bab iv hasil dan pembahasan 4.1. taman bendosari kota...
Post on 25-Apr-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
18
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Taman Bendosari Kota Salatiga
Kota Salatiga merupakan salah satu kota yang terletak di Provinsi Jawa
Tengah. Kota Salatiga mempunyai taman kota yaitu Taman Bendosari yang terletak
di pinggir jalan lingkar Salatiga dan masuk dalam wilayah kecamatan Sidomukti.
Lokasi tersebut menjadikan taman ini mudah dijangkau oleh pengunjung, terutama
pengunjung dari luar kota. Namun lokasi ini juga dianggap berbahaya karena jalan
lingkar Salatiga merupakan jalur cepat yang dilalui kendaraan besar dan kendaraan
yang melaju kencang.
Gambar 4.1.1. Lokasi Taman Bendosari.
Sumber: Data primer (2017).
Taman Bendosari memiliki kondisi udara yang sejuk karena berada di
ketinggian 647-670 mdpl (Google Earth, 2017). Sejuknya udara juga didukung
dengan proporsi tanaman yang lebih dominan dibanding bangunan taman. Tanaman
yang berada di Taman Bendosari terdiri dari pohon, semak, dan rumput. Banyaknya
pohon juga menjadikan taman ini terkesan asri dan teduh. Selain itu, taman ini
merupakan taman yang tenang karena pepohonan tersebut dapat juga berfungsi
sebagai peredam kebisingan dari suara kendaraan yang melewati jalan lingkar
Salatiga. Beberapa tanaman juga telah diberi papan nama sehingga dapat
19
menambah wawasan pengunjung tentang nama tanaman dan wujudnya. Tanaman
yang telah diberi papan nama tersebut diantaranya adalah kamboja (Plumeria),
kunto bimo (Kigelia africana), palem putri (Dypsis lutescens), ketapang
(Terminalia catappa), kamboja jepang (Adenium), kembang kecrutan (Hibiscus
rosasinesis), flamboyan (Delonix regia), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), biola
cantik (Ficus lyrata), pucuk merah (Syzygium oleana), rambut merah (Ricinus
communis), bintaro (Cerbera manghas), jati putih (Tectona grandis), trembesi
(Samanea saman), kenari (Canarium ovatum), genetri (Elaeocarpus ganitrus), dan
jati (Tectona grandis L).
Gambar 4.1.2. Ketinggian tempat taman Bendosari.
Sumber: Data primer (2017).
Kondisi tapak yang mempunyai ketinggian bervariasi seperti terlihat pada
Gambar 4.1.2 menjadikan pengunjung yang lanjut usia kurang nyaman dan aman
apabila mengunjungi taman ini, terlebih jika datang melalui welcome area.
Pengunjung yang datang melalui welcome area diharuskan untuk menuruni 29 anak
tangga. Tentunya hal tersebut sangat menyulitkan bagi pengunjung yang lanjut usia.
Namun hal tersebut dapat disiasati dengan cara memasuki area utama taman melalui
jalan di samping kiri taman yang juga merupakan jalan menuju kampung di
belakang taman. Kondisi tapak tersebut juga dirasa kurang aman bagi anak-anak
yang beraktivitas di taman ini tanpa pengawasan orang tua.
20
Gambar 4.1.3. Tangga yang terdiri dari 29 anak tangga.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
Dalam menunjang kebersihan, menurut wawancara yang telah dilakukan
taman ini setiap pagi dibersihkan, namun perilaku pengunjung yang tidak tertib
dalam membuang sampah pada tempatnya menjadikan taman ini terkadang kembali
terlihat kotor di siang atau sore hari. Selain itu, pembersihan yang dilakukan juga
dirasa kurang maksimal karena masih terdapat sampah daun dan ranting pada tali
air dan selokan yang apabila dilihat merupakan sampah yang sudah lama berada di
lokasi tersebut. Setelah dilakukan pembersihan taman, sampah hasil pembersihan
ditampung di tempat pembuangan sementara yang terletak di bagian belakang
taman, sehingga sampah tidak menumpuk di area utama taman.
Gambar 4.1.4. Sampah pada selokan. Gambar 4.1.5. Tempat pembuangan sampah sementara.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
21
4.1.1. Fasilitas utama
Gambar 4.1.6. Peta persebaran fasilitas Taman Bendosari.
Sumber: Data primer (2017).
Legenda:
Skala
1:1000
22
Taman Bendosari mempunyai luas 3,8 hektar sehingga mempunyai fasilitas
yang cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat seperti berolahraga,
rekreasi, belajar, maupun hanya sekedar bersantai dalam satu tempat dibanding
taman lain di kota Salatiga. Fasilitas utama yang disediakan oleh taman ini adalah
plaza, taman lalu lintas, area bermain anak, gazebo, area satwa burung, bmx track,
dan jogging track. Meskipun tidak tersedia pentunjuk arah antar lokasi taman,
pengunjung dirasa akan cukup mudah menemukan lokasi fasilitas-fasilitas tersebut
karena semuanya sudah terlihat sejak memasuki area utama taman.
1. Plaza
Plaza adalah tempat yang dapat digunakan pengunjung untuk melakukan
aktivitas secara bersama-sama. Plaza di taman ini terletak tegak lurus dengan
welcome area, sehingga ketika memasuki taman, pengunjung akan dengan mudah
menemukan tempat ini. Plaza telah dilengkapi dengan tribun penonton, sehingga
apabila diadakan event pertunjukan, penonton dapat menonton dengan nyaman.
Plaza juga sudah didesain untuk penyelenggaraan event, selain ditunjukkan dengan
adanya tribun penonton, hal tersebut juga ditunjukkan dengan adanya perbedaan
level perkerasan antara area penonton dan arena pertunjukan dimana pada arena
pertunjukan memiliki level perkerasan lebih rendah.
Kekurangan plaza ini adalah tidak adanya pencahayaan, sehingga kurang
nyaman digunakan pada malam hari. Struktur bangunan plaza terbuat dari hard
materials berupa beton, batu kali, paving block, dan besi yang kuat digunakan
dalam jangka waktu lama serta kuat menahan perubahan cuaca, sehingga nilai
estetikanya tetap terjaga. Selain itu, area plaza juga diimbangi dengan keberadaan
tanaman rambat sirih pada pergola yang terletak pada sisi kanan dan kiri plaza.
Keberadaan tanaman rambat tersebut dapat melembutkan kesan kaku bangunan
plaza yang terbuat dari hard materials. Secara keseluruhan, kondisi plaza ini dalam
kondisi baik.
23
Gambar 4.1.7. Plaza taman digunakan untuk kegiatan anak sekolah.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.1.8. Tribun yang terdapat pada plaza.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
2. Taman lalu lintas
Taman lalu lintas merupakan taman yang didesain sebagai miniatur lalu lintas
jalan beserta rambu-rambunya. Taman lalu lintas dapat digunakan sebagai media
belajar bagi anak-anak mengenai lalu lintas. Taman lalu lintas taman Bendosari
terletak di sisi kiri jalan setapak menuju plaza. Dalam menunjang pembelajaran,
taman lalu lintas telah dilengkapi dengan rambu-rambu dilarang belok, dilarang
berhenti, zebra cross, berhati-hati, pertigaan, dilarang lewat, jalan berliku, tanjakan,
jalur dua arah, tikungan, ramai penyebrang, lampu lalu lintas, area pejalan kaki,
turunan, dan jembatan.
24
Taman lalu lintas ini mempunyai hard materials berupa aspal, beton, dan
besi. Aspal dan beton digunakan untuk membuat jalur lalu lintas, sedangkan besi
merupakan bahan dari rambu-rambu lalu lintas. Bahan-bahan tersebut membuat
taman lalu lintas ini tetap dalam kondisi baik sampai saat ini. Taman lalu lintas juga
diimbangi dengan soft materials berupa rumput gajah mini (Pennisetum purpureum
S), pohon cemara (Casuarinaceae), pohon pronojiwo (Euchresta horsfieldii),
pohon biola cantik (Ficus lyrata), tanaman semak pucuk merah (Syzgium oleana),
tanaman rambat rambut merah (Ricinus communis) pada pergola, pohon palem
(Arecaceae), pohon trembesi (Samanea saman), pohon jati putih (Tectona grandis),
pohon kunto bimo (Kigelia africana), pohon kembang kecrutan (Hibiscus
rosasinesis), dan pohon bintaro (Cerbera manghas). Keberadaan pohon-pohon
tersebut menjadikan taman ini teduh untuk digunakan bermain dan belajar oleh
anak-anak.
Gambar 4.1.9. Rambu-rambu di taman lalu lintas Gambar 4.1.10. Suasana teduh di taman lalu lintas.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
3. Area bermain anak
Area bermain anak merupakan fasilitas yang cukup penting berada di taman
untuk memfasilitasi kegemaran anak-anak yaitu bermain. Sarana permainan anak
taman Bendosari tersebar di beberapa lokasi taman, yaitu sisi kanan jalan setapak
menuju plaza, di tengah area taman lalu lintas, di belakang plaza, dan di sisi kanan
plaza. Sarana permainan tersebut terdiri dari ayunan, jungkat-jungkit, prosotan,
putar-putar, dan panjat-panjat yang terpencar di beberapa lokasi taman. Sarana
permainan yang paling nyaman digunakan adalah yang terletak di tengah taman lalu
lintas, di belakang plaza, dan sisi kanan plaza karena ternaungi pepohonan di
sekelilingnya.
25
Material sarana permainan yang digunakan adalah besi, serta peletakannya
pada tanah ditahan dengan beton, sehingga sangat kuat dan aman ketika digunakan
oleh anak-anak. Kelemahan dari material besi adalah mudah berkarat, begitu pula
kondisi semua alat permainan di taman ini pada beberapa bagian alat dalam kondisi
berkarat. Pengecatan berkala perlu dilakukan agar alat permainan tersebut tetap
dalam kondisi baik. Namun sejauh ini kondisi masih baik. Groundcover di
sekeliling alat permainan berupa rumput gajah mini (Pennisetum purpureum S) dan
tidak menggunakan rubber pads yang sebetulnya dapat menjaga keamanan anak-
anak dalam bermain. Rumput di sekitar sarana permainan menjadi gundul karena
sering diinjak. Hal ini justru merusak nilai estetika area ini karena seharusnya
menggunakan groundcover berupa paving, beton, atau yang lebih aman adalah
rubber pads, dan untuk jalan menuju alat permainan lebih baik digunakan paving
atau lempengan batu.
Gambar 4.1.11. Permainan prosotan. Gambar 4.1.12. Kondisi rumput yang gundul.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.1.13. Alat permainan mulai mengalami perkaratan.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
26
4. Gazebo
Gazebo adalah bangunan kecil seperti gubug yang dapat digunakan untuk
beristirahat maupun bersantai. Taman Bendosari mempunyai gazebo berjumlah dua
buah. Gazebo pertama terletak di area taman lalu lintas, sedangkan gazebo kedua
terletak di area taman bagian bawah di belakang plaza. Suasana di sekeliling kedua
gazebo juga terasa teduh karena terdapat pepohonan tinggi. Pohon yang berada di
sekeliling gazebo pertama adalah cemara (Casuarinaceae), palem (Arecaceae),
biola cantik (Ficus lyrata), dan kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis),
sedangkan pohon yang berada di sekeliling gazebo kedua adalah trembesi
(Samanea saman), kenari (Canarium ovatum), pronojiwo (Euchresta horsfieldii),
dan kunto bimo (Kigelia africana).
Struktur bangunan gazebo terlihat kokoh karena pemilihan hard materials
berupa beton, batu kali, keramik, dan genteng tanah liat sehingga tidak mudah
terjadi kerusakan yang dapat mengurangi nilai estetika gazebo serta tetap aman
digunakan. Sampai saat ini, kondisi gazebo tetap dalam baik, hanya saja model
gazebo sangat simple dengan model menyerupai rumah tanpa dinding dan tanpa
hiasan ornamen, tidak seperti gazebo kebanyakan. Gazebo pada umumnya terbuat
dari bambu. Bahan tersebut sebetulnya memiliki nilai estetika lebih baik dibanding
gazebo berbahan beton, namun kurang kuat apabila ditimpa beban terlalu berat.
Gambar 4.1.14. Gazebo taman Bendosari.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
27
5. Area satwa burung
Area satwa burung merupakan area yang ditandai dengan adanya kandang
yang berisi satwa burung. Taman Bendosari mempunyai koleksi burung yang dapat
digunakan sebagai media pembelajaran untuk mengenal jenis-jenis burung, yaitu
burung beo (Gracula religiosa), nuri (Eclectus roratus), love bird (Agapornis),
merpati (Columbidae), dan parkit (Melopsittacus undulatus). Burung-burung
tersebut diletakkan secara terpisah pada kandang yang terbuat dari hard materials
berupa kayu, beton, kawat ram, dan polycarbonate sebagai atap. Kadang burung
beo terletak di welcome area, kandang burung nuri dan parkit terletak di dekat
tangga menuju plaza, sedangkan kandang burung merpati dan love bird berada satu
lokasi dengan plaza.
Dari semua kandang yang ada, terdapat dua kandang yang mengalami
kerusakan, yaitu kandang love bird dan kandang burung parkit, sehingga burung
tersebut terlepas. Kerusakan kedua kandang tersebut terletak pada atap kandang.
Hal ini menunjukan bahwa konstruksi atap kurang kuat. Bahan atap polycarbonate
tergolong ringan sehingga apabila tidak diikat dengan kuat akan mudah terangkat
bila terkena angin besar. Model kandang juga dirasa kurang mempunyai seni karena
sangat sederhana.
Gambar 4.1.15. Kandang burung nuri. Gambar 4.1.16. Kandang yang rusak.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
6. BMX track
BMX track merupakan track yang digunakan untuk kegiatan bersepeda BMX
(Bicycle Motor Cross). Keberadaan BMX track menjadi nilai plus tersendiri bagi
Taman Bendosari karena menurut pengelola taman, track ini menjadi track BMX
satu-satunya di kota Salatiga, serta di satu sisi jarang ada taman yang mempunyai
sirkuit BMX. Hal tersebut sebetulnya dapat menjadi magnet tersendiri bagi
28
penghobi sepeda BMX, namun mengingat lokasi yang jauh dari pusat kota, menurut
penjaga keamanan taman, tidak ada lagi pengunjung yang datang untuk bermain
BMX. Lokasi sirkuit BMX berada di seberang area taman lalu lintas. Konstruksi
lintasan BMX taman Bendosari terbuat dari hard materials berupa beton untuk
tanggul garis start dan tanah yang dikeraskan untuk lintasannya.
Menurut Dinas Lingkungan Hidup selaku pengelola taman Bendosari, sirkuit
ini pernah digunakan untuk event balap BMX nasional. Melihat dari event yang
pernah diselenggarakan, ini menunjukkan bahwa sirkuit ini sudah berstandar
nasional. Namun setelah lama tidak diselenggarakan event, lintasan BMX ditumbuhi
rumput liar. Apabila dibiarkan semakin lama, perakaran rumput tersebut
dikhawatirkan akan merusak konstruksi lintasan. Selain itu jalur masuk menuju
sirkuit baik untuk penonton maupun pengguna lintasan juga tidak dibuat secara
khusus, sehingga menyulitkan ketika akan diakses, terutama bagi pengguna lintasan
karena membawa sepeda BMX.
Gambar 4.1.17. Lintasan ditumbuhi rumput liar.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
7. Jogging track
Dalam memenuhi aspek penunjang kesehatan, fasilitas olahraga wajib
disediakan di dalam taman. Taman Bendosari mempunyai fasilitas jogging track
untuk menunjang hal tersebut. Kegiatan lari yang dilakukan akan terasa nyaman
karena jogging track dinaungi pepohonan tinggi seperti pohon cemara
29
(Casuarinaceae), pronojiwo (Euchresta horsfieldii), biola cantik (Ficus lyrata),
palem (Arecaceae), trembesi (Samanea saman), jati putih (Tectona grandis), kunto
bimo (Kigelia africana), kembang kecrutan (Hibiscus rosasinesis), dan bintaro
(Cerbera manghas). Kekurangan jogging track ini adalah masih tergabung dengan
jalur taman lalu lintas, menjadikan kegiatan olahraga bercampur dengan kegiatan
anak, sehingga apabila kedua kegiatan tersebut bersamaan dilakukan akan saling
mengganggu. Kondisinya jogging track sama dengan taman lalu lintas.
Gambar 4.1.18. Jogging track masih menyatu dengan jalur taman lalu lintas.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
4.1.2. Fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung sangat diperlukan untuk menunjang aksesbilitas,
kenyamanan, keamanan, kebersihan taman, dan keindahan taman. Taman
Bendosari mempunyai fasilitas pendukung seperti tempat sampah, bangku taman,
toilet, tempat parkir, lampu penerangan, serta jalan setapak yang mengelilingi
taman.
1. Tempat sampah
Taman Bendosari mempunyai tempat sampah berjumlah 25 pasang yang
tersebar di beberapa lokasi taman yaitu terdiri dari 22 pasang tempat sampah dengan
pemisahan organik dan anorganik, serta 3 pasang tempat sampah dengan pemisahan
organik, anorganik, dan sampah lainnya. Meskipun telah disediakan tempat
sampah, masih ada pengunjung yang membuang sampah sembarangan. Perilaku
tersebut sangat disayangkan karena membuat taman kembali terlihat kotor setelah
dibersihkan.
30
Gambar 4.1.19. Tempat sampah dengan 3 pembagian. Gambar 4.1.20. Perilaku tidak tertib.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
2. Bangku taman
Taman Bendosari mempunyai bangku taman yang berjumlah 23 buah dan
paling banyak tersebar di area taman lalu lintas. Jumlah tersebut dirasa sangat
sedikit mengingat taman mempunyai luas 3,8 hektar. Selain itu, bangku yang
tersedia mempunyai ukuran yang kecil yaitu 68cm x 44cm x 50cm, sehingga hanya
dapat diduduki 2 orang bertubuh kecil. Namun kelebihan dari bangku ini adalah
terbuat dari beton, sehingga sangat kuat untuk menopang tubuh manusia.
Gambar 4.1.21. Bangku taman.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
3. Toilet
Taman Bendosari mempunyai dua toilet yang terletak di area utama taman
dan satu toilet terletak di samping mushola. Namun toilet di area utama taman
tersebut tidak berfungsi. Menurut pengelola taman, toilet tidak berfungsi karena
aliran air macet. Saat ini toilet tersebut digunakan untuk gudang peralatan. Kondisi
ini membuat pengunjung merasa tidak nyaman karena harus naik ke atas untuk
menggunakan toilet di samping mushola.
31
Gambar 4.1.22. Toilet menjadi gudang.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
4. Tempat parkir
Keberadaan tempat parkir merupakan hal penting untuk tersedia di
lingkungan taman untuk memastikan kendaraan pengunjung berada di lokasi aman
dan tidak mengganggu lingkungan di sekitar taman. Tempat parkir motor dan mobil
di taman ini sudah dipisahkan sehingga tempat parkir lebih terlihat rapi. Parkir
motor terletak di samping area utama taman melewati jalan yang berada di samping
kiri taman, namun pada lokasi welcome area juga digunakan untuk parkir motor,
sehingga merusak pemandangan di area ini. Parkir mobil berada di taman bagian
atas dan selalu tertata dengan rapi.
Gambar 4.1.23. Welcome area menjadi tempat parkir.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
32
5. Lampu penerangan
Dalam hal pencahayaan, taman ini tergolong sangat minim cahaya. Pada area
utama taman hanya terdapat satu lampu penerangan, menjadikan taman ini kurang
aman dan nyaman ketika dikunjungi pada malam hari. Kondisi seperti ini dapat
memicu orang untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Menurut pengelola
taman, tempat ini pernah diisukan menjadi tempat transaksi narkoba. Selain itu
karena kondisinya sangat gelap, tempat ini sering disalahgunakan oleh pasangan
muda-mudi. Hal seperti ini sebetulnya sangat disayangkan karena taman yang
seharusnya menjadi tempat yang nyaman justru disalahgunakan untuk kegiatan
negatif dan tidak terpuji.
Gambar 4.1.24. Pencahayaan di malam hari sangat minim.
Sumber: Dokumentasi pribadi.
6. Jalan setapak
Taman Bendosari mempunyai jalan setapak berukuran 1,43m sampai 3,45m,
sehingga sudah mampu untuk menampung 2 orang yang berjalan berdampingan.
Namun yang menjadi kekurangan taman ini adalah tidak tersedianya jalur khusus
penyandang disabilitas, sehingga pengunjung berkebutuhan khusus tidak dapat
berkegiatan di taman ini.
33
Gambar 4.1.25. Jalan setapak lebar 1,43m. Gambar 4.1.26. Jalan setapak lebar 3,45m.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
4.2. Analisis SWOT (Strengts Weaknesses Opportunities Threats) Taman
Bendosari
Taman Bendosari merupakan taman publik yang menyediakan fasilitas untuk
masyarakat, maka perlu untuk dilakukan analisis SWOT (Strengts, Weaknesses,
Opportunities, Threats) untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan
ancaman taman, sehingga diperoleh rumusan strategis yang tepat untuk menyusun
rekomendasi bagi perbaikan taman. Menurut Wahkyudi dan Rais (2009), metode
analisis SWOT dianggap sebagai metode analisa yang paling dasar dan berguna
untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 (empat) sisi yang berbeda.
4.2.1. Analisis SWOT Fungsi Sosial Taman Bendosari
Strengths ( Kekuatan )
Aksesbilitas
- Lokasi yang mudah dijangkau.
- Mempunyai jalur pedestrian yang mampu untuk menampung 2
orang yang berjalan berdampingan.
- Meskipun tidak ada petunjuk arah di dalam taman, lokasi di
dalam taman dapat dituju dengan mudah.
Penunjang kesehatan
- Mempunyai fasilitas jogging track.
- Memiliki kondisi udara yang sejuk.
Keamanan
- Sarana permainan anak aman digunakan.
- Gazebo taman aman digunakan.
34
Kenyamanan
- Merupakan tempat yang tenang.
- Merupakan taman yang teduh.
- Mempunyai tempat istirahat berupa bangku taman dan gazebo.
- Mempunyai tribun penonton pada plaza.
- Lokasi di sekeliling taman lalu lintas terasa teduh.
- Lokasi di sekeliling gazebo terasa teduh.
- Mempunyai tempat parkir bagi mobil dan motor.
Aktivitas sosial
- Mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berolahraga,
rekreasi, bersantai, dan belajar.
- Mempunyai plaza yang sudah didesain untuk penyelenggaraan
event.
- Dapat digunakan untuk menghabiskan waktu bersama teman
maupun keluarga.
Pendidikan
- Mempunyai fasilitas taman lalu lintas yang dilengkapi rambu lalu
lintas.
- Mempunyai koleksi tanaman yang sebagian yang telah dilengkapi
dengan papan nama.
- Mempunyai beberapa macam koleksi burung.
Weaknesses (Kelemahan )
Aksesbilitas
- Berada di lokasi yang aksesnya dapat dikatakan berbahaya.
- Pengunjung yang lanjut usia kesulitan untuk beraktivitas dan
menikmati taman ini.
- Tidak tersedia jalur khusus penyandang disabilitas.
Penunjang kesehatan
- Sarana olahraga hanya terdapat satu jenis yaitu jogging track.
35
Keamanan
- Kurang aman jika dikunjungi pada malam hari.
- Kurang aman bagi anak-anak yang bermain tanpa pengawasan
orang tua.
- Tidak ada rubber pads pada area bermain anak.
Kenyamanan
- Tidak nyaman jika dikunjungi pada malam hari.
- Bangku taman yang tersedia berjumlah sedikit dan berukuran
kecil.
- Jogging track masih tergabung dengan jalur taman lalu lintas.
- Toilet di area utama taman tidak berfungsi.
Pendidikan
- Tidak semua tanaman diberi papan nama.
- Koleksi hewan hanya satu jenis yaitu burung dan tidak banyak
jumlahnya.
Opportunities (Peluang)
- Taman lain di kota Salatiga hanya memenuhi kebutuhan masyarakat
untuk rekreasi.
- Kebutuhan masyarakat akan edukasi.
- Kebutuhan masyarakat akan kesehatan.
- Kebutuhan masyarakat akan rekreasi.
Threats (Ancaman)
- Keberadaan taman lain yang lokasinya lebih dekat dengan pusat
kota.
- Keberadaan taman lain yang lebih bersifat rekreatif.
- Keberadaan taman lain yang lebih bersifat edukatif.
- Keberadaan taman lain yang lebih menunjang kesehatan.
- Keberadaan taman lain yang lebih aman dan nyaman untuk
digunakan beraktivitas.
36
Rumusan strategi
Strategi SO (Strengts-Opportunities)
Perlu untuk mengadakan perencanaan mengenai cara
meningkatkan jumlah pengunjung di taman ini mengingat taman
ini sudah mempunyai kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat akan rekreasi, edukasi, dan kesehatan. Perencanaan
tersebut dapat berupa:
1. Promosi mengenai taman dan segala fasilitas yang ditawarkan
yang dapat dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau
di website resmi pemerintah kota (PemKot).
2. Diadakannya event seperti pertunjukan seni atau lomba. Hal
tersebut juga dapat berguna sebagai ajang promosi terhadap
taman.
Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Perlu untuk mengadakan perencanaan yang disertai dengan
perbaikan untuk meningkatkan minat masyarakat untuk
mengunjungi taman ini mengingat taman ini sudah mempunyai
kemampuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rekreasi,
edukasi, dan kesehatan. Perbaikan tersebut berupa :
1. Penambahan jalur khusus penyandang disabilitas agar
penyandang disabilitas juga dapat menikmati taman ini.
2. Penambahan fasilitas olahraga outdoor seperti sarana pull up,
sit up maupun back up mengingat hanya tersedia satu sarana
olahraga yaitu jogging track.
3. Pembuatan jogging track baru mengingat jogging track yang
sekarang masih tergabung dengan jalur taman lalu lintas.
4. Melengkapi sarana permainan anak dengan rubber pads
sehingga anak-anak lebih aman ketika bermain.
5. Penambahan lampu penerangan agar pengunjung merasa aman
dan nyaman ketika mengunjungi taman di malam hari.
37
6. Penambahan bangku taman karena jumlah bangku taman
sangat sedikit yaitu hanya 23 bangku mengingat luas taman ini
adalah 3,8 hektar.
7. Apabila penambahan bangku tidak dapat dilakukan, maka
perlu melakukan renovasi terhadap bangku yang tersedia agar
semakin lapang.
8. Memfungsikan toilet di area utama taman dengan
sebagaimana mestinya karena selama ini toilet digunakan
sebagai gudang.
9. Menambah koleksi hewan agar lebih beragam atau dapat juga
dengan menambah koleksi burung apabila memang dikonsep
sebagai taman burung.
10. Melengkapi tanaman yang belum diberi papan nama dengan
papan nama.
Strategi ST (Strengts-Threats)
Keberadaan taman lain yang lebih dekat dengan pusat kota,
lebih edukatif, lebih rekreatif, lebih dapat menunjang kesehatan,
lebih aman, dan lebih nyaman dapat mengancam eksistensi taman
ini, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Menciptakan kondisi taman menjadi lebih baik, baik dalam sisi
edukasi, rekreasi, kesehatan (udara sejuk yang didukung oleh
keberadaan pepohonan dan fasilitas olahraga), serta keamanan
dan kenyamanan dalam melakukan aktivitas didalam taman.
2. Setalah hal diatas sudah direalisasikan maka selanjutnya dapat
dipromosikan kepada masyarakat mengenai taman ini dengan
segala fasilitas yang ditawarkan yang dapat dilakukan melalui
pemasangan iklan di baliho atau di website resmi PemKot.
Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Dalam meminimalkan kelemahan taman ini, diperlukan dana
yang cukup besar, maka apabila dana dari pemerintah tidak
mencukupi, dapat mencari investor yang bersedia untuk mendanai
taman ini. Namun apabila ingin memberi peluang bagi investor,
38
maka perlu juga menyiapkan strategi untuk meningkatkan nilai
ekonomi di taman ini. Dalam meminimalkan kelemahan taman ini
sekaligus menambah nilai ekonomi di taman ini, dapat dengan
cara:
1. Menambah fasilitas seperti flying fox dan skateboard track.
Fasilitas flying fox dapat disewakan sehingga menghasilkan
pendapatan bagi taman ini.
2. Merealisasikan rencana pengelola untuk membuat lapangan
futsal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus
menambah pendapatan taman
3. Membuat shelter-shelter makanan di taman ini. Shelter
tersebut dapat disewakan kepada pedagang.
4. Menambah fasilitas Field Trip dan fasilitas penunjang untuk
taman lalu lintas dengan sarana seperti mobil-mobilan atau
sepeda. Fasilitas tersebut tersebut selain bersifat edukatif juga
bersifat rekreatif serta dapat menambah pendapatan bagi
taman ini.
5. Saran diatas apabila ingin direalisasikan maka perlu juga
mempertimbangkan keamanan taman dan kenyamanan
fasilitas pendukungnya seperti toilet dan bangku taman karena
semakin bertambahnya pengunjung.
6. Apabila saran diatas sudah terealisasi, maka selanjutnya dapat
dilakukan promosi.
39
Gambar 4.2.1. Peta usulan penempatan fasilitas flying fox, skateboard track, dan shelter.
Sumber: Data primer (2017).
Legenda:
Skala
1:1000
40
4.2.2. Analisis SWOT Fungsi Estetika Taman Bendosari
Strengths ( Kekuatan )
Keindahan
- Merupakan taman yang asri.
- Mempunyai proporsi tanaman yang lebih dominan dibanding
bangunan taman.
Kebersihan
- Tersedia tempat sampah dan tempat pembuangan akhir untuk
sampah.
Sarana prasarana
- Kondisi bangunan plaza dalam kondisi baik.
- Kondisi taman lalu lintas dalam kondisi baik.
- Sarana permainan dalam kondisi baik.
- Kondisi bangunan gazebo dalam kondisi baik.
- Kondisi jogging track dalam kondisi baik.
Weaknesses (Kelemahan )
Keindahan
- Rumput disekitar sarana permainan gundul karena sering diinjak.
Kebersihan
- Pembersihan hanya dilakukan pada pagi hari.
- Pembersihan kurang maksimal karena masih terdapat sampah
pada selokan dan tali air.
Sarana prasarana
- Konstruksi bangunan kandang kurang baik.
- Jalur BMX tidak terawat ditumbuhi rumput liar.
Opportunities (Peluang)
- Keinginan masyarakat akan ruang terbuka hijau yang indah.
Threats (Ancaman)
- Keberadaan taman lain yang lebih indah.
- Keberadaan taman lain yang lebih terjaga kebersihannya.
- Keberadaan taman lain yang lebih terawat sarana prasarananya.
41
Rumusan strategi
Strategi SO (Strengts-Opportunities)
Perlu untuk mengadakan perencanaan mengenai cara
meningkatkan jumlah pengunjung di taman ini mengingat taman
ini merupakan taman yang indah karena didukung proporsi
vegetasi yang lebih dominan dari bangunan taman, taman yang
mempunyai fasilitas pendukung kebersihan yang baik yang
berdampak pada kebersihan taman, serta merupakan taman yang
sarana prasarananya dalam kondisi baik sehingga tidak merusak
estetika. Perencanaan tersebut dapat berupa promosi mengenai
taman yang menawarkan keindahan dan keasriannya, yang dapat
dilakukan melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi
pemerintah kota (PemKot).
Strategi WO (Weaknesses-Opportunities)
Perlu peningkatan mengenai perawatan taman terutama dalam
hal kebersihan taman, perawatan tanaman, dan perawatan
fasilitas taman agar tercipta taman yang lebih indah dan nyaman
dibanding kondisi sekarang. Peningkatan tersebut dapat
diusahakan dengan cara :
1. Pengecekan rutin oleh pengawas lapangan untuk
memastikan pekerja pembersihan taman telah bekerja
dengan baik.
2. Pembuatan SOP (Standart Operating Procedure) yang baru
mengenai perawatan taman agar taman semakin indah dan
nyaman. Pada SOP tersebut terdapat aturan mengenai
kebersihan taman, perawatan tanaman, dan perawatan
fasilitas taman.
3. Melengkapi sarana permainan anak dengan rubber pads
supaya rumput tidak gundul karena diinjak sehingga
groundcover tetap terjaga estetikanya.
42
Strategi ST (Strengts-Threats)
Keberadaan taman lain yang lebih indah, lebih terjaga
kebersihannya, dan lebih terawat sarana prasarananya dapat
mengancam eksistensi taman ini, maka perlu dilakukan hal-hal
sebagai berikut:
1. Menciptakan kondisi taman menjadi lebih baik, baik dalam
sisi keindahan taman, kebersihan taman, serta kondisi
fasilitas dan sarana prasarananya.
2. Setalah hal diatas sudah direalisasikan maka selanjutnya
dapat dipromosikan kepada masyarakat mengenai taman ini
dengan segala kondisi baiknya yang dapat dilakukan
melalui pemasangan iklan di baliho atau di website resmi
PemKot.
Strategi WT (Weaknesses-Threats)
Dalam meminimalkan kelemahan taman ini, maka perlu
menciptakan taman yang lebih indah, terawat, bersih, dan
terjaga sarana prasarananya (kondisi baik/tidak rusak) yang
dapat dilakukan dengan berpedoman pada modul perawatan
taman.
4.3. Evaluasi Aspek Fungsi Sosial Taman Bendosari
Fungsi sosial sebuah taman merupakan kebutuhan warga kota yang secara
naluri membutuhkan ruang terbuka hijau untuk bersosialisasi sekaligus
merefleksikan diri. Dalam fungsi sosial, taman kota dapat menjadi tempat untuk
melakukan berbagai macam aktivitas sosial seperti berolahraga, rekreasi, dan
diskusi (Dahlan, 2004 dalam Hidayah, 2010). Fungsi sosial taman wajib terpenuhi
agar taman mempunyai fungsi yang tepat dalam memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam beraktivitas sosial. Evaluasi aspek fungsi sosial Taman Bendosari Kota
Salatiga terdiri dari beberapa aspek yang diteliti, diantaranya aksesbilitas,
penunjang kesehatan, tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, aktivitas sosial, dan
pendidikan. Berdasarkan analisis KPI (Key Performance Indicator) yang telah
dilakukan, didapatkan hasil seperti tercantum pada Tabel 4.3.1.
43
Tabel 4.3.1. Nilai KPI masing-masing aspek dari fungsi sosial taman.
Keterangan: Nilai 0,33 ≤ KPI < 0,67 berarti “Tidak sesuai kriteria standar”, dan nilai KPI ≥ 0,67
berarti “Sesuai dengan standar” (Kania, 2010).
Sumber: Data primer (2017).
Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 4.3.1, pada semua
aspek fungsi sosial yang terdiri dari aspek aksesbilitas, penunjang kesehatan,
tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, aktivitas sosial, dan pendidikan didapatkan
nilai KPI ≥ 0,67, nilai tersebut berarti sudah sesuai dengan standar. Hasil KPI pada
tiap aspek yang diperoleh sudah hampir mendekati 1 sehingga hanya perlu
melakukan beberapa hal agar tercipta taman dengan fungsi sosial yang lebih baik.
Berikut merupakan rekomendasi yang dapat dilakukan:
1. Aksesbilitas
- Dalam hal keamanan akses, perlu untuk memfungsikan petugas keamanan
di depan pintu masuk agar pengunjung yang datang lebih mudah dan aman
untuk memasuki lokasi taman mengingat taman ini berada di tepi jalan
lingkar salatiga yang sering dilalui kendaraan besar.
- Menambahkan jalur khusus peyandang disabilitas agar pengunjung yang
mempunyai keterbatasan fisik juga dapat menikmati taman ini.
2. Penunjang kesehatan
- Menambahan fasilitas olahraga lain seperti sarana sit up, pull up, dan back
up dimana sarana olahraga tersebut merupakan sarana olahraga yang
cukup familiar yang dapat dilakukan dalam kondisi outdoor sehingga akan
mendorong masyarakat untuk berolahraga di tempat ini. Taman ini
merupakan tempat yang nyaman untuk melaksanakan kegiatan olahraga
karena taman ini merupakan taman yang teduh dan memiliki kondisi udara
yang sejuk.
Aspek KPI (Key Performance Indicator)
Aksesbilitas 0,82
Penunjang Kesehatan 0,87
Tingkat Keamanan 0,91
Tingkat Kenyamanan 0,91
Aktivitas Sosial 0,97
Pendidikan 0,86
44
3. Tingkat keamanan
- Menambahkan lampu penerangan secara merata karena pada area utama
taman sendiri hanya terdapat satu lampu penerangan yaitu di dekat toilet
bawah. Kurangnya pencahayaan menjadikan taman ini dirasa kurang aman
untuk dikunjungi ketika malam hari karena dapat berpotensi terjadi tindak
kejahatan. Selain berpotensi terjadi tindak kejahatan, minimnya
pencahayaan juga dapat memicu orang untuk melakukan perbuatan yang
tidak bertanggung jawab dan tidak terpuji. Menurut Dinas Lingkungan
Hidup selaku pengelola Taman Bendosari, tempat ini sering
disalahgunakan olah pasangan muda-mudi untuk melakukan perbuatan
tidak terpuji, serta pernah diisukan menjadi tempat transaksi narkoba. Hal
tersebut tentu mengurangi citra Taman Bendosari sebagai taman yang
aman untuk dikunjungi.
- Sarana permainan di taman ini mempunyai groundcover berupa rumput.
Perlu untuk memasang rubber pads sebagai alas alat permainan untuk
menjaga keamanan anak-anak ketika bermain.
4. Tingkat kenyamanan
- Menambah lampu penerangan untuk memfasilitasi pengunjung yang
datang pada malam hari.
- Menambah bangku taman karena yang tersedia hanya 23 bangku atau
dapat juga dilakukan renovasi bangku agar menjadi lebih lapang karena
bangku yang tersedia sekarang sangat sempit (panjang 68cm, lebar 44cm,
tinggi 50cm) dan hanya mampu menampung 2 orang berbadan kecil.
- Memisahkan jogging track dengan jalur taman lalu lintas supaya
pengunjung yang menggunakan masing-masing fasilitas tersebut tidak
saling terganggu.
- Memfungsikan kembali toilet di area utama taman karena selama ini tidak
berfungsi dan justru digunakan untuk gudang alat perawatan sehingga
menyulitkan pengunjung ketika membutuhkan toilet. Keberadaan fasilitas
toilet ini seharusnya wajib ada dan tersedia dengan baik karena merupakan
poin yang cukup penting dalam menunjang kenyamanan.
45
5. Pada aspek aktivitas sosial, apabila aspek aksesbilitas, penunjang kesehatan,
tingkat keamanan, tingkat kenyamanan, pendidikan, kebersihan, keindahan,
dan sarana prasarana terpenuhi, maka secara otomatis masyarakat akan aktif
berkunjung ke taman ini dan taman akan berfungsi sebagaimana mestinya
karena taman ini sebetulnya mampu memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
berekreasi, berolahraga, bersantai, maupun belajar, dimana poin-poin tersebut
dapat dipenuhi dengan adanya fasilitas plaza, area bermain anak, taman lalu
lintas, area satwa burung, gazebo, bmx track, dan jogging track serta didukung
dengan kondisi lingkungan yang asri karena terdapat banyak pepohonan.
6. Pendidikan
- Melengkapi pohon dengan papan nama pada pohon yang belum diberi
papan nama agar pengunjung dapat mengenal lebih banyak lagi nama-
nama tanaman beserta wujudnya mengingat hanya sebagian jenis tanaman
saja yang diberi papan nama. Keragaman tanaman di taman ini menjadi
nilai plus tersendiri karena dapat menjadi media pendidikan bagi
pengunjung serta di sisi lain taman lain di kota Salatiga tidak memiliki
keberagaman tanaman seperti Taman Bendosari.
- Perlu untuk menambahkan beberapa koleksi hewan lain sehingga
pengunjung selain dapat menikmati kebun binatang mini juga dapat
semakin mengenal berbagai macam jenis hewan terutama bagi orang tua
yang ingin mengenalkan berbagai jenis hewan kepada anak-anaknya. Cara
lain yang dapat dilakukan apabila cara di atas dirasa sulit adalah dengan
melengkapi koleksi burung karena koleksi burung di taman ini dapat
dikatakan kurang beragam, hanya terdapat lima jenis burung saja yaitu
burung beo (Gracula religiosa), nuri (Eclectus roratus), love bird
(Agapornis), merpati (Columbidae), dan parkit (Melopsittacus undulatus).
46
4.4. Evaluasi Aspek Fungsi Estetika Taman Bendosari
Semua jenis RTH harus diusahakan dapat berfungsi estetis, karena secara
alami manusia membutuhkan hidup dekat dengan alam yang asri, nyaman, dan
sehat, sehingga terjadi siklus kehidupan penunjang fungsi ekosistem alam (Kepmen
PU No. 387 tahun 1987). Zulaini (2006) dalam Mahardi (2013) menyatakan
kualitas estetika suatu lanskap secara langsung dapat memberikan kepuasan pada
seseorang dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi perilaku manusia. Fungsi
estetika taman wajib terpenuhi agar taman mempunyai nilai keindahan yang dapat
menjadikan pengunjung nyaman dan senang dalam melakukan aktivitas di dalam
taman. Evaluasi aspek fungsi estetika Taman Bendosari Kota Salatiga terdiri dari
beberapa aspek yang diteliti, diantaranya keindahan, kebersihan, dan sarana
prasarana. Berdasarkan analisis KPI (Key Performance Indicator) yang telah
dilakukan, didapatkan hasil seperti tercantum pada Tabel 4.4.1.
Tabel 4.4.1. Nilai KPI masing-masing aspek dari fungsi estetika taman.
Keterangan: Nilai 0,33 ≤ KPI < 0,67 berarti “Tidak sesuai kriteria standar”, dan nilai KPI ≥ 0,67
berarti “Sesuai dengan standar” (Kania, 2010).
Sumber: Data primer (2017).
Berdasarkan hasil perhitungan yang tercantum dalam Tabel 4.4.1, pada semua
aspek fungsi estetika yang terdiri dari aspek keindahan, kebersihan, dan sarana
prasarana, nilai KPI pada semua aspek bernilai ≥ 0,67, hal ini berarti semua aspek
yang diujikan pada taman ini sudah sesuai dengan standart. Hasil KPI pada tiap
aspek yang diperoleh sudah hampir mendekati 1 sehingga hanya perlu dilakukan
pembenahan yang sangat sedikit untuk mencapai nilai KPI=1, terkecuali pada aspek
kebersihan perlu dilakukan pembenahan yang lebih mendalam dibanding aspek lain
meskipun sudah memenuhi kriteria nilai KPI ≥ 0,67 dikarenakan hasil yang didapat
belum memenuhi 50% dari rentang nilai 0,67 sampai dengan 1. Berikut merupakan
rekomendasi yang dapat dilakukan:
Aspek KPI (Key Performance Indicator)
Keindahan 0,91
Kebersihan 0,79
Sarana Prasarana 0,92
47
1. Keindahan
Pada sekitar sarana permainan perlu dipasang perkerasan berupa rubber
pads karena lokasi tersebut sering diinjak-injak sehingga rumput menjadi
gundul dan nilai estetikanya berkurang.
2. Kebersihan
Kebersihan dapat mempengaruhi keindahan taman, apabila taman terjaga
kebersihannya, maka keindahan akan tercipta Dalam mendukung hal tersebut,
maka dapat dilakukan:
- Perlu untuk dilakukan pembersihan pada siang hari karena taman ini
terlihat kembali kotor pada siang hari. Hal tersebut disebabkan karena
perilaku pengunjung yang tidak tertib dalam membuang sampah.
Pembersihan pada siang hari perlu dilakukan supaya pengunjung yang
datang pada sore hari dapat menikmati taman yang bersih, disamping itu
karena pengunjung lebih banyak berkunjung pada sore hari dibanding
siang hari.
- Perlu untuk melakukan briefing bersama pekerja perawatan supaya
perawatan dapat maksimal dilakukan sehingga taman menjadi lebih indah
karena pada beberapa lokasi masih terdapat sampah yang apabila
diperhatikan merupakan sampah yang sudah cukup lama berada di lokasi
tersebut, terutama pada selokan dan tali air.
3. Sarana prasarana
- Perlu dilakukan pengecatan ulang pada sarana permainan anak supaya
besi pada alat permainan tidak keropos karena berkarat mengingat alat
permainan berada pada lokasi outdoor.
- Perlu perbaikan konstruksi atap bangunan kandang burung karena
kerusakan yang terjadi semuanya ada pada atap kandang yang
menyebabkan burung lepas. Kerusakan ini apabila tidak segera dibenahi
akan mengurangi nilai estetika kandang.
- Perlu dilakukan penyiangan rumput liar pada BMX track karena terdapat
banyak rumput liar. Apabila tidak dilakukan perawatan secara berkala
dikhawatirkan dapat menyebabkan kerusakan kontruksi lintasan serta
mengurangi nilai estetika fasilitas ini.
48
4.5. Kualitas Estetika Lanskap Fasilitas Utama Taman Bendosari
Kualitas lanskap merupakan poin yang sangat penting bagi sebuah taman.
Lewat nilai kualitas lanskap tersebut dapat diketahui seberapa indah lokasi lanskap
tersebut. Kualitas lanskap dapat mempengaruhi minat masyarakat untuk
mengunjungi taman. Apabila taman tersebut mempunyai nilai kualitas lanskap yang
bagus maka masyarakat akan semakin berminat mengunjungi taman tersebut.
Sebenarnya kualitas lanskap juga dipengaruhi selera masyarakat setempat, maka
pada penelitian ini dilakukan uji SBE (Scenic Beauty Estimation) dengan cara
membandingkan dengan 2 gambar yang mempunyai fungsi yang sama. Menurut
Suganda (2016) dan Khakhim, dkk (2008), gambar yang digunakan sebagai
pembanding dapat menggunakan gambar simulasi, sedangkan gambar lanskap asli
dijadikan sebagai kontrol, sehingga lanskap asli (gambar 1) akan selalu mempunyai
nilai SBE=0 yang berarti dalam kategori sedang karena dikurangi dengan nilai z
lanskap itu sendiri. Kemudian untuk mendapatkan nilai SBE pada lanskap
pembanding, nilai lanskap pembanding dikurangi nilai z lanskap asli maka akan
diketahui apakah lanskap pembanding tersebut mempunyai kualitas lanskap yang
lebih baik dibanding lanskap asli atau tidak.
Tabel 4.5.1. Nilai SBE pada masing-masing lanskap fasilitas taman.
Keterangan: Kualitas estetika rendah memiliki nilai SBE < -20, kualitas estetika sedang memiliki
nilai SBE antara -20 sampai 20, dan kualitas estetika tinggi memiliki nilai SBE > 20
(Daniel dan Boster, 1976 dalam Mahardi, 2013).
Sumber: Data primer (2017).
Lanskap SBE
Lanskap
asli Kategori
Pembanding
1 Kategori Pembanding 2 Kategori
Plaza 0 sedang 13,75 sedang 26,49 tinggi
Taman lalu lintas 0 sedang -14,13 sedang -51,01 rendah
Area bermain anak 0 sedang 25,21 tinggi 57,17 tinggi
Gazebo 0 sedang -13,02 sedang -14,67 sedang
Area satwa burung 0 sedang -20,16 rendah 5,69 sedang
BMX track 0 sedang 11,80 sedang 17,71 sedang
Jogging Track 0 sedang -5,99 sedang 17,97 sedang
49
1. Plaza
Berdasarkan hasil perhitungan SBE, lanskap asli dan lanskap pembanding 1
pada lanskap plaza mempunyai kualitas lanskap sedang. Meskipun sama-sama
memiliki kualitas sedang, namun secara tingkatan lanskap pembanding 1 lebih baik
dibanding lanskap asli karena lanskap pembanding 1 memiliki nilai SBE 13,75
sedangkan lanskap asli memiliki nilai 0. Sedangkan lanskap pembanding 2 pada
lanskap plaza mempunyai kualitas lanskap tinggi. Hal ini berarti kualitas lanskap
plaza pembanding 2 lebih baik dibanding lanskap plaza lanskap asli dan lanskap
pembanding 1 yang mungkin dikarenakan pengunjung lebih menyukai model plaza
yang terkesan menyatu dengan alam dibanding lanskap plaza asli dan lanskap
pembanding 1 yang terkesan gersang meskipun disekeliling plaza terdapat banyak
pepohonan dan apabila dilihat, lanskap asli mempunyai model yang terlalu
minimalis dan kurang mempunyai nilai estetis.
Gambar 4.5.1. Lanskap asli Plaza. Gambar 4.5.2. Lanskap asli Plaza.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.5.3. Pembanding 1 plaza. Gambar 4.5.4. Pembanding 2 plaza.
Sumber: Anonim1 (2011). Sumber: Rompas (2017).
50
2. Taman lalu lintas
Pada lanskap taman lalu lintas, lanskap asli dan lanskap pembanding 1
mempunyai kualitas sedang, sedangkan lanskap pembanding 2 mempunyai kualitas
lanskap rendah. Meskipun lanskap asli dan lanskap pembanding 1 sama-sama
mempunyai kualitas lanskap sedang, namun lanskap asli mempunyai kualitas lebih
baik dibanding lanskap pembanding 1 dikarenakan lanskap pembanding 1
mempunyai nilai SBE -14,13. Karena lanskap pembanding 2 mempunyai kualitas
rendah dan bernilai -51,01, maka lanskap asli tetap memiliki kualitas lebih baik
dibanding kedua gambar lanskap pembanding. Pada penilaian lanskap taman lalu
lintas ini mungkin pengunjung lebih menyukai taman lalu lintas yang lebih hijau
karena pada lanskap asli banyak terdapat pepohonan, meskipun pada kedua lanskap
pembanding tersedia fasilitas taman lalu lintas yang lebih lengkap tetapi
pengunjung lebih menyukai lanskap yang hijau.
Gambar 4.5.5. Lanskap asli taman lalu lintas. Gambar 4.5.6. Lanskap asli taman lalu lintas.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.5.7. Pembanding 1 taman lalu lintas. Gambar 4.5.8. Pembanding 2 taman lalu lintas.
Sumber: Agung (2017). Sumber: Anonim2 (2017).
51
3. Area bermain anak
Pada lanskap area bermain anak, lanskap asli mempunyai kualitas lanskap
lebih rendah dibanding kedua lanskap pembanding. Lanskap asli termasuk dalam
kategori lanskap dengan kualitas sedang, sedangkan lanskap pembanding 1 dan 2
termasuk dalam kategori lanskap dengan kualitas tinggi. Namun meskipun lanskap
pembanding 1 dan 2 dalam kategori lanskap dengan kualitas tinggi, lanskap
pembanding 2 memiliki kualitas lebih baik dibandingkan lanskap pembanding 1
karena lanskap pembanding 2 mempunyai nilai SBE lebih tinggi yaitu 57,17,
sedangkan lanskap pembanding 1 mempunyai nilai SBE 25,21. Apabila
diperhatikan memang model alat permainan anak ditaman ini tergolong model lama
sehingga mungkin pengunjung lebih menyukai model modern dari alat permainan
yang terdapat pada lanskap pembanding.
Gambar 4.4.9. Lanskap asli area bermain anak. Gambar 4.4.10. Lanskap asli area bermain anak.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.4.11. Pembanding 1 area bermain anak. Gambar 4.4.12. Pembanding 2 area bermain anak.
Sumber: Thobil (2016). Sumber: Yunus (2015).
52
4. Gazebo
Pada lanskap Gazebo, kualitas lanskap gazebo pada ketiga lanskap tergolong
dalam lanskap dengan kualitas sedang. Meskipun begitu, lanskap gazebo asli
memiliki kualitas lebih baik dibanding kedua lanskap pembanding karena lanskap
pembanding 1 memiliki nilai SBE -13,02 dan lanskap pembanding 2 memiliki nilai
SBE -14,67. Meskipun model kedua lanskap pembanding lebih modern dan
terkesan lebih berseni, ternyata pengunjung lebih menyukai model gazebo lanskap
asli yang minimalis dan terkesan kokoh karena terbuat dari beton.
Gambar 4.4.13. Lanskap asli gazebo. Gambar 4.4.14. Lanskap asli gazebo.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.4.15. Pembanding 1 gazebo. Gambar 4.4.16. Pembanding 2 gazebo.
Sumber: Anonim3 (2017). Sumber: Vallen (2014).
53
5. Area satwa burung
Pada lanskap area satwa burung, lanskap pada lanskap asli dan lanskap
pembanding 2 tergolong dalam kualitas lanskap sedang. Sedangkan lanskap
pembanding 1 tergolong dalam kategori lanskap dengan kualitas rendah. Hal ini
mungkin dikarenakan pengunjung lebih menyukai model kandang yang minimalis
dibanding kandang yang melengkung-lengkung. Mendukung pernyataan tersebut,
hasil juga menunjukkan lanskap pembanding 2 yang mempunyai kandang bermodel
minimalis mempunyai kualitas lebih tinggi dibanding lanskap asli. Meskipun sama-
sama bermodel minimalis dan sama-sama masuk dalam kategori lanskap dengan
kualitas sedang, nampaknya pengunjung lebih menyukai lanskap pembanding 2.
Gambar 4.4.17. Lanskap asli area satwa burung. Gambar 4.4.18. Lanskap asli area satwa burung.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.4.19. Pembanding 1 area satwa burung. Gambar 4.4.20. Pembanding 2 area satwa burung.
Sumber: Anonim4 (2013). Sumber: Anonim5 (2012).
54
6. BMX track
Pada lanskap BMX track, ketiga lanskap tergolong dalam lanskap dengan
kualitas sedang. Dari ketiga lanskap dengan kualitas sedang tersebut, lanskap
pembanding 2 mempunyai kualitas lanskap paling baik yaitu dengan nilai SBE
17,71 lalu disusul lanskap pembanding 1 dengan nilai SBE 11,80 dan lanskap asli
dengan niali SBE 0. Lanskap asli memang terkesan kurang indah apabila
dipandang, dan juga jalur lintasan BMX yang menjadi poin utama pada BMX track
ini kurang jelas terlihat karena tertutup tumbuhan liar, mungkin alasan tersebut
yang menyebabkan pengunjung lebih menyukai lanskap BMX track pada lanskap
pembanding 1 dan 2 yang terkesan rapi dan semua komponen lanskapnya jelas
tertandai dan mempunyai fasilitas pendukung seperti tribun penonton.
Gambar 4.4.21. Lanskap ali BMX track. Gambar 4.4.22. Lanskap asli BMX track.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.4.23. Pembanding 1 BMX track. Gambar 4.4.24. Pembanding 2 BMX track.
Sumber: Anonim6 (2017). Sumber: Anonim7 (2017).
55
7. Jogging track
Pada lanskap jogging track, hasil menunjukkan bahwa ketiga gambar lanskap
tergolong dalam lanskap dengan kualitas sedang. Namun lanskap pembanding 2
memiliki kualitas lanskap lebih baik dibanding lanskap pembanding 1 dan lanskap
asli karena memiliki nilai SBE paling tinggi yaitu 17,97. Sedangkan lanskap asli
memiliki kualitas lanskap lebih baik dibanding lanskap pembanding 1 karena
lanskap pembanding 1 memiliki nilai SBE -5,99. Apabila dilihat, lanskap
pembanding 2 mempunyai komposisi lanskap yang tidak membosankan dan
jogging track jelas tertandai hanya untuk jogging tidak seperti lanskap asli yang
jogging tracknya masih tergabung dengan taman lalu lintas. Namun meskipun
begitu, lanskap asli tetap mempunyai kualitas lebih baik dibanding lanskap
pembanding 1. Pada lanskap pembanding 1, terlihat sangat sedikit terdapat pohon
sehingga arena jogging track tersebut pasti memiliki udara tidak sesejuk lanskap
asli dan lanskap pembanding 2, terlebih jika dibandingkan dengan arena jogging
track pada lanskap asli yang terdapat banyak pohon.
Gambar 4.4.25. Lanskap asli jogging track. Gambar 4.4.26. Lanskap asli jogging track.
Sumber: Dokumentasi pribadi. Sumber: Dokumentasi pribadi.
Gambar 4.4.27. Pembanding 1 jogging track. Gambar 4.4.27. Pembanding 1 jogging track.
Sumber: Arif (2015). Sumber: Anonim8 (2017).
56
4.6. Modul pemeliharaan taman
Pemeliharaan taman merupakan kegiatan untuk menjaga dan merawat areal
taman dengan segala fasilitas yang ada didalamnya, sehingga kondisinya tetap baik
dan dapat dipertahankan sesuai dengan tujuan rancangan atau desain semula.
Pelaksanaan pemeliharaan taman berpedoman pada aturan dan teknik pemeliharaan
yang baik untuk mewujudkan taman dengan persyaratan penggunaan areal dan
fasilitas secara optimal (Arifin dan Arifin, 2005).
Berdasarkan analisis SWOT yang telah dilakukan, Taman Bendosari
membutuhkan pemeliharaan lebih maksimal, terutama dalam hal kebersihan,
sehingga disusunlah modul pemeliharaan yang dapat dilihat pada lampiran. Modul
pemeliharaan taman yang disusun terdiri dari pemeliharaan bangunan taman dan
pemeliharaan areal pertamanan.
top related