efektifitas inovasi model respirometer pada … · per jiwa yang menunjukkan, bahwa indeks...
Post on 09-Mar-2019
218 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
51
EFEKTIFITAS INOVASI MODEL RESPIROMETER PADA PELAJARAN
BIOLOGI POKOKBAHASAN KINERJA ILMIAH
Achmad Nur Cholis1, Aung Sumbono
1.2, Slamet Widodo
1.3.
1 P. Biologi STKIP Muhammadiyah Sorong
2 Lab. Kimia MAN Model Kota Sorong
3 MAN Model Kota Sorong
Ahmadnurcholis765@gmail.com
ABSTRAK
Penggunaan inovasi model respirometer telah dilaksanakan dan diteliti dengan tujuan untuk mengetahui
efektivitas inovasi respirometer untuk pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah di sekolah SMP
Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. Penelitian dilakukan dengan
metode penelitian kuantitatif yang dilaksanakan pada bulan April 2013 sampai dengan bulan Juni 2013. Sampel
yang digunakan adalah dua kelas untuk masing-masing sekolah, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas
sebagai kelas eksperimen. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis, lembar observasi,
angket dan dokumentasi. Data hasil penelitian dihitung untuk memperoleh nilai validitas, homogenitas,
reliabilitas, normalitas dan uji hipotesis. Uji hipotesis menggunakan perhitungan parametrik dan non parametrik.
Hasil uji validitas membuktikan bahwa instrumen tes ter tulis valid, hasil uji homogenitas diperoleh bukti bahwa
kemampuan siswa dinyatakan tidak homogen atau tidak sama, hasil uji reliabilitas terbukti instrumen tes tertulis
reliable dan hasil uji normalitas diperoleh fakta data dari satu sekolah normal sedang dari sekolah lain tidak
normal. Uji hipotesis di SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong Asymp.sig. tailed = 0,033 < 0,05 berarti
hipotesis diterima, sekolah SMP Negeri 4 Sorong dan SMP Negeri 10 Aimas masing diperoleh Asymp.sig.
tailed = 0,875 dan Asymp.sig. tailed = 0,165 > 0,05 yang berarti hipotesis ditolak. Hasil dari angket untuk
masing-masing sekolah yakni 4,42, 4,66 dan 4,41 yang membuktikan bahwa respon siswa baik mendekat sangat
baik . Hasil observasi teman sejawat rata-rata masing-masing sekolah 2,8, 3,6 dan 2,9.yang berarti cukup sampai
baik.Hasil penelitian disimpulkan secara umum model respirometer efektif untuk digunakan dalam
pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja ilmiah
Kata Kunci: respirometer, ilmiah, model.
ABSTRACT
Use of respirometer model innovation has been implemented and studied in order to determine the effectiveness
of innovation respirometer for learning biology subject of scientific performance in school SMP
Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP Negeri 4 Sorong, SMP Negeri 10 Aimas. The research was conducted
using quantitative research that was conducted in April 2013 through June 2013. The samples used were two
classes for each school, one class as the control class and the class as a class experiment. The instrument used
in this study was written test, observation sheets, questionnaires and documentation. The data were calculated
to obtain the value of validity, homogeneity, reliability, normality and hypothesis testing. Hypothesis testing
using parametric and non-parametric calculations. Validity of the test results prove that the written test valid
instrument, homogeneity test results obtained evidence that the ability of students declared or not the same is
not homogeneous, the reliability test results proved reliable instrument written test and normality test results
obtained by the fact data from the normal school from other schools are not normal. Hypothesis testing in SMP
Muhammadiyah Al, Amin shoves Asymp.Sig. tailed = 0.033 <0.05 means that the hypothesis is accepted, the
school SMP Negeri 4 Sorong and SMP Negeri 10 Aimas obtained Asymp.Sig respectively. tailed = 0.875 and
Asymp.Sig. tailed = 0.165> 0.05, which means that the hypothesis is rejected. Results of the questionnaire for
each school that is 4.42, 4.66 and 4.41 which proves that the good response approached a very good student.
The observation of peer average of each school 2.8, 3.6 and 2.9. Significant enough to conclude the study in
general baik.Hasil respirometer effective models for use in learning biology subject of scientific performance.
Keywords: respirometer, scientific, models.
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
52
1. PENDAHULUAN
Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini
sangat memprihatinkan. Ini dibuktikan antara lain
dengan data UNESCO (2000) tentang peringkat
Indeks Pengembangan Manusia (Human
Development Index), yaitu komposisi dari peringkat
pencapaian pendidikan, kesehatan dan penghasilan
per jiwa yang menunjukkan, bahwa indeks
pengembangan manusia Indonesia makin menurun
174 negara di dunia, Indonesia menempati urutan ke-
102 (1996), ke-99 (1997), ke-105 (1998) dan ke-109
(1999).
Pendidikan Indonesia yang rendah itu juga
ditunjukkan dari data Balitbang (2003) bahwa dari
146.052 SD di Indonesia ternyata hanya delapan
sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam
kategori The Primary Years Program (PYP), dari
20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya
delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia
dalam kategori The Middle Years Program (MYP)
dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah
saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori
The Diploma Program (DP).
Penyebab rendahnya mutu pendidikan di
Indonesia antara lain adalah masalah efektifitas,
efisiensi dan standardisasi pengajaran. Hal tersebut
masih menjadi masalah pendidikan di Indonesia pada
umumnya. Adapun permasalahan khusus dalam
dunia pendidikan yaitu: (1). Rendahnya sarana fisik,
(2). Rendahnya kualitas guru, (3). Rendahnya
kesejahteraan guru, (4). Rendahnya prestasi siswa,
(5). Rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan,
(6). Rendahnya relevansi pendidikan dengan
kebutuhan, (7). Mahalnya biaya pendidikan.
Peningkatan mutu pendidikan adalah tanggungjawab
semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama
Guru SMP, yang merupakan ujung tombak dalam
pendidikan menengah pertama.
Upaya perbaikan dan peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia terus-menerus dilakukan
oleh pemerintah, baik secara konvensional maupun
inovatif mengingat pendidikan adalah suatu kekuatan
yang dinamis dalam kehidupan setiap individu yang
mempengaruhi perkembangan fisiknya, daya jiwanya
(akal, rasa dan kehendak), sosialnya dan moralitasnya
(Sumitro, dkk, 2003: 16). Hal tersebut lebih terfokus
lagi setelah diamanatkan dalam tujuan pendidikan
nasional, mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu
manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan
dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta tanggung
jawab ke masyarakatan dan ke bangsaan (UU
Sisdiknas NO 20 Thn 2003 ). Seperti kita ketahui,
secara garis besar tujuan makro dan mikro
pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan
mutu pendidikan pada setiap jenis dan jenjang
pendidikan serta pemberdayaan guru. Akibatnya
pembelajaran tidak terkesan pasif dan peranan guru
dalam proses belajar mengajar sebagai fasilitator dan
motifator untuk menimbulkan semangat belajar bagi
siswa (Usman, 1997). Guru memiliki peranan utama
karena materi pembelajaran dapat diterima dengan
mudah oleh siswa jika dapat menyampaikan materi
dengan baik.
Kenyataan di lapangan menunjukan masih
banyak permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran IPA biologi di sekolah adalah
rendahnya hasil belajar siswa, mengingat mata
pelajaran biologi terdiri atas fakta-fakta, konsep-
konsep, dan prinsip-prinsip dalam hubunganya
dengan tingkat penguasaan materi (konsep) biologi.
Bloom (1982), mengemukakan tiga faktor utama
yang mempengaruhi hasil belajar yaitu, kemampuan
kognitif, motivasi berprestasi dan kualitas
pembelajaran. Kualitas kegiatan pembelajaran yang
dilakukan menyangkut model pembelajaran yang
digunakan. Siswa selalu menerima pelajaran dari
seorang guru dengan metode ceramah, hafalan dan
kurangnya kreatifitas seorang guru dalam
menggunakan model pembelajaran atau alat
pembelajaran, sehingga siswa belum mampu
menguasai konsep materi secara utuh (Mulyasa,
2005). Seorang guru perlu memiliki pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang memadai. Marwan
(1986:2), pekerjaan guru harus profesional mendidik
dan mengajar bukan pekerjaan amatiran yang
dikerjakan sebagai sambilan atau iseng, melainkan
penuh tanggung jawab. Guru merupakan salah satu
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran (Rohani,
dkk. 1991:97) sebagai motifator untuk membuat
proses belajar siswa menjadi menarik, karena tugas
pendidik bukan meningkatkan motivasi itu sendiri
tetapi menemukan, menggugah dan mempertahankan
motivasi siswa untuk belajar (Wahyuni, 2005).
Menurut Hamalik media pembelajaran adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara
guru dan siswa dalam proses pendidikan dan
pengajaran di sekolah.
Melihat kenyataan sekarang masih banyak
sekolah-sekolah SMP di Kabupaten Sorong yang
belum mempunyai ruangan khusus untuk praktikum
biologi serta minimnya alat-alat laboratorium untuk
melakukan proses belajar mengajar dalam mata
pelajaran yang seharusnya menggunakan alat-alat
praktek, salah satunya pada pelajaran biologi materi
respirasi hewan, akibatnya siswa hanya mengetahui
melalui ceramah guru atau melihat alat-alat tersebut
melalui dunia internet tanpa bisa menggunakannya
dan tidak bisa secara langsung mengetahui manfaat
alat tersebut setelah menggunakannya. Sehinga masih
kurang tingkat pemahaman siswa mengenai kinerja
ilmiah.
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
53
Dengan melihat permasalahan di atas serta
tugas dan tanggung jawab seorang guru, maka, perlu
ada inovasi-inovasi dari guru untuk memanfaatkan
benda di sekitar sebagai alat praktikum, untuk itu
peneliti akan melakukan penelitian tentang; “Inovasi
model alat pembelajaran untuk meningkatkan
pemahaman siswa pada pelajaran biologi pokok
bahasan kinerja ilmiah”.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian
diskriptitf kuantitatif yaitu penelitian tentang data
yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk
angka-angka, meskipun juga berupa data kualitatif
sebagai pendukungnya, seperti kata-kata atau
kalimat yang tersusun dalam angket (Sugiyono,
2002:7).
2.1. Pendekatan Penelitian Penelitian kuantitatif ini termasuk dalam
eksperimen semu dengan menggunakan rancangan
Control Group Pretest-Postest. Sesuai permasalahan
yang diangkat pada penelitian ini adalah
permasalahan komparatif, yaitu suatu pertanyaan
peneliti yang bersifat membandingkan dua variabel
atau lebih. Perbandingan variabel dalam penelitian
adalah perbandingan variabel kontrol dengan
variabel eksperimen.
Pada penelitian ini digunakan variabel
eksperimen adalah kelas yang menggunakan
perlakuan dengan alat respirometer dan variabel
kontrol adalah kelas tanpa perlakuan. Pada penelitian
ini, tidak dilakukan pengacakan siswa ke dalam
kelompok-kelompok penelitian, tetapi menggunakan
kelompok atau kelas yang telah ada.
Tabel. 3.1. Rancangan Penelitian
Kelompok Pretes Perlakuan Postes
E Y1 X1 Y2
K Y1 X0 Y2
2.2. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah
di SMP Muhammadiyah Al, Amin Jalan Basuki
Rahmat Km. 10, Distrik Sorong Timur, Kota Sorong.
SMP Negeri 4 Jalan Poros Katapop Aimas II Unit III,
Distrik Mayamuk, Kabupaten Sorong dan SMP
Negeri 10 Aimas Jalan Klamono kompleks Perum
Pemda Km. 24, Distrik Aimas, Kabupaten Sorong
kelas VIII, yang berada di Sorong.
2.3. Waktu Penelitian.
Aktivitas penelitian ini secara
keseluruhan dilaksanakan selama tiga bulan, sejak
bulan April sampai dengan bulan Juni 2013.
2.4. Populasi, Dan Sampel
1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa kelas VIII IPA SMP Muhammadiyah
Al, Amin Jalan Basuki Rahmat Km. 10, Distrik
Sorong Timur, Kota Sorong. SMP Negeri 4 Jalan
Poros Katapop Aimas II Unit III Distrik Mayamuk
Kabupaten Sorong dan SMP Negeri 10 Jalan
Klamono kompleks Perum Pemda Km. 24 Distrik
Aimas Kabupaten Sorong. Penentuan kelas untuk
digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol
dilakukan secara acak.
2. Sampel Sampel dalam penelitian adalah siswa
kelas VIII A dan kelas VIII D, SMP Muhammadiyah
Al, Amin kota Sorong. SMP Negeri 4 Kabupaten
Sorong siswa Kelas VIII C dan kelas VIII D dan SMP
Negeri 10 Aimas Kabupaten Sorong siswa kelas VIII
A dan kelas VIII B. Sempel yang digunakan
perbandingan jumlah siswa laki – laki dan siswa
perempuan serta tidak melakukan pengelompokan
tetapi mengunakan kelas yang sudah ada .
2.5. Metode Pengumpulan Data
1. Angket Dalam penelitian ini, angket digunakan
untuk mengumpulkan data tentang ketertarikan
siswa dan kemudahan siswa dalam mempelajari
pokok kineja ilmiah.
2. Observasi
Di dalam penelitian observasi dapat
dilakukan dengan menggunakan tes, kuesioner,
rekaman gambar, rekaman suara dan lain-lain.
3. Tes Tulis
Tes tulis untuk mengukur kemampuan
komunikasi tulis siswa dengan menggunakan rubrik
tingkat kemampuan komunikasi tulis siswa.
2.6. Instrumen Penelitian
1. Bentuk instrumen Penelitian ini menggunakan angket
tertutup dan tes tertulis, angket tertutup dalam bentuk
skala sikap dari Linkert, berupa pertanyaan atau
pernyataan yang jawabannya berbentuk skala
deskriptif. Pada bagian ini yang diungkap meliputi
ketertarikan siswa dan kemudahan pembelajaran,
jawaban menggunakan skala linkert dengan lima
alternatif jawaban, misalnya sangat tinggi (ST),
tinggi (T), cukup (C), rendah (R), dan sangat rendah
(SR). Skor untuk jawaban dari
pertanyaan/pernyataan positif adalah ST=5, T=4,
C=3, R=2, dan SR=1, sedangkan untuk pertanyaan-
pernyataan negatif, skor sebaliknya.
Tes tertulis berupa pertanyaan yang
berkaitan dengan penguasaan pokok bahasan yang
disampaikan. Banyak soal yang di berikan antara 10
soal dengan skor nilai 0 – 100. Tes tertulis dilakukan
untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap pokok
bahasan yang disampaikan.
2. Uji coba instrumen Benar tidaknya data, sangat menentukan
bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedang benar
tidak nya data, tergantung dari baik tidak nya
instrumen pengumpulan data. Menurut Umar
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
54
(2003:87), instrumen yang baik memenuhi 5 kriteria
yaitu, (1) Validitas, yaitu sejauh mana data yang
ditampung pada suatu kuesioner akan mengukur
yang ingin diukur, (2) reliabilitas, yaitu sejauh mana
suatu hasil pengukuran relative konsisten apabila
alat ukur digunakan berulang kali (3) Homogenitas
(4) Normalitas (5) Mann-whitney, serta penggunaan
sumber daya dan waktu. Sebelum digunakan,
instrumen dalam penelitian ini akan diuji dengan uji
validitas dan uji reliabilitas yang diuji coba kan
kepada responden populasi sebanyak 31. Tempat uji
coba (tryout) di SMP Muhammadiyah Al, Amin
Sorong.
2.7. Uji Prasarat
1. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau
kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang
valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti
memiliki validitas rendah (Arikunto, 2006:168).
Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar
menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun
konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen.
Pengujian ini digunakan rumus korelasi
productmoment dengan angka kasar yang
dikemukakan oleh Arikunto (2006:170) seperti
berikut:
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan
suatu angket, sehingga benar-benar dapat mengukur
apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan
sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran tentang validitas yang
dimaksud.
Jika (korelasi) dengan item tersebut valid
besarnya tiap butir pertanyaan dapat dilihat dari
SPSS pada kolom CorrectedItems Correlation.
Kriteria uji validitas secara singkat (ruleoftumb)
adalah 0,3. Jika Korelasi sudah lebih besar dar 0,3,
pertanyaan yang dibuat dikatagorikan valid/shahih
(Setiaji, 2004 :61).
2. Uji Reliailitas Suatu kuisioner disebut reliable atau
handal jika jawaban-jawaban seseorang
konsisten (Setiaji, 2004:60).
Untuk uji reliabilitas instrumen, digunakan
rumus Alpha dari Cronbach (Umar, 2003: 106)
sebagai berikut
3. Uji Homogenitas
Mengunakan aplikasi SPSS 19 yang
diambil hasil dari data hasil pretes masing-masing
kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk setiap
sekolah guna mengetahui kemampuan awal siswa
sebelum dilakukan pembelajaran dengan
menggunakan media respirometer hasil inovasi.
4. Uji Normalitas
Mengunakan aplikasi SPSS 19 yang
diambil dari data postes masing-masing kelas
kontrol dan eksperimen di tiap-tiap sekolah untuk
mengetahui tingkat kenormalan penyebaran data
yang diperoleh. Kenormalan data perlu di uji
normalitas karena uji normalitas merupakan suatu
syarat khusus sebelum data diolah untuk mengetahu
uji hipotesis. Data hasil postes dari kelas kontrol dan
kelas eksperimen dapat di uji secara parametrik jika
penyebaran data normal, tetapi jika data yang
diperoleh tidak normal maka uji hipotesis harus
dilakukan dengan cara nonparametrik.
2.8. Teknik Analisis Data
1. Deskripsi Data Data yang diperoleh dari masing-masing
variabel ditabulasikan dengan menggunakan tabel
distribusi frekuensi. Dari tabulasi kemudian dicari
harga rerata, simpangan baku, mean, modus dan
median.
2. Uji Hipotesis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan analisis komparatif. Sesuai permasalahan, uji
hipotesis akan di uji dengan uji t (t-test).mann-
whitney.
3. HASIL PENELITIAN
Data dalam penelitian inovasi model
respirometer pada pelajaran biologi pokok bahasan
kinerja ilmiah yang diterapkan pada sekolah
Menengah Pertama (SMP) yang berada di Sorong
dengan mengambil tiga sekolah negeri dan swasta
yang diangap memenuhi syarat penentuan yang
diangap unggul. Setiap sekolah menggunakan dua
kelas, satu sebagai kelas kontrol dan satunya kelas
experimen sehingga menjadi enam kelas untuk tiga
sekolah, yakni kelas VIII A kelas (experimen) dan
VIII d kelas (kontrol) SMP Muhammadiyah Al,
Amin Kota sorong, kelas VIII c kelas (experimen)
dan kelas VIII d kelas (kontrol) SMP Negeri 4
Sorong, kelas VIII a kelas (experimen) dan kelas VIII
b kelas (kontrol) SMP Negeri 10 Aimas .
Data penelitian ini berupa nilai (pretest)
dan (postest), angket siswa dan lembar observasi
teman sejawat. Hasil data yang diperoleh disajikan
dalam bentuk Tabel dan Grafik.
1. Data pretest kelas ekperimen dan kontrol
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Muhammadiyah
Al, Amin Sorong menyatakan nilai hasil pretest
terendah yakni siswa yang kriteria nilai kurang
sebanyak 15 siswa atau 48.38 %, sedangkan yang
kriteria nilai kurang yakni sebanyak 16 siswa atau
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
55
51.61 %. Siswa yang mendapatkan kriteria nilai
cukup, baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka,
dapat dirata-ratakan hasil pretest pada kelas
eksperimen di SMP Muhammadiyah Al, Amin
Sorong yakni 16,77. Rata-rata nilai pretest dapat
dianggap sangat rendah.
Gambar. 3.1. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas
Eksperimen SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong
SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong
Gambar 3.2. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas
Eksperimen SMP Negeri 4 kelas VIII.C Sorong.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 11 siswa
atau 55 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni
sebanyak 7 siswa atau 35 %. siswa yang sedangkan
kriteria nilai cukup sebanyak 2 siswa atau 10 %,
sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai baik dan
sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-
ratakan hasil pretest pada kelas eksperimen di SMP
Negeri 4 Sorong yakni 20,05. Rata-rata nilai pretest
dapat dianggap kurang.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 10
Aimas menyatakan nilai hasil pretest terendah
yakni siswa yang kriteria nilai kurang sebanyak 3
siswa atau 16,66 %, sedangkan yang kriteria nilai
kurang yakni sebanyak 8 siswa atau 44,44 %. siswa
yang mendapatkan kriteria nilai cukup sebanyak 7
siswa atau 38,88 %, sedangkan kriteria nilai baik dan
sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-
ratakan hasil pretest pada kelas Eksperimen di SMP
Negeri 10 Aimas yakni 34, 66. Rata-rata nilai pretest
dapat dianggap kurang.
Gambar. 3. 3 Grafik nilai hasil Pretest Kelas
eksperimen SMP Negeri 10 kelas VIII a Aimas.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Muhammadiyah
Al, Amin menyatakan nilai hasil postest terendah
yakni siswa yang kriteria nilai sangat kurang
sebanyak 0 siswa atau 0 %, sedangkan yang kriteria
nilai kurang yakni sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa
yang mendapatkan kriteria nilai cukup yakni sebayak
0 siswa atau 0 %, siswa yang mendapat kan kriteria
nilai baik yakni sebanyak 10 siswa atau 32, 25 %
siswa dan siswa yang mendapat kan kriteria nilai
sangat baik yakni sebanyak 21 siswa atau 67, 74 %
siswa . Maka, dapat dirata-ratakan hasil postest pada
kelas eksperimen di SMP Muhammadiyah Al, amin
Sorong yakni 83,84. Rata-rata nilai pos test dapat
dianggap Sangat Baik.
Gambar.3.4.Grafik nilai hasil Postest Kelas
eksperimen SMP Muhammadiyah Al,amin Sorong.
Gambar. 3. 5. Grafik Nilai Hasil Postest Kelas
eksperimen SMP Negeri 4 Sorong
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa
0
5
10
15
20
25
30
35
1 2 3 4 5
Fre
kue
nsi
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
1 2 3 4 5
Frek
ue
nsi
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
5
10
15
20
25
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 .Kurang 3 . Cukup 4 . Baik5 Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
12
14
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kereteria nilai : 1 . Sangat kurang 2. Kurang 3 .Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
56
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa
atau 0 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni
sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa yang mendapatkan
kriteria nilai cukup yakni sebanyak 3 siswa atau 15 %
sedangkan siswa yang mendapatkan kriteria nilai
baik yakni sebayak 13 siswa atau 65 % sedangkan
siswa yang mendapatkan kriteria nilai sangat baik
yakni sebanyak 4 siswa atau 20 %. Maka, dapat
dirata-ratakan hasil postest pada kelas eksperimen di
SMP Negeri 4 Sorong yakni 71,25. Rata-rata nilai
postest dapat dianggap baik.
Gambar. 3. 6. Grafik nilai hasil Postest kelas
eksperimen SMP Negeri 10 Aimas
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas eksperimen pada sekolah SMP Negeri 10
Aimas menyatakan nilai hasil postest terendah
yakni siswa yang kriteria nilai sangat kurang
sebanyak 0 siswa atau 0 %, sedangkan yang kriteria
nilai kurang yakni sebanyak 0 siswa atau 0 %. siswa
yang mendapatkan kriteria nilai cukup yakni
sebanyak 0 siswa atau 0 % siswa sedangkan yang
kriteria nilai baik yakni sebanyak 10 siswa atau 55,55
% siswa sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai
sangat baik yakni sebanyak 8 siswa atau 44,44 %.
Maka, dapat dirata-ratakan hasil postest pada kelas
eksperimen di SMP Negeri 10 Aimas yakni 74,94.
Rata-rata nilai postest dapat dianggap cukup.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas kontrol pada sekolah SMP Muhamadiyah Al,
Amin Sorong menyatakan nilai hasil pretest
terendah yakni siswa yang kreteria nilai sangat
kurang sebanyak 14 siswa atau 50 %, sedangkan
yang kriteria nilai kurang yakni sebanyak 10 siswa
atau 35,71 %. Siswa yang mendapatkan kriteria nilai
cukup yakni sebanyak 4 siswa atau 14,28 siswa
sedangkan siswa yang mendapatkan kriteria nilai
baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat
dirata-ratakan hasil pretest pada kelas Kontrol di
SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong yakni 26 ,61.
Rata-rata nilai pretest dapat dianggap kurang.
Gambar. 3. 7. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas VIII d
SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong.
Gambar. 4. 8. Grafik nilai hasil Pretest Kelas Kontrol
SMP Negeri 4 Sorong
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas Kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 15 siswa
atau 23,80 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang
yakni sebanyak 6 siswa atau 28,57 %. Siswa yang
mendapatkan kriteria nilai cukup, baik dan sangat
baik masih tidak ada. Maka, dapat dirata-ratakan
hasil pretest pada kelas kontrol di SMP Negeri 4
Sorong yakni 15,62 . Rata-rata nilai pretest dapat
dianggap sangat kurang.
Gambar.2.9. Grafik Nilai Hasil Pretest Kelas VIII b
Kontrol SMP Negeri 10 Aimas.
Hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas
kontrol pada sekolah SMP Negeri10 Aimas
menyatakan nilai hasil pretest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai Sangat kurang sebanyak 8 siswa
atau 44,44 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang
yakni sebanyak 10 siswa atau 55, 55 %. siswa
Sedangkan yang mendapatkan kriteria nilai cukup,
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3. Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai: 1. Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
5
10
15
20
1 2 3 4 5
Fre
kue
nsi
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5 6
Frek
uen
si
Kreteria nilai : 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik5 . Sangat BAIK
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
57
baik dan sangat baik masih tidak ada. Maka, dapat
dirata-ratakan hasil pretest pada kelas Kontrol di
SMP Negeri 10 Aimas yakni 21,15. Rata-rata nilai
pretest dapat dianggap kurang.
Gambar.4.10. Grafik nilai hasil Postest Kelas VIII d
SMP Muhammadyah Al,amin Sorong
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa
atau 0%, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni
sebanyak 0 siswa atau 0%. siswa yang mendapatkan
kriteria nilai cukup sebanyak 10 siswa atau 35,71 %,
sedangkan yang mendapatkan nilai baik sebanyak 4
siswa atau 14,28 % sedangkan yang dapat nilai
sangat baik sebanyak 14 siswa atau 50% . Maka,
dapat dirata-ratakan hasil postest pada kelas Kontrol
di SMP Muhammadiyah Sorong yakni 74,5. Rata-
rata nilai postest dapat dianggap baik.
Gambar. 3.11. Grafik Nilai Hasil Postest Kelas VIII d
SMP Negeri 4 Sorong
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0. siswa
atau 0%, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni
sebanyak 0 siswa atau 0%. siswa yang mendapatkan
kriteria nilai cukup yakni sebanyak 8 siswa atau
38,09% sedangkan yang mendapatkan nilai baik
yakni sebanyak 8 siswa atau 38, 09% sedangkan
yang mendapatkan nilai sangat baik yakni sebanyak 5
siswa 38,09 % siswa. Maka, dapat dirata-ratakan
hasil postest pada kelas kontrol di SMP Negeri 4
Sorong yakni 71,33 . Rata-rata nilai postest dapat
dianggap baik.
Gambar. 3.12. Grafik nilai hasil Postest Kelas VIII b
SMP Negeri 10 Aimas
Hasil penelitian yang telah dilakukan di
kelas Kontrol pada sekolah SMP Negeri 4 Sorong
menyatakan nilai hasil postest terendah yakni siswa
yang kriteria nilai sangat kurang sebanyak 0 siswa
atau 0 %, sedangkan yang kriteria nilai kurang yakni
sebanyak 0 siswa atau 0%. Siswa yang mendapatkan
kriteria nilai cukup yakni sebanyak 3 siswa atau
16,66% sedangkan siswa yang mendapatkan nilai
baik yakni sebanyak 4 siswa atau 88,88% sedangkan
siswa yang mendapatkan nilai sangat baik yakni 11
siswa atau 61, 11% . Maka, dapat dirata-ratakan hasil
postest pada kelas Kontrol di SMP Negeri 10 Aimas
yakni 80,17. Rata-rata nilai postest dapat dianggap
Baik.
2. Angket pernyataan siswa
Gambar. 4.13 Data Hasil Angket
3. Observasi Teman Sejawat
Hasil observasi teman sejawat yang
dilakukan pada proses belajar mengajar di ke tiga
sekolah ditampilkan pada Gambar. 4.13 Gambar
menunjukkan bahwa untuk sekolah SMP
Muhammdiyah Al Amin Sorong diperoleh skor untuk
masing-masing penyataan yakni antara 2 sampai 3.
Pernyataan yang memiliki skor 2 yakni pernyataan
nomor 4 dan 7, sedangkan yang memperoleh skor 3
yakni pernyataan nomor 1, 2, 3, 5, 6 dan 8.
Hasil observasi teman sejawat yang
dilakukan pada saat proses belajar mengajar di
sekolah SMP Negeri 4 yakni terendah skor 3 dan
0
2
4
6
8
10
12
14
16
1 2 3 4 5 6
Frek
uen
si
Kreteria nilai : 1. Sangat kurang 2. Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai :1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
2
4
6
8
10
12
1 2 3 4 5
Frek
uen
si
Kreteria nilai 1 . Sangat kurang 2 . Kurang 3 . Cukup 4 . Baik 5 . Sangat Baik
0
1
2
3
4
5
1 2 3 4 5 6 7 8
sko
r
pernyataanSMP M Al Amin SMP N 4 SMP N 10
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
58
tertinggi skor 4. Skor 4 yakni diperoleh dari
pernyataan nomor 1, 2, 5, 6 dan 8. Sedangkan yang
memperoleh skor 3 yakni pernyataan 1, 2, 3, 5, 6 dan
8.
Hasil yang dilakukan teman sejawat yang
dilakukan pada saat proses belajar mengajar di SMP
Negeri 10 Aimas yakni nilai terendah sekor 2, Sekor
3 dan Sekor 4 tertinggi sekor 4. Skor 2 yakni
diperoleh nomor 2,dan 4 sedangkan yang
memperoleh sekor 3 yakni pernyataan nomor 1, 3, 5,
6 dan 7. Sedangkan yang memperoleh sekor 4 yakni
diperoleh nomor 8.
B. Pengujian Dasar Analisis data
Hasil uji yang dilakukan pada proses belajar
mengajar di ke tiga sekolah ditampilkan pada Tabel.
4.1 .Tabel menunjukkan bahwa untuk sekolah SMP
Muhammdiyah Al Amin Sorong diperoleh skor untuk
masing-masing yakni nilai pretest pada kelas
kontrol sekor nilai mean = 28,85 nilai modus sekor
nilai = 15 nilai standar deviasi = 11, 47 dan median
= 23 sedangkan nilai pada postest kelas kontrol
yakni nilai mean = 73,7 sekor nilai modus = 60 nilai
standar deviasi = 14, 66 dan nilai median = 79. Hasil
uji pretest pada kelas expeimen sekor nilai mean = 17
nilai modus = 20 nilai standar deviasi = 5,5 dan nilai
median = 20, nilai pada kelas postest sekor nilai
mean = 83 ,56, nilai modus = 85, nilai standar
deviasi = 7,85 dan sekor nilai median = 84
Sekolah Jenis Tes Uji
Mean M o d u s S t a n d a r D e v i a s i M e d i a n
SMP
Muhammadiyah Al,
Amin sorong
kontrol Pretes 26,85 15 11,47 23
postes 73,7 60 14,66 79
eksperimen Pretes 17 20 5,5 20
Postes 83,56 85 7,85 84
SMP N 4 Sorong
kontrol Pretes 15,9 14 5,31 14
Postes 71,9 60 12,03 75
eksperimen Pretes 19,47 10 10,98 16
Postes 71,31 53 10,92 74
SMP N 10 Aimas
kontrol Pretes 21,88 20 2,68 22
Postes 80,23 90 12,67 84
eksperimen Pretes 33,52 46 11,76 28
Postes 74,11 65 10,67 65
Sedangkan, hasil uji pada sekolah SMP
Negeri 4 Sorong uji pretest dan postest pada kelas
kontrol sekor nilai pre test nilai mean = 15,9 nilai
modus = 14 nilai standar deviasi = 5, 31 dan nilai
median = 14 hasil uji postest kontrol sekor nilai
mean = 71,9 sekor nilai modus = 60 nilai standar
deviasi = 12, 03 dan nilai median = 75 Sedangkan
hasil pada uji pri test eksperimen yakni sekor nilai
mean nilai = 19,47 nilai modus = 10 nilai standar
deviasi = 10,98 dan nilai median nilai = 16 hasil uji
post test eksperimen sekor nilai mean = 71,31 sekor
nilai = 53 standar deviasi nilai = 10,92 dan nilai
modus nilai = 74
Sedangkan hasil uji pada sekolah SMP negri
10 Aimas uji pretest dan postest pada kelas kontrol
hasil uji pre test yakni sekor nilai mean = 21,88
nilai modus = 20 sekor nilai standar deviasi = 2,68
dan sekor nilai median = 22 Sedangkan hasil uji
postest kelas kontrol sekor nilai mean = 80,23 nilai
modus = 90 nilai setandar deviasi = 12,67 dan
nilai median = 84 Hasil uji pretest pada kelas
eksperimen sekor nilai mean = 33 nilai modus =
46 nilai setandar deviasi = 11,76 dan nilai median
= 28 hasil uji postest pada kelas eksperimen sekor
nilai mean = 74,11 nilai modus = 65 nilai standar
deviasi = 10,67 dan nilai median = 65 .
3.2. UJI PRASARAT
Data hasil tes tertulis dilakukan uji validitas,
homogenitas, reliabilitas dan normalitas untuk
memperoleh tingkat validitas instrumen, homogenitas
kemampuan siswa antara kelas kontrol terhadap kelas
eksperimen masing-masing sekolah, mengetahui
tingkat reliabel dari intrumen dan mengetahui
kenormalan dari data yang diperoleh.
1. Hasil Uji Validitas.
Uji validitas dilakukan guna mengetahui
tingkat validitas instrumen tes tertulis. Uji ini
dilakukan sebelum pelaksanaan penelitian. Hasil uji
validitas diperoleh nilai validitas yakni poin soal
nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 yang menunjukkan bahwa
instrumen valid. Sedangkan pada soal nomor 8 dan
10 tidak valid, maka dilakukan revisi.
2. Hasil uji homogenitas.
Hasil uji homogenitas dari data pretes
diperoleh data yakni nilai seperti ditunjukkan pada
Table 4.2.
Table. 4.2. Menunjukkan angka
homogenitas yakni masing-masing 0,000, 0,017, dan
0,000. Hal tersebut menyatakan bahwa kemampuan
siswa tidak homogen.
3. Hasil Uji Reliabilitas.
Hasil uji reliabilitas test tertulis diperoleh
data yakni nilai reabilitas 0,73. Hasil uji reablilitas
dengan menggunakan aplikasi Anastase. Hasil
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
59
tersebut menunjukkan bahwa instrumen dinyata kan
reliable.
4. Hasil Uji Normalitas.
Hasil uji normalitas dari data postes
diperoleh data seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Hasil uji normalitas pretes kontrol dan eksperimen
SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong memperoleh
nilai 0,010 dan 0,200. Hasil uji normalitas postes
kontrol dan eksperimen SMP Negeri 4 memperoleh
nilai 0,004 dan 0,200. Data tersebut tidak normal
pada kelas kontrol tetapi normal untuk kelas
experimen. Hasil uji normalitas postes kontrol dan
eksperimen SMP Negeri 10 Aimas memperoleh nilai
0,200 dan 0,000. Data tersebut normal untuk kelas
kontrol dan tidak normal untuk kelas eksperimenData
tersebut tidak normal.pada kelas kontrol tetapi
normal pada kelas experimen
Tabel. 4.2. Hail uji normalitas postes dengan
menggunakan aplikasi SPSS
Tabel. 4.2 Hail uji homogenitas pretes dengan menggunakan aplikasi SPSS
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Based on Mean 23.129 1 57 .000
Based on Median 8.492 1 57 .005
Based on Median and with adjusted df
8.492 1 44.600 .006
Based on trimmed mean 20.738 1 57 .000
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
pre test Based on Mean 6.220 1 39 .017
Based on Median 6.000 1 39 .019
Based on Median and with adjusted df
6.000 1 28.592 .021
Based on trimmed mean
6.181 1 39 .017
Test of Homogeneity of Variance
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Nilai Based on Mean 23.028 1 34 .000
Based on Median 15.007 1 34 .000
Based on Median and with adjusted df
15.007 1 18.603 .001
Based on trimmed mean 22.328 1 34 .000
3.3. Pengujian Hasil Hipotesis .
Pengujian hipotesis perlu dilakukan untuk
mengetahaui apakah hipotesis yang diajukan tersebut
dapat diterima atau ditolak. Hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini: Alat respirometer diduga
efektif digunakan dalam pembelajaran biologi kelas
VIII di SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong, SMP
Negeri 4 Sorong dan SMP Negeri 10 Aimas pada
Pokok Bahasan Kinerja Ilmiah. Data yang diuji Non
parametrik adalah data yang berasal dari nilai postes
kelas kontrol dengan kelas eksperimen.
Data hasil dari nilai postes pada kelas
kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji
normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi
normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan
perhitungan nonparametrik. Uji nonparametrik salah
satunya menggunakan perumusan maann witney.
Data hasil postes pada kelas kontrol dan eksperimen
dari sekolah SMP Muhammadiyah Al, Amin Sorong
setelah diuji dengan mann witney diperoleh nilai
Asymp.sig. tailed 0,033 lebih kecil dari 0,05 maka
Ha diterima Ho tolak.
Data hasil dari nilai postes pada kelas
kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji
normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi
normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan
perhitungan nonparametrik. Data hasil postes pada
kelas kontrol dan eksperimen dari sekolah SMP
Negeri 4 Sorong setelah diuji dengan mann witney
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
60
diperoleh nilai Asymp.sig. tailed 0,875 lebih besar
dari 0,005 maka Ha ditolak Ho diterima.
Data hasil dari nilai postes pada kelas
kontrol dan eksperimen setelah dilakukan uji
normalitas diperoleh bahwa data tidak terdistribusi
normal, maka uji hipotesis dilakukan dengan
perhitungan nonparametrik. Data hasil postes pada
kelas kontrol dan eksperimen dari sekolah SMP
Negeri 10 Aimas setelah di uji dengan mann whitney
diperoleh nilai Asymp.sig. tailed = 0,165 lebih besar
dari 0,05 maka Ha ditolak Ho diterima.
3.4. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa uji
prasyarat diperoleh untuk nilai homogenitas adalah
0,000, 0,017 dan 0,000. Ini menunjukan bahwa
tingkat kemampuan siswa untuk masing-masing
sekolah pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen
dinyatakan tidak homogen. Sedangkan nilai
realibilitas diperoleh nilai 0,73. Nilai realibilitas
tersebut menyatakan bahwa instrumen tes tertulis
yang digunakan dianggap reliabel. Uji validitas tes
tertulis diperoleh nilai terendah 0,330 dan tertinggi
0,715 yang berarti instrumen tes tertulis dinyatakan
valid untuk digunakan sebagai alat uji.
Hasil analisis data tes tertulis pada SMP
Muhammadiyah Al, Amin Sorong diperoleh hasil
selisih nilai kelas kontrol yakni 21 - 76 sedangkan
kelas eksperimen yakni 51 – 82 data ini,
menunjukkan bahwa kelas kontrol memiliki kenaikan
lebih kecil dibanding kelas eksperimen.
Perbandingan tersebut menunjukkan bahwa media
respirometer efektif digunakan untuk pembelajaran
biologi pada pokok bahasan kinerja ilmiah. Data hasil
angket diperoleh rata - rata skor yakni. 4,425. Skor
4,425 pada pernyataan tersebut menandakan bahwa
siswa setuju media efektif digunakan untuk
pembelajaran biologi pada pokok bahasan kinerja
ilmiah. Sedangkan hasil observasi teman sejawat
menunjukkan fakta bahwa media respirometer efektif
untuk pembelajaran biologi pada sistem pernapasan
insekta ini dibuktikan dengan hasil sekor rata-rata
pernyataan yakni 2,8 yang berarti pembelajaran
berjalan dengan cukup medekati baik. Hasil uji
hipotesis menggunankan metode nonparametrik
dengan perhitungan Mann- Whitney diperoleh 0,033.
< 0,05 yang berarti hipotesis diterima atau media
efektif digunakan untuk media pembelajaran
Tests of Normality
y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X 1,00 ,191 28 ,010 ,908 28 ,018
2,00 ,076 31 ,200* ,985 31 ,923
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality
y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X 1,00 ,234 21 ,004 ,884 21 ,017
2,00 ,103 20 ,200* ,967 20 ,697
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Tests of Normality
y Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
X 1,00 ,146 18 ,200* ,969 18 ,784
2,00 ,318 18 ,000 ,796 18 ,001
Hasil analisis data tes tertulis pada SMP
Negeri 4 Sorong diperoleh hasil selisih nilai kelas
kontrol yakni 35 – 71 sedangkan kelas eksperimen
yakni 31 – 69 data ini, menunjukkan bahwa kelas
kontrol memiliki kenaikan lebih besar dibanding
kelas eksperimen. Perbandingan tersebut
menunjukkan bahwa media respirometer tidak efektif
digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok
bahasan kinerja ilmiah. Data hasil angket tertulis
diperoleh rata-rata skor yakni 4,66 sekor 4,66 pada
pernyataan tersebut menandakan bahhwa media
efektif digunakan untuk pembelajaran biologi pada
respirasi insekta. Sedangkan hasil observasi teman
sejawat menunjukkan fakta bahwa media
respirometer efektif untuk pembelajaran biologi pada
pokok bahasan kinerja ilmiah dibuktikan dengan
pernyataan yakni 3,6 yang berarti pembelajaran
berjalan baik mendekati sangat baik. Hasil uji
JURNAL PENDIDIKAN STKIP MUHAMMADIYAH SORONG; VOL 2 SEPTEMBER 2013 ISSN: 2337-7607; EISSN: 2337-7593
61
hipotesis menggunankan metode nonparametrik
dengan perhitungan Mann-whitney diperoleh 0,875
> 0,05 yang berarti hipotesis ditolak atau media tidak
efektif digunakan untuk media pembelajaran
. Hasil analisis data tes tertulis pada SMP
Negeri 10 Aimas diperoleh hasil selisih nilai kelas
kontrol yakni 24 – 71 sedangkan kelas eksperimen
yakni 19 – 75 data ini, menunjukkan bahwa kelas
kontrol memiliki kenaikan lebih besar di banding
kelas eksperimen. Perbandingan tersebut
menunjukkan bahwa media respirometer tidak efektif
digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok
bahasn kinerja ilmiah. Data hasil angket tertulis
diperoleh rata - rata skor yakni 4,41 sekor 4,41 pada
pernyataan tersebut menandakan bahhwa media
efektif digunakan untuk pembelajaran biologi pada
pokok bahasan kinerja ilmiah. Sedangkan, hasil
observasi teman sejawat menunjukkan fakta bahwa
media respirometer efektif untuk pembelajaran
biologi pada pokok bahasan kinerja ilmiah dibuktikan
dengan skor pernyataan yakni rata - rata 2,9 yang
berarti pembelajaran berjalan cukup mendekati baik.
Hasil uji hipotesis menggunakan metode
nonparametrik dengan perhitungan Mann -
Whitney. Diperoleh 0,165. > 0,05 yang berarti
hipotesis tidak diterima atau media tidak efektif
digunakan untuk media pembelajaran
Hasil penelitian secara umum diperoleh
fakta bahwa media respirometer efektif digunakan
pada pembelajaran biologi pokok bahasan kinerja
ilmiah hasil penelitian ini didukung pula oleh peneliti
terdahulu yakni Radyan Pradan (Universitas Negeri
Yokyakarta) dengan judul Pengembangan Media
Pembelajaran Biologi Uji makanan Menggunakan
Adobe Flash Professional Cs5 dan hasil penelitiannya
adalah Dari hasil penilaian ahli materi terhadap
materi media pembelajaran didasarkan pada setandar
kompetensi dalam mempelajari uji makanan
mendapat persentase kelayakan sebesar 91%.
Penilaian ahli media terhadap kualitas media
pembelajaran didasarkan pada karakteristik media
dalam multimedia pembelajaran mendapat presentase
kelayakan sebesar 89%. Hasil penilaian uji coba
produk yang dibagi menjadi dua aspek materi dan
media. Secara keseluruhan hasil penilaian siswa
memperoleh prsentase kelayakan sebesar 88,87 %.
5. KESIMPULAN
Hasil penelitian dapat disimpulkan:
1. Sekolah SMP Muhammadiyah Al, Amin
Sorong, diperoleh hasil efektif dibuktikan
dengan uji Mann - Whitney diperoleh 0,033.
< 0,005
2. Sekolah SMP Negeri 4 Sorong diperoleh hasil
tidak efektif dibuktikan dengan uji Mann -
whitney diperoleh 0,875 > 0,05
3. Sekolah SMP Negeri 10 Aimas diperoleh hasil
tidak efektif dibuktikan dengan uji Mann -
Whitney. Diperoleh 0,165. > 0,05
Hasil angket menggambarkan pernyataaan rata-
rata memperoleh sekor tinggi sekolah SMP
Muhammadiyah Al,Amin Sorong antara 4,42 sekolah
SMP Negeri 4 Sorong yakni antara 4,66 sekolah
SMP Negeri 10 Aimas yakni antara 4,41 Hasil
observasi diperoleh pada kelas eksperimen yakni
SMP Muhammadiyah Al,Amin Sorong sekor yakni
rata- rata 2,8 SMP Negeri 4 Sorong sekor yakni rata
– rata 3,6 SMP Negeri 10 Aimas Sorong sekor yakni
rata- rata 2,9. Secara keseluruhan dapat di
simpulakan bahwa media respirometer efektif
digunakan untuk pembelajaran biologi pada pokok
bahasan kinerja ilmiah.
6. DAFTAR PUSTAKA
Asnawar dan usman. (2002). Media pembelajaran.
Jakarta: Ciputat press oemar.
Bloom, S. (1982). Human characteristics and School
learning. Chicago: McGraw- Hill Book
Company.
Diknas (2003) kurikulum berbasis kompetensi,
Jakarta, Balitbang.
Sumitro, dkk.(2003). Pengantar Ilmu Pendidikan,
Yokyakarta fip Uny
Usman, moh, user dan setyowati, lilies. (1997).
Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar.
Bandung: remaja rosdakaria.
Wahyuni (2005). Penularan ular tangga dalam
pembelajaran untuk menuntaskan hasil belajar
siswa kelas VII Pokok bahasan syitem ekskresi
di Mts N 2 Surabaya Skripsi. Surabaya
UNESA.
top related