bab 3 metode penelitian 3.1 desain...
Post on 04-Apr-2019
219 Views
Preview:
TRANSCRIPT
40 Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Setiap penelitian yang sifatnya ilmiah dan faktual pasti menggunakan
salah satu metode penelitian sebagai pisau analisis dari kasus atau permasalahan
yang diangkat dalam penelitian tersebut. Peneliti menggunakan salah satu metode
penelitian yakni metode penelitian tindakan kelas atau istilah bahasa Inggrisnya
adalah classroom action research.
Arikunto (2010: 128) menyebutkan bahwa penelitian tindakan muncul
karena dorongan dari ketidakpuasan dengan hasil yang diperoleh. Berangkat dari
sanalah guru yang bersangkutan mencoba untuk menyempurnakan pekerjaannnya
dengan cara melakukan percobaan yang dilakukan berulang-ulang, prosesnya
diamati dengan sungguh-sungguh sampai mendapatkan proses yang dirasakan
memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Senada dengan teori yang
disampaikan sebelumnya, Habiby (2006) menyatakan bahwa penelitian tindakan
kelas adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi
diri.
Proses pelaksanaan penelitan ini akan melakukan tahapan tindakan sampai
adanya peningkatan keterampilan siswa dalam berbicara. Prosedur penelitian
dimulai dari 1) perencanaan tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) pengamatan
tindakan, dan 4) refleksi tindakan. Keempat tahap dalam penalitian tindakan kelas
tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan
beruntun yang kembali ke langkah semula (Arikunto, 2006: 20). Tahap-tahap
kegiatan ini akan terus berulang hingga beberapa siklus sampai suatu
permasalahan dapat teratasi.
41
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.2 Setting Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan deskripsi tempat dilakukannya penelitian.
Uraiannya meliputi tempat penelitian dan lokasi penelitian. Penjelasannya
diuraikan sebagai berikut.
3.2.1. Lokasi Penelitian
Tempat Penelitian dilakukan di SMP Negeri 26 Bandung yang terletak di
Jalan Sarimanah Sarijadi Blk no. 23 Kota Bandung. SMP Negeri 26 Bandung
termasuk salah satu sekolah menengah kluster dua di Kota Bandung. Letaknya di
jantung kota yang strategis menjadikan sekolah ini banyak diminati karena mudah
dijangkau.
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilakukan secara bersamaan saat peneliti melaksanakan
PPL ( Program Pengalaman Lapangan ) yang ditujukan kepada seluruh mahasiswa
Universitas Pendidikan Indonesia program kependidikan. Penelitan ini akan
dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2013 pada semester genap tahun 2013.
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No Kegiatan
Waktu Pelaksanaan
Keterangan Februari-
Maret April Mei Juni
1 Persiapan √
2 Observasi Awal √
3 Pelaksanaan Tindakan 1 √ Minggu ke-1
4 Evaluasi siklus I refleksi
dan penentuan siklus II √ Minggu ke-2
5 Pelaksanaan Tindakan II √
6
Evaluasi siklus II, refleksi
dan penentuan tindakan di
siklus selanjutnya
√
7 Tabulasi dan analisis data √
8 Penyusunan draft hasil √
42
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
penelitian
9 Pelaporan √
3.3 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah murid kelas VII SMP Negeri 26 Bandung.
Tepatnya siswa kelas VII-C SMP Negeri 26 Bandung Tahun ajaran 2012/2013.
Untuk subjek penelitian ini, dilaksanakan berdasarkan hasil wawancara dengan
Ibu Nani Wisiastuti, S.Pd selaku guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk kelas VII. Kelas VII-C salah satu kelas yang memiliki siswa yang variatif,
namun masih banyak juga yang memiliki kendala saat berbicara di depan publik.
Alasan tersebut yang mendasari peneliti mengapa kelas VII-C tepat untuk
dijadikan subjek penelitian dengan penerapan metode hypnoteaching sugesti
bangun ini yang dikemas dalam penelitian tindakan kelas.
3.4 Prosedur dan Desain Penelitian
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai prosedur dan desain penelitian.
Uraiannya meliputi prosedur penelitian dan desain penelitian. Penjelasannya
diuraikan sebagai berikut.
3.4.1. Prosedur Penelitian
Sebagai penelitian yang ilmiah, penelitian ini dilakukan dengan rencana
yang matang dan juga sistematis. Sebelum melakukan penelitian, peneliti
melakukan studi pendahuluan untuk mengetahui permasalahan yang lebih
mendetail yang muncul pada subjek penelitian dalam pembelajaran berbicara
khususnya menceritakan tokoh idola. Studi pendahuluan diawali dengan
melakukan wawancara bersama Ibu Nani Widiastuti, S.Pd. Berdasarkan hasil
wawancara, dapat disimpulkan bahwa kendala yang paling utama dalam berbicara
siswa adalah kurangnya kepercayaan diri siswa. Kehilangan percaya diri dan
ketakutan tersebut tercermin dari sikap siswa yang selalu menolak saat diminta
untuk berbicara di depan kelas, gugup, reaksi tubuh yang berlebihan atau
43
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
artikulasi yang kurang jelas. Penelitian ini melalui beberapa tahapan. Tahapan
dalam penelitian tindakan kelas sebagai berikut.
1) Perencanaan (planning)
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di
mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan
idealnnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan
dan pihak yang mengamati proses (Arikunto, 2006: 17). Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi subjektivitas. Perencanaan penelitian ini dimulai dengan
observasi di salah satu sekolah mengenai kesulitan/permasalahan yang terjadi
dalam pembelajaran berbicara sekaligus memperoleh gambaran pembelajaran
berbicara yang selama ini dilakukan oleh guru.
Tahap selanjutnya perencanaan tindakan penelitian adalah sebagai berikut:
a. menentukan waktu dan pelaksanaan penelitian yang dilaksanakan peneliti;
b. menyusun sebuah rencana pelaksanaan pembelajaran;
c. mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan dalam
pelaksanaan penelitian;
d. mempersiapkan lembar observasi guru dan lembar observasi siswa;
e. mempersiapkan jurnal siswa.
2) Tindakan (acting)
Tindakan dalam penelitian adalah pelaksanaan dari rencana yang telah
dibuat. Tindakan yang nanti akan dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
pembelajaran berbicara dengan menggunakan metode hypnoteaching sugesti
bangun sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun.
Namun, pada tahap ini perlu diingat sebagai seorang pelaksana, guru harus
berusaha menaati apa yang telah dirancangkan dan tidak juga berprilaku yang
dibuat-buat atau memanipulasi data/keadaan.
3) Pengamatan atau Observasi
44
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini, nantinya ada yang bertindak sebagai observer, yang
nantinya akan mengamati proses berlangsungnya pengamatan penelitian. Data
dari hasil ini akan memberikan pengaruh dalam penyusunan perencanaan tindakan
yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
4) Refleksi
Tahap terakhir merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Refleksi juga upaya untuk mengkaji apa yang telah dan apa
yang terjadi nantinya, apa yang telah dihasilkan atau belum dihasilkan dengan
tindakan perbaikan yang akan dilakukan. Kegiatan refleksi ini sangat tepat
dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesai melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan pengat/peneliti untuk mendiskusikan implementasi rancangan
tindakan untuk siklus selanjutnya.
3.4.2. Desain Penelitian
Berikut ini adalah desain penelitian yang terdiri atas (1) perencanaan, (2)
pelaksanaan, (3) pengamatan dan (4) refleksi.
Bagan 3.1
Perencanaan
SIKLUS 1
Pengamatan
Refleksi Pelaksanaan
Penelitian Selesai (terjadi
peningkatan dari hasil belajar siswa)
Perencanaan
Pelaksanaan SIKLUS 2
Pengamatan
Refleksi
45
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan dua cara,
yakni teknik unjuk kerja dan teknik nontes. Adapun penjelasannya sebagai
berikut.
3.5.1. Teknik Unjuk Kerja
Unjuk kerja yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah tes lisan,
berupa tes keterampilan berbicara di depan publik. Unjuk kerja dalam berbicara
ini disesuaikan dengan kompetensi dasar kelas VII semester II.
3.5.2. Teknik Nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (1) angket, (2)
observasi, (3) wawancara, dan (4) jurnal siswa. Penjelasan dari rincian di atas
akan dijelaskan sebagai berikut.
3.5.2.1. Angket
Angket akan disebar kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana
antusisame siswa terhadap pembelajaran berbicara serta kesulitan-kesulitan yang
dialami siswa. Angket ini juga diberikan untuk mengetahui respon penerapan
metode hynoteaching sugesti bangun pada pembelajaran berbicara.
3.5.2.2. Observasi
Observasi di sini adalah observasi sistematis. Observasi yang dilakukan
oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.
46
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.5.2.3. Jurnal Siswa
Jurnal siswa digunakan untuk memperoleh data mengenai respon siswa
terhadap proses pembelajaran yang berlangsung. Data tersebut dapat membantu
atau sebegai referensi tindakan selanjutnya yang akan diambil pada KBM
selanjutnya. Jurnal juga diberikan untuk mengamati keterpahaman siswa dari
materi yang telah diberikan. Jurnal diberikan di setiap akhir pelajaran.
3.6 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat/fasilitas pembantu dalam menyusun data-
data yang telah dikumpulkan agar pengolehan data lebih cermat, lengkap dan
mudah. Intrumen yang dipilih oleh peneliti dalam membantu dalam mengolah
data-data yang dikumpulkan sebagai berikut.
3.6.1. Angket
Angket yang disebar adalah angket dengan bentuk pilihan ganda. Angket
yang disebar berisi pertanyaan mengenai hal pokok yang terkait dengan penelitian
ini. Untuk mengetahui ketertaikan siswa terhadap berbicara dan keefektifan
penggunaan metode ini, angket akan diberikan sebelum dan sesudah pemberian
tindakan. Berikut angket yang akan disebar oleh peniliti.
ANGKET PELAJARAN BERBICARA
Nama :________________ Kelas : VII- ___
1. Di antara keterampilan berbahasa di bawah ini, manakah yang paling
kamu sukai?
A. Menyimak C. Membaca
B. Berbicara D.Menulis
2. Sejauh ini, apakah kamu menyukai berbicara (bercerita, berpidato)?
A. Sangat Suka C. Kurang Suka
B. Suka D. Tidak Suka
47
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3. Menurutmu,bagaimana tingkat kesulitan berbicara?
A. Sangat sulit C. Cukup sulit
B. Sulit D. Tidak sulit
4. Jika diminta untuk berbicara di depan publik, apakah kamu bersedia?
A. Tidak bersedia C. Bersedia , tapi dalam keadaan terpaksa
B. Bersedia D. tidak bersedia, selama memungkinkan
5. Saat kamu berbicara, hal apakah yang kamu rasakan?
A. Takut salah bicara C. Malu
B. Antusias (senang) D. Biasa saja
6. Kesulitan apa yang paling kamu rasakan saat berbicara di depan publik?
A. Menyusun kosakata C. Bahan pembicaraan yang sulit
B. Gugup, takut dan malu D. Lain-lain: _______________________
ANGKET PELAJARAN BERBICARA
Nama :________________ Kelas : VII- ___
7. Apakah kamu suka cara yang diterapkan guru dalam pembelajaran
berbicara?
A. Sangat suka C. Kurang suka
B. Suka D. Tidak suka
8. Setelah guru menerapkan cara pembelajaran berbicara yang baru saya,..
A. Menjadi sangat lancar dan fasih berbicara
B. Merasa berbicara menjadi lebih mudah
C. Merasa kegugupan hilang sedikit saat berbicara
D. Tidak merasakan perubahan apapun dalam berbicara
9. Apakah kamu senang guru mengubah cara pembelajaran khususnya
pembejaran berbicara ini?
A. Sangat suka C. Kurang suka
B. Suka D. Tidak suka
48
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
10. Setelah disampaikan dengan cara tersebut, bagaimana sekarang
pembelajaran berbicara menurutmu?
A. Mudah C. Tetap sulit
B. Lebih Mudah D. Makin sulit
3.6.2. Lembar Observasi
Lembar observasi merupakan alat pengamatan yang digunakan unttuk
melihat selama pembelajaran berlangsung. Lembar observasi yang peneliti
gunakan dua jenis, yakni lembar observasi guru dan lembar observasi siswa.
3.6.2.1 Lembar observasi guru
Lembar ini digunakan untuk melihat performa guru pada saat
pembelajaran.
3.6.2.2 Lembar observasi siswa
Lembar ini digunakan untuk memantau aktivitas siswa pada saat
pembelajaran.
Observer mengisi lembar observasi dengan membubuhkan tanda chek (√)
pada kolom-kolom yang telah disediakan. Pengisian chek list ini berdasarkan
kondisi yang nyata dan faktual terjadi pada saat proses belajar mengajar.
Tabel 3.2
Lembar Observasi Guru
No. Aspek yang dinilai
Kategori
A
B C
D
1. Kemampuan Membuka Pelajaran
a. Menarik perhatian siswa
b. Memotivasi siswa
c. Membuat kaitan materi ajar
49
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
sebelumnya dengan materi yang akan
diajarkan
d. Memberi acuan materi ajar yang akan
diajarkan
2. Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
a. Kejelasan suara dalam komunikasi
dengan siswa
b. Tidak melakukan gerakan dan atau
ungkapan yang mengganggu perhatian
siswa
c. Menggunakan bahasa lisan dan tulis
secara jelas, baik, dan benar
d. Antusiasme mimik dalam penampilan
e. Mobilitas posisi tempat dalam kelas/
ruang praktik
3. Kemampuan menggunakan metode
Hypnoteaching Sugeti Bangun dalam
pembelajaran
a. Mengaplikasikan langkah-langkah
metode hypnoteaching sugesti bangun
dalam pembelajaran
b. Efektivitas proses pembelajaran
dengan menggunakan metode
hypnoteaching sugesti bangun
c. Kesesuaian penggunaan metode
hypnoteaching sugesti bangun dengan
pokok bahasan
d. Kejelasan menerangkan berdasarkan
50
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
tuntutan aspek kompetensi (kognitif,
psikomotor, afektif)
e. Kejelasan dalam memberikan contoh/
ilustrasi sesuai dengan tuntutan aspek
kompetensi
f. Mencerminkan penguasaan materi
ajar secara proporsional
4. Implementasi Langkah-langkah
Pembelajaran (Skenario)
a. Penyajian materi ajar sesuai dengan
langkah-langkah yang tertuang dalam
RPP
b. Proses pembelajaran mencerminkan
komunikasi guru-siswa, dengan
berpusat pada siswa
c. Antusias dalam menanggapi dan
menggunakan respons dari siswa
d. Cermat dalam memanfaatkan waktu,
sesuai dengan alokasi yang
direncanakan
5. Penggunaan Media Pembelajaran
a. Menggunakan media secara efektif
dan efisien
b. Membantu kelancaran proses
pembelajaran
6. Evaluasi
a. Melakukan evaluasi berdasarkan
tuntutan aspek kompetensi
51
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Melakukan evaluasi sesuai dengan
butir soal yang telah direncanakan
dalam RPP
c. Melakukan evaluasi sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan
d. Melakukan evaluasi sesuai dengan
bentuk dan jenis yang dirancang
7. Kemampuan Menutup Pelajaran
a. Meninjau kembali/ menyimpulkan
materi kompetensi yang diajarkan
b. Memberi kesempatan bertanya
c. Menginformasikan materi ajar
berikutnya
Tabel 3.3
Kriteria Penilaian
NILAI KETERANGAN
A Baik Sekali
B Baik
C Cukup
D Kurang
Tabel 3.4
Lembar Observasi Siswa
Aspek yang diamati Kategori
YA TIDAK
1. Aktivitas siswa selama mengikuti KBM
a. Memperhatikan penjelasan guru
52
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
b. Mengikuti langkah-langkah pembelajaran (duduk
santai, rileksasi, mengatur nafas serta permainan
konsentrasi)
c. Menceritakan tokoh idola
d. Mengapresiasi teman yang sedang berbicara di
depan kelas
2. Inisiatif dalam mengajukan pendapat.
a. Keaktifan untuk bertanya
b. Penyanggahan terhadap sesuatu yang kurang
sependapat
c. Mampu memberikan alasan atas pendapat yang
diajukan
3. Perilaku siswa selama pembelajaran
a. Siswa berkonsentrasi penuh terhadap
pembelajaran
b. Siswa amat fokus dan tertarik terhadap
pembelajaran yang diberikan (tidak melamun,
atau bergurau).
c. Siswa dengan sungguh-sungguh mengerjakan
tugas yang diberikan guru.
d. Siswa tidak mengerjakan pekerjaan lain pada saat
pembelajaran.
3.6.3. Jurnal Siswa
Jurnal dibuat dan diisi oleh siswa, dengan arahan dari guru untuk
mengetahui sejauh mana keterpahaman siswa terhadap materi yang telah
disampaikan. Jurnal ini sekaligus membantu guru dalam merencanakan kegiatan
53
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
belajar mengajar selanjutnya. Jurnal siswa dianalisis berdasarkan tiga kateori
jawaban, yaitu jawaban positif, jawaban negatif, dan jawaban netral.
Tabel 3.5
Jurnal Harian Siswa
Petunjuk
1. Tulislah terlebih dulu nama, kelas, serta hari dan tanggal pada lembar yang
telah disediakan!
2. Pertanyaan ini tidak mempengaruhi penilaian maka jawablah dengan jujur dan
sebenar-benarnya!
Nama :
Kelas :
Hari /Tanggal :
1. Materi apakah yang kamu dapat hari ini dan bagaimana kesanmu
tentang materi hari ini?
Jawab :
2. Kesulitan apa yang kamu temukan dalam pembelajaran hari ini?
Jawab :
3. Manfaat apakah yang kamu dapatkan dari pembelajaran hari ini?
Jawab :
4. Apa yang kamu rasakan saat dan setelah belajar berbicara hari
ini?
… … …
3.6.4. Instrumen Tes
Instrumen tes merupakan alat yang digunakan oleh peneliti untuk
mengukur kemampuan berbicara siswa. Penilaian ini mengacu pada format yang
sesuai dengan standardisasi keterampilan berbicara.
54
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Aspek Penilaian Berbicara
No Aspek Nilai
Siklus 1 Siklus dst..
1 Penguasaan masalah
2 Sikap dan kepercayaan diri pada saat
berbicara
3 Ekspresi dan mimik
4 Kejelasan dan keruntutan cerita
5 Kejelasan Intonasi dan kosa kata
Nilai keseluruhan
Nilai maksimal yang akan diperoleh dari semua aspek adalah 100.
Nilai keseluruhan : jumlah nilai yang diperoleh x 100
Nilai ideal
3.7 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi (1)
Analisis data, dan (2) Ketegorisasi data, dan (3) Interpretasi data.
3.7.1. Analisis Data
Analisis data dimulai dengan mengolah data yang dikumpulkan dari
berbagai sumber (tes maupun nontes). Kemudian, data dianalisis dan
dideskripsikan dengan menampilkan hasil data atau tabel untuk diinterpretasikan.
Terakhir, hasil analisis data direfleksikan untuk mendapatkan kesimpulan.
Pada pelaksanaannya, kegiatan menganalisis ini tidak mutlak hanya
dilakukan oleh peneliti, tapi juga dibantu oleh teman sejawat dan guru yang
bertindak sebagai observer. Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, untuk
meminimalisir tingkat subjektivitas, peneliti meminta bantuan kepada observer
melalui diskusi, komentar atau bahkan melihat langsung kondisi yang terjadi saat
pembelajaran. Kemudian, setelah diketahui berbagai kekurangan yang terjadi di
55
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
siklus pertama, peneliti melakukan refleksi sebagai bahan acuan untuk
mengambil/melaksanakan rencana selanjutnya di siklus kedua sebagai upaya
perbaikan dari siklus pertama. Hal yang sama dilakukan sampai pada masalah
pembelajaran dapat terselesaikan.
Data yang terkumpul baik data kuantiatif maupun kualitatif, terlebih
dahulu dianalisis kemudian dideskripsikan melalui tabel, grafik, dan persentase.
Kemudian, data direfleksikan untuk menarik kesimpulan. Berikut data-data yang
akan dianalisi oleh peneliti.
1) Analisis Angket siswa
Angket diolah dengan menghitung jumlah pilihan sesuai dengan jawaban
yang diisi oleh responden. Setelah angket terisi, kemudian hasil angket
tersebut dideskripsikan.
2) Lembar observasi Guru dan Siswa
Observasi diolah dengan menghitung jumlah cheklist yang diisi oleh
responden. Setelah lembar observasi terisi kemudian hasil tersebut
dideskripsikan. Lembar observasi diisi oleh observer yang akan
mengamati guru sekaligus siswa pada saat KBM berlangsung. Melalui
lembar ini, peneliti dapat mengetahui kinerjanya saat menerapkan metode
hypnoteaching sugesti bangun dan respon siswa terhadap penerapan
metode tersebut tanpa perlu terbagi kefokusannya antara mengajar dan
mengamati.
3) Jurnal Siswa
Jurnal siswa dianalisis berdasarkan tiga kateori jawaban, yaitu jawaban
positif, jawaban negatif, dan jawaban netral. Hasil jurnal tersebut mampu
memantau tingkat antusiasme siswa khususnya saat menerima
pembelajaran berbicara dengan metode hypnoteaching sugesti bangun.
4) Tes Menceritakan tokoh idola
56
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
Tes ini merupakan bagian yang paling penting dalam proses pengambilan
data. Siswa diminta untuk menceritakan tokoh idolanya di depan kelas,
dengan kelengkapan yang sesuai. Hasil bercerita tersebut akan dinilai oleh
guru sesuai dengan kriteria penilaian berbicara yang telah dibuat
sebelumnya.
3.7.2. Kategorisasi Data
Kategorisasi data adalah proses mengkategorisasikan seluruh data yang
diperoleh berdasarkan fokus penelitian. Data penelitian meliputi data primer dan
data sekunder. Data primer adalah data hasil penilaian berbicara siswa, sedangkan
data sekunder adalah data yang berasal dari cacatan lapangan yang terdiri dari
hasil wawancara, jurnal siswa, lembar pengamatan guru, lembar pengamatan
siswa. Kemudian data tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kelompok
berdasarkan kriteria atau kategori yang telah disusun.
3.7.3. Interpretasi Data
Setelah semua adata diperoleh, dianalisis dan dideskripsikan, sebelum
memasuki ketahap interpretasi data peneliti melakukan beberapa hal berikut:
1) mendeskripsikan perencanaan tindakan;
2) mendeskripsikan pelaksaanaan tindakan di setiap siklusnya;
3) menganalisis hasil belajar siswa selama kbm, untuk mengetahui tingkat
keberhasilan penelitian;
4) menganalisis hasil observasi lembar aktivitas siswa dan guru dengan
menghitung persentase dari setiap kategori yang telah dinilai observer;
5) menganalisis jurnal siswa dengan mengelompokkan pendapat-pendapat yang
muncul;
6) menganalisis angket siswa dengan cara, menghitung jumlah responden dan
pilihan jawaban yang ditulisnya, kemudian data tersebut diubah ke dalam
bentuk grafik;
7) mendeskripsikan hasil wawancara dengan guru.
57
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
3.8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RPP merupakan serangkaian rencana pelaksanaan pembelajaran tertulis
yang harus dipersiapkan guru sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. RPP
yang dibuat peneliti berfungsi sebagai pedoman dalam melakukan penelitian yang
akan mengujicobakan metode hypnoteaching sugesti bangun dalam meningkatkan
pembelajaran berbicara. (terlampir)
3.9 Kriteria Penilaian Berbicara (Menceritakan Tokoh Idola)
Tabel 3.7
Deskripsi Penilaian Keterampilan Berbicara
No Aspek Bobot Keterangan
1 Penguasaan
masalah
26-30
21-25
Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat
penguasaan masalah, dan pembicaraan
mengandung lima pendapat yang dikemukakan
cocok/ sesuai dengan topik yang dibicarakan.
Isi pembicaraan sangat bermakna, terlihat
penguasaan masalah, dan pembicaraan
mengandung kurang dari lima pendapat yang
dikemukakan cocok/ sesuai dengan topik yang
dibicarakan.
6-20 Isi pembicaraan bermakna, terlihat penguasaan
58
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
masalah, memunculkan beberapa pendapat, tetapi
pendapat yang dikemukakan kurang cocok/ sesuai
dengan topik yang dibicarakan.
0-5 Isi pembicaraan kurang bermakna, tidak terlihat
penguasaan masalah, dan tidak mengemukakan
pendapat/pendapat yang dikemukakan tidak
cocok, tidak terkait, tidak mengandung korelasi
dengan topic pembicaraan
2 Sikap dan
kepercayaan
diri pada saat
berbicara
21-30 Lebih dari 50% pembicaraan disampaikan dengan
lancar dan fasih, pandangan mata cenderung
terfokus pada pendengar, ekspresi muka tenang,
sorot mata tegas dan gerakan wajar yang penuh
keyakinan
6-20 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan
lancar hanya 50% , pandangan mata terfokus pada
pendengar, dan gerakan wajar namun ekspresi
sedikit gelisah, dan sorot mata kurang tegas.
0-5 Pembicaraan yang disampaikan secara fasih dan
lancar di bawah 50%, pandangan mata dan sorot
mata tidak terfokus pada pendengar, dan gerakan
tidak wajar, dan ekspresi muka menunjukkan
ketidaknyamanan.
3 Ekspresi dan
mimik
11-15 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan efektif,
tidak kaku, menunjang isi pembicaraan dan tidak
berlebihan.
6-10 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan efektif,
sedikit kaku, dan tidak berlebihan, namun, tidak
menunjang isi pembicaraan
59
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
0-5 Ekspresi dan mimik yang ditunjukkan tidak
efektif, kaku, tidak menunjang isi pembicaraan
dan cukup berlebihan.
4 Kejelasan
dan
keruntutan
cerita
11-15 Informasi yang disampaikan sistematis/berurutan
sesuai unsurnya, serta lengkap mencakup
identitas, keunggulan dan alasan mengidolakan
tokoh.
6-10 Informasi yang disampaikan sistematis, namun,
kurang lengkap. Informasi yang disampaikan
hanya dua dari tiga unsur yang diminta
0-5 Informasi yang disampaikan tidak jelas, tidak
beraturan, serta tidak lengkap/hanya memuat satu
unsur yang diminta.
5 Kejelasan
Penyampaian
8-10 Suara sangat jelas terdengar hingga belakang,
pengaturan intonasi dan volume sangat cocok
dengan situasi dan kondisi pembicaraan dan
penggunaan kosa kata lebih dari 50%nya
menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai
dengan kaidah yang baik.
5-7 Suara sangat jelas tetapi volume suara kurang
terdengar di bangku belakang, pengaturan intonasi
sangat cocok dengan situasi dan kondisi
pembicaraan hanya saja, kosa kata kalimat yang
digunakan 50% menggunakan bahasa Indonesia
yang tepat dan sesuai kaidah.
0-4 Suara tidak jelas banyak mengeluarkan kata-kata
yang tidak efektif, volume suara sangat minim,
pengaturan intonasi tidak disesuaikan dengan
60
Isna Istiana, 2013 Penerapan Metode Hynoteaching Sugesti Bangun Dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Menceritakan Tokoh Idola (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 26 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013) Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu
situasi dan kondisi pembicaraan. Kosa kata yang
digunakan melenceng dari kaidah bahasa
Indonesia.
Kemudian untuk mengukur daya serap siswa nilai yang didapat siswa
dikategorikan berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) skala lima. Sumber :
Nurgiantoro (2010: 393)
Tabel 3.8
Penilaian PAP Skala Lima
Interval Tingkat Penguasaan Kategori Nilai Keterangan
85-100 A Baik Sekali
75-84 B Baik
60-74 C Cukup
40-59 D Kurang
0-39 E Kurang Sekali
top related