faktor-faktor resiko perilaku yang mempengaruhi kejadian infeksi cacing usus

Post on 20-Jan-2016

147 Views

Category:

Documents

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

SUAIDA09020073

ABSTRAKInfeksi cacing usus endemis dan kronis dengan angka

morbiditas tinggi walaupun jarang menimbulkan kematian sering menyerang berbagai umur. Gejala yang ditimbulkan seperti mual, nafsu makan berkurang dan komplikas kekurangan gizi, anemia, dan produkttivitas kerja. Pada infeksi berat, terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi. Berdasarkan penelitian PPKK FK Udayana 2004 menunjukkan bahwa angka infeksi cacing usus mencapai 72,8%. Oleh karena itu peneliti ingin mengetahui kejadian infeksi cacing dan perilaku yang mungkin menjadi faktor resiko kejadian infeksi cacing di SD Sobangan Mengwi agar dapat digunakan oleh pihak terkait untuk melakukan upaya preventif terhadap kejadian infeksi cacing, sehingga kejadian infeksi cacing dan penyebarannya didaerah tersebut dapat diturunkan. Penelitian ini dilakukan dengan cara observasi, kuesioner dan wawancara.

LATAR BELAKANGInfeksi cacing usus bersifat endemis dan kronis

dengan gejala yang ditimbulkannya seperti mual, nafsu makan berkurang, diare, komplikasi anemia dan kurang gizi

Pada infeksi berat terutama pada anak-anak dapat terjadi malabsorbsi, obstruksi, penurunan kemampuan belajar dan gangguan fungsi kognitif

Indonesia merupakan negara tropik dengan kelembaban tinggi, merupakan lingkungan yang baik untuk perkembangbiakan cacing usus ini.

Infeksi cacing usus masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia karena prevalensinya masih cukup tinggi, yaitu 60-80 % (Halim et al, 1991)

cacingan umumnya banyak terjadi pada anak-anak usia SD, karena mereka tidak terlalu memperhatikan kebersihan

Angka kejadian diare pada anak di dunia mencapai 1 miliar kasus tiap tahun, dengan korban meninggal sekitar 5 juta jiwa (Pickering et al, 2004)

Prevalensi cacingan pada anak-anak SD Binaan PPKK FK Udayana sebesar 72,8% (penelitian FK-Udayana, 2004)

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kejadian cacingan pada anak-anak

Faktor-faktor tersebut merupakan faktor yang berasal dari luar dan dapat diperbaiki, sehingga dengan memperbaiki faktor resiko tersebut diharapkan dapat menekan angka kesakitan dan kematian cacingan pada anak Usia SD.

Berdasarkan latar belakang di atas maka dilakukan penelitian tentang faktor resiko yang mempengaruhi kejadian infeksi cacing usus pada siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

RUMUSAN MASALAHApa saja faktor-faktor resiko perilaku yang

mempengaruhi kejadian infeksi cacing usus pada siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali?

Apa saja perliku yang menyebabkan infeksi cacing usus?

TUJUAN PENELITIANTujuan umum:Mengetahui faktor-faktor resiko yang

mempengaruhi kejadian infeksi cacing usus pada siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Tujuan Khusus:Mengetahui gambaran perilaku dan lingkungan

siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Untuk mengetahui gambaran penyakit cacing anak SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Mengetahui program pengobatan cacing usus di SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Mengetahui faktor yang paling beresiko

MANFAAT PENELITIANBagi peneliti:Meningkatkan wawasan penulis tentang

pengaruh faktor lingkungan dan perilaku terhadap Infeksi cacing usus pada anak usia SD

Bagi pemerintah:Diharapkan membantu pemerintah setempat

dalam usaha penetapan kebijakan pengembangan program khususnya bidang kesehatan

Mengetahui preventif

Bagi masyarakat:Memberi tahu atau menambah pengetahuan

masyarakat tentang faktor-faktor prilaku yang mempengaruhi kejadian Infeksi cacing usus.

Bagi peneliti lain:sebagai data awal/pendahuluan untuk

penelitian selanjutnya

TINJAUAN PUSTAKAInfeksi cacing usus:1.Definisi infeksi cacing usus2.Klasifikasi infeksi cacing pada manusia3.Etiologi4.Epidemiologi5.Manifestasi klinik6.Pencegahan Infeksi cacing usus7.Pengobatan infeksi cacing ususHasil penelitian yang pernah dilakukan oleh

peneliti lain

KERANGKA KONSEPFaktor internal

Faktor eksternal

Untuk mengetahui faktor perilaku yang

mempengaruhi kejadian infeksi cacing usus pada

siswa SD

Etika penelitian

hipotesaAda hubungan faktor-faktor resiko terhadap

angka kejadian infeksi cacing Usus pada siswa SD 1 Sobangan Mengwi, Bandung Bali

Metodologi penelitianRancangan penelitianTempat dan waktu penelitianPopulasi sampel dan teknik samplingVariabel penelitianInstrumen penelitianTeknik pengumpulan dataAnalisa dataDaftar pustaka

RANCANGAN PENELITIAN• penelitian observasional analitik

dengan pendekatan cross sectional

TEMPAT dan WAKTUPENELITIANTempat

SD 1 Sobangan kecamatan Mengwi Bandung Bali

WaktuTahun 2004-2008

POPULASI SAMPEL DAN TEHNIK SAMPLINGPopulasi : siswa SDSampel : siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Tehnik sampling : total sampling

Jumlah sampel : (rumus)

VARIABEL PENELITIANVariabel terikatKejadian infeksi cacing ususVariabel bebasFaktor-faktor perilaku

INSTRUMEN PENELITIANHasil penelitian yang dilakukan oleh PPKK

fak Ked udayanaKuesioner atau angket yang dibuat sendiri

dengan skala nominalPemeriksaan laboratorium untuk memeriksa

feses

TEHNIK PENGUMPULAN DATAObservasi/pengamatan langsung lingkungan

sekitarKuesioner dan wawancara kepada ibu siswa

dan siswa sendiri dengan uji validitas dan reliabilitas

Uji laboratorium

ANALISIS DATADengan menghitung angka prevalensi infeksi

cacing usus pada siswa SD 1 Sobangan Kecamatan Mengwi Bandung Bali

Menganalisis hasil kuesioner, wawancara dan observasi untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh faktor perilaku terhadap infeksi cacing usus pada siswa

Memeriksa tinjaUji Regresi linier bermakna jika α < 0,05

dengan SPSS Windows 14Hasil preferensi menggunakan deskriptif

DAFTAR PUSTAKAMedicine volume 39 nomor 3 September

2008Pakar metodologi penelitianFiles of drsmed FK-UR, 2008,

http://www.yayanakhyar.com

Etika penelitian terhadap Sang PenciptaSeorang peneliti diwajibkan melakukan

penelitiannya berlandaskan keimanan dan ketaqwaan terhadap Allah SWT.

Etika penelitian klinis pada manusia.Dalam melakukan penelitian, seorang dokter

harus berpedoman pada etika penelitian kedokteran di mana seorang dokter tidak boleh merugikan pasien sebagai objek penelitian dan penelitian tersebut memberi manfaat bagi kehidupan manusia.

Merahasiakan identitas subjek penelitianInform consent

ETIKA PENELITIAN

top related