fix- tugas kelompok holarki struktural
Post on 04-Dec-2015
988 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Structural Holarchy of Contemporary Nursing Knowledge
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sains Keperawatan
Oleh :
Kunty Utami Dewi 1506778943
Muthia O Widianti 1506779025
Nur Amri 1506707480
Napsan Junaidi 1506707341
Rola Oktorina N.E 1506707631
Sahrudi 1606707650
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
PEMINATAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
2015
KATA PENGANTAR
Segala puji kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Berkat, rahmat,
hidayah, serta izin-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Sains Keperawatan dengan
judul Structural Holarchy of Contemporary Nursing Knowledge.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, maka kritik dan
saran yang sifatnya membangun akan sangat kami hargai dalam upaya
penyempurnaan makalah ini. Semoga dengan adanya makalah ini akan memberikan
wawasan baru serta dapat bermanfaat bagi kita semua.
Depok, September 2015
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. 1
1.2 Tujuan .............................................................................................. 2
1.3 Manfaat............................................................................................. 2
1.4 Sistematika........................................................................................ 2
BAB II .TINJAUAN TEORI
2.1 Metaparadigma ................................................................................ 3
2.2 Filosofi ............................................................................................ 5
2.3 Model Konseptual ........................................................................... 6
2.4 Teori.................................................................................................. 7
2.5 Indikator Empiris ............................................................................. 9
BAB III. PEMBAHASAN................................................................................ 10
BAB IV. SIMPULAN...................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 15
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan sebagai disiplin ilmu dan profesi pada abad
terakhir ini sangat luar biasa, dan penting untuk mengembangkan ilmu untuk disiplin
keperawatan. Saat ini ilmu dikatakan sebagai puncak integrasi dari apa yang diketahui
dan dimegerti melalui proses belajar dan eksperimen. Ilmu tergantung pada teori dan
penelitian untuk pengembangan yang terorganisir dan informasi saat ini yang dapat
digunakan untuk menjawab berbagai pertanyaan, pemecahan masalah, mengeksplorasi
fenomena dan menjadi teori baru.
Fawcett memperkenalkan keperawatan sebagai disiplin yang berbeda dengan
hirarki struktural ilmu keperawatan kontemporer dimana semua komponen secara
fungsional terintegrasi dalam satu keseluruhan dan kesatuan, dimana keseluruhan
terbesar membentuk bagan ilmu keperawatan. Ilmu keperawatan diperoleh
berdasarkan tingkat abstraksinya, dari pemikiran paling abstrak hingga paling konkrit
dan begitupun sebaliknya. Fawcett menjelaskan bahwa holarchy struktural ilmu
keperawatan tersusun atas 5 komponen dimana masing – masing komponen bersifat
menyeluruh di dalam tetapi juga menjadi bagian dari keseluruhan yang lebih besar
tersebut. Dalam hal ini keseluruhan yang terbesar adalah ilmu keperawatan dengan
demikian setiap komponen dari ilmu keperawatan merupakan keseluruhan yang utuh
tetapi juga menjadi bagian dari yang terbesar. Lima komponen hirarki dari ilmu
keperawatan tersebut antara lain metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori dan
indikator empiris dimana komponen yang paling abstrak adalah metaparadigma dan
komponen yang paling konkrit adalah indikator empiris.
Pemahaman mengenai holarchy struktural ilmu keperawatan sangat penting
karena masing – masing komponen dari hirarki tersebut menempatkan disiplin ilmu
keperawatan yang unik yang membedakan keperawatan dengan disiplin lain.
Mengingat begitu pentingnya pemahaman mengenai holarchy struktural ilmu
keperawatan maka kami menyusun makalah dengan topik holarchy struktural ilmu
keperawatan kontemporer dengan mendalami perbedaan antara metaparadigma,
filosofi, model konseptual dan teori serta indikator empiris berdasarkan tingkat
abstraksi.
1
1.2. Tujuan penulisan
1.2.1. Tujuan Umum
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang holarchy
struktural ilmu keperawatan kontemporer.
1.2.2. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui perbedaan antara metaparadigma, filosofi, model
konseptual, teori dan indikator empiris berdasarkan tingkatan abstraksi
masing-masing.
1.3. Manfaat penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan mampu meningkatkan pemahaman tentang
masing- masing komponen holarchy struktural ilmu keperawatan sehingga mampu
memahami perbedaan antara metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori dan
indikator empiris bersadarkan tingkatan abstraksi masing – masing.
1.4. Sistematika penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.4.1. Bab 1: Pendahuluan
Membahas tentang latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika penulisan
1.4.2. Bab 2: Tinjauan Teori
Berbagai komponen dan tingkat abstraksi dari Contemporary Nursing
Knowledge.
1.4.3. Bab 3: Perbedaan antara metaparadigma, filosofi, model konseptual dan teori
serta indikator empiris berdasarkan tingkat abstraksi
1.4.4. Bab 4: Kesimpulan dan Saran
2
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Holarchy struktural ilmu keperawatan kontemporer merupakan perangkat heuristik
yang menempatkan 5 komponen ilmu keperawatan kontemporer ke dalam holarki
berdasarkan tingkatan abstraksinya. Kelima komponen tersebut adalah metaparadigma,
filosofi, model konseptual, teori dan indikator empiris. Komponen holarchy struktural,
kecuali indikator empiris tersusun atas konsep dan proposisi. Konsep merupakan kata atau
frase yang menyimpulkan ide, observasi dan pengalaman. Sedangkan proposisi merupakan
pernyataan tentang konsep atau pernyataan tentang hubungan antara dua konsep atau lebih.
2.1. Metaparadigma
2.1.1. Definisi Metaparadigma
Metaparadigma didefinisikan sebagai konsep global yang
mengidentifikasi fenomena dari minat sentral dari suatu disiplin, proposisi
global yang mendiskripsikan konsep dan proposisi global yang menyatakan
hubungan antara beberapa konsep. Definisi metaparadigma mengindikasikan
bahwa konsep tunggal tidak menunjang untuk mengidentifikasi atau
menggambarkan batas suatu materi dasar suatu disiplin. Sebaliknya, baik
materi dan proposisi dibutuhkan untuk menentukan materi dasar suatu disiplin.
Komponen paling abstrak dari holarchy struktural adalah
metaparadigma. Konsep dan proposisi pada metaparadigma merupakan suatu
hal yang sangat abstrak dan memberikan arahan yang tidak pasti untuk
aktivitas penelitian dan penerapannya. Metaparadigma memberikan parameter
umum, gambaran yang luas dari materi pokok suatu disiplin.
2.1.2 Fungsi Metaparadigma
Menurut Kim (1989) dalam Fawcett (2006), fungsi metaparadigma
adalah untuk merangkum tujuan sosial dan intelektual dari suatu disiplin dan
menempatkan suatu batas materi dasar pada disiplin tersebut. Fawcett
menggambarkan fungsi metaparadigma dalam 4 persyaratan diantaranya:
1. Identity: metaparadigma harus mampu mengidentifikasi domain yang
membedakan dari domain disiplin lain. Terpenuhi bila konsep dan
proposisi mewakili perspektif yang unik untuk penyelidikan dan penerapan
3
2. Inclusivness: metaparadigma harus mencakup semua fenomena menarik
dari suatu disiplin, dapat tercapai bila konsep dan proposisi itu menyeluruh
dan tidak ada redudansi.
3. Neutrality: metaparadigma harus bersifat netral sehingga paradigma lain
dapat dilingkupi dibawah metaparadigma, dapat tercapai bila konsep dan
proposisi tidak mewakili perspektif spesifik yaitu paradigma spesifik
4. Internationality: metaparadigma harus mempunyai cakupan yang luas.
Tercapai bila konsep dan proposisi tidak merefleksikan kebangsaanm
budaya atau keyakinan etnis dan nilai tertentu
Empat komponen dalam metaparadigma antara lain: manusia,
lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Proposisi metaparadigma secara
nonrelasional dan relasional, menurut Fawcett (2006).
Proposisi Nonrelasional Proposisi Relasional
1. Manusia merupakan individu,
keluarga, masyarakat, budaya yang
terlibat dam keperawatan
2. Lingkungan mengacu pada
manusia lainnya dan lingkungan
fisik serta setting dimana
keperawatan berada. Juga
mengacu pada budaya lokal,
regional, nasional dan seluruh
dunia, sosial, politik dan ekonomi
yang berhubungan dengan
kesehatan manusia
3. Kesehatan merupakan status
kesejahteraan saat terlibat dalam
keperawatan, meliputi rentang
sehat sakit atau proses manusia
hidup sampai meninggal.
4. Keperawatan mengacu pada
definisi keperawatan yang
tindakannya merupakan proses
timbal balik antara klien dengan
1. Menitikberatkan pada prinsip
dan hukum yang mengatur
proses manusia ketika hidup dan
mati dan mengatur fungsi
optimal kehidupan manusia baik
sehat ataupun sakit.
2. Menitikberatkan pada pola
perilaku dalam berinteraksi
dengan lingkungan dalam
kehidupan normal ataupun krisis.
3. Keperawatan berfokus pada
tindakan keperawatan yang akan
berdampak pada perubahan
positif status kesehatan
4. Keperawatan berfokus pada
proses hidup dan meninggal
manusia dimana manusia selalu
berinteraksi dengan
lingkungannya
4
perawat dan prosesnya mengacu
pada pengkajian, pelabelan,
rencana, intervensi, dan evaluasi
2.2. Filosofi
2.2.1. Definisi filosofi
Komponen kedua dari holarchy struktural ilmu keperawatan
kontemporer adalah filosofi yg didefinisikan sebagai “pernyataan yang
meliputi klaim ontologi tentang fenomena yang menarik pada suatu disiplin,
klain epistemik tentang bagaimana fenomena tersebut dapat diketahui dan
klaim etik tentang apakah nilai dari anggota suatu disiplin.
2.2.2. Fungsi filosofi
Fungsi filosofi adalah mengomunikasikan apa yang anggota disiplin
yang diyakini benar tentang fenomena yang menarik untuk disiplin tersebut,
apa yang mereka yakini tentang perkembangan pengetahuan tentang fenomena,
dan apa yang mereka nilai terkait dengan tindakan mereka. Dengan kata lain
menginformasikan pada anggota disiplin dan masyarakat luas tentang
kepercayaan dan nilai dari masing-masing disiplin.
Grace (2002) dalam fawcett (2006) menjelaskan bahwa filosofi
keperawatan merupakan usaha untuk menjawab pertanyaan, apakah
keperawatan, dan mengapa keperawatan penting untuk manusia. Filosofi
keperawatan meliputi ontologikal dan epistemik dari fenomena menarik pada
disiplin keperawatan dan klaim etik tentang tindakan keperawatan, pelayanan
keperawatan dan karakter individu yang memilih pelayanan keperawatan.
Ontologikal dalam filosofi keperawatan menyatakan apa yang diyakini tentang
sifat manusia, lingkungan, kesehatan dan keperawatan. Epistemik dalam
filosofi keperawatan menyatakan beberapa informasi tentang pengalaman.
2.2.3. Teori Besar Sains atau Ilmu
5
Terdapat dua teori besar tentang sains atau ilmu :
a. Rasionalisme
Aliran ini lebih mengutamakan alasan dan penalaran logis dalam
perkembangan ilmu pengetahuan.
b. Empirisme
Aliran ini lebih mengutamakan pada keadaan sebenarnya yang terjadi
berdasarkan pada pengalaman.
2.2.4. Hubungan antara teori dan observasi
1. Ilmuwan lebih bersikap pasif melihat kejadian-kejadian dalam dunia
empiris, menunggu data-data tersebut ditemukan.
2. Struktur teori yang ditemukan dalam dunia empiris.
3. Teori-teori yang dipersyaratkan berinteraksi dengan data observasi dalam
proses pencarian sebuah ilmu.
2.3. Model Konseptual
2.3.1. Definisi Model Konseptual
Model konseptual suatu kerangka kerja konseptual yang membahas
fenomena dari suatu disiplin ilmu yang menjelaskan keterkaitan antara konsep-
konsep yang mempunyai hubungan yang relatif abstrak antara dua atau lebih
konsep. Konsep model konseptual sangat abstrak dan umum, tidak secara
langsung diamati dalam dunia nyata, tidak terbatas pada individu tertentu,
kelompok, situasi, atau peristiwa.
2.3.2. Fungsi Model Konseptual
Model konseptual memiliki peran penting sebagai landasan
perkembangan disiplin ilmu keperawatan. Model konseptual keperawatan
digunakan dalam profesi keperawatan karena model konseptual memberikan
proses fikir dan interpretasi praktik keperawatan. Model konseptual merupakan
dasar untuk mengembangkan teori tentang konsep-konsep, definisi dan proposi
dari teori. Model konseptual jika kebenaranya teruji atau bisa dijelaskan secara
deskriptif, dapat diprediksikan dan dikontrol, maka model konseptual akan
menjadi sebuah teori. Fungsi dari konseptual model adalah menyediakan
panduan kerangka khusus dan secara logis menyatukan pola berpikir tentang
6
kejadian dan proses bagi pengikutnya serta memberitahukan cara
mengobservasi dan menjelaskan fenomena dalam disiplin ilmu.
2.4. Teori
2.4.1 Definisi Teori
Konsep ke empat dari holarchy struktural ilmu keperawatan
kontemporer adalah teori yang didefinsikan sebagai satu atau lebih konsep
yang relatif konkrit dan spesifik yang berasal dari model konseptual, proposisi
yang menerangkan konsep tersebut dan proposisi yang menyatakan relasi yang
konkrit dan spesifik antara dua konsep atau lebih.
Teori merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola
yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa
atau kejadian yang didasari oleh fakta-fakta yang telah diobservasi tetapi
kurang absolut atau bukti secara langsung. Serangkaian hubungan antar konsep
yang menguraikan dan meramalkan fenomena disiplin, yang mencakup
asumsi, konsep, prinsip dan proposisi yang akhirnya akan membentuk sebuah
teori.
Teori merupakan sesuatu yang relatif konkrit, konsep yang spesifik
yang berasal dari model konseptual, kumpulan proposisi yang
mendeskripsikan suatu konsep secara lebih spesifik atau sempit, proposisi yang
menyatakan hubungan satu atau lebih konsep secara lebih spesifik dan relatif
konkrit. Berdasarkan buku Fawcett (2006) fokus teori yang dibahas yaitu
grand theory dan middle-range theory.
2.4.2 Klasifikasi Teori
Teori bervariasi dalam tingkat abstraksi dan ruang lingkup. Jenis yang
lebih abstrak dan luas dari teori disebut sebagai grand theory. Jenis yang lebih
konkrit dan sempit dari teori disebut sebagai middle range theory.
1. Grand theory
Grand theory memiliki ruang lingkup yang luas. Grand theory
terdiri dari konsep dan proposisi yang kurang abstrak dan umum dari pada
konsep dan proposisi dari model konseptual tetapi tidak konkrit dan
spesifik sebagai konsep dan proposisi dari middle range teori. Contoh dari
grand theoryadalah kesadaran (Newman, 1994 dalam fawcet 2006).
7
Contoh dari grand theoryproposisi nonrelasional adalah kesadaran yang
merupakan sumber informasi dari sistem manusia yang meliputi hubungan
antara kognitif dan kesadaran afektif, pemeliharaan fisiokimia termasuk
sistem saraf dan endokrin, proses pertumbuhan, sistem kekebalan tubuh
dan kode genetik. Contoh dari grand theory proposisi relasional yang
menghubungkan konsep kesadaran dan pola adalah perkembangan pola
dari orang – lingkungan dapat dilihat sebagai proses peningkatan
kesadaran.
2. Middle-Range Theory
Middle-Range Theory ruang lingkupnya lebih sempit daripada
grand teori. Middle-Range Theory terdiri dari sejumlah konsep dan
proposisi yang konkrit dan spesifik. Contoh dari Middle-Range Theory
adalah tindakan keperawatan (orlando, 1961 dalam Fawcett, 2006). Contoh
dari Middle-Range Theory proposisi nonrelasional adalah tindakan
keperawatan seperti petunjuk, saran, arah, penjelasan, informasi,
permintaan dan pertanyaan yang ditujukan kepada klien, membuat
keputusan untuk pasien, penanganan tubuh pasiein, pemberian obat atau
perawatan dan mengubah lingkungan pasien (orlando, 1961 dalam fawcett,
2006). Contoh dari Middle-Range Theory proposisi relasional yang
menghubungkan konsep perawat dan tindakan keperawatanadalah apa yang
perawat katakan dan lakukan adalah hasil yang penting dari reaksi dalam
situasi tertentu.
2.4.3 Fungsi Teori
Fungsi dari teori adalah untuk membatasi dan membuat spesifik suatu
fenomena yang berisi model konseptual. Fungsi lainnya adalah untuk
mengembangkan struktur yang konkrit dan spesifik untuk menginterpretasikan
tingkah laku, situasi dan kejadian yang menimbulkan kebingungan
Beberapa perawat memberikan ide tentang keperawatan dalam bentuk
eksplisit dari grand theory. Contohnya: Teori dari Newman (1986, 1994)
tentang kesehatan sebagai peningkatan kesadaran; Teori dari Parse (1981,
1998) tentang Teori pembentukan manusia. Selain itu, beberapa perawat
memberikan ide tentang keperawatan dalam bentuk eksplisit dari middle-range
theories. Contohnya: Teori dari Orlando (1961) tentang Teori pertimbangan
8
proses keperawatan; Teori dari Peplau (1952, 1992) tentang Teori Hubungan
Interpersonal; dan Teori dari Watson tentang Teori caring.
2.5. Indikator Empiris
2.5.1. Definisi Indikator Empiris
Komponen ke lima dan terakhir dari holarchy struktural ilmu
keperawatan kontemporer adalah indikator empiris. Indikator empiris
didefinisikan sebagai:
a. Sesuatu yang konkrit dan spesifik yang merupakan bagian dari dunia nyata
dari konsep middle-range theory.
b. Sebuah instrumen aktual, kondisi eksperimental atau prosedur yang
digunakan untuk observasi atau mengukur sebuah konsep middle-range
theory.
c. Salah satu aspek metode penelitian empiris atau metode pemeriksaan yang
digunakan untuk bukti empiris yang adekuat dari middle-range theory.
Informasi yang didapat dari indikator empiris disebut data. Aspek lain
dari indikator empiris adalah partisipan yaitu dari siapa data dikumpulkan dan
prosedur digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
2.5.2. Fungsi Indikator Empiris
Fungsi dari indikator empiris adalah untuk mengembangkan hasil atau
uji dari middle-range theory. Indikator empiris adalah instrumen data lapangan
yang dapat dipisahkan kedalam kategori kualitatif (pertanyaan terbuka) atau
memperhitungkan nilai kuantitatif (kuesioner atau pertanyaan menggunakan
pilihan pasti dengan hasil angka atau skor). Indikator empiris adalah kondisi
eksperimental atau prosedur yang menjelaskan peneliti atau praktisi tentang
apa yang seharusnya dilakukan.
BAB III
9
PEMBAHASAN
Setelah mempelajari dan mengetahui penjelasan abstraksi dalam jurnal Fawcett
(2006), penulis bisa membedakan holarchy struktural ilmu keperawatan kontemporer.
Perkembangan ilmu keperawatan ditandai dengan suatu kesatuan dan bertingkat menurut
abstraksi. Masing-masing komponen yang termasuk holarchy struktural ilmu keperawatan
yaitu metaparadigma, filosofi, model konseptual, teori, dan indikator empiris.
Kategori Metaparadigma Filosofi Model
Konseptual
Teori Indikator
empiris
Hubungan
antar
komponen
Berhubungan
dengan model
konseptual
Tidak
Secara
langsung
berhubunga
n dengan
meta
paradigm
Berhubungan
dengan teori
Secara
tidak
langsung
berhubung
an dengan
model
konseptual
Bisa berdiri
sendiri, bisa
termasuk
dalam
middle-range
theory
Sifat Abstrak Abstrak Lebih spesifik,
konkrit
dibanding
metaparadigma
Lebih
konkrit,
spesifik
dibanding
model
konseptual
Spesifik dan
konkrit
Pembuktian
penelitian
(pengujian
empiris)
Tidak dapat diuji
secara empiris
Tidak dapat
diuji secara
empiris
karena
kepercayaan
atau nilai
yang dianut
Harus
diformulasikan
Harus
diuji
Harus
diidentifikasi
Contoh
Dorothy
Johnson’s
Orang: Sistem
perilaku terdiri
dari subsistem
yang konstan
yang mencoba
Johnson’s
Behavioral
System
(Nilai
fundamental
Johnson’s
Behavioral
System
(Semua
individu
Stabilitas
dan
keseimban
gan dalam
sistem
Proses
pengkajian
berfokus
untuk
mendapatkan
10
mempertahankan
keadaan tersebut.
Lingkungan:
Faktor-faktor baik
internal maupun
eksternal yang
mempengaruhi
sistem (tidak jelas
disebutkan).
Kesehatan:
Keseimbangan
dan stabilitas,
serta fungsi yang
efektif dan efisien
dari perilaku.
Keperawatan:
Kekuatan
eksternal yang
bertugas untuk
mengembalikan
dan memelihara
integritas perilaku
pasien untuk
mencapai
kesehatan yang
optimal dimana
penurunan
kesehatan terjadi
akibat
ketidakseimbanga
n sistem perilaku.
tentang
perilaku,
kepercayaan
tentang
alam dan
pelaksanaan
sistem
perilaku.
adalah sebuah
sistem
perilaku.
Sistem
Perilaku
adalah bagian
dari pola,
pengulangan,
dan tujuan
yang
mencirikan
setiap
karakteristik
kehidupan
manusia.
perilaku
yang
terdiri dari
7
subsistem
perilaku.
informasi,
mengevaluasi
perilaku di
masa lalu
(sebelum
sakit),
menentukan
dampak dari
penyakit
terhadap
perilaku, dan
membangun
tingkat
kesehatan
yang optimal
berdasarkan 7
subsitem
perilaku:
afiliatif,
ketergantung
an, ingestif,
eliminatif,
seksual,
prestasi, dan
agresif.
Proses
keperawatan
meliputi
penentuan
masalah,
diagnosis,
dan
klasifikasi
masalah,
11
manajemen
masalah dan
evaluasi
keseimbanga
n dan
stabilitas
sistem
perilaku.
Perawat bisa berpikir kritis dan menjalankan asuhan keperawatan lebih maksimal.
Pelayanan asuhan keperawatan diharapkan bisa memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosial-
kultural-spiritual pasien dengan cara memilih penerapan teori, model konseptual, filosofi, dan
paradigma keperawatan yang dianut. Implementasi dari holarchy struktural ilmu keperawatan
dilakukan dalam perkembangan ilmu keperawatan yang profesional.
12
13Model konseptual
(Gabungan konsep umum, menetapkan hubungan
relative, abstrak dari dua atau lebih konsep)
Metaparadigma(Konsep global untuk
mengidentifikasi fenomena dari perhatian atau peminatan yang mendeskripsikan konsep
dan proposisi)
Holarchy Struktural Ilmu Keperawatan Kontemporer
Fenomena
Konsep(Kata atau frase yang ringkas tentang ide yang diperoleh dengan observasi)
Proposisi(Penggabungan dua konsep)
Relational Proposition (Menyatakan hubungan)
Non- Relational Proposition (Makna atau arti yang dapat diukur)
Metaparadigma(Konsep global untuk
mengidentifikasi fenomena dari perhatian atau peminatan yang mendeskripsikan konsep dan
proposisi)
Manusia(Bagian integral dari bio-psiko-sosial yang menetapkan bermacam-macam hal seperti sistem adaptasi, sistem tingkah laku, perawatan diri, atau energy lingkungan )
Lingkungan(Struktur internal dan pengaruh eksternal termasuk anggota keluarga, komunitas, dan masyarakat)
Kesehatan(Kontinum dari sistem kesehatan atau stabilitas klien)
Keperawatan(Bagian dari profesi, ilmu akademik dan pengetahuan tentang proses keperawatan meliputi proses sehat-sakit)
Filosofi(Keyakinan terhadap nilai-nilai yang menjadi pedoman dan pandangan hidup)
Model konseptual(Gabungan konsep umum
yang menetapkan hubungan relative, abstrak dari 2 atau lebih konsep)
Teori(Satu konsep atau lebih yang konkrit dan spesifik
yang terbagi dari model konseptual, proporsisi yang secara terbatas menejelaskan konsep, dan proporsisi
tersebut memiliki hubungan yang konkrit dan spesifik antara 2 konsep atau lebih)
Middle-Range Theory (Ssejumlah konsep dan proposisi yang konkrit dan spesifik)
Grand Theory (Konsep yang ada dalam paradigma yang cakupannya lebih luas)
Indikator Empiris(Konkrit dan spesifi, dan dapat diuji secara empiris dari middle-range theory)
BAB IV
SIMPULAN
Dalam holarchy struktural ilmu keperawatan kontemporer, metaparadigma, filosofi,
dan model konseptual secara umum masih bersifat sangat abstrak yang didapatkan dari
fenomena dan melalui suatu proses penalaran ilmiah sehingga berkembang sebagai salah satu
ilmu pengetahuan yang dibangun berdasarkan batang tubuh keilmuan. Metaparadigma sebagai
kerangka kerja yang melingkupi empat komponen yaitu manusia, kesehatan, lingkungan, dan
keperawatan. Filosofi dan metaparadigma menjadi dasar dalam pengembangan model
konseptual dan teori, sedangkan teori dan indikator empiris bersifat lebih konkrit dan spesifik.
Model konseptual keperawatan dapat menghasilkan teori keperawatan yang
merupakan dalil yang secara khusus menggambarkan konsep tersebut atau hubungannya
dengan konsep lain. Model konseptual merupakan landasan untuk mengembangkan sebuah
teori, dimana ditekankan tentang konsep-konsep, definisi dan proposisi dari teori. Teori-teori
keperawatan sangat beragam dalam tiap level dan cakupannya. Teori yang lebih abstrak dan
luas cakupannya disebut grand theory. Sedangkan yang lebih konkrit dan spesifik cakupannya
disebut middle range theory. Teori-teori keperawatan yang ada memberikan penjelasan
mengenai fenomena-fenomena dan hubungan diantara fenomena tersebut. Antara keempat
tipe ilmu tersebut, dimulai dari filosofi, metaparadigma, model konseptual, hingga teori
keperawatan memiliki keterikatan yang kuat.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alligood, R.M. 2014. History and Philosophy of Science Nursing Theorist and their work eight edition. Mosby: Elsevier.
Fawcett, J. 2006. Contemporary nursing knowledge: Analysis and evaluation of nursing models and theories second edition. Philadelphia: F.A Davis Company.
Marriner-Tomey & Alligood. 2006. Nursing theorists and their work. 6th Ed. St.Louis: Mosby Elseiver, Inc.
Tomey, A. Marriner and Alligood, M. Raile. 2010. Nursing Theorist and Their Works. Seventh Edition. St. Louis, Missouri: Mosby Elsivier.
15
top related