deteksi pemalsuan foto digital menggunakan image …
Post on 15-Oct-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Received 10 April 2019; Revised 20 September 2019; Accepted 20 September 2019
Jurnal Mobile and Forensics (MF) Vol. 1, No. 1, Maret 2019, pp. 13-21 P-ISSN: 2656-6257, E-ISSN: 2714-6685, DOI: http://dx.doi.org/10.12928/mf.v1i1.703
DETEKSIPEMALSUANFOTODIGITALMENGGUNAKANIMAGE
FORENSICS
1ImamRiadi,2AntonYudhana,3WicaksonoYuliSulistyo
1ProgramStudiSistemInformasi,UniversitasAhmadDahlanYogyakarta,Indonesia2ProgramStudiTeknikElektro,UniversitasAhmadDahlanYogyakarta,Indonesia3ProgramStudiTeknikInformatika,UniversitasAhmadDahlanYogyakarta,Indonesia
e-m ail:imam.riadi@is.uad.ac.id1,eyudhana@ee.uad.ac.id2,wicaksono1807048009@webmail.uad.ac.id3
AbstrakPerkembangan foto yang semakin maju membuatnya memiliki banyak keunggulan dankekurangan,salahsatunyaadalahmudahnyadimanipulasidengansoftwareediting.Perubahanfotodapat dibuat atau diedit dengan mudah, sehingga dapat merubah informasi yang disampaikanmenjadiberbedadanmembuatnyarawandigunakanuntuktindakkejahatan.Forensikcitradigitalmerupakansalah satumetode ilmiahpadabidangpenelitianyangbertujuanuntukmendapatkanfakta-fakta pembuktian dalam menentukan keaslian image. Hal ini menjadi dasar penelitian iniuntuk mendeteksi pemalsuan foto digital. Penelitian ini menggunakan analisa dengan 3 toolsforensicsyaituFotoForensics,ForensicallyBetadanOpandaIExif.Hasilyangdidapatdaripenelitianini adalah terdeteksinya perbedaan metadata dan perbedaan kontras antara foto asli dan fotomanipulasiyangmenunjukanadanyaperubahanpadafototersebut.
KataKunci:fotodigital,pemalsuanfoto,digitalforensics,imageforensics,toolsforensicsPENDAHULUAN
Perkembangan zaman yang semakin maju membuat semuanya sudah serbadigital, termasuk urusan foto. Foto digital memiliki banyak keunggulan sekaliguskekurangan seperti bisa dimanipulasi dengan software editing, sehinga foto hasileditanbisaterlihataslisepertinyata(Zam,2015).Bentukeditanyangbisabermacam-macam,mulaidarisekedarmelakukancropping,meningkatkankecerahan,memasangbackground,danmemanipulasibagiantertentu.Teknikmanipulasifotoyangsemakinbagus, terkadang sangat sulit untuk membedakan foto asli dengan foto hasilmanipulasi(Febrianda,Andreswari,&Wulandari,2018).
Kemajuan pada software editing membuatnya lebih mudah bagi seseoranguntuk memanipulasi suatu gambar. Manipulasi gambar dikategorikan menjadi tigajenis, yaitu image spilicing, manipulasi gambar copy-move dan retouching image(Fadlil, Riadi, & Sari, 2017). Manipulasi citra adalah kegiatan yang sering kalidilakukanseblumcitratersebutdipublikai,umumnyakarenamemilikitujuantertentuseperti untuk menyindir seseorang dan memperbaiki penampilan (Kresnha,Susilowati, & Adharani, 2016). Salah satu jenis pemalsuan citra paling umumdilakukan adalah teknik copy-move karena sangat mudah dan efektif. Copy-movemerupakan pemalsuan citra dengan cara membuat suatu objek menghilang darigambaryangmenutupinyadenganblokkecildisalindaribagianyangsama (Wijaya,Musayyab,&Studiawan,2017).Kejahatanberbasisteknologimengalamipeningkatandalam berbagai modus, oleh karena itu diperlukan suatu mekanisme ilmiah untukmenganalisis dan menelusuri bukti-bukti digital yang ada (Saputra & Widiyasono,2017).
14 n P-ISSN: 2656-6257 | E-ISSN: 2714-6685
MF, Vol. 1, No. 1, Maret 2019, 13-21.
Citramerupakanrepresentasidarisuatuobjekataukejadian(Zulfan,Arnia,&Muharar, 2018). Citra juga bisa disebut sebagai output dari alat perekaman, sepertikamera analog maupun digital (Saifullah, Sunardi, & Yudhana, 2018). Citra ataugambar digital digunakan sebagai media komunikasi untuk penyampaian informasisehinggakeasliansuatucitramemilikiperanyangpenting(Efendi,2018).Pengolahanimage pada citra digital dapat dibuat atau diedit dengan mudah, tanpa meninggalpetunjukvisualolehpenggunanya,sepertiAdobePhotoshop,PicasadanPhotoScape.Kemudahan dalam membuat dan merubah suatu citra dapat merusak kredibilitaskeaslian gambar dalam berbagai aspek, sehinggamembuat rawan untuk digunakanuntuktindakkejahatankarenaperubahangambartersebutdapatmerubahinformasiyangdisampaikanmenjadiberbeda(Rosidin,2018).
Digital forensicsmerupakanaktifitasyangberhubungandengandokumentasi,identifikasi,penyaringan,pengambilanbarangbuktidigitaldalamkejahatankomputer(Saputra & Widiyasono, 2017). Digital forensicsmempunyai banyak kegunaan dandapat ditempatkan dalamberbagai keperluan, bukan hanya untukmenangani kasuskriminal yang melibatkan hukum, seperti rekontruksi perkara insiden keamanankomputer, pemecahanmasalah yangmelibatkan hardware dan software, dan upayapemulihan kerusakan system (Silalahi & Sembiring, 2017). Digital forensicsmemberikan suatu keahlian secara teknis pada pengumpulan bukti-bukti secaradigital untuk disajikan dalam suatu persidangan yang sesuai dengan hukum yangberlaku (Febriyanto & Sembiring, 2016).Digital forensics dapat dibagi lagi menjadibeberapa bagian, seperti Disk Forensics,Network Forensics,Mobile Forensics, ImageForensics dan System Forensics (Ruci Meiyanti & Ismaniah, 2015). Salah satu kasusyangseringterjadiuntukpenggunaandigital forensicsadalahpadakasuscybercrime.Cybercrimememiliki sifat efisien dan cepat serta sehingga menyulitkan bagi pihakpenyelidik dalam melakukan penangkapan terhadap pelakunya. Hal ini disebabkankarena kurangnyapemahamandanpengetahuandalampenanggulangan cybercrime.Dalam inihal iniperluadanyapenataanhukumdanprosespengawasanmasyarakatterhadapsetiapaktivitasyangdidugaberkaitandengankejahatancybercrimetersebut(Agus&Riskawati,2016).
Bidang ilmu forensik citra digital akan membantu para penegak hukum,intelijen,investigasiswatadanmedia.Semakinmajunyateknologiimagepadasaatinimengangkat isu-isubarudantantangandalammenentukankeaslian image.Forensikcitra digital merupakan salah satu metode ilmiah pada bidang penelitian yangbertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta pembuktian dalam menentukan keaslianimage(Sulistyo,Riadi,&Yudhana,2018).Berbagaikasuskriminaldanpornografiyangmelibatkan file gambar masih kerap terjadi, oleh karena itu forensik terhadapatgambar sebagai barang bukti menjadi kunci penting untuk membantu pengadilandalammengambilkeputusan(Sahera,2016).
PenelitianyangakandilakukanmerupakanpenelitianlanjutandaripenelitianyangsebelumnyaolehWicaksonoYuliSulistyo,ImamRiadidanAntonYudhanapadatahun2018yangberjudul“AnalisisDeteksiKeaslianCitraMenggunakanTeknikErrorLevel Analysis Dengan ForensicallyBeta”. Sedangkan pada penelitian ini akanmenggunakan 3 tools, yaitu FotoForensics untuk teknik error level analysis,ForensicallyBeta untuk teknik clone detection dan Opanda IExif untuk analisismetadata.
MF ISSN: 2714-6685 n 15
Deteksi Pemalsuan Foto Digital Menggunakan Image Forensics Riadi, Yudhana, Sulistyo
Hasil Analisis
METODEPENELITIANPenelitian inimenggunakan skema sendiri untuk proses pendeteksian image
dalammendapatkan suatu bukti digital yang digunakan untuk dianalisa. Gambar 1.merupakanskemaflowchartdalamprosesforensikpendeteksian.
Gambar1.AlurFlowchartProsesPendeteksian
16 n P-ISSN: 2656-6257 | E-ISSN: 2714-6685
MF, Vol. 1, No. 1, Maret 2019, 13-21.
Parameteryangdigunakanuntukpendeteksianimageforensicsiniadalahmetadatadanperbedaankontrasantara fotoaslidenganfotomanipulasi.Penelitianinimenggunakan3buah tools,yaituFotoForensicsuntuk teknikerror levelanalysis,ForensicallyBetauntuktekniknoiseanalysisdanOpandeIExifuntukanalisismetadata.
Gambar 2. merupakanbahanpenelitianyangdisiapkanuntuk skenariopendeteksian.Gambartersebutterdapat1buahfotoaslidan3fotodenganperbedaanmanipulasimasing-masing.
(a) (b)
(c) (d)
Gambar2.FotoBahanPenelitian(a)asli(b)copy-move(c)imagesplicing(d)imageretouching
HASILDANPEMBAHASANProsespendeteksiandiawalidenganmembuatscenarioberupamenyiapkan4
fotoyangmerupakan1 fotoaslidan3 fotodengan jenismanipulasimasing-masing.Kemudian semua foto tersebut diproses menggunakan ketiga tools yang sudahsiapkan.Hasildari3toolsyangdidapatadalahsebagaiberikut.FotoForensics
Percobaan dengan tools pertama bernama FotoForensics yaitu sebuah toolsonline yang bisa diakses pada http://fotoforensics.com/, pada FotoForensics inimenggunakanteknik levelerroranalysisuntukpendeteksiannya.BerikutadalahhasildariFotoForensics:
MF ISSN: 2714-6685 n 17
Deteksi Pemalsuan Foto Digital Menggunakan Image Forensics Riadi, Yudhana, Sulistyo
(a) (b)
(c) (d)Gambar3.HasilFotoForensics(a)asli(b)copy-move(c)imagesplicing(d)image
retouching
Gambar 3. menunjukan hasil setelah diproses menggunakan FotoForensicsmenggunakan teknik error level analysis, dari keempat foto diatas terlihat jelasperbedaan kontras antara foto asli dengan 3 fotomanipulasi lainya terutama untukmanipulasiimageretouchingyangmempunyaiperbedaankontrasdibackgroundsertaterdapatgarismerahpadatepianobjek.ForensicallyBeta
Percobaan dengan tools kedua bernama ForensicallyBeta yaitu sebuah toolsonlineyangbisa diakses padahttps://29a.ch/photo-forensics, pada ForensicallyBetaini menggunakan teknik noise analysis untuk pendeteksiannya. Berikut adalah hasildariForensicallyBeta:
(a) (b)
18 n P-ISSN: 2656-6257 | E-ISSN: 2714-6685
MF, Vol. 1, No. 1, Maret 2019, 13-21.
(c) (d)
Gambar4.HasilForensicallyBeta(a)asli(b)copy-move(c)imagesplicing(d)imageretouching
Gambar4.menunjukanhasil setelahdiprosesmenggunakanForensicallyBetamenggunakan teknik noise analysis, dari keempat foto diatas terdapat perbedaankontras kembali seperti dengan FotoForensics. Gambar dengan manipulasi imagespilicingterlihatadasedikitperbedankontrasditengah-tengahfotoobjek,sedangkanuntuk gambar copy-move dan image retouching sangat terlihat jelas perbedaanperbedaankontrasnya.OpandaIExif
PercobaandengantoolsketigabernamaOpandaIExifyaitusebuahtoolsofflineyang dapat digunakan untuk mengecek metadata suatu gambar. Prosespendeteksiannya adalah dengan membandingkan masing-masing metadata padasetiapfoto.BerikutadalahhasildariOpandaIExif.
(a)
MF ISSN: 2714-6685 n 19
Deteksi Pemalsuan Foto Digital Menggunakan Image Forensics Riadi, Yudhana, Sulistyo
(b)
(c)
20 n P-ISSN: 2656-6257 | E-ISSN: 2714-6685
MF, Vol. 1, No. 1, Maret 2019, 13-21.
(d)
Gambar5.HasilOpandaIExif(a)asli(b)copy-move(c)imagesplicing(d)imageretouching.
Gambar 5. menunjukan hasil setelah diproses menggunakan Opanda IExif
menggunakan teknik analysismetadata. Keempat gambar diatas sudahmenunjukanperbedaanmetadata,perbedaanfotoaslidenganketigafotomanipulasiterdapatpadakolomsoftware,yaituAdobePhotoshop.Haltersebutmenunjukanbahwaketigafototersebutsudahpernahdimanipulasi.KESIMPULAN
Kesimpulanyangdidapatdaripenelitianiniadalahtoolsyangsudahdigunakandari ketiga tools dapat memberikan hasil pendeteksian. Komparasi ketiga toolsberhasil dilakukan dengan masing-masing analisis yang sudah berjalan, sehinggadidapathasilpendeteksianfoto.Bahanfotoyangdigunakanmasihmenggunakanfotoaslidanfotomanipulasiyangdieditdarifotoasli,bukandarifotoyangsudahberedardimediasosialdaninternet
Saranuntukpenelitian selanjutnya adalahmenggunakan foto yangberedardimediasosialdaninternetsehinggacukupmenggunakan1fotosudahbisamendeteksikepalsuan foto tersebut. Sehingga diharapkan dapatmenggunakan tools dan teknikyang berbeda sehingga dapat mencari perbandingan tools image forensics yangterbaik.
MF ISSN: 2714-6685 n 21
Deteksi Pemalsuan Foto Digital Menggunakan Image Forensics Riadi, Yudhana, Sulistyo
DAFTARPUSTAKA[1] Agus,A.A.,&Riskawati.(2016).PenangananKasusCyberCrimeDiKotaMakassar
(Studi Pada Kantor Kepolisian Resort Kota Besar Makassar). Jurnal Supremasi,11(1),20–29.
[2] Efendi, M. M. (2018). Metode deteksi tepi block jpeg terkompresi untukmeningkatkan akurasi analisis manipulasi splicing pada citra berekstensi jpeg.UniversitasIslamIndonesia.
[3] Fadlil,A.,Riadi,I.,&Sari,T.(2017).ImageForensicfordetectingSplicingImagewithDistanceFunction.169(5),6–10.
[4] Febrianda,D.A.,Andreswari,D.,&Wulandari,E.P.(2018).SistemAutentifikasiCitraDigitalTerintegrasiDenganErrorLevelAnalysis(Ela)DanColorFilterArray(Cfa)BerbasisWeb.4(March2016),45–56.
[5] Febriyanto,A.,&Sembiring,I.(2016).UjiPerbandinganToolsMobileForensicPadaPlatformJava,BlackberrydanAndroid.UniversitasKristenSatyaWacana.
[6] Kresnha,P.E.,Susilowati,E.,&Adharani,Y. (2016).PendeteksianManipulasiCitraBerbasisCopy-moveForgeryMenggunakanEuclideanDIstancedenganSingleValueDecomposition.SeminarNasionalTeknologiInformasiDanMultimedia2016,6–7.
[7] Rosidin. (2018). Analisis Pendeteksi Kecocokan Objek Pada Citra DigitalMenggunakanMatlabDenganMetodeAlgoritmaSIFT.UniversitasIslamIndonesia.
[8] Ruci Meiyanti, & Ismaniah. (2015). Perkembangan Digital Forensik. Jurnal KajianIlmialUBJ,15(September2015).
[9] Sahera, C. (2016). Forensik Gambar dan Video. 1–26.Retrieved from http://budi.rahardjo.id/files/courses/2016/EL6115-2016-23214314-Report.pdf
[10] Saifullah,S., -, S.,&Yudhana,A. (2018).AnalisisPerbandinganPengolahanCitraAsli Dan Hasil Croping Untuk Identifikasi Telur. Jurnal Teknik Informatika DanSistemInformasi,2(3).https://doi.org/10.28932/jutisi.v2i3.512
[11] Saputra, A. P., & Widiyasono, N. (2017). Analisis Digital Forensik pada FileSteganography (Studi kasus : PeredaranNarkoba). Jurnal Teknik InformatikaDanSistem Informasi, 3(1), 179–190.https://doi.org/10.28932/jutisi.v3i1.594
[12] Silalahi,V.A.,&Sembiring,I.(2017).AnalisisDigitalForensicsInvestigationPadaBuktiDigitalSteganography.UniversitasKristenSatyaWacana.
[13] Sulistyo, W. Y., Riadi, I., & Yudhana, A. (2018). Analisis Deteksi Keaslian CitraMenggunakan Teknik Level Error Analysis Dengan ForensicallyBeta.2018(November),154–159.
[14] Wijaya, A. Y., Musayyab, S. Al, & Studiawan, H. (2017). Pengembangan MetodeBlockMatchingUntukDeteksiCopy-MovePadaPemalsuanCitra.JUTI:JurnalIlmiahTeknologiInformasi,15(1),84.
[15] Zam,E.(2015).ImageForensics.Jakarta:Jasakom.[16] Zulfan,Arnia, F.,&Muharar,R. (2018).Deteksi PemalsuanCitradenganTeknik
Copy-MoveMenggunakanMetodeOrdinalMeasure dari KoefisienDiscrete CosineTransform.JurnalNasionalTeknikElektro,5(2),165.
top related