bab iii metode penelitian 3.1. metode yang...
Post on 15-Jan-2020
15 Views
Preview:
TRANSCRIPT
106
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode yang Digunakan
Jenis penelitian dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan, pendekatan,
tingkat eksplanasi dan jenis data. Berdasarkan tujuannya, penelitian ini
menggunakan metode penelitian terapan yang menggunakan pendekatan
penelitian sensus dengan eksplanasi secara deskriptif dan verifikatif berdasarkan
data jenis kuantitatif. Penelitian descriptive adalah suatu metode yang
menggambarkan apa yang dilakukan berdasarkan fakta-fakta atau kejadian-
kejadian pada objek yang diteliti, untuk kemudian diolah menjadi data dan
selanjutnya dilakukan suatu analisis. Sedangkan penelitian verifikatif adalah suatu
metode yang dilakukan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan
perhitungan statistik sehingga pada akhirnya dihasilkan suatu kesimpulan.
Mengingat sifat penelitian ini adalah descriptive dan verificative yang
dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian
yang digunakan adalah metode descriptive dan explanatory. Tipe penyelidikan
yang dilakukan adalah causalities karena menerangkan suatu pengaruh dari satu
variabel terhadap variabel lainnya. Adapun time horizon adalah cross sectional,
karena penelitian ini dilakukan pada waktu tertentu. Unit analisis dari penelitian
ini adalah Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia, sedangkan
unit pengamatannya adalah manajemen dari museum tersebut di Indonesia.
107
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis dan mengetahui hubungan
antarvariabel penelitian adalah Partial Least Square (PLS). Menurut Imam Ghozali (2006),
PLS merupakan metode alternative analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM)
yang berbasis variance. Keunggulan metode ini adalah kemampuannya mengukur konstruk
secara tidak langsung, yaitu melalui indikator-indikatornya serta menganalisis variabel
indikator, variabel laten, berikut kekeliruan pengukurannya pada sampel berukuran kecil
serta jenis hubungan formatif maupun reflektif pada model pengukurannya. PLS
merupakan metode analisis yang powerfull (Wold, 1985) karena dapat diterapkan pada
semua skala data, tidak membutuhkan banyak asumsi dan ukuran sampel tidak harus besar.
3.2. Operasionalisasi Variabel
3.2.1 Definisi Operasional
Variabel independen adalah variabel bebas yang mampu mempengaruhi
variabel lain (variabel dependen), sedangkan variabel intervening (mediator)
adalah variabel yang mampu menjembatani pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen. Suatu variabel mediator dikatakan memediasi
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila variabel
independen berpengaruh signifikan terhadap variabel ini, dan variabel intervening
tersebut juga berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen serta pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen berkurang secara signifikan
apabila variabel intervening tersebut dimasukkan ke dalam model (Alden et al.,
2000).
Berdasarkan tujuan penelitian, terdapat 2 (dua) variable laten eksogen
(exogenous variable), yaitu orientasi pasar dan kapabilitas unik, 2 (dua) variabel
108
laten intervening (intervening variable), yaitu penciptaan nilai dan citra dan 1
(satu) variabel laten endogen (endogenous variable), yaitu kinerja museum
sejarah.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel menjabarkan variabel-variabel penelitian
tersebut ke dalam konsep, indikator dan skala yang selanjutnya dituangkan
menjadi sebuah instrumen penelitian. Tabel 3.1 menguraikan dengan rinci
variabel, konsep variabel, indikator dan skala dari variabel penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep
variable/ Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala
Orientasi
Pasar (X1)
Orientasi pasar
adalah budaya
organisasi yang
didasarkan pada
gabungan tiga
komponen
perilaku yaitu
orientasi
pelanggan,
orientasi
pesaing dan
koordinasi
antarfungsi
(Slater dan
Narver, 1990:21
dalam
Camarero&
Garrido,
2008:15)
Orientasi
Pelanggan (X11)
Kemampuan
manajemen untuk
menentukan
persepsi kebutuhan,
dan keinginan dari
target pasar museum
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
menentukan persepsi,
kebutuhan, dan keinginan
dari target pasar museum
Ordinal
Kepuasan
pengunjung dalam
hal desain,
komunikasi, tarif
dan pelayanan yang
tepat dan kompetitif
Tingkat kepuasan
pengunjung dalam hal
desain, komunikasi, tarif
dan pelayanan yangtepat
dan kompetitif
Ordinal
Pemahaman
manajemen terhadap
kepentingan
pelanggan dalam
penyusunan
perencanaan
eksibisi, program
dan aktivitasnya
Tingkat pemahaman
manajemen terhadap
kepentingan pelanggan
dalam penyusunan
perencanaan eksibisi,
program dan aktivitasnya
Ordinal
Kemampuan
manajemen untuk
mempelajari
pengunjung secara
ekstensif untuk
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
mempelajari pengunjung
secara ekstensif untuk
menentukan kebutuhan,
Ordinal
109
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep
variable/ Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala
menentukan
kebutuhan, persepsi,
dan preferensi
pengunjungnya
persepsi, dan preferensi
pengunjungnya
Kemampuan
manajemen untuk
mengidentifikasi
segmen pasar
dengan kepentingan
dan kebutuhan yang
berbeda
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
mengidentifikasi segmen
pasar dengan kepentingan
dan kebutuhan yang
berbeda
Ordinal
Kemampuan
manajemen untuk
menjalankan
program dan
pengalaman kepada
masing-masing
segmen pengunjung
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
menjalankan program dan
pengalaman kepada
masing-masing segmen
pengunjung
Ordinal
Orientasi Pesaing
(X12)
Kemampuan
manajemen untuk
memanfaatkan
potensi kolaboratif
dengan organisasi
lainnya
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
memanfaatkan potensi
kolaboratif dengan
organisasi lainnya
Ordinal
Kemampuan
penyediaan layanan
alternatif yang dapat
memuaskan jenis
pilihan pengunjung
Tingkat kemampuan
manejemen untuk
menyediakan layanan
alternatif yang dapat
memuaskan jenis pilihan
pengunjung
Ordinal
Kemampuan
manajemen untuk
mempertimbangkan
jenis kompetisi yang
berbeda dengan
pesaing
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
mempertimbangkan jenis
kompetisi yang berbe da
dengan pesaing
Kemampuan
manajemen untuk
memahami
konsumen potensial
pilihan pengunjung
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
memahami konsumen
potensial pilihan
pengunjung
Koordinasi
Antarfungsi (X13)
Kemampuan
manajemen dalam
mengumpulkan
infomasi eksternal
dan
menggunakannya
Tingkat kemampuan
manajemen dalam
mengumpulkan infomasi
eksternal dan
menggunakannya
Ordinal
Usaha organisasi
untuk menawarkan
nilai yang superior
Tingkat kemampuan
manajemen untuk
menawarkan nilai yang
superior
Ordinal
110
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep
variable/ Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala
Kapabilitas
Unik (X2)
Keseluruhanaset
dan kapabilitas
organisasi
sebagai sumber
keunggulan
untuk mencapai
kinerja yang
superior
Aset Berwujud
(X21)
Lokasi Museum
sejarah
Tingkat kestrategisan
lokasi museum sejarah
Ordinal
Fasilitas Museum
sejarah
Tingkat kelengkapan
fasilitas Museum sejarah
Ordinal
Sarana dan
Prasarana
Tingkat kelengkapan
sarana dan prasarana
Peralatan Teknologi
Tingkat kepemilikan
peralatan teknologi
penunjang terkini
Finansial Tingkat kecukupan
aspek finansial
Aset Tidak
Berwujud (X22)
KualitasPegawai Tingkat kualitas pegawai Ordinal
Pengalaman
pegawai
Tingkat pengalaman
pegawai
Ordinal
Pengembangan
Kapabilitas Pegawai
Tingkat implementasi
pengembangan
kapabilitaspegawai
Ordinal
Kapabilitas
Organisasi (X23)
Sistem logistik
Tingkat implementasi
system logistik
Ordinal
Pelayanan
pengunjung yang
efektif
Tingkat implementasi
pelayanan pengunjung
yang efektif
Ordinal
Promosi yang
efektif
Tingkat implementasi
promosi yang efektif
Penciptaan
Nilai (Y1) Penciptaan
nilaimencakup
proses
pengidentifi-
kasian manfaat
bagi pelanggan
berdasarkan
sudut pandang
pelanggan,
penggunaan
kompetensi inti
yang berasal
dari domain
bisnisnya, dan
pemilihan dan
pengelolaan
mitra bisnis dari
jaringan
kolaborasinya
Manfaat bagi
Peanggan (Y11)
Pemahaman
terhadap keinginan
pengunjung
museum sejarah
Tingkat pemahaman
pengelola terhadap
keinginan pengunjung
museum sejarah
Ordinal
Manfaat psikologis
yang dirasakan
pengunjung
museum sejarah
Tingkat manfaat
psikologis yang dirasakan
pengunjung museum
sejarah
Ordinal
Domain Bisnis
(Y12)
Standar pelayanan
kepada pengunjung
Tingkat implementasi
standar pelayanan kepada
pengunjung
Ordinal
Keunikan museum
dibanding yang lain
Tingkat keunikan
museum dibanding yang
lain
Ordinal
Mitra Bisnis (Y13)
Kerja sama dengan
berbagai instansi
terkait
Tingkat implementasi
kerjasama dengan
instansi terkait
Ordinal
111
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep
variable/ Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala
(Kotler &
Keller, 2016)
Kerja sama dengan
institusi pendidikan
Tingkat implementasi
kerjasama dengan
institusi pendidikan
Ordinal
Kerja sama dengan
pihak lateral
Tingkat implementasi
kerjasama dengan pihak
lateral
Ordinal
Citra
(Y2)
Persepsi
terhadap
organisasi yang
ada dalam
benak
masyarakat
Sikap dan
Keterampilan
karyawan (Y21)
Sikap pegawai
yang profesional
Tingkap profesionalisme
sikap pegawai
Ordinal
Keterampilan
karyawan dalam
memberikan
pelayanan kepada
pengunjung
Tingkat keterampilan
karyawan dalam
memberikan pelayanan
kepada pengunjung
Ordinal
Keterampilan
pegawai dalam
memanfaatkan
media informasi
Tingkat keterampilan
pegawai dalam
memanfaatkan media
informasi
Ordinal
Ruang Fisik (Y22) Rancangangedung
Tingkat persepsi tentang
rancangan gedung
Ordinal
Rancangan interior
Tingkat persepsi
tentang rancangan
interior
Ordinal
Tataletak benda
Tingkat persepsi
tentang tata letak benda
Ordinal
Material Tingkat persepsi tentang
kualitas material
Ordinal
Event (Y23) Intensitas event
yang
diselenggarakan
oleh museum
Intensitas event yang
diselenggarakan oleh
museum sejarah
Ordinal
Intensitas kunjungan
pengelola ke
institusi pendidikan
Intensitas kunjungan
pengelola ke institusi
pendidikan untuk
sosialisasi museum
Ordinal
Media (Y24) Pemanfaatan media
informasi untuk
promosi
Tingkat pemanfaatan
media informasi untuk
promosi
Ordinal
Pemanfaatan media
sosial untuk
promosi
Tingkat pemanfaatan
media sosial untuk
promosi
Ordinal
Kinerja
(Z)
Hasil akhir
aktivitas
museum
dalamsatu
Pertumbuhan
pengunjung
(Z1)
Pencapaian target
jumlah
pengunjung
Tingkat pencapaian
target jumlah
pengunjung
Ordinal
Tingkat
pertumbuhan
pengunjung dalam
Tingkat pertumbuhan
pengunjung dalam tiga
tahun terakhir
Ordinal
112
Variabel/ Sub
Variabel
Konsep
variable/ Sub
Variabel
Indikator Ukuran Skala
periode tertentu
sesuai dengan
target yang
telahditentukan
tiga tahun terakhir
Customer
Equity (Z2)
Tingkat customer
equity
Tingkat customer equity Ordinal
Tingkat
pertumbuhan
customer equity
Tingkat pertumbuhan
customer equity
Ordinal
Efisiensi
Pengelolaan
(Z3)
Tingkat efisiensi
biaya operasional
pengelolaan
museum sejarah
Tingkat efisiensi biaya
operasional pengelolaan
museum sejarah
Ordinal
Tingkat efisiensi
biaya promosi
Tingkat efisiensi biaya
promosi
Ordinal
3.3. Sumber dan Cara Penentuan Data /Informasi
3.3.1 Sumber Data/Informasi
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua sumber yaitu
data primer dan data sekunder.
1. Data primer diperoleh langsung dari hasi penelitian empirik yang
dilakukan dimana respondennya adalah pengelola Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.
2. Data sekunder terdiri dari data yang telah dikumpulkan dan diperoleh
baik dari pengelola Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia maupun dari sumber lain yang terkait.
3.3.2. Populasi
Scarvia B. Anderson (1975) mengatakan bahwa populasi adalah
sekumpulan elemen yang memiliki satu atau lebih atribut yang menarik.
Sedangkan Singarimbun (1989), berpendapat: populasi ialah jumlah keseluruhan
dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga.
113
Populasi dalam penelitian ini adalah Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia. Unit analisis adalah Museum
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia dengan unit
observasi pihak manajemen dari Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia di seluruh Indonesia dengan jumlah sebanyak 32 museum. Karena
populasi yang kecil maka akan dilakukan sensus.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang berhubungan dengan penelitian ini dikumpulkan melalui sebuah
survei sehingga data yang diperlukan adalah data primer. Sedangkan data
sekunder dikumpulkan dari berbagai lembaga maupun asosiasi. Kedua jenis data
tersebut akan dikumpulkan melalui teknik sebagai berikut.
- Dokumentasi
Telah dilakukan pengumpulan dan penelaahan dokumen dari berbagai
sumber, misalnya peraturan Pemerintah yang ada kaitannya dengan permasalahan
yang akan diteliti.
- Observasi
Mengadakan pengamatan langsung dengan berkunjung keberbagai
museum sejarah untuk mendapatkan informasi yang lebih akurat mengenai
responden serta variabel yang diteliti.
- Wawancara
Yaitu komunikasi dua arah secara langsung dengan para pengelola
museum dan juga diskusi dengan beberapa praktisi.
114
- Kuesioner
Pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan
tertulis dan dilakukan dengan bantuan instrumen penelitian. Sebelum kuesioner
digunakan untuk menjaring informasi dari responden, terlebih dahulu dilakukan
pengujian instrumen dengan pengujian validitas dan reliabilitas hasil dari
penelitian pendahuluan.
3.4.1. Uji Validitas
Malhotra (2010:320) menyatakan bahwa validitas mengukur hanya yang
diinginkan tanpa terkontaminasi dari berbagai kesalahan lain yang baik yang
bersifat acak maupun sistematik.
Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk (validity
construct) yaitu lebih kepada konsistensi antara pertanyaan dalam kuesioner
dengankonstruk teori dari subyek yang diteliti. Metode statistik yang digunakan
untuk mengukur validitas adalah korelasi Pearson (Lewis, 1999:7).
Rumus korelasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah rumus product–
moment sebagai berikut :
Keterangan:
rb = Koefisien korelasi Pearson antar item instrumen yang akan digunakan
dengan variabel yang bersangkutan
X= Skor item instrumen yang akan digunakan
115
Y= Skor semua item instrumen dalam variabel tersebut
n = Jumlah responden dalam uji coba instrumen
3.4.2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat instrumen penelitian
jika pengukuran dilakukan berulang, dan pengukuran diambil dalam situasi sama,
akan menghasilkan hasil yang sama. Artinya uji ini dilakukan untuk mengetahui
tingkat konsistensi hasil pengukuran jika dilakukan pengukuran ulang terhadap
gejala dan alat ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas alat penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
Software SPSS Release 17 dimana metode yang digunakan adalah metode
”Alpha Cronbach” dengan rumus:
2
2
11
x
i
k
k
(Lord, F.M. (1955, hal.15)
k = jumlah item, 2
i = varians item/butir, 2
x = varians kelompok
Kriteria yang digunakan untuk penentuan item valid dan memiliki nilai
reliabilitas yang dapat diterima didasarkan kepada tabel berikut :
Tabel 3.2
Kriteria Standar Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
Reliabilitas Validitas
Good (Baik) 0.8 0.5
Acceptable (Cukup Baik) 0.7 0.3
Marginal 0.6 0.2
Poor (Tidak Baik) 0.5 0.1 Sumber: Barker, Pistrang, Elliot (2002:70)
116
Keabsahan atau kesahihan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh
alat ukur yang digunakan, untuk menguji apakah instrumen yang digunakan
memenuhi syarat-syarat alat ukur yang baik atau tidak. Instrumen dikatakan baik
apabila instrumen penelitian tersebut memenuhi sifat valid dan reliabel. Untuk
menentukan apakah suatu instrumen dapat dikatakan valid dan reliabel maka
dilakukan pengujian dua tahap, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.
3.5 Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.5.1 Teknik Analisis
a. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjawab tujuan penelitian dengan
cara mengungkapkannya melalui analisis eksplorasi data dengan menggunakan
table atau grafik untuk memperlihatkan nilai-nilai yang spesifikdan grafik garis
untuk melihat kecenderungan. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan dalam
melakukan analisa secara deskriptif. Pengungkapan dilakukan dengan
memaparkan tabel dan grafik sehingga mudah dianalisis serta dapat
mengungkapkan aspek-aspek penting yang sesuai dengan tujuan penelitian untuk
memperlihatkan nilai - nilai yang spesifik (Saunders, Lewis & Thornhill, 1989).
Adapun pengkategorian skor dalam penelitian ini yang terbagi atas skala 5
sebagai terungkap sebagai berikut:
Skor ; 1 - 1,80 : Rendah Sekali
Skor ; 1,81 - 2,60 : Kurang Tinggi/KurangBaik
Skor ; 2,61 - 3,40 : Cukup Tinggi/CukupBaik
Skor ; 3,41 - 4,20 : Tinggi /Baik
117
Skor ; 4,21 – 5 : Sangat Tinggi/SangatBaik
b. Analisis Kausalitas
Analisis kausalitas digunakan untuk mengetahui hubungan sebab akibat
antara variabel-variabel. Analisis ini untuk menjawab tujuan ke-1 sampai ke-13,
menggunakan PLS.
Model PLS didefinisikan terdiri dari dua persamaan linier yang disebut
model struktural (Inner model) dan pengukuran (Outer model). Model struktural
merepresentasikan hubungan antar variabel laten yang tidak dapat diukur secara
langsung, sedangkan model pengukuran memperlihatkan hubungan antara
variabel laten dan sekelompok variabel manifes yang dapat diukur secara
langsung.
Inner Model
Persamaan model struktural yang menghubungkan variabel –variabel laten
adalah sebagai berikut :
1= 111+122+ζ1
2= 211+222+ ζ2
3= 311+322+β311+β322+ ζ3
Dimana:
= variable laten eksogen
= variable laten endogen
ji= koefisien jalur variable laten ke-j dan ke-i
j =galat model structural ke-j
118
Outer Model
Outer model disebut juga persamaan model pengukuran, ditulis sebagai
berikut :
𝑥𝑘𝑖 = 𝜆𝑘𝑗𝜉𝑖 + 𝛿𝑘𝑖
𝑦𝑘𝑗 = 𝜆𝑘𝑗𝜂𝑗 + 휀𝑘𝑗
Dimana:
j = banyaknya variable laten
j= variable laten eksogen ke-i
xki =variable manifest ke-k pada variable laten eksogen ke-i
j= variable laten endsogen ke-j
ykj =variable manifest ke-k pada variable laten endogen ke-j
λkj = loading factor variable manifest ke-k pada variable laten ke-j
𝛿𝑘𝑖= galat model pengukuran variable manifest ke-k pada variable laten eksogen ke-i
kj = galat model pengukuran variable manifest ke-k pada variable laten endogen ke-j
Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan
dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu
variabel laten. Asumsi dasar pada PLS adalah semua informasi dari variabel
manifes ditujukan pada variabel-variabel laten. Hal ini mempunyai dua implikasi.
Pertama, model PLS tidak melibatkan hubungan langsung antara variabel manifes.
Kedua, galat model pengukuran dari satu blok diasumsikan tidak berkorelasi
dengan error-error model pengukuran dari blok lainnya.
Berdasarkan paradigma penelitian dapat digambarkan suatu kerangka alur
hubungan antara variabel berupa model pada Gambar 3.1 pada halaman berikut:
119
Orientasi Pasar
(1)
Kinerja Musium
(3)
1
Citra
(2)
Kapabilitas Unik
(2)
3
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi Fungsi
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi Ruang FisikSikap Karyawan MEdiaEvent
2
Penciptaan Nilai
(1)
Domain BisnisManfaat Mitra Bisnis
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.1 Kerangka Hubungan Antarvariabel
Adapun langkah perhitungan dalam PLS adalah :
1) Spesifikasi Model Struktural
Membuat spesifikasi model adalah dengan membuat diagram jalur
berdasarkan model teoritis. Hubungan antara konstruk diwakili oleh panah. Panah
yang lurus menunjukkan hubungan kausal yang langsung dari satu konstruk ke
konstruk yang lain. Panah dua arah antara konstruk menunjukkan korelasi antar
konstruk. Variabel manifes diasumsikan memiliki satu variabel laten dan
120
dikelompokkan ke dalam blok-blok yang terpisah. Setiap blok mewakili satu
variabel laten.
2) Penaksiran Parameter (Estimasi)
PLS bekerja dengan mengekstraksi faktor-faktor dari variabel-variabel
prediktif dan variabel respons sedemikian sehingga kovarians antara faktor-faktor
yang diekstraksi tersebut maksimum. Inti dari prosedur penaksiran parameter
dalam PLS adalah penentuan pembobot-pembobot yang selanjutnya akan
digunakan untuk menaksir skor faktor dari variabel laten. Pembobot-pembobot
diperoleh dari regresi dengan metode kuadrat terkecil yang diterapkan pada
variabel manifes setiap blok.
3) Evaluasi Model
Evaluasi model dalam PLS dilakukan melalui inner model dan outer
model yaitu :
a. Inner Model
Evaluasi taksiran model PLS hanya dapat dilakukan secara deskriptif.
Tenenhaus dkk. (2004) memberikan ukuran kecocokan Goodness of fit (GoF)
untuk mengevaluasi model PLS. GoF merupakan akar kuadrat hasil perkalian
antara rata-rata communalitas (outer model) dan rata-rata R2(inner model). GoF
bernilai antara 0 sampai 1 dan diformulasikan sebagai:
𝑮𝒐𝑭 = √𝒄𝒐𝒎𝒎𝒖𝒏𝒂𝒍𝒊𝒕𝒚̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅ ̅̅̅ ̅̅ ̅. 𝑹𝟐̅̅ ̅
Selain GoF, terdapat beberapa ukuran lainnya juga mendukung dalam
mengevaluasi model PLS yaitu Q-Square :
121
Rumus Q-Square: Q2 = 1 – ( 1 – R12) ( 1 – R2
2 ) ... ( 1- Rp2 )
dimana R12 , R2
2 ... Rp2 adalah R-square variabel endogen dalam model.
Interpretasi Q2 sama dengan koefisien determinasi total pada analisis jalur (mirip dengan R2
pada regresi) nilai Q2 di atas 80% dianggapbaik atau makin mendekati 1 nilainya maka
model makin Fit.
b. Outer Model
c. Taksiran factor loading (λ). Faktor loading merupakan ukuran yang dapat kita
pergunakan untuk mengevaluasi reliabilitas setiap variabel manifes. Chin (2000)
mengatakan λ ≥ 0,7 mengindikasikan reliabilitas yang baik. Nilai loading factor
paling besar menunjukkan indikator yang paling berkaitan erat dengan variabel
latennya.
d. Reliabilitas Gabungan (Composite reliability)
𝜌𝑐 =(∑ 𝜆𝑘𝑗)
2
(∑ 𝜆𝑘𝑗)2+∑(1−𝜆𝑘𝑗
2 )
Dimana 𝜆𝑘𝑗 = loading factor variabel manifes ke-k pada variabel laten ke-j.
Nunnaly (1994) merekomendasikan CR Gabungan (Composite reliability) di atas 0,7
mengindikasikan konsistensi pengukuran yang baik.
e. Average Variance Extracted.
Ukuran ini digunakan untuk mengukur variasi variabel laten yang dapat dijelaskan oleh
variasi model pengukuran.
𝐴𝑉𝐸 =∑ 𝜆𝑘𝑗
2
𝑛
122
Tennenhaus dkk. (2004) merekomendasikan AVE di atas 0,5 mengindikasikan
pengukuran keragaman yang baik.
4). Pengujian Hipotesis (Resampling Bootstraping)
Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode resampling Bootstrap yang
dikembangkan oleh Geisser & Stone. Metode bootstrap adalah metode berbasis
resampling data sampel dengan syarat pengembalian pada datanya dalam
menyelesaikan statistik ukuran suatu sampel dengan harapan sampel tersebut
mewakili data populasi sebenarnya, biasanya ukuran resampling diambil secara
ribuan kali agar dapat mewakili data populasinya. Bootstrap memungkinkan
seseorang untuk melakukan inferensi statistik tanpa membuat asumsi distribusi
yang kuat dan tidak memerlukan formulasi analitis untuk distribusi sampling
suatu estimator. Sebagai pengganti, bootstrap menggunakan distribusi empiris
untuk mengestimasi distribusi sampling. Dengan metode bootstarp atau
melakukan resampling sampai 500 kali, maka kita dapat menghitung nilai
standard error (SE) jika diketahui standart errornya, maka kita dapat
menghitung nilai t statistik dengan membagi koefisien regresi dengan standar
errornya. Hanya setiap kali anda melakukan bootstrap nilai t statistik akan
berbeda-beda karena menggunakan iterasi yang dilakukan secara random,
tetapi dengan bootstraping 500 kali umunya hasilnya stabil sehingga jika
dilihat dari nilai signifikansi statistik akan konsisten hasilnya walaupun nilai t
berbeda-beda.
123
3.5.2 Teknik Uji Hipotesis
Berikut ini disampaikan uji hipotesis sebagai berikut:
Hipotesis 1
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Orientasi Pasar
(1)1
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi Fungsi
Penciptaan Nilai
(1)Domain Bisnis
Manfaat
Mitra Bisnis
11
Gambar 3.2 Diagram Jalur Hipotesis 1
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
11111
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah
sebagai berikut
Ho : γ11 = 0, i=1,2
Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : γ11i≠ 0
124
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
11
11
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 2
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
2
Kapabilitas Unik
(2)
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi
Penciptaan Nilai
(1)Domain Bisnis
Manfaat
Mitra Bisnis
12
Gambar 3.3 Diagram Jalur Hipotesis 2
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
22121
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah
sebagai berikut:
125
Ho : γ12 = 0,
Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum
Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : γ12≠ 0
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Penciptaan Nilai Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
12
12
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan
Hipotesis 3
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Orientasi Pasar
(1)
Citra
(2)
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi FungsiRuang Fisik
Sikap Karyawan
MEdia
Event
21
3
Gambar 3.4 Diagram Jalur Hipotesis 3
126
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
31212
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai
berikut:
Ho : γ21= 0
Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : γ21 ≠0
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
21
21
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 4
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
127
Citra
(2)
Kapabilitas Unik
(2)
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi
Ruang Fisik
Sikap Karyawan
MEdia
Event
22
4
Gambar 3.5 Diagram Jalur Hipotesis 4
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
42222
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
Ho : γ22= 0
Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : γ22 ≠0
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Citra Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
22
22
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
128
Hipotesis 5
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Orientasi Pasar
(1)
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi Fungsi
31Kinerja
Musium
(3)
5
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.6
Diagram Jalur Hipotesis 5
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
51313
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah sebagai
berikut:
Ho : γ31 = 0
Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
129
H1 : γ31≠ 0
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
31
31
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 6
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Kapabilitas Unik
(2)
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi
32Kinerja
Musium
(3)
6
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.7
Diagram Jalur Hipotesis 6
130
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
62323
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut :
Ho : γ32 = 0
Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : γ32 ≠ 0
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ(
ˆ
32
32
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 7
Penciptaan Nilai berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
131
Citra
(2)
Ruang Fisik MEdiaEvent
Penciptaan Nilai
(1)
Domain BisnisManfaat Mitra Bisnis
r34
Sikap Karyawan
Gambar 3.8
Diagram Jalur Hipotesis 7
Pengujian hipotesis secara parsial, digunakan uji hipotesis sebagai berikut:
Ho : ρ34 = 0
Penciptaan nilai tidak berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.
H1 : ρ34 ≠ 0
Penciptaan nilai berkorelasi dengan Citra Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia.
Statistik uji yang digunakan adalah :
)1(
22r
nrt
Hipotesis 8
Penciptaan Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia.
132
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Kinerja Musium
(3)
7
Penciptaan Nilai
(1)Domain Bisnis
Manfaat
Mitra Bisnis
b31 Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.9
Diagram Jalur Hipotesis 8
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
71313 b
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
Ho : β31= 0
Penciptaan Nilai tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : β31 ≠0
Penciptaan Nilai berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)( 31
31
b
b
SEt
133
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 9
Citra berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Republik
Indonesia di Indonesia.
Hipotesis di atas dapat digambarkan sebagai berikut.
Kinerja Musium
(3)Citra
(2)
8
Ruang Fisik
MEdia
Event
b32
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Sikap Karyawan
Gambar 3.10
Diagram Jalur Hipotesis 9
Model struktural untuk diagram di atas adalah:
82323 b
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah
sebagai berikut:
Ho : β32= 0
134
Citra tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
H1 : β32 ≠0
Citra berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia
Statistik uji yang digunakan adalah :
)( 32
32
b
b
SEt
Tolak Ho jika t hitung > t tabel pada taraf signifikan .
Hipotesis 10
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Kemerdekaan
Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai.
Orientasi Pasar
(1)
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi Fungsi
Penciptaan Nilai
(1)
11Kinerja Musium
(3)
10
b31
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.11
Diagram Jalur Hipotesis 10
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas
adalah sebagai berikut:
135
Ho : γ11.b31= 0
Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan
Nilai
H1 : γ11.b31 ≠0
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ.ˆ(
ˆ.ˆ
311
311
b
b
i
i
SEz
Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .
)ˆ.ˆ( 311 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan
dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu :
2
31
2
1
2
13122
3112
311 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii
Hipotesis 11
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai.
136
Kapabilitas Unik
(2)
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi
Penciptaan Nilai
(1)12
Kinerja Musium
(3)
11
b31
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.12
Diagram Jalur Hipotesis 11
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah
sebagai berikut:
Ho : γ12.b31= 0
Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan
Nilai
H1 : γ12.b31 ≠0
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Penciptaan Nilai
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ.ˆ(
ˆ.ˆ
3112
3112
b
b
SEz
Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .
137
)ˆ.ˆ( 311 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan
dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu :
2
31
2
1
2
13122
3112
311 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii
Hipotesis 12
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Republik
Kemerdekaan Indonesia di Indonesia melalui Citra.
Orientasi Pasar
(1)
Orientasi Pelanggan
Orientasi Pesaing
Koordinasi Fungsi
Citra
(2)21
Kinerja Musium
(3)
12
b32
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.13
Diagram Jalur Hipotesis 12
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah
sebagai berikut:
Ho : γ21.b32 = 0
Orientasi Pasar tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra
H1 : γ21.b32 ≠ 0
138
Orientasi Pasar berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ.ˆ(
ˆ.ˆ
3221
3221
b
b
SEz
Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .
)ˆ.ˆ( 322 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan
dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986) yaitu :
2
32
2
2
2
23222
3222
322 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii
Hipotesis 13
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan Republik
Kemerdekaan Indonesia di Indonesia melalui Citra.
Kapabilitas Unik
(2)
Asset Berwujud
Asset Tidak Berwujud
Kapabilitas Organisasi
Citra
(2)22
Kinerja Musium
(3)
13
b32
Pertumbuhan Jml Pengunjung
Customer Equity
Efisiensi Pengelolaan
Gambar 3.14
Diagram Jalur Hipotesis 13
139
Rumus pengujian statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis di atas adalah
sebagai berikut:
Ho : γ22..b32 = 0
Kapabilitas Unik tidak berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah
Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra
H1 : γ22..b32 ≠ 0
Kapabilitas Unik berpengaruh terhadap Kinerja Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia di Indonesia melalui Citra
Statistik uji yang digunakan adalah :
)ˆ.ˆ(
ˆ.ˆ
3222
3222
b
b
SEz
Tolak Ho jika z hitung >z tabel pada taraf signifikan .
)ˆ.ˆ( 322 b iSE dihitung berdasarkan versi Aroian dari Sobel test yang dipopulerkan
dan direkomendasikan oleh Baron and Kenny (1986)yaitu
2
32
2
2
2
23222
3222
322 ))ˆ(())ˆ(())ˆ((ˆ))ˆ((ˆ)ˆ.ˆ( bbbb SESESESESE iiii
3.6. Rancangan Penerapan Temuan Penelitian
Pemecahan masalah dilakukan dalam dua tahap yaitu pemetaan strategi bisnis dan
perumusan strategi operasional.
3.6.1. Tujuan Penerapan Temuan Penelitian
Hasil temuan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk menyusun formula
pemecahan masalah dalam upaya meningkatkan kinerja museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia melalui pengembangan penciptaan nilai dan citra yang
140
didukung oleh kemampuan pihak manajemen dalam mengembangkan kapabilitas unik dan
pengembangan orientasi pasar, di mana dalam hal ini pemecahan masalah terurai dalam dua
aspek utama yaitu pemetaan strategi bisnis dan perumusan strategi operasional.
3.6.2. Pemetaan Strategi Bisnis
Hasil analisis secara deskriptif dan verifikatif akan dapat diketahui variabel dan
dimensi mana yang memiliki tingkat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja Museum
Sejarah Perjuangan Republik Kemerdekaan Indonesia. Hal ini menjadi dasar untuk
melakukan pemetaan strategi dalam rangka mengetahui alternatif solusi yang tepat
berdasarkan temuan empiris dan kajian verifikatif penelitian. Memperhatikan kemungkinan
hasil analisis dalam model penelitian, akan didapatkan kondisi alternatif sesuai dengan
hipotesis penelitian.
3.6.3 Operasionalisasi Strategi
Operasionalisasi strategi adalah melakukan penilaian efektivitas tiap saran yang
diajukan dengan melibatkan pihak manajemen/pengelola Museum Sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Republik Indonesia.
top related