annual report harus kelar - moderninternasional.co.id · membuka 20 gerai baru dari total 21 gerai...
Post on 10-Mar-2019
215 Views
Preview:
TRANSCRIPT
V i s iVision
Terus berjuang dan menang Keep fi ghting and win
M i s iMission
Mereposisi bisnis Perseroan untuk fokus pada bisnis Convenience Store dan Industrial Imaging.
Reposition the corporate business to focus on Convenience Store and Industrial Imaging.
Menata ulang strategi bisnis yang lebih fokus pada kebutuhan konsumen.
Reorganized the business strategy to be more focus on customer’s need.
Melakukan perubahan sistem dan prosedur menjadi lebih singkat, cepat namun terkendali melalui
penggunaan teknologi informasi serta memberikan limit of authority yang tepat agar keputusan dapat
dijalankan dengan cepat dan efi sien.
Change the systems and procedure to be more simple, fast, controllable through information technology
application and allowed the right limit of authority to execute each decisions quick and effi ciently.
Menata ulang biaya-biaya Perseroan agar tepat sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis
Perseroan.
Reorganized all corporate’ operating costs as its priority and corporate business potential.
Menata ulang alokasi sumber daya (manusia, dana, waktu) untuk bisnis-bisnis dan unit usaha yang
berpotensi untuk meningkatkan performance perusahaan.
Reorganized the allocation of human resources, fi nance and timing for businesses and potential business unit
to increase the business performance.
Menata kembali struktur organisasi Perseroan sesuai dengan prioritas dan potensi bisnis – bisnis
Perseroan.
Restructure the corporate’ structure as its priority and corporate business potential.
���
������������
�
��� � ��
Daftar IsiContent
PENDIRI/VISI-MISI
The Founder/Vision-Mission
DAFTAR ISI
Table of Content
PERTANDA SEBUAH KESEMPATAN
The Sign of Opportunity
TONGGAK SEJARAH
Milestones
PROFIL PT MODERN INTERNASIONAL Tbk.
PT. Modern Internasional Tbk. Profi le
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
DI BURSA EFEK INDONESIA
Chronology of the Listing of the Company Share
IKHTISAR KEUANGAN
Financial Highlights
INFORMASI SAHAM
Stock Highlights
PERISTIWA PENTING 2010
Event Highlights 2010
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Board of Commisioners Report
LAPORAN DIREKSI
Board of Directors Report
PROFIL KOMISARIS
Commisioners Profi le
PROFIL DIREKSI
Directors Profi le
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate Governance
LAPORAN AKTIFITAS BISNIS
Business Activity Report
LAPORAN MANAJEMEN
Management Report
INFORMASI PERUSAHAAN
Corporate Information
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Independent Auditor’s Report
1
2
4
6
8
11
12
14
16
18
20
22
23
24
36
52
62
68
4 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Pertanda Sebuah KesempatanThe year 2010 has become a sign of opportu-
nity for the Company to see positive response
from the public about the Convenience Store
7-Eleven as a world-class retail chain in Indo-
nesia, particularly in the Jakarta area as a new
destination center for the public and make it a
new facility to meet their life-style with a unique
combination of a Convenience Store and fresh
food and beverages services along other conve-
nience items that available in 24 hours service.
THE SIGN OF
OPPORTUNITY...
Tahun 2010 menjadi sebuah pertanda kesem-
patan yang luar biasa bagi Perseroan melihat
respon positif dari masyarakan akan layanan ge-
rai Convenience Store 7-Eleven sebagai sebuah
jaringan ritel kelas dunia di Indonesia terutama
di kawasan Jakarta Raya sebagai sebuah pusat
destinasi baru bagi masyarakat dan menjadikan
sarana baru bagi gaya hidup mereka dengan kon-
sep kombinasi unik dari sebuah Convenience
Store dengan sebuah pusat makanan dan mi-
numan siap saji di samping convenience item
lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam.
Melihat potensi yang baik tersebut, Perseroan
melanjutkan pengembangan yang cukup agresif
untuk penambahan gerai – gerai Convenience
Store 7-Eleven, di mana Perseroan berhasil
membuka 20 gerai baru dari total 21 gerai den-
gan fokus pengembangan di area Jakarta Raya.
Pertanda Sebuah Kesempatan
THE SIGN OF
I Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity
Seeing a good potential, the Company continued
an aggressive development to add more outlets
of Convenience Store 7-Eleven, in which the Com-
pany managed to open 20 new outlets of total 21
outlets with the focus on developing Jakarta area
5Modeeern Irn n Intntnteeeerreeee nas l Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahu 201201110000000000000000000000000 0 5
pergerakan positif gerai – gerai
ore 7-Eleven tersebut, tentunya juga
ntribusi positif dan potensial bagi
n di tahun 2010. Potensi yang luar
enjadi landasan bagi Perseroan un-
engembangan agresif format gerai
ore tersebut di masa mendatang.
bisnis Ritel Fotografi menunjuk-
yang cenderung menurun akibat
eknologi digital, hal ini membuat
kukan konversi konsep ritel fo-
sebuah konsep gabungan dengan
tel fotografi ke dalam gerai Con-
7-Eleven. Seiring dengan strategi
m melakukan konversi tersebut,
mengembangkan bisnis Indus-
ng meliputi bisnis Medical Imag-
on Copier Ricoh dan Graphic Art
dalam fokus bisnis Perseroan.
Seiring dengan
Convenience Sto
memberikan kon
kinerja Perseroan
biasa tersebut me
tuk melakukan p
Convenience Sto
Di tahun 2010,
kan penjualan y
pengaruh dari te
Perseroan mela
tografi menjadi s
memasukkan rit
venience Store 7
Perseroan dalam
Perseroan juga
trial Imaging ya
ing, Multifunctio
sebagai bagian
potensi – potensi pasar yang Melihat dari p
n akan melakukan pengem-ada, Perseroan
ui strategi sebagai berikut :bangan melalu
kan gerai – gerai Convenience • Mengembang
secara agresif melalui konversi Store 7-Eleven
dan penambahan tempat baru.ritel fotografi d
nkan bisnis Imaging melalui fokus • Mempertahan
al Imaging yang meliputi bisnis pada Industria
g, Multifunction, Copier Ricoh dan Medical Imaging
Graphic Art.
I Pertanda Sebuah Kesempatan I The Sign of Opportunity
Dengan konsep kombinasi unik dari sebuah Convenience
Store dengan sebuah pusat makanan dan minuman siap saji di samping convenience
item lainnya yang disajikan dalam layanan 24 jam.
With a unique combination of a Convenience Store and fresh food
and beverages serivices along other convenience items that available in
24 hours service
Along with the positive movement of Conve-
nience Stores 7-Eleven outlets, it also provides
a positive and potential contribution to the
Company performance in 2010. This tremen-
dous potential has become the foundation for
the Company to develop an aggressive outlet
format of the Convenience Store in the future.
In 2010, the retail photography business has shown
a sales decline due to the infl uence of digital tech-
nology, it made the Company converted the con-
cept of retail photography into the Convenience
Stores 7-Eleven. Along with the company’ strategy
in performing such conversion, the Company has
also developed an Industrial Imaging business that
included Medical Imaging, Ricoh Multifunction
Copier and Graphic Art as part of the business focus.
Seeing those potential market, the Company
will conduct a strategic development as follow:
• Aggressively develop Convenience Store
7-Eleven outlets through a retail-photogra-
phy conversion and additional of new places.
• Retain the imaging business by focusing on In-
dustrial Imaging that consisted of Medical Imag-
ing, Ricoh Multifunction Copier and Graphic Art.
Modeeeeeeee IIrrrrrrrrrrr rrnasnasi lrrrrrrrrrrr nn p ananModeeeeeeeeeeeeeeModeeeeeeeModeeeeeeeeModeeeeeeern In In In Irrn Irrrnrrrrrrrrnrrrrrrr Intnnn entennntententeeeeeeeernnnn rnnntn rrrnnn rrrnn rrrnnn rrrnn rnnn rerrnn rrerrn eerrerrerrnnn rrn In In In Irrrrnrrn Irrrrrrrrrrrr Intnnn entenntenteeeernnn rnnntnn eerrrrrn rrrerrrnnn rn errrrrrrrerrnn errrn IIrrrrrrrrrrrr ntntn enteeerternn rrrnn rrrerrrrn rrrn Irn Irrrrrrrrrrr ntennn eeeernten rnnn rrerrrrrrn r pas onal Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunaas onal Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahnasinasin oonalnasinna onalnasinn onalnasinna onal ppLaporan TahunaLaporan TahunaLaporan TahunaLaporan Tahuna 201020101100000000000000000010000000201001000000000 000020100000 000002002000100000000 0000000 000 0000 00000 0000 0 201001000000002010000000000020000 00200 000 000 00 00nnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnnn
6 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
1971
Didirikan dengan
nama PT Modern
Photo Film Com-
pany
1971
The Company
was established
using the name
PT Modern Photo
Film Company
1988
Pendirian Fuji
Image Plaza
sebagai jaringan
ritel Fotografi di
Indonesia
1988
Fuji Image Plaza
was established
as a retail photog-
raphy network in
Indonesia
1991
Penawaran
Umum Perdana
Saham
1991
Initial Public
Off ering
1997
Perubahan
nama Perse-
roan menjadi
PT Modern
Photo Tbk.
Penunjukan se-
bagai Distribu-
tor Tunggal
RICOH untuk
peralatan solusi
dokumen
dan fotokopi di
Indonesia
1997
Company’s
name changed
into PT Modern
Photo Tbk
Appointed as
Sole Distributor
for RICOH docu-
ment solutions
equipment and
photocopy in
Indonesia
2006
Penunjukan
sebagai Dis-
tributor Tunggal
Shimadzu
untuk produk
perlengkapan
medikal
2006
Appointed as
Shimadzu Sole
Distributor for
medical equip-
ments
Tonggak Sejarah Milestone
I Tonggak Sejarah I Milestone I
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 7
2007
Perubahan
nama Perse-
roan menjadi
PT Modern
Internasional
Tbk.
2007
Company’s
name
changed into
PT Modern
Internasional
Tbk.
2008
Penandatanganan
Letter of Intent
Master Franchise
gerai 7-Eleven di
Dallas - Amerika
Serikat
2008
Letter of Intent
Master Franchise
of 7-Eleven was
signed at Dallas,
United States
2009
Penandatangan Master
Franchise Agreement
7-Eleven di Tokyo -
Jepang
Pembukaan gerai perta-
ma 7-Eleven di Bulungan
- Jakarta Selatan
2009
Master Franchise Agree-
ment of 7-Eleven was
signed in Tokyo, Japan
The fi rst 7-Eleven store
opening at Bulungan,
South Jakarta
2010
Pembukaan gerai
7-Eleven ke 21
di Radio Dalam –
Jakarta Selatan
2010
The 21st 7-Eleven
store opening
at Radio Dalam,
South Jakarta.
Tonggak Sejarah I Milestone I
8 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Pro� l PT Modern Internasional Tbk. PT Modern Internasional Tbk. Pro� le
PT Modern Internasional Tbk. didirikan pada tang-
gal 12 Mei 1971 dengan nama PT Modern Photo Film
Company. Setelah mengalami beberapa kali peruba-
han anggaran dasar, dengan Akta Notaris Budiarti
Karnadi, S.H. No.48 tanggal 26 Mei 1997, mengenai
perubahan seluruh Anggaran Dasar Perseroan, ter-
masuk perubahan nama Perseroan, maka nama pe-
rusahaan berganti menjadi PT Modern Photo Tbk.Dan pada Juni 2007, dengan perubahan bis-
nis global yang terjadi, PT Modern Photo Tbk.
mengganti namanya menjadi PT Modern In-
ternasional Tbk. dan sejak tahun 1971, Perse-
roan telah menjadi distributor tunggal untuk
seluruh produk FUJIFILM Jepang di Indonesia.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha perda-
gangan produk Industrial Imaging seperti per-
alatan medical, graphic art, dan solusi dokumen
dengan mengusung beberapa merk. Perseroan
juga mengembangkan jaringan Convenience
Store yang fokus pada layanan makanan dan mi-
numan siap saji juga convenience item lainnya.
PT Modern Internasional Tbk. was founded on May
12, 1971 under the name of PT Modern Photo Film
Company. Having undergone several changes in
the Articles of Association of the Company, by the
Notarial Act Budiarti Karnadi, SH No. 48, dated May
26, 1997, regarding changes to the Articles of As-
sociation of the Company, including change of the
Company name, became PT Modern Photo TbkAnd in June 2007, with the global business chang-
es that happened, PT Modern Photo Tbk. changed
its name to PT. Modern Internasional Tbk. and since
1971, the Company has become the sole distribu-
tor for all FUJIFILM Japan products in Indonesia.
The Company is engaged in Industrial Imag-
ing product such as medical equipment, graphic
art and document solution by carrying various
brands. The Company is also developing Conve-
nience Store chain which focus on fresh food and
beverages as well as other convenience items.
Sesuai dengan visi TERUS BERJUANG & MENANG
dan melalui strategi 6R yang dilakukan oleh Per-
seroan yaitu Repositioning Business, Reinvent
Business, Reengineering Business Process, Right
Sizing dan Resource Allocation, Perseroan menga-
rahkan fokus pengembangan bisnis utamanya ke
bisnis Convenience Store dan melanjutkan bisnis
Industrial Imaging sesuai dengan kebutuhan pasar.
In accordance with the vision KEEP FIGHTING &
WIN and through 6R strategy undertaken by the
Company which are the Business Repositioning,
Business Reinvent, Business Process Reengineer-
ing, Right Sizing and Resource Allocation, the
Company directed its main business focus to Con-
venience Store business and continued the Indus-
trial Imaging business to fulfi ll the market demand.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 9
Melihat kinerja yang dicapai di tahun 2010 den-
gan fokus pada strategi dan bisnis di bidang
Convenience Store dan Industrial Imaging, Per-
seroan dan Anak Perusahaan melanjutkan dan
mengembangkan beberapa aktivitas untuk men-
dukung fokus pada berbagai divisi berikut:
Seeing the performance achieved in 2010
with a focus on strategy and business in the
fi eld of Convenience Store and Industrial Im-
aging, the Company and its Subsidiaries con-
tinued in developing some activities to sup-
port focusing on several divisions as follows:
Di Bidang Convenience Store 7-Eleven, den-
gan mengembangkan konsep ritel yang
fokus pada layanan makanan dan minu-
man siap saji di samping convenience item
lainnya yang dikembangkan secara agresif
dengan mengkonversi bisnis ritel fotografi
dan penambahan tempat baru melalui pen-
gelolaan oleh salah satu Anak perusahaan
.
Di Bidang Offi ce Imaging, fokus pada penyedi-
aan Multifunction Color Copier melalui solusi
manajemen dokumen yang mampu mem-
berikan efi siensi biaya serta ramah lingkungan
.
Di Bidang Medical, dengan fokus menye-
diakan produk X-Ray fi lm dan equipment Fuji
Film Computed Radiography, X-Ray unit Shi-
madzu serta Hologic Insight Surgical Mini C-
Arm untuk kebutuhan Rumah Sakit dan klinik
.
Di Bidang Graphic Arts, Perseroan
fokus dengan menyediakan plate dan
mesin CTP serta mesin digital print-
ing FujiFilm untuk industri percetakan
.
In Convenience Store 7-Eleven, by develop-
ing a retail concept that focused on fresh
food and beverages as well as other conve-
nience items which aggressively developed
by converting photography retail business
and additional of new places which are
managed by the company’s subsidiaries.
In Offi ce Imaging business, focused on
providing Multifunction Color Copier
through a document management solu-
tion that able to promote cost effi cien-
cy and environmental friendly based.
In Medical business, focused on provid-
ing X-Ray fi lm product and FujiFilm Com-
puted Radiography equipment, X-Ray
unit Shimadzu, Hologic Insight Surgi-
cal Mini C-Arm for hospitals and clinics.
In Graphic Arts business, focused on pro-
viding plates and CTP equipment and Fuji
Film digital printing for printing industry.
10 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Sampai saat ini produk dan layanan Perse-
roan diberikan kepada seluruh mitra bisnis dan
konsumen melalui 1200 outlet fotografi yang
tersebar pada 16 cabang di seluruh Indonesia.
dan 21 gerai Convenience Store 7-Eleven di area
Jakarta Raya
Perseroan menyajikan layanan lengkap berupa
tenaga sales, teknisi dan layanan purna jual un-
tuk para mitra bisnis dan konsumen di setiap
kantor cabang sehingga produk dan layanan
yang dibutuhkan dapat dinikmati oleh se-
luruh konsumen akhir di seluruh Indonesia.
PT Modern Internasional Tbk sampai dengan tahun
2010 memiliki total karyawan sebanyak 1702 orang.
PT Modern Data
Solusi
494
pegawai
1072
pegawai
59
pegawai
77
pegawai
Perdagangan umum
multifunction copier
produk
494
employees
1072
employees
59
employees
77
employees
PT Modern Data
Solusi
Di Bidang Digital Imaging, Perseroan akan tetap
mempertahankan bisnis unit ini selama mung-
kin dan seprofi table mungkin dengan fokus pada
konversi ritel fotografi menjadi sebuah konsep
gabungan dengan gerai Convenience Store
7-Eleven, serta fokus pada solusi cetak digital
dan solusi kreatif seperti MPrisa dan Photobook.
Di Bidang Voucher Isi Ulang Selular, dengan
mengembangkan penjualan produk E-Reload
via jaringan bank melalui kerjasama den-
gan beragam operator terkemuka seperti
Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie Telecom, dan
operator – operator telekomunikasi lain di In-
donesia untuk dipasarkan melalui jaringan
gerai Convenience Store 7-Eleven, Fuji Im-
age Plaza, FujiFilm Digital Imaging serta agen.
In Digital Imaging business, the Company will
maintain its business units as long as possible and
as profi table as it could by focusing on retail pho-
tography conversion to become a combination
concept with Convenience Store 7-Eleven outlet,
also focused in digital printing solutions and cre-
ative solutions such as MPrisa and Photobook.
In Cellular Pre Paid Reload business, by devel-
oping E-Reload product through the banking
network in collaboration with various leading
operators such as Telkmosel, Indosat, XL, Bakrie
Telecom, and other telecommunication opera-
tors in Indonesia to be marketed through Con-
venience Store 7-Eleven outlet chains, Fuji Im-
age Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents.
Until now the Company’s products and services
was presented to all business partners and cus-
tomers through 1200 photography outlets that
spread in 16 branches throughout Indonesia.
and 21 Convenience Store 7-Eleven outlets in Ja-
karta area
The Company provides full service team, from sales
force, technicians and after sales service to our
business partners and customers at each branch so
that all products and services needed will be en-
joyed by the end customers throughout Indonesia.
Until the year 2010, PT Modern International
Tbk. has developed a total employee of 1702
General Trading,
rMulti function copier
products
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 11
Asialink Eletronics Pte. Ltd
PT Inti PutraModern
BBH Luxembourg S/A Fidelty FDF
Sicav-Indonesia FD
PT Intil Lindasihaja
Masyarakaty
Jumlah
249,048,002
109,829,000
33,788,500
15,505,500
231,646,900
639,817,902
38,92%
17,17%
5,28%
2,42%
36,21%
100%
124,524,001,000
54,914,500,000
16,894,250,000
115,823,450,000
38,9%
36,2%
5,3%BBHLuxembourg S/A Fidelty FDSicav-Indonesia FD
Kronologis Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia
CHRONOLOGY OF THE LISTING OF THE COMPANY SHARES IN INDONESIA STOCK EXCHANGES
Komposisi Pemegang Saham PerseroanCOMPANY SHAREHOLDING STRUCTURE
Pencatatan Saham di Bursa Efek Indonesia I Chronology of The Listing Company Shares in Indonesia Stock Exchanges IKronologis
17,2%
12 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
2010 2009 2009 2008 2008 2007 2006
Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights
Dalam jutaan Rupiah kecuali nilai nominal per saham dan laba (rugi) per saham dalam Rupiah penuh dan jumlah saham
In million Rupiah, except par value per share and net income (loss) per share are in Rupiah and number of shares
733,001
229,691
47,411
41,977
639,817,902
500
41,318
898,946
196,642
15,640
12,024
1,057,356
236,801
46,152
2,059
1,256,297
248,521
20,951
1,799
1,191,495
259,032
896
1,555
639,817,902
500
74
66
245,411
793,662
425,173
368,489
112,748 112,748
24
19
72
3
99,117
790,843
473,367
317,476
33
3
147,266
910,085
594,668
315,417
1
4
53,826
893,725
580,108
313,617
5.3
11.4
5.7
31.3
6.5
128,7
1.6
3.6
1.3
21.9
1.7
0.3
0.6
0.2
22.4
0.2
0.6
0.1
19.8
0.2
0.5
0.1
21.7
I Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I
jumlah aset
terhadap jumlah aset
4.4
126.0
149.1
59.9
128.7
134.6
57.4
183.3
115.4
53.6terhadap jumlah aset
laba usaha per saham
rasio laba kotor
rasio laba usaha1.7
131.3
65.3
188.5
64.9
184.9
110.5
0.1
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 13
2010
2010
2010
2010
1,191,4951,256,297
1,057,356
898,946
733,001
1,555 1,799 2,059
12,0244
18,2755
41,977
425,173473,367
594,668580,108
0.5 0.6 0.6
3.6
11.4
2010
0.2 0.2 0.31.6
5.3
2010
0.1 0.1 0.21.3
5.7
[ Ikhtisar Keuangan I Financial Highlights I
443,549
368,
489
net sales
gross profi t
income from operations
net income (loss)
number of sharesissued and fully paidy p
par value per share
EARNINGS (LOSS) PER SHARE
income from operations per share
net income (loss) per share
net working capital
total assets
total liabilities
total stockholder’s equity
FINANCIAL RATIOS
Return on Total Assets
Return on Equity
Net Profi t (loss) Margin
Gross Profi t Margin
Operating Profi t Margin
Current Ratio
Total Liabilities to Equity Ratio
Total Liabilities to Total Assets Ratio
Rasio Laba (Rugi) Bersih
Terhadap Total Aset
14 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Dalam bulan Juli 1991, Perseroan telah mener-
bitkan 4.500.000 saham dengan jumlah nilai nomi-
nal Rp 4.500.000.000 melalui penawaran umum ke-
pada masyarakat dengan harga Rp 6.800 per saham
atau jumlah seluruhnya Rp 30.600.000.000. Dana
hasil penawaran umum tersebut telah habis digu-
nakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana.
Dalam bulan Agustus 1992, Perseroan mener-
bitkan 8.853.980 saham dengan jumlah nilai nomi-
nal Rp. 8.853.980.000 melalui penawaran terbatas
kepada pemegang saham (Right Issue) dengan
harga Rp 8.250 per saham atau jumlah seluruh-
nya Rp 73.045.335.000. Dana ini telah habis digu-
nakan dan direalisasikan sesuai dengan rencana
Informasi SahamStock Highlights
REALISASI PENGGUNAAN DANA
HASIL PENAWARAN UMUM
Sesuai dengan Prospektus yang diterbitkan oleh
Perseroan pada saat melakukan penawaran
umum perdana saham Perseroan pada tahun
1991, Perseroan merencanakan untuk memba-
yar dividen sekurang-kurangnya satu kali tiap
tahun. Jumlah dividen yang dibayarkan dikait-
kan dengan keuntungan dan keadaan keuangan
Perseroan pada tahun yang bersangkutan tanpa
mengurangi hak para pemegang saham untuk
menentukan nilaI sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Persentase dividen dikaitkan dengan laba ber-
sih setelah pajak direncanakan sebagai berikut:
KEBIJAKAN DIVIDEN
I Informasi Saham I Stock Highlights I
APPLICATION OF THE PROCEEDS FROM PUBLIC
OFFERING
In July 1991, the Company had issued 4.500.000
shares with a total nominal value of Rp 4.500.000.000
through an initial public off ering price of Rp 6,800
per share or a total of Rp 30.600.000.000. The fund
raised from the public off ering had been fully used
and implemented in accordance with the plan.
In August 1992, the Company issued 8.853.980
shares with a total nominal value of
Rp.8.853.980.000 through limited off er to the
shareholders (Rights Issue) at a price of Rp 8250 per
share or a total of Rp 73.045.335,000. These funds
had been used and implemented in accordance as
planned.
LOKASI DAN JENIS ASET TETAP BERWUJUD UTAMA
YANG BERNILAI LEBIH DARI 5% DARI JUMLAH
ASET TETAP
Perseroan dan Anak perusahaan tidak memi-
liki unit satuan jenis aset tetap berwujud utama
yang benilai lebih dari 5% (lima persen) dari jum-
lah aset tetap Perseroan dan Anak perusahaan.
The Company and its Subsidiaries do not have sin-
gle unit of the main types of tangible fi xed assets
which valued more than 5% (fi ve percent) of total
fi xed assets of the Company and its Subsidiaries.
LOCATION AND MAIN TYPES OF TANGIBLE FIXED
ASSETS VALUE OF MORE THAN 5% OF TOTAL FIXED
ASSETS
In accordance with the Prospectus issued by the
Company at the time of initial public off ering in
1991, the Company planned to pay a dividend
at least once every year. Total dividends paid
will be associated with the profi t and Company’s
fi nancial condition of the relevant years without
limiting the shareholders right to decide oth-
erwise according to the articles of association
Percentage of dividends is associated with
a net profi t after tax planned as follows:
DEVIDEND POLICY
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 15
SUMBER Source: PT Bursa Efek Indonesia
2010
2009
2008
2007
2006
2010
2009
2008
2007
2006
Dividen kas
per saham
cash Dividend
per share
**) Rp.10 **) Rp.10Rp. 6.398 Rp. 6.398
** SESUAI PERSETUJUAN RUPST 2010
2010
2009
Rp. 810
Rp. 800
Rp. 1.800
Rp. 2.325
Rp. 240
Rp. 600
Rp. 680
Rp. 1.600
Rp. 740
Rp. 700
Rp. 1.800
Rp. 2.325
5,670,500
5,014,000
10,347,500
21,423,000
I Informasi Saham I Stock Highlights I
** ACCORDING TO THE APPROVAL IN AGM OF SHAREHOLDER 2010
Februari / February
RICOH Dealer Gathering, Acacia hotel-Jakarta
RICOH Dealer Gathering, Acacia hotel-Jakarta
Februari / FebruaryPembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep FIP, Menteng – JakartaOpening 7-Eleven outlet with FIP Concept, Menteng – Jakarta
RICOH Dealer Ga g
Juli / July
Pembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep
pom bensin,Terogong -
Jakarta
Opening Gas Station 7-Eleven Outlet Concept,Te
rogong - Jakarta
Agustus / August
Peluncuran Slurpee rasa baru – Wild Green Rush
seluruh outlet 7-Eleven - Jakarta
Launching Slurpee New Flavour – Wild Green Rush All 7-Eleven Outlet - Jakarta
Oktober / October
Pembukaan outlet 7-Eleven dengan konsep Mal, Pasar Festival - Jakarta
Opening in Mall 7-Eleven Outlet ConceptPasar Festival - Jakarta
aunching p N F
Oktober / October
7-Eleven Study Tour Bina Nusantara School, B
ulungan-Jakarta
7-Eleven Study Tour Bina Nusantara School, B
ulungan-Jakarta
OH
Peristiwa Penting 2010Event Highlight 2010
Oktober / October
Hospital Expo, Jakarta Convention Center-Jakarta
Hospital Expo, Jakarta Convention Center-Jakarta
November / NovemberHUT pertama 7-Eleven, Asia Afrika-Jakarta 7-Eleven 1st Anniversary, Asia Afrika-Jakarta
Hospital Exp
November / November
Donasi Batik 7-Eleven, Pasar Festival-Jakarta
7-Eleven Batik Donation, Pasar Festival-Jakarta
November / NovemberBig Bite & Slurpee Challenge, Pasar Festival-Jakarta Big Bite & Slurpee Challenge, Pasar Festival-Jakarta
Donasi Batik 7
7-Eleven Batik Donation, Pasar Festival-Jakarta
Desember / December
Peluncuran Big Bite Beef Black Pepper & Chicken Spice Garlic
seluruh outlet 7-Eleven – Jakarta
Launching New Big Bite Beef Black Pepper & Chicken Spice Garlic
All 7-Eleven Outlet – Jakarta
Desember / December
Outlet pertama DHL di 7-Eleven, Terogong-Jakarta
1st DHL outlet at 7-Eleven, Terogong-Jakarta
Laporan Dewan KomisarisBoard of Commisioner ReportLaporan Dewan KBoard of Commisioner Repor
Achmad Fauzi Hasan
Komisaris Utama / Komisaris IndependenPresident Commissioner / Independent Commissioner
Dengan melihat prospek perekonomian Indonesia serta
pengembangan bisnis 7-Eleven, Dewan Komisaris sangat
yakin dengan kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan
untuk meningkatkan kinerja Perseroan dan Anak perusahaannya.
By looking at the prospects of the BIndonesian economy and the
velopment of 7-Eleven’s business, devoard of Commissioners are very the Boin the ability of the Company and con� dent iaries to improve the performance its Subsidithe Company and its Subsidiariesof t
Para pemegang saham yang terhormat,
Walaupun terjadi penurunan penjualan pada bisnis
fotografi sebagai akibat dari perubahan teknologi
digital, Dewan Direksi dengan persetujuan Dewan
Komisaris telah melakukan berbagai kebijakan yang
memberikan dampak positif khususnya pada ke-
naikan laba bersih Perseroan dan Anak perusahaan.
Pertumbuhan gerai-gerai 7-Eleven pada tahun
2010 serta pengembangan bisnis Industrial Im-
aging telah menunjukkan hasil yang positif. Ke-
naikan biaya operasional Perseroan dan Anak
perusahaan secara terkendali juga menunjukkan
kemampuan Perseroan dan Anak perusahaan un-
tuk mengendalikan biaya operasional dengan baik.
Dalam rangka untuk meningkatkan tata kelola
perusahaan (Good Corporate Governance) yang
baik, Dewan Komisaris beserta Komite Audit ber-
peran aktif sepanjang tahun 2010 untuk mengi-
kuti kegiatan usaha Perseroan dan Anak perusa-
haan serta mengawasi pengelolaan Perseroan
dan Anak perusahaan yang dilakukan oleh Dewan
Direksi. Pada saat-saat tertentu Dewan Komisa-
ris juga secara aktif turut memberikan nasihat
dan saran kepada Dewan Direksi sesuai dengan
ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Dewan Komisaris beserta Dewan Direksi juga te-
lah mempelajari laporan keuangan konsolidasi
beserta laporan Auditor Independent Perseroan
dan Anak perusahaan untuk tahun yang berakhir
tanggal 31 Desember 2010 yang telah diaudit oleh
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman &
Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecual-
ian, dan dengan ini Dewan Komisaris mengusul-
kan kepada Rapat Umum Pemegang Saham Tahu-
nan ini untuk menyetujui dan mengesahkannya.
Dengan melihat prospek perekonomian Indone-
sia serta pengembangan bisnis 7-Eleven, Dewan
Komisaris sangat yakin dengan kemampuan Per-
seroan dan Anak perusahaan untuk meningkat-
kan kinerja Perseroan dan Anak perusahaannya.
Pada kesempatan yang baik, kami menyampai-
kan penghargaan yang tinggi kepada Dewan
Direksi, semua anggota manajemen dan para kary-
awan atas kerja keras mereka selama tahun 2010.
Semoga Tuhan selalu memberkati kita semua.
Despite a decline in sales in the photography busi-
ness as a result of changes in digital technology, the
Board of Directors with the approval of the Board of
Commissioners has conducted a variety of policies
that have a positive impact especially on the increase
in net income of the Company and its Subsidiaries.
Growth of 7-Eleven outlets in 2010 and the de-
velopment of Industrial Imaging business has
shown positive results. The increase in operating
expenses of the Company and its Subsidiaries are
controlled also shows the ability of the Company
and its Subsidiaries to control operating costs well.
In order to improve Good Corporate Governance
, the Board of Commissioners and the Audit Com-
mittee plays an active role throughout 2010 to
follow the business activities of the Company and
its Subsidiaries as well as overseeing the manage-
ment of the Company and its Subsidiaries made
by the Board of Directors. At certain times of the
Board of Commissioners has also actively partici-
pated to provide advice and recommendations to
the Board of Directors in accordance with the pro-
visions of the Company’s Articles of Association.
Board of Commissioners and the Board of Directors
also has studied the consolidated fi nancial state-
ments and the report of the Independent Auditor
of the Company and its Subsidiaries for the year
ended December 31, 2010 , audited by the Public
Accountants Purwantono, Suherman & Surja with
an unqualifi ed opinion ,and by this Board of Com-
missioners propose to the Annual General Meet-
ing of Shareholders to approve and endorsement.
By looking at the prospects of the Indone-
sian economy and the development of 7-Elev-
en’s business, the Board of Commissioners are
very confi dent in the ability of the Company
and its Subsidiaries to improve the perfor-
mance of the Company and its Subsidiaries.
On a great opportunity, we extend our ap-
preciation to the Board of Directors, all
members of management and employ-
ees for their hard work during the year 2010.
May God always bless us all.
Dear Shareholders,
Laporan Direksi Board of Directors Report
Pemegang saham yang terhormat,
Pada tahun 2010 proses transformasi bisnis
utama Perseroan dan Anak perusahaan terus
berlanjut secara konsisten dengan fokus utama
pada pengembangan bisnis Convenience Store
7-Eleven dan bisnis Industrial Imaging, (Medi-
cal Imaging, Graphic Art dan Offi ce Imaging).
Walaupun penjualan Perseroan dan Anak
perusahaan untuk tahun 2010 mengalami
penurunan akibat dampak teknologi digital
namun Perseroan tetap dapat meningkatkan kin-
erja terutama pada beberapa hal sebagai berikut:
In 2010 the business transformation process
of the Company and its Subsidiaries contin-
ue to be consistent with main focus on busi-
ness development Convenience Store 7-Elev-
en and Industrial Imaging business, (Medical
Imaging, Graphic Art and Offi ce Imaging.
Although sales of the Company and its Sub-
sidiaries for the year 2010 has decreased due
to the impact of digital technology but the
company still be able to improve its perfor-
mance, especially on some of the following:
Dear Shareholders,
Dari segi penjualan, walaupun terjadi penurunan
penjualan, bisnis baru Anak perusahaan dibi-
dang Convenience Store dengan mengusung
brand 7-Eleven telah menunjukkan pertumbu-
han yang sangat positif di tahun 2010 dengan
kontribusi penjualannya sebesar 10%. Perse-
roan dan Anak perusahaan melihat konsep ge-
rai 7-Eleven sebagai konsep kombinasi unik dari
sebuah Convenience Store dengan sebuah pusat
makanan dan minuman siap saji yang disajikan
dalam layanan 24 jam dapat diterima masyarakat
.
Pada tahun 2010, Anak perusahaan PT Modern
PutraIndonesia telah berhasil membuka 20 gerai
baru dari total 21 gerai melalui konversi jaringan
ritel fotografi dan penambahan tempat baru
dengan fokus pengembangan di area Jakarta
Raya dan mendapatkan respon yang sangat baik
dari masyarakat. Respon positif tersebut men-
jadi landasan bagi Perseroan dan Anak perusa-
haan untuk melakukan pengembangan agresif
format gerai Convenience Store tersebut pada
masa yang akan datang. Perseroan dan Anak pe-
rusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven ini
akan menjadi kontributor utama dalam pertum-
buhan penjualan pada masa-masa selanjutnya.
Peningkatan laba bersih sebesar Rp 23,7 milyar
atau naik sebesar 129,7% bila dibanding tahun
lalu merupakan hasil kebijakan Perseroan dan
Anak perusahaan untuk memfokuskan penjualan
produk imaging yang mempunyai laba yang
tinggi, menutup bisnis unit yang rugi sehingga
Perseroan bisa fokus pada pengembangan bis-
nis baru gerai Convenience Store 7-Eleven. Pen-
ingkatan laba bersih ini juga dapat dicapai ber-
kat pengendalian biaya operasional Perseroan
dan Anak perusahaan secara efektif dan efi sien.
Tingkat likuiditas dan solvabilitas perusahaan
juga mengalami perbaikan, hal ini tentu saja
merupakan buah kebijakan Perseroan dan Anak
perusahaan untuk melakukan restrukturisasi
pinjaman - pinjaman bank serta hasil penjualan
aset yang tidak produktif seperti tanah kosong,
ruko, gudang, rumah tinggal yang tidak dipakai
In terms of sales, despite the decrease in
sales, new business fi eld Subsidiary Conve-
nience Store and brought the brand 7-Eleven
has shown very positive growth in 2010 with
a contribution of 10% of sales. The Company
and its Subsidiaries to see the concept of
7-Eleven stores as a concept unique combi-
nation of a Convenience Store with a fresh
food and beverages, which is available in 24-
hour service and acceptable by the society.
In 2010, the subsidiary PT Modern PutraIndo-
nesia has managed to open 20 new outlets of
the total 21 outlets through the conversion of
photographic retail chain and the addition of
new places to focus development in the Jakar-
ta area and get a very good response from the
community. Positive responses will become the
foundation for the Company and its Subsidiar-
ies to conduct aggressive development of the
Convenience Store format in the future. The
Company and its Subsidiaries believe that the
7-Eleven business will be the major contributors
to the growth of sales in subsequent periods.
Increased net profi t of Rp 23.7 billion or an in-
crease of 129.7% compared to last year is the
result of policies of the Company and its Sub-
sidiaries to focus on sales of imaging products
that have high margin, closing loss business unit
that the Company can focus on development
of new business 7-Eleven Convenience Stores.
The increase in net profi t can also be achieved
by control operational costs of the Company
and its Subsidiaries eff ectively and effi ciently.
The level of liquidity and solvability of the
Company also experienced improvement,
this is of course a steadfast policy of the Com-
pany and its Subsidiaries to restructure loans
- bank loans and the sale of unproductive as-
sets such as vacant land, shop, warehouse,
dwelling house that is not used where most
Pada tahun 2010 proses transformasi bisnis utama
Perseroan dan Anak perusahaan
terus berlanjut secara konsisten dengan fokus utama
pada pengembangan bisnis Convenience Store 7-Eleven
dan bisnis Industrial Imaging.
k
dimana sebagian besar hasil penjualannya dipakai
untuk melunasi hutang-hutang perusahaan.
Seiring dengan optimisme pemulihan dan per-
tumbuhan perekonomian Indonesia dengan
didukung oleh kenaikan income per capita serta
pertumbuhan konsumsi domestik yang terus
meningkat merupakan kesempatan yang har-
us dapat dipergunakan oleh Perseroan untuk
melanjutkan pengembangan secara agresif un-
tuk penambahan gerai-gerai Convenience Store
7-Eleven sambil mempertahankan bisnis Industrial
Imaging selama mungkin dan seprofi table mungkin.
Dengan melihat prospek pertumbuhan ekono-
mi indonesia serta potensi dari Bisnis 7-Elev-
en, Direksi berkeyakinan bahwa Perseroan
dan Anak perusahaan dapat meningkatkan
kinerja pada masa-masa yang akan datang.
Tuhan memberkati kita.
Sungkono Honoris
Direktur UtamaPresident Director
of the proceeds used to pay off company debts.
Along with the optimism of economic recovery and
growth in Indonesia, supported by rising income per
capita and growth in domestic consumption con-
tinue to rise is an opportunity that must be used by
the Company to continue expanding aggressively
for additional outlets Convenience Store 7-Eleven
while maintaining the business of Industrial Imag-
ing as long as possible and as profi table as possible.
By looking at the prospects for economic growth in
Indonesia and the potential of Business 7-Eleven,
the Directors believe that the Company and its Sub-
sidiaries to improve performance in times to come.
God bless us.
In 2010 the business transformation process of f
the Company and its subsidiaries continue to be consistent with main focus on
business development tConvenience Store 7-Eleven
and Industrial Imaging business.
Pro� le KomisarisCommisioners Pro� le
Achmad Fauzi HasanKomisaris Utama dan Komisaris IndependenPresident Commissioner and Independent
Commissioner
Komisaris Independen Perseroan sejak 2006, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di
Cirebon pada tahun 1953. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak
tahun 1990. Sarjana Ekonomi Perusahaan (1980), memulai karirnya di bidang mana-
jemen keuangan dan akunting di Bank Dagang Negara – Kantor Pusat Urusan Luar
Negeri (1974-1980), kemudian di perusahaan Farmasi Nordmark – Werke GmbH (1980-
1981) sebagai Cost Accountant, dilanjutkan di PT Broken Hill Pty Indonesia sebagai Ac-
countant (1981-1982), sebagai Accounts Manager PT Richardson – Vicks Indonesia
(1982-1988) dan Finance Manager PT Bhumyamca Sekawan (Sime Darby Group Associ-
ate: 1988-1990). Dan pada tahun 2007 diangkat sebagai komisaris utama Perseroan.
The Company’s Independent Commissioner since 2006. An Indonesian citizen, born
in Cirebon in the year of 1953. In the company he has served the position of com-
pany’s Director in 1990. Graduated in Economy (1980), he started off his career in fi -
nancial management and accounting in Bank Dagang Negara – Foreign Aff airs Head
Offi ce (1974-1980), a private Pharmacy Nordmark-Werke GmbH (1980-1981) as the
Cost Accountant, PT Broken Hill Pty Indonesia as an Accountant (1981-1982), PT
Richardson – Vicks Indonesia as an Account Manager (1982—1988), PT Bhumyam-
ca Sekawan as a Finance Manager (Sime Darby Group Associate: 1988-1990).
And fi nally on 2007, appointed as the President Commissioner of the Company.
Chao Shern YuanKomisaris
Commissioner
Warga Negara Singapura, lahir di Singapura pada tahun 1949. Sarjana Ekonomi Perusahaan
dari University of Singapura (1975), memulai karirnya sebagai Consumer Banking Executive di
Industrial and Commercial bank Singapura (1969-1974). Kemudian sebagai asisten manajer
di Overseas Union Trust Singapura (1975), staf Promosi Perdagangan – Departemen Perda-
gangan Singapura (1976-1978), Sekretaris Komersial – Kedubes Singapura di Tokyo & Jakarta
(1978-1990). Direktur PT Bali Permai International (1990-2001), Direktur PT Indovikers Furni-
tama (2001-2004) dan bergabung dengan grup Modern sejak 2005 sebagai Direktur Pema-
saran dan Pengembangan Usaha. Dan sejak 2007 diangkat menjadi komisaris Perseroan.
A Singaporean citizen, was born in Singapore in the year of 1949. Graduated in Econ-
omy from the University of Singapore (1975), he started of his career as the Consumer
Banking Executive in the Industrial and Commercial Bank of Singapore (1969-1974).
His journey continued as the Assistant Manager at the Overseas Union Trust Singapore
(1975), as the staff for Trade Promotion for the Singapore Trade Aff airs (1976-1978), as
the Commercial Secretary for the Singaporean Embassy in Tokyo and Jakarta (1978-
1990), as the Director of PT Bali Permai International (1990-2001), as the Director of
PT Indovikers Furnitama (2001-2004) and Finally joined the Modern Group in 2005 as
the Director of Marketing. In 2007 was appointed as the Company’s Commissioner
Cuncun Mulyadi Wijaya WibowoKomisaris
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Bandung pada tahun 1977. Sarjana Ekonomi lu-
lusan Universitas Atmajaya (1999). Bergabung dengan Group Modern sejak tahun
2004, dan mengawali karirnya sebagai Assistant Manager Accounting di PT Hono-
ris Industry. Dan saat ini menjabat sebagai Departement Head Finance – Accounting .
Indonesian Citizen, was born in Bandung in the year of 1977. Graduated in Econ-
omy from Atmajaya University (1999). Join with Modern Group since 2004. He
started his career as Accounting Assistant Manager for PT Honoris Industry. Re-
cently he is Department Head – Finance Accounting of PT Honoris Industry.
Pro� le DireksiDirectors Pro� le
Sungkono HonorisDirektur Utama
President Director
Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2004, warga Negara Indonesia, dilahir-
kan di Makassar pada tahun 1951. Karirnya di Perseroan dimulai dari Manajer Pe-
masaran (1971-1980), kemudian Direktur Pemasaran (1980-1989) dan Direktur
Utama (1989-2004). Saat ini selain menjabat sebagai Komisaris Utama PT Modern
PutraIndonesia, juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Modern Internasional Tbk.
President Commissioner since 2004, an Indonesian citizen born in Makas-
sar 1951. His career started as Marketing Manager (1971-1980) and steadi-
ly rising as Marketing Director (1980-1989), and President Director (1989-
2004). Currently, apart holding a key position as President Director, He is
actively holding a position of President Commissioner of PT Modern PutraIndonesia.
Henri HonorisDirektur
Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Jakarta pada tahun
1975. Terakhir mengenyam pendidikan di Seattle University, USA. Dari bulan Maret 1995 sam-
pai November 1997 dalam bidang Business Administration in Marketing and Finance. Memulai
karirnya dari tahun 1998 sampai tahun 2000 di Fuji Photo Film New York USA sebagai Marketing
Research Analyst. Kemudian bekerja di PT Modern IndoLab sebagai Assistant Manager yang
menangani Photo Studio. Pada tahun 2002-2003 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai
Marketing Manager. Pada tahun 2003-2004 menjadi General Manager Operation di PT Modern
PutraIndonesia. Kemudian pada tahun 2004 menjabat sebagai General Manager Mobile Imag-
ing Division di PT Modern Photo Tbk. Mulai bulan Januari 2005 menjabat sebagai Sales & Mar-
keting Director di PT Modern Photo Tbk. Kemudian sebagai Corporate Planning & Business De-
velopment Director. Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Sales & Marketing Perseroan.
Company Director since 2005, an Indonesian nationality, born in Jakarta in 1975. He
earned his degree from Seattle, United States in November 1997 for a degree in Mar-
keting and Finance. His early career was marked in Fuji Photo Film in New York, United
States as Market Research Analyst (1998-2000) and continued in Indonesia as As-
sistant Manager for PT Modern IndoLab (2002-2003). During 2003-2004 his career
takes him into the position of Marketing Manager in PT Modern PutraIndonesia, in
2003-2004 he was the General Manager of PT Modern PutraIndonesia, in 2004 he
holds the position of General Manager of Imaging Division for PT Modern Photo Tbk.
By January 2005, he is then a Sales and Marketing Director of PT Modern Photo Tbk
and continued his career on 2007 as Sales and marketing Director of the Company.
Lim Djwe KhianDirektur
Director
Direktur Perseroan sejak tahun 2005, Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak
pada tahun 1965. DIII Accounting (1985) dan bergabung dengan Perseroan sejak ta-
hun 1984. Memulai karirnya sebagai Supervisor di bagian Administrasi dan Keuan-
gan, kemudian menjabat sebagai Kepala Cabang Pontianak pada tahun 1991, Kepala
Cabang Bandung tahun 1993 dan Kepala Cabang Surabaya tahun 1998. Pada tahun
2000 menjabat sebagai Regional Manager untuk wilayah barat Indonesia, kemu-
dian tahun 2002 sebagai General Manager untuk divisi Fotografi dan Photofi nishing.
Company Director since 2005, an Indonesian citizen, born in Pontianak in 1965. His Degree
was earned in 1985 for an accounting degree, however, his career was started in 1984 as
administration and fi nance supervisor. This then continued when he was Pontianak Head
of Branch offi ce in 1991, Bandung Head of Branch Offi ce in 1993, Surabaya Head of Branch
Offi ce in 1998. During year 2000 he was the Regional Manager for Western part of Indo-
nesia, and lastly in 2002 as General Manager for Photography and Photofi nishing division.
Donny Susanto (Bong Kon Bui)Direktur
Director
Warga Negara Indonesia, dilahirkan di Pontianak pada tahun 1964. Pendidikan tera-
khir S1 Akuntansi ( 1990). Bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1991 sebagai As-
sistant Manager Finance, kemudian menjabat sebagai Finance Manager tahun 1995,
Finance & Accounting General Manager pada tahun 2001-2003. Pada tahun 2003-
2005 bekerja di PT Modern PutraIndonesia sebagai Finance & Accounting General
Manager. Tahun 2006 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Photo Tbk.
Dan tahun 2007 menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Modern Internasional Tbk.
Indonesian citizen, born in Pontianak in 1964, his academic background was a bachelor
degree majoring in Accounting (1990). He marked his early career as an Assistant Man-
ager of Finance in 1995 and Finance and Accounting General Manager in 2001-2003.
During 2003-2005 he was the Finance and Accounting General Manager, in 2006 he held
the position of Finance Director of PT Modern Photo Tbk and lastly in 2007 as Finance
Director of PT Modern International Tbk.
24 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Tata Kelola PerusahaanGood Corporate Governance
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 25
26 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governence
Perusahaan yang baik untuk mencapai standar
tertinggi dalam pengelolaan Perseroan, PT Mod-
ern Internasional Tbk bertekad untuk menerap-
kan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau GCG
(Good Corporate Governance) sebagai bagian
dari budaya perusahaan (corporate culture). Se-
luruh keputusan bisnis dan pelaksanaannya di-
ambil oleh Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
karyawan Perseroan. Keputusan yang diambil
selalu didasarkan pada pertimbangan kepentin-
gan seluruh bagian dalam Perseroan secara pro-
fesional tanpa membeda-bedakan satu sama lain.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau
GCG dilakukan juga secara konsisten dan berke-
sinambungan sehingga dapat bermanfaat untuk
jangka panjang. Seluruh bagian dalam Perse-
roan dapat mengembangkan potensinya den-
gan maksimal sehingga pengembangan karir
pun dapat dilakukan tanpa ada keraguan dan
halangan karena seluruh aktivitas didasarkan
pada visi yang sudah ditetapkan oleh Perseroan.
Sesuai ketentuan Undang-Undang No.40/2007 ten-
tang Perseroan Terbatas (UUPT), Rapat Umum Pe-
megang Saham (RUPS) merupakan organ tertinggi
karena memiliki wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi maupun Dewan Komisaris dalam
batas-batas yang ditentukan dalam UUPT maupun
Anggaran Dasar. Perseroan selalu mengadakan
RUPS Tahunan setiap tahunnya sebagai wujud per-
STRUKTUR PERUSAHAAN
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Seeing the importance of good governance and
good corporate behavior to achieve the high-
est standards in the management of the Com-
pany, PT Modern International Tbk is committed
to implementing Good Corporate Governance
or GCG as part of corporate culture. All business
decisions and their implementation taken by the
Board of Commissioners, Directors and all em-
ployees of the Company. The decisions made are
always based on consideration of the interests
of all sections in the Company in a professional
manner, without discrimination on each other.
Implementation of Good Corporate Governance
or GCG performed well consistently and continu-
ously so that it can be useful for the long term.
All parts in the Company to develop its poten-
tial with a maximum so that career development
can be done without any doubt and obstacles
because the whole activity is based on the vi-
sion that had been established by the Company.
According to the provisions of Law No.40/2007 on
Limited Liability Companies (Company Law), the
Annual Shareholders Meeting is the highest organ
because it has the authority not granted to the Di-
rectors and the Board of Commissioners within the
limits specifi ed in the Company Law and Articles
of Association. Company always held the Annual
General Meeting each year as a form of account-
COMPANY STRUCTURE
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 27
tanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris ke-
pada para pemegang saham. Selain itu Perseroan
pun mengadakan RUPS Luar Biasa apabila hendak
melakukan tindakan korporasi yang wewenang-
nya tidak diberikan kepada Direksi maupun Dewan
Komisaris. Pada tahun 2007, Perseroan melakukan
RUPS Luar Biasa berkaitan dengan perubahan nama
perusahaan dan susunan struktur perusahaan.
Dewan Komisaris terdiri dari seorang Komisaris
Utama dan tiga orang Komisaris atau lebih. Sesuai
dengan Anggaran Dasar dan dengan persetujuan
para pemegang saham dalam Rapat Umum Pe-
megang Saham Tahunan yang dilaksanakan pada
bulan Juni 2010, Dewan Komisaris terdiri dari tiga
anggota termasuk satu orang Komisaris Inde-
penden yang dirangkap oleh Komisaris Utama.
Anggota Dewan Komisaris diangkat oleh Pemegang
Saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahu-
nan, sejak tanggal ditetapkan pada Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan yang ketiga, setelah
diangkatnya para Komisaris yang bersangkutan.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan
atas kebijakan dalam menjalankan Perseroan, un-
tuk melakukan tugas-tugas lain sebagaimana di-
tentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Ta-
hunan dari waktu ke waktu, dan memberi nasihat
kepada Direksi serta melakukan hal-hal lain sep-
erti ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Dewan Komisaris mengadakan rapat setidaknya
empat kali setahun dan setiap waktu bilamana
dipandang perlu. Panggilan rapat harus dikirim-
kan kepada setiap anggota dengan mencan-
tumkan acara, tanggal, waktu, dan tempat ra-
pat Dewan Komisaris. Rapat Dewan Komisaris
dilakukan di tempat kedudukan Perseroan atau
di tempat kegiatan usaha di wilayah Republik In-
DEWAN KOMISARIS
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
ability of the Boards to shareholders. In addition,
the Company also held an Extraordinary Annual
Shareholders Meeting that would take action if the
Corporate’s authority is not given to the Directors
and the Board of Commissioners. In 2007, the Com-
pany made an Extraordinary Annual Sharehold-
ers Meeting according to the change of company
name and composition of corporate structure.
Board of Commissioners consists of a Chairman
and three Commissioners or more. In accordance
with the Articles of Association and with the ap-
proval of shareholders at the Annual Sharehorlders
Meeting held in June 2010, the Board of Com-
missioners consisted of three members includ-
ing one person who also held by an Independent
Commissioner and President Commissioner.
Members of the Board of Commissioners ap-
pointed by the Shareholders at the Annual General
Meeting of Shareholders, on the appointed date
set at the third Annual Shareholders Meeting, after
the assignment of the Commissioner appointed.
Board of Commissioners is responsible to super-
vise the policies in operating the Company, to
perform other tasks as determined by the Annual
Shareholders Meeting from time to time, super-
vising the Board of Directors and conduct other
things as specifi ed in the Articles of Association.
Board of Commissioners met at least four times a
year and at any time deemed necessary. Call the
meeting shall be sent to each member outlining
the event, date, time and place of meeting of the
Board of Commissioners. Meetings of the Board of
Commissioners conducted at the domicile of the
Company or at places of business in the territory
of the Republic of Indonesia. Minutes of the meet-
BOARD OF COMMISIONERS
28 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
donesia. Risalah rapat dibuat dan ditandatangani
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perse-
roan dan berfungsi sebagai bukti sah mengenai
keputusan yang diambil dalam rapat tersebut.
Dewan Komisaris mengadakan empat kali rapat
pada tahun 2010 dengan persentase kehadiran
100% dan membuat beberapa keputusan tertu-
lis yang diambil secara sirkular untuk memberi-
kan persetujuan kepada Direksi atas tindakan
korporasi tertentu. Dalam setiap pengambilan
keputusan dalam Rapat, Komisaris Independen
selalu menempatkan diri mewakili kepentingan
pemegang saham minoritas. Sesuai ketentuan
UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, keputusan
yang diambil secara sirkular dan ditandatangani
oleh seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki
kekuatan hukum yang sama dengan keputusan
yang diambil dalam suatu Rapat Dewan Komisaris.
Direksi terdiri dari seorang Presiden Direktur dan
tiga orang Direktur atau lebih. Anggota Direksi
diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham Ta-
hunan, sejak tanggal ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan sampai ditutupnya Ra-
pat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga,
setelah diangkatnya anggota Direksi bersangku-
tan. Setelah terpilih, Direktur menerima Buku Pan-
duan Direksi yang komprehensif dan menerima
penjelasan terinci tentang tanggung jawabnya.
Pelatihan yang berkelanjutan diberikan kepada
para Direktur dengan cara melakukan kunjungan
ke luar negeri untuk menghadiri pameran-pamer-
an, presentasi, edaran terbaru, pelatihan dan agen-
da dalam rapat-rapat Direksi atau komite tentang
antara lain, bisnis Perseroan, tata kelola perusa-
haan, perkembangan perundang-undangan, dan
hal-hal yang berkaitan dengan hubungan investor.
Pada tahun 2010, rapat Direksi diadakan di Kantor
Pusat Jakarta. Tugas utama Direksi adalah memimpin
dan mengelola Perseroan sesuai dengan tujuan Per-
seroan dan memanfaatkan, mempertahankan dan
mengelola aset Perseroan demi kepentingan bisnis.
Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam mau-
pun di luar pengadilan yang berhubungan dengan
semua hal dan permasalahan, yang mengikat Per-
seroan dan pihak-pihak lain kepada Perseroan, dan
untuk melakukan tindakan, baik yang menyang-
kut manajemen maupun permasalahan kepemili-
kan, tetapi masih dalam batas-batas seperti yang
ditentukan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Direksi mengadakan rapat setidaknya satu kali
dalam sebulan dan setiap waktu bilamana dipan-
dang perlu.Panggilan rapat harus mencantumkan
acara, tanggal, waktu dan tempat rapat Direksi
dan rapat harus diadakan di tempat kedudu-
kan Perseroan atau di tempat kegiatan usaha di
wilayah Republik Indonesia. Risalah rapat Direksi
dibuat oleh yang hadir pada rapat tersebut yang
ditunjuk oleh Ketua rapat, sesuai dengan keten-
tuan Anggaran Dasar Perseroan.Risalah rapat
berfungsi sebagai bukti sah mengenai keputusan
DEWAN DIREKSI
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
ing was made and signed in accordance with the
provisions of the Articles of Association and serves
as legal proof of the decisions taken at the meeting.
Board of Commissioners held four meetings in 2010
with the percentage of 100% attendance and make
some decisions taken in a circular written to give
approval to the Board of Directors for certain corpo-
rate actions. In any decision made at the Meeting,
the Independent Commissioner always put them-
selve represent the interests of minority sharehold-
ers. Pursuant to the Company Law and Articles
of Association, the decision taken by circular and
signed by all members of the Board of Commis-
sioners has the same legal force with the decision
taken in a meeting of the Board of Commissioners.
Board of Directors consisted of one President Di-
rector and three Directors or more. Members of
the Board of Directors appointed by the Annual
Shareholders Meeting, the date set by the An-
nual Shareholders Meeting until the closing of the
third meeting, after the appointment of the Direc-
tors concerned. Once elected, Directors receive a
comprehensive Directors Handbook and receive
detailed explanations about their responsibilities.
Ongoing training provided to the Director by
way of a visit abroad to attend exhibitions, pre-
sentations, latest circulars, training and the
agenda of meetings of Directors or a com-
mittee of, among others, corporate business,
corporate governance, regulatory develop-
ments, and matters related to investor relations.
In 2010, the Board of Directors meeting held in Ja-
karta Head Offi ce. The main duties of Directors are
to lead and manage the Company in accordance
with corporate objectives and utilize, maintain and
manage corporate assets in the interest of business.
Directors entitled to represent the Company
within or outside the court that deals with
all matters and issues, which bind the Com-
pany and other parties to the Company, and
to take action, whether that involves manage-
ment or ownership issues, but still within the
limits as specifi ed in the Articles of Association.
Board of Directors meets at least once a month
and at any time needed. A call to meet shall in-
clude the agenda, date, time and place of meet-
ings of Directors and the meeting shall be held at
the domicile of the Company or at places of busi-
ness in the territory of the Republic of Indonesia.
Minutes of the meeting was made by the Direc-
tors present at such meeting is appointed by the
Chairman of the meeting, in accordance with the
provisions of the Articles of Association. The min-
utes of meeting serve as valid evidence about the
BOARD OF DIRECTORS
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 29
Komite Nominasi bertanggung jawab untuk per-
encanaan pencalonan serta memberikan masukan
tentang calon yang akan diusulkan sebagai ang-
gota Dewan Komisaris, sebagai anggota Direksi,
sebagai anggota berbagai Komite, yang kemungki-
nan dapat diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Saham sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Komite Remunerasi menelaah paket remunerasi
bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, dan
menentukan skala remunerasi serta pengaturan-
nya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
Komite Nominasi dan Remunerasi dijalankan
oleh Komisaris Utama, Direktur Utama dan
Komisaris Perseroan. Selama tahun 2010, Komite
Nominasi dan Remunerasi mengadakan rapat
empat kali dengan persentase kehadiran 100%.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
Peran Komite Audit adalah untuk membantu De-
wan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawab
kepengawasan sehubungan dengan integritas
laporan-laporan keuangan, manajemen resiko dan
pengendalian internal, kepatuhan kepada hukum
dan peraturan, kinerja, kualifi kasi dan independensi
akuntan publik, serta kinerja fungsi audit internal.
Komite audit terdiri dari setidaknya
tiga orang anggota, mengadakan rapat
setidaknya empat kali setahun, dan melapor-
kan langsung kepada Dewan Komisaris. Ang-
gota Komite ditunjuk oleh Dewan Komisaris.
KOMITE AUDIT
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
yang diambil dalam rapat tersebut. Dan selama
tahun 2010, Direksi mengadakan delapan belas
kali rapat dengan persentase kehadiran 100%.
decision taken at the meeting. And during the year
2010, the Board of Directors held eighteen meet-
ings with the percentage of 100% attendance
The Nomination Committee is responsible for plan-
ning and providing input on the nomination of can-
didates to be proposed as a member of the Board of
Commissioners, as a member of the Board of Direc-
tors, as members of the Committee, which is likely
to be appointed by the Annual Shareholders Meet-
ing in accordance with the Articles of Association.
Remuneration Committee reviewed the remu-
neration package for members of the Board of
Commissioners and Directors, and determin-
ing the remuneration scales and arrangements
in accordance with the Articles of Association.
Nomination and Remuneration Committee is run
by the President Commissioner, President Direc-
tor and Commissioners. During the year 2010,
the Nomination and Remuneration Committee
met four times with 100% attendance percentage
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
The role of the Audit Committee is to assist the
BOC in fulfi lling oversight responsibilities in re-
lation to the integrity of fi nancial reports, risk
management and internal control, adherence
to laws and regulations, performance, qualifi -
cations and independence of public accoun-
tants, as well as internal performance audits.
Auditor commitee function consisted of at least
three members, hold meetings at least four
times a year, and report directly to the Board
of Commissioners. Members of commitee are
appointed by the Board of Commissioners.
AUDITOR COMMITEE
30 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PT Modern Internasional mempunyai struktur
pengendalian yang sudah mapan, yang terdoku-
mentasi dan dikaji ulang secara rutin oleh Direksi.
Struktur ini menggabungkan manajemen resiko,
prosedur pengendalian internal dan pengenda-
lian penyampaian informasi yang dirancang un-
tuk memberikan kepastian yang logis, namun
tidak mutlak, bahwa aset harus dilindungi, resiko
yang dihadapi bisnis ditangani dan semua infor-
masi yang diperlukan disampaikan kepada Direksi.
Manajemen Resiko melakukan identifi kasi ser-
ta perkiraan kemungkinan munculnya potensi
resiko beserta dampaknya yang diikuti dengan
penentuan tingkat resiko tersebut. Setelah itu
menelaah kecukupan pengendalian internal
dalam mengurangi dampak dari resiko yang
sudah diidentifi kasikan serta menindaklan-
juti rencana untuk meningkatkan pengenda-
lian resiko yang dirasakan masih belum efektif.
Di tahun 2010 Manajemen Resiko telah melaku-
kan pengontrolan untuk mengkompilasi resiko
yang ada pada setiap bisnis proses. Semua pelak-
sana yang terkait dalam bisnis proses ikut dalam
penentuan dan penilaian resiko serta pegenda-
lian yang dilakukan dengan tujuan agar tercipta
komitmen bersama dalam mengelola resiko dari
proses bisnis yang dijalankan. Tujuannya ada-
lah agar pengelolaan resiko yang telah dilaku-
kan selama ini akan menjadi lebih baik melalui
sistem yang terstruktur dan terdokumentasi.
Fungsi audit internal mempunyai peran penting
dalam memberikan pandangan obyektif dan mem-
berikan kepastian akan adanya efektifi tas manaje-
men resiko dan sistem pengendalian terkait bagi
manajemen operasional maupun Direksi. Mana-
jemen Resiko dan sstem pengendalian telah ber-
jalan dengan baik pada tahun 2010 dan memberi-
kan kepastian bahwa laporan tahunan ini tidak
mengandung informasi atau fakta material yang
tidak benar. Tidak ada kelemahan yang mate-
rial pada manajemen resiko dan sistem pengen-
dalian selama kurun waktu tahun pembahasan.
MANAJEMEN RESIKO
Sebagaimana halnya kegiatan usaha dan Perusa-
haan apapun yang selalu mempunyai resiko usaha,
maka usaha yang dilakukan Perseroan dan Anak pe-
rusahaan juga tidak terlepas dari resiko usaha yang
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain :
RESIKO USAHA
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Komite audit diketuai oleh Achmad Fauzi Hasan,
yang juga menjadi komisaris independen den-
gan anggota lainnya adalah Eka Dharmawan
dan Izudin. Komite Audit mengadakan rapat
setidaknya satu kali dalam setahun dengan akun-
tan publik. Group Audit Manager memastikan agar
komite memperoleh informasi yang dibutuhkan.
Komite Audit memberikan informasi terkini
kepada Dewan Komisaris tentang semua per-
masalahan penting secara rutin sepanjang tahun.
Komite menyelenggarakan enam kali rapat di
tahun 2010 dengan persentase kehadiran 100%.
The audit committee is led by Achmad Fauzi
Hasan, who also became an independent com-
missioner with the other members, which are
Eka Dharmawan and Izudin. The Audit Commit-
tee meets at least once a year with a public ac-
countant. Group Audit Manager to ensure that
the committee obtained the information needed.
The Audit Committee provides the latest infor-
mation to the Board of Commissioners on all
important-issues on a regular basis through-
out the year. The Committee held six meetings
in 2010 with a percentage of 100% attendance.
RISK MANAGEMENT
PT Modern Internasional has a stable control struc-
ture, which documented and reviewed regularly
by the Board of Directors. This structure combines
risk management, internal control procedures
and control the delivery of information designed
to provide reasonable assurance, but not abso-
lute, that the assets should be protected, the risk
faced by business is handled and all necessary
information submitted to the Board of Directors.
Risk Management identifi es and estimates the
potential risks and their impact, followed by
determining the level of risk. After that review
the adequacy of internal controls in mitigat-
ing the impact of risks that have been identi-
fi ed and follow up on plans to improve the con-
trol of the perceived risk is still not eff ective.
In the year 2010 the Risk Management has con-
ducted controlling for compiling the inherent
risks in every business process. All executive in-
volved in business process participate in the
determination and risk assessment and control-
ling conducted with an objective to create a mu-
tual commitment to manage the risk of exist-
ing business process. The goal is to manage the
risk that has been done so far would be better
through a structured and documented system.
The internal audit function has an important role in
providing an objective view and provide certainty
to the eff ectiveness of risk management and related
control systems for operational management and
the Board of Directors. Risk management and con-
trol system has been running well in 2010 and gave
the assurance that this annual report does not con-
tain information or material facts are not true. There
were no material weaknesses in risk management
and control system during the period of discussion.
As well as business activities and any com-
pany which always has the risk of business,
the business of the Company and its Subsid-
iaries was not apart of the business risk that
can be caused by various factors, such as:
BUSINESS RISK
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 31
Persaingan. Perseroan dan Anak perusa haan
menghadapi persaingan pasar terhadap
produk-produk sejenis yang dipasarkan oleh
Perusahaan lainnya. Persaingan yang ketat da-
pat mengakibatkan menurunnya tingkat laba
yang diperoleh dan berkurangnya sebagian
pangsa pasar produk-produk yang dipasar-
kan oleh Perseroan dan Anak perusahaan.
Prinsipal. Sebagai distributor tunggal dari
beberapa perusahaan/prinsipal terkemuka,
pembatalan kontrak-kontrak/distribusi akan
mempengaruhi usaha Perseroan. Demikian
pula dengan Anak perusahaan yang bergerak
dalam bidang gerai Convinience Store 7-Eleven,
pembatalan lisensi dari prinsipal akan mem-
pengaruhi usaha Anak perusahaan tersebut.
Makro Ekonomi. Faktor resiko yang berasal dari
luar Perseroan dan Anak perusahaan antara lain
adalah kondisi perekonomian secara makro,
baik berupa menurunnya kegiatan perekono-
mian dunia maupun nasional, yang secara lang-
sung maupun tidak langsung dapat mempen-
garuhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan.
Kebijakan Pemerintah. Kebijaksanaan Pe-
merintah tertentu seperti misalnya pelaran-
gan impor atau kebijaksanaan pengenaan
tarif bea masuk dan/atau pajak lainnya atas
produk-produk yang diimpor/dijual oleh Per-
seroan dan Anak perusahaan akan mempen-
garuhi usaha Perseroan dan Anak perusahaan.
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Competition. The Company and its Subsidiaries
face market competition against similar products
marketed by another company. Competition
can result in a decreased level of earned income
and reduced some market share of products
marketed by the Company and its Subsidiaries.
Principal. As the sole distributor of some
leading companies / principals, cancelation
of contract/ distributorship will aff ect the
Company’s business. Similarly, the subsid-
iary engaged in Convenience Store 7-Eleven,
cancellation of licenses from the principals
will aff ect the operation of its Subsidiaries.
Macro Economics. Risk factors originating from
outside the company and its Subsidiaries include
the macro economic conditions, either in the
form of declining world economy and national
activities, which directly or indirectly may aff ect
the business of the Company and its Subsidiaries.
Government Policy. Certain Government
policies such as import banned or policies
imposition of tariff s and / or other taxes on
products imported or sold by the Compa-
ny and its Subsidiaries will aff ect the busi-
ness of the Company and its Subsidiaries.
Fungsi ini dipimpin oleh Corporate Planning Di-
vision Head dengan anggota terdiri dari Human
Resources Division Head, Corporate Communi-
cations Manager, Sekretaris Perusahaan, Legal
Services Manager dan General Aff air Manager.
Tujuannya adalah untuk membantu Direksi sehu-
bungan dengan hal-hal eksternal yang berdampak
pada bisnis, memberi masukan kepada Direksi
tentang tanggung jawab sosial perusahaan dan
mengkaji ulang strategi hubungan perusahaan.
HUBUNGAN PERUSAHAAN
Sekretaris perusahaan bertugas mengelola doku-
men Perseroan seperti Daftar Pemegang Saham,
Daftar Khusus, Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan
Komisaris dan Rapat Direksi, serta memastikan
bahwa Perseroan mematuhi peraturan yang ber-
laku, khususnya mengenai keterbukaan informasi
material atas hal-hal yang menyangkut Perseroan
yang perlu diketahui oleh publik. Sekretaris pe-
rusahaan juga merupakan penghubung antara
Perseroan dengan pihak luar dan sebaliknya.
Dalam kegiatannya, sekretaris perusahaan memi-
liki tanggung jawab spesifi k sebagai berikut
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE RELATIONSHIP
This function was led by the Corporate Planning
Division Head with members consisted of Hu-
man Resources, Division Head, Corporate Com-
munications Manager, Corporate Secretary,
Legal Services Manager and General Aff air Man-
ager. The objective is to assist the directors in
relation to external matters that impact on busi-
ness, to advise them on corporate social respon-
sibility and corporate relations strategy review.
CORPORATE SECRETARY
Corporate Secretary is responsible for manag-
ing company documents such as the Register of
Shareholders, Special List, Minutes of Meeting,
Minutes of Meeting of the Board of Commission-
ers and Board of Directors meetings, and ensur-
ing that the Company complies with applicable
regulations, particularly regarding disclosure of
material information on matters pertaining to
the Company that need to be known by public.Corporate secretary is also the liaison between
the Company and external parties and vice versa.
In its activities, the corporate secretary
has specifi c responsibilities as follows: p p
Perubahan Teknologi. Dalam era digital seperti
saat ini, perubahan teknologi akan semakin ce-
pat dan merupakan salah satu tantangan yang
dihadapi Perseroan dan Anak perusahaan.
Perseroan dan Anak perusahaan berusaha se-
maksimal mungkin untuk dapat menyesuaikan
dengan perubahan teknologi digital agar dapat
mengurangi dampak negatif dari perubahan ini.
Changes in Technology. In today’s digital era,
there will be more rapid technological change
and it’s become one of the challenges that the
company and its subsidiaries have to encounter.
The Company and its Subsidiaries will put much
eff ort in order to adjust the changing digital
technologies in order to reduce the negative
impact of this change.
32 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Memberikan informasi terkini yang aku-
rat mengenai Perseroan kepada para pe-
megang saham,media,investor,analis
dan masyarakat umum secara rutin.
Menghadiri semua rapat Direksi dan Dewan
Komisaris dan mencatat risalah rapat: mem-
berikan informasi terkini kepada Direksi ten-
tang perubahan peraturan dan implikasinya
Saat ini Sekretaris Perusahaan dijabat oleh
Donny Sutanto, Direktur Keuangan Perseroan,
yang telah memenuhi persyaratan yang ditetap-
kan dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.I.4
tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan.
Kami percaya bahwa penjelasan perkembangan
bisnis dan Laporan Auditor Independen kepada
para pemegang saham dan memahami tujuannya
adalah merupakan hal yang sangat penting. Direk-
tur Keuangan bertanggung jawab atas hubungan
dengan investor, dengan keterlibatan aktif dari
seluruh anggota Direksi dan Sekretaris Perusa-
haan. Presentasi dan diskusi dengan para analis
dan investor institusi dilakukan secara berkala.
1. Hubungan Investor
Pemegang Saham
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Memantau kepatuhan Perseroan terh-
adap Undang-undang Perseroan Terba-
tas, Anggaran Dasar, ketentuan Pasar
Modal dan peraturan lain yang terkait.
Memelihara komunikasi yang transparan se-
cara berkala dengan pemerintah dan para
pemain di pasar modal yang berhubungan
dengan permasalahan tata kelola perusahaan,
tindakan korporasi, dan transaksi materiil.
A transparent communication regularly with
government and the players in capital mar-
ket related issues of corporate governance,
corporate actions, and material transactions.
Provide accurate current information about the
Company to shareholders, the media, investors,
analysts and the general public on a regular basis.
Attend all meetings of the Board of Di-
rectors and Board of Commissioners and
noted the minutes of the meeting: to
give updated information to the Board on
regulatory changes and its implications.
Currently the Corporate Secretary is held by Don-
ny Sutanto, Director of Finance, who has met the
requirements set forth in Rule Number IX.I.4 on
the establishment of the Corporate Secretary.
We believe that the explanation of business de-
velopment and Independent Auditors’ Report to
shareholders and understand the goal is a very
important thing. Finance Director responsible for
relations with investors, with the active involve-
ment of all members of the Board of Directors and
Corporate Secretary. Presentations and discus-
sions with analysts and institutional investors are
conducted regularly. Public expose will be con-
1. Investor Relation
Monitor compliance with the Company
of Limited Liability Company Act, the Ar-
ticles of Association, provisions of the Capi-
tal Market and other relevant regulations.
PERIHAL PEMEGANG SAHAM SHAREHOLDER RELATED
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 33
Perseroan sangat peduli terhadap kegiatan sosial
dan lingkungan sebagai wujud tanggung jawab
terhadap stakeholders. Kepedulian tersebut ditu-
jukan kepada Komunitas dan Lingkungan, dalam
bentuk kegiatan kemanusiaan, pendidikan, serta
lingkungan hidup di lingkungan sekitar kantor
Perseroan dan di daerah lain yang membutuhkan.
Secara internal, Perseroan selalu menomorsatukan
kesehatan dan keamanan di tempat kerja, serta
mencegah terjadinya kecelakaan kerja dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan
dan norma standar kehati-hatian yang wajar Keg-
iatan dan penjelasan selengkapnya atas kegia-
tan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dapat
dibaca pada bagian lain dari Laporan Tahunan ini.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
Paparan publik dilakukan setidaknya setahun
sekali untuk memberikan informasi kepada para
pemegang saham, investor dan masyarakat luas.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan men-
cakup pengangkatan Direktur dan Komisaris,
deklarasi/persetujuan tentang dividen fi nal dan
pembagian laba, pengangkatan akuntan publik,
persetujuan perubahan Anggaran Dasar, serta
pengesahan untuk Direksi dan Dewan Komisaris.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan diadakan
setiap tahun, tidak lebih dari enam bulan sesudah
tahun fi skal dan di tempat kedudukan Bursa Efek
di Indonesia dimana saham Perseroan dicatatkan.
Panggilan rapat dilakukan sedikitnya empat be-
las hari sebelum berlangsungnya rapat dan me-
muat prosedur tentang bagaimana mendapat-
kan informasi Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan dan bagaimana melakukan pungutan
suara melalui orang yang ditunjuk untuk mewakili.
Dalam Rapat Pemegang Saham Tahunan, diberi-
kan penjelasan lengkap tentang perkembangan
bisnis selama tahun sebelumnya dan ada pemba-
hasan tentang permasalahan saat ini. Acara Tanya-
jawab merupakan bagian penting dalam rapat
tersebut. Kami juga mengundang akuntan publik
dan penasihat hukum untuk hadir dalam rapat.
2. Annual Shareholders Meeting
Annual General Meeting of Shareholders include
the appointment of the Director and the Com
missioner, the declaration / approval of fi nal divi-
dend and profi t sharing, appointment of external
auditors, approval of amendments to the Articles
of Association and authorization for the Board of
Directors and Board of Commissioners. Annual
General Meeting of Shareholders held every year,
not more than six months after the fi scal year
and at the domicile of the Stock Exchange in In-
donesia where the Company’s shares are listed.
Call a meeting place at least fourteen days before
the meeting and includes procedures on how
to get the information of the Annual Sharehold-
ers Meeting and how to collect votes through
which the designated person to represent.
In the Annual Shareholders Meeting, provided a full
explanation of the development of business during
the previous year and there is discussion about
current issues. The hearing session is an important
part in the meeting. We also invite public accoun-
tants and legal counsel to attend the meeting.
The Company is very concerned about the so-
cial and environmental activities as a form of
responsibility towards stakeholders. Concern
was addressed to the Community and Envi-
ronment, in the form of humanitarian, educa-
tion, and environment in the neighborhood of-
fi ce of the Company and in other areas in need.
Internally, the Company has always come fi rst
health and safety in the workplace, and preventing
the occurrence of accidents with respect to legisla-
tion and standard norms of reasonable prudence.
Events and activities like more information
on Corporate Social Responsibility could be
found in another section of this Annual Report.
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
Perseroan memberikan keterbukaan infor-
masi dengan menyediakan informasi dan data
perusahaan kepada siapapun yang membu-
tuhkan. Informasi atau data perusahaan yang
tersedia tersebut hanya sebatas pada informasi
atau data yang boleh dan perlu diketahui oleh
umum seperti Laporan Auditor Independen,
Laporan Tahunan, Siaran Pers, dan sebagainya.
Informasi tersebut juga dapat diakses melalui
website WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID
Selain itu pertanyaan atau permintaan infor-
masi juga dapat diajukan secara tertulis, baik
melalui alamat kantor pusat maupun alamat
website dan ditujukan kepada Sekretaris Peru-
sahaan. Alamat lengkap Perseroan dapat dilihat
pada halaman belakang Laporan Tahunan ini.
INFORMASI DAN DATA PERSEROAN
The Company provides the disclosure of infor-
mation by providing information and corporate
data to anyone in need. Information or data that
is available is only limited to the information
or data that can and should be known by the
public as the Independent Auditor’s Report, An-
nual Report, Press Release, and so forth. These
informations could also be accessed through the
website WWW.MODERNINTERNASIONAL.CO.ID
In addition, questions or requests for those infor-
mations could also be submitted in writing, either
through head offi ce address and website address or
to the Corporate Secretary. Compay’s address could
be found on the back page of this Annual Report.
INFORMATION AND COMPANY’S DATA
2. Rapat Umum Pemegang Saham
ducted at least once a year to provide information
to shareholders, investors and society at large.
34 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 I Tata Kelola Perusahaan I Good Corporate Governence I
LAPORAN KOMITE AUDIT
Audit Commitee Activity Report
Selama tahun 2010 Komite Audit melakukan per-
temuan rutin dengan Direksi, Tim Accounting dan
Finance, Tim Audit Internal dan Akuntan Publik
untuk memenuhi tanggung jawab kepengawasan-
nya. Ini juga mencakup integritas Laporan Auditor
Independen Perseroan, manajemen resiko dan
pengendalian internal, pemenuhan persyaratan
hukum dan perundang-undangan, kinerja akun-
tan publik, kualifi kasi dan independensi, serta
kinerja fungsi audit internal. Kegiatan-kegiatan
utama selama tahun ini adalah sebagai berikut :
Komite mengkaji Laporan Auditor Independen
kuartalan dan tahunan yang diserahkan oleh
Direksi, dan memeriksa laporan tahunan dan Lapo-
ran Auditor Independen sebelum dipublikasikan
KAP Purwantono, Suherman & Surja (Ernst &
Young) mendiskusikan dengan Komite Audit men-
genai lingkup dan hasil audit Laporan Auditor
Independen tahunan, dengan menggarisbawahi
beberapa permasalahan penting yang telah diba-
has bersama manajemen. Laporan-laporan mer-
eka mencakup permasalahan akuntansi, tata kelola
dan pengendalian dan pengembangan akuntansi.
1. Laporan Keuangan
2. Audit Laporan Keuangan Tahunan
During the year 2010 the Audit Committee meet
regularly with the Board of Directors, Team Ac-
counting and Finance, Internal Audit Team and
the Public Accountant to fulfi ll the control respon-
sibilities. It also includes the integrity of the Com-
pany’s Independent Auditor’s Report, risk manage-
ment and internal control, compliance with legal
requirements and legislation, public accounting
performance, qualifi cations and independence,
and the performance of the internal audit function.
The main activities during this year are as follows:
Independent Auditor’s review committee quarterly
and annual reports submitted by the Board of Di-
rectors, and examine the annual report and the
Independent Auditor’s Report before published.
1.Financial Statement
Public Accountant Purwantono, Suherman & Surja
(Ernst & Young) discuss with the Audit Committee
regarding the scope and results of the Independent
Auditor’s Annual audit, by highlighting some impor-
tant issues that have been discussed with manage-
ment. Their reports covering accounting issues, gov-
ernance and control and accounting development.
2.Annual Report Audit
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 35
Komite mengkaji seluruh pendekatan yang di-
lakukan oleh Perseroan mengenai pengelo-
laan dan pengendalian resiko, serta proses
manajemen resiko dan penyampaian kesim-
pulan, khususnya mencakup hal-hal berikut :
Manajemen Resiko dan Pengendalian Internal
Perusahaan
3.
Tingkat pengungkapan dalam pelaporan
keuangan kuartalan;
Prinsip-prinsip dan keputusan-keputusan
akuntansi yang diterapkan untuk mem-
persiapkan Laporan Auditor Independen;
Laporan akhir tahun oleh akuntan publik
tentang status pengelolaan dan pengen-
dalian resiko serta tindakan manajemen;
Laporan Direksi tentang resiko dan penga-
man bisnis, jaminan positif tentang pen-
gendalian operasi, kebijakan korporasi,
kepatuhan terhadap kebijakan Perseroan.
Meneliti ruang lingkup dan kecukupan
pemeriksaan, kewajaran biaya, kemandi-
rian dan obyektifi tas External Auditor.
Dalam melakukan pengawasan internal untuk
memastikan efektifi tas pengendalian internal pen-
gelolaan operasional, Direksi Perseroan dibantu
oleh Internal Audit. Hasil pemeriksaan dari Inter-
nal Audit disampaikan kepada Direksi sebagai
masukan dalam melakukan peningkatan efektivi-
tas pengendalian internal yang diperlukan serta
melakukan follow up atas implementasinya. Inter-
nal Audit secara berkala melaksanakan fungsinya
melalui pemeriksaan ke seluruh cabang dan de-
partemen berdasarkan skala prioritas resiko. Se-
cara garis besar, terdapat peningkatan terhadap
pengendalian internal khususnya untuk cabang-
INTERNAL AUDIT
cabang dan gerai – gerai Convenience Store
7-Eleven terlihat pada hasil audit 2010 yang se-
makin baik dibanding tahun sebelumnya. In-
ternal Audit juga memberikan laporan tiga
bulanan kepada Komite Audit atas hasil audit
disertai upaya perbaikannya. Setiap awal tahun
Internal Audit menyusun program kerja yang dis-
elaraskan dengan program kerja Komite Audit.
Kantor Akuntan Publik (KAP) yang memeriksa
Laporan Auditor Independen Perseroan tahun
buku 2010 adalah KAP Purwantono, Suherman
& Surja (Ernts & Young). Sejak perseroan men-
jadi perusahaan publik KAP ini telah mengau-
dit Laporan Auditor Independen perusahaan se-
lama 19 (sembilan belas) tahun berturut-turut.
Penunjukan KAP tersebut berdasarkan RUPS
tahunan yang diadakan pada Juni 2010 den-
gan kriteria pemilihan yaitu harga, pengala-
man audit di perusahaan terbuka dan BUMN
serta berafi liasi dengan KAP luar negeri.
Proses audit tahun buku 2010 perseroan telah
dilakukan sesuai dengan standar auditing yang
berlaku dan KAP telah mengeluarkan pendapat
wajar tanpa pengecualian sesuai dengan Laporan
No.RPC-786/PSS/2011 tertanggal 25 Maret 2011.
AKUNTAN PUBLIK
I Laporan Komite Audit I Audit Commitee Activity Report I
The Committee examines all approach tak-
en by the Company regarding the manage-
ment and risk control and delivery of the con-
clusions, in particular include the following:
3. Risk Management and Internal Control
of the Company.
The level of disclosure in quarterly fi nancial
reporting
The principles and accounting decisions adopt-
ed to prepare the Independent Auditor’s Report
Final annual report by public accountant off er
risk management and controls by manage-
ment
Board of Directors report on business risks,
positive guarantee on operation control,
corporate policies, and level of compliance to
Company’s Articles of Association.
Examine scopes and eligibility of the assess-
ment, costs, independency, and the objectiv-
ity, of External Auditor
In conducting internal controls to ensure the
eff ectiveness of internal control operational
management, the Board of Directors is assist-
ed by Internal Audit. The assessment of Inter-
nal Audit submitted to the Board as input for
enhancing the eff ectiveness of internal con-
trol as well as follow up of its implementation.
Internal Audit periodically carry out its func-
tions through an examination into all branch-
es and departments based on risk priorities.
Broadly speaking, there are improvements to
internal controls, particularly for branches and
Convenience Stores 7-Eleven seen in the 2010
audit results better than the previous year.
Internal Audit also provides quarterly reports
to the Audit Committee together with its im-
provement. Beginning of each year the Inter-
nal Audit work program that is aligned with
the work program of the Audit Committee.
INTERNAL AUDIT
Public Accounting Firm, which examined the
Independent Auditors’ Report the company fi s-
cal year 2010 is Public Accountant Purwantono,
Suherman & Surja (Ernts & Young). Since the com-
pany became a public company,this Public Ac-
countant has audited the company’s Independent
Auditor’s Report for 19 (nineteen) years in a row.
The appointment of Public Accountant was
based on AGM of shareholders held in June 2010
with the selection criteria such as price, experi-
ence in auditing public companies and state-
owned and foreign-affi liated accounting fi rm.
The process of auditing the fi nancial year 2010 of
the company has performed in accordance with ap-
plicable auditing standards and Public Accountant
has issued an unqualifi ed opinion in accordance with
No.RPC-786/PSS/2011 report dated March 25, 2011
PUBLIC ACCOUNTANT
Jakarta, 30 Desember 2010
KOMITE AUDIT
Jakarta, 30 December 2010
AUDIT COMMITTEE
36 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
37
Perseroan dan Anak Perusahaan di tahun 2010 fokus pada bisnis Convenience Store 7-Eleven melalui konversi ritel fotografi men-
jadi sebuah konsep gabungan gerai Convenience Store 7-Eleven dan penambahan tempat baru dengan konsep kombinasi unik
yang menyediakan makanan dan minuman siap saji di samping convenience item lainnya serta mempertahankan bisnis Imaging
melalui fokus pada bisnis Industrial Imaging dengan lini produk Medical Imaging, Offi ce Imaging dan Graphic Art.
The Company and its Subsidiaries in the year 2010 focused on business 7-Eleven Convenience Store through photography retail conversion into a
combination concept stores 7-Eleven Convenience Store and the additional new places with a unique combination concept that provides fresh food
and beverages beside other convenience items and also maintaining the Imaging business which was focused on Industrial Imaging business with its
various products such as Medical Imaging, Offi ce Imaging and Graphic Art.
LaporanAktifitas Bisnis
Business Activity Report
38 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PT Modern PutraIndonesiaPT Modern PutraIndonesia sebagai salah satu anak perusahaan Perseroan yang bergerak di bisnis jaringan Convenience Store 7-Eleven.
7-Eleven Indonesia sudah merayakan hari jadi yang pertama pada tahun 2010 tepat pada tanggal 7 November. Selama setahun periode operasionalnya, 7-Eleven berhasil mengembangkan gerai – gerainya mencapai gerai ke 21 pada akhir Desember 2010 den-gan total penambahan 20 gerai di tahun 2010.
Dengan konsep kombinasi unik sebagai pusat ma-
kanan siap saji dan convenience item lainnya yang
beroperasi 24 jam dan didukung dengan penawaran
produk-produk yang hanya ada di gerai 7-Eleven
seperti minuman beku berkarbonasi Slurpee, Big
Bite Hot Dog, minuman bersoda Gulp, minuman
panas Café Select dan makanan dan minuman se-
gar dengan mengusung merk 7-Fresh seperti Fresh
Bakery, Rice Bowl, Salad, Pudding dan beragam
makanan dan minuman lainnya, ditambahkan lagi
dengan pengalaman swalayan konsumen, menjadi-
kan gerai Convenience Store 7-Eleven sebuah bisnis
baru yang bisa diterima pasar di Jakarta, Indonesia.
PT Modern PutraIndonesia as one of sub-
sidiary companies engaged in the busi-
ness of 7-Eleven Convenience Store chain.
7-Eleven Indonesia was celebrating its fi rst anni-
versary in 2010 precisely on November 7th. During
the operational period of a year, 7-Eleven managed
to develop its 21st outlet at the end of December
2010 with a total additional of 20 outlets in 2010.
With a unique combination as the center of fresh-
food and bevarages besides other convenience
items that served 24 hours and supported by prod-
ucts that only available in 7-Eleven outlet such as
frozen carbonate Slurpee, Big Bite Hot Dog, Soda
drinks Gulp, hot drinks Café Select and fresh food
& drink with a brand 7-Fresh like Fresh Bakery, Rice
Bowl, Salad, Pudding and other food & beverage,
more over the expertise of customer’s self service
that made 7-Eleven Convenience Store a new busi-
ness that highly acceptable in Jakarta, Indonesia.
7-Eleven Convenience Store become a destination
for all segments, ranging from children, families,
professionals and majority favored by the young
generation, which consisted of 65% age 15-29 yrs,
60% are women. Through its dine in facility, wider
parking space, free Wi_Fi and quality products with
aff ordable price and stratetegic location within
reached has made the 7-Eleven Convenience Store
is not just a place to buy fresh food and beverages,
but also makes it as a meeting point, escape from a
hectic day and a place to meet with their colleagues.
7-Eleven Convenience Store is able to capture the
heart of Jakartans where they made it the num-
ber one favorite place within the existing retail
players. This phenomenon could be seen from
the interest of consumers in each outlet with
a signifi cant extraordinary sales performance .
Convenience Store 7-Eleven menjadi destinasi
untuk semua segmen, mulai dari anak-anak, ke-
luarga, profesional dan mayoritas disukai oleh
generasi muda di mana 65% dari pengunjung
adalah dari usia 15 sampai dengan 29 tahun,
dan 60% adalah wanita. Melalui fasilitas meja d
dan kursi, lahan parkir yang besar, layanan gra-da
s internet via Wifi serta produk yang berkualitas tis
n terjangkau dengan lokasi yang terletak pada dan
mpat-tempat strategis yang mudah dijangkautem
menjadikan Convenience Store 7-Eleven bukan
sekedar tempat mencari makanan dan minuman,
tetapi juga menjadikannya tempat untuk berkum-
pul, tempat melepaskan diri dari kesibukan serta
menjadikannya sebagai tempat untuk saling ber-
temu dengan rekan- rekan mereka satu sama lain.
Convenience Store 7-Eleven mampu mengambil
hati masyarakat Jakarta di mana mereka menjadi-
kannya tempat kunjungan favorit nomor satu di
eee
ttttt aaa
hhhhhhhhhhhhh
eee
p
tttt ddddddddddd
hhhhhhhhhhhh s
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 39
“Memberikan apa yang konsumen
butuhkan, dimana pun dan kapan pun
mereka membutuhkannya”
The series of strategies and action plans are formu-
lated, analyzed, revised and developed by a team
of this Subsidiary as supervision and develop-
ment of retail industry experience global class of
7-Eleven Inc. to achieve growth of outlets 7-Eleven
Convenience Store is convincing in Indonesia.
The founder’s philosophy of 7-Eleven Conve-
nience Store, Joe C. Thompson in 1927 in which
he stated “Provide what customers need, wher-
ever and whenever they need it” has become the
main focus of business 7-Eleven Convenience
Store across the world including Indonesia.
Innovation and development of prod-
ucts and services, followed by development
based on what consumers need to be the
main focus of Merchandising department.
Four new fl avor frozen carbonated drink Slurpee,
six new fl avors of the Big Bite hotdog, and so
much variety of fresh products 7-Fresh was
launched to meet the needs of consumers from the
stores 7-Eleven Convenience Store in Indonesia.
The series of new equipment were added in
the booth to serve customers with the best
quality including high traffi c visitor’s time.
The Company also committed to generate a
major investment in human resources manage-
ment, research and development for food & bev-
erages, marketing, infrastructure development
from outlets in strategic location, information
and technology system, Combined Distribution
Center, as well as the suitable Fresh Food Com-
misary that will enable 7-Eleven to serve not only
customer’s need but also constantly provide a
healthy and high quality products and services.
Operation Excellence became the main focus of
the target operational teams to be able to ex-
ceed customer expectations every time when
they visit stores 7-Eleven Convenience Store.
Through the Retail Initiative operational teams
learn and apply the ability to identify consumer
needs and track changes relentless consum-
ers to always meet the needs of consumers.
Each product management is conducted by evalu-
ating the level of individual achievement - into the
main application to meet the needs of consumers.
Through its 5 business fundamentals include pro-
viding good value for consumers, accurate range
and varieties of product assortment which would
tengah persaingan dengan pemain-pemain retail
yang ada. Fenomena ini bisa dilihat dari animo
konsumen di masing-masing gerai yang luar biasa
dengan penjualan per toko yang cukup signifi kan.
Rangkaian strategi dan rencana kerja sudah di-
formulasikan, dianalisa, diperbaiki dan dikem-
bangkan oleh tim anak perusahaan ini sebagai
pengembangan dari supervisi dan pengalaman in-
dustri ritel berkelas global dari 7-Eleven Inc untuk
mencapai pertumbuhan gerai-gerai Convenience
Store 7-Eleven yang meyakinkan di Indonesia.
Filosofi pendiri Convenience Store 7-Eleven,
Joe C. Thompson pada tahun 1927 di mana be-
liau menyatakan untuk “Memberikan apa yang
konsumen butuhkan, dimana pun dan kapan
pun mereka membutuhkannya” sudah men-
jadi fokus utama bisnis Convenience Store
7-Eleven di seluruh dunia termasuk di Indonesia.
Inovasi dan pengembangan produk dan
layanan, diikuti dengan mengembang-
kan apa yang dibutuhkan konsumen men-
jadi fokus utama departemen Merchandising.
Empat rasa baru minuman beku berkarbonasi
Slurpee, enam rasa baru dari Big Bite Hotdog, dan
begitu banyaknya variasi produk-produk maka-
nan segar 7-Fresh diluncurkan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen dari gerai Convenience
Store 7-Eleven di Indonesia. Rangkaian perala-
tan baru ditambahkan di dalam gerai untuk bisa
melayani konsumen dengan kualitas yang ter-
baik walaupun pada jam ramai pengunjung.
Perseroan juga berkomitmen untuk melakukan
investasi besar pada pengembangan sumber
daya manusia, riset dan pengembangan maka-
nan dan minuman, pemasaran, serta pemban-
gunan infrastruktur mulai dari infrastruktur gerai
di lokasi-lokasi strategis, sistem teknologi infor-
masi, Combined Distribution Center, serta Fresh
Food Commisary yang tepat sasaran untuk men-
jadikan 7-Eleven mampu melayani bukan han-
ya sekedar kebutuhan konsumen namun juga
mampu menjamin memberikan produk dan
layanan yang berkualitas tinggi dan sehat.
Operation Excellence menjadi target fokus utama
tim operasional untuk mampu melampaui hara-
pan konsumen setiap saat ketika mereka mengun-
jungi gerai Convenience Store 7-Eleven. Melalui
Retail Initiative, tim operasional mempelajari dan
Provide what customers need,
wherever and whenever they
need it
e
40 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
mengaplikasikan kemampuan mengidentifi kasi
kebutuhan konsumen dan mengikuti peruba-
han konsumen yang tiada henti untuk selalu
memenuhi kebutuhan para konsumen tersebut.
Manajemen produk per produk dengan men-
gevaluasi tingkat pencapaian masing-masing
produk menjadi aplikasi utama untuk memenuhi
kebutuhan konsumen. Melalui 5 fundamental bis-
nis meliputi penyediaan produk yang bernilai ke-
pada konsumen, menyediakan lini variasi produk
yang akurat, pelayanan yang cepat dan bersa-
habat, penawaran produk dan layanan berkuali-
tas tinggi, dan menciptakan lingkungan yang
nyaman dan aman untuk konsumen, menjadi
fundamental utama bagi tim operasional untuk
memberikan lebih dari yang konsumen harapkan.
Diharapkan dengan mengusung kepemimpinan
dari level yang paling bawah melalui metode Ser-
vant Leadership yang berfokus pada konsumen,
tim 7-Eleven mampu memberikan layanan ter-
baik yang tepat sasaran sesuai dengan kebutu-
han konsumen dan komunitas di sekitar gerai.
Interaksi dan jangkauan kepada konsumen mela-
lui kegiatan pemasaran dan aktivitas promosi telah
dilakukan secara berkesinambungan untuk mem-
perkuat posisi gerai Convenience Store 7-Eleven
Indonesia sebagai sebuah level baru dari Conve-
nience Store. Berbagai aktivitas yang variatif dan
unik dilakukan tim pemasaran dengan berfokus
pada konsumen dan komunitas-komunitas yang
ada melalui promosi paket penjualan, kegiatan
sponsor untuk komunitas, pentas musik regular
di gerai-gerai Convenience Store 7-Eleven serta
kegiatan-kegiatan peduli sosial seperti kerjasa-
ma dengan UNICEF untuk kepedulian terhadap
korban bencana alam Merapi & Mentawai di-
lakukan secara berkesinambungan untuk men-
jangkau konsumen untuk mengenal lebih dekat
gerai Convenience Store 7-Eleven di Indonesia.
Sebuah kegiatan berskala besar pun dilakukan oleh
tim pemasaran dengan mengadakan “Big Bite &
Slurpee Challenge” dalam bentuk kompetisi besar
makan BigBite Hotdog dan minum minuman beku
berkarbonasi Slurpee yang berlaku di seluruh gerai-
gerai Convenience Store 7-Eleven di Jakarta Raya
yang diadakan pertama kali di Indonesia dalam
rangka meramaikan perayaan hari jadi yang perta-
ma. Kompetisi ini pun mendapatkan sambutan yang
antusias dan respon yang sangat positif dari pasar.
Melalui kerjasama bersama label musik, media
partner, serta komunikasi agresif via jaringan social
media seperti Twitter, Facebook, Yahoo Koprol, dan
lainnya menciptakan berbagai event dan komu-
nikasi yang sangat efektif namun efi sien dari segi
biaya. Seluruh kegiatan-kegiatan yang dilakukan
tim pemasaran ini pun mampu memberikan kesuk-
sesan yang luar biasa sehingga gerai Convenience
Store 7-Eleven mampu menjadi destinasi pilihan
utama konsumen dan komunitas bukan hanya
change according chaging consumer needs, great,
fast and friendly services, high quality products of-
fering and safe environments for consumer, a 5 key
fundamental to the operational team to provide
more than the consumers expectation. is by carry
on the leadership from the lower level through the
Servant Leadership method, which focuses on the
consumer, the 7-Eleven team is able to provide their
best service right on target according to the con-
sumers need and communities around the outlets.
Interaction and reaching the consumers through
the marketing and promotional activities has been
developed continuously to strengthen the posi-
tion of outlets 7-Eleven Convenience Store Indo-
nesia as a new level of Convenience Store. Vari-
ous activities carried out and unique marketing
team with a focus on consumers and communities
around through promotion of the sales package,
sponsorship activities for the community, regular
musical performances in stores 7-Eleven Conve-
nience Store and other activities such as social
program in collaboration with UNICEF to care for
victims of natural disasters Merapi & Mentawai has
been conducted to reach consumers to know bet-
ter the 7-Eleven Convenience Store in Indonesia.
A largescale activities have been undertaken by the
marketing team by conduct a “Big Bite & Slurpee
Challenge” in a BigBite hotdog eating competition
and frozen carbonated Slurpee drink competition
applicable in all outlets - stores 7-Eleven Convenience
Store in Jakarta that was fi rst held in Indonesia in
order to celebrate its fi rst anniversary celebration.
This competition got an enthusiastic welcome
and a very positive response from the market.
Through a partnership with music labels, media
partners, and aggressive communication via social
media networks like Twitter, Facebook, Yahoo Ko-
prol, and others to create a variety of events and
communications that are very eff ective but cost
effi cient. All activities done by the marketing team
was also able to provide exceptional success so
stores 7-Eleven Convenience Store could become
the chosen destination of consumers and the
community not only to fulfi ll their physical needs,
but also to satisfi es their psychological needs.
The Company also made investments in infrastruc-
ture to support the best service to consumers and
convenience stores operating in 7-Eleven Conve-
nience Store. Through partnerships with world-class
logistics services “DHL” to manage and operate the
system, logistics and warehousing, the company
also built a Combined Distribution Center (“CDC”) to
integrate the delivery from supplied various Conve-
nience Store 7-Eleven outlets to the needs of future.
While for Information Technology infrastructure,
7-Eleven conducted a partnership with “NEC”
and “Nomura Research Institute (NRI)”, to con-
&&&&
eeeeeen
H g
ee hhhhh
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 41
untuk memenuhi kebutuhan fi sik, namun juga
untuk memenuhi kebutuhan psikologis mereka.
Perseroan juga melakukan investasi infrastruk-
tur untuk mendukung layanan terbaik kepada
konsumen dan kemudahan operasional di gerai
Convenience Store 7-Eleven. Melalui kemitraan
dengan layanan logistik berkelas dunia “DHL” un-
tuk mengatur dan mengoperasikan sistem logis-
tik dan pergudangan, perseroan juga memban-
gun Combined Distribution Center (“CDC”) untuk
mengintegrasikan pengiriman dari para pemasok
untuk melayanai gerai-gerai Convenience Store
7-Eleven hingga kebutuhan di masa mendatang.
Sedangan untuk infrastruktur Teknolo-
gi Informasi, 7-Eleven melakukan kemi-
traan dengan pihak “NEC” dan Nomura Re-
search Institute (“NRI”), untuk melanjutkan
pengalaman terbaik dari 7-Eleven Internasional.
Lokasi yang baik adalah kunci keberhasilan un-
tuk mayoritas bisnis retail. Tim Real Estate di-
latih untuk bisa mengindentifi kasi lokasi ter-
baik untuk dijadikan gerai Convenience Store
7-Eleven. Area pemasaran yang terbaik di mana
bisa menyediakan arus konsumen dari area pe-
rumahan, sekolah, universitas, apartemen, per-
kantoran, pom bensin, dan sebagainya telah
diidentifi kasi dan disurvey mendetil untuk menda-
patkan jaminan tempat terbaik untuk dikon-
versi menjadi gerai Convenience Store 7-Eleven.
Beberapa konversi juga dilakukan pada gerai-
gerai ritel Fuji Image Plaza menjadi sebuah
konsep kombinasi layanan gerai Convenience
Store 7-Eleven dan ritel layanan fotografi .
Dengan dukungan dari pengalaman berkelas glob-
al principal 7-Eleven Inc. melalui pelatihan serta
kunjungan rutin dari tim 7-Eleven Inc. Anak Peru-
sahaan menerapkan berbagai strategi dan sistem
baik dari sisi sumber daya manusia, operasional,
pengembangan produk dan layanan, pemasaran,
infrastruktur, serta pengembangan lokasi dengan
tujuan utama untuk memberikan layanan yang ter-
baik berkelas global kepada konsumen di Indonesia.
Di tahun 2011, anak perusahaan akan fokus
untuk mengembangkan gerai-gerai baru den-
gan agresif untuk kawasan Jakarta Raya. Seir-
ing dengan pengembangan tersebut, Perse-
roan juga akan mengembangkan infrastruktur
untuk mendukung pertumbuhan gerai yang
agresif melalui pengembangan sistem automasi
data dan pembangunan Combined Distribution
Center dan Fresh Food Commissary dan Bak-
ery untuk kebutuhan gerai-gerai mendatang.
Di samping itu Perseroan juga akan
mengembangkan sumber daya manu-
sia berkualitas untuk memenuhi kebutu-
han pelayanan terbaik kepada konsumen.
tinue the best expertise of 7-Eleven International.
A good location is the key to success for the ma-
jority of retail business. Real Estate Team are
trained to be able to identify the best location
to become a 7-Eleven outlet. The best market-
ing area which draw more consumer’s traffi c
from the residential areas, schools, universities,
apartments, offi ces, gas stations, and so on that
has been identifi ed and surveyed to obtain de-
tailed guarantee as the best place to be con-
verted into 7-Eleven Convenience Store outlet.
Some conversions are also done at Fuji Im-
age Plaza outlet became a concept of ser-
vice combination between 7-Eleven Conve-
nience Store and retail photography service.
With the support of global-class experience princi-
pal 7-Eleven Inc. through training and regular visits
from the team of 7-Eleven Inc.. Subsidiaries imple-
mented various strategies and systems in terms of
human resources, operations, product development
and services, marketing, infrastructure, and devel-
opment sites with the main objective to provide best
global class services to the Indonesian consumers.
In the year 2011, the subsidiary will focus on de-
veloping new aggressive outlets in Jakarta area.
Along with this development, the Company
also develop infrastructure to support aggres-
sive growth outlets, through a development au-
tomation data systems Combined Distribution
Center and Fresh Food Commissary and Bakery
to anticipate the needs of outlets in the future.
In addition, the Company will also develop
the best human resources quality to meet
the needs of the best services to consumers.
42 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Medical Imaging System
Pendekatan pada berbagai organisasi terkait
seperti PDSRI (Perhimpunan Dokter Spesia-
lis Radiologi Indonesia), PARI (Perhimpunan
Radiografer Indonesia), ARSADA (Asosiasi
Rumah Sakit Daerah), PERSI (Perhimpunan
Rumah Sakit Seluruh Indonesia), IDI (Ikatan
Dokter Indonesia) yaitu dengan turut ak-
tif dalam berbagai kegiatan yang diadakan
oleh organisasi baik berupa pameran, pre-
sentasi, penyediaan demo alat dan lainnya.
fokus menyediakan produk X-Ray � lm
dan equipment FujiFilm Computed
Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta
Hologic Insight Surgical Mini C-Arm
untuk kebutuhan Rumah Sakit dan
klinik
Divisi Medical Imaging tetap menjadi fokus
pengembangan bisnis dari Perseroan yang kon-
sisten mengikuti arah perubahan dan perkem-
bangan dari pasar khususnya di Industri alat
kesehatan dengan fokus menyediakan produk
X-Ray fi lm dan equipment FujiFilm Computed
Radiography, X-Ray unit Shimadzu serta Hologic
Insight Surgical Mini C-Arm untuk kebutuhan Ru-
mah Sakit dan klinik. Pertumbuhan populasi Ru-
mah Sakit dan Laboratorium Klinik memberikan
dorongan permintaan sejumlah alat kesehatan
untuk kebutuhan Rumah Sakit dan Laboratorium
Klinik tersebut baik baru ataupun yang memer-
lukan pembaharuan alat kesehatan, telah mem-
berikan andil bagi divisi Medical Imaging dalam
memberikan kontribusi pertumbuhan penjualan
yang cukup baik bagi perseroan di tahun 2010.
Perseroan dan Divisi khususnya mengam-
bil beberapa langkah taktis untuk strategi
yang dilakukan dalam menghadapi dinamika
pasar dan persaingan usaha yang ketat, yaitu:
focus on providing products X-Ray � lm and
equipment FujiFilm
Computed Radiography, X-Ray unit of Shimadzu
and Hologic Insight Surgical Mini C-Arm to the needs of hospitals
and clinics.
Division of Medical Imaging remains the focus
of business development of the Company who
consistently follow the direction of change and
development of the market particularly in the
medical device industry with a focus on pro-
viding products X-Ray fi lm and equipment Fu-
jiFilm Computed Radiography, X-Ray unit of
Shimadzu and Hologic Insight Surgical Mini
C-Arm to the needs of hospitals and clinics.
Hospital population growth and Clinic Labo-
ratories boost numbers of medical devices de-
mand to fulfi ll the needs of the new Hospital and
Clinic Laboratories or the hospital that need to
renew their medical devices, has contributed
to the Medical Imaging division to contribute
a great sales number to the Company in 2010.
Company and Division in particular take tactical
steps to the strategy undertaken in the face of
market dynamics and tight competition, namely:
Approach on various related organizations such
as PDSRI (Radiology Specialist Doctors Associ-
ation of Indonesia), PARI (Radiografer Associa-
tion of Indonesia), ARSADA (Regional Hospital
Association), PERSI (All-Indonesia Hospital Asso-
ciation), IMA (Indonesian Medical Association)
and to participate actively in various activities
held by the organization such as exhibitions,
presentations, equipment demo and others.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 43
Strategi ini yang akan terus dilakukan oleh Divisi
medical Imaging demi menjaga kelangsungan
bisnis Perseroan dan terus menjadi pemimpin di
pasar industri alat kesehatan bidang Radiologi.
Tahun 2011 adalah tahun yang penuh tantangan
dan kesempatan bagi Perseroan dan Divisi Medi-
cal Imaging khususnya, guna mengahadapi itu se-
mua Perseoran dan Divisi akan terus menyediakan
berbagai produk, layanan, dan solusi baik untuk
Rumah Sakit ataupun Laboratorium Klinik terkait
dengan Principal yang handal dari FujiFilm dan
Shimadzu seperti FCR (FujiFilm Computed Radiog-
raphy) System, Shimadzu X-Ray unit, PACS (Picture
Archiving and Communication System) Synapse
System, dan produk-produk baru untuk menun-
jang kebutuhan pasar di DR (Digital Radiography)
dengan FDR D-Evo System dari FujiFilm, kemudian
penyediaan alat FCR Prima System dengan ha-
sil kualitas gambar yang tetap tejaga dan sesuai
kebutuhan, serta penyediaan alat yang mampu
memberikan analisa untuk pemeriksaan ekstrimi-
tas yaitu Hologic Insight Surgical Mini C-Arm.
Semua ini dilakukan demi mencapai sasa-
ran Perseroan dan selalu optimis mengga-
pai peluang dan kesempatan untuk mengi-
kuti arah perkembangan pasar untuk terus
menjadi “Total Radiology Solution Provider”.
Dukungan langsung ke para Pelanggan Ru-
mah Sakit dan Laboratorium Klinik dalam
kegiatan yang mereka lakukan seperti semi-
nar produk, workshop, ataupun kegiatan
yang sifatnya berkaitan dengan ruang ling-
kup bisnis yang Perseroan dan Divisi jalankan.
Penggunaan Digital Advertising mengguna-
kan web internal Perseoran untuk memberi-
kan update informasi dan produk yang ber-
guna bagi para pencari informasi lewat media
internet seperti Informasi produk, kegiatan,
produk baru, solusi alat kesehatan dan lainnya.
Pendekatan langsung ke Pelanggan dan calon
Pelanggan yang membutuhkan alat kesehatan
dari Perseroan dan Divisi dengan melakukan
Presentasi dan Demo on site pada setiap kes-
empatan dan jadwal yang ditentukan, serta
membangun hubungan yang terus menerus
untuk menggali kebutuhan yang tepat bagi
calon konsumen dan menyediakan solusi
bagi efektifi tas kinerja operasional mereka.
Pendekatan ke konsumen untuk mem-
berikan informasi produk, produk baru dan
Solusi alat kesehatan melalui media-media
terkait dengan industri alat kesehatan sep-
erti Hospital News & Pharma, Infomedia
Hospital and Health Directory – Yellow Pag-
es, Direktori PERSI, dan media lain terkait.
Melakukan kolaborasi bersama partner
peralatan medikal lain untuk bisa mem-
berikan solusi terintegrasi untuk para Pe-
langgan dan calon Pelanggan potensial
Direct support to the Hospital and Clinical
Laboratories in their activities like the product
seminars, workshops, or activities that are relat-
ed to the Company’s business scope or division.
The application of Digital Advertising uses
an internal website of the Company to pro-
vide updated information and products that
are useful for information seekers through
the Internet media such as product in-
formation, events, new products, health
device solutions and other equipment.
Direct approach to customers and prospective
customers that need a medical equipment from
the Company or Division by conducting on-site
presentation and demo at every opportunity and
appointed schedule, as well as building a contin-
uous relationships to explore the right need for
the potential customers and provide solutions
for eff ectiveness their operational performance.
Approaching the consumer to provide prod-
uct information, new products and medical
equipment solutions through media-related
industries such as medical equipment Hos-
pital News & Pharma, Infomedia’s Hospi-
tal and Health Directory - Yellow Pages, Di-
rectory of PERSI, and other media-related.
Conducting a joint collaboration with other
medical partners in order to provide integrated
solutions for the customers and potential
customers.
This strategy will continue to be done by the Division
of Medical Imaging in order to maintain continuity
of our business and continue to be the market leader
in the fi eld of radiology medical equipment industry.
The year 2011 will be a year full of challenges and
opportunities for the Company and the Division
of Medical Imaging in particular, to deal with it
and the Division will continue to provide various
products, services, solutions for both the Hospital
or Clinic Laboratories associated with a reliable
Principal of FujiFilm and Shimadzu such as FCR
(FujiFilm Computed Radiography) System, Shi-
madzu X-ray units, PACS (Picture Archiving and
Communication System), Synapse System, and
new products to support the needs of the market
in the DR (Digital Radiography) with FDR D-Evo
System from FujiFilm, then the provision of equip-
ment FCR Prima System with the reliable picture
quality and as needed, and they provide a tool
that can provide analysis for examination of ex-
tremities of Hologic Insight Surgical Mini C-Arm.
All of this is done in order to achieve the Com-
pany’s objective and always to be optimistic
about reaching the opportunities and chanc-
es to follow the market trend to continue be-
come a “Total Radiology Solution Provider”.
44 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PT Modern Data Solusi
Mengusung strategi yang lebih fokus dan agresif
di tahun 2010, Anak perusahaan ini difokus-
kan untuk mengusung divisi Offi ce Imaging
yang memposisikan diri sebagai sebuah “Solu-
tion Provider” yang memberikan efi siensi biaya
dan ramah lingkungan serta fokus pada pen-
jualan Multifunction Color Copier mampu mem-
buahkan hasil yang cukup menggembirakan.
.
Dengan program marketing yang lebih men-
jemput pasar, divisi ini melakukan begitu banyak
pameran di lokasi perkantoran – perkantoran po-
tensial. Dalam pameran tersebut konsumen bisa
melihat secara langsung demo produk di lokasi
pameran, bahkan mereka bisa secara langsung
mendapatkan kesempatan untuk melakukan
demo di kantor mereka dengan mesin yang ada.
di samping juga banyak dilakukan demo
mesin di Showroom RICOH di kantor pusat.
Divisi ini juga memberikan dukungan sebesar –
besarnya untuk konsumen, bukan hanya dalam
penyediaan solusi dokumen RICOH, namun juga
memberikan dukungan untuk program – program
internal konsumen yang mengusung tema ling-
kungan “Go Green” sesuai dengan fokus RICOH
Corporation sebagai perusahaan induk Global den-
gan mengusung visi “Your Offi ce is the Part of the
Environtment”. Di samping itu divisi juga melaku-
kan beberapa iklan di beberapa media cetak
yang memiliki segmen pembaca perkantoran.
Carrying a strategy that is more focused and aggres-
sive in the year 2010, this subsidiary was focused to
carry the Offi ce Imaging division is positioning itself
as a “Solution Provider” that promotes cost effi cient
and environmental friendly also focus on Multifunc-
tion Color Copier selling to generate great result.
With more marketing programs that meet
the market demand, this division has done so
many exhibitions at the potential offi ce loca-
tion. In the exhibition consumers could directly
see the product demos even get the chance to
conduct a demo at their offi ce with an exist-
ing machine, also equipment demo that will be
conduct at the RICOH Showroom head offi ce.
This division also provides big support for the
consumer, not only providing RICOH document
solutions, but also support the internal pro-
gram carrying the “Go Green” theme in accor-
dance with the focus of RICOH Corporation, as
the global mother company by carrying the vi-
sion “Your Offi ce is the Part of the Environment”.
Also did some advertising in print media seg-
ment with their executive reader target.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 45
Melihat tren yang ada, Perseroan melalui di-
visi Offi ce Imaging memilih untuk melaku-
kan beberapa fokus strategis sebagai berikut :
Memposisikan Anak perusahaan sebagai
sebuah “Document Solution Provider” yang
mampu memberikan dan ramah lingkungan.
Memperluas segmen produk dengan
fokus mengembangkan pasar Multi-
function Color Copier dan menam-
bah lini produk berkecepatan tinggi.
Meningkatkan pertumbuhan channel distri-
busi dengan memfokuskan pengembangan
pada areal perkantoran potensial dengan
strategi yang lebih menjemput konsumen
Melakukan kegiatan promosi yang lebih menjem-
put konsumen seperti pameran dan demo produk
di lokasi perkantoran, meningkatkan kolaborasi
antar dealer dengan kegiatan dealer gathering, juga
memberikan dukungan kepada para dealer untuk
menjaring calon konsumen dengan mengadakan
acara Open House di lokasi dealer. Di samping itu
juga tetap melakukan kegiatan promosi Above The
Line yang selektif sesuai dengan target pasar divisi
memposisikan diri sebagai sebuah “Solution Provider” yang memberikan e� siensi
biaya dan ramah lingkungan
Looking at existing trends, the Company
through its Offi ce Imaging division decided to
implement some strategical focus as follows
Positioning the Subsidiaries as a “Document
Solution Provider” that is able to promote
cost effi ciency and friendly environment.
Expanding product segment with a focus on
developing the Multifunction Color Copier
market and add high-speed product line.
Increase the growth of distribution channel by
focusing development on potential offi ce area
with a strategy to cater the customer need.
Conduct more promotion activities such as exhi-
bitions that cater customer’s need, demos at the
site offi ces, collaboration improvement among
dealers with dealerships gathering activities, also
provide support to its dealers to attract potential
customers by holding the Open House at the lo-
cation of the dealer. In addition, also continue to
conduct Above The Line promotion that selectively
targeted the market in accordance with division.
positioned itself as a “Solution Provider”, which provide cost savings and environmentally
friendly
46 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Graphic Art DivisionSeiring dengan perkembangan Teknologi Digital,
divisi Graphic Art fokus dengan menyediakan plate
dan mesin Computer to Plate (“CTP”) serta mesin
digital printing FujiFilm untuk industri percetakan
dengan target konsumen pada percetakan me-
dia, percetakan komersial, serta digital printing.
Seiring dengan industri yang ada, divisi Graph-
ic Art melakukan berbagai perubahan dan
terobosan pada tahun 2010 sebagai berikut:
Fokus pada penyediaan Plate dan mesin Computer
To Plate (“CTP”) dengan harga yang lebih ekono-
mis serta ramah lingkungan yang mampu mem-
berikas solusi cost saving bagi industri percetakan
Untuk Bisnis Digital Printing Press, divisi memutus-
kan untuk fokus mengembangkan lini produk mesin
wide format digital fl atbed press Fujifi lm Acuity yang
mampu mencetak di berbagai media unik seperti
acrylic, kayu, stainless steel, dan media cetak lainnya.
Melakukan restrukturisasi organisasi den-
gan menerapkan sistem direct distribution.
Divisi juga melakukan beberapa ak-
tivitas untuk mendukung pengemban-
gan bisnis Graphic Art sebagai berikut :
Mengadakan demo on site dan workshop
rutin di beberapa kota besar di Indone-
sia seperti Jakarta, Denpasar dan Surabaya
Aktif mengikuti beberapa pameran besar, dian-
taranya Pameran Solo Expo di bulan April 2010.
Melakukan promosi above the line selek-
tif namun efektif melalui media cetak
seperti Print pack dan Print media.
Along with the development of Digital Technology,
a business division of Graphic Art focus by provid-
ing plate and computer to plate (“CTP”) equipment
and FujiFilm’s digital printing machine for printing
industry with several costumer target such as me-
dia publisher, commercial printing, and also digital
printing.
Along with the existing industry, a division of
Graphic Art made various changes and break-
throughs in the year 2010 as follows
Focus by providing Plate and Computer To Plate
(“CTP”) equipment at a price that is more economi-
cal and environmentally friendly which has ability
to provide cost saving solution for printing industry.
For Press Digital Business Printing, the divi-
sion decided to focus on developing a wide-
format product lines machine of digital fl at-
bed press FujiFilm Acuity that able to print in
various unique medium such as acrylic, wood,
stainless steel and other printing medium.
Restructuring the organization to im-
plement a direct distribution system.
Division also conducts several activities to sup-
port Graphic Art business development as follows
Hold routine workshop and on site
demo in some big cities in Indonesia
such as Jakarta, Denpasar and Surabaya.
Actively joined several major exhibi-
tions, including Solo Expo in April 2010.
Conduct a selective yet eff ective Above
the line promotion through print me-
dia such as print packs, Print media.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 47
Dengan strategi tersebut, Perseroan mampu
memperoleh kepercayaan dari pelanggan - pe-
langgan besar seperti PT. Gramedia, Temprint
dan Jawa post serta pelanggan baru lainnya.
Di tahun 2011, Perseroan optimis untuk mengem-
bangkan bisnis Graphic Art ke arah yang leb-
ih baik, didukung dengan kondisi ekonomi
global dan nasional yang sudah membaik
memberikan potensi pertumbuhan yang sig-
nifi kan untuk pasar Graphic Art di Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan pasar yang ada,
divisi memilih untuk menggunakan strategi pe-
masaran yang proaktif. Melalui strategi yang lebih
mendekatkan diri kepada konsumen, divisi akan
mengadakan berbagai aktivitas seperti gathering
dan demo mesin untuk para calon konsumen yang
dilakukan secara regular serta aktif mendukung
berbagai kegiatan - kegiatan yang diselenggarakan
oleh komunitas konsumen seperti PPGI (Persatuan
Perusahaan Grafi ka Indonesia), FGD (Forum Grafi ka
Digital),dan KOPI (Komunitas Printing Indonesia).
fokus dengan menyediakan plate dan mesin Computer to Plate (“CTP”) serta mesin digital printing FujiFilm
With this strategy, the Company is able to gain the trust
of customers - big customers such as PT. Gramedia,
Temprint and Jawa Post and other new customers.
In 2011, the company optimistic to develop
Graphic Art business better, supported by glob-
al and national economic conditions that have
been improved to provide signifi cant growth po-
tential for the Graphic Arts market in Indonesia.
To face the existing market challenge, the divi-
sion chose to use a proactive marketing strategy.
This strategy is much closer to consumers with a
variety of activities such as holding open houses,
gathering and demo machines for potential cus-
tomers that are performed regularly, actively
supports a variety activities that are held by the
consumer community as PPGI (Association of In-
donesian Graphic Company), FGD (Forum Grafi ka
Digital), and KOPI (Community Printing Indonesia).
focus by providing plate and Computer to Plate (“CTP”) equipment and FujiFilm’s digital print-ing machine
48 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Digital Imaging Division
1. Melakukan melakukan konversi ritel fo-
tografi menjadi sebuah konsep gabungan
dengan gerai Convenience Store 7-Eleven.
The infl uence of digital technology in 2010 are
still aff ecting the evolution of consumer de-
mand for photography. products and services
Facing this challenge the Company took a strate-
gic step in the retail sector where The Company
converted the retail photography into combina-
tion outlet concept with 7-Eleven Convenience
Store.
In terms of products, the Company has trans-
formed the focus of sales-based photo printing
machine using Siver Halide Wet System for the
Long Run needs high-volume printing to be fo-
cused on solution-based photo printing machine
Dry System using inkjet technology and Short Run
Dyesub to the needs of medium and low-volume
printing . On the Side, the Company also focus to
develop the product - the fi nal product with added
value such as Photobook, Photo Studio and the
focus and range of digital camera product line
that prioritizes the low end digital camera product
Marketing activities are more focused on con-
sumers were actively carried out in the market
and the retail network Fuji Image Plaza photog-
raphy and FujiFilm Digital Imaging through a va-
riety of sales packages and promotions in stores.
Looking at changes in consumer behavior from
the development of digital technology that will
happen in the future, the division is committed to:
Pengaruh perkembangan teknologi digital di tahun
2010 masih sangat mepengaruhi evolusi kebutu-
han konsumen akan produk dan layanan fotografi .
Menghadapi tantangan tersebut Perseroan
mengambil langkah strategis di mana di sek-
tor ritel fotografi Perseroan melakukan konversi
ritel fotografi menjadi sebuah konsep gabun-
gan dengan gerai Convenience Store 7-Eleven.
Sedangkan dari sisi produk, Perseroan melakukan
transformasi fokus penjualan mesin cetak foto
berbasis Wet System menggunakan Siver Ha-
lide untuk kebutuhan Long Run bervolume cetak
tinggi menjadi fokus kepada solusi mesin cetak
foto berbasis Dry System menggunakan teknologi
Inkjet dan Dyesub untuk kebutuhan Short Run
bervolume cetak sedang dan rendah. Di Samping
itu Perseroan juga fokus untuk mengembangkan
produk – produk akhir dengan nilai lebih seperti
Photobook, Foto Studio serta fokus serta jajaran
lini produk kamera digital yang memprioritas-
kan pada lini produk kamera digital ekonomis.
Aktivitas pemasaran yang lebih fokus pada
konsumen pun aktif dilakukan di pasar
dan jaringan ritel fotografi Fuji Image Pla-
za dan Fujifi lm Digital Imaging melalui ber-
bagai paket penjualan dan promosi di toko.
Melihat perubahan perilaku konsumen dari perkem-
bangan teknologi digital yang akan terus terjadi
di masa mendatang, divisi berkomitmen untuk:
Perform retail photography conversion to
become a unique combination with 7-Eleven
Convenience outlet.
1.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 49
3.
4.
Fokus pada mesin cetak Dry System mengguna-
kan teknologi Inkjet dan Dyesub untuk kebutu-
han Short Run dengan volume cetak sedang dan
rendah.
Fokus mengembangkan produk akhir dengan
nilai tambah yang sesuai dengan perkemban-
gan pasar.
Fokus mengembangkan produk kamera digital
ekonomis.
2.
Perseroan melakukan konversi ritel fotogra�
menjadi sebuah konsep gabungan dengan
gerai Convenience Store 7-Eleven.
The Company
converted the retail
photography into
combination outlet concept
with 7-Eleven
Convenience Store.
using inkjet and Dyesub technology for a Short
Run purpose with a medium and low printing
volume.
Focus on developing the fi nal product with
value added that adjusted to the market devel-
opment.
Focus on developing low end digital camera
products.
3.
4.
2.
50 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Voucher Isi Seluler
Divisi Voucher Isi Ulang Selular di tahun 2010 fokus
pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai
ritel terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven
dan memelihara pasar pada jaringan ritel Fuji Image
Plaza, FujiFilm Digital Imaging dan agen. Perseroan
juga melakukan pengkajian jalur distribusi yang
lebih selektif sehingga Perseroan bisa fokus pada
lini produk – produk yang lebih menguntungkan.
Perseroan pun banyak melakukan kegiatan pro-
mosi yang dilakukan bersama dengan operator
di outlet – outlet penjualan seperti program had-
iah langsung bersama Indosat, program promosi
berhadiah langsung bersama Telkomsel, Indosat
dan beberapa program promosi lainnya. Mela-
lui program – program ini perseroan mampu
menjaring potensi pasar dari konsumen lang-
sung di pasar ritel Convenience Store 7-Eleven.
Di tahun 2011, Perseroan berkomitmen untuk
mengembangkan pasar telekomunikasi teru-
tama melalui penambahan jaringan retail Con-
venience Store 7-Eleven disamping memeli-
hara kinerja pada jaringan ritel Fuji Image Plaza,
FujiFilm Digital Imaging dan agen yang ada.
Perseroan pun memilih untuk melakukan strategi
pemasaran yang lebih agresif dan kreatif dengan
menggandeng para operator untuk bersama –
sama melakukan kegiatan promosi untuk mengem-
bangkan pasar yang ada baik dari konsumen
lama maupun calon konsumen potensial lainnya.
Pre Paid Cellular reload
Fokus pada pengembangan penjualan melalui gerai – gerai ritel terutama jaringan Convenience Store 7-Eleven dan memelihara pasar pada jaringan ritel Fuji Image Plaza, Fuji� lm Digital Imaging dan agen.focusing on developing sales through retail outlets, especially tissue 7-Eleven Convenience Store and maintain the market at the retail network Fuji Image Plaza, Fuji� lm Digital Imaging and agents.
Pre Paid Cellular Reload Division in 2010 focus-
ing on developing sales through retail outlets,
especially tissue 7-Eleven Convenience Store and
maintain the market at the retail network Fuji Im-
age Plaza, FujiFilm Digital Imaging and agents.
The Company also reviews a more selective dis-
tribution channels so that the Company can fo-
cus on product line - a more profi table product.
The Company also did a lot of promotional activi-
ties conducted jointly with the operator at sales
outlets such as direct rewards program with In-
dosat, prize promotion programs directly with
Telkomsel, Indosat and several other promotional
programs. Through these programs the company is
able to capture the potential market for direct con-
sumer retail market in 7-Eleven Convenience Store.
In 2011, the Company is committed to develop-
ing the telecommunications market, especially
through the addition of retail network of 7-Eleven
Convenience Store in addition to maintaining the
performance of the retail network Fuji Image Pla-
za, FujiFilm Digital Imaging and existing agents.
The Company also chose to perform a more ag-
gressive marketing strategy and creative by coop-
erating with operators to collectively - as a promo-
tion to develop existing markets better than older
consumers as well as other potential prospects.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 51
52 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
LaporanManajemenManagement Report
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 53
54 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Laporan Manajemen Management Report
Analisa
manajemenManagement
analysis
1.Pertumbuhan Penjualan Bersih
Analisa manajemen ini disajikan berdasarkan ang-
ka-angka Laporan Auditor Independen konsolidasi
Perseroan dan Anak perusahaan yang telah diaudit
oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman
& Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 te-
lah kami sesuaikan dengan tidak disertakannya
( tidak dikonsolidasi ) Laba Rugi PT Honoris Indus-
try karena Perseroan telah menjual penyertaan
saham pada PT Honoris Industry yang bergerak
di bidang manufaktur kamera konvensional pada
tanggal 30 Desember 2009. Laporan Laba Rugi
Konsolidasi ini kami sebut sebagai Laporan Laba
Rugi Konsolidasi Proforma yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2009, laporan ini juga disu-
sun oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono,
Suherman & Surja ( dahulu bernama Kantor Akun-
tan Publik Purwantono, Sarwoko & Sandjaja ).
Data-data pertumbuhan selama 5 (lima) tahun
terakhir dapat dilihat pada ikhtisar Keuangan
yang merupakan bagian dari laporan tahunan ini.
Penjualan bersih pada tahun 2010 mencapai
Rp.733 milyar, terjadi penurunan sebesar -2,7% bila
dibandingkan dengan pencapaian penjualan pada
tahun 2009 sebesar Rp.753,4 milyar. Penurunan ini
terutama disebabkan oleh penurunan penjualan
produk fi lm, kamera konvensional dan voucher
isi ulang selular secara signifi kan. Perkembangan
teknologi digital seperti perkembangan teknologi
handphone juga turut memberikan kontribusi pada
penurunan penjualan produk Digital Imaging. Se-
dangkan secara total produk-produk Industrial Im-
aging seperti Medical, Graphic Arts dan Offi ce Im-
aging ( Ricoh ) masih menunjukkan pertumbuhan .
I Laporan Manajemen I Management Report
Management analysis is presented based on the
numbers of Independent Auditors of the Company
and its Subsidiaries’ consolidated fi nancial statement
which have been audited by the Public Accountants,
Purwantono Suherman & Surja in a qualifi ed opinion.
Consolidated Statements of Income for the year
ended December 31, 2009 has been adjusted with
no inclusion (unconsolidated) income statement of
PT Honoris Industry because the company has sold
its investment in PT Honoris Industry ( Convention-
al Camera Manufacturer) on December 30, 2009.
Consolidated Statements of Income is referred to
as the ProForma Consolidated Income Statements
ended December 31, 2009, this report also prepared
by the Public Accountants, Purwantono, Suher-
man & Surja (formerly named the Offi ce of Public
Accountants, Purwantono, Sarwoko & Sandjaja).
The growth data for 5 (fi ve) years can be seen in Fi-
nancial Highlights , which is part of this annual report
Net sales in 2010 reached Rp.733 billion, a
decrease of -2.7% when compared to that
achieved sales in 2009 amounted to Rp.753,
4 billion. This decrease was mainly caused by
lower sales of conventional fi lm, camera and
also mobile cellular refi ll voucher signifi cantly.
The development of digital technologies such as
mobile phone technology also contributed to the
decline in sales of Digital Imaging products. While
the total Industrial Imaging products such as Medi-
cal Imaging, Graphic Arts and Imaging Offi ce (Ricoh).
is still growing.
1. Net Sales Growth
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 55
2.Pertumbuhan Laba Usaha dan Laba Bersih
3.Pertumbuhan Jumlah Aset dan Jumlah Ekuitas
Bisnis baru Anak perusahaan di bidang retail den-
gan mengusung brand 7-Eleven telah menunjukan
pertumbuhan yang cukup positif di tahun 2010
dengan kontribusi penjualannya sebesar 10%.
Perseroan dan Anak perusahaan melihat bahwa
konsep Toko 7-Eleven sebagai toko yang unik dan
menawarkan berbagai kenyamanan dan kebutu-
han bagi pelanggannya dapat diterima dengan
baik oleh para pelanggan atau masyarakat di Ja-
karta dan sekitarnya, sehingga Perseroan dan Anak
perusahaan berkeyakinan bahwa bisnis 7-Eleven
ini akan menjadi kontributor utama dalam per-
tumbuhan penjualan di masa-masa selanjutnya.
Laba usaha pada tahun 2010 mencapai Rp.47,4 mi-
lyar, naik sebesar Rp. 6,1 milyar bila dibandingkan
dengan Laba Usaha pada tahun 2009 sebesar Rp.
41,3 milyar. Hal ini menunjukkan kebijakan Perse-
roan dan Anak perusahaan untuk mengembang-
kan penjualan di divisi Industrial Imaging telah
memberikan dampak positif pada Laba Usaha, dis-
amping itu pengendalian biaya operasional peru-
sahaan secara efesien dan efektif melalui konversi
ritel fotografi ke konsep gabungan dengan gerai
Convenience Store 7-Eleven serta keberhasilan re-
strukturisasi biaya operasional seperti biaya sewa,
biaya listrik, dan biaya lainnya juga turut mem-
beri andil dalam kenaikan Laba Usaha tahun 2010.
Sedangkan Laba Bersih pada tahun 2010 sebesar
Rp.41,9 milyar, yang berarti naik sebesar Rp.23,7
milyar bila dibandingkan dengan Laba Bersih
pada tahun 2009 sebesar Rp. Rp.18,2 milyar.Kenai-
kan laba bersih ini merupakan hasil dari strategi
Perseroan dan Anak Perusahaan untuk fokus pada
produk-produk bermargin tinggi dan strategi un-
tuk menutup toko dan unit bisnis yang tidak men-
guntungkan. Di samping itu, kebijakan Perseroan
dan Anak perusahaan untuk menjual sebagian
aset perusahaan (tanah dan bangunan) yang tidak
produktif telah membukukan laba penjualan aset
tetap pada tahun 2010 sebesar Rp. 34,8 milyar.
Pada saat yang bersamaan kebijakan Perse-
roan dan Anak perusahaan untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman bank pada tahun 2010
juga telah memberikan andil dalam pengenda-
lian biaya bunga. Laba penjualan aset tetap dan
biaya bunga yang terkendali merupakan fak-
tor utama dari kenaikan Laba Bersih tahun 2010.
Jumlah aset pada tanggal 31 Desember 2010
adalah Rp.793,6 milyar, naik sebesar Rp.20,6 mil-
yar atau 2,7 % dibandingkan dengan jumlah Aset
pada tanggal 31 Desember 2009 yang berjumlah
Rp. Rp.773,0 milyar. Peningkatan jumlah aset ini
terutama berasal dari kenaikan jumlah aset tetap
dan jumlah aset lancar. Kenaikan jumlah aset ini
terutama berasal dari investasi di bisnis 7-Eleven.
Jumlah Ekuitas pada tanggal 31 Desem-
ber 2010 adalah sebesar Rp.368,4 milyar naik
sebesar Rp.38,9 milyar atau 11,8% dibanding-
kan dengan jumlah Ekuitas pada tanggal 31
Desember 2009 yang berjumlah Rp.329,5 mil-
yar dimana kenaikan tersebut disumbangkan
dari Laba Bersih Perseroan pada tahun 2010.
I Laporan Manajemen I Management Report I
Operating income in 2010 reached Rp. 47, 4 billion,
an increase of Rp. 6,1 billion compared to operating
income in 2009 amounted to Rp 41, 3 billion. This
shows the policy of the Company and its Subsidiar-
ies to develop sales in the Industrial Imaging divi-
sion has a positive impact on operating income,
beside that to control operational cost effi ciently
and eff ectively through the conversion of photog-
raphy retail outlets with combination concept with
7-Eleven Convenience Store as well as the success
of restructuring operational costs such as rental
costs, electricity costs, and other costs also contrib-
uted to the increase in operating income in 2010.
While Net Income in 2010 reached the amount of
Rp. 41, 9 billion, which means an increase of Rp. 23,
7 billion when compared with net income in 2009
amounted to Rp. Rp.18, 2 billion. The increase of
net income was a result of the strategy of the Com-
pany and its Subsidiaries to focus on high-margin
products and strategies to close the store and busi-
ness units that are not profi table. In addition, the
policy of the Company and its Subsidiaries to sell
some company’s assets (land and buildings) that
are not productive has posted a gain on sale of
fi xed assets in 2010 amounted to Rp.34, 8 billion.
At the same time the policy of the Company and
its Subsidiaries to restructure the bank loans
in 2010 has also contributed to control inter-
est expense. Gain on sale of fi xed assets and
interest expense under control is the main
factor of the increase in net income in 2010.
2. The Growth of Operating Income
and Net Income
Total assets at 31 December 2010 was Rp.793,
6 billion, an increase of Rp.20, 6 billion or 2.7%
compared with total assets at 31 December 2009
which amounted to Rp. Rp.773, 0 billion. Increase
in total assets was primarily derived from the in-
crease in the number of fi xed assets and current
assets. The increase in total assets was primar-
ily derived from investments in 7-Eleven business.
Total Equity at 31 December 2010 amounted
to Rp.368, 4 billion, an increase of Rp.38, 9 bil-
lion or 11.8% compared with the total Equity
at 31 December 2009 amounted to Rp.329,
5 billion which the increase was contrib-
uted from Company’s Net income in 2010.
3. Growth in Total Assets and Total Equity
New business in retail subsidiary with carrying
brand 7-Eleven has shown some positive growth
in 2010 with a contribution of 10% of sales.
The Company and its Subsidiaries noticed that the
concept of 7-Eleven Convenience Stores is a unique
store that off ers all the convenience and needs of its
customers. It was well received by customers or the
community in Jakarta and surrounding areas, so the
Company and its Subsidiaries are convinced that
7-Eleven Convenience Store business will become a
major contributor to their sales growth in the future.
56 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
5. Solvabilitas
6. Imbal Hasil Ekuitas dan Investasi
7. Dampak Perubahan Nilai Tukar Mata Uang Asing
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan un-
tuk memenuhi seluruh kewajiban jangka pendek
(kewajiban lancar) yang diukur dengan mem-
bandingkan jumlah aset lancar dengan jumlah
kewajiban lancar. Tingkat likuiditas konsolidasi
Perseroan dan Anak perusahaan pada tahun 2010
meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2009.
Tingkat likuiditas tanggal 31 Desember 2010 dan
2009 masing-masing sebesar 183,3% dan 128,7%.
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan un-
tuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diu-
kur dengan membandingkan jumlah kewajiban
dengan jumlah asetnya ataupun membanding-
kan jumlah kewajiban dengan jumlah ekuitasnya.
Perbandingan antara jumlah kewajiban dengan
jumlah aset Perseroan dan Anak perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-mas-
ing adalah 53,6% dan 57,4%, sedangkan perband-
ingan antara jumlah kewajiban dengan jumlah
ekuitas masing-masing adalah 115,4 % dan 134,6%.
Tingkat likuiditas dan solvabilitas yang lebih baik
pada tahun 2010 merupakan hasil dari restrukturi-
sasi pinjaman bank serta kebijakan Perseroan untuk
menjual aset yang tidak produktif di mana sebagian
hasil penjualan tersebut digunakan untuk melunasi
hutang – hutang Perseroan dan Anak perusahaan.
Angka persentase yang semakin rendah menun-
jukan tingkat solvabilitas yang lebih baik, yang
berarti kemampuan Perusahaan untuk me-
menuhi seluruh kewajibannya semakin baik.
Imbal hasil Ekuitas (return on equity) adalah ke-
mampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
bersih melalui jumlah ekuitas yang dimilikinya,
yang diukur dengan membandingkan laba ber-
sih dengan jumlah ekuitas. Tingkat imbal hasil
ekuitas Perseroan dan Anak perusahaan untuk
tahun 2010 dan 2009 adalah 11,4% dan 5,5%,
sedangkan tingkat imbal hasil investasi Perse-
roan dan Anak perusahaan masing-masing pada
tahun 2010 dan 2009 adalah 5,3% dan 2,4%.
Seperti yang dilaporkan dalam lapo-
ran keuangan konsolidasi, yang merupa-
kan bagian tak terpisahkan dari laporan ta-
hunan ini, pada tanggal 31 Desember 2010
Perseroan dan Anak perusahaan memiliki aset dan
kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
I Laporan Manajemen I Management Report
Liquidity is the company’s ability to meet all short-
term liabilities (current liabilities) is measured by
comparing current assets to total current liabilities.
The level of liquidity of the Company and its Sub-
sidiaries in 2010 increased when compared with
the year 2009. The level of liquidity December 31,
2010 and 2009, respectively 183.3% and 128.7%.
Solvability is the ability of companies to meet
all its liabilities, which is measured by compar-
ing total liabilities to total assets or total liabili-
ties compared with the amount of total equity.
Comparison between total liabilities by total as-
sets of the Company and its Subsidiaries on De-
cember 31, 2010 and 2009, respectively 53.6%
and 57.4%, while the ratio between total liabilities
by total equity, respectively 115.4% and 134 , 6%.
The better level of liquidity and solvability in 2010
is the result of the restructuring of bank loans and
the policy of the Company to sell unproductive
assets where the proceeds were used partly to
pay off debts of the Company and its Subsidiaries
the lower of percentage show the better lev-
el of solvability, which means the Company’s
ability to meet all its liabilities is going better.
5. Solvability
Return on equity is the company’s ability to gener-
ate net income from it’s total equity, which is mea-
sured by comparing the net income to total equity.
Rate of return on equity of the Company and
its Subsidiaries for the years 2010 and 2009
was 11.4% and 5.5%, while return on invest-
ment of the Company and its Subsidiaries re-
spectively in 2010 and 2009 was 5.3% and 2.4 %.
6. Return on Equity and Investment
7. The Impact of Change in Foreign Exchange Rate
As reported in the consolidated fi nancial state-
ments, which are an integral part of this annual
report, on December 31, 2010 the Company and
its Subsidiaries owned the assets and liabilities
denominated in foreign currencies as follows:
4.Likuiditas 4. Liquidity
nn
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 57I Laporan Manajemen I Management Report I
31 Des 2010
$ 8.991,00
$ 110,29
$ 6.980,61
$ 13.893,80
$ 11. 955,79
31 Des 2010
$ 8,991.00
$ 110.29
$ 6,980.61
$ 13,893.80
$ 11,955.79
AS $ 3.819.285A
Yen 45.852.660Y
Sin $ 517.691
Euro 7.852
GBP 295
AS $ 3,819,285
Yen 45,852,660Y
Sin $ 517,691
Euro 7,852
GBP 295
34.339.191.435
5.056.872.071
3.613.796.383
93,876.863
4.098.670
43.107.835.422
20.695.842.934
34,339,191,435
5,056,872,071
3,613,796,383
93,876,863
4,098,670
43,107,835,422
20,695,842,934
AS$2.478.633
Yen1.110.490
Sin$592
22.285.389.303
122.470.667
4.132.518
22.411.992.488
asetekuivalen
rupiah
AS$2,478,633
Yen1,110,490
Sin$592
22,285,389,303
122,470,667
4,132,518
22,411,992,488
assetsequivlent
in Rupiahforeign
currency
total
Rp 9.400,00
Rp 101,7
Rp 6.698,67
Rp 15.114,36
Rp 13.509,73
Rp 9,400.00
Rp 101.7
Rp 6,698.67
Rp 15,114.36
Rp 13,509.73
58 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Sumber Daya Manusia Human Resources
Investasi Human Resources Information System un-
tuk membantu sistem sumber daya manusia beru-
pa manajemen data karyawan, rekruitmen, mana-
jemen pelatihan, dan manajemen kompetensi
yang lebih terkontrol dengan lebih efi sien namun
efektif sesuai dengan rencana pertumbuhan agresif
Convenience Store 7-Eleven di masa mendatang.
Pembangunan Pusat Pelatihan dengan konsep
Learning, Execution, dan Improvement, di mana
pada pusat pelatihan ini, sumber daya yang ada
akan dilatih dan diberikan sertifi kasi khusus den-
gan sistem pelatihan mengikuti standar berkelas
global sesuai dengan standar pelatihan dari prinsi-
pal 7-Eleven Inc. untuk bisa mempelajari, mengek-
sekusi di lapangan dan melakukan pengembangan
kompentensi sesuai dengan tantangan industri
di pasar. Melalui konsep Servant Leadership, di-
harapkan lini terdepan dimulai dari pramusaji
mampu memiliki keberanian untuk menunjuk-
kan kepemimpinan yang lebih mengenal pasar
1.
2.
Menghadapi perkembangan strategi Perseroan
dalam pengembangan agresif pada lini bisnis
Convenience Store 7-Eleven, Perseroan dituntut
untuk melakukan pengembangan sumber daya
manusia dalam volume besar dengan kemam-
puan memberikan produktivitas tinggi, seman-
gat, motivasi, dan memiliki keahlian di bidang
makanan siap saji dan convenient item lainnya.
Melihat kebutuhan tersebut Perseroan melaku-
kan beberapa langkah pengembangan sum-
ber daya manusia yaitu sebagai berikut :
I Sumber Daya Manusia I Human Resources I
Facing the development of strategies in the devel-
opment of aggressive in-line retail business 7-Elev-
en Convenience Store, the Company is required to
perform human resource development in large vol-
umes with the ability to deliver high productivity,
spirit, motivation, and expertise in the sector of fresh
food and beverages beside other convenient item.
Seeing this need we have put some eff ort
to develop the human resources as follows:
Investment Human Resources Information System
to assist the human resource system in the form of
employee data management, recruitment, man-
agement training, and management competence
that is more controlled with more effi cient but
eff ective in accordance with aggressive growth
plans 7-Eleven Convenience Store in the future.
Development of Training Centre with the con-
cept of Learning, Execution, and Improvement,
where at this training center, existing resources
will be trained and given special certifi cation by
the training system following the global-class
standards in accordance with the standards of
training of the principal 7-Eleven Inc. to be able
to learn, execute on the fi eld and to develop com-
petence in accordance with industry challenges
in the market. Through the concept of Servant
Leadership, is expected to front line starting from
the waitress could have the courage to show
leadership that is more familiar with the market.
1.
2.
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 59
Di tahun 2010 pun, untuk memenuhi kebutu-
han sumber daya manusia yang cukup tinggi dari
pengembangan agresif gerai 7-Eleven, Perseroan
melakukan pengembangan dan pencarian sum-
ber daya manusia baru mulai dari lini pramusaji
hingga level manajemen untuk mencapai kinerja
operasional yang memiliki keahlian khusus di bi-
dang ritel makanan dan minuman siap saji. yang
tepat sasaran namun efi sien. Berbagai pelatihan
juga dilakukan oleh Perseroan untuk memper-
siapkan kemampuan dan keahlian khusus di bi-
dang ini baik secara internal maupun pelatihan
external dengan standar berkelas dunia dari prin-
sipal 7-Eleven Inc. di dalam maupun di luar negeri.
Sedangkan untuk bisnis Industrial Imaging, per-
seroan melakukan pemeliharaan, pengemban-
gan dan pelatihan selektif menyesuaikan dengan
kebutuhan kompetensi dari industri yang ada.
.
In 2010 also, to meet the needs of human re-
sources from developing aggressive high volume
7-Eleven outlets, the Company undertook the
development and the search for new human re-
sources ranging from waiters line up to the level
of management to achieve operational perfor-
mance which has special expertise in the fi eld
of retail Fresh food and beverages with the right
target yet effi cient. Various trainings were also
made by the Company to prepare the special ca-
pabilities and expertise in this fi eld, both internal
and external training with world-class standard
of 7-Eleven Inc. principals in Indonesia or abroad.
As for Industrial Imaging business, the com-
pany conducted maintenance, develop-
ment and training selectively adapt to the
needs of the competence of existing industry.
Melakukan pengembangan
sumber daya manusia dalam
volume besar dengan
kemampuan memberikan
produktivitas tinggi, semangat,
motivasi, dan memiliki keahlian
di bidang makanan siap saji dan
convenient item lainnya.
Perform human resource develop-ment in large volumes with the ability to deliver high productivity, spirit, motivation, and expertise in the sector of fresh food and beverages beside other convenient item.
60 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Tanggung Jawab SosialPerusahaan
Corporate Social Responsibility
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 61
Keseimbangan menjadi faktor penting bagi Per-
seroan dalam melakukan aktivitas Bisnis sebagai
latar belakang tanggung jawab Perseroan terh-
adap lingkungan Sosial. Melalui berbagai kegiatan
- kegiatan untuk “berbagi” kepada sesama yang
berkekurangan, korban bencana alam, pendidikan,
budaya, lingkungan dan berbagai kegiatan lainnya,
Perseroan berusaha untuk ikut berpartisipasi da-
lam rangka menjaga keseimbangan antara sektor
bisnis dengan sektor lingkungan sosial.
Tujuan dari kegiatan Corporate Social Resposibil-
ity yang dilakukan PT Modern Internasional Tbk
diantaranya adalah untuk memberikan manfaat
dan partisipasi Perseroan dalam memajukan kes-
ejahteraan masyarakat yang masih membutuhkan,
berpartisipasi dalam pendidikan masyarakat, serta
ikut andil dan bersimpati bagi masyarakat yang
mengalami bencana maupun musibah dengan
memanfaatkan seluruh aset dan fasilitas yang di-
miliki Perseroan. Melalui kegiatan Corporate Social
Responsibility ini, Perseroan ingin menunjukkan
sebuah bentuk kepedulian dan tanggung jawab
kepada lingkungan dan masyarakat Indonesia
sebagai bagian dari keseimbangan kehidupan.
Selama tahun 2010, Perseroan memberikan
kepedulian sosial dalam bentuk partisipasi sum-
bangan dan kepedulian di panti asuhan parapatan
dan anak jalanan, kepedulian kepada para korban
bencana alam di Merapi dan Mentawai dengan
menggelar acara kepedulian sosial bersama UNI-
CEF melalui kegiatan pentas amal melalui musik
di gerai – gerai Convenience Store 7-Eleven, serta
berpartisipasi dalam bidang pendidikan bekerja
sama dengan Sekolah Bina Nusantara di mana
gerai Convenience Store 7-Eleven memberikan
kesempatan bagi pelajar sekolah dasar Bina Nu-
santara untuk belajar mekanisme operasional ge-
rai Convenience Store 7-Eleven secara langsung,
Donasi terhadap budaya Batik melalui penyisihan
sebagian penjualan minuman beku berkarbonasi
Slurpee dan Big Bite Hotdog dengan kemasan
bermotif batik, juga kepedulian ramah lingkungan
melalui penggunaan lampu LED di gerai – gerai
Convenience Store 7-Eleven yang hemat energi,
selain itu Perseroan juga memberikan perha-
tian khusus kepada organisasi masyarakat kea-
gamaan yang berada di sekitar kantor maupun
pabrik dengan memberikan sumbangan tetap
melalui dana Zakat Infak, dan Sodakoh (ZIS), serta
ikut berpartisipasi memotong binatang Qurban.
Perseroan juga tetap berkomitmen untuk
terus membina dan mendukung aktivitas
UKM dengan melakukan pembinaan pemasok
– pemasok berskala kecil dan menengah.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan I Corporate Social Responsibility I
The balance becomes an important factor for the
Company in conducting activities business as
background to the environmental responsibil-
ity of the Company Social. Through various ac-
tivities to “share” with others needy, victims of
natural disasters, education, culture and various
other activities. The Company seeks to participate
in order to maintain balance between the busi-
ness sector and the social environment sector.
The purpose of Corporate Social Resposibility
made by PT Modern Internasional Tbk. is to pro-
vide benefi ts and participation of the Company
in advancing the welfare of people who are still
in need, in public education, as well as contrib-
ute to and sympathy for the people who expe-
rienced the disaster or accident by utilizing all
assets and facilities owned by the Company. Cor-
porate Social Responsibility Through these ac-
tivities, the company wanted to show a form of
awareness and responsibility to the environment
and people of Indonesia as part of a balanced life.
During the year 2010, the Company provides so-
cial care in the form of donations and participa-
tion in an orphanage caring parapatan and street
children, care to victims of natural disasters in the
Mentawai Merapi and social awareness by holding
events with UNICEF through charity performances
through music in the stores - Convenience stores
7-Eleven, as well as participating in education in
collaboration with Bina Nusantara School where
outlets Convenience Store 7-Eleven provides an
opportunity for elementary school students of
Bina Nusantara to study the operational mecha-
nism stores 7-Eleven Convenience Store directly,
donation for batik culture through certain value
from frozen carbonated drink Slurpee and Big
Bite Hot Dog with special batik packaging in store
sales, Environmentaly friendly care through low
energy LED lamp usage in store, in addition, the
Company also gives attention specifi c to the orga-
nization of religious communities around the of-
fi ce or factory by donating money and equipment
through Zakat funds donated and Sodakoh (ZIS),
as well as participating in Hari Raya Idul Qurban.
The Company also remains committed to continue
fostering and supporting activities of Small Medi-
um Enterprises by conducting suppliers coaching.
e
eeeee
62 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
63
InformasiPerusahaan
Corporate Information
64 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
NAMA PERUSAHAAN
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk .
SITUS RESMI
www.moderninternasional .co .id
HUBUNGAN INVESTOR
Jl. Matraman Raya 12 Lt. 7
Jakarta Timur 13150
Indonesia
INFORMASI SAHAM
Modal saham 1.200.000.000
Modal ditempatkan dan disetor penuh 639.817.902 saham
SIMBOL SAHAM
MDRN
PENCATATAN SAHAM
Bursa Efek Indonesia
BIRO ADMINISTRASI EFEK
PT. EDI Indonesia
Divisi Biro Administrasi Efek
Wisma SMR
Jl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89
Jakarta 14350
Indonesia
Tel (021) 651 5130
wFAX (021) 651 5131
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
PURWANTONO, SUHERMAN & SURJA
Jakarta Stock Exchange Building
Tower 2, 7th Floor
Jl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53
Jakarta 12190
Tel (021) 5289 5000
FAX (021) 5289 4100
KETERANGAN RUPS
25 Mei 2011
COMPANY NAME
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk .
WEBSITEwww.moderninternasional .co .id
INVESTOR RELATIONSJl. Matraman Raya 12 Lt. 7Jakarta Timur 13150Indonesia
SHARE INFORMATIONAuthorized shares 1,200,000,000Number of shares-issued and fully paid639,817,902
TICKER SYMBOLMDRN
STOCK EXCHANGE LISTINGIndonesia Stock Exchange
SHARE REGISTERPT. EDI IndonesiaDivisi Biro Administrasi EfekWisma SMRJl. Laksda. Yos Sudarso Kav. 89Jakarta 14350IndonesiaTel (021) 651 5130FAX_(021) 651 5131
PUBLIC ACCOUNTANTPURWANTONO, SUHERMAN & SURJAJakarta Stock Exchange BuildingTower 2, 7th FloorJl. Jend. Sudirman Kav. 52 - 53Jakarta 12190Tel (021) 5289 5000FAX (021) 5289 4100RUPS INFORMATION25 May 2011
Informasi Pemegang SahamShareholders Information
I Informasi Perusahaan I Corporate Information I
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 65
A n a k P e r u s a h a a nS u b s i d i a r i e s
PT MODERN PUTRAINDONESIA
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fa x (021) 858 2347, 858 1620
PT MODERN DATA SOLUSI
Jl. Matraman Raya No. 12
Jakarta 13150
Indonesia
Tel (021) 280 1000
Fa x (021) 858 2347, 858 1620
PT MODERN PHOTO INDUSTRY
Kantor & Pabrik I [Offi ce & Factory I]
Jl. Raya Bekasi KM. 25
Jakarta 13910
Indonesia
Tel (021) 460 0446
Fa x (021) 460 1114
Pabrik II [Factory II]:
Jl. Modern Industri III No. 3
Kawasan Industri Modern, Cikande Km-68
Serang, Banten
Indonesia
Tel (0254) 400 830
Fa x (0254) 400 832
I Informasi Perusahaan I Corporate Information II
66 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PERNYATAAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI ATAS KEBENARAN ISI LAPORAN TAHUNAN PT MODERN INTERNASIONAL TBK 2010
Statements of Board Commissioners and Directors on the Truth of PT Modern Internasional Tbk 2010 Annual Report
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa:
We are the hereunder signed, stated that:
1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Tahunan Perusahaan.
Responsible for the compilation and presentation of the Company’s Annual Report.
2. Semua informasi dalam Laporan Tahunan telah sesuai lengkap dan benar.
All information has been the truth and fully disclosed.
3. Laporan Tahunan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar dan tidak menghilangkan infor-
masi atau fakta material.
The Company’s Annual Report does not contain incorrect information or material facts and does not deliberately hide information or facts
which material in nature.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement has states only the truth.
Jakarta, Mei 2011
Jakarta, May 2011
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 67
68 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
Laporan AuditorIndependenIndependent Auditor’s Report
Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010 69
70 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
PT Modern Internasional Tbk dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010 and 2009
The original consolidated financial statements included herein are in
the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-
TANGGAL 31 DESEMBER 2010 DAN 2009
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010 AND 2009
Daftar Isi Table of Contents
Halaman/
Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………… 1-2 ...................................... Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….. 3 ………………… Consolidated Statements of Income
Consolidated Statements of Changes
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi …………... 4 …………………………… in Shareholders’ Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………… 5-6 ...………… Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi ……. 7-79 …. Notes to the Consolidated Financial Statements
***************************
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 17.500.572.952 2c,2o,2q,4 9.736.563.489 Cash and cash equivalents Piutang usaha Accounts receivable - trade Pihak ketiga - setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai Third parties - net of sebesar Rp3.286.173.359 pada allowance for impairment losses of tahun 2010 dan Rp1.945.524.435 Rp3,286,173,359 in 2010 and pada tahun 2009 136.816.482.433 2d,2o,2q,5 120.916.292.083 Rp1,945,524,435 in 2009 Piutang hubungan istimewa, bersih 123.345.000 2e,2q,6 250.424.291 Due from related parties, net Piutang lain-lain, bersih 58.121.201.293 2q,7,31 93.414.145.564 Other receivables, net Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang Inventories - net of allowance sebesar Rp410.678.587 pada for inventory obsolescence tahun 2010 dan Rp232.577.818 2f,8,14, of Rp410,678,587 in 2010 pada tahun 2009 119.700.683.558 17,21 169.641.798.405 and Rp232,577,818 in 2009 Pajak dibayar dimuka 3.243.576.998 2p,16 1.048.857.249 Prepaid taxes Biaya dibayar di muka dan Prepaid expenses and uang muka 197.662.573.406 2g,8,31 110.852.843.069 advance payments Advance for investment Uang muka investasi saham 6.826.655.998 9 - in shares of stock
Jumlah Aset Lancar 539.995.091.638 505.860.924.150 Total Current Assets
ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS Aset tetap - setelah dikurangi Property, plant and equipment - akumulasi penyusutan sebesar net of accumulated Rp427.936.607.968 pada tahun depreciation of 2010 dan Rp426.328.767.437 Rp427,936,607,968 in 2010 p ada tahun 2009 177.853.524.805 2h,10,14,17 141.542.535.297 and Rp426,328,767,437 in 2009 Aset pajak tangguhan 19.626.495.711 2p,16 19.831.038.632 Deferred tax assets Selisih lebih biaya perolehan Excess of cost of investments penyertaan atas aset bersih over the equity in net assets Anak Perusahaan - bersih 1.734.807.645 2j,11 3.159.920.662 of Subsidiaries - net Taksiran tagihan pajak 13.479.528.405 16 16.011.836.923 Estimated claims for tax refund Sewa dibayar di muka jangka panjang - 2g 13.314.305.957 Prepaid long-term rent Setoran jaminan 4.168.949.260 3.117.225.229 Security deposits Beban tangguhan hak atas tanah 1.871.684.960 2k 2.141.265.326 Deferred landrights acquisition cost Biaya waralaba awal, bersih 21.929.297.539 2m,23 24.668.686.726 Initial franchise cost, net Aset disewakan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan Leased property - net of sebesar Rp12.233.033.204 pada accumulated depreciation of tahun 2010 dan Rp1.984.397.611 Rp12,233,033,204 in 2010 and pada tahun 2009 9.004.700.424 2e,2l,6,12 182.394.395 Rp1,984,397,611 in 2009 Pinjaman direksi dan karyawan 45.485.571 2e,6 71.183.098 Loans to officers and employees Piutang hubungan istimewa - 2e 718.494.668 Due from related parties Aset lain-lain 3.952.382.178 13,31 42.429.076.048 Other assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 253.666.856.498 267.187.962.961 Total Non-Current Assets
JUMLAH ASET 793.661.948.136 773.048.887.111 TOTAL ASSETS
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA KONSOLIDASI (lanjutan) 31 Desember 2010 dan 2009
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED BALANCE SHEETS (continued) December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
LIABILITIES AND KEWAJIBAN DAN EKUITAS SHAREHOLDERS' EQUITY KEWAJIBAN LIABILITIES KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES Hutang bank jangka pendek 132.832.178.917 14 189.891.400.000 Short-term bank loans Hutang usaha Accounts payable Pihak ketiga 100.278.793.096 2o,15 137.441.841.700 Third parties Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2e,6,15 2.764.140.129 Related parties Biaya masih harus dibayar 22.569.918.429 12.562.330.100 Accrued expenses Hutang pajak 18.016.800.563 2p,16 21.868.458.516 Taxes payable Hutang jangka panjang jatuh Current maturities of tempo dalam satu tahun long-term debts Hutang bank 11.656.602.665 2o,17 21.666.666.653 Bank Loan Pembiayaan konsumen 7.725.940.140 2h,10 6.918.188.150 Consumer finance Sewa pembiayaan 1.503.677.086 2h,10 - Obligations under finance lease
Jumlah Kewajiban Lancar 294.583.910.896 393.113.025.248 Total Current Liabilities
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES Kewajiban pajak tangguhan 200.361.153 - Deferred tax liabilities Kewajiban imbalan kerja 17.730.387.000 2i,24 18.549.878.000 Employee benefits liability Hutang jangka panjang - setelah dikurangi bagian jatuh tempo Long-term debts - net of current dalam satu tahun maturities Hutang bank 105.846.397.335 2o,17 27.500.000.000 Bank Loan Pembiayaan konsumen 4.570.024.965 2h,10 4.386.248.755 Consumer finance Sewa pembiayaan 2.241.922.438 2h,10 - Obligations under finance lease
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 130.589.092.891 50.436.126.755 Total Non-Current Liabilities
Jumlah Kewajiban 425.173.003.787 443.549.152.003 Total Liabilities
EKUITAS SHAREHOLDERS' EQUITY Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Share capital - Rp500 Modal dasar - 1.200.000.000 par value per share saham Authorized - 1,200,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 639.817.902 saham 319.908.951.000 1b,18 319.908.951.000 639,817,902 shares Tambahan modal disetor - agio saham 10.260.385.000 1b 10.260.385.000 Additional paid-in capital Saldo laba (defisit) Retained earnings (deficit) Telah ditentukan untuk cadangan umum 5.000.000.000 5.000.000.000 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 33.319.608.349 2q (5.669.600.892) Unappropriated
Jumlah Ekuitas 368.488.944.349 329.499.735.108 Total Shareholders' Equity
JUMLAH KEWAJIBAN TOTAL LIABILITIES AND DAN EKUITAS 793.661.948.136 773.048.887.111 SHAREHOLDERS' EQUITY
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF INCOME Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2010 Notes 2009
2e,2n,2s, PENJUALAN BERSIH 733.000.865.114 6,19,22 898.945.672.531 NET SALES 2e,2n, BEBAN POKOK PENJUALAN (503.381.550.754) 6,20,23 (702.304.037.886) COST OF SALES
LABA KOTOR 229.619.314.360 196.641.634.645 GROSS PROFIT
BEBAN USAHA 2i,2l,2n,2s, OPERATING EXPENSES 6,10,21, 22,23,24 Penjualan 108.645.719.558 98.240.862.935 Selling Umum dan administrasi 73.562.208.508 82.760.926.172 General and administrative
Jumlah Beban Usaha 182.207.928.066 181.001.789.107 Total Operating Expenses
LABA USAHA 47.411.386.294 15.639.845.538 INCOME FROM OPERATIONS
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES) Gain on sale of property, plant and Laba penjualan aset tetap 34.855.895.620 2h,10 14.235.935.653 equipment Laba penjualan investasi Gain on sale of investment in anak perusahaan - 3 18.752.580.777 subsidiary Penghasilan bunga 248.047.412 22 91.193.036 Interest income Penghasilan sewa 703.485.243 2e,6 3.185.183.181 Rental income Beban bunga (34.299.584.153) 22 (36.795.248.809) Interest expense Gain (loss) on foreign Laba (rugi) selisih kurs - bersih (412.747.459) 2o 7.905.716.474 exchange - net Amortisasi selisih lebih biaya Amortization of excess of cost of perolehan penyertaan atas investments over the equity in aset bersih Anak Perusahaan (1.425.113.017) 2j,11 (2.746.312.530) net assets of Subsidiaries Lain-lain - bersih (2.300.458.975) 16,22 2.150.684.888 Others - net
Pendapatan (Beban) Lain-lain - Bersih (2.630.475.329) 6.779.732.670 Other Income (Charges) - Net
LABA SEBELUM INCOME BEFORE BEBAN (MANFAAT) PAJAK 44.780.910.965 22.419.578.208 TAX EXPENSE (BENEFIT)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK 2n,2s,16,22 TAX EXPENSE (BENEFIT) Tahun berjalan 3.128.510.654 7.370.182.508 Current year Tangguhan (324.546.945) 3.025.412.332 Deferred
Jumlah Beban Pajak 2.803.963.709 10.395.594.840 Total Tax Expense
LABA BERSIH 41.976.947.256 12.023.983.368 NET INCOME
LABA BERSIH BASIC NET INCOME PER SAHAM DASAR 66 2r 19 PER SHARE
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
4
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN SHAREHOLDERS’ EQUITY
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit)
Modal Telah Ditempatkan Ditentukan Dan Disetor Tambahan Modal Untuk Penuh/ Disetor - Agio Cadangan Jumlah Share Saham/ Umum/ Belum Ekuitas/ Capital Additional Appropriated Ditentukan Total Issued and Paid-in For General Penggunaannya/ Shareholders’ Fully Paid Capital Reserve Unappropriated Equity
Saldo 31 Desember 2008 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (17.693.584.260) 317.475.751.740 Balance December 31, 2008 Laba bersih tahun 2009 - - - 12.023.983.368 12.023.983.368 Net Income in 2009
Saldo 31 Desember 2009 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 (5.669.600.892) 329.499.735.108 Balance December 31, 2009 Penyesuaian transisi atas Transition adjustment on the penerapan awal initial adoption of PSAK 55 PSAK 55 (Revisi 2006) - - - (2.987.738.015) (2.987.738.015) (Revised 2006) Laba bersih tahun 2010 - - - 41.976.947.256 41.976.947.256 Net Income in 2010
Saldo 31 Desember 2010 319.908.951.000 10.260.385.000 5.000.000.000 33.319.608.349 368.488.944.349 Balance December 31, 2010
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/ 2010 Notes 2009
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM OPERASI OPERATING ACTIVITIES Penerimaan dari pelanggan 716.096.619.885 913.020.880.879 Receipts from customers Pembayaran untuk/kepada: Payments for/to: Pemasok (494.491.169.096) (653.391.651.875) Suppliers Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and karyawan (74.312.229.815) (102.554.649.326) employees’ benefits Beban usaha (100.456.479.603) (80.008.895.641) Operating expenses
Kas dihasilkan dari operasi 46.836.741.371 77.065.684.037 Cash resulting from operations Penerimaan dari: Cash receipts from: Bunga 248.047.412 91.193.036 Interest Pajak 2.532.308.518 - Taxes Pembayaran untuk: Cash payments for: Bunga (23.430.908.623) (30.300.256.035) Interest Pajak (6.027.890.463) (7.056.593.087) Taxes Lain-lain (17.277.245) (96.122.658.482) Others
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by (Digunakan untuk) (Used in) Aktivitas Operasi 20.141.020.970 (56.322.630.531) Operating Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM INVESTASI INVESTING ACTIVITIES Proceeds from sale of property Hasil penjualan aset tetap 43.443.376.055 10 18.978.071.737 and equipment Acquisitions of property and Perolehan aset tetap (56.698.883.296) 10 (20.895.500.982) equipment Kenaikan piutang Increase in due from hubungan istimewa - 36.940.127.431 related parties
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided By (Digunakan untuk) (Used in) Investing Aktivitas Investasi (13.255.507.241) 35.022.698.186 Activities
ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES Perolehan hutang bank jangka pendek Proceeds from short-term dan jangka panjang 335.547.057.078 211.837.975.596 and long-term bank loans Pembayaran hutang bank jangka Payments of short-term pendek dan jangka panjang (324.269.944.806) (165.107.317.967) and long-term bank loans Payments of obligations under Pembayaran hutang sewa pembiayaan (867.892.810) (67.130.000) finance lease Pembayaran hutang pembiayaan Payments of consumer konsumen (9.499.961.590) (8.781.827.683) finance payable
Kas Bersih Diperoleh dari Net Cash Provided by Aktivitas Pendanaan 909.257.872 37.881.699.946 Financing Activities
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan.
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements.
6
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI (lanjutan) Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued)
Years Ended December 31, 2010 and 2009
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ 2010 Notes 2009
KENAIKAN BERSIH KAS NET INCREASE IN CASH AND DAN SETARA KAS 7.794.771.601 16.581.767.601 CASH EQUIVALENTS KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AWAL TAHUN 9.736.563.489 14.104.861.929 AT BEGINNING OF YEAR Dampak perubahan selisih kurs (30.762.138) (20.950.066.041) Effect of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS AKHIR TAHUN 17.500.572.952 4 9.736.563.489 AT END OF YEAR
Aktivitas yang Tidak Activities Not Affecting Mempengaruhi Arus Kas Cash Flows Acquisition of property, plant and Perolehan aset tetap melalui equipment through hutang pembiayaan konsumen 10.491.489.790 - consumer finance payable Acquisition of property, plant and Perolehan aset tetap melalui equipment through hutang sewa pembiayaan 4.613.492.334 - obligations under finance lease Reclassifications to property, Reklasifikasi ke aset tetap dari: plant and equipment from: Aset dalam penyelesaian 9.839.383.067 10 15.334.579.573 Construction in progress
Sewa pembiayaan - 10 270.300.000 Finance lease
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7
1. UMUM 1. GENERAL
a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company
PT Modern Internasional Tbk (“Perusahaan”) didirikan pada tanggal 12 Mei 1971 berdasarkan Akta Notaris Djojo Muljadi, S.H., No. 47. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/205/2 tanggal 23 Agustus 1972 serta diumumkan dalam Berita Negara No. 99 tanggal 12 Desember 1972. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan terakhir dengan akta Notaris Wahyu Nurani, S.H., No. 28 tanggal 26 Juni 2008 mengenai perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk menyesuaikan dengan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-73729.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 15 Oktober 2008.
PT Modern Internasional Tbk (the “Company”) was established on May 12, 1971 based on the Notarial Deed No. 47 of Djojo Muljadi, S.H. The deed of establishment was approved by the Ministry of Justice in its Decision Letter No. Y.A.5/205/2 dated August 23, 1972, and was published in the State Gazette No. 99 dated December 12, 1972. The Articles of Association has been amended several times, the last amendment was covered by Notarial Deed No. 28 dated June 26, 2008 of Wahyu Nurani, S.H., regarding the amendments of the Company’s Articles of Association to conform with the Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007 and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-73729.AH.01.02. Year 2008 dated October 15, 2008.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar
Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha-usaha di bidang perdagangan dan perindustrian, khususnya di bidang industri colour processing, bahan-bahan fotografi, alat-alat percetakan dan perdagangan pada umumnya.
According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of activities of the Company comprises trading and industry, especially in colour processing industry, photographic materials, printing equipment and general trading.
Perusahaan berkedudukan di Jalan Matraman
Raya No. 12, Jakarta dan cabang-cabangnya berlokasi di Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang dan Surabaya.
The Company is domiciled at Jalan Matraman Raya No. 12, Jakarta and its branches are located in Balikpapan, Bandung, Banjarmasin, Batam, Denpasar, Lampung, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang and Surabaya.
Perusahaan memulai kegiatan komersialnya
pada tahun 1971. The Company started its commercial
operations in 1971.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan b. Public Offering of the Company’s Shares
Pada tahun 1992, Perusahaan menerbitkan saham baru dengan cara Penawaran Umum Terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) sejumlah 8.853.980 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham yang ditawarkan kepada para pemegang saham lama di mana setiap pemegang saham yang memiliki 5 (lima) saham lama dapat membeli 1 (satu) saham baru dengan harga Rp8.250.
In 1992, the Company had a rights issue which offered to the old shareholders new shares totaling 8,853,980 shares with a par value of Rp1,000 per share wherein an ownership of five (5) old shares was entitled to the purchase of one (1) new share at the price of Rp8,250 per share.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
b. Public Offering of the Company’s Shares (continued)
Pada tahun 1994, Perusahaan mengkapitalisasi sebagian besar agio saham ke modal saham dengan menerbitkan saham bonus sejumlah 80.030.970 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham atau seluruhnya Rp80.030.970.000, di mana setiap kepemilikan 2 (dua) saham yang terdaftar dalam daftar pemegang saham tanggal 30 Maret 1994 memperoleh 3 (tiga) saham bonus (baru).
In 1994, the Company capitalized a substantial portion of the additional paid-in capital to capital stock by issuing bonus shares totaling 80,030,970 shares with par value of Rp1,000 per share or a total of Rp80,030,970,000 wherein an ownership of two (2) shares registered in the shareholders’ registration as of March 30, 1994 was entitled to three (3) bonus (new) shares.
Dalam rapat umum luar biasa para pemegang saham yang diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 1997 yang diaktakan dengan Akta Notaris No. 48 yang telah disebutkan di atas, para pemegang saham menyetujui perubahan nilai nominal saham dari Rp1.000 per saham menjadi Rp500 per saham.
During the shareholders’ extraordinary general meeting held on May 2, 1997 which was covered by Notarial Deed No. 48 mentioned above, the shareholders ratified the change in the par value of the Company’s shares from Rp1,000 per share to Rp500 per share.
Pada tanggal 31 Desember 1998, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham ditempatkan dan disetor penuh pada Bursa Efek Indonesia (sebelumnya Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya).
As of December 31, 1998, the Company has listed all its issued and fully paid shares on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchanges).
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan lebih dari 50% adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2010 and 2009, Subsidiaries with percentage of ownership of more than 50% are as follows:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
c. Struktur Perusahaan dan Anak Perusahaan (lanjutan)
c. The Company’s and Subsidiaries’ Structure (continued)
Tahun Mulai Jumlah aset Operasi 31 Desember/ Komersial/ Persentase Total Assets Year of Pemilikan/ December 31, Anak Perusahaan/ Lokasi/ Kegiatan Pokok/ Commercial Percentage of Subsidiaries Domicile Principal Activities Operations Ownership 2010 2009 PT Modern Photo Jakarta dan Produsen film dan Industry (MPI) * Serang kertas foto/ 1979 99,99 81.179.784.275 121.551.947.797 Jakarta Assembler of and Serang photographic film and paper PT Modern Putra Jakarta Perdagangan eceran produk- 1988 99,99 254.234.788.451 193.298.528.101 Indonesia (MPRI) produk fotografi, elektronik, telekomunikasi (kartu telepon), makanan dan minuman Jakarta Retailer of photographic, electronic, telecommunication (phone card), food and bevarages products PT Modern Data Jakarta Studio foto dan photobox/ 1990 99,99 27.734.666.074 7.512.478.533 Solusi (MDS) (dahulu/formerly PT Modern Indolab) Jakarta Photo studio and photobox
* Sudah tidak beroperasi sejak Oktober 2010 * No longer operation since October 2010
d. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit
serta Karyawan d. Boards of Commissioners, Directors, Audit
Committee and Employees
Susunan Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, adalah sebagai berikut:
The members of the Company’s Boards of Commissioners and Directors and Audit Committee as of December 31, 2010 and 2009, are as follows:
Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama (Independen) : Achmad Fauzi Hasan : President Commissioner (Independent) Komisaris : Cuncun Mulyadi Wijaya Wibowo : Commissioner Komisaris : Chao Shern Yuan : Commissioner Dewan Direksi Board of Directors Direktur Utama : Sungkono Honoris : President Director Direktur Penjualan dan Pemasaran : Henri Honoris : Sales and Marketing Director Direktur Operasional : Lim Djwe Khian : Operational Director Direktur Keuangan : Donny Sutanto : Finance Director
Komite Audit Audit Committee Ketua : Achmad Fauzi Hasan : Chairman Anggota : Eka Darmawan : Member Anggota : Izudin : Member
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10
1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)
e. Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit serta Karyawan (lanjutan)
d. Boards of Commissioners, Directors, Audit Committee and Employees (continued)
Gaji dan tunjangan lainnya yang diperuntukkan
bagi direksi dan komisaris Perusahaan sejumlah Rp4.582.245.500 dan Rp5.162.001.000 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
Salaries and allowances incurred for the Company’s directors and commissioners totaled Rp4,582,245,500 and Rp5,162,001,000 in 2010 and 2009, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki masing-masing 905 dan 1.577 karyawan tetap (tidak diaudit).
As of December 31, 2010 and 2009, the Company and its Subsidiaries have a total of 905 and 1,577 permanent employees (unaudited), respectively.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES
Laporan keuangan konsolidasi ini telah disajikan sesuai dengan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”), Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“Bapepam-LK”) dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang ditetapkan oleh Bapepam-LK bagi perusahaan dibidang perdagangan dan perindustrian yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with generally accepted accounting principles and practices in Indonesia, which are the Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”), Regulation and Disclosure Guidance issued by the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“Bapepam-LK”) for those publicly-listed companies engaged in trading and industry.
a. Dasar penyajian laporan keuangan
konsolidasi a. Basis of preparation of consolidated
financial statements
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasi ini adalah konsep akrual, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi dan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value), penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas, dan aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali.
The basis of measurement in the preparation of the consolidated financial statements is the accrual basis, except for the consolidated statements of cash flows, and the historical cost basis of accounting, except for inventories which are valued at the lower of cost or net realizable value, investment in shares of stock which is accounted for using the equity method, and certain property, plant and equipment which are carried at revalued amounts.
Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by presenting cash receipts and payments classified into operating, investing and financing activities.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
b. Prinsip-prinsip konsolidasi b. Principles of consolidation
Laporan keuangan konsolidasi mencakup laporan keuangan Perusahaan dan semua Anak Perusahaan dengan persentase kepemilikan saham baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% seperti yang diungkapkan dalam Catatan 1c.
The consolidated financial statements cover the financial statements of the Company and all Subsidiaries in which the Company has direct or indirect ownership of more than 50% as discussed in Note 1c.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar perusahaan yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany transactions and balances have been eliminated.
c. Setara kas c. Cash equivalents
Setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas.
Cash equivalents are defined as short-term, highly liquid investments and readily convertible to known amounts of cash.
Setara kas meliputi deposito berjangka yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas hutang.
Cash equivalents consist of time deposits maturing within 3 (three) months or less since the date of placement and not pledged as collateral.
d. Cadangan kerugian penurunan nilai d. Allowance for impairment losses
Sebelum tanggal 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai piutang ditetapkan berdasarkan hasil penelaahan terhadap kemungkinan tertagihnya masing-masing piutang pada akhir tahun. Piutang yang telah berumur dua tahun atau lebih disisihkan seluruhnya, sedangkan piutang yang berumur kurang dari dua tahun tidak disisihkan kecuali terdapat kemungkinan tidak tertagih.
Prior to January 1, 2010, allowance for impairment losses of receivables is provided based on a review of the collectibility of the individual outstanding amounts at the end of year. Receivables which are outstanding for two years or more are fully provided, while receivables which are outstanding for less than two years are not provided except for amounts identified as uncollectible.
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan cadangan kerugian penurunan nilai berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 2q).
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries provide allowance for impairment losses in accordance with the provision of PSAK No. 55 (Revised 2006) (Note 2q).
e. Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa e. Transactions with related parties
Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7, “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
The Company and Subsidiaries have transactions with entities which have related party relationships as defined under PSAK No. 7, “Related Party Disclosures”.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
e. Transaksi dengan pihak yang mempunyai
hubungan istimewa (lanjutan) e. Transactions with related parties
(continued)
Saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi pembelian dan penjualan dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing disajikan sebagai Hutang Usaha dan Piutang Usaha pada neraca konsolidasi, sedangkan saldo hutang dan piutang yang timbul dari transaksi dengan pihak hubungan istimewa di luar transaksi pembelian dan penjualan, masing-masing disajikan sebagai Hutang Hubungan Istimewa dan Piutang Hubungan Istimewa pada neraca konsolidasi.
The balances of accounts payable and receivable resulting from purchases and sales transactions with related parties are shown as part of Accounts Payable - Trade and Accounts Receivable - Trade in the consolidated balance sheets. On the other hand, the balances of accounts payable and receivable resulting from non-trade transactions with related parties, are shown as Due to Related Parties and Due from Related Parties, respectively, in the consolidated balance sheets.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi.
All significant transactions with related parties have been disclosed in the notes to the consolidated financial statements.
f. Persediaan f. Inventories
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value) di mana biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving-average method). Penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan penurunan nilai persediaan ditentukan berdasarkan penelaahan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun untuk mengurangi nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi neto.
Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value, wherein the cost is determined by the moving-average method. Allowance for inventory obsolescence and decline in the value of inventories are provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year to reduce the carrying value of inventories to its net realizable value.
Biaya persediaan eceran ditentukan dengan menggunakan metode eceran mengurangi harga jual persediaan dengan persentase margin bruto yang sesuai. Persentase rata-rata digunakan untuk setiap departemen penjualan eceran yang menjual kelompok barang yang berbeda.
The cost of the retail inventories is determined using the retail inventory method by reducing the sales value of the inventory by the appropriate percentage gross margin. An average percentage for each retail department which sells different group of products is use.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
g. Biaya dibayar di muka g. Prepaid expenses
Biaya dibayar di muka dibebankan pada operasi selama masa manfaat masing-masing biaya.
Prepaid expenses are charged to operations over the periods benefited.
h. Aset tetap h. Property, plant and equipment
• Pemilikan langsung • Direct ownership
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Selanjutnya, pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (“carrying amount”) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya.
Property, plant and equipment are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Such cost includes the cost of replacing part of the property, plant and equipment when that cost is incurred, if the recognition criteria are met. Likewise, when a major inspection is performed, its cost is recognized in the carrying amount of the property, plant and equipment as a replacement if the recognition criteria are satisfied. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in consolidated statement of income as incurred.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu menghitung penyusutan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat aset tetap sebagai berikut:
The Company and certain Subsidiaries provide depreciation using the straight-line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years
Bangunan dan prasarana 3 - 20 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 4 -10 Machinery and equipment Inventaris 4 - 5 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 4 - 5 Transportation equipment
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)
• Pemilikan langsung (lanjutan) • Direct ownership (continued)
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laporan laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.
An item of property, plant and equipment is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in statement of income in the year the asset is derecognized.
Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali, dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif.
The asset’s residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each financial year end.
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya
perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu seperti biaya legal, biaya notaris dan lainnya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa manfaat ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Land is stated at the acquisition cost and not depreciated. Costs related to the legal, notarial, and other costs of acquisition or renewal of land titles were deferred and are being amortized over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang ”Penurunan Nilai Aktiva”, jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diestimasi pada saat terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi pada laporan laba rugi konsolidasi. Jumlah aset yang dapat dipulihkan kembali diukur dengan nilai yang lebih tinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
In accordance with PSAK No. 48 concerning “Impairment in Asset Value”, the net recoverable amount of an asset should be estimated whenever events or changes in circumstances indicate that its carrying amount may not be fully recoverable. Impairment in asset value is recognized as loss in the consolidated statements of income. The recoverable amount of an asset is measured as the higher of the net selling price or value in use.
• Aset dalam penyelesaian • Construction in progress
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan.
Construction in progress is stated at cost. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate property, plant and equipment account when construction is completed and the assets are ready for their intended use.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)
• Sewa • Leases
Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007),
penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Menurut PSAK revisi ini, sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset, diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Selanjutnya, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi, jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), the determination of whether an arrangement is, or contains a lease is based on the substance of the arrangement at inception date and whether the fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset and the arrangement conveys a right to use the asset. Under this revised PSAK, leases that transfer substantially to the lessee all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as finance leases. Moreover, leases which do not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased item are classified as operating lease.
Perusahaan dan Anak Perusahaan sebagai lessee
i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset dan kewajiban dalam neraca konsolidasi pada awal masa sewa, sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan kewajiban sewa. Beban keuangan dialokasikan pada setiap periode selama masa sewa, sehingga menghasilkan tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo kewajiban. Beban keuangan dicatat dalam laporan laba rugi. Aset sewaan (disajikan sebagai bagian aset tetap) disusutkan selama jangka waktu yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan dan periode masa sewa, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa Perusahaan dan Anak Perusahaan akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
The Company and Subsidiaries as a lessee
i) Based on PSAK No. 30 (Revised 2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognize assets and liabilities in the consolidated balance sheets at amounts equal to the fair value of the leased property or, if lower, the present value of the minimum lease payments, each determined at the inception of the lease. Minimum lease payments are apportioned between the finance charge and the reduction of the outstanding liability. The finance charge is allocated to each period during the lease term so as to produce a constant periodic rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are reflected in profit and loss. Capitalised leased assets (presented under the account of property and equipment) are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the assets and the lease term, if there is no reasonable certainty that the Company and Subsidiaries will obtain ownership by the end of the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
h. Aset tetap (lanjutan) h. Property, plant and equipment (continued)
• Sewa (lanjutan) • Leases (continued)
ii) Dalam sewa operasi, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries recognized lease payments as an expense on a straight-line method over the lease term.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
sebagai lessor
i) Berdasarkan PSAK No. 30 (Revisi 2007), dalam sewa pembiayaan, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di neraca konsolidasi sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai pembayaran pokok dan penghasilan pembiayaan. Pengakuan penghasilan pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat pengembalian periodik yang konstan atas investasi bersih sebagai lessor dalam sewa pembiayaan.
ii) Dalam sewa menyewa biasa,
Perusahaan dan Anak Perusahaan mengakui aset untuk sewa operasi di neraca konsolidasi sesuai sifat aset tersebut. Biaya langsung awal sehubungan proses negosiasi sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui sebagai beban selama masa sewa dengan dasar yang sama dengan pendapatan sewa. Pendapatan sewa operasi diakui sebagai pendapatan atas metode garis lurus selama masa sewa.
The Company and Subsidiaries as a lessor
i) Based on PSAK No. 30 (Revised
2007), under a finance lease, the Company and Subsidiaries recognise assets held under a finance lease in the consolidated balance sheets and present them as a receivable at an amount equal to the net investment in the lease. Lease payment receivable is treated as repayment of principal and finance income. The recognition of finance income is based on a pattern reflecting a constant periodic rate of return on the net investment in the finance lease.
ii) Under an operating lease, the Company and Subsidiaries present assets subject to operating leases in its consolidated balance sheets according to the nature of the asset. Initial direct cost incurred in negotiating an operating lease are added to the carrying amount of the leased asset and recognized over the lease term on the same basis as rental income. Lease income from operating leases is recognized as income on a straight-line method over the lease term.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
i. Imbalan kerja i. Employee benefits
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan kerja karyawan berdasarkan UU No. 13 ditentukan dengan menggunakan metode aktuarial “Projected Unit Credit”. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui atas dasar metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan yang diharapkan.
Under PSAK No. 24 (Revised 2004), the calculation of estimated liability of employee benefits based on the Law No.13 is determined using the projected unit credit actuarial valuation method. Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarials gains and losses at the end of the previous reporting year exceeded the greater of 10% of the present value of defined benefit obligations or the fair value of the plan assets, if any at that date. The gains or losses are recognized on a straight-line method over the expected remaining service years of the employees.
j. Selisih lebih biaya perolehan penyertaan
atas aset bersih Anak Perusahaan j. Excess of cost of investments over the
equity in net assets of Subsidiaries
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan (disajikan setelah dikurangi selisih lebih aset bersih Anak Perusahaan atas biaya perolehan penyertaan) diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 (dua puluh) tahun. Manajemen berpendapat bahwa alasan utama pengamortisasian selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset bersih Anak Perusahaan selama 20 (dua puluh) tahun adalah karena pada umumnya Anak Perusahaan tersebut mempunyai kinerja usaha yang cukup baik dan telah menjalankan usahanya selama 17 (tujuh belas) sampai 29 (dua puluh sembilan) tahun.
The excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries (presented after deducting excess of equity in net assets of Subsidiaries over the cost of investments) is being amortized over twenty (20) years using the straight-line method. Management’s main reason for amortizing the excess of cost of investments over the equity in net assets of Subsidiaries over twenty (20) years is because the Subsidiaries, in general, have good operational performance and have already operated for seventeen (17) to twenty nine (29) years.
k. Beban Tangguhan Hak Atas Tanah k. Deferred Landrights Acquisition Costs
Berdasarkan PSAK No. 47 mengenai “Akuntansi Tanah”, biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan perolehan atau pembaharuan hak atas tanah, meliputi, antara lain, biaya legal, biaya survei area dan pengukuran kembali luas tanah, biaya notaris, pajak dan biaya terkait lainnya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama masa berlaku hak atas tanah yang bersangkutan.
In accordance with PSAK No. 47, “Accounting for Land”, costs associated with the legal transfer or renewal of land titles, such as, among others, legal fees, area survey and land remeasurement fees, notarial fees, taxes and other expenses, are deferred and amortized using the straight-line method over the legal term of the related landrights.
l. Aset disewakan l. Leased property
Aset disewakan dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis yang sama dengan yang diterapkan untuk aset tetap pemilikan langsung (Catatan 2h).
Leased property is stated at cost less accumulated depreciation. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the leased property in line with the estimated useful lives of the property, plant and equipment under direct ownership (Note 2h).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
m. Biaya waralaba awal m. Initial franchise cost
Biaya waralaba awal pada Anak Perusahaan (MPRI) ditangguhkan dan diamortisasi selama 20 (dua puluh) tahun dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
Initial franchise fee in Subsidiary (MPRI) is deferred and amortized over a period of 20 years using the straight-line method.
n. Pengakuan pendapatan dan beban n. Revenue and expense recognition
Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan. Pendapatan dari penjualan lokal, jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan atau pada saat jasa cuci cetak foto, jasa perbaikan dan perakitan telah selesai. Beban diakui pada saat terjadinya.
Revenue from export sales is recognized when goods are shipped. Revenues from domestic sales, photo finishing services, repairs and assembling services are recognized when goods are delivered to customers or when the photo finishing services, repairs and assembling services have been completed. Expenses are recognized when these are incurred.
o. Transaksi dan saldo dalam mata uang
asing o. Foreign currency transactions and
balances
Transaksi-transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah tanggal transaksi perbankan terakhir yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.
Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rates prevailing at the time of the transactions. At balance sheet dates, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated to Rupiah using the middle exchange rates at the last bank transaction date as published by Bank Indonesia.
Keuntungan atau kerugian atas selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing diakui pada usaha tahun berjalan.
Exchange rate gains or losses arising from the foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities are recognized in the current year operations.
Kurs yang digunakan untuk menjabarkan aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The exchange rates used to translate the monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
AS$ 8.991 9.400 US$ ¥ 110,29 101,7 ¥ SIN$ 6.980,61 6.698,67 SIN$ GB£ 13.893,80 15.114,36 GB£ € 11.955,79 13.509,73 €
p. Pajak Penghasilan p. Income Tax
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
p. Pajak Penghasilan (lanjutan) p. Income Tax (continued)
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aset direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the period when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantively enacted at the balance sheet date.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan dan Anak Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
Amendments to tax obligations are recorded when an assessment (SKP) is received or, if appealed against by the Company and Subsidiaries, when the result of the appeal is determined.
q. Instrumen keuangan q. Financial instruments
Mulai tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai”. Penerapan PSAK-PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.
Effective January 1, 2010, the Company and Subsidiaries adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures” and PSAK No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” which supersede PSAK No. 50, “Accounting for Investments in Certain Securities” and PSAK No. 55 (Revised 1999), “Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities”. These revised PSAKs have been applied prospectively.
PSAK No. 50 (Revisi 2006) mengatur persyaratan tentang penyajian dari instrumen keuangan dan informasi yang harus diungkapkan di dalam laporan keuangan, sedangkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai.
PSAK No. 50 (Revised 2006) prescribes the requirements for the presentation of financial instruments and information that should be disclosed in the financial statement, whereas PSAK No. 55 (Revised 2006) prescribes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This Standard provides for the definitions and characteristics of a derivative, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships, among others.
Penyesuaian transisi dari penerapan secara prospektif PSAK yang direvisi di atas sebesar Rp2.987.738.015 dicatat pada saldo laba tanggal 1 Januari 2010.
The transition adjustment from the prospective adoption of the above revised PSAKs which amounted to Rp2,987,738,015, has been recorded in the retained earnings at January 1, 2010.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan Financial assets
Pengakuan awal Initial recognition
Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, atau sebagai derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif.
Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments, available-for-sale financial assets, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge.
Aset keuangan pada awalnya diukur pada nilai
wajar, dan dalam hal aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of financial assets not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang
mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian yang lazim/regular) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan atau Anak Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market place (regular way trades) are recognized on the trade date, i.e., the date that the Company or its Subsidiaries commit to purchase or sell the assets.
Aset keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi kas dan setara kas, deposito yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain, pinjaman karyawan, dan investasi pada saham yang tidak memiliki kuotasi pasar.
The Company and Subsidiaries’ financial assets include cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade and other receivables, employee receivables and unquoted investments in shares of stock.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah
pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
• Aset keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi. • Financial assets at fair value through
profit or loss.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial assets at fair value through profit or loss include financial assets held for trading and financial assets designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Aset derivatif diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca konsolidasi pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Derivative assets are classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets at fair value through profit or loss are carried in the balance sheets at fair value with gains or losses recognized in the consolidated statements of income.
• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang
adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Setelah pengakuan awal, aset keuangan
tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan dan kerugian terkait diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.
After initial measurement, such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest rate method, and gains and losses are recognized in the consolidated statements of income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
Perusahaan dan Anak Perusahaan
memiliki kas dan setara kas, deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya, piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
The Company and Subsidiaries have cash and cash equivalents, restricted time deposits, trade receivables and other receivables in this category.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)
Subsequent measurement (continued)
• Aset keuangan tersedia untuk dijual
[Available-For-Sale (“AFS”)] • Available-For-Sale (“AFS”) financial
assets
Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam dua kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklasifikasi ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in any of the two preceding categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains or losses recognized in the shareholders’ equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in the shareholders’ equity shall be reclassified to profit or loss as a reclassification adjustment.
Penghentian pengakuan aset keuangan Derecognition of financial assets
Penghentian pengakuan atas suatu aset keuangan, atau, bila dapat diterapkan untuk bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa, terjadi bila:
A financial asset, or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets, is derecognized when:
i. hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau
i. the contractual rights to receive cash flows from the asset have expired; or
ii. Perusahaan dan Anak Perusahaan mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung kewajiban untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan (a) secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
ii. The Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from the asset or have assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) substantially transferred all the risks and rewards of the asset, or (b) neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penghentian pengakuan aset keuangan
(lanjutan) Derecognition of financial assets (continued)
Apabila Perusahaan dan Anak Perusahaan
mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan dan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut dan juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka suatu aset keuangan baru diakui oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.
When the Company and Subsidiaries have transferred their rights to receive cash flows from an asset or have entered into a pass-through arrangement, and have neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognised to the extent of the Company and Subsidiaries continuing involvement in the asset.
Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk
pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan dan Anak Perusahaan.
Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset, is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Company and Subsidiaries could be required to repay.
Pada saat penghentian pengakuan atas aset
keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan kewajiban baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui pada laporan laba rugi konsolidasi.
On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new assets obtained less any new liabilities assumed, and (ii) any cumulative gain or loss which had been recognized in the shareholders’ equity, should be recognized in the consolidated statements of income.
Penurunan nilai dari aset keuangan Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal neraca, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari salah satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau
At each balance sheet date, the Company and Subsidiaries assess whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred ‘loss event’) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
24
kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi
pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganisation and where observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.
• Aset keuangan dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi • Financial assets carried at amortized
cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual.
For loans and receivable carried at amortized cost, the Company and Subsidiaries first assess whether there is any objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.
Jika Perusahaan dan Anak Perusahaan
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
If the Company and Subsidiaries determine that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, the asset is included in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assessed them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment of impairment.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original effective interest rate. If a loan and receivable has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut dikurangi
melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi konsolidasi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada, telah direalisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statements of income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the asset. Loans and receivable, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral, if any, has been realized or has been transferred to the Company and Subsidiaries.
Jika, pada periode berikutnya, nilai
estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi (dipulihkan) dengan menyesuaikan akun penyisihan. Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamortisasi yang seharusnya jika penurunan nilai tidak diakui pada tanggal pemulihan dilakukan.
If in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced (reversed) by adjusting the allowance account. The recovery should not lead to the carrying amount of the asset exceeds its amortized cost that would have been determined had no impairment loss been recognized for the asset at the reversal date.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset keuangan (lanjutan) Financial assets (continued)
Penurunan nilai dari aset keuangan (lanjutan) Impairment of financial assets (continued)
Jumlah pemulihan aset keuangan diakui pada laporan laba rugi konsolidasi. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
The amount of reversal is recognized in the consolidated statements of income. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statements of income.
• Aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan
• Financial assets carried at cost
Jika terdapat bukti obyektif bahwa
kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dan nilai kini estimasi arus kas masa mendatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
If there is objective evidence that an impairment has occurred over equity instruments that do not have the quotation and is not carried at fair value because fair value can not be measured reliably, then the amount of any impairment loss is measured as the difference between the carrying value of financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the prevailing rate of return on the market for a similar financial asset. Impairment losses are not recoverable in the next period.
Kewajiban keuangan Financial liabilities
Pengakuan awal Initial recognition
Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No.
55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif. Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal.
Financial liabilities within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, loans and borrowings, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company and Subsidiaries determine the classification of their financial liabilities at initial recognition.
Kewajiban keuangan pada awalnya diukur
pada nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of loans and borrowings, inclusive of directly attributable transaction costs.
Kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang.
The Company and Subsidiaries financial liabilities include short-term loans, trade payables, other payables, accrued expenses and long-term loans.
Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27
• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
• Financial liabilities at fair value through profit or loss
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)
Pengukuran setelah pengakuan awal
(lanjutan) Subsequent measurement (continued)
Kewajiban keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.
Kewajiban keuangan diklasifikasikan
sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.
Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading unless they are designated as effective hedging instruments.
Keuntungan atau kerugian atas
kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the consolidated statements of income.
• Pinjaman dan hutang • Loans and borrowings
Setelah pengakuan awal, pinjaman dan
hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pada tanggal neraca, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman terkait dalam bagian kewajiban lancar. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba atau rugi ketika kewajiban dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode suku bunga efektif.
After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. At balance sheet date, the accrued interest is recorded separately from the respective principal loans as part of current liabilities. Gains and losses are recognized in the statements of income when the liabilities are derecognized as well as through the amortization process using the effective interest rate method.
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan Derecognition of financial liabilities
Kewajiban keuangan dihentikan
pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Kewajiban keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued)
Penghentian pengakuan kewajiban keuangan (lanjutan)
Derecognition of financial liabilities (continued)
Ketika sebuah kewajiban keuangan ditukar
dengan kewajiban keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama atas persyaratan yang secara substansial berbeda, atau bila persyaratan dari kewajiban keuangan tersebut secara substansial dimodifikasi, pertukaran atau modifikasi persyaratan tersebut dicatat sebagai penghentian pengakuan kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi konsolidasi.
When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in consolidated statements of income.
Aset dan kewajiban keuangan Financial assets and liabilities
Biaya perolehan diamortisasi dari instrumen
keuangan Amortized cost of financial instruments
Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan
menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
Saling hapus dari instrumen keuangan Offsetting of financial instruments
Aset keuangan dan kewajiban keuangan
saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca konsolidasi jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.
Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated balance sheets if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
Nilai wajar instrumen keuangan Fair value of financial instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang
diperdagangkan di pasar aktif pada setiap tanggal pelaporan, ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran pasar yang berlaku tanpa pengurangan untuk biaya transaksi.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG
SIGNIFIKAN (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING
POLICIES (continued)
q. Instrumen keuangan (lanjutan) q. Financial instruments (continued)
Aset dan kewajiban keuangan (lanjutan) Financial assets and liabilities (continued)
Nilai wajar instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian yang diijinkan oleh PSAK No. 55 (Revisi 2006) seperti dengan mengacu pada transaksi wajar (arm’s length market transactions); mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang serupa; analisa arus kas yang didiskontokan; atau model penilaian lain.
For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques permitted by PSAK No. 55 (Revised 2006), such techniques may include using recent arm’s length market transactions; reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same; discounted cash flow analysis; or other valuation models.
r. Laba bersih per saham dasar r. Basic net income per share
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan sebanyak 639.817.902 saham pada masing-masing tahun 2010 dan 2009.
Basic net income per share is computed by dividing net income with the weighted average number of shares issued and fully paid for the year totaling 639,817,902 shares each in 2010 and 2009.
s. Informasi segmen usaha s. Segment information
Informasi segmen disajikan menurut pengelompokan umum produk Perusahaan dan Anak Perusahaan (segmen usaha) dan wilayah pemasarannya (segmen geografis).
Segment information is presented based on the general classification of the Company and Subsidiaries’ products (business segment) and marketing location (geographical segment).
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan segmen lain.
Business segment is a distinguishable component based on the Company and Subsidiaries’ product or services that are subject to risks and return that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment presents the Company’s and Subsidiaries’ financial information classified according to providing products or services in certain economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of components operating in other economic environments.
t. Penggunaan estimasi t. Use of estimates \
Penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, mensyaratkan manajemen untuk memakai estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan dalam periode
The preparation of the consolidated financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimations and assumptions that affect amounts reported therein. Due to inherent uncertainty in making estimates, actual results reported in future periods may be based on amounts that differ
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30
mendatang mungkin didasarkan atas jumlah-jumlah yang berbeda dari estimasi tersebut.
from those estimates.
3. PENJUALAN ANAK PERUSAHAAN 3. DISPOSAL OF SUBSIDIARY Pada bulan Desember 2009, Perusahaan menjual
investasi pada anak perusahaan PT Honoris Industry sebesar 79.999.000 saham (99,99%) pada harga jual sebesar Rp30.000.000.000 kepada PT Buana Graha Utama - pihak ketiga dengan nilai tercatat Rp11.247.419.223 yang menghasilkan laba penjualan sebesar Rp18.752.580.777 dan disajikan sebagai “Laba Penjualan Investasi Anak Perusahaan” pada laporan laba rugi konsolidasi. Transaksi tersebut telah diaktakan berdasarkan Akta Notaris Angelique Tedjajuwana S.H., No. 03 tanggal 1 Maret 2010, yang telah ditandatangani oleh pihak Perusahaan dan PT Buana Graha Utama.
In December 2009, the Company sold its investment in shares of stock of PT Honoris Industry totaling 79,999,000 shares (99.99%) at a selling price of Rp30,000,000,000 to PT Buana Graha Utama - third party with carrying value of Rp11,247,419,223 resulting in gain on sale of Rp18,752,580,777 which is presented as “Gain on Sale of Investment in Subsidiary” in the consolidated statement of income. This transaction has been covered by Notarial Deed No. 03 of Angelique Tedjajuwana S.H. dated on March 1, 2010 which was signed by the Company and PT Buana Graha Utama.
Pada tanggal 31 Desember 2009, harga jual
sejumlah Rp30.000.000.000 tersebut belum diterima dan disajikan sebagai akun “Piutang Lain-lain” di neraca konsolidasi. Pada tahun 2010, piutang tersebut telah diterima seluruhnya.
As of December 31, 2009, the selling price of Rp30,000,000,000 is not yet collected and presented as “Other Receivables” in the consolidated balance sheet. The receivable had been fully collected in 2010.
4. KAS DAN SETARA KAS 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: 2010 2009
Kas 2.402.989.900 2.556.509.876 Cash on hand Bank Cash in banks PT Bank Central Asia Tbk 2.631.279.470 2.855.729.684 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk (Rp1.558.141.749 dan AS$88.069 (Rp1,558,141,749 and US$88,069 Pada tahun 2010) 2.349.970.128 - in 2010) PT Bank Sinarmas Tbk 1.568.815.559 - PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 982.767.315 4.248.432 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk (Rp570.746.330 pada tahun 2010 (Rp570,746,330 in 2010 dan Rp1.539.107.776 dan AS$220 and Rp1,539,107,776 and pada tahun 2009) 570.746.330 1.541.172.937 US$220 in 2009) PT Bank Mayapada Internasional Tbk 225.171.208 169.605.363 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank DBS Indonesia (Rp35.394.559 PT Bank DBS Indonesia AS$1.841, ¥1.110.490 dan SIN$592 (Rp35,394,559, US$1,841, pada tahun 2010 dan Rp195.336.097, ¥1,110,490 and SIN$592 in 2010 and AS$28.975, ¥ 40.816 dan SIN$572 Rp195,336,097, US$28,975 and pada tahun 2009) 169.016.344 475.687.463 ¥40,816 and SIN$572 in 2009) PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia (Rp10.665.012 dan AS$15.800 (Rp10,665,012 and US$15,800 in 2010 pada tahun 2010 dan Rp445.081.140 and Rp445,081,140 and US$ 23,195 dan AS$23.195 pada tahun 2009) 152.722.812 663.114.046 in 2009) PT Bank Danamon Indonesia Tbk 137.207.689 385.029.540 PT Bank Danamon Indonesia Tbk Lain-lain di bawah Rp100.000.000 (Rp112.578.797 pada Others below Rp100,000,000 tahun 2010 dan Rp1.080.997.075 dan (Rp112,578,797 in 2010 and AS$475 pada tahun 2009) 112.578.797 1.085.466.148 Rp1,080,997,075 and US$475 in 2009) Jumlah kas dan bank 11.303.265.552 9.736.563.489 Total cash on hand and in banks
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
31
4. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued) Setara kas terdiri dari: Cash equivalents consist of: 2010 2009
Deposito berjangka Time deposits PT Bank Rakyat Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 5.000.000.000 - (Persero) Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 1.197.307.400 - PT Bank CIMB Niaga Tbk Jumlah deposito berjangka 6.197.307.400 - Total time deposit Jumlah kas dan setara kas 17.500.572.952 9.736.563.489 Total cash and cash equivalents
Tingkat suku bunga tahunan Interest rates per year deposito berjangka per tahun on time deposits Rupiah 6,00% - 7,00% - Rupiah
5. PIUTANG USAHA 5. ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE Akun ini merupakan piutang yang timbul dari
penjualan barang dagangan dan jasa serta jasa perbaikan dan perakitan kepada:
This account represents receivables arising from sale of merchandise and services, repairs and assembling services to:
2010 2009
Pihak ketiga Third parties Produk industrial 51.238.547.682 55.725.682.062 Industrial products Produk fotografi 77.010.550.929 37.468.540.958 Photographic products Produk telekomunikasi 1.306.814.286 11.584.213.422 Telecommunication products Produk mesin fotokopi 9.546.005.224 10.638.697.659 Photocopying machine products Produk elektronik dan magnetik - 6.569.687.123 Electronic and magnetic products Produk peralatan musik 19.042.100 111.947.252 Music equipment products Lain-lain 981.695.571 763.048.042 others
Jumlah pihak ketiga 140.102.655.792 122.861.816.518 Total third parties Cadangan kerugian penurunan nilai (3.286.173.359) (1.945.524.435) Allowance for impairment losses
Piutang usaha - bersih 136.816.482.433 120.916.292.083 Trade receivables - net
Termasuk dalam piutang usaha di atas adalah piutang dalam mata uang asing sebesar AS$280.403 pada tahun 2010 dan AS$1.976.236 dan ¥61.197.766 pada tahun 2009.
Included in the above trade receivables are receivables in foreign currencies amounting to US$280,403 in 2010 and US$1,976,236 and ¥61,197,766 in 2009.
Analisa umur piutang usaha adalah sebagai
berikut: The aging schedule of trade receivables is as
follows: 2010 2009
1 - 30 hari 62.928.187.658 56.298.898.192 1 - 30 days 31 - 60 hari 44.512.371.850 21.932.927.415 31 - 60 days 61 - 90 hari 9.014.674.483 14.036.044.121 61 - 90 days 91 - 120 hari 5.664.620.253 7.989.203.155 91 - 120 days lebih dari 120 hari 17.982.801.548 22.604.743.635 more than 120 days
Jumlah 140.102.655.792 122.861.816.518 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (3.286.173.359) (1.945.524.435) Allowance for impairment losses
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
32
Bersih 136.816.482.433 120.916.292.083 Net
5. PIUTANG USAHA (lanjutan) 5. ACCOUNTS RECEIVABLE – TRADE (continued)
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The changes in the allowance for impairment losses are as follows:
2010 2009
Saldo awal 1.945.524.435 7.816.368.609 Beginning balance Pengurangan penyisihan atas Deduction of allowance for anak perusahaan yang dijual - (6.897.959.215) disposed subsidiary Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan 1.550.060.817 1.458.707.156 Provision during the year Penghapusan piutang selama tahun berjalan (209.411.893) (431.592.115) Receivables written-off during the year
Saldo akhir 3.286.173.359 1.945.524.435 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the individual receivable accounts at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
Piutang usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan (MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
The Company and Subsidiary’s (MPRI) trade receivables are pledged as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
6. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES
a. Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, terutama yang berhubungan dengan transaksi penjualan dan pembelian berdasarkan pada tingkat harga yang disepakati. Penjualan kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp5.312.716.200 dan Rp211.069.163 atau 0,72% dan 0,02% dari jumlah penjualan bersih masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo piutang dari transaksi penjualan tersebut berjumlah Rp123.345.000 dan Rp250.424.291 atau 0,02% dan 0,03% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan dalam akun “Piutang Hubungan Istimewa - Bersih” pada neraca konsolidasi. Pembelian dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah Rp145.619.513 dan Rp1.410.997.126 atau 0,02% dan 0,25% dari jumlah pembelian masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009. Saldo hutang dari transaksi pembelian tersebut berjumlah Rpnil dan Rp2.764.140.129 atau 0% dan 0,12% dari jumlah kewajiban masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai “Hutang Usaha - Pihak yang Mempunyai
a. The Company and Subsidiaries in their regular conduct of business are engaged in transactions with related parties principally consisting of sales and purchases which are made at agreed prices. Sales to these related parties amounted to Rp5,312,716,200 and Rp211,069,163 or 0.72% and 0.02%, respectively, of total net sales in 2010 and 2009, respectively. The trade accounts receivable from related parties amounting to Rp123,345,000 and Rp250,424,291 or representing 0.02% and 0.03%, respectively, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Due from Related Parties - Net” in the consolidated balance sheets. Purchases from these related parties amounted to Rp145,619,513 and Rp1,410,997,126 or 0.02% and 0.25%, respectively, of total purchases in 2010 and 2009, respectively. The accounts payable to related parties amounting to Rpnil and Rp2,764,140,129 or representing 0% and 0.12% of total liabilities as of December 31, 2010 and 2009, respectively, are shown as “Accounts Payable - Related Parties” in the consolidated balance sheets (Note 15).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33
Hubungan Istimewa” pada neraca konsolidasi (Catatan 15).
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
6. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)
b. Perusahaan dan Anak Perusahaan memberikan pinjaman tanpa bunga kepada direksi dan karyawan yang dilunasi melalui pemotongan gaji bulanan berjumlah Rp45.485.571 dan Rp71.183.098 atau 0,01% dan 0,01% dari jumlah aset masing-masing pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009. Pinjaman ini disajikan dalam akun “Pinjaman Direksi dan Karyawan” pada neraca konsolidasi.
b The Company and Subsidiaries have granted non-interest bearing loans to directors and employees, which are repayable through monthly salary deductions amounting to Rp45,485,571 and Rp71,183,098 or representing 0.01% and 0.01%, of total assets as of December 31, 2010 and 2009, respectively. These loans are shown as “Loans to Officers and Employees” in the consolidated balance sheets.
c. Satu Anak Perusahaan (MPI) menyewakan tanah, bangunan dan prasarana, serta inventaris, yang disajikan dalam akun “Aset Disewakan” pada neraca konsolidasi, kepada PT Hasta Prima Industry, pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009 (Catatan 12). Penghasilan sewa yang diperoleh tersebut berjumlah Rp197.331.054 dan Rp34.500.000 atau 0,09% dan 0,51% dari jumlah pendapatan (beban) lain-lain masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009, yang disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan (Beban) Lain-lain - Penghasilan Sewa” pada laporan laba rugi konsolidasi.
c. A Subsidiary (MPI) rents land, building and improvements, furniture and fixtures, which are disclosed as “Leased Property” in the consolidated balance sheets, to PT Hasta Prima Industry, a related party in 2009 (Note 12). The rent income earned, amounting to Rp197,331,054 and Rp34,500,000 or 0.09% and 0.51% of total other income (charges) in 2010 and 2009, respectively, are shown as part of “Other Income (Charges) - Rental Income” in the consolidated statements of income.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The nature of relationships with related parties is as follows:
Sifat hubungan dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/
Relationship with the Company and/or Subsidiaries
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa/ Related parties
(i) Pemegang saham Perusahaan/
Company’s stockholder PT Inti PutraModern/
PT Inti PutraModern (ii)
Memiliki sebagian direksi dan komisaris yang sama dengan Perusahaan dan/atau Anak Perusahaan/ Partly under the same directors and commissioners with the Company and/or Subsidiaries
PT Linda Utomo Perkasa/ PT Linda Utomo Perkasa
(iii)
Seluruh atau sebagian sahamnya dimiliki oleh PT Inti PutraModern, pemegang saham utama Perusahaan/ All or a portion of the shares are owned by PT Inti PutraModern, the Company’s main shareholder
PT Fajarina Unggul Industry dan PT Modernland Realty Tbk/ PT Fajarina Unggul Industry and PT Modernland Realty Tbk
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34
6. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-
PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)
6. TRANSACTIONS AND BALANCES WITH RELATED PARTIES (continued)
Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan jumlah di atas Rp1 miliar adalah sebagai berikut:
Transactions with related parties involving amounts of more than Rp1 billion are summarized as follows:
2010 2009
Pembelian barang dagangan dan bahan pembantu: Purchases of merchandise and supplies: PT Fajarina Unggul Industry 145.619.513 1.410.997.126 PT Fajarina Unggul Industry
Jumlah 145.619.513 1.410.997.126 Total
Rincian saldo piutang yang timbul dari transaksi di luar usaha pokok dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut:
The balances of accounts with related parties resulting from non-trade transactions are shown below:
2010 2009
Aset lancar Current assets PT Fajarina Unggul Industry 246.690.000 246.690.000 PT Fajarina Unggul Industry Lain-lain - 3.734.291 Others
Jumlah 246.690.000 250.424.291 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (123.345.000) - Allowance for impairment losses
Piutang hubungan istimewa - bersih 123.345.000 250.424.291 Due from related parties-net Persentase dari jumlah aset 0,02% 0,03% Percentage to total assets
Piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan
istimewa merupakan piutang yang timbul dari transaksi pembayaran pinjaman bank, sewa dan pembayaran biaya-biaya tertentu dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
The due from related parties represent receivables for bank loan repayment, rent transactions and payments of certain expenses of related parties.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang usaha.
Based on the assessment of the status of the due from related parties at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35
7. PIUTANG LAIN-LAIN 7. OTHER RECEIVABLES Piutang lain-lain terdiri dari: Other receivables consist of: 2010 2009
PT Honoris Industry 35.406.620.153 50.503.080.403 PT Honoris Industry Fuji Film Corporation 14.385.600.000 - Fuji Film Corporation PT Hasta Prima Industry 8.998.797.459 6.276.539.996 PT Hasta Prima Industry First Modern 2.987.736.992 3.123.648.952 First Modern PT Multi Indo Citra 1.944.223.411 1.532.508.912 PT Multi Indo Citra MG International 688.805.905 796.279.640 MG International Penjualan Anak Perusahaan Disposal of Subsidiary PT Buana Graha Utama (Catatan 3) - 30.000.000.000 PT Buana Graha Utama (Note 3) Lain-lain (di bawah Rp500.000.000) 1.947.020.658 1.182.087.661 Others (below Rp500,000,000)
Jumlah 66.358.804.578 93.414.145.564 Total Cadangan kerugian penurunan nilai (8.237.603.285) - Allowance for impairment losses
Piutang lain-lain - bersih 58.121.201.293 93.414.145.564 Other receivables, net
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang tersebut.
Based on the assessment of the status of the receivable at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for impairment losses is sufficient to cover possible losses from non-collection of the accounts.
8. PERSEDIAAN 8. INVENTORIES Persediaan terdiri dari: Inventories consist of: 2010 2009
Produk fotografi 42.488.487.801 79.486.222.351 Photographic products Produk industrial 22.241.818.216 19.545.948.306 Industrial products Produk telekomunikasi (kartu telepon) 10.324.329.702 16.962.143.439 Telecommunication products (phone card) Mesin fotocopy 6.903.896.030 11.865.208.732 Photocopy machines Produk elektronik dan magnetik 3.537.497.448 7.268.743.143 Electronic and magnetic products Produk peralatan musik 133.612.703 134.563.466 Music equipment products Bahan pembungkus 591.202.558 1.689.708.445 Packaging materials Toko kelontong Convenience store - Kelontong 11.193.593.272 - Groceries - - Item khusus 1.788.772.909 - Special item - Suku cadang untuk reparasi - 1.071.366.902 Spareparts for reparation Produk E-Moto (motor elektrik) - 273.942.649 E-Moto products (electric bike) Lain-lain 6.969.545.948 5.055.152.845 Others
Sub-jumlah 106.172.756.587 143.353.000.278 Sub-total Persediaan dalam perjalanan 13.938.605.558 26.521.375.945 Inventories in transit
Jumlah persediaan 120.111.362.145 169.874.376.223 Total inventories Less allowance for inventory Dikurangi penyisihan persediaan usang (410.678.587) (232.577.818) obsolescence
Persediaan - bersih 119.700.683.558 169.641.798.405 Inventories - net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36
8. PERSEDIAAN (lanjutan) 8. INVENTORIES (continued) Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp122.759.068.879. Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan dan satu Anak Perusahaan (MPI) memiliki uang muka pembelian persediaan sebesar Rp91.370.751.625 yang dicatat sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka dan Uang Muka” dalam neraca konsolidasi.
As of December 31, 2010, the Company has advances for purchase of inventory amounting to Rp122,759,068,879. As of December 31, 2009, the Company and a Subsidiary (MPI) have advances for purchase of inventory amounting to Rp91,370,751,625 and presented as part of “Prepaid Expenses and Advance Payments” in the consolidated balance sheets.
Perubahan penyisihan persediaan usang adalah
sebagai berikut: The changes in the allowance for inventory
obsolescence are as follows: 2010 2009
Saldo awal 232.577.818 1.185.453.179 Beginning balance Penyisihan selama tahun berjalan 1.639.176.937 - Provision during the year Penghapusan selama tahun berjalan (1.461.076.168) (952.875.361) Write-off during the year
Saldo akhir 410.678.587 232.577.818 Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun persediaan pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang dibentuk adalah cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan usang.
Based on the review of the status of the inventories at the end of the year, management is of the opinion that the allowance for inventories obsolescence is sufficient to cover possible losses on inventory obsolescence.
Persediaan milik Perusahaan dan Anak
Perusahaan (MPRI) masing-masing digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
The Company’s and Subsidiary’s (MPRI) inventories are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko
kerugian kebakaran atau pencurian berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp97.661.616.000, dimana Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.
The inventories are covered by insurance against losses from fire or theft under blanket policies amounting to Rp97,661,616,000, which in management’s opinions is adequate to cover possible losses from such risks.
9. UANG MUKA INVESTASI SAHAM 9. ADVANCE FOR INVESTMENT IN SHARES OF
STOCK Akun ini merupakan uang muka untuk pembelian
atas saham PT Swadaya Mitra Lestari sejumlah 6.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp6.000.000.000 pada harga pembelian sebesar Rp6.826.655.998 yang telah dibayar pada tahun 2010. Uang muka ini disajikan sebagai “Uang Muka Investasi Saham” dalam neraca konsolidasi, sambil menunggu penyelesaian akta notarial untuk pemindahan saham.
This account represents advances for the purchase of shares of stock in PT Swadaya Mitra Lestari totalling 6,000,000 shares with nominal value amounting to Rp6,000,000,000 at a purchase price of Rp6,826,655,998 which had been paid in 2010. The advance is presented as “Advance for Investment in Shares of Stock” in the consolidated balance sheet, pending the completion of the notarial deed for the transfer of shares.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37
10. ASET TETAP 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT Aset tetap terdiri dari: Property, plant and equipment consist of:
Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Additions/ Deductions/ Ending 2010 Balances Reclassifications Reclassifications Balances 2010
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 18.216.482.746 46.500.000.000 3.507.902.688 61.208.580.058 Land Bangunan dan prasarana 53.496.861.271 2.121.812.364 5.555.721.461 50.062.952.174 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 191.245.609.674 2.645.774.216 3.274.248.325 190.617.135.565 Machinery and equipment Inventaris 267.918.461.120 40.275.570.249 42.888.195.419 265.305.835.950 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 21.659.308.350 694.010.000 1.518.976.989 20.834.341.361 Transportation equipment
Jumlah 552.536.723.161 92.237.166.829 56.745.044.882 588.028.845.108 Total Aset dalam Penyelesaian Construction In Progress Inventaris 15.334.579.573 9.384.591.084 12.113.589.373 12.605.581.284 Furniture and fixtures Sewa Pembiayaan Finance leases Mesin dan peralatan - 5.882.927.314 - 5.882.927.314 Machinery and equipment
Jumlah Nilai Tercatat 567.871.302.734 107.504.685.227 68.858.634.255 606.517.353.706 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 34.943.212.718 3.903.975.065 6.260.940.121 32.586.247.662 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 160.783.819.024 8.665.811.538 3.675.327.126 165.774.303.436 Machinery and equipment Inventaris 209.447.909.594 23.771.762.386 23.565.537.048 209.654.134.932 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 21.153.826.101 3.695.308.729 4.841.491.296 20.007.643.534 Transportation equipment
Jumlah 426.328.767.437 40.036.857.718 38.343.295.591 428.022.329.564 Total Sewa Pembiayaan Finance leases Mesin dan peralatan - 641.499.337 - 641.499.337 Machinery and equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan 426.328.767.437 40.678.357.055 38.343.295.591 428.663.828.901 Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat 141.542.535.297 177.853.524.805 Carrying Value
Pengurangan Saldo Awal Anak Perusahaan/ Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Awal/ Deduction of Reklasifikasi/ Reklasifikasi/ Saldo Akhir/ Beginning Subsidiary`s Additions/ Deductions/ Ending 2009 Balances Beginning Balances Reclassifications Reclassifications Balances 2009
Nilai Tercatat Carrying Value Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 23.622.171.843 6.099.189.086 4.269.738.000 3.576.238.011 18.216.482.746 Land Bangunan dan prasarana 87.340.692.742 27.693.307.679 530.262.000 6.680.785.792 53.496.861.271 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 371.126.034.142 179.894.883.996 1.205.279.108 1.190.819.580 191.245.609.674 Machinery and equipment Inventaris 275.284.901.264 13.200.022.949 17.042.487.646 11.208.904.841 267.918.461.120 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 29.330.403.791 3.336.222.659 270.300.000 4.605.172.782 21.659.308.350 Transportation equipment Jumlah 786.704.203.782 230.223.626.369 23.318.066.754 27.261.921.006 552.536.723.161 Total Aset dalam Penyelesaian Construction In Progress Inventaris 7.952.432.495 - 15.334.579.573 7.952.432.495 15.334.579.573 Furniture and fixtures
Sewa Pembiayaan Finance leases Alat-alat pengangkutan 974.600.000 704.300.000 - 270.300.000 - Transportation equipment
Jumlah Nilai Tercatat 795.631.236.277 230.927.926.369 38.652.646.327 35.484.653.501 567.871.302.734 Total Carrying Value
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 51.849.617.920 16.249.086.183 2.113.913.368 2.771.232.387 34.943.212.718 Buildings and improvements Mesin dan peralatan 318.357.397.846 164.946.109.998 8.960.367.606 1.587.836.430 160.783.819.024 Machinery and equipment Inventaris 210.013.132.613 12.614.132.463 18.078.717.352 6.029.807.908 209.447.909.594 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 26.699.836.227 2.142.866.505 520.378.243 3.923.521.864 21.153.826.101 Transportation equipment
Jumlah 606.919.984.606 195.952.195.149 29.673.376.569 14.312.398.589 426.328.767.437 Total Sewa Pembiayaan Finance leases Alat-alat pengangkutan 369.009.000 222.596.483 67.574.984 213.987.501 - Transportation equipment
Jumlah Akumulasi Penyusutan 607.288.993.606 196.174.791.632 29.740.951.553 14.526.386.090 426.328.767.437 Total Accumulated Depreciation
Nilai Tercatat 188.342.242.671 141.542.535.297 Carrying Value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Penambahan aset tetap terdiri dari: Additions to property, plant and equipment consist
of: 2010 2009
Pembelian 81.271.426.016 22.408.567.079 Purchases Perolehan aset melalui: Additional properties from: Pembiayaan konsumen 10.965.740.813 - Consumer finance Aset sewa pembiayaan 5.882.927.314 - Assets under finance lease Realisasi laba antar perusahaan Realization of intercompany profit of atas penjualan aset tetap disposal property, plant and Anak Perusahaan - 639.199.675 equipment of Subsidiary Penambahan/reklasifikasi dari: Addition/reclassifications from: Aset dalam penyelesaian 9.384.591.084 15.334.579.573 Construction in progress Aset sewa pembiayaan - 270.300.000 Assets under finance lease
Jumlah 107.504.685.227 38.652.646.327 Total
Pengurangan aset tetap termasuk penjualan aset
tetap sebagai berikut: The deductions from property, plant and equipment
include the sale of the following:
2010
Laba (Rugi) Penjualan Aset Tetap/ Gain (Loss) Harga Jual Bersih/ on Sale of Net Nilai Buku/ Property, Plant Selling Price Book Value and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana 39.649.593.291 4.957.266.482 34.692.326.809 Land, building and improvements Mesin dan peralatan 2.705.422.414 2.940.461.866 (235.039.452) Machinery and equipment Inventaris 711.507.622 658.952.257 52.555.365 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 376.852.728 30.799.830 346.052.898 Transportation equipment Jumlah 43.443.376.055 8.587.480.435 34.855.895.620 Total
2009
Laba Penjualan Aset Tetap/ Gain Harga Jual Bersih/ on Sale of Net Nilai Buku/ Property, Plant Selling Price Book Value and Equipment Tanah, bangunan dan prasarana 15.436.670.545 7.509.157.012 7.927.513.533 Land, building and improvements Mesin dan peralatan 69.638.041 32.903.029 36.735.012 Machinery and equipment Inventaris 7.105.358 - 7.105.358 Furniture and fixtures Alat-alat pengangkutan 1.389.270.520 111.448.959 1.277.821.561 Transportation equipment Porsi PT Honoris Industry 6.980.199.988 1.993.439.799 4.986.760.189 PT Honoris Industry’s portion Jumlah 23.882.884.452 9.646.948.799 14.235.935.653 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Pembebanan penyusutan aset tetap adalah sebagai berikut:
Depreciation of property, plant and equipment charged to operations is as follows:
2010 2009
Beban pabrikasi 7.642.115.971 18.203.421.755 Factory overhead Beban usaha (Catatan 21) 17.627.181.932 21.152.109.312 Operating expenses (Note 21)
Jumlah 25.269.297.903 39.355.531.067 Total
Tanah atas nama Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada berbagai tanggal sampai dengan tanggal 29 Desember 2029 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land under the name of the Company and Subsidiaries consist of Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on various dates up to December 29, 2029 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry dates.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2010 and 2009.
Tanah, bangunan dan aset tetap tertentu milik Perusahaan dan dua Anak Perusahaan (MPI dan MPRI) digunakan sebagai jaminan atas fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari berbagai kreditur (Catatan 14 dan 17).
Land, buildings, and certain property, plant and equipment owned by the Company and two Subsidiaries (MPI and MPRI) are used as collateral to the credit facilities obtained from various creditors (Notes 14 and 17).
Pada tanggal 31 Desember 2010, aset tetap dan aset disewakan (Catatan 12), kecuali tanah, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp127.151.864.813, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian dari risiko kebakaran dan risiko lainnya.
As of December 31, 2010, property, plant and equipment and leased property (Note 12), except for land, are covered by insurance against losses from fire and other risks under blanket policies for Rp127,151,864,813, which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses from such risks.
Anak Perusahaan (MPRI) mengadakan perjanjian sewa pembiayaan untuk mesin dan peralatan dengan berbagai jangka waktu yang akan berakhir pada berbagai tanggal di tahun 2010 sampai dengan 2013. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
A Subsidiary (MPRI) has lease commitments covering certain machinery and equipment with several lease terms and expiring on different dates in 2010 up to 2013. The future minimum lease payments required under the lease agreements are as follows:
2010
Tahun Years 2011 2.050.012.702 2011 2012 1.971.893.831 2012 2013 559.970.500 2013
Jumlah 4.581.877.033 Total Dikurangi bunga yang belum jatuh tempo (836.277.509) Less amount applicable to interest
Hutang sewa pembiayaan 3.745.599.524 Obligations under finance lease Dikurangi bagian jatuh tempo dalam Satu tahun (1.503.677.086) Less current maturities
Bagian jangka panjang 2.241.922.438 Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
40
10. ASET TETAP (lanjutan) 10. PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT (continued)
Perusahaan dan MPRI mengadakan perjanjian
pembiayaan konsumen atas alat pengangkutan. Kewajiban tersebut dijamin dengan alat-alat pengangkutan yang dibiayai. Pembayaran sewa minimum di masa yang akan datang berdasarkan Perjanjian tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and MPRI have consumer financing agreements for the acquisition of transportation equipment. The liability is collateralized by the transportation equipment being financed. The schedule of payments under the agreement is as follows:
2010 2009
Tahun Years 2010 - 8.445.812.055 2010 2011 9.147.296.190 4.168.272.800 2011 2012 3.709.595.380 750.777.300 2012 2013 1.465.046.363 - 2013
Jumlah 14.321.937.933 13.364.862.155 Total Dikurangi beban keuangan (2.025.972.828) (2.060.425.250) Less finance charges
Jumlah pembayaran minimum 12.295.965.105 11.304.436.905 Total minimum payment Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun (7.725.940.140) (6.918.188.150) Less current maturities
Bagian jangka panjang 4.570.024.965 4.386.248.755 Long-term portion
11. SELISIH LEBIH BIAYA PEROLEHAN
PENYERTAAN ATAS ASET BERSIH ANAK PERUSAHAAN
11. EXCESS OF COST OF INVESTMENTS OVER THE EQUITY IN NET ASSETS OF SUBSIDIARIES
Selisih lebih biaya perolehan penyertaan atas aset
bersih Anak Perusahaan terdiri dari: Excess of cost of investments over the equity in net
assets of Subsidiaries consist of: 2010 2009
Harga perolehan 51.012.216.443 51.012.216.443 Acquisition cost
Akumulasi amortisasi Accumulated amortization Saldo awal 47.852.295.781 41.788.304.228 Beginning balance Amortisasi selisih lebih Amortization of excess of cost biaya perolehan penyertaan of investments over the equity atas aset bersih Anak Perusahaan 1.425.113.017 2.746.312.530 in net assets of Subsidiaries Goodwill yang belum diamortisasi - 3.317.679.023 Unamortized goodwill
Saldo akhir 49.277.408.798 47.852.295.781 Ending balance
Nilai tercatat 1.734.807.645 3.159.920.662 Carrying value
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41
12. ASET DISEWAKAN 12. LEASED PROPERTY Aset disewakan terdiri dari: Leased property consists of:
2010
Saldo Awal/ Penambahan Beginning (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Balances Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Cost Tanah 176.269.500 - 176.269.500 Land Bangunan dan prasarana 1.990.522.506 - 1.990.522.506 Buildings and improvements Mesin dan peralatan - 19.070.941.622 19.070.941.622 Machinery and equipment Jumlah Biaya Perolehan 2.166.792.006 19.070.941.622 21.237.733.628 Total Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan prasarana 1.984.397.611 1.790.785 1.986.188.396 Buildings and improvements Mesin dan peralatan - 10.246.844.808 10.246.844.808 Machinery and equipment Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.984.397.611 10.248.635.593 12.233.033.204 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 182.394.395 9.004.700.424 Carrying Value
2009
Saldo Awal/ Penambahan Beginning (Pengurangan)/ Saldo Akhir/ Balances Additions (Deduction) Ending Balances Biaya Perolehan Cost Tanah 176.269.500 - 176.269.500 Land Bangunan dan prasarana 1.990.522.506 - 1.990.522.506 Buildings and improvements Jumlah Biaya Perolehan 2.166.792.006 - 2.166.792.006 Total Cost
Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Bangunan dan prasarana 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Buildings and improvements Jumlah Akumulasi Penyusutan 1.967.952.303 16.445.308 1.984.397.611 Total Accumulated Depreciation Nilai Tercatat 198.839.703 182.394.395 Carrying Value
Properti di atas disewa oleh PT Honoris Industry, pihak ketiga dan PT Hasta Prima Industry (pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada tahun 2009).
The above properties are being leased by PT Honoris Industry, a third party and PT Hasta Prima Industry (a related related party in 2009).
Beban penyusutan aktiva disewakan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar Rp5.492.787.668 dan Rp16.445.308 (Catatan 21).
For the years ended December 31, 2010 and 2009, depreciation on leased property charged to operations amounted to Rp5,492,787,668 and Rp16,445,308, respectively (Note 21).
Tanah yang disewakan atas nama satu Anak Perusahaan (MPI) merupakan Hak Guna Bangunan yang akan jatuh tempo pada tanggal 21 November 2025 dan manajemen berpendapat hak tersebut dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo.
The title on the leased land which is under the name of a Subsidiary (MPI) represents Right to Use (Hak Guna Bangunan) and will expire on November 21, 2025 and, in management’s opinion, can be renewed at the expiry date.
Berdasarkan penilaian manajemen Perusahaan
dan Anak Perusahaan, tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai asset disewakan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.
Based on the assessment of the management of the Company and Subsidiaries, there are no events or changes in circumstances that indicate any impairment in the value of leased property as of December 31, 2010 and 2009.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42
13. ASET LAIN-LAIN 13. OTHER ASSETS
Aset lain-lain terdiri dari: Other Assets consist of:
2010 2009 Uang muka ke PT Kartika Naya 3.433.814.771 24.539.520.825 Advance to PT Kartika Naya Uang muka ke PT Prima Logistik Advance to PT Prima Logistik Distribusi Utama - 16.342.534.775 Distribusi Utama Lain-lain 518.567.407 1.547.020.448 Others
Jumlah 3.952.382.178 42.429.076.048 Total
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK 14. SHORT-TERM BANK LOANS Hutang bank jangka pendek merupakan pinjaman
dari: Short-term bank loans consist of:
2010 2009 PT Bank CIMB Niaga Tbk 117.832.178.917 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 15.000.000.000 10.000.000.000 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank ICBC Indonesia - 76.891.400.000 PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Mayapada Internasional Tbk - 63.000.000.000 PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 40.000.000.000 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk Jumlah 132.832.178.917 189.891.400.000 Total
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pinjaman Transaksi Khusus Pada tanggal 7 Oktober 2010, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan Bank CIMB Niaga atas fasilitas transaksi khusus dengan nilai maksimum sebesar Rp145.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Pinjaman tersebut digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) dan PT Bank ICBC Indonesia dan sebagai jaminan pembayaran atas Letter of Credit Perusahaan yang masih memiliki saldo (one shoot transaction), untuk impor bahan baku, barang dagangan, persediaan mesin fotokopi dan barang lainnya yang bukan barang modal, dan untuk pelunasan hutang sight L/C dari bank ICBC yang diterbitkan sebelum penandatanganan perjanjian, serta digunakan untuk pembelian bahan baku dan barang dagangan lokal. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 12,5% per tahun.
Specific Transaction Loan
On October 7, 2010, the Company entered into a loan agreement with Bank CIMB Niaga for specific transaction facility with a maximum amount of Rp145.000.000.000 and with repayment term of twelve (12) months. After the agreement was signed, this loan will be used for the refinancing of loan facility obatained from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MPRI) and PT Bank ICBC Indonesia, and to guarantee the payment of the Company’s Letter of Credit which is still outstanding (one shoot transaction), to import raw material, goods for sales, photocopy machines inventory, and other goods which are not part of capital goods, and for the settlement sight L/C from ICBC which is released before the signing off of the agreement and also used for the purchase of local raw materials and goods. The loan bears interest rate of 12.5% per annum.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan hak tanggungan peringkat 1 atas tanah dan bangunan sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia atas piutang usaha, dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, accounts receivable fiduciary and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (lanjutan) PT Bank CIMB Niaga Tbk (continued)
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan kepada pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, property or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp117.832.178.917.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp117,832,178,917.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 25 Nopember 2010, Perusahaan
memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp15.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 12,5% per tahun.
On November 25, 2010, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with a maximum amount of Rp15,000,000,000 with term of twelve (12) months. The interest rate is 12.5% per annum.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, Perusahaan
memperoleh surat penawaran putusan kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, dengan fasilitas kredit modal kerja dan plafond sebesar Rp10.000.000.000 dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 14% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit.
On October 21, 2009, the Company obtained an offering letter from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, for working capital facility with maximum amount of Rp10,000,000,000 with term twelve (12) months. The interest rate is 14% per annum, provision fee of 1% per annum and administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit.
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
Perusahaan telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010 and 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Rakyat Indonesia (Persero)Tbk.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia PT Bank ICBC Indonesia
Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) Pada tanggal 8 April 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD I) dan Line Letter of Credit (sight L/C) dan plafond sebesar Rp20.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk modal kerja Perusahaan. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 16,5% per tahun, biaya provisi sebesar 1% per tahun, biaya administrasi sebesar Rp3.000.000 dari plafond kredit dan Opening Sight Letter of Credit sebesar 0,25% dari nominal Letter of Credit.
Fixed on Loan Demand (PTD I)
On April 8, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD I) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of Rp20,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The loan bears interest rate of 16.5% per annum, provision fee of 1% per annum, administration fee amounting to Rp3,000,000 from the credit limit, and Opening Sight Letter of Credit in the amount of 0.25% from nominal Letter of Credit.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp24.969.000.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp24,969,000,000.
PTD II Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan
menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD II) dengan plafond sebesar Rp25.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh bank. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 15,5% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dan biaya administrasi 1% dari plafond kredit. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
PTD II On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD II) with maximum amount of Rp25,000,000,000 and with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. The loan bears interest rate of 15.5% per annum, commission fee of 1% per annum, administration fee 1% from the credit limit. This loan is secured by some parcels of land owned by the Company and some related parties located in Jakarta, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang
atas fasilitas ini adalah sebesar Rp20.000.000.000. As of December 31, 2009, the outstanding balance
under this facility amounted to Rp20,000,000,000.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued) PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD III
Pada tanggal 10 Juni 2009, Perusahaan menandatangani perjanjian kredit dengan ICBC dengan fasilitas Pinjaman Tetap on Demand (PTD III) dengan plafond sebesar AS$2.500.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan yang digunakan untuk tujuan modal kerja Perusahaan. Perjanjian kredit ini dimulai sejak tanggal 15 Juni 2009 sampai dengan tanggal 15 Juni 2010 dan dapat diperpanjang atas permintaan tertulis dari Perusahaan dengan persetujuan dan syarat yang ditentukan oleh Bank. Fasilitas ini dapat pula digunakan untuk pembukaan fasilitas Sight Letter of Credit (L/C) dan fasilitas PTD ini akan diblokir apabila digunakan untuk pembukaan Sight L/C. Pinjaman tersebut dikenakan bunga sebesar 7% per tahun, biaya komisi sebesar 1% per tahun dari plafond kredit. Perusahaan dikenakan biaya penerbitan 0,125% dari setiap Sight Letter of Credit yang dikeluarkan. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyau hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
PTD III
On June 10, 2009, the Company entered into a loan agreement with ICBC for fixed loan on demand (PTD III) and Line Letter of Credit (Sight L/C) with maximum amount of USD2,500,000, with repayment term of twelve (12) months which will be used as Company`s working capital. The credit agreement shall be effective for (one) year since June 15, 2009 until June 15, 2010, and can be extended upon written request of the Company under the approval and terms specified by the Bank. This facility can also be used for the opening of Sight Letter of Credit (L/C) facility and the PTD will be blocked when used for the opening of sight L/C. The loan bears interest of 7% per annum, commission fee of 1% per annum from the credit limit. The Company shall be charged with issuance fee of 0.125 % of each of Sight Letter of Credit issued. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by the Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp23.067.600.000.
As of December 31, 2009, the outstanding balance under this facility amounted to Rp23,067,600,000.
PTD IV Pada tanggal 17 September 2009, Perusahaan
memperoleh Pinjaman Tetap on Demand (PTD IV) dari ICBC yang dapat dikonversikan menjadi fasilitas Letter of Credit Line dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan. Suku bunga sebesar 6% per annum, biaya penerbitan Letter of Credit sebesar 0,175% per tiga bulanan dan biaya provisi sebesar 1% per annum dari seluruh fasilitas.
PTD IV
On September 17, 2009, the Company obtained a fixed loan on demand (PTD IV) facility from ICBC which can be converted into Letter of Credit Line with maximum amount of USD1,000,000 with repayment term of twelve (12) months. The interest rate is 6% per annum, opening fee amount of 0.175% quarterly and provision fee 1% fixed from total facility.
Pada tanggal 6 Oktober 2009, Perusahaan melakukan konversi atas pinjaman tersebut menjadi Letter of Credit dengan plafond sebesar AS$1.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 12 (dua belas) bulan dan jatuh tempo pada tanggal 6 Oktober 2010. Biaya penerbitan Letter of Credit 0,175% dan biaya administrasi sebesar Rp3.000.000. Suku bunga sebesar 15,5% per tahun dan biaya provisi sebesar 1% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah berlokasi di Jakarta yang dimiliki Perusahaan dan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, jaminan dari Perusahaan dan dijamin dengan jaminan pribadi dari Direktur Utama Perusahaan, Sungkono Honoris.
On October 6, 2009, the Company converted the facility into Letter of Credit with maximum amount of USD1,000,000, with repayment term of twelve (12) months and will mature on October 6, 2010. Issuance fee of Letter of Credit 0.175% and administration fee amounting to Rp3,000,000. The interest rate is 15.5% per annum and provision fee 1% per annum. This loan is secured by some parcels of land located in Jakarta owned by Company and related parties, corporate guarantee from the Company and personal guarantee of President Director of the Company, Sungkono Honoris.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
46
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank ICBC Indonesia (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (continued)
PTD IV (lanjutan) PTD IV (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp8.854.800.000.
As of December 31, 2009, the balance outstanding under this facility amounted to Rp8,854,800,000.
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting sebagaimana disyaratkan oleh ICBC.
As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by ICBC.
Pada tahun 2010, seluruh fasilitas tersebut telah
dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These all facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Mayapada Internasional Tbk PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Pada tanggal 19 Maret 2009, anak perusahaan
yaitu MPRI dan MPI memperoleh fasilitas kredit berulang (revolving credit facility) dari PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta dengan nilai maksimum masing-masing sebesar Rp50.000.000.000 dan Rp15.000.000.000. Pinjaman ini digunakan untuk membiayai investasi dan tambahan modal kerja. Fasilitas ini dijamin dengan jaminan pribadi dari Henri Honoris dan Sungkono Honoris masing-masing sebesar-besarnya Rp4.875.000.000 dan Rp10.900.000.000. Fasilitas ini berlaku sampai dengan tanggal 19 Maret 2010 dengan tingkat bunga per tahun sebesar 16%.
On March 19, 2009, the subsidiary companies, MPRI and MPI obtained a promissory notes revolving facility from PT Bank Mayapada Internasional Tbk, Jakarta with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and Rp15,000,000,000, respectively. The loan proceeds are used as additional investment and working capital. These facilities are secured by a personal guarantee of Henri Honoris and Sungkono Honoris for a maximum amount of Rp4,875,000,000 and Rp10,900,000,000, respectively. These facilities are valid until March 19, 2010 with interest rate at 16% per year.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi.
Pinjaman milik MPRI telah dilunasi melalui pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010. MPRI’s loan had been fully paid through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 116 dan
117 tanggal 10 Oktober 2007, dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk berupa : a. Fasilitas Pinjaman Berulang (Revolving Loan)
dengan jumlah maksimum sebesar Rp40.000.000.000 untuk kebutuhan modal kerja dengan jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut.
b. Fasilitas Pinjaman Tetap (Fixed Loan sebesar Rp60.000.000.000 untuk kebutuhan investasi dalam jangka waktu 60 (enam puluh) bulan, termasuk waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut. Hutang ini disajikan dalam ”Hutang Bank Jangka Panjang” dalam neraca Konsolidasi (Catatan 17)
Based on the Credit Agreement No.116 and 117 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., M.Si., dated October 10, 2007, the Company obtained loan facilities from PT Bank Artha Graha Internasional Tbk which consisted of : a. Revolving Loan facility with a maximum
amount of Rp40,000,000,000 for working capital, with a period of twelve (12) months after the agreement was signed.
b. Fixed Loan facility amounting to Rp60.000.000.000 for investment purposes with a period of sixty (60) months including grace period of twelve (12) months after the agreement was signed. This loan is presented in “Long Term Loans” in te consolidated balance sheet (Note 17).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47
14. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 14. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (lanjutan)
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (continued)
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit,
jangka waktu berlakunya fasilitas Pinjaman Berulang sebesar Rp40.000.000.000 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 10 Oktober 2010.
Based on the Credit Amendment Agreement, the term of Revolving Loan facility amounting to Rp40,000,000,000 has been extended up to October 10, 2010.
Pinjaman-pinjaman tersebut dikenakan suku bunga
tahunan berkisar antara 15,50% sampai dengan 18,50% pada tahun 2009 dan dijamin dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik, yang terletak di
Jalan Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Tanah dan bangunan pabrik yang terletak di
Jalan Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor.
c. Pemberian Jaminan Pribadi (Personal Guarante) atas nama Sungkono Honoris.
These loans bear annual interest at rates ranging from 15.50% up to 18.50% in 2009 and are cross collateralized by: a. Land and factory building located in Jalan
Rungkut Industri Raya No. 21, Surabaya. b. Land and factory building located in Jalan
Raya Sukabumi Km. 2, Telukpinang, Ciawi, Bogor.
c. Personal Guarantee from Sungkono Honoris.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan untuk, antara lain:
a. Menerima fasilitas kredit dari bank lain b. Mengikatkan diri sebagai penjamin c. Membuka usaha selain yang sudah ada d. Membubarkan Perusahaan e. Mengeluarkan saham-saham baru.
Without the written permission of the bank, the Company cannot, among others:
a. Obtain credit facility from other banks b. Give any guarantees c. Enter into new business d. Liquidate the Company e. Issue new shares.
Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo fasilitas
Pinjaman Berulang adalah sebesar Rp40.000.000.000 dan saldo fasilitas pinjaman tetap adalah sebesar Rp42.500.000.000 (Catatan 17).
As of December 31, 2009, the balance of the Revolving Loan facility amounted to Rp40,000,000,00) and the Fixed Loan facility amounted to Rp42,500,000,000 (Note 17).
Pada tanggal 31 Desember 2009, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Artha Graha Internasional Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2009, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank Artha Graha Internasional Tbk.
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui
pembiayaan kembali dari pinjaman yang diperoleh dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.
These facilities were fully paid in 2010 through refinancing loan obtained from PT Bank CIMB Niaga Tbk.
15. HUTANG USAHA 15. ACCOUNTS PAYABLE Akun ini merupakan hutang kepada pemasok luar
negeri dan lokal untuk transaksi pembelian barang dagang dan transaksi lainnya dengan rincian sebagai berikut:
This account represents payable to foreign and local suppliers for purchases of merchandise and other transactions as follows:
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
48
15. HUTANG USAHA (lanjutan) 15. ACCOUNTS PAYABLE (continued)
2010 2009 Pihak ketiga Third parties Pemasok luar negeri Foreign suppliers (AS$3.819.285, ¥45.852.660, (US$3,819,285, ¥45,852,660, Sin$517.691, €295, dan £7.852 Sin$517,691, €295, £7,852 in 2010 pada tahun 2010 dan AS$10.563.703, and US$10,563,703, ¥176,928,333, ¥176.928.333, Sin$617.266, €208 dan Sin$617,266,€208,
£1.940 pada tahun 2009) 41.436.149.395 70.514.812.311 and £1,940 in 2009) Pemasok lokal 58.842.643.701 66.927.029.389 Local suppliers Jumlah pihak ketiga 100.278.793.096 137.441.841.700 Total third parties
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 6) Related parties (Note 6) Pemegang saham - 2.000.000.000 Shareholders Lain-lain - 764.140.129 Others
Jumlah pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa - 2.764.140.129 Total related parties
Jumlah hutang 100.278.793.096 140.205.981.829 Total accounts payable
Akun-akun tersebut di atas merupakan hutang dari pembelian produk fotografi Fuji, bingkai, baterai, kartu telepon, bahan pembungkus, produk elektronik, kamera digital, album foto, bahan pangan, item khusus, suku cadang dan lain-lain.
The above accounts represent liabilities for purchases of Fuji's photographic products, frames, battery, phone card, packing materials, electronic products, digital camera, photo album, groceries, special items, spareparts and others.
Pemasok utama Perusahaan dan Anak
Perusahaan tertentu adalah Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang. Perusahaan dan Anak Perusahaan tertentu membeli produk Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang melalui Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
The main supplier of the Company and certain Subsidiaries is Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan. The Company and certain Subsidiaries purchase products from Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan through Tai Fung Trading Co., Hong Kong.
Analisa umur hutang adalah sebagai berikut: The aging schedule of accounts payables is as
follows: 2010 2009 Belum jatuh tempo 41.125.418.787 46.758.533.510 No overdue 1 - 30 hari 17.211.513.361 7.532.037.865 1 - 30 days 31 - 60 hari 6.042.839.109 2.912.920.010 31 - 60 days 61 - 90 hari 1.265.007.041 5.404.855.735 61 - 90 days lebih dari 90 hari 34.634.014.798 77.597.634.709 more than 90 days Jumlah 100.278.793.096 140.205.981.829 Total
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak memberikan garansi atau jaminan atas hutang tersebut.
The Company and Subsidiaries have not provided any guarantee or collateral for these payables.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49
16. PERPAJAKAN 16. TAXATION
a. Pajak dibayar dimuka terdiri dari: a. Prepaid taxes consist of:
2010 2009
Pasal 26 18.176.018 - Article 26 Pajak pertambahan nilai 3.225.400.980 1.048.857.249 Value-added tax
Jumlah 3.243.576.998 1.048.857.249 Total
b. Hutang pajak terdiri dari: b. Taxes payable consist of:
2010 2009
Pajak penghasilan Income taxes Pasal 4 (2) 36.925.555 23.509.998 Article 4 (2) Pasal 21 2.316.841.347 4.283.560.338 Article 21 Pasal 23 693.034.504 220.432.254 Article 23 Pasal 25 3.395.731 - Article 25 Pasal 26 64.209.597 164.687.361 Article 26 Pasal 29 1.356.080.533 642.180.200 Article 29 Pajak Pembangunan 1 269.313.061 - Building Tax 1 Pajak Pertambahan Nilai 13.277.000.235 16.534.088.365 Value-added tax
Jumlah 18.016.800.563 21.868.458.516 Total
c. Rekonsiliasi antara laba sebelum beban
(manfaat) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasi dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
c. A reconciliation between income before tax expense (benefit) as shown in the consolidated statements of income, and estimated taxable income is as follows:
2010 2009
Laba sebelum beban (manfaat) Income before tax expense pajak menurut laporan (benefit) per consolidated laba rugi konsolidasi 44.780.910.965 22.419.578.208 statements of income Ditambah rugi Add loss Anak Perusahaan of Subsidiaries sebelum beban pajak 253.791.114 16.855.346.428 before tax expense Amortization of excess Amortisasi selisih lebih biaya of cost of investments perolehan penyertaan over the equity atas aset bersih Anak Perusahaan 1.425.113.017 2.746.312.530 in net assets of Subsidiaries Eliminasi transaksi yang Elimination relating berhubungan dengan to transactions with Anak Perusahaan (305.030.685) (17.678.358.745) Subsidiaries
Laba Perusahaan sebelum Income before tax expense pajak 46.154.784.411 24.342.878.421 attributable to the Company
Beda temporer Temporary differences Penyisihan imbalan kerja 1.246.766.000 987.868.000 Provision for employee benefits Penyusutan (14.075.766.937) (9.370.661.552) Depreciation Amortisasi beban ditangguhkan 273.866.072 477.088.001 Amortization of deferred charges Gain on sale of property and Laba penjualan aset tetap (383.964.043) (554.591.300) equipment Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai 5.552.021.692 341.616.663 Provision for impairment losses Penyisihan persediaan usang 178.100.768 232.577.818 Provision for inventory obsolescence
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) 2010 2009
Beda tetap Permanent differences Sumbangan dan representasi 587.954.649 762.576.087 Donations and representations Kekurangan bayar dan Underpayment of tax and denda pajak 4.873.980.256 4.162.335.869 tax penalties Pemberian kenikmatan kepada karyawan 406.973.500 1.891.332.895 Employees’ benefits Penghasilan yang pajaknya Income already subjected bersifat final to final tax Sewa (7.788.259.091) (2.953.035.455) Rent Bunga (152.492.478) (57.612.726) Interest Keuntungan penjualan tanah dan bangunan (30.260.382.182) - Gain on sale of land and building
Taksiran penghasilan kena pajak Estimated taxable income Perusahaan 6.613.582.617 20.262.372.721 of the Company
Beban pajak penghasilan tahun berjalan 1.653.395.500 5.072.020.240 Income tax expense - current year Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: Less with prepayments of: Pasal 22 4.652.724.678 4.838.043.560 Income Tax Article 22 Pasal 23 221.931.585 193.240.400 Income Tax Article 23 Pasal 25 30.561.579 - Income Tax Article 25
Taksiran hutang pajak penghasilan Estimated tax payable (taksiran tagihan pajak) (3.251.822.342) 40.736.280 (estimated claim for tax refund)
Untuk tahun 2010, taksiran penghasilan kena
pajak (rugi fiskal) akan disesuaikan dengan jumlah yang akan dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang akan disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak, sedangkan untuk tahun 2009, taksiran penghasilan kena pajak (rugi fiskal) adalah sesuai dengan jumlah yang telah dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) yang telah disampaikan Perusahaan kepada Kantor Pelayanan Pajak.
For the year 2010, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) will be conformed with the Annual Tax Return (SPT) which will be filed by the Company to the Tax Office. For the year 2009, the aforementioned estimated taxable income (fiscal loss) conformed with the Annual Tax Return (SPT) filed by the Company to the Tax Office.
d. Perhitungan beban pajak dan taksiran tagihan
pajak penghasilan adalah sebagai berikut: d. The current tax expense and estimated claims
for tax refund are as follows: 2010 2009
Beban pajak kini dalam laporan Current tax expense per consolidated laba rugi konsolidasi statements of income Perusahaan 1.653.395.500 5.072.020.240 Company Anak Perusahaan 1.475.115.154 2.298.162.268 Subsidiaries
Jumlah 3.128.510.654 7.370.182.508 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
51
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
2010 2009
Taksiran tagihan pajak penghasilan Estimated claims for tax refund Saldo awal 16.011.836.923 16.252.018.443 Beginning balance
Penerimaan/penghapusan tagihan pajak penghasilan Receipts/write-off of claims for tax refund Perusahaan (5.930.058.256) - Company Anak Perusahaan (858.191.448) - Subsidiaries
Penambahan tagihan pajak penghasilan Additions of claims for tax refund Perusahaan 3.251.822.342 - Company Anak Perusahaan 1,004,118,844 328.590.780 Subsidiaries
Pengurangan tagihan pajak penghasilan Deductions of claims for tax refund Anak Perusahaan - (568,772,300) Subsidiaries
Jumlah taksiran tagihan Total estimated claims for pajak penghasilan 13.479.528.405 16.011.836.923 tax refund
e. Perhitungan beban (manfaat) pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
e. The computation of deferred tax expense (benefit) is as follows:
2010 2009
Perusahaan The Company Beban (manfaat) pajak tangguhan Deferred tax expense (benefit) Pengaruh beda temporer pada tarif Temporary differences at applicable pajak yang berlaku tax rate Perusahaan Company Penyusutan 3.519.044.433 2.623.785.235 Depreciation Penyisihan persediaan usang (44.525.192) (65.121.789) Provision for inventory obsolescence Amortisasi beban ditangguhkan (68.466.519) (133.584.640) Amortization of deferred charges Kewajiban imbalan kerja (311.691.500) (276.603.040) Employee benefits liability Laba penjualan aset tetap 95.888.311 155.285.564 Gain on sale of property and equipment Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai (1.388.005.423) (95.652.666) Provision for impairment losses Perubahan atas tarif pajak - (236.583.072) Changes in tax rates
Sub-jumlah 1.802.244.110 1.971.525.592 Sub-total Anak Perusahaan (2.126.791.055) 1.053.886.740 Subsidiaries
Jumlah (324.546.945) 3.025.412.332 Total
f. Pengaruh pajak tangguhan atas beda temporer antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut:
f. The tax effects of temporary differences between commercial and tax reporting are as follows:
2010 2009
Perusahaan The Company Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Kewajiban imbalan kerja 3.015.377.500 2.703.686.000 Employee benefits liability Piutang usaha 1.885.509.948 297.023.218 Accounts receivable-trade Persediaan 102.669.647 58.144.455 Inventory Beban ditangguhkan 158.932.046 90.465.528 Deferred charges
Kewajiban pajak tangguhan Deferred tax liabilities Aset tetap (4.799.248.008) (1.184.315.263) Property, plant and equipment
Sub-jumlah 363.241.133 1.965.003.938 Sub-total Anak Perusahaan Subsidiaries Aset pajak tangguhan, bersih 19.263.254.578 17.866.034.694 Deferred tax assets, net
Jumlah 19.626.495.711 19.831.038.632 Total
Anak Perusahaan Subsidiaries Kewajiban pajak tangguhan, bersih 200.361.153 - Deferred tax liabilities, net
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
52
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
g. Rekonsiliasi antara beban pajak yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak dengan beban pajak menurut laporan laba rugi konsolidasi adalah sebagai berikut:
g. The reconciliation between tax expense calculated by applying the applicable tax rates based on existing tax regulation to the income before tax expense and tax expense as shown in the consolidated statements of income is as follows:
2010 2009
Laba sebelum beban Income before tax expense (manfaat) pajak Perusahaan 46.154.784.411 24.342.878.421 (benefit) of the Company Manfaat pajak pada tarif Tax benefit based on pajak yang berlaku (11.538.696.103) (6.816.005.958) applicable tax rates Pengaruh pajak atas beda tetap 8.083.056.492 (1.065.567.068) Tax effect on permanent differences Penurunan tarif pajak - 236.583.304 Reduction on tax rate Jumlah beban pajak Perusahaan (3.455.639.610) (7.644.989.722) Total tax expenses of the Company Manfaat/(beban) pajak Tax benefit/(expense) Anak Perusahaan 651.675.902 (2.750.605.118) of the Subsidiaries
Beban pajak, bersih (2.803.963.709) (10.395.594.840) Tax expenses, net
Pada September 2008, Undang-undang No. 7
Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan” diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif pajak tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding “Income Tax” has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan
mencakup konsekuensi pajak di masa mendatang sehubungan dengan perbedaan antara dasar laporan komersial dan fiskal dari aset dan kewajiban serta pemanfaatan dari akumulasi rugi fiskal bersih yang dapat digunakan telah didasarkan atas rencana kerja Perusahaan dan Anak Perusahaan. Aset pajak tangguhan diakui sepanjang besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang dapat menyebabkan aset pajak tangguhan dipulihkan.
Deferred tax assets and liabilities cover the future tax consequences attributable to differences between the financial and fiscal reporting bases of assets and liabilities, and the benefits from accumulated net fiscal loss carryforward based on the Company and Subsidiaries’ management’s plan. Deferred tax assets are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53
16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued)
Pada bulan Maret 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk pajak tahun 2007 sebesar Rp1.365.637.558. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Penghasilan Pasal 21,23 dan PPN serta beberapa STP PPN dan Pajak Penghasilan sebesar Rp178.073.010.
In March 2010, the Company received Tax Assessment on Overpayment (SKPLB) of Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2007 amounting to Rp1,365,637,558. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Income Tax articles 21,23 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax amounting to Rp178,073,010.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan
saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya. Pada bulan Maret 2010, Perusahaan telah menerima lebih bayar tersebut.
The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments. In March 2010, the Company has received the overpayments.
Pada bulan Mei 2009, Perusahaan menerima
SKPLB dari Direktorat Jendral Pajak (DJP) atas Pajak Penghasilan Pasal 22 dan Pasal 23 untuk tahun pajak 2006 sebesar Rp2.498.443.448. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) untuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penghasilan Pasal 21,23,26 dan PPN serta beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) PPN dan Pajak Penghasilan 21 sebesar Rp2.498.443.448.
In May 2009, the Company received SKPLB from Directorate General of Tax (DGT) on Income Tax articles 22 and 23 for fiscal year 2006 amounting to Rp2,498,443,448. The Company also received Tax Assessment on Underpayment (SKPKB) on Value-Added Tax (VAT), Income Tax articles 21,23,26 and VAT and various Tax Collection Letters (STP) of VAT and Income Tax article 21 amounting to Rp2,498,443,448.
Perusahaan menerima keputusan tersebut dan
saling hapus kurang bayar tersebut dengan lebih bayarnya.
The Company accepted the decision and offset the underpayment with the overpayments.
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG 17. LONG-TERM LOANS
Hutang bank jangka panjang terdiri dari: Long-term loans from banks consist of: 2010 2009 Perusahaan The Company PT Bank CIMB Niaga Tbk 80.250.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk (Catatan 14) - 42.500.000.000 (Note 14) PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 18.128.000.000 - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Sinarmas Tbk 16.625.000.000 - PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk 2.500.000.000 - PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 6.666.666.653 PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Jumlah 117.503.000.000 49.166.666.653 Total
Dikurangi bagian jatuh tempo dalam satu tahun (11.656.602.665) (21.666.666.653) Less current maturities
Bagian jangka panjang 105.846.397.335 27.500.000.000 Long-term portion
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
54
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Internasional Tbk PT Modern Internasional Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman transaksi khusus dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp85.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12,5% dan biaya provisi sebesar 1% dari plafond.
On August 23, 2010, the Company obtained a specific transaction loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp85,000,000,000 and bears annual interest rates at 12.5% in 2010 and provision fee of 1% of plafond.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7-Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris equal to the amount of the plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, Perusahaan tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, the Company cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp80.250.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp80,250,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan
telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the Company has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Modern Putra Indonesia PT Modern Putra Indonesia PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp1.500.000.000, yang digunakan untuk tambahan modal kegiatan operasional 7-Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Fasilitas pinjaman tersebut dikenakan dengan tingkat bunga per tahun sebesar 13,5% dan provisi sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a working capital loan facility from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp1,500,000,000, which will be used as additional capital of 7-Eleven’s operations. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. This facility bears interest rate of 13.5% per annum and provision fee of 1% of plafond.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
55
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Modern Putra Indonesia (continued) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (lanjutan)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (continued)
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp1.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp1,500,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh fasilitas kredit invetasi I dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp5.000.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 24 (dua puluh empat) bulan yang digunakan untuk pengalihan kredit investasi dari Bank International Indonesia. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained a investment credit facility I from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp5,000,000,000 with repayment term of twenty four (24) months which will be used to transfer the investment credit facility from Bank International Indonesia. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp3.128.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp3,128,000,000.
Pada tanggal 18 Maret 2010, MPRI memperoleh
fasilitas kredit invetasi II dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan nilai maksimum Rp13.500.000.000 dengan jangka waktu pembayaran 60 (enam puluh) bulan yang digunakan untuk pembangunan outlet-outlet 7-Eleven. Fasilitas ini dijamin dengan beberapa bidang tanah, bangunan, dan peralatan yang dimiliki MPRI. Provisi fasilitas pinjaman tersebut sebesar 1% dari nilai plafond.
On March 18, 2010, MPRI obtained an investment credit facility II from PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk with a maximum amount of Rp13,500,000,000 with repayment term of sixty (60) months which will be used for 7-Eleven outlets establishment. This loan is secured by some parcel of land, building and equipment owned by MPRI. Provision fee of this facility is 1% of plafond.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp13.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp13,500,000,000.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: melakukan merger, akuisisi, menjual aset perusahaan, go public, menjaminkan kekayaan perusahaan kepada pihak ketiga, melakukan perubahan anggaran dasar atau mengubah susunan pengurus atau pemegang saham, melakukan penyertaan saham, memberikan piutang kepada pemegang saham, melunasi hutang kepada pemegang saham sebelum hutang di BRI dilunasi terlebih dahulu, melakukan pembagian dividen kepada para pemegang saham dan menyewakan aset yang diagunkan di BRI kepada pihak lain.
Without written approval of the bank, MPRI cannot, among others: undertake any merger, acquisition, sell the assets, go public, create any lien on any asset to third party, change the Articles of Association or change the composition of management and shareholders, investing in shares, provide debt to shareholders, pay the loan to shareholders first instead of the loan to BRI, pay dividends to shareholders and lease the collateralized assets to third parties.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh BRI tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by BRI.
PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Sinarmas Tbk
Pada tanggal 5 Agustus 2010, Anak Perusahaan (MPRI) memperoleh fasilitas pinjaman kredit PT Bank Sinarmas Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 yang digunakan untuk investasi dan modal kerja. Pinjaman ini dikenakan bunga tahunan sebesar 15% per tahun.
On August 5, 2010, a Subsidiary (MPRI) obtained a term loan facility from PT Bank Sinarmas Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 which is used for investment and working capital. This loan bears annual interest rates of 15% per annum.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
56
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Modern Putra Indonesia (lanjutan) PT Modern Putra Indonesia (continued) PT Bank Sinarmas Tbk (lanjutan) PT Bank Sinarmas Tbk (continued)
Pinjaman ini dijamin dengan seluruh peralatan toko 7-Eleven yang dibiayai oleh PT Bank Sinarmas Tbk dan seluruh persediaan barang toko 7-Eleven. Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan untuk merubah anggaran dasar dan susunan pengurus dan melakukan penambahan pinjaman dari kreditur lain.
This facility is secured by all the store 7-Eleven equipment which is financed by PT Bank Sinarmas Tbk and all inventories of 7-Eleven stores. Without the written approval of the bank, MPRI cannot change the articles of association or change the composition of management and create any loan to another creditor.
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp16.625.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp16,625,000,000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank Sinarmas Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank Sinarmas Tbk.
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk
Pada tanggal 23 Agustus 2010, MPRI memperoleh fasilitas pinjaman investasi dari PT Bank CIMB Niaga Tbk dengan jumlah maksimum sebesar Rp50.000.000.000 dan dikenakan bunga tahunan sebesar 12% dengan waktu tenggang (grace period) selama 12 (dua belas) bulan sejak ditandatanganinya perjanjian tersebut.
On August 23, 2010, MPRI obtained a investment loan facility from PT Bank CIMB Niaga Tbk with a maximum amount of Rp50,000,000,000 and bears annual interest rates of 12% with grace period of twelve (12) months after the agreement was signed.
Perjanjian pinjaman ini memuat beberapa syarat dan ikatan tertentu, antara lain: kewajiban menjaga Rasio Debt Service Coverage sebesar minimal 2 kali. Pinjaman ini dijamin dengan beberapa bidang tanah dan bangunan dengan total nilai hak tanggungan 1 sebesar 125% dari nilai plafond, fidusia mesin dan peralatan 7-Eleven yang dibiayai kreditur, fidusia atas piutang usaha, pengalihan hak sewa atas tanah dan bangunan 7-Eleven serta hak tanggungan bangunan 7-Eleven, dan jaminan pribadi dari Sungkono Honoris senilai plafond.
The loan agreement imposes several restrictions and covenants, among others: responsibility to maintain Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimum 2 times. This facility is secured by first mortgage on land and factory amounting to 125% of the facility, machinery and equipment of 7-Eleven financed by creditor, accounts receivable, assignment of rental rights of 7-Eleven’s land and factory and mortgage of 7-Eleven’s factory and personal guarantee from Sungkono Honoris to the amount of plafond.
Tanpa persetujuan tertulis dari bank, MPRI tidak diperbolehkan, antara lain: menjual atau mengalihkan hak, kekayaan atau aset kecuali dalam rangka operasional sehari-hari, menjaminkan asset apapun, membuat perjanjian yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha perusahaan, membuat perjanjian hutang dari lembaga keuangan lain, menjaminkan pihak ketiga lainnya, menggunakan kelebihan dana untuk usaha di luar bisnis inti, melakukan merger, akuisisi ataupun perpindahan saham pengendali dan manajemen puncak, mengubah jenis usaha, melakukan investasi baru, mengajukan moratorium dan membayar dividen kepada pemegang saham (harus dengan pemberitahuan tertulis kepada kreditur).
Without the written approval of the bank, MPRI cannot, among others: sell or transfer its rights, properties or assets, except for daily operations, create any lien on any asset, enter into any agreement which will endanger the Company’s going concern, create any indebtedness from other financial institutions, create any lien with other third parties, use the excess funds outside the core business, undertake any merger, acquisition, or transfer of ownership and management control, change the nature or scope of the business and operations, undertake any new investment, propose moratorium and distribute dividends to shareholders (must be with written notice to creditor).
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
57
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued) PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo hutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp2.500.000.000.
As of December 31, 2010, the outstanding balance under this facility amounted to Rp2.500.000.000.
Pada tanggal 31 Desember 2010, MPRI telah
mematuhi seluruh persyaratan penting sehubungan dengan persyaratan yang diberikan oleh PT Bank CIMB Niaga Tbk tersebut di atas.
As of December 31, 2010, the MPRI has complied with all important loan covenants required by PT Bank CIMB NiagaTbk.
PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk
Anak Perusahaan (MPRI) mendapatkan fasilitas pinjaman promes berulang dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) sebesar Rp30.000.000.000. Fasilitas ini telah jatuh tempo pada tanggal 4 Juli 2006. Pada tahun 2007, fasilitas ini kemudian telah direstrukturisasi menjadi Pinjaman Berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) tahun dan disajikan dalam “Hutang Jangka Panjang - Jatuh Tempo dalam Satu Tahun” dalam neraca tahun 2009. Pada tanggal 31 Desember 2009, saldo pinjaman MPRI adalah sebesar Rp6.666.666.653.
A Subsidiary (MPRI) obtained revolving promissory note facility from PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) amounting to Rp30,000,000,000. This facility has matured on July 4, 2006. In 2007, this facility has been restructured to be Term-loan facility with a period of three (3) years and presented under “Current Maturities of Long – Term Debts” in the 2009 balance sheets. As of December 31, 2009, the balance of MPRI’s loan amounted to Rp6,666,666,653.
Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan milik Perusahaan yang berlokasi di Jakarta, tanah dan bangunan milik MPRI yang berlokasi di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan dan Bali, piutang usaha, persediaan dan mesin frontier digital (Catatan 5, 8 dan 10). Pinjaman tersebut dikenakan suku bunga tahunan berkisar antara 13,75% sampai dengan 14,75% pada tahun 2009.
The loan is collateralized by the Company’s land and building located in Jakarta, MPRI’s land and buildings located in Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan and Bali, accounts receivable, inventory and digital frontier machine (Notes 5, 8 and 10). The loan bears annual interest at rates ranging from 13.75% up to 14.75% in 2009.
Selama pinjaman ini masih terhutang, MPRI tidak diperbolehkan melakukan, antara lain, memberikan pinjaman kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa kecuali berhubungan dengan operasional MPRI, memperoleh tambahan pinjaman kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, menjual sebagian atau seluruh aset MPRI, menjadi penjamin/penanggung hutang kecuali yang telah diinformasikan kepada BII sebelum penandatanganan perjanjian, mengubah struktur modal kecuali untuk peningkatan modal yang berasal dari kenaikan laba ditahan atau pengeluaran saham baru atau setoran dari pemegang saham MPRI, membagi dividen, investasi untuk meningkatkan kapasitas MPRI, melakukan merger/penggabungan perusahaan, atau mengakuisisi saham-saham dalam perusahaan lain, dan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu.
While the loan is still outstanding, MPRI is not permitted to, among others, give any loans to related parties except in relation to MPRI’s operations, obtain additional loan except those already informed to BII prior to the signing of the agreement, sell a part or all of MPRI’s assets, become a corporate guarantor except for those already informed to BII prior to the signing of the agreement, change the capital structure except for increasing capital stock from retained earnings or issuance of new stocks or deposits from MPRI’s shareholders, pay dividends, invest to expand MPRI’s capacity, enter into merger, consolidation or acquire shares of other companies, and should maintain certain financial ratios.
Berdasarkan syarat perjanjian pinjaman, bila terjadi wanprestasi terhadap perjanjian pinjaman, bank mempunyai hak untuk menghentikan pemberian fasilitas kepada MPRI, menagih sisa hutang dan mengakhiri fasilitas kredit yang diberikan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Based on the terms of the loan agreement, when an event of default have occurred, the bank has the right to decline the withdrawal of the facility to MPRI, to claim the outstanding amount and terminate the credit facility given without any prior notification.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
58
17. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 17. LONG-TERM LOANS (continued)
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lanjutan) PT Bank Internasional Indonesia Tbk (continued)
Pada tahun 2010, fasilitas ini telah dilunasi melalui fasilitas kredit investasi yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
In 2010, this facility was fully paid through the investment credit facility obtained from PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.
18. MODAL SAHAM 18. SHARE CAPITAL Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2010 are as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase
Number of Pemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd. 249.048.002 38,92% 124.524.001.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern 109.829.000 17,17% 54.914.500.000 PT Inti PutraModern BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, BBH Luxembourg S/A Fidelity FD, Sicav-Indonesia FD 33.788.500 5,28% 16.894.250.000 Sicav-Indonesia FD Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 247.152.400 38.63% 123.576.200.000 Public (each below 5%)
Jumlah 639.817.902 100,000% 319.908.951.000 Total
Susunan pemilikan saham Perusahaan pada
tanggal 31 Desember 2009 berdasarkan catatan yang dibuat oleh PT BSR Indonesia, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut:
The details of the shareholders based on the report prepared by PT BSR Indonesia, the Securities Administration Agency, as of December 31, 2009 are as follows:
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Persentase
Number of Pemilikan/ Shares Issued Percentage of Jumlah/ Pemegang Saham and Fully Paid Ownership Amount Shareholders
Asialink Electronics Pte., Ltd. 373.048.002 58,305% 186.524.001.000 Asialink Electronics Pte., Ltd. PT Inti PutraModern 109.707.500 17,147% 54.853.750.000 PT Inti PutraModern Masyarakat (masing-masing di bawah 5%) 157.062.400 24,548% 78.531.200.000 Public (each below 5%)
Jumlah 639.817.902 100,000% 319.908.951.000 Total
19. PENJUALAN BERSIH 19. NET SALES Penjualan bersih merupakan pendapatan yang
diperoleh dari sumber-sumber sebagai berikut: Net sales represent revenues derived from the
following sources:
2010 2009
Barang dagangan dan jasa Merchandise and services Produk fotografi 218.231.440.495 242.862.006.572 Photographic products Telekomunikasi (kartu telepon) 212.817.927.604 259.617.303.533 Telecommunication (phone card) Produk elektronik dan magnetik 11.107.515.578 62.805.885.693 Electronic and magnetic products Produk industrial 166.009.306.735 198.759.598.570 Industrial products Lain-lain 124.834.674.702 134.900.878.163 Others
Jumlah 733.000.865.114 898.945.672.531 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
59
19. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) 19. NET SALES (continued) Jumlah penjualan bersih tersebut di atas termasuk
penjualan ekspor dan jasa kepada pihak luar negeri sebesar Rp872.004.506 dan Rp2.402.122.250 masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009.
The above net sales included export sales and services to overseas parties amounting to Rp872,004,506 and Rp2,402,122,250 in 2010 and 2009, respectively.
Tidak terdapat penjualan kepada suatu pihak yang
mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010 dan 2009.
There are no sales to a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2010 and 2009.
20. BEBAN POKOK PENJUALAN 20. COST OF SALES Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai
berikut: The details of cost of sales are as follows:
2010 2009
Pemakaian Bahan Baku 33.647.025.622 190.113.772.540 Raw Materials Used Upah Buruh Langsung 3.914.697.405 21.362.712.912 Direct Labor Beban Pabrikasi 8.166.406.861 32.137.183.499 Factory Overhead
Jumlah Beban Pabrikasi 45.728.129.888 243.613.668.951 Total Manufacturing Cost
Persediaan Barang dalam Proses Work in Process Awal tahun 16.611.030.929 17.337.820.855 At beginning of year Efek atas penjualan Effect of disposal of Anak Perusahaan (Catatan 3) (16.610.777.441) - a Subsidiary (Note 3) Akhir tahun (215.625) (16.611.030.929) At end of year
Beban Pokok Produksi 45.728.167.751 244.340.458.877 Cost of Goods Manufactured
Persediaan Barang Jadi Finished Goods Awal tahun 152.011.451.895 157.676.674.775 At beginning of year Efek atas penjualan Effect of disposal of Anak Perusahaan (Catatan 3) (8.818.192.156) - a Subsidiary (Note 3) Pembelian barang jadi 424.802.658.182 452.298.356.129 Purchases finished goods Akhir tahun (110.342.534.918) (152.011.451.895) At end of year
Beban Pokok Penjualan 503.381.550.754 702.304.037.886 Cost of Sales
Terdapat pembelian kepada pihak-pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2010, antara lain: PT Indosat sebesar Rp87.469.160.492 (11,93%), PT Excelcomindo Pratama (11,37%) dan Fuji Film Co. Ltd. sebesar Rp81.876.185.381 (11,17%). Tidak terdapat pembelian kepada suatu pihak yang mencapai 10% dari jumlah penjualan bersih konsolidasi pada tahun 2009.
There are purchases from parties that exceed 10% of the total consolidated net sales in 2010, among others: PT Indosat amounting to Rp87,469,160,492 (11.93%), PT Excelcomindo Pratama (11.37%) and Fuji Film Co. Ltd. amounting to Rp81,876,185,381 (11.17%). There is no purchase from a particular party that exceeds 10% of the total consolidated net sales in 2009.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
60
21. BEBAN USAHA 21. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: The details of operating expenses are as follows:
2010 2009
Beban Penjualan Selling Expenses Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employees' karyawan 39.644.194.768 44.696.407.177 benefits Penyusutan (Catatan 10) 18.105.214.074 15.997.652.690 Depreciation (Note 10) Biaya sewa 14.148.294.606 9.382.284.446 Rental expense Pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai 5.961.084.231 773.208.778 Provision for impairment losses Komisi penjualan 4.232.539.325 3.745.208.487 Sales commission Penyisihan persediaan usang 3.715.702.640 795.901.490 Provision for inventories obsolescence Listrik, air, telepon dan faksimili 3.565.313.783 1.348.780.568 Electricity, water, telephone and facsimile Pengepakan dan pengiriman 2.945.018.632 3.842.838.351 Packaging and shipping Barang cetakan 2.436.534.715 317.549.259 Printing goods Perjalanan dan transportasi 2.297.948.466 3.237.520.210 Travelling and transportation Amortisasi 1.542.108.026 - Amortization Biaya kantor 1.310.171.554 1.137.332.027 Office expense Pemeliharaan dan perbaikan 1.292.366.682 1.714.829.414 Repairs and maintenance Iklan, pameran dan promosi 1.183.012.532 6.342.112.645 Advertising, exhibitions and promotion
Lain-lain (masing-masing di bawah Others Rp1 miliar) 6.266.215.524 4.909.237.393 (each below Rp1 billion)
Jumlah beban penjualan 108.645.719.558 98.240.862.935 Total selling expenses
Beban umum dan administrasi General and adminstrative expenses Gaji, upah dan kesejahteraan Salaries, wages and employees’ karyawan (Catatan 24) 30.386.040.161 35.992.851.883 benefits (Note 24) Pajak dan perizinan 7.954.714.859 7.024.398.463 Taxes and licenses Listrik, air, telepon dan faksimili 5.024.223.687 4.624.820.331 Electricity, water, telephone and facsimile Penyusutan (Catatan 10) 5.014.755.527 5.154.456.622 Depreciation (Note 10) Biaya kantor 4.072.401.702 2.126.896.478 Office expense Biaya jasa profesional 3.763.187.525 2.776.838.453 Professional fees Pemeliharaan dan perbaikan 2.530.293.543 3.484.096.098 Repairs and maintenance Biaya bank 2.157.388.973 3.707.487.479 Bank charges Biaya sewa 1.826.455.788 4.487.962.550 Rental expense Komunikasi 1.530.654.235 1.357.401.054 Communication Penyisihan persediaan usang 1.384.350.468 - Provision for inventories obsolescence Komisi penjualan 1.118.816.780 268.581.464 Sales commission Amortisasi 1.028.072.017 - Amortization Perjalanan dan transportasi 784.330.081 1.533.795.533 Traveling and transportation Lain-lain (masing-masing di bawah Others Rp1 miliar) 4.986.523.162 10.221.339.764 (each below Rp1 billion)
Total general and administrative Jumlah beban umum dan administrasi 73.562.208.508 82.760.926.172 expenses
Jumlah 182.207.928.066 181.001.789.107 Total
22. INFORMASI SEGMEN 22. SEGMENT INFORMATION
Segmen Primer Primary Segment
Kegiatan Perusahaan dan Anak Perusahaan dikelompokkan dalam divisi usaha yang terdiri dari produk-produk fotografi, telekomunikasi (kartu telepon), elektronik dan magnetik dan lain-lainnya. Divisi usaha ini juga digunakan sebagai dasar pelaporan informasi segmen primer. Segmen usaha yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The Company and Subsidiaries classify their activities into business divisions consisting of photographic products, telecommunication (phone card), electronic and magnetic and others. The divisions are also used as basis for primary segment information reporting. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
61
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued)
Informasi segmen primer yang berupa segmen usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan adalah sebagai berikut:
Information about the Company’s and Subsidiaries’ business segment is as follows:
Tahun 2010 Year 2010
Telekomunikasi Elektronik dan (Kartu Telepon)/ Magnetik/ Fotografi/ Telecommunication Electronic and Lain-lain/ Jumlah/ Photographic (Phone Card) Magnetic Others Total
Pendapatan Revenue Penjualan bersih 176.499.915.507 212.817.927.604 11.107.515.578 332.575.506.425 733.000.865.114 Net Sales
Hasil (Beban) yang Tidak Unallocated Income Dapat Dialokasikan (Expense) Hasil Segmen 229.619.314.360 Segment Income Beban Usaha (182.207.928.066 ) Operating Expenses Beban Bunga (34.299.584.153 ) Interest Expense Penghasilan Bunga 248.047.412 Interest Income Pendapatan Lain-lain 31.421.061.412 Other Income Beban Pajak (2.803.963.709 ) Tax Expense
Laba Bersih 41.976.947.256 Net Income
Aset dan Kewajiban Assets and Liabilities Aset Segmen 162.063.453.505 12.529.799.036 10.706.370.761 27.734.666.074 213.034.289.376 Segment Assets
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 580.627.658.760 Unallocated Assets
Jumlah Aset 793.661.948.136 Total Assets
Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 425.173.003.787 Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya Other Segment Information Pengeluaran modal 71.882.042.949 Capital expenditure
Penyusutan 30.762.085.571 Depreciation
Tahun 2009 Year 2009 Telekomunikasi Elektronik dan (Kartu Telepon)/ Magnetik/ Fotografi/ Telecommunication Electronic and Lain-lain/ Jumlah/ Photographic (Phone Card) Magnetic Others Total
Pendapatan Revenue Penjualan bersih 242.862.006.572 259.617.303.533 62.805.885.693 333.660.476.733 898.945.672.531 Net Sales
Hasil (Beban) yang Tidak Unallocated Income Dapat Dialokasikan (Expense) Hasil Segmen 196.641.634.645 Segment Income Beban Usaha (181.001.789.107 ) Operating Expenses Beban Bunga (36.795.248.809 ) Interest Expense Penghasilan Bunga 91.193.036 Interest Income Pendapatan Lain-lain 43.483.788.442 Other Income Beban Pajak (10.395.594.839 ) Tax Expense
Laba Bersih 12.023.983.368 Net Income
Aset dan Kewajiban Assets and Liabilities Aset Segmen 115.365.855.536 28.546.356.861 14.080.972.810 132.564.905.271 290.558.090.478 Segment Assets
Aset yang Tidak Dapat Dialokasikan 482.490.796.633 Unallocated Assets
Jumlah Aset 773.048.887.111 Total Assets
Jumlah Kewajiban yang Tidak Dapat Dialokasikan 443.549.152.003 Unallocated Liabilities
Informasi Segmen Lainnya Other Segment Information Pengeluaran modal 22.408.567.079 Capital expenditure
Penyusutan 40.894.586.135 Depreciation
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
62
22. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 22. SEGMENT INFORMATION (continued)
Segmen Sekunder Secondary Segment Bentuk sekunder pelaporan segmen Perusahaan
dan Anak Perusahaan adalah segmen geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi aset atau operasi Perusahaan, yakni Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Kalimantan, Pulau Bali, Pulau Batam dan lainnya. Segmen yang dilaporkan memenuhi baik pengujian 10% maupun pengujian 75% seperti yang dipersyaratkan dalam PSAK No. 5.
The secondary format of the Company’s and Subsidiaries’ segment reporting is geographical segment which is determined based on the asset location or the Company’s and Subsidiaries’ operations, namely as Java Island, Sumatera Island, Sulawesi Island, Kalimantan Island, Bali Island, Batam Island and others. The reported business segments have met the 10% test and 75% test as required by PSAK No. 5.
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan
geografis adalah sebagai berikut: The secondary segment information based on
geographical locations is as follows: 2010 2009
Penjualan bersih Net Sales Pulau Island Jawa 690.646.147.255 849.916.565.555 Java Sumatera 86.712.851.412 94.107.607.375 Sumatera Sulawesi 22.890.044.335 35.407.095.828 Sulawesi Kalimantan 22.746.382.196 31.514.725.397 Kalimantan Bali 17.659.331.297 22.414.645.918 Bali Batam 16.742.460.671 16.608.087.368 Batam Penjualan ekspor dan jasa kepada pihak Export sales and services to luar negeri - 2.402.122.250 overseas parties Jumlah 857.397.217.166 1.052.370.849.691 Total Eliminasi (124.396.352.052) (153.425.177.160) Elimination
Jumlah Penjualan Bersih 733.000.865.114 898.945.672.531 Total Net Sales Aset Assets Pulau Island Jawa 373.153.631.307 661.300.849.390 Java Sumatera 11.767.524.049 21.657.414.348 Sumatera Sulawesi 2.648.738.975 13.850.419.860 Sulawesi Kalimantan 5.096.169.669 7.454.367.675 Kalimantan Bali 3.959.236.639 10.833.812.785 Bali Batam 3.444.885.470 3.503.305.317 Batam Aset yang tidak dapat dialokasikan 688.534.920.034 496.375.925.071 Unallocated assets Jumlah 1.088.605.106.143 1.214.976.094.446 Total Eliminasi (294.943.158.007) (441.927.207.335) Elimination Jumlah Aset 793.661.948.136 773.048.887.111 Total Assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
63
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
a. Sejak tahun 1971, Perusahaan mengadakan
perjanjian distributor dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji di Indonesia diberikan hak untuk menjual, memasarkan atau mendistribusikan dan melakukan jasa perbaikan atas peralatan fotografi, produk peka cahaya lainnya dan produk-produk lain dari Fuji. Fuji juga memberikan wewenang dan izin kepada Perusahaan untuk menggunakan semua merek dagang terdaftar yang sekarang atau di kemudian hari dimiliki oleh Fuji.
a. Since 1971, the Company has entered into a distributorship agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby the Company as the sole distributor of Fuji in Indonesia has been granted the rights to sell, market or otherwise distribute and do repair services on photographic equipment, other light sensitive products and other products of Fuji. Fuji also authorizes and permits the Company to use any and all registered trademarks now or hereafter owned by Fuji.
Dalam perjanjian tersebut, disebutkan apabila
terdapat perubahan manajemen atau kepemilikan Perusahaan yang signifikan, harus segera diberitahukan kepada Fuji. Dalam hal tersebut, Fuji akan segera mengakhiri perjanjian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis kepada Perusahaan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak Fuji mengetahui perubahan tersebut. Berdasarkan perjanjian antara Fujinon Corporation dan Perusahaan tanggal 1 Pebruari 2009, perjanjian distributor tersebut telah diperpanjang dan akan berakhir pada tanggal 31 Januari 2011. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan.
Under the agreement, in the event that there is any substantial change in the management or ownership of the Company, it shall promptly notify Fuji. In such case, Fuji shall immediately terminate the distribution agreement by giving a written notice to the Company within three (3) months from the date Fuji becomes aware of such change. Based on the agreement between Fujinon Corporation and the Company dated February 1, 2009, the distributorship agreement has been extended and will expire on January 31, 2011. Currently, this agreement is still in the process of extension.
b. Pada tanggal 1 Agustus 1990, Perusahaan
ditunjuk sebagai distributor tunggal oleh Itotec Co., Ltd., Jepang, untuk mesin pemotong kertas di Indonesia. Penunjukan distributor ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini.
b. On August 1, 1990, the Company was appointed as sole distributor by Itotec Co., Ltd., Japan, for paper cutting machine in Indonesia. This distributorship agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement.
c. Pada tanggal 8 Agustus 1990, Perusahaan
mengadakan perjanjian distributor dengan Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapura (Fuji Hunt), di mana Perusahaan sebagai distributor tunggal Fuji Hunt di Indonesia diberikan izin untuk menjual bahan kimia untuk cuci cetak foto. Perjanjian distributor ini masih berlaku, kecuali ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian tersebut.
c. On August 8, 1990, the Company entered into a distributorship agreement with Fuji Hunt Photographic Chemicals Pte. Ltd., Singapore (Fuji Hunt), whereby the Company, as the sole distributor of Fuji Hunt in Indonesia, has been granted the license to sell chemicals for photo finishing. This distributorship agreement is valid unless either party notifies the other of its intention to terminate the agreement.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
64
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
d. Pada tanggal 15 Januari 2003, Perusahaan
mengadakan Perjanjian Novasi yang merupakan pelengkap dari Perjanjian Pengalihan Usaha dengan Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapura (RAP) dan Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). Perjanjian tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 1 April 2012.
d. On January 15, 2003, the Company entered into a Novation Agreement which is supplemental to the Business Transfer Agreement with Ricoh Asia Pacific Pte. Ltd., Singapore (RAP) and Ricoh Hong Kong Ltd., Hong Kong (RHK). This agreement has been extended until April 1, 2012.
e. Sejak tanggal 1 Pebruari 1978, Anak
Perusahaan (MPI) mengadakan perjanjian dengan Fuji Photo Film Co., Ltd., Jepang (Fuji), di mana MPI diberikan izin untuk membeli film dan kertas foto dalam bentuk “master roll”, memprosesnya sesuai dengan teknologi dan menggunakan merek dagang “Fuji” serta menjualnya kepada Perusahaan untuk pasar lokal. Perjanjian ini akan berakhir apabila ada pemberitahuan dari salah satu pihak untuk mengakhiri perjanjian ini. Selain itu, sejak tahun 1997, MPI juga diberi izin untuk memproduksi pembungkus film dengan menggunakan teknologi Fuji. MPI harus membayar royalti kepada Fuji untuk setiap pembungkus film yang diproduksi sebesar ¥0,4. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rpnil dan Rp53.514.986 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Penjualan” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21).
e. Since February 1, 1978, a Subsidiary (MPI) has entered into an agreement with Fuji Photo Film Co., Ltd., Japan (Fuji), whereby MPI has been granted the license to purchase film and photopaper in the form of master roll, process them in accordance with the technology and use the trademark of Fuji and sell these to the Company for the local market. This agreement will expire if either party notifies the other of its intention to terminate the agreement. Furthermore, since 1997, MPI has also been granted the license to produce patrone using the technology of Fuji. MPI must pay royalty to Fuji amounting to ¥0.4 for each patrone produced. Royalty charged to operations amounted to Rpnil and Rp53,514,986 in 2010 and 2009, respectively, and are presented as part of “Selling Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21).
f. Pada tanggal 28 Mei 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian penjualan dengan PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), di mana Perusahaan akan menjual voucher Simpati secara elektronik melalui lokasi penjualan yang dimiliki oleh Perusahaan. Perjanjian ini telah berakhir pada tanggal 30 Juni 2010 dan telah diperpanjang sampai dengan 30 Juni 2011. Jumlah pembelian dari PT Telkomsel sebesar Rp11.700.872.703 dan Rp12.399.160.346 masing-masing pada tahun 2010 dan 2009.
f. On May 28, 2004, the Company has entered into a selling agreement with PT Telekomunikasi Selular (PT Telkomsel), whereby the Company will distribute Simpati voucher electronically through the Company’s outlets. This agreement expired on June 30, 2009 and has been extended until June 30, 2010. Total purchases from PT Telkomsel amounted to Rp11,700,872,703 and Rp12,399,160,346 in 2010 and 2009, respectively.
g. Pada tanggal 1 Maret 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian usaha dengan PT Excelcomindo Pratama (PT EP) di mana Perusahaan telah ditunjuk PT EP untuk menjual produk-produk Excelcom. Perjanjian ini akan berakhir pada tanggal 1 Maret 2009 dan telah diperpanjang sampai dengan 1 Maret 2010. Saat ini, perjanjian tersebut sedang dalam proses perpanjangan. Jumlah pembelian dari PT EP pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp83.343.075.039 dan Rp175.559.756.762.
g. On March 1, 2004, the Company entered into a business agreement with PT Excelcomindo Pratama (PT EP) whereby the Company was appointed as a distributor by PT EP of Excelcom products. This agreement expired on March 1, 2009 and has been extended until March 1, 2010. Currently, this agreement is still in the process of extension. Total purchases from PT EP in 2010 and 2009 amounted to Rp83,343,075,039 and Rp175,559,756,762, respectively.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
65
23. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING, IKATAN DAN KONTINJENSI (lanjutan)
23. SIGNIFICANT AGREEMENTS, COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued)
h. Pada tanggal 1 September 2004, Perusahaan
mengadakan perjanjian kerjasama layanan isi ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill dengan PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) di mana Perusahaan akan menjual produk pulsa isi ulang ISC. Perusahaan akan memperoleh diskon yang berkisar 4% sampai dengan 8%. Perjanjian ini akan berakhir jika kedua pihak sepakat untuk mengakhiri kerjasama ini. Pembelian dari ISC pada tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rpnil dan Rp195.257.549.
h. On September 1, 2004, the Company entered into an agreement “Layanan Isi Ulang M-Tronic dan/atau M3 Refill” with PT Indonesian Satellite Corporation Tbk (ISC) whereby the Company will sell reload voucher of ISC. The Company will get a discount of about 4% to 8%. This agreement will expire if both parties agree to terminate it. Purchases from ISC in 2010 and 2009 amounted to Rpnil and Rp195,257,549, respectively.
i. Pada tanggal 3 Oktober 2008, MPRI, Anak Perusahaan telah menanda-tangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc. suatu perusahaan yang mengoperasikan, mengusahakan wara laba atau memberikan lisensi kepada hampir 36.000 outlet “convenience retailer store” di 15 negara, yang berbasis di Dallas, Texas, Amerika Serikat.
i. On October 3, 2008, a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc. a corporation that operates, manages franchise or gives license to almost 36,000 convenience retailer store outlets in 15 countries, based in Dallas, Texas, USA.
Merujuk pada Peraturan Nomor X.K.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-86/PM/1996 tanggal 24 Januari 1996, pada tanggal 15 April 2009 Perusahaan telah memberitahukan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) bahwa salah satu Anak Perusahaan-nya (MPRI) telah menanda-tangani “Master Franchise Agreement” dengan 7-Eleven, Inc.
In compliance with Regulation No. X.K.1 the Capital Market Supervisory Agency Decision Letter No. Kep-86/PM/1996 dated January 24, 1996, on April 15, 2009, the Company has informed the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) that a Subsidiary (MPRI) has signed a “Master Franchise Agreement” with 7-Eleven, Inc.
MPRI memperoleh hak dan lisensi untuk mengembangkan dan mengoperasikan outlet “convenience store” merek “7-Eleven” di pulau Jawa, Indonesia, untuk masa dua puluh (20) tahun dan masa perpanjangan sepuluh (10) tahun.
MPRI obtained the rights and license to develop and operate “7-Eleven” brand convenience store outlets in Java island, Indonesia for twenty (20) years period and extension period for ten (10) years.
Pada tanggal 5 Oktober, 2009, MPRI mengadakan perjanjian waralaba dengan 7-Eleven, Inc. Berdasarkan ketentuan yang berlaku dalam perjanjian tersebut, 7-Eleven, Inc. memberikan hak kepada MPRI untuk menggunakan sistemnya dalam persiapan, pemasaran dan penjualan produk, logo dan merek. MPRI harus membayar biaya waralaba awal sebesar AS$1.500.000 yang telah dilunasi dan disajikan dalam “Biaya Waralaba Awal”. Selain itu, MPRI juga diharuskan membayar biaya waralaba dengan nilai persentase tertentu. Royalti yang dibebankan pada usaha berjumlah Rp801.204.006 pada tahun 2010 dan dicatat sebagai bagian dari “Beban Usaha” pada laporan laba rugi konsolidasi (Catatan 21). Perjanjian ini akan berakhir dalam 20 tahun sejak tanggal efektif dan dapat diperpanjang.
On October 5, 2009, MPRI entered into a franchise agreement with 7-Eleven, Inc. In accordance with the terms and conditions of the agreement, 7-Eleven, Inc., granted MPRI the right to use its system in preparing, marketing and selling products, logo and brands. MPRI has to pay an initial franchise fee amounting to US$1,500,000 which was fully paid and presented under “Initial Franchise Cost”. MPRI is also required to pay continuing sales income royalty fee with certain percentage. Royalty charged to operations amounted to Rp801,204,006 in 2010 and are presented as part of “Operating Expenses” in the consolidated statements of income (Note 21). The agreement will expire in 20 years since the effective date and can be renewed.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
66
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan kerja bersih yang diakui pada laporan laba rugi konsolidasi dan kewajiban atas imbalan kerja yang diakui di neraca konsolidasi yang dihitung oleh aktuaria independen Biro Pusat Aktuaria pada tahun 2010 dan 2009 berdasarkan laporannya masing-masing tanggal 17 Maret 2011 dan 17 Maret 2010 dengan menggunakan metode “Projected Unit Credit”:
The following summarizes the components of net employee benefits expense recognized in the consolidated income statements and the amounts recognized in the consolidated balance sheets for the employee benefits liability as determined by an independent actuary Biro Pusat Aktuaria in 2010 and 2009 in its reports dated March 17, 2011 and March 17, 2010, respectively, using the “Projected Unit Credit” method:
a. Beban imbalan kerja - bersih (dibulatkan) a. Net employee benefits expense (rounded-off)
2010 2009
Perusahaan The Company Beban jasa kini 1.738.773.000 2.011.301.000 Current service cost Beban bunga 2.363.656.000 3.010.649.000 Interest cost Keuntungan aktuaria (2.308.800.000) (5.002.745.000) Actuarial gain Kurtailmen 95.263.000 (840.920.000) Curtailment Amortisasi atas biaya jasa lalu Amortization of past service yang belum diakui 447.441.000 2.196.542.000 cost - non vested
Jumlah 2.336.333.000 1.374.827.000 Total
Kurtailmen dan penyelesaian terjadi karena Perusahaan dan Anak perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan beberapa karyawannya sehubungan menurunnya skala operasi Perusahaan dan Anak perusahaan.
Curtailment and settlement occurred due to the termination of some of the Company and Subsidiary’s employees in relation to the reduction in the Company and Subsidiaries’ operations.
b. Kewajiban imbalan kerja (dibulatkan) b. Employee benefits liability (rounded-off)
2010 2009
Perusahaan The Company Nilai kini kewajiban imbalan pasca kerja 22.473.589.000 25.222.878.000 Present value of benefits obligation Keuntungan aktuaria yang belum diakui 17.501.887.000 17.518.290.000 Unrecognized actuarial gain Beban jasa lalu yang belum diakui (22.245.089.000) (24.191.290.000) Unrecognized past service cost
Jumlah 17.730.387.000 18.549.878.000 Total
Mutasi kewajiban imbalan kerja untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut (dibulatkan):
Movements in the benefits liability during the years ended December 31, 2010 and 2009 are as follows (rounded-off):
2010 2009
Perusahaan The Company Saldo awal 18.549.878.000 17.639.451.000 Beginning balance Beban imbalan kerja - bersih 2.336.333.000 1.374.827.000 Net employee benefits expense Pembayaran manfaat/kontribusi (3.155.824.000) (464.400.000) Benefits payments/contributions
Jumlah 17.730.387.000 18.549.878.000 Total
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
67
24. KEWAJIBAN IMBALAN KERJA (lanjutan) 24. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (continued)
Perusahaan dan Anak Perusahaan mencatat kewajiban imbalan kerja sebesar Rp17.730.387.000 pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp18.549.878.000 pada tanggal 31 Desember 2009, yang disajikan sebagai “Kewajiban Imbalan Kerja“ pada neraca konsolidasi.
The Company and Subsidiaries recorded employee benefits liability amounting to Rp17,730,387,000 as of December 31, 2010 and Rp18,549,878,000 as of December 31, 2009 and presented as “Employee Benefits Liability“ in the consolidated balance sheets.
Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung
kewajiban kesejahteraan karyawan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
The principal assumptions used in determining employee benefits liability as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:
2010 2009
Usia pensiun : 55 tahun/years 55 tahun/years : Retirement age Tingkat diskonto : 9,00% per tahun/per annum 10,50% per tahun/per annum : Discount rate Tingkat kenaikan gaji : 7,00% per tahun/per annum 8,50% per tahun/per annum : Salary increase Tabel kematian : CSO - 1980 CSO - 1980 : Mortality table Tingkat cacat : 10,00% dari/of CSO - 1980 10,00% dari/of CSO - 1980 : Disability rate
25. INSTRUMEN KEUANGAN 25. FINANCIAL INSTRUMENTS
Nilai tercatat instrumen keuangan yang disajikan di dalam neraca konsolidasi kurang lebih sebesar nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.
Financial instruments presented in the consolidated balance sheets are carried at fair value or their fair values cannot be reliably measured. Further explanations are provided in the following paragraphs.
Instrumen keuangan dengan nilai tercatat yang kurang lebih sebesar nilai wajarnya
Financial instruments with carrying amounts that approximate their fair values
Manajemen menetapkan bahwa nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lancar lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang lancar usaha dan biaya masih harus dibayar kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.
Management has determined that the carrying amounts (based on notional amount) of cash and cash equivalent, trade receivables and other current receivables, short-term bank loan, current trade payables and accrued expenses reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.
Nilai tercatat dari hutang jangka panjang dengan
suku bunga mengambang kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena dinilai ulang secara berkala.
The carrying amounts of long-term loans with floating interest rates approximate their fair values as they are re-priced frequently.
Tabel berikut menyajikan klasifikasi aset keuangan
dan kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table sets forth the financial assets and financial liabilities of the Company and Subsidiaries as of December 31, 2010:
2010
Aset keuangan Financial assets Pinjaman dan piutang Loans and receivables Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 17.500.572.952 Cash and cash equivalents Piutang Accounts receivable - Usaha 136.816.482.433 Trades - Lainnya 58.121.201.293 Others Piutang pihak hubungan istimewa 123.345.000 Due from related parties Aset tidak lancar Non-Current assets Pinjaman direksi dan karyawan 45.485.571 Loans to officers and employees
Total aset keuangan 212.561.601.678 Total financial assets
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
68
25. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 25. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued) 2010
Kewajiban keuangan Financial liabilities Kewajiban keuangan disajikan dalam Financial liabilities carried at fair value nilai wajar atau teramortisasi or amortized cost Kewajiban lancar Current liabilities Hutang bank jangka pendek 132.832.178.917 Short-term bank loans Hutang usaha 100.278.793.096 Accounts payable Biaya masih harus dibayar 22.569.918.429 Accrued expenses Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Current maturities of: Hutang bank jangka panjang 11.656.602.665 Long-term loans Kewajiban tidak lancar Non-current liabilities
Hutang bank jangka panjang 105.846.397.335 Long-term loans
Total kewajiban keuangan 373.183.890.442 Total financial liabilities
Tabel berikut menyajikan nilai tercatat dan taksiran
nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaaan yang dicatat di neraca konsolidasi pada tanggal 31 Desember 2010:
The following table presents the carrying value and estimated fair value of financial instruments of the Company and Subsidiaries which are recorded in the consolidated balance sheet as of December 31, 2010:
Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying value Fair value
Aset keuangan Financial assets Pinjaman dan piutang Loans and receivables Aset lancar Current assets Kas dan setara kas 17.500.572.952 17.500.572.952 Cash and cash equivalents Piutang Accounts receivable - Usaha 136.816.482.433 136.816.482.433 Trade - Lainnya 58.121.201.293 58.121.201.293 Others Piutang pihak hubungan istimewa 123.345.000 - *) Due from related parties Aset tidak lancar Non-Current assets Pinjaman direksi dan karyawan 45.485.571 45.485.571 Loans to officers and employees Kewajiban keuangan Financial liabilities Kewajiban keuangan disajikan dalam Financial liabilities carried at fair value nilai wajar atau teramortisasi or amortized cost Kewajiban lancar Current liabilities Hutang bank jangka pendek 132.832.178.917 132.832.178.917 Short-term bank loans Hutang usaha 100.278.793.096 100.278.793.096 Account payable Biaya masih harus dibayar 22.569.918.429 22.569.918.429 Accrued expenses Bagian yang akan jatuh tempo dalam satu tahun: Current maturities of: Hutang bank jangka panjang 11.656.602.665 11.656.602.665 Long-term loans Kewajiban tidak lancar Non-current liabilities
Hutang bank jangka panjang 105.846.397.335 105.846.397.335 Long-term loans *) Nilai wajar atas piutang pihak hubungan istimewa
tidak dapat diungkapkan dikarenakan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar tersebut karena tidak ada jangka waktu pembayaran yang pasti. Oleh karena itu, piutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa masih diukur sebesar nilai tercatat.
*) No disclosures of fair value is made for amounts due from related parties as it is not practicable to determine the fair value with sufficient reliability since these balances have no fixed terms of repayment. Therefore, amounts due from related parties are still measured at carrying amount.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
69
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
MANAJEMEN RISIKO RISK MANAGEMENT Kewajiban keuangan utama Perusahaan dan Anak
Perusahaan meliputi hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar, dan hutang jangka panjang. Tujuan utama dari kewajiban keuangan ini adalah untuk operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perusahaan dan Anak Perusahaan juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, kas dan setara kas, piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pinjaman kepada karyawan yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.
The principal financial liabilities of the Company and Subsidiaries consist of short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans. The main purpose of these financial liabilities is for the operations of the Company and Subsidiaries. The Company and Subsidiaries also have various financial assets such as trade receivables, cash and cash equivalent, due from related parties and loans to officers which arise directly from their operations.
Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan
adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas instrumen keuangannya.
The Company and Subsidiaries’ policy is not to hedge their financial instruments.
Risiko utama yang timbul dari instrumen keuangan
Perusahaan adalah risiko mata uang, risiko suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kepentingan untuk mengelola risiko ini telah meningkat secara signifikan dengan mempertimbangkan perubahan dan volatilitas pasar keuangan baik di Indonesia maupun internasional. Direksi Perusahaan dan Anak Perusahaan menelaah dan menyetujui kebijakan untuk mengelola risiko-risiko yang dirangkum di bawah ini.
The main risks arising from the Company’s financial instruments are foreign exchange rate risk, interest rate risk, credit risk and liquidity risk. The importance of managing these risks has significantly increased in light of the considerable change and volatility in both Indonesian and international financial markets. The Company and Subsidiaries’ Board of Directors reviews and approves the policies for managing these risks which are summarized below.
a) Risiko suku bunga a) Interest rate risk
Risiko suku bunga atas nilai wajar atau arus
kas adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkait dengan hutang bank jangka pendek dan pinjaman jangka panjangnya. Fluktuasi suku bunga mempengaruhi biaya atas pinjaman baru dan bunga atas saldo pinjaman Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dikenakan suku bunga mengambang.
Fair value and cash flow interest rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company and Subsidaries are exposed to the risk of changes in market interest rates relating primarily to their short-term bank loans and long-term loans. Interest rate fluctuations influence the cost of new loans and the interest on the outstanding variable rate loans of the Company and Subsidiaries.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
70
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
a) Risiko suku bunga (lanjutan) a) Interest rate risk (continued) Kebijakan Perusahaan dan Anak Perusahaan
terkait dengan risiko suku bunga adalah dengan mengelola biaya bunga melalui kombinasi pinjaman dengan suku bunga tetap dan variabel. Perusahaan dan Anak Perusahaan mengevaluasi perbandingan suku bunga tetap terhadap suku bunga mengambang dari hutang bank jangka panjang sejalan dengan perubahan suku bunga yang relevan di pasar uang. Berdasarkan penilaian manajemen, pembiayaan baru akan ditentukan harganya pada suku bunga tetap atau mengambang.
The Company and Subsidiaries‘ policies relating to interest rate risk are to manage interest cost through a mix of fixed and variable rate debts. The Company and Subsidiaries evaluate the fixed to floating ratio of its short-term bank loans and long-term loans in line with movements of relevant interest rates in the financial markets. Based on management’s assessment, new financing will be priced either on a fixed or floating rate basis.
b) Risiko mata uang b) Foreign exchange risk
Risiko mata uang adalah risiko dimana nilai
wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Eksposur Perusahaan dan Anak Perusahaan terhadap fluktuasi nilai tukar terutama berasal dari hutang usaha dari pembelian dalam mata uang asing dan piutang lain-lain dari transaksi dalam mata uang asing.
Foreign exchange rate risk is the risk that the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in foreign exchange rates. The Company and Subsidiaries’ exposure to exchange rate fluctuations results primarily from account payable of foreign currency purchase and other receivables from foreign currency transaction.
Perusahaan dan Anak Perusahaan tidak
melakukan lindung nilai atas risiko mata uang. The Company and Subsidiaries do not hedge
the currency risk.
Apabila Rupiah melemah dari mata uang asing yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2010, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, biaya masih harus dibayar dan hutang jangka panjang dalam mata uang asing akan meningkat dalam mata uang Rupiah. Namun, peningkatan kewajiban ini akan dihapus oleh peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak hubungan istimewa dan pinjaman direksi dan karyawan.
If the Rupiah weakened against foreign currency as of December 31, 2010, short-term bank loans, trade payables, accrued expenses and long-term loans in foreign currencies will increase in the Rupiah terms. However, the increase in this liability would be offset by the increase in the value of cash and cash equivalent, trade receivable, other receivables, due from related parties and loans to officers and employees.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
71
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
c) Risiko kredit c) Credit risk Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu
pihak atas instrumen keuangan akan gagal memenuhi kewajibannya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Anak Perusahaan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan hubungan usaha hanya dengan pihak ketiga yang diakui dan kredibel. Perusahaan dan Anak Perusahaan memiliki kebijakan untuk semua pelanggan yang akan melakukan perdagangan secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Sebagai tambahan, jumlah piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang yang tidak tertagih. Tidak ada risiko kredit yang terpusat secara signifikan.
Credit risk is the risk that one party of financial instruments will fail to fullfill its obligations and will result in a loss to other party. The credit risk faced by the Company and Subsidiaries arises from the credit given to the customers. The Company and Subsidiaries trade only with recognized and creditworthy third parties. It is the Company and Subsidiaries’ policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures. In addition, receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the exposure to bad debts. There are no significant concentration of credit risk.
d) Risiko likuiditas d) Liquidity risk
Risiko likuiditas didefinisikan sebagai risiko
saat posisi arus kas Perusahaan dan Anak Perusahaan menunjukkan bahwa pendapatan jangka pendek tidak cukup menutupi pengeluaran jangka pendek.
The liquidity risk is defined as a risk when the cash flow position of the Company and Subsidiaries indicate that the short-term revenue is not enough to cover the short-term expenditure.
Kebutuhan likuiditas Perusahaan dan Anak
Perusahaan secara historis timbul dari kebutuhan untuk membiayai aktivitas bisnis Perusahaan dan Anak Perusahaan.
The Company and Subsidiaries’ liquidity requirements have historically arose from general funding of business activities.
Dalam mengelola risiko likuiditas, Perusahaan
dan Anak Perusahaan memantau dan menjaga tingkat kas dan setara kas yang dianggap memadai untuk membiayai operasional Perusahaan dan Anak Perusahaan dan untuk mengatasi dampak dari fluktuasi arus kas. Perusahaan juga secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, termasuk jadual jatuh tempo hutang jangka panjang mereka, dan terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk memelihara fleksibilitas pendanaan dengan cara menjaga ketersediaan komitmen fasilitas kredit. Kegiatan ini meliputi pinjaman bank dan pinjaman pihak hubungan istimewa. Perusahaan dan Anak Perusahaan menerapkan prinsip hati-hati dalam mengelola risiko likuiditas dengan menjaga saldo kas yang cukup.
In the management of liquidity risk, the Company and Subsidiaries monitor and maintain a level of cash on hand and in banks deemed adequate to finance the Company and Subsidiaries’ operations and to mitigate the effects of fluctuation in cash flows. The Company and Subsidiaries also regularly evaluate the projected and actual cash flows, including their long-term loan maturity profiles, and continuously assess conditions in the financial markets to maintain flexibility in funding by keeping committed credit facilities available. These activities may include bank loans and due to related parties. The Company and Subsidiaries adopts prudent liquidity risk management by maintaining sufficient cash balances.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
72
26. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (lanjutan)
26. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (continued)
MANAJEMEN RESIKO (lanjutan) RISK MANAGEMENT (continued)
d) Risiko likuiditas (lanjutan) d) Liquidity risk (continued)
Tabel di bawah ini merupakan jadwal jatuh tempo kewajiban keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan (dalam jutaan Rupiah).
The table below summarizes the maturity profile of the Company’s and Subsidiaries’ financial liabilities based on contractual undiscounted payments (in millions of Rupiah).
Nilai wajar Dibawah 1 Di atas 5 31 Des 2010/ tahun/ Below 1-2 tahun/ 3-5 tahun/ tahun/ Over Jumlah/ Fair value 1 year 1-2 years 3-5 years 5 years Total Dec 31, 2010
Kewajiban keuangan Financial liabilities disajikan dalam nilai wajar carried at fair value atau teramortisasi or amortized cost Kewajiban lancar Current liabilities Hutang bank jangka pendek 132.832 - - - 132.832 132.832 Short-term bank loans Hutang Usaha 96.189 4.090 - - 100.279 100.279 Trade payables Biaya masih harus dibayar 22.570 - - - 22.570 22.570 Accrued expense Bagian yang akan jatuh
tempo dalam satu tahun : Current maturities of : Hutang bank jangka panjang 11.657 - - - 11.657 11.657 Long-term loans Kewajiban tidak lancar Non-current liabilities Hutang bank jangka panjang - 27.916 77.930 - 105.846 105.846 Long-term loans
Jumlah 263.247 32.006 77.930 - 373.184 373.184 Total
27. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING
27. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan dan
Anak Perusahaan memiliki aset dan kewajiban dalam mata uang asing sebagai berikut:
As of December 31, 2010, the Company and Subsidiaries have assets and liabilities denominated in foreign currencies, as follows:
Mata Uang Asing/ Setara Rupiah/ Foreign Currencies Equivalent in Rupiah
Aset Assets Dalam Dolar Amerika Serikat AS$ 2,478,633 22.285.389.303 In US Dollars Dalam Yen Jepang ¥ 1,110,490 122.470.667 In Japanese Yen Dalam Dolar Singapura Sin$ 592 4.132.518 In Singapore Dollars
Jumlah 22.411.992.488 Total
Kewajiban Liabilities Dalam Dolar Amerika Serikat AS$ 3,819,285 34.339.191.435 In US Dollars Dalam Yen Jepang ¥ 45,852,660 5.056.872.071 In Japanese Yen Dalam Dolar Singapura Sin$ 517,691 3.613.796.383 In Singapore Dollars Dalam Euro € 7,852 93.876.863 In Euro Dalam Poundsterling £ 295 4.098.670 In Poundsterling
Jumlah 43.107.835.422 Total
Kewajiban - bersih 20.695.842.933 Net Liabilities
Jika digunakan kurs tengah uang kertas asing yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal 25 Maret 2011 (Rp8.708 per AS$1, Rp107,50 per ¥1, Rp14.022,51 per GB£1, Rp12.340,98 per EUR1 dan Rp6.908,7 per Sin$1), kewajiban bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan dalam mata uang asing akan turun sebesar lebih kurang Rp538.185.919.
Using the middle rate of bank notes issued by Bank Indonesia on March 25, 2011 (Rp8.708 to US$1, Rp107,50 to ¥1, Rp14.022,51 to GB£1, Rp12.340,98 to EUR1 and Rp6.908,7 to Sin$), the net liabilities of the Company and Subsidiaries will decrease by approximately Rp538,185,919.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
73
28. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006)
28. FIRST ADOPTION OF PSAK NO. 50 (REVISED 2006) AND PSAK NO. 55 (REVISED 2006)
Seperti dijelaskan pada Catatan 2q, laporan keuangan Perusahaan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 merupakan laporan keuangan konsolidasi pertama Perusahaan dan Anak Perusahaan yang disusun berdasarkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2006).
As described in Note 2q, the consolidated financial statements as of and for the year ended December 31, 2010 are the Company and Subsidiary’s first consolidated financial statements prepared in accordance with PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006).
Dalam menerapkan standar-standar baru di atas, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah mengidentifikasi penyesuaian transisi berikut sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 tentang ketentuan transisi untuk penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sebagaimana diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
In adopting the above new standards, the Company and Subsidiary have identified the following transitional adjustment in accordance with the Technical Bulletin No.4 concerning the transitional provisions for the first adoption of PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) as issued by Indonesian Institute of Accountants.
Pengaruh transisi ke PSAK no. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) untuk neraca konsolidasi awal Perusahaan dan Anak Perusahaan per tanggal 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut:
The effect of the transition to PSAK No. 50 (Revised 2006) and PSAK No. 55 (Revised 2006) to the Company and Subsidiary’s opening consolidated balance sheet as of January 1, 2010 is set out in the following table:
Penyesuaian Transisi ke PSAK 55 (Revisi 2006)/ Transitional Sebelum adjustments to Setelah disesuaikan/ PSAK 55 disesuaikan/ Neraca Before adjustment (Revised 2006) As adjusted Balance Sheet
Aset Assets Cadangan kerugian penurunan nilai (1,945,524,435) (2,987,736,992) (4,933,261,427) Allowance for impairment losses Ekuitas Stockholders’ Equity Saldo laba awal - Beginning retained earnings - belum ditentukan penggunaanya (5,669,680,892) (2,987,736,992) (8,657,417,884) unappropriated
Penyesuaian transisi di atas berasal dari penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai aset keuangan (piutang pembiayaan konsumen) sesuai dengan PSAK 55 (Revisi 2006). Dasar untuk penilaian kembali atas kerugian penurunan nilai dijelaskan dalam Catatan 2q.
The above transitional adjustment was derived from the reassessment of impairment losses for financial assets (consumer financing receivables) in accordance with PSAK 55 (Revised 2006). The basis for reassessment of impairment losses is detailed in Note 2q.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
74
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES
Operasi Perusahaan dan Anak Perusahaan telah
terpengaruh, dan mungkin akan terus terpengaruh oleh dampak kondisi ekonomi dan kemajuan teknologi dalam bisnis fotografi yang berubah dari era analog ke era digital, dan secara bertahap menyebabkan berkurangnya penjualan film dan kamera analog. Sebagai akibatnya, pasar fotografi mengalami penurunan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital, sehingga terjadi perubahan tren pasar dari kamera film menjadi kamera digital. Hal ini mengakibatkan penurunan pada penjualan produk-produk fotografi. Namun demikian, Perusahaan dan Anak Perusahaan mampu menurunkan biaya dan beban operasional melalui program pengurangan biaya dan rasionalisasi dari beban karyawan sejalan dengan penurunan volume operasi. Laba bersih Perusahaan dan Anak Perusahaan mengalami kenaikan dari sebesar Rp12.023.983.368 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp41.976.947.256 pada tahun 2010.
The operations of the Company and its Subsidiaries have been affected, and may continue to be affected, by the economic condition and technology advancement in the photographic business, which is changed from analog to digital and thus gradually decreases the sales of film and analog camera. Furthermore, the photography market has decreased in line with the advancement of digital technology that shifted the market trends from film camera to digital camera. These conditions resulted to the decrease in the sale of photographic products. However, the Company and Subsidiaries were able to decrease cost and operating expenses through cost reduction program and rationalization of personnel expenses in line with the decrease in volume of operations. The Company and Subsidiaries’ net income has increased from Rp12,023,983,368 in 2009 to Rp41,976,947,256 in 2010.
Sebagai respon terhadap kondisi ekonomi dan
kondisi bisnis fotografi, Perusahaan dan Anak Perusahaan akan menerapkan beberapa program antara lain sebagai berikut:
In response to the economic and photographic business condition, the Company and Subsidiaries will implement several programs, among others, as follows:
• Melakukan restrukturisasi organisasi dalam
rangka pengembangan usaha baru, dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi digital;
• Perform organization restructuring in relation with the development of the new business, by considering the improvement of digital technology;
• Di bidang ”Photo Imaging”, mengembangkan instalasi M-Prisa dengan menggunakan jaringan Fuji Digital Imaging dan Fuji Image Plaza;
• In Photo Imaging field, expand M-Prisa installation using the network of Fuji Digital Imaging and Fuji Image Plaza;
• Di bidang “Graphic Arts”, memperluas bisnis
dari sebelumnya hanya “pre press” ditambah “post press” dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan melakukan pelatihan secara berkesinambungan;
• In Graphic Arts field, expand business from only “pre press” to be added up with “post press” and increases quality of human resources by implementing continous training;
• Di bidang “Medical”, memperkuat “brand awareness” dari produk peralatan radiologi digital Fuji Computed Radiography (FCR) dan X-ray Unit Shimadzu;
• In Medical field, strengthen product’s “brand awareness” of digital radiology equipment Fuji Computed Radiography (FCR) and X-Ray Unit Shimadzu;
• Di bidang “Office Imaging”, memperluas segmentasi produk dengan mesin kecepatan tinggi dan menambah jalur distribusi melalui pelanggan “corporate”;
• In Office Imaging, expand product segment using high speed machine and enhance distribution lines through corporate customers;
• Menutup line produksi yang merugi; • Closing non-profitable production line; • Meningkatkan kegiatan promosi melalui media
”Above the Line” dan kegiatan ”Below the Line”;
• Increase promotion activities from both “Above the Line” media and “Below the Line” activities;
• Meningkatkan kinerja departemen pengembangan dan penelitian dalam pengembangan usaha baru;
• Increase the performance of R&D department in the development of new business;
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
75
29. KONDISI BISNIS PERUSAHAAN DAN ANAK PERUSAHAAN (lanjutan)
29. BUSINESS CONDITION OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES (continued)
• Terus meningkatkan produktivitas dan
melakukan langkah-langkah efisiensi di dalam operasional usaha melalui program penurunan biaya strategis (“strategic cost reduction program”), menghindari biaya yang timbul akibat kesalahan (“cost of mistakes”) serta penerapan anggaran secara ketat (“strict budget”); dan
• Mengoperasikan bisnis toko “7 - Eleven”.
• Continue increasing the productivity and initiate efficiency in the operation using strategic cost reduction program, avoid the cost of mistakes and create efficiency to minimize cost within the budget; and
• Operate business for “7 – Eleven” store.
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE
Standar Akuntansi yang relevan dengan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) tetapi belum berlaku efektif pada tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Accounting Standards which are relevant to the Company and Subsidiaries issued by Indonesian Accounting Standards Board (DSAK) but not yet effective in 2010 are summarized below:
1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011: 1. Effective on or after January 1, 2011:
a. PSAK No. 1 (Revisi 2009) “Penyajian
Laporan Keuangan” Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
b. PSAK No. 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan selama suatu periode.
c. PSAK No. 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim.
a. PSAK No. 1 (Revised 2009) “Presentation of Financial Statements” Prescribes the basis for presentation of general purpose financial statements to ensure comparability both with the entity's financial statements of previous periods and with the financial statements of other entities.
b. PSAK No. 2 (Revised 2009) “Statement of Cash Flows” Requires the provision of information about the historical changes in cash and cash equivalents by means of a statement of cash flows which classifies cash flows during the period from operating, investing and financing activities.
c. PSAK No. 3 (Revised 2010) “Interim Financial Reporting” Prescribes the minimum contents of an interim financial report and the principles for recognition and measurement in complete or condensed financial statements for an interim period.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
76
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011: (lanjutan) 1. Effective on or after January 1, 2011:
(continued)
d. PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
e. PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.
f. PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi” Mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasi dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, dan juga diterapkan terhadap laporan keuangan secara individual.
d. PSAK No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” Shall be applied in the preparation and presentation of consolidated financial statements for a group of entities under the control of a parent and in accounting for investments in subsidiaries, jointly controlled entities and associates when separate financial statements are presented as additional information.
e. PSAK No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” Segment information is disclosed to enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
f. PSAK No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosures” Requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances including commitments, in the consolidated and separate financial statements of a parent, and also applies to individual financial statements.
g. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa Setelah Periode Laporan” menentukan kapan entitas menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini mensyaratkan bahwa entitas tidak boleh menyusun laporan keuangan atas dasar kelangsungan usaha jika peristiwa setelah periode pelaporan mengindikasikan bahwa penerapan asumsi kelangsungan usaha tidak tepat.
h. PSAK 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang laporan.
g. PSAK No. 8 (Revised 2010) “Events after the Reporting Period” prescribes when an entity should adjust its financial statements for events after the reporting period, and disclosures about the date when financial statements were authorized for issue and events after the reporting period. It requires an entity not to prepare financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate.
h. PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
77
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
1. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1
Januari 2011: (lanjutan) 1. Effective on or after January 1, 2011:
(continued)
i. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”,
Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonominya masa depan akan mengalir ke entitas dan manfaat dapat diukur secara andal. Pernyataan ini mengindentifikasikan keadaan saat kriteria tersebut terpenuhi, sehingga pendapatan dapat diakui. Pernyataan ini juga memberikan panduan praktis dalam penerapan kriteria tersebut.
j. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi dan koreksi kesalahan.
k. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai
Aset” menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika terjadi penurunan nilai atas aset tersebut, rugi penurunan nilai harus diakui.
i. PSAK No. 23 (Revised 2010) “Revenue”
identifies the circumstances in which the criteria on revenue recognition will be met and, therefore, revenue will be recognized. Prescribes the accounting treatment of revenue arising from certain types of transactions and events. Provides practical guidance on the application of the criteria on revenue recognition.
j. PSAK No. 25 (Revised 2009) “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” prescribes the criteria for selecting and changing accounting policies, together with the accounting treatment and disclosure of changes in accounting policies, changes in accounting estimates and corrections of errors.
k. PSAK No. 48 (Revised 2009) “Impairment
of Assets” prescribes the procedures applied to ensure that assets are carried at no more than their recoverable amount and if the assets are impaired, an impairment loss should be recognized.
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012: 2. Effective on or after January 1, 2012
(continued):
a. PSAK No. 10 (Revisi 2010) “Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing” Menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan kedalam suatu mata uang pelaporan.
b. PSAK No. 24 (Revisi 2010) “Imbalan
Kerja” Mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
a. S PSAK No. 10 (Revised 2010) “The Effect of Changes in Foreign Exchange Rates” Prescribes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and how to translate financial statements into a presentation currency.
b. PSAK No. 24 (Revised 2010) “Employee Benefits” Establishes the accounting and disclosures for employee benefits.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
78
30. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG TELAH DIKELUARKAN TAPI BELUM BERLAKU EFEKTIF (lanjutan)
30. FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS ISSUED BUT NOT YET EFFECTIVE (continued)
2. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal
1 Januari 2012: (lanjutan) 2. Effective on or after January 1, 2012
(continued):
c. PSAK No. 46 (Revisi 2010) “Akuntansi Pajak Penghasilan” Mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan.
d. PSAK No. 50 (Revisi 2010) “Instrumen
Keuangan: Penyajian” Menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
e. PSAK No. 60 “Instrumen Keuangan:
Pengungkapan” Mensyaratkan pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan atas posisi dan kinerja keuangan; dan jenis dan besarnya risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang mana entitas terekspos selama periode dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana entitas mengelola risiko-risiko tersebut.
f. ISAK 15 “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” Memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), “Imbalan Kerja”.
c. PSAK No. 46 (Revised 2010) “Accounting for Income Taxes” Prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the balance sheet; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements.
d. PSAK No. 50 (Revised 2010) “Financial
Instruments: Presentation” Establishes the principles for presenting financial instruments as liabilities or equity and for offsetting financial assets and financial liabilities.
e. PSAK No. 60 “Financial Instruments: Disclosures” Requires disclosures in financial statements that enable users to evaluate the significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the entity is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the entity manages those risks.
f. ISAK 15 “PSAK No. 24 - The Limit on a
Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” Provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under PSAK No. 24 (Revised 2010), ”Employee Benefits”.
g. ISAK 20, “Pajak Penghasilan - Perubahan
Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Saham”. Membahas bagaimana suatu entitas memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan pajak tangguhan karena perubahan dalam status pajaknya atau pemegang sahamnya.
g. ISAK 20, “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders”. Prescribes how an entity should account for the current and deferred tax consequences of a change in tax status of entities or its shareholders
Perusahaan dan Anak Perusahaan sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari Standar dan Interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasinya.
The Company and Subsidiaries are presently evaluating and have not yet determined the effects of these revised and new Standards and Interpretations on their consolidated financial statements.
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT MODERN INTERNASIONAL Tbk AND SUBSIDIARIES
NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Years Ended
December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
79
31. REKLASIFIKASI AKUN 31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Akun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi
tahun 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi untuk tahun 2010 sebagai berikut:
Certain accounts in year 2009 consolidated financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the year 2010 consolidated financial statements as follows:
Dilaporkan Dilaporkan Sebelumnya/ Saat Ini/ As Previously Reklasifikasi/ As Currently Reported Reclassifications Reported
Aset Lancar Current Assets Piutang hubungan istimewa 6.276.539.996 (6.276.539.996) - Due from related parties Piutang lain-lain, bersih Other receivable, net PT Honoris Industry - 50.503.080.403 50.503.080.403 PT Honoris Industry First Modern - 3.123.648.952 3.123.648.952 First Modern PT Hasta Prima Industry - 6.276.539.996 6.276.539.996 PT Hasta Prima Industry MG International - 796.279.640 796.279.640 MG International Biaya dibayar di muka dan Prepaid expenses and dan uang muka 796.279.640 (796.279.640) - advance payments Aset Tidak Lancar Non-Current Assets Aset lain-lain Other Assets PT Honoris Industry 50.503.080.403 (50.503.080.403) - PT Honoris Industry First Modern 3.123.648.952 (3.123.648.952) - First Modern 32. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN
KONSOLIDASI 32. COMPLETION OF THE CONSOLIDATED
FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas
penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 25 Maret 2011.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were completed on March, 25 2011.
71
72 Modern Internasional Annual Report 2010 I Modern Internasional Laporan Tahunan 2010
top related