energi positif pemberdayaan dan pengelolaan tbm
Post on 22-Jun-2015
207 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
LOGO
Energi Positif Pemberdayaan Pengelolaan TBM
Acara Bindikmas Dirjen PAUDNI Kemendikbud RI
Oleh : Yusron Aminulloh,
Trainer MEP dan TBM Papuma
29 Juni 2013
Empire Palace Hotel, Surabaya
NILAI atau SIKAP Negara Maju/ Kaya
Negara Berkembang/ Miskin
1. Hubungan dan tingkat Saling Percaya (Radius of Trust)
Luas (optimis, positif dan saling mendukung)
Sempit (pesimis, negatif dan saling menjatuhkan).
2. Sistem dan etika hukum
Jelas dan dipatuhi Tidak jelas dan dilanggar
3. Kewenangan &Jabatan Melayani Rakyat:Pejabat hidup sederhanaSetara dengan rakyat
Memperkaya diri Pejabat hidup mewah, ekslusif
4. Kerja Keras Mulia dan memberikan rasa bahagia
Hina dan membawa rasa susah
5. Orientasi waktu Hidup berencana dan berjangka panjang, menabung.
Tidak berencana dan berjangka pendek, hedonis.
Lawrence E. HarrisonWho prospers : How Cultural Values Shape Economic and Political Success
Inovasi/Destiny
Link/Network
TEKNOLOGI
SDA
0% 20% 40% 60% 80% 100%
45%
25%
20%
10%
Kemajuan sebuah kota, Lembaga atau pribadi di pengaruhi oleh beberapa poin antara lain:
Nasib/Destiny
Kemajuan Bangsa(Kota, Lembaga, Pribadi)
DiIndonesiaPohon/BijiRp. 10.000
$1
DiMalaysiaTepung
Rp. 30.000$3
DiAmerika Serikat
PermenRp. 350.000
$35
Nilai 1 KG Kakao
Asal-Asalan
Asal ada level 1 : Ada, buku, rak, penjaga
Asal ada level 2: akan ada kunjungan HIDUP
Pertama
Kedua
Ketiga
Asal ada level 2 : Asal ada bantuan jadi HIDUPKeempat
Asal Kreatif dan Inovatif tetap HIDUPKelima
Ada 5 Macam TBM di Indonesia
Yang pertama kali harus berubah bukan TBMnya, namun pengurus dan pengelolanya.Berubah dalam pengertian mengubah mindset dirinya bukan lagi hanya menjadi pengabdi masyarakat kewat dunia perbukuan yang diam diri menjaga dan menghidupkan TBM, namun ada kegelisahan terus menerus. Kenapa dari tahun ke tahun buku TBMnya saya hanya ratusan, kenapa setahun ini pengunjung TBM saya gak sampai seribu orang ?, kenapa acara bedah buku, lomba menulis, lomba baca cerpen dan puisi hanya setahun sekali kita adakan ?
UBAH MINDSET
Kalau sejumlah pertanyaan itu sering muncul di benak pengelola TBM, maka yang lahir kemudian adalah kegelisahan. Dan kegelisahan akan perubahan itulah yang merupakan bibit unggul bagi munculnya kreatif dan inovatif. Kalau itu diasah dengan diskusi, bertanya kemana mana, membuka buku, download internet, maka sifat dasar entrepreneur akan muncul perlahan. Dan kalau diasah terus menerus, maka kegelisahan yang tadi menjadi bibit, akan lahir menjadi tunas.
KEGELISAHAN
MEMBUAT PLANING Kalau kegelisahan itu dibiarkan, akan melahirkan frustasi.
Maka, langkah berikutnya adalah melakukan planning, perencanaan. Tuliskan semua kegelisahan itu dalam sebuah perencanaan. Diskripsikan apa yang sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu, dan menuliskan perencanaan apa yang akan dilakukan dalam 3 hingga 5 tahun ke depan, Kemudian bersama sejumlah pengurus dirinci lebih detail lagi pertahun, hingga perbulan dan perminggu. Dan tempelkan perencanaan tertulis itu di ruang kerja TBM, biar diketahui banyak orang, menjadi PR bagi yang membaca,--- bahkan saya pribadi meyakini---, tulisan itu ikut dibaca malaikat dan dilaporkan ke Tuhan agar apa yang kita rencanakan, dimudahkan.
OUT OF THE BOX
Lantas bagaimana mengukur apa yang kita rencanakan itu sudah mengandung kreatif dan inovatif ? Maka disinilah jiwa entrepreneur diperlukan. Keberanian melihat sesuatu sebagai peluang. Keberanian berbeda dan keluar dari kebiasaan umum. Penampilan yang berheda, cara sosialisasi yang berbeda, meskipun jangan hanya puas dengan HANYA berbeda
LOGO
Harus Berenergi Positif
(Memikirkan, Merasakan, dan Mengucapkan Yang Positif)
Bukan Pekerja Tapi Pejuang
Jauh Bedanya antara Bekerja dan Berjuang
top related