askep agregat anak sekolah
Post on 20-Jul-2015
910 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Asuhan Keperawatan Komunitas Pada Anak Usia Sekolah
Pengkajian Agregat Anak Usia Sekolah di Krlurahan X Demografi: Jumlah anak usia sekolah keseluruhan di RW 05 Kelurahan X, Jumlah anak usia sekolah menurut jenis kelamin Etnis: Suku bangsa & budaya anak tersebut Nilai, kepercayaan & agama: nilai & kepercayaan yang dianut oleh klien anak berkaitan dengan gaya hidup, agama yang dianut oleh anak, fasilitas ibadah yang ada di rumah, adanya kegiatan keagamaan yang diikuti oleh anak
56 % keluarga jarang membuka jendela
Hasil Pengkajian Kelurahan X RW 05
99% warga memiliki kebiasaan makan yang berisiko (makan terlalu sering ikan asin, telur asin, makanan bersantan, jeroan, dan daging)
51,38% rumah warga berdebu
10% balita mengalami gizi kurang
76% warga merokok
40% warga menjalani pola makan tidak sehat (62% kebutuhan nutrisi tak terpenuhi, 38 keb nutrisi terpenuhi)
Lanjutan56% lingkungan rumah warga tidak sehat dengan 65,74% warga banyak menggantung baju selain di lemari pakaian; 20,67% terdapat tempat penampungan air yang tak dibersihkan
58% warga memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung, stroke
41,1% warga yang berusia dewasa rutin mengunjungi Posbindu 1 bulan sekali
29% (152 orang) balita yang rutin mengunjungi Posyandu
Terdapat banyak genangan air & tumpukan sampah
Terdapat sebagian parit yang masih ada sampahnya sehingga air tak dapat mengalir dengan lancar
Diagnosa Keperawatan Komunitas99% warga memiliki kebiasaan makan yang berisiko (makan terlalu sering ikan asin, telur asin, makanan bersantan, jeroan, dan daging) 40% warga menjalani pola makan tidak sehat (62% kebutuhan nutrisi tak terpenuhi, 38 keb nutrisi terpenuhi)
58% warga memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung, stroke
Risiko penurunan status gizi anak Usia sekolah di Kelurahan X berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai nutrisi yang bak bagi usia anak sekolah
LanjutanRisiko terjadinya gangguan pertukaran gas (ISPA) pada anak usia sekolah di Kelurahan X berhubungan dengan kurangnya pengetahuan orangtua mengenai pentingnya ventilasi yg baik dimanifestasikan dengan 56 % keluarga jarang membuka jendela 51,38% rumah warga berdebu 76% warga merokok 56% lingkungan rumah warga tidak sehat dengan 65,74% warga banyak menggantung baju selain di lemari pakaian; 20,67% terdapat tempat penampungan air yang tak dibersihkan
Risiko tingginya karies gigi pada anak Usia sekolah di Kelurahan X RW 05 berhubungan dengan kebiasaan makan jajanan yang manis dimanifestasikan dengan:
Kemungkinan anak-anak pada tahap usia perkembangan ini senang makanmakanan yang manis di sekolahnya
LanjutanRisiko terjadinya penyakit infeksi (Diare, DBD) pada anak usia sekolah di Kelurahan X RW 05 berhubungan dengan:
Risiko terjadinya obesitas pada anak usia sekolah di Kelurahan X berhubungan dengan:99% warga memiliki kebiasaan makan yang berisiko (makan terlalu sering ikan asin, telur asin, makanan bersantan, jeroan, dan daging)
56% lingkungan rumah warga tidak sehat dengan 65,74% warga banyak menggantung baju selain di lemari pakaian; 20,67% terdapat tempat penampungan air yang tak dibersihkan Terdapat banyak genangan air & tumpukan sampah
58% warga memiliki riwayat penyakit hipertensi, DM, jantung, stroke
Terdapat sebagian parit yang masih ada sampahnya sehingga air tak dapat mengalir dengan lancar
Intervensi Dx 1: Risiko penurunan status gizi anak Usia sekolah di Kelurahan XTujuan Umum Penurunan Status gizi pada anak usia sekolah di Kelurahan X dapat dicegah dalam waktu 6 Bulan ke depan
Tujuan Khusus Orang tua & Guru memahami pemantauan berat badan anaknya/siswanya Terbentuknya kemitraan antara guru-puskesmas dan orang tua Orang tua mampu memberikan makanan menu seimbang sesuai dengan kebutuhan anaknya Guru dapat melakukan pemantaun status gizi anak sekolah dengan melibatkan orang tua Puskesmas dapat melakukan pembinaan terhadap sekolah.
Rencana Intervensi dan Rasional:a). Sosialisasikan hasil survey kepada sekolah dan Puskesmas serta masyarakat) Rasional: Sosialisasi penting sebagai dasar ilmiah dalam menentukan masalah dimana pengungkapan masalah dengan cara yang ilmiah, sehingga dukungan dari komponen diatas dapat diperoleh dengan relatif lebih mudah b). lakukan komunikasi yang lebih intensif dengan guru & Puskesmas Rasional: Komunikasi yang lebih intensif akan lebih membuka wawasan sekolah dan Puskesmas tentang pentingnya kegiatan UKS terutama pemantauan status gizi c). Sepakati rencana tindakan jangka pendek berkaitan dengan pencegahan penurunan status gizi Rasional: (Kesepakatan penting agar ada kesepahaman dalam waktu dan tanggungjawab)
Lanjutand). lakukan pelatihan pemantauan tumbuh kembang Rasional: (pelatihan penting dilakukan agar guru terlatih dalam memonitor status gizi anak) e). diskusikan program jangka panjang dengan Puskesmas dan sekolah Rasional: (Program jangka panjang perlu direncanakan agar ada kesinambungan kegiatan UKS, khususnya pemantauan status gizi anak) f ). Tuangkan hasil kesepakatan dalam bentuk tertulis / MOU Rasional: (Kesepakatan tertulis penting agar ada tanggungjawab bersama diantara semua komponen)
Dx. 2: Risiko terjadinya gangguan pertukaran gas (ISPA) pada anak usia sekolah di Kelurahan XTujuan Umum Kejadian ganguan pertukaran gas (ISPA) pada anak usia sekolah di Kelurahan X dapat dicegah
Tujuan Khusus Orangtua dapat mengetahui dan memahami mengenai ISPA Orangtua dapat mengetahui dan memahami bagaimana ventilasi yang baik di rumah seperti apa Orangtua dapat meningkatkan kesadaran kebersihan rumah dari debu Warga yang merokok dapat mengetahui dan memahami tempattempat tertentu yang tepat untuk merokok Warga sadar akan perilaku membersihkan tempat penampungan air secara teratur
Dx. 3: Risiko terjadinya obesitas pada anak usia sekolah di Kelurahan XTujuan Umum Obesitas pada anak usia sekolah di Kelurahan X dapat dicegah
Tujuan Khusus Warga, khususnya orang tua, dapat mengetahui dan memahami mengenai obesitas Orangtua mengetahui dan memahami serta menyediakan makanan sehat dan bergizi seimbang yang dibutuhkan keluarganya, khususnya anak-anaknya, di rumah Warga dapat mengurangi kebiasaan makan makanan yang berisiko (tinggi garam, tinggi kolesterol dan berlemak)
top related