkan motivasi merupakan
pengerahan dan penguatan motif itu untuk diaktualisasikan diri dalam perbuatan
nyata, dalam kaitannya dengan perilaku maka motif dan motivasi itu tidak dapat
dipisahkan sehingga akan muncul konsep motivasi akan mencangkup motif dan
penguatan.setelah dikaji dengan teori motivasi dapat disimpulkan bahwa motivasi
seseorang dipengarui penguatan motif atau gambaran tentang bidan kemudian di
aplikasikan dalam perbuatan atau pengambilan keputusan dan memunculkan
aktivitas yang dirumuskan dalam bentuk mekanisme stimulus dan respon yang
dihasilkan dari faktor faktor kebutuhan biologis, insting dan mungkin unsur unsur
kejiwaan yang lain serta adanya pengaruh perkembangan budaya manusia
(Sardiman, 2010 ).
Seperti yang dikatakan oleh informan dibawah ini:
“Ibu saya dukun bayi, di kampung saya bidan masih satu, alah kok bidan to bu,
dukun bayi aja yang dipercaya Cuma ibu saya soalnya yang duaa sudah tua, he...e
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
disuruh itu mungkin ibu berpikir, mbok ya da yang modern sedikit, mungkin loh
ya, mungkin ibu saya berpikir seperti itu ibu saya, hal ini termasuk bentuk
motivasi jasmaiah dan rohaniah menghasilkan kemauan momen pilihan yang
dalam waktu tertentu ada altenatif altenatif yang mengakibatkan persaingan
diantara altenatif atau alasan alasan, kemudian seseorang menimbang nimbang
dari berbagai altenatif untuk kemudian menentukan pilihan altenatif yang
dikerjakan”.
Menurut Bernard minat itu timbul akibat partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada
waktu belajar / bekerja, jadi jelas bahwa minat akan selalu berkaitan dengan soal
kebutuhan / keinginan, selakyaknya anggapan seorang informan yang memiliki
pengalaman terhadap bidan, sehingga motivasinya menjadi tinggi:
“Ya saya niat bu jadi bidan karena merasa tertantang menolong persalinan,
bangga bisa menolong seseorang seperti halnya saat saya praktik, merasa
dibutuhkan”. Oleh karena itu perlunya menciptakan suasana, kegiatan yang dapat
membangkitkan motivasi dengan partisipasi, pengalaman yang dapat diterapkan
pada mahasiswa kebidanan khususnya pada mata kuliah konsep kebidanan
diwajibkan untuk mengikutipraktikum di lahan dengan mewawancarai bidan
bidan yang berkualitas. Dengan demikian motivasi dapat ditegaskan bahwa
motivasi, akan selalu berkaitan dengan kebutuhan sebab seseorang akan terdorong
melakukan sesuatu bila merasa ada suatu kebutuhan, hal ini diperkuat dengan
pendapat informan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
“Pertama sih pingin jadi perawat, tapi karena keluarga nyaranin masuk kebidanan,
soalnya bidan itu banyak lowongan kerjanya terus dirumah juga jarang bidan, ya
saya pikir-pikir … mau”
Kebutuhan ini timbul karena adanya keadaan yang tidak seimbang, tidak serasi
atau rasa keregangan yang menuntut suatu kepuasan, kalau sudah seimbang dan
terpenuhi pemuasannya berarti pencapaiannya suatu kebutuhan yang diinginkan
keaadan yang tidak seimbang atau rasa tidak puas itu menyebabkan motivasi yang
kuat. Dalam pendapat informan di atas didaerahnya terjadi ketidak seimbangan
antara bidan dan masyarkat sehingga lowongan pekerjaan itu luas dan kelurga
memberikan saran untuk memenuhi kekurangan itu kan terpenuhinya kepuasan
tersebut dengan memasukkan untuk melanjutkan kuliah. Terdapat pula pendapat
informan: “Cita-cita awal sebagai tentara seperti bapak tapi tidak apa apa mungkin
jalannya di sini, ya saya sekarang niat bu jadi bidan karena merasa tertantang
menolong persalinan, bangga bisa menolong seseorang meskipun awalnya tidak
suka, tapi karena keluarga yang bidan mendorong untuk menjadi bidan bukan
hanya sekedar materi tapi menolong seseorang ,dan siap tantangan tersendiri jika
terdapat kegawatan semampu yang semaksimal mungkin saya usahakan jika ada
gangguan ya dirujuk yang penting tanggung jawab pada diri sendiri. Sependapat
dengan Me.Donald (Sardinian, 2010) motivasi adalah perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya "feeling" dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Yang dapat dilihat tiga elemen penting yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap
individu manusia, perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan
energi di dalam sistem” neurophysiological ” yang ada pada organisme manusia.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/ feeling, afeksi seseorang dalam hal ini
memotivasi relevan dengan persolalan persoalan jiwa, afeksi dan emosi yang
dapat menentukan kan tingkah laku manusia.
Memotivasi akan merangsang karena adanya tujuan, jadi motivasi dalam
hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi yaitu tujuan, motivasi
memang muncul dari diri sendiri tetapi muncul karena terangsang terdorong
karena suatu unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan, dari pengertian tersebut
mengandung tiga elemen penting, yaitu bahwa motivasi itu mengawali terjadinya
perubahan energi pada diri setiap individu manusia, motivasi ditandai dengan
munculnya, rasa "feeling", afeksi seseorang, motivasi akan dirangsang karena
adanya tujuan. “menjadi bidan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat
di lihat dari golongannya bisa dikatakan tinggi karena dapat menolong nyawa “
“Menjadi bidan adalah idaman masyarakat terutama di desa saya, setiap saya
pulang ditanya kuliah dimana ? mereka terkagum kagum, karena di desa saya
masih percaya dari pada ke dokter mending ke bidan”. Hal ini memotivasi saya
untuk membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat kematian anak trus,
ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak “Setelah dikaitkan
dengan teori motivasi (Sardiman,2010) yang memiliki tingkatan dari bawah ke
atas yang selalu berhanyut dengan kebutuhan di antaranya: kebutuhan akan cinta
dan kasih saya ng yaitu kasih, rasa diterima oleh masyarakat atau masyarakat dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
golongan (keluarga, sekolah, kelompok).dan kebutuhan untuk mewujudkan diri
sendiri yaitu mengembangkan bakat dengan usaha mencapai hasil dalam bidang
pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi. Tetapi dari informan di bawah ini yang
sejak awal mempunyai cita cita bukan bidan dengan dorongan orang tua dia
memutuskan untuk melanjutkan kuliah di bidang kesehatan ternyata setelah
menjalani 2 semester informan tersebut masih berpendapat bahwa
“Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan yang
terkenal, belum terpikir bu akan menjadi bidan”. Sehingga motivasi secara
ekstrinsik bukan motivasi yang salah sebab antara pendorong dari luar juga di
pentingkan dalam proses belajar mengajar tetapi motivasi instriksi yang berasal
dari diri sendiri sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu memang juga
sangat berguna karena penggerak pertama ada pada diri masing masing ,
kesadaran akan menjadi bidan itu muncul dari diri sendiri dengan tujuan yang
esensial dan bukan sekedar symbol dan seremonial.
3. Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan
Gambaran Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan
dari mahasiswa semester I Sesuai dengan tujuan pada penelitian ini membahas
tentang gambaran Prestasi belajar mahasiswa pada mata ajar konsep kebidanan
dari mahasiswa semester I yang telah mengikuti mata kuliah Konsep kebidanan
pada umumnya memiliki nilai rat arata B, tetapi yang memiliki nilai A hanya 1
mahasiswa dan nilai terendah adalah D sejumlah 9 kemudian diambil informan
yang memiliki nilai A :
Dilihat dari cara belajar mahasiswa tersebut mengatakan bahwa :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
“Cara belajar saya untuk mencapai cita cita , mencari kesulitan menanyakan
teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru”
“Cara belajar saya bangun pagi pukul3, membuat catatan kecil dan membaca
sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng”
Kemudian didukung oleh pendapat informan yang memiliki nilai B :
“Cara belajar saya berdiskusi dengan teman”
Hal ini berbeda dengan pernyataan dengan anggapan mahasiswa yang memiliki
nilai D :
“Cara belajar saya ketika mau ujian saja saya tidak membaca dulu sebelum
perkuliahan dimulai saya mencatat di buku saat diterangkan dan saya tidak
mempunyai buku, jika tidak ada buku saya pinjem teman, jika ada kesulitan saya
cari google”.
Dalam penelitian ini sesuai dengan salah satu tujuannya untuk mengetahui nilai
mata kuliah konsep kebidanan yang mejadi mata kulah wajib dan dasar nya
menjadi bidan karena kompetensi yang terdapat dalam mata kuliah ini menunjang
tentang standar asuhan yang dilandasi oleh kebidanan sebagai filososi, yang
mengacu pada profesi bidan sebagai falsafah asuhan kebidanan, definisi bidan,
pelayanan bidan, peran, fungsi, praktek kebidanan, dan asuhan kebidanan yang
menjadi tolak ukur kompetensi bidan dalam memberikan pelayanan berkualitas
kemudian dievaluasi melalui ujian akhir dengan berat SKS tinggi yaitu 4 Sks,
matakuliah konsep kebidanan memiliki peran yang tinggi dalam mencapai batas
lulus menuju semester II yaitu dengan Indek Prestasi minimal 2,76. Tetapi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
kelemahan pada penelitian ini adalah tidak meneliti proses pembelajaran yang
melihat karekteristik dosen pengajar, metode pembelajaran, suasana perkuliahan.
Motivasi Persepsi dapat mempengaruhui mata ajar konsep kebidanan
Mengetahui bagaimana motivasi dan persepsi dapat mempengarui prestasi mata
ajar konsep kebidanan di Stikes Ahmad Yani Yogyakarta.
Dalam penelitian ini menmpunyai tujuan untuk mengetahui bagaimana motivasi
dan persepsi dapat mempengarui prestasi mata ajar konsep kebidanan di Stikes
Ahmad Yani Yogyakarta
Berdasarkan hasil penelitian pada salah satu informan yang memiliki
motivasi yang tinggi menjadi bidan dan memiliki persepsi yang positif terhadap
profesi bidan rata-rata prestasi belajar pada mata ajar Kosep Kebidanan B.
Hal ini sesuai dengan pendapat Sardjiman (2010) yang mengatakan hasil
belajar akan optimal kalau ada motivasi. Motivasi dalam belajar seseorang
ditentukan intensitasnya, yang dipengarui oleh berbagai factor, diantaranya target
yang ingin dicapai yang intinya pada setiap orang tidak sama, kemampuan belajar,
kondisi subjek belajar baik fisik maupun psikologis (usia, latar belakang
pendidikan, tingkat kematangan, lingkungan social ekonomi dan lain lain, unsur
dinamis dalam belajar misalnya emosi, gairah belajar dan upaya guru dalam
membelajarkan siswa).
Motivasi dapat ditimbulkan diperkembangkan dan diperkuat .makin kuat
motivasi seseorang , makin kuat pula usaha untuk mencapai tujuan. Demikian
pula makin kuat pula motivasi untuk mencapainya. Makin kuat pula motivasi
untuk mencapainya.sesuai dengan pendapat Handoko (1999) mengemukakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
bahwa motivasi berkembang sesuai dengan taraf kesadaran seseorang akan tujuan
yang hendak dicapainya. Makin luas dan makin sadar orang akan tujuan yang
akan dicapainya, akan semakin kuat pula memotivasi untuk mencapainya.
Motivasi dalam hal ini dapat diliaht dari informan yang memiliki niali A memiliki
motivasi yang besar juga :
“Menjadi bidan professional adalah harapan saya, peran bidan pengabdian,
peneliti, pengawas hal ini dapat diterapkan di masyarakat ketika ada kasus dapat
dipecahkan”.
“Cara belajar saya untuk mencapai cita cita, mencari kesulitan menanyakan
teman jika tidak puas maka bertanya denangan guru” karena kulianya padat
samapi malam “Cara belajar saya bangun pagi pukul 3, membuat catatan kecil dan
membaca sebelum pelajaran di mulai jadi saat dosen nerangin jadi mudeng “
Pada dasarnya perlu diketahui bahwa siswa yang memiliki motifasi
instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang
berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu dapat pula diliaht dari
bentuk belajar (Sardjiman, 2010) yang menumbuhkan motivasi dengan
menumbuhkan hasrat yaitu hasrat untuk belajar, berarti ada unsure kesengajaan
ada maksud untuk belajar, hal ini akan lebih baik bila di bandingkan segala
sesuatu kegiatan yang tanpa maksud .Hasrat untuk belajar berarti pada diri anak
didik itu memang ada motivasi untuk belajar, sehingga sudang barang tentu
hasilnya akan lebih baik.
Menurut Morgan dan ditulis kembali oleh S. Nasution maniasia hidup
memiliki berbagai kebutuhan salah satunya adalah kebutuhan untuk mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
hasil suatu perkerjaan atau kegiatan belajar itu akan berhasil baik kalau disertai
dengan pujian aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk belajar
giat. Seperti hal yang di sampaikan oleh informan yang memiliki nilai B sebagai
berikut :
“Motivasi saya ingin membantu ibu melahirkan dan mengurangi tingkat
kematian anak trus, ingin memberikan pelayanan kesehatan pada ibu dan anak”
Sedangkan untuk informan yang memiliki nilai D dan memiliki motivasi sebagai
berikut:
“Cita-cita saya guru bahasa inggris ,reporter sebenarnya saya menginginkan
menjadi kesehatan masyarakat yang lebih umum” tapi masuk bidan karena
dukungan orang tua dan sendiri tapi lebih banyak sendiri dan saya sendiri juga
belum terpikir akan menjadi bidan”.
Motivasi ekstrinsik memang dapat menajadi penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga di harapkan tujuan dapat tercapai. Kemudian motivasi ini akan berkaitan
dengan kebutuhan diantaranya kebutuhan menyenangkan orang lain (Sardjiman,
2010) harga diri seseorang dapat dinilai dari berhasilnya tidaknya usaha
memberikan kesenangan pada orang lain. Pendapat ini dapat diterapkan pada
berbagai kegiatan misalnya kegiatan belajar demi orang tua yang sangat di
hormati, orang yang lebih dewasa bekerja.
Lain halnya dengan informan yang memiliki nilai B, dengan motivasi
kurang : “Sejak awal tidak tertarik (o..tidak tertarik ya?) he..e.. kok jujur banget ya
bu (wis gak apa) kalau awal saya nggak tertarik sama sekali, blas, soalnya saya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
memang apa ya..ya cuman karena ibu itu lah yang berprofesi sebagai dukun bayi
dan menyarankan saya untuk masuk bidan padahal saya sudah keterima di
psikolog ugm kata ibu saya apa itu kolok kolok” nilai saya B itu mungkin
kebetulan bu”..hal ini diakaitkan dengan teori mengenai minat, motivasi sangat
erat kaitannya dengan unsure minat, motivasi akan muncul karena ada kebutuhan,
begitu juga miniat sehingga tepatlah kalau minat itu merupakan alat untuk
motivasi dengan minat. Dan proses belajar akan berjalan lancar kalau disertai
minat.
Kemudian dilihat dari segi persepsi, dari persepsi informan yang baik :
“Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa kalau dilihat
dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi, trus dapat membantu
meningkatkan taraf kesehatan”
Dan dari informan yang persepsi terhadap profesi bidan kurang:
“Menjadi bidan itu melelahkan, saya juga tidak yakin akan menjadi bidan
terkenal, belum terpikirkan akan menjadi bidan”
“Bidan itu orang yang menolong persalinan berarti menolong nyawa kalau dilihat
dari masyarakatnya dapat meningkatkan golongan tinggi, trus dapat membantu
meningkatkan taraf kesehatan “
Pada dasarnya informan yang memiliki motivasi besar memiliki persepsi
yang baik serta nilai pada suatu mata kuliah juga baik pula, begitu pula sebaliknya
informan yang memiliki motivasi kurang memiliki persepsi yang kurang serta
nilai pada suatu mata kuliah juga kurang pula. Menurut Siagian (2004) persepsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
orang akan terhadap suatu objek akan menimbulkan motivasi sehingga terbentuk
suatu perilaku terhadap objek tertentu yang akan menimbulkan motivasi sehingga
terbentuk suatu perilaku terhadap objek tersebut. Menurut rivai menunjukan
bahwa motivasi, persepsi, dan pengetahuan secara bersama sama ada
hubungannya dengan prestasi belajar mahasiswa yang ditunjukan dengan adanya
pengaruh positif yaitu semakin tinggi motivasi, semakin positif persepsi dan
makin tinggipengetahuan maka akan makin tinggi Prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisia pembahasan yang dilakukan tentang
persepsi terhadap profesi bidan hubungannya dengan motivasi dan dikaitkan
dengan prestasi pada mahasiswa semester I di STIKES A Yani Yogyakarta,
diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta terhadap profesi bidan
mereka mengatakan bahwa bidan itu adalah profesi yang mulia. Menurut
pendapat mahasiswa bidan menolong nyawa ibu dan bayi.
2. Menurut pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta mereka
motivasi masuk tinggi yang berasal dari diri sendiri.
3. Pada umumnya Prestasi belajar mata kuliah Konsep Kebidanan mahasiswa
sebagian besar B dan C, sebagian kecil D mencapai skor rata-rata nilai
2,76 dengan beban SKS 4 dan mata kuliah wajib pada semester I.
4. Menurut pendapat mahasiswa STIKES A Yani Yogyakarta secara umum
persepsi yang baik dengan motivasi yang tinggi memiliki prestasi belajar
yang baik dan sebaliknya. Tetapi ditemukan beberapa mahasiswa dengan
persepsi biasa dan motivasi rendah memiliki nilai yang bagus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
B. Implementasi kebijakan :
Bagi institusi pendidikan terutama yang menjunjung nilai
profesionalisme lebih memperhatikan aspek motivasi pada saat
penyaringan ujian masuk, misalkan dengan memberikan kuesioner
motivasi sehingga meminimalkan salah pengambilan jurusan.
C. Saran
1. Bagi institusi
Dalam melihat motivasi mahasiswa dan persepsinya terhadap profesi,
sebaiknya saat pelaksanan penerimaan mahasiswa baru, calon mahasiswa
diberi angket tentang motivasi dan persepsi terhadap profesi kebidanan.
2. Bagi mahasiswa
Diharapkan mahasiswa meningkatkan motivasinya terhadap program studi
kebidanan dengan cara meningkatkan pengalaman dan pengetahuannya
tentang profesi bidan karena motivasi adalah ujung tombak dalam
pelaksanan sebagai bidan yang profesional.
3. Bagi dosen
Sebaiknya dosen pengajar mampu menumbuhkan motivasi dalam kegiatan
belajar di kampus dengan cara memberikan penghargaan terhadap
mahasiswa yang berprestais, melakukan evaluasi melalui ujian,
memberikan pujian reinforcement, menggali minat mahasiswa,
mengetahui tujuan mahasiswa masuk Program Studi DIII Kebidanan.
top related