filsafat-berfikir ilmiah
Post on 05-Jul-2018
238 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
1/26
PENDAHULUAN
Berpikir merupakan ciri utama manusia, yang membedakan
manusia dengan makhluk lain. Dengan dasar berpikir ini,
manusia dapat mengubah keadaan alam sejauh akal dapat
memikirkannya. Berpikir disebut juga sebagai proses bekerjanya
akal. Manusia dapat berpikir karena manusia berakal. Dengan
demikian, akal merupakan intinya, sebagai sifat hakikat,
sedangkan makhluk sebagai genus yang merupakan hakikat dzat
sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai makhluk yang
berakal.
Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia untuk
mencapai kebenaran, selain rasa untuk mencapai keindahan dan
kehendak untuk mencapai kebaikan. Dengan akal inilah manusia
dapat berpikir untuk mencari kebenaran hakiki. Berpikir banyak
sekali macamnya, namun secara garis besar dapat dibedakan
antara berpikir alamiah dan berpikir ilmiah. Berpikir ilmiah yang
dimaksudkan ialah pola penalaran tentang panasnya api yang
dapat membakar jika dikenakan pada kayu, pasti akan terbakar.
Berpikir ilmiah yang dimaksudkan adalah dua hal yang
bertentangan penuh tidak dapat sebagai sifat hal tertentu pada
saat yang sama dalam satu kesatuan.
Dua macam berpikir ini yang akan dibahas disini ialah
berpikir ilmiah dan khususnya tentang sarana, yaitu saranailmiah. Bagi seorang ilmuwan penguasaan sarana berpikir ilmiah
merupakan suatu keharusan, dan bahkan mutlak perlu karena
tanpa penguasaan sarana ilmiah tidak akan dapat melaksanakan
kegiatan ilmiah yang baik.
Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang
membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus
1
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
2/26
ditempuh. ada langkah tertentu biasanya sarana!sarana berpikir
ilmiah ini seyogyanya telah menguasai langkah!langkah dalam
kegiatan ilmiah tersebut. Dengan jalan ini seorang ilmuwan akan
sampai pada hakikat sarana yang sebenarnya bagi suatu ilmu
sebab sarana merupakan alat yang membantu dalam mencapai
tujuan tertentu. Dengan kata lain, sarana ilmiah mempunyai
fungsi!fungsi yang khas dalam kaitan kegiatan ilmiah secara
menyeluruh.
Sarana berpikir ilmiah mutlak perlu dipelajari dan dikuasai
bagi seorang ilmuwan karena sarana berpikir ilmiah merupakanalat bagi cabang!cabang pengetahuan untuk mengembangkan
materi pengetahuannya berdasarkan metode!metode ilmiah.
Sarana berpikir ilmiah yang akan dibahas selanjutnya adalah
bahasa ilmiah, matematika dan statistika.
BAHASA
"eunikan manusia bukanlah terletak pada kemampuan
ber#kirnya melainkan terletak pada kemampuannya berbahasa.
$rnst %assirer menyebut manusia sebagai mahluk yang
mempergunakan symbol &Animal symbolicum', yang secara
generik mempunyai cakupan yang lebih luas daripada mahluk
yang ber#kir &homo sapiens'. Sebab dalam kegiatan ber#kirnya
manusia mempergunakan symbol. (anpa mempunyai
kemampuan berbahasa maka kegiatan ber#kir secara sistematis
dan teratur tidak akan dapat dilakukan. Dengan menguasai
bahasa maka manusia akan menguasai pengetahuan. Selain itu
tanpa kemampuan bahasa manusia tidak mungkin
mengembangkan kebudayaannya , sebab tanpa mempunyai
bahasa maka akan hilang juga kemampuan untuk meneruskan
nilai nilai budaya dari generasi satu ke generasi yang
selanjutnya.
2
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
3/26
Manusia dapat ber#kir dengan baik karena memiliki bahasa.
(anpa bahasa manusia tidak akan dapat ber#kir secara rumit dan
abstrak seperti apa yang kita lakukan dalam kegiatan ilmiah.
Demikian juga tanpa bahasa maka kita tidak akan dapat
mengkomunikasikan pengetahuan kita kepada orang lain.
Binatang tidak diberkahi dengan bahasa yang sempurna seperti
manusia, oleh sebab itu binatang tidak dapat ber#kir dengan
baik dan mengakumulasikan penegtahuannya lewat proses
komunikasi seperti kita mengembangkan ilmu.
Bahasa membuat manusia ber#kir secara abstrak dimanaobyek obyek yang faktual ditransformasikan menjadi simbol
simbol bahasa yang bersifat abstrak. Dengan adanya
transformasi ini maka manusia dapat ber#kir mengenai sesuatu
objek tertentu meskipun objek tersebut secara factual tidak
berada di tempat dimana kegiatan ber#kir itu dilakukan. Bahasa
memberikan kemampuan untuk ber#kir secara teratur dan
sistematis. (ranformasi objek factual menjadi symbol abstrakyang diwujudkan lewat perbendaharaan kata kata ini
dirangkaikan oleh tata bahasa untuk mengemukakan suatu jalan
pemikiran atau ekspresi perasaan. "edua aspek bahasa ini yakni
aspek )nformatif dan emotif keduanya tercermin dalam bahasa
yang kita gunakan. Artinya jika kita berbicara maka pada
hakikatnya informasi yang kita sampaikan mengandung unsur
unsur emotif, demikian juga kalau kita menyampaikan perasaan
maka e*presi itu mengandung unsur unsur informatif. )ni berati
bahasa selalu mengandung kedua aspek tersebut meskipun
kadang dapat dipisahkan seperti musik dapat dianggap sebagai
bentuk dari bahasa, dimana emosi terbebas dari informasi,
sedangkan buku telpon itu memberikan kita informasi tanpa
emosi
+ika kita lihat lebih jauh maka sesungguhnya bahasa
3
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
4/26
mengkomunikasikan tiga hal yakni buah pikiran, perasaan dan
sikap. Atau seperti yang disampaikan oleh "neller yang
menyatakan bahwa bahasa dalam kehidupan manusia
mempunyai fungsi simbolik, emotif dan afektif. -ungsi simbolik
dari bahasa menonjol dalam komunikasi ilmiah sedangkan fungsi
emotif menonjol dalam komunikasi estetik. "omunikasi dengan
mempergunakan bahasa akan mengandung unsur simbolik dan
emotif. Dalam komunikasi ilmiah sebenarnya proses komunikasi
harus terbebas dari unsur emotif ini, agar pesan yang
disampaikan bisa diterima secara reproduktif, artinya identik
dengan pesan yang dikirimkan. amun dalam prakteknya hal ini
sulit untuk dilaksanakan, dan inilah salah satu kelemahan bahasa
sebagai sarana komunikasi ilmiah dimana bahasa mempunyai
kecenderungan emosional.
Apakah Sebenarnya Bahasa?
ertama tama bahasa dapat kita cirikan sebagai
serangkaian bunyi. Dalam hal ini kita mempergunakan bunyisebagai alat untuk berkomunikasi. Manusia mempergunakan
bunyi sebagai alat komunikasi yang utama paling utama
meskipun kita juga bisa menggunakan isyarat. "omunikasi
dengan mempergunakan bunyi disebut juga dengan komunikasi
/erbal, dan manusia yang bermasyarakat dengan alat
komunikasi bunyi disebut juga sebagai masyarakat /erbal.
"edua, bahasa merupakan lambang dimana rangkaian bunyi
ini membentuk sebuah arti tertentu. 0angkaian bunyi yang kita
kenal sebagai kata melambangkan suatu objek tertentu. Manusia
mengumpulkan lambang lambang ini dan menyusun apa yang
kita kenal sebagai perbendaharaan kata kata. erbendaharaan
ini pada hakikatnya merupakan akumulasi pengalaman dan
pemikiran mereka. Artinya dengan perbendaharaan kata kata
yang mereka punyai maka manusia dapat mengkomunikasikan
4
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
5/26
segenap pengalaman dan pemikiran mereka. 1al ini lah yang
menyebabkan bahasa terus berkembang yakni karena
disebabkan pengalaman dan pemikiran manusia yang juga
berkembang. Bahasa diperkaya oleh seluruh lapisan masyarakat
yang mempergunakannya baik itu para ilmuwan, pendidik, ahli
politik bahkan pencopet sekalipun mengembangkan bahasa yang
khas untuk kelompoknya. 2ang paling menonjol biasanya adalah
para remaja yang memperkaya perbendaharaan bahasa dengan
semangat mereka yang kreatif dan lugu.
Adanya bahasa ini memungkinkan kita untuk memikirkansesuatu dalam benak kepala kita, meskipun obyek yang sedang
kita pikirkan tersebut tidak berada didekat kita. Manusia dengan
kemampuannya berbahasa memungkinkan untuk memikirkan
sesuatu masalah secara terus menerus. erbedaan pendidikan
antara manusia dengan binatang terutama terletak dalam
tujuannya. Manusia belajar agar berbudaya sedangkan binatang
belajar untuk mempertahankan jenisnya. "arena tikus tidakmemiliki bahasa seperti kita, maka seekor ibu tikus harus
membawa anaknya kepada seekor kucing dan menunjukkan
pada waktu itu juga bahwa mahluk itu berbahaya. +adi dengan
bahasa bukan saja manusia dapat ber#kir secara teratur namun
juga dapat mengkomunikasikan apa yang sedang dia #kirkan
kepada orang lain. Bukan itu saja, dengan bahasa kita dapat
mengekspresikan sikap dan perasaan kita.
3ewat bahasa manusia menyusun sendi sendi yang
membuka rahasia alam dalam berbagai teori seperti elektronik,
termodinamik, relati/itas dan 4uantum. Menurt -rancis Bacon
pengetahuan adalah kekuasaan, dan dengan kekuasaan ini
manusia mencoba mengerti hidupnya. Manusia tidak mau lagi
dikuasai alam, dia bangkit dan menguasainya. Disamping
pengetahuan manusia mencoba memberi arti kepada semua
5
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
6/26
gejala #sik yang dialaminya. "ejadian sehari hari yang penuh
dengan ketawa dan air mata, kelahiran dan kematian semuanya
dirangkai dengan bahasa menjadi sesuatu yang koheren dan
mempunyai arti. "ita membaca puisi dan sastra yang
mengungkapkan nilai nilai estetika dalam hidup kita, atau kita
memadukannya dengna seni suara dimana kita bernyanyi,
menangis dan merayakan hidup lewat kata kata, karena tanpa
estetika ini maka semua kehidupan akan menjadi steril.
Seni merupakan kegiatan estetik yang banyak
mempergunakan asek emotif dari bahasa baik itu seni suaraataupun sastra. Dalam hal ini bahasa bukan saja dipergunakan
untuk mengemukakan perasaan itu sendiri melainkan juga alat
untuk memperlihatkan perasaan yang ekspresif. Bahasa
dipergunakan secara plastic, seperti kita membuat patung dari
tanah liat, dimana komunikasi yang terjadi mempunyai
kecenderungan yang emotif.
"omunikasi ilmiah mensyaratkan bentuk komunikasi yang
sangat lain dengan komunikasi estetik. "omunikasi ilmiah
bertujuan untuk menyampaikan informasi yang berupa
pengetahuan. Agar komunikasi ilmiah ini berjalan dengan baik
maka bahasa yang dipergunakan harus terbebas dari unsur
unsur emotif. "omunikasi ilmiah harus bersifat reproduktif,
artinya bila sipengirim komunikasi menyampaikan sesuatu
informasi maka si penerima informasi tersebut harus menerima
informasi yang serupa. 1al ini untuk mencegah apa yang
dinamakan sebagai suatu salah informasi, karena bila suatu
informasi yang diterima berbeda maka akan menghasilkan
proses ber#kir yang berbeda pula. 5leh sebab itu maka proses
komunikasi ilmiah harus bersifat jelas dan objektif yakni terbebas
dari unsur unsur emotif.
6
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
7/26
Kekurangan Bahasa
Sebagai sarana komunikasi ilmiah maka bahasa mempunyai
beberapa kekurangan. "ekurangan ini terletak pada peranan
bahasa itu sendiri yang bersifat multifungsi yakni sebagai sarana
komunikasi emotif, afektif, dan simbolik.
Dalam komuniaksi ilmiah kita ingin mempergunakan aspek
simbolik saja tanpa ada kaitan emotif dan afektif, namun
kenyataannya hal ini tidak mungkin karena bahasa /erbal mau
tidak mau mengandung ketiga unsur yang bersifat emotif,
afektif, dan simbolik. )ni merupakan salah satu kekuranganbahasa sebagai sarana komunikasi ilmiah karena masih memiliki
kecenderungan emosional. Bahasa ilmiah pada hakikatnya
haruslah bersifat obyektif tanpa mengandung emosi dan sikap
&antiseptic dan reproduktif'.
"ekurangan yang kedua terletak pada arti yang tidak jelas
dan eksak yang dikandung oleh kata kata yang membangun
bahasa. (erkadang suatu kata tertentu dalam bahasa memiliki
de#nisi yang panjang dan tetap tidak memberikan arti yang jelas
terhadap hakikat ilmu yang sebenarnya. %ontohnya kata 6cinta7
jika kita ingin memberikan de#nisi untuk kata ini akan
memberikan pengertian yang sangat panjang yaitu hubungan
antara ibu dan anak, ayah dan anak, kakek dan nenek, dua orang
kekasih, perasaan pada tanah air dan ikatan pada rasa
kemanusiaan yang besar. kelemahan lain terletak pada sifat
majemuk & pluralistik' dari bahasa. Sebuah kata kadang kadang
mempunyai lebih dari satu arti yang berbeda. %ontohnya kata
ilusi yang bisa diartikan sebagai angan angan ataupun khayalan.
Selain itu bahasa juga mempunyai beberapa kata yang
memberikan arti yang sama. %ontohnya pengertian tentang
6usaha kerjasama yang terkoordinasi dalam mencapai suatu
tujuan tertentu dapat diartikan sebagai administrasi,
7
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
8/26
manajemen, pengelolaan dan tata laksana. Sifat majemuk dari
bahasa ini sering menimbulkan apa yang disebut dengan
kekacauan semantik, dimana dua orang yang berkomunikasi
mempergunakan sebuah kata yang sama namun untuk
pengertian yang berbeda. Atau sebaliknya dua kata yang
berbeda untuk kata yang sama.
"elemahan yang ketiga ialah bahasa sering bersifat
berputar putar &sirkular' dalam mempergunakan kata kata
terutama dalam memberikan de#nisi. %ontohnya kata 7data7
yang kita artikan sebagai bahan yang diolah menjadi informasi,sedangkan 6informasi7 yaitu keterangan yang didapat dari data.
(ak dapat dihindarkan lagi bahwa dalam memberikan de#nisi
maka sebuah kata tergantung kepada kata kata yang lain. Selain
itu kata 6pengelolaan7 misalnya dide#nisikan sebagai 6kegiatan
yang dilakukan dalam sebuah organisasi7. Sedangkan
6organisasi7 dide#nisikan sebagai 6suatu bentuk kerja sama yang
merupakan wadah dari kegiatan pengelolaan7. Dalam masalahbidang ilmu!ilmu sosial masalah de#nisi ini makin tambah rumit,
sebab seperti apa yang dikatakan Ma* 8eber, ahli!ahli ilmu
sosial cenderung untuk selalu membikin de#nisi baru mengenai
suatu objek penelaahan ilmu!ilmu sosial, sebab mereka
menganggap de#nisi yang dibikin oleh orang lain sebagai 6sikat
gigi bekas7. 1al ini tidak ada salahnya selama kata kata yang
dipergunakan itu sudah mempunyai pengertian yang jelas dan
bukan bersifat berputar putar.
"elemahan bahasa yang keempat adalah konotasi yang
bersifat emosional. Masalah bahasa ini menjadi bahan pemikiran
yang sungguh!sungguh dari para ahli #lsafat modern. engkajian
#lsafat, termasuk pengkajian hakikat ilmu, pada dasarnya
merupakan analisis logico-linguistik . Bagi aliran #lsafat tertentu,
seperti #lsafat analitik , maka bahsa bukan saja merupakan alat
8
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
9/26
bagi ber#lsafat dan ber#kir, namun juga merupakan 6bahan
dasar dan dalam hal tertentu merupakan hasil akhir dari #lsafat7.
Ahli #lsafat seperti 1enri Bergson &9:;
MATEMATIKA
Matematika sebagai Bahasa
Matematika adalah bahasa yang melambangkan
serangkaian makna dari serangkaian pertanyaan yang ingin kita
sampaikan. 3ambang!lambang matematika bersifat 6arti#sial 6
yang mempunyai arti setelah sebuah makna diberikan
kepadanya. (anpa itu maka matematika hanya kumpulan rumus!
rumus yang mati. 2ang paling sukar untuk menjelaskan kepada
seseorang yang baru belajar matematika.
Bahwa /erbal seperti telah kita lihat sebelumnya
mempunyai beberapa kekurangan yang sangat mengganggu.
>ntuk mengatasi kekurangan yang terdapat pada bahasa maka
kita berpaling kepada matematika. Dalam hal ini dapat kita
katakan bahwa matematika adalah bahasa yang berusaha untuk
menghilangkan sifat kabur, majemuk dan emosional dari bahasa
/erbal. 3ambang!lambang dari matematika dibuat secara arti#sal
dan indi/idual yang merupakan perjanjian yang berlaku khusus
untuk masalah yang kita kaji. Sebuah objek yang sedang kita
telaah dapat kita lambangkan dengan apa saja sesuai dengan
perjanjian kita. >mpamanya bila kita sedang mempelajari
kecepatan jalan kaki seorang anak maka objek 6kecepatan jalan
9
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
10/26
kaki seorang anak7 tersebut dpat kita lambangkan dengan *.
Dalam hal ini maka hanya mempunyai satu arti yakni 6kecepatan
jalan kaki seorang anak 6. 3ambang * tidak bersifat majemuk
sebab * hanya melambangkan tidak mempunyai pengertian
yang lain. Maka pernyataan matematika mempunyai sifat yang
jelas, spesi#k dan informatif dengan tidak menimbulkan konotasi
yang bersifat emosional.
Sifat kuantitatif dari Matematika
Matematika mempunyai kelebihan lain dibandingkan
dengan bahasa /erbal. Matematika mengembangkan bahasa
numerik yang memungkinkan kita untuk melakukan pengukuran
secara kuantitatif. Dengan bahasa /erbal bila kita
membandingkan sebuah obyek yang kita bandingkan dengan
dua obyek yang berlainan umpamanya gajah dan semut maka
kita mengalami kesukaran dalam mengemukaan hubungan itu.
"emudian jika sekiranya kita ingin mengetahui berapa besar
gajah bila dibandingkan dengan semut maka dengan bahasa
/erbal kita tidak dapat mengatakan apa!apa.
Bahasa /erbal hanya mampu mengemukakan pernyataan
yang bersifat kualitatif. Demikian juga maka penjelasan dan
ramalan yang diberikan oleh ilmu dalam bahasa /erbal
semuanya bersifat kualitatif. "ita bisa mengetahui bahwa logam
kalau dipanaskan akan memanjang. amun kita tidak bisamengatakan dengan tepat berapa besar pertambahan
panjangnya. 1al ini menyebabkan penjelasan dan ramalan yang
diberikan bahasa /erbal tidak bersifat eksak, menyebabkan daya
perdiktif dan kontrol ilmu kurang cermat dan tepat.
>ntuk mengatasi masalah ini matematika mengembangkan
konsep pengembangkan konsep pengukuran.lewat pengukuran,
maka kita dapat mengetahui dengan tepat berapa panjang
10
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
11/26
sebatang logam dan berapa tambah panjangnya kalau logam itu
di panaskan dengan mengetahui hal ini maka pernyataaan ilmiah
yang berupa pernyataan kualitatif seperti 6sebatang logam kalau
dipanaskan akan memanjang7 dapat di ganti dengan pernyataan
matematik yang lebih eksak umpamanya
9?p@ &9 n9'
Sifat kuantitatif dari matematika ini meningkatkan daya
predikat dan control ilmu. )lmu memberikan jawaban yang lebih
bersifat eksak yang memungkinkan pemecahan masalah secara
lebih tepat dan cermat. Matematika memungkinkan ilmu
mengalami perkembangan dari tahap kualitatif ke kuantitatif.
erkembangan ini merupakan suatu hal yang imperatif bila kita
menghendaki daya prediksi dan control yang lebihtepat dan
cermat dari ilmu. Beberapa disiplin keilmuan, terutama ilmu!ilmu
social, agak mengalami kesukaran dalam perkembangan yang
bersumber pada problema teknis dan dalam pengukuran.
Matematika: Sarana Berpikir deduktif
Berpikir deduktif adalah proses pengambilan kesimpulan
yang didasarkan kepada premis!premis yang kebenarannya telah
ditentukan. >ntuk menghitung jumlah sudut dalam segitiga
berdasarkan kepada premis bahwa kalau terdapat dua garis
sejajar maka sudut!sudut yang terbentuk kedua garis sejajar
tersebut dengan garis ketiga adalah sama. remis yang kedua
adalah bahwa jumlah sudut yang terbentuk oleh sebuah garis
lurus adalah 9:@ derajat.
"edua premis itu kemudian kita terapkan dalam berpikir
deduktif untuk menghitung jumlah sudut!sudut dalam segitiga.
Dalam hal ini kita melihat bahwa segitiga AB% kalau kita tarik
11
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
12/26
garis melalui titik A yang sejajar dengan B% maka pada titik A
dapat didapatkan tiga sudut yakni yang ketiga!tiganya
membentuk suatu garis lurus. Mempergunakan premis yang
pertama maka kita bisa mengambil kesimpulan dimana
membentuk sebuah garis lurus. Sedangkan berdasarkan remis
kedua yang mengatakan bahwa jumlah sudut dalam sebuah
garis lurus adalah 9:@@ maka , yang merupakan jumlah sudut!
sudut dalam sebuah segitiga, adalah 9:@ derajat. Dengan
demikian maka secara deduktif dapat dibuktikan bahwa jumlah
sudut!sudut dalam sebuah segitiga adalah 9:@ derajat.
+adi dengan contoh seperti di atas secara deduktif
matematika menemukan pengetahuan yang baru berdasarkan
premis!premis yang tertentu. engetahuan yang ditemukan ini
sebenarnya hanyalah merupakan konsekuensi dari pernyataan!
pernyataan ilmiah yang telah kita temukn sebelum nya.
Meskipun 6 tak pernah ada kejutan dalam logika7 namun
pengetahuan yang didapatkan secara deduktif ini sungguhsangat berguna dan memberikan kejutan yang sangat
menyenangkan. Dari beberapa premis yang telah kita ketahui
keberadaannya dapat dikemukakan pengetahuan!pengetahuan
lainnya yang memperkaya perbedaharaan ilmiah kita.
Perkembangan Matematika
Ditinjau dari perkembanganyna maka ilmu dapat dibagi
dalam tiga tahap yakni tahap sistematika, komparatif dan
kuantitatif. ada tahap sistematika maka ilmu mulai menggolong!
golongkan obyek empiris ke dalam kategori!kategori tertentu.
enggolongan ini memungkinkan kita untuk menemukan ciri!ciri
yang bersifat umum dari anggota!anggota yang menjadi
kelompok tertentu. %iri!ciri yang bersifat umum ini merupakan
12
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
13/26
pengetahuan bagi manusia dalam mengenali dunia #sik.
Dalam tahap yang kedua kita mulai melakukan
perbandingan antara objek yang satu dengan objek yang lain,kategori yang satu dengan kategori yang lain, dan seterusnya.
"ita mulai mencari hubungan yang didasarkan kepada
perbandingan antara di berbagai objek yang kita kaji. (ahap
selanjutnya adalah tahap kuantitatif di mana kita mencari
hubungan sebab akibat tidak lagi berdasarkan perbandingan
melainkan berdasakan pengukuran yang eksak dari objek yang
sedang kita selidiki.
Memang tidak semua ahli #lsafat setuju dengan pernyataan
bahwa matematika adalah pengetahuan yang bersifat deduktif.
)mmanuel "ant &9C=!9:@=' umpamanya berpendapat bahwa
matematika merupakan pengetahuan sintetik a priori di mana
eksistensi matematika tergantung kepada dunia pengalaman
kita.
ada dasarnya, menurut akal sehat sehari!hari, kebenaran
matematka tidak ditentukan oleh pembuktian secara empiris,
melainkan kepada proses penalaran deduktif. +ika seseorang
memasukkan bebek dua ekor pada pagi hari, kemudian dia
memasukkan bebek dua ekor lagi pada siang hari, maka pada
malam dia akan mengharapkan jumlah bebek semuanya menjadi
empat ekor. Sekiranya pada malam hari dia melakukan6/eri#kasi7 dan jumlahnya hanya tiga ekor, segera dia
menyimpulkan ada sesuatu yang salah secara empiris
dibandingkan dengan penalaran rasionalnya, sebab apapun yang
terjadi jumlahnya harus empat ekor. "ecuali tentu saja
bebeknya ada yang lari lewat kolong rumah ada pencuri selagi
dia tidur atau ada bebek yang ngumpet belum ketemu.
Demikian juga jika bebek!bebek itu beberapa bulan kemudian
13
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
14/26
bukan lagi empat melainkan lima maka masalah itu bukan lagi
termasuk matematika melainkan ilmu beternak bebek dan
sebangsanya.
EriFts dan 1owson &9
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
15/26
cermat dan tepat. Matematika dalam hubungannya dengan
komnikasi ilmiah mempunyai peranan ganda, kata -ehr, yakni
sebagai ratu dan sekaligus pelayanan ilmu. Di satu pihak,
sabagai ratu matematika merupakan bentuk tertingi dari logika,
sedangkan di lain pihak, sebagai pelayan matematika
memberikan bukan saja sistem pengorganisasian ilmu yang
bersifat logis namun juga pernyataan!pernyataan dalam bentuk
model matematik. Matematika bukan saja menyampaikan
informasi secara jelas dan tepat namun jugasingkat. Suatu rumus
yang jika ditulis dengan bahasa /erbal memerlukan kalimat yang
banyak sekali, dimana makin banyak kata!kata yang
dipergunakan maka makin besar pula peluang untuk terjadinya
salah informasi dan salah interpretasi, maka dalam bahasa
matematk cukup ditulis dengan model yang sederhana sekali.
Matematika sebagai bahasa mempunyai ciri, sebagaimana
dikatakan Morris "line, bersifat ekonomis dengan kata!kata.
Beberapa Aliran dalam Filsafat Matematika
Dalam bagian terdahulu telah disebutkan dua pendapat
tentang matematika yakni dari )mmanuel "ant &9C=!9:@=' yang
berpendapat bahwa matematika merupakan pengetahuan yang
bersifat sintetik apriori di mana eksistensi matematika
tergantung dari pancaindera serta pendapat dari aliran yang
disebut logistik yang berpendapat bahwa matematikamerupakan cara berpikir logis yang salah atau benarnya dapat
ditentukan tanpa mempelajari dunia empiris.
Akhir!akhir ini #lsafat "ant tentang matematika ini
mendapat momentum baru dalam aliran yang disebut intuisionis
dengan eksponen utamanya adalah seorang ahli matematika
berkebangsaan Belanda bernama +an Brouwer &9::9!9
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
16/26
samping dua aliran ini terdapat pula aliran ketiga yang dipelopori
oleh Da/id 1ilbert &9:GC!9
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
17/26
perbedaan pandangan ini tidak melemahkan perkembangan
matematika malah justru sebaliknya di mana satu aliran
memberi inspirasi kepada aliran!aliran lainnya. "aum logistik
mempergunakan sistem simbol yang diperkembangkan oleh
kaum formalis dalam kegiatan analisisnya. "aum intuisionis
memberikan titik tolak dalam mempelajari matematika dalam
perspektif kebudayaann suatu masyarakat tertentu yang
memungkinkan diperkembangkannya #lsafat pendidikan
matematika yang sesuai. "etiga pendekatan dalam matematika
ini, lewat pemahamannya masing!masing, memperkukuh
matematika sebagai sarana kegiatan berpikir deduktif.
Matematika dan Peradaban
Sekitar H;@@ tahun S.M. bangsa Mesir "uno telah
mempunyai simbol yang melambangkan angka!angka.
engetahuan tentang matematika pada waktu itu dianggap
keramat. ara pendeta sengaja menyembunyikan pengetahuan
tentang matematika untuk mempertahankan kekuasaan mereka.
1al ini tidak jauh beda bednya dengan situasi peradaban kita,
seperti yang dikeluhkan Soedjatmoko, bahwa seorang pegawai
sering menyimpan informasi tertentu, karena dalam anggapan
tradisional 6monopoli atas informasi merupakan sumber
kekuasaan7.
Matematika tidak dapat dilepaskan dari perkembangan
peradaban manusia. enduduk kota yang pertama adalah
6makhluk yang berbicara7&talking animal', kata 3ancelot 1ogben,
dan penduduk kota kurun teknologi ini adalah 6makhluk yang
berhitung7 &calculating animal' yang hidup dalam jaringan
angka!angka takaran resep makanan, jadwal kereta api, angka
17
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
18/26
pengangguran, tilang, pajak, rampasan perang, uang lembur,
taruhan, skor biljar, kalori, timbangan bayi, temperatur klinis,
curah hujan, cerah matahari, spedometer, indikator baterai,
meteran gas, suku bunga bank, ongkos angkut kapal, tingkat
kematian, potongan, lotere, panjang gelombang dan tekanan
ban. (anpa matematika maka pengetahuan akan berhenti pada
tahap kualitatif yang tidak memungkinkan untuk meningkatkan
penalarannya lebih jauh. Singkatnya, bagi bidang keilmuan
modern, matematika adalah sesuatu yang imperatif sebuah
sarana untuk meningkatkan kemampuan penalaran deduktif.
Analog dengan pernyataan Bertrand 0ussell tentang hubungan
antara logika dan matematika mungkin kita bisa berkata, 6)lmu
kualitatif adalah masa kecil dari ilmu kuantitatif, ilmu kuantitatif
merupakan masa dewasa ilmu kualitatif7 di mana ilmu yang
sehat, seperti juga kita manusia, adalah terus tumbuh dan
mendewasa.
Semoga perkembangan matematika tidak menimbulkandikhotomi dalam cara berpikir dan mengembangkan dua pola
kebudayaan dalam masyarakat. "erangka pemikiran seorang
ilmuwan bagaimanapun rumit dan dalamnya seyogyanya mampu
dikomunikasikan dengan kata!kata yang sederhana. Angka tidak
bertujuan menggantikan kata!kata pengukuran sekedar unsur
dalam menjelaskan persoalan yang menjadi pokok analisa
utama. (eknik matematika yang tinggi bukan merupakan
penghalang untuk mengkomunikasikan pernyataan yang
dikandungnya dalam kalimat!kalimat yang sederhana. "ebenaran
yang merupakan fondasi dasar dari tiap pengetahuan apakah itu
ilmu, #lsafat atau agama semuanya mempunyai karakteristik
yang sama sederhana dan jelas transparan bagai kristal kaca.
STATISTIKA
18
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
19/26
Sekitar tahun 1645, Chevalier de Mere, seorang ahli matematika amatir,
mengajukan beberapa permasalahan mengenai judi kepada seorang ahli
matematika Prancis Blaise Pascal 16!"#166!$% &ertarik dengan permaslahan 'ang
berlatar belakang teori ini dan kemudian mengadakan korespondensi dengan ahli
matematika Prancis lainn'a Piere de (ermat 16)1 * 1665 $, dan keduan'a
mengembangkan cikal bakal teori peluang%
Peluang 'ang merupakan dasar dari teori statistika, merupakan konsep
baru 'ang tidak dikenal dalam pemikiran +unani kuno, oma-i bahkan .ropa
dalam abad pertengahan% &eori mengenai kombinasi bilangan sudah terdapat
dalam aljabar 'ang di kembangkan sarjana muslim namun bukan dalam lingkup
teori peluang%Begitu dasar#dasar peluang ini dirumuskan maka dengan cepat
bidang telaahan ini berkembang%
Statistika merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
pengetahuan untuk mengelolah dan menganalisis data dalam mengambil suatu
kesimpulan kegiatan ilmiah% /ntuk dapat mengambil suatu keputusan dalam
kegiatan ilmiah diperlukan data#data, metode penelitian serta penganalisaan harus
akurat%
+ang menjadi dasar teori statistika adalah peluang% 0onsep statistika
sering dikaitkan dengan distribusi variabel 'ang ditelaah dalam suatu populasi%
Statistika mampu memberikan secara kuantitati tingkat ketelitian dari kesimpulan
'ang ditarik% +ang pada pokokn'a didasarkan pada asas 'ang sederhana, 'akni
semakin besar contoh 'ang diambil maka makin tinggi pula tingkat ketelitian
kesimpulan tersebut% Statistika juga memberikan kemampuan kepada kita untuk
mengetahui apakah suatu hubungan kausalitas antara dua aktor atua lebih bersiat
kebetulan atau benar#benar terkait dalam suatu hubungan 'ang bersiat empiris%
Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah maka statistika membantu kita untuk
melakukan generalisasi dan men'impulkan karakteristik suatu kejadian secara
lebih pasti dan bukan secara kebetulan%
Statiska bukan merupakan sekumpulan pengetahuan mengenai objek
tertentu melainkan merupakan sekumpulan metode dalam memperoleh
19
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
20/26
pengetahuan% Metode keilmuan, sejauh apa 'ang men'angkut metode, sebenarn'a
tak lebih dari apa 'ang dilakukan seseorang dalam mempergunakan pikiran#
pikiran tanpa ada sesuatu pun 'ang membatasin'a%
Penguasaan statistika mutlak diperlukan untuk dapat berpikir ilmiah
dengan sah sering kali dilupakan orang% Berpikir logis secara dedukti sering
sekali dikacaukan dengan berpikir logis secara indukti% 0ekacauan logika inilah
'ang men'ebabkan kurang berkembangn'a ilmu dinegara kita% 0ita cenderung
untuk berpikir logis cara dedukti dan menerapkan prosedur 'ang sama untuk
kesimpulan indukti%
Statistika merupakan sarana berpikir 'ang diperluaskan untuk memproses
pengetahuan secara ilmiah% Sebagai bagian dari perangkat metode ilmiah, maka
statistika membantu kita untuk mengeneralisasikan dan men'impulkan
karakteristik suatu kejadian secara lebih pasti dan bukan terjadi secara kebetulan%
Statiska Dan Berfikir Induktif
Statistika merupakan bagian dari metode keilmuan 'ang dipergunakan
dalam mendiskripsikan gejala dalam bentuk angka#angka, baik melalui hitungan
maupun pengukuran% 2engan statistika kita dapat melakukakn pengujian dalam
bidang keilmuan sehingga ban'ak masalah dan pern'ataan keilmuan dapat
diselesaikan secara aktual%
Pengujian statistika adalah konsekuensi pengujian secara emperis% 0arena
pengujian statistika adalah suatu proses pengumpulan akta 'ang relevan dengan
rumusan hipotesis% 3rtin'a, jika hipotesis terdukung oleh akta#akta emperis,
maka hipotesis itu diterima sebagai kebenaran% Sebalikn'a, jika bertentangan
hipotesis itu ditolak% %%%Maka, pengujian merupakan suatu proses 'ang diarahkan
untuk mencapai simpulan 'ang bersiat umum dari kasus#kasus 'ang bersiat
individual% 2engan demikian berarti bah-a penarikan simpulan itu adalah
berdasarkan logika indukti%
Pengujian statistik mampu memberikan secara kuantitati tingkat kesulitan
dari kesimpulan 'ang ditarik tersebut, pada pokokn'a didasarkan pada asas 'ang
20
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
21/26
sangat sederhana, 'akni makin besar contoh 'ang diambil makin tinggi pula
tingkat kesulitan kesimpulan tersebut% Sebalikn'a, makin sedikit contoh 'ang
diambil maka makin rendah pula tingkat ketelitiann'a% 0arakteristik ini
memungkinkan kita untuk dapat memilih dengan seksama tingkat ketelitian 'ang
dibutuhkan sesuai dengan hakikat permasalahan 'ang dihadapi% Selain itu,
statistika juga memberikan kesempatan kepada kita untuk mengetahui apakah
suatu hubungan kesulitan antara dua aktor atau lebih bersiat kebetulan atau
memang benar#benar terkait dalam suatu hubungan 'ang bersiat emperis%
Pengujian statistik mengharuskan kita untuk menarik kesimpulan 'ang
bersiat umum dari kasus#kasus 'ang bersiat individual% /mpaman'a jika kita
ingin mengetahui berapa tinggi rata#rata anak umur 1) tahun di sebuah tempat,
maka nilai tinggi rata#rata 'ang dimaksud merupakan sebuah kesimpulan
umum 'ang ditarik dalam kasus#kasus anak umur 1) tahun di tempat itu% 2alam
hal ini kita menarik kesimpulan berdasarkan logika induktif.
ogika indukti, merupakan sistem penalaran 'ang menelaah prinsip#
prinsip pen'impulan 'ang sah dari sejumlah hal khusus sampai pada suatu
kesimpulan umum 'ang bersiat boleh jadi% ogika ini sering disebut dengan
logika material, 'aitu berusaha menemukan prinsip penalaran 'ang bergantung
kesesuaiann'a dengan ken'ataan% leh karena itu kesimpulan han'alah
kebolehjadian, dalaam arti selama kesimpulan itu tidak ada bukti 'ang
men'angkaln'a maka kesimpulan itu benar%
ogika indukti tidak memberikan kepastian namun sekedar tingkat
peluang bah-a untuk premis#premis tertentu dapat ditarik suatu kesimpulan dan
kesimpulann'a mungkin benar mungkin juga salah% Misaln'a, jika selama bulan
7ovember dalam beberapa tahun 'ang lalu hujan selalu turun, maka tidak dapat
dipastikan bah-a selama bulan 7ovember tahun ini juga akan turun
hujan% 0esimpulan 'ang dapat ditarik dalam hal ini han'alah mengenai tingkat
peluang untuk hujan dalam tahun ini juga akan turun hujan% Maka kesimpulan
'ang ditarik secara indukti dapat saja salah, meskipun premis 'ang dipakain'a
adalah benar dan penalaran induktin'a adalah sah, namun dapat saja
kesimpulann'a salah% Sebab logika indukti tidak memberikan kepastian namun
21
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
22/26
sekedar tingkat peluang%
Penarikan kesimpulan secara indukti menghadapkan kita kepada sebuah
permasalahan mengenai ban'akn'a kasus 'ang harus kita amati sampai kepadasuatu kesimpulan 'ang bersiat umum% 8ika kita ingin mengetahui berapa tinggi
rata#rata anak umur 1) tahun di 9ndonesia, umpaman'a, bagaimana caran'a kita
mengumpulkan data sampai pada kesimpulan tersebut% :al 'ang paling logis
adalah melakukan pengukuran tinggi badan terhadap seluruh anak 1) tahun di
9ndonesia% Pengumpulan data seperti ini tak dapat diragukan lagi akan
memberikan kesimpulan mengenai tinggi rata#rata anak tersebut di negara kita,
tetapi kegiatan ini menghadapkan kita kepada persoalan tenaga, bia'a, dan -aktu
'ang cukup ban'ak% Maka statistika dengan teori dasarn'a teori
peluang memberikan sebuah jalan keluar, memberikan cara untuk dapat menarik
kesimpulan 'ang bersiat umum dengan jalan mengamati han'a sebagian dari
populasi% 8adi untuk mengetahui tinggi rata#rata anak umur 1) tahun di 9ndonesia
kita tidak melakukan pengukuran untuk seluruh anak 'ang berumur tersebut,
tetapi han'a mengambil sebagian anak saja%
/ntuk berpikir induktif dalam bidang ilmiah 'ang bertitik tolak dari
sejumlah hal khusus untuk sampai pada suatu rumusan umum sebagai hukum
ilmiah, menurut :erbert %Searles ;1
a% Mengumpulan akta#akta khusus
Metode khusus 'ang digunakan observasi ;pengamatan= dan
eksperimen% bservasi harus dikerjakan seteliti mungkin, eksperimen terjadi
untuk membuat atau mengganti ob'ek 'ang harus dipelajari%
b% 2alam induksi ialah perumusan hipotesis
:ipotesis merupakan dalil sementara 'ang diajukan berdasarkan
pengetahuan 'ang terkumpul sebagai petunjuk bagi peneliti lebih lanjut%
:ipotesis ilmiah harus memenuhi s'arat sebagai berikut> harus dapat diuji
kebenarann'a, harus terbuka dan dapat meramalkan bagi pengembangan
konsekuensin'a, harus runtut dengan dalil#dalil 'ang dianggap benar,
hipotesisi harus dapat meenjelaskan akta#akta 'ang dipersoalkan%
22
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
23/26
c% 2alam hal ini penalaran indukti ialah mengadakan veriikasi%
:ipotesis adalah sekedar perumusan dalil sementara 'ang harus
dibuktikan atau diterapkan terhadap akta#akta atau juga diperbandingkan
dengan akta#akta lain untuk diambil kesimpulan umum% Statistika mampu
memberikan secara kuantitati tingkat ketelitian dari kesimpulan 'ang ditarik
tersebut, 'akni makin ban'ak bahan bukti 'ang diambil makin tinggi pula
tingkat ketelitian kesimpulan tersebut% 2emikian sebalikn'a, makin sedikit
bahan bukti 'ang mendukungn'a semakin rendah tingkat kesulitann'a%
Memveriikasi adalah membuktikan bah-a hipotesis ini adalah dalil 'ang
sebenarn'a% 9ni juga mencakup generalisasi, untuk menemukan hukum atau
dalil umum, sehingga hipotesis tersebut menjadi suatu teori%
d% &eori dan hukum ilmiah, hasil terakhir 'ang diharapkan dalam induksi ilmiah
adalah untuk sampai padahukum ilmiah.
Persoalan 'ang dihadapi oleh induksi ialah untuk sampai pada suatu
dasar 'ang logis bagi generalisasi dengan tidak mungkin semua hal diamati,
atau dengan kata lain untuk menentukan pembenaran 'ang logis bagi
pen'impulan berdasarkan beberapa hal untuk diterapkan bagi semua hal%
Maka, untuk diterapkan bagia semua hal harus merupakan suatu hukum
ilmiah 'ang derajatn'a dengan hipotesis adalah lebih tinggi%
Karakter Berfikir Induktif
0esimpulan 'ang dapat ditarik secara indukti adalah meskipun premis
'ang dipakai adalah benar dan penalaran induktin'a adalah sah, namun
kesimpulann'a mungkin saja salah% ogika indukti tidak memberikan kepastian
namun sekadar tingkat peluang bah-a untuk premis#premis tertentu dapat ditarik%Statistika merupakan pengetahuan 'ang memungkinkan kita untuk menarik
kesimpulan secara indukti berdasarkan peluang 'ang ada% 2asar dari teori
statistika adalah teori peluang%
Berikut adalah pengertian dari metode berpikir indukti menurut 3hli ilsaat>
induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan 'ang bersiat
umum dari berbagai kasus 'ang bersiat individual% Penalaran secara indukti
dimulai dengan mengemukakan pern'ataan#pern'ataan 'ang mempun'ai ruang
23
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
24/26
lingkup 'ang khas dan terbatas dalam men'usun argumentasi 'ang diakhiri
dengan pern'ataan 'ang bersiat umum%
PENUTUP
Dalam melaksanakan kegiatan ilmiah secara baik diperlukan
sarana berpikir ilmiah yang memungkinkan seorang ilmuwan
melakukan penelaahan ilmiah secara teratur dan cermat. Sarana
berpikir ilmiah pada dasarnya merupakan alat yang membantu
kegiatan ilmiah secara baik dalam berbagai langkah. ada
24
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
25/26
langkah tertentu diperlukan sarana tertentu pula sehingga
penguasaan sarana berpikir ilmiah bagi seorang ilmuwan
merupakan suatu hal yang bersifat imperatif.
Sarana berpikir ilmiah mempunyai metode tersendiri yang
berbeda dengan
metode ilmiah dalam mendapatkan
pengetahuannya. Dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah
pada dasarnya ilmu menggunakan penalaran induktif dan
deduktif, dan sarana berpikir ilmiah tidak menggunakan cara
tersebut. Berdasarkan perbedaan cara mendapatkanpengetahuan tersebut jelas bahwa sarana berpikir ilmiah
bukanlah ilmu melainkan sarana ilmu, yang berupa bahasa,
logika, matematika, dan statistik. -ungsi sarana berpikir ilmiah
untuk membantu proses metode ilmiah, baik secara deduktif
maupun induktif.
Dalam penalaran ilmiah bahasa merupakan sarana umum
digunakan dalam seluruh proses berpikir ilmiah karena bahasa
merupakan alat berpikir dan alat komunikasi untuk
menyampaikan jalan pikiran kepada orang lain. enalaran ilmiah
menyadarkan diri pada proses logika deduktif dan logika induktif
karena ditinjau dari segi pola dipikirnya ilmu merupakan
gabungan antara berpikir deduktif dan berpikir induktif.
Matematika merupakan sarana penting berpikir deduktif,
sedangkan statistik mempunyai peranan penting dalam berpikir
induktif. "emampuan berpikir ilmiah yang baik didukung oleh
penguasaan berpikir dengan baik pula.
25
-
8/15/2019 filsafat-berfikir ilmiah
26/26
DAFTAR PUSTAKA
Suriasumantri, +ujun S. C@@H. Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar
Populer . +akarta ustaka Sinar 1arapan
top related