bab 2 landasan teori - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/2011-2-00855-si...
Post on 01-Feb-2018
225 Views
Preview:
TRANSCRIPT
11
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori teori Dasar / Umum
Teori ini berisikan tentang teori - teori umum yang ada.
2.1.1 Pengertian Data
Data merupakan komponen utama dari sistem informasi sebuah perusahaan.
Dapat dikatakan data merupakan sumber daya yang akan menjadi input dari suatu
sistem.
Menurut Bambang H.(2008,h193), data adalah rekaman mengenai
fenomena/fakta yang ada atau yang terjadi. Data pada pokoknya adalah refleksi fakta
yang ada.
Menurut Indrajani (2009, p2) menjelaskan beberapa definisi tentang data berikut
ini,
1. Data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai
fenomena fisik atau transaksi bisnis,
2. Data adalah ukuran objektif dari atribut dari entitas seperti orang, tempat,
benda, kejadian,
3. Data adalah representasi fakta yang mewakili suatu objek seperti
pelanggan, karyawan, mahasiswa, dan lain-lain, yang disimpan dalam
bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi dan kombinasinya.
1
12
Dari beberapa penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa data merupakan
kumpulan fakta yang merupakan representasi entitas atau objek, dan kemudian disimpan
kedalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi bahkan kombinasinya.
2.1.2 Pengertian Database
Database atau basis data merupakan kumpulan data yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan informasi dari suatu organisasi.
Menurut Connolly dan Begg (2010, p313), sebuah sistem database adalah
komponen dasar dari sistem informasi organisasi yang lebih besar, daur hidup aplikasi
database yang berhubungan erat dengan daur hidup sistem informasi.
Tahapan daur hidup aplikasi database adalah sebagai berikut :
2.1.3 Tahapan Pengembangan Sistem Basis Data (life cycle)
Sistem basisdata adalah komponen fundamental dari organisasi yang besar
dengan sistem informasi yang luas, sistem pengembangan siklus hidup basis data secara
inheren berkaitan dengan siklus hidup sistem informasi. Hal ini dipertegas oleh
pernyataan (Connolly & Begg, 2010, p. 313).
\
13
Gamb
ar 2.1 Tahapan Dalam Pengembangan sistem basis data (life cycle)
14
2.1.3.1 Database Planning
Database Planning adalah suatu aktivitas manajemen yang memungkinkan
tahapan dari database system development lifecycle untuk direalisasikan seefisien dan
seefektif mungkin. Database Planning harus terintegrasi dengan seluruh strategi sistem
informasi dari organisasi. Terdapat 3 hal pokok yang berkaitan dengan strategi sistem
informasi, yaitu:
• Identifikasi rencana dan sasaran (goals) dari enterprise termasuk mengenai sistem
informasi yang dibutuhkan.
• Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan kelebihan dan kekurangan
yang dimiliki.
• Penaksiran kesempatan IT yang mungkin memberikan keuntungan kompetitif.
Metodologi yang digunakan untuk mengatasi masalah-masalah di atas antara lain:
• Database Planning Mission Statement, yaitu suatu metode yang berfungsi untuk
mendefinisikan tujuan utama dari sistem database, mengarahkan database project,
menjelaskan fungsi sistem database itu sendiri serta menyediakan alur yang jelas
untuk mencapai efektifitas dan efisiensi penciptaan dari suatu aplikasi database yang
diinginkan.
• Database Planning Mission Objectives, yaitu beberapa informasi tambahan yang
mengspesifikasikan pekerjaan yang harus diselesaikan, sumber daya yang harus
digunakan dan biaya untuk membayar kesemuanya itu.
15
2.1.3.2 Definisi sistem (System Definition)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p316), System Definition adalah
mendeskripsikan ruang lingkup dan batasan dari aplikasi database dan user view.
User view mendefinisikan apa yang dibutuhkan dalam aplikasi database
yang berhubungan dengan data dan menampilkan transaksi dalam data.
2.1.3.3 Requirements Collection and Analysis
Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi tentang bagian organisasi
yang didukung oleh sistem database, dan menggunakan informasi ini untuk
mengidentifikasikan kebutuhan pengguna akan sistem baru. Informasi ini dikumpulkan
untuk setiap user views yang meliputi:
- Deskripsi data yang digunakan atau dihasilkan.
- Detail bagaimana data itu digunakan dan dihasilkan.
- Beberapa kebutuhan tambahan untuk sistem database yang baru.
Ada 3 pendekatan untuk mengatur kebutuhan dari sistem database dengan
multiple user, yaitu:
1. Centralized Approach, adalah kebutuhan untuk setiap user view digabungkan
menjadi sekumpulan kebutuhan. Sebuah global data model dibuat berdasarkan atas
penggabungan kebutuhan.
2. View integration approach, adalah kebutuhan untuk setiap user view yang digunakan
untuk membangun model data terpisah untuk mempresentasikan user view tersebut.
3. Gabungan centralized approach dan view integration approach.
16
2.1.3.4 Database Design
Database Design adalah suatu proses pembuatan desain yang akan
mendukung mission statement dan mission objectives yang diperlukan sistem database.
Beberapa pendekatan dalam database design antara lain:
- Bottom-up , diawali dari atribut dasar (sifat-sifat entitas dan hubungannya) dengan
analisis dari penggabungan antar atribut yang dikelompokan ke dalam suatu relasi yang
mempresentasikan tipe dari entitas dan hubungannya.
- Top-down , dimulai dengan pembentukan model data yang berisi beberapa entitas high
level dan relationship, yang kemudian menggunakan pendekatan top-down secara
berturut-turut untuk mengidentifikasikan entitas lower level, relationship dan atribut
lainnya.
- Inside-out , berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi sedikit berbeda dengan
identifikasi awal entitas utama dan kemudian menyebar ke entitas, relationship, dan
atribut terkait lainnya yang lebih dulu diidentifikasi.
- Mixed strategy , menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down untuk bagian yang
berbeda sebelum pada akhirnya digabungkan.
Data Modeling, ada dua kegunaan data modeling yaitu :
1. Untuk membantu dalam memahami arti (semantik) dari data.
2. Untuk memfasilitasi komunikasi mengenai informasi yang dibutuhkan.
17
Pembuatan model data menjawab pertanyaan mengenai entitas, relationship, dan
atribut. Dengan model data kita dapat memahami:
a. Setiap user perspektif terhadap data.
b. Sifat dari data itu sendiri, independen terhadap representasi fisiknya.
c. Kegunaan data melalui user views.
Kriteria untuk menghasilkan model data yang optimal:
1. Validasi struktural (Structural Validity), harus konsisten dengan definisi enterprise
dan informasi organisasi.
2. Kesederhanaan (Simplicity), mudah dimengerti baik oleh profesional sistem
informasi maupun pengguna non-teknik.
3. Ketepatan (Expressibility), kemampuan untuk membedakan antara data yang
berlainan, relationship antar data dan batasan-batasannya.
4. Tidak rangkap (Nonredundancy), pengeluaran informasi yang tidak berhubungan,
dengan kata lain, representasi setiap bagian informasi hanya satu kali.
5. Digunakan bersama (Shareability), tidak ditentukan untuk aplikasi atau teknologi
tertentu dan dapat digunakan oleh banyak pengguna.
6. Perluasan penggunaan (Extensibility), kemampuan untuk menyusun dan mendukung
kebutuhan baru dengan akibat sampingan yang minimal terhadap user yang sudah
ada.
7. Integritas (Integrity), konsistensi dengan cara yang digunakan enterprise dan
pengaruh informasi.
18
8. Representasi diagram (Diagrammatic Representation), kemampuan untuk
mempresentasikan model menggunakan notasi diagram yang mudah dimengerti.
Tiga fase database design:
- Conceptual Database Design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise,
independen dari keseluruhan aspek fisik. Model data dibangun dengan menggunakan
informasi dalam spesifikasi kebutuhan user. Model data konseptual merupakan
sumber informasi untuk fase design logical.
- Logical Database Design
Suatu proses pembentukan model dari informasi yang digunakan dalam enterprise
berdasarkan model data tertentu (misal : relasional), tetapi independen terhadap
DBMS tertentu dan aspek fisik lainnya. Model data konseptual yang telah dibuat
sebelumnya, diperbaiki dan dipetakan kedalam model data logical.
- Physical Database Design
Suatu proses yang menghasilkan deskripsi implementasi database pada penyimpanan
sekunder. Menggambarkan struktur penyimpanan dan metode akses yang digunakan
untuk mencapai akses yang efisien terhadap data. Dapat dikatakan juga, desain fisikal
merupakan cara pembuatan menuju sistem DBMS tertentu.
19
2.1.3.5 Pemilihan DBMS (DBMS Selection)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p325), DBMS Selection dilakukan untuk
memilih sebuah DBMS yang tepat untuk mendukung aplikasi database.
Prosedur yang digunakan dalam memilih sebuah DBMS adalah sebagai berikut :
1. Menggambarkan cakupan tugas berdasarkan kebutuhan perusahaan.
2. Membuat perbandingan mengenai dua atau tiga produk DBMS .
3. Mengevaluasi produk-produk DBMS tersebut.
4. Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan dari evaluasi produk
DBMS tersebut.
2.1.3.6 Application Design
Rancangan user interface dan program aplikasi yang akan digunakan dalam
proses database. Desain database dan aplikasi merupakan aktifitas paralel dalam sistem
pengembangan siklus hidup. Meliputi dua aspek penting yaitu :
1. Transaction Design
Transaksi adalah suatu aksi atau rangkaian aksi yang dilakukan oleh satu pengguna
atau aplikasi program, yang mengakses atau mengubah isi dari database.
Tujuan dari desain aplikasi ini adalah untuk mendefinisikan dokumen tingkat tinggi
dan karakteristik transaksi yang dibutuhkan database, meliputi :
o Data yang akan digunakan dalam transaksi.
o Karakteristik fungsional dari suatu transaksi
20
o Hasil transaksi.
o Kepentingan bagi pengguna.
o Tingkat kegunaan yang diharapkan.
Tipe - tipe transaksi utama, yaitu :
a. Retrieval Transaction
Digunakan untuk pemanggilan data untuk ditampilkan pada layar atau menghasilkan
suatu laporan.
b. Update Transaction
Digunakan untuk memasukkan catatan baru, menghapus catatan lama, atau
memodifikasi catatan yang sudah ada dalam database.
c. Mixed Transaction
Melibatkan pengambilan dan perubahan data.
2. User Interface Design
Sebelum mengimplementasikan laporan, terdapat beberapa susunan dalam mendesain
user interface :
a. Meaningful title, informasi yang disampaikan oleh judul harus jelas dan
mengidentifikasikan dengan jelas tujuan dari form / report.
b. Comprehensible instructions, penggunaan terminologi yang familiar untuk
menyampaikan intruksi kepada pengguna. Instruksi harus singkat dan ketika
informasi tambahan dibutuhkan, maka harus ada help screen. Instruksi harus ditulis
dengan baik sesuai dengan standar format yang ada.
c. Logical grouping and sequencing of fields, fields yang dihubungkan ditempatkan
pada form / report. Urutan fields harus logikal dan konsisten.
21
d. Visually appealing layout of the form or report, tampilan yang akan dipresentasikan
harus menarik bagi pengguna. Tampilan harus sesuai dengan hardcopy agar
konsisten.
e. Familiar fields labels, penggunaan label yang familiar.
f. Consistent terminology and abbreviations, terminology dan singkatan yang
digunakan harus konsisten.
g. Consistent use of colour, penggunaan warna pada kata - kata yang penting dalam
form / report. Penggunaan warna juga harus konsisten.
h. Visible space and boundaries for data entry fields, pengguna harus mengetahui
jumlah total tempat yang disediakan. Ini memungkinkan pengguna untuk
mempertimbangkan format yang sesuai untuk data sebelum memasukkan ke dalam
field.
i. Convenient cursor movement, pengguna harus dengan mudah dapat menjalankan
operasi yang diinginkan dengan menggerakkan kursor pada form / report.
j. Error Correction for individual character and entire fields, pengguna harus dengan
mudah dapat menjalankan operasi yang diinginkan untuk membuat perubahan
terhadap nilai field.
k. Error messages for unacceptable values, jika pengguna salah memasukkan data,
pesan kesalahan akan muncul pada layar. Pesan yang muncul harus
menginformasikan pengguna letak kesalahan.
l. Optional fields marked clearly, pembuatan optional harus jelas teridentifikasi untuk
pengguna.
m. Explanatory messages for fields, ketika pengguna menggerakkan kursor pada field,
maka informasi tentang field tersebut harus muncul pada layar.
22
n. Completion signal, menjelaskan bahwa pengguna telah menyelesaikan suatu proses.
2.1.3.7 Prototyping (Optional)
Membangun model kerja suatu sistem database. Tujuan utama dari pembuatan
protoyyping adalah :
1. Mengjinkan pengguna untuk menggunakan prototype untuk mengidentifikasi features
sistem apakah berjalan baik atau tidak.
2. Untuk memberikan perbaikan atau pengembangan features yang baru kepada sistem
database.
3. Untuk mengklasifikasi kebutuhan pengguna dan pengembang sistem.
4. Mengevaluasi kelayakan pada sistem tertentu.
Terdapat dua macam strategi prototyping yang digunakan pada saat ini, yaitu:
1. Requirements prototyping, dengan menggunakan prototype untuk menentukan
kebutuhan dari sistem database yang diinginkan, dan ketika kebutuhan itu telah
terpenuhi, maka prototype akan dibuang.
2. Evolutionary prototyping, digunakan untuk tujuan yang sama, namun perbedaan
pentingnya adalah prototype tidak akan dibuang, tapi dengan pengembangan
selanjutnya akan menjadi sistem database yang digunakan.
23
2.1.3.8 Implementation
Merupakan realisasi fisik dari desain database dan aplikasi. Implementasi
database didapatkan dengan menggunakan DDL yang dipilih dari DBMS atau GUI,
dimana mempunyai fungsi yang sama dengan pernyataan DDL tingkat rendah. DDL
digunakan untuk membuat struktur database dan file database kosong. Spesifikasi
tampilan yang diinginkan pengguna juga diimplementasikan DDL. Aplikasi program
yang istimewa juga diimplementasikan dengan 3GL dan 4GL, termasuk transaksi
database dengan menggunakan DML atau mungkin menambah pada bahasa
pemrograman. Pengaturan keamanan dan integrasi juga diimplementasikan untuk
sistem.
2.1.3.9 Data Conversion and Loading
Pemindahan data yang ada ke dalam database baru dan mengkonversikan
aplikasi yang ada agar dapat dijalankan pada database yang baru. Tahapan ini
dibutuhkan ketika sistem database yang lama digantikan oleh sistem database yang baru.
DBMS biasanya memiliki utilitas yang dapat memanggil ulang file yang sudah ada ke
dalam database baru, serta memungkinkan juga mengkonversi dan menggunakan
program aplikasi dari sistem yang lama untuk digunakan oleh sistem yang baru.
2.1.3.10 Testing
Proses menjalankan sistem database dengan maksud untuk menemukan
kesalahan atau kerusakan. Dengan menggunakan data pengujian yang strategis dan
realistis, seluruh proses pengujian dapat dilakukan secara metodis.
24
2.1.3.11 Operational Maintenance
Proses pengawasan dan pemeliharaan sistem setelah instalasi, meliputi
aktifitas sebagai berikut :
• Pengawasan performa sistem. Jika performa sistem menurun, maka memerlukan
perbaikan atau pengaturan ulang database.
• Memperbaiki dan mengubah sistem database ketika dibutuhkan. Kebutuhan baru
yang akan dimasukkan ke dalam database melalui tahapan siklus hidup.
2.1.4 The Three Level ANSI-SPARC Architecture
Ada tiga tingkat level yang berbeda dimana data item dapat dideskribsikan.
Bentuk tingkat ANSI-SPARC (American National Standards Institute (ANSI)
Standards Planning and Requirements Committee (SPARC) terdiri dari tingkat
eksternal, tingkat konseptual, dan tingkat internal. (Connolly & Begg, 2010, p. 86)
Cara pengguna untuk dapat melihat data disebut tingkat eksternal. Cara untuk
dapat menjalankan DBMS dan sistem operasi disebut tingkat internal, dimana data
asli yang tersimpan menggunakan struktur data dan pengorganisasian file. Sedangkan
tingkat konseptual menyediakan baik mapping dan keinginan independence antara
tingkat eksternal dan tingkat internal.
25
Tujuan dari tiga tingkat level arsitektur ini adalah untuk memisahkan pandangan
pada database masing – masing pengguna dari cara database mempresentasikan
secara fisik. Ada beberapa alasan mengapa pemisahan ini dilakukan :
1. Setiap pengguna harus dapat mengakses data yang sama, tetapi
memiliki pandangan yang berbeda disesuaikan dari data. Setiap
pengguna harus dapat mengubah cara melihat data, dan perubahan
ini tidak berpengaruh pada pengguna lainnya.
2. Pengguna tidak harus berhubungan langsung dengan rincian
penyimpanan database fisik, seperti pengindeksan. Dengan kata
lain, interaksi pengguna dengan database harus independen dari
pertimbangan penyimpanan.
3. DBA harus dapat mengubah struktur penyimpanan database tanpa
mempengaruhi pandangan pengguna.
4. Struktur internal database harus tidak terpengaruh dengan
perubahan aspek fisik penyimpanan, seperti new storage device.
5. DBA harus dapat mengubah struktur konseptual database tanpa
mempengaruhi semua pengguna.
26
User 1 User 2 User n
Database
Gambar 2.2 The ANSI-SPARC three-level architecture
2.1.5 Definisi Sistem
Menurut Azhar Susanto(2004, p24), dalam buku yang berjudul SistemInformasi
Akuntansi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non phisik yang
salingberhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mencapaisatu tujuan tertentu”.Sedangkan
External level
View 1 View 2 View n ….
Conceptual Schema
Conceptual level
Internal Schema
Internal level
Physical data organization
27
Menurut Jogiyanto Hartono(2005, p2), dalam buku yang berjudul Analisis dan
Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “Sistem adalah sekumpulan dari elemen–
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
2.1.5.1 Definisi Informasi
Menurut McLeod (2001, p12), informasi adalah data yang telah diproses atau
data yang memiliki arti, sedangkan data itu sendiri terdiri dari fakta-fakta dan angka-
angka yang biasanya belum memiliki arti bagi pemakai.
Menurut O’Brien (2005, p38), informasi adalah data yang telah diubah menjadi
konteks yang berarti dan berguna bagi pemakai akhir tertentu.
Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa informasi adalah data yang telah
diolah sehingga dapat berguna bagi pengguna.
2.1.5.2 Definisi Sistem Informasi
Menurut O’brien (2002, p7), sistem informasi dapat diorganisasikan dengan
gabungan antara manusia, hardware, software, jaringan komputer dan sumber data yang
mampu mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi dalam suatu organisasi.
Menurut Whitten (2004, p12), sistem informasi adalah sebuah pengaturan orang-
orang, data, proses-proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk
mengumpulkan, memproses, menyimpan dan menyediakan informasi yang dibutuhkan
untuk mendukung organisasi sebagai output.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sistem informasi merupakan
sekumpulan komponen-komponen yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses,
menyimpan dan menyediakan data menjadi informasi yang berguna untuk mendukung
proses dalam organisasi.
28
2.1.6 Pengertian Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly & Begg (2010,p66) yang menyatakan bahwa DBMS
merupakan sebuah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk
menetapkan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke basis data.
Menurut Rizky (2008, p28) DBMS merupakan perangkat lunak yang bertujuan
untuk mengatur dan mengorganisasi sistem database.
2.1.6.1 Komponen DBMS
Beberapa komponen DBMS :
� Perangkat keras (Hardware)
DBMS dan aplikasi-aplikasinya memerlukan hardware untuk beroperasi.
Hardware tersebut antara lain terdiri beberapa PC (personal computer)
yang terhubung ke satu mainframe yang terintegrasi dalam sebuah
jaringan.
� Perangkat lunak (Software)
Komponen Software terdiri dari DBMS berupa SQL Server 2008, dan
aplikasi yang berjalan dengan operation system (OS) dengan bantuan
jaringan.
� Data
Komponen terpenting pada DBMS dan pemakai (end user) adalah data.
Data digunakan sebagai jembatan anatara hardware dan software dengan
komponen manusia sebagai pengguna.
29
� Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang mempengaruhi
pendesainan dan penggunaan dari database. Prosedur digunakan oleh para
pengguna sisten yang mengatur database sebagai arahan untuk
menggunakan dan menjalankan sistem.
Berikut beberapa instruksi prosedur:
1. Bagaimana cara memasuki DBMS
2. Bagaimana menggunakan fasilitas DBMS dan program
aplikasi tertentu.
3. Bagaimana memulai dan mengakhiri DBMS
4. Bagaimana membuat salinan dari database
5. Bagaimana mengatasi kesalahan (error) dari hardware dan
software
6. Bagaimana mengubah struktur table, mengorganisasi
ulang redudansi data dan penyimpanan data pada second
storage
� Manusia
Orang-orang yang berhubungan dengan sistem antara lain :
1. Database designer
2 Tipe database designer :
a. Logical database designer : Tugasnya berhubungan
dengan mengidentifikasi data, relasi antar data dan batasan
antar data dan batasan pada data yang disimpan di
database.
30
b. Physical database designer : Bertugas memutuskan
bagaimana desain logical database direlisasikan. Hal ini
termasuk pemilihan struktur penyimpanan yang spesifik
dan metode akses data untuk mencapai performa yang
baik dan mendesain aturan keamanan yang dibutuhkan
oleh data.
2. Application developer
Setelah database diimplementasikan , program aplikasi yang
menyediakan fungsi yang akan digunakan oleh end user juga
harus diimplementasikan. Ini adalah tanggung jawab dari
application developer. Application developer bekerja sesuai
ketentuaan yang diberikan oleh system analysis.
3. End User adalah penggunaan yang sudah dilatih untuk
menggunakan DBMS. Pemakai ini akan mengakses database
menggunakan aplikasi khusus yang telah dibuat sesederhana
mungkin dalam pengoperasiaannya. Mereka akan
memasukkan data menggunakan pilihan menu yang telah
tersedia, mereka sebagai pemakai tidak perlu secara khusus
mengerti mengenai DBMS dan database.
Pengguna berpengalaman adalah pengguna yang sudah
mengerti akan struktur dari database dan fasilitas-fasilitas apa
yang ada didalam DBMS. Dalam pengoperasiannya pengguna
ini mungkin dapat menggunakan query secara langsung untuk
memenuhi kebutuhannya.
31
Berdasarkan pengertian-pengertian DBMS dari para ahli dapat disimpulkan
bahwa DBMS atau Database Management Sistem adalah sebuah perangkat lunak yang
digunakan untuk membangun sebuah sistem basis data. Dimana berinteraksi dengan
program aplikasi pengguna dan database.
2.1.6.2 Definisi dalam data (DBMS)
Dalam bukunya, Connolly dan Beg menjelaskan DBMS menyediakan
beberapa fitur, seperti berikut :
1. Memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan database, biasanya
melalui Data Definition Language (DDL). DDL memungkinkan
pengguna untuk menentukan tipe data dan struktur data serta kendala-
kendala pada data yang akan disimpan kedalam database.
2. Memungkinkan pengguna untuk menambahkan, memperbarui,
menghapus, dan mengambil data dari database, biasanya melalui Data
Manipulation Language (DML). Memiliki repositori sentral untuk
semua data dan deskripsi data memungkinkan DML untuk memberikan
fasilitas penyelidikan umum pada data ini, hal ini disebut bahasa query.
3. Menyediakan akses terkontrol ke database. Sebagai contoh, database
biasanya menyediakan:
a. Sistem keamanan, mencegah pengguna yang tidak sah untuk
mengakses database;
b. Sistem integritas, yang mempertahankan konsistensi data yang
tersimpan;
32
c. Kontrol konkurensi sistem, yang memungkinkan akses bersama dari
database;
d. Kontrol pemulihan sistem, yang mengembalikan database pada
keadaan yang konsisten sebelumnya setelah kegagalan perangkat
keras atau perangkat lunak;
e. user-accesible katalog, yang berisi deskripsi dari data dalam
database.
2.1.7 State Transition Diagram
State Transition Diagram atau biasa di kenal STD merupakan suatu
gambaran atau model yang mengilustrasikan sifat ketergantungan pada
waktu dari suatu sistem.
Menurut Indrajani (2011,p17) state transition diagram adalah, suatu
kondisi yang menunjukan keadaan tertentu, di mana suatu sistem dapat ada
dan transisi menghasilkan keadaan tertentu yang baru. Biasa digunakan
dalam sistem yang real time.
Menurut Harel and Moore (2011) State Transition Diagram
digunakan untuk membuat pemodelan berorientasi objek. Hal yang
mendasarainya adalah untuk mendefinisikan suatu sistem yang memiliki
sejumlah states. Suatu sistem menerima kejadian dari interaksi yang ada di
luar, dan masing-masing kejadian tersebut menyebabkan perpindahan dari
satu state ke state lainnya.
33
Terdapat 2 (dua) jenis State Transition Diagram, yaitu : model Harel
dan model Moore. Sebagai gambaran, dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
1. State Transition Diagram model
H arel
Gambar Error! No text of specified style in document.2.3 Contoh State
Transistion Diagram model Harel
(Sumber : Harel and Moore, 2011,
http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)
34
2. State Transition Diagram Model Moore
Gambar Error! No text of specified style in document.2.4 Contoh State
Transistion Diagram model Moore
(Sumber : Harel and Moore, 2011,
http://www.cs.unc.edu/~stotts/145/CRC/state.html)
Jadi, State Transition Diagram adalah diagram yang
merepresentasikan serangkaian states dan aktivitas yang berkaitan di dalam
hubungan suatu sistem dan sangat berguna untuk menganalisis sistem
beserta alur prosesnya karena menggunakan pendekatan yang dapat
menangani proses sistem secara berorientasi objek.
35
2.1.8 Data Flow Diagram (DFD)
Data Flow Diagram atau disingkat DFD merupakan suatu
penggambaran model yang memungkinkan profesional sistem untuk
menggambarkan sistem sebagai suatu susunan proses yang dihubungkan
satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun
terkomputerisasi.
Menurut Fairuz El Sahid (2010) dalam artikel elektronik nya yang
berjudul “Analisis Sistem Informasi – Diagram Alir Data (DAD)/ Data
Flow Diagram(DFD)” menyatakan bahwa Diagram Alir Data (DAD) atau
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan
notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan
atau menjelaskan DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart,
Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.
Menurut Indrajani (2011, p11) Data Flow Diagram (DFD) adalah
sebuah alat yang menggambarkan aliran data sampai sebuah sistem selesai,
dan kerja atau proses dilakukan dalam sistem tersebut. Dalam DFD ini
terdapat 4 komponen utama yang akan di jelaskan pada tabel 2.2 berikut
ini.
36
Tabel Error! No text of specified style in document.2.1 Komponen DFD
(Dikutip dari Indrajani,2011)
Keterangan Komponen
DeMarco and Yourdan Symbols
Gane and Sarson Symbols
1. External Agents. Agen external mendefinisikan orang atau sebuah unit organisasi, sistem lain, atau organisasi yang berada diluar sistem proyek tapi dapat mempengaruhi kerja sistem.
2. Process. Proses adalah penyelenggaraan kerja atau jawaban, datangnya aliran data atau kondisi.
3. Data Stores. Data stores adalah sebuah penyimpanan data.
4. Data Flow. Data flow merepresentasikan sebuah input data ke dalam sebuah proses atau output dari data (atau informasi) pada sebuah proses
37
Jenis-jenis DFD dibagi menjadi tiga tingkatan, dimana masing-
masing level tersebut menggambarkan detail dari level sebelumnya, berikut
penjelasan tiga jenis DFD tersebut :
1. Level 0 (Diagram Konteks)
Level ini merupakan sebuah proses yang berada di level pusat.
2. Level 1 (Diagram 0)
Level ini merupakan sebuah proses yang terdapat di level 0 yang
dipecahkan menjadi beberapa proses lainnya. Sebaiknya maksimum 7
proses untuk sebuah diagram konteks.
3. Level 2 (Diagram Rinci)
Pada level ini merupakan diagram yang merincikan diagram level 1.
Tanda * pada proses menandakan bahwa proses tersebut tidak dapat
dirincikan lagi. Penomoran yang dilakukan berdasarkan urutan proses.
2.1.9 Flowchart Diagram
Menurut Indrajani (2011,p22), Flowchart merupakan
penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urutan prosedur
suatu program. Biasanya mempermudah penyelesaian masalah yang
khususnya perlu dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Menurut Fairuz El Sahid (2010), Flow chart adalah bagan (chart)
yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau prosedur sistem
secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu komunikasi
dan untuk dokumentasi.
38
Flowchart di bedakan menjadi 5 jenis flowchart, antara lain system
flowchart, document flowchat, schematic flowchart, program flowchart,
process flowchart. Masing-masing jenis flowchart akan di jelaskan berikut
ini.
1. System Flowchart
System flowchart dapat didefinisikan sebagai bagan yang
menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan
ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di
dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di
sistem.
2. Document Flowchart
Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan
alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart
merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan
formulir termasuk tembusan-tembusannya.
3. Schematic Flowchart
Bagan alir skematik (schematic flowchart) merupakan bagan alir
yang mirip dengan bagan alir sistem, yaitu untuk menggambarkan
prosedur di dalam sistem. Perbedaannya adalah, bagan alir skematik
selain menggunakan simbol-simbol bagan alir sistem, juga
menggunakan gambar-gambar komputer dan peralatan lainnya yang
digunakan. Maksud penggunaan gambar-gambar ini adalah untuk
memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang paham dengan
39
simbol-simbol bagan alir. Penggunaan gambar-gambar ini
memudahkan untuk dipahami, tetapi sulit dan lama menggambarnya.
4. Program Flowchart
Bagan alir program (program flowchart) merupakan bagan yang
menjelaskan secara rinci langkah-langkah dari proses program.
Bagan alir program dibuat dari derivikasi bagan alir sistem.
Bagan alir program dapat terdiri dari dua macam, yaitu bagan alir
logika program (program logic flowchart) dan bagan alir program
komputer terinci (detailed computer program flowchart). Bagan alir
logika program digunakan untuk menggambarkan tiap-tiap langkah
di dalam program komputer secara logika. Bagan alat- logika
program ini dipersiapkan oleh analis sistem. Gambar berikut
menunjukkan bagan alir logika program. Bagan alir program
komputer terinci (detailed computer program flow-chart) digunakan
untuk menggambarkan instruksi-instruksi program komputer secara
terinci. Bagan alir ini dipersiapkan oleh pemrogram.
5. Process Flowchart
Bagan alir proses (process flowchart) merupakan bagan alir yang
banyak digunakan di teknik industri. Bagan alir ini juga berguna bagi
analis sistem untuk menggambarkan proses dalam suatu prosedur.
40
Berikut ini merupakan notasi atau symbol-simbol dalam
penggambaran flowchart yang di kutip dari artikel elektronik Fairuz El
Sahid:
Tabel Error! No text of specified style in document.2.2 Notasi/Simbol
Penggambaran Flowchart
Sumber : http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/01/13/analisis-sistem-
informasi-pedoman-membuat-flowchart/#more-1532
Simbol Keterangan
Symbol Off-line Connector ( Simbol untuk keluar/masuk prosedure atau proses dalam lembar/halaman yang lain)
Symbol Connector (Simbol untuk keluar/masuk prosedur atau proses dalam lembar/halaman yang sama)
Symbol Process (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang dilakukan oleh komputer)
Symbol Manual Operation (Simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak dilakukanoleh komputer)
Symbol Decision (Simbol untuk kondisi yang akan menghasilkan beberapa kemungkinan jawaban/aksi)
Symbol Predefined Process (Simbol untuk mempersiapkan penyimpanan yang akan digunakan sebagai tempat pengolahan di dalam storage)
Symbol Terminal (Simbol untuk permulaan atau akhir dari suatu program)
41
Symbol Off-line Storage (Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan)
Symbol Manual Input (Simbol untuk pemasukan data secara manual on-line keyboard)
Symbol input-output (Symbol yang menyatakan proses input dan output tanpa tergantung dengan jenis peralatannya)
Symbol magnetic-tape unit (Symbol yang menyatakan input berasal pita magnetic atau output disimpan ke pita magnetic)
Symbol punched card (Simbol yang menyatakan input berasal dari kartu atau output ditulis ke kartu)
Symbol disk and on-line storage (Simbol untuk menyatakan input berasal dari disk atau output disimpan ke disk)
Symbol display (Simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya)
Symbol dokumen (Simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas)
42
2.1.10 Normalisasi
Menurut Connolly dan Begg (2005, p387), normalisasi adalah suatu teknik
untuk menghasilkan suatu relasi dengan properti-properti yang sesuai dengan
persyaratan data yang diberikan oleh sebuah perusahaan.
Tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan kerangkapan data,
untuk mengurangi kompleksitas dan mempermudah modifikasi data.
Adapun manfaat dari normalisasi adalah sebagai berikut :
1. Meminimalkan jumlah storage space yang diperlukan untuk
menyimpan data.
2. Meminimalkan resiko data yang tidak konsisten dalam suatu basis
data.
3. Meminimalkan kemungkinan update dan delete anomally.
4. Memaksimalakan stabilitas dari struktur data.
Proses-proses normalisasi :
1. Bentuk Tidak Normal / Unnormalized Form (UNF)
43
Unnormalized Form adalah sebuah tabel yang mengandung satu atau
lebih repeating groups.
2. Bentuk Normal Pertama / First Normal Form (1NF)
First Normal Form adalah sebuah relasi di dalam mana titipk potong
setiap baris dan kolom mengandung satu dan hanya satu nilai. Untuk
mengubah unnormalized tabel menjadi first normal form (1NF), kita
harus mengidentifikasi dan menghilangkan repeating group dari tabel
serta kolom yang dapat dihitung.
3. Bentuk Normal Kedua / Second Normal Form (2NF)
Second Normal Form (2NF) dibuat berdasarkan konsep full function
dependency. Second Normal Form (2NF) adalah sebuah relasi yang
berada dalam first normal form dan setiap atribut non-primary-key
secara penuh bergantung secara fungsional pada primary key.
4. Bentuk Normal Ketiga / Third Normal Form (3NF)
Third Normal Form (3NF) adalah sebuah relasi dalam bentuk 1NF dan
2NF dimana tidak ada atribut non-primary-key yang bertanggung secara
transitif terhadap primary key. Proses normalisasi dari relasi 2NF ke
3NF melibatkan penghapusan ketergantungan transitif. Jika terdapat
ketergantungan transitif, kita menghilangkan atribut yang bergantung
secara transitif dari relasi dengan menggantikan atribut dalam relasi
yang baru bersamaan dengan dulikasi dari determinanya.
5. Bentuk Normal Keempat / Fourth Normal Form (4NF)
44
Fourth Normal Form (4NF) adalah sebuah relasi di mana relasi tersebut
berada pada bentuk Boyce-Codd Normal Form (BCNF) dan tidak
terdapat dua atau lebih atribut yang memiliki ketergantungan nilai
banyak (multi valued dependency). Meskipun Boyce-Codd Normal
Form telah membuang beberapa anomaly tetapi tidak menutup
kemungkinan bahwa hasil dari Boyce-Codd Normal Form tersebut akan
memiliki dua atau lebih atribut yang bernilai banyak (multi valued).
2.2 Teori-Teori Khusus
2.2.1 Pengertian Penjualan
Menurut Mulyadi (2001, p202), sistem penjualan adalah Sistem
yang melibatkan sumber daya suatu organisasi, prosedur, data serta
sarana pendukung untuk mengoperasikan system penjualan sehingga
menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi pihak manajemen dalam
pengambilan keputusan.
2.2.2 Pengertian Pembelian
Menurut Mulyadi (2001, p209) sistem pembelian digunakan
dalam perusahaan untuk pengadaan barang yang diperlukan oleh
perusahaan. Fungsi pembelian pada sistem pembelian bertanggung jawab
untuk memperoleh informasi mengenai harga barang, menentukan
pemasok yang dipilih dalam penjualan barang, dan mengeluarkan order
pembelian kepada pemasok yang dipilih.
45
2.2.3 Pengertian Persediaan
Menurut Mulyadi (2001, p18), sistem penelitian dirancang untuk
menangani transaksi yang bersangkutan dengan mutasi persediaan yang di
simpan di gudang. Penelitian barang pada perusahaan dagang adalah persediaan
barang yang dibeli dengan tujuan untuk dijual kembali.
2.2.4 Pengertian Produksi
Menurut Stanton dalam Angipora (2002 : 152) Produk adalah
sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible)
didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestive pabrik, prestive
pengecer dan pelayanan di pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh
pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.
Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan pada suatu pasar untuk
mendapatkan perhatian untuk dimiliki, penggunaan ataupun konsumsi yang bisa
memuaskan keinginan atau kebutuhan (Angipora, 2002 : 4)
2.2.5 Structured Query Language(SQL)
Structured Query Language(SQL) merupakan bahasa query standar yang
digunakan untuk mengubah dan merancang hubungan yang digunakan untuk
mengubah input menjadi output yang dibutuhkan(Eric L.Brown, 2009, p2)
Menurut Connolly dan Begg (2010, p184) SQL adalah suatu bahasa
database yang dapat melaksanakan tugas secara minimal dari perintah struktur
sintaks yang harus relevan dan portable yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan.
46
Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa SQL merupakan
sebuah bahasa yang dipergunakan untuk mengkases data dalam sebuah database
dengan menggunakan bahasa standar yang telah ditentukan
2.2.6 Keunggulan SQL
SQL mempunyai keunggulan diantaranya yaitu :
1. Performance memiliki kecepatan yang dapat menangani query
secara cepat tanpa harus melewati proses yang rumit
2. Low Cost menyediakan open source yang berlisensi secara gratis
dalam bentuk commercial license
3. Easy To Use menyediakan sebagian besar database yang
menggunakan sintaks SQL. Dengan kemudahan dalam proses set
up dibanding produk-produk yang serupa
4. Portability dapat berisikan secara stability pada berbagai OS
seperti Windows, Linux, Mac os, dan lain-lain
5. Source Code memudahkan pengguna untuk mengontrol Dan
memodifikasi source code SQL
2.2.7 Visual Basic.Net
Visual basic adalah bahasa arsitektur yang sepenuhnya berorientasi
obyek, berbeda secara konversional dan aplikasi ini terdiri dari beberapa
subprogram yang di tulis dalam bahasa campuran seperti VB.NET dan C# atau
47
bahasa apapun yang mendukung NET.FIREWORK (Koh, Sen gupta, Goh, Peh,
2007, p2).
top related