catatan atas laporan keuangan (dinyatakan dalam...
Post on 02-Mar-2019
240 Views
Preview:
TRANSCRIPT
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
b. Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan
Susunan Komisaris
Komisaris Utama : Fransiskus Chandra
Komisaris Independen : Agus Antariksa Sidharta
Susunan Direksi
Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo
Wakil Direktur Utama : Sugianto Redjeki
Direktur : Mahyudin
Direktur : Mardianto Budi Santoso
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Fransiskus Chandra
Komisaris : Sudjana Winoto
Direksi
Direktur Utama : Rudyanto Somawihardjo
Wakil Direktur Utama / Direktur Keuangan : Sugianto Redjeki
Direktur Pemasaran : Mahyudin
Direktur Teknologi Informasi dan Sistem Prosedur : Mardianto Budi Santoso
PT Sinar Mitra Sepadan Finance (Perusahaan) didirikan di Jakarta, berdasarkan akta notaris S. Rachma C.
Hardiyanto Hoesodo, S.H., notaris di Jakarta No. 6 tanggal 28 Nopember 2000 dalam rangka Undang-
undang Penanaman Modal dalam Negeri No. 6 tahun 1968 jo. Undang-undangNo. 12 tahun 1970. Akta
pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusannya No. C-747.HT.01.01.TH.2001 tanggal 25 Januari 2001, dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 7541, Tambahan No. 94 tanggal 23 Nopember 2001. Anggaran Dasar
Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir sesuai dengan akta notaris Umar Saili, S.H.,
notaris di Jakarta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 mengenai peningkatan modal ditempatkan dan disetor.
Akta perubahan ini telah diterima oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Pemberitahuan No. AHU-57680.AH.01.02 tanggal 25 November 2009.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama adalah
menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal meliputi bidang antara
lain adalah : sewa, anjak piutang, usaha kartu kredit dan pembiayaan konsumen.
Saat ini, Perusahaan menjalankan kegiatan pembiayaan dalam bentuk sewa, anjak piutang dan pembiayaan
konsumen. Perusahaan berlokasi dan berkantor pusat di Gedung Millenia Lt. 1 dan 2 Jl. MT. Haryono Kav.
16, Tebet Barat, Jakarta Selatan 12810 dengan mempunyai 45 kantor cabang diantaranya Bekasi, Karawang,
Bogor, Tangerang, Lampung, Jakarta, Pekanbaru, Palembang, Medan, Surabaya, Jambi, Rantau Prapat,
Balikpapan, Makassar, Samarinda dan Manado.
Perusahaan memulai kegiatan usaha secara komersial pada tahun 2001.
Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Sinar Mitra Sepadan Finance
No. 7 tanggal 14 Mei 2010, menyetujui penegasan kembali susunan anggota Direksi Perseoran yang tidak
mengalami perubahan dan susunan Dewan Komisaris perseroan adalah sebagai berikut:
Berdasarkan akta notaris Umar Saili, S.H., No. 15 tanggal 29 April 2009, Susunan Dewan Komisaris dan
Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 6
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
1. UMUM - Lanjutan
b. Susunan Dewan Komisaris, Direktur dan Karyawan - Lanjutan
Tugas dan tanggungjawab Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama : bertanggung jawab atas seluruh kegiatan usaha Perusahaan.
2.
3. Direktur Pemasaran : bertanggung jawab atas marketing Perusahaan.
4.
Ketua (merangkap Komisaris Independen) : Agus Antariksa Sidharta
Anggota : Eko Purwanto Laut
Anggota : Feronica
Perusahaan mempunyai karyawan
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan
b. Kas dan Setara Kas
c. Penyisihan Piutang Ragu-ragu
Direktur Teknologi Informasi dan Sistem Prosedur : bertanggung jawab atas penyediaan teknologi
informasi dan sistem prosedur yang tepat dan efisien seluruh kegiatan Perusahaan.
Berdasarkan Surat Pembentukan Komite Audit No.043/SMSF/SK-Dir/V/10 tanggal 21 Mei 2010,
Perusahaan telah membentuk Komite Audit yang susunan anggotanya adalah sebagai berikut:
Laporan keuangan disajikan dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (BAPEPAM dan LK) No. VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”.
derivatif, yang disajikan sebesar nilai wajar, dan penyertaan saham yang dicatat menggunakan metode
ekuitas.
Laporan keuangan tersebut disajikan dengan menggunakan dasar akrual kecuali untuk laporan arus kas dan
pendapatan pembiayaan konsumen atas piutang bermasalah (yang menunggak lebih dari 90 hari
pendapatannya diakui pada saat pendapatan diterima (dasar kas).
Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi dengan
menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan adalah
Rupiah.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dan investasi jangka pendek lainnya dengan
jangka waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatan dan tidak digunakan sebagai jaminan atas
hutang dan tidak dibatasi penggunaannya.
Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian piutang berdasarkan penelaahan secara keseluruhan terhadap
keadaan akun piutang pada akhir periode, dengan mempertimbangkan umur piutang pembiayaan konsumen.
Piutang pembiayaan konsumen akan dihapusbukukan setelah menunggak lebih dari 180 hari. Penerimaan
dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat diterima.
30 September 2010
1,504 orang
31 Desember 2009
1,788 orang
Wakil Direktur Utama : bertanggung jawab atas keuangan, akuntansi, operasional dan manajemen
risiko.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 7
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan
d. Tagihan Anjak Piutang
e. Sewa
1.
2.
3.
Tagihan anjak piutang yang timbul atas pembelian piutang dengan hak regres (recourse) secara pembebanan
bunga (interest bearing) dinyatakan sebesar nilai tagihan piutang yang dapat direalisasikan yaitu nilai yang
sama dengan jumlah pembiayaan dikurangi pendapatan bunga ditangguhkan. Pendapatan bunga diakui
sesuai dengan periodenya (accrual basis) dan pendapatan bunga yang belum diterima disajikan sebagai
bagian piutang bunga atas transaksi anjak piutang. Kecuali untuk pendapatan bunga yang sudah jatuh tempo
tiga bulan atau lebih dan menurut manajemen sulit ditagih tidak diakui sebagai pendapatan sampai
pendapatan bunga tersebut benar-benar diterima.
Seluruh pembayaran berkala yang dilakukan oleh penyewa guna usaha ditambah dengan nilai sisa
mencakup pengembalian biaya perolehan barang modal disewakan serta bunganya, merupakan laba
perusahaan sewa (Full payout lease).
Sewa minimum 2 (dua) tahun.
Transaksi sewa yang tidak memenuhi salah satu kriteria tersebut diatas dibukukan dengan menggunakan
metode sewa menyewa biasa (operating lease method) dan pembayaran sewa diakui sebagai beban dalam
laporan laba rugi dengan dasar garis lurus.
Sesuai dengan PSAK 30 (2007) efektif tanggal 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK 30 (Revisi
2007), “Sewa” yang menggantikan PSAK No. 30 (1990) “Akuntansi Sewa”. Menurut PSAK No. 30 (Revisi
2007) ini sewa yang mengalihkan secara substantial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset kepada penyewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa
pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode direct
financing lease jika memenuhi semua kriteria sebagai berikut:
Penyewa guna usaha memiliki hak opsi untuk membeli aset sewaan pada akhir masa sewa dengan harga
yang telah disetujui bersama pada saat dimulainya perjanjian sewa.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang
merupakan pelunasan kewajiban sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas
saldo kewajiban. Beban sewa dicatat dalam laporan laba rugi.
Aset sewaan dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa
manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian
yang memadai bahwa penyewa akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban
dalam laporan laba rugi dengan dasar garis lurus (Straight line basis).
Penerapan PSAK Revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan
Perusahaan karena Perusahaan mencatat pada awal masa sewa sejumlah pembayaran pokok ditambah
pendapatan pembiayaan penanaman sewa bruto yang merupakan pembayaran sewa minimummenurut PSAK
No. 30 (Revisi 2007). Pembayaran pokok menggunakan nilai wajar dari aset yang disewakan.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 8
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan
e. Sewa - Lanjutan
f. Akuntansi untuk Pembiayaan Konsumen
g. Penyertaan
Investasi dalam saham yang dimiliki kurang dari 20% dicatat dengan metode biaya perolehan. Investasi
dalam saham antara 20% sampai 50%, baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode biaya
ekuitas dimana bagian laba (rugi) bersih anak perusahaan diakui secara proporsional sesuai dengan besaran
kepemilikannya sebagai kenaikan atau penurunan nilai investasi saham sejak tanggal perolehan. Dividen
yang diterima dicatat sebagai pengurang akun investasi yang bersangkutan. Investasi dalam saham lebih dari
50% dikonsolidasi.
Sebagai Perusahaan sewa, penanaman neto dalam finance lease diperlakukan dan dicatat sebagai penanaman
neto sewa yang terdiri dari penanaman sewa bruto yaitu pembayaran pokok dari penghasilan pembiayaan
jumlah piutang sewa ditambah dikurangi dengan pendapatan sewa belum diakui dan simpanan jaminan.
Selisih antara piutang sewa ditambah nilai sisa dengan biaya perolehan aset yang disewakan sebagai
pendapatan sewa belum diakui yang dialokasikan sebagai pendapatan periode berjalan berdasarkan suatu
tingkat pengembalian berkala atas penanaman neto dalam sewa. Apabila aset disewakan dijual kepada
penyewa sebelum masa sewa berakhir, maka perbedaan antara harga jual dengan penanaman neto dalam
sewa dicatat sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi.
Piutang pembiayaan konsumen merupakan jumlah piutang setelah dikurangi dengan bagian yang dibiayai
bank-bank sehubungan dengan transaksi kerjasama penerusan pinjaman, kerjasama pembiayaan bersama
serta pengambilalihan piutang dan penunjukan selaku pengelola piutang, pendapatan pembiayaan konsumen
yang belum diakui dan penyisihan piutang ragu-ragu.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui, yang merupakan selisih antara jumlah keseluruhan
pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dengan jumlah pokok pembiayaan konsumen,
diakui sebagai pendapatan sesuai dengan jangka waktu kontrak pembiayaan konsumen berdasarkan tingkat
pengembalian berkala yang tetap dari piutang pembiayaan konsumen.
Selisih bersih antara pendapatan administrasi yang diperoleh dari konsumen pada saat pertama kali
perjanjian pembiayaan konsumen ditandatangani dan beban-beban yang timbul pertama kali yang terkait
langsung dengan kredit pembiayaan konsumen ditangguhkan dan diakui sebagai penyesuaian atas imbal hasil
pembiayaan konsumen selama jangka waktu pembiayaan konsumen dan disajikan sebagai bagian dari
“Pendapatan Pembiayaan Konsumen” pada laporan laba rugi tahun berjalan.
Penerimaan dari piutang yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain pada saat
terjadinya.
Untuk perjanjian kerjasama pembiayaan konsumen dilakukan dengan metode tanpa jaminan (without
recourse), Perusahaan hanya menyajikan porsi jumlah angsuran piutang yang dibiayai Perusahaan
(pendekatan neto). Piutang pembiayaan konsumen merupakan seluruh jumlah angsuran dari pelanggan,
sedangkan kredit yang disalurkan oleh penyedia dana dicatat sebagai hutang (pendekatan bruto). Bunga yang
dikenakan kepada pelanggan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga, sedangkan bunga yang
dikenakan penyedia dana dicatat sebagai beban bunga.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 9
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan
h. Biaya Dibayar Dimuka
i. Aset Tetap
Bangunan
Peralatan dan perlengkapan
Kendaraan
j. Pengakuan Pendapatan dan Beban
k. Agunan yang Diambil Alih
25 - 12,5
Masa Manfaat
10 - 20
4 - 8
4 - 8
% per Tahun
Agunan yang diambil alih sehubungan dengan penyelesaian piutang pembiayaan konsumen dinyatakan
berdasarkan nilai terendah antara nilai tercatat piutang pembiayaan konsumen terkait atau nilai realisasi
bersih dari agunan yang diambil alih. Selisih antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dicatat sebagai
bagian dari penyisihan penurunan nilai dan kerugian atas agunan yang diambil alih dan dibebankan pada
laporan laba rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
(kecuali tanah yang tidak disusutkan). Efektif 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2007), “Aset Tetap” yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), “Aktiva tetap dan Aktiva lain-lain” dan
PSAK No. 17 (1994), “Akuntansi Penyusutan”. Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas
harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk menggunakan model biaya sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang
signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan, karena kebijakan akuntansi aset tetap sebelum 1 Januari
2008 adalah sama dengan model biaya ini.
Aset tetap dinyatakan sebesar harga perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan terhadap
aset tetap dihitung dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda (double declining
balance method) untuk sebagian dari Peralatan dan Perlengkapan berdasarkan taksiran masa manfaat
ekonomi aset tetap sebagai berikut:
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, sedangkan biaya
penggantian komponen suatu aset dan biaya inspeksi yang signifikan diakui dalam jumlah tercatat aset tetap
sebagai suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan aset tetap. Aset tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan beserta akumulasi penyusutan yang berkaitan
dikeluarkan dari kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi
periode yang bersangkutan.
Berdasarkan PSAK No. 48, “Penurunan Nilai Aset”, nilai aset ditelaah atas kemungkinan penurunan nilai
aset ke jumlah yang dapat diperoleh kembali yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang
mengidentifikasikan nilai tercatatnya mungkin tidak dapat terpulihkan.
Perusahaan mengakui pendapatan atas sewa, pembiayaan konsumen dan anjak piutang seperti yang
dijelaskan pada Catatan 2d, 2e, dan 2f.
Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
10 - 5
25 - 12,5
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 10
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan
l. Biaya Penerbitan Emisi Obligasi
m. Imbalan Pasca Kerja
n. Pajak Penghasilan
o. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
(i).
(ii).
(iii).
Perusahaan asosiasi (associated company);
Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut, yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat
diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan
perusahaan;
Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan obligasi yang diamortisasi dengan menggunakan
metode garis lurus selama jangka waktu obligasi.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan
kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% (sepuluh persen) dari nilai kini imbalan pasti
diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari para pekerja dalam
program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan
sebaliknya akan diakui sebagai beban dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan
tersebut menjadi vested.
Jumlah imbalan pasca kerja yang diakui di neraca merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti disesuaikan
dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui dan biaya jasa lalu yang belum diakui.
Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung
berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan disajikan di neraca, kecuali aset dan pajak tangguhan untuk entitas
yang berbeda, atas dasar kompensasi sesuai dengan penyajian aset dan kewajiban pajak kini.
Perusahaan melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa seperti yang
dinyatakan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 7, mengenai "Pengungkapan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa", yang terdiri dari:
Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau
berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan (termasuk holding companies,
subsidiaries dan fellow subsidiaries);
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada
tanggal neraca. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba-rugi, kecuali pajak
tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset
dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan,
sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 11
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan
o. Transaksi dengan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa - Lanjutan
(iv).
(v).
p. Informasi Segmen
q. Laba Per Saham
r. Penggunaan Estimasi
Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut;
dan
Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung
maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (iii) atau (iv), atau setiap
orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-
perusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari
perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama
dengan perusahaan.
Informasi segmen dalam laporan keuangan disajikan berdasarkan segmen geografis. Sebuah segmen
geografis menyediakan jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat
pengembalian yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang berjalan.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum mewajibkan
pihak manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan jumlah pendapatan dan beban yang dilaporkan selama tahun pelaporan. Sehubungan
dengan ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil realisasi yang akan terjadi dapat
berbeda dengan jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 12
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
3. KAS DAN SETARA KAS
Kas
Bank
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
PT Bank Lampung
PT Bank Mutiara, Tbk.
(dahulu PT Bank Century, Tbk.)
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
(dahulu PT Bank Bumiputera Indonesia, Tbk.)
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT Bank Victoria Indonesia, Tbk.
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT Bank Mayapada, Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
PT Bank Sinarmas
(dahulu PT Bank Shinta Indonesia)
PT Bank Sumatera Selatan
PT Bank Yudha Bakti
PT Bank Agroniaga, Tbk.
PT Bank Ganesha
PT Bank Ina Perdana
BPR Citra Lampung
PT Utama Internasional Bank
PT Bank Panin
PT Bank Danamon, Tbk.
Jumlah Bank
Jumlah
4. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN
Piutang sewa
Nilai residu terjamin
Pendapatan pembiayaan yang belum diakui
Simpanan jaminan
Jumlah
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
188,393,174 62,961,512
44,397,100 683,794,434
38,318,777,747 20,847,343,162
19,521,861 916,329,146
1,377,693,855 1,440,781,806
114,999,234 444,169,928
296,135,205 18,196,782
8,197,943 8,336,060
63,776,672 502,867
59,008,297 -
16,172,180,720 16,208,790,162
129,850,445 275,036,334
82,476,281 258,971,448
6,610,094 187,830,393
(62,063,842)
2,952,207,797
(85,305,765)
4,303,714,799
(2,027,630,170)
4,389,020,564
975,712,000
(732,894,616)
(975,712,000)
3,014,271,639
31 Desember 200930 September 2010
Tidak terdapat kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Rincian penanaman neto sewa adalah sebagai berikut:
30 September 2010 31 Desember 2009
22,146,597,027 4,638,553,000
1,946,496,935 3,237,101,298
1,372,359,748 1,690,078,346
1,295,095,411
2,856,427 24,757,313
32,124,316 625,847,058
5,358,534,327 3,747,166,255
2,027,630,170
(969,513,763)
71,871,729 613,495,033
118,811,524 562,349,115
521,938,081 517,090,571
1,649,607,127
8,419,566,388 1,339,135,633
1,652,417,958
-
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 13
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
4. PIUTANG SEWA PEMBIAYAAN - Lanjutan
Rincian piutang berdasarkan kerjasama pembiayaan adalah sebagai berikut:
Piutang sewa pembiayaan
Dikurangi
Piutang kerjasama pembiayaan sewa
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
PT Clipan Finance Indonesia, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT Topas Multifinance
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Ganesha
Jumlah piutang kerjasama pembiayaan sewa
Piutang pihak ketiga
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Penghapusan
Saldo akhir
Rata-rata tingkat suku bunga efektif per tahun berkisar:
Mobil
Motor
66,120,033 -
85,305,765
30 September 2010 31 Desember 2009
- 9,885,747
82,843,571 454,723,128
4,389,020,564 3,014,271,639
(85,305,765) (62,063,842)
4,303,714,799 2,952,207,797
27.35% 23% - 25%
- -
Piutang sewa pembiayaan dijadikan jaminan hutang bank pada PT Clipan Finance Indonesia, Tbk., dan PT Bank
Mandiri (Persero), Tbk.
(97,500,047)
30 September 2010
- 62,289,530
- 43,921,576
30 September 2010 31 Desember 2009
4,471,864,135 3,468,994,767
31 Desember 2009
62,063,842 48,770,894
23,241,923 110,792,995
-
62,063,842
Persentase penyisihan piutang ragu-ragu terhadap jumlah penanaman neto sewa pada tanggal 30 September 2010
dan 31 Desember 2009 adalah sebesar 2,5%. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atau
piutang neto sewa adalah cukup untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang
tersebut.
- 248,171,569
16,723,538 90,454,706
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 14
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Piutang pembiayaan konsumen
Pembiayaan sendiri
Pihak ketiga
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
Pihak ketiga
Without recourse
Sub jumlah
Pendapatan pembiayaan konsumen belum diakui
Pembiayaan sendiri
Pihak ketiga
Pembiayaan yang dibiayai bersama pihak-pihak lain
Pihak ketiga
Without recourse
Sub jumlah
Jumlah piutang pembiayaan konsumen
Rincian piutang berdasarkan kerjasama pembiayaan adalah sebagai berikut:
Piutang pembiayaan konsumen
Piutang kerjasama pembiayaan
PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu Bank Century, Tbk.)
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
PT Bank Mega, Tbk.
PT Bank Bukopin, Tbk.
PT Topas Multifinance
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Ganesha
PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
PT Bank Yudha Bhakti
PT Bank Sinarmas
PT Clipan Finance Indonesia, Tbk.
PT Bank Mandiri Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Sinarmas Syariah
Jumlah piutang kerjasama pembiayaan
Piutang pihak ketiga
Penyisihan piutang ragu-ragu
Bersih
1,884,109,161,381 1,493,162,890,978
(754,400,167,841)
120,925,585,223 148,063,119,564
520,492,573,128 55,323,460,034
88,704,307,127 48,098,543,221
(282,899,444,143) (187,029,765,886)
30 September 2010 31 Desember 2009
(2,976,953,480) (3,505,963,901)
1,409,631,484,203 1,128,299,235,119
1,740,572,259,845 576,899,475,498
37,035,611,512
13,338,404,541 21,705,097,851
6,130,228,314 14,880,021,957
514,180,134,558 155,992,328,175
7,032,587,175 -
324,154,199,178 -
8,897,454,457 -
24,983,593,401 -
1,412,608,437,683 1,131,805,199,020
20,412,065,994
(548,387,457,842)
3,153,180,697,528
24,147,982,431 7,584,971,805
512,878,973 5,939,193,292
1,708,704,674,518
3,153,180,697,528 1,708,704,674,518
(471,500,723,698) (361,357,691,956)
393,003,724 2,641,688,781
14,322,997,924 960,244,201
31,347,256,576 40,664,596,165
20,597,007,121 38,010,598,940
Akun ini merupakan piutang yang timbul dari kegiatan dalam bentuk penyediaan barang konsumen berupa
kendaraan roda 4, 6, dan 2 kepada pemakai akhir dengan pembayaran angsuran secara berkala dengan jaminan
berupa BPKB kendaraan yang dibiayai. Semua piutang pembiayaan konsumen didenominasi dalam Rupiah dan
dikenakan bunga.
30 September 2010 31 Desember 2009
2,023,471,703,988 763,929,241,382
3,907,580,865,369 2,257,092,132,360
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 15
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN - Lanjutan
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu sebagai berikut :
Saldo awal
Penambahan
Penghapusan
Saldo akhir
Seluruh piutang pembiayaan konsumen dijadikan jaminan hutang bank. (catatan 10 dan 26)
Rata-rata tingkat suku bunga efektif per tahun berkisar:
Mobil
Motor
6. PENYERTAAN SAHAM
Saldo awal
Penambahan
Pengurangan
Bagian laba (rugi) asosiasi tahun 2009
Saldo akhir
2,976,953,480 3,505,963,901
30 September 2010 31 Desember 2009
3,505,963,901 643,425,803
84,951,668,113
Kendaraan bermotor yang dibiayai oleh perusahaan diasuransikan kepada PT Pan Pacific Insurance, PT Asuransi
Umum Mega, PT Asuransi Sinarmas, PT Reliance Insurance pada tahun 2009, PT Asuransi Central Asia, PT
Jaya Proteksi, PT Sari Jaya, dan PT Harta Pratama pada tahun 2008, dengan jenis pertanggungan All Risk, TLO
dan kombinasi.
28,624,066,095
(85,480,678,534) (25,761,527,997)
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang ragu-ragu atas piutang pembiayaan konsumen adalah cukup
untuk menutupi kerugian yang mungkin timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut.
32% - 36%
30 September 2010 31 Desember 2009
21.53% 23% - 25%
25,000,000,000
(6,400,000,000)
Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.95 tanggal 29 April 2010, PT Sinar Mitra Sepadan Finance
menempatkan 25.000 lembar saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 25.000.000.000 pada PT Central
Santosa Finance (CSF) yang mewakili 25% pemilikan saham CSF.
Perusahaan menjual 6.400 saham PT Pan Pacific Insurance dengan nilai nominal Rp 1.000.000 setiap saham atau
seluruhnya Rp 6.400.000.000 kepada PT Multikem Suplindo, sehingga investasi Perusahaan kepada PT Pan
Pacific Insurance adalah nihil.
Kepemilikan
20%
25%
-20%
852,928,215
25,000,000,000
2,400,000,000
4,000,000,000
-
(852,928,215)
5,547,071,785
31 Desember 200930 September 2010
-
5,547,071,785
25%
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 16
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
7. ASET TETAP
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
Kendaraan
Aset sewa
Kendaraan
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
Kendaraan
Aset sewa
Kendaraan
Jumlah
Nilai buku
Biaya perolehan
Tanah
Bangunan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
Kendaraan
Aset sewa
Kendaraan
Jumlah
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Peralatan dan
perlengkapan kantor
Kendaraan
Aset sewa
Kendaraan
Jumlah
Nilai buku
Saldo akhirPengurangan
9,090,082,174
13,069,611,179
-
PenambahanSaldo awal
30 September 2010
10,275,440,750
13,471,566,439
16,616,942,742
20,664,499,523
3,809,300,000
64,837,749,454
8,586,129,746 757,684,404 1,600,000 9,342,214,150
2,823,503,322
-
2,836,303,322
12,800,000
-
38,059,128,142
6,967,670,000
892,702,400
7,526,860,568
10,418,391,666
3,809,300,000
29,614,924,634
3,307,770,750
12,591,664,039
- 116,743,749 - 116,743,749
4,105,373,183 2,258,245,295 - 6,363,618,478
5,216,851,453 2,190,342,010 738,988,337 6,668,205,126
31 Desember 2009
Saldo awal Penambahan Pengurangan Saldo akhir
17,908,354,382 5,323,015,458 740,588,337 22,490,781,503
20,150,773,760 42,346,967,951
11,193,675,625 1,397,988,414 - 12,591,664,039
3,307,770,750 - - 3,307,770,750
- - - -
3,627,927,735 5,464,154,439 2,000,000 9,090,082,174
9,278,298,496 4,041,312,683 250,000,000 13,069,611,179
1,861,824,495 2,244,590,355 1,041,667 4,105,373,183
27,407,672,606 10,903,455,536 252,000,000 38,059,128,142
5,001,163,213 3,584,966,533 - 8,586,129,746
- - - -
10,077,178,458 7,895,191,076 64,015,152 17,908,354,382
3,214,190,750 2,065,634,188 62,973,485 5,216,851,453
17,330,494,148 20,150,773,760
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 17
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
7. ASET TETAP - Lanjutan
Jumlah penyusutan yang dibebankan pada
beban umum dan administrasi sebesar (catatan 21)
Rincian laba (rugi) penjualan aset tetap adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan aset tetap
Nilai buku aset tetap
Laba penjualan aset tetap
30 September 2010 31 Desember 2009
2,068,542,941 189,800,000
2,084,514,985 187,984,848
30 September 2010 31 Desember 2009
5,323,015,458 7,895,191,076
Tanah-tanah dengan sertifikat Hak Guna Bangunan dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli dan Kuasa (PPJB) yang
dimiliki Perseroan adalah sebagai berikut:
NoTanggal
Berakhirnya Hak
Luas
(M2)
Nomor dan
Tanggal Gambar
Situasi / Surat Ukur
Hak Guna
Bangunan / Hak
Milik
Tanggal Sertifikat Lokasi
(15,972,044) 1,815,152
Pada tanggal 30 September 2010 dan 31 Desember 2009 aset tetap kecuali tanah telah diasuransikan melalui PT
Asuransi Jaya Proteksi, PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Sarijaya dan PT Pan Pacific Insurance terhadap
risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan keseluruhan sebesar Rp 13.706.962.775 dan Rp
7.400.000.000. Manajemen perusahaan berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut telah memadai
untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset tetap yang dipertanggungkan.
27 Mar 2015
22-08-2005
24 Sep 2023
01 May 2029
17-04-2009
17-04-2009
01 May 2029
Jl. Tebet Timur Raya
No.44 / Jl. Tebet
Timur IV.G No.2409-09-1994
2 3268/Tebet Timur 01 May 2009Jl. Tebet Timur Raya
No.44151
1 1910/Tebet Timur 28 Mar 1995 842
4 21/Bojong Jaya 13 Sep 2005
Kelurahan Bojong
Jaya, Karawaci,
Tangerang
85
3 3269/Tebet Timur 01 May 2009Jl. Tebet Timur IV.G
No.24 Kav.59-6046
4949 / 1994
02948 / 2008
02947 / 2008
77 / Bojong Jaya /
2008
26 Oct 2009
Desa Kalanganyar,
Pandeglang, Labuan,
Banten
100 -
19-12-1995
5 569/Setiadarma 23 May 2005
Desa Setiadarma,
Tambun Selatan,
Bekasi
2172 -
22-04-2010
68 / 2005
3078 / 1995
00055 / Duren7
AJB
No.136/201012 Jul 2010
Duren Sawit, Jakarta
Timur, DKI Jakarta
55 26 Nov 2029
24-03-2005
6 PPJB No.153
SHM No.055908 10 Des 2008
Jln. Ibrahim
Singadilaga,
Purwakarta
185 -00836/
Nagrikaler/2008
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 18
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
7. ASET TETAP - Lanjutan
8. BIAYA DIBAYAR DIMUKA
Pemasaran
Renovasi bangunan sewa
Sewa
Asuransi
Operasional
Lain-lain
Jumlah
9. UANG MUKA
Uang muka pemesanan saham
Uang muka biaya kendaraan tarikan
Lain-lain
Jumlah
10. PINJAMAN YANG DITERIMA
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
PT Bank Panin, Tbk.
PT Bank Victoria International, Tbk.
PT Bank Agroniaga, Tbk.
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia)
PT Bank Ganesha
PT Bank Ina Perdana
PT BCA Finance
PT BPR Arta Kedaton
PT Bank Danamon, Tbk.
Jumlah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
Manajemen berkeyakinan bahwa HGB diatas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir. Seluruh
aset tetap merupakan milik perusahaan. Aset tetap berupa tanah digunakan sebagai jaminan atas hutang PT Bank
Central Asia, Tbk. (catatan 9)
30 September 2010 31 Desember 2009
62,183,145,906 22,391,583,938
829,698,077 525,000,000
6,909,716,574 2,680,786,150
90,826,220,644 45,868,808,259
11,050,505,745 10,235,561,207
9,142,667,412 7,541,862,303
710,486,930 2,494,014,661
8,790,544,862 4,541,099,261
10,322,610,174 5,541,099,261
30 September 2010 31 Desember 2009
30 September 2010 31 Desember 2009
- 1,000,000,000
1,532,065,312 -
263,055,530,115 450,780,714,968
311,385,358,344 244,286,766,853
36,404,537,589 -
3,012,121,769 5,900,785,221
888,931,459 1,677,968,363
1,142,376,237,346 988,800,387,783
349,246,247,995 139,167,666,663
71,443,294,158 47,271,563,838
18,860,786,491 32,919,123,418
55,437,651,909 31,855,745,818
13,971,203,027 15,000,000,000
18,670,574,490 10,519,447,641
- 9,420,605,000
Pada tanggal 30 Mei 2008, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam rangka pemberian fasilitas pembiayaan
No. 21 Notaris Indrasari K. Gunadharma, S.H., Perusahaan memperoleh Fasilitas Pembiayaan bersama dari PT
Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan jumlah plafon sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving dengan
pencairan selambat-lambatnya 12 bulan. Jangka waktu fasilitas adalah selama 4 tahun dengan bunga sebesar
dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 12,50%, 2 tahun sebesar 12,75% dan 3 tahun sebesar 13% per
tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 19
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Lanjutan
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran
dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham,
mengambil dividen atau modal untuk kepentingan diluar usaha dan kepentingan pribadi, dan melakukan akuisisi
atau merger.
Fasilitas ini dijamin oleh kendaraan yang dibiayai piutang pembiayaan dengan bukti kepemilikan berupa BPKB,
dengan kuasa dari end user untuk pengikatan fidusia yang tidak dapat dibatalkan. (catatan 6)
30 September 2010 31 Desember 2009
263,055,530,115 450,780,714,968
Berdasarkan Addendum I (Pertama) Perjanjian Kerja Sama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan
(Joint Financing), Akta No.21 tanggal 30 Mei 2008 mengenai Perubahan Limit dan Sifat Fasilitas Pembiayaan,
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. mengubah fasilitas pembiayaan dari revolving menjadi non revolving.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 17 September 2008 No.07, PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan plafon Rp 250.000.000.000 bersifat revolving, jangka waktu
54 bulan sejak tanggal penandatanganan perjanjian kerjasama. Tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar
13,50%, 2 tahun 14% dan 3 tahun sebesar 14,50%.
Berdasarkan Addendum II (Kedua) Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan (Joint
Financing) pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan memperoleh tambahan Fasilitas Pembiayaan Bersama
(Joint Financing) dengan plafon sebesar Rp 250.000.000.000 bersifat revolving.
Pada tanggal 28 Januari 2008, berdasarkan Surat No. KSN/2/456R PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
(BNI), menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 70.000.000.000 bersifat revolving dalam bentuk
pembiayaan kredit kendaraan, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 11,25% per tahun, 2 tahun
sebesar 12,25% per tahun, 3 tahun sebesar 13% per tahun dan 4 tahun sebesar 13,25% per tahun.
Pada tanggal 29 Oktober 2008, berdasarkan Akta No. 11 dari Ny. Heny Mulyani Effendie, S.H., BNI menyetujui
pemberian fasilitas kredit tambahan sebesar Rp 100.000.000.000 bersifat revolving sehingga maksimum kredit
yang diberikan sebesar Rp 170.000.000.000, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 16% per tahun, 2
tahun sebesar 16% per tahun, 3 tahun sebesar 16% per tahun dan 4 tahun sebesar 17% per tahun.
Pada tanggal 15 September 2009, berdasarkan Akta Persetujuan Perubahan Perjanjian Kredit No. 15, BNI
memberikan tambahan fasilitas kredit kepada Perusahaan semula sebesar Rp 170.000.000.000 menjadi Rp
340.000.000.000. Jangka waktu perjanjian kredit sejak tanggal 15 September 2009 sampai dengan 14 September
2010. Tingkat suku bunga untuk 1 sampai 3 tahun sebesar 13%, dan 4 tahun sebesar 14%.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, dinyatakan pailit oleh pengadilan,
baik atas permintaan sendiri maupun atas permintaan pihak lain.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 20
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk. - Lanjutan
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Panin, Tbk.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Victoria International, Tbk.
30 September 2010 31 Desember 2009
311,385,358,344 244,286,766,853
Berdasarkan Akta No. 29 dari Benny Kristianto, S.H., tertanggal 14 Oktober 2009, PT Bank Panin, Tbk.
menyetujui pemberian fasilitas sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat non revolving dalam bentuk
pembiayaan kredit kendaraan, yang berakhir pada tanggal 28 Pebruari 2013 dengan bunga sebesar 14,50% per
tahun yang berlaku tetap selama jangka waktu pinjaman.
Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia.
Pada tanggal 18 Maret 2009, berdasarkan Akta No. 032/04/III/09 dari Suwarni Sukiman, S.H., Victoria
menyetujui perubahan kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan menjadi fasilitas Kredit Modal Kerja Pinjaman
Tetap Dengan Angsuran (KMK - PTDA) yang bersifat non revolving sebesar Rp 30.000.000.000.
349,246,247,995 139,167,666,663
Pada tanggal 22 Agustus 2005, berdasarkan Akta No. 111 dari Eliwaty Tjitra, S.H., Perusahaan mengadakan
perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Bank Victoria International, Tbk. (Victoria) dengan jumlah
maksimum pembiayaan sejumlah Rp 30.000.000.000 bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga jangka
waktu untuk 1 tahun sebesar 13,5% per tahun, 2 tahun sebesar 14% per tahun dan 3 tahun sebesar 14,5% per
tahun.
Pada tanggal 05 Oktober 2006, Victoria menyetujui perpanjangan kerjasama pembiayaan dengan perubahan
jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 17.800.000.000 yang bersifat non revolving, dan tingkat suku bunga
sebesar 18% per tahun sampai dengan 36 bulan.
Pada tanggal 26 Maret 2007, berdasarkan perjanjian perpanjangan dan pengubahan II terhadap perjanjian
kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama No. 111, Victoria menyetujui perpanjangan kerjasama
pembiayaan dengan perubahan jumlah maksimum pembiayaan menjadi Rp 30.000.000.000 yang bersifat
revolving.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan perubahan anggaran
dasar perusahaan termasuk didalamnya pemegang saham, pengurus perusahaan, permodalan dan nilai saham,
melakukan penggabungan usaha atau merger dan mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban
berdasarkan perjanjian kepada pihak lain.
Fasilitas ini dijamin oleh piutang pembiayaan sebesar 110% dari total pokok pinjaman yang diikat secara fidusia.
Berdasarkan Akta Perjanjian Fasilitas Kredit No.02 tanggal 2 Maret 2010, PT Bank Panin, Tbk. memberikan
tambahan fasilitas Pinjaman Tetap II sebesar Rp 200.000.000.000 yang bersifat non revolving yang jatuh tempo
40 bulan sejak tanggal Perjanjian Kredit dan Fasilitas Rekening Koran (PRK) dengan plafon Rp 20.000.000.000
sebagai modal kerja pembiayaan yang jatuh tempo 12 bulan sejak penadatanganan akta.
30 September 2010 31 Desember 2009
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 21
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Victoria International, Tbk. - Lanjutan
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Agroniaga, Tbk.
-
-
-
Fasilitas ini dijamin oleh:
Piutang/hak atas tagihan dari end user sebesar minimal 100% (seratus persen) dari out standing dengan nilai
penjaminan fidusia minimal sebesar 100% (seratus persen) dari plafon.
Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) mobil dari end user yang masih outstanding senilai minimal
125% (seratus dua puluh lima persen) dari outstanding kredit.
Corporate Guarantee dari PT Padma Terang Sentosa.
Berdasarkan Akta No. 70 tanggal 27 September 2007 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman dari
PT Bank Agroniaga, Tbk. (Bank Agro) berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap
Angsuran dengan plafon sebesar Rp 5.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun dimana jangka
waktu ini belum termasuk tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal
penandatanganan akta ini. Dengan demikian jangka waktu kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh
delapan) bulan dengan tingkat suku bunga sebesar 14,5%.
Pada tanggal 31 Agustus 2010, berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No.018/SPK/VIC-MKR/VIII/10,
PT Bank Victoria International Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit sebesarRp 50.000.000.000, dengan
jangka waktu 1 tahun.
Pada tanggal 9 Maret 2010, berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No.004/SPK/VIC-MKR/III/10, PT
Bank Victoria International Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit sebesar Rp 50.000.000.000, dengan
jangka waktu 1 tahun.
30 September 2010 31 Desember 2009
71,443,294,158 47,271,563,838
Pada tanggal 28 Juli 2009, berdasarkan Akta Pengubahan I Terhadap Perjanjian Kredit Dengan Memakai
Jaminan No. 95, Victoria menyetujui penambahan plafon kredit dari semula Rp 30.000.000.000 menjadi Rp
50.000.000.000. Jangka waktu 28 Juli 2009 sampai dengan 25 Agustus 2010.
Berdasarkan Surat Tambahan Fasilitas Kredit No. 027/SPK/VIC-MKR/XI/09 tertanggal 3 Nopember 2009,
Victoria setuju memberikan tambahan fasilitas kredit yang bersifat non revolving dengan plafon Rp
20.000.000.000 KMK - PTDA 2 dengan jangka waktu 25 Agustus 2010.
Sebelum pinjaman dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan merger, akuisisi, penjualan
pemindahantangan atau melepaskan hak atas harta kekayaan debitur serta mengadakan Rapat Umum Pemegang
Saham yang agendanya adalah mengubah Anggaran Dasar Perusahaan, terutama tentang struktur permodalan dan
susunan pemegang saham, serta susunan direksi dan komisaris.
Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia serta
jaminan perusahaan (Coorporate Guarantee) dari PT Padma Terang Sentosa.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 22
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Agroniaga, Tbk. - Lanjutan
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Central Asia, Tbk.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan investasi baru,
melakukan pelunasan hutang kepada pemegang saham sebelum melakukan pelunasan pinjaman kepada bank,
mengajukan permohonan dan atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk
dinyatakan pailit atau menerima penundaan pembayaran.
30 September 2010 31 Desember 2009
18,860,786,491 32,919,123,418
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 065-0294-2006-000 tanggal 21 Juni 2006, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA)
memberikan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) dengan jumlah tidak melebihi Rp 400.000.000, yang
berakhir pada tanggal 21 Juni 2007 dengan bunga sebesar 16,5% per tahun yang dihitung dari hutang yang timbul
dari fasilitas Kredit Lokal.
Berdasarkan Pemberitahuan Tambahan Fasilitas Kredit No. 367/W09–ADM/2008, BCA memberikan tambahan
fasilitas kredit sebesar Rp 4.600.000.000, sehingga fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) tersebut menjadi Rp
5.000.000.000. Fasilitas ini terhitung sejak tanggal 5 Pebruari 2008 dengan tingkat suku bunga sebesar 12,5% per
tahun yang dihitung dari hutang yang timbul dari fasilitas Kredit Lokal.
Berdasarkan Akta No. 21 tanggal 12 Maret 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas tambahan
dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran II dengan
plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk
tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini.
Dengan demikian jangka waktu kredit adalah 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir
pada bulan Juli 2012 dengan tingkat suku bunga sebesar 13% per tahun.
Berdasarkan akta No. 76 tanggal 24 Juli 2008 dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh pinjaman tambahan
dari Bank Agro berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja dengan jenis fasilitas Pinjaman Tetap Angsuran III dengan
plafon sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini berlaku untuk 3 (tiga) tahun, jangka waktu ini belum termasuk
tenggang waktu pencairan maksimal 12 (duabelas) bulan terhitung sejak tanggal penandatanganan akta ini.
Dengan demikian jumlah keselurahan plafon fasilitas tersebut adalah Rp 45.000.000.000 dengan jangka waktu
kredit 4 (empat) tahun atau 48 (empat puluh delapan) bulan dan berakhir pada bulan Juli 2012 dengan tingkat
suku bunga sebesar 13,5% per tahun.
Berdasarkan Perjanjian Kredit Pinjaman Tetap Angsuran IV (Kredit Modal Kerja) No. 243 tanggal 30 Juni 2009
dari Rusnaldy, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja dengan plafon sebesar Rp
10.000.000.000.
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 027/OL-Krd/Corp-NA/VI/2010, Bank Agro
memberikan fasilitas tambahan baru Pinjaman Tetap Angsuran (PTA) V dengan plafond Rp 35.000.000.000
dengan tujuan Refinancing Pembiayaan Konsumen – mobil. Jangka waktu 36 bulan.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 23
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Central Asia, Tbk. - Lanjutan
-
-
-
-
-
-
-
Saldo pinjaman yang diterima dari installment loan
adalah sebesar
Saldo fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran)
adalah sebesar 39,893,178,867 3,814,167,570
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain:
Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri sebagai
penanggung/penjamin.
Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuiditas dan mengubah status
kelembagaan.
30 September 2010 31 Desember 2009
15,544,473,042 28,041,578,248
30 September 2010 31 Desember 2009
Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3268/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan
Finance.
Piutang pembiayaan sebesar 105% dari plafon Installment Loan.
Sertifikat Hak Guna Bangunan No 3269/Tebet Timur, Jakarta Selatan atas nama PT Sinar Mitra Sepadan
Finance.
T/B SHGB No. 569/Setiadarma, Bekasi terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance, berkedudukan
di Jakarta.
T/B SHGB No. 1910/Tebet Timur, Jakarta Selatan terdaftar atas nama PT Sinar Mitra Sepadan Finance,
berkedudukan di Jakarta.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 23 tanggal 16
Juli 2009, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan Rp 20.000.000.000 bersifat revolving dan Rp
25.000.000.000 bersifat non revolving untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Tingkat suku bunga sebesar
15% untuk motor baru dan 17% untuk motor bekas.
Pada tanggal 3 Mei 2010, berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No.30303/GBK/2010, PT
Bank Central Asia Tbk memberikan tambahan fasilitas kredit lokal yang semula Rp 10.000.000.000 menjadi Rp
60.000.000.000 dengan jangka waktu sampai dengan 21 Juni 2011.
Fasilitas ini dijamin oleh: (catatan 6)
Pada tanggal 16 Juli 2008, berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit No. 005-0294-2006-007, BCA menyetujui
pemberian fasilitas kredit tambahan kepada Perusahaan dalam bentuk fasilitas kredit Installment Loan sebesar Rp
50.000.000.000. Jangka waktu 1 tahun sejak perjanjian kredit ditandatangani dan dengan tingkat suku bunga
12,5% per tahun.
Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) No. 30428/GBK/2009 tanggal 10 Juni 2009, BCA
memberikan perpanjangan dan tambahan fasilitas Kredit Lokal (Rekening Koran) yang semula Rp 5.000.000.000
menjadi Rp 10.000.000.000 terhitung sampai tanggal 21 Juni 2010.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 24
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Sinarmas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia)
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT Bank Ganesha
13,971,203,027 15,000,000,000
Berdasarkan Akta No. 16 tanggal 29 Januari 2002 dari Nathania M Nugroho, S.H., Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit jangka pendek dari PT Bank Ganesha dengan jumlah maksimum sebesar Rp 1.000.000.000 dan
tingkat suku bunga sebesar 20% per tahun serta jangka waktu pinjaman selama satu tahun.
Berdasarkan Akta No. 15 tanggal 29 Januari 2003 fasilitas tersebut telah diperpanjang sampai dengan 29 Januari
2004 dan diubah menjadi fasilitas Pinjaman Rekening Koran dengan tingkat suku bunga sebesar 19% per tahun.
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit No. 53/PJP/KRD/KPO/2004 tanggal 26 Maret 2004 fasilitas
tersebut telah diperpanjang sampai dengan 26 Januari 2005 dengan tingkat suku bunga sebesar 16,5% per tahun.
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 022/PPK/KRD/KPO/2005 tanggal 26 Januari 2005, PT Bank Ganesha setuju
untuk menambah fasilitas tersebut sebesar Rp 500.000.000, sehingga total fasilitas Pinjaman Rekening Koran
sebesar Rp 1.500.000.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 14% per tahun.
Pada tanggal 29 Desember 2004, berdasarkan Akta No. 3 dari Ny. Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju
untuk memberikan fasilitas pinjaman Fixed Loan sebesar Rp 5.000.000.000 kepada Perusahaan dengan tingkat
suku bunga 15% per tahun.
Pada tanggal 8 Juni 2006, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 4 Notaris Hartojo, S.H., Perusahaan
memperoleh Fasilitas Kredit Demand Loan dari PT Bank Sinar Mas (dahulu PT Bank Shinta Indonesia) dengan
jumlah plafon sebesar Rp 5.000.000.000, dengan pencairan selambat-lambatnya 3 bulan. Jangka waktu fasilitas
adalah selama 1 tahun untuk setiap kali pencairan, selama tidak melebihi maksimum pinjaman dengan bunga
sebesar 17% (fixed rate) untuk 1 tahun.
Berdasarkan Akta No. 7 tertanggal 18 Desember 2006, yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas
(dahulu PT Bank Shinta Indonesia) setuju untuk menyalurkan Fasilitas Demand Loan sebesar Rp
10.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas Demand Loan 1 dan 2 menjadi sebesar Rp 15.000.000.000. Tingkat
suku bunga untuk fasilitas Demand Loan 2 sebesar 16,5% (fixed rate) untuk 1 tahun.
Berdasarkan Akta No. 5 tertanggal 7 Juli 2009 yang dibuat oleh Hartojo, S.H., PT Bank Sinarmas menyetujui
penambahan fasilitas Demand Loan yang semula Rp 15.000.000.000 menjadi Rp 35.000.000.000 dan sekaligus
memperpanjang fasilitas sampai dengan tanggal 8 Juni 2010 dengan tingkat suku bunga 17% per tahun.
Berdasarkan Surat Penegasan Perpanjangan, Penurunan Plafond, dan Perubahan Struktur Fasilitas Kredit No.
OL.1650/2010/CM/CR-AO/TA tanggal 7 Juni 2010, PT Bank Sinarmas menyetujui penurunan fasilitas Demand
Loan yang semula Rp 35.000.000.000 menjadi fasilitas Term Loan Rp 15.000.000.000 dengan jangka waktu
sampai dengan 8 Juni 2013.
Fasilitas ini dijamin piutang atas pembiayaan pembelian kendaraan bermotor yang diikat secara fidusia.
30 September 2010 31 Desember 2009
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 25
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Ganesha - Lanjutan
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
Pada tanggal 6 Juni 2007, berdasarkan Akta No. 1 dari Julia Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk
memberikan fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sampai jumlah setinggi-tingginya Rp 6.000.000.000
dengan tingkat suku bunga 14,5%. Selanjutnya pada tanggal 16 Nopember 2007, menurut Akta No. 3 dari Julia
Mensana, S.H., Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon fasilitas sebesar Rp 4.000.000.000,
sehingga menjadi sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 14%.
Pada tanggal 16 November 2007, menurut Akta No. 3 dari Julia Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk
menambah jumlah plafon fasilitas pinjaman Short Term Loan (STL) sebesar Rp 4.000.000.000. Sehingga jumlah
plafon fasilitas sebesar Rp 10.000.000.000 dengan tingkat bunga 14%.
Pada tanggal 19 Agustus 2008, menurut Perubahan Perjanjian Kredit No. 192/PPK/KRD/KPO/2008, Bank
Ganesha menurunkan jumlah plafon fasilitas pinjaman STL sebesar Rp 1.000.000.000, sehingga jumlah plafon
fasilitas sebesar Rp 9.000.000.000 dengan tingkat suku bunga 13%.
Berdasarkan Perjanjian Perpanjangan Kredit, PT Bank Ganesha memberikan perpanjangan fasilitas kredit selama
12 (dua belas) bulan, sehingga dengan demikian jangka waktunya akan berakhir pada tanggal 29 Januari 2011
dengan suku bunga 14%.
Seluruh pinjaman dijamin dengan piutang pembiayaan konsumen dan BPKB kendaraan yang dibiayai.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, melakukan penggabungan
usaha/merger atau konsolidasi akuisisi atau dengan cara lain memperoleh perusahaan atau saham perseroan lain,
menjual atau dengan cara lain mengalihkan barang yang menjadi jaminan berdasarkan perjanjian, melakukan
pembayaran deviden kepada para pemegang saham sebelum kewajiban peminjam kepada bank dipenuhi atau
dilunasi.
30 September 2010 31 Desember 2009
18,670,574,490 10,519,447,641
Pada tanggal 27 Agustus 2010, menurut Perubahan Perjanjian Kredit No. 0767/KCU-BM/VIII/10, Bank Ganesha
menambah jumlah plafon fasilitas pinjaman STL sebesar Rp 8.500.000.000 sehingga jumlah plafon fasilitas
sebesar Rp 17.500.000.000 dengan tingkat suku bunga 13%
Pada tanggal 11 April 2005, menurut Akta No. 1 dari Poppy Rhijandini, S.H., PT Bank Ganesha setuju untuk
menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed loan tersebut diatas sebesar Rp 1.800.000.000 dengan tingkat bunga
14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 6.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini akan
jatuh tempo 11 April 2008.
Pada tanggal 30 Juni 2005, berdasarkan Akta No. 8 dari Poppy Rhijandini, S.H., Bank Ganesha setuju untuk
menambah plafon fasilitas pinjaman Fixed Loan tersebut diatas sebesar Rp 6.000.000.000 dengan tingkat suku
bunga 14%, sehingga jumlah maksimum fasilitas berubah menjadi Rp 12.800.000.000 per tahun dan pinjaman ini
akan jatuh tempo 30 Juni 2008. Pinjaman tersebut telah dilunasi seluruhnya pada tahun 2008.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 26
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Ina Perdana
Pinjaman ini telah dilunasi pada tahun 2008.
Pinjaman ini telah dilunasi tanggal 27 Juli 2010.
PT BCA Finance
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
PT BPR Arta Kedaton
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 140/Akm/IV/08 tanggal 22 April 2008, PT BPR Arta Kedaton, setuju untuk
memberikan fasilitas kredit berupa pinjaman modal kerja kepada Perusahaan sebesar Rp 3.000.000.000 dengan
jangka waktu selama 3 tahun dan tingkat suku bunga sebesar 16% per tahun.
30 September 2010 31 Desember 2009
888,931,459 1,677,968,363
Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Perbankan Nomor : BIP/05/PSM/IX/07 tanggal 12 September 2007, yang telah
disepakati oleh pihak perusahaan dengan PT Bank Ina Perdana atas perjanjian pemberian kredit oleh pihak PT
Bank Ina Perdana berupa Fasilitas Kredit Demand Loan dengan jumlah plafon Rp 5.000.000.000, fasilitas ini
terhitung sejak tanggal 12 September 2007 sampai dengan 12 September 2008 dengan bunga sebesar 14,50%
efektif.
Jaminan fasilitas demand loan ini adalah cessie atas piutang/tagihan (dengan tanda bukti piutang/tagihan berupa
BPKB kendaraan bermotor dengan nilai minimal sebesar 120% dari jumlah outstanding fasilitas kredit.
Perusahaan telah melakukan pembayaran pokok dan bunga atas seluruh hutang bank secara tepat waktu dan
mematuhi pembatasan-pembatasan dari bank dengan gearing ratio maksimal 10 kali dan ketaatan Peraturan
Menteri Keuangan No. 84/PMK.012/2006.
Selama tahun 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance jumlah keseluruhan fasilitas
yang diterima adalah sebesar Rp 4.847.400.000. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan Perusahaan.
Tingkat suku bunga tahunan adalah 5,7% dan akan dibayar kembali dalam 48 bulan, yang jatuh tempo dalam
berbagai tanggal selama tahun 2012.
Pada tanggal 30 April 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah keseluruhan
fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 867.600.000. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-kendaraan
Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 8% dan akan dibayar kembali dalam 36 bulan, yang jatuh tempo
tanggal 30 Maret 2012.
Pada tanggal 24 Desember 2009, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari BCA Finance. Jumlah
keseluruhan fasilitas yang diterima adalah sebesar Rp 2.032.945.100. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan-
kendaraan Perusahaan. Tingkat suku bunga tahunan adalah 11,57% efektif p.a dan akan dibayar kembali dalam
36 bulan, yang jatuh tempo tanggal 24 November 2012.
30 September 2010 31 Desember 2009
3,012,121,769 5,900,785,221
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 27
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
10. PINJAMAN YANG DITERIMA - Lanjutan
PT Bank Danamon Indonesia, Tbk.
Saldo pinjaman yang diterima adalah sebesar
11. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
Bunga bank
Pemasaran
Sewa ruangan
Telepon dan faximili
Tunjangan Hari Raya
Audit
Bunga obligasi
Bunga subordinasi
Lain-lain
Jumlah
12. HUTANG LAIN-LAIN
Pihak ketiga:
Titipan konsumen
Asuransi dan BPKB
Dealer
Angsuran konsumen
Jumlah
13. HUTANG SEWA
Saldo hutang sewa adalah sebesar
14. HUTANG OBLIGASI
30 September 2010 31 Desember 2009
3,209,788,685 -
Pada tanggal 6 Januari 2010, Perusahaan menerbitkan “Obligasi SMS Finance I Tahun 2009 Dengan Tingkat
Bunga Tetap” melalui Bursa Efek Jakarta dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 121.000.000.000.
Obligasi SMS Finance I ini terbagi menjadi tiga seri, yaitu seri A sebesar Rp 85.000.000.000 untuk jangka waktu
370 (tiga ratus tujuh puluh) hari yang akan jatuh tempo pada tanggal 13 Januari 2011 dengan tingkat suku bunga
11,5% per tahun, seri B sebesar Rp 5.000.000.000 untuk jangka waktu 2 (dua) tahun yang akan jatuh tempo pada
tanggal 8 Januari 2012 dengan tingkat suku bunga 13,15% per tahun dan seri C sebesar Rp 31.000.000.000 untuk
jangka waktu 3 (tiga) tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal 8 Januari 2013 dengan tingkat suku bunga
13,35% per tahun.
67,692,165,545 37,972,285,642
PT Sinar Mitra Sepadan Finance telah melakukan perjanjian sewa dengan PT Mitsui Leasing Capital Indonesia
atas sewa 4 (dua) unit kendaraan dengan jangka waktu 08 Juni 2010 sampai 22 Juli 2013 dengan tingkat bunga
6% per tahun.
9,864,382,461 11,155,903,287
43,501,492,451 18,807,794,441
5,680,196,053 3,404,184,257
8,646,094,580 4,604,403,657
30,695,758 291,857,112
17,081,541,942 8,285,338,080
30 September 2010 31 Desember 2009
334,982,331 68,674,844
165,000,000 33,000,000
2,939,054,529 -
1,081,097,794 -
30 September 2010 31 Desember 2009
11,988,743,063 3,421,410,290
- 3,214,650,000
195,330,000 1,015,353,600
346,638,467 240,392,234
Pada tanggal 22 Juni 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No.54 PT Bank Danamon Indonesia, Tbk
memberikan Fasilitas Kredit Angsuran Berjangka (Term Loan Facility) Revolving Basic, dengan jumlah pokok
Rp 50.000.000.000. Jangka waktu 22 Juni 2010 sampai 22 Juni 2013.
30 September 2010 31 Desember 2009
36,404,537,589 -
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 28
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
15. PINJAMAN SUBORDINASI
16. MODAL SAHAM
PT Padma Terang Sentosa
F.X. Marcelius Charles Colondam
Jumlah
17. PENDAPATAN PEMBIAYAAN KONSUMEN
Pihak ketiga
Perusahaan tidak memiliki pendapatan pembiayaan konsumen yang diperoleh dari pihak yang mempunyai
hubungan istimewa.
Tidak ada pendapatan pembiayaan konsumen yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen
saja.
300 0.20% 300,000,000
150,000 100.00% 150,000,000,000
289,781,952,541 237,486,373,128
30 September 2010 31 Desember 2009
Berdasarkan akta No. 15 tanggal 29 April 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui pengeluaran saham dalam simpanan berjumlah 40.000 saham dengan nominal seluruhnya
Rp 40.000.000.000 yang diambil dan disetor oleh PT Padma Terang Sentosa. Perubahan anggaran dasar ini telah
mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.10-
07248.
Berdasarkan akta No. 20 tanggal 31 Oktober 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham
menyetujui peningkatan modal dasar dari semula 100.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000
menjadi 200.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 200.000.000.000 dan meningkatkan modal disetor dan
ditempatkan yang semula 100.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 menjadi 150.000
saham dengan nominal seluruhnya Rp 150.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh PT Padma
Terang Sentosa. Atas perubahan modal ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-57680.AH.01.02. Tahun 2009 tanggal 25 November 2009.
Sehingga susunan pemegang saham pada tanggal 31 September 2010 dan 31 Desember 2009 adalah sebagai
Jumlah Modal Disetor
149,700,000,000
Kepemilikan
99.80%
Jumlah Saham
149,700
Nama Pemegang Saham
Berdasarkan Perjanjian Pinjaman Subordinasi tanggal 30 Juni 2010, PT Multikem Suplindo memberikan
pinjaman kepada PT Sinar Mitra Sepadan Finance sebesar Rp 50.000.000.000 terhitung mulai tanggal 30 Juni
2010 sampai tanggal 30 Juni 2015, bunga pinjaman sebesar 10% gross per tahun, dan dibayarkan selambat-
lambatnya pada tanggal 10 setiap bulannya.
Berdasarkan akta No. 2 tanggal 8 Januari 2009 dari Umar Saili, S.H., notaris di Jakarta, para pemegang saham
Perusahaan menyetujui peningkatan modal dasar yang semula 40.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp
40.000.000.000 menjadi 100.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 100.000.000.000 dan meningkatkan
modal disetor dan ditempatkan yang semula 40.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya Rp 40.000.000.000
menjadi 60.000 saham dengan nominal seluruhnya Rp 60.000.000.000 yang seluruhnya diambil dan disetor oleh
PT Padma Terang Sentosa. Atas perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-0723.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 11 Maret 2009.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 29
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
18. PENDAPATAN ANJAK PIUTANG
Pihak ketiga
19. PENDAPATAN ADMINISTRASI
Administrasi
Provisi
Jumlah
20. PENDAPATAN DENDA
Denda keterlambatan
Pendapatan pinalti
Jumlah
21. PENDAPATAN LAIN-LAIN
Asuransi
Penerimaan kembali piutang yang telah dihapusbukukan
Laba penjualan aset tetap
Lain-lain
Jumlah
20,072,172,230 33,672,474,945
(15,972,044) 1,815,152
29,066,410,739 39,616,384,712
5,560,016,996
3,450,193,557
4,765,497,876
1,176,596,739
8,719,307,316 5,077,538,339
8,606,131,595 5,556,692,755
17,325,438,911 10,634,231,094
Perusahaan tidak memiliki pendapatan denda yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Tidak ada pendapatan denda yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
30 September 2010 31 Desember 2009
21,494,494,840 16,769,886,030
870,413,350 1,919,751,892
22,364,908,190 18,689,637,922
Perusahaan tidak memiliki pendapatan administrasi yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Tidak ada pendapatan administrasi yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
30 September 2010 31 Desember 2009
30 September 2010 31 Desember 2009
- 5,059,293,422
Perusahaan tidak memiliki pendapatan anjak piutang yang diperoleh dari pihak yang mempunyai hubungan
istimewa.
Tidak ada pendapatan anjak piutang yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan kepada satu konsumen saja.
30 September 2010 31 Desember 2009
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 30
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
22. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Gaji dan tunjangan
Penyusutan dan amortisasi
Sewa
Telepon dan faksimili
Asuransi
Jasa profesional
Transportasi
Alat tulis kantor
Kantor
Perijinan dan dokumen
Pemeliharaan dan perbaikan
Fotokopi dan cetakan
Imbalan pasca kerja
Listrik dan air
Pendidikan dan pelatihan
Materai dan pos
Keamanan dan kebersihan
Koran dan majalah
Lain-lain
Jumlah
23. BEBAN KEUANGAN
Beban bunga Pinjaman yang diterima
Beban bunga Obligasi
Beban bunga Obligasi konversi
Beban bunga Subordinasi
Beban bunga Sewa
Beban bunga Multikem Suplindo
Beban provisi
Beban administrasi bank
Jumlah
24. BEBAN PEMASARAN
Promosi dan iklan
Perijinan dan dokumen
Admin showroom
Representasi dan sumbangan
Lain-lain
Jumlah
136,165,049,030 147,447,488,702
16,134,873,828 40,677,086,845
2,312,721,035 4,273,744,927
969,558,846 2,525,923,910
567,931,640 1,804,840,566
30 September 2010 31 Desember 2009
10,595,798,577 22,281,819,192
1,688,863,730 9,790,758,250
1,685,880,899 -
624,657,534 -
7,117,827,237 3,638,385,131
1,189,104,059 724,307,785
30 September 2010 31 Desember 2009
114,503,873,615 133,905,226,776
10,968,725,001 -
- 9,179,569,010
74,980,685 -
93,936,814,361 71,654,475,314
5,105,398,953 3,237,173,824
2,542,828,931 2,071,567,712
2,230,931,442 1,349,029,570
1,141,540,005 1,786,001,955
2,364,250,090 1,493,789,026
696,887,237 1,357,822,778
2,434,453,794 1,338,061,856
1,430,365,466 1,266,549,503
1,629,314,398 899,546,053
- 781,721,970
1,814,488,508 735,110,485
30 September 2010 31 Desember 2009
52,287,808,255 34,552,917,179
8,265,209,611 11,106,221,111
8,422,001,934 8,134,522,068
1,414,946,761 315,571,724
1,192,068,568 483,961,105
554,999,000 428,739,550
262,242,538 249,008,547
147,078,870 67,159,298
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 31
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
25. PERPAJAKAN
Hutang Pajak
Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2
Pajak Penghasilan Pasal 21
Pajak Penghasilan Pasal 23
Pajak Penghasilan Pasal 25
Pajak Penghasilan Pasal 26
Pajak Penghasilan Pasal 29
Jumlah
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA
PT Bank Mutiara, Tbk. (dahulu PT Bank Century, Tbk.)
Berdasarkan Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama – Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-KKB)
No. 078/Mutiara/Cab.JTM/VI/10 tanggal 25 Juni 2010, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk menambah plafon
semula Rp 580.000.000.000 menjadi Rp 630.000.000.000 yang bersifat non revolving.
6,101,663,045 5,025,402,731
Berdasarkan Akta Notaris No. 06 tanggal 28 Mei 2009 dari Ina Susiani Dengah, S.H., MKn, PT Bank Century,
Tbk. menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 15.000.000.000 dalam bentuk kredit kendaraan bermotor
yang bersifat non revolving. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (PKKB) No. 12
tanggal 24 Juli 2009, PT Bank Century, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan fasilitas kepada Perusahaan
sebesar Rp 35.000.000.000 sehingga menjadi Rp 50.000.000.000.
Berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama dalam Rangka Pemberian Kredit Kendaraan Bermotor (PKKB) No. 13
tanggal 26 Agustus 2009, PT Bank Century, Tbk. setuju untuk memberikan tambahan fasilitas kepada Perusahaan
sebesar Rp 100.000.000.000 sehingga menjadi Rp 150.000.000.000.
Berdasarkan Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama-Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-
KKB) No. 016/Mutiara/Cab.JTMG/XII/09 tanggal 9 Desember 2009, PT Bank Mutiara, Tbk. memberikan
tambahan fasilitas yang semula Rp 150.000.000.000 menjadi Rp 250.000.000.000. Tingkat suku bunga untuk
mobil sebesar 15,5% dan motor sebesar 18%.
Pada tanggal 10 Pebruari 2010, berdasarkan Akta Addendum Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian
Kredit Kendaraan Bermotor No.10, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk memberikan tambahan plafon Perjanjian
Kerjasama sebesar Rp 80.000.000.000 dengan limit kerjasama bersifat non revolving.
Pada tanggal 11 Maret 2010, berdasarkan Surat Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama-Kepemilikan
Kendaraan Bermotor (KKS-KKB) No.036/Mutiara/Cab.JTM/III/10, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk
memberikan tambahan plafon pembiayaan yang semula Rp 330.000.000.000 menjadi Rp 580.000.000.000 yang
bersifat non revolving.
Berdasarkan Persetujuan Tambahan Fasilitas Kredit Kerjasama – Kepemilikan Kendaraan Bermotor (KKS-KKB)
No. 097/Mutiara/Cab.JTM/VIII/10 tanggal 13 Agustus 2010, PT Bank Mutiara, Tbk setuju untuk menambah
plafon semula Rp 630.000.000.000 menjadi Rp 730.000.000.000 yang bersifat non revolving.
321,345,367 294,232,755
148,307,706 28,725,219
385,983,780 63,235,967
- 185,575,582
5,167,439,259 3,872,973,757
30 September 2010 31 Desember 2009
78,586,933 580,659,451
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 32
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk.
Pada tanggal 13 Nopember 2007, berdasarkan Akta No. 13 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan
keempat atas perjanjian jual beli piutang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon
pembiayaan sebesar Rp 20.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 80.000.000.000,
sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 100.000.000.000 dengan tingkat suku bunga yang berlaku
13,25% per tahun.
Pada tanggal 25 Agustus 2005, berdasarkan Akta No. 18 dan 20 dari Olvia Afiaty, S.H., Perusahaan mengadakan
perjanjian kerjasama dengan PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. (BP) dengan jumlah maksimum fasilitas
pembiayaan sejumlah Rp 5.000.000.000 dalam bentuk pembiayaan bersama bersifat non revolving dan Rp
5.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang bersifat non revolving. Tingkat suku bunga yang berlaku 15%
per tahun. Fasilitas ini jatuh tempo pada tanggal 25 Agustus 2006 dan masing-masing dijamin dengan piutang
pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 4)
Pada tanggal 23 September 2005, berdasarkan Akta No. 14 dan 15 dari Olvia Afiaty, S.H., dilakukan perubahan
pertama atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama dengan BP, baik dalam bentuk
pembiayaan konsumen maupun pengalihan piutang. Dalam perjanjian ini BP setuju untuk menambah jumlah
plafon pembiayaan masing-masing sebesar Rp 10.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000, sehingga jumlah plafon
pembiayaan bersama menjadi Rp 15.000.000.000 dan Rp 35.000.000.000.
Pada tanggal 26 Januari 2006, berdasarkan Akta No. 6 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan kedua
atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan bersama, BP setuju untuk menambah jumlah plafon
pembiayaan sebesar Rp 10.000.000.000 dari jumlah plafon pembiayaan bersama yang semula Rp
15.000.000.000, sehingga jumlah plafon pembiayaan bersama menjadi Rp 25.000.000.000.
Pada tanggal 31 Agustus 2006, berdasarkan Akta No. 17 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan kedua
atas perjanjian jual beli piutang, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp
15.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 35.000.000.000, sehingga jumlah plafon
pengalihan piutang menjadi Rp 50.000.000.000.
Pada tanggal 28 September 2006, berdasarkan Akta No. 19 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perjanjian jual
beli piutang, BP setuju untuk mengambil alih piutang Perusahaan dengan plafon Rp 20.000.000.000 yang
bersifat revolving.
Pada tanggal 29 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 11 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan pertama
perjanjian jual beli, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar Rp 25.000.000.000 dari
jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 20.000.000.000 bersifat revolving, sehingga jumlah plafon
menjadi Rp 45.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 16% per tahun.
Pada tanggal 30 Mei 2007, berdasarkan Akta No. 32 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan ketiga atas
perjanjian jual beli piutang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan sebesar
Rp 30.000.000.000 dari jumlah plafon pengalihan piutang yang semula Rp 50.000.000.000, sehingga jumlah
plafon pengalihan piutang menjadi Rp 80.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 13,25% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 33
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank ICB Bumiputera, Tbk. - Lanjutan
PT Bank Mega, Tbk.
Pada tanggal 14 Januari 2008, berdasarkan Perjanjian Perubahan kelima No. 008 / BBP-SMS / PJBP / Add / I /
2008 dalam rangka perubahan kelima atas perjanjian jual beli piutang, BP setuju untuk mengalokasikan sebagian
baki debet (outstanding) yang berjumlah Rp 35.000.000.000 dari plafon pengalihan piutang Rp 100.000.000.000
yang bersifat non revolving ke perjanjian jual beli piutang bersifat revolving, sehingga jumlah plafon pengalihan
piutang yang semula berjumlah Rp 45.000.000.000 menjadi Rp 80.000.000.000.
Pada tanggal 26 Juni 2008, berdasarkan Akta No. 10 dari Olvia Afiaty, S.H., dalam rangka perubahan keenam
atas perjanjian jual beli piutang yang bersifat non revolving, BP setuju untuk menambah jumlah plafon
pembiayaan sebesar Rp 30.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang dari jumlah plafon yang semula Rp
100.000.000.000, sehingga jumlah plafon pengalihan piutang menjadi Rp 130.000.000.000 dengan tingkat suku
bunga yang berlaku 12,5% per tahun untuk jangka waktu 1 tahun, 13% per tahun untuk jangka waktu 2 tahun,
13,5% per tahun untuk jangka waktu 3 tahun, 14% per tahun untuk jangka waktu 4 tahun.
Pada tanggal 14 Nopember 2008, berdasarkan Perjanjian Perubahan IV Terhadap Perjanjian Kerjasama
Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama (Joint Financing) No. 137/BBP-SMSF/JF/Add/XI/2008, BP setuju
untuk menambah plafon pembiayaan yang semula Rp 80.000.000.000 menjadi Rp 105.000.000.000.
Pada tanggal 17 September 2009, berdasarkan Akta Perubahan Keempat Atas Perjanjian Jual Beli Piutang No.
15, BP setuju memberikan tambahan plafon piutang yang dialihkan semula sebesar Rp 105.000.000.000 menjadi
Rp 120.000.000.000 yang bersifat revolcving, dengan jangka waktu sampai dengan 17 September 2010. Suku
bunga yang berlaku adalah 14%.
Berdasarkan Akta Perjanjian Jual Beli Piutang No. 19 tertanggal 17 September 2009, BP setuju untuk mengambil
alih piutang dengan ketentuan jumlah baki debet Piutang yang diambil alih oleh Bank seluruhnya tidak melebihi
Rp 30.000.000.000 yang bersifat revolving. Jangka waktu piutang yang diambil alih sesuai dengan jangka waktu
Perjanjian Pembiayaan Nasabah untuk kendaraan baru 1 sampai dengan 4 tahun, dan untuk kendaraan bekas
maksimum 3 tahun.
Pada tanggal 31 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 144 dari Eliwaty Tjitra, S.H., PT Bank Mega, Tbk. setuju
memberikan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat
suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 15%, 2 tahun sebesar 15,5%, 3 tahun sebesar
15,5%, 4 tahun sebesar 16% dan 5 tahun sebesar 17%.
Pada tanggal 31 Januari 2007, berdasarkan Akta No. 145 dari Eliwaty Tjitra, S.H., PT Bank Mega, Tbk. setuju
memberikan fasilitas baru berupa pengalihan portofolio sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving
dengan tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 15%, 2 tahun sebesar 15,5%, 3
tahun sebesar 15,5%, 4 tahun sebesar 16% dan 5 tahun sebesar 17%.
Pada tanggal 19 Mei 2008, PT Bank Mega, Tbk. setuju memberikan tambahan plafon pengalihan portofolio
sebesar Rp 30.000.000.000 sehingga jumlah plafon untuk fasilitas pengalihan portofolio menjadi sebesar Rp
50.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan tingkat suku bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun
sebesar 13,75%, 2 tahun sebesar 13,75%, 3 tahun sebesar 14%, 4 tahun sebesar 14,5% dan 5 tahun sebesar 15%.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 34
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank Mega, Tbk. - Lanjutan
PT Bank Bukopin, Tbk.
Berdasarkan Perubahan Keempat Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing No. 010/ADD-
MOJF/LEGD-CRL/09 tertanggal 1 Mei 2009, PT Bank Mega, Tbk. setuju untuk memberikan alokasi dana baru
fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan plafon sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat non revolving.
Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
Berdasarkan Perubahan Kelima Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint Financing dengan No.
034/ADD-MOJF/LEGD-CRL/09 tertanggal 27 Oktober 2009, PT Bank Mega, Tbk. setuju untuk memberikan
alokasi dana baru fasilitas Mega Oto Joint Financing dengan plafón sebesar Rp 100.000.000.000. Jangka waktu
pencairan fasilitas MOJF yaitu pada tanggal 27 Oktober 2009 sampai dengan 27 Oktober 2010. Tingkat suku
bunga yang berlaku untuk jangka waktu 1 tahun sebesar 16,75%, 2 tahun sebesar 16,75%, 3 tahun sebesar 17%, 4
tahun sebesar 17,50% dan 5 tahun sebesar 18%.
Pada tanggal 9 April 2010, berdasarkan Perubahan Keenam Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint
Financing No.008/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10, PT Bank Mega Tbk memberikan jumlah maksimum porsi
pembiayaan kreditur mayoritas sebesar Rp 250.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas sejak tanggal 13 April
2010 sampai dengan 13 April 2011.
Pada tanggal 16 Juli 2010, berdasarkan Perubahan Ketujuh Perjanjian Pembiayaan Bersama Mega Oto Joint
Financing No.036/ADD-MOJF/LEGD-CRL/10, PT Bank Mega Tbk memberikan jumlah maksimum porsi
pembiayaan kreditur mayoritas sebesar Rp 500.000.000.000 dengan jangka waktu fasilitas sejak tanggal 16 Juli
2010 sampai dengan 16 Juli 2011.
Pada tanggal 29 Juli 2005, Perusahaan mengadakan perjanjian kerja sama pembiayaan dengan PT Bank Bukopin,
Tbk., yang kemudian dituangkan dalam akta No. 2 tanggal 13 Juni 2006 dari Herawati, S.H., Perusahaan
mendapatkan fasilitas pembiayaan maksimum sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat non revolving, dengan
tingkat suku bunga jangka waktu 1 tahun sebesar 10%, 2 tahun sebesar 12%, 3 tahun sebesar 13%, 4 tahun
sebesar 15%, 5 tahun sebesar 15,5% sedangkan tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk mobil bekas untuk
jangka waktu 1 tahun sebesar 12,5%, 2 tahun sebesar 14,5% dan 3 tahun sebesar 15,5%.
Pada tanggal 19 Desember 2006, PT Bank Bukopin, Tbk. menambah plafon yang semula sebesar Rp
10.000.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000 bersifat non revolving.
Pada tanggal 30 Oktober 2007, berdasarkan Akta No. 18 dari Herawati, S.H., PT Bank Bukopin, Tbk. setuju
untuk memberikan plafon baru pembiayaan bersama sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat revolving, dengan
tingkat suku bunga yang berlaku 12,5% per tahun.
Pada tanggal 4 Juli 2008, berdasarkan Akta No. 19 dari Herawati, S.H., PT Bank Bukopin, Tbk. setuju untuk
memberikan tambahan plafon pembiayaan bersama sebesar Rp 25.000.000.000 yang bersifat revolving sehingga
plafon yang semula sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi Rp 75.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang
pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 5)
Berdasarkan Addendum Perjanjian Kerjasama Pemberian Pembiayaan Bersama PT Sinar Mitra Sepadan Finance
dengan PT Bank Bukopin No.12 & 13 tanggal 24 November 2009, PT Bank Bukopin, Tbk memberikan
perpanjangan jangka waktu perjanjian berlaku efektif sejak 30 Oktober 2008 sampai dengan tanggal 24
November 2011.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 35
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank Bukopin, Tbk. - Lanjutan
PT Topas Multifinance
Pada tanggal 4 Agusutus 2010, berdasarkan surat Persetujuan Penambahan Plafond Kerjasama Pembiayaan
Bersama Kredit Mobil (KMB Joint Financing) No. 7511/DKKN/VIII/2010, PT Bank Bukopin, Tbk. setuju
untuk memberikan tambahan plafon pembiayaan bersama sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat revolving
sehingga plafon yang semula sebesar Rp 75.000.000.000 menjadi Rp 125.000.000.000
Pada tanggal 28 September 2007, berdasarkan Surat No. 003/SPK/TMF-KPO/IX/07 dalam rangka perjanjian
pengalihan piutang dan perjanjian kerjasama pembiayaan dengan PT Topas Multifinance (Topas). Dalam
perjanjian ini Topas setuju memberikan fasilitas sebesar Rp 10.000.000.000 dalam bentuk pengalihan piutang
yang bersifat revolving dengan tingkat suku bunga 14%.
Pada tanggal 12 Desember 2007, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama No. 3, Topas setuju memberikan
fasilitas pembiayaan bersama dengan porsi pembiayaan Rp 10.000.000.000 yang bersifat revolving dengan
jangka waktu kerjasama sejak tanggal 12 Desember 2007 sampai dengan tanggal 12 Desember 2008.
Pada tanggal 5 Mei 2008, berdasarkan Akta No. 4 dari Stephanie Wilamarta, S.H., Topas setuju memberikan
tambahan fasilitas baru untuk jual beli piutang sebesar Rp 10.000.000.000 yang bersifat revolving. Fasilitas ini
ditujukan untuk kendaraan bermotor roda dua dengan tingkat suku bunga 18% dengan jangka waktu kredit 1 s/d 3
tahun.
Pada tanggal 20 Oktober 2008, berdasarkan Akta No. 6 dan 7 dari Stephanie Wilamarta, Topas setuju untuk
mengalihkan masing-masing fasilitas pembiayaan bersama untuk mobil sebesar Rp 700.000.000 dan fasilitas jual
beli piutang sebesar Rp 2.600.000.000 menjadi fasilitas jual beli piutang untuk membiayai kendaraan bermotor
roda dua sehingga fasilitas pembiayaan bersama untuk mobil ini masing-masing menjadi Rp 9.300.000.000 dan
Rp 7.400.000.000.
Berdasarkan kedua akta pengalihan fasilitas tersebut diatas maka fasilitas jual beli piutang untuk membiayai
kendaraan bermotor roda dua bertambah sebesar Rp 3.300.000.000, sehingga fasilitas jual beli piutang ini
menjadi Rp 13.300.000.000 yang bersifat revolving.
Berdasarkan Perpanjangan dan Perubahan Komposisi Plafon Line Fasilitas Kredit PT Sinar Mitra Sepadan
Finance No. 008/SPK/TMF-KPO/II/09 tanggal 06 Pebruari 2009, Topas setuju untuk merubah komposisi plafon
induk Rp 30.000.000.000 menjadi PT A Joint Financing & Asset Sales Mobil sebesar Rp 10.000.000.000 dan PT
A Asset Sales Motor sebesar Rp 20.000.000.000. Fasilitas ini dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan
yang dibiayai dan diikat secara fidusia. (catatan 5)
Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No. 12 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menurunkan fasilitas
pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) menjadi berjumlah setinggi-tingginya Rp 4.200.000.000. Jangka
waktu kerjasama mulai tanggal 9 Oktober 2009 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No. 13 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menurunkan fasilitas
jual beli piutang (PTA Asset Sales Mobil) menjadi berjumlah setinggi-tingginyaRp 2.700.000.000. Jangka waktu
pemberian fasilitas jual beli piutang (revolving) terhitung sejak tanggal 12 Desember 2009 sampai dengan tanggal
12 Desember 2010.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 36
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Topas Multifinance - Lanjutan
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Ganesha
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menambah jumlah pokok
fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Motor) semula Rp 43.100.000.000 menjadi Rp
45.400.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menurunkan jumlah pokok
fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Mobil) semula Rp 2.700.000.000 menjadi Rp
1.900.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 10 Pebruari 2010, Topas menurunkan jumlah fasilitas
pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) semula Rp 4.200.000.000 menjadi Rp 2.700.000.000. Jangka waktu
mulai tanggal 10 Pebruari 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menambah jumlah pokok
fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Motor) semula Rp 45.400.000.000 menjadi Rp
46.550.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menurunkan jumlah pokok
fasilitas jual beli piutang revolving (PTA Asset Sales Mobil) semula Rp 1.900.000.000 menjadi Rp
1.450.000.000. Jangka waktu mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perubahan Akta Perjanjian Kerjasama tanggal 13 April 2010, Topas menurunkan jumlah fasilitas
pembiayaan bersama (PTA Joint Financing) semula Rp 2.700.000.000 menjadi Rp 2.000.000.000. Jangka waktu
mulai tanggal 13 April 2010 dan berakhir 12 Desember 2010.
Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama No. 23 tanggal 16
Juli 2009, PT Bank Central Asia, Tbk. (BCA) memberikan Rp 20.000.000.000 bersifat revolving dan Rp
25.000.000.000 bersifat non revolving untuk kendaraan bermotor baru dan bekas. Tingkat suku bunga sebesar
15% untuk motor baru dan 17% untuk motor bekas.
Pada tanggal 14 Maret 2005, berdasarkan Akta No. 8 dari Surjadi, S.H., Perusahaan mengadakan perjanjian
kerjasama dengan PT Bank Ganesha. Jaminan pembiayaan bersama bersifat non revolving berupa BPKB atas
kendaraan yang dibiayai dan piutang pembiyaan (catatan 5), tingkat suku bunga 1 tahun 18,5% per tahun, 2
tahun 19,5% per tahun, 4 tahun 20% per tahun.
Pada tanggal 16 Nopember 2007, berdasarkan Akta No. 2 dari Juliana Mensana, S.H., PT Bank Ganesha setuju
memberikan fasilitas pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 20.000.000.000 dengan tingkat suku
bunga untuk 1 tahun 14%.
Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kerjasama No.14 tanggal 9 Oktober 2009, Topas menambah jumlah
pokok fasilitas jual beli piutang (PTA Asset Sales Motor) menjadi berjumlah setinggi-tingginya Rp
43.100.000.000. Jangka waktu pemberian fasilitas jual beli piutang (revolving) terhitung sejak tanggal 12
Desember 2009 sampai dengan tanggal 12 Desember 2010.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 37
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank Ganesha - Lanjutan
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
PT Bank CIMB Niaga, Tbk.
Pada tanggal 14 April 2008, berdasarkan Addendum I atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan
bersama No. 082/PPK/KRD/KPO/2008, PT Bank Ganesha setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan
sebesar Rp 20.000.000.000 dengan jumlah maksimum pembiayaan bersama menjadi Rp 40.000.000.000. Tingkat
suku bunga sebesar 13% per tahun untuk kendaraan baru dan 14% untuk kendaraan bekas.
Pada tanggal 19 Agustus 2008, berdasarkan Addendum II atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas
pembiayaan bersama No. 193/PPK/KRD/KPO/2008, PT Bank Ganesha setuju untuk memberikan fasilitas
pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 60.000.000.000. Tingkat suku bunga yang berlaku 1 tahun
14% per tahun, 2 tahun 14,5% per tahun, 3 tahun 15% per tahun.
Pada tanggal 16 Maret 2009, Surat Persetujuan Kredit No. 059/GNS/ADM-CRD/2009, PT Bank Ganesha setuju
untuk memberikan kelonggaran tarik dari fasilitas pembiayaan untuk kendaraan mobil dengan plafon sebesar Rp
60.000.000.000 dapat digunakan untuk untuk kendaraan bermotor roda dua.
Pada tanggal 27 Agustus 2009, Surat Persetujuan Kredit No. 167/ GNS/ADM-CRD/2009, PT Bank Ganesha
setuju memberikan penambah fasilitas pembiayaan untuk kendaraan bermotor roda dua sebesar Rp
30.000.000.000 sehingga plafon menjadi sebesar Rp 90.000.000.000.
Berdasarkan Akta No. 1 tanggal 23 Desember 2008 dari Lena Magdalena, S.H., PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero), Tbk. menyetujui pemberian fasilitas kredit sebesar Rp 40.000.000.000 dalam bentuk kredit kendaraan
bermotor yang bersifat non revolving dengan jangka waktu 5 tahun untuk kendaraan baru dan 4 tahun untuk
kendaraan bekas dengan syarat umur kendaraan maksimum 9 tahun pada saat kredit jatuh tempo. Piutang ini
dijamin dengan piutang pembiayaan dan kendaraan yang dibiayai.
Pada tanggal 20 Juli 2010, berdasarkan Addendum I atas perjanjian kerjasama pemberian fasilitas pembiayaan
bersama No. B 2144-KC-XV/ADK/07/2010, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) setuju untuk memberikan fasilitas
pembiayaan bersama dengan jumlah maksimum Rp 90.428.715.000 dalam bentuk kredit kendaraan bermotor
yang bersifat non revolving. Jangka waktu mulai tanggal 9 Agustus 2010 dan berakhir 9 Agustus 2011.
Pada tanggal 12 April 2006, berdasarkan Akta No. 22 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., Perusahaan
memperoleh fasilitas Pembiayaan Bersama dari PT Bank CIMB Niaga, Tbk. jumlah maksimum Rp
10.000.000.000. Objek pembiayaan bersama diikat sebagai jaminan bagi kreditur secara fidusia dengan nilai
penjaminan minimal 125% (seratus dua puluh lima persen) dari jumlah Pembiayaan Bersama. Tingkat suku
bunga 1 tahun 18,25% per tahun, 2 tahun 18,50% per tahun, 3 tahun 19,50% per tahun.
Pada tanggal 1 Nopember 2006, berdasarkan Akta No. 2 dari Paulus Widodo Sugeng Haryono, S.H., dilakukan
perubahan I Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Dalam
perjanjian ini, PT Bank CIMB Niaga, Tbk. setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan dari Rp
10.000.000.000 menjadi Rp 14.000.000.000. Selain itu juga diatur perubahan sifat kerjasama pembiayaan
bersama yang semula "On Liquidation Basis" menjadi "Revolving Basis". Tingkat suku bunga tahunan yang
berlaku diubah menjadi 1 tahun 16,5% per tahun, 2 tahun 17% per tahun, 3 tahun 17,50% per tahun.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 38
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank CIMB Niaga, Tbk. - Lanjutan
PT Bank Yudha Bhakti
PT Bank Sinarmas
PT Clipan Finance Indonesia, Tbk
PT Bank Mandiri Syariah
Berdasarkan Addendum IV Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama
No.008/PERJ/ABIG/ID.1-DIV/V/10 tanggal 26 Mei 2010, PT Bank CIMB Niaga, Tbk memberikan
perpanjangan jangka waktu kerjasama pembiayaan sejak 26 Mei 2010 sampai 26 Mei 2011.
Pada tanggal 16 Juni 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Penerusan Kredit No. 18 dari Lucia Catharina
Sani, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas kredit sebesar Rp 10.000.000.000. Tingkat suku bunga tahunan 20%
efektif per tahun untuk kredit kepemilikan motor dan 19% efektif per tahun untuk kredit kepemilikan mobil.
Sebagai jaminan atas pembiayaan konsumen yang diberikan, Perusahaan menerima jaminan dari konsumen
berupa Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) dari kendaraan bermotor yang dibiayai.
Pada tanggal 25 Maret 2010, berdasarkan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit No. 117/SET/BYB/III/2010, PT
Bank Yudha Bhakti memberikan tambahan fasilitas kredit channeling dengan plafon sebesar Rp 35.000.000.000
dengan jangka waktu maksimal 36 bulan.
Pada tanggal 12 Nopember 2008, berdasarkan Kesepakatan Bersama No. 010 / P - 030 / 2008 PT Bank
Sinarmas menyetujui untuk membeli dan kemudian mengakui seluruh piutang Perusahaan pada PT Bank Century,
Tbk.
Pada tanggal 3 Agustus 2007, berdasarkan Akta No. 3 dari Ny. Susanna Tanu, S.H., PT Clipan Finance
Indonesia, Tbk setuju memberikan fasilitas dalam bentuk pengalihan piutang sebesar Rp 30.000.000.000 dengan
tingkat suku bunga sebesar 15,75% per tahun dengan jaminan piutang pembiayaan. (catatan 5)
Berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pembiayaan No. 11/452-3/019SPPP tertanggal 3 Nopember 2009, PT
Bank Syariah Mandiri memberikan fasilitas kredit sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving dalam
bentuk pembiayaan channeling, dengan tingkat suku bunga untuk 1 tahun sebesar 14% per tahun, 2 tahun sebesar
14,5% per tahun, 3 tahun sebesar 15% per tahun, 4 tahun sebesar 16% per tahun dan 5 tahun sebesar 18% per
tahun.
Selama pinjaman belum dilunasi, Perusahaan tidak diperkenankan antara lain, mengubah susunan pengurus,
mengubah nama, maksud dan tujuan usaha serta status perusahaan dan dinyatakan pailit baik atas permintaan
sendiri maupun atas permintaan pihak lain.
Pada tanggal 19 Pebruari 2008, berdasarkan Akta No. 18 dari Dr. Tio Jeffrens Marannella, S.H., dilakukan
perubahan II Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas Pembiayaan Bersama. Dalam
perjanjian ini, PT Bank CIMB Niaga, Tbk. setuju untuk menambah jumlah plafon pembiayaan dari Rp
14.000.000.000 menjadi Rp 20.000.000.000. Tingkat suku bunga tahunan yang berlaku berubah menjadi 1 tahun
12% per tahun, 2 tahun 12,75% per tahun, 3 tahun 13,25% per tahun. Fasilitas ini dijamin dengan kendaraan
yang dibiayai dan diikat secara fidusia.
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 39
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
26. PERJANJIAN-PERJANJIAN KERJASAMA - Lanjutan
PT Bank Mandiri Syariah - Lanjutan
PT Sinarmas Syariah
PT Bank Rakyat Indonesia Syariah
PT Bank Panin Syariah
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI
Pada tanggal 20 Agustus 2010, Berdasarkan Surat Persetujuan Penambahan Kredit No. CBC.OTO/2026/2010,
PT Bank Mandiri Tbk setuju memberikan tambahan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 250.000.000.000
sehingga plafon menjadi sebesar Rp 500.000.000.000 yang berifat revolving dengan jangka waktu 54 bulan sejak
tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama.
Fasilitas ini dijamin oleh kendaraan yang dibiayai piutang pembiayaan dengan bukti kepemilikan berupa BPKB
dengan kuasa dari end user untuk pengikatan fidusia yang tidak dapat dibatalkan.
Pada tanggal 4 Maret 2010, berdasarkan Akad Komitmen Limit Fasilitas Pembiayaan (Line Facility) Dalam
Bentuk Al Murabahah No.01, PT Bank Sinarmas setuju untuk menyediakan fasilitas pembiayaan Line Facility
dalam jenis pembiayaan Al Murabahah dengan plafon sebesar Rp 20.000.000.000 yang bersifat non revolving
dengan jangka waktu sejak tanggal 4 Maret 2010 sampai dengan 4 Maret 2011.
Pada tanggal 14 Juni 2010, Berdasarkan Surat Penawaran Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Murabahah
No.021/SPP/2010/AO/KCS/SCD, PT Bank Sinarmas Syariah memberikan fasilitas Kerjasama Penyaluran
Pembiayaan Murabahah (uncommited) sebesar Rp 50.000.000.000 yang bersifat non revolving dengan jangka
waktu 14 Juni 2010 sampai dengan 14 Juni 2011.
Pada tanggal 25 November 2009, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas
Pembiayaan Secara Syariah No.131, PT Bank BRI Syariah memberikan Fasilitas Pembiayaan secara Syariah
dalam bentuk Murabahah sebesar Rp 25.000.000.000 dan bersifat non revolving. Jangka waktu penyediaan dana
1 (satu) tahun dimulai sejak ditandatanganinya perjanjian ini. Pencairan atas fasilitas pembiayaan ini baru
dilakukan pada tanggal 11 Pebruari 2010.
Pada tanggal 7 Mei 2010, berdasarkan Surat Penegasan Persetujuan Pemberian Pembiayaan Modal Kerja Untuk
Konsumer an PT Sinar Mitra Sepadan Finance dengan limit pembiayaan Rp 20.000.000.000 dan bersifat
Channeling Non Revolving.
Pada tanggal 15 Maret 2010, berdasarkan Akta Perjanjian Kerjasama Dalam Rangka Pemberian Fasilitas
Pembiayaan (Joint Financing) KP. CRO/CBC-OTO/001/PKS/2010 No.08, PT Bank Mandiri Tbk setuju untuk
memberikan fasilitas pembiayaan bersama sebesar Rp 250.000.000.000 yang berifat revolving dengan jangka
waktu 54 bulan sejak tanggal penandatanganan Perjanjian Kerjasama.
Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia dan belum berlaku efektif untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2009
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 40
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
27. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DIREVISI - Lanjutan
PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan
PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan
PSAK No. 1 (Revisi 2009) ”Penyajian Laporan Keuangan”
PSAK No. 2 (Revisi 2009) ”Laporan Arus Kas”
28. INFORMASI SEGMEN
PSAK ini menggantikan PSAK No. 1 (Revisi 1998) ’’Penyajian Laporan Keuangan” dan PSAK No. 6
”Akuntansi dan Pelaporan bagi Perusahaan dalam tahap Pengembangan”. PSAK No. 1 ( Revisi 2009)
menyatakan tentang komponen bagian keuangan dan persyaratan minimal pengungkapan dalam laporan posisi
keuangan (neraca), laporan laba rugi komprehensip dan laporan perubahan ekuitas. PSAK ini efektif per 1
Januari 2011.
Laporan Arus Kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan reklasifikasi menurut aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan. Entitas digunakan untuk menyajikan arus kas dengan metode langsung dan tidak
menyajikan lagi arus kas dari pos luar biasa. PSAK ini fektif per 1 Januari 2011.
Penerapan lebih dini diperkenankan (PSAK No. 50 dan 55) dan harus diungkapkan. Perusahaan sedang
mengevaluasi PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan.
Kegiatan usaha Perusahaan dikelompokkan dalam segmen yang terdiri dari kantor pusat dan 25 kantor cabang
serta 24 kantor koresponden yang terbagi menjadi 5 area, yaitu area Jabotabekser (Kantor pusat, Jakarta, Bogor,
Tangerang, Bekasi dan Serang), Jawa (Karawang, Bandung, Cirebon, Tegal, Yogyakarta, Surabaya dan
Denpasar), Sumatera (Bandar Lampung, Medan, Palembang, Jambi, Rantau Prapat, Pekanbaru, Banda Aceh dan
Lubuk Linggau), Kalimantan (Balikpapan dan Samarinda), Sulawesi (Manado, dan Makasar).
Penyajian dan Pengungkapan” berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian
informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen
keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan, dan instrumen ekuitas;
pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset
keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain,
informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang terkait
dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50
(Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek tertentu” dan diterapkan secara
prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009 (kemudian direvisi menjadi 1
Januari 2010). Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan.
Pengakuan dan pengukuran”. Mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,
kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian dan penjualan item non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain,
memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindungan nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006)
ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Nilai”, dan diterapkan secara
prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2009
(kemudian direvisi menjadi 1 Januari 2010).
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 41
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN - Lanjutan
Periode 9 (Sembilan) Bulan Yang Berakhir Pada Tanggal 30 September 2010 (Tidak Diaudit)
dan Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2009
(Dinyatakan dalam Rupiah)
28. INFORMASI SEGMEN - Lanjutan
Aset
Area Jabotabekser
Area Jawa
Area Sumatera
Area Kalimantan
Area Sulawesi
Jumlah
Pendapatan pembiayaan konsumen
Area Jabotabekser
Area Jawa
Area Sumatera
Area Kalimantan
Area Sulawesi
Jumlah
Laba bersih
Area Jabotabekser
Area Jawa
Area Sumatera
Area Kalimantan
Area Sulawesi
Jumlah
29. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan ini dan telah
disetujui Direksi Perusahaan untuk diterbitkan tanggal 30 September 2010.
356,555,424,524 277,382,025,993
298,988,256,622 209,553,454,305
756,840,870,610 592,151,058,993
129,328,931,193 82,687,502,863
146,591,692,243 81,612,737,769
1,688,305,175,192 1,243,386,779,923
61,199,437,535 59,303,097,173
51,318,566,136 29,560,177,297
129,904,728,405 122,738,043,033
22,198,113,677
24,321,788,361 15,505,567,011
5,136,550,964 4,409,375,238
Informasi bentuk segmen sekunder berdasarkan geografis adalah sebagai berikut:
30 September 2010 31 Desember 2009
4,307,236,160 1,962,731,279
10,903,078,275 7,436,009,591
1,863,117,486 870,289,099
2,111,805,476 827,161,804
13,941,807,165
25,161,106,788 11,943,248,460
289,781,952,541 237,486,373,128
PT SINAR MITRA SEPADAN FINANCE 42
top related