embrioooo...ghea+yada
Post on 11-Dec-2015
4 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Definisi Adalah proses penyatuan gamet priia
dan wanita yang terjadi di daerah ampulla tuba falopii.(T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7)
Proses fertilisasi menghasilkan pembentukan zigot & berakhir dengan dimulainya pembelahan zigot.(Kamus Kedokteran Dorland)
Fertilisasi terjadi di mulai dengan 2 tahap yaitu :
Pergerakan Ovum Pergerakan Sperma
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Pergerakan ovum Oosit sekunder dibebaskan ke rongga
abdomen tapi ditangkap oleh fimbrae (dgn gerakan menyapu ke oviduktus)
Di dlm oviduktus oosit sekunder didorong oleh kontraksi peristaltik dan gerakan silia yg melapisi oviduktus menuju ke ampula
Bila tdk dibuahi oosit sekunder disentegrasi (24 jam) & difagositosit oleh sel2 yg melapisi bag dlm oviduktus
Pergerakan Sperma sperma → kanalis servikalis → uterus → ke atas menuju telur di sepertiga atas oviduktus.
Pergerakan naiknya sperma disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba.
Perlu diingat bahwa pada saat sampai di saluran kelamin wanita,spermatozoa belum mampu membuahi oosit.Karena itu sperma harus mengalami :
Kapasitasi Reaksi akrosom
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
KapasitasiMasa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita berlangsung selama 7 jam. spermatozoa mengalami pembuangan glikoprotein yang terdapat pada plasma semen dari selaput plasma yang membungkus akrosom spermatozoa.
Reaksi akrosom Terjadi setelah penempelan dizona
pellusida, berakhir pd pelepasan enzim2 yg diperlukan untuk menembus zona pelusida.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Fase fertilisasi mencakup 3 fase antara lain :
1.Penembusan Korona Radiata 2.Penembusan Zona pelusida3.Fusi oosit dan membran sel
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Penembusan Korona Radiata Dari 200-300juta spermatozoa, 300-500
yg mencapai tempat pembuahan. Hanya 1 yg diperlukan untuk pembuahan.
Sperma yang mengalami kapasitasi dengan bebas menembus korona radiata
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Penembusan Zona Pelusida Zona pelusida merupakan glikoprotein
disekeliling telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom.
Pelepasan enzim-enzim akrosom memungkinkan sperma menembus zona pelusida sehingga akan akan bertemu dengan membran plasma oosit.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Permeabilitas zona pelusida berubah ketika sperma menyentuh permukaan oosit ,sehingga mengakibatkan pembebasan enzim-enzim lisosom dari granul-granul korteks yang melapisi membran plasma oosit.
Spermatozoa lain dapat jauga menempel di zona pelusida tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus oosit.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Fusi Oosit dan Membran Sel Plasma Menyatunya selaput oosit dan selaput
yang meliputi bagian belakang kepala sperma.Setelah sperma masuk oosit,sel telur menanggapinya dgn 3 cara :1. Reaksi kortikal dari zona2. Melanjutkan pembelahan meiosis II 3. Penggiatan metabolik sel telur
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Sementara itu,spermatozoa bergerak maju terus hingga dekat sekali dengan pronukleus wanita.Intinya membengkak dan membentuk pronukleus pria.
Secara morfologis,pronukleus wanita dan pria tidak dapat dibedakan dan sesudah itu mereka saling rapat dan kehilangan selaput inti mereka.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Dalam 1 jam, nukleus sperma dan ovum menyatu.
Sperma menyumbang separuh dari kromosom ke ovum yang dibuahi, disebut ZIGOT
Sperma yang membuahi ovum mengaktifkan enzim2 ovum yg esensial untuk pembentukan embriogenesis
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Hasil Pembuahan Pengembalian menjadi jumlah kromosom
diploid kembaliZigot mengandung kombinasi kromosom baru yang berbeda dari kedua orang tuanya.
Penentuan Jenis KelaminSperma yang membawa kromosom X akan menghasilkan mudigah wanita (XX), sperma pembawa kromosom Y akan menghasilkan mudigah Pria (XY).
Dimulainya PembelahanTanpa pembuahan, oosit biasanya akan berdegenerasi 24 jam setelah ovulasi.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Setelah zigot terbentuk, zigot mengalami mitosis berkali-kali dari 2, 4, 6,8, sampai 32 sel (morula).Sel yang menjadi semakin kecil pada setiap pembelahan itu disebut dengan blastomer.
Zygot mengalami pembelahan
Tingkat dua sel
Tingkat empat sel
Tingkat delapan sel
MorulaT.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Tingkat 2 sel
30 jam
Tingkat 4 sel
40 jam
Blastomer
Tingkat 12-16 sel
3 hari
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Dalam waktu 3 atau 4 hari dari hari pertama pembelahan,maka terbentuklah morula dengan 16 sel.
Sel-sel bagian dalam morula merupakan massa sel dalam,sedangkan sel-sel sekitar ,membetuk massa sel luar.Massa sel dalam akan membentuk jaringan-jaringan embrio yang sebenarnya,sementara massa sel luar membentuk trofoblas yang kemudian ikut membentuk plasenta.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Pembentukan Blastokista Pada waktu morula memasuki ruang rongga
rahim cairan mulai menembus zona pelusida masuk ke dlm ruang antar sel
Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan terbentuklah rongga blastokel. Mudigah dikenal blastokista
Masa sel dlm membentuk embrioblas dan masa sel luar menipis membentuk dinding epitel untuk blastokista
Zona pelusida menghilang shg implantasi bisa dimulai
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Morula memasuki rongga rahim
Cairan Masuk ke dalam ruang antar sel
Terbentuk rongga (Blastokel)
Blastokista
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Sel trofoblas di atas kutub embrioblas muli menyusup diantara sel epitel mukosa rahim kira-kira pada hari keenam.
Menjelang akhir minggu pertama , perkembangan zigot manusia telah melewati tingkat morula dan sudah mulai berimplantasi di selaput lendir rahim.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Pada saat implantasi selaput lendir rahim sedang berada dalam fase sekretorik.Pada saat ini,kelenjar rahim dan pembuluh nadi menjadi berkelok-kelok dan jaingan ini banyak mengandung cairan.
Mulai terjadinya implantasi saat blastokista berimplantasi di endometrium di dinding posterior atau anterior korpus uteri,dan menempel di antara muara-muara kelenjar manusia.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Blastokista masuk → tertanam → ke dalam jaringan desidua (mlalui aktivitas trofoblastik) → terbentuk selapis sel endometrium → mnutupi prmukaan lubang → blastokista benar2 mulai tertanam dalam uterus
Lap.trofoblas trus mencerna sel-sel desidua disekitarnya dan menyediakan energi bagi mudigah smpai plasenta terbentuk.
Lauuralee Sheerwood. Fisiologi Manusia.2001.EGC:Jakarta
Perkembangan Hari ke 8
Embrioblas Berdiferensiasi
Lapisan Hipoblas ( satu lapisan sel kecil
kuboid )
Lapisan epiblas ( satu lapisan sel
silinder tinggi)
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Perkembangan Hari ke 8
Trofoblas Berdiferensiasi
Sitotrofoblas ( satu lapisan sel-sel inti
tunggal di sebelah dalam )
Sinitiotrofoblas ( satu zona luar berinti
banyak tanpa batas sel yang jelas )
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Perkembangan Hari ke 9
Luka bekas pada permukaan epitel tertutup
oleh endapan fibrin
Terbentuk lakuna di daerah sinsitiotrofoblas
Terbentuk selaput heuser dari hipoblas
sehingga terbentuk rongga eksoselom
( kantung kuning telur primitif )
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Perkembagan hari ke 11 & 12
Blastokista sudah terbenam semua di
dalam stroma endometrium.
Sel-sel sinitoitrofoblas menembus lebih
dalam ke stroma dan menembus
pembuluh kapiler ibu ( sinusoid ).
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Perkembagan hari ke 11 & 12
Terbentuk kumpulan sel baru di antara permukaan sitotrofoblas dan permukaan luar rongga eksoselom mesoderm ekstraembrional
Di dalam mesoderm ekstraembrional terbentuk rongga selom ekstraembrional ( rongga khorion )
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Perkembangan Hari ke 13
Sel sitotroblas berpoliferasi dan
menembus sinsitiotrofoblas sehingga
terbentuk silinder-silinder sel yang di
kelilingi sinsitium
Villi Primer
Terbentuk kantung kuning telur
sekunder.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Gastrulasi
Lapisan Ektoderm
Lapisan Mesoderm
Lapisan Endoderm
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Lapisan Ektoderm
Membentuk organ susunan saraf
pusat, system saraf tepi, epitel
sensorik telinga, hidung, mata, kulit
(termasuk rambut dan kuku), kelenjar
hipofisis, kelenjar mammae, dan
kelenjar keringat serta email gigi.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Lapisan Mesoderm
Mesoderm juga membentuk system
pembuluh yaitu jantung, pembuluh
nadi, pembuluh balik, pembuluh getah
bening, dan semua sel darah dan sel
getah bening
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7T.W. Sadler. Embriologi Kedokteran Langman.1997.EGC:Jakarta
Lapisan Endoderm
menghasilkan lapisan epitel saluran
pencernaan, saluran pernafasan, dan
kandung kemih, lapisan ini juga
membentuk kelenjar paratiroid, hati
dan kelenjar pankreas.
T.W.Sadler,Embriologi Kedokteran Langman,ed.7
Hari Bentuk Perkembangan
1 Zigot Awal pembelahan
2 2 sel Membelah menjadi 2
3 4 sel Membelah menjadi 4 sel
4 Morula Membelah menjadi 16 sel
5 Early Blastocyt Terbentuknya blastokel
6-7 Late stage Blastocyt Memasuki tahap implantasi
8 Blastosit Implantasi Embrioblas &trofoblas berdiferensiasi
9-10 Lakunaris Terbentuk kantung kuning telur
11-12 Selom ekstraembrional Terjadi reaksi desidua
13 Kantung kuning telur sekunder
Terbetuknya tali pusat
Minggu ke-3 Gastrulasi Pembentukan lap.ektoderm,mesoderm dan endoderm
Minggu ke-4 s/d minggu ke 8
Organogenesis Pembentukan sistem organ
top related