hanida esti satuti f0207072 - digilib.uns.ac.id/analisis...telah disetujui dan diterima baik oleh...
Post on 20-Mar-2019
217 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO
TERHADAP STRUKTUR MODAL
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi
Syarat-syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Oleh :
HANIDA ESTI SATUTI F0207072
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP
STRUKTUR MODAL
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Surakarta, 18 Agustus 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi dengan judul:
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP
STRUKTUR MODAL
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Skripsi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen.
Surakarta, September 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
1. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1 : 7a)
2. Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur (Filipi 4 : 6)
3. Tuhan membuat segala sesuatu indah pada waktuNya (Pkh 3:11)
4. Janganlah seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu, dan dalam kesucianmu (1 Timotius 4 : 12)
5. Aku sebagaimana aku ada, segala sesuatu yang ada padaku karena kasih karunia dan karya terbesarNya dalam hidupku (penulis)
6. Jangan pernah menyerah kalau kamu tidak ingin orang lain menyerah karenamu (salah seorang sahabat penulis)
7. Segala sesuatu yang terjadi dalam hidupku bukan suatu kebetulan, tetapi karena sesuatu yang dikehendakiNya, aku percaya akan selalu ada pelangi sehabis hujan. (penulis)
8. Ada sesuatu yang sangat indah dibalik perkara yang ada (penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Karya ini Penulis Persembahkan untuk :
1. Bapak, Ibu, dan Mama. Terima kasih atas kasih sayang yang tak pernah putus
padaku. Terima kasih saat namaku disebut dalam doa yang Bapak, Ibu, dan
Mama panjatkan. Terima kasih atas didikan yang diberikan padaku selama ini.
Terima kasih sudah sangat memahami dan mengerti diriku. Terima kasih atas
dukungan yang diberikan dalam segala segi kehidupanku. Terima kasih orang
tuaku….., aku sayang kalian…. You are the best for me…..
2. Eyang Kakung, Eyang Putri, Simbah Kakung, dan Simbah Putri yang selalu
mendoakan dan mendukungku.
3. Budhe, Pakdhe, Tante, Om yang selalu mendoakan dan memotivasiku.
4. Kakaku, Mas Shandy, yang walaupun nun jauh di Jakarta, selalu mendoakan
dan mendukungku.
5. Saudara-saudara sepupuku, Mb.Alfi, Dik Ria, Ms.Vindy, Dik Angga, Ms.Henry.
Terima kasih atas kebersamaan kita selama ini. Terima kasih buat keceriaan
saat kita berkumpul. Terima kasih buat motivasi dan pengertiannya selama ini.
I luv u my sista n brother……
6. My lovely, Yulius…, Terima kasih buat dukungan dan motivasinya selama aku
menyusun skripsi ini… Terima kasih atas sayang dan doanya juga…. Luv
you…. ^^ , dan Bapak Cuk Sutardi serta keluarga. Terima kasih atas
dukungannya selama ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7. Sahabat-sahabatku Linda dan Datin. Terima kasih sudah menemani,
mendukung, menghibur, dan mengerti diriku. Terima kasih buat kasih,
keceriaan, dan selalu membantuku….. Terima kasih sahabat…. Loph u……
8. RKC On the Move untuk Nova, Yoga, Rendi, Lestyo, Agus, Rizal, Adnan, Kotek,
Sita, Rimbun, Lailam. Tetap cinta touring teman-teman…. Lanjutkan
perjalanan kita….
9. Teman-teman Manajemen semuanya khususnya Manajemen Keuangan
angkatan 2007,
10. Kakak tingkatku (Mb. Anggra) dan teman-temanku (Sita, Dinavita, Suryo,
Aria dan teman-teman yang lain) yang sudah membantu dan mendukung
selama aku kuliah.
11. Komisi Pemuda Remaja GKJ Cakraningratan. Terima kasih Cakra’s Youth buat
kasih Philia nya selama ini. Makasih Ms.Ari dan Wisnu (sebagai ketua) yang
sabar banget membantuku dan teman-teman. Semua pengurus, aktivis, dan
semua pemuda remaja Cakra, terima kasih buat keceriaan, kasih dan kerja
samanya selama ini. Cakra’s Youth…..Committed to You….Yesyuu… Aseek…..
12. Dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi UNS Surakarta yang telah membantu
dan mendukungku selama menjalani perkuliahan. Pak Man dan rekan-rekan
^^, terima kasih sudah ikut mendoakan saat akan pendadaran dan selalu
membantu saat kesulitan di tempat parkir.
13. Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung saya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Salam sejahtera bagi kita semua,
Teriring salam dan do’a semoga Tuhan YME senantiasa melimpahkan berkat-
Nya kepada kita semua. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan
dan penyertaan Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul
“Analisis Pengaruh Risiko Bisnis, Growth, Likuiditas, Profitabilitas, dan Interest
Coverage Ratio terhadap Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)” penulis sangat berharap semoga hasil
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan penelitian selanjutnya.
Berhasilnya penulisan skripsi ini adalah berkat bantuan, dukungan dan
perhatian banyak pihak. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang tulus dan penghargaan kepada semua pihak
yang telah membantu penelitian ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus
penulis haturkan kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Dr. Hunik Sri Runing S, M.Si., dan Reza Rahardian, SE, M.Si. selaku ketua dan
sekretaris jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3. Dra. Endang Suhari, M.Si., selaku pembimbing skripsi yang telah dengan sabar
dan banyak meluangkan waktunya guna memberikan pengarahan, petunjuk,
bimbingan yang sangat berguna dalam pnyusunan skripsi ini
4. Joko Suyono, SE, MSi selaku Pembimbing Akademik
5. Bapak-ibu dosen yang telah membimbing selama ini.
6. Mbak Emy di IPOT yang telah membantu penulis dan memberikan saran dalam
mengumpulkan data yang berguna dalam penyusunan skripsi ini.
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa mendoakan dan memberikan dukungan
kepada penulis
8. Yulius Endar S. dan keluarga yang memberikan dukungan dan bantuannya.
9. Sahabat ( Linda dan Datin ) dan teman-teman ( Sita, Dinavita, Yoga, Rendi, Nova,
Lestyo, Agus, Rizal, Boby, Suryo, Aria, Melisa, Rimbun, Lailam ) yang selalu
memberikan dukungan dan bantuannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak
membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi
ini, baik dalam proses penulisan maupun hasil. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata penulis mohon
maaf atas semua kesalahan dan semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Tuhan memberkati.
Surakarta, September 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiii
ABSTRAK . ....................................................................................................... xiv
ABSTRACT ....................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah . ............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................ 8
C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 9
BAB II LANDASAN TEORI
A. Struktur Modal ............................................................................. 11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
B. Teori Struktur Modal .................................................................... 12
1. Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM) .................... 12
2. Trade-off Theory .................................................................... 15
3. Signaling Theory .................................................................... 16
4. Asymmetric Information Theory ............................................. 16
5. Pecking Order Theory ............................................................ 17
C. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal .................... 19
D. Risiko Bisnis ................................................................................ 24
E. Growth ......................................................................................... 25
F. Likuiditas ..................................................................................... 26
G. Profitabilitas ................................................................................. 27
H. Interest Coverage Ratio ............................................................... 27
I. Penelitian Terdahulu .................................................................... 28
J. Kerangka Masalah ....................................................................... 30
K. Hipotesis ...................................................................................... 31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Populasi dan Sampel .................................................................... 33
B. Definisi Operasional .................................................................... 34
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................... 39
D. Metode Analisis Data
1. Pengujian Normalitas Data ...................................................... 40
2. Pengujian Multikolinearitas ................................................... 40
3. Pengujian Heteroskedasitas .................................................... 41
4. Pengujian Autokorelasi .......................................................... 42
5. Pengujian Hipotesis ................................................................ 42
a. Uji Regresi Berganda ....................................................... 42
b. Pengujian Koefisien Determinasi ( Uji R2 ) ....................... 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan ( Uji F ) ............... 44
d. Pengujian Koefisien Regresi Parsial ( Uji t ) .................... 44
BAB IV ANALISIS DATA
A. Hasil Pengumpulan Data ............................................................. 46
B. Statistik Deskriptif ....................................................................... 47
C. Pengujian Data ............................................................................. 49
1. Uji Normalitas ........................................................................ 49
2. Uji Multikolinieritas ............................................................... 50
3. Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 52
4. Uji Autokorelasi ..................................................................... 53
5. Uji Regresi Berganda ............................................................. 54
6. Uji Hipotesis ........................................................................... 56
a. Koefisien Determinasi (R2 ) .............................................. 56
b. Uji F …………. ................................................................. 57
c. Uji t ………… ................................................................... 58
D. Pembahasan ................................................................................. 60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 65
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 66
C. Saran ............................................................................................ 67
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Hasil Pengambilan Sampel ........................................................... 46
Tabel IV.2 Hasil Analisis Deskriptif Statistik ................................................. 47
Tabel IV.3 Hasil Uji Normalitas ..................................................................... 49
Tabel IV.4 Hasil Uji Normalitas Setelah Transformasi Data ......................... 50
Tabel IV.5 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................ 51
Tabel IV.6 Hasil Uji Autokorelasi ................................................................... 54
Tabel IV.7 Hasil Pengujian Regresi ............................................................... 55
Tabel IV.8 Hasil Pengujian Uji R2 .................................................................. 57
Tabel IV.9 Hasil Pengujian Uji F ................................................................... 57
Tabel IV.10 Hasil Pengujian Uji t .................................................................... 58
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Kerangka Pemikiran ................................................................... 30
Gambar IV.2 Scatterplot ................................................................................... 52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH, LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL
(Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)
HANIDA ESTI SATUTI F0207072
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio terhadap struktur modal. Risiko bisnis diproksikan dengan standar deviasi dibagi dengan EBIT, growth diproksikan dengan selisih pertumbuhan aktiva dibagi dengan pertumbuhan aktiva tahun t, likuiditas diproksikan dengan quick ratio, profitabilitas diproksikan dengan ROI, dan interest coverage ratio diproksikan dengan interest expense dibagi dengan EBIT. Sementara itu struktur modal yang di dalam penelitian ini sebagai variabel dependen diproksikan dengan debt ratio.
Dalam penelitian ini menggunakan hipotesis sebagai berikut : (1) risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (2) growth berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (3) likuiditas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (4) profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. (5) interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.
Data penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari pojok BEI FE UNS, serta Indonesia Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006-2010. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive sampling. Dengan teknik pengambilan sampel yang telah ditentukan diperoleh 17 perusahaan manufaktur yang memenuhi kriteria untuk diambil sebagai sampel. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi berganda dimana struktur modal yang diukur dengan debt ratio sebagai variabel dependen, dan variabel risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverge ratio sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel independen yang terdiri dari risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu struktur modal yang diukur dengan debt ratio. Adapun secara parsial, hanya likuidtas dan profitabilitas yang berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Sedangkan risiko bisnis, growth, dan interest coverage ratio secara parsial tidak memiliki pengaruh signifikan. Kata Kunci: struktur modal, risiko bisnis,growth, likuiditas, profitabilitas,dan
interest coverage ratio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
ANALYSIS OF BUSINESS RISK, GROWTH, LIQUIDITY, PROFITABILITY AND INTEREST COVERAGE RATIO INFLUENCES
ON CAPITAL STRUCTURE (A Study in Manufacture Company Registered in Indonesian Stock
Exchange)
HANIDA ESTI SATUTI F0207072
This study is aimed to know the influences of business risks, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio in capital structure. Business risk is proxified by deviation standard divided with EBIT, growth is proxified with the difference of assets increment divided with current year assets increment, liquidity is proxified with quick ratio, profitability is proxified with ROI, and interest covereage ratio is proxified with interest expense divided with EBIT. While capital structure, which in this study is as dependent variable, is proxified with debt ratio.
This study uses the following hypothesis: (1) business risk has significant influence on capital structure; (2) growth has significant influence on capital structure; (3) liquidity has significant influence on capital structure; (4) profitability has significant influence on capital structure; and (5) interest coverage ratio has significant influence on capital structure.
Data in this study is secondary data in form of annual financial report obtained from BEI FE UNS Corner, and also Indonesian Capital Market Directory (ICMD) year of 2006-2010. Sampling Technique used in this study taken with purposive sampling method. Using predetermined sample amounts, there can be obtained 17 manufacture companies eligible to be taken as the sample.
Analysis instrument used in this study is multiple regression in which capital structuer is measured with debt ratio as dependent variable, and business risk, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio variables as the independent variables.
The results of this study show that independent variables, in which contains of business risk, growth, liquidity, profitability and interest coverage ratio, simultaneously have significant influence on dependent variable, that is capital structure which measured with debt ratio. While partially, there only liquidity and profitability having significant influence on capital structure. Liquidity has negative influence. Profitability has negative influence. While for business risk, growth and interest coverage ratio, in partial, there is no significant influence. Keywords: Capital structure, business risk, growth, liquidity, profitability, and interest
coverage ratio.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia yang semakin berkembang saat ini akan
menuntut perekonomian untuk berkembang pula. Hal ini membuat banyak
perusahaan-perusahaan baik kecil maupun besar melakukan
pengembangan terhadap perusahaannya. Salah satu masalah yang
berkaitan dengan pengembangan perusahaan adalah tentang pembiayaan.
Keputusan berbagai pembiayaan sangat penting untuk
kesejahteraan keuangan perusahaan. Salah satu unsur pembiayaan dalam
perusahaan adalah modal. Modal dapat digunakan untuk membiayai
kebutuhan investasi, memenuhi kebutuhan operasional sehari-hari, dan
sebagai penunjang kelancaran operasi perusahaan sehingga dapat bertahan
dan berkembang lebih besar. Modal perusahaan dapat berasal dari dua
sumber yaitu modal sendiri dan modal asing. Modal sendiri merupakan
modal yang berasal dari setoran pemilik dan hasil operasi perusahaan itu
sendiri. Sedangkan modal asing adalah modal yang berasal dari pinjaman
dari bank, lembaga keuangan, maupun dengan mengeluarkan surat hutang,
dan atas penggunaannya perusahaan harus memberikan kompensasi
berupa bunga yang menjadi beban tetap bagi perusahaan (Dwi Aris, 2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Masalah struktur modal merupakan masalah yang penting bagi
setiap perusahaan karena baik buruknya struktur modal akan mempunyai
efek langsung terhadap finansial perusahaan. Sebuah keputusan yang
salah tentang struktur modal dapat mengakibatkan kesulitan keuangan dan
akhirnya dapat menimbulkan kebangkrutan. Manajemen perusahaan harus
menetapkan struktur permodalan dengan cara yang tepat supaya nilai
perusahaan maksimal. Suatu perusahan yang mempunyai struktur modal
yang tidak baik yaitu mempunyai hutang yang sangat besar akan
memberikan beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan).
Namun, perusahaan memang memilih berbagai tingkat leverage keuangan
sebagai upaya mereka untuk mencapai struktur modal yang optimal.
Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh kebijakan
pembelanjaan (financing policy) dari manajer keuangan yang senantiasa
dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif maupun yang
kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting, yaitu (Harnanto, 1995:306
dalam Susetyo, 2006) :
1. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal
kepada pihak yang menyediakan dana
2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak
penyedia dana dalam mengelola perusahaan.
3. Resiko yang dihadapi perusahaan.
Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat
menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu
sendiri. Struktur modal perusahaan akan berubah jika perusahaan tersebut
membiayai operasi perusahaan dengan modal asing khususnya dengan
hutang jangka panjang. Perubahan pada struktur modal perusahaan
tersebut bisa berpengaruh positif maupun negatif bagi pengelolaan
perusahaan. Jika perusahaan meningkatkan leverage maka perusahaan ini
dengan sendirinya akan meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan
sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena
sebagian ahli berpendapat bahwa penggunaan modal yang berlebihan akan
menurunkan tingkat profitabilitas. Untuk itu sebagian manajer tidak
sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga disertai
penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun
hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang
tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak.
Risiko bisnis berkaitan dengan ketidakpastian pendapatan karena
terdapatnya variabilitas dalam penjualan produk, pelanggan dan
bagaimana produk dihasilkan. Dengan kata lain risiko bisnis berkaitan
dengan operasi suatu perusahaan. Ketidakpastian tersebut membuat risiko
bisnis yang ada pada perusahaan berubah-ubah, begitu juga dengan
struktur modal yang dihasilkan bervariasi. Semakin tinggi risiko bisnis
perusahaan, maka semakin rendah rasio hutang yang optimal (Brigham,
2001). Risiko bisnis akan meningkat jika perusahaan semakin rendah
dalam penggunaan hutangnya (Susetyo,2006) Hasil penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi seharusnya
menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk menghindari kemungkinan
kebangkrutan (Titman & Wessels, 1998).
Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, semakin besar
pula kemungkinan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam
pemenuhan kebutuhan dananya. Perusahaan yang mempunyai tingkat
pertumbuhan tinggi cenderung untuk menggunakan hutang yang lebih
tinggi dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan rendah.
Keadaan ini akan berpengaruh terhadap struktur modal.
Teori trade-off menunjukkan bahwa perusahaan dengan rasio
likuiditas yang lebih tinggi harus meminjam lebih karena kemampuan
mereka untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak tepat waktu. Dengan
demikian, teori ini memprediksi hubungan positif antara likuiditas dan
leverage. Di sisi lain, teori pecking order memprediksi hubungan negatif
antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan dengan likuiditas
lebih besar lebih suka menggunakan dana internal sementara (Sheik and
Wang, 2011). Likuiditas dengan struktur modal yaitu semakin tinggi
likuiditas perusahaan maka semakin rendah tingkat utang dalam struktur
modal (Setiawan,2006 dalam Theresia, 2010).
Berkaitan dengan profitabilitas, menurut Brigham dan Weston
(2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Interest coverage ratio telah diselidiki secara teoritis sebagai
penentu struktur modal. Harris dan Raviv (1990) mengusulkan leverage
yang berkorelasi negatif dengan interest coverage ratio. Mereka
berpendapat bahwa interest coverage ratio yang lebih tinggi
menunjukkan rasio utang yang lebih rendah.
Untuk itu manajer juga perlu memperhitungkan faktor karakteristik
perusahan supaya terbentuk struktur modal yang optimal. Struktur modal
dapat tercermin melalui debt ratio, sehingga dalam penelitian ini debt
ratio sebagai variabel dependen.
Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal tersebut antara lain : Penelitian mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi struktur modal yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas
(2009), dimana independen variabelnya adalah risiko bisnis, struktur
aktiva, profitabilitas, firm size, tingkat pertumbuhan. Hasil yang didapat
adalah risiko bisnis dan struktur aktiva memiliki pengaruh yang tidak
signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas memiliki
pengaruh negatif yang signifikan, serta ukuran perusahaan dan tingkat
pertumbuhan memiliki pengaruh positif yang signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos Eriotis, Dimitrios
Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007), dimana variabel
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
independenya adalah firm size, likuiditas, interest coverage ratio, growth.
Hasilnya adalah firm size berpengaruh positif terhadap struktur modal,
likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur modal, interest coverage
ratio berpengaruh negatif terhadap struktur modal, growth berpengaruh
negatif terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan oleh Susetyo (2006), dimana variabel
independennya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm
size. Hasilnya adalah secara bersama-sama : risiko bisnis, struktur aktiva,
profitabilitas, firm size berpengaruh secara signifikan terhadap struktur
modal. Sedangkan secara parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan
signifikan, struktur aktiva berpengaruh positif dan signifikan, profitabilitas
berpengaruh negatif dan signifikan, firm size berpengaruh positif dan
signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Serrasqueiro & Nuness (2005),
dimana variabel independennya adalah non-debt tax shields, profitability,
size, tangibility, risk, growth. Hasil yang didapat adalah nondebt tax
shields berpengaruh signifikan positif terhadap debt ratio, profitability
berpengaruh signifikan negatif terhadap debt ratio, size berpengaruh
negatif terhadap debt ratio. Sedangkan tangibility, risk, growth tidak
berpengaruh signifikan.
Penelitian yang dilakukan oleh Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma
(2005) menngunakan variabel ukuran perusahaan, pertumbuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, struktur kepemilikkan. Hasil
penelitian ini adalah ukuran perusahaan dan pertumbuhan perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Risiko bisnis berpengaruh
negatif terhadap struktur modal. Sedangkan profitabilitas dan struktur
kepemilikkan berpengaruh positif terhadap struktur modal.
Penelitian yang dilakukan ini untuk meneruskan penelitian-
penetian terdahulu tersebut, karena masih terdapat hasil-hasil yang
berbeda dengan penggunaan variabel-variabel independen yang sama.
Oleh karena itu, peneliti meneruskan penelitian-penelitian tersebut untuk
membuktikan kembali bagaimana pengaruh variabel-variabel independen
tersebut terhadap struktur modal.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest
coverage ratio terhadap struktur modal, dengan judul :
“ANALISIS PENGARUH RISIKO BISNIS, GROWTH,
LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN INTEREST COVERAGE
RATIO TERHADAP STRUKTUR MODAL ( Studi Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
B. PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009 ?
2. Apakah growth (pertumbuhan perusahaan) berpengaruh signifikan
terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2005 hingga 2009?
3. Apakah likuiditas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009?
4. Apakah profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009?
5. Apakah interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap debt
ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2005 hingga 2009?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
2. Untuk menganalisis pengaruh growth (pertumbuhan perusahaan)
terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2005 hingga 2009.
3. Untuk menganalisis pengaruh likuiditas terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009.
4. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga
2009.
5. Untuk menganalisis pengaruh interest coverage ratio terhadap debt
ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2005 hingga 2009.
D. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat utnuk pihak-pihak
yang membutuhkan, antara lain :
1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
dalam membuat kebijakan yang berhubungan dengan pembentukkan
struktur modal untuk menghasilkan struktur modal yang optimal.
2. Bagi penelitian selanjutnya, dengan penelitian ini diharapkan dapat
menambah informasi dan wacana yang dapat dimanfaatkan dalam
penelitian lebih lanjut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
3. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
pada investor dalam membuat kebijakan investasi pada perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. STRUKTUR MODAL
Modal menurut Munawir (2001) adalah hak atau bagian yang
dimiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal
saham), surplus dan laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki
oleh perusahaan terhadap seluruh hutang-hutangnya
Struktur modal adalah merupakan perimbangan jumlah hutang
jangka pendek, hutang jangka panjang, saham preferen, saham preferen
dan saham biasa. Sementara itu, struktur keuangan adalah perimbangan
antara modal total hutang dengan modal sendiri. Dengan kata lain struktur
modal merupakan bagian dari struktur keuangan (Sartono, 2001).
Target struktur modal bisa berubah sewaktu-waktu sesuai kondisi.
Jika rasio hutang yang sesungguhnya berada di bawah tingkat yang
ditargetkan, ekspansi modal mungkin perlu dilakukan dengan
menggunakan pinjaman, sementara jika rasio hutang sudah melampaui
target, saham mungkin perlu digunakan (Brigham dan Houston, 2001).
Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara risiko dan pengembalian sehingga
memaksimalkan harga saham (Weston dan Brigham, 1994). Risiko yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
sama besarnya dengan tingkat pengembalian oleh perusahaan
menunjukkan keadaan struktur modal yang optimal.
B. TEORI STRUKTUR MODAL
1. Teori Struktur Modal Modigliani-Miller (MM)
Modigliani dan Miller (1958) adalah perintis penelitian tentang
pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan. Studi MM didasarkan
pada sejumlah asumsi yang tidak realistis, antara lain (Brigham dan
Houston, 2001);
a. Tidak ada biaya broker (pialang)
b. Tidak ada pajak
c. Tidak ada biaya kebangkrutan
d. Para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang
sama dengan perseroan.
e. Semua investor mempunyai informasi yang sama seperti
manajemen mengenai peluang investasi perusahaan pada masa
mendatang
f. EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
MM membuktikan bahwa karena bunga atas hutang dikurangkan
dalam perhitungan pajak, maka nilai perusahaaan meningkat sejalan
dengan makin besarnya jumlah hutang dan nilainya akan mencapai titik
maksimum bila seluruhnya dibiayai dengan hutang (Brigham dan
Houston, 2001).
Menurut Sartono (2001), terdapat dua pendekatan yang dilakukan
oleh MM, yaitu :
Pendekatan MM Tanpa Pajak
Dengan mengasumsikan tidak ada pajak pendapatan perusahaan,
maka MM mengajukan tiga preposisi, yaitu :
Preposisi I
MM menjelaskan bahwa nilai perusahaan adalah tidak tergantung
atau tidak dipengaruhi oleh struktur modal. Menurut preposisi ini,
biaya modal rata-rata tertimbang sering disebut juga dengan tingkat
keuntungan yang diharapkan atas portofolio karena perusahaan
dapat dianggap sebagai portofolio baik untuk perusahaan yang
memilih leverage maupun tidak adalah independen terhadap
struktur modal. MM juga menjelaskan bahwa biaya modal rata-rata
tertimbang sama dengan biaya modal sendiri untuk perusahaan
yang tidak memiliki leverage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Preposisi II
MM berpendapat bahwa apabila hutang perusahaan semakin besar
maka biaya modal sendiri juga semakin besar. Hal ini disebabkan
karena risiko yang dihadapi oleh pemilik modal sendiri semakin
besar dengan demikian pemilik modal sendiri meminta tingkat
keuntungan yang semakin besar.
Preposisi III
Pada preposisi III, MM menyatakan bahwa perusahaan seharusnya
melakukan investasi proyek baru sepanjang nilai perusahaan
meningkat paling tidak sebesar biaya investasi. Dengan demikian,
perubahan nilai perusahaan dan perubahan biaya investasi, maka
perusahaan seharusnya melakukan investasi sepanjang perubahan
nilai perusahaan melebihi perubahan biaya investasi.
Pendekatan MM apabila ada pajak
Preposisi I
Preposisi ini menjelaskan bahwa nilai perusahaan yang memiliki
leverage adalah sama dengan nilai perusahaan yang tidak memiliki
leverage ditambah dengan nilai perlindungan pajak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Preposisi II
Dalam kondisi ada pajak penghasilan, MM berpendapat bahwa
biaya modal sendiri perusahaan yang memiliki leverage adalah
sama dengan biaya modal sendiri perusahaan yang tidak memiliki
leverage ditambah dengan premium risiko.
2. Trade-off Theory
Menurut teori ini, perusahaan menyeimbangkan manfaat dari
pendanaan dengan utang (perlakuan perseroan yang menguntungan)
dengan suku bunga dan biaya kebangkrutan yang lebih tinggi. Kenyataan
bahwa bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan telah
mengakibatkan menggunakan utang lebih sedikit mengeluarkan biaya
daripada saham biasa atau saham preferen. Akibatnya, pemerintah
membayar sebagian dari biaya modal yang bersumber dari utang, atau
dengan kata lain, utang memberikan manfaat perlindungan pajak.
Hasilnya, penggunaan utang mengakibatkan peningkatan porsi laba
operasi perusahaan (EBIT) yang mengalir ke investor. Perusahaan jarang
menggunakan utang sebesar seratus persen. Salah satu alasannya adalah
kenyataan bahwa pemegang saham mendapat keuntungan dari pajak
keuntungan modal yang lebih rendah. Lebih penting lagi, perusahaan
membatasi penggunaan utang untuk menekan biaya-biaya yang berkaitan
dengan kebangkrutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
3. Signaling Theory
Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001) adalah
suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi
petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang
prospek perusahaan. Dalam (Brigham dan Houston,2001 ), perusahaan
dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari
penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan
dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang melebihi target
struktur modal yang normal.
Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan
cenderung untuk menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu
perusahaan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen
memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan
menawarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga
sahamnya akan menurun, karena menerbitkan saham baru berarti
memberikan isyarat negatif yang kemudian dapat menekan harga saham
sekalipun prospek perusahaan cerah.
4. Asymmetric Information Theory
Asymmetric Information atau ketidaksamaan informasi menurut
(Brigham dan Houston, 2001) adalah situasi di mana manajer memiliki
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
informasi yang berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan
daripada yang dimiliki investor. Asimetri informasi ini terjadi karena
pihak manajemen mempunyai informasi yang lebih banyak daripada para
pemodal (Husnan, 1996). Dengan demikian, pihak manajemen mungkin
berpikir bahwa harga saham saat ini sedang overvalue (terlalu mahal).
Kalau hal ini yang diperkirakan terjadi, maka manajemen tentu akan
berpikir untuk lebih baik menawarkan saham baru sehingga dapat dijual
dengan harga yang lebih mahal dari yang seharusnya.
Tetapi pemodal akan menafsirkan kalau perusahaan menawarkan
saham baru, salah satu kemungkinannya adalah harga saham saat ini
sedang terlalu mahal (sesuai dengan persepsi pihak manajemen). Sebagai
akibatnya para pemodal akan menawar harga saham baru tersebut dengan
harga yang lebih rendah. Karena itu emisi saham baru akan menurunkan
harga saham.
5. Pecking Order Theory
Teori ini dikenalkan pertama kali oleh Donaldson pada tahun
(1961) sedangkan penamaan packing order theory dilakukan oleh Myers
(1984) (Husnan, 1996). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa:
a. Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil
operasi perusahaan berwujud laba ditahan)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
b. Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan,
maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman
terlebih dulu, yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi,
kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi
(seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum
mencukupi, saham baru diterbitkan.
Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target debt to equity ratio,
karena ada dua jenis modal sendiri, yaitu internal dan eksternal. Modal
sendiri yang berasal dari dalam perusahaan lebih disukai daripada modal
sendiri yang berasal dari luar perusahaan.
Menurut Myers (1996) perusahaan lebih menyukai penggunaan
pendanaan dari modal internal, yakni dana yang berasal dari aliran kas,
laba ditahan dan depresiasi. Urutan penggunaan sumber pendanaan dengan
mengacu pada packing order theory adalah: internal fund (dana internal),
debt (hutang), dan equity (modal sendiri) (Kaaro,2003 dalam Yuke dan
Hadri ,2005).
Menurut Yuke Prabasari dan Hadri Kusuma (2005), dana internal
lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal memungkinkan
perusahaan untuk tidak perlu "membuka diri lagi" dari sorotan pemodal
luar. Kalau bisa memperoleh sumber dana yang diperlukan tanpa
memperoleh "sorotan dan publisitas publik" sebagai akibat penerbitan
saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya
emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru. Suad
Husnan (1996) hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan
menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer kuatir kalau penerbitan
saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan
membuat harga saham turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh
kemungkinan adanya informasi asimetrik antar pihak manajemen dengan
pihak pemodal.
C. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR
MODAL
Empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal
menurut Houston dan Brigham (2001) adalah :
1. Risiko bisnis
Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah rasio
hutang optimalnya
2. Posisi perpajakan perusahaan
Salah satu alasan utama menggunakan utang adalah bunganya yang
dapat menjadi pengurang pajak, yang selanjutnya mengurangi biaya
hutang efektif.
3. Fleksibilitas keuangan
Kemampuan untuk memperoleh modal dengan persyaratan yang wajar
dalam kondisi yang buruk. Operasi yang stabil akan membutuhkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
pasokan modal yang lancar, yang merupakan hal yang vital bagi
keberhasilan jangka panjang perusahaan. Ketika perekonomian sedang
ketat, atau ketika perusahaan sedang mengalami kesulitan operasional,
para pemberi modal akan lebih suka memberikan dananya kepada
perusahaan yang memiliki neraca yang kuat. Oleh karena itu, baik
potensi kebutuhan dana di masa depan maupun konsekuensi dari
kekurangan dana akan mempengaruhi sasaran struktur modal. Semakin
tinggi kemungkinan kebutuhan modal di masa mendatang, dan
semakin buruk konsekuensi dari kekurangan dana, maka neraca
perusahaan harus semakin kuat.
4. Keagresifan manajemen
Beberapa manajer lebih agresif dari yang lainnya, sehingga beberapa
perusahaan cenderung menggunakan hutang sebagai usaha untuk
mendorong keuntungan.
Menurut Sartono (2001), terlepas dari pendekatan mana yang akan
diambil untuk menentukan struktur modal yang optimal, para manajer
keuangan perlu mempertimbangkan beberapa factor penting sebagai
berikut :
1. Tingkat penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang relative stabil berarti memiliki
aliran kas yang relatif stabil pula, maka dapat menggunakan utang
lebih besar daripada perusahaan dengan penjualan yang tidak stabil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
2. Struktur aset
Perusahaan yang memiliki aset tetap dalam jumlah besar dapat
menggunakan utang dalam jumlah besar, hal ini desebabkan karena
dari skalanya perusahaan besar akan lebih mudah mendapatkan akses
ke sumber dana dibandingkan dengan perusahaan kecil.
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan
Semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar
kebutuhan dana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan
untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan
perusahaan untuk menahan laba.
4. Profitabilitas
Profitabilitas periode sebelumnya merupakan faktor penting dlam
menentukan struktur modal. Dengan laba ditahan yang besar,
perusahaan akan lebih sering menggunakan laba ditahan sebelum
menggunakan utang. Hal ini sesuai dengan pecking order theory yang
menyarankan bahwa manajer lebih senang menggunakan pembiayaan
dari pertama, laba ditahan, kemudian utang, dan terakhir penjualan
saham baru.
5. Variabel laba dan perlindungan pajak
Variable ini sangat erat kaitannya dengan stabilitas penjualan. Jika
variabilitas atau volatilitas laba perusahaan kecil maka perusahaan
mempunyai kemampuan yang lebih besar untuk menanggung beban
tetap dari utang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
6. Skala perusahaan
Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah
memperoleh modal di pasar modal disbanding dengan perusahaan
kecil. Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar
memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula.
7. Kondisi intern perusahaan dan ekonomi makro
Perusahaan perlu menanti saat yang tepat untuk menjual saham dan
obligasi. Secara umum kondisi yang paling tepat untuk menjual
obligasi atau saham adalah pada saat tingkat bunga pasar sedang
rendah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal menurut Weston
dan Brigham (1985), yaitu :
1. Stabilitas penjualan
Perusahaan dengan penjualan yang stabil boleh lebih banyak
mengambil hutang dan memikul biaya tetap yang tinggi, disbanding
perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
2. Struktur aktiva
Perusahaan yang memiliki aktiva yang bisa diserahkan sebagai
pinjaman, cenderung menggunakan hutang dalam jumlah besar.
3. Elastisitas operasi
Perusahaan dengan elastisitas operasi yang rendah biasanya labih
mungkin memanfaatkan leverage.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
4. Tingkat pertumbuhan
Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih
banyak mengandalkan pada modal eksternal. Perusahaan drngan
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak
menggunakan hutang dibanding perusahaan yang lambat
pertumbuhannya.
5. Profitabilitas
Perusahan dengan tingkat pengembalian investasi yang tinggi,
umumnya menggunakan hutang yang relatif sedikit.
6. Pajak
Semakin tinggi tarif pajak suatu perusahaan akan lebih baik baginya
menggunakan permodalan hutang.
7. Kendali
Pengaruh hutang atau saham pada posisi pengendalian manajemen
akan mempengaruhi keputusannya mengenai struktur modal. Dalam
hal manajemen memiliki kendali hak suara tetapi tidak bisa membeli
lagi saham tambahan, yang bersangkutan mungkin memilih
permodalan hutang bila memerlukan tambahan dana baru.
8. Sikap manajemen
Pada keadaan di mana tidak dapat dibuktikan bahwa suatu struktur
modal berpengaruh baik pada harga saham, manajemen bisa
menggunakan pertimbangannya sendiri dalam menentukan strutur
modal yang dirasa tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
9. Sikap kreditur
Terlepas dari analisa manajer tentang faktor solvabilitas yang palin
tepat untuk perusahaannya, sikap kreditur seringkali merupakan
dominan penting dalam struktur permodalan. Pada umumnya
perusahaan akan membicarakan struktur permodalannya dengan
kreditur dan selalu memperhatikan pendapat mereka.
10. Kondisi pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka
pendek dan jangka panjang yang dapat mempengaruhi struktur modal
optimal perusahaan.
11. Kondisi internal perusahaan
Sebagai contoh, sebuah perusahaan baru yang telah selelsai
melakukan pembangunan dan rehabilitas dan memproyeksikan laba
yang tinggi di masa depan. Laba baru ini belum akan diakui oleh
investor dan karena itu tidak tercemin dalam harga sahamnya. Dalam
keadaan seperti ini perusahaan tersebut dalam rangka menghimpun
modal tidak akan melakukan emisi saham. Ia akan memilih
permodalan dengan hutang sampai laba tinggi tersebut dapat
direalisasikan dan tercemin dalam harga sahamnya yang beredar.
D. RISIKO BISNIS
Berdasarkan pengertian risiko menurut Brigham dan Houston
(2001), risiko didefinisikan sebagai peluang atau kemungkinan terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
beberapa peristiwa yang tidak menguntungkan. Risiko bisnis adalah
ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan
bisnisnya.
Secara konseptual, operasionalisasi suatu perusahaan mengandung
risiko bisnis. Jika perusahaan menggunakan hutang, maka risiko ini akan
dibebankan utamanya pada pemegang saham. biasa. Risiko bisnis adalah
ketidakpastian yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengembalian atas
aktiva (ROA) atau atas ekuitas (ROE) dengan asumsi perusahaan tidak
menggunakan hutang. Fluktuasi ROE ini disebabkan oleh banyak faktor
seperti perekonomian nasional, keberhasilan produk baru yang dikeluarkan
oleh perusahaan atau pesaingnya, kebakaran, pemogokan, dan lain-lain.
Unsur ketidakpastian perolehan ROE inilah yang disebut sebagai risiko
bisnis.
E. GROWTH
Weston dan Brigham (2001) mengatakan perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang cepat harus lebih banyak mengandalkan pada
modal eksternal. Floating cost pada emisi saham biasa adalah lebih tinggi
dibanding pada emisi obligasi. Dengan demikian perusahaan dengan
tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung lebih banyak menggunakan
hutang (obligasi) dibanding perusahaan yang lambat pertumbuhannya.
Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak luar terhadap
perusahaan, maka proporsi hutang akan semakin besar dibandingkan
modal sendiri (Laksmi, 2010).
Penelitian yang dilakukan oleh Balakrishnan dan Isaac (1993)
(dalam Yuke dan Hadri, 2005) terhadap 295 perusahaan industri di
Amerika Serikat menunjukkan bahwa pertumbuhan aktiva berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Semakin tinggi pertumbuhan aktiva maka
akan semakin tinggi struktur modalnya.
.
F. LIKUIDITAS
Likuiditas menunjukkan kemampuan untuk membayar kewajiban
finansial jangka pendek tepat pada waktunya. Likuiditas perusahaan
ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang mudah
untuk diubah menjadi kas yang meliputi kas, surat berharga, piutag,
persediaan (Sartono, 2001). Teori trade-off menunjukkan bahwa
perusahaan dengan rasio likuiditas yang lebih tinggi harus meminjam lebih
karena kemampuan mereka untuk memenuhi kewajiban sesuai kontrak
tepat waktu. Dengan demikian, teori ini memprediksi hubungan positif
antara likuiditas dan leverage. Di sisi lain, teori pecking order
memprediksi hubungan negatif antara likuiditas dan leverage, karena
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
sebuah perusahaan dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan
dana internal sementara.
G. PROFITABILITAS
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan dengan
tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang
relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang
dihasilkan secara internal. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh
berarti semakin rendah kebutuhan dana eksternal (hutang) sehingga
semakin rendah pula struktur modalnya.
H. INTEREST COVERAGE RATIO
Menurut Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-
Neokosmidi (2007), interest coverage ratio yang dinyatakan sebagai
pendapatan bersih sebelum pajak dibagi dengan pembayaran bunga. Rasio
ini telah diselidiki secara teoritis sebagai penentu struktur modal. Harris
dan Raviv (1990) mengusulkan leverage yang berkorelasi negatif dengan
rasio bunga. Mereka berpendapat bahwa peningkatan hasil hutang dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
probabilitas default yang lebih tinggi. Dengan asumsi bahwa rasio bunga
adalah pengukuran probabilitas default, ini menyiratkan bahwa rasio
interest coverage yang lebih tinggi menunjukkan rasio utang yang lebih
rendah.
I. PENELITIAN TERDAHULU
Penelitian mengenai struktur modal telah banyak dilakukan oleh
para peneliti, antara lain adalah Nikolaos Eriotis, Dimitrios Vasiliou dan
Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) melakukan penelitian terhadap struktur
modal, dimana variabel independenya adalah firm size, likuiditas, interest
coverage ratio, growth. Hasilnya adalah firm size berpengaruh positif
terhadap struktur modal, likuiditas berpengaruh negatif terhadap struktur
modal, interest coverage ratio berpengaruh negatif terhadap struktur
modal, growth berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Bintari Retnaningtyas (2009), dimana independen variabelnya
adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size, tingkat
pertumbuhan. Hasil yang didapat adalah risiko bisnis dan struktur aktiva
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan profitabilitas memiliki pengaruh negatif yang signifikan, serta
ukuran perusahaan dan tingkat pertumbuhan memiliki pengaruh positif
yang signifikan.
Susetyo (2006), dimana variabel independennya adalah risiko
bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size. Hasilnya adalah secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
bersama-sama : risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size
berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan secara
parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan, struktur aktiva
berpengaruh positif dan signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif dan
signifikan, firm size berpengaruh positif dan signifikan.
Serrasqueiro & Nuness (2005), dimana variabel independennya
adalah non-debt tax shields, profitability, size, tangibility, risk, growth.
Hasil yang didapat adalah nondebt tax shields berpengaruh signifikan
positif terhadap debt ratio, profitability berpengaruh signifikan negatif
terhadap debt ratio, size berpengaruh negatif terhadap debt ratio.
Sedangkan tangibility, risk, growth tidak berpengaruh signifikan.
Yuke Prabansari dan Hadri Kusuma (2005) menggunakan variabel
independen ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas,
risiko bisnis, struktur kepemilikkan. Hasil penelitian ini adalah ukuran
perusahaan dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal.
Sedangkan profitabilitas dan struktur kepemilikkan berpengaruh positif
terhadap struktur modal.
Nadeem Ahmed Seikh dan Zongjun Wang (2011) menggunakan
variabel independen profitabilitas, size, non-debt tax shield, tangibility,
growth, volatilitas laba, dan likuiditas. Hasil dari penelitian ini adalah
profitabilitas, non-debt tax shield, tangibility, volatilitas laba, dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
VARIABEL INDEPENDEN
· Risiko bisnis
· Growth
· Likuiditas
· Profitabilitas
· Interest coverage ratio
VARIABEL DEPENDEN
Struktur Modal
(Debt Ratio)
likuiditas berpengaruh negatif terhadap debt ratio. Size berpengaruh positif
terhadap debt ratio. Growth tidak berpengaruh signifikan terhadap debt
ratio.
J. KERANGKA MASALAH
Memperhatikan variabel-variabel (baik variabel independen
maupun variabel dependen) yang akan digunakan dalam penelitian ini,
maka kerangka pemikiran yang dikembangkan dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
GAMBAR II.1
KERANGKA PEMIKIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Keterangan :
Risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest
coverage ratio yang diduga berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal perusahaan digunakan sebagai variabel independen. Variabel
independen tersebut didapat dari laporan keuangan perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI pada periode 2005-2009 dan variabel struktur modal
yang dalam penelitian ini menggunakan debt ratio digunakan sebagai
variabel dependen.
Kemudian variabel independen tersebut diuji pengaruhnya terhadap
variabel dependen yaitu struktur modal perusahaan-perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI tahun 2005-2009.
K. HIPOTESIS
Berdasarkan kerangka penelitian tersebut, hipotesis-hipotesis yang
dibentuk dalam penelitian ini sebagian besar bersumber pada beberapa
penelitian terdahulu, sehingga diharapkan hipotesis tersebut cukup valid
untuk diuji.
H1 : Diduga risiko bisnis berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005
hingga 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
H2 : Diduga growth (pertumbuhan perusahaan) berpengaruh signifikan
terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di
BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
H3 : Diduga likuiditas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005
hingga 2009.
H4 : Diduga profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005
hingga 2009.
H5 : Diduga interest coverage ratio berpengaruh signifikan terhadap debt
ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun
2005 hingga 2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. POPULASI DAN SAMPEL
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/
individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto,
2000). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur go
public yang terdaftar di BEI. Rentang periode populasi yang diteliti adalah
data periode tahun 2005-2009.
Sampel merupakan sebagian dari populasi yang karakteristiknya
akan diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi
(jumlahnya lebih sedikit daripada jumlah populasinya). Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode purposive sampling,
yaitu sampel yang ditarik sejumlah tertentu dari populasi dengan
menggunakan pertimbangan / kriteria tertentu. Sehingga kriteria yang
diambil adalah :
1. Perusahaan manufaktur go public yang terdaftar di BEI pada
tahun 2005-2009.
2. Perusahaan manufaktur go public yang memiliki laporan
keuangan lengkap dari tahun 2005-2009.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Perusahaan yang mengalami pertumbuhan aktiva tiap tahunnya
selama periode 2005-2009
4. Perusahaan manufaktur yang memiliki likuiditas yang baik
(memiliki 1 ≤ quick ratio). Hal ini sesuai dengan pendapat dari
Syahyunan (2003) yang mengemukakan: “Apabila kita
menggunakan quick ratio untuk menentukan tingkat likuiditas,
maka secara umum dapat dikatakan bahwa suatu perusahaan
mempunyai quick ratio kurang dari 1:1 atau 100% dianggap
kurang baik tingkat likuiditasnya.”
B. DEFINISI OPERASIONAL
Penelitian melibatkan 6 variabel yang terdiri atas 1 variabel terikat
dan 5 variabel bebas. Variabel bebas tersebut adalah : Risiko bisnis,
growth, likuiditas, profitabilitas dan interest coverage ratio. Sedangkan
variabel terikatnya adalah struktur modal
Variabel Dependen :
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah struktur
modal.
Struktur modal adalah struktur modal dapat diukur dengan debt rasio yang
diformulasikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Debt Rasio = Total Utang
Total Aktiva
Variabel Independen :
Variabel independent dalam penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu :
Risiko bisnis
Risiko bisnis adalah ketidakpastian mengenai proyeksi
pengembalian atas aktiva di masa mendatang. Risiko bisnis dalam
penelitian ini diberi lambang BRISK. Proksi risiko bisnis diukur
dengan standar deviasi EBIT dibagi total aset (Titman & Wessels,
1998 dalam Susetyo, 2006 ). Perusahaan yang mempunyai
pendapatan yang stabil mampu mempertahankan tingkat laba
sehingga akan mampu memenuhi kewajibannya tanpa perlu
menanggung suatu resiko kegagalan (Chang & Rhee, 1990 dalam
Mustika, Tesa. 2010). Secara matematis dapat di formulasikan
sebagai berikut :
Semakin tinggi risiko bisnis perusahaan, maka semakin rendah
rasio hutang optimalnya (Houston dan Brigham,2001). Risiko
bisnis akan meningkat jika perusahaan semakin rendah dalam
BRISK = σEBIT
total aset
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
penggunaan hutangnya (Susetyo,2006) Hasil penelitian
membuktikan bahwa perusahaan dengan risiko yang tinggi
seharusnya menggunakan hutang yang lebih sedikit untuk
menghindari kemungkinan kebangkrutan (Titman & Wessels,
1998). Hal ini berarti bahwa risiko bisnis berkoefisien negatif
terhadap struktur modal.
Growth
Dalam penelitian ini growth diukur dengan pertumbuhan aset.
Pertumbuhan aset adalah perubahan (peningkatan atau penurunan)
total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Pertumbuhan aset
dihitung sebagai persentase perubahan aset pada tahun tertentu
terhadap tahun sebelumnya. (Bhaduri, 2002 dalam Yuke dan Hadri
2005). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pertumbuhan aset tahun t = Aset tahun t - Aset tahun t-1
Aset tahun t-1
Semakin besar aset diharapkan semakin besar hasil operasi yang
dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan aset yang diikuti
peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan
pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya
kepercayaan pihak luar terhadap perusahaan, maka proporsi hutang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
akan semakin besar dibandingkan modal sendiri (Laksmi, 2010).
Hal ini berarti growth berkoefisien positif terhadap struktur modal.
Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban finansial jangka pendek. Dimana likuiditas perusahaan
ditunjukkan oleh besar kecilnya aktiva lancar yaitu aktiva yang
mudah untuk diubah menjadi kas, yang meliput kas, surat berharga,
piutang, persediaan. Untuk mengukur likuiditas dengan
menggunakan quick ratio. Likuiditas diformulasikan sebagai
berikut :
Quick ratio = aktiva lancar – persediaan
utang lancar
Di sisi lain, teori pecking order memprediksi hubungan negatif
antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan dengan
likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal
sementara. Sehingga dapat dikatakan bahwa likuidtas berkoefisien
negatif terhadap struktur modal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Profitabilitas
Kemampulabaan atau profitabilitas (profitability) adalah
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas
perusahaan dalam penelitian ini dapat diukur dengan menggunakan
ratio return on invesment yang menggambarkan seberapa besar
keuntungan perusahaan dalam memaksimalkan penggunaaan
struktur modalnya (Susetyo, 2006). Secara sitematis dapat
diformulasikan sebagai berikut :
Rasio Return On Investment = Net profit Total asset
Brigham dan Houston (2001), mengatakan bahwa perusahaan
dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat pengembalian
yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar
kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal.
Hal in berarti profitabilitas berkoefisien negatif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Interest coverage ratio
Interest coverage ratio adalah rasio tentang kemampuan
perusahaan dalam membayar beban bunga. Rasio ini dihitung
dengan rumus :
Harris dan Raviv (1990) mengusulkan leverage yang berkorelasi
negatif dengan rasio bunga. Hal ini menyiratkan bahwa rasio interest
coverage yang lebih tinggi menunjukkan rasio utang yang lebih rendah.
Sehingga interest coverage ratio berkoefisien negatif
C. METODE PENGUMPULAN DATA
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder,
berupa laporan keuangan perusahaan manufaktur yang disusun secara
periodik yaitu tahun 2005 & 2009. Data penelitian diperoleh dari ICMD
yang terdapat di pojok BEI. Disamping itu juga digunakan sejumlah data
atau keterangan yang diperoleh melalui studi kepustakaan, yaitu buku-
buku dan hasil penelitian yang relevan dengan permasalahan ini.
Interest Coverage Ratio = EBIT
interest expense
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
D. METODE ANALISIS DATA
a. Pengujian Normalitas Data
Uji Normalitas data bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik
adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal. Ada dua cara
yang biasa digunakan untuk menguji normalitas model regresi yaitu
dengan analisa grafik (normal P-P plot) dan analisis statistik (analisis Z
skor skewness dan kurtosis) one sample Kolmogorov-Smirnov Test.
Pengujian normalitas pada penelitian ini menggunakan metode
Kolmogorov-Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov-
Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi data (yang akan diuji
normalitasnya) dengan distribusi normal baku.
b. Pengujian Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya
hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolineritas dapat
dilakukan analisis matrik korelasi antar variabel bebas. Jika pada variabel
bebas terdapat korelasi yang tinggi, maka hal ini merupakan indikasi
adanya multikolineritas. Selain itu dapat juga dengan cara melihat
tolerance value dan VIF. Batas tolerance value adalah kurang dari 10%,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
sehingga apabila tolerance value kurang dari 10% maka terjadi
multikolineritas. Sedangkan batas nilai VIF adalah 10. Jika VIF diatas 10,
maka terjadi multikolineritas
c. Pengujian Heteroskedasitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau
tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya
ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model
regresi.
Pengujian terhadap asumsi klasik heterokedastitas menggunakan
grafik antara nilai prediksi yang diperoleh dari model regresi dengan
kuadrat masing-masing residual.
Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi apakah dalam
suatu model regresi terjadi gejala heterokedastitas adalah sebagai berikut :
a. Jika ada pola-pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang ada
membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang,
melebar kemudian menyempit) maka telah terjadi
heterokedastistas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan
dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastistas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
d. Pengujian Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi
antara residual pada suatu pengamatan dengan pengamatan lain pada
model regresi.
Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model
regresi dapat digunakan uji Durbin Watson ( DW-test ). Sebagai dasar
pengambilan keputusan secara umum bisa diambil patokan :
a. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
b. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
c. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
e. Pengujian Hipotesis
a. Uji Regresi Berganda
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis
tentang kekuatan variabel penentu (variable independent) terhadap
struktur modal yang adalam penelitian ini digunakan variable debt
ratio , dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda.
Model persamaan regresi dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
DR = β0 + β1BRISK i,t + β2 GROWTH i,t +
β 3 LIQ i,t + β 4 PROFi,t + β 5 INCOVi,t ε i,t
Keterangan:
DR = Debt Ratio
BRISK = Risiko bisnis
GROWTH = Pertumbuhan perusahaan
LIQ = Likuiditas
PROF = Profitabilitas
INCOV = Interest coverage ratio
β = konstanta
β1, β2, β3, β4 = koefisien persamaan regresi
predictor BRISK, GROWTH , LIQ,
PROF, INCOV
ε = error term
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
b. Pengujian Koefisien Determinasi ( Uji R2 )
Koefisien determinasi ( Uji R2 ) menunjukkan indeks
keeratan yang menyatakan proporsi dari variabel total Y (variabel
dependen) yang dapat diterangkan oleh variabel X (variabel
dependen). Nilai koefisien determinasi adalah diantara nol dan
satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel-variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen.
c. Pengujian Koefisien Regresi Simultan ( Uji F )
Uji F digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen. Penolakan atau
penerimaan hipotesis didasarkan pada tingkat signifikansi ( λ )
sebesar 5%. Bila niali F test kurang dari 0,05 maka dapat dikatakan
variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel dependen.
d. Pengujian Koefisien Regresi Parsial ( Uji t )
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas
secara parsial berpengaruh terhadap variabel terikat dengan asumsi
independen lainnya konstan. Penolakan dan penerimaan hipotesis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
didasarkan pada tingkat signifikansi ( λ ) sebesar 5%. Apabila nilai
output < 0,05 maka variabel independen berpengaruh positif
terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
BAB IV
ANALISIS DATA
A. HASIL PENGUMPULAN DATA
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko bisnis
(diukur dengan rasio σ EBIT / total asset), growth (diukur dengan rasio
asset tahun t – asset tahun t-1 / asset tahun t-1 ), likuiditas (diukur dengan
quick ratio), profitabilitas (diukur dengan rasio return on investment), dan
interest coverage ratio (diukur dengan EBIT / interest expense) terhadap
struktur modal (diukur dengan debt ratio) sebagai variebel dependen pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2005-2009. Berdasarkan pada kriteria yang ditentukan sebelumnya,
diperoleh sampel penelitian dengan rincian sebagai berikut :
TABEL IV.1
HASIL PENGAMBILAN SAMPEL
Keterangan Jumlah sampel
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2005-2009
133
Perusahaan manufaktur yang mengalami pertumbuhan
aktiva selama tahun 2005-2009
54
Perusahaan manufaktur yang memiliki quick ratio 1 dan
diatas 1
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Dari tabel IV.1 diketahui bahwa jumlah sampel penelitian pada
tahun 2005-2009 masing-masing tahun berjumlah 17 perusahaan.
Langkah selanjutnya adalah pengumpulan data. Data dalam
penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan auditan dari perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, database diperoleh
dari pojok BEI FE UNS, serta Indonesia Capital Market Directory
(ICMD) tahun 2006-2010. Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan
menggunakan regresi melalui software spss 16 for Windows.
B. STATISTIK DESKRIPTIF
Statistik deskriptif bertujuan untuk melihat distribusi data dari
variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Berikut statistik deskriptif
dari masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
TABEL IV.2
HASIL ANALISIS DESKRIPTIF STATISTIK
Varibel N Mean Std, Deviasi Minimum Maksimum
DR 83 0,3838 0,50007 0,07 3,37
BRISK 81 0,03181 0,033050 0,001 0,163
GROWTH 75 0,16361 0,150267 0,001 0,658
QR 76 3,2790 2,01556 1,02 10,22
ROI 80 10,5505 7,53818 0,33 33,80
ICR 81 2,2815E+02 1195,50101 0,64 10742,75
Valid N 69
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut :
1. Debt ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,07 dan nilai maksimum
sebesar 3,37 . Nilai rata-rata sebesar 0,3838 dan standart deviasi
variabel sebesar 0,50007
2. Risiko bisnis memiliki nilai minimum sebesar 0,001 dan nilai
maksimum sebesar 0,163 . Nilai rata-rata sebesar 0,03181 dan
standart deviasi variabel sebesar 0,033050.
3. Growth memiliki nilai minimum sebesar 0,001 dan nilai maksimum
sebesar 0,658 . Nilai rata-rata sebesar 0,16361 dan standart deviasi
variabel sebesar 0,150267.
4. Quick ratio memiliki nilai minimum sebesar 1,02 dan nilai maksimum
sebesar 10,22 . Nilai rata-rata sebesar 3,2790 dan standart deviasi
variabel sebesar 2,01556 .
5. Return on Investment memiliki nilai minimum sebesar 0,33 dan nilai
maksimum sebesar 33,8 . Nilai rata-rata sebesar 10,5505 dan
standart deviasi variabel sebesar 7,53818
6. Interest Coverage Ratio memiliki nilai minimum sebesar 0,64 dan
nilai maksimum sebesar 10742,75 . Nilai rata-rata sebesar
2,2815E+02 dan standart deviasi variabel sebesar 1195,50101.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
C. PENGUJIAN DATA
1. Uji Normalitas
Pengujian terhadap normalitas data dilakukan dengan
menggunakan uji Klomogorov-Smirnov. Pengujian ormalitas data
memberikan hasil seperti yang ditunjukkan pada tabel IV.4 , sebagai
berikut :
TABEL IV.3
HASIL UJI NORMALITAS
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
Unstandardized Residual .110 69 .038 .947 69 .006
a. Lilliefors Significance Correction
Kriteria pengujian
Apabila angka signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi normal
Apabila angka signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal
Bila dilihat dari hasil uji normalitas diatas dengan menggunakan
Kolmogorov, data termasuk data tidak berdistribusi normal karena
signifikasi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,038.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Untuk mengatasi hal tersebut dilakukan transformasi data. Data
ditransformasikan ke dalam bentuk LN setelah diubah dalam bentuk LN
kemudian diuji kembali dengan uji Kolmogorov-Smirnov.
Hasil pengujian setelah dilakukan transformasi data adalah sebagai berikut :
TABEL IV.4
HASIL UJI NORMALITAS SETELAH TRANSFORMASI DATA
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Unstandardized Residual .088 69 .200* .962 69 .033
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.
Hasil pengujian normalitas menunjukkan data kini telah
berdistribusi normal. Hal ini ditunjukkan pada kolom Klomogorov-
Smirnov yang mempunyai signifikasi sebesar 0,2.
2. Uji Multikolinearitas
Metode untuk menditeksi adanya multikolinearitas dapat dilihat
dari Varince Inflation Factor (VIF) atau nilai tolerance. Apabila nilai dari
VIF kurang dari 10 dan nilai tolerance lebih dari 0,1 maka dapat dikatakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
bahwa model yang digunakan dalam model terbebas dari
multikolinearitas.
Besarnya VIF dan tolerance dari hasil analisis dapat dilihat pada tabel IV.5
sebagai berikut :
TABEL IV.5
HASIL UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) -.812 .130
BRISK 2.984 1.951 .175 .624 1.603
GROWTH .656 .430 .156 .783 1.277
QR -.104 .026 -.385 .861 1.162
ROI -.035 .008 -.491 .694 1.441
ICR -2.540E-5 .000 -.062 .940 1.064
a. Dependent Variable: LN_DR
Hasil output SPSS di atas dapat diketahui bahwa masing-masing
variable independen mempunyai nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
tolerance tidak kurang dari 0,1 . maka dapat dinyatakan bahwa model
tersebut terbebas dari multikolinearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
3. Uji Heteroskedastisitas
Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model dapat dilihat dari scatterplot
GAMBAR IV.2
SCATTERPLOT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Output SPSS pada gambar scatterplot di atas menunjukkan
penyebaran titik-titik data sebagai berikut :
a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau disekitar angka
0.
b. Titik – titik data tidak hanya mengumpul di atas atau di bawah
saja.
c. Titik – titik data tidak membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Titik-titik data tidak berpola.
4. Uji Autokorelasi
Cara untuk mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji
Durbin-Watson. Sebagai dasar pengambilan keputusan secara umum bisa
diambil patokan
e. Angka D-W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif
f. Angka D-W diantara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi
g. Angka D-W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif
Pengujian Durbin-Watson menyajikan hasil seperti yang
ditunjukkan pada tabel IV.6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
TABEL IV.6
HASIL UJI AUTOKORELASI
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .696a .484 .443 .39581 1.910
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK
b. Dependent Variable: LN_DR
Hasil Uji Autokorelasi menunjukkan tidak adanya autokorelasi
dengan nilai hitung Durbin Watson sebesar 1,910
5. Uji Regresi Berganda
Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
DR = β0 + β1BRISK i,t + β2 GROWTH i,t + β 3 LIQ i,t + β 4
PROFi,t + β 5 INCOVi,t ε i,t
Keterangan:
DR = Debt Ratio
BRISK = Risiko bisnis
GROWTH = Pertumbuhan perusahaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
LIQ = Likuiditas
PROF = Profitabilitas
INCOV = Interest coverage ratio
β = konsatanta
β1, β2, β3, β4 = koefisien persamaan regresi
predictor BRISK, GROWTH , LIQ,
PROF, INCOV
ε = error term
Hasil dari regresi dan uji hipotesis yang telah dilakukan dapat
dilihat secara singkat pada tabel IV.7
TABELIV.7
HASIL PENGUJIAN REGRESI
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.812 .130 -6.234 .000
BRISK 2.984 1.951 .175 1.529 .131
GROWTH .656 .430 .156 1.525 .132
QR -.104 .026 -.385 -3.949 .000
ROI -.035 .008 -.491 -4.518 .000
ICR -2.540E-5 .000 -.062 -.663 .510
a. Dependent Variable: LN_DR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Konstanta sebesar -0,812 berarti jika BRISK, GROWTH, QR,
ROI, ICR diasumsikan konstan, maka debt ratio adalah -0,812 point. QR
dan ROI mempunyai signifikansi 0,000 dan berpengaruh negatif. BRISK
mempunyai signifikansi 0,131 dan berpengaruh positif. GROWTH
mempunyai signifikansi 0,132 dan berpengaruh positif. Dan ICR
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0,510.
6. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian untuk membuktikan
hipotesis-hipotesis dalam penelitian. Hasil dari regresi dan uji hipotesisi
yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada tabel
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi ( Uji R2 ) menunjukkan indeks keeratan
yang menyatakan proporsi dari variabel total Y (variabel dependen)
yang dapat diterangkan oleh variabel X (variabel independen). Hasil
koefgisien determinasi adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
TABEL IV.8
HASIL PENGUJIAN UJI R2
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .696a .484 .443 .39581
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK
b. Dependent Variable: LN_DR
Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai yang
mendekati 1 menunjukan bahwa hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Hasil analisis menunjukan
adjusted R square sebesar 0,443 yang berarti sekitar 44.3% variabel
dependen yang bisa dijelaskan oleh variabel independen.
b. Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh simultan variable
independen terhadap variable dependen.
TABEL IV. 9
HASIL PENGUJIAN UJI F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 9.273 5 1.855 11.838 .000a
Residual 9.870 63 .157
Total 19.142 68
a. Predictors: (Constant), ICR, GROWTH, ROI, QR, BRISK
b. Dependent Variable: LN_DR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Hasil pengujian F Test dari output Anova menunjukan bagaimana
pengaruh variable independent secara bersama-sama terhadap variable
dependen. Nilai F test sebesar 11,838 dan nilai signifikansi sebesar 0,000
menunjukan pengaruh yang signifikan yang berarti ada pengaruh positif.
Hal ini berarti variabel risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas dan
interest coverage ratio (independen) secara bersama-sama berpengaruh
terhadap struktur modal yang diukur dengan debt ratio (dependen).
c. Uji t
TABEL IV.10
HASIL PENGUJIAN UJI t
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -.812 .130 -6.234 .000
BRISK 2.984 1.951 .175 1.529 .131
GROWTH .656 .430 .156 1.525 .132
QR -.104 .026 -.385 -3.949 .000
ROI -.035 .008 -.491 -4.518 .000
ICR -2.540E-5 .000 -.062 -.663 .510
a. Dependent Variable: LN_DR
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Uji t digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel
independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
1) Variabel risiko bisnis
Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,529 dengan
signifikansi 0,131 yang artinya tidak signifikan pada 0,05.
2) Variabel growth
Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar 1,525 dengan
signifikansi 0,132 yang artinya tidak signifikan pada 0,05
3) Variabel likuiditas
Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -3,949 dengan
signifikansi 0,000 yang artinya signifikan pada 0,05
4) Variabel profitabilitas
Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -4,518 dengan
signifikansi 0,000 yang artinya signifikan pada 0,05
5) Variabel interest coverage ratio
Hasil analisis regresi diperoleh nilai t hitung sebesar -0,663 dengan
signifikansi 0,510 yang artinya tidak signifikan pada 0,05
Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur modal dipengaruhi
oleh likuiditas, dan profitabilitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
D. PEMBAHASAN
Hasil penelitian dari analisis yang dilakukan adalah :
1. Hipotesisi 1 mengatakan bahwa diduga risiko bisnis berpengaruh
signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
Hasil analisis menunjukkan bahwa risiko bisnis tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Hasil analisis ini sejalan dengan
penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal
yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas (2009), dimana independen
variabelnya adalah risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm
size, tingkat pertumbuhan. Hasil yang didapat adalah risiko bisnis
memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap struktur modal.
Sedangkan hasil analisis bertentangan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Susetyo (2006), dimana variabel independennya adalah
risiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, firm size. Hasilnya adalah
secara parsial : risiko bisnis berpengaruh negatif dan signifikan.
Menurut Hartoro dan Atahau (2007) risiko bisnis tidak signifikan
dengan struktur modal karena akibat rendahnya risiko bisnis membuat
manajemen perusahaan kurang mempertimbangkan risiko bisnis
dalam menentukan besarnya utang. Risiko bisnis tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal dikarenakan manajer perusahaan
adalah seorang risk taker. Sehingga setingginya risiko bisnis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
perusahaan kurang memperhitungkannya. Sehingga dapat disimpulkan
hipotesis 1 pada penelitian ini ditolak.
2. Hipotesis 2 mengatakan diduga growth (pertumbuhan perusahaan)
berpengaruh signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
Hasil analisis menunjukkan bahwa growth tidak berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Menurut Sartono (2001), semakin
cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhan dana
untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk
pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan
untuk menahan laba, sehingga perusahaan akan menggunakan laba
yang ditahan. Hal ini sesuai dengan pecking order theory, dimana
semakin bertumbuh, labanya semakin tinggi, perusahaan akan
melakukan pembiayaan dengan laba. Sehingga perusahaan kurang
mempertimbangkan growth dalam menentukan utang.
Hasil ini sejalan dengan peneltitian yang dilakukan Serrasqueiro &
Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax
shields, profitability, size, tangibility, risk, growth, dimana hasilnya
adalah growth tidak berpengaruh signifikan. Hasil ini bertentangan
dengan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur
modal yang dilakukan oleh Bintari Retnaningtyas (2009) dan dimana
hasilnya tingkat pertumbuhan berpengaruh signifikan terhadap struktur
modal. Sehingga hipotesis 2 dalam penelitian ini ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
3. Hipotesis 3 mengatakan diduga likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
pada tahun 2005 hingga 2009.
Hasil analisis menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Apabila likuiditas mengalami kenaikan, hal
ini akan menyebabkan penurunan struktur modal. Demikian juga
sebaliknya, bila likuiditas mengalami penurunan maka struktur modal
mengalami kenaikan. Teori pecking order memprediksi hubungan
negatif antara likuiditas dan leverage, karena sebuah perusahaan
dengan likuiditas lebih besar lebih suka menggunakan dana internal
sementara. Sehingga dapat dikatakan bahwa likuidtas berkoefisien
negatif terhadap struktur modal.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos
Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) yang
hasilnya mengatakan likuiditas berpengaruh signifikan. Sehingga
dapat disimpulkan hipotesis 3 pada penelitian ini diterima.
4. Hipotesis 4 mengatakan bahwa diduga profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
Hasil analisis menunjukkan profitabilitas berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal. Struktur modal akan mengalami kenaikan jika
profitabilitas menurun, sebaliknya jika struktur modal akan menurun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
jika profitabilitas mengalami kenaikan. Brigham dan Houston (2001),
mengatakan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang
tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil. Tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian
besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara
internal. Hal in berarti profitabilitas berkoefisien negatif.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Serrasqueiro &
Nuness (2005), dimana variabel independennya adalah non-debt tax
shields, profitability, size, tangibility, risk, growth. Hasil yang didapat
adalah profitability berpengaruh signifikan negatif terhadap debt ratio.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis 4 pada penelitian ini
diterima.
5. Hipotesis 5 mengatakan diduga interest coverage ratio berpengaruh
signifikan terhadap debt ratio pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI pada tahun 2005 hingga 2009.
Hasil analisis mengatakan bahwa interest coverage ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sesuai dengan
pecking order theory, dimana perusahaan lebih menyukai melakukan
pendanaan dengan sumnber dana internal, yaitu dengan laba. Maka
interest coverage ratio kurang berpengaruh signifikan terhadap
struktur modal. Korelasi negatif antara interest coverage ratio dengan
debt ratio hal ini sesuai juga dengan pecking order theory. Sehingga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
dengan EBIT yang semakin besar maka semakin kecil hutang yang
digunakan perusahaan.
Hasil ini bertentangan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nikolaos
Eriotis, Dimitrios Vasiliou and Zoe Ventoura-Neokosmidi (2007) yang
mengatakan , interest coverage ratio berpengaruh negatif terhadap
struktur modal. Sehingga dapat disimpulkan hipotesis 5 pada
penelitian ini ditolak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh risiko bisnis, growth, likuiditas, profitabilitas, dan
interest coverage ratio terhadap struktur modal, maka dapat ditarik
beberapa kesimpulan seperti di bawah ini:
1. Variabel-variabel independen yang terdiri dari risiko bisnis, growth,
likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio pada keseluruhan
periode tahun 2005-2009 memiliki pengaruh secara simultan atau
bersama-sama terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur
yang terdaftar di BEI.
2. Variabel-variabel independen yang terdiri dari likuiditas dan
profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada
periode tahun 2005-2009 memiliki pengaruh secara parsial atau
individu terhadap struktur modal. Likuiditas berpengaruh negatif
terhadap struktur modal. Apabila likuiditas mengalami kenaikan, hal
ini akan menyebabkan penurunan struktur modal. Demikian juga
sebaliknya, bila likuiditas mengalami penurunan maka struktur modal
mengalami kenaikan. Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal. Struktur modal akan mengalami kenaikan jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
profitabilitas menurun, sebaliknya jika struktur modal akan menurun
jika profitabilitas mengalami kenaikan. Sedangkan variabel risiko
bisnis, growth, dan interest coverage ratio tidak memiliki pengaruh
secara parsial atau individu terhadap struktur modal pada perusahaan
manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2005-2009.
B. KETERBATASAN PENELITIAN
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti menemui beberapa
keterbatasan yang menyebabkan penelitian ini memiliki kekurangan-
kekurangan. Kekurangan-kekurangan tersebut antara lain:
1. Populasi dalam penelitian ini hanya terbatas pada satu jenis industri
yaitu perusahaan manufaktur. Hal ini mengakibatkan hasil penelitian
tidak bisa digeneralisasi untuk semua jenis perusahaan
2. Penelitian ini hanya menggunakan lima variabel yaitu risiko bisnis,
growth, likuiditas, profitabilitas, dan interest coverage ratio yang
dipertimbangkan dapat mempengaruhi debt ratio perusahaan. Maka
dengan penelitian yang sama sebaiknya dapat mempertimbangkan
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi struktur modal misalnya
struktur aktiva, current ratio, net profit margin, ukuran perusahaan.
3. Kebenaran data sangat bergantung pada keakuratan data pada
Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan ketersediaan data
laporan keuangan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
C. SARAN
1. Bagi Perusahaan
Pemilik dan manajemen perusahaan dalam mengambil keputusan
struktur modal yang optimal dengan mempertimbangkan faktor-faktor
yang mampu mempengaruhi struktur modal. Semakin tinggi likuiditas
suatu perusahaan akan membuat perusahaan memperkecil proporsi
hutangnya. Dan semakin perusahaan meningkatkan profitabilitasnya
maka semakin kecil sumber dana dari hutang yang akan digunakan.
Beberapa faktor tersebut sebaiknya dipertimbangkan oleh perusahaan.
Sehingga perusahaan diharapkan mampu mengatur keputusan sumber
pendanaan.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya
a. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menggunakan sektor
industri yang berbeda dan dengan rentang periode penelitian yang
berbeda pula sehingga akan memperluas penjelasan mengenai
keputusan struktur modal.
b. Pada penelitian selanjutnya sebaiknya menggunakan batasan quick
ratio yang lebih rendah sehingga akan memperbanyak sampel
penelitian yang dilakukan dalam penelitian sehingga akan lebih
banya mewakili jenis perusahaan yang dipakai dalam penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
3. Bagi Investor
Investor dapat mempertimbangkan hal-hal yang berpengaruh
signifikan terhadap struktur modal. Termasuk jika investor sebagai
debtholder, maka investor dapat mempertimbangkan likuiditas dan
profitabilitas suatu perusahaan. Sehingga dapat membuat kebijakan
investasi yang tepat.
top related