bab iv hasil penelitian dan...
Post on 21-Mar-2019
222 Views
Preview:
TRANSCRIPT
57
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di
Jl.Domas No.54 Kotamadya Salatiga. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas
5 SD Negeri Salatiga 12 Tahun Ajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang
terdiri dari 13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki.
4.1.1 Deskripsi Siklus I
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dirancang dalam dua
kali pertemuan (4 jam pembelajaran). pada pertemuan I dan pertemuan II akan
disampaikan materi tentang peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha
dan Islam yang menerapkan pembelajaran model Teams-Games-Tournament
dengan media permainan Clash-Of-Clans, pada akhir pertemuan ke II akan
dilakukan tes formatif untuk evaluasi yang selanjutnya digunakan untuk
mengukur hasil belajar siswa. Soal-soal tes yang digunakan untuk mengetahui
hasil belajar siswa menggunakan pedoman indikator yang sebelumnya telah
disusun. Tahapan perencanaan yang telah dilakukan dijelaskan sebagai
berikut:
Peneliti akan melakukan observasi untuk meninjau keadaan kelas yang
akan dijadikan objek penelitian. Setelah peneliti melaksanakan observasi,
peneliti akan melakukan diskusi dengan guru kelas 5 SD Negeri Salatiga 12
sebagai guru kolaborator. Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan
model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media
permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK)
untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh
sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
58
Kompetensi Dasar (KD) 1.1 Mengenal makna peninggalan-peninggalan
sejarah yang berskala nasional dari masa Hindu-Buddha dan Islam di
Indonesia.
Materi yang diajarkan pada pertemuan I adalah nama kerajaan dan
peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Sebelum peneliti
mengajar, peneliti menyiapkan segala sesuatu yang digunakan selama proses
pembelajaran antara lain: RPP, buku LKS, Lembar Observasi, dan Media
Pembelajaran.
Pada pertemuan II materi yang akan disajikan adalah mengulas
kembali materi pada pertemuan I. Pada pertemuan II, peneliti menyiapkan
bahan-bahan yang digunakan untuk menunjang proses pembelajaran yaitu
RPP, Lembar Observasi, Media Pembelajaran, Lembar Evaluasi siklus I, dan
hadiah untuk tim pemenang. Pada akhir pertemuan II, guru akan membagikan
soal evaluasi kepada siswa. Lembar Evaluasi siklus I digunakan untuk
mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 setelah siklus I terlaksana dengan
baik.
Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah
dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of-
Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna
mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang
selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom
yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih
jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah
pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang
dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan
langkah pembelajaran.
59
4.1.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.
1. Pertemuan I (31 Juli 2017)
Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama,
melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi
pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari
kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan agama
dan bentuk pemerintahan awal di Indonesia. siswa akan memperhatikan
penjelasan guru tentang kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di
Indonesia melalui LCD. Kemudian guru dan siswa akan melakukan tanya
jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan
membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model
Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa
dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan
menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan
melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan
sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok
tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab
soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1
wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol
kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor
perolehan masing-masing kelompok.
Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
60
Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus I pertemuan I
berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan
mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase
kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat
mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian
proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun pada
pertemuan I ini terdapat kekurangan yaitu guru kurang mampu untuk
menguasai kelas, sehingga waktu terbuang untuk member peringatan kepada
siswa.
2. Pertemuan II (1 Agustus 2017)
Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru
melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi
pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam
di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi
pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru
melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian
guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan
turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok
yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada
akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-
masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang.
Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran.
Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri.
61
Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus I pertemuan II
berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan
mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase
kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat
mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses
pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik. Namun
4.1.3 Hasil Pretest
Hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan
untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung
interval kelas dapat dilihat di bawah ini :
K = 1 + 3,3 log n
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K = Jumlah kelas interval
n = banyaknya data
Data hasil pretest yang didapatkan diolah berdasarkan rumus yang
telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 33
= 1+3,3 x 1,52
= 1+ 5,016
= 6,016
62
= 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 60 - 20 + 1
= 41
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval
= 41 : 7
= 5,86
= 6
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 6. Tabel
distribusi frekuensi hasil pretest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.
Tabel 14
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
20-25 1 3,03%
26-31 5 15,15%
32-37 0 0%
38-43 8 24,24%
44-49
50-55
56-61
0
10
9
0%
30,30%
27,27%
Jumlah 33 100%
Nilai Tertinggi 60
Nilai Terendah 20
Rata-rata
Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah
20-25 sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03
interval 26-31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15
dalam kelas interval 32
siswa dalam kelas interval 38
24,24%. Jumlah siswa dalam kelas interval 44
persentase 0%.
dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56
sebanyak 9 anak dengan prese
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran
data hasil pretest pada grafik di bawah ini.
Gambar 3
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
20-25 26-31
1
5
46,3
Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval
sebanyak 1 anak dengan persentase 3,03%. Jumlah siswa dalam kelas
31 sebanyak 5 anak dengan persentase 15-15%. Jum
dalam kelas interval 32-37 sebanyak 0 anak dengan persentase
siswa dalam kelas interval 38-43 sebanyak 8 anak dengan persentase
ah siswa dalam kelas interval 44-49 sebanyak 0 anak dengan
%. Jumlah siswa dalam kelas interval 50-55 sebanyak 10 anak
dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56
sebanyak 9 anak dengan presentase 27,27%
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran
data hasil pretest pada grafik di bawah ini.
Gambar 3 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
31 32-37 38-43 44-49 50-55 56-61
0
8
0
10
9
Pretest
Frekuensi (f)
63
siswa dalam kelas interval
siswa dalam kelas
%. Jumlah siswa
37 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah
dengan persentase
49 sebanyak 0 anak dengan
55 sebanyak 10 anak
dengan presentase 30,30%. Jumlah siswa dalam kelas interval 56-61
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajikan persebaran
Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest
Frekuensi (f)
64
Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 60, sedangkan nilai
terendah adalah 20 dan nilai rata-rata pada nilai pretest adalah 46,3.
Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS pretest pada tabel 13 diatas, maka
berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5
yang akan disajikan dalam tabel dibawah ini.
Tabel 15
Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Pretest
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
≥ 70 Tuntas 0 0%
<70 Tidak Tuntas 33 100%
Jumlah 33 100%
Dari tabel hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada pretest, dapat diketahui
bahwa seluruh siswa yang berjumlah 33 anak tidak ada yang mampu
mencapai KKM.
4.1.4 Hasil Tindakan Siklus I
Hasil belajar IPS siswa kelas 5 diperoleh setelah pembelajaran
terlaksana yaitu pada pertemuan I sampai II telah selesai. Pada pertemuan
kedua, siswa mengerjakan soal evaluasi sesuai dengan materi yang telah
dipelajari pada pertemuan I dan diulas kembali pada pertemuan II. Soal
evaluasi yang harus dikerjakan siswa pada siklus I ini berbentuk soal pilihan
ganda yang berjumlah 10 soal dimana soal tersebut sudah diuji pakar oleh
dosen IPS dan guru SD.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran IPS SD Negeri
Salatiga 12 adalah 70. Berdasarkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus
I berikut ini akan disajikan hasil tes hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri
Salatiga 12. Data hasil posttest siklus I yang dapat diolah berdasarkan rumus
yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
65
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 33
= 1+3,3 x 1,52
= 1+ 5,016
= 6,016
= 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 80 – 50 + 1
= 31
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas interval
= 31 : 7
= 4,43
= 5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5 . Tabel
distribusi frekuensi hasil posttest Siklus I dapat dilihat pada Tabel 15 berikut
ini.
Tabel 16
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
50-54 4 12,12%
55-59 0 0%
60-64 12 36,36%
65-69 0 0%
70-74 11 33,33%
75-79 0 0%
80-84 6 18,18%
Jumlah 33 100%
Nilai Tertinggi
Nilai Terendah
Rata-rata
Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah
50-54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12
interval 55-59 sebanyak 0 anak dengan
kelas interval 60
siswa dalam kelas interval 65
Jumlah siswa dalam kelas interval 70
33,33%. Jumlah
persentase 0%.
dengan presentase 18,18%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan
persebaran data hasil
Gambar 4. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I
0
2
4
6
8
10
12
50-54 55-59
4
0
Nilai Tertinggi 80
Nilai Terendah 50
65,7
Dari tabel 15 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval
54 sebanyak 4 anak dengan persentase 12,12%. Jumlah siswa dalam kelas
59 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah
kelas interval 60-64 sebanyak 12 anak dengan persentase 36,36
siswa dalam kelas interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase
siswa dalam kelas interval 70-74 sebanyak 11 anak dengan persentase
%. Jumlah siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan
%. Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 6 anak
dengan presentase 18,18%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan
persebaran data hasil posttest siklus I pada grafik di bawah ini.
. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I
59 60-64 65-69 70-74 75-79 80-84
12
0
11
0
6
Siklus I
Frekuensi (f)
66
siswa dalam kelas interval
siswa dalam kelas
%. Jumlah siswa dalam
tase 36,36%. Jumlah
69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%.
sebanyak 11 anak dengan persentase
79 sebanyak 0 anak dengan
84 sebanyak 6 anak
Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus I di atas, dapat disajikan
. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus I
Frekuensi (f)
67
Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 80,
sedangkan nilai terendah yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 50.
Dengan ini diketahui bahwa nilai rata-rata dari posttest I adalah 65,7.
Berdasarkan distribusi hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12
pada tabel 15 diatas maka berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil
belajar IPS siswa kelas 5 yang akan disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 17
Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1
Nilai Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
≥ 70 Tuntas 17 51,51%
<70 Tidak Tuntas 16 48,48%
Jumlah 33 100%
Dari tabel 15 diatas, hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus I, dapat
diketahui bahwa siswa yang telah tuntas sebanyak 17 siswa dan siswa yang
belum tuntas adalah sebanyak 16 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas
adalah 51,51% dan yang belum tuntas sebesar 48,48%.
4.1.5 Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus I, didapatkan
bahwa sintak Teams-Games-Tournament telah berjalan seluruhnya.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilaksanakan dapat diketahui
hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPS menggunakan pembelajaran
Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans
mengalami peningkatan. Adapun peningkatan tersebut adalah 17 siswa yang
tuntas atau 51,51% siswa yang berhasil mendapatkan nilai diatas KKM, dan
16 siswa yang belum bisa mencapai nilai KKM. Indikator kinerja hasil belajar
siswa dalam penelitian ini adalah 80% meskipun nilai rata-rata dan hasil
belajar IPS siswa kelas 5 sudah meningkat dari kondisi awal, siklus I ini
68
belum mencapai indikator pencapaian hasil belajar, oleh karena itu maka akan
dilanjutkan ke siklus II.
4.2 Deskripsi Siklus II
Berdasarkan catatan perbaikan pelaksanaan dalam pembelajaran IPS
siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan penerapan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans adalah
masih ditemukannya beberapa nilai siswa yang belum mencapai KKM maka
di dalam siklus II ini akan dilakukan perbaikan kembali agar kekurangan pada
siklus I tidak terulang kembali.
4.2.1 Rencana Tindakan
Materi pembelajaran akan terlaksana menggunakan model
pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan menggunakan media
permainan Clash-Of-Clans yang menggunakan Standar Kompetensi (SK)
untuk siklus I adalah SK 1. Menghargai berbagai peninggalan dan tokoh
sejarah yang berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman
kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia.
Kompetensi Dasar (KD) 1.2 Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa
Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Rencana pembelajaran pada siklus II
dirancang dalam 2 pertemuan dimana pada pertemuan II adalah mengulas
kembali materi pada pertemuan I dan pada akhir pertemuan II akan dilakukan
tes evaluasi untuk mengukur hasil belajar IPS siswa kelas 5 dengan
berpedoman pada indikator-indikator yang telah disusun. Berikut ini akan
disajikan tahapan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus II.
Pada siklus II ini materi yang akan dipelajari adalah Tokoh-tokoh
sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam. Pertemuan I materi yang akan
dipelajari yaitu menyebutkan tokoh-tokoh beserta peranannya di pemerintahan
pada masa Hindu-Buddha dan Islam diIndonesia, pada pertemuan II kegiatan
yang akan dilakukan adalah mengulas kembali materi pada pertemuan I.
Setelah itu siswa melanjutkan dengan tes evaluasi. Kegiatan pembelajaran
69
pada siklus II ini sama seperti siklus I, namun hadiah turnamen yang
ditawarkan lebih besar sehingga siswa lebih tertarik dan antusias mengikuti
pembelajaran. Dengan siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran, maka
hasil belajar IPS siswa kelas 5 akan lebih meningkat.
Langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan yang telah
dirancang sesuai dengan langkah-langkah penerapan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament yang menggunakan media permainan Clash-Of-
Clans. Selanjutnya peneliti akan menyiapkan lembar observasi guna
mengamati kesesuaian langkah-langkah pembelajaran yang telah dirancang
sebelumnya. Pada lembar observasi, tersedia 2 kolom pelaksanaan yang
selanjutnya diisi oleh observer dengan memberikan tanda centang (√). Kolom
yang tersedia adalah kolom “YA” dan kolom “TIDAK”. Kolom “YA” dipilih
jika tindakan dalam pelaksanaan proses pembelajaran sesuai dengan langkah
pembelajaran, sedangkan kolom “TIDAK” dipilih jika tindakan yang
dilakukan dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak sesuai dengan
langkah pembelajaran.
4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi
Berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah
dirancang, untuk pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan dalam dua kali
pertemuan. Pada pertemuan I dan II akan dilakukan observasi oleh observer.
1. Pertemuan I (2 Agustus 2017)
Pada kegiatan awal pertemuan I, guru mengajak siswa berdoa bersama,
melakukan presensi. Kemudian guru menginformasikan bahwa materi
pembelajaran yang akan di bahas adalah kerajaan dan peninggalan sejarah dari
kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pada pertemuan I, guru mengajukan pertanyaan tentang
kerajaan-kerajaan pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.
Selanjutnya siswa diminta untuk menyebutkan tokoh-tokoh paling
70
berpengaruh di kerajaan masa Hindu-Buddha dan Islam. Kemudian siswa
akan memperhatikan penjelasan guru tentang tokoh dan peranannya di
kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia melalui LCD.
Setelah materi selesai disampaikan, guru dan siswa akan melakukan tanya
jawab yang berhubungan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru akan
membimbing siswa untuk menerapkan langkah-langkah pembelajaran model
Teams-Games-Tournament (TGT). Langkah pertama adalah membagi siswa
dalam 4 kelompok. Guru meminta siswa duduk bersama kelompok dan
menjelaskan aturan permainan Clash-Of-Clans. Selanjutnya siswa akan
melakukan permainan Clash-Of-Clans dengan salah satu siswa berperan
sebagai pembaca soal dan guru sebagai juri yang menentukan kelompok
tercepat dalam mengangkat tangan. Setiap kelompok yang mampu menjawab
soal dengan benar pada permainan Clash-Of-Clans akan mendapatkan 1
wilayah. Wilayah yang didapatkan akan diarsir menggunakan warna simbol
kelompok tersebut. Kemudian guru bersama siswa akan menghitung skor
perolehan masing-masing kelompok.
Kemudian pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran. Guru meminta siswa mempelajari kembali
materi yang telah dijelaskan dan menginformasikan bahwa pada pertemuan
selanjutnya akan diadakan turnamen. Guru menutup pembelajaran dengan
salam.
Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan I
berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan
mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. Persentase
kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat
mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran
sudah terlaksana. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian
proses pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik.
71
2. Pertemuan II (3 Agustus 2017)
Pada pertemuan II, guru memulai kegiatan awal dengan mengucapkan
salam dan berdoa bersama yang dilanjutkan presensi. Kemudian guru
melakukan apersepsi dengan cara melakukan tanya jawab tentang materi
pembelajaran sebelumnya yaitu peninggalan sejarah Hindu-Buddha dan Islam
di Indonesia. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
Kegiatan inti pada pertemuan II, Guru mengulas kembali materi
pembelajaran yang telah disampaikan sebelumnya. Selanjutnya guru
melakukan Tanya jawab mengenai materi yang telah di sampaikan. Kemudian
guru meminta siswa duduk bersama kelompok awal dan menjelaskan aturan
turnamen. Selanjutnya siswa akan melakukan turnamen. Setiap kelompok
yang mampu menjawab soal dengan benar akan mendapat satu poin. Pada
akhir turnamen, guru bersama siswa akan menghitung skor perolehan masing-
masing kelompok. Guru memberikan hadiah kepada kelompok pemenang.
Kemudian guru bersama siswa akan melakukan refleksi pembelajaran.
Selanjutnya guru akan memberikan soal evaluasi yang harus dikerjakan siswa
secara mandiri.
Pada kegiatan penutup, guru dan siswa akan bersama-sama
menyimpulkan pembelajaran. Selanjutnya guru memberikan tugas kepada
siswa untuk mempelajari materi selanjutnya. Guru menutup pembelajaran
dengan salam.
Pelaksanaan tindakan saat pembelajaran siklus II pertemuan II
berlangsung, guru kelas 5 yang berperan sebagai observer melakukan kegiatan
mengamati proses pembelajaran dari awal hingga akhir pembelajaran dengan
cara mengisi lembar observasi yang telah disediakan oleh peneliti. persentase
kesesuaian kegiatan pembelajaran dengan rencana dan sintak yang dibuat
mencapai 100% atau sejumlah 13 langkah-langkah kegiatan pembelajaran
72
sudah terlaksana. Jadi dapat disimpulkan bahwa indikator pencapaian proses
pada kegiatan pembelajaran telah tercapai dengan baik.
4.2.3 Data Hasil Posttest Siklus II
Data hasil posttest siklus II yang didapatkan diolah berdasarkan rumus
yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1+3,3 log n
= 1+3,3 log 33
= 1+3,3 x 1,52
= 1+ 5,016
= 6,016
= 7
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
= 90 - 60 + 1
= 31
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 31 : 7
= 4,42
= 5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan ke dalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 7 kelas dengan panjang kelas 5. Tabel
distribusi frekuensi hasil posttest Siklus II dapat dilihat pada Tabel 16 berikut
ini.
73
Tabel 18
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II
Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase
60-64 2 6,06%
65-69 0 0%
70-74 13 39,39%
75-79 0 0%
80-84 12 36,36%
85-89
90-94
0
6
0%
18,18%
Jumlah 33 100%
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 60
Rata-rata 76,6
Dari tabel 16 dapat diketahui bahwa jumlah siswa dalam kelas interval
60-64 sebanyak 2 anak dengan persentase 6,06%. Jumlah siswa dalam kelas
interval 65-69 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%. Jumlah siswa dalam
kelas interval 70-74 sebanyak 13 anak dengan persentase 39,39%. Jumlah
siswa dalam kelas interval 75-79 sebanyak 0 anak dengan persentase 0%.
Jumlah siswa dalam kelas interval 80-84 sebanyak 12 anak dengan persentase
36,36%. Jumlah siswa dalam kelas interval 85-89 sebanyak 0 anak dengan
persentase 0%. Jumlah siswa dalam kelas interval 90-94 sebanyak 6 anak
dengan persentase 18,18%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest siklus II di atas, dapat disajikan
persebaran data hasil posttest siklus II pada grafik di bawah ini.
Gambar 5
Adapun nilai tertingg
terendah adalah 6
nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil
belajar siklus II.
Persentase
Nilai
≥ 70
<70
Jumlah
Dari tabel ketuntasan
diketahui bahwa sis
0
2
4
6
8
10
12
14
60-64
2
Gambar 5. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II
Adapun nilai tertinggi yang diperoleh siswa adalah 90, sedangkan nilai
adalah 60 dan nilai rata-rata adalah 76,5. Berdasarkan persebaran
nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil
Tabel 19
Persentase Hasil Belajar IPS Siswa Kelas 5 Siklus 1I
Kategori Jumlah Siswa
Jumlah Persentase
Tuntas 31 93,93Tidak Tuntas
2 6,06
Jumlah 33 100%
Dari tabel ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 pada siklus II, dapat
diketahui bahwa siswa yang sudah tuntas sebanyak 31 siswa dan siswa yang
65-69 70-74 75-79 80-84 85-89 90-94
0
13
0
12
0
6
Siklus II
74
. Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Siklus II
edangkan nilai
. Berdasarkan persebaran
nilai pada tabel 16 diatas, berikut ini merupakan persentase ketuntasan hasil
Siklus 1I
Persentase
93,93%
6,06%
100%
siswa kelas 5 pada siklus II, dapat
siswa dan siswa yang
Frekuensi (f)
75
belum tuntas sebanyak 2 siswa. Persentase jumlah siswa yang tuntas adalah
sebesar 93,93% dan yang belum tuntas sebesar 6,06%.
4.2.4 Refleksi
Berdasarkan pelaksanaan dan observasi pada siklus II dapat diketahui
bahwa kegiatan pembelajaran sudah sangat sesuai dengan langkah-langkah
pembelajaran IPS dengan menggunakan penerapan pembelajaran Teams-
Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans. Hal tersebut
dapat dilihat dari persentase keterlaksanaan kegiatan pembelajaran siklus II
adalah 90%. Dapat disimpulkan bahwa pada siklus II ini indikator proses
pembelajaran IPS dengan mengggunakan pembelajaran Teams-Games-
Tournament dengan permainan Clash-Of-Clans telah tercapai.
Dari hasil tes formatif yang telah diberikan pada pertemuan II siklus II
menunjukkan 93,93% siswa tuntas atau 31 siswa tuntas diatas KKM dan
hanya 2 siswa atau 6,06% siswa yang dibawah KKM atau belum tuntas. Pada
siklus II ini nilai tertinggi 90, dan terendah 60. Pada siklus II ini nilai tertinggi
yang diperoleh meningkat, jika pada siklus I nilai tertinggi 80, pada siklus II
ini meningkat menjadi 90. Berdasarkan hasil refleksi dapat disimpulkan
bahwa indikator kinerja telah tercapai. Oleh karena itu guru dan peneliti
sepakat bahwa penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sampai siklus II.
4.3 Analisis Data dan Rekapitulasi Kondisi Awal, Siklus I dan Siklus II
Hasil belajar siswa dari sebelum tindakan, siklus I dan siklus II
mengalami peningkatan. Berikut ini merupakan rekapitulasi hasil belajar
siswa pada kondisi awal, siklus I dan siklus II pada mata pelajaran IPS kelas 5
SD Negeri Salatiga 12.
76
Tabel 20 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Belajar IPS Kondisi Awal, Siklus I, dan
Siklus II
Kriteria
Nilai
Kondisi awal
Siklus I Siklus II
Jumlah
siswa
Persentase
% Jumlah siswa
Persentase %
Jumlah siswa
Persentase %
Tuntas ≥ 70 0 0% 17 51,51% 31 93,93% Tidak tuntas < 70 33 100% 16 48,48% 2 6,06%
Jumlah 30 100% 30 100% 30 100%
Rata-rata 46,3 65,7 76,6 Nilai Minimal 20 50 60
Nilai Maksimal 60 80 90
Ketuntasan hasil belajar IPS siswa kelas 5 meningkat dari kondisi
awal, dan setelah dilaksanakannya siklus I dan Siklus II. Jumlah siswa yang
belum tuntas pada kondisi awal sebanyak 33 siswa. Setelah siklus I
berlangsung, jumlah anak yang mendapat nilai dibawah KKM berkurang
menjadi 16 siswa kemudian pada akhir siklus II jumlah anak yang mendapat
nilai dibawah KKM menjadi 2 siswa. Berdasarkan rekapitulasi tersebut dapat
dikatakan bahwa terjadi peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas 5 dari
keadaan awal, siklus I dan siklus II. Persentase siswa yang telah mencapai
KKM di kondisi awal adalah 0%, sedangkan pada siklus I sebesar 51,51%
kemudian pada akhir siklus II 93,93%. Untuk memperjelas peningkatan hasil
belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 pada mata pelajaran IPS
dapat dilihat dalam diagram batang dibawah ini.
Gambar 6. Diagram
Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS
siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan
peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,
dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang
mendapatkan nilai dia
4.4 Penerapan Pembelajaran IPS
Pembelajaran
Of-Clans
Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan
respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Pretest
0%
100%
. Diagram Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar IPS
Awal, Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS
siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Tournament dengan media permainan Clash-Of
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan
peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,
dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang
mendapatkan nilai diatas KKM.
Penerapan Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan
Pembelajaran Teams-Games-Tournament Dengan Permainan
Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan
respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran
Siklus 1 Siklus II
51.52%
93,93%
48.48%
6,o6%
Tuntas
Tidak Tuntas
77
Belajar IPS Kondisi
Berdasarkan gambar diagram rekapitulasi ketuntasan hasil belajar IPS
siswa kelas 5 pada kondisi awal, siklus I dan siklus II, dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran
Of-Clans dapat
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 dengan
peningkatan yang signifikan dapat dibandingkan pada kondisi awal, siklus I,
dan siklus II selalu meningkat dalam jumlah persentase siswa yang
Dengan Menggunakan Model
Permainan Clash-
Berikut ini tabel rekapitulasi lembar observasi aktivitas guru dan
respon siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran
Tidak Tuntas
78
Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans selama
siklus I dan siklus II.
Tabel 21
Rekapitulasi Lembar Observasi Siklus I dan II
No. Aspek yang diamati Siklus I Siklus II
I II I II 1. Guru mempersiapkan siswa mengikuti
kegiatan pembelajaran. √ √ √ √
2. Guru melakukan absensi √ √ √ √ 3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. √ √ √ √ 4. Guru melakukan apersepsi √ √ √ √ 5. Guru membagi siswa menjadi 4 kelompok √ √ √ √ 6. Guru memberikan arahan pelaksaan
permainan pada seluruh kelompok. √ √ √ √
7. Guru memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk berdiskusi guna menjawab pertanyaan dalam permainan Clash-Of-Clans
√ √ √ √
8. Guru memberi apresiasi berupa hadiah untuk kelompok pemenang
√ √ √ √
9. Guru bersama dengan siswa melakukan refleksi.
√ √ √ √
10. Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran selanjutnya.
√ √ √ √
11. Siswa siap mengikuti kegiatan pembelajaran
√ √ √ √
12. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang disampaikan guru.
√ √ √ √
13. Siswa menanggapi apresepsi dari guru √ √ √ √ 14. Siswa berkumpul dengan kelompok
masing-masing. √ √ √ √
15. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya masing-masing, siswa mendengarkan penjelasan mengenai game yang akan dilakukan
√ √ √ √
16. Siswa dalam kelompok melaksanakan kegiatan dalam bentuk games Clash-Of-Clans.
√ √ √ √
79
17. Setiap kelompok mengikuti petunjuk permainan dalam games
√ √ √ √
18. Kelompok terbaik mendapatkan hadiah √ √ √ √ 19. Siswa melakukan evaluasi terhadap
pekerjaan kelas secara individu. √ √ √ √
20. Siswa melakukan refleksi mengenai Peninggalan sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia.
√ √ √ √
21. Siswa diberikan penguatan dan motivasi √ √ √ √ 22. Siswa diberikan tugas √ √ √ √ 23. Siswa menjawab salam dan berdoa √ √ √ √ Jumlah 23 23 23 23 Persentase 100% 100%
Berdasarkan tabel rekapitulasi hasil observasi siklus I dan siklus II
pada lampiran, dapat dilihat bahwa pelaksanaan pembelajaran IPS dengan
menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament
dengan media permainan Clash-Of-Clans pada siklus I dan siklus II kegiatan
pembelajaran sudah sangat sesuai dengan sintak pembelajaran IPS
menggunakan penerapan model pembelajaran Teams-Games-Tournament
dengan media permainan Clash-Of-Clans.
Indikator proses pelaksanaan pembelajaran IPS menggunakan model
pembelajaran Teams-Games-Tournamen dengan media permainan Clash-Of-
Clans adalah 100% dan pelaksanaan siklus I dan siklus II dapat dilaksanakan
sesuai dengan rencana. Adapun persentase keterlaksanaan aspek-aspek
diamati adalah 100% sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator proses
pembelajaran IPS menggunakan model pembelajaran Teams-Games-
Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans ini telah tercapai dan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
80
4.5 Pembahasan
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 12 yang teletak di Jl.
Domas No. 54 Salatiga. Subjek penelitian adalah siswa kelas 5 SD Negeri
Salatiga 12 Tahun Pelajaran 2017/2018 sejumlah 33 siswa, yang terdiri dari
13 siswa perempuan dan 20 siswa laki-laki. Hasil belajar IPA siswa kelas 5
SD Negeri Salatiga 12 sebelum diberikan tindakan masih rendah. Hasil
belajar IPS rata-rata masih di bawah KKM yaitu dibawah 70. Sebelum
diberikan tindakan, tidak ada siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Maka
perlu diadakannya tindakan agar hasil belajar siswa dapat meningkat diatas
KKM.
Perubahan hasil belajar IPS siswa kelas 5 mulai nampak setelah
diberikan sintak model pembelajaran Teams-Games-Tournament dengan
menggunakan permainan Clash-Of-Clans. Dengan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament, siswa menjadi lebih antusias dan aktif dalam
mengikuti proses pembelajaran. Selama pembelajaran berlangsung, siswa
secara aktif melakukan tanya jawab dengan guru. Saat guru memberikan
pertanyaan mengenai materi yang telah disampaikan, siswa selalu menjawab
dengan penuh pertimbangan dan sering jawaban yang mereka berikan adalah
jawaban benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa penyampaian materi yang
dilakukan oleh peneliti dapat dipahami oleh siswa..
Teams-Games-Tournament adalah model pembelajaran yang
mengajarkan kepada seluruh siswa untuk bekerja sama dengan anggota
kelompoknya agar kelompoknya mampu bersaing dengan kelompok lain dan
memenangkan kompetisi. Namun jika model pembelajaran hanya
mengutamakan persaingan, itu dapat membuat siswa menjadi tertekan dan
menggunakan berbagai cara untuk mencapai kemenangan. Oleh karena itu,
Teams-Games-Turnament dapat dipadukan dengan permainan yang disukai
oleh anak-anak yaitu permainan Clash-Of-Clans. Siswa secara berkelompok
saling membantu memberikan gagasan yang mereka miliki untuk
81
mendapatkan jawaban yang paling tepat ketika permainan Clash-Of-Clans
berlangsung. Mereka berusaha untuk memberikan jawaban yang benar dan
berharap saat permainan selesai kelompok mereka memperoleh wilayah
terluas dan menjadi pemenang. Permainan Clash-Of-Clans yang berisikan
soal-soal dari materi ternyata mampu membantu siswa untuk mengingat
kembali materi yang sebelumnya telah dijelaskan oleh guru. Ini akan
memberikan kesan pada siswa bahwa materi pembelajaran dapat disampaikan
melalui permainan dan belajar dapat dilakukan sambil bermain. Ini sesuai
dengan pendapat Slavin (2005:163) yang mengemukakan bahwa TGT adalah
model pembelajaran kooperatif menggunakan turnamen akademik dan
menggunakan kuis-kuis, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim
mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara
seperti mereka.
Pelaksanaan pemberian tindakan dilakukan dalam 2 siklus. Siklus I
dibagi menjadi 2 pertemuan dengan materi yang akan diajarkan yaitu
Mengenal makna peninggalan-peninggalan sejarah yang berskala nasional
dari masa Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Pertemuan I siklus I
membahas tentang kerajaan dan peninggalan-peninggalan sejarah dari
kerajaan Hindu-Buddha dan Islam di Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran
pertemuan I siswa dibagi dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol
kerajaannya. Kemudian siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan
dalam bentuk permainan Clash-Of-Clans. Setiap kelompok melakukan
persaingan dalam permainan untuk memperoleh wilayah yang luas, guru
melakukan pendampingan dan berperan sebagai juri dalam permainan.
Pertemuan II siklus I mengulas kembali materi pertemuan I,
selanjutnya guru dan siswa melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi
yang telah disampaikan. Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa
dibagi ke dalam kelompok. setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk
kelompoknya. Setiap kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam
82
permainan Clash-Of-Clans dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak
mungkin untuk mendapatkan poin tertinggi. Guru melakukan pendampingan
dan bertindak sebagai juri dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa
menghitung skor perolehan seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan
mendapatkan hadiah. Pada kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12.
Siklus I siswa sudah mengalami perubahan setelah diberikannya
tindakan serta mengalami peningkatan pada hasil belajar IPS. Awal sebelum
tindakan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai KKM, sedangkan setelah
diberikan tindakan siklus I siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM
sebanyak 17 siswa atau 51,51% dan 16 atau 48,48% siswa yang belum tuntas.
Nilai tertinggi siswa pada siklus I yaitu 80, nilai terendah 50 serta rata-rata
nilai siswa pada siklus I yaitu 65.7. Maka dari itu perlu diadakannya tindakan
berikutnya untuk memperbaiki siswa yang belum tuntas pada siklus II.
Siklus II dilaksanakan dalam 2 pertemuan, dalam pelaksanaan sintak
Teams-Games-Tournament dengan materi yang akan diajarkan adalah
Menceritakan tokoh-tokoh sejarah pada masa Hindu-Buddha dan Islam di
Indonesia. Dalam kegiatan pembelajaran pertemuan I siswa akan di bagi ke
dalam kelompok dan memilih warna sebagai simbol kerajaannya. Kemudian
siswa diminta berkompetisi menjawab pertanyaan dalam bentuk permainan
Clash-Of-Clans.Setiap kelompok melakukan persaingan dalam permainan
untuk memperoleh wilayah yang luas, guru melakukan pendampingan dan
berperan sebagai juri dalam permainan.
Pertemuan II siklus II akan mengulas kembali materi pembelajaran
yang telah disampaikan pada pertemuan I. Selanjutnya guru dan siswa
melakukan kegiatan Tanya jawab tentang materi yang telah disampaikan.
Dalam pelaksanaan berdasarkan sintak yaitu siswa dibagi ke dalam kelompok.
setiap kelompok memilih nama kerajaan untuk kelompoknya. Setiap
kelompok melakukan kegiatan kompetisi dalam permainan Clash-Of-Clans
83
dengan cara menjawab pertanyaan sebanyak mungkin untuk mendapatkan
poin tertinggi. Guru melakukan pendampingan dan bertindak sebagai juri
dalam turnamen. Selanjutnya guru bersama siswa menghitung skor perolehan
seluruh kelompok dan kelompok terbaik akan mendapatkan hadiah. Pada
kegiatan akhir pertemuan II, akan dilakukan tes evaluasi untuk mengukur
hasil belajar siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12. Hasil belajar siswa pada
siklus II kembali mengalami perubahan. Pada siklus II, 31 siswa atau 93,93%
siswa telah mampu mencapai KKM dan2 siswa atau 6,06% siswa belum
mampu mencapai KKM . Nilai tertinggi siswa pada siklus II yaitu 90, nilai
terendah siswa siklus II 60 serta rata-rata nilai siswa pada siklus II yaitu 76,6.
Hasil belajar IPS menggunakan penerapan model pembelajaran
Teams-Games-Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clash sesuai
dengan teori yang dikemukakan oleh Hamdani (2011: 92) bahwa aktivitas
siswa dengan model TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks
disampung menumbuhkan tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan
keterlibatan belajar. Namun ketika pembelajaran berlangsung, situasi kelas
dapat berubah menjadi gaduh karena seluruh siswa memiliki keinginan
ditunjuk pertama untuk menjawab pertanyaan yang mengakibatkan kurangnya
waktu pembelajaran. Ini dapat diatasi jika guru mampu menguasai kelas.
Hasil belajar IPS siswa kelas 5 SD Negeri Salatiga 12 meningkat setelah
diberikan tindakan melalui penerapan model pembelajaran Teams-Games-
Tournament dengan media permainan Clash-Of-Clans sejalan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Noviana Erwinta (2016) dan Ristiowati
(2014) bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Akan tetapi, terdapat perbedaan pada
penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian yang dilakukan oleh
sebelumnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari media pembelajaran yang
digunakan oleh peneliti. Peneliti menggunakan permainan Clash-Of-Clans,
karena jika hanya menggunakan Teams-Game-Tournament, anak SD merasa
top related