deep-vein-thrombosis (autosaved).docx
Post on 18-Feb-2018
271 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 1/28
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 2/28
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Deep Vein Thrombosis (DVT) atau disebut juga dengan thrombosis vena dalam
merupakan kondisi terbentuknya thrombus (bekuan darah) di dalam vena, terutama pada
vena tungkai bawah. Thrombus yang terlepas dapat merusak katup vena dan
menimbulkan sindrom pascatromboflebitis dan bahkan dapat mengakibatkan terjadinya
emboli paru yang mengancam jiwa.
!ejak awal tahun ""#$an %adiologist internasional sudah mengembangkan
metode endovascular sebagai terapi pada ekstremitas inferior. &ada tahun '##, !ociety
of nternational %adiologist (!%) pertama kali mempublikasikan panduan
penatalaksanaan DVT dan direvisi tahun '#* sehingga tatalaksana DVT dilakukan
dengan endovascular thrombus removal treatment.'
+ngka kejadiannya berjumlah #, penduduk pertahun. -ejadian rata$rata DVT
adalah / per ##.### penduduk dengan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin. DVT
dapat mengakibatkan kematian, namun dapat dicegah.* 0leh karena itu, penting bagi
kita untuk mengatahui tentang Deep Vein Thrombosis.
1.2 Batasan Masalah
1atasan penulisan referat ini membahas anatomi, fisiologi pembuluh darah.
2embahas juga mengenai definisi, etiologi, epidemiologi, klasifikasi, patogenesis,
gambaran klinis, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi dan prognosis dari Deep Vein
Thrombosis.
1.3 Tujuan Penulisan
&enulisan referat bertujuan menambah pengetahuan tentang Deep Vein
Thrombosis.
1.4 Met!e Penulisan
&enulisan referat ini menggunakan tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur.
1
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 3/28
BAB II
TIN"AUAN PU#TA$A
2.1. Anat%i !an &isilgi Pe%'uluh Darah (ena Manusia
!ecara anatomi, pada tungkai terdapat tiga macam sistem vena yang mempunyai
arti klinis, yaitu sistem vena superficial (sistem vena permukaan), sistem vena profunda
(sistem dalam), dan sistem vena komunikans (sistem vena penghubung). !eluruh sistem
vena dilengkapi dengan katup yang menghadap ke arah jantung. !istem vena terletak di
dalam bungkusan otot.
!istem vaskuler terdiri atas dua system yang saling berhubungan 3 jantung kanan
memompa darah ke paru melalui sirkulasi paru, dan jantung kiri memompa darah ke
semua jaringan tubuh lainnya melalui sirkulasi sistemik. &embuluh darah pada kedua
sistem merupakan saluran untuk pengangkutan darah dari jantung ke jaringan dan
kembali lagi ke jantung. -ontraksi ventrikel mensuplai tenaga dorong untuk
mengalirkan darah melalui sistem vaskuler. +rteri mendistribusikan darah teroksigenasi
dari sisi kiri jantung ke jaringan, sementara vena mengangkut darah yang
terdeoksigenasi dari jaringan ke sisi kanan jantung.
&embuluh kapiler yang terletak di antara jaringan menghubungkan sistem arteri
dan vena dan merupakan tempat pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme antara sistem
sirkulasi dan jaringan, arteriol dan venul yang terletak disebelah kapiler, bersama
dengan kapiler , menyusun sirkulasi mikro.
!ecara struktural vena merupakan analogi system arteri dan vena cava sesuai
dengan aorta. Dinding vena berbeda dengan dinding arteri, lebih tipis dan lebih sedikit
ototnya. 4al ini memungkinkan dinding vena mengalami distensi lebih besar dibanding
arteri.
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung. Vena
terkecil dinamakan venula. Vena juga mempunyai katup untuk menghalang aliran balik
darah.
2
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 4/28
5ambar '. &rinsip fungsi katup vena (panah yang mengarah ke atas menunjukkan arah aliran darah.
-atup menutup kalau ada aliran balik (arah panah ke bawah).6
5ambar '.' Vena pada sirkulasi sistemik (pada tungkai kanan, diperlihatkan vena$vena bagian luar (superficial) dan pada tungkai kiri vena$vena
bagian dalam (profunda). 6
3
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 5/28
5ambar '.* Vena dan saraf epifacial pada tungkai bawah dan kaki, region kruris dan regio pedis. 6
5ambar '. &embuluh vena dan saraf epificial di dorsum pedis 6
2.2. De)inisi Deep Vein Thrombosis
Trombosis vena dalam atau Deep vein thrombosis (DVT) merupakan
pembentukan bekuan darah pada lumen vena dalam (deep vein) yang diikuti oleh reaksi
inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena. DVT disebabkan oleh
disfungsi endotel pembuluh darah, hiperkoagulabilitas dan gangguan aliran darah vena
(stasis) yang dikenal dengan Trias Virchow. ,7
2.3. E*i!e%ilgi Deep Vein Thrombosis
DVT dapat mengakibatkan kematian, namun dapat dicegah. +ngka kejadiannya
berjumlah #, penduduk pertahun. -ejadian rata$rata DVT adalah / per ##.###
penduduk dengan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin. 8amun, laki$laki memiliki
risiko yang tinggi untuk terjadinya thrombosis berulang.*
4
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 6/28
&ada beberapa penelitian juga didapatkan bahwa kejadian DVT meningkat
sesuai umur, dengan angka kejadian per #.### 9 '#.### populasi pada umur dibawah
6 tahun, dan meningkat secara eksponensial sesuai dengan umur hingga per ###
kasus pada usia diatas /# tahun./,",# nsidensi DVT pada ras +sia dan 4ispanic
dilaporkan lebih rendah dibandingkan dengan ras -aukasians, +frika$+merika, :atin,
dan +sia &asifik." +ngka insidensi yang lebih rendah ini masih belum dapat dijelaskan,
namun diduga berkaitan dengan rendahnya prevalensi faktor predisposisi genetik,
seperti faktor V :eiden." Tidak ada perbedaan insidensi antara pria dan wanita,
walaupun penggunaan kontrasepsi oral dan terapi sulih hormon post menopause
merupakan faktor resiko terjadinya DVT."
Trombosis dapat terjadi pada bagian distal dan proksimal vena. &ada pasien
DVT simptomatis, lokasi thrombosis ditemukan # pada v. poplitea, ' pada v.
poplitea dan v. femoralis superficial, *6 pada semua vena proksimal, dan 6 pada v.
femoralis superfisialis atau v. iliaka.
2.4. Etilgi !an &aktr +esik
1eberapa faktor risiko terjadinya DVT ",
. Didapat (acquired )$ 1ertambahnya usia
$ Tindakan pembedahan (ortopedi, bedah saraf, laparotomi,dll)
$ Trauma
$ -ateter vena sentral
$ -eganasan
$ !indrom antifosfolipid
$ &uerperium
$ mobilisasi lama (tirah baring, paralisis ekstremitas)
$ -ehamilan
$ 0besitas
$ -ontrasepsi oral$ Terapi sulih hormon
$ &enyakit myeloproliferatif
$ &olisitemia vera
$ nfark miokard
$ Varises
'. Diturunkan
$ Defisiensi antitrombin
$ Defisiensi &rotein ;
$ Defisiensi &rotein !
$ <aktor V :eiden (<V:)
$ &rothrombin 5'#'#+
5
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 7/28
$ -elompok 5olongan darah non$0
$ Disfibrinogenemia
*. ;ampuran keduanya
$ Tingginya kadar &; (&+$*)
$ Tingginya kadar salah satu faktor pembekuan darah dibawah ini3 V, =, =$ Tingginya kadar fibrinogen
$ Tingginya kadar T+< (Thrombin Activated Fibrinolysis Inhibitor )
$ 2enurunnya kadar T<& (Tissue Factor Pathway Inhibitor )
$ %esistensi protein ; teraktivasi pada absennya <V:
$ 4iperhomosisteinemia
2.,. Pat)isilgi !an Patgenesis Deep Vein Thrombosis
Terdapat tiga faktor yang dapat mengakibatkan thrombosis vena yang ditemukan
oleh Virchow pada tahun /6 yang dikenal dengan Trias Virchow.Trias Virchow
meliputi cedera pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan stasis.
Trias Virchow 3
. &embuluh darah
Dalam keadaan normal terdapat keseimbangan dalam sistem pembekuan darah dan
sistem fibrinolisis. -ecendrungan terjadinya trombosis, apabila aktifitas pembekuan
darah meningkat atau aktifitas fibrinolisis menurun. Trombosis vena banyak terjadi
pada kasus$kasus dengan aktifitas pembekuan darah meningkat, seperti pada hiper
koagulasi, defisiensi antitrombin , defisiensi protein ;, defisiensi protein ! dan
kelainan plasminogen.',*
1ila terjadi kerusakan pada dinding pembuluh darah, akan mempermudah adhesi
trombosit pada subendotel. Thrombosis berdekatan akan dihubungkan oleh
fibrinogen dan terjadi agregasi trombosit yang membentuk plak trombosit. !elain
itu, kerusakan jaringan akan mengaktifkan sistem koagulasi jalur ekstrinsik yang
menghasilkan thrombus dan fibrin.
'. -oagulasi darah
2igrasi leukosit di tempat kerusakan jaringan akan mengakibatkan aktifnya
koagulasi. +ktivasi koagulasi tersebut akan mengaktifkan < = menjadi < =a dan
melaui jalur umum, = <a bersama < V dan faktor * trombosit akan mengubah
protrombin menjadi thrombin. <ibrin tersebut akan menjadi dasar bekuan atau
thrombosis. -oagulasi darah juga dapat meningkat karena faktor umur, trombofilia,
dan kondisi tertentu.
*. !tasis
6
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 8/28
&ada kondisi stasis, faktor koagulasi yang aktif akan lambat dibawa ke hati untuk
mengalami pembersihan (clearance). !tasis juga mencegah bercampurnya faktor
pembekuan aktif dengan antikoagulan. !elain itu, stasis juga mempermudah
interaksi trombosit dengan faktor pembekuan di dalam pembuluh darah. +kibat
terjadinya thrombus, aliran darah vena menjadi terhambat dan cairan dapat keluar
dari pembuluh darah ke jaringan interstitial sehingga menimbulkan udem. >dem
selanjutnya dapat menekan saraf perifer dan mengakibatkan adanya keluhan nyeri
terutama saat beraktivitas. !tasis vena juga dapat ditimbulkan oleh imobilitas,
obstruksi vena, gagal jantung.
!elain itu, stasis vena juga dapat menyebabkan desaturasi hemoglobin dan
mengarah pada suatu keadaan hipoksia pada endotelium. !uplai nutrisi endotelium
berasal dari perfusi langsung sel$sel darah di dalam lumen. -eadaan hipoksia pada
endotelium dapat menyebabkan berbagai respon seluler, mulai dari tidak ada respon,
aktivasi sel, hingga kematian sel. -eadaan iskemia dapat memicu aktivasi sel
endotelial untuk mengekpresikan &$selectin, yang kemudian memungkinkan
kompleks T<$mikrovesikel untuk menginisiasi koagulasi dan trombosis.
5ambar '.6 !kema terbentuknya trombosis vena
2.-. Mani)estasi $linis Deep Vein Thrombosis
2anifestasi klinis utama DVT adalah bengkak, perubahan warna, nyeri, dan
function laesa. :ebih dari '6 pasien yang mengeluhkan hal tersebut ternyata
mengalami DVT. 1eberapa pasien datang dengan riwayat gejala dan tanda thrombosis
vena yang berulang, yaitu bengkak dan nyeri tungkai, bengkak dan warna kulit gelap
atau kehitaman dan sering berkembang menjadi luka pada maleolus yang merupakan
7
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 9/28
gejala pascatrombosis. 1ila terjadi sumbatan massif pada vena iliofemoral, aliran darah
balik dari pembuluh darah balik kaki tersumbat total sehingga terjadi pembengkakan
mulai dari paha sampai kaki yang tampak kebiruan disertai nyeri. -ondisi ini disebut
phlegmasia cerrulae dolons.
!alah satu penyulit DVT adalah terjadinya udem paru. &asien tiba$tiba mengeluh
sakit dada, sesak, gelisah, sianosis, dan hemoptisis. &ada setiap pasien DVT perlu
dipikirkan emboli paru karena kejadiannya dapat terjadi lebih dari '?*.
2.. Pe%eriksaan Penunjang Deep Vein Thrombosis
Diagnosis DVT tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan
manifestasi klinis, tetapi jga memerlkan pemeriksaan pennjang!
"emeriksaan pennjang yang dapat membant menegakkan
diagnosis pasti adalah dengan #enogra$, dimana sensiti$tas dan
spesi$sitas men%apai 1&&'! (amn #enogra$ memiliki kelemahan,
yait tindakan in#asif dan mempnyai efek samping phlebitis dan
pembentkan trombosis, oleh karena it #enogra$ tidak dignakan
sebagai alat bant pertama dalam mendiagnosis DVT!14
D)dimer jga dapat dipakai sebagai pemeriksaan pennjang,apalagi bila dikombinasi dengan pemeriksaan ltrasonogra$ dengan
nilai prediksi negatif yang baik sehingga hasil negatif benar)benar
dapat menyingkirkan diagnosis DVT! *kan tetapi, pemeriksaan D)
dimer tidak begit akrat pada pasien dengan malignansi dan
kehamilan ata pada pasien paska operatif, hal ini disebabkan pada
pasien malignansi, hamil dan paska operatif nilai D)dimer dapat
meningkat meskipn tanpa adanya DVT! +leh karena it, pada pasien
dengan malignansi, kehamilan dan paska operatif sangat dianjrkan
ntk mengkombinasi pemeriksaan D)dimer dengan ltrasonogra$!14
elain it, dapat jga dignakan pemeriksaan impedance
pletysmography dan radiolabeled fibrinogen uptake, akan tetapi karena
kompleksitas pemeriksaan ini sdah tidak dipakai lagi dan digantikan
dengan pemeriksaan ltrasonogra$!14
-
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 10/28
.ambar 2!6 *lgoritma diagnosis DVT14
. Venografi
4ingga saat ini venografi masih merupakan 5old !tandart untuk pemeriksaan
thrombosis vena. 8amun pemeriksaan venografi dinilai relatif sulit, mahal, dan
dapat menimbulkan nyeri bahkan menimbulkan thrombosis baru. !ehingga
pemeriksaan ini dirasa kurang nyaman oleh sebagian besar penderita.6
Venografi pada kasus DVT dilakukan dengan menggunakan @at kontras yang
disuntikkan ke dalam daerah dorsum pedis sehingga akan terlihat gambaran system
vena di betis, paha, inguinal, sampai ke proksimal vena iliaca.6
<lebografi? venografi yang dilakukan pada ekstremitas bawah dilakukan dengan
teknik sebagai berikut3
$ -aki yang akan diperiksa direndam dengan air panas selama # menit
$ :akukan pengikatan di atas mata kaki dengan karet elastik agar vena$vena di
punggung kaki terlihat lebih jelas
$ :akukan tindakan asepsis dan antisepsis pada daerah punggung kaki$ :akukan pungsi pada salah satu vena interfalangea atau vena$vena yang ada di
punggung kaki dengan menggunakan wing needle no ''$'*
$ &osisi pengambilan foto3 kaki pasien difoto miring dengan sudut kira$kira *##$
6# dengan lantai. &asien dapat difoto di meja %ontgen yang dimiringkan, atau
dapat juga dengan posisi pasien berdiri, kaki dimiringkan *##$6# dengan film
ukuran '# A ## cm di belakangnya
$ !untikan @at kontras angiografin sebanyak kira$kira #$/# ml
$ &osisi pengambilan foto3
o &engikatan di atas mata kaki
/
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 11/28
Tungkai bawah, +& dan lateral
:utut bawah, +& dan lateral
Tungkai atas, +& dan lateral
Daerah inguinal, +&
o katan dibuka
Tungkai bawah, +& dan lateral
:utut bawah, +& dan lateral
Tungkai atas, +& dan lateral
5ambaran patologik yang dapat terlihat pada foto flebografi (venografi)3
a. <lebitisB penyempitan vena, dinding vena ireguler, kalsifikasi, hipervaskularisasi
vena
b. Trombus dalam venaB tampak gambaran radiolusen berbentuk garis atau defek tak
beraturan di dalam venac. &enyumbatan venaB gambaran amputasi pada vena akibat munculnya kolateral pada
vena tersebut
d. Varises atau varikosisB tampak gambaran pelebaran dan berkelok#kelok pada vena
disekitar
e. nsufisiensi katup venaB kontras dapat memasuki vena padahal seharusnya kontras
tidak dapat memasuki vena tersebut
f. +neurisma venaB tampak pelebaran pada dinding vena yang simetris, menyerupai
aneurisma
g. Defek pada venaB biasanya karena tertekan massa dari luar
5ambar '.7 DVT pada Vena &oplitea &roAimal7
1&
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 12/28
5ambar './ DVT pada betis7
-egunaan &hlebografi
&emeriksaan ini sangat berguna sekali dalam memperlihatkan kelainan pembuluh
darah vena tungkai bawah. Diantaranya adalah 3 . Dapat menentukan luas dan letak
dari suatu perforasi pada pasien dengan varises. nformasi yang diperoleh sangat
berguna sekali dalam kasus ulkus tungkai berulang sebagai follow up pasien setelahdioperasi. '. >ntuk mengetahui keadaan dan kemampua katup vena. nformasi yang
diberikan akan sangat membantu pada kasus oedema yang tidak memperlihatkan varises
pada daerah superficial. *. !angat berguna dalam investigasi dari ulkus atau oedema
yang menyertai trombosis vena utama. . Dapat menentukan letak dari vena safena. 4al
ini sangat berguna pada kasus varises berulang. 6. Dapat memperlihatkan trombosis
pada vena iliaka karena oedema, ulkus, pembengkakan pembuluh darah berulang
khususnya untuk mengetahui perkembangan vena setelah dilakukan tindakan operasi. .
>ntuk mengevaluasi kelainan konginital pada vena. 7. >ntuk mengidentifikasi vena
yang dijadikan cangkok sebagai arteri by pass!
-ontra ndikasi
&emeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan pada pasien dengan 3 . &asien yang
diketahui alergi berat atau hipersensitif terhadap kontras media. '. &asien dengan
trombophlebitis baru yang luas *. &asien dengan protombin tinggi yang sedang dalam
11
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 13/28
perawatan khusus dan terapi anti koagulan karena dapat menyebabkan terjadinya
hematom!
'. >ltra sonografi (>!5)
2enurut sebuah penelitian, pemeriksaan ini dapat memberikan hasil sensitivity
#. dan spesifity "*.". &emeriksaan >!5 ini dilakukan terutama pada kasus
thrombosis vena yang berulang, yang sulit dideteksi menggunakan cara objektif
yang lain.6
>!5 untuk DVT terfokus pada ekstremitas bawah dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik kompresi tiga poin sederhana yang berkonsentarasi pada
evaluasi terhadap daerah dengan turbulensi tertinggi dan paling berisiko untuk
trjadinya trombus, yaitu3
/
) Vena femoralis di saphenous unction,
') Vena femoralis proksimal superficial dan profunda
*) Vena poplitea
ndikasi dilakukan >!5 pada kasus DVT, yaitu3/
. &embengkakan dan nyeri pada ekstremitas bawah
'. Diduga juga terjadi emboli paru namun secara klinis tidak stabil dan
kontraindikasi untuk dilakukan ;T$scan thoraA
!" Pulseless electrical activity #P$A%
5ambar '." &osisi pasien saat pemeriksaan >!5/
12
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 14/28
5ambar '.# Vena <emoralis normal/
5ambar '. DVT pada Vena <emoralis/
5ambar '.' +liran warna Doppler pada pembuluh darah yang normal/
13
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 15/28
5ambar '.* +liran warna Doppler pada DVT
/
5ambar '. Vena &oplitea normal/
5ambar '.6 DVT pada Vena &oplitea/
14
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 16/28
-ontraindikasi >!5
Tidak ada kontraindikasi mutlak untuk ultrasonografi.Cika kecurigaan klinis dan
probabilitas pretest untuk & yang cukup tinggi bahwa spiral computed tomography (;T) scan
dengan kontras intravena atau V ? E (ventilasi ? perfusi) scan dibenarkan, maka ultrasonografitidak harus menunda studi tersebut atau tujuan perawatan lebih lanjut . !elain itu, trombus
dalam vena panggul tidak akan terdeteksi dengan teknik ini dan, meskipun jarang, dapat
dievaluasi terbaik dengan ;T atau magnetic resonance (2%) venography.
-euntungan -erugian
1iaya peralatan relative murah Tergantung pada keahlian operator
&asien dapat diperiksa langsung tanpa persiapan
dan memberi hasil yang cepat
-etidakmampuan suara menembus gas atau tulang,
menyebabkan visualisasi yang kurang baik pada
struktur dibawahnya
!emua organ dapat diukur kecuali yang
mengandung udara dan dapat ditentukan bentuk,
ukuran, posisi dan ruang interspasial
&enyebaran gelombang suara saat melewati lemak
menghasilkan citra yang buruk pada pasien obesitas
2embedakan massa dengan kista solid +ntara transducer dengan kulit, tidak dapat kontak
dengan baik, sehingga perlu jelly sebagai
penghantar ultrasound
8on onisasi dan aman
&emindaian dapat dilakukan pada setiap bidang
Dapat sering digunakan ulang, seperti kontrol kehamilan
Deteksi pergerakan aliran darah, jantung dan janin
2endampingi prosedur biopsy dan drainase
2./. Penatalaksanaan Deep Vein Thrombosis
&engobatan trombosis vena diberikan pada kasus$kasus yang diagnosisnya
sudah pasti dengan menggunakan pemeriksaan yang objektif, oleh karena obat$obatan
yang diberikan mempunyai efek samping yang kadang$kadang serius.#, 7,/
&enatalaksanaan DVT baik non$farmakologis dan farmakologis diarahkan untuk dapat
mencapai tujuan$tujuan sebagai berikut3 ,'#
. 2encegah meluasnya trombosis dan timbulnya emboli paru.
'. 2engurangi morbiditas pada serangan akut.
*. 2engurangi keluhan post flebitis
. 2engobati hipertensi pulmonal yang terjadi karena proses tromboemboli.
. 8on <armakologis
&enatalaksanaan non farmakologis terutama ditujukan untuk mengurangi
morbiditas pada serangan akut. >ntuk mengurangi keluhan dan gejala trombosis vena
15
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 17/28
pasien diajurkan untuk3 istirahat di tempat tidur (bedrest ), meninggikan posisi kaki, dan
dilakukan pemasangan stoking dengan tekanan kira$kira #mm4g.",'#
2eskipun stasis vena dapat disebabkan oleh imobilisasi lama seperti pada
pasien$pasien dengan bedrest, namun tujuan bedrest pada pasien$pasien dengan DVT
adalah untuk mencegah terjadinya emboli pulmonal. &rinsipnya sederhana, pergerakan
berlebihan dari tungkai yang mengalami DVT dapat membuat klot terlepas dan
FberjalanG ke paru. Dahulu, pasien dengan DVT aktif diharuskan bedrest selama 7$#
hari. 8amun, pada penelitian &atrtsch dan 1lattler dengan design kohort melaporkan
bahwa ambulasi dini dapat mengurangi nyeri dan pembengkakan segera. +mbulasi dini
dilakukan pada pasien DVT yang belum terdiagnosa & dan tidak memiliki kelainan
kardiopulmoner. +mbulasi dini juga disarankan pada pasien dengan kondisihiperkoagulasi dan dilakukan sekitar 'jam setelah menerima terapi antikoagulan."
8yeri dan pembengkakan biasanya akan berkurang sesudah ' 9 / jam
serangan trombosis. +pabila nyeri sangat hebat atau timbul flagmasia alba dolens di
anjurkan tindakan embolektomi. &ada keadaan biasa, tindakan pembedahan
pengangkatan thrombus atau emboli, biasanya tidak di anjurkan.'#
'. <armakologis
2eluasnya proses trombosis dan timbulnya emboli paru dapat di cegah dengan
pemberian anti koagulan dan obat$obatan fibrinolitik. &ada pemberian obat$obatan ini di
usahakan biaya serendah mungkin dan efek samping seminimal mungkin. &emberian
anti koagulan sangat efektif untuk mencegah terjadinya emboli paru, obat yang biasa di
pakai adalah heparin. &rinsip pemberian anti koagulan adalah save dan efektif. &ave
artinya anti koagulan tidak menyebabkan perdarahan. fektif artinya dapat
menghancurkan trombus dan mencegah timbulnya trombus baru dan emboli. &ada
pemberian heparin perlu di pantau waktu tromboplastin parsial atau di daerah yang
fasilitasnya terbatas, sekurang$kurangnya waktu pembekuan.
16
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 18/28
a. &emberian 4eparin
b. Diberikan heparin 6### > bolus (/# iu?-g11), bolus dilanjutkan dengan drips
### 9 ## iu?jam (/ iu?-g11), drip selanjutnya tergantung hasil +&TT. jam
kemudian di periksa +&TT untuk menentukan dosis dengan target ,6 9 ',6 kontrol.$ 1ila +&TT ,6 9 ',6 A kontrol dosis tetap.
$ 1ila +&TT H ,6 A kontrol dosis dinaikkan ## 9 6# iu?jam.
$ 1ila +&TT I ',6 A kontrol dosis diturunkan ## iu?jam.
c.
d. &enyesuaian dosis untuk mencapai target dilakukan pada hari ke tiap
jam, hari ke ' tiap ' $ jam. 4al ini di lakukan karena biasanya pada jam
pertama hanya */ yang mencapai nilai target dan sesudah dari ke baru /.
e. 4eparin dapat diberikan 79# hari yang kemudian dilanjutkan dengan
pemberian heparin dosis rendah yaitu 6### iu?subkutan, ' kali sehari atau
pemberian anti koagulan oral, selama minimal * bulan.
f. &emberian anti koagulan oral harus diberikan / jam sebelum rencana
penghentian heparin karena anti koagulan orang efektif sesudah / jam.
g. &emberian :ow 2olecular Jeight 4eparin (:2J4)
h. &emberian obat ini lebih di sukai dari heparin karena tidak memerlukan
pemantauan yang ketat, sayangnya harganya relatif mahal dibandingkan heparin. !aat
ini preparat yang tersedia di ndonesia adalah noAaparin (:ovenoA) dan (8androparin
<raAiparin).i.
j. Tabel %egimen :2J4 dalam penatalaksanaan DVT
k. Na%a
0'at
l. Dsis
m. noAa
parin
n. mg?kg11, terbagi ' dosis per hari
o. Daltep
arin
p. '##>?kg11, satu kali sehari
K. Tin@a
parin
r. 76>?kg11, satu kali sehari
s. 8adro
parin
t. 6#> terbagi ' dosis, untuk 11
6#$7#kg
u. ## > terbagi ' dosis, bila 11
H6#kg
v. "'## > terbagi ' dosis, bila 11
I7#kg
w. %evip
arin
A. '## > terbagi ' dosis, untuk 11
$#kg
y. *6## > terbagi ' dosis bila 11
*6$6kg
@. *## > terbagi ' dosis, bila 11 I
17
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 19/28
#kg
aa. <onda
parinuA
ab. 7,6mg satu kali sehari untuk 11
6#$##kg
ac. 6mg satu kali sehari untuk 11
H6#kgad. #mg satu kali sehari untuk
11I##kg
ae.
af. :2J4 diberikan secara subkutan satu atau dua kali sehari, dan lebih dipilih
dibanding pemberian heparin kontinu secara intravena, terutama pada pasien$pasien
dengan trombosis vena tanpa komplikasi yang dapat rawat jalan.
ag. Jalaupun demikian, unfractionated heparin intravena tetap menjadi
antikoagulan inisial pada pasien dengan gagal ginjal. 1eberapa regimen :2J4 yang
telah terbukti efektif dalam menatalaksana trombosis vena dapat dilihat pada tabel di
atas.
ah. &emberian +ntikoagulan 0ral,'#
ai. &emberian terapi antikoagulan jangka panjang diperlukan untuk mencegah
rekurensi. 0bat yang biasa di pakai adalah antagonis vitamin -, seperti sodium
warfarin. &emberian Jarfarin di mulai dengan dosis 9 / mg (single dose) pada
malam hari. Dosis dapat dinaikan atau di kurangi tergantung dari hasil 8%
(nternational 8ormoli@ed %atio). :ama pemberian anti koagulan oral adalah minggu
sampai * bulan apabila trombosis vena dalam timbul disebabkan oleh faktor resiko yang
reversible. !edangkan kalau trombosis vena adalah idiopatik di anjurkan pemberian anti
koagulan oral selama *$ bulan, bahkan biasa lebih lama lagi apabila ditemukan
abnormal inherited mileculer.
aj. -ontra indikasi pemberian anti koagulan adalah'#,'3
. 4ipertensi 3 sistilik I '## mm4g, diastolik I '# mm4g.
'. &erdarahan yang baru di otak.
*. +lkoholisme.
. :esi perdarahan traktus digestif.
ak. &emberian trombolitik selama '$ jam dan kemudian di ikuti dengan heparin,
akan memberikan hasil lebih baik bila dibandingkan dengan hanya pemberian heparin
tunggal. &eranan terapi trombolitik berkembang dengan pesat pada akhir abad ini,
terutama sesudah dipasarkannya streptiknase, urokinase dan tissue plasminogen
activator (T&+). T&+ bekerja secara selektif pada tempat yang ada plasminon dan fibrin,
sehingga efek samping perdarahan relatif kurang. 1renner menganjurkn pemberian T&+
dengan dosis ugr?kg11?menit, secara intra vena selama jam dan !treptokinase
diberikan ,6 A # unit intra vena kontiniu selama # menit. -edua jenis trombolitik
1-
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 20/28
ini memberikan hasil yang cukup memuaskan. fek samping utama pemberian heparin
dan obat$obatan trombolitik adalah perdarahan dan akan bersifat fatal kalau terjadi
perdarahan sereral. >ntuk mencegah terjadinya efek samping perdarahan, maka
diperlukan monitor yang ketat terhadap waktu trombo plastin parsial dan waktu
protombin, jangan melebihi ',6 kali nilai kontrol.
*. Tindakan &embedahan
a. Tindakan bedah dilakukan apabila pada upaya preventif dan pengobatan
medikamentosa tidak berhasil serta adanya bahaya komplikasi. +da beberapa pilihan
tindakan bedah yang bisa dipertimbangkan antara lain3''
a. :igasi vena, dilakukan untuk mencegah emboli paru. Vena <emoralis dapat diikat
tanpa menyebabkan kegagalan vena menahun, tetapi tidak meniadakan
kemungkinan emboli paru. :igasi Vena ;ava nferior secara efektif dapat mencegah
terjadinya emboli paru, tapi gejala stasis hebat dan resiko operasi lebih besar
dibanding dengan pemberian antikoagulan dan trombolitik.
b. Trombektomi, vena yang mengalami thrombosis dilakukan trombektomi dapat
memberikan hasil yang baik jika dilakukan segera sebelum lewat * hari. Tujuan
tindakan ini adalah3 mengurangi gejala pasca flebitik, mempertahankan fungsi katup
dan mencegah terjadinya komplikasi seperti ulkus stasis dan emboli paru.
c. Femorofemoral grafts disebut juga cross'over'method dari &alma, tindakan ini
dipilih untuk bypass vena iliaka serta cabangnya yang mengalami trombosis.
Tekniknya vena safena diletakkan subkutan suprapubik kemudian disambungkan
end'to'side dengan vena femoralis kontralateral.
d" &aphenopopliteal by pass( dilakukan bila rekanalisasi pada trombosis vena femoralis
tidak terjadi. 2etoda ini dengan menyambungkan vena safena secara end$to$side
dengan vena poplitea.
. %ehabilitasi 2edik 3
a. <isioterapi$ )ed rest merupakan hal terakhir yang dilakukan setelah dilakukan kompresi kaki
dan ambulasi pada pasien yang sudah menderita DVT. &erkembangan thrombus
jarang terjadi dan kurang berat pada kelompok ambulasi.
$ Terapi fisik harus diberikan lebih dini untuk pasien DVT.
$ &ada pasien post$operasi, dapat dilakukan latihan range of motion, latihan
berjalan, dan latihan isometrik, yang dapat dimulai pada hari pertama setelah
operasi.
1/
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 21/28
b. Terapi manual
c. Terapi yang efektif pada pasien
trauma (dengan antikoagulan) untuk mencegah DVT yakni gerakan pasif yang
berkelanjutan. 2isalnya menggerakan sendi kaki secara pasief sebanyak *# kali
dalam satu menit.
d. &rotesa$0rtesa
e. &enggunaan stoking kompresi
elastic (;!) setelah menderita DVT untuk mengurangi gejala dan tanda selama
latihan tidak memberikan hasil yang konklusif.
).
2.. $%*likasi Deep Vein Thrombosisg. -omplikasi dari endovascular
DVT thrombus removal adalah terjadinya perdarahan. 4al tersebut ditemui pada
',/ yaitu *# kasus dari 6 kasus yang diikuti secara random. &erdarahan
intracranial, pulmonary embolism (&) simptomatik, dan kematian adalah
komplikasi yang paling ditakuti pada prosedur endovascular thrombus removal.'
h.
2.1. Penegahani. &encegahan adalah upaya terapi
terbaik pada kasus trombosis vena dalam, terutama pada penderita yang
memiliki resiko tinggi. &eranan ahli rehabilitasi medik sangat dibutuhkan pada
upaya ini agar mereka yang berpotensi mengalami trombosis vena tidak sampai
mengalami DVT ''
j. +da beberapa program
rehabilitasi medik yang berfungsi untuk mencegah timbulnya trombosis vena
pada populasi resiko tinggi. &rogram$program tersebut adalah '*
a. 2obilisasi dini, program ini diberikan pada penderita beresiko timbul DVT oleh
karena keadaan yang mengakibatkan imobilisasi lama akibat kelumpuhan seperti
penderita stroke, cedera spinal cord , cedera otak, peradangan otak. Dengan
melakukan latihan pada tungkai secara aktif maupun pasif sedini mungkin aliran
balik vena ke jantung bisa membaik.
b. levasi, meninggikan bagian ekstremitas bawah di tempat tidur sehingga lebih
tinggi dari jantung berguna untuk mengurangi tekanan hidrostatik vena dan juga
memudahkan pengosongan vena karena pengaruh grafitasi.
c. -ompresi, pemberian tekanan dari luar seperti pemakaian stocking , pembalut
elastik, ataupun kompresi pneumatik eksternal dapat mengurangi stasis vena. Tetapi
2&
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 22/28
pemakaian stocking dan pembalut elastik harus dikerjakan dengan hati$hati guna
menghindari efek torniket oleh karena pemakaian yang ceroboh.
d. :atihan, program latihan yang melibatkan otot$otot ekstremitas bawah akan sangat
membantu perbaikan arus balik pada sistem vena sehingga mengurangi tekanan
vena, dengan demikian dapat memperbaiki sirkulasi vena yang bermasalah dan
beresiko timbulnya DVT. 1erikut beberapa contoh sederhana latihan yang bisa
diberikan pada kelompok resiko tinggi trombosis vena
. :atihan dalam posisi berbaringk.
l. 5ambar '. :atihan dalam posisi
berbaring (.a) &osisi berbaring
miring dengan posisi tungkai satu diatas dengan yang lain selanjutnya
tungkai yang berada di atas diangkat
hingga 6° dipertahankan sesaat
kemudian kembali keposisi awal,latihan dilakukan bergantian antara
kanan dan kiri tungkai masing$masing
kali.m.
n.
o. 5ambar '.7 :atihan dalam posisi berbaring .b. &osisi terlentang keduatungkai bawah lurus selanjutnya salah
satu tungkai ditekuk dan ditarik kearah dada perlahan, didipertahankan 6 detik sebelumkembali ke posisi awal. :atihan
bergantian kanan dan kiri masing$masing kali.
p.
21
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 23/28
K.
r. 5ambar './ :atihan dalam posisi berbaring .c. &osisi terlentang
dengan pergelangan kaki netralselanjutnya kaki diekstensikan?plantar fleksi dengan ujung jari ditekankan ke bawah, pertahankan beberapa detik.5erakan tersebut diulangi kali per
latihan.
s.
22
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 24/28
'. :atihan dalam posisi duduk
*.
. 5ambar '." :atihan dalam posisi duduk '.a. :utut dipertahankan pada posisifleksi selanjutnya diangkat keatas kea rah dada dan kembali diturunkan, demikian
gerakan dilakukan berulang secara bergantian antara sisi kiri dan kanan.
6.
.
7. 5ambar '.'# :atihan dalam posisi duduk '.b. &osisi sambil duduk kemudian lutut
diekstensikan dan kembali keposisi semula, dilakukan bergantian sisi kanan dankiri.
/.
". 5ambar :atihan dalam posisi duduk '.c. &osisi duduk dengan lengan di samping,
selanjutnya tungkai bawah diangkat lurus ke atas, pertahankan beberapa detik kemudian diturunkan. 5erakan diulang secsra bergantian masing$masing kali.
#.
. 5ambar '.'' :atihan dalam posisi duduk '.d. Tumit diangkat keduanyaselanjutnya dilakukan gerakan melingkar?rotasi pada kedua kaki dengan arah
putaran berlawanan antara kiri dan kanan, gerakan dilakukan selama 6 detik dilanjutkan dengan arah putaran sebaliknya.
23
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 25/28
'.
*. 5ambar '.'* :atihan dalam posisi duduk '.e. 2elakukan gerakan pumping padakedua kaki dengan menekan lantai pada ujung jati kaki sementara tumit diangkat,
dipertahankan * detik dan dilanjutkan dengan tumit menekan lantai sementaraujung jari terangkat juga dipertahankan selama * detik, demikian dilakukan
berulang.
.
24
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 26/28
2.11. BAB III
2.12. $E#IMPULAN
2.13.
2.14. Trombosis vena dalam atau Deep vein thrombosis (DVT) merupakan
pembentukan bekuan darah pada lumen vena dalam (deep vein) yang diikuti oleh reaksi
inflamasi dinding pembuluh darah dan jaringan perivena. -ejadian rata$rata DVT
adalah / per ##.### penduduk dengan tidak ada perbedaan antara jenis kelamin.
8amun, laki$laki memiliki risiko yang tinggi untuk terjadinya thrombosis berulang.
2.1,. DVT disebabkan oleh disfungsi endotel pembuluh darah,
hiperkoagulabilitas dan gangguan aliran darah vena (stasis) yang dikenal dengan Trias
Virchow, meliputi cedera pembuluh darah, hiperkoagulabilitas, dan stasis. 2anifestasi
klinis utama DVT adalah bengkak, perubahan warna, nyeri, dan function laesa. !alah
satu penyulit DVT adalah terjadinya udem paru. &asien tiba$tiba mengeluh sakit dada,
sesak, gelisah, sianosis, dan hemoptisis. &ada setiap pasien DVT perlu dipikirkan
emboli paru.
2.16.Diagnosis DVT tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan
manifestasi klinis, tetapi jga memerlkan pemeriksaan pennjang!
"emeriksaan pennjang yang dapat membant menegakkan
diagnosis pasti adalah dengan #enogra$, dan d)dimer! ensiti$tas dan
spesi$sitas pada #enogra$ men%apai 1&&'!
2.1. "enatalaksanaan DVT melipti farmakologi,
nonfarmakologi, tindakan pembedahan, dan rehabilitasi medi%!
&enatalaksanaan DVT baik non$farmakologis dan farmakologis diarahkan untuk dapat
mencapai tujuan mencegah meluasnya trombosis dan timbulnya emboli paru,
mengurangi morbiditas pada serangan akut, mengurangi keluhan post flebitis, dan
mengobati hipertensi pulmonal yang terjadi karena proses tromboemboli.
2.1/. -omplikasi dari endovascular DVT thrombus removal adalah terjadinya
perdarahan, sedangkan komplikasi yang paling ditakuti pada prosedur endovascular
thrombus removalperdarahan intracranial, pulmonary embolism (&) simptomatik, dan
kematian .
2.1.
2.2.
25
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 27/28
2.21.
2.22.
26
7/23/2019 Deep-Vein-Thrombosis (Autosaved).docx
http://slidepdf.com/reader/full/deep-vein-thrombosis-autosaveddocx 28/28
2.23. DA&TA+ PU#TA$A
2.24.
. %eksodiputro +4, Tambunan -:, Jidjanarko +. Dalam % !jamsuhidajat, De Cong.
1uku +jar lmu &enyakit 1edah !jamsuhidajat 9 De Cong. disi *. Cakarta 3 5;.
'##7
'. Vedantham ! et al. Euality improvement guideline for treatmen of lower$eAtremity
Deep Vein Thrombosis with use of endovascular thrombus removal. C Vasc nterv
%adiol. '#
*. -esieme et al. Deep Vein Thrombosis 3 a clinical review. Cournal of 1lood
2edicine. '#
. 4irsch +T, 4askal LC, 4ert@er 8%, et al. +merican ;ollege of ;ardiology
(+;;)?+merican 4eart +ssociation (+4+) guidelines for the management of
patients with peripheral arterial disease (lower eAtremity, renal, mesenteric, and
abdominal aortic). * Am +ol +ard '##
6. %, &ut@ and %, &abst. +tlas +natomi 2anusia3 !obotta. Cakarta, 5;3 '##.
. 1ailey +, !cantlebury D, !myth !. Thrombosis and antithrombotic in
women. Arterioscler Thromb Vasc )iol . '##"
7. 4irsh C, :ee + . 4ow we diagnose and treat deep vein thrombosis. )lood" '##'
/. ;ushman, 2. pidemiology and %isk <actors for Venous Thrombosis. !emin
4ematol. '##7". &artsch, 4 dan 1lattler J. ;ompression and walking versus bed rest in the treatment
of proAimal deep venous thrombosis with low molecular weight heparin. * Vasc
&urg . '###
2.25.
27
top related