benchmarking c59
Post on 05-Dec-2015
144 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Profil Perusahaan
Berawal dari keberanian pasangan Marius Widyarto Wiwied (Owner C59) dan
Maria Goreti (Istri dari Mas Wiwied) yang membeli satu mesin jahit dan dua mesin
obras. Uang untuk membeli mesin-mesin tersebut merupakan hasil dari menjual
kado pernikahan mereka pada 12 Oktober 1980 silam. Selanjutnya, didirikanlah
perusahaan C59 yang kemudian pada setiap tanggal tersebut diperingati hari Ulang
tahun C59.
Nama perusahaan C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwied
dan Ibu Maria pertama kali tinggal, yaitu Caladi Nomor 59 Bandung. Pada awalnya
bisnis C59 pertama kali adalah melayani pesanan t-shirt bergambar, yang pada masa
itu teknik pengerjaannya masih manual belum menggunakan komputer. Baru pada
tahun 1985, C59 mulai menunjukan keunggulan dari segi bahan t-shirt, jenis sablon,
dan teknik pisah warna hingga produknya dapat dikenal di Bandung dan Jakarta.
Tahun 1990, C59 semakin berkembang dengan membangun pabrik dan
fasilitas modern bersamaan dengan dibangunnya toko retail (showroom) yang
pertama di Jalan Tikukur Nomor 10 Bandung. Tahun 1993-1994, C59 berdiri secara
sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bapak
Marius Widyarto Wiwied sebagai Direktur Utama (hingga saat ini) yang dilanjutkan
dengan melakukan ekspansi ke beberapa kota di Indonesia, dengan mendirikan toko
sendiri dan menjalin kerjasama dengan Ramayana Departement Store sebagai
saluran distribusi yaitu: Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung,
dan Malang.
Tahun 2000, pada usia yang ke-20 C59 mulai memasarkan produknya ke
Eropa Tengah (Ceko, Slovakia dan Jerman). Sedangkan untuk mengembangkan pasar
lokal nasional, C59 menjalin kerjasama dengan Matahari Departement Store. Konsep
dan varian produknya juga berubah dari Basic T-shirt" (kaos oblong) menjadi
"Fashion Apparel" dengan segmentasi kalangan remaja usia 14-24 tahun.
Tahun 2002-2003, PT Caladi Lima Sembilan (C59) andil peran dalam trend
para kawula muda, dengan mengadakan C59 Street Fiesta, yang digelar di tiga kota
besar di Jawa, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta. Tahun 2004, PT Caladi
Lima Sembilan (C59) sesuai dengan slogannya "Express Your Style" ikut ambil bagian
dalam mengekpresikan musik anak muda dalam ajang Indonesian Idol, bekerjasama
dengan sebuah Televisi Swasta Indonesia (RCTI) den Fremantle Media Enterprises,
Ltd. Tahun 2007, PT Caladi Lima Sembilan (C59) mendapat penghargaan Hade
Award dari Dinas Perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent Clothing
Komunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat. Tahun 2008, PT
Caladi Lima Sembilan (C59) bekerjasama secara resmi dengan Dekranasda Kota
Bandung, Ardan Management Group, Saung Angklung Udjo, Miing Fellowship, dan
SMKN 14/SMSR.
Awards Yang Pernah Diraih C59
Pada tahun 1996, C59 mendapatkanpenghargaan Upakarti dari Presiden RI (Republik Indonesia) Bapaka Soeharto Untuk Kategori Usaha Kecil dan Menengah.
Pada tahun 1999, C59 mendapatkan penghargaan Internasional Merit Awarduntuk kategori Best Calendar Theme.
Pada Tahun 2000, C59 mendapatkan penghargaan ASEANDevelopment Best Economic Executive Award.
Pada tahun 2001, C59 mendapatkan penghargaan Enterprise 50 (50 UKM Terbaik Nasional)sebagai Peringkat I (Pertama) yang diselenggarakan olehAccenture dan Majalah SWA.
Pada tahun 2007, C59 mendapatkan Rekor MURI sebagai penyelenggara melukisdiatas kaos dengan peserta terbanyak.
Pada Tahun 2009, C59 mendapatkan penghargaan TOP BRAND 2009 dariMajalah SWA.
Profil Pemilik (Owner)
Nama lengkap : Marius WidyartoNama panggilan : Mas WiwiedStatus : MenikahJabatan : Direktur UtamaAlamat : Jl. Merak No.2 BandungE-mail : wiwied@c59.co.id dan widyartowiwied@yahoo.com
PENDIDIKANSD : Banjarmasin (1963-1969)SMP : Aloysius Bandung (1969-1972)SMA : Aloysius Bandung (1972-1975)UNIVERSITAS : Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan Bandung
(1975-1980)
PRESTASI DAN KEGIATAN:
a) Mendirikan dan merintis perusahaan t-shirt C59 dari tahun 1980, sekaligus menjadi pemilik.
b) Mengembangkan usaha t-shirt C59 menjadi PT.CALADI LIMA SEMBILAN di tahun 1993, dan disahkan menjadi PT di tahun 1995.
c) Penghargaan Entrepreneur Award dari HIPMI tahun 1993.d) Penghargaan Upakarti dari Presiden RI Soeharto tahun 1996.e) Penghargaan Merit Award " Design Best Theme " tahun 1999.f) Penghargaan ASEAN Development Best Economic Executive Award tahun 2000.g) Penghargaan Enterprise 50 versi Majalah SWA, Accenture, HIPMI (rangking 1)
"Prestasi Terbaik Kewirausahaan” tahun 2001.h) Menjadi ketua HDCI (Harley Davidson Club Indonesia) CHAPTER Bandung.i) Menjadi penasehat ikatan-ikatan Automotive Bandung.j) Menjadi pembicara pada program "Prapurna Bakti" di PLN, PERTAMINA, BNI,
Mandiri, Aneka Tambang, dan Garuda.k) Menjadi pembicara pada program Kewirausahaan untuk para santri di Pesantren
Daarut Tauhid (DT) pimpinan K.H Abdullah Gymnastiar (AA Gym).l) Menjadi pembicara seminar "Entrepreneurship" di Perguruan Tinggi di Indonesia,
juga Entrepreneur University (EU), terutama untuk pembekalan sebelum kelulusan.m) Menjadi pembicara dalam program seminar bersama Yahya B.Sunaryo (DIREXION),
Hermawan Kertajaya (MARKPLUS), Renald Khasali SOLUSI), James Gwee (Academia).
n) Menjadi pembicara acara “Mario Teguh Golden Ways” Metro TV (Januari 2010).
Logo Perusahaan dan Filosofi Bisnis
Nama C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwied dan istrinya
pertama kali tinggal, yaitu di Jalan “Caladi Nomor 59 Bandung”. Alasannya sangat
sederhana, yaitu agar pembeli lebih mudah apabila ingin memesan atau membeli
lagi. Yang pada akhirnya dijadikan sebagai komitmen untuk memberikan layanan jasa
terbaik, sesuai waktu dan kualitas yang diinginkan konsumen.
Filosofi bisnis Wiwied sendiri terinspirasi dari burung Caladi yang berasal dari
bahasa Sunda yang berarti burung pelatuk. Wiwied mengartikan Caladi sebagai lima
citra dan sembilan cita-cita, lima citra itu menggambarkan karakter sumberdaya
manusia yang dimiliki C59 yakni, cakap, cerdik, cermat, cepat, dan ceria.
Sedangkan sembilan cita-citanya adalah customer satisfaction, company
profit, confident working atmosphere, control, collaboration, clear mind, creativity,
dan consultative. Wiwied juga ingin seperti burung pelatuk Woody Woodpecker yang
tidak mau kalah dari pesaingnya, dan bila kita perhatikan burung pelatuk selalu fokus
ketika mematuk pohon, Wiwied pun ingin selalu fokus di bidang garmen.
Gambaran Umum Bisnis
Nama Perusahaan : PT Caladi Lima Sembilan
Badan Hukum : Perseroan Terbatas (PT)
Alamat Head Office : Jl. Merak no. 2 Bandung 40133
Telp. 022-2505959 / 022-2507225
Fax. 022-2500124
Alamat Factory : Jl. Cigadung Raya Timur No. 107 Bandung 40191
Telp. 022-2506640 / 022-2504718
Fax. 022-2501159
E-mail : c59bdg@c59.co.id
Website : www.c59.co.id
Terdapat dua lini bisnis C59, yaitu retail dan costum made.
1) Bisnis retail adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak
dan dipasarkan oleh C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar, maka C59
mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan
bekerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional
(Matahari Department Store dan Ramayana Departement Store). Showroom-
showroom C59 tersebar di beberapa kota di Indonesia.
2) Bisnis custom made adalah suatu bentuk bisnis dimana Anda adalah pencipta
ide, konsep dan desain. C59 hanya perantara untuk menjadikan konsep Anda
ke dalam produknya seperti t-shirt, kemeja, jaket, sweater, dan lain-lain.
PT Caladi Lima Sembilan bergerak dalam bidang pembuatan kaos bergambar
(clothing) dengan jalur distribusi nasional dan internasional. Selain bergerak dalam
bidang pembuatan kaos bergambar, PT Caladi Lima Sembilan juga bergerak dalam
bidang penyediaan layanan jasa yang ditangani oleh divisi Creative Force 59.
PT Caladi Lima Sembilan juga menjadi konsultan desain untuk perusahaan
atau instansi baik swasta maupun pemerintah. PT Caladi Lima Sembilan merancang
berbagai produk yang akan mencerminkan identitas instansi tersebut dan dapat
diwujudkan dalam berbagai bentuk produk seperti kaos, stiker, topi, seragam
perusahaan, banner, bendera, dan lain-lain yang digunakan sebagai sarana promosi.
Beberapa instansi yang telah menjadi pelanggan C59 yaitu :
1. Telkom Indonesia,
2. Telkomsel,
3. Indosat,
4. XL,
5. Esia,
6. Nokia Indonesia,
7. Telkom Speedy,
8. Pertamina,
9. Chevron,
10. Caterpillar,
11. PT. Aneka Tambang,
12. Exxon Mobil,
13. Hitachi,
14. RCTI,
15. GLOBAL TV,
16. PT. INTI,
17. WWF Indonesia,
18. Hard Rock Café,
19. Coca Cola,
20. Aqua,
21. Yogya Dept Store,
22. Matahari Dept Store,
23. KFC,
24. Mc. Donalds,
25. Teh Botol Sosro,
26. BNI,
27. Bank Niaga,
28. Bank Mega,
29. Mandiri,
30. BCA,
31. BJB,
32. BRI,
33. Hotel Hyatt,
34. Hotel Santika,
35. Jonas Photo,
36. Tupperware Indonesia
37. Garuda Indonesia,
38. Merpati Airliness,
39. Pos Indonesia,
40. Departemen PU,
41. Pemkot Bandung,
42. Persib Bandung,
43. Polda Jawa Barat,
44. PT. Kereta Api Indonesia
45. Saung Udjo,
46. Pikiran Rakyat,
47. Ardan Radio,
48. Oz Radio,
49. Yamaha,
50. Honda,
51. Harley Davidson,
52. Suzuki,
53. Toyota,
54. dan lain-lain.
Organisasi dan Manajemen
PT Caladi Lima Sembilan memiliki struktur organisasi pendekatan
departementalisasi fungsional dan hierarki horizontal.
Kelebihan:
a. Koordinasi lebih mudah dilakukan.
b. Pembinaan dan kontrol lebih efektif.
c. Spesialisasi tugas lebih mendalam.
Kelemahan:
a. Biaya-biaya yang berkaitan dengan jabatan lebih besar.
b. Birokrasi semakin panjang.
c. Jalur perintah dan tanggung jawab lebih panjang.
Struktur organisasi yang terdapat pada PT Caladi Lima Sembilan :
(tas) (mug)
Manajemen Pemasaran
Marketing Mix (4P)
1. Product (Produk)
Produk inti yang ditawarkan oleh PT Caladi Lima Sembilan (C59) adalah t-
shirt. Namun, seiring dengan perkembangan maka C59 pun membuat produk lain.
Produk yang diproduksi oleh C59 antara lain :
Ciri khas produk-produk C59 adalah multitema, seperti tema otomotif, musik,
etnik, pop, ekstrem sport, sport atau image branding yang menonjolkan kreativitas
dari logo C59 dengan tema-tema tipografi. Khusus produk tematik, dari 2007 sampai
(jaket) (training suit)
(celana)
(sweater)
(dompet) (topi)
(kemeja) (rompi)
(t-shirt)
(polo shirt)
saat ini produk unggulannya adalah “Indonesian Legend”. Didalamnya ada sub-sub
tema yang menceritakan tentang kondisi Indonesia saat ini, masa lampau, dan masa
depan. Disana dikupas juga tentang tokoh, misalnya tokoh legenda di Indonesia yang
melekat di masyarakat. Latar belakang tema “Indonesia Legends” juga sebagai
pengobat rindu.
Tema ini juga diangkat untuk orang-orang yang sejak tahun 80-an sudah
menggunakan produk-produk C59. Meski begitu “Indonesia Legends” tidak hanya
untuk usia tertentu saja, setiap desain diciptakan untuk merangkul semua kalangan.
Setiap kaos-kaos yang bertema “Indonesian Legend” mengandung pesan-pesan
tertentu. Tentunya dalam pesan-pesan itu C59 bersifat non-blok, artinya C59 bersifat
netral tanpa memihak blok manapun.
Sub tema lainnya adalah kopi isu. Kopi isu merupakan tema-tema yang
disesuaikan dengan isu-isu yang berkembang saat ini misalnya tentang korupsi dan
bank century. C59 menggambarkan situasi itu secara bijak, jika secara tulisan
tentunya akan lebih mudah, tapi jika secara visual dalam bentuk rupa apalagi rupa di
kaos itu lebih sulit, sehingga C59 lebih mencampurkan antara image dan copy write-
nya.
Bisnis retail C59 memilih dua atau lebih segmen pasar (multisegment
marketing) yaitu memasuki segmen berdasarkan usia (kids, teenagers, adults),
berdasarkan gender (wanita dan pria), dan berdasarkan pekerjaan (pelajar,
karyawan, wiraswata, dan lain-lain). Sedangkan untuk bisnis custom made C59
target konsumennya adalah perorangan, instansi pemerintah, BUMN, perusahaan
swasta, universitas, dan lain-lain.
2. Price (Harga)
Harga yang ditetapkan untuk bisnis custom made disesuaikan oleh jenis
bahan yang digunakan, teknik yang digunakan, serta jumlah kuantitas barang yang
dipesan pelanggan.
3. Place (Tempat dan Saluran Distribusi)
Penjualan produk C59 dilakukan secara retail dimulai dengan membuka
showroom pertama yang berlokasi di Jalan Tikukur No. 10 Bandung. Dengan adanya
penjualan melalui saluran retail ini, C59 merubah strategi yang dulunya hanya
menerima pesanan saja. Perkembangan C59 dari waktu ke waktu menunjukkan hasil
yang makin baik, ini bisa dilihat bahwa saat ini produknya ditawarkan melalui 22
showroom dan lebih dari 250 outlet di seluruh Indonesia.
C59 pun menjalin kerjasama dengan Ramayana Dept Store sebagai saluran
distribusi yaitu Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung, dan
Malang. PT Caladi Lima Sembilan (C59) juga sudah mulai menjalin hubungan
perdagangan dengan pihak luar negeri, hal ini dibuktikan dengan makin tingginya
nilai ekspor yang dicapai setiap tahunnya. Ekspor yang sudah dilakukan antara lain ke
Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, Australia, Jerman, Inggris, Cheko, Slovakia,
Amerika, Perancis dan Jepang.
4. Promotion (Promosi)
PT Caladi Lima Sembilan menggunakan beberapa bauran promosi
(promotional mix) yaitu :
a. Wisata Pabrik dan Kewirausahaan. C59 mengadakan wisata pabrik dengan
tujuan menciptakan brand awareness kepada masyarakat. Masyarakat luas
dapat melihat proses produksi pada pabrik C59.
b. Mengiklankan produk C59 di media cetak (koran, majalah) dan media
eletronik (TV, radio, internet).
c. Aktif menghubungi atau mendatangi pasar-pasar modern atau pelanggan
yang berpotensi.
d. Promosi Goes To Campus.
e. Pemberian kupon dan diskon harga.
f. Event Community (Retail).
g. Mendatangi Customer Lama (Maintenance Customer).
h. Customer dari Relasi CEO dan Karyawan.
Sumber Daya Manusia
JUMLAH PEGAWAI
PT Caladi Lima Sembilan memiliki pegawai yang terdiri dari:
Pegawai Kantor (Staff) : 43 orang
Pegawai Produksi : 200 orang
JAM KERJA
PT Caladi Lima Sembilan beroperasi selama lima hari yaitu Senin -Jumat pada
pukul 08.00-17.00WIB. PT Caladi Lima Sembilan juga memberlakukan lembur untuk
operator pada kondisi-kondisi tertentu, misalnya untuk mengejar deadline
pemesanan. Waktu lembur selama 4 jam yaitu pada pukul 19.00-21.00 WIB dan
berlaku pada hari kerja (Senin-Jumat).
PROSES REKRUTMEN
PT Caladi Lima Sembilan melakukan perekrutan karyawan melalui publikasi
media cetak seperti koran dan komunikasi mouth to mouth, karena perusahaan lebih
mengutamakan calon karyawan dari masyarakat sekitar atau teman atau saudara
dari pekerja yang sudah ada. Jumlah tenaga kerja produksi yang dipersiapkan oleh PT
Caladi Lima Sembilan akan disesuaikan dengan kebutuhan untuk memproduksi
produk sesuai dengan pesanan. Proses penyeleksian langsung dilakukan oleh bagian
personalia dan umum, Prosedur penerimaan tenaga kerja di PT Caladi Lima Sembilan
adalah sebagai berikut:
a. Mengisi formulir lamaran pekerjaan
b. Penyeleksian dan perjanjian
c. Persetujuan langsung diputuskan oleh manager.
Apabila pelamar telah diterima sebagai karyawan di perusahaan, maka
karyawan baru tersebut harus menjalani masa percobaan terlebih dahulu selama 3
bulan dan harus mengikuti pelatihan dan pengarahan.
SISTEM KOMPENSASI
PT Caladi Lima Sembilan memiliki karyawan tetap dan karyawan kontrak
(hanya pada saat terdapat proyek produksi). Karyawan kontrak diberikan upah
dalam bentuk harian yang dibayar pada setiap hari Jumat. Upah tersebut dihitung
per hari sesuai dengan posisi kerja dan sampai batas waktu kontrak atau proyek
produksi selesai. Untuk karyawan tetap, gaji akan dibayarkan secara setiap bulan
setiap tanggal 31 atau 1. Selain mendapatkan gaji utama, para pegawai juga
mendapatkan uang transport, uang lembur dan tunjangan hari raya. Perusahaan
akan memberikan reward kepada karyawan yang memiliki performance yang baik.
Penghargaan dapat berupa kenaikan gaji, ataupun uang bonus atas kinerjanya
Manajemen ProduksiBAHAN MATERIAL
Produk-produk t-shirt yang dihasilkan oleh PT Caladi Lima Sembilan berbahan
utama dari kain katun combet. Bahan baku tersebut berasal dari pabrik-pabrik tekstil
di seluruh Indonesia. PT Caladi Lima Sembilan selalu menyediakan bahan baku kain
warna dasar dalam jumlah banyak. Bahan baku disimpan dalam gudang bahan baku
disusun bertumpuk per kemasan. Bahan baku dikemas dalam karung plastik dan
tumpukan bahan baku diletakkan diatas pallet kayu agar menjaga kualitas bahan
baku dari cacat. Pada saat proses produksi, operator akan menggunakan bahan baku
yang berada di gudang tanpa memperhatikan jadwal kedatangan bahan baku, jadi
penggunaan bahan baku dilakukan secara acak. Jenis bahan material yang digunakan
untuk memproduksi produk C59 yaitu :
1. Katun Combet
2. Katun Carded
3. Misty
4. Cuty Lacoste
5. Diadora
6. Lotto
7. Adidas
8. Fleece
9. Polar
10. Baby terry
11. Parasut
12. Micro
13. High twist
14. Canvas
15. Denim
16. Twill
17. Katun Drill
18. Japan Drill
19. American Drill
20. Taipan
21. Tropica
TEKNOLOGI
C59 menggunakan teknologi mesin dan manual. Mesin yang digunakan
antara lain mesin plastisol, mesin jahit, mesin obras, mesin border, mesin potong
kain, mesin lubang & pasang kancing, dan lain-lain. Terdapat beberapa teknik sablon
yang dilakukan yaitu :
1. Karet
2. Karet Transparant
3. Karet Khusus
4. Metalic
5. Cabut Warna
6. Gliter
7. Emas/Gold
8. Perak/Silver
9. Reflektif
10. Timbul Busa
11. Glow In/Fosfor
12. Magic Color
13. Cetak Tebal
14. Timbul Keras
15. Tekstur Print
16. Timbul Plastisol
17. Glass Print
18. Foil
19. Flocking
TATA LETAK PABRIK (FACRTORY LAYOUT)
PROSES PRODUKSI
Proses produksi C59 dilakukan berdasarkan Made to Order dan Made to
Stock. Made to Order dilakukan untuk memenuhi unit bisnis custom made
sedangkan Made to Stock dilakukan untuk memenuhi unit bisnis retail. Berikut ini
penjelasan tentang urutan proses produksi pada pembuatan t-shirt:
1. Pemotongan Kain
Bahan baku t-shirt yang berupa kain katun combet dipotong dengan mesin
potong otomatis atau manual. Proses potong merupakan proses pertama yg
dilakukan, dalam proses ini keterangan pada lembar kerja di realisasikan ke dalam
bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang di minta. Jumlah potongan yang
dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa. Tata
cara yang biasa dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut di potong
adalah sebagai berikut:
a) Memeriksa lembar perintah kerja potong yang bertujuan untuk
mempersiapkan jenis bahan/kain yang di potong sesuai dengan
permintaan.
b) Bahan yang sudah di siapkan tersebut dihampar pada meja
potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta
c) Bahan tersebut kemudian di pola dengan memakai sejenis kapur tulis.
d) Cutting, yaitu bahan yang sudah di pola tersebut di potong mengikuti pola
yang sudah ada.
e) Bahan yang sudah di potong dipisah-pisah sesuai keterangan warna
bahan per order, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa
order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan
nomor order pada selembar kertas di ujung ikatan kain, supaya tidak
tercampur.
Gambar 1 - Pemotongan Kain
2. Penyortiran
Setelah itu kain combed di sortir, setelah disortir bahan dapat langsung
disablon. Jika bahan tidak disablon dapat langsung diobras, dijahit, dizoom, dan
dapat langsung finishing.
Gambar 2 – Penyortiran (bahan tidak disablon)
Tujuan dari proses sortir ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain
sebelum kain bahan tersebut di sablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang
dan juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing.
3. Afdruk
Proses selanjutnya sablon kaos yang sebelumnya harus melewati beberapa
proses yaitu dari mulai tracer, klise, afdruk, stel, dan obat. Untuk gambar yang sudah
menjadi klise berarti sudah siap untuk di afdruk, klise tersebut harus di sortir dahulu
yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan di pakai. Penentuan
ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan di cetak. Dalam
langkah (b) langkah (c) & (d)
langkah (e)
proses afdruk ada beberapa tahap yang harus di tembuh sebelum screen siap di stel,
diantaranya:
a) Pemolesan screen dengan Super-X yang bertujuan agar gambar dari klise
yang akan di afdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan
lagi setelah proses pemolesan tersebut.
b) Penyinaran, yang bertujuan menyinari screen yang sudah di tempeli
dengan klise agar gambarnya bisa keluar/ ada dalam screen.
c) Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari
disemprot dengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas
sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini
operator harus berhati-hati supaya screen tidak sampai jebol/rusak.
d) Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan
basah setelah di semprot di jemur agar cepat kering, yang selanjutnya
screen tersebut di tambal dengan sejenis obat yang berguna menutup
screen yang bocor dan bila mana proses tersebut sudah selesai berarti
sudah siap untuk di stel.
Gambar 3 – Afdruk
4. Stel
Tujuan dari proses ini agar letak gambar yang di sablon bisa pas antara tiap
warna, karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasa
dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kain putih agar
hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatan. Kemudian tiap screen yang akan di stel
posisi gambarnya di buat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stel
normal sehari mulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24
order. Waktu yang di perlukan proses ini satu hari dalam kondisi normal.
Gambar 4 – Stel
5. Sablon
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akan
di sablon, obat, dan screen yang sudah di stel. Untuk setiap operator sablon di
dampingi oleh dua orang pembantu. Kerjasama dan kekompakan sangat diperlukan
pada proses ini. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai
8.000 potong.
Gambar yang telah disiapkan untuk disablon dicetak dalam kanvas dengan
cara dipanaskan dan ditekan dalam suhu panas, setelah kurang lebih lima menit
kanvas kemudian dicelupkan dalam bak air kemudian disemprot sampai cetakan
gambar terlihat, setelah selesai kanvas sablon kemudian dikeringkan dengan
menggunakan kipas angin manual. Setelah bahan sablon siap, baru dapat
disablonkan pada bahan t-shirt yang telah disortir, kemudian di press.
Gambar 5 – Sablon 1
Gambar 5 – Sablon 2
6. Press
Pada tahap ini bahan yang sudah di sablon di press terlebih dahulu agar hasil
sablonnya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat atau cat sablon. Dalam proses ini
nampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan
adalah satu hari dengan kapasitas per hari mencapai 3.000-4.000 potong.
Gambar 6 - Press
7. Obras
Pada mesin obras bahan baku t-shirt setengah jadi yang telah disablon
kemudian diobras pada mesin obras. Pada mesin obras ini bagian depan dan
belakang t-shirt disambungkan dan dipasang rib pada bagian leher. Kemampuan
rata-rata dari setiap operator obras dalam sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00
WIB adalah 125 potong. Kemampuan rata-rata dari setiap operator zoom dalam
sehari, mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB adalah 450 potong. Kapasitas normal
untuk bagian obras dan jahit ini adalah 1.800 potong per hari untuk oblong. Waktu
yang diperlukan pada proses ini adalah dua hari dalam kondisi normal.
Gambar 7 - Obras
8. Jahit dan Zoom
Pada mesin jahit, t-shirt dipasang bis lalu ditindes dan dilakukan pemasangan
label C59. Setelah pemasangan label, bahan t-shirt dizoom dengan menggunakan
mesin zoom. Kemudian bagian badan t-shirt disambungkan dengan bagian tangan
dengan mesin jahit. Untuk memastikan proses yang dilakukan telah benar dilakukan
kembali zoom bawah, setelah itu dilakukan tindes bagian leher t-shirt.
Gambar 8 – Jahit dan Zoom
9. Finishing
Pada bagian finishing, t-shirt yang sudah jadi dibersihkan dari sisa-sisa benang
hasil proses jahit, kemudian diperiksa jika terjadi cacat produk harus dipisahkan.
Kemudian t-shirt disetrika rapi kemudian dapat langsung dilipat dan dikemas dalam
plastic seal dan dipisahkan sesuai dengan ukuran masing-masing.
Gambar 9 - Finishing
10. Packing
Packing merupakan proses terakhir dari rangkaian proses produksi. Barang
yang sudah di packing dari bagian finishing dikirim ke setiap cabang dengan cara
dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa
pengiriman.
Gambar 10 - Packing
SISTEM PENGENDALIAN KUALITAS
1. Pengendalian Kualitas Bahan Baku
PT Caladi Lima Sembilan sangat memperhatikan kualitas bahan baku. Bahan
baku yang digunakan untuk memproduksi t-shirt adalah kain katun combet. Untuk
menjaga agar tetap mendapatkan bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan maka
PT Caladi Lima Sembilan memesan bahan baku dari supplier yang telah lama bekerja
sama. Sebelum disimpan dan dibawa ke bagian produksi, bahan baku yang baru
datang diperiksa terlebih dahulu kualitasnya, jika terdapat bahan yang cacat akan
dikembalikan kepada supplier. Pemeriksaan dilakukan secara acak dan dengan cara
visual dan sentuhan bahan. Bahan baku yang akan digunakan diperiksa terlebih
dahulu agar tidak mengganggu jalannya aliran proses produksi.
2. Pengendalian Kualitas Produk Setengah Jadi
Produk setengah jadi t-shirt adalah pada saat setelah bahan baku selesai
disortir yang kemudian akan dilakukan proses sablon atau ada juga yang tidak
dilakukan proses sablon. Produk setengah jadi t-shirt yang akan disablon dilakukan
pemeriksaan kualitas sablon apabila terdapat sablon yang cacat maka akan
dipisahkan dan disatukan dengan scrap.
3. Pengendalian Kualitas Produk Jadi
Pengendalian kualitas produk menjadi sangat penting bagi PT Caladi Lima
Sembilan untuk menjaga kepercayaan konsumen. Pengendalian dan pemeriksaan
kualitas produk jadi t-shirt pada PT Caladi Lima Sembilan adalah pada bagian
finishing. T-shirt diperiksa sebelum dilipat dan dikemas. T-shirt yang terdapat cacat
akan dipisahkan dan diperbaiki. Jika terdapat t-shirt yang cacat pada jahitan t-shirt
tersebut maka akan dirework. Jika cacat t-shirt dalam bentuk bolong, maka t-shirt
pesanan konsumen tersebut akan diganti dengan yang baru atau produksi ulang. T-
shirt yang terdapat noda kotor akan dibersihkan dengan disemprot cairan air mineral
hingga noda hilang. Pemilihan bahan yang sesuai dengan desain, separasi warna,
pembuatan screen, dan printing dijalankan dibawah pengawasan kualitas yang ketat.
Dengan demikian, mutu produk buatan C59 selalu dapat dijamin.
Manjemen KeuanganSemakin berkembangnya bisnis dan pesanan yang diperoleh akhirnya
menuntut suatu peningkatan modal kerja. Kebutuhan modal ini menjadi suatu
pemikiran yang serius mengingat makin banyaknya pesanan yang masuk sedangkan
bahan baku yang dibutuhkan harus disediakan lebih dulu sehingga mempercepat
pelayanan.
Pada tahun 1989, datang pesanan dari Bank Niaga untuk pembuatan kaos
oblong. Bank Niaga melihat potensi yang dimiliki C59 untuk berkembang jauh lebih
besar. Bank Niaga kemudian menawarkan pinjaman yang dapat digunakan untuk
investasi juga untuk tambahan modal kerja. Kesempatan ini diterima oleh C59
sebagai bantuan yang sangat berharga. Dalam prakteknya Bank Niaga bersedia
menempatkan salah satu staf-nya untuk duduk dalam kegiatan operasional sehari-
hari sehingga penggunaan dana yang dipinjamkan dapat lebih terjamin
keamanannya.
Disisi lain bank sebagai suatu lembaga pembiayaan mempunyai aturan yang
ketat dalam operasional kreditnya, hal ini juga menjadi pemikiran pihak C59.
Khawatir jika sewaktu-waktu lembaga perbankan ini dilikuidasi, C59 melakukan kiat
dengan melakukan kredit pembelian dari pemasoknya baik pemasok bahan baku
kain, benang, atau bahan pembantu lainnya. Disamping lebih “bersahabat” terdapat
juga suatu hubungan bisnis yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak yaitu
pemasok dan produsen.
Adanya bantuan tambahan dana investasi dan modal kerja, prioritas utama
digunakan untuk pembangunan fasilitas produksi. Fasilitas produksi ini dibangun di
daerah Cigadung, tepatnya di Jalan Cigadung Raya Timur No. 107 Sekemirung
Bandung. Dengan luas tanah sekitar 8.000 M2, C59 mempunyai keleluasaan dalam
mengembangkan fasilitas pendukung lainnya, seperti pengolahan limbah, generator
pendukung daya listrik dan sebagainya.
Meningkatnya penjualan yang secara tidak langsung menambah tenaga kerja,
menuntut C59 untuk menyusun suatu struktur organisasi yang baik, yang juga
memerlukan suatu pengakuan legalitas dari pemerintah. Pada tahun 1991 C59
secara resmi menjadi perseroan terbatas (PT) yang disahkan oleh Departemen
Kehakiman.
Pada tahun 1990 juga mulai dipikirkan peluang lain dari bisnis kaos oblong ini,
yaitu melalui penjualan eceran (retail) dimana desain grafisnya dirancang sendiri
oleh para designer dari C59. Penjualan secara retail ini dimulai dengan membuka
showroom pertama yang berlokasi di Jalan Tikukur No. 10 Bandung, dengan adanya
penjualan melalui saluran retail ini, berarti merubah strategi yang mendasar bagi C59
yang bermula hanya menerima pesanan saja.
Penjualan retail ini ternyata juga menunjukkan perkembangan yang
memuaskan. Melalui berbagai pembicaraan mengenai strategi perusahaan maka
diputuskan untuk menggunakan teknik franchising, yang menerapkan gaya
manajemen dan format display showroom yang dirancang oleh pemberi franchise.
Perkembangan C59 dari waktu ke waktu menunjukkan hasil yang makin baik, ini bisa
dilihat bahwa saat ini produknya ditawarkan melalui 22 showroom dan lebih dari 250
outlet di seluruh Indonesia.
Analisis SWOT
Strength (Kekuatan)
1. PT Caladi Lima Sembilan sudah 30 tahun lebih bergerak dalam bisnis
pembuatan kaos yang kualitasnya tidak diragukan lagi . C59 memiliki
kualitas produk yang bermutu tinggi serta desain produk yang unggul.
2. Merek C59 sangat terkenal di Bandung dan Jakarta dan sekarang nama C59 juga
sudah dikenal luas di Indonesia bahkan di luar negeri.
3. Sebagai perwujudan profesionalismenya dan demi kepuasan konsumen, C59
memberikan jaminan atas kesalahan produksi ataupun keterlambatan jadwal.
Research and development terus ditingkatkan dalam hal kemungkinan
pemakaian material baru, teknologi yang lebih maju, serta manajemen
perusahaan yang lebih baik membuat C59 diharapkan semakin mampu
memenuhi setiap tuntutan yang timbul dari masyarakat.
Weakness (Kelemahan)
1. Produknya cenderung mudah untuk ditiru pesaing, oleh karena itu C59 perlu
mengembangkan diferensiasi pada produknya.
Opportunity (Peluang)
1. Merek lokal lain yang juga ternama seperti Dagadu dan Joger sudah membatasi
diri sebagai produk yang pasarnya hanya sampai Yogyakarta dan Bali sehingga
dari sisi penyebaran, kedua merek tersebut tidak mengganggu pasar C59.
2. Setelah sukses pada bisnis bidang pembuatan pesanan kaos, PT Caladi
Lima Sembilan merambah ke bisnis retail yang bermula dari menjual sisa
order yang tidak memenuhi syarat namun ternyata diminati orang banyak. Hal
ini merupakan peluang C59 mengambil ceruk pasar retail pada kategori produk
tshirt atau kaos.
3. Keberhasilan C59 dalam menembus pasar luar negeri dimulai dari
beberapa staf-nya yang bersekolah di luar negeri yang biasanya
membawa satu dua koper kaos C59 kemudian di sana.
Tern y a t a d i s a n a m e m i l i k i p e l u a n g y a n g s a n g a t b e s a r
k a r e n a m e m i l i k i e m p a t m u s i m s e hingga tidak hanya bisa menjual t-shirt
namun juga sweater atau jaket.
Treat (Ancaman)
1. Semakin berkembangnya usaha distro (clothing) dan factory outlet di Bandung
dengan kualitas dan desain yang bersaing menyebabkan pesaing C59 dalam
kategori produk t-shirt semakin banyak.
Dokumentasi
top related