bab ii tinjauan pustaka 2.1. siklus...
Post on 10-Jan-2020
26 Views
Preview:
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Siklus Pendapatan
Pengertian dari siklus pendapatan dapat dilihat dari pendapat beberapa ahli
berikut ini :
Siklus pendapatan menurut Romney dan Steinbart (2005 : 5) adalah
rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus
berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih
kas sebagai pembayaran dari penjualan – penjualan tersebut.
Siklus pendapatan menurut Bodnar dan Hopwood (2003 : 9) adalah kejadian
– kejadian yang berkaitan dengan pendistribusian barang dan jasa kepada entitas –
entitas lain dan penagihan pembayaran yang berkaitan.
Siklus pendapatan menurut Widjajanto (2001 : 304) adalah daur yang
meliputi fungsi – fungsi yang diperlukan untuk menjual produk dan jasa yang
dihasilkan perusahaan kepada pelanggan. Daur pendapatan, dengan demikian,
merupakan ujung tombak aktivitas perusahaan yang akan menghasilkan nutrisi
bagi perusahaan dalam bentuk pendapatan hasil penjualan.
Siklus pendapatan menurut Winarno (1994 : 10) ialah yang berhubungan
dengan pendistribusian sumber – sumber ekonomi yang telah diubah bentuknya
kepada pembeli dan mendapatkan pembayarannya dari mereka.
Universitas Sumatera Utara
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siklus pendapatan adalah
rangkaian aktivitas bisnis perusahaan yang berkaitan dengan pendistribusian
barang atau jasa kepada pelanggan yang berlangsung secara terus – menerus dan
penagihan pembayaran dari hasil penjualan tersebut.
Berikut adalah gambar diagram arusdata tingkat 0 pada siklus pendapatan
Gambar 2.1 Data Flow Diagram Siklus Pendapatan tingkat 0
Sumber: Romney dan Steinbart (2000 : 417)
2.1.1. Tujuan Siklus Pendapatan
Menurut Winarno (1994 : 200) tujuan umum diselenggarakannya siklus
pendapatan adalah menukar produk atau jasa menjadi kas. Tujuan ini dapat dirinci
menjadi :
1. Menyelidiki bahwa pembeli mempunyai kemampuan cukup untuk
membayar kredit.
Universitas Sumatera Utara
2. Mengirirm barang atau mengerjakan jasa kepada konsumen pada
waktu yang telah disetujui.
3. Menagih hasil penjualan dengan teliti dan tepat waktu.
4. Mencatat dan mengklasifikasi penerimaan kas dengan teliti dan
secepatnya.
5. Membukukan penjualan dan penerimaan kas ke rekening pembeli
dengan benar.
6. Melindungi barang dan kas sampai saat dikirim atau dideposit.
7. Menyiapkan berbagai dokumen dan laporan yang berhubungan dengan
penjualan barang dan jasa.
2.1.2. Fungsi Siklus Pendapatan
Menurut Winarno (1994 : 200) dalam hal penjualan barang, fungsi siklus
pendapatan meliputi :
1. Mendapatkan pesanan dari pembeli.
2. Memeriksa status kredit pembeli.
3. Mencatat dan memroses data penjualan.
4. Menyiapkan dan melakukan pekerjaan untuk pembeli.
5. Mengirim barang atau jasa
6. Menagih konsumen.
7. Menerima pembayaran dan menyimpannya ke bank.
8. Menyelenggarakan catatan piutang dagang
9. Memindahbukukan transaksi ke buku besar.
Universitas Sumatera Utara
10.Menyusun laporan keuangan dan laporan lain yang diperlukan.
2.2. Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
2.2.1. Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 7) siklus pendapatan dimulai
dengan penerimaan pesanan dari para pelanggan. Departemen bagian pesanan
penjualan, yang bertanggung jawab pada wakil direktur utama bagian pemasaran
melakukan proses entri pesanan penjualan. Gambar 2.2. menunjukkan bahwa
proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap : mengambil pesanan dari
pelanggan, memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan, serta memeriksa
ketersediaan persediaan. Gambar 2.2. juga memasukkan kegiatan penting terkait
yang mungkin ditangani oleh bagian pesanan penjualan ataupun oleh departemen
terpisah untuk pelakayanan pelanggan (yang umumnya juga bertanggung jawab
pada wakil direktur utama bagian pemasaran), yang menjawab permintaan
pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
© 2008 Prentice Hall Business Publishing Accounting Information Systems, 11/e Romney/Steinbart 14 of 161
1.1TakeOrder
Customer
Shipping
1.2ApproveCredit
1.3Check
Inv.Avail.
Billing Ware-house
Purchas-ing
1.4Resp. to Cust. Inq.
Customer
Sales Order
Customer
Inventory
Orders
Orders
ApprovedOrders
PackingList
SalesOrder
SalesOrder
Inqu
iries
Resp
onse
DFD forSales Order Entry
Gambar 2.2. Diagram Arus Data Untuk Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)
Sumber: Romney & Steinbart (2008 : 14)
2.2.1.1. Mengambil Pesanan Pelanggan
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 7) pesanan pelanggan dapat
diterima dalam berbagai cara: di toko, melalui surat, melalui telepon, melalui Web
site, atau melalui tenaga penjualan di lapangan. Pada tahun – tahun terakhir ini,
berbagai organisasi telah menemukan beberapa cara untuk menggunakan TI guna
meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses entri pesanan penjualan. Salah satu
cara untuk meningkatkan efisiensi entri pesanan penjualan adalah dengan
mengizinkan para pelangggan untuk memasuki data pesanan penjualan sendiri.
Hal ini secara otomatis akan tercapai untuk penjualan melalui Web site, tetapi hal
ini juga dapat dicapai baik dalam penjualan melalui toko maupun melalui surat.
Universitas Sumatera Utara
Web site menyediakan cara lain untuk mengotomatisasikan
pengentrian pesanan penjualan. Kegunaannya tidak hanya untuk mengurangi
biaya yang berkaitan dengan pengambilan pesanan pelanggan, tetapi juga
memberikan peluang untuk meningkatkan penjualan dengan memungkinkan
pelanggan untuk mendesain produk mereka sendiri. Ssitem entri pesanan
penjualan interaktif semacam ini disebut sebagai choiceboards.
Teknologi informasi juga menyediakan banyak peluang untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas tenaga penjualan, sebuah proses yang
disebut sebagai otomatisasi tenaga penjualan. Contohnya, e-mail adalah cara yang
ekonomis untuk menginformasikan para pegawai bagian penjualan mengenai
perubahan harga dan promosi penjualan, serta untuk mengingatkan mereka
kebutuhan khusus dan ketertarikan tertentu para pelanggan. E–mail juga
menyediakan sarana untuk persetujuan real – time bagi kesepakatan penjualan
khusus.
Bagaimana pun data pesanan pelanggan diterima pada awalnya,
merupakan hal yang penting bahwa semua data yang dibutuhkan untuk
memproses pesanan tersebut dikumpulkan dan dicatat secara akurat. Oleh sebab
itu, pemeriksaan edit berikut ini harus dilakukan untuk memastikan akurasi yang
menyeluruh :
• Pemeriksaan validitas rekening pelanggan dan nomor persediaan, dengan cara
mencocokkannya dengan informasi dalam file induk pelanggan dan
persediaannya.
Universitas Sumatera Utara
• Uji kelengkapan untuk memastikan bahwa semua informasi yang dibutuhkan,
temasuk alamat pengiriman dan penagihan untuk pelanggan, telah tercantum.
• Uji kewajaran yang membandingkan kuantitas yang dipesan dengan
pengalaman terdahulu untuk barang dan pelanggan tersebut.
2.2.1.2. Persetujuan Kredit
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 11) sebagian besar penjualan
antarperusahaan (business-to-business sales) dilakukan secara kredit. Penjualan
secara kredit harus disetujui sebelum diproses. Bagi pelanggan lama dengan
catatan pembayaran yang baik, pemeriksaan kredit formal untuk setiap penjualan
biasanya tidak dibutuhkan. Sebagai gantinya, pengambil pesanan memiliki
otorisasi umum untuk menyetujui pesanan dari pelanggan yang baik, artinya
mereka yang tidak memiliki saldo yang lewat jatuh tempo. Hal ini biasanya
dicapai dengan membuat batas kredit (saldo kredit maksimum yang diizinkan)
untuk setiap pelanggan berdasarkan pada catatan kredit pelanggan terdahulu dan
kemampuannya untuk membayar. Pada kasus semacam ini, menyetujui kredit bagi
pelanggan melibatkan pemeriksaan file induk pelanggan untuk memverifikasi
saldo yang ada, mengidentifikasi batas kredit pelanggan, dan memverifikasi
bahwa jumlah pesanan tersebut ditambah dengan saldo rekening yang ada tidak
melebihi batas kredit ini. Proses ini dapat diotomatisasikan dengan menggunakan
pemeriksaan edit lainnya selama proses entri pesanan, yaitu pemeriksaan batas.
• Pemeriksaan batas dapat membandingkan jumlah pesanan dan saldo rekening
pelanggan yang ada dengan batas kredit pelanggan tersebut. (Apabila pesanan
Universitas Sumatera Utara
baru tersebut tidak menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit,
maka pesanan tersebut diterima. Apabila pesanan yang diajukan akan
menyebabkan saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit, maka e-mail akan
dikirim ke manajer bagian kredit untuk memutuskan apakah pesanan tersebut
disetujui atau ditolak.)
Otorisasi khusus untuk menyetujui kredit digunakan bagi para
pelanggan baru, ketika sebuah pesanan melebihi batas kredit pelanggan tersebut,
atau ketika pelanggan tersebut memiliki saldo lewat jatuh tempo yang belum
dibayar. Otorisasi jenis ini harus dilakukan oleh manajer bagian kredit.
2.2.1.3. Memeriksa Ketersediaan Persediaan
Langkah berikutnya menurut Romney dan Steinbart (2005 : 12)
adalah menetapkan apakah tersedia cukup persediaan untuk memenuhi pesanan
tersebut, agar pelanggan dapat diinformasikan mengenai perkiraan tanggal
pengiriman. Akurasi proses ini adalah hal yang penting, karena apabila catatan
persediaan tidak akurat dan sesuai dengan kondisi terakhir, pelanggan bisa saja
kecewa ketika terjadi penundaan tidak terduga dalam pemenuhan pesanan mereka
tersebut.
Ketika ketersediaan persediaan telah dipastikan, sistem tersebut
kemudian akan membuat kartu pengambilan barang (picking ticket) yang berisi
daftar jenis barang – barang, dan jumlah setiap jenis barang, yang dipesan
Universitas Sumatera Utara
pelanggan. Kartu pengambilan memberikan otorisasi bagi bagian pengawasan
persediaan untuk melepaskan barang dagangan ke bagian pengiriman. Walaupun
secara tradisional merupakan dokumen dari kertas, kartu pengambilan sekarang
sering kali merupakan formulir elektronis yang dapat ditampilkan ke alat yang
mudah dibawa dengan tangan atau pada layar monitor yang terdapat dalam
forklift. Guna lebih meningkatkan efisiensi, kartu pengambilan barang seringkali
mendaftar barnag dalam urutan tempat mereka disimpan dalam gudang, daripada
dalam bentuk pesanan yang didaftar dalam pesanan penjualan.
2.2.1.4. Menjawab Permintaan Pelanggan
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 13) selain memproses
pesanan pelanggan, gambar 2.1. menunjukkan bahwa proses entri pesanan
penjualan meliputi pemberian jawaban atas permintaan pelanggan. Kadang kala,
permintaan – permintaan ini mendahului suatu pesanan, dan sering kali mereka
terjadi setelah pesanan dibuat.
Pelayanan pelanggan adalah hal yang begitu penting hingga
perusahaan – perusahaan menggunakan software khusus, yang disebut dengan
sistem manajemen pelayanan pelanggan (customer relationship management –
CRM), untuk mendukung proses penting ini. Sistem CRM membantu mengatur
data terinci mengenai para pelanggan hingga data tersebut dapat digunakan untuk
memfasilitasi layanan yang lebih efisien serta personal. Contohnya, informasi
mengenai preferensi pelanggan dan catatan transaksi dapat digunakan untuk
menyarankan produk – produk lainnya yang mungkin akan dipertimbangkan oleh
Universitas Sumatera Utara
pelanggan. Data terinci mengenai permintaan dan praktik bisnis pelanggan juga
dapat digunakan untuk secara pro aktif menghubungi para pelanggan mengenai
kebutuhan untuk pemesanan kembali.
Banyak permintaan pelanggan merupakan hal yang bersifat rutin.
Sebagai konsekuensinya, perusahaan dapat dan harus menggunakan TI untuk
mengotomatisasikan jawaban atas permintaan yang umum, seperti pertanyaan
mengenai saldo rekening dan status pesanan, agar pegawai bagian pesanan
penjualan dan pelayanan pelanggan dapat memusatkan waktu dan tenaga mereka
untuk menangani permintaan yang lebih rumit dan tidak biasa. Contohnya, Web
site memberikan alternatif yang efektif dari segi biaya daripada telepon bebas
pulsa pelayanan pelanggan cara lama, yaitu dengan mengotomatisasikan prose
situ dengan sebuah daftar pertanyaan yang sering ditanyakan (frequently asked
questions – FAQs). Ruang diskusi juga bisa disediakan, agar para pelanggan dapat
berbagi informasi dan tips – tips yang berguna, antara satu sama lain. Web site
juga memungkinkan para pelanggan untuk menggunakan PIN agar dapat secara
langsung mengakses informasi rekening mereka dan untuk memeriksa status
pesanan mereka.
Akan tetapi, merupakan hal yang tidak mungkin untuk
mengantisipasi setiap pertanyaan yang mungkin ditanyakan pelanggan. Oleh
sebab itu, Web site yang didesain untuk pelayanan pelanggan mungkin harus
memasukkan pesan instan atau fitur perbincangan untuk memungkinkan para
pelanggan mendapatkan bantuan ahli dan saran real – time untuk masalah –
Universitas Sumatera Utara
masalah khusus yang tidak dapat terjawab dengan memuaskan dalam FAQs
(frequently asked questions).
2.2.2. Pengiriman (Shipping)
Aktivitas dasar kedua menurut Romney dan Steinbart (2005 : 15)
adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkannya sesuai yang diinginkan
tersebut. Seperti yang diperlihatkan dalam gambar 2.3. proses ini terdiri dari dua
tahap :
1. Mengambil dan mengepak pesanan, dan
2. Mengirim pesanan tersebut.
Departemen bagian penggudangan dan pengirirman aktivitas ini. Kedua
fungsi tersebut mencakup penyimpanan persediaan dan akhirnya
mempertanggungjawabkannya pada wakil direktur utama bagian produksi.
© 2008 Prentice Hall Business Publishing Accounting Information Systems, 11/e Romney/Steinbart 49 of 161
2.1Pick &Pack
Sales Order
2.2Ship
Goods
SalesOrderEntry
Shipping
Carrier
Inventory
ShipmentsBilling &Accts.Rec.
Picking List
Goods &PackingList
Goods,Packing Slip,& Bill of Lading
Bill ofLading &Packing Slip
SalesOrder
Gambar 2.3.
Diagram Arus Data Untuk Pengiriman (Shipping)
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Romney dan Steinbart (2008 : 49)
1. Ambil dan Pak Pesanan
Kartu pengambilan barang sesuai dengan entri pesanan penjualan akan memicu
proses pengambilan dan pengepakan. Para pekerja bagian gudang menggunakan
kartu pengambilan barang untuk mengidentifikasi produk mana, dan jumlah setiap
produk, untuk mengeluarkannya dari persediaan. Para pekerja bagian gudang
mencatat jumlah setiap barang, baik dalam kartu pengambilan barang itu sendiri
jika menggunakan dokumen kertas, maupun dengan memasukkan data ke dalam
sistem jika formulir elektronis yang digunakan. Persediaan kemudian akan
dipindahkan ke departemen pengiriman.
2. Kirim Pesanan
Departemen pengiriman membandingkan eprhitungan fisik persediaan dengan
jumlah yang ditunjukkan dalam kartu pengambilan barang dan dengan jumlah
yang ditunjukkan dalam salinan pesanan penjualan yang dikirim secara langsung
ke bagian pengiriman dari entri pesanan penjualan. Penyimpangan dapat timbul,
baik karena barang tersebut tidak disimpan di lokasi yang ditunjukkan di kartu
pengambilan barang atau catatan persediaan perpetual tidak akurat. Pada kasus
seperti ini, departemen pengiriman perlu memulai pemesanan kembali barang –
barang yang tidak ada dan memasukkan jumlah yang benar dalam slip
pengepakan.
Setelah staf administrasi bagian pengiriman menghitung barang yang dikirim
dari gudang, jumlah pesanan penjualan, nomor barang, dan jumlah barang akan
dimasukkan dengan menggunakan terminal on-line. Proses ini memperbarui field
Universitas Sumatera Utara
jumlah yang dimiliki dalam file induk persediaan. Proses ini juga menghasilkan
slip pengepakan dan beberapa rangkap dokumen pengiriman. Slip pengepakan
mendaftar jumlah dan keterangan setiap barang yang dimasukkan dalam
pengirirman tersebut (dapat saja berupa salinan dari daftar pengambilan barang).
Dokumen pengiriman adalah kontrak legal yang menyebutkan tanggung jawab
atas barang yang dikirim. Dokumen ini mengidentifikasi kurir, sumber, tujuan dan
instruksi pengiriman lainnya, serta menunjukkan siapa (pelanggan atau pemasok)
yang harus membayar kurir tersebut.
Sebuah salinan dokumen pengiriman dan slip pengepakan akan menyertai
pengiriman tersebut. Apakah pelanggan harus membayar biaya pengiriman,
salinan dokumen ini dapat berlaku sebagai tagihan pengiriman, untuk
menunjukkan jumlah yang harus dibayar pelanggan kepada kurir tersebut. Pada
kasus lainnya, tagihan pengiriman adalah dokumen terpisah.
Departemen pengiriman menyimpan salinan kedua dokumen pengiriman untuk
melacak dan mengkonfirmasikan pengiriman barang ke kurir tersebut. Salinan
lainnya dari dokumen pengiriman dan slip pengepakan dikirim ke departemen
penagihan untuk menunjukkan bahwa barang tersebut telah dikirim dan bahwa
faktur tersebut harus dibuat dan dikirim. Kurir tersebut juga menahan satu salinan
dokumen pengiriman untuk catatan mereka.
Salah satu keputusan utama yang perlu dibuat ketika memenuhi dan
mengirimkan pesanan pelanggan berkaitan dengan pilihan metode pengiriman.
Dahulu, banyak perusahaan memiliki armada truk sendiri untuk pengiriman.
Perusahaan – perusahaan besar bahkan menugaskan semua departemen untuk
Universitas Sumatera Utara
fungsi ini. Akan tetapi semakin banyak perusahaan yang melakukan outsourching
fungsi ini ke kurir komersial. Pengiriman dengna jasa outsourching mengurangi
biaya dan memungkinkan pabrik untuk berfokus pada aktivitas inti bisnis mereka
(pembuatan barang). Akan tetapi, memilih kurir yang tepat memerlukan proses
pengumpulan dan pemeliharaan informasi mengenai kinerja kurir (contoh,
persentase pengiriman tepat waktu, frequensi kerusakan) dan mengintegrasikan
informasi tersebut ke dalam sistem informasi akuntansi (SIA).
Keputusan penting lainnya berkaitan dengan lokasi pusat – pusat distribusi.
Semakin banyak perusahaan yang meminta para pemasok dan pabrik untuk
mengirinkan berbagai produk hanya jika dibutuhkan. Akibatnya, para pemasok
dan pabrik harus menggunakan software sistem logistic untuk mengidentifikasi
lokasi optimal menyimpan persediaan agar dapat meminimalkan jumlah total
persediaan yang dimiliki serta untuk memenuhi setiap permintaan pengiriman
pelanggaran.
Globalisasi menambah kerumitan logistik outbound. Efisiensi dan efektivitas
metode distribusi yang berbeda, seperti menggunakan truk atau kereta, berbeda di
seluruh dunia. Pajak dan peraturan di berbagai Negara dapat juga mempengaruhi
pilihan atas distribusi. Jadi, SIA sebuah organisasi harus memasukkan software
logistik yang dapat memaksimumkan efisiensi dan efektivitas fungsi
pengirimannya.
Sistem komunikasi canggih dapat memberikan informasi secara real – time
mengenai status pengiriman , dan oleh karenanya memberikan nilai tambah bagi
para pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
2.2.3. Penagihan ke Para Pelanggan (Billing)
Aktivitas dasar yang ketiga dalam siklus pendapatan menurut Romney
dan Steinbart (2005 : 19) adalah penagihan ke para pelanggan dan memelihara
data piutang usaha. Gambar 2.4. menunjukkan penagihan dan pembaruan piutang
usaha sebagai proses terpisah dan, dlaam praktiknya, kedua fungsi ini dilakukan
oleh dua fungsi terpisah dalam departemen akuntansi.
© 2008 Prentice Hall Business Publishing Accounting Information Systems, 11/e Romney/Steinbart 66 of 161
3.1Billing
Customer
3.2MaintainAccts.Rec.
SalesOrderEntry
Billing andAccounts
Receivable
CustomerSales
GeneralLedger &Rept. Sys.
Shipping
Mailroom
Sales Order
Sales Invoice
RemittanceList
Gambar 2.4. Diagram Arus Data Untuk Penagihan ke Para Pelanggan (Billing)
Sumber: Romney dan Steinbart (2008 : 66)
2.2.3.1. Penagihan (Invoicing)
Penagihan yang akurat dan tepat waktu atas barang dagangan yang
dikirimkan adalah hal yang penting. Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 19)
Universitas Sumatera Utara
aktivitas penagihan hanyalah aktivitas pemrosesan informasi yang mengemas
ulang serta meringkas informasi dari entri pesanan penjualan dan aktivitas
pengirirman. Aktivitas ini membutuhkan informasi dari departemen pengiriman
yang mengidentifikasi barang dan jumlah yang dikirim, serta informasi mengenai
harga dan syarat khusus penjualan lainnya dari departemen penjualan.
Dokumen dasar yang dibuat dalam proses penagihan adalah faktur
penjualan yang memberitahukan pelanggan mengenai jumlah yang harus dibayar
dan kemana harus mengirimkan pembayaran.
Teknologi informasi memberikan peluang untuk mengurangi biaya
yang berhubungan dengan penagihan. Mengirimkan faktur ke parusahaan melalui
EDI (Electronic Data Interchange) lebih cepat dan lebih murah daripada
mengirimkan dokumen kertas.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang terintegrasi juga
memberikan peluang untuk menyatukan proses penagihan dengan fungsi
penjualan dan pemasaran, dengan memanfaatkan data pembelian seorang
pelanggan sebelumnya untuk mengirim informasi mengenai produk dan jasa
terkait bersama dengan laporan bulanan.
2.2.3.2. Memutakhirkan Piutang Usaha (Updating Account Receivable)
Fungsi piutang usaha, yang bertanggung kepada kontroler ,
melakukan dua tugas dasar: menggunakan informasi dalam faktur penjualan untuk
mendebit rekening pelanggan dan karenanya mengkredit rekening tersebut ketika
pembayaran diterima.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 22) ada dua cara dasar untuk
memelihara data piutang usaha adalah dengan metode faktur terbuka dan
pembayaran gabungan. Perbedaan kedua metode tersebut terletak pada kapan
pelanggan mengirimkan pembayaran, bagaimana pembayaran tersebut digunakan
untuk memperbarui file induk piutang usaha, dan format laporan keuangan yang
dikirim ke pelanggan.
Dibawah metode faktur terbuka, para pelanggan biasanya
membayar sesuai jumlah setiap faktur penjualan. Biasanya dua salinan faktur
dikirimkan ke para pelanggan yang diminta untuk mengembalikan satu salinan
bersama pembayaran. Salinan ini adalah dokumen yang dapat dikirimkan kembali
(turnaround document) dan disebut sebagai pemberitahuan pengiriman uang
(remittance advice). Pembayaran dari para pelanggan kemudian dihubungkan
dengan faktur penjualan terkait.
Dibawah metode pembayaran gabungan, para pelanggan biasanya
membayar sesuai dengan jumlah yang diperlihatkan pada laporan bulanan, bukan
membayar setiap jumlah pada faktur penjualan. Sebuah laporan bulanan yang
berisi semua transaksi, termasuk penjualan dan pembayaran, yang terjadi selama
bulan terakhir dan juga informasi tentangsaldo piutang terakhir pelanggan.
Laporan bulanan sering kali berisi bagian yang dapat disobek yang berisi
informasi tercetak, termasuk nama pelanggan, nomor rekening, dan saldonya. Para
pelanggan diminta untuk mengembalikan bagian ini, yang bertindak sebagai
pemberitahuan pengiriman uang, bersama dengan pembayarannya. Pengiriman
Universitas Sumatera Utara
uang kemudian akan dihubungkan dengan saldo rekening total, bukan dengan
faktur penjualan tertentu.
Salah satu keuntungan dari metode faktur terbuka adalah metode ini
kondusif dalam menawarkan diskon untuk pembayaran awal, karena faktur akan
secara individual ditelusuri dan dihitung umurnya. Metode ini juga menghasilkan
pola arus penagihan kas yang seragam disepanjang bulan. Kelemahan dari metode
faktur terbuka ini adalah metode ini menambahkan kerumitan yang harus
dilakukan untuk memelihara informasi mengenai status setiap faktur untuk setiap
pelanggan.
Guna mendapatkan arus penerimaan kas yang seragam, banyak dari
perusahaan – perusahaan ini menggunakan sebuah proses yang disebut sebagai
penagihan berdaur untuk menyiapkan dan mengirimkan tagihan bulanan kepada
pelanggan mereka. Dibawah penagihan berdaur (cycle billing), laporan bulanan
dipersiapkan untuk serangkaian pelanggan di waktu yang berbeda. Contohnya, file
induk para pelanggan dapat dibagi menjadi empat bagian, dan setiap minggu
laporan bulanan akan dipersiapkan untuk seperempat pelanggan dari keseluruhan
pelanggan. Penagihan berdaur menghasilkan arus penagihan kas yang lebih
seragam disepanjang bulan dan mengurangi waktu yang digunakan oleh sistem
komputer perusahaan untuk mencetak laporan bulanan.
Teknologi pemrosesan gambar dapat memperbaiki efisiensi dan
efektivitas pengelolaan rekening pelanggan. Gambar digital kiriman uang
pelanggan dan rekening dapat disimpan dalam disk optic yang dihubungkan ke
LAN, dimana mereka akan dapat dengan mudah ditarik kembali, diubah, dan
Universitas Sumatera Utara
diintegrasikan dengan gambar dan data lainnya untuk menghasilkan berbagai jenis
output. Dengan melakukan hal ini, para pegawai mengakses secara cepat semua
dokumen yang berhubungan dengan seorang pelanggan dan meniadakan waktu
yang terbuang untuk mencari di sepanjang cabinet file mengenai dokumen yang
hilang. Apabila seorang pelanggan membutuhkan salinan duplikat laporan
bulanan atau faktur penjualan untuk menggantikan dokumen asli yang hilang,
dokumen tersebut dapat ditarik, dicetak, dan difaks sambil berbincang – bincang
dengan pelanggan tersebut ditelepon. Pemrosesan gambar juga dapat
memfasilitasi penyelesaian keluhan pelanggan, karena gambar yang sama dapat
dilihat secara simultan oleh lebih dari satu orang. Jadi, account representative
seorang pelanggan dan manajer bagian kredit dapat meninjau gambar dokumen
yang ditanyakan sementara mendiskusikan masalahnya dengan pelanggandi
telepon. Terakhir, pemrosesan gambar mengurangi ruang dan biaya yang terkait
dengan penyimpanan dokumen kertas. Penghematan dalam hal ini dapat
merupakan hal yang penting: satu disk optic dapat menyimpan hingga 20.000
dokumen, dalam sebuah bagian tempat disk tersebut.
2.2.4. Penagihan Kas (Cash Collection)
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 25) langkah terakhir dalam
siklus pendapatan adalah penagihan kas. Kasir, orang yang melapor pada
bendahara, menangani kiriman uang pelanggan dan menyimpannya ke bank.
Oleh karena kas dan cek dari pelanggan dapat dicuri dengan mudah,
adalah hal yang penting untuk mengambil langkah – langkah memadai agar
Universitas Sumatera Utara
menurunkan risiko pencurian. Hal ini berarti fungsi piutang usaha, yang
bertanggung jawab atas pencatatan kiriman uang pelanggan, seharusnya tidak
memiliki akses fisik ke kas atau cek. Akan tetapi fungsi piutang usaha harus
mampu mengidentifikasi sumber kiriman uang dari mana pun dan faktur
penjualan terkait harus dikredit. Salah satu solusinya adalah dengan mengirimkan
dua salinan faktur ke pelanggan dan memintanya untuk mengembalikan salah satu
salinan tersebut bersama dengan pembayaran. Pemberitahuan pengiriman uang ini
kemudian disirkulasikan ke bagian piutang usaha dan pembayaran yang
sesungguhnya dari pelanggan dikirim ke kasir. Apabila pemberitahuan pengiriman
uang juga berisi bagian untuk pelanggan yang menunjukkan jumlah yang dikirim,
mesin OCR (Optical Character Recognition) dapat memindai data kiriman
tersebut, hingga mengurangi potensi kesalahan selama entri data. Solusi
alternatifnya adalah dengan meminta petugas bagian surat – menyurat untuk
mempersiapkan daftar pengiriman uang (remittance list), yaitu dokumen yang
mengidentifikasi nama dan jumlah semua kiriman uang pelanggan, serta
mengirimkan daftar ini ke bagian piutang usaha. Sebagai ganti daftar pengiriman
uang, beberapa perusahaan memfotokopi semua kiriman uang pelanggan dan
mengirimkan salinannya ke piutna gusaha sambil mengirim kiriman uang yang
sebenarnya ke kasir untuk disimpan.
Sebelumnya kita berasumsi bahwa kiriman uang dari pelanggan dikirim
secara langsung ke perusahaan tersebut. Cara lainnya untuk menjaga kiriman uang
dari pelanggan adalah dengan membuat perjanjian Lockbox dengan sebuah bank.
Lockbox adalah alamat pos yang dituju oleh pelanggan ketika mereka
Universitas Sumatera Utara
mengirimkan uang mereka. Bank yang terlibat mengambil cek dari kotak pos dan
menyimpannya ke dalam rekening milik perusahaan. Bank tersebut kemudian
mengirimkan pemberitahuan pengiriman uang, sebuah daftar elektronis semua
kiriman uang, dan fotokopi semua cek ke perusahaan.
Penggunaan lockbox tidak hanya mencegah pencurian kiriman uang
dari pelanggan oleh pegawai, tetapi juga meningkatkan manajemen arus kas.
Dengan meminta pelanggan untuk mengirim pembayaran ke lockbox akan
meniadakan penundaan yang berhubungan dengan pemrosesan kiriman uang
pelanggan sebelum menyimpannya. Arus kas juga diperbaiki dengan adanya
pemilihan beberapa bank di beberapa tempat untuk memelihara lockbox, dengan
lokasi yang dipilih untuk meminimalkan waktu tersimpannya cek pelanggan di
dalam surat.
Teknologi informasi dapat memberikan efisiensi tambahan dengan
penggunaan lockbox. Dibawah kesepakatan electronic lockbox, bank secara
ekonomis mengirim informasi pada perusahaan mengenai nomor rekening
pelanggan dan jumlah yang dikirim begitu bank menerima dan memindai cek –
cek tersebut. Metode ini memungkinkan perusahaan untuk mengakui kiriman
uang rekening pelanggan sebelum fotokopi cek diterima perusahaan.
Akan tetapi, kesepakatan lockbox hanya meniadakan penundaan yang
berkaitan dengan pemrosesan internal kiriman uang yang dikirim secara langsung
ke perusahaan. Electronic Funds Transfer memberikan peluang untuk mengurangi
penyebab lain penundaan dalam mendapatkan akses ke dana pelanggan. Melalui
Electronic Funds Transfer (EFT), pelanggan mengirim kiriman uang mereka
Universitas Sumatera Utara
secara elektronis ke bank perusahaan, dan karenanya meniadakan penundaan yang
berkaitan dengan waktu pengiriman dalam sistem surat. Peniadaan waktu kliring
cek ini juga mengurangi kekosongan waktu sebelum bank menyatakan bahwa
dana yang disimpan bisa dipakai oleh perusahaan. Mengintegrasikan EFT dengan
EDI, yaitu proses yang disebut sebagai financial electronic data interchange
(FEDI), melengkapi otomatisasi baik proses pembuatan tagihan maupun
penagihan kas. Akan tetapi, untuk mendapatkan manfaat FEDI secara penuh,
membutuhkan baik perusahaan yang menjual maupun pelanggan, menggunakan
bank – bank yang mamou memberikan layanan EDI.
Ketika berhubungan dengan pelanggan yang tidak memiliki
kemampuan FEDI, atau dengan pelanggan perorangan, perusahaan juga dapat
mempercepat proses penagihan dengan cara menerima penggunaan kartu debit
atau kartu kredit. Menerima metode pambayaransemacam ini akan mempercepat
penagihan, karena penerbit kartu biasanya mentransfer dana dalam dua hari
setelah penjualan. Manfaat ini harus dipertimbangkan dengan biaya untuk
menerima kartu semacam ini, yang biasanya berkisar dari 2 hingga 4 persen harga
kotor penjualan. Alternatif lainnya untuk menerima pembayaran pelanggan yang
memungkinkan untuk transaksi secara elektronis: penerimaan beberapa bentuk
kas elektronis atau digital.
2.3. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Prosedur Penjualan
Data Flow Diagram (DFD) dalam gambar 2.5. memberikan tinjauan umum
tentang aktivitas logis yang membentuk sisitem pemrosesan pesanan penjualan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Hall (2006 : 223) proses ini dideskripsikan dalam langkah – langkah
berikut :
1. Proses penjualan dimulai dari pelanggan menghubungi departemen
penjualan. Pelanggan bisa menghubungi perusahaan melalui telepon, surat,
atau datang langsung. Departemen penjualan mencatat perincian penting dari
peristiwa ini pada pesanan penjualan. Informasi ini memacu beberapa tugas.
2. Langkah pertama dari proses penjualan adalah mengesahan transaksi dengan
meminta persetujuan kredit untuk pelanggan.
3. Saat kredit disetujui, informasi penjualan akan dilanjutkan ke proses
penagihan, gudang dan pengiriman.
4. Langkah selanjutnya adalah mengirim barang, yang harus dilakukan segera
setelah persetujuan kredit diperoleh. Kemudian informasi pengiriman akan
diteruskan ke proses penagihan.
5. Proses penagihan akan mengumpulkan dokumen – dokumen yang relevan
mengenai transaksi tersebut (produk, harga, biaya pengurusan, angkutan,
pajak, dan ketentuan potongan harga) dan menagih pelanggan. Proses
penagihan kemudian mengirim informasi ini ke proses piutang dagang dan
proses pengendalian persediaan.
6. Bagian piutang menerima informasi penagihan dan mencatatnya ke dalam
akun pelanggan.
7. Sama halnya, bagian pengendalian persediaan menggunakan informasi dari
bagian penagihan untuk menyesuaikan record persediaan untuk
mencerminkan penurunan persediaan.
Universitas Sumatera Utara
8. Secara berkala (setelah setiap batch, harian, mingguan, bulanan, dan
seterusnya) proses penagihan, piutang dagang, dan pengendalian persediaan
mengirim rangkuman informasi ke proses buku besar umum. Hal ini termasuk
total penjualan dari penagihan, total kenaikan piutang, dan total penurunan
persediaan. Berdasarkan informasi tersebut, buku besar umum memproses ke
akun pengendali yang dipengaruhi oleh transaksi penjualan selama periode
berjalan. Sebagai tambahan, proses buku besar umum rekonsiliasi rangkuman
yang dikompilasi secara independen ini untuk mengidentifikasi kesalahan
pencatatan record.
Universitas Sumatera Utara
Permintaan Kredit
Gambar 2.5. Data Flow Diagram (DFD) dari Sistem Pemrosesan Pesanan Penjualan
Sumber : Hall (2006 : 224)
2
Periksa Kredit
Kredit Disetujui
Informasi Penjualan
Rangkuman Persediaan
Akun Pengendali
8
Masukkan ke Buku
Besar
Rangkuman Penjualan
Informasi Persediaan
Rangkuman Piutang Dagang
Akun Pelanggan
6 Perbarui Record Piutang Dagang
Informasi Pelanggan
7
Perbarui Record
Persediaan Informasi
Pengiriman
Barang
Informasi Penjualan
Kirim Barang
Pesanan Pelanggan
Record Persediaan
Jurnal Penjualan
Record Kredit
5
Tagih Pelanggan
3 Ambil Barang
dari Gudang
4
Kirim Barang
1 Ambil
Pesanan Pelanggan
Pelanggan
Informasi Penjualan
Tagih Pelanggan
30
Universitas Sumatera Utara
2.3.1. Prosedur Manual
Urutan aktivitas manual yang melalui departemen yang dipengaruhi
oleh proses penjualan. Kita akan memeriksa dokumen khusus, jurnal, dan buku
besar yang akan ditemui di setiap tahap dari sistem ini. Menurut Hall (2006 : 225)
urutan aktivitas pada sistem pesanan penjualan yang dilakukan secara manual
adalah sebagai berikut :
a. Departemen Penjualan
Proses penjualan dimulai dari departemen penjualan yang menerima
pesanan pelanggan yang menunjukkan jenis dan jumlah barang yang diminta.
Pada tahap ini, pesanan pelanggan tidak dalam format yang standar dan mungkin
tidak berbentuk dokumen fisik. Pesanan mungkin diterima melalui surat, telepon,
atau dari staf penjualan yang datang ke tempat pelanggan. Jika pelanggan juga
merupakan entitas bisnis, pesanan tersebut biasanyaberupa salinan dari pesanan
pembelian pelanggan. Jika pesanan pelanggan tidak dalam format yang standar
sesuai dengan sistem pemrosesan pesanan penjual, maka pesanan ini harus
diterjemahkan ke dalam format pesanan penjualan yang formal.
Tujuan dari dokumen sumber adalah untuk menangkap inti ekonomi dari
transaksi. Dokumen sumber utama dalam sistem pesanan penjualan adalah
pesanan penjualan (sales order).
Pesana penjualan mengungkapkan informasi penting seperti nama dan
alamat pelanggan; nomor akun pelanggan; nama; nomor dna deskripsi barang
yang dijual; jumlah dan harga per unit; serta informasi keuangan lainnya seperti
pajak, potongan harga, dan biaya pengiriman. Beberapa salinan pesanan penjualan
Universitas Sumatera Utara
dibuat untuk berbagai tujuan. Jumlah salinan yang dibuat berbeda antara satu
sistem dengan sistem lainnya, bergantung pada operasi yang akan didukung.
Setelah menyiapkan pesanan penjualan, staf penjualan menyimpan satu
salinan dari dokumen tersebut dalam file pesanan pelanggan terbuka (custumer
open order file) untuk referensi di masa yang akan datang. Pemenuhan pesanan
dan pengiriman pesanan ke pelanggan bisa menghabiskan waktu beberapa hari
atau bahkan berminggu – minggu. Para pelanggan sering menghubungi pemasok
untuk mengetahui status mereka. Untuk memfasilitasi pertanyaan pelanggan, file
pesanan pelanggan sering disusun berdasarkan urutan abjad dari nama pelanggan.
Meskipun nama pelanggan bukan merupakan kunci primer yang efisien untuk
mengakses data, namun dapat digunakan sebagai kunci sekunder untuk
memeriksa pesanan pelanggan karena pelanggan tidak selalu mengetahui nomor
pelanggan dan mungkin tidak mempunyai salinan tagihan. Dalam situasi seperti
ini, file pelanggan memungkinkan staf administrasi untuk menentukan pesanan
penjualan dan merespons pertanyaan dari pelanggan.
b. Departemen Kredit
Langkah awal dalam departemen ini adalah otorisasi transaksi, yang
mencakup verifikasi kelayakan pemberian kredit kepada pelanggan. Keadaan
penjualan akan menentukan cara pemeriksaan kredit. Misalnya, penjual dapat
melakukan investigasi keuangan secara lengkap pada pelanggan baru untuk
menentukan batas kredit. Akan tetapi setelah batas kredit ditentukan, pemeriksaan
kredit pada penjualan berikutnya hanya mencakup pemastian bahwa penjualan
saat ini tidak melebihi batas yang sudah ditentukan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam sistem fiktif kita, salinan persetujuan kredi untuk pesanan penjualan akan
diberikan ke departemen kredit untuk disetujui. Hasil persetujuan yang
dikembalikan memicu pengiriman salinan pesanan penjualan lainnya ke berbagai
departemen. Salinan kredit disimpan dalam file pesanan pelanggan sampai
transaksi selesai.
c. Departemen Pengiriman
Sebelum menerima barang dan salinan surat pengeluaran barang,
departemen pengiriman menerima slip pengepakan dan dokumen pengiriman dari
departemen penjualan. Slip pengepakan bersama dengan barang dikirim ke
pelanggan untuk menggambarkan isi kiriman tersebut. Slip pengepakan bisa
ditaruh didalam kotak pengiriman atau dilekatkan diluarnya dengan kantong
plastic khusus. Slip pengiriman menginformasikan ke departemen penagihan
bahwa pesanan pelanggan sudah dipenuhi dan dikirim. Dokumen ini berisi data –
data seperti tanggan pengiriman, barang dan jumlah barnag yang dikirim,
perusahaan jasa angkutan, dan biaya pengiriman. Dalam beberapa sistem,
dokumen pengiriman adalah dokumen terpisah yang disiapkan oleh petugas
pengiriman.
Petugas pengiriman menyerahkan barang, slip pengepakan, dan dua salinan
bill of lading ke perusahaan pengiriman, dan kemudian melakukan tugas berikut :
1. Mencatat pengiriman pada log pengiriman barang.
2. Menyerahkan dokumen pengeluaran barang dan dokumen pengiriman ke
departemen penagihan sebagai bukti pengiriman.
3. Menyimpan satu salinan bill of lading dan satu salinan dokumen pengiriman.
Universitas Sumatera Utara
d. Departemen Penagihan
Departemen penagihan memainkan peranan penting dalam sistem pesanan
penjualan. Departemen ini mengumpulkan informasi tentang transaksi penjualan
dan merekonsiliasi, mengasimilasi, dan mendistribusikan informasi ini ke
departemen lainnya.
Pengiriman barang menandai berakhirnya peristiwa ekonomi dan
merupakan saat dimana pelanggan sudah dapat ditagih. Penagihan sebelum
pengiriman dilaksanakan dapat menyebabkan ketidaktepatan dalam pencatatan
dan ketidakefisienan dalam operasi. Ketika pesanan penjualan yang asli disiapkan,
beberapa perincian transaksi belum dapat diketahui secara pasti dan tidak bisa
berubah. Sebagai contoh, persediaan mungkin tidak memadai untuk memebuhi
pesanan. Ketika hal ini terjadi, staf gudang akan menempatkan barang ini dalam
daftar pesanan barang (back-order) dan menyesuaikan dokumen pengeluaran
barang untuk menunjukkan jumlah sesungguhnya yang akan dikirim ke
pelanggan. Biasanya, pemasok tidak menagih pelanggan untuk pesanan barang
sebelum barang tersebut dikirimkan. Tagihan untuk barang yang belum dikirim
menyebabkan kebingungan, memperburuk hubungan dengan pelanggan, dan
memerlukan pekerjaan tambahan untuk membuat penyesuaian pada catatan
akuntansi.
Untuk mencegah terjadinya permasalahan seperti ini, departemen penagihan
menunggu pemberitahuan dari bagian pengiriman barang sebelum melakukan
penagihan. Dokumen pengeluaran barang dan dokumen pengiriman
mendeskripsikan barang yang memang dikirim ke pelanggan. Ketika informasi ini
Universitas Sumatera Utara
sampai di departemen penagihan, staf administrasi akan mencari faktur dan
salinan buku besar dari file sementara.
Sebagai tambahan, departemen penagihan melakukan pembukuan – sesuai
dengan tugas – tugas berikut :
1. Menncatat penjualan pada jurnal penjualan.
2. Mengirim salinan buku besar dari pesanan penjualan ke piutang dagang.
3. Mengirim dokumen pengeluaran barang ke pengendalian persediaan.
4. Menyimpan salinan faktur di file permanen dari departemen penagihan.
e. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Jurnal penjualan adalah jurnal khusus yang mencatat transaksi penjualan.
Setiap faktur penjualan dicatat dalam jurnal sebagai item yang terpisah. Pada
akhir periode, staf administrasi akan meringkas entri ini dan menyiapkan voucher
journal (journal voucher) yang akan diserahkan ke bagian buku besar umum
untuk dijurnal pada akun berikut ini :
Debit Kredit
Piutang Dagang – Pengendalian XXXX,XX Penjualan XXXX,XX
f. Departemen Pengendalian Persediaan
Departemen pengendalian persediaan menggunakan dokumen pengeluaran
barang untuk memperbarui akun buku besar pembantu persediaan (inventory
subsidiary ledger). Setelah proses pembukuan, dokumen pengeluaran barang
disimpan. Pada akhir periode, nilai keuangan dari total penurunan di persediaaan,
Universitas Sumatera Utara
dirangkum dalam voucher jurnal dan dikirim ke departemen buku besar umum
untuk dibukukan kea kun berikut ini :
Debit Kredit
Harga Pokok Penjualan XXXX,XX Persediaan - Pengendali XXXX,XX
g. Departemen Piutang Dagang
Departemen piutang dagang (accounts receivable) akan membukukan dari
salinan buku besar pesanan penjualan ke buku besar pembantu piutang dagang
(accounts receivable subsidiary ledger). Setiap pelangganmempunyai record pada
buku besar pembantu piutang dagang yang berisi informasi berikut ini : nama
pelanggan, alamat pelanggan, data kredit, tanggal transaksi, nomor faktur, kredit
pembayaran, retur, dan saldo.
Setiap salinan buku besar dari pesanan penjualan digunakan untuk
menaikkan akun pelanggan sesuai dengan jumlah penjualan. Setelah
membukukan, staf piutang dagang menyimpan salinan buku besar. Secara berkala,
petugas merangkum saldo setiap akun menjadi satu, dan mengirimkannya ke buku
besar umum.
h. Departemen Buku Besar Umum
Pada saat penutupan periode pemrosesan, departemen buku besar umum
telah menerima voucher jurnal dari departemen penagihan dan pengendalian
persediaan, dan ikhtisar akun dari departemen piutang dagang. Informasi tersebut
mempunyai dua tujuan :
Universitas Sumatera Utara
1. Buku besar umum menggunakan voucher jurnal untuk memproses akun
pengendali di bawah ini :
Debit Kredit
Piutang Dagang – Pengendali XXXX,XX Harga Pokok Penjualan XXXX,XX Persediaan – Pengendali XXXX,XX Penjualan XXXX,XX
Buku besar umum hanya berisi akun pengendali dan hanya membutuhkan
informasi ikhtiar pembukuan.
2. Rangkuman akun yang secara independen disediakan oleh departemen piutang
dagang, digunakan untuk memverifikasi keakuratan internal dari seluruh proses.
Dengan mencocokkan voucher jurnal dan rangkuman akun yang diterima dari
departemen operasional, buku besar umum dapat mendeteksi berbagai jenis
kesalahan.
2.4. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Prosedur Penerimaan Kas
Diagram arus data pada gambar 2.6. menggambarkan penerimaan kas untuk
pembayaran piutang dagang.
1. Cek dan informasi akuntansi pendukung lainnya (nomor akun pelanggan, nama
pelanggan, nilai cek, dan sebagainya) yang tertera pada permintaan
pembayaran, dikirim ke bagian penerimaan dokumen, dimana dokumen –
dokumen tersebut dipilah – pilah. Cek dikirim ke kasir pada departemen
Universitas Sumatera Utara
penerimaan kas, dan permintaan pembayaran dikirim ke departemen piutang
dagang.
2. Cek yang diterima oleh kasir dicatat pada jurnal penerimaan kas dan langsung
disetorkan ke bank.
3. Permintaan pembayaran yang diterima oleh departemen piutang dagang
digunakan untuk mengurangi saldo akun pelanggan sebesar nilai pembayaran.
4. Departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang mengirinkan
rangkuman informasi tersebut ke departemen buku besar umum. Informasi ini
dikonsiliasikan dan digunakan untuk memperbarui akun prngendali piutang
dagang dan akun kas.
2.4.1. Prosedur Penerimaan Kas
Menurut Hall (2006 : 239) prosedur penerimaan kas terbagi atas lima
bagian prosedur, yang terdiri sebagai berikut :
a. Prosedur Ruang Penerimaan Dokumen
Ruang penerimaan dokumen menerimacek dari pelanggan bersama dengan
permintaan pembayaran. Dokumen ini berisi informasi utama yang diperlukan
untuk akun pelanggan.
Permintaan pembayaran merupakan contoh dari dokumen perputaran.
Biasanya, ini adalah bagian dari faktur yang telah ditagihkan ke pelanggan. Ketika
pembayaran dilakukan, pelanggan merobek bagian permintaan pembayaran dan
mengembalikannya ke penjual bersama dengan pembayaran tunai. Kegunaan dari
Universitas Sumatera Utara
merobek ini lebih terlihat pada perusahaan yang mempunyau banyak pelanggan
dan memproses banyak transaksi penerimaan kas setiap hari.
Staf ruang penerimaan dokumen mengirimkan cek dan permintaan pembayaran
ke staf administrasi yang akan menstempel cek tersebut “Hanya untuk Disetor”
dan mencocokkan jumlah pada permintaan pembayaran dengan cek tersebut. Staf
kemudiaan mencatat setiap cek pada lembaran yang disebut daftar permintaan
pembayaran (atau pradaftar pembayaran kas). Daftar permintaan pembayaran
adalah catatan dari semua kas yang diterima. Pada contoh ini, staf menyiapkan
tiga salinan daftar permintaan pembayaran. Dokumen aslinya dikirim ke kasir,
bersama dengan ceknya. Salinan kedua dikirim ke departemen piutang dagang
bersama dengan permintaan pembayaran. Salinan ketiga dikirim ke asisten
kontroler untuk merekonsiliasi kas secara keseluruhan.
b. Departemen Penerimaan Kas
Kasir memverifikasi keakuratan dan kelengkapan antara cek dengan
permintaan pembayaran. Setiap cek yang hilang dan salah dikirimkan dari ruang
penerimaan dokumen dan departemen penerimaan kas diidentifikasi pada proses
ini. Setelah rekonsiliasi antara cek dengan permintaan pembayaran, kasir mencatat
penerimaan kas pada jurnal penerimaan kas. Semua transaksi penerimaan kas,
termasuk penjualan kas, penerimaan kas lainnya, dan penerimaan atas akun,
dicatat pada jurnal penerimaan kas. Perhatikan bahwa setiap cek yang diterima
dari pelanggan ditulis terpisah pada jurnal penerimaan kas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.6. Diagram Arus Data dari Sistem Penerimaan Kas
Sumber : Hall (2006 : 239)
Pelanggan
Bank
Akun Pelanggan
1 Sortir Surat
2 Perbarui Record
Penerimaan Kas
3 Perbarui Record
Penerimaan Kas
Akun Pelanggan
4 Bukukan ke Buku
Besar Umum
Akun Pengendali
Jurnal Penerimaan Kas
Kembalikan Cek
Cek dan Permintaan Pembayaran
Permintaan Pembayaran
Cek
Ikhtisar Piutang Dagang
Ikhtisar Penerimaan Kas
Setorkan Cek
40 Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, staf menyiapkan slip seotran (deposit slip) bank rangkap tiga yang
menunjukkan total nilai penerimaan harian dan menyerahkan cek tersebut beserta
dua salinan dari slip setoran ke bank. Setelah dan disetor, kasir bank memvalidasi
slip setoran bank dan mengembalikan satu salinan ke bagian pengawasan. Pada
akhir hari kerja, staf penerimaan kas merangkum ayat jurnal dan menyiapkan
voucher jurnal dengan entri berikut ini.
Debit Kredit
Kas XXXX,XX Piutang Dagang – Pengendali XXXX,XX
Staf kemudian mengirimkan voucher jurnal tersebut ke departemen buku besar
umum.
c. Departemen Piutang Dagang
Staf departemen piutang dagang melakukan prosespembukuan permintaan
pembayaran pada akun pelanggan di buku besar pembantu piutang dagang.
Setelah proses pembukuan, permintaan pembayaran disimpan untuk jejak audit.
Pada akhir hari kerja, staf departemen piutang dagang merangkum akun buku
besar pembantu piutang dagang dan menyerahkan rangkumannya ke departemen
buku besar umum.
d. Departemen Buku Besar
Secara berkala, departemen buku besar menerima voucher jurnal dari
departemen kas dan merangkum akun dari departemen piutang dagang. Staf
melakukan proses pembukuan dari voucher jurnal ke akun pengendali piutang
Universitas Sumatera Utara
dagang dengan rangkuman buku besar pembantu piutang dagang, dan menyimpan
voucher jurnal
e. Departemen Kontroler
Secara berkala (mingguan atau bulanan), staf dari departemen kontroler (atau
karyawan yang tidak terkait dengan prosedur penerimaan kas) mencocokkan
penerimaan kas dengan membandingkan dokumen berikut ini: (1) salinan dari
daftar permintaan pembayaran, (2) slip setoran bank yang diterima dari bank, (3)
voucher jurnal dari departemen penerimaan kas dan departemen piutang dagang.
2.5. Tujuan, Ancaman, dan Prosedur Dalam Siklus Pendapatan
Menurut Romney dan Steinbart (2005 : 30) di dalam siklus pendapatan,
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang didesain dengan baik harus menyediakan
pengendalian yang memadai untuk memastikan bahwa tujuan – tujuan berikut ini
dicapai :
1. Semua transaksi telah diotorisasikan dengan benar.
2. Semua transaksi yang dicatat valid (benar – benar terjadi)
3. Semua transaksi yang valid, dan disahkan, telah dicatat.
4. Semua transaksi dicatat dengan akurat.
5. Aset (kas, persediaan, dan data) dijaga dari kehilangan ataupun pencurian.
6. Aktivitas bisnis dilaksanakan secara efisien dan efektif.
Dokuman – dokumen dan catatan – catatan memainkan peranan penting
dalam mencapai tujuan – tujuan ini. Dokumen yang sederhana dan mudah
digunakan dengan instruksi yang jelas, memfasilitasi pencatatan data transaksi
Universitas Sumatera Utara
secara akurat dan efisien. Penggabungan pengendalian aplikasi yang tepat, seperti
pemeriksaan validitas dan pemeriksaan (format) field akan lebih meningkatkan
akurasi entri data ketika menggunakan dokumen elektronis. Memberikan ruang di
dokumen kertas dan elektronis untuk mencatat siapa yang melengkapi dan siapa
yang memeriksa formulir tersebut membuktikan bahwa transaksi tersebut telah
disahkan secara benar. Memberikan nomor terlebih dahulu pada dokumen
memfasilitasi pemeriksaan bahwa semua transaksi telah dicatat. Membatasi akses
ke dokumen kosong, jika dokumen kertas masih digunakan dan membatasi akses
ke program yang membuat dokumen akan mengurangi risiko transaksi yang tidak
sah.
Berikut adalah ancaman – ancaman utama dalam siklus pendapatan dan
prosedur pengendalian yang sesuai yang harus dilaksanakan untuk menghilangkan
ancaman – ancaman tersebut. Setiap perusahaan, apapun itu lini usahanya
menghadapi ancaman – ancaman ini. Oleh sebab itu, merupakan hal yang penting
untuk memahami bagaimana SIA dapa didesain untuk mengatasinya.
2.5.1. Aktivitas Entri Pesanan Penjualan
Tujuan utama proses entri pesanan penjualan adalah untuk secara akurat
dan efisien memproses pesanan pelanggan, memastika bahwa perusahaan dibayar
untuk semua penjualan secara kredit, dan bahwa semua penjualan sah, serta untuk
meminimalkan hilangnya pendapatan akibat dari manajemen persediaan yang
kurang baik.
Universitas Sumatera Utara
Ancaman 1 : Pesanan Pelanggan yang Tidak Lengkap atau Tidak Akurat
Ancaman dasar selama entri pesanan penjualan adalah data yang penting
mengenai pesanan tersebut akan hilang ataupun tidak akurat. Kegiatan ini bukan
hanya menimbulkan inefisiensi karena perlunya menghubungi kembali pelanggan
dan memasukkan kembali pesanan ke dalam sistem, tetapi juga dapat secara
negative mempengaruhi secara persepsi pelanggan, dan akibatnya, dapat
berpengaruh buruk terhadap penjualan di masa mendatang. Beberapa
pengendalian entri data dapat menghilangkan ancaman ini. Contohnya,
pemeriksaan kelangkapan dapat memastikan bahwa semua data yang dibutuhkan
dimasukkan. Pencarian otomatis data referensi, seperti alamat pelanggan, yang
telah disimpan dalam file induk pelanggan, mencegah kesalahan dengan
meniadakan entri data. Uji kewajaran harus membandingkan jumlah yang dipesan
dengan nomor barang dan catatan penjualan terdahulu. Banyak dari pengendalian
edit entri data ini, seperti uji kelengkapan, juga dibutuhkan dalam Web site untuk
memastikan bahwa para pelanggan memasukkan semua data yang dibutuhkan.
Ancaman 2 : Penjualan Kredit ke Pelanggan yang Memiliki Catatan Kredit
Buruk
Ancaman kedua dalam entri pesanan penjualan adalah kemungkinan melakukan
penjualan yang kemudian menjadi tidak tertagih. Mensyaratkan otorisasi yang
benar untuk setiap penjualan secara kredit akan mengurangi ancaman ini. Secara
umum, hal ini dicapai dengan menetapkan batas kredit untuk setiap pelanggan dan
memberikan pegawai bagian penjualan otorisasi umum untuk menyetujui
Universitas Sumatera Utara
penjualam kredit tambahan ke pelanggan lama dengan syarat penjualan semacam
itu tidak meningkatkan total saldo rekening pelanggan melebihi batas kredit yang
disetujui. Dalam kasus – kasus yang membutuhkan otorisasi khusus, seperti
pelanggan baru atau pemberian tambahan kredit ke pelanggan lama persetujuan
harus diberikan oleh seseorang yang bukan merupakan sales representative,
terutama apabila pegawai bagian penjualan tersebut dibayar berdasarkan komisi.
Manajer bagian kredit yang menetapkan kebijakan kredit dan menyetujui
pemberian kredit ke pelanggan baru dan kenaikan batas kredit bagi pelanggan
lama, berdiri sendiri dari fungsi pemasaran. Guna mendorong pemisahan tugas ini
dalam sistem on-line yang terintegrasi, staf administrasi bagian entri pesanan
penjualan harus diberikan akses baca saja ke informasi mengenai batas kredit tiap
pelanggan.
Ancaman 3 : Keabsahan Pesanan
Ancaman lainnya berkaitan dengan legitimasi pesanan. Dahulu, keabsahan
pesanan pelanggan didapat melalui penerimaan pesanan pembelian yang telah
ditandatangani dari pelanggan. Bersama peningkatan transaksi bisnis secara
elektronis, penggunaan tanda tangan digital dan sertifikat digital disyaratkan
untuk memverifikasi identitas setiap pihak.
Universitas Sumatera Utara
Ancaman 4 : Kehabisan Persediaan, Biaya Penggudangan, dan Pengurangan
Harga
Akan tetapi, ancaman lain dalam proses entri data adalah penjualan akan hilang
karena kehabisan persediaan. Sebaliknya persediaan yang lebih akan
meningkatkan biaya penggudangan dan bahkan dapat memerlukan pengurangan
harga yang signifikan. Guna mengatasi masalah ini, perusahaan – perusahaan
membuat sistem pengendalian persediaan dan perkiraan penjualan yang akurat.
2.5.2. Aktivitas Pengiriman
Tujuan utama fungsi pengiriman adalah untuk mengetahui pesanan
pelanggan secara efisien dan akurat, serta untuk menjaga persediaan.
Ancaman 5 : Kesalahan Pengiriman
Mengirimkan barang yang salah atau jumlah barang dagangan yang salah serta
mengirimkan ke lokasi yang salah adalah kesalahan serius Karena kesalahan –
kesalahan tersebut dapat secara signifikan megurangi kepuasan pelanggan dan
selanjutnya penjualan di masa mendatang. Kesalahn – kesalahan tersebut juga
dapat mengakibatkan hilangnya asset apabila pelanggan tidak membayar barang
yang salah kirim. Penggunaan pemindai kode garis untuk mencatat pengambilan
dan pengiriman persediaan dapat secara nyata meniadakan kesalahan entri data.
Di perusahaan – perusahaan tempat entri data masih dilakukan secara manual,
penggunaan pengendalian aplikasi, seperti pemeriksaan field dan uji kelengkapan,
dapat mengurangi kesalahan secara signifikan. Hanya setelah sistem tersebut telah
Universitas Sumatera Utara
memverifikasi bahwa pengiriman benar maka slip pengepakan dan dokumen
pengiriman dicetak.
Ancaman 6 : Pencurian Persediaan
Ancaman lainnya dalam tahap pengiriman di siklus pendapatan melibatkan
pencurian persediaan. Kerugian akibat pencurian dapat sangat besar nilainya.
Beberapa prosedur pengendalian dapat mengurangi resiko pencurian persediaan.
Pertama, persediaan harus disimpan dalam lokasi yang aman dengan pembatasan
akses secara fisik. Kedua, semua transfer persediaan di dalam perusahaan harus
didokumentasikan. Persediaan harus diberikan ke pegawai bagian pengiriman
hanya jika terdapat pesanan penjualan yang telah disetujui. Sebagai tambahan,
baik pegawai bagian gudang maupun pengiriman harus menandatangani dokumen
yang dilampirkan bersama barang tersebut (atau membuat catatan yang memadai
mengenai transfer tersebut secara on-line) pada saat barang ditransfer dari bagian
persediaan ke pengiriman. Prosedur ini memfasilitasi penelusuran penyebab
kekurangan persediaan apapun. Lagipula, akuntabilitas semacam ini mendorong
para pegawai untuk mempersiapkan dan memelihara catatan yang akurat.
Terakhir, jumlah persediaan yang dicatat harus secara periodic direkonsiliasi
dengan jumlah persediaan secara fisik yang dimiliki, dan para pegawai yang
bertanggung jawab atas penyimpangan persediaan harus diberikan tanggung
jawab atas kekurangan apapun.
Universitas Sumatera Utara
2.5.3. Aktivitas Penagihan dan Piutang Usaha
Tujuan utama dari fungsi penagihan dan piutang usaha adalah untuk
memastikan bahwa para pelanggan ditagih untuk semua penjualan, bahwa faktur
akurat, dan bahwa catatan rekening pelanggan dipelihara secara akurat.
Ancaman 7 : Kegagalan Untuk Menagih Pelanggan
Kegagalan untuk menagih pelanggan atas barang – barang yang sudah dikirm
mengakibatkan kerugian asset dan kesalahan dalam data penjualan, persediaan,
serta piutang usaha. Pemisahan fungsi pengiriman dan penagihan dapat
mengurangi ancaman ini. Jika tidak, pegawai yang melakukan kedua fungsi ini
dapat mengirimkan barang dagangan ke teman – temannya tanpa melakukan
penagihan. Pesanan penjualan, kartu pengambilan barang, slip pengepakan, dan
faktur penjualan harus secara berurutan diberi nomor dan kemudian secara
periodic dipertanggungjawabkan. Pesanan penjualan atau slip pengepakan yang
tidak dapat ditemukan kesesuaiannya dengan pesanan penjualan mencerminkan
pengiriman yang belum ditagih, dan tindakan perbaikan harus dilakukan.
Ancaman 8 : Kesalahan Dalam Penagihan
Kesalahan dalam penagihan, seperti kesalahan memberikan harga dan menagih
pelanggan untuk barang – barang yang tidak dikirim atau atas pesanan ulang,
mencerminkan potensi ancaman lainnya. Kelebihan penagihan dapat
mengakibatkan ketidakpuasan pelanggan, dan kekurangan dalam penagihan dapat
mengakibatkan kerugian asset. Kesalahan memberikan harga dapat dihindari
dengan cara memerintahkan computer menarik data yang tepat dari file induk
persediaan. Kesalahan yang melibatkan jumlah barang yang dikirim dapat
Universitas Sumatera Utara
diketahui dengan merekonsiliasi jumlah yang tercantum di slip pengepakan
dengan jumlah dalam pesanan penjualan. Apabila memungkinkan, penggunaan
pemindai kode garis dapat mengurangi lebih jauh kemungkinan kesalahan entri
data.
Ancaman 9 : Kesalahan Dalam Memelihara Rekening Pelanggan
Kesalahan dalam memelihara rekening pelanggan dapat mengarah pada hilangnya
penjualan di masa mendatang dan juga menunjukkan kemungkinan pencurian kas.
Pemeriksaan edit berikut ini dapat digunakan untuk memastikan akurasi dalam
memperbarui rekening pelanggan :
1. Pemeriksaan validitas atas pelanggan dan nomor faktur
2. Verifikasi closed-loop untuk memastikan bahwa rekening yang benar yang
dikredit.
3. Pemeriksaan field memastikan bahwa hanya nilai numeric yang dimasukkan
untuk jumlah pembayaran.
Pembayaran dari pelanggan sering kali diproses dalam batch, hingga jumlah
total batch dapat memberikan cara tambahan untuk mendeteksi kesalahan dalam
memasukkan data. Contohnya, setelah memproses pembayaran dari pelanggan,
jumlah semua saldo rekening tiap pelanggan (file buku pembantu piutang usaha)
harus sama dengan saldo total dalam akun pengendali piutang usaha dalam buku
besar. Apabila keduanya tidak sama, kesalahan dalam memasukkan data mungkin
telah terjadi dan semua transaksi yang baru dimasukkan harus diperiksa kembali.
Guna memastikan bahwa semua kiriman uang diproses, jumlah rekening
Universitas Sumatera Utara
pelanggan yang diperbarui harus diperbandingkan dengan jumlah cek yang
diterima. Rekonsiliasi ini harus dilakukan oleh seseorang yang tidak terlibat dalam
pemrosesan transaksi aslinya karena (1) lebih mudah untuk melihat kesalahan
orang lain daripada kesalahan Anda sendiri dan (2) hal ini memberikan suatu cara
untuk mengidentifikasi ketidakberaturan. Terakhir, mengirimkan melalui surat
laporan rekening bulanan ke setiap pelanggan memberikan tinjauan independen
tambahan atas akurasi proses memasukkan data karena pelanggan akan
mengajukan keluhan jika rekening mereka belum dikredit dengan benar untuk
pembayaran yang telah mereka kirimkan.
2.5.4. Aktivitas Penagihan Kas
Tujuan utama dari fungsi penagihan kas adalah untuk menjaga kiriman
uang pelanggan.
Ancaman 10 : Pencurian Kas
Prosedur pengendalian khusus harus digunakan karena kas mudah dicuri.
Pemisahan tugas adalah prosedur pengendalian yang paling efektif untuk
mengurangi pencurian. Para pegawai yang memiliki akses secara fisik ke kas
harus tidak memiliki tanggung jawab untuk mencatat atau mengotorisasi
transaksi apapun yang melibatkan penerimaan kas. Secara khusus, pasangan tugas
berikut ini harus dipisahkan :
1. Menangani kas atau cek serta memasukkan data kiriman ke rekening
pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Seseorang yang melakukan kedua tugas ini dapat melakukan jenis
penggelapan khusus yang disebut gali lubang tutup lubang (lapping).
2. Menangani kas atau cek dan mengotorisasi nota kredit.
Seseorang yang melakukan kedua tugas ini dapat menutupi pencurian kas
dengan cara membuat nota kredit yang sama dengan jumlah yang dicuri.
3. Menangani nota kredit dan memelihara rekening pelanggan.
Seseorang yang melakukan kedua fungsi ini dapat menghapus jumlah tidak
tertagih yang merupakan utang teman – temannya.
Secara umum, penanganan uang dan cek dalam organisasi harus
diminimalkan. Metode optimal adalah melalui kesepakatan lockbox bank atau
penggunaat EFT (Electronic Funds Transfer) atau FEDI (Financial Electronic
Data Interchange) untuk pembayaran dari pelanggan. Biaya kesepakatan ini harus
dipertimbangan dengan manfaat pengurangan biaya pemrosesan internal dan
akses yang lebih cepat ke pembayaran dari pelanggan.
Apabila pembayaran dari pelanggan harus diproses secara internal,
dokumentasi yang baik atas kiriman uang adalah hal yang penting, karena risiko
kehilangan paling besar pada saat penerimaan pertama. Jadi, daftar semua cek
yang diterima harus dipersiapkan segera setelah membuka surat. Cek – cek
tersebut juga harus disahkan secara terbatas pada waktu tersebut. Guna
meminimalkan risiko penyalahgunaan kas atau cek yang diterima, harus ada dua
orang yang membuka semua surat yang masuk
Universitas Sumatera Utara
Pemisahan fungsi pencatatan dan penyimpanan berikut ini memberikan
pengendalian tambahan: hanya data kiriman uang yang harus ke departemen
piutang usaha, dengan pembayaran pelanggan yang telah dikirim ke kasir.
Kesepakatan semacam ini menciptakan dua pemeriksaan pengendalian yang benar
– benar independen. Pertama, kredit total piutang usaha yang dicatat oleh
departemen akuntansi harus sama dengan debit total kas yang menyajikan jumlah
yang disimpan oleh kasir. Kedua, salinan daftar pengiriman uang yang diberikan
ke departemen audit internal dapat diperbandingkan dengan slip penyimpanan
yang telah divalidasi dan laporan bank untuk memverifikasi bahwa semua cek
yang diterima organisasi tersebut telah disimpan. Terakhir, laporan bulanan yang
dikirim ke para pelanggan memberikan lapisan pengendalian tambahan, karena
para pelanggan akan memperhatikan kegagalan untuk mengkredit dengan tepat
rekening mereka atas pembayaran yang telah dikirim.
Semua kiriman uang pelanggan harus disimpan, utuh, ke bank setiap hari.
Penyimpanan harian mengurangi jumlah kas dan cek yang berisiko untuk dicuri.
Menyimpan semua kiriman secara utuh, dan tidak menggunakannya untuk
pengeluaran lain – lain, memfasilitasi rekonsiliasi laporan bank dengan catatan
penjualan, piutang usaha, dan penagihan kas.
Terakhir, pegawai yang merekonsiliasi laporan bank harus independen dari
semua aktivitas yang melibatkan penanganan atau pencatatan penerimaan kas.
Pemisahan tugas ini memberikan pemeriksaan independen atas kasir dan
mencegah manipulasi laporan bank untuk menutupi pencurian kas.
Universitas Sumatera Utara
2.5.5. Masalah – Masalah Umum Pengendalian
Dua tujuan umum yang berhubungan dengan semua aktivitas dalam
siklus pendapatan adalah bahwa data tersedia ketika dibutuhkan dan bahwa semua
aktivitas dilakukan secara efisien dan efektif
Ancaman 11 : Kehilangan Data
Secara umum yang signifikan dalam siklus pendapatan adalah kehilangan data
mengenai rekening pelanggan. Rekening pelanggan dan catatan persediaan yang
akurat adalah hal yang penting, tidak hanya untuk tujuan pelaporan ekternal dan
internal saja, tetapi juga untuk merespons pertanyaan pelanggan. Selain itu
kehilangan semua data piutang usaha dapat mengancam kelangsungan
perusahaan. Oleh sebab itu, catatan – catatan tersebut harus dilindungi dari
kehilangan atau kerusakan.
File – file induk piutang usaha , penjualan dan penerimaan kas harus dibuat
cadangannya secara teratur. Dua salinan cadangan file – file kunci, seperti file
induk piutang usaha, harus dibuat. Salah satunya harus disimpan di lokasi kantor
dan lainnya di luar lokasi kantor. Salinan cadangan file transaksi terbaru juga
harus dibuat. Semua disk dan tape harus memiliki baik label file internal maupun
eksternal untuk mengurangi kemungkinan secara tidak sengaja menghapus file –
file yang penting.
Terakhir, daftar semua aktivitas, terutama tindakan apapun yang melibatkan
persetujuan dari pihak manajemen (contohnya, penambahan batas kredit), harus
dicatat dan dipelihara untuk pemeriksaan di masa mendatang sebagai bagian dari
jejak audit.
Universitas Sumatera Utara
Ancaman 12 : Kinerja yang Kurang Baik
Sebagai tambahan dari memastikan akurasi dan menjaga asset, tujuan lainnya
pengendalian internal adalah mendorong dilaksanakannya tugas secara efisien dan
efektif. Mempersiapkan dan meninjau laporan memberikan dasar untuk menilai
efisiensi dan efektivitas berbagai aktivitas siklus pendapatan dan untuk
mengurangi ancaman kinerja yang dibawah standar. Kemungkinan jumlah laporan
semacam ini dibatasi hanya melalui pilihan pihak manajemen mengenai aktivitas
– aktivitas apa yang penting untuk diawasi dan dikendalikan. Contohnya, entri
pesanan penjualan secara efisien dapat diawasi dengan mempersiapkan laporan
periodic pesanan penjualan yang diproses untuk setiap individu dalam periode
waktu tertentu. Efisiensi dan efktivitas tenaga penjualan dapat dinilai melalui
laporan analisis penjualan (sales analysis report), yang merinci penjualan
berdasarkan tenaga penjual, daerah ataupun produk. Pandangan lebih jauh tentang
kinerja penjualan keseluruhan dapat diberikan dengan mempersiapkan laporan
analisis profitabilitas (profitability analysis report), yang merinci kontribusi
margin laba setiap daerah, pelanggan, saluran distribusi, tenaga penjual, produk,
atau dasar lainnya.
Dimensi – dimensi kinerja sebelumnya yang difokuskan kea rah internal
hanya memberikan suatu pandangan keberhasilan dalam memenuhi tujuan
kepuasan pelanggan. Organisasi juga perlu menangkap dan mengintegrasikan
ukuran – ukuran yang dihasilkan secara internal dengan dari efisiensi proses
dengan data yang dihasilkan dari eksternal mengenai sikap pelanggan.
Universitas Sumatera Utara
Mengawasi piutang usaha secara hati – hati juga merupakan hal yang sangat
penting karena penagihan secara signifikan mempengaruhi arus kas. Daftar umur
piutang usaha mendaftar saldo rekening pelanggan berdasarkan lamanya waktu
yang tersisa dan memberikan informasi untuk memperkirakan piutang ragu –
ragu. Hal ini juga memberikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi
kebijakan kredit saat ini dan untuk memutuskan apakah akan meningkatkan batas
kredit bagi pelanggan tertentu.
Masalah arus kas adalah alasan utama mengapa banyak perusahaan bangkrut.
Oelh sebab itu, anggaran kas, yang memberikan perkiraan tepat kas masuk
(perkiraan penagihan dari penjualan) dan kas keluar (utang yang belum dibayar),
adalah hal yang penting. Anggaran ini dapat memperingatkan organisasi atas
kekurangan kas jangka pendek di masa mendatang, hingga memungkinkan
organisasi tersebut membuat rencana ke depan untuk mendapatkan pinjaman
jangka pendek dengan suku bunga yang paling bagus. Sebaliknya, organisasi yang
mengetahui adanya kelebihan kas di masa mendatang dapat mengambil berbagai
langkah untuk menginvestasikan kelebihan dana tersebut agar mendapatkan
pengembalian yang terbaik.
2.6. Pengendalian Siklus Pendapatan
Menurut Hall (2006 : 244) ada enam kelompok aktivitas pengendalian
internal dalam membuat dan mengevaluasi proses pengendalian transaksi. Proses
tersebut adalah pemisahan tugas, supervise, catatan akuntansi, pengendalian
akses, dan verifikasi independen. Berikut ini penjabaran selengkapnya.
Universitas Sumatera Utara
1. Otorisasi Transaksi
Pemeriksaan Kredit. Tujuan otorisasi transaksi adalah untuk memastikan
bahwa hanya transaksi yang valid yang akan diproses. Departemen kredit
merupakan bagian yang mengotorisasi pemrosesan pesanan penjualan.
Departemen ini memastikan bahwa kebijakan kredit perusahaan dilaksanakan
dengan benar. Perhatian utamanya adalah kelayakan pemberian kredit kepada
pelanggan. Dalam membuat keputusan, departemen kredit bisa menggunakan
berbagai macam teknik dan pengujian. Kompleksitas prosedur pemberian kredit
bergantung pada organisasi, hubungan perusahaan dengan pelanggan, dan penting
tidaknya dari transaksi. Otorisasi khusus yang dibutuhkan dalam keadaan yang
sangat khusus (misalnya, untuk pelanggan yang baru pertama kali mengajukan
permohonan kredit) akan memerlukan waktu yang agak lama. Setelah kredit
disetujui, transaksi dapat diproses lebih lanjut.
Kebijakan Retur Barang. Departemen kredit mengotorisasi proses retur
barang. Penentuan ini didasarkan pada sifat penjualan dan situasi retur. Konsep
otorisasi khusus dan umum juga memengaruhi aktivitas ini. Kebanyakan
perusahaan mempunyai kebijakan khusus untuk menyetujui pengembalian kas dan
kredit untuk akun pelanggan.
Pradaftar Kas. Pradaftar kas menyediakan sarana untuk melakukan verifikasi
apakah cek dari pelanggan dan permintaan pembayaran sudah benar. Adanya
kelebihan pada permintaan pembayaran pada departemen kredit atau kurangnya
cek pelanggan pada departemen penerimaan kas akan dapat dideteksi ketika
dilakukan pencocokan antara batch dengan daftar tersebut. Jadi, permintaan
Universitas Sumatera Utara
pembayaran kas mengotorisasi pembukuan permintaan pembayaran ke akun
pelanggan.
2. Pemisahan Tugas
Pemisahan tugas memastikan bahwa tidak ada satu orang atau departemen pun
yang memproses transaksi sendiri secara keseluruhan. Jumlah karyawan dan
volume transaksi yang diproses memengaruhi cara pemisahan dilaksanakan. Ada
tiga peraturan yang memandu desainer sistem dalam tugas ini :
Peraturan 1. Bagian yang mengotorisasi transaksi harus terpisah dengan
bagian yang memproses transaksi. Dalam siklus pendapatan, departemen kredit
terpisah dari seluruh proses, jadi otorisasi formal untuk transaksi merupakan
aktivitas independen. Pentingnya pemisahan ini jelas mengingat adanya konflik
potensial dalam tujuan antara karyawan pemasaran dengan organisasi. Seringkali
kompensasi untuk staf penjualan didasarkan pada jumlah penjualan mereka.
Untuk mencapai tujuan pribadi mereka untuk memaksimalkan penjualan, staf
pemasaran mungkin tidak mempertimbangkan kelayakan kredit dari calon
pelanggan. Departemen kredit, yang bertindak sebagai kelompok otorisasi
independen, mendeteksi pelanggan yang berisiko dan menghalangi keputusan
penjualan yang tidak mendukung dan tidak bertanggung jawab.
Peraturan 2. Pengendalian aktiva harus terpisah dari tugas pembukuan
aktiva. Dalam sistem pemrosesan pesanan penjualan, gudang persediaan yang
menyimpan aktiva fisik , dan fungsi akuntansi (buku besar umu dan departemen
pengendalian persediaan) yang melakukan pencatatan.
Universitas Sumatera Utara
Pada sistem penerimaan kas, departemen penerimaan kas menyimpan
aktiva (kas), dan fungsi akuntansi (buku beasar umum dan departemen piutang
dagang) menyimpan data akuntansinya. Kasir melapor ke bendahara, yang
bertanggung jawab atas aktiva lancar. Fungsi akuntansi adalah tanggung jawab
kontroler. Kedua fungsi tersebut tidak boleh digabungkan.
Peraturan 3. Perusahaan harus terstruktur sehingga tindak penipuan
memerlukan kolusi dua atau lebih individu. Fungsi pembukuan harus dibagi
dengan hati – hati. Secara khusus, buku besar pembantu (piutang dagang dan
persediaan), jurnal (penjualan dan penerimaan kas), dan buku besar umum harus
dipisah . individu yang mempunyai seluruh tanggung jawab pembukuan dan
berkolusi dengan orang yang bertanggung jawab atas pengendalian persediaan,
dapat melakukan penipuan yang sulit dideteksi. Dengan memisahkan tugas –
tugas tersebut, kolusi harus melibatkan lebih banyak orang, yang akan
meningkatkan risiko terdeteksi, sehingga sulit terjadi.
3. Supervisi
Beberapa perusahaan mempunyai karyawan yang terlalu sedikit untuk dapat
melakukan pemisahan fungsi. Perusahaan seperti ini harus bergantung pada
supervisi untuk pengendaliannya. Dengan melakukan supervise kepada karyawan
yang mempunyai potensi untuk melakukan sesuatu yang tidak sesuai, perusahaan
dapat melakuka antisipasi dalam sistemnya.
Supervisi dapat juga memberikan pengendalian pada sistem yang sudah
terpisah dengan baik. Misalnya, pada sistem penerimaan kas, bagian penerimaan
dokumen merupakan titik rawan bagi semua perusahaan. Individu yang bertugas
Universitas Sumatera Utara
untuk membuka dokumen memiliki akses ke kas (aktiva) dan dokumen
permintaan pembayaran (catatan transaksi). Karyawan yang tidak jujur akan
menggunakan kesempatan ini untuk mencuri cek, menguangkannya, dan
menghancurkan permintaan pembayaran sehingga tidak meninggalkanbukti
transaksi. Pada akhirnya, penipuan seperti ini akan terungkap pada saat pelanggan
menerima tagihan lainnya dan menanggapinya dengan menolak pembayaran.
Akan tetapi, ketika akhirnya perusahaan menyadari permasalahan ini, pelakunya
mungkin telah melakukan beberpa kejahtan dan meninggalkan perusahaan.
Mendeteksi kejadian yang telah terjadi hanya menyelesaikan sedikit masalah.
Mencegah merupakan solusi yang terbaik. Supervise dapat menyediakan
pengendalian pencegahan yang efektif.
4. Catatan Akuntansi
Dokumen sumber perusahaan seperti jurnal dan buku besar harus membentuk
jejak audit yang memungkinkan auditor independen untuk menelusuri transaksi
melalui berbagai tingkat pemrosesan. Pengendalian ini juga merupakan fitur
operasional yang penting. Kadang kala, transaksi hilang dalam sistem. Dengan
mengikuti jejak audit, manajemen dapat menemukan dimana kesalahan dalam
sistem terjadi. Beberapa teknik pengendalian khusus dapat mempermudah
penelusuran jejak audit.
Dokumen Sumber Bernomor. Dokumen sumber bernomor (prenumbered
source document) seperti pesanan penjualan, pemberitahuan pengiriman,
permintaan pembayaran, dan lain – lain dinomori secara berurutan oleh printer
sehingga setiap transaksi dapat diidentifikasi dan berbeda dengan yang lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini memungkinkan pemisahan dan pelacakan suatu kejadian (diantara ribuan
lainnya) melalui sistem akuntansi. Tanpa tanda yang unik. Satu transaksi akan
tampak sama dengan transaksi lainnya. Verifikasi data keuangan dan penelusuran
transaksi akan menjadi sulit atau bahkan tidak mungkin tanpa dokumen sumber
bernomor.
Jurnal Khusus. Dengan mengelompokkan transaksi yang sama pada jurnal
khusus, sistem menyediakan laporan singkat atas seluruh kelompok kejadian.
Untuk keperluan ini, sistem siklus pendapatan menggunakan jurnal penjualan dan
jurnal penerimaan kas.
Buku Besar Pembantu. Ada dua buku besar pembantu yang digunakan
untuk menangkap perincian transaksi dalam siklus pendapatan, yaitu buku besar
pembantu persediaan dan piutang dagang. Penjualan produk mengurangi pengaruh
pada akun pembantu persediaan dan untuk meningkatkan akun piutang dagang
pelanggan. Pembayaran kas dari para pelanggan mengurangi akun piutang dagang
mereka. Catatan pemabntu ini terkait dengan ayat jurnal dan dokumen sumber
yang ditangkap pada kejadian ini.
Buku Besar Umum. Akun pengendali buku besar umum merupakan dasar
untuk menyiapkan laporan keuangan. Transaksi siklus pendapatan mempengaruhi
akun buku besar pembantu seperti penjualan, persediaan, harga pokok penjualan,
piutang dagang, dan kas. Voucher jurnal yang meringkas aktivitas jurnal dan buku
besar pembantu mengalir ke buku besar umum untuk memperbarui akun – akun
tersebut. Jadi, kita mempunyai jejak audit yang lengkap dari laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
sampai dokumen sumber melalui buku besar umum, buku besar pembantu, dan
jurnal khusus.
File. Siklus pendapatan menggunakan beberapa file sementara dan
permanen untuk menunjang jejak audit. File – file ini merupakan tempat
penyimpanan berbagai macam dokumen. Dibawah ini merupakan contoh file dari
siklus pendapatan :
• File pesanan penjualan terbuka (open sales order file) adalah file pesanan
pelanggan yang belum dipenuhi.
• File referensi data harga (price data reference file) adalah daftar harga
setiap barang dagangan. Staf yang menyiapkan tagiahn arsip ini untuk
mendapatkan hargayang benar untuk ditempatkan faktur.
• File sejarah penjualan (sales history file) adalah file dari transaksi
penjualan yang sudah selesai. File ini berisi salinanfaktur yang dikirim ke
pelanggan, serta dokumen pengiriman.
• File laporan pengiriman atau log pengiriman (shipping report file /
shipping log) menyebutkan barang – barang yang dikirim untuk periode
tertentu.
• File memo kredit (credit memo file) berisi salinan dari memo kredit yang
telah dibukukan kea kun pelanggan.
5. Pengendalian Akses
Pengendalian akses mencegah dan mendeteksi akses yang tidak disetujui dan
terlarang ke aktiva perusahaan. Aktiva fisik pada siklus pendapatan adalah
persediaan dan kas. Pembatasan akses ke aktiva ini meliputi:
Universitas Sumatera Utara
• Keamanan gudang, seperti pagar, alarm, dan penjaga.
• Penyetoran kas secara harian ke bank.
• Penggunaan lemari besi atau kotak deposityang aman untuk kas.
• Penguncian laci kas dan lemari besi pada departemen penerimaan kas.
Pengendalian akses atas informasi mencakup pembatasan akses ke dokumen
yang mengendalikan aktiva, yaitu dokumen sumber, jurnal, dan buku besar.
Sesorang yang tidak dibatasi aksesnya dapat memanipulasi aktiva perusahaan.
Berikut ini merupakan contoh dari risiko yang berkaitan dengan siklus
pendapatan:
1. Seseorang dengan akses ke buku besar piutang dapat menghilangkan
akunnya, (atau akun orang lain) dari pembukuan. Dengan tidak adanya
catatan akun, perusahaan tidak mengirim tagihan bulanan ke pelanggan.
2. Akses ke dokumen pesanan pelanggan memungkinkan seseoran gyang tidak
mempunyai wewenang untuk melakukan pengiriman barang dagangan
3. Seseorang dengan akses ke kas dan akun kas buku besar umum dapat
menghilangkan kas dari perusahaan dan menutupinya dengan melakukan
penyesuaian pada akun kas.
6. Verifikasi Independen
Tujuan verifikasi independen adalah untuk meningkatkan dan memverifikasi
kebenaran dan kelengkapan dari prosedur yang dilaksanakan oleh orang lain
dalam sistem. Agar efektif, verifikasi independen ini harus terjadi pada poin –
poin utama dalam proses dimana kesalahan dapat dideteksi dengan cepat dan
Universitas Sumatera Utara
benar. Pengendali verifikasi independen dalam siklus pendapatan muncul dalam
poin – poin berikut ini :
1. Departemen pengiriman memverifikasi bahwa barang yang dikirim ke
pelanggan dari gudang sudah benar dalam hal jenis dan jumlahnya. Sebelum
barang tersebut dikirim ke pelanggan, dokumen pengeluaran barang dan
dokumen pengiriman dicocokkan.
2. Departemen penagihan mencocokkan pemberitahuan pengiriman dengan
faktur penjualan untuk memastikan bahwa pelanggan ditagih sesuai dengan
harga yang dikirimkan.
3. Departemen buku besar umum juga memegang peranan penting dalam
verifikasi. Staf buku besar umum mencocokkan voucher jurnal yang dibuat
oleh berbagai departemen. Departemen penagihan meringkas jurnal
penjualan, pengendalian persediaan meringkas penurunan pada buku besar
pembantu persediaan, departemen penerimaan kas meringkas jurnal
penerimaan kas, dan departemen kredit meringkas buku besar pembantu
piutang dagang. Setiap departemen tersebut mengirimkan voucher jurnal
dan perhitungan yang lainnya ke departemen buku besar umum, di mana
informasi tersebut dicocokkan dan dibukukan ke masing – masing akun
pengendali.
Departemen buku besar umum dapat mendeteksi berbagai jenis kesalahan dari
proses transaksi. Misalnya, total dari seluruh penjualan kredit yang dicatat oleh
departemen penagihan seharusnya sesuai dengan jumlah total kenaikan buku besar
pembantu piutang dagang yang sudah dibukukan. Transaksi penjualan yang
Universitas Sumatera Utara
dicatat dalam jurnal tetapi tidak dibukukan ke akun pelanggan akan terdeteksi
oleh fungsi buku besar umum. Sebab khusus dari ketidakseimbangan saldo tidak
dapat ditentukan di sini, tetapi kesalahan sudah dapat dicatat. Untuk menemukan
kesalahan mungkin diperlukan pemeriksaan seluruh transaksi yang diproses
selama periode tertentu. Hal tersebut sangat membosankan dan memakan banyak
waktu. Oleh sebab itu, daripada meringkas seluruh transaksi yang terjadi dalam
satu hari dalam satu batch, perusahaan biasanya mengelompokkan transaksi
dalam batch kecil yang terdiri atas 50 sampai 100 transaksi. Ini akan memudahkan
untuk melakukan prosedur perhitungan akhir hari dengan memisahkan masalah ke
batch tertentu.
2.7. Kerangka Konseptual
Menurut Erlina (2011 : 33) kerangka teoritis adalah suatu model yang
menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan factor – factor yang
penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Kerangka teoritis akan
menghubungkan secara teoritis antara variable – variable penelitian, yaitu antara
variable bebas dengan variable terikat. Begitu juga dengan variable yang lain yang
menyertainya, maka peran variable tersebut harus dijelaskan. Kerangka teoritis
perlu dikemukakan apabila penelitian menghubungkan dua variable atau lebih.
Jika penelitian hanya terdiri dari satu variable mandiri saja, maka perlu diberi
deskripsi untuk setiap variable serta variasi besaran variable yang diteliti.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Kerangka Konseptual
Sumber : Penulis, 2013
2.7.1. Teori Akuntansi Positif (Positive Accounting Theory)
Dasar teori yang digunakan adalah teori akuntansi positif. Menurut
Watt & Zimmerman dalam Indira Januarti (2004 : 85) perkembangan teori positif
tidak dapat dilepaskan dari ketidakpuasan terhadap teori normatif. Selanjutnya
dinyatakan bahwa dasar pemikiran untuk menganalisa teori akuntansi dalam
Prosedur Penjualan
Entri Pesanan Penjualan (Sales Order Entry)
Pengiriman (Shipping)
Penagihan ke Para Pelanggan (Billing)
Penagihan Kas (Cash Collection)
Prosedur Penerimaan Kas
Target Kinerja Penjualan
H1
H2
H3
Universitas Sumatera Utara
pendekatan normative terlalu sederhana dan tidak memberikan dasar teoritis yang
kuat. Terdapat tiga alasan mendasar terjadinya pergeseran pendekatan normatif ke
positif yaitu (Watt & Zimmerman,1986 ):
1. Ketidakmampuan pendekatan normatif dalam menguji teori secara empiris,
karena didasarkan 'pada premis atau asumsi yang salah sehingga tidak dapat
diuji keabsahannya secara empiris.
2. Pendekatan normatif lebih banyak berfokus pada kemakmuran investor
secara individual daripada kemakmuran masyarakat luas.
3. Pendekatan normatif tidak mendorong atau memungkinkan terjadinya
alokasi sumber daya ekonomi secara optimal di pasar modal. Hal ini
mengingat bahwa dalam sistem perekonomian yang mendasarkan pada
mekanisme pasar, informasi akuntansi dapat menjadi alat pengendali bagi
masyarakat dalam mengalokasi sumber daya ekonomi secara efisien.
Selanjutnya Watt & Zimmerman menyatakan bahwa dasar pemikiran untuk
menganalisa teori akuntansi dalam pendekatan normative terlalu sederhana dan
tidak memberikan dasar teoritis yang kuat. Untuk mengurangi kesenjangan dalam
pendekatan normatif, Watt & Zimmerman mengembangkan pendekatan positif
yang lebih berorientasi pada penelitian empiric dan menjustifikasi berbagai teknik
atau metode akuntansi yang sekarang digunakan atau mencari model baru untuk
pengembangan teori akuntansi dikemudian hari. Apabila teori normatif
menunjukkan cara terbaik untuk melakukan sesuatu berdasar premis, norma atau
standar, teori positifberusaha menjelaskan atau memprediksi fenomena nyata dan
Universitas Sumatera Utara
mengujinya secara empirik (Godfrey et.a1,1997 dalam Anis dan Imam,2003).
Penjelasan atau prediksi dilakukan menurut kesesuaiannya dengan observasi
dengan dunia nyata.
Aliran positif merupakan perspektif yang dikenal luas oleh kalangan
akademisi saat ini. Aliran ini pertama kali diperkenalkan di Universitas Chichago,
kemudian meluas ke beberapa Universitas lainnya di Amerika Serikat seperti
Rochester, Barkley, Stanford, UCLA, NY (Rasyid,1997). Teori akuntansi positif
mempunyai suatu kepercayaan bahwa realita social berada secara independen dari
manusia yang memiliki sifat atau esensi tersendiri. Hal ini mengakibatkan
fenomena empiris terpisah dari penelitian. Dengan demikian validitas ilmiah dari
dunia empiric diuji melalui observasi. Di dalam filsafat ilmu pengujian empiris ini
dinyatakan dalam 2 cara (Chua,1986 dalam Imam,2000), yaitu :
1. Dalam pandangan aliran positivis ada teori dan seperangkat pernyataan hasil
observasi independen yang digunakan untuk membenarkan atau memverifikasi
kebenaran teori.
2. Dalam pandangan Popperian karena pernyataan hasil observasi merupakan teori
dependent dan fallible, maka teori-teori ilmiah tidak dapat dibuktikan
kebenarannya, tetapi memungkinkan untuk ditolak (falsified).
Meskipun ada 2 cara untuk pengujian empiris para peneliti tetap sepakat
bahwa metode hypotetico-deductive menjadi pilihannya. Suatu penjelasan
dikatakan ilmiah apabila 1) harus memasukkan satu atau lebih prinsip-prinsip
umum atau hukum, 2) harus ada pra kondisi yang biasanya diwujudkan dalam
Universitas Sumatera Utara
bentuk pernyataan hasil observasi dan 3) harus ada satu pernyataan yang
menggambarkan sesuatu yang dijelaskan (Imam G,2000).
2.8. Hipotesis
Menurut Erlina (2011 : 41) hipotesis adalah proposisi yang dirumuskan
dengan maksud untuk diuji secara empiris. Proposisi merupakan ungkapan atau
pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena – fenomena.
Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Dilihat dari latar belakang, perumusan masalah dan teori – teori yang ada
maka hipotesisnya adalah :
H1. Prosedur penjualan telah berperan signifikan atas pencapaian target
penjualan di PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU III Medan.
H2. Prosedur penerimaan kas telah berperan signifikan atas pencapaian target
penjualan di PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk SBU III Medan.
H3 Sistem informasi akuntansi siklus pendapatan telah berperan signifikan atas
pencapaian target penjualan di PT Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk
SBU III Medan.
Universitas Sumatera Utara
top related