bab iii metode penelitian a. lokasi...
Post on 08-Mar-2019
214 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini berada di Sekolah Menengah Atas Negeri 1
Kasokandel. Alamat dari SMAN 1 Kasokandel di Jalan Desa Kasokandel Timur
No. 65 Kode pos 45453, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka. Jumlah
peserta didik pada tahun pelajaran 2013/2014 berjumlah 274, terdiri dari kelas X-
1 sampai dengan X-8. Alasan dilakukanya penelitian ini di SMAN 1 Kasokandel
untuk standar kompetensi (SK), 1. menafsirkan konsep, pendekatan, prinsip dan
aspek geografi; dan kompetensi dasar (KD) 1.1 menjelaskan konsep geografi
hampir setiap tahunnya di bawah standar KKM, bisa dilihat pada tabel 3.1.
Tabel 3.1
Daftar Nilai Rata-rata Ulangan Harian (UH)
Tahun Pelajaran 2010-2011 samapai dengan 2012 - 2013
Tahun Ajaran Nilai Rata-rata UH
SK KD semester 1 kelas X
Persentase mencapai KKM
(%)
2012 – 2013 6,37 63
2011 – 2012 6,64 50
2010 – 2011 6,42 68
Sumber : Buku Legger Peserta Didik
Untuk mengantisipasi hal diatas diperlukan adanya upaya antisipasi oleh
guru yaitu menentukan metode yang tepat dalam proses pembelajaran agar
pemahaman konsep geografi peserta didik pada tahun ajaran 2013 – 2014 tidak
mengalami nilai di bawah standar KKM yaitu 75.
B. Metode dan Desain Penelitian
Pengertian dan tujuan metode eksperimen dikemukakan Surakhmad
(1998: 149) sebagai berikut : Dalam arti kata yang luas, bereksperimen adalah
55
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kelas Pre test Perlakuan Post test
A O X1 O
B O X2 O
C O O
waktu
mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu untuk
menegaskan bagaimana kedudukan perhubungan kausal antara variabel-variabel
yang diselidiki. Tujuan eksperimen bukanlah pada pengumpulan data dan
deskripsi data melainkan pada penemuan-penemuan faktor-faktor akibat, karena
itu di dalam eksperimen orang itu bertemu dengan dinamik dalam interaksi
variabel-variabel.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode quasi
eksperimen. Metode ini dapat diartikan bukan merupakan eksperimen murni tetapi
seperti murni sehingga disebut juga eksperimen semu. Metode ini digunakan jika
ada beberapa hal yang sulit dilakukan, terutama dalam pengontrolan variable.
Menurut Sukmadinata (2012:207) bahwa “eksperimen quasi bisa digunakan
minimal kalau dapat mengontrol satu variable meskipun dalam bentuk
memasangkan beberapa karakteristik, kalau bisa random lebih baik”. Bentuk
penelitian ini berupa adanya pre test dan post test terhadap kelompok eksperimen
dan kelompok kontrol untuk mengetahui pemahaman konsep geografi peserta
didik.Desain yang digunakan yaitu Nonequivalent Groups Pretest – Posttest
Design. McMillan dan Sally (2001: 467) mengatakan “desain ini sangat lazim dan
berguna dalam pendidikan, karena tidak mungkin menempatkan subjek secara
acak. Peneliti menggunakannya secara utuh, kelompok subjek yang telah
ditentukan, memberi pretest, mengelola kondisi perlakuan pada satu kelompok,
dan memberinya posttest. Perbedaan desain ini hanyalah pada penempatan acak,
seperti pada desain pretest – posttest control group”.
Sumber: Diadaptasi dari McMilan dan Sally (2001: 467)
56
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
Kelas A = Kelas Eksperimen pertama, dengan Genius Learning Methodteknik
rotasi refleksi.
Kelas B = Kelas Eksperimen kedua, dengan Genius Learning Methodteknik
operan kertas ide.
Kelas C = Kelas kontrol, penerapan metode pembelajaran ekspository
O = Pre Test dan Posttest
X1 = Perlakuan menggunakan Genius Learning Methodteknik rotasi
Refleksi.
X2 = Perlakuan menggunakan Genius Learning Methodteknik operan kertas
ide.
Penelitian ini terbagi ke dalam tiga kelas penelitian, yaitu kelas eksperimen
pertama yang menggunakan genius learning method teknik rotasi refleksi, kelas
eksperimen dua mengggunakan genius learning method teknik operan kertas ide
dan kelas kontrol dengan expository learning method. Proses penelitian ini
dijelaskan pada gambar bagan 3.1 analisa alur perlakuan penelitian, sebagai
berikut:
Kelas A Kelas B Kelas C
(KE1) (KE2) (KK)
O1 X1 O2 O1 X2 O2 O1 O2
H1 H2 H3
H4 H6
H5
Gambar 3.1 Bagan Alur Perlakuan Penelitian
57
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
(KE1) : Kelas Eksperimen 1
(KE2) : Kelas Eksperimen 2
(KK) : Kelas Kontrol
O1 : Observasi 1 (Pre test)
O2 : Observasi 2 (Post test + Tugas kelompok)
H1, H2, H3, H4, H5, H6 : Hipotesis 1, Hippotesi 2, Hipotesis3, Hipotesis 4,
Hipotesis 5, Hipotesis 6
Berdasarkan gambar 3.1 bagan alur perlakuan penelitian, tiap kelas penelitian
mendapatkan observasi kesatu berupa pre test. Kelas Eksperimen pertama yaitu
kelas X.6 akan mendapatkan perlakuan genius learning method teknik rotasi
refleksi. Selanjutnya kelas eksperimen kedua yaitu kelas X.8 akan mendapatkan
perlakuan genius learning method teknik rotasi refleksi dan kelas kontrol yaitu
kelas X.4 tidak mendapatkan perlakuan, tapi menngunakan expository learning
method yang biasa digunakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Setelah
mendapatkan perlakuan, ketiga kelas penelitian mendapatkan observasi kedua
yaitu post test ditambah nilai tugas kelompok. Hasil pre test dan post test
ditambah dengan nilai tugas kelompok pada tiap kelas penelitian akan diuji
dengan menggunakan uji t guna menjawab hipotesis 1, hipotesi 2, hipotesi 3,
hipotesis 4, hipotesis 5, dan hipotesis 6.
C. Subjek Penelitian
Sugiyono (2013: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Selanjutnya menurut Sugiyono (2013: 118) sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti
tidak mungkin mempelajari semua yang ada di populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
58
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang
diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X tahun
ajaran 2013/2014 yang mencakup 8 kelas paralel berjumlah 274 peserta didik,
yaitu kelas X-1 sampai dengan kelas X-8. Sampel penelitian ini mengambil 3
kelas yaitu untuk kelas eksperimen pertama, kelas eksperimen kedua dan kelas
kontrol.
Tabel 3.2
Jumlah dan Nilai Rata-rata Pengetahuan Awal Peserta Didik Kelas X
SMAN 1 Kasokandel Tahun Ajaran 2012 – 2013
Kelas Jumlah Peserta didik
kelas X
Nilai Rata – rata
Pengetahuan Awal Peserta didik Kelas X
X-1 36 74,7
X-2 34 73,5
X-3 33 73,6
X-4 34 73,8
X-5 33 72,2
X-6 34 73,9
X-7 33 72.7
X-8 34 73,8
Sumber: Buku Legger Peserta Didik
Berdasarkan tabel 3.2 maka diperoleh subyek penelitian terdiri dari dua
kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen pertama yaitu kelas
X-6 dengan genius learning Method teknik rotasi refleksi dan eksperimen kedua
dengan genius learning Method teknik operan kertas ide yaitu kelas X-8 juga
kelas kontrol dengan expository learning Method yaitu kelas X-4. Alasan
pemilihan kelas ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut:
1. Ketiga kelas tersebut berjumlah 34 orang.
2. Ketiga kelas tersebut belum memperoleh Kompetensi Dasar 1.1
Menjelaskan Konsep Geografi.
3. Guru Geografi yang mengajar adalah sama.
4. Ketiga kelas tersebut mempunyai nilai akademik yang hampir sama untuk
pelajaran geografi setelah dilakukan tes pengetahuan awal geografi.
5. Waktu pelaksanaan jam pelajaran sama, yaitu pada jam ke-1 dan 2.
Berdasar pada tabel 3.3.
59
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.3
Nama Kelas dan Waktu Jam Pelajaran Peserta Didik Kelas X
SMAN 1 Kasokandel Tahun Ajaran 2012 – 2013
Nama Kelas Waktu Jam Pelajaran
Hari Jam Ke
X-1 Sabtu 6 - 7
X-2 Jum’at 3 - 4
X-3 Sabtu 4 – 5
X-4 Jum’at 1 – 2
X-5 Kamis 5 – 6
X-6 Sabtu 1 – 2
X-7 Rabu 3 – 4
X-8 Rabu 1 – 2
Sumber: Penelitian, 2013
D. Definisi Operasional
1. Pemahaman Konsep
Bloom (1978: 90) menyatakan “Pemahaman konsep yang diukur terdiri
dari tiga kategori, yaitu menterjemahkan, menafsirkan, dan mengekstrapolasi”.
Pemahaman konsep peserta didik akan diukur menggunakan instrumen berupa pre
test dan pos tes pilihan ganda dan tugas yang terdapat dalam LKS (Lembar Kerja
Siswa) yang mencakup indikator-indikator pemahaman konsep yang tertuang
dalam tabel 3.4:
Tabel 3.4
Operasionalisasi Pemahaman Konsep Geografi Variabel Dimensi Indikator
Pemahaman
Konsep
Translasi:
a) Mengidentifikasi pengertian geografi berdasarkan
periode waktu.
b) Mengidentifikasipertanyaan geoggrafi dari where,
when dan how.
c) Mengidentifikasi cabang ilmu geografi manusia.
d) Mengidentifikasi pengaruh garis lintang dan bujur
dalam kehidupan sehari-hari.
e) Mengidentifikasi ruang lingkup geografi.
Interpretasi:
a) Membedakan aliran fisis determinis dan posibilis dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Membedakan 5 dari 10 konsep geografi.
Ekstrapolasi:
a) Menjelaskan 5 dari 10 konsep geografi dalam
kehidupan sehari-hari.
b) Memprediksi luas pulau di Indonesia.
c) Memprediksi perbedaan waktu di Indonesia.
Sumber: Diadaptasi dari Taksonomi Bloom(1956)
60
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Genius Learning Method
Genius Learning Method adalah suatu rangkaian pendekatan praktis
dalam meningkatkan hasil pembelajaran yang memiliki delapan tahap
pembelajaran yaitu menciptakan suasana kondusif, menghubungkan, gambaran
besar, tetapkan tujuan, pemasukan informasi, aktivasi, demonstrasi, serta ulangi
dan jangkarkan. Pada tahap ulangi dan jangkarkan dilakukan teknik pada tiap
kelas eksperimen (kelas eksperimen pertama dengan menggunakan teknik rotasi
refleksi dan kelas eksperimen kedua dengan menggunakan teknik oprean kertas
ide). Genius Learning membantu anak didik untuk bisa mengembangkan
kelebihan mereka sesuai dengan gaya belajar masing-masing karena proses
pembelajaran yang terbaik yang dapat diberikan kepada para peserta didik adalah
suatu proses yang diawali dengan menggali dan mengerti kebutuhan anak didik.
1. Genius Learning Method Teknik Rotasi Refleksi (Eksperimen pertama)
Apersepsi.
1) Suasana Kondusif.
a) Di pimpin oleh satu orang, peserta didik mempersiapkan dirinya untuk
mengikuti KBM dilanjutkan dengan mengucapkan salam, peserta
didik bersama guru berdoa dilanjutkan dengan membaca salah satu
Surat dalam Al-Qur’an.
b) Mengecek presensi kehadiran peserta didik.
Motivasi.
2) Hubungkan.
c) Guru mengingatkan kembali materi minggu lalu dengan memberikan
3 hal penting terkait materi pelajaran. Melakukan pre test.
Eksplorasi.
3) Gambaran besar.
d) Guru menayangkan infokus, pada tayangan pertama terdapat kata
kunci yang akan dipelajari terkait materi pelajaran.
4) Tetapkan tujuan
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran untuk
dipelajari peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM)
61
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5) Pemasukan Informasi.
f) Guru membagikan bahan ajar, selanjutnya menampilkan slide
berkenaan dengan materi pelajaran.
6) Aktivasi.
g) Coba buat ringkasan cerita dalam pikiran anda apa yang paling
penting berkenaan dengan materi pelajaran. Kerja Kelompok.
7) Demonstrasi.
p) Peserta didik menyampaikan kembali ringkasan cerita.Melakukan post
test.
Elaborasi.
8) Ulangi dan jangkarkan.
i) Menempelkan di dinding beberapa lembar kosong (A4) yang diberi
judul materi pelajaran hari ini.
j) Meminta kelompok yang pertama mengelilingi kertas tersebut dan
memberikan ide/pandangan terhadap topik yang diberikan dengan
waktu 1 menit.
k) Setelah itu lanjutkan dengan kelompok berikutnya.
l) Kelompok terakhir ditugaskan untuk merangkum informasi yang telah
terkumpul dan menjelaskannya kepada seluruh kelas.
Konfirmasi.
m) Guru mengulas kembali kertas-kertas yang dibuat peserta didik
dengan menggunakan teknik rotasi refleksi.
n) Guru memberi pujian atau penghargaan kepada seluruh kelompok
yang telah menerapkan teknik rotasi refleksi dan
mempresentasikannya dengan baik
o) Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas
Penutup.
q) Guru memberikan tugas dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya.
r) Guru mengucapkan salam
62
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Genius Learning Strategy Teknik Operan Kertas Ide (Eksperimen kedua)
Apersepsi.
1) Suasana Kondusif.
a) Di pimpin oleh satu orang, peserta didik mempersiapkan dirinya untuk
mengikuti KBM dilanjutkan dengan mengucapkan salam, peserta
didik bersama guru berdoa dilanjutkan dengan membaca salah satu
Surat dalam Al-Qur’an.
b) Mengecek presensi kehadiran peserta didik.
Motivasi.
2) Hubungkan.
c) Guru mengingatkan kembali materi minggu lalu dengan memberikan
3 hal penting terkait materi pelajaran. Melakukan pre test.
Eksplorasi.
3) Gambaran besar.
d) Guru menayangkan infokus, pada tayangan pertama terdapat kata
kunci yang akan dipelajari terkait materi pelajaran.
4) Tetapkan tujuan
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran untuk
dipelajari peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
5) Pemasukan Informasi.
f) Guru membagikan bahan ajar, selanjutnya menampilkan slide
berkenaan dengan materi pelajaran.
6) Aktivasi.
g) Coba buat ringkasan cerita dalam pikiran anda apa yang paling
penting berkenaan dengan materi pelajaran. Kerja Kelompok
7) Demonstrasi.
r) Peserta didik menyampaikan kembali ringkasan cerita. Melakukan
posttest
Elaborasi.
8) Ulangi dan jangkarkan.
i) Pada beberapa kertas A3 dituliskan topik yang berbeda-beda
63
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
j) Setiap kelompok menuliskan apa yang mereka ketahui tentang topik
topik tersebut dalam waktu 1 menit.
k) Setelah waktu yang ditentukan habis, kelompok 1 menyerahkan kertas
tersebut pada kelompok 2, setelah membaca hasil kelompok 1,
menambahkan apa yang dianggap kurang,selanjutnya kelompok 2
menyerahkan pada kelompok 3 dan seterusnya.
l) Kelompok terakhir mencari referensi dari pernyataan yang telah
dituliskan ke atas kertas.
m) Menuliskan nomor dan sumber yang digunakan sebagai referensi.
n) Menunjukkan hasilnya kepada seluruh kelas dan menempelkan di
dinding.
Konfirmasi.
o) Guru mengulas kembali kertas-kertas yang dibuat peserta didik
dengan menggunakan teknik operan kertas ide.
p) Guru memberi pujian atau penghargaan kepada seluruh kelompok
yang telah menerapkan teknik operan kertas ide dan
mempresentasikannya dengan baik
q) Bersama-sama menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Penutup.
s) Guru memberikan tugas dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
t) Guru mengucapkan salam
3. Expository Learning Methode
Apersepsi.
1) Persiapan (Preparation).
a) Di pimpin oleh satu orang, peserta didik mempersiapkan dirinya untuk
mengikuti KBM dilanjutkan dengan mengucapkan salam, peserta
didik bersama guru berdoa dilanjutkan dengan membaca salah satu
Surat dalam Al-Qur’an.
b) Mengecek presensi kehadiran peserta didik.
64
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi.
2) Penyajian (Presentation).
c) penggunaan bahasa, intonasi suara, menjaga kontak mata dengan
peserta didik, dan menggunakan joke-joke yang menyegarkan.
Melakukan pre test.
Eksplorasi.
3) Menghubungkan (correlation).
d) Mengorelasikan bahan menjadi lebih bermakna.
4) Menyimpulkan (generalization)
e) Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran untuk
dipelajari peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Melakukan posttest
Elaborasi.
5) Penerapan (Aplication).
f) Langkah unjuk kemampuan peserta didik setelah mereka menyimak
penjelasan guru.
Konfirmasi.
g) Guru bertanya ulang apa yang telah dipelajari.
Penutup.
h) Guru memberikan tugas dan menyampaikan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya
i) Guru mengucapkan salam
E. Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah Perangkat Tes,
LKS yang di dalamnya terdapat tugas dan observasi.
1. Soal tes dilakukan untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep geografi
peserta didik setelah pembelajaran antara kelas eksperimen pertama dan kelas
eksperimen kedua berupa pilihan ganda yang digunakan untuk mengukur
pengetahuan awal dan ketercapaian hasil belajar peserta didik setelah
dilakukan perlakuan, tes disusun berdasarkan indikator standar kompetensi
65
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan kompetensi dasar pada mata pelajaran geografi yang dibuat juga berdasar
pada indikator pemahaman konsep dari Taksonomi Bloom. Selanjutnya secara
kuantitatif akan dilihat proses dari pemahaman konsep geografi serta hasil
pembelajaran peserta didik sebelum dan setelah perlakuan.
Berdasarkan tabel 3.5 untuk pemahaman konsep terdapat tiga indikator yaitu:
1) translaasi (mengidentifikasi pengertian geografi berdasarkan periode waktu,
mengidentifikasipertanyaan geoggrafi dari where, when dan how,
mengidentifikasi cabang ilmu geografi manusia, mengidentifikasi pengaruh
garis lintang dan bujur dalam kehidupan sehari-hari, mengidentifikasi ruang
lingkup geografi), 2) interpretasi (membedakan aliran fisis determinis dan
posibilis dalam kehidupan sehari-hari, membedakan 5 dari 10 konsep
geografi.), dan ekstrapolasi (menjelaskan 5 dari 10 konsep geografi dalam
kehidupan sehari-hari, memprediksi luas pulau di Indonesia, memprediksi
perbedaan waktu di Indonesia.).
Tabel 3.5
Kisi-kisi Soal Tes Objektif Pemahaman Konsep Geografi Variabel Indikator Penjabaran No Soal
Pemahaman
Konsep
Translasi:
a) Mengidentifikasi pengertian geografi
berdasarkan periode waktu.
b) Mengidentifikasi pertanyaan geoggrafi
dari where, when dan how.
c) Mengidentifikasi cabang ilmu geografi
manusia.
d) Mengidentifikasi pengaruh garis
lintang dan bujur dalam kehidupan
sehari-hari.
e) Mengidentifikasi ruang lingkup
geografi.
1,2,3,4
5
6,7
8
9,10,11
Interpretasi:
a) Membedakan aliran fisis determinis
dan posibilis dalam kehidupan sehari-
hari.
b) Membedakan 5 dari 10 konsep
geografi.
12,13
14,15,16,17,
18
Ekstrapolasi:
a) Menjelaskan 5 dari 10 konsep geografi
dalam kehidupan sehari-hari.
b) Memprediksi luas pulau di Indonesia.
c) Memprediksi perbedaan waktu di
Indonesia.
19,20,21,22,
23
24
25
Sumber: Diadaptasi dari Taksonomi Bloom (1956)
66
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tugas (LKS)
Tugas yang terdapat dalam LKS (Lembar Kerja Siswa) digunakan untuk
mengukur pemahaman konsep geografi dalam bentuk uraian.
3. Lembar Observasi
Format observasi digunakan untuk memantau keterlaksanaan pembelajaran
dengan Genius Learning Method Teknik Rotasi Refleksi (Kelas Esperimen
Pertama), Genius Learning MethodTeknik Operan Kertas Ide (Kelas
Eksperimen Kedua), dan epository learning Method (Kelas Kontrol).
Dalam penelitian diperlukan instrumen yang telah memenuhi persyaratan,
Sukmadinata (2012: 228) menyatakan “validitas menunjukkan hasil dari suatu
pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur”. Selanjunya Widayoko
(2009: 144) menyatakan instrumen tes dilakukan reliable jika memberikan hasil
yang tetap apabila diteskan berkali-kali.
F. Validasi Instrumen
1. Uji validitas
Sugiyono (2013 :173) mengatakan “Instrumen yang valid berarti alat ukur
yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”.
Pengujian validitas ini menggunakan formula Product Moment Pearson dengan
bantuan program SPSS 16,0 for window, bila nilai korelasi dibawah 0,30 maka
butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang
(Sugiyono, 2013 : 179). Formula korelasi Product Moment Pearson yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut : (Arikunto, 2005 : 72)
rxy =
})(}{)({
))((
2222 yynxxn
yxxyn
Keterangan:
r xy =koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x = Skor tiap items
y = Skor total items
n = jumlah responden uji coba
67
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas soal pemahaman konsep pada KD menjelaskan pemahaman
konsep dapat dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi dari tiap item
yang terkoreksi dengan menggunakan software anates ver 4.0.2 oktober
2003dan SPSS 16 for window. Adapun interpretasi dari koefisien korelasinya
adalah sebagai berikut:
>0,4 = Butir soal sangat baik
0,3 - 0,39 = Butir soal baik
0,2 - 0,29 = Butir soal harus direvisi/ diperbaiki
< 0,19 = Butir soal jelek / jangan digunakan
Validitas butir soal hasil uji coba instrumen pada soal pilihan ganda untuk
peserta didik SMAN 1 Jatiwangi kelas X-2 berdasarkan tabel 3.6. Soal yang
validitasnya baik/sangat baik berdasar Corrected Item-Total Correlation di atas
0,3 dengan demikian bila merujuk pada pernyataan sugiyono maka soal-soal yang
jelek tidak dipakai. Hal ini dikarenakan soal-soal yang valid dan reliabel dapat
mewakili indikator/tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai SKKD yang
berlaku. Soal-soal telah dibuat dalam beberapa soal kloning yang setara, sehingga
ketika salah satu soal dikategorikan jelek dan dibuang, maka masih terdapat soal
yang mewakili indikator/tujuan pembelajaran.
Berdasarkan hasil uji validitas soal pilihan ganda pada tabel 3.6, dari 30
soal yang diujicobakan, terdapat 25 soal yang valid untuk dijadikan alat ukur
pemahaman konsep pada kelas eksperimen pertama, kedua dan kelas kontrol,
yang mewakili indikator pemahaman konsep sesuai dengan adaptasi
Taksonomi Bloom (translasi, interpretasi dan ektrapolasi) juga mewakili
indikator yang telah ditetapkan sesuai SKKD kelas X semester 1 pada
pelajaran geografi.
68
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen Soal Pemahaman Konsep Geografi
Item-Total Statistics
Scale
Mean if
Item
Deleted
Scale
Varianc
e if
Item
Deleted
Correcte
d Item-
Total
Correlati
on
Squared
Multiple
Correlatio
n
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
Interpretasi Keterangan
VAR00001 20.2424 26.752 .369 . .799 Baik Dipakai
VAR00002 20.3333 26.229 .416 . .796 Sangat baik Dipakai
VAR00003 20.3333 28.479 -.085 . .815 Jelek -
VAR00004 20.3030 26.655 .337 . .799 Baik Dipakai
VAR00005 20.3636 26.364 .367 . .798 Baik Dipakai
VAR00006 20.6364 28.364 -.064 . .817 Jelek -
VAR00007 20.3636 26.614 .312 . .800 Baik Dipakai
VAR00008 20.3939 25.934 .446 . .795 Sangat baik Dipakai
VAR00009 20.4242 26.002 .418 . .796 Sangat baik Dipakai
VAR00010 20.3333 26.417 .373 . .798 Baik Dipakai
VAR00011 20.2424 28.564 -.109 . .814 Jelek -
VAR00012 20.5455 26.443 .303 . .801 Baik Dipakai
VAR00013 20.4545 26.193 .368 . .798 Baik Dipakai
VAR00014 20.3636 26.239 .395 . .797 Baik Dipakai
VAR00015 20.4848 26.070 .386 . .797 Baik Dipakai
VAR00016 20.3939 25.434 .557 . .790 Sangat baik Dipakai
VAR00017 20.3939 25.684 .501 . .792 Sangat baik Dipakai
VAR00018 20.3939 26.246 .378 . .798 Sangat baik Dipakai
VAR00019 20.2727 26.580 .381 . .798 Baik Dipakai
VAR00020 20.4242 25.814 .458 . .794 Sangat baik Dipakai
VAR00021 20.4545 26.131 .381 . .797 Baik Dipakai
VAR00022 20.3636 26.614 .312 . .800 Baik Dipakai
VAR00023 20.4242 26.314 .352 . .799 Baik Dipakai
VAR00024 20.3636 26.051 .437 . .795 Sangat baik Dipakai
VAR00025 20.4545 25.881 .433 . .795 Sangat baik Dipakai
VAR00026 20.3030 26.718 .322 . .800 Baik Dipakai
VAR00027 20.3333 28.542 -.099 . .816 Jelek -
VAR00028 20.3939 26.246 .378 . .798 Baik Dipakai
VAR00029 20.4242 28.002 .008 . .813 Jelek -
VAR00030 20.4242 26.314 .352 . .799 Baik dipakai
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
69
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Uji Reliabilitas
Sugiyono (2013 : 173) mengatakan “Instrumen yang reliabel adalah
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama”. Kriteria yang digunakan untuk mengetahui
tingkat reliabel tidaknya soal, yaitu kriteria dari Guilford 1956 (Rosnenty, 2010:
72) sebagai berikut:
>0,20 = sangat tidak reliabel
0,20 - <0,40 = tidak reliabel
0,40 - <0,70 = cukup reliabel
0,70 - <0,90 = reliable
0,90 - < 1,00 = sangat reliabel
1,00 = sangat sempurna
Setelah dilakukan pengolahan data melalui SPSS 16,0 for window, maka
didapat nilai cronbach’s Alpha sesuai dengan tabel 3.7 yaitu reliabel karena
menunjukkan nilai 0,8.
Tabel 3.7
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal Pilihan Ganda
Pemahaman Konsep Geografi
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized
Items N of Items
.806 .804 30
Sumber: Hasil Penelitian 2013
3. Uji Tingkat Kesukaran
Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan anates versi 4.0.9 sesuai
dengan tabel 3.8 maka diperoleh soal mudah sebanyak 12 soal dan soal sedang
sebanyak 18 soal.
70
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.8
Hasil Uji Tingkat Kesukaran Instrumen Soal Pilihan Ganda
Pemahaman Konsep Geografi
No Butir Jumlah Betul Tingkat Kesukaran (%) Tafsiran
1 28 84.85 Mudah
2 25 75.76 Mudah
3 23 69.70 Sedang
4 26 78.79 Mudah
5 23 69.70 Sedang
6 17 51.52 Sedang
7 24 72.73 Mudah
8 23 69.70 Sedang
9 22 66.67 Sedang
10 25 75.76 Mudah
11 28 84.85 Mudah
12 18 54.55 Sedang
13 13 63.64 Sedang
14 24 72.73 Mudah
15 20 60.61 Sedang
16 23 69.70 Sedang
17 23 69.70 Sedang
18 23 69.70 Sedang
19 27 81.82 Mudah
20 20 66.67 Sedang
21 21 63.64 Sedang
22 24 72.73 Mudah
23 22 66.67 Sedang
24 24 72.73 Mudah
25 21 63.64 Sedang
26 26 78.79 Mudah
27 25 75.76 Mudah
28 23 69.70 Sedang
29 22 66.67 Sedang
30 22 66.67 Sedang
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
4. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu butir soal dapat
membedakan antara warga belajar atau peserta didik yang telah menguasai materi
yang ditanyakan dan warga belajar yang kurang atau belum menguasai materi
yang ditanyakan (Depdiknas, 2008).Untuk mengetahui daya pembeda soal rumus
yang diguankan sebagai berikut :
71
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.9
Hasil Uji Daya Beda Instrumen Pemahaman Konsep Geografi
No Butir Kelompok Atas Butir Kelompok
Bawah
Beda
Indeks DP (%) Kategori
1 9 6 3 33.33 Cukup
2 9 5 4 44.44 Baik
3 8 6 2 22.22 Cukup
4 9 4 5 55.56 Baik
5 8 3 5 55.56 Baik
6 6 5 1 11.11 Jelek
7 7 4 3 33.33 Cukup
8 8 2 6 66.67 Baik
9 5 3 2 22.22 Cukup
10 9 5 4 44.44 baik
11 6 8 -2 -22.22 Jelek
12 6 3 3 33.33 Cukup
13 8 2 6 66.67 Baik
14 8 3 5 55.56 Baik
15 7 3 4 44.44 Baik
16 9 2 7 77.78 Baik sekali
17 7 3 4 44.44 Baik
18 8 4 4 44.44 Baik
19 9 4 5 55.56 Baik
20 8 3 5 55.56 Baik
21 8 3 5 55.56 Baik
22 8 4 4 44.44 Baik
23 8 3 5 55.56 Baik
24 7 2 5 55.56 Baik
25 8 3 5 55.56 Baik
26 9 5 4 44.44 Baik
27 8 7 1 11.11 Jelek
28 9 4 5 55.56 Baik
29 7 6 1 11.11 Jelek
30 9 4 5 55.56 Baik
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Adapun kriteria kategori daya pembeda adalah sebagai berikut:
0,00 < D < 0,20 = Jelek
0,20 < D < 0,40 = Cukup
0,40 < D < 0,70 = Baik
0,70 < D < 1,00 = Baik sekali ( Arikunto, 2006: 213)
72
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.9 Soal hasil ujicoba yang jumlahnya 30 butir tersebut,
setelah hasilnya diolah melalui daya beda, maka diperoleh kategori baik sekali,
baik, cukup dan jelek. Terdapat dua klasifikasi soal, yaitu butir kelompok atas dan
butir kelompok bawah dengan beda indeks.
Tabel 3.10
Deskripsi Kualitas Soal Tes Pemahaman Konsep Geografi Nomor Soal
Validitas Tingkat Kesukaran Daya Pembeda No. Uji konsep
1 1 Baik Mudah Cukup
2 2 Sangat baik Mudah Baik
4 3 Baik Mudah Baik
5 4 Baik Sedang Baik
7 5 Baik Mudah Cukup
8 6 Sangat baik Sedang Baik
9 7 Sangat baik Sedang Cukup
10 8 Baik Mudah baik
12 9 Baik Sedang Jelek
13 10 Baik Sedang Cukup
14 11 Baik Mudah Baik
15 12 Baik Sedang Baik
16 13 Sangat baik Sedang Baik
17 14 Sangat baik Sedang Baik sekali
18 15 Sangat baik Sedang Baik
19 16 Baik Mudah Baik
20 17 Sangat baik Sedang Baik
21 18 Baik Sedang Baik
22 19 Baik Mudah Baik
23 20 Baik Sedang Baik
24 21 Sangat baik Mudah Baik
25 22 Sangat baik Sedang Baik
26 23 Baik Mudah Baik
28 24 Baik Sedang Baik
30 25 Baik Sedang Baik
Sumber: Hasil Penelitian, 2013
Berdasarkan tabel 3.10 menunjukan bahwa dari 30 soal pilihan ganda yang
telah diujicobakan, didapat 25 soal yang validitas soalnya baik sebanyak 16 (64%)
dan sangat baik sebanyak 9 soal (36%). Tingkat kesukaran soal untuk menguji
pemahaman konsep geografi yang terdapat soal mudah berjumlah 10 (40%), soal
sedang 15 (60%). Untuk daya pembeda terdapat soal berkategori cukup sebanyak
4 (16%), soal baik 20 (80%), dan soal baik sekali 1 (4%). Kesimpulan yang
73
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didapat dari hasil uji coba, maka 25 soal pemahaman konsep geografi memenuhi
syarat untuk digunakan sebagai soal pre test dan pos test pada kelas penelitian.
G. Pengolahan Data Pemahaman KonsepGeografi Sebelum dan Setelah
Pembelajaran
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan mengetahui alpha sebuah data berdistribusi
mendekati normal dengan symbol bell shaped menceng kekiri atau ke kanan.
Diantara syarat untuk menggunakan uji komparatif (uji t) adalah data harus
berdistribusi normal,apabila tidak berdistribusi normal maka pengujian dengan uji
t tidak bisa dilakukan.Perhitungan uji normalitas dapat juga dilakukan dengan
bantuan program SPSS, yakni dengan menggunakan uji Kolmogrov-smirnov,
yaitu dengan membandingkan Probabilitas (sig) dengan nilai Alpha (α). Dengan
kriteria pengujian, jika probabilitas (sig) > Alpha (α), maka hasil tes berdistribusi
normal. Kaidah hipotesis uji Kolmogrov-smirnov berbunyi :
Hο : angka signifikan (sig) < 0,05 , maka data tidak berdistribusi normal
H1: angka siginifikan (sig) > 0,05 , maka data berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui distribusi data homogeny
atau tidak. Jika menggunakan program SPSS, maka dapat dilakukan dengan
analisis parametric untuk data normal dan non parametric jika data tidak normal
yaitu dengan menggunakan Two Related Sample Test yaitu dengan
membandingkan angka siginifikan (sig) dengan nilai Alpha (α). Dengan criteria :
Jika probabilitas (sig) > Alpha (α), maka hasil tes berdistribusi homogen
Jika probabilitas (sig) < Alpha (α), maka hasil tes berdistribusi tidak homogen.
3. Uji Hipotesis
Adapun teknik statistik yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah uji t.
Menurut Sugiyono (2007: 273) rumus uji t-test sampel related sebagai berikut :
74
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dimana:
Untuk pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan program SPSS 16
yaitu Paired t test jika data berasal dari subyek yang sama dan Independen t test
jika data berasal dari subyek yang berbeda.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah 1) studi literatur, 2)
observasi, 3) studi dokumentasi, dan 4) tes tertulis berupa LKS.
a. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui perbedaan pemahaman konsep geografi dilakukan
pengolahan data terhadap tugas yang diberikan pada peserta didik, skor pretes dan
posttesditambah dengan nilai tugas, nilai mean difference analisis hasil observasi
dalam setiap perlakuan pada kelas eksperimen pertama dan kedua. Pengolahan
data tehadap test dan tugas setelah pembelajaran dimaksudkan untuk mengetahui
perbedaan pemahaman konsep geografi. Perhituangan mean difference
dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh perlakuan yang diberikan terhadap
perbedaan pemahaman konsep geografi peserta didik.
Untuk pengambilan data pemahaman konsep setelah pembelajaran pada
kelas eksperimen pertama, kedua dan kontrol, yaitu dengan cara menggabungkan
antara nilai pos tes dan tugas, dengan menggunakan rumus:
Nilai Setelah Pembelajaran : 2 X Pos Test + 1X Tugas Kelompok
3
2
1
1
1
21
nnsgab
xxt
√
75
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Selanjutnya analisis hasil observasi dimaksudkan untuk mengamati
secara sistematis nilai perbedaan pemahaman konsep geografi dalam metode
pembelajaran setiap pertemuan (genius learning Method setelah perlakuan pada
kelas eksperimen pertama yang menggunakan Genius Learning Method teknik
rotasi refleksi dan kelas eksperimen kedua yang menggunakan Genius Learning
Method teknik operan kertas ide) diterapkan. Analisis data dalam penelitian ini
menggunakan cara statistik dan deskriptif kuantitatif. Langkah-langkah yang
digunakan untuk mengolah data hasil penelitian ini terdiri dari 1) penskoran, 2) uji
normalitas, 3) homogenitas, 4) uji hipotesis, dan 5) analisis hasil observasi.
I. Prosedur dan Alur Penelitian
Sesuai dengan bagan 3.1penelitian ini berdasarkan pada studi pustaka dan
studi empiris, selanjutnya peneliti mulai melakukan identifikasi masalah terkait
dengan kejadian empiris yang terjadi pada proses pembelajaran geografi, setelah
identifikasi permasalahan terkumpul maka peneliti mulai merumuskan beberapa
masalah penelitian berdasar studi pustaka dan studi empiris. Landasan konseptual
merupakan kunci dari peneliatian, dimana peneliti mulai merencanakan “goal”
yang telah di setting berdasar kurikulum nasional yang berlaku, untuk sementara
di kelas X SMAN 1 Kasokandel Kabupaten Majalengka masih menggunakan
Kurikulum SMAN 1 Kasokandel (KTSP), begitupun dengan perangkat
pembelajaran yang disesuaikan dengan KD 1.1 Menjelaskan Konsep geografi.
Selanjutnya pembuatan instrumen yang uji validasi soalnya dilakukan di SMAN 1
Jatiwangi. Proses pembelajaran dilakukan sesuai dengan acuan perangkat
pembelajaran berdasar pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan
instrumen penelitian yang terdiri dari bahan ajar, LKS, dan lembar observasi.
Kemudian baru dilakukan proses pembelajaran (penelitian eksperimen) dan
dilakukan pengumpulan data. Kesimpulan dan rekomendasi merupakan tahapan
akhir setelah sebelumnya dilakukan pembelajaran (penelitian eksperimen). Proses
pembelajaran yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
pemahaman konsep geografi peserta didik sebelum dan sesudah pembelajaran.
76
Siti Afifah Nur Fajriah, 2013
PENGARUH GENIUS LEARNING METHOD TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP GEOGRAFI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.2 Bagan Prosedur Penelitian 2013
Studi Pustaka dan Empiris
Identifikasi Masalah
Rumusan Masalah
Genius learning Method
teknik rotasi refleksi
Pemahaman Konsep Geografi
Sebelum Pembelajaran
Pretest
Uji Validasi Soal di
SMAN 1 Jatiwangi
Kab. Majalengka
Landasan Konseptual
Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian
Proses Pembelajaran dan Pengumpulan Data di
SMAN 1 Kasokandel Kab. Majalengka
Genius learning Method
teknik operan kertas ide
Expository
Learning Methode
Pemahaman Konsep Geografi
setelah Pembelajaran
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Rekomendasi
P0st test dan tugas
top related