bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1 gambaran...
Post on 11-Jul-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
36
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V semester II SD Negeri
Klero 01. Kelas V dibagi menjadi dua kelas paralel yaitu kelas V A yang
berjumlah 30 siswa dan siswa kelas V B berjumlah 31 siswa. Kelas V A terdiri
dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Sedangkan untuk kelas V B
terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 12 siswa perempuan. Kelas V A sebagai
kelompok kontrol dan kelas V B sebagai kelompok eksperimen.
Kedua kelas mempunyai varian yang sama pada kemampuan
akademisnya. SD Negeri Klero 01 membagi kelas paralel dengan cara membagi
siswa sama rata dengan memperhatikan nilai prestasi saat kenaikan kelas. Tiap
kelas dibagi sama rata antara siswa yang memiliki nilai tinggi, sedang, dan
rendah. Sehingga tidak terjadi ketimpangan antara kemampuan kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas
dan dua variabel terikat. Variabel bebasnya adalah penggunaan model
pembelajaran POE dan sebagai variabel terikatnya adalah aktivitas dan hasil
belajar siswa mata pelajaran IPA pada pokok bahasan sifat-sifat cahaya.
4.2 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan jadwal pelaksanaan penelitian
(sesuai dengan bab III 3.1.2 waktu dan lokasi penelitian).
4.3 Analisis Data
4.31 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan pada hasil nilai (dapat dilihat pada lampiran 8)
yang didapat dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berikut adalah hasil nilai
uji homogenitas menggunakan SPSS for windows version 16.0 :
37
Tabel 4.1
Hasil Uji Homogenitas Hasil Belajar
Tingkat signifikansi atau nilai probabilitas dari soal adalah 0,815 > 0,05,
maka dapat dikatakan bahwa varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang
bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut homogen.
4.3.2 Uji Normalitas Pretest
Berdasarkan hasil pretest siswa kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol dilakukan uji normalitas yang dianalisis dengan SPSS for windows version
16.0. Berikut adalah hasil analisisnya:
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Angket Aktivitas Belajar
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest angket aktivitas
belajar pada tabel 4.6 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya
adalah 0,645 > 0,05 dan kelompok eksperiemn signifikansinya adalah 0,625 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
Test of Homogeneity of Variances
Nilai
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
.055 1 59 .815
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 30 31
Normal Parametersa Mean 59.9000 58.0000
Std. Deviation 4.93649 5.17687
Most Extreme Differences Absolute .135 .135
Positive .084 .081
Negative -.135 -.135
Kolmogorov-Smirnov Z .739 .752
Asymp. Sig. (2-tailed) .645 .625
a. Test distribution is Normal.
38
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Data Pretest Hasil Belajar
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data pretest hasil belajar pada
tabel 4.7 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,299 >
0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,230 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
4.3.3 Uji Normalitas Posttest
Uji normalitas data akhir kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan
pada nilai posttest setelah dilaksanakan pembelajaran baik pada kelompok
eksperimen dan kontrol. Berikut hasil analisis uji normalitas menggunakan SPSS
for windows version 16.0 pada data akhir eksperimen dan kelas kontrol.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 30 31
Normal Parametersa Mean 52.5000 67.0968
Std. Deviation 9.80412 10.78380
Most Extreme
Differences
Absolute .178 .187
Positive .122 .116
Negative -.178 -.187
Kolmogorov-Smirnov Z .974 1.040
Asymp. Sig. (2-tailed) .299 .230
a. Test distribution is Normal.
39
Tabel 4.4
Hasil Uji Normalitas Posttest Data Angket Aktivitas Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 30 31
Normal Parametersa Mean 69.0000 74.4194
Std. Deviation 3.18401 2.23270
Most Extreme
Differences
Absolute .177 .107
Positive .090 .107
Negative -.177 -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .968 .596
Asymp. Sig. (2-tailed) .306 .869
a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest angket aktivitas
belajar pada tabel 4.8 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya
adalah 0,306 > 0,05 dan kelompok eksperiemn signifikansinya adalah 0,869 >
0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data Posttest Hasil Belajar
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
kontrol eksperimen
N 30 31
Normal Parametersa Mean 67.1667 83.8710
Std. Deviation 8.97154 8.63227
Most Extreme
Differences
Absolute .191 .125
Positive .109 .125
Negative -.191 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.044 .694
Asymp. Sig. (2-tailed) .226 .721
a. Test distribution is Normal.
40
Berdasarkan hasil uji analisis normalitas data posttest hasil belajar pada
tabel 4.9 menunjukkan bahwa kelompok kontrol signifikansinya adalah 0,226 >
0,05 dan kelompok eksperimen signifikansinya adalah 0,721 > 0,05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa berdistribusi normal.
4.4 Analisis Deskriptif Setiap Variabel
4.4.1 Analisis Deskripsi Penggunaan Model Pembelajaran POE
Dalam pembelajaran menggunakan model pembelajara POE diharapkan
dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan sifat-
sifat cahaya. Observasi dilakukan untuk memantau jalannya kegiatan
pembelajaran apakah sudah sesuai dengan model yang digunakan. Observasi ini
dilakukan oleh guru kelas V yang memantau secara langsung kegiatan
pembelajaran pada kelas eksperimen. Penggunaan model pembelajaran POE
dikatakan berhasil apabila semua aspek sudah dilaksanakan sesuai dengan
prosedur.
Berdasarkan tabel 4.6 mengenai hasil observassi kegiatan pembelajaran
menggunakan model POE menunjukkan bahwa peneliti telah melakukan
pembelajaram dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model POE. Pertemuan I
dilaksanakan pada hari Senin 4 Maret 2013. Pertemuan II dilaksanakan pada hari
Selasa 5 Maret 2013. Pertemuan III pada hari Rabu 6 Maret 2013. Terlihat pada
lembar observasi dari 20 aspek yang ada semuanya sudah dilaksanakan. Jadi
berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model pembelajaran POE sudah
dilaksanakan dengan baik.
Hasil observasi pada tanggal 6-8 Maret 2013 menunjukkan bahwa dalam
kegiatan pembelajaran berlangsung dengan baik sesuai dengan prosedur atau
ketentuan dari model yang digunakan. Pembelajaran telah dilaksanakan sesuai
dengan yang diharapkan dan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang
merupakan implementasi dari model pembelajaran POE.
Hasil observasi selama tiga kali pertemuan pada kelas eksperimen dalam
penggunaan model pembelajaran POE dapat dilihat pada tabel berikut :
41
Tabel 4.6
Hasil Observasi Guru Menggunakan Model Pembelajaran POE
NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan
I II III
1. Kesiapan guru dalam menyiapkan ruang, alat,
dan media pembelajaran √ √ √
2. Mengatur tempat duduk siswa √ √ √
3. Mengatur kesiapan siswa menerima pembelajaran √ √ √
4. Menjelaskan tujuan pembelajaran √ √ √
5. Melakukan kegiatan apersepsi √ √ √
6. Memberikan stimulus berupa pertanyaan kepada siswa √ √ √
7. Menggunakan sumber belajar dan media yang sesuai √ √ √
8. Mengelola waktu dengan baik √ √ √
9. Melakukan demonstrasi dengan alat peraga √ √ √
10. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam
pembelajaran √ √ √
11. Menugaskan siswa untuk melakukan pengamatan √ √ √
12. Merespons positif partisipasi siswa √ √ √
13. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa √ √ √
14. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpendapat √ √ √
15. Menugaskan siswa untuk menambahkan penjelasan pada
hasil observasi √ √ √
16. Membimbing siswa dengan baik √ √ √
17. Memberi penguatan dan koreksi terhadap konsepsi siswa
yang belum sesuai √ √ √
18. Memberikan rangkuman tentang materi yang
disampaikan √ √ √
19. Merefleksi dengan menugaskan siswa untuk mengaitkan
pembelajaran kedalam kehidupan sehari-hari √ √ √
20. Memberikan soal sesuai dengan materi √ √ √
42
Tabel 4.7
Hasil Observasi Siswa Menggunakan Model Pembelajaran POE
NO ASPEK YANG DIAMATI Pertemuan
I II III
1. Mempersiapkan buku catatan dan buku pelajaran √ √ √
2. Mencatat tujuan pembelajaran √ √ √
3. Memperhatikan penjelasan guru √ √ √
4. Menyimak dan menjawab pertanyaan yang terkait
dengan materi pelajaran √ √ √
5. Menanyakan hal-hal yang belum jelas √ √ √
6. Memperhatikan demonstrasi yang dilakukan guru √ √ √
7. Mengajukan pendapat atau menjawab pertanyaan dari
guru √ √ √
8. Bersedia menjadi anggota kelompok √ √ √
9. Mau bekerja sama dengan kelompok √ √ √
10. Memperhatikan penjelasan tugas kelompok √ √ √
11. Melakukan kegiatan observasi bersama kelompok √ √ √
12. Melakukan diskusi kelompok √ √ √
13. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok sesuai
pengamatan √ √ √
14. Melaksanakan tugas individu √ √ √
15. Menyelesaikan lembar kerja √ √ √
Berdasarkan tabel 4.7 di atas mengenai hasil observasi siswa
menggunakan model pembelajaran POE. Pertemuan I dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 6 Maret 2013. Pertemuan II pada hari Kamis 7 Maret 2013.
Pertemuan III pada hari Jumat8 Maret 2013. Menunjukkan bahwa peneliti telah
melakukan pembelajaram dengan tepat sesuai kriteria pembelajaran model POE.
Terlihat pada lembar observasi dari 15 aspek yang ada semuanya sudah
dilaksanakan. Jadi berdasarkan data tersebut tingkat penggunaan model
pembelajaran POE sudah dilaksanakan dengan baik.
4.4.2 Analisis Deskripsi Aktivitas Belajar
Pada variabel aktivitas belajar peneliti menggunakna teknik angket pada
kelas eksperimen dan kontrol. Pemberian angket aktivitas belajar diberikan pada
awal sebelum perlakuan dan diakhir perlakuan. Adapun hasil data angket aktivitas
belajar awal dan akhir kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat sebagai berikut.
Nilai angket aktivitas siswa dapat dilihat pada lampiran 20.
43
Tabel 4.8
Analisis Deskripsi Aktivitas Belajar
N
o Nilai Ket
Aktivitas Belajar Awal Aktivitas Belajar Akhir
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. 72-80 Sangat
tinggi - - 28
90,3
% 7 23,3%
2. 63-71 Tinggi 7 22,6% 12
40% 3 9,7
%
22 73,4%
3. 54-62 Sedang 17 54,8% 15 50% - 1 3,3%
4. 45-53 Rendah 7 22,6% 3 10% - -
5. 36-44 Sangat
rendah - -
- -
6. Rata-rata 57,1
(sedang)
59,9
(sedang)
74,4
(sangat
tinggi)
69
(tinggi)
7. Tertinggi 67 67 78 74
8. Terendah 49 48 70 60
Dari analisis deskripsi hasil awal angket yang diperoleh dari skor angket
kelas V B pada kelas eksperimen mata pelajaran IPA ditetapkan sebagai hasil
awal dengan rata-rata 57,1. Sedangkan hasil awal angket kelas V A pada kelas
kontrol mata pelajaran IPA ditetapkan sebagai skor awal dengan rata-rata 59,9.
Untuk hasil awal angket, kelas eksperimen memiliki skor tertinggi 67 dan
terendah 49, sedangkan kelas untuk kelas kontrol memiliki skor tertinggi 67 dan
terendah 48.
Dari analisis deskriptif hasil akhir angket yang diperoleh dari nilai hasil
pottest kelas V dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh yang timbul setelah
kedua kelas tersebut sama-sama diberi perlakuan, akan tetapi terdapat perbedaan
dari hasil yang diperoleh karena model pembelajaran yang diberikab untuk kedua
kelas tersebut berbeda. Untuk kelas eksperimen menggunakan model
pembelajaran POE dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran
konvensional. Pada kelas eksperimen mata pelajaran IPA diperoleh skor angket
rara-rata sebesar 74,4 dengan skor tertinggi 78 dan terendah 70. Untuk hasil akhir
44
angket kelas kontrol diperoleh rata-rata 69 dengan skor tertinggi 74 dan terendah
60.
4.4.3 Analisis Deskripsi Hasil Belajar
Pada variabel hasil belajar peneliti menggunakan teknik tes pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol yakni dengan pretest dan posttest. Sebelum
pemberian perlakuan diberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol,
kemudian diberikan posttest pada kelas eksperimen dengan penerapan model
pembelajaran POE dan kelas kontrol dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional. Adapun hasil nilai pretest dan posttest kelas eksperimen dan
kontrol dapat dilihat sebagai berikut (untuk nilai hasil belajar dapat dilihat pada
lampiran 21) :
Tabel 4.9
Analisis Deskripsi Hasil Belajar
No Nilai
Pretest Posttest
Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol
Jml % Jml % Jml % Jml %
1. (≥70)
Tuntas 2 6,5% 2 6,7% 31 100% 17 57%
2. (≤70)
Tidak tuntas 29 93,5% 28 93,3% 0 0% 13 43%
3. Tertinggi 70 70 100 80
4. Terendah 40 30 70 45
5. Rata-rata 67,1 52,5 83,8 67,1
Dari analisis deskripsi hasil belajar pretest siswa kelas V B sebagai
kelompok eksperimen ditetapkan sebagai nilai awal dengan rata-rata 67,1. Dan
nilai hasil belajar siswa kelas V B setelah diberi perlakuan memiliki rata-rata 83,8.
Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum pemberian perlakuan dengan rata-rata
selisihnya 16,7. Kelompok eksperimen memiliki nilai tertinggi (maksimum) 100
dan nilai terendah (minimum) 70 dan standar deviasi 8,632.
Nilai pretest siswa kelas V A sebagai kelompok kontrol ditetapkan nilai
awal dengan rata-rata 52,5. Dan nilai hasil belajar siswa kelas V A setelah diberi
45
perlakukan memiliki rata-rata 67,1. Terdapat selisih nilai setelah dan sebelum
pemberian perlakuan dengan rata-rata selisihnya 14,6. Kelompok ini memiliki
nilai tertinggu (maksimum) 80 dan nilai terendah (minimum) 45 dan standar
deviasi 8,971.
Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahu bahwa hasil belajar siswa
kelompok eksperimen yaitu SDN Klero 01 V B lebih tinggi dari kelompok kontrol
yaitu SDN Klero 01 kelas V A.
4.4 Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan, maka uji
hipotesis ketiga variabel dilakukan dengan menggunakan kriteria sebagai berikut :
1. Jika probabilitas atau signifikans < 0,05 H0 ditolak dan H1 diterima.
2. Jika probabilitas atau signifikan > 0,05 H0 diterima dan H1 ditolak.
Untuk menguji perbedaan dua rata-rata dilakukan pada nilai posttest dari
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Untuk mengetahui dari hasil ketiga
variabel tersebut dapat menggunakan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Uji T Hipotesis Aktivitas Belajar
Tabel 4.10
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std.
Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
angket Equal
variance
s
assumed
2.56
0 .115
7.71
8 59 .000 5.41935 .70221 4.01423 6.82448
Equal
variance
s not
assumed
7.67
4
51.82
3 .000 5.41935 .70621 4.00212 6.83659
46
Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah
homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada
Levene’sTest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,115. Didapat
bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for
Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap aktivitas belajar IPA antara model
pembelajran POE dan pembelajaran konvensional.
Uji T Hipotesis Hasil Belajar
Tabel 4.11
Hasil analisis uji t di atas berdasarkan asumsi bahwa varian adalah
homogen atau mempunyai varian yang sama, karena signifikansi dari uji sig. pada
Levene’sTest for Equality of Variances menunjukkan > 0,05 yaitu 0,897. Didapat
bahwa nilai sig. (2-tailed) adalah 0,000. Karena signifikansi pada t-test for
Equality of Means < dari 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti
terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar IPA antara model
pembelajaran POE dan pembelajaran konvensional.
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
nilai Equal
variance
s
assumed
.017 .897 7.411 59 .000 16.70430 2.25392 12.19421 21.21439
Equal
variance
s not
assumed
7.406 58.6
97 .000 16.70430 2.25537 12.19083 21.21777
47
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil analisis nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol
SDN Klero 1 menunjukkan bahwa kelas tersebut homogen, dapat dilihat dari nilai
sig. 0,815. Artinya data berdistribusi normal dan memiliki varians yang tidak
berbeda secara signifikan. Hal ini ditunjukkan dengan pretest yang dilakukan
oleh peneliti. Dari uji normalitas dari nilai prestest angket aktivitas belajar
memiliki nilai Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,625> 0,05 dan nilai hasil belajar
pretest kelompok eksperimen memiliki nilai Asimp. Sig (2-tailed) sebesar 0,230 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok eksperimen
berdistribusi secara normal. Untuk uji normalitas dari nilai pretest angket aktivitas
belajar memiliki nilai Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,645 > 0,05 dan nilai hasil
belajar pretest kelompok kontrol memiliki Asimp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,299 >
0,05, maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretest kelompok kontrol berdistribusi
normal. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sebelum diberi perlakukan kedua
kelas mempunyai kemampuan awal yang sama sehingga kelompok eksperimen
dapat diberi perlakuan yaitu dengan model pembelajaran POE.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran yang dilakukan, diketahui
bahwa proses pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung dengan baik.
Mulai dari kegiatan awal, inti dan kegiatan akhir dinyatakan baik dan sesuai
dengan prosedur dalam model pembelajaran POE (Prediction Observation
Explanation). Selanjutnya siswa pada masing-masing kelas diberikan posttest
dengan soal yang sama untuk mengetahu perbedaan antara sebelum dan sesudah
dilakuan perlakuan.
Setelah diberi perlakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
diberikan tes akhir berupa posttest. Dalam pembelajaran ini waktu yang
digunakan untuk kelas eksperimen adalah tiga kali pertemuan (6 jam pelajaran)
dan untuk kelas kontrol dua kali pertemuan (4 jam pelajaran). Rata-rata nilai
posttest angket aktivitas belajar kelompok eksperimen adalah 74,41 dan rata-rata
nilai posttest hasil belajar kelompok eksperimen adalah 83,87. Sedangkan untuk
rata-rata nilai posttest angket aktivitas belajar pada kelompok kontrol adalah
69,00 dan rata-rata nilai posttest hasil belajar kelompok kontrol adalah 67,16.
48
Model pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation) dapat
digunakan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SD pada
pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Hal ini ditunjukkan dari hasil yang diperoleh
sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Pada aktivitas belajar siswa setelah
melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji T dapat diketahui mempunyai
signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model
pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation) dengan penerapan
metode konvensional terhadap aktivitas belajar siswa.
Sejalan dengan hal itu berdasarkan uji T hasil belajar siswa pada pokok
bahasan sifat-sifat cahaya yang berasal dari nilai posttest yang mempunyai
signifikansi 0,000 atau sig. (2-tailed) 0,000 < 0,05, maka H0 ditolak dan H1
diterima, yang berarti dalam penelitian ini ada pengaruh penerapan model
pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation) dengan penerapan
metode konvensional terhadap hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini mnunjukkan bahwa pada kelas yang menggunakan
model pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation) mempunyai
mean posttest yang lebih tinggi dibandingkan dengan mean posttest metode
konvensional, dan juga peningkatan mean dari pretest sampai dengan posttest
pada kelas yang menggunakan model pembelajaran POE (Prediction Observation
Explanation) lebih besar dari pada peningkatan mean pada kelas kontrol. Ini
membuktikan bahwa model pembelajaran POE berpengaruh terhadap peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa dibandingkan dengan metode konvensional.
Aktivitas dan hasil belajar kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation) pada pokok bahasan
sifat-sifat cahaya lebih baik karena siswa lebih mudah memahami konsep-konsep
yang sulit dengan menggunakan alat peraga yang konkret untuk diamati dan
mendiskusikan bersama temannya kemudian siswa melakukan presentasi di depan
kelas. Ini dapat menumbuhkan aktivitas belajar bagi siswa yang akan berpengaruh
terhadap hasil belajar. Penggunaan model pembelajaran POE (Prediction
Observation Explanation) dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa
49
karena dengan menerepkan model ini siswa tidak merasa jenuh sehingga siswa
terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Pada kelas kontrol yang pembelajarannya tanpa menggunakan model
pembelajaran POE (Prediction Observation Explanation), tetapi menggunakan
metode konvensional, guru memiliki peran yang mendominasi. Tingkat aktivitas
belajar dalam proses pembelajaran kurang karena dengan metode pembelajaran
yang monoton dan membosankan siswa menjadi kurang tertarik sehingga
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Dan dengan menggunakan metode
konvensional kegiatan mengajar berpusat pada guru. Guru aktif memberikan
penjelasan tentang materi, mengelola dan mempersiapkan bahan ajar, kemudian
menyampaikan kepada siswa, sebaliknya siswa berperan pasif tanpa banyak
melakukan kegiatan.
Dari hasil penelitian dan pengelolaan data dapat diketahui hasil belajar
siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Secara umum adanya
perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol karena kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran POE (Prediction Observation
Explanation) yang membuat aktivitas belajar siswa tinggi dan akhirnya
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen.
top related