efektivitas model pembelajaran student facilitator and...
Post on 11-Mar-2019
220 Views
Preview:
TRANSCRIPT
68
L
A
M
P
I
R
A
N
69
Lampiran 1
Surat Ijin Observasi
SDN Ledok 05 Salatiga
70
Lampiran 2
Surat Ijin Penelitian
SDN Ledok 05 Salatiga
71
Lampiran 3
Surat Keterangan Observasi dan Penelitian
SDN Ledok 05 Salatiga
72
Lampiran 4
Surat Keterangan Uji Coba Instrumen Penelitian
SDN Ledok 05 Salatiga
73
Lampiran 5
Instrumen Soal Evaluasi Sebelum Valid
Mata Pelajaran IPA
LATIHAN SOAL IPA
PERUBAHAN KENAMPAKKAN PEMUKAAN BUMI
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Kelas : Nomor :
Hari/ Tanggal : Nilai :
A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d sesuai dengan
jawaban yang benar!
1. Yang dapat menyebabkan penampakan tanah di permukaan bumi
menjadi retak-retak adalah ....
a. gletser c. erosi
b. panas matahari d. hujan
2. Erosi adalah ....
a. penyerapan air oleh tanah di permukaan bumi
b. pemanasan permukaan bumi oleh panas matahari
c. penanaman kembali pohon-pohon di gunung gundul
d. pengikisan tanah oleh air mengalir
3. Abrasi dipengaruhi oleh ....
a. permukaan air laut c. gelombang laut
b. aliran air hujan cukup d. gempa
4. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai
menyebabkan daratan terus terkikis, merupakan akibat dari ....
a. gempa bumi c. abrasi
b. tsunami d. erosi
74
5. Delta yang diakibatkan oleh erosi terletak di ....
a. muara sungai c. pantai landal
b. sepanjang sungai d. dasar laut
6. Gletser yang turun dari puncak gunung es ke lembah gletser terdiri
dari ....
a. salju saja c. salju dan es
b. es saja d. salju, es, dan batuan
7. Perubahan bentuk bukit yang terjadi di gurun pasir diakibatkan oleh
....
a. angin c. aktivitas manusia
b. hujan d. sinar matahari
8. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan
terjadi ....
a. badai c. banjir
b. gempa bumi d. gunung meletus
9.
10. Bencana banjir dapat dicegah dengan cara ....
a. penebangan hutan c. membuang sampah di
sungai
b. reboisasi d. pembangunan rumah
11. Air hujan yang dapat mengakibatkan banjir adalah air hujan dengan
intensitas....
a. rendah c. tinggi
b. sedikit d. sedang
12. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut
dan menyebabkan air laut naik ke daratan ialah ....
a. longsor c. badai
b. tsunami d. angin puting beliung
Gambar di samping dapat mengakibatkan
terjadinya bencana ....
a. longsor c. badai
b. banjir d. hujan terus menerus
75
13. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas, dapat kita lihat akibat yang ditimbulkan dari
bencana tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yaitu ....
a. ribuan rumah dan bangunan rusak, ratusan ribu penduduk
meninggal dunia, banyak dan orang yang mengungsi
b. ratusan ribu penduduk meninggal dunia, warganya menjadi
makmur karena mendapatkan bantuan berupa keperluan sehari-
hari
c. ribuan rumah dan bangunan rusak, susunan kota menjadi teratur
d. ribuan rumah dan bangunan rusak, hanya beberapa penduduknya
yang meninggal dunia, dan sedikit orang mengungsi.
14. Tindakan di bawah ini merupakan tindakan yang salah pada saat
terjadi gempa bumi yaitu ....
a. segera keluar dari rumah jika berada di dalam rumah
b. jangan tergesa-gesa kembali ke dalam kerumah karena gempa
susulan kemungkinan bisa terjadi
c. jika sedang berada di jalan, berhenti di tempat yang lapang
d. bersikap panik dan bingung
15. Peringatan status gunung berapi dalam tingkat awas, disebarluaskan
kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi agar mereka
segera ....
a. masuk ke dalam rumah masing-masing
b. berkumpul di balai desa
c. mengungsi ke tempat yang aman
d. melanjutkan aktivitas masing-masing
Aceh Sebelum Tsunami dan Sesudah Tsunami
76
16. Mengapa gunung meletus dapat merusak lingkungan alam?
a. karena gunung mengeluarkan bunyi
b. karena gunung mengeluarkan debu
c. karena di daerah gunung tidak ada air
d. karena gunung mengeluarkan lahar
17. Penyemburan lumpur panas (lumpur Lapindo) di Sidoharjo Jawa
Timur mengakibatkan....
a. tergenangnya pemukiman warga dan matinya industri
b. dapat digunakan untuk memasak
c. tanah semakin subur
d. banjir bandang
18. Berikut ini yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan ....
a. menanami dengan tanaman
b. tidak membuang sampah sembarangan
c. membuat daerah resapan air
d. membuat terasering
19. Kegiatanmanusia yang bertujuan mencegah atau mengurangi
terjadinya erosi dan tanah longsor di lahan miring maupun lereng
pegunungan adalah ... .
a. membuat terasering atau sengkedan dan reboisasi
b. membuat cagar alam dan hutan lindung
c. membuat bendungan waduk untuk irigasi sawah
d. mendirikan pabrik serta membuka pemukiman baru
20. Kegiatan manusia berikut yang dapat mengubah permukaan bumi
adalah ....
a. perburuan hewan c. budi daya jamur tiram
b. penghijauan di hutan d. penambangan batu bara
21. Hutan bakau dipinggiran pantai berfungsi untuk ....
a. tempat berteduh c. petunjuk arah
b. pemecah ombak d. memelihara hewan laut
77
22. Hal yang harus dilakukan jika di suatu daerah mengalami bencana
alam adalah ....
a. melihat tayangannya melalui televisi
b. membicarakan dengan teman
c. ikut memberi bantuan kepada korban bencana
d. tidak peduli apa-apa
23. Meluncurnya tanah akibat tanah tidak dapat lagi menampung air
dalam tanah disebut ....
a. banjir c. abrasi
b. longsor d. Tsunami
24. Teriknya cahaya matahari di musim kemarau dapat menyebabkan
tanah atau batuan mengalami ....
a. pengerasan c. keretakan
b. pengerutan d. Pemuaian
25. Bila terjadi gempa bumi di sekolah saat sedang belajar, maka sikapmu
adalah ...
a. berlindung di bawah meja
b. update status di facebook
c. biasa saja
d. tetap belajar
78
KUNCI JAWABAN
1. b 11. C 21. B
2. d 12. B 22. C
3. c 13. A 23. B
4. c 14. D 24. C
5. a 15. C 25. A
6. d 16. D
7. a 17. A
8. c 18. D
9. b 19. A
10 b 20. D
Nilai = Jumlah Soal
25 X 100
Nama :
No :
79
Lampiran 6 Daftar Data Mentah Validitas
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1
0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1
1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
80
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Validitas Reliabilitas
Menggunakan SPSS 22
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 23 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 23 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.956 22
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if
Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item
Deleted
Kriteria
VAR00001 16.8696 51.300 .925 .943 Valid VAR00002 16.9130 51.901 .812 .944 Valid VAR00003 16.7826 55.632 .322 .950 Tidak Valid VAR00004 16.7826 53.087 .718 .946 Valid VAR00005 16.9565 51.953 .791 .944 Valid VAR00006 17.0435 52.953 .642 .946 Valid VAR00007 16.7391 53.656 .672 .946 Valid VAR00008 16.8261 53.241 .659 .946 Valid VAR00009 17.0000 53.909 .509 .948 Valid VAR00010 16.6522 54.874 .587 .947 Valid VAR00011 16.9130 51.901 .812 .944 Valid VAR00012 16.8696 51.300 .925 .943 Valid VAR00013 16.9130 52.810 .680 .946 Valid VAR00014 16.7826 54.360 .518 .948 Valid VAR00015 16.8696 51.300 .925 .943 Valid VAR00016 16.8261 51.968 .855 .944 Valid VAR00017 16.7826 54.360 .518 .948 Valid VAR00018 16.7391 53.747 .657 .946 Valid VAR00019 16.8696 54.755 .416 .949 Valid VAR00020 16.6957 55.403 .422 .949 Valid VAR00021 16.6522 57.419 .086 .951 Tidak Valid VAR00022 16.7826 53.087 .718 .946 Valid VAR00023 16.9130 51.901 .812 .944 Valid VAR00024 16.6522 57.510 .069 .952 Tidak Valid VAR00025 16.6957 54.585 .568 .947 Valid
81
Lampiran 8
Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal
Nomor Item Soal Indeks Kesukaran Soal Klasifikasi
1. 0,652 Soal Sedang
2. 0,609 Soal Sedang
3. 0,739 Soal Mudah
4. 0,739 Soal Mudah
5. 0,565 Soal Sedang
6. 0,478 Soal Sedang
7. 0,783 Soal Mudah
8. 0,696 Soal Sedang
9. 0,522 Soal Sedang
10. 0,867 Soal Mudah
11. 0,609 Soal Sedang
12. 0,652 Soal Sedang
13. 0,609 Soal Sedang
14. 0,739 Soal Mudah
15. 0,652 Soal Sedang
16. 0,696 Soal Sedang
17. 0,739 Soal Mudah
18. 0,783 Soal Mudah
19. 0,652 Soal Sedang
20. 0,826 Soal Mudah
21. 0,867 Soal Mudah
22. 0,739 Soal Mudah
23. 0,609 Soal Sedang
24. 0,867 Soal Mudah
25. 0,826 Soal Mudah
82
Lampiran 9
Instrumen Soal Evaluasi Sesudah Valid
Mata Pelajaran IPA
LATIHAN SOAL IPA
PERUBAHAN KENAMPAKKAN PEMUKAAN BUMI
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran : IPA Nama :
Kelas : IV Nomor :
Hari/ Tanggal : Nilai :
B. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d sesuai dengan
jawaban yang benar!
1. Erosi adalah ....
a. penyerapan air oleh tanah di permukaan bumi
b. pengikisan tanah oleh air mengalir
c. pemanasan permukaan bumi oleh panas matahari
d. penanaman kembali pohon-pohon di gunung gundul
2. Deburan ombak yang terus menerus menghantam pesisir pantai
menyebabkan daratan terus terkikis, merupakan akibat dari ....
a. gempa bumi c. abrasi
b. tsunami d. Erosi
3. Gletser yang turun dari puncak gunung es ke lembah gletser terdiri
dari ....
a. salju saja c. salju dan es
b. es saja d. salju, es, dan batuan
4. Perubahan bentuk bukit yang terjadi di gurun pasir diakibatkan oleh
....
a. angin c. aktivitas manusia
b. hujan d. sinar matahari
83
5. Jika air hujan tidak tertampung oleh sungai, danau, dan tanah, akan
terjadi ....
a. badai c. banjir
b. gempa bumi d. gunung meletus
6.
7. Bencana banjir dapat dicegah dengan cara ....
a. penebangan hutan c. membuang sampah di
sungai
b. reboisasi d. pembangunan rumah
8. Air hujan yang dapat mengakibatkan banjir adalah air hujan dengan
intensitas....
a. rendah c. tinggi
b. sedikit d. sedang
9. Bencana alam yang terjadi akibat pengaruh gempa bumi di dasar laut
dan menyebabkan air laut naik ke daratan ialah ....
c. longsor c. badai
d. tsunami d. angin puting beliung
10. Perhatikan gambar di bawah ini!
Dari gambar diatas, dapat kita lihat akibat yang ditimbulkan dari
bencana tsunami Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 yaitu ....
Gambar di samping dapat mengakibatkan
terjadinya bencana ....
a. longsor c. badai
b. banjir d. hujan terus menerus
Aceh Sebelum Tsunami dan Sesudah Tsunami
84
a. ribuan rumah dan bangunan rusak, ratusan ribu penduduk
meninggal dunia, dan banyak orang yang mengungsi
b. ratusan ribu penduduk meninggal dunia, warganya menjadi
makmur karena mendapatkan bantuan berupa keperluan sehari-
hari
c. ribuan rumah dan bangunan rusak, susunan kota menjadi teratur
d. ribuan rumah dan bangunan rusak, hanya bebberapa penduduknya
yang meninggal dunia, dan sedikit orang mengungsi.
11. Tindakan di bawah ini merupakan tindakan yang salah pada saat
terjadi gempa bumi yaitu ....
a. segera keluar dari rumah jika berada di dalam rumah
b. jangan tergesa-gesa kembali ke dalam kerumah karena gempa
susulan kemungkinan bisa terjadi
c. jika sedang berada di jalan, berhenti di tempat yang lapang
d. bersikap panik dan bingung
12. Peringatan status gunung berapi dalam tingkat awas, disebarluaskan
kepada masyarakat yang tinggal di lereng gunung berapi agar mereka
segera ....
a. masuk ke dalam rumah masing-masing
b. berkumpul di balai desa
c. mengungsi ke tempat yang aman
d. melanjutkan aktivitas masing-masing
13. Mengapa gunung meletus dapat merusak lingkungan alam?
a. karena gunung mengeluarkan bunyi
b. karena gunung mengeluarkan debu
c. karena di daerah gunung tidak ada air
d. karena gunung mengeluarkan lahar
14. Penyemburan lumpur panas (lumpur Lapindo) di Sidoharjo Jawa
Timur mengakibatkan....
a. tergenangnya pemukiman warga dan matinya industri
b. dapat digunakan untuk memasak
c. tanah semakin subur
d. banjir bandang
85
15. Berikut ini yang dapat mencegah longsor di daerah persawahan ....
a. menanami dengan tanaman
b. membuat terasering
c. tidak membuang sampah sembarangan
d. membuat daerah resapan air
16. Kegiatan manusia yang bertujuan mencegah atau mengurangi
terjadinya erosi dan tanah longsor di lahan miring maupun lereng
pegunungan adalah ....
a. membuat terasering atau sengkedan dan reboisasi
b. membuat cagar alam dan hutan lindung
c. membuat bendungan waduk untuk irigasi sawah
d. mendirikan pabrik serta membuka pemukiman baru
17. Kegiatan manusia berikut yang dapat mengubah permukaan bumi
adalah ....
a. perburuan hewan c. budi daya jamur tiram
b. penghijauan di hutan d. penambangan batu bara
18. Meluncurnya tanah akibat tanah tidak dapat lagi menampung air
dalam tanah disebut ....
a. banjir c. abrasi
b. longsor d. tsunami
19. Hal yang harus dilakukan jika di suatu daerah mengalami bencana
alam adalah ....
a. melihat tayangannya melalui televisi
b. membicarakan dengan teman
c. ikut memberi bantuan kepada korban bencana
d. tidak peduli apa-apa
20. Bila terjadi gempa bumi di sekolah saat sedang belajar, maka sikapmu
adalah ...
a. berlindung di bawah meja
b. update status di facebook
c. biasa saja
d. tetap belajar
86
KUNCI JAWABAN
1. b 11. d
2. c 12. c
3. d 13. d
4. a 14. a
5. c 15. b
6. b 16. a
7. b 17. d
8. c 18. b
9. d 19. c
10 a 20. a
Nilai = Jumlah Soal
20 X 100
Nama :
No :
87
Lampiran 10
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Eksperimen
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ledok 05
Kelas / Semester : IV/ II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Perubahan Kenampakkan Permukaan
Bumi
Pertemuan : 1 (satu)
AlokasiWaktu : (2 x 35 Menit)
Hari / Tanggal : Jumat/ 27 Februari 2015
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan.
B. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
C. Indikator
10.2.1 Mengidentifikasi macam-macam perubahan fisik yang terjadi di
daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
10.2.2 Menceritakan kembali perubahan lingkungan fisik yang terjadi
berdasarkan teks berita dari media massa.
10.2.3 Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perubahan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) berdasarkan
berita dari media massa.
88
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar dan video tentang bencana alam,
siswa dapat menjelaskan perubahan fisik yang terjadi di daratan
berupa erosi, abrasi, banjir, dan longsor dengan benar.
2. Dengan kegiatan membaca berita dari media massa mengenai
bencana alam yang terjadi di Indonesia, siswa dapat menceritakan
kembali perubahan lingkungan fisik yang ditimbulkan dari teks berita
dengan bahasa yang runtut.
3. Dengan kegiatan diskusi tentang perubahan fisik terhadap daratan,
siswa dapat menyusun puzzle gambar salah satu perubahan fisik
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor) dengan benar.
4. Dengan kegiatan dikusi mengenai perubahan fisik terhadap daratan,
siswa dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor) berdasarkan berita dari media massa dengan
benar.
E. Materi Pembelajaran
Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
dan Benda Langit
A. Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa
alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi baik di daratan
maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya
terjadinya erosi, pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pengaruh Bencana
Alam
Bencana alam merupakan faktor perubah kenampakan
permukaan bumi yang sangat cepat. Contohnya adalah gunung
meletus, gempa bumi, dan badai.
89
Ketiga contoh bencana alam tersebut berdampak kerusakan
lingkungan. Dengan kekuatan yang sangat besar, dalam beberapa
menit, permukaan bumi akan berubah. Akhir-akhir ini banyak sekali
bencana alam yang terjadi di Indonesia. Contoh beberapa bencana
alam yang terjadi di Indonesia, antara lain gempa bumi dan tsunami di
Aceh, gempa bumi di Jogjakarta, Pangandaran, dan Bengkulu. Contoh
lain adalah luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat luapan
lumpur tersebut, sebagian wilayah terendam oleh lumpur yang keluar
dari perut bumi. Akibatnya, kenampakan permukaan Bumi di wilayah
Sidoarjo pun berubah. Selain itu, banyak orang yang kehilangan
tempat tinggal karena rumahnya terendam lumpur.
B. Dampak Perubahan Lingkungan dan Pencegahannya
Beberapa perubahan lingkungan menyebabkan kerusakan pada
bumi. Hal tersebut terjadi karena perubahan lingkungan yang tidak
seimbang. Beberapa akibat yang disebabkan oleh perubahan
lingkungan yang tidak seimbang serta pencegahannya.
1. Erosi
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan
tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat
disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang.
Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di
kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan
masih dipenuhi tumbuhan, kemungkinan erosi tanah terjadi sangat
kecil.
Jika suatu daerah dipenuhi tumbuhan, air hujan tidak langsung
jatuh ke tanah. Air hujan tertahan terlebih dahulu oleh daun-daun
tumbuhan sehingga jatuhnya air ke atas tanah tidak terlalu cepat.
Selain itu, akar tumbuhan akan lebih mengikat dan menahan tanah
dengan baik. Oleh karena itu, penyerapan air pun dapat berlangsung
dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan
angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena
pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang.
Sementara itu, jika hutan gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan
yang menahan jatuhnya air ke atas tanah dan menahan hembusan
angin. Air hujan jatuh langsung ke atas tanah dan membawa butiran
90
tanah bersama aliran air. Selain itu, angin dapat mengikis permukaan
tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah tanah menjadi tandus dan
tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah yang subur ikut
terkikis air. Pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah
melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan
dengan mencegah penebangan secara liar dan berlebih. Reboisasi
adalah menanami kembali hutanhutan gundul dengan tumbuhan yang
sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak
termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan
mengurangi erosi tanah.
2. Abrasi Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut
terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Hal tersebut
mungkin saja terjadi, namun dalam jangka waktu yang lama. Abrasi
dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang
terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus
terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan
ombak.
Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai.
Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan
tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah
habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal
ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah Pantai.
Agar abrasi tidak terus terjadi, yang harus kita lakukan adalah mencari
pencegahannyaHal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi,
yaitu:
a. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan
semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai.
Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara
reboisasi dan penghijauan.
b. Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia
maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti
batu-batu besar, dinding, atau beton.
3. Banjir
Banjir adalah meluapnya air akibat sungai dan danau tidak dapat
menampung air. Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan
manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Beberapa perbuatan
yang dapat menyebabkan banjir adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air
menjadi tersumbat.
b. Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan
air.
c. Penebangan pohon yang tidak terkendali.
91
Perbuatan manusia tersebut sangat berdampak besar terhadap
perubahan lingkungan. Banjir merupakan salah satu dampaknya.
Banjir dapat merusak dan mengubah lingkungan dengan cepat. Hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir antara lain:
a. Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah
disediakan.
b. Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah
tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.
c. Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol
agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga.
4. Longsor Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak
dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada
tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak
terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor.
Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling
mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu,
air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga
kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Untuk Pencegahan longsor
dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau
tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan.
b. Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan
(terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Student Facilitator and Explaining
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab.
92
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
Guru
menyampaikan
kompetensi
yang ingin
dicapai.
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meninjau kehadiran siswa.
3. Guru melakukan apersepsi dengan
menyanyikan lagu wajib “Ibu Pertiwi”
dan mengajukan pertanyaan kepada
siswa:
a. Anak-anak, apa makna yang
terkandung dalam lagu Ibu
Pertiwi?
b. Musim apakah yang sedang
dialami Indonesia saat ini?
c. Apakah yang terjadi jika hujan
turun terus menerus? Mengapa
demikian?
4. Guru menyampaikan judul materi
pembelajaran yaitu: “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi”.
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai pada
pembelajaran “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi”
5 menit
2. Inti 50 menit
Eksplorasi
Guru
mendemonstra
sikan/
menyajikan
materi.
1. Siswa mengamati gambar tentang
macam-macam bencana alam yang
terjadi di Indonesia.
93
2. Siswa melihat tayangan video tentang
bencana banjir dan tanah longsor.
3. Siswa dan guru melakukan tanya
jawab mengenai gambar dan video
yang disajikan, alternatif pertanyaan
yang diajukan:
a. Anak-anak, gambar/ video tentang
apakah yang telah kita lihat?
b. Apakah yang dimaksud abrasi,
erosi, banjir, dan longsor
berdasarkan gambar dan video?
c. Mengapa dapat terjadi?
d. Apakah akibat yang dapat
ditimbulkan?
4. Siswa dan guru mengaitkan peristiwa
perubahan fisik yang terjadi di daratan
dengan pengalaman yang telah
dimiliki siswa berdasarkan kehidupan
sehari-hari dengan mengajak siswa
bercerita mengenai bencana alam.
5. Siswa mendengarkan penjelasan guru
bahwa mereka akan berkelompok
untuk mendiskusikan akibat yang
ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor) berdasarkan berita dari
media massa.
Elaborasi
1. Siswa dibagi menjadi 5 kekompok
secara heterogen, masing-masing
kelompok terdiri dari 4-5 siswa.
2. Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang langkah-langkah yang harus
94
Memberikan
kesempatan
siswa/ peserta
untuk
menjelaskan
kepada peserta
lainnya baik
melalui bagan/
peta konsep
maupun
lainnya.
Guru
menyimpulkan
ide/ pendapat
dari siswa
dilakukan dalam diskusi kelompok,
dan memberi kesempatan kepada
siswa untuk bertanya jika siswa
belum memahami langkah-langkah
diskusi.
3. Siswa bersama anggota kelompok
bekerjasama/ diskusi untuk
memecahkan masalah yang telah di
sediakan, sementara guru
membimbing siswa dalam melakukan
diskusi kelompok.
4. Siswa bersama kelompok mencari
gambar puzzle yang sesuai dengan
topik berita media massa dari
kelompok lain, sehingga dapat
berpasangan dan saling menanggapi.
5. Siswa perwakilan tiap-tiap kelompok
membacakan hasil kerja kelompoknya
dan kelompok yang lain
mendengarkan.
6. Guru memberi kesempatan kepada
siswa dari kelompok lain untuk
bertanya, menanggapi, menyanggah,
dan menambah pendapat dari
kelompok yang presentasi (siswa yang
aktif akan mendapatkan hadiah dari
guru).
7. Siswa mendengarkan guru dalam
menyampaikan kesimpulan pendapat
atau ide dari siswa selama presentasi.
95
Konfirmasi 8. Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah jelas dengan materi
“Perubahan Kenampakan Permukaan
Bumi“ atau masih ada hal yang perlu
diulang.
9. Guru bertanya kepada siswa mengenai
cara/ teknik guru dalam mengajar.
Alternatif pertanyaan:
Anak-anak bagaimana perasaan
kalian setelah melakukan
pembelajaran hari ini?
3. Penutup
Guru
menerangkan
semua materi
yang disajikan
saat itu.
Penutup
1. Guru dan siswa secara bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah di pelajarai yaitu
“Perubahan Kenampakkan Permukaan
Bumi“ dan meminta siswa untuk
mencatat kesimpulan yang
disampaikan di buku catatan.
2. Guru meminta siswa kembali ke
tempat duduknya masing-masing.
3. Guru memberikan ungkapan motivasi
kepada siswa bahwa kita harus
menjaga lingkungan/ bumi tempat
hidup kita supaya bumi bersahabat
dan memberi kenyamanan untuk kita
tinggali.
4. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan salam.
15
menit
96
H. Alat, Media, dan Sumber Belajar
Alat : LCD Proyektor, speaker.
Media : Teks berita bencana alam dari media massa, puzzle
gambar bencana alam, video lagu Ibu Pertiwi, video
banjir, video tanah longsor, dan power point.
Sumber Belajar : Buku BSE “Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam” Untuk Kelas IV SD/ MI, Penulis S.
Rositawati, Aris Muharam Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
www.compas.com
http://www.liputan6.com/
Lingkungan sekitar.
I. Penilaian
Prosedur Penilaian : Tes Posttest
Evaluasi Akhir
Jenis : Tes Tertulis
Jumlah : 15 Soal
Nilai : Jumlah jawaban benar
15× 100
97
98
1. Berita media massa tentang perubahan kenampakkan permukaan bumi
Erosi di Bogor Perparah Dampak Banjir di
Jakarta
JAKARTA, KOMPAS.com — Erosi di hulu Sungai Ciliwung di kawasan
Bogor, Jawa Barat, disebut sebagai penyebab yang memperparah dampak banjir
di wilayah DKI Jakarta."Erosi di hulu sangat parah, bisa terlihat dari lumpur yang
masuk ke rumah warga sangat tebal," kata Kepala Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Musyawardana, Jumat (21/11/2014).
Bambang memberikan contoh, permukiman warga di Kelurahan Kampung
Pulo, Jakarta Timur—yang sudah terendam banjir—tertimbun lumpur 30
sentimeter.Tingginya endapan lumpur itu, duga Bambang, terkait dengan
pembukaan banyak lahan baru di kawasan hulu sungai, lalu permukaannya
tersapu air dan terbawa ke sungai."Lumpur ini mempersulit penanganan banjir,
seperti di Kampung Pulo, warga belum bisa kembali ke rumah," kata Bambang.
Sebagian warga Kampung Pulo masih tertahan di kompleks Rumah Sakit
Hermina. Bambang mengatakan, rumah mereka itu terendam lumpur tebal
sehingga butuh waktu untuk membersihkannya.
"Pengungsi yang lain sudah kembali ke rumah mereka, sedangkan warga
Kampung Pulo perlu alat untuk menyingkirkan lumpur," imbuh Bambang.Banjir
yang melanda wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan pada Kamis
(20/11/2014) mengakibatkan 1.089 orang sempat mengungsi dan 16.000 orang
yang lain turut terdampak.
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/11/21/16333241/Erosi.di.Bogor.Perparah.D
ampak.Banjir.di.Jakarta
99
Sungai Bengawan Solo Meluap, 6 Kelurahan
Terendam
on Peb 20, 2015 at 08:49 WIB
Liputan6.com, Solo - Sungai Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah
meluap dan menggenangi pemukiman warga di 6 kelurahan. Warga yang tinggal
di sekitar aliran sungai itu pun terpaksa mengungsi.Kepala Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Solo, Gatot Sutanto
mengatakan, sungai itu meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah Solo dan
sekitarnya pada Kamis siang 19 Februari 2015 hingga tengah malam tadi.
Akibatnya, ketinggian air di Pos Pengawasan Jurug naik terus hingga
mencapai status Siaga III."Dari kemarin Solo diguyur hujan deras hingga malam
tadi. Selanjutnya, sekitar pukul 01.00 WIB luapan air Bengawan Solo mulai
menggenangi pemukiman warga di sekitar aliran sungai tersebut," kata Gatot di
Solo, Jateng, Jumat (20/2/2015).Dia menyebutkan, 6 kelurahan yang terendam
banjir, yakni Sangkrah, Joyontakan, Kedunglumbu, Gandekan, Semanggi, dan
Pucangsawit. Berdasarkan data hitung cepat saat evakuasi pada dini hari tadi,
jumlah pengungsi mencapai 743 KK."Itu data hitung cepat semalam. Kalau untuk
jumlah data jiwa belum ada. Nanti baru akan dihitung jumlah total warga yang
mengungsi karena rumahnya terendam banjir," ujar dia.
Hingga pagi ini, luapan air sungai yang menggenangi pemukiman warga
belum surut. "Kalau yang paling tinggi genangan airnya itu mencapai 1 meter di
titik RT 02 RW 02 Kampung Sewu," tandas Gatot. (Ndy/Sss)
http://news.liputan6.com/read/2178467/sungai-bengawan-solo-meluap-6-kelurahan-
terendam
100
Tsunami Aceh 2004, Bencana Terbesar bagi Jerman Setelah PD II
Liputan6.com, Jakarta - Empat hari lagi, dunia akan memperingati 10
tahun terjadinya salah satu bencana terbesar yang menimpa umat
manusia: Tsunami Aceh pada 26 Desember 2004. Di hari itu, gempa bumi bawah
laut 9,1 skala Richter mengguncang Samudera Hindia di lepas pantai Sumatera
Utara, Indonesia. Dampak gempa itu begitu kuat sampai 1.200 kilometer dari
pusat gempa, hingga mencapai Alaska.Gempa dahsyat itu memicu tsunami
mematikan. Tsunami menyapu sejumlah pantai di Samudera Hindia hingga
ketinggian 30 meter. Lebih dari 230.000 orang tewas dan jutaan lainnya
kehilangan tempat tinggal. Tak hanya di wilayah terdampak. Duka merambat ke
belahan Bumi yang lain. Duta Besar Jerman untuk Indonesia Georg Wistchel
bahkan menyebut, Tsunami Aceh termasuk bencana paling besar dan
menyedihkan bagi negaranya."Saat bencana tsunami terjadi di pesisir Thailand
sekitar 500 warga Jerman meninggal di sana," sebut Wistchel di dalam konfrensi
pers di Kantor Kedutaan Jerman di Jakarta, Senin (22/12/2014)."Bencana ini
adalah bencana terbesar bagi Jerman setelah berakhirnya Perang Dunia II,"
sambungnya.
Sementara saat tsunami menerjang Aceh di waktu yang sama, Dubes Jerman
mengatakan tidak ada warganya yang menjadi korban."Di Aceh tak ada satu pun
orang Jerman yang meninggal. Ini karena saat itu orang Jerman tak ada yang ke
Aceh. Karena masih ada GAM di sana," sambungnya.Melihat sangat besarnya
dampak yang timbul karena tsunami Jerman pun tak ragu memberikan bantuan
dana bagi empat negara yang terkena imbas tsunami paling besar. Estimasi jumlah
dana bantuan Negeri Bavaria ini ke empat negara di itu mencapai 500 juta euro.
Apresiasi untuk Aceh Bukan hanya mengenai luka yang dirasakan Jerman saat tsunami terjadi.
Dubes Wistchel juga angkat bicara soal keadaan di Provinsi paling barat di
Indonesia saat ini.Wistchel mengtakan ia sudah dua kali menyambangi Aceh.
Dalam pandangannya, kondisi di daerah tersebut patut mendapat apresiasi
besar."Sangat mengesankan apa saja yang sudah dibangun di Aceh. Saya tak
melihat adanya bekas bencana, ini prestasi yang luar biasa," tutur dia. (Ein/Tnt)
http://news.liputan6.com/read/2150837/tsunami-aceh-2004-bencana-terbesar-bagi-
jerman-setelah-pd-ii
101
Longsor Terjang Lampung, Jambi dan Yogyakarta
Liputan6.com, Lampung - Dengan dibantu oleh aparat TNI, para warga
Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, Lampung bekerja keras menyingkirkan
timbunan tanah longsor yang menutup Jalan Raya Suban. Seperti ditayangkan
Liputan 6 Pagi SCTV, Jumat (13/2/2015), longsor berasal dari tebing bukit Suban
yang tak mampu menahan guyuran hujan. Akibatnya, kendaraan yang melewati
jalan ini terhambat sekitar 4 jam.
Bantuan alat berat membantu mempercepat proses pembersihan material
longsoran, sehingga jalur yang menghubungkan Bandar Lampung dengan
beberapa wilayah di Kabupaten Lampung Selatan bisa segera dibuka kembali.
Para warga berharap pemerintah membuat saluran drainase di wilayah perbukitan
Suban untuk menghindari terulangnya longsor. Di Jambi, longsor yang melanda
Desa Sungai Ning, Pelayang Raya Dua, Kota Sungai Penuh belum juga mendapat
perhatian pemerintah setempat. Karenanya, para warga berinisiatif bergotong-
royong membersihkan longsor secara manual. Namun mengingat hujan masih
kerap mengguyur Jambi, warga pun khawatir longsor akan kembali terjadi.
Sebenarnya longsor sudah dilaporkan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota
Sungai Penuh, namun hingga Kamis 12 Februari 2015, belum ada bantuan alat
berat untuk menyingkirkan material longsor.
Sementara di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, longsor terjadi di 5
titik di Kecamatan Samigaluh. Longsor terparah menimpa Dusun Megermalang.
Tebing setinggi 10 meter ambrol dan menimpa rumah warga. Bencana ini terjadi
Kamis dini hari kemarin saat warga sedang tidur. Akibat longsor, rumah milik
Muharjani dan Sudrajat rusak parah. Untungnya, longsor tidak sampai merenggut
korban karena seluruh kamar tidur di rumah milik Muharjani berada di bagian
depan. Sedangkan di rumah Sudrajat, 3 kamar hancur tertimbun material longsor.
Untuk menyingkirkan timbunan longsor, warga dibantu 50 personel polisi
bergotong-royong. Meski hujan masih kerap mengguyur, baik Muharjani dan
Sudrajat belum terpikir untuk mengungsikan keluarganya. Guna mengurangi
ancaman longsor, polisi bersama warga membuat terasering di sekitar tebing
untuk memperlambat guguran tanah. (Vra/Ans)
http://news.liputan6.com/read/2175208/longsor-terjang-lampung-jambi-dan-yogyakarta
102
49 Kilometer Jalur Lintas Barat Sumatera Terancam Ambles ke Laut
Liputan6.com, Bengkulu - Jalan sepanjang 49,5 kilometer di jalur lintas
barat (Jalinbar) Sumatera terancam ambles ke laut akibat abrasi pantai. Titik kerusakan berada di Provinsi Bengkulu.Ancaman abrasi itu tersebar di lebih dari 20 titik ruas jalan yang menghubungkan Bengkulu-Sumatera Barat dan Bengkulu-Lampung. Kepala Balai Wilayah Sumatera 7, Hastina Zulkarnain mengatakan, dari sepanjang 525 kilometer wilayah pesisir Bengkulu, 49,5 kilometer di antaranya dinyatakan rusak berat dan mengancam jalan nasional.
Kondisi ini, kata dia, diakibatkan oleh abrasi dan tipikal daratan Bengkulu yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia."Hasil riset kami menyatakan, laju abrasi terjadi di Bengkulu rata-rata per tahun menggerus daratan mencapai 3,84 meter. Ini sudah masuk kategori berat dan kritis kalau tak segera ditangani," ujar Hastina di Bengkulu, Selasa, 17 Februari 2015.Meski jumlah panjang lintasan jalan rusak mencapai 49,5 kilometer, namun baru 1,3 kilometer yang tengah dalam proses perbaikan. Anggarannya masuk dalam APBN 2015 dengan total anggaran Rp 38 miliar.Angka itu baru bisa memperbaiki lima titik wilayah rawan abrasi, yaitu Pantai Urai, Kabupaten Bengkulu Utara sepanjang 200 meter, Pantai Punggur, Kabupaten Mukomuko sepanjang 250 meter, Pantai Ipuh, Kabupaten Mukomuko sepanjang 200 meter, Pantai Panjang, Kota Bengkulu sepanjang 400 meter. Lalu Pantai Merpas, Kabupaten Kaur sepanjang 250 meter, Pantai Maras, dan Kabupaten Seluma sepanjang 400 meter.
Direktur Eksekutif Walhi Bengkulu, Benny Ardiansyah menyebutkan, rata-rata per harinya laju abrasi di kawasan pesisir Bengkulu mencapai 10-30 sentimeter per hari. Abrasi juga disebabkan aktivitas pertambangan dan kerusakan di wilayah pesisir."Kecepatan abrasi akan signifikan terjadi bila di sebuah kawasan itu terdapat aktivitas perusakan bibir pantai seperti tambang pasir dan batu," ujar Benny.Berdasarkan data Walhi, ada 128 desa yang bermukim memanjang di sepanjang 525 kilometer pesisir Bengkulu. Mulai dari Kabupaten Mukomuko yang berbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat, hingga Kabupaten Kaur berbatasan dengan Provinsi Lampung. (Ndy/Mut)
http://news.liputan6.com/read/2177529/49-kilometer-jalur-lintas-barat-sumatera-terancam-ambles-ke-laut
103
2. Gambar yang akan dibuat puzzle
Abrasi Banjir
Erosi Longsor
Tsunami
104
3. Lembar kegiatan kelompok
Nama kelompok:
1. .............................
2. .............................
3. .............................
4. .............................
5. .............................
Langkah-langkah :
1. Susunlah puzzle menjadi gambar utuh.
2. Setelah menjadi gambar yang utuh diskusikan dengan teman
kelompokmu nama dan akibat yang ditimbulkan.
3. Bacalah teks berita tentang peristiwa alam yang sedang terjadi di
Indonesia.
4. Ceritakan kembali berita tersebut dengan bahasamu sendiri (5
kalimat)
5. Carilah kalimat yang merupakan akibat/ pengaruh yang ditimbulkan
dari berita tersebut.
Susunlah gambar puzzle dalam kotak
105
Judul Berita 1
Akibat/ pengaruh yang ditimbulkan
dari berita 3
Ringkasan berita 2
106
Lampiran 11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Kelompok Kontrol
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan : SD Negeri Ledok 05
Kelas / Semester : IV/ II
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Perubahan Kenampakkan Permukaan
Bumi
Pertemuan : 1 (satu)
AlokasiWaktu : (2 x 35 Menit)
Hari / Tanggal : Jumat/ 27 Februari 2015
A. Standar Kompetensi
10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap
daratan.
B. Kompetensi Dasar
10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan
(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
C. Indikator
10.2.1 Mengidentifikasi macam-macam perubahan fisik yang terjadi di
daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
10.2.2 Menjelaskan perubahan lingkungan fisik yang terjadi di permukaan
bumi.
10.2.3 Menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perubahan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor) di permukaan
bumi.
107
D. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan kegiatan mengamati gambar tentang bencana alam, siswa
dapat mengidentidikasi perubahan fisik yang terjadi di daratan berupa
erosi, abrasi, banjir, dan longsor dengan benar
2. Dengan kegiatan membaca teks bacaan IPA BSE tentang perubahan
kenampakan permukaan bumi, siswa dapat menjelaskan macam-
macam perubahan lingkungan fisik yang diakibatkan oleh bencana
alam dengan benar.
3. Dengan kegiatan dikusi mengenai perubahan fisik terhadap daratan,
siswa dapat menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor) berdasarkan berita dari media massa dengan
benar.
E. Materi Pembelajaran
Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
dan Benda Langit
A. Perubahan Kenampakan Permukaan Bumi
Perubahan kenampakan bumi dapat terjadi karena peristiwa
alam atau karena ulah manusia. Perubahan ini terjadi baik di daratan
maupun di lautan. Penyebab perubahan kenampakan bumi diantaranya
terjadinya erosi, pasang naik dan pasang surut air laut.
1. Perubahan Kenampakan Bumi Akibat Pengaruh Bencana
Alam
Bencana alam merupakan faktor perubah kenampakan
permukaan bumi yang sangat cepat. Contohnya adalah gunung
meletus, gempa bumi, dan badai.
Ketiga contoh bencana alam tersebut berdampak kerusakan
lingkungan. Dengan kekuatan yang sangat besar, dalam beberapa
menit, permukaan bumi akan berubah. Akhir-akhir ini banyak sekali
108
bencana alam yang terjadi di Indonesia. Contoh beberapa bencana
alam yang terjadi di Indonesia, antara lain gempa bumi dan tsunami di
Aceh, gempa bumi di Jogjakarta, Pangandaran, dan Bengkulu. Contoh
lain adalah luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Akibat luapan
lumpur tersebut, sebagian wilayah terendam oleh lumpur yang keluar
dari perut bumi. Akibatnya, kenampakan permukaan Bumi di wilayah
Sidoarjo pun berubah. Selain itu, banyak orang yang kehilangan
tempat tinggal karena rumahnya terendam lumpur.
B. Dampak Perubahan Lingkungan dan Pencegahannya
Beberapa perubahan lingkungan menyebabkan kerusakan pada
bumi. Hal tersebut terjadi karena perubahan lingkungan yang tidak
seimbang. Beberapa akibat yang disebabkan oleh perubahan
lingkungan yang tidak seimbang serta pencegahannya.
1. Erosi
Erosi adalah pengikisan yang terjadi pada tanah. Pengikisan
tanah dapat disebabkan oleh air dan angin. Erosi pada tanah dapat
disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak seimbang.
Contohnya adalah erosi yang terjadi di kawasan hutan gundul. Di
kawasan hutan gundul, erosi sangat mudah terjadi. Pada saat hutan
masih dipenuhi tumbuhan, kemungkinan erosi tanah terjadi sangat
kecil.
Jika suatu daerah dipenuhi tumbuhan, air hujan tidak langsung
jatuh ke tanah. Air hujan tertahan terlebih dahulu oleh daun-daun
tumbuhan sehingga jatuhnya air ke atas tanah tidak terlalu cepat.
Selain itu, akar tumbuhan akan lebih mengikat dan menahan tanah
dengan baik. Oleh karena itu, penyerapan air pun dapat berlangsung
dengan baik. Selain itu, tumbuhan dapat memperlambat kecepatan
angin yang berhembus. Hal tersebut sangat bermanfaat karena
pengikisan permukaan tanah oleh angin menjadi berkurang.
Sementara itu, jika hutan gundul, tidak ada daun-daun tumbuhan
yang menahan jatuhnya air ke atas tanah dan menahan hembusan
angin. Air hujan jatuh langsung ke atas tanah dan membawa butiran
tanah bersama aliran air. Selain itu, angin dapat mengikis permukaan
tanah. Dampak lebih lanjut dari erosi adalah tanah menjadi tandus dan
tidak subur. Hal tersebut terjadi karena lapisan tanah yang subur ikut
109
terkikis air. Pencegahan dapat dilakukan untuk mencegah erosi adalah
melakukan reboisasi dan penghijauan. Selain itu, dapat juga dilakukan
dengan mencegah penebangan secara liar dan berlebih. Reboisasi
adalah menanami kembali hutanhutan gundul dengan tumbuhan yang
sesuai. Penghijauan adalah menanami daerah-daerah kosong dan tidak
termanfaatkan. Dengan cara tersebut, kamu dapat mencegah dan
mengurangi erosi tanah.
2. Abrasi Abrasi adalah pengikisan daratan oleh air laut. Hal tersebut
terjadi akibat kuatnya ombak yang menghantam daratan. Hal tersebut
mungkin saja terjadi, namun dalam jangka waktu yang lama. Abrasi
dapat menyebabkan berkurangnya luas daratan. Deburan ombak yang
terus menerus menghantam pesisir pantai menyebabkan daratan terus
terkikis. Abrasi akan terjadi dengan cepat jika tidak ada penahan
ombak.
Penahan ombak alami adalah hutan bakau dan hutan pantai.
Namun, akibat pertambahan penduduk yang cepat dan kebutuhan
tempat tinggal yang bertambah, hutan-hutan di daerah pantai telah
habis. Selain itu, lingkungan di sekitar pesisir pantai pun berubah. Hal
ini dapat mempercepat proses abrasi yang terjadi di daerah Pantai.
Agar abrasi tidak terus terjadi, yang harus kita lakukan adalah mencari
pencegahannyaHal yang dapat dilakukan untuk mencegah abrasi,
yaitu:
a. Mengembalikan keadaan lingkungan pantai pada keadaan
semula seperti adanya hutan bakau dan hutan pantai.
Mengembalikan keadaan lingkungan pantai dapat dengan cara
reboisasi dan penghijauan.
b. Jika daerah pantai tersebut merupakan pusat kehidupan manusia
maka harus dibuat daerah penahan dan pemecah ombak, seperti
batu-batu besar, dinding, atau beton.
3. Banjir
Banjir adalah meluapnya air akibat sungai dan danau tidak dapat
menampung air. Banjir merupakan salah satu dampak dari perbuatan
manusia yang tidak menyayangi lingkungannya. Beberapa perbuatan
yang dapat menyebabkan banjir adalah sebagai berikut.
a. Membuang sampah ke sungai yang menyebabkan aliran air
menjadi tersumbat.
b. Membuat bangunan dari tembok tanpa menyediakan peresapan
air.
c. Penebangan pohon yang tidak terkendali.
Perbuatan manusia tersebut sangat berdampakbesar terhadap
perubahan lingkungan. Banjir merupakan salah satu dampaknya.
Banjir dapat merusak dan mengubah lingkungan dengan cepat. Hal-
hal yang dapat dilakukan untuk mencegah banjir antara lain:
110
a. Membuang sampah pada tempat yang benar dan telah
disediakan.
b. Menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman. Tanah
tersebut berfungsi sebagai daerah peresapan air.
c. Tidak menebang pohon secara besar-besaran dan tanpa kontrol
agar tempat peresapan dan cadangan air tetap terjaga.
4. Longsor Longsor adalah meluncurnya tanah akibat tanah tersebut tidak
dapat lagi menampung air dalam tanah. Biasanya longsor terjadi pada
tanah yang miring atau tebing yang curam. Tanah miring dan tidak
terdapat tanaman sangat rentan terhadap longsor.
Akar-akar tumbuhan yang menjalar di dalam tanah akan saling
mengait sehingga permukaan tanah pun akan cukup kuat. Selain itu,
air yang ada di dalam tanah terus diserap oleh tumbuhan sehingga
kandungan air dalam tanah tidak berlebih. Untuk Pencegahan longsor
dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Jangan membiarkan tanah yang miring menjadi gundul atau
tidak ada tumbuhannya. Lakukanlah reboisasi dan penghijauan.
b. Jika tanah miring dijadikan lahan pertanian, buatlah sengkedan
(terasering). Sistem tersebut dapat mencegah terjadinya longsor.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : Ceramah, diskusi, penugasan, tanya jawab.
111
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
1. Pendahuluan
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran
1. Guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
2. Guru meninjau kehadiran siswa.
3. Guru melakukan apersepsi dengan
mengajukan pertanyaan kepada siswa:
a. Anak-anak, musim apakah yang
sedang dialami Indonesia saat ini?
b. Apakah yang terjadi jika hujan
turun terus menerus? Mengapa
demikian?
4. Guru menyampaikan judul materi
pembelajaran yaitu: “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi”.
5. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan di capai pada
pembelajaran “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi.
5 menit
2. Inti 45
menit
Eksplorasi
Guru
menyajikan
materi
1. Guru menyajikan gambar mengenai
macam-macam bencana alam yang
terjadi di Indonesia.
2. Guru menjelaskan masing-masing
gambar bencana alam dan
penyebabnya.
3. Guru mengaitkan peristiwa perubahan
fisik yang terjadi di daratan dengan
112
kehidupan sehari-hari.
4. Guru mengajak siswa berkelompok
untuk mendiskusikan akibat yang
ditimbulkan dari (erosi, abrasi, banjir,
dan longsor) berdasarkan pengalaman/
teks buku siswa.
Elaborasi
Guru
membimbing
diskusi
kelompok
5. Guru membagi siswa ke dalam 5
kekompok, masing-masing kelompok
terdiri dari 4-5 siswa.
6. Guru menjelaskan tentang langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam
diskusi kelompok, dan memberi
kesempatan kepada siswa jika siswa
belum memahami langkah-langkah
diskusi.
7. Guru meminta siswa untuk diskusi
kelompok dalam menyebutkan akibat
yang ditimbulkan berdasarkan teks
bencana alam pada buku, sementara
guru membimbing diskusi kelompok.
8. Guru meminta perwakilan siswa dari
tiap-tiap kelompok untuk
mengumpulkan hasil diskusi.
30
menit
Konfirmasi
Guru dan
siswa
melakukan
tanya jawab
9. Guru menanyakan kepada siswa
apakah sudah jelas dengan materi
yang diajarkan mengenai “Perubahan
Kenampakkan Permukaan Bumi“ atau
masih ada hal yang perlu diulang.
113
3. Penutup
Menerangkan
semua materi
dalam
kesimpulan
Penutup
1. Guru dan siswa secara bersama-sama
membuat kesimpulan mengenai
materi yang telah di pelajarai yaitu
“Perubahan Kenampakkan Permukaan
Bumi “ dan meminta siswa untuk
kembali ke tempat duduknya masing-
masing.
2. Guru memberikan ungkapan motivasi
kepada siswa bahwa kita harus
menjaga lingkungan/ bumi tempat
hidup kita supaya bumi bersahabat
dan memberi kenyamanan untuk kita
tinggali.
3. Guru mengakhiri pembelajaran
dengan berdoa serta salam.
15
menit
H. Media, dan Sumber Belajar
Media : Gambar bencana alam dan teks ibu pertiwi.
Sumber Belajar : Buku BSE “Senang Belajar Ilmu Pengetahuan
Alam” Untuk Kelas VI SD/ MI, Penulis S.
Rositawati,Aris Muharam Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
Lingkungan sekitar.
I. Penilaian
Prosedur Penilaian : Tes Posttest
Evaluasi Akhir
Jenis : Tes Tertulis
Jumlah : 15 Soal
Nilai : Jumlah jawaban benar
15× 10
114
115
Lampiran 12
Daftar Nilai IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga
Kelompok Eksperimen
KELOMPOK EKSPERIMEN
NO NAMA NILAI
1 SISWA 1 95
2 SISWA 2 90
3 SISWA 3 90
4 SISWA 4 85
5 SISWA 5 80
6 SISWA 6 75
7 SISWA 7 80
8 SISWA 8 85
9 SISWA 9 80
10 SISWA 10 85
11 SISWA 11 95
12 SISWA 12 85
13 SISWA 13 80
14 SISWA 14 100
15 SISWA 15 85
16 SISWA 16 95
17 SISWA 17 70
18 SISWA 18 70
19 SISWA 19 75
20 SISWA 20 100
21 SISWA 21 95
NILAI MAKSIMUM 100
NILAI MINIMUM 70
JUMLAH TOTAL: 1795
RATA-RATA KELAS: 85.47619
116
Lampiran 13
Daftar Nilai IPA Siswa Kelas IV SDN Ledok 05 Salatiga
Kelompok Kontrol
KELOMPOK KONTROL
NO NAMA NILAI
1 SISWA 1 75
2 SISWA 2 75
3 SISWA 3 90
4 SISWA 4 95
5 SISWA 5 70
6 SISWA 6 80
7 SISWA 7 85
8 SISWA 8 85
9 SISWA 9 75
10 SISWA 10 85
11 SISWA 11 80
12 SISWA 12 75
13 SISWA 13 70
14 SISWA 14 60
15 SISWA 15 95
16 SISWA 16 80
17 SISWA 17 90
18 SISWA 18 95
19 SISWA 19 60
20 SISWA 20 75
21 SISWA 21 70
NILAI MAKSIMUM 95
NILAI MINIMUM 60
JUMLAH TOTAL: 1665
RATA-RATA KELAS: 79.28571
117
Lampiran 14
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
NO NAMA
SISWA
NO ITEM JUMLAH KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SISWA 1 4 4 4 4 4 4 4 3 31 SANGAT AKTIF
2 SISWA 2 3 4 4 4 3 4 4 4 30 SANGAT AKTIF
3 SISWA 3 3 4 2 3 4 2 3 3 24 AKTIF
4 SISWA 4 4 4 4 4 4 4 2 4 30 SANGAT AKTIF
5 SISWA 5 3 4 2 3 4 3 2 2 23 AKTIF
6 SISWA 6 3 4 2 4 4 4 1 4 26 AKTIF
7 SISWA 7 4 4 4 4 4 4 4 3 31 SANGAT AKTIF
8 SISWA 8 2 4 4 3 4 4 2 4 27 SANGAT AKTIF
9 SISWA 9 3 3 4 4 3 4 4 4 29 SANGAT AKTIF
10 SISWA 10 4 2 4 4 4 4 3 3 28 SANGAT AKTIF
11 SISWA 11 4 4 4 2 2 3 3 3 25 AKTIF
12 SISWA 12 4 1 3 4 4 4 1 2 23 AKTIF
13 SISWA 13 4 3 3 3 4 4 4 4 29 SANGAT AKTIF
14 SISWA 14 4 4 4 4 4 4 3 3 30 SANGAT AKTIF
15 SISWA 15 3 4 4 4 4 4 2 3 28 SANGAT AKTIF
16 SISWA 16 3 3 4 4 2 4 3 3 26 SANGAT AKTIF
17 SISWA 17 2 3 3 2 4 4 2 4 24 AKTIF
18 SISWA 18 2 4 4 4 3 4 3 4 28 SANGAT AKTIF
19 SISWA 19 3 4 4 4 4 3 5 3 30 SANGAT AKTIF
20 SISWA 20 4 4 4 4 4 4 3 4 31 SANGAT AKTIF
21 SISWA 21 4 3 4 4 4 3 3 3 28 SANGAT AKTIF
JUMLAH 70 74 75 76 77 78 61 70 581
RATA-RATA 27.67
118
Lampiran 15
Hasil Observasi Keaktifan Siswa Kelompok Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
NO NAMA
SISWA
NO ITEM JUMLAH KRITERIA
1 2 3 4 5 6 7 8
1 SISWA 1 4 3 3 4 4 4 2 3 27 SANGAT AKTIF
2 SISWA 2 4 3 4 4 4 3 3 3 28 SANGAT AKTIF
3 SISWA 3 2 2 3 2 3 3 3 3 21 AKTIF
4 SISWA 4 3 4 2 3 3 4 4 2 25 AKTIF
5 SISWA 5 4 4 4 3 4 3 3 4 29 SANGAT AKTIF
6 SISWA 6 3 2 4 3 3 3 1 3 22 AKTIF
7 SISWA 7 3 3 3 4 3 3 4 4 27 SANGAT AKTIF
8 SISWA 8 4 4 1 3 3 1 2 4 22 AKTIF
9 SISWA 9 4 2 3 3 4 4 4 3 27 SANGAT AKTIF
10 SISWA 10 3 1 3 3 4 3 2 3 22 AKTIF
11 SISWA 11 3 4 1 3 1 3 3 4 22 AKTIF
12 SISWA 12 3 3 2 2 2 2 1 5 20 AKTIF
13 SISWA 13 3 2 3 2 4 1 4 4 23 AKTIF
14 SISWA 14 4 4 3 2 4 3 3 4 27 SANGAT AKTIF
15 SISWA 15 4 1 3 4 3 1 1 2 19 AKTIF
16 SISWA 16 2 4 3 4 2 4 3 4 26 SANGAT AKTIF
17 SISWA 17 3 1 4 2 3 3 1 4 21 AKTIF
18 SISWA 18 2 3 2 2 4 4 4 3 24 AKTIF
19 SISWA 19 4 4 3 3 4 2 3 2 25 AKTIF
20 SISWA 20 4 4 4 4 3 3 3 4 29 SANGAT AKTIF
21 SISWA 21 4 3 4 3 3 4 3 4 28 SANGAT AKTIF
JUMLAH 514
RATA-RATA 24.48
119
Lampiran 16
Lembar Observasi Mengajar Kelompok Eksperimen
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan(erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
No Tahap
Pembelajaran
Fase
Pembelajaran
Aspek yang Diamati Ya Tdk
1. Kegiatan
Awal
Guru
menyampaikan
kompetensi
yang ingin
dicapai.
1. Guru memberi
salam, dan meninjau
kehadiran siswa.
√
2. Guru melakukan
apersepsi.
√
3. Guru
menyampaikan
judul dan tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai siswa.
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Guru
mendemonstra
sikan/
menyajikan
mater i.
1. Guru menyajikan/
mendemonstrasikan
gambar dan video
tentang bencana
alam di Indonesia
kepada siswa.
√
2. Guru dan siswa
melakukan Tanya
jawab mengenai
video dan gambar
bencana alam.
√
3. Guru dan siswa
mengaitkan
peristiwa perubahan
kenampakan
permukaan bumi
dengan kehidupan
sehari-hari.
√
4. Guru membentuk
kelompok dan
menjelaskan
langkah-langkah
diskusi.
√
120
Konfirmasi
Memberikan
kesempatan
siswa/ peserta
untuk
menjelaskan
kepada peserta
lainnya baik
melalui bagan/
peta konsep
maupun
lainnya.
Guru
menyimpulkan
ide/ pendapat
dari siswa
5. Guru membimbing
siswa dalam
melakukan diskusi
dan presentasi
laporan hasil
diskusi.
√
6. Guru memberi
kesempatan kepada
siswa untuk
bertanya,
menanggapi,
menyanggah, dan
menambah pendapat
dari kelompok lain.
√
7. Guru
menyampaikan
kesimpulan
pendapat atau ide
yang disampaikan
siswa selama
presentasi.
√
8. Guru memberi
kesempatan pada
siswa untuk
bertanya mengenai
hal-hal yang belum
dipahami.
√
9. Guru menanyakan
teknik mengajar dan
perasaan siswa
selama mengikuti
pembelajaran.
√
121
3. Penutup Guru
menerangkan
semua materi
yang disajikan
saat itu.
Penutup
1. Guru membuat
kesimpulan
mengenai materi
yang telah dipelajari
tentang perubahan
kenampakkan
permukaan bumi
dan meminta siswa
untuk mencatat
kesimpulan.
√
2. guru memberikan
ungkapan motivasi
kepada siswa.
√
3. Guru mengakhiri
pembelajaran dan
mengucapkan salam.
√
122
Lampiran 17
Lembar Observasi Mengajar Kelompok Kontrol
Nama Sekolah : SDN Ledok 05 Salatiga
Standar Kompetensi : Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya
terhadap daratan.
Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengaruh perubahan lingkungan fisik
terhadap daratan (erosi, abrasi, banjir, dan longsor).
No Tahap
Pembelajaran
Fase
Pembelajaran
Rumusan Ya Tdk
1. Kegiatan
Awal
Guru
menyampaikan
tujuan
pembelajaran.
1. Guru mengucapkan
salam, dan meninjau
kehadiran siswa.
√
2. Guru melakukan
apersepsi.
√
3. Guru
menyampaikan
judul dan tujuan
pembelajaran yang
akan dicapai siswa.
√
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Elaborasi
Guru
menyajikan
materi.
Guru
membimbing
diskusi
kelompok
1. Guru menyajikan
gambar macam-
macam bencana
alam.
√
2. Guru menjelaskan
gambar bencana
alam dan
penyebabnya serta
mengaitkan dengan
kehidupan sehari-
hari.
√
3. Guru membagi
siswa ke dalam
beberapa kelompok,
kemudian
menjelaskan
langkah-langkah
diskusi.
√
4. Guru
mengumpulkan hasil
diskusi siswa.
√
123
Konfirmasi Guru dan
siswa
melakukan
tanya jawab
5. Guru memberi
kesempatan pada
siswa untuk
bertanya mengenai
hal-hal yang belum
dipahami.
√
3. Penutup Menerangkan
semua materi
dalam
kesimpulan
Penutup
1. Guru membuat
kesimpulan
mengenai materi
yang telah dipelajari
tentang perubahan
kenampakkan
permukaan bumi.
√
2. guru memberikan
ungkapan motivasi
kepada siswa.
√
3. Guru mengakhiri
pembelajaran
dengan berdoa dan
salam.
√
124
Lampiran 18
Foto Kegiatan Mengajar di Kelas IV (Kelompok Eksperimen)
Siswa berdiri untuk persiapan
apersepsi menyanyikan lagu wajib
Ibu Pertiwi
Siswa menyanyikan lagu wajib
Ibu Pertiwi
Siswa melihat tayangan video
tentang bencana banjir dan tanah
longsor
Gambar macam-macam bencana
alam yang terjadi di Indonesia
(lumpur lapindo)
Gambar macam-macam bencana
alam yang terjadi di Indonesia
(gunung meletus)
Menjelaskan proses terjadinya
tanah longsor
125
Melakukan tanya jawab kepada
siswa tentang bencana alam
Siswa berkelompok untuk
menyusun puzzle
Siswa menyusun puzzle salah satu
bencana alam di Indonesia
Siswa berdiskusi untuk
memecahkan masalah berdasarkan
teks berita
Siswa mempresentasikan hasil
kerja kelompok
Siswa menanggapi presentasi
kelompok
126
Lampiran 19
Foto Kegiatan Mengajar di Kelas IV (Kelompok Kontrol)
Siswa mendengarkan guru
menyampaikan tujuan
pembelajaran
Gambar bencana alam di
Indonesia
Melakukan tanya jawab mengenai
gambar bencana alam
Siswa berkelompok untuk berdiskusi
mengenai akibat perubahan
kenampakkan alam
Siswa berdiskusi mengenai akibat
yang ditimbulkan dari perubahan
kenampakkan alam (erosi, abrasi,
banjir, dan longsor)
Siswa mendengarkan guru
menjelaskan gambar tentang
perubahan kenampakkan
permukaan bumi
127
Siswa berdiskusi mengenai akibat
yang ditimbulkan dari perubahan
kenampakkan alam berupa abrasi
Siswa berdiskusi mengenai akibat
yang ditimbulkan dari perubahan
kenampakkan alam berupa erosi
Siswa berdiskusi mengenai akibat
yang ditimbulkan dari perubahan
kenampakkan alam berupa banjir
Proses diskusi siswa kelompok
kontrol
128
Lampiran 20
Foto Tes Evaluasi Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
top related