hubungan dukungan sosial dengan stres...
Post on 27-Jul-2018
223 Views
Preview:
TRANSCRIPT
i
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES
NARAPIDANA WANITA
SKRIPSI
Oleh:
Devinta Elen Windistiar
201210230311270
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
ii
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES
NARAPIDANA WANITA
SKRIPSI
Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu
persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Oleh:
Devinta Elen Windistiar
201210230311270
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
i
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul
“Hubungan Dukungan Sosial dengan Stres Narapidana Wanita” sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam
proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Dra. Tri Dayakisni, S.Psi., M.Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Yuni Nurhamida, S.Psi., M.Si., selaku Ketua Program Studi Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen pembimbing I yang telah
meluangkan waktu disela-sela kesibukan sekaligus banyak memberikan masukan dan
juga arahan dalam proses penyelesaian skripsi ini dari awal penyusunan penulisan
karya ilmiah (PKI) hingga penyelesaian akhir skripsi ini.
3. Diana Savitri Hidayati, M.Psi., selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan
waktunya disela-sela kesibukan mengajar untuk memberikan bimbingan kepada
penulis, sekaligus motivasi, masukan, arahan dan banyak inspirasi seputar penelitian
penulis sehingga penulis mendapat banyak referensi maupun ide dan gagasan untuk
menyelesaikan penelitiannya.
4. Kedua orang tua, ayah dan ibu, Yusuf Kamarrudin dan Heni Purwanti yang selalu
memberikan motivasi, semangat, dan kasih sayang yang tiada henti dan semua do’a
yang dipanjatkan untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
sebagai persyaratan mendapatkan gelar sarjana.
5. Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Surabaya-Jawa Timur
yang telah mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian di Lembaga
Pemasyarakatan Wanita II A Malang.
6. Kepala Lembaga Pemasyarakatan Wanita II A Malang, yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan penelitian, membantu peneliti dalam proses pengambilan
data serta mengurus surat-surat yang terkait penelitian dan juga para napi wanita yang
telah membantu dalam pengisian skala peneliti.
7. Sahabatku Priska Purnamawati yang selama 10 tahun ini menjadi teman baik
sekaligus kakak bagi penulis yang telah memberikan masukan dan motivasi bagi
penulis serta mau meluangkan waktunya untuk bolos kerja demi menemani penulis
mencari Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Surabaya-Jawa
Timur.
8. Teman-teman Fakultas Psikologi khususnya angkatan 2012 kelas E yang selalu
memberikan semangat dan teman bertukar pikiran.
9. Pusat Layanan Psikologi UMM, khususnya untuk big bos PLP yaitu pak jek, beserta
kedua staf cantik PLP mbak Ifa dan mbak Dilla, serta teman-teman asisten Septa,
Okky, Daus, Rafi, Yunda, Intan, Riris, Nyimas, Putri, dan Ovy yang senantiasa
memberikan dukungan, masukan, teman berbagi pikiran, keluh kesah dan canda tawa.
10. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak
memberikan bantuan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
iv
Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan
saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada
umumnya.
Malang, 21 April 2016
Penulis
Devinta Elen Windistiar
v
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ................................................................................................... i
Surat Pernyataan ........................................................................................................ ii
Kata Pengantar .......................................................................................................... iii
Daftar Isi .................................................................................................................... v
Daftar Tabel ............................................................................................................... vi
Daftar Lampiran ........................................................................................................ vii
ABSTRAK ............................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................... 2
Dukungan Sosial ................................................................................................. 5
Stres ..................................................................................................................... 7
Dukungan Sosial dan Stres Narapidana Wanita .................................................. 8
METODE PENELITIAN .......................................................................................... 10
Rancangan Penelitian ................................................................................................ 10
Subjek Penelitian ....................................................................................................... 10
Variabel dan Instrumen Penelitian ............................................................................ 10
Validitas Instrumen ................................................................................................. 11
Reliabilitas Instrumen ............................................................................................. 11
Prosedur dan Analisa Data Penelitian ....................................................................... 11
HASIL PENELITIAN ............................................................................................... 12
Karakteristik Subjek Penelitian............................................................................... 12
Kategori Dukungan Sosial dan Stres ...................................................................... 13
Uji Normalitas ......................................................................................................... 13
Uji Liniearitas ......................................................................................................... 13
Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................................... 13
DISKUSI ................................................................................................................... 14
SIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................................................ 17
REFERENSI .............................................................................................................. 18
LAMPIRAN .............................................................................................................. 20
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Indeks Reliabilitas Skala Asli 11
Tabel 2. Indeks Reliabilitas Skala Hasil Tryout 11
Tabel 3. Indeks Validitas Skala Hasil Tryout 11
Tabel 4. Karakteristik Subjek Penelitian 12
Tabel 5. Kategori Dukungan Sosial dan Stres 13
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I. Skala Tryout Dukungan Sosial dan Stres ............................................. 22
Lampiran II. Blueprint Skala Tryout A dan Skala Tryout B ..................................... 28
Lampiran III. Rekapitulasi Hasil Tryout ................................................................... 30
Lampiran IV. Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas ............................................ 37
Lampiran V. Skala Penelitian .................................................................................... 43
Lampiran VI. Blueprint Skala Penelitian .................................................................. 48
Lampiran VII. Rekapitulasi Data Skala Dukungan Sosial ........................................ 50
Lampiran VIII. Rekapitulasi Data Skala Stres .......................................................... 55
Lampiran IX. Output SPSS Hasil Penelitian ............................................................. 64
Lampiran X. Surat Keterangan Penelitian ................................................................. 67
1
HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN
STRES NARAPIDANA WANITA
Devinta Elen Windistiar
Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Malang
Elwindist@gmail.com
Berlebihnya narapidana dari kapasitas rumah tahanan membuat banyaknya tempat
pemberdayaan masyarakat yang ada di Indonesia menjadi overload dan overcrowded,
sehingga seringkali menyebabkan berbagai permasalahan psikologis. Kurangnya adaptasi
dengan lingkungan baru, membuat para narapidana mengalami berbagai tekanan yang
berujung pada stres. Stres diduga bisa diminimalisir dengan adanya dukungan sosial dari
lingkungan sekitar LAPAS. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
dukungan sosial dengan stres pada narapidana wanita. Subjek dari penelitian ini
merupakan narapidana wanita yang berjumlah seratus orang pada Lembaga
Pemasyarakatan Wanita II A Malang. Teknik pengambilan sample menggunakan
purposive sampling. Instrumen pengumpulan data menggunakan skala dukungan sosial dan
skala stres. Sedangkan teknik analisa data menggunakan uji korelasi product moment.
Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan negatif antara dukungan sosial dengan
stres terhadap narapidana wanita (r= -0.424; p= 0.000<0.01). Yang itu berarti semakin
tinggi dukungan sosial maka semakin rendah stres yang dialami narapidana wanita.
Kata Kunci : Dukungan sosial, stres, narapidana wanita.
The large numbers of prisoners makes many prisons in Indonesia become overload and
overcrowd, this condition creates many psychological problems. They seem hard to adapt
with the new environment and makes them underpressure and also become stress. Stress
can be reduced by social support from another prisoners and from the environment. The
purpose of this correlation research is to know the correlation between social support and
stress toward female prisoners. Subject for this research which are 100 female prisoners in
female prison II A Malang. This research uses purposive sampling technique. Data is
collected using support social scale and stress scale, analyzed using Product Moment. The
result shows the negative correlation between social support and stress toward the female
prisoners (r=-0,424 ; p= 0,000<0,01). This means that the higher social support, the tower
of stress will be gotten by female prisoners.
Keyword : Support Social, Stress, Female Prisoners
2
Menyandang status sebagai narapidana dan menjalani hukuman dengan rentang waktu
yang cukup lama seringkali menimbulkan permasalahan psikologis bagi para narapidana,
khususnya narapidana wanita. Ditambah dengan adanya pandangan dari masyarakat yang
masih memberikan label negatif pada mereka sebagai penjahat meskipun narapidana
tersebut telah menunjukkan perubahan sikap yang baik dan lebih positif (Maryatun,2011).
Setelah dibebaskan, stigma pernah dipenjara atau menjadi mantan narapidana lebih berat
ditanggung oleh wanita daripada laki-laki. Di beberapa negara, wanita didiskriminasikan
dan tidak dapat kembali ke komunitasnya setelah bebas dari Lapas (United Nations Office
on Drugs and Crime, 2008).
Beberapa kekhawatiran yang sering dirasakan oleh narapidana diantaranya yaitu jauh dari
keluarga dan orang-orang yang disayangi, memikirkan bagaimana nasib keluarga yang
ditinggalkannya, serta bagaimana dengan nasibnya sendiri setelah bebas, ditambah dengan
berbagai peraturan yang ada dalam Lapas yang membuatnya merasa semakin dibatasi
ruang geraknya terlebih untuk narapidana yang baru pertama kali berada dalam tahanan
yang belum terbiasa dengan lingkungan sekitarnya dan membutuhkan waktu untuk dapat
beradaptasi dengan baik (Ekasari dan Susanti, 2009).
Menurut Cooke, Baldwin,& Howison (dalam Silawaty dan Ramdhan, 2007) menyebutkan
bahwa permasalahan yang dihadapi oleh seorang narapidana tidak hanya dari dalam Lapas,
namun juga dari luar Lapas. Permasalahan-permasalahan yang berasal dari luar Lapas
diantaranya orang tua yang sakit parah, pasangan yang berselingkuh, dan anak-anak yang
bermasalah dengan polisi. Masalah-masalah tersebut pada akhirnya akan membawa
kesulitan bagi para narapidana. Secara umum, permasalahan-permasalahan yang dihadapi
oleh narapidana adalah kehilangan kebebasan fisik, kehilangan kontrol atas hidup,
kehilangan keluarga, kehilangan barang dan jasa, kehilangan keamanan, kehilangan
hubungan heteroseksual, dan gangguan psikologis seperti kecemasan, depresi, bunuh diri,
menyakiti diri sendiri, dan membatasi diri untuk berkomunikasi.
Ketika harus tinggal di Lembaga Pemasyarakatan, segala ruang gerak pada narapidana
menjadi terbatas dan terisolasi dari masyarakat. Keadaan yang terisolasi dan terbatasi
menjadi stressor tersendiri bagi para narapidana yang akhirnya menyebabkan stres. Status
yang berubah menjadi narapidana itu saja juga sudah menjadi stressor yang berat bagi
pelakunya. Perasaan sedih yang dialami narapidana setelah menerima hukuman serta
berbagai perasaan lainnya seperti rasa bersalah, hilangnya kebebasan, perasaan malu,
sangsi ekonomi, dan sosial serta kehidupan dalam Lembaga Pemasyarakatan yang penuh
dengan tekanan psikologis semakin menambah stressor yang dialami para narapidana
wanita, begitu juga dengan lamanya masa tahanan yang semakin menambah stressor itu
sendiri (Segarahayu,2013).
Kurangnya adaptasi dengan lingkungan baru juga menjadi salah satu pemicu para
narapidana mengalami berbagai tekanan yang berujung pada stres. Terlebih untuk
narapidana wanita yang lebih rentan terhadap masalah psikologis, seperti yang
dikemukakan Butterfield (dalam Ardilla dan Herdiana, 2013) yang menyebutkan bahwa
narapidana wanita lebih rentan mengalami mental illnes dibandingkan dengan narapidana
laki-laki. Meskipun terkadang laki-laki juga sama pernah mengalami depresi, namun
wanita tampak lebih banyak mengalami kesulitan. Jika dibuat perbandingan antara laki-
laki dan wanita dari segi beban permasalahan psikologis yang dialami perbandingannya 1:
2 (Hawari, dalam Ardilla dan Herdiana, 2013).
3
Seperti yang telah diulas diatas munculnya perasaan tertekan akibat terpisahnya narapidana
dengan orang-orang terdekatnya menimbulkan beberapa permasalahan psikologis. Hal ini
seperti yang ditunjukkan pada data peristiwa kehidupan yang menyebutkan bahwa
beberapa hal yang dapat menjadi stresor diantaranya yaitu penahanan di penjara atau
lembaga lain yang menduduki urutan keempat dari 43 peristiwa yang memungkinkan
menjadi stresor (Holmes&Rahe, dalam Taylor, 2003).
Perubahan hidup menjadi sumber stres bila perubahan hidup tersebut menuntut individu
untuk menyesuaikan diri. Perubahan hidup ini dapat berupa peristiwa menyenangkan
seperti pernikahan, maupun kenaikan jabatan, dan peristiwa yang menyedihkan dapat
berupa meninggalnya orang yang dikasihi, serta terpisahnya dengan orang-orang terdekat
(Nevid, Rathus, Greene, 2003).
Dengan begitu, banyak hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami tekanan atau
stres, khususnya bagi wanita yang berada dalam sel atau tahanan yang senantiasa mendapat
pengawasan dari pihak sipir. Kadhiravan&Kumar (2012) menyebutkan bahwa stres
merupakan bagian dari kehidupan, meningkatnya angka stres sering terjadi pada beberapa
tahun belakangan ini. Hal tersebut terjadi dikarenakan oleh berbagai faktor seperti
meningkatnya tekanan, persaingan, berkurangnya sumber penghasilan, kurangnya
dukungan keluarga, terungkapnya kekerasan pada media dan peningkatan penggunaan
alkohol maupun obat-obatan.
Seperti pada penelitian yang dilakukan oleh Huang, Phinney, Lochner, dan Murphy (dalam
Nevid,Rathus,&Greene,2003) menyebutkan bahwa orang Asia-Amerika atau para imigran
yang menutup diri dan memisahkan diri dari kultur masyarakat setempat lebih memiliki
kecenderungan stres yang tinggi dibandingkan dengan mereka yang membina hubungan
dengan kultur mayoritas sambil mempertahankan identitas etnik pada tempat tinggalnya.
Para penyelidik percaya, dengan memiliki kontak sosial yang luas dapat membantu
melindungi sistem kekebalan tubuh terhadap stres.
Dalam studi terhadap orang Swedia, ditemukan orang-orang yang mengalami stres berat
yang disebabkan oleh masalah keuangan maupun masalah serius dengan anggota keluarga
yang tidak mendapatkan dukungan sosial kemungkinan terancam kematian 3 kali lipat
lebih besar dibandingkan dengan mereka yang mengalami stres berat namun mendapatkan
dukungan emosional dalam kehidupannya (Goleman, dalam Nevid,Rathus,&Greene,2003).
Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Segarahayu (2013) mengemukakan bahwa
meskipun seorang narapidana mengalami stres namun setiap narapidana yang mengalami
stres tersebut memiliki tingkatan stres yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh
kemampuan coping tiap narapidana yang berbeda serta cara pandang narapidana terhadap
suatu permasalahan yang dihadapinya, apakah dipandang sebagai suatu tantangan ataukah
justru dianggap sebagi sebuah ancaman yang akan berujung pada stres.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Nevid, Rathus, dan Greene (2003)
yang menyatakan bahwa dalam menghadapi stres, setiap individu memiliki reaksi yang
berbeda tergantung dari berbagai faktor psikologis seperti bagaimana cara pandang
individu terhadap peristiwa yang menimbulkan stres tersebut. Faktor-faktor psikologis
yang mengurangi stres diantaranya yaitu (1) Cara coping stres meliputi apa yang akan
dilakukan individu dalam mengatasi masalahnya; (2) Harapan akan Self-Efficacy
berhubungan dengan harapan individu terhadap kemampuan diri dalam mengatasi
tantangan yang dihadapi, dan harapan terhadap kemampuan diri untuk menghasilkan
4
perubahan hidup yang positif; (3) Ketahanan Psikologis merupakan sekumpulan trait
individu yang dapat membantu dalam mengelola stres yang ditandai dengan adanya
komitmen, tantangan dan pengendalian; (4) Optimisme, dengan adanya sikap yang optimis
terhadap berbagai tekanan yang dihadapi membuat individu lebih dapat mengatasi
segalanya dengan baik; (5) Dukungan sosial, dengan adanya dukungan dari orang-orang
sekitar akan membantu individu yang sedang mengalami stres/tekanan untuk dapat
menemukan cara coping dalam menghadapi stresor, atau setidaknya mendapatkan
dukungan emosional yang dibutuhkan selama masa-masa sulit; (6) Identitas Etnik,
memiliki dan memelihara kebanggan terhadap identitas etnik dan warisan budaya dapat
membantu orang-orang Afrika-Amerika dan etnik minoritas yang lain dalam menghadapi
stres yang terkait dengan rasisme.
Sedangkan bagi narapidana wanita, salah satu faktor eksternal yang memungkinkan dapat
meminimalisir stres yang dialami adalah dengan menerima dukungan sosial dari
lingkungan sekitarnya, karena dukungan sosial menunjukkan hubungan interpersonal yang
melindungi seseorang maupun kelompok dari perilaku negatif (Gaster dalam Nur & Shanti,
2011). Menurut Smet (1994) dukungan sosial merujuk pada hubungan interpersonal yang
melindungi seseorang dari konsekuensi negatif stres. Jika seorang narapidana merasa
didukung oleh lingkungan sekitarnya, segala sesuatu dapat menjadi lebih mudah pada
waktu menjalani kejadian-kejadian yang menegangkan seperti saat masuk ke Lapas.
Dukungan sosial memungkinkan individu yang mempunyai masalah dapat menyatakan
masalahnya ke orang lain sehingga mambuat seorang narapidana dapat menemukan jalan
keluar untuk permasalahannya serta dapat melepaskan beban mental yang disebabkan
permasalahannya tersebut.
Dagun (dalam Nur & Shanti, 2011) mengemukakan bahwa dukungan sosial akan
menimbulkan ketenangan batin dan perasaan senang dalam diri individu. Bagi seorang
narapidana yang yakin bahwa dirinya memiliki teman dan dukungan dari lingkungan
sekitarnya maka akan memandang setiap permasalahan secara lebih positif. Jika faktor
eksternal seorang narapidana telah terpenuhi dengan menerima dukungan sosial dari
lingkungan sekitarnya, maka faktor penentu berhasil tidaknya dukungan sosial tersebut
dalam meminimalisir permasalahan yang sedang dihadapi yaitu dari faktor internal
narapidana itu sendiri. Jika dukungan sosial yang didapat telah sesuai namun narapidana
tidak mempersepsikan dengan baik dukungan sosial tersebut, bisa jadi dukungan sosial
yang diterima tidak akan efektif dalam penanggulangan permasalahannya. Sehingga, faktor
eksternal dan internal pada diri seorang narapidana sangatlah penting untuk menentukan
keefektifan sebuah dukungan sosial.
Dikutip dari buku Gurung (2006) fakta-fakta penting terkait dukungan sosial menunjukkan
bahwa kurangnya hubungan sosial meningkatkan kemungkinan seseorang untuk
melakukan bunuh diri. Hubungan antara dukungan sosial dengan kesehatan yang telah
diteliti selama kurang lebih 9 tahun di Alameda County, CA pada studi epidemiological
menunjukkan wanita dan pria yang hubungan secara sosialnya baik memiliki kehidupan
atau umur yang lebih panjang. Faktanya, pada wanita dan pria dengan hubungan sosial
yang rendah hampir dua kali lebih tinggi beresiko kemungkinan kematiannya
dibandingkan dengan mereka yang memiliki hubungan sosial yang kuat pada hubungan
penikahan, hubungan dengan anggota keluarga dan teman dekat, serta hubungan antar
anggota religi dan anggota sukarelawan organisasi.
5
Dukungan sosial itu sendiri bisa didapatkan dari orang tua, teman sebaya, maupun
pasangan. Lingkungan sosial juga berperan penting dalam membantu seseorang untuk
menurunkan stres yang dialami. Penelitian pada orang-orang yang terinfeksi HIV
menunjukkan dukungan sosial dari teman sebaya maupun dukungan dari keluarga
merupakan faktor yang penting yang dapat memberikan kebahagiaan untuk penderita HIV
(Gurung, 2006).
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh LaRocco, House, dan Perancis (dalam
Van Breda, 2001) menunjukkan keefektifan dari dukungan sosial yang dirasakan oleh para
karyawan saat mengalami stres kerja yang berdampak langsung terhadap kesehatan fisik
dan gejala kecemasan, depresi maupun gangguan lainnya. Sekitar 64% dari 482 karyawan
Naval Afrika Selatan menunjukkan bahwa mereka bisa mengandalkan orang lain di tempat
kerjanya untuk mendapatkan dukungan terhadap masalah pribadi maupun masalah
keluarga yang sedang dihadapinya. Para karyawan tersebut, bila dibandingkan dengan
karyawan lain yang merasa tidak bisa mengandalkan siapa pun saat masa-masa sulit
menghadapi permasalahan, cenderung memiliki pernikahan yang lebih sehat, fungsi sosial
yang baik, kepuasan lebih dengan pekerjaan, keuangan yang terkendali, persahabatan dan
kehidupan keluarga yang harmonis, masalah kesehatan yang lebih sedikit dan suasana hati
yang cenderung stabil (Van Breda, 2001).
Pada penelitian yang dilakukan William et al (dalam Trull dan Phares, 2001) yang diikuti
kira-kira 1400 pasien dengan penyakit serangan pembuluh jantung, ditemukan bahwa
pasien yang mendapat banyak dukungan sosial menunjukkan penurunan kematian selama
beberapa periode belakangan ini.
Dalam jurnal penelitian Sarason (1983) yang berjudul “Assesing Social Support : The
Social Support Questionnare” menyebutkan bahwa definisi dari dukungan sosial itu sendiri
adalah ada atau tersedianya seseorang yang dapat kita percaya, seseorang yang
menghargai, mencintai, dan peduli kepada kita. Seperti hasil dalam penelitiannya yang
melaporkan bahwa pasien penderita asma dengan dukungan sosial yang baik memerlukan
penurunan level pengobatan untuk kemajuan hasil klinis daripada penderita asma dengan
dukungan sosial yang buruk.
Dari beberapa ulasan yang telah disebutkan diatas, peneliti menyimpulkan bahwa setiap
orang pasti tidak bisa terlepas dengan yang namanya stres atau tekanan yang muncul dalam
kehidupan. Tekanan atau stresdapat di minimalisir dengan berbagai cara. Salah satunya
yaitu dengan adanya dukungan sosial yang diterima. Dukungan sosial itu sendiri bisa
didapatkan dari keluarga, pasangan, teman, maupun jaringan komunitas. Namun bagi
seorang narapidana, dukungan sosial yang didapat tidak seluas orang-orang bebas pada
umumnya. Dukungan sosial yang sekiranya dapat diterima oleh narapidana diantaranya
yaitu dukungan sosial dari petugas Lapas, teman sesama narapidana, dan keluarga yang
berkunjung. Dukungan sosial berperan dalam meminimalisir stres diantaranya yaitu ketika
seorang narapidana mengalami suatu permasalahan dan ia menerima cukup dukungan
sosial dari keluarga, teman sesama narapidana, maupun petugas Lapas di masa-masa sulit
hal tersebut sedikit banyak membuat narapidana merasa tidak sendiri dalam menghadapi
permasalahan yang dialaminya, karena ada seseorang yang dapat memberikannya nasihat,
kasih sayang, maupun solusi untuk permasalahan-permasalahan yang ada. Walaupun saat
menceritakan permasalahannya tidak ditemukan titik terang atau solusi, namun dukungan
sosial dapat membantu meringankan beban perasaan tertekan yang dialaminya. Sehingga
6
perasaan tertekan tersebut setidaknya dapat terminimalisir dan tidak membuat perasaan
tertekan yang ada akibat permasalahannya semakin menumpuk dan berkembang, meskipun
belum ada solusi yang jelas untuk permasalahannya. Meskipun banyak dukungan sosial
yang diterima, namun hal teresebut sangat tergantung pada reaksi napi wanita tersebut
terhadap kepedulian maupun dukungan yang diberikan orang-orang sekitarnya.
Dari yang sudah dijabarkan diatas, dapat dirumuskan masalah yang akan diangkat dalam
penelitian yaitu bagaimana hubungan dukungan sosial dengan stres yang dialami
narapidana wanita? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
dukungan sosial dengan stres yang dialami narapidana wanita. Sedangkan manfaat dari
penelitian yang dilakukan yaitu diharapkan dengan penelitian ini dapat menambah
wawasan dan informasi pada masyarakat khususnya narapidana terkait dengan penerimaan
dukungan sosial yang ada. Selain itu, dukungan sosial sekiranya juga dapat menjadi salah
satu alternatif sebagai pereduksi stres.
Dukungan Sosial
Dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai informasi yang didapat dari orang lain yang
mencintai, perhatian, dan menghargai diri kita yang merupakan bagian dari jaringan
komunikasi yang merupakan kewajiban bersama dari orang tua, pasangan, sanak saudara,
teman-teman, dan komunitas sosial (Taylor,2003). Seseorang dengan dukungan sosial yang
tinggi biasanya memiliki pengalaman untuk menghadapi stres yang baik, sehingga jika
pengalaman menghadapi stres itu dibutuhkan untuk menghadapi situasi yang memicu
timbulnya stres, kemungkinan mereka akan dapat menghadapi stres dengan lebih baik.
Secara umum dukungan sosial didefinisikan sebagai alat, informasi, maupun emosi yang
diberikan oleh orang lain, emosi yang diberikan bisa berupa perhatian, kasih sayang,
penerimaan diri dari orang lain. Selain itu, dukungan sosial juga mampu membuat
kesehatan seseorang menjadi lebih baik, dengan adanya dukungan sosial yang diterima
dapat membantu proses penyembuhan menjadi lebih cepat dan menurunkan angka
kemungkinan kematian pada individu. Gurung (2006) membagi komponen-komponen
utama dari dukungan sosialmenjadi empat garis besar, diantaranya yaitu melalui :
1. Jaringan
Yang dimaksud dukungan jaringan yaitu berupa adanya hubungan atau peranan
individu pada struktur sosial masyarakat pada lingkungannya. Dari dukungan jaringan
tersebut dapat dilihat bagaimana frekuensi hubungan yang terjalin antara teman,
keluarga, maupun rekan kerja. Serta dukungan yang diterima. Misalnya jika sesuatu
terjadi, siapa saja yang dapat membantu atau seseorang yang pasti ada disana saat
dibutuhkan. Dari situlah seseorang dapat merasa dicintai, memiliki nilai dimata orang
lain, dan berharga. Dengan adanya dukungan berupa jaringan ini, seseorang dapat
merasa bagaimana tingkat kepuasan yang ia terima dari dukungan tersebut, dan saat
sesuatu terjadi berapa banyak dukungan dari jaringan ini yang ia peroleh. Dari
dukungan berupa jaringan ini dapat disimpulkan beberapa hal utama dari dukungan
jaringan, diantaranya yaitu ; frekuensi hubungan, penerimaan dukungan, dan tingkat
kepuasan.
7
2. Sumber
Maksud dari sumber dukungan yang diperoleh yaitu, dukungan dari siapa saja yang
didapat oleh individu. Sumber dukungan yang utama disini ialah ; hubungan antar
pasangan, hubungan dengan keluarga, teman, rekan kerja.
3. Tipe atau macam
Macam-macam bentuk dukungan sosial diantaranya yaitu :(1) Dukungan Emosional; (2)
Dukungan Penghargaan; (3) Dukungan Instrumental; (4) Dukungan Informasi
4. Specificity atau pengkhususan
Maksud dari specificity disini ialah secara global apa yang menjadi pemicu stres
seseorang, apakah pemicu stres itu disebabkan oleh orang lain ataukah situasi yang
beresiko menjadi sumber stres seseorang. Seperti hubungan dengan seseorang yang
terganggu atau pada kejadian-kejadian tertentu. Dengan mengetahui penyebab stres itu
sendiri, sehingga dukungan sosial yang diberikan dapat disesuaikan.
Dukungan sosial yang efektif tidak selalu dapat dilakukan, hal ini membutuhkan sebuah
keahlian dalam pemberian bentuk dukungan. Ketika dukungan sosial diberikan oleh orang
yang salah, kemungkinan dukungan sosial yang diberikan justru tidak membantu.
Dukungan sosial bisa jadi tidak efektif jika bentuk dukungan sosial yang diberikan tidak
tepat pada seseorang sehingga pemberian dukungan sosial menjadi kurang bermakna.
Sumber Dukungan Sosial
McCubbin & McCubbin (dalam Van Breda, 2001) menjelaskan terdapat empat sumber
utama dari dukungan sosial yaitu :
1. Neighbourhoods
Peranan dari lingkungan setempat atau komunitas memberikan pembelajaran dan
menunjukkan bagaimana memberikan bantuan untuk permasalahan-permasalahan yang
dihadapi antar individu.
2. Family & Kinship Networks
Keluarga besar merupakan sumber utama dari sebuah bentuk dukungan sosial, tidak
hanya dari keluarga inti namun juga jaringan kekeluargaan yang ada.
3. Intergeneration Supports
Dukungan timbal balik antar generasi merupakan sumber kepuasan untuk banyak
keluarga. Seperti kualitas dan frekwensi sebuah komunikasi antara orang tua, anak,
kakek nenek dan sanak saudara yang lain.
4. Mutual Self-help Groups
Mutual Self-help Groups dapat didefinisikan sebagai perkumpulan individu atau
kesatuan sebuah keluarga yang saling bertukar pikiran dengan permasalahan yang sama
dalam keadaan maupun situasi yang sulit yang bertujuan untuk saling membantu.
Bantuan dalam kelompok seperti ini sering ditemukan dapat meningkatkan kualitas
hiduppara anggotanya.
8
Fungsi Utama Dukungan Sosial
Dua fungsi utama dari dukungan sosial menurut McCubbin & McCubbin (dalam Van
Breda, 2001) yakni :
1. Melindungi keluarga dari efek penyebab stres atau tekanan, dalam hal ini sistem dari
sebuah dukungan berperan sebagai penahan stres yang muncul. Secara teori, individu
maupun keluarga yang memiliki sistem dukungan yang baik lebih sedikit mengalami
tekanan daripada individu maupun keluarga dengan sistem dukungan yang kurang.
2. Sebuah sistem dukungan memungkinkan individu dan keluarga untuk dapat
menanggulangi stres lebih cepat. Individu maupun keluarga yang memiliki sistem
dukungan yang baik akan dapat menanggulangi masa-masa sulit dengan lebih cepat.
Stres
Taylor (2003) menjelaskan para psikolog selama beberapa dekade ini mempelajari stres
dan pengaruhnya terhadap keadaan psikologis dan kesehatan fisik. Stres merupakan
pengalaman emosional negatif yang disertai dengan perubahan fisiologis, kognitif, dan
perubahan tingkah laku yang terjadi akibat efek dari peristiwa yang penuh tekanan dan
ketegangan (Baum, dalam Taylor, 2003). Stres diawali dengan sebuah situasi yang
berpotensi menjadi stresor seperti kejadian-kejadian dari luar seperti penilaian utama
individu terhadap suatu kejadian. Apakah kejadian tersebut dinilai sebagai sesuatu yang
positif, netral, maupun negatif. Pandangan-pandangan seseorang terhadap suatu peristiwa
tersebutlah yang nantinya akan mempengaruhi kondisi fisiologis, kognitif, emosional, dan
respon perilaku seseorang terlebih pada peristiwa/kejadian yang menegangkan.
Komponen-Komponen Pemicu Stres
Taylor (2003) mengelompokkan beberapa hal yang memicu timbulnya suatu peristiwa
yang menegangkan, diantaranya yaitu :
1. Negative Events
Banyak peristiwa yang berpotensi untuk menjadi suatu tekanan maupun ketegangan,
terutama untuk persitiwa-peritiwa yang negatif. Pada peristiwa-peristiwa negatif
menunjukkan hubungan yang kuat antara gangguan fisik dan kondisi psikologis
seseorang saat berada pada keadaan yang sulit. Dengan demikian, saat peristiwa-
peristiwa negatif terjadi hal tersebut sangat berpotensi mempengaruhi kondisi
psikologis dan kesehatan seseorang.
2. Uncontrollable Events
Uncontrollable Events atau kejadian yang tidak terkendali, seperti yang sering terjadi
misalnya kebisingan, keramaian, atau kegelisahan tampaknya menjadi hal yang tak
terpisahkan dengan tekanan yang terjadi pada diri seseorang. Suatu penelitian
menemukan, untuk dapat mengantisipasi kejadian yang menegangkan atau hal yang
mengarah pada stres salah satunya yaitu dengan mengendalikan dan kesanggupan
menyesuaikan diri terhadap kejadian negatif yang berlangsung.
3. Ambiguous Events
Peristiwa ambigu merupakan kejadian yang tidak terprediksi sebelumnya yang
membuat individu tidak memiliki kesempatan untuk melakukan suatu tindakan
9
antisipasi. Pada akhirnya yang dapat dilakukan seseorang pada kejadian tersebut ialah
mengerahkan kemampuannya untuk dapat memahami situasi yang sedang terjadi,
namun hal tersebut justru menjadi sumber pelemahan tugas atau aktivitasnya.
4. Overload
Orang dengan beban yang terlalu berat lebih merasa tertekan daripada orang dengan
beban yang lebih sedikit. Orang-orang yang memiliki tugas terlalu banyak
dikehidupannya melaporkan mengalami stres dengan level yang lebih tinggi
dibandingkan dengan mereka yang mempunyai tugas lebih sedikit.
Aspek-aspek Stres
Taylor (2003) membagi stres kedalam empat aspek, yaitu :
1. Aspek Emosional (Perasaan)
Pada aspek ini individu yang merasa tertekan seringkali perasaannya merasa cemas,
ketakutan, mudah marah, suka murung, dan merasa tidak mampu menanggulangi.
2. Aspek Kognitif (Pikiran)
Meliputi harga diri rendah, takut gagal, tidak mudah konsentrasi, khawatir akan masa
depan, mudah lupa, dan emosi tidak stabil.
3. Aspek Perilaku Sosial
Individu yang sedang merasa tertekan biasanya pada aspek ini seringkali bertindak
impulsif, mudah kaget atau terkejut, enggan bekerja sama, dan kehilangan nafsu
makan atau selera makan yang berlebihan.
4. Aspek Fisiologis
Pada aspek ini, stres yang dirasakan individu lebih berdampak pada kesehatannya,
meliputi mudah berkeringat, detak jantung meningkat, sering buang air kencing, sakit
kepala, tekanan darah tinggi, dan merasa gelisah atau gugup sehingga memiliki
masalah dengan pola tidurnya.
Dukungan Sosial dan Stres Narapidana Wanita
Diketahui dari pembahasan sebelumnya bahwa dukungan sosial bisa didapat dari keluarga,
teman, pasangan, maupun rekan kerja. Dengan adanya dukungan sosial seseorang bisa
mencapai kebahagiannya karena merasa dicintai, dihargai, dan diperhatikan. Gurung
(2006) mengemukakan bahwa dukungan sosial mampu menurunkan angka bunuh diri.
Definisi dari dukungan sosial itu sendiri merupakan sesuatu yang kita terima dari orang
lain disekitar kita yang dapat digunakan sebagai salah satu strategi coping dengan begitu
tidak mengejutkan jika dukungan sosial menjadi salah satu faktor terpenting pada
penelitian stres dan coping (Gurung,2006). Sedangkan Sarafino (1994) mendefinisikan
dukungan sosial yaitu perasaan nyaman, dicintai, dan dihargai atau menerima bantuan dari
seseorang maupun kelompok. Dukungan ini didapat dari banyak sumber yang berbeda
seperti dari pasangan suami atau istri, kelurga, teman, rekan kerja, dokter, ataupun
komunitas organisasi. Orang dengan dukungan sosial percaya bahwa mereka dicintai,
diperhatikan, dihargai dan bernilai, dan merupakan bagian dari jaringan sosial yang ada
pada keluarga atau organisasi komunitas yang memberikan layanan yang baik dan saling
10
mendukung saat dibutuhkan terlebih disaat-saat yang berbahaya atau pada situasi yang
menegangkan.
Seseorang dengan dukungan sosial yang baik seringkali dapat mengubah stres yang
dihadapi sebagai suatu tantangan bukan ancaman. Mengapa demikian karena saat
seseorang mengalami stres namun memiliki dukungan sosial yang baik, ia mampu
menghadapi setiap permasalahan yang ada dengan berbagai dukungan yang diberikan oleh
orang lain berupa informasi, penghargaan, emosi, maupun dukungan langsung seperti yang
telah dijelaskan diatas. Dukungan sosial juga dapat mengurangi distress atau suatu
keadaan yang sulit atau membahayakan kondisi seseorang secara psikologis selama
keadaan stres sedang berlangsung. Dokumen dari studi epidemiological menunjukkan
bahwa meningkatnya depresi seseorang dikarenakan kurangnya dukungan sosial yang
diterima dari lingkungan sekitarnya (Gurung,2006).
Pertalian sosial dan hubungan dengan orang lain secara emosional memberikan kepuasan
tersendiri dalam kehidupan. Selain itu, dukungan sosial juga dapat menurunkan
kemungkinan terjadinya penyakit yang beresiko pada kematian. Seperti yang telah
dikemukakan beberapa peneliti sebelumnya diatas. Dari hasil penelitian yang dilakukan
Fleming, et. al. (dalam Taylor, 2003) manfaat dari ketersediannya dukungan sosialitu
sendiri yaitu bahwa dukungan sosial efektif dapat menurunkan permasalahan psikologis
seperti depresi atau kecemasan, dan selama masa-masa stres. Peneliti menyatakan orang
dengan dukungan sosial yang tinggi lebih mampu mengatasi keadaan tertekan yang
dihadapinya dibandingkan dengan mereka yang kurang mendapatkan dukungan sosial
(dalam Taylor, 2003). Penelitian lain juga menemukan bahwa dukungan sosial dapat
mengurangi permasalahan psikologis (Taylor, 2003). Sebaliknya, kekurangan dukungan
sosial selama waktu yang dibutuhkan dapat membuat diri seseorang sangat tertekan,
terutama untuk orang dengan kebutuhan tinggi terhadap dukungan sosial namun tidak
mendapatkan cukup peluang untuk mendapatkannya dalam menghadapi berbagai situasi
yang menegangkan seperti kejadian dalam hidup yang tidak terkontrol yang terjadi secara
tiba-tiba seperti menjadi korban dalam berbagai macam kejadian buruk (Taylor,2003).
Dalam menghadapi stres setiap orang tentunya memiliki cara yang berbeda-beda. Dalam
berbagai peristiwa yang bisa dikategorikan dalam kejadian positif, negatif, maupun netral
tentunya akan dipandang dengan cara yang berbeda pula. Terkadang kejadian negatif
dalam hidup yang memicu stres bisa dipandang seseorang sebagai suatu tantangan dalam
hidup yang harus diselesaikan untuk mendapatkan jalan keluarnya, namun ada pula yang
menganggapnya sebagai tekanan yang berujung terhadap kesehatan biologis dan
psikologisnya (Taylor,2003). Begitu juga dengan rasa tertekan atau stres yang dialami para
narapidana yang baru memasuki sel atau tahanan, perasaan tertekan yang muncul
seringkali ditimbulkan karena terpisahnya narapidana dengan orang-orang terdekatnya dan
lingkungan baru yang ditinggalinya yang masih terasa asing. Hal tersebut semakin memicu
perasaan tertekan yang dialami oleh narapidana.
Seperti penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ardila dan Herdiana (2013) yang meneliti
tentang “Penerimaan Diri pada Narapidana Wanita”menyebutkan bahwa narapidana yang
baru masuk LAPAS mengalami perubahan emosi. Perubahan emosi yang terjadi
diantaranya yaitu ada beberapa narapidana mengalami perubahan temperamen yang tinggi,
dan narapidana lainnya yang menjadi pendiam dan merasa tidak bahagia, ada pula
narapidana yang menganggap dirinya tidak berharga lagi setelah masuk LAPAS. Namun
tidak semua penghuni baru yang mengalami perubahan emosi negatif, ada beberapa
11
narapidana yang mengalami perubahan secara religiusitas, lebih dapat menerima
keadaannya sekarang, dan dapat lebih mengontrol emosinya saat beribadah. Faktor penting
lainnya yang dapat membuat narapidana tidak mengalami perubahan emosi negatif adalah
dengan adanya dukungan dari keluarga secara konsiten. Dengan begitu dapat dikatakan
bahwa dengan adanya dukungan sosial yang diterima narapidana hal tersebut dapat
membuat narapidana memandang dirinya lebih positif dan tidak merasa tertekan dengan
apa yang dialaminya sekarang yang akan berujung pada stres jika hal tersebut dibiarkan
berlarut-larut.
Hipotesa
Ada hubungan negatif antara dukungan sosial dan stres pada narapidana wanita.Yaitu
Semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka semakin rendah stres yang dialami
narapidana wanita.
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yaitu penelitian yang bertujuan
untuk melihat hubungan antara beberapa variabel dengan variabel lain.
Subjek Penelitian
Subjek yang digunakan untuk penelitian ini adalah para narapidana wanita di Lembaga
Pemasyarakatan II A Sukun, Malang. Untuk pengambilan subjek digunakan purposive
sampling, yang mana pengambilan sample nantinya ditentukan berdasarkan kriteria-
kriteria tertentu yang sudah ditetapkan oleh peneliti. Adapun kriteria yang dimaksud ialah
berjenis kelamin wanita dan berstatus sebagai narapidana. Jumlah subjek yang digunakan
dalam penelitian sebanyak 100 narapidana. Seperti yang dijelaskan Arikunto (2010) dalam
pengambilan jumlah sampel untuk penelitian korelasi, jika subjek penelitian sebesar 100
orang maka sebaiknya digunakan semua saat penelitian. Namun jika subjek berjumlah
lebih dari 100 maka dapat digunakan 10-15% populasi atau 20-25% dari populasi yang
ada. Sedangkan jumlah narapidana wanita yang ada pada LAPAS II A Malang ± 300
orang. Sehingga jika diambil 25% dari jumlah total napi wanita yaitu 75 orang, namun
disini peneliti mengambil 100 subjek dalam penelitiannya.
Variabel dan Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (X) dan variabel
terikat (Y). Adapun yang menjadi variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah stres.
Stres merupakan perasaan tertekan yang dialami napi wanita dalam kurun waktu tertentu
yang terjadi karena suatu permasalahan yang belum teratasi dengan baik yang
mengakibatkan terganggunya kondisi fisik dan psikologis para napi wanita. Sedangkan
variabel bebasnya (X) adalah dukungan sosial. Dukungan sosial merupakan suatu alat,
informasi, maupun emosi yang berupa perhatian, kasih sayang, nasihat, maupun bantuan
dalam bentuk langsung yang berupa barang maupun jasa yang diterima napi wanita dari
teman sesama Lapas, keluarga yang berkunjung, maupun petugas Lapas.
12
Adapun data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah hasil dari pengisian skala atau
instrumen. Instrumen yang digunakan yaitu instrumen yang mengukur penerimaan
dukungan sosial dan instrumen yang mengukur skala stres napi wanita. Padainstrumen
yang mengukur dukungan sosial digunakan skala milik Mc Cubbin, Patterson, dan Glynn
(1996) yang bernama Social Support Index (SSI) yang berjumlah 17 item yang telah
dimodifikasi sesuai dengan keadaan narapidana wanita. Skala tersebuttersusun atas 4
sumber dukungan sosial, 4 sumber dukungan sosial tersebut ialah neighbourhoods, family
and kinship networks, intergeneration supports, dan mutual self help groups. Sedangkan
skala untuk mengukur tingkat stres narapidana digunakan skala milik peneliti terdahulu
Segarahayu (2013) yang disusun berdasarkan teori stres dari Taylor (2003) yang mencakup
4 aspek (aspek fisiologis, behavior, kognitif dan afektif) yang tersusun dalam bentuk skala
likert yang berisi 38 item.
Tabel 1. Indeks Reliabilitas Skala Asli
Skala Nilai Reliabilitas Keterangan
Social Support Index 0,83 Reliabel
Stres 0,88 Reliabel
Pada skala Social Support Index yang asli total item berjumlah 17 item, namun karena
skala tersebut dimodifikasi oleh peneliti agar sesuai dengan kondisi narapidana wanita
terdapat banyak perubahan pada item, dan peneliti menambahkan 1 item sehingga total
skala yang digunakan untuk dukungan sosial berjumlah 18 item. Sedangkan untuk pilihan
jawaban pada skala asli terdapat 5 pilihan jawaban yaitu sangat tidak setuju=0, tidak
setuju=1, netral=2, setuju=3, sangat setuju=4. Namun pada skala yang telah dimodifikasi
pilihan jawaban netral dihilangkan agar subjek penelitian dapat menentukan pilihan
jawabannya dengan tegas dan jelas (tidak mengambil pilihan jawaban tengah/netral).
Sedangkan pada skala stres asli pada pilihan jawabannya tidak mengalami perubahan,
namun pada beberapa item ada yang diubah oleh peneliti.
Tabel 2. Indeks Reliabilitas Skala Hasil Try out
Skala Nilai Reliabilitas Keterangan
Social Support Index (SSI) 0,85 Reliabel
Stres 0,92 Reliabel
Tabel 3. Indeks Validitas Skala Hasil Try out
Skala Jumlah item yang diuji Jumlah item valid Indeks Validitas
SSI 18 12 0,26-0,75
Stres 38 24 0,25-0,75
Dari hasil uji validitas dan reliabilitas dapat dilihat bahwa beberapa item banyak yang
dieliminasi karena rentangan validitasnya yang dibawah 0,21. Sedangkan menurut Azwar
(2014) suatu item dapat dikatakan valid dan dapat digunakan jika rentangan angkanya
13
0,21-0,35 ke atas. Setelah beberapa item yang tidak memenuhi syarat dieliminasi didapat
item valid berjumlah 12 item untuk skala SSI dan 24 item untuk skala Stres.
Prosedur dan Analisa Data Penelitian
Penelitian yang akan dilakukan terdiri dari beberapa prosedur maupun tahapan,
diantaranya yaitu sebagai berikut :
Pada tahap pertama atau tahap awal ini, sebelum melakukan uji coba atau try outpeneliti
melakukan pendalaman materi dengan memahami setiap isi instrumen yang diadaptasi dan
kemudian dilakukan uji coba instrumen. Instrumen yang diberikan selama masa uji coba
atau try out ada 2 instrumen, yaitu instrumen yang mengukur tingkat stres napi wanita dan
instrumen yang mengukur penerimaan dukungan sosial. Pemberian uji coba terhadap
kedua instrumen ini diberikan kepada 50 narapidana untuk mengetahui butir mana saja
yang valid maupun reliabel. Setelah melakukan uji coba instrumen, peneliti melakukan
revisi-revisi terhadap setiap butir yang sekiranya kurang dapat digunakan karena kurang
valid maupun kurang reliabel. Setelah instrumen selesai direvisi, selanjutnya peneliti
meminta ijin kepada petugas Lembaga Pemasyarakatan Wanita (LPW) II A Malang untuk
melakukan penelitian terhadap stres yang berkaitan dengan adanya dukungan sosial dari
lingkungan sekitarnya.
Setelah mendapatkan ijin dari petugas LAPAS, peneliti melakukan pengambilan data
dengan menggunakan 2 instrumen yaitu, instrumen yang mengukur penerimaan dukungan
sosial serta instrumen yang menjadi alat ukur stres. Pemberian instrumen ini dilakukan
secara klasikal atau bersama-sama. Para narapidana wanita yang menjadi subjek penelitian
diberikan instrumen untuk diisi bersama-sama yang dilakukan pada waktu dan tempat yang
sama.
Pada tahap terakhir, setelah memberikan kedua instrumen kepada para narapidana wanita
yang menjadi subjek penelitian langkah berikutnya yaitu melakukan analisa data. Pada
tahap analisa data, peneliti menganalisa hasil dari keseluruhan proses intervensi.
Selanjutnya, hasil dari kedua instrumen yang diberikan dilakukan analisa data dengan cara
menginput data-data dari kedua instrumen yang diolah dengan menggunakan program
SPSS for windows ver. 20, yaitu analisis yang menghubungkan 2 variabel dengan
menggunakan analisis uji korelasi product moment pearson (Winrsunu,2004). Setelah
semua proses analisa data yang menggunakan program SPSS for windows ver. 20 telah
diselesaikan, tahap berikutnya yaitu membahas keseluruhan hasil analisa tersebut serta
mengambil kesimpulan dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan berdasarkan hasil analisa
data yang diperoleh.
HASIL PENELITIAN
Dari hasil penyebaran 100 skala yang dilakukan peneliti, didapatkan hasil mengenai
jumlah dan karakteristik subjek yang terdiri atas usia, pendidikan, lamanya subjek berada
di Lapas, dan kasusnya. Untuk penjelasan lebih rincinya, akan dijelaskan pada tabel
dibawah ini :
14
Tabel 4. Karakteristik Subjek Penelitian
Karakteristik Jumlah (%)
Usia
20-40 tahun 70 subjek (70%)
41-60 tahun 30 subjek (30%)
Pendidikan
SD 11 subjek (11%)
SMP 25 subjek (25%)
SMA/SMK 55 subjek (55%)
D3 3 subjek (3%)
S1 6 subjek (6%)
Lama di LAPAS
≤ 1 Tahun 66 subjek (66%)
>1 Tahun 34 subjek (34%)
Kasus
Narkoba 75 subjek (75%)
Tipikor 9 subjek (9%)
Pembunuhan 5 subjek (5%)
Penipuan dan uang palsu 4 subjek (4%)
Lain-lain 7 subjek (7%)
Dari tabel diatas diketahui bahwa dari pengisian 100 skala, yang banyak mengisi skala atau
mendominasi pengisian skala adalah subjek yang berusia direntangan 20-40 tahun, dengan
pendidikan terakhir SMA/SMK dan yang sudah berada di Lapas ≤ 1 Tahun. Sedangkan
kasusnya yang paling banyak mengisi skala yaitu pada kasus narkoba.
Tabel 5. Kategori Dukungan Sosial dan Stres
Variabel Tinggi Persentase Rendah Persentase Jumlah
Dukungan Sosial 55 55% 45 45% 100%
Stres 40 40% 60 40% 100%
Berdasarkan dari mean (rata-rata) yang diperoleh dari pengisian skala dukungan sosial
didapatkan hasil mean sebesar (36,7) dan hasil dari pengisian skala stres (58,9), diperoleh
keterangan bahwa (55%) dari subjek penelitian memiliki dukungan sosial yang tinggi dan
(45%) dalam kategori rendah. Sedangkan subjek penelitian dengan skor stres tinggi sebesar
(40%) dan yang dalam kategori rendah (60%).
Uji Normalitas
Berdasarkan perhitungan uji normalitas yang telah dilakukan dengan menggunakan SPSS
20 didapatkan hasil probabilitas sebesar 0,022. Dengan begitu, dapat dikatakan hasil
tersebut lebih besar dari taraf signifikansi 0,05 yang berarti data yang diperoleh
berdistribusi normal dan mewakili populasi yang ada. Sehingga untuk pengujian
selanjutnya dapat menggunakan uji parametrik, karena salah satu syarat pengujian
parametrik ialah data harus berdistribusi normal.
15
Uji Linieritas
Dari hasil perhitungan uji linieritas yang menggunakan SPSS 20, diperoleh hasil
probabilitas sebesar 0,225 sehingga dapat dikatakan jika hasil tersebut lebih besar dari taraf
signifikansi >0,05. Sedangkan pada hasil linearity diperoleh hasil 0,000 yang
mengindikasikan bahwa hasil tersebut lebih kecil dari taraf signifikansi 0,05. Dengan
begitu dapat dikatakan jika data yang telah diuji memiliki hubungan yang linier.
Uji Hipotesis dengan Korelasi Pearson Product Moment
Berdasarkan hasil pengujian dengan SPSS 20, diketahui bahwa nilai R (-0,424) dengan
nilai signifikansi P (0,000) dan lebih kecil dari taraf signifikansi 0,01 (0,000<0,01) yang
menunjukkan bahwa terdapat korelasi negatif yang sangat signifikan antara dua variabel
yang telah diujikan. Yang berarti ada hubungan antara dukungan sosial dan stres pada
narapidana wanita, yaitu ketika semakin tinggi dukungan sosial yang diterima maka akan
semakin rendah stres yang dialami para narapidana wanita. Begitu juga sebaliknya,
semakin rendah dukungan sosial yang diterima, maka akan semakin tinggi pula stresnya.
Sedangkan sumbangan efektif dukungan sosial terhadap stres narapidana wanita sebesar
18% (r²=0,180) yang itu berarti sebesar 82% stres para narapidana wanita dipengaruhi oleh
variabel lain selain dukungan sosial.
DISKUSI
Dari hasil penelitian yang telah dijelaskan diatas, diketahui bahwa penelitian ini
menunjukkan adanya hubungan negatif antara variabel dukungan sosial terhadap stres
narapidana wanita. Yaitu semakin tinggi dukungan sosial yang diterima narapidana wanita
maka semakin rendah stres yang dialaminya. Hal tersebut dibuktikan dengan angka
korelasi yang dihasilkan dengan menggunakan SPSS dengan nilair (-0,424). Sehingga
dapat dikatakan jika variabel dukungan sosial memberikan respon yang berbeda pada
setiap narapidana wanita dalam menghadapi stres sesuai dengan dukungan sosial yang
diterima, yaitu jika dukungan sosial yang diterima para narapidana wanita rendah maka hal
tersebut akan membuat tingkat stres yang dialami tinggi begitu pula sebaliknya saat
narapidana wanita mendapatkan dukungan sosial yang baik atau tinggi maka hal tersebut
akan membuat stres yang dialaminya menurun atau dapat terminimalisir dengan baik
sebagai hasil dari penerimaan dukungan sosial selama di LAPAS.
Hal tersebut seperti penelitian yang telah dilakukan oleh Nur dan Shanti (2011) yang
menyebutkan bahwa narapidana dengan dukungan sosial yang rendah lebih rentan
mengalami kesepian dibanding dengan mereka yang memiliki dukungan sosial tinggi,
karena LAPAS merupakan suatu tempat yang tertutup dengan beberapa hal yang dibatasi
dengan aturan tertentu yang memungkinkan setiap penghuninya mengalami perasaan
kesepian. Terlebih lagi jika narapidana tersebut kurang memiliki kemampuan untuk
menyesuaikan diri dalam LAPAS maupun cara untuk bertahan dalam menghadapi berbagai
tekanan yang muncul, perasaan kesepian yang dirasakannya bisa berujung pada gangguan
psikologis. Sedangkan hasil penelitian Riza dan Herdiana (2013) menyebutkan narapidana
dengan dukungan sosial yang baik dapat dengan mudah membentuk resiliensi atau
kemampuan bertahan dan beradaptasi terhadap kejadian yang berat dan menimbulkan
tekanan, selain karena adanya tingkat religiusitas yang tinggi serta sikap optimism yang
berguna untuk pembentukan resiliensi pada narapidana.
16
Dukungan sosial itu sendiri merujuk pada hubungan interpersonal yang dapat
mengantisipasi terjadinya negatif stres pada individu. Jika individu mendapatkan dukungan
sosial yang tepat, maka pada saat-saat suatu permasalahan muncul yang mengakibatkan
tekanan-tekanan maupun ketegangan pada individu, hal tersebut dapat dilaluinya dengan
baik. Dukungan sosial memungkinkan individu untuk dapat mengungkapkan segala
permasalahan yang dihadapinya kepada orang lain, sehingga orang lain pun dapat
memberikan solusi maupun masukan, kalaupun tidak didapatkan solusi atas permasalahan
yang telah diungkapkannya setidaknya dengan dukungan sosial seseorang dapat
melepaskan beban mentalnya dengan jalan bercerita kepada orang lain (Smet,1994).
Secara umum menurut Khosla (2006) stres merupakan respon maupun reaksi tubuh
terhadap segala kejadian yang mengganggu dalam kehidupan, yang kemudian diproses
seseorang dengan menanggulanginya sebagai suatu tantangan atau ancaman kehidupan.
Kejadian dalam kehidupan yang menyebabkan seseorang stres disebut dengan stressor.
Dengan adanya stressor, hal tersebut akan berdampak pada perubahan reaksi fisiologis,
kognitif, emosi, dan tingkah laku seseorang. Stres itu sendiri terdiri menjadi beberapa
bagian, stres yang dapat diolah dengan baik dan digunakan sebagai pembelajaran didalam
hidup disebut dengan good stresss, sedangkan stres yang menekan maupun yang
menghambat seseorang disebut bad stress yang harus dicegah maupun dihindari oleh
individu (Yusoff,2010). Cara untuk mengolah stres menjadi stres yang positif atau good
stress itu sendiri bisa dengan menggunakan strategi coping.
Compas, et. al. (dalam Miller dan Kaiser,2001) menyebutkan bahwa stres dan cara
copingnya berguna untuk mengatur respon suatu individu terhadap stigma yang berkaitan
dengan stres. Sebagai salah satu contoh dari coping yaitu dengan mencari dukungan sosial,
dalam pembahasan mengenai coping, dukungan sosial menjadi salah satu figur yang
menonjol karena dapat membantu seseorang menyelesaikan masalahnya, memberikan cara
bagi individu untuk mengekspresikan segala bentuk emosi termasuk melepaskan
kemarahan, membantu individu untuk mendefinisikan ulang makna dari kejadian-kejadian
penuh tekanan maupun mengalihkan pemikiran-pemikiran negatifnya tentang peristiwa
penuh tekanan yang dialaminya.
Sedangkan hasil penelitian diatas menunjukkan sumbangan efektif dukungan sosial
terhadap stres narapidana wanita sebesar 18% (r²=0,180) yang dapat dikatakan bahwa
sekitar 82% stres narapidana wanita bisa diakibatkan oleh faktor atau variabel lain selain
variabel dukungan sosial. Seperti kejenuhan dengan kegiatan di LAPAS terutama untuk
para narapidana yang telah berada lama di LAPAS, keterpisahan dengan keluarga atau
pasangan, isolasi sosial yang meningkatkan kecemasan pada saat fase awal berada di
LAPAS, perasaan takut ditolak oleh teman sesama narapidana, kesesakan penghuni sesama
tahanan terlebih untuk LAPAS yang berada dalam kategori overload dan kurangnya
privasi yang membatasi ruang gerak para narapidana (Sholichatun,2011).
Hal tersebut sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sarafino (1994) yang
menyebutkan bahwa terdapat 3 sumber utama stres yaitu, (1) peristiwa bencana besar
seperti gempa bumi, banjir maupun tsunami yangg mengakibatkan seseorang mengalami
tekanan yang besar akibat adanya bencana yang dialaminya yang memungkinkan individu
tersebut banyak kehilangan sesuatu, baik dari segi materi maupun immateri yang
menghadapkan individu tersebut pada situasi yang memicu timbulnya stres atau stressor,
(2) peristiwa penting dalam hidup, peristiwa penting disini yang dapat memicu timbulnya
17
stres yaitu saat seseorang kehilangan pekerjaan yang ia senangi maupun pekerjaan yang
menjadi tumpuan hidupnya, kehilangan orang yang dicintai entah karena orang tersebut
meninggal atau karena penyebab yang lain, maupun kehilangan harta benda akibat
pencurian, penipuan, atau perampokan yang menyebabkan hilangnya harta benda dalam
sekejap dan tanpa diduga yang mengakibatkan seseorang terkejut dan menjadi stres apabila
tidak bisa mengatasinya, (3) penyebab stres berikutnya yaitu adanya tekanan terus-menerus
yang dialami. Diantaranya seperti memiliki tempat tinggal yang dekat dengan keramaian
dan suara bising yang ditimbulkan oleh berbagai kendaraan, pembangunan, maupun
keadaan macet yang setiap hari dilaluinya.
Dari penjelasan teori diatas, yang paling sesuai dengan keadaan stres yang dialami
narapidana wanita ialah pada faktor peristiwa penting dalam hidup dan adanya tekanan
terus menerus. Pada fakor peristiwa penting disini, narapidana mengalami perpisahan
dengan keluarga dan orang-orang terdekatnya. Terlebih bagi narapidana yang telah
berkeluarga, pasti akan sangat berat untuk berpisah dengan suami maupun dengan anak-
anaknya. Begitupula bagi yang belum menikah, memiliki status sebagai narapidana
nantinya juga pasti menjadi beban psikologis yang akan mempengaruhinya dalam
mendapatkan pasangan. Selain terpisahnya dengan orang-orang terkasihi, menjadi seorang
narapidana berarti juga harus meninggalkan segala kebebasan dan aktifitas yang
dilakukannya selama ini. Seperti putusnya hubungan kerja karena masa hukuman yang
harus dilaluinya didalam LAPAS. Begitupula pada faktor keadaan terus menerus,
narapidana juga harus membiasakan diri dalam lingkungan LAPAS yang senantiasa sama
dengan rutinitas yang sama dan orang-orang yang sama pula, meskipun tidak menutup
kemungkinan akan ada teman sesama LAPAS yang baru. Namun keadaan yang terus
menerus seperti hal ini, juga dapat berdampak pada tekanan yang dialami para narapidana.
Hilangnya kebebasan dan hidup dalam LAPAS dengan peraturan tertentu juga dapat
menambah ketegangan tersendiri bagi narapidana.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, menunjukkan dukungan sosial
yang diterima narapidana wanita 55% lebih didominasi pada kategori tinggi, yang itu
artinya narapidana dengan dukungan sosial rendah sebesar 45%. Sedangkan narapidana
wanita dengan kategori stres tinggi sebesar 40% dan yang berkategori rendah 60%.
Dengan demikian dapat dikatakan jika stres yang dialami narapidana lebih banyak masuk
kategori rendah, hal tersebut sejalan dengan dukungan sosial yang diterima yang lebih
banyak masuk dalam kategori tinggi. Hal itu dapat terjadi dengan melihat berbagai macam
bentuk dukungan sosial yang diterima para narapidana. Dukungan sosial yang diterima
narapidana wanita diantaranya dukungan dari sesama teman LAPAS, petugas LAPAS,
maupun keluarga yang datang berkunjung.
Di dalam LAPAS pun setiap minggunya diadakan acara kerohanian, hal tersebut bertujuan
untuk mengarahkan narapidana pada jalan yang lebih baik agar tidak mengulang kesalahan
yang telah dilakukan sebelumnya, atau setidaknya memberikan ketenangan batin bagi para
narapidana yang mengikuti kegiatan kerohanian tersebut. Bentuk dukungan maupun
kepedulian pihak LAPAS terhadap para narapidana juga tidak hanya dengan memberikan
kegiatan kerohanian tiap minggunya, namun juga menyediakan bengker (bengkel kerja)
untuk para narapidananya sebagai penyaluran kreatifitas yang memiliki nilai jual. Seperti
berbagai jenis tas hasil kerajinan yang dibuat oleh para narapidana maupun beberapa benda
lainnya, yang hasil dari benda-benda tersebut dipamerkan pada etalase depan LAPAS agar
bisa dilihat masyarakat umum sekaligus diperjual belikan. Dari ketrampilan itulah
18
diharapkan para narapidana memiliki bekal kemampuan untuk dapat mandiri setelah keluar
LAPAS nantinya. Selain memberikan kegiatan kerohanian dan menyediakan bengker
(bengkel kerja) pada saat awal-awal narapidana masuk LAPAS, para petugas juga
memberikan bimbingan dan arahan seputar dunia LAPAS dan hal-hal yang harus dpatuhi.
Dari hasil yang telah dijabarkan diatas, sejalan dengan penelitian terdahulu yang
menyatakan bahwa dengan adanya pembinaan mental pada para narapidana berupa
bimbingan dan penyuluhan, kegiatan dalam bidang keagamaan, kesadaran berbangsa dan
bernegara, pendidikan umum, kesegaran jasmani dan kesenian, maupun latihan
keterampilan dapat menumbuhkan sikap mental yang lebih sehat. Dengan adanya sikap
mental yang sehat, mampu menumbuhkan pemikiran yang positif yang berguna sebagai
antisipasi kerusakan mental yang dapat berujung pada gangguan psikologis (Astuti, 2011).
Dari penjelasan mengenai hasil diatas, bisa diketahui dukungan sosial cukup efektif untuk
mengalihkan setiap tekanan atau stres yang dialami para narapidana wanita. Salah satunya
yaitu dengan dukungan sosial dari lingkungan sekitar LAPAS. Dukungan sosial itu sendiri
bisa dalam berbagai bentuk. Seperti kegiatan-kegiatan yang dilakukan di LAPAS maupun
dalam bentuk pengungkapan diri melalui perasaan dan pikiran kepada seseorang, entah
kepada teman sesama LAPAS maupun keluarga yang datang berkunjung. Hal ini seperti
yang diungkapkan Gurung (2006) yang menyatakan bentuk-bentuk dukungan sosial terdiri
dari (1) dukungan emosional yang berupa perhatian dari seseorang, empati dan belas kasih.
Bentuk dari dukungan ini mengutamakan perasaan seseorang dalam penyampainnnya, agar
seseorang yang mendapatkan bentuk dari dukungan emosional ini mengerti dan merasa
bahwa dirinya dicintai, diperhatikan, dan dihargai oleh orang lain. (2) Dukungan
Penghargaan, dukungan ini meliputi pembangunan kepercayaan diri dan dorongan-
dorongan positif yang dapat berguna untuk membantu seseorang dalam mengembangkan
potensi pada dirinya. (3) Dukungan Instrumental atau bentuk nyata yang berupa bantuan
secara langsung maupun dalam bentuk materi (uang) terhadap seseorang. (4) Dukungan
Informasi, bentuk dari dukungan informasi ini yaitu meliputi pengarahan, nasihat, dan
umpan balik terhadap tindakan seseorang terhadap permasalahan yang sedang dihadapinya.
Meskipun penelitian ini sesuai dengan hipotesa awal yang telah diajukan dan sesuai
dengan teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli, namun bukan berarti penelitian ini
tidak memiliki kekurangan. Berbagai keterbatasan juga dialami oleh peneliti, salah satunya
yaitu kurang dapat mengontrol jalannya pengisian skala yang dilakukan oleh para
narapidana wanita, karena banyaknya penghuni LAPAS dengan berbagai aktifitas yang
berbeda-beda sehingga sulit mengumpulkan subjek secara keseluruhan untuk mengisi skala
peneliti di satu tempat. Maka dari itu dalam pengontrolan pengisian skala,peneliti dibantu
oleh pihak LAPAS untuk memantau jalannya pengisian skala yang disebar.
SIMPULAN DAN IMPLIKASI
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa ada hubungan negatif antara
dukungan sosial dengan stres pada narapidana wanita dengan angka korelasi (r) sebesar
-0,424. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan adanya dukungan sosial yang baik dari
lingkungan sosial seperti keluarga, teman sesama LAPAS, maupun lingkungan sekitar
LAPAS mampu membuat para narapidana wanita meminimalisir tekanan-tekanan yang
dialami dari berbagai permasalahannya sehingga stres yang dialaminya dapat dikelola
dengan baik.
19
Implikasi dari penelitian ini untuk para narapidana wanita yang kurang mendapatkan
dukungan sosial sekiranya dapat lebih aktif dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh
LAPAS guna mengembangkan potensi diri, selain aktif dalam setiap kegiatan LAPAS,
para narapidana wanita juga bisa mendapatkan dukungan sosial dengan lebih membuka
diri kepada orang lain, membaur dengan sesama teman LAPAS dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar LAPAS. Dengan membuka diri dan membaur pada lingkungan sosial di
LAPAS, dapat memudahkan jalan bagi para narapidana untuk mendapat dukungan sosial
karena dengan adanya sosialisasi tersebut membuat para narapidana secara tidak langsung
menjadi bagian dari suatu komunitas yang ada di lingkungan LAPAS. Dengan menjadi
bagian dari suatu jaringan atau komunitas yang ada di lingkungan LAPAS, dapat
memudahkan para narapidana mendapat dukungan sosial karena adanya perasaan saling
menyayangi, menghargai, dan perhatian antar teman dalam suatu komunitas tersebut.
Sedangkan implikasi untuk peneliti selanjutnya diharapkan penelitian ini mampu
memberikan inspirasi dan wawasan serta referensi bagi penelitian selanjutnya dengan
melakukan pengembangan variabel-variabel yang lain serta peneliti selanjutnya diharapkan
lebih dapat mengontrol setting waktu dengan baik pada saat proses intervensi berlangsung.
REFERENSI
Ardila, F., & Herdiana, I. (2013). Penerimaan diri pada narapidana wanita. Jurnal Psikologi
Kepribadian dan Sosial, 2, (01).
Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: Suatu pendekatan praktik (Ed. revisi). Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, A. (2011). Pembinaan mental narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan
Yogyakarta. Jurnal Citizenship, 1, (01).
Azwar, S. (2014). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ekasari, A., & Susanti, N. (2009). Hubungan antara optimisme dan penyesuaian diri dengan
stress pada narapidana kasus napza di lapas Kelas IIA Bulak Kapal Bekasi. Jurnal Soul,
2, (2).
Gurung, R. A. R. (2006). Health psychology : A cultural approach. Canada: Thomson
Wadsworth
Kadhiravan, S., & Kumar, K. (2012). Enhancing stress coping skills among college students.
Researchers World - Journal of Arts, Science & Commerce, 3.
Khosla, M. (2006). Positive affect and coping with stress. Journal of the Indian Academy of
Applied Psychology, 32, (3).
Maryatun, S. (2011). Pengaruh logoterapi terhadap perubahan harga diri narapidana
perempuan dengan narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Palembang.
Tesis magister, Program Pascasarjana Universitas Indonesia, Jakarta.
20
Miller, C. T., & Kaiser, C. R. (2001). A theoritical perspective on coping with stigma. Journal
of Social Issues, 57 (01).
Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2002). Psikologi abnormal (Terjemahan). Jakarta :
Erlangga
Nur, A. L., & Shanti, L. P. (2011). Kesepian pada narapidana di Lembaga Pemasyarakatan
Kedungpane Semarang ditinjau dari dukungan sosial keluarga dan status perkawinan.
Jurnal Psikologi, 4, (2).
Riza, M., & Herdiana, I. (2013). Resiliensi pada narapidana laki-laki di Lapas Kelas 1
Medaeng. Jurnal Psikologi Kepribadian dan Sosial, 2, (01)
Sarafino, E. P. (1994). Health Psychology : Biopsychosocial interactions. Canada: John
Wiley and Sons Inc.
Sarason, I. G., Levine, H. M., Basham, R. B., & Sarason, B. R. (1983). Assessing social
support: the social support questionnaire. Journal of Personality and Social Psychology,
44, 127- 139.
Segarahayu, R. D. (2013). Pengaruh manajemen stres terhadap penurunan tingkat stres pada
narapidana di Lpw Malang. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Negeri Malang,
Malang.
Silawaty, I., & Ramdhan., M. (2007). Peran agama terhadap penyesuaian diri narapidana di
dalam lembaga pemasyarakatan. JPS, 13, (03).
Sholichatun, Y. (2011). Stres dan strategi coping pada anak didik di Lembaga
Pemasyarakatan Anak. Psikoislamika, Jurnal Psikologi Islam (JPI), 8, (01).
Smet, B. (1994). Psikologi Kesehatan. Jakarta: Grasindo.
Taylor, S. E. (2003). Health Psychology. New York: McGraw Hill Companies
Trull, T. J., & Phares, E. J. (2001). Clinical psychology. USA: Wadsworth, Thomson
Learning Inc.
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC).(2008). Perempuan dan HIV dalam
Lingkungan Lapas
VanBreda, A. D. (2001). Resilience theory: a literature review. Pretoria: South African
Military Health Service, Military Psychological Institute, Social Work Research &
Development.
Winarsunu, T. (2004). Statistik : dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Malang: UMM
Press
21
Yusoff, M. S. B. (2010). Stress, stressors and coping strategies among secondary school
students in a Malaysian Government Secondary School: Initial Findings. ASEAN
Journal of Psychiatry,11, (2).
22
LAMPIRAN I
Skala Tryout Dukungan Sosial dan Stres
23
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246. Telp. 464318 – 21 Pes. 233, 168 Malang 65144
http : //psikologi.umm.ac.id
Assalamualaikum, Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua.
Dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan untuk meraih gelar S1 (Strata 1),
maka saya sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
bermaksud melakukan penelitian pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Malang.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan saudara untuk menjadi responden
dalam penelitian ini dengan cara mengisi skala sesuai dengan petunjuk.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian skala ini. Oleh karena itu,
saudara diharapkan menjawab semua pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan kondisi yang
paling menggambarkan diri saudara. Data yang saudara isikan nantinya akan saya jamin
kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Dalam setiap
pernyataan, saudara diharapkan menjawab secara cermat dan teliti, sehingga tidak ada
pernyataan yang terlewat atau dikosongkan agar data dapat diolah dengan baik.
Atas kesediaan dan partisipasi saudara, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Devinta Elen Windistiar
Nama (inisial) :
Usia :
Tanggal Masuk Lapas : bulan tahun
Kasus :
24
PETUNJUK SKALA 1
Pilihlah salah satu diantara jawaban yang tersedia dengan melingkari jawaban yang sesuai :
a. SS : jika Sangat Sering terjadi dan sangat mengganggu
b. S : jika Sering dan mengganggu
c. JT : jika Jarang Terjadi dan mengganggu
d. TP : jika Tidak Pernah terjadi dan tidak mengganggu
Perhatikan contoh berikut ini:
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1 Saya merasa takut saat dimasukkan
Lapas SS S JT TP
SKALA 1
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Akhir-akhir ini saya suka murung karena
permasalahan saya yang berlarut-larut SS S JT TP
2. Saya merasa sudah gagal ketika saya divonis
masuk Lapas SS S JT TP
3. Saya menjadi mudah letih, ketika ada banyak hal
yang saya pikirkan SS S JT TP
4. Intensitas buang air kecil saya normal, saat saya
merasa tegang maupun gelisah SS S JT TP
5. Saat menemui seseorang diruang kunjungan,
saya tetap santai SS S JT TP
6. Meskipun tertekan karena keadaan yang dibatasi,
konsumsi merokok saya tetap seperti biasanya SS S JT TP
7. Saat teringat kebersamaan saya dengan keluarga
maupun teman-teman, saya menjadi mudah
marah karena tidak bisa menemui mereka
sebebas dulu
SS S JT TP
8. Ketika saya merasa tekanan yang saya alami
semakin bertambah, tanpa sadar saya
meledakkan kemarahan saya SS S JT TP
9. Saya merasa mudah berkeringat saat saya
memikirkan masa depan saya setelah keluar dari
Lapas SS S JT TP
10. Saya masih optimis dapat membaur dengan
masyarakat ketika saya keluar nanti SS S JT TP
11. Pencernaan saya tetap sehat meskipun saya sangat merindukan keluarga
SS S JT TP
12. Saya berpikir bahwa teman-teman sesama Lapas
merasa jika saya bukanlah orang yang cukup
baik dalam membantu penyelesaian
permasalahan mereka
SS S JT TP
13. Saya merasa ketakutan, bahkan saya tidak tahu SS S JT TP
25
apa yang saya takutkan
14. Saya tetap dapat tersenyum dan tertawa dengan
yang lain meskipun perasaan saya sedang
tertekan SS S JT TP
15. Tindakan saya tetap terkendali meskipun saya
sedang berselisih paham maupun berbeda
pendapat tentang sesuatu hal dengan teman
sesama Lapas
SS S JT TP
16. Konsumsi air minum saya tetap seperti biasa,
meskipun masalah saya tak kunjung selesai SS S JT TP
17. Saya tetap semangat dalam beraktifitas meskipun
saya dalam keadaan merindukan keluarga SS S JT TP
18. Saat saya merasa kurang baik dalam beraktifitas,
emosi saya menjadi kurang stabil dan mudah
marah SS S JT TP
19. Meskipun saya divonis masuk Lapas, saya
percaya masih akan tetap sukses SS S JT TP
20. Perhatian saya tetap dapat fokus, meskipun
banyak yang sedang saya pikirkan SS S JT TP
21. Saat bangun tidur, punggung atau leher saya
terasa kram, kaku, dan berat SS S JT TP
22. Saat permasalahan yang datang bertubi-tubi,
saya merasa tidak dapat menanggulanginya SS S JT TP
23. Saat banyak masalah, saya tetap dapat berhati-
hati terhadap barang yang saya pegang SS S JT TP
24. Saya menjadi mudah kaget atau terkejut saat
beraktifitas ketika saya sedang banyak pikiran SS S JT TP
25. Meskipun saya menyendiri, bukan berarti karena
saya ingin menjauhi teman-teman Lapas SS S JT TP
26. Saat dipanggil oleh petugas lapas, saya menjadi
gugup dalam berbicara SS S JT TP
27. Pola tidur saya tetap teratur dan tidak terganggu
meskipun saya tinggal dalam satu ruangan
dengan banyak teman sesama Lapas SS S JT TP
28. Saya ingat dimana barang yang baru saja saya
letakkan SS S JT TP
29. Saya tetap nyaman, meskipun ada teman sesama
Lapas yang mengancam SS S JT TP
30. Saat memikirkan permasalahan yang belum
menemukan jalan keluar, pikiran saya tetap
stabil dan emosi tetap terkontrol SS S JT TP
31. Detak jantung saya tetap normal, meskipun
memikirkan keadaan keluarga SS S JT TP
32. Kepala saya masih tetap sehat, meski
memikirkan lamanya masa pidana SS S JT TP
33. Meskipun permasalahan yang sedang saya
hadapi belum mendapatkan solusinya, namun
saya tetap merasa tenang SS S JT TP
26
34. Saat ada masalah, saya tetap bergabung dengan
teman saya seperti biasanya SS S JT TP
35. Saat terlibat konflik maupun kesalahpahaman
dengan salah satu teman di Lapas, tekanan darah
saya meninggi SS S JT TP
36. Meskipun banyak masalah, porsi makan saya
sama seperti biasanya SS S JT TP
37. Rasanya biasa saja saat saya memikirkan
keadaan keluarga di rumah SS S JT TP
38. Masa depan saya akan baik-baik saja SS S JT TP
PETUNJUK SKALA 2
Pilihlah salah satu diantara :
a. STS : jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari STS
b. TS : jika Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari TS
c. S : jika Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari S
d. SS : jika Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari SS
Contoh :
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya mempunyai teman yang sangat dekat meskipun
mereka bukan anggota keluarga maupun saudara saya,
dan saya tahu mereka perhatian dan mengasihi saya. STS TS S SS
SKALA 2
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saat saya merasa tertekan dan mengalami suatu hal yang
kurang menyenangkan, kebanyakan dari orang-orang di
sekitar saya tidak terlalu peduli maupun
mengkhawatirkan keadaan saya.
STS TS S SS
2. Saya sering bertemu dan berbincang dengan keluarga
atau teman yang berkunjung membesuk saya. STS TS S SS
3. Tidak hanya anggota keluarga saya saja yang datang
menjenguk ke Lapas, namun juga saudara-saudara jauh
saya datang menjenguk. STS TS S SS
4. Jika saya dalam keadaan yang benar-benar sulit atau
dalam keadaan darurat, saya tahu akan ada teman-teman
sesama Lapas yang membantu saya. STS TS S SS
5. Dalam komunitas pertemanan yang ada, teman-teman
sesama Lapas dapat mempercayai satu sama lain. STS TS S SS
6. Saudara-saudara saya selalu menyempatkan waktunya
untuk datang berkunjung. STS TS S SS
27
7. Saat keluarga datang berkunjung, saya merasa antara
saya dan keluarga menjadi sedikit canggung dan tidak
bisa mengobrol sesantai dulu. STS TS S SS
8. Ketika saya membutuhkan saran tentang bagaimana
menyelesaikan permasalahan yang ada, saya tahu ada
seseorang yang dapat membantu saya. STS TS S SS
9. Anggota keluarga saya berusaha untuk menunjukkan
cinta dan kasih sayangnya kepada saya. STS TS S SS
10. Ketika datang menjenguk saya ke Lapas, saudara-
saudara saya seringkali membawakan makanan-makanan
kesukaan saya beserta kebutuhan lainnya. STS TS S SS
11. Saat mengalami suatu permasalahan, teman-teman dalam
kelompok tahu mereka dapat memperoleh bantuan dari
komunitas pertemanan yang ada. STS TS S SS
12. Tidak ada seorang pun yang datang membantu saya, saat
saya kesulitan menyelesaikan tugas harian Lapas. STS TS S SS
13. Saya merasa anggota keluarga saya kurang dapat
memahami keadaan saya selama saya berada di Lapas. STS TS S SS
14. Saya selalu merasa saya tidak termasuk dalam kelompok
pertemanan yang ada di sekeliling saya. STS TS S SS
15. Saudara-saudara yang lebih tua dari saya seringkali
memberikan nasihat-nasihat dan motivasi kepada saya
ketika datang berkunjung. STS TS S SS
16. Saya mempunyai teman yang sangat dekat meskipun
mereka bukan anggota keluarga maupun saudara saya,
dan saya tahu mereka perhatian dan mengasihi saya. STS TS S SS
17. Ada seseorang yang dapat memberikan nasihat kepada
saya tentang rencana kehidupan mendatang. STS TS S SS
18. Jika saya membutuhkan suatu barang, ada seseorang
yang akan memberikan pinjaman barang tersebut kepada
saya. STS TS S SS
» Terima Kasih atas Partisipasi Saudara «
28
LAMPIRAN II
Blueprint Skala Tryout A dan Skala Tryout B
29
Blue Print Stres
No. Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
1 Kognitif 10,19,20,28,30, 38 2,8,12 9
2 Afektif 14,17,29,33,37 1,7,13,18,22 10
3 Behavior 5,6,15,16,23,25,34,36 24 9
4 Fisiologis 4,11,27,31,32 3,9,21,26,35 10
Jumlah 38
Blue Print Dukungan Sosial
No. Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
1 Sumber Dukungan Sosial
(Neighbourhoods)
8,17,18, 1,12 5
2 Sumber Dukungan Sosial
(Family & Kinship Networks)
2,16,9 7,13, 5
3 Sumber Dukungan Sosial
(Intergeneration Supports)
3,6,10,15 - 4
4 Sumber Dukungan Sosial
(Mutual Self-help Groups)
4,5,11 14 4
Jumlah 18
Kode Jawaban
Kode Favourable Unfavourable
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
TS (Tidak Setuju) 2 3
S (Setuju) 3 2
SS (Sangat Setuju) 4 1
Kode Favourable Unfavourable
SS (Sangat Sering) 1 4
S (Sering) 2 3
JT (Jarang Terjadi) 3 2
TP (Tidak Pernah) 4 1
30
LAMPIRAN III
Rekapitulasi Hasil Tryout
31
No Nama Usia Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item13
Item14
Item15
Item16
Item17
Item18
1. Puji 53 2 3 4 4 3 3 1 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3
2. Diana 30 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2
3. E.S 23 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3
4. Cholifah 29 3 3 4 3 2 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 4 4 3
5. Nur 27 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 1
6. Elvi 41 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
7. Mudjiati 42 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 1 3 2 2 3 4 4 1
8. A.M.E 35 2 2 2 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3
9. MY 24 3 3 2 3 1 2 3 3 2 2 1 3 1 3 3 4 4 4
10. Nindy 27 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 2 4 3 3 2
11. DN 37 4 1 2 2 3 2 3 3 4 4 3 3 4 4 2 2 1 3
12. RN 40 4 1 2 3 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 4 3 2 3
13. Novi 48 3 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4
14. NN 31 4 2 1 3 4 2 3 3 4 3 1 3 2 2 1 2 2 3
15. Agnes 42 2 4 2 2 3 2 4 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 3
16. AD 23 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3
17. Siti 39 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3
18. YN 20 2 3 3 3 2 3 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
19. PZ 40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
20. A 20 4 1 1 3 1 1 4 2 4 1 2 3 4 3 3 4 4 1
21. Nvt 25 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3
22. YBL 23 2 1 1 3 2 1 4 4 3 1 2 3 1 3 2 4 3 3
23. IS 35 3 3 4 4 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
24. Ocha 25 2 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3
32
25. Syarifah 53 3 4 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
26. Intan 20 3 4 4 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
27. Y 35 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3
28. Halima 26 3 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 2 2 3 3 3 2 3
29. DN 38 3 2 2 3 3 2 3 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3
30. SR 38 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3
31. S 45 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4
32. Imely 25 3 1 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4
33. Oni 26 3 3 1 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4
34. M 27 3 3 1 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4
35. N 25 3 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3
36. Ana Ayu 21 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3
37. EKW 26 3 3 1 4 3 3 2 3 3 4 3 4 1 4 3 3 3 3
38. Eka 20 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3
39. Ina Nur 27 4 2 2 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 3 4 4 4 2
40. VR 35 3 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
41. Cintya 32 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 2
42. Endang 32 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
43. Fany 32 3 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2
44. OT 23 4 4 4 4 1 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4
45. M 23 2 4 1 3 1 1 4 2 2 1 1 2 1 3 1 3 3 4
46. Era 39 4 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
47. Widya 23 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 4 2
48. NM 28 3 3 3 4 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3
49. LTT 54 3 3 3 1 2 2 2 3 4 4 1 4 3 4 4 4 4 2
50. Kenza 26 1 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4
33
No Nama Usia Item1
Item2
Item3
Item4
Item5
Item6
Item7
Item8
Item9
Item10
Item11
Item12
Item 13
Item14
Item15
Item16
Item17
1. Puji 53 4 3 3 2 4 4 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 2
2. Diana 30 2 3 3 2 2 4 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2
3. E.S 23 3 1 2 4 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 2 2 1
4. Cholifah 29 1 2 2 4 3 4 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1
5. Nur 27 3 3 4 2 4 3 2 1 4 1 2 1 1 1 1 1 1
6. Elvi 41 2 3 1 4 3 4 3 1 2 4 3 1 2 2 3 1 3
7. Mudjiati 42 3 2 4 3 4 3 4 2 3 4 1 2 3 2 3 4 1
8. A.M.E 35 2 1 2 2 1 3 1 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1
9. MY 24 2 1 4 3 4 4 3 4 2 4 4 1 2 3 3 4 4
10. Nindy 27 2 3 3 2 2 4 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 2
11. DN 37 3 2 3 2 2 3 1 1 4 2 3 2 3 2 3 3 3
12. RN 40 1 1 2 2 2 2 2 2 3 1 1 3 2 3 4 4 3
13. Novi 48 2 4 3 2 3 4 3 3 1 3 3 1 4 4 3 3 3
14. NN 31 2 1 3 2 1 3 4 2 1 3 2 4 2 3 2 4 3
15. Agnes 42 2 2 3 3 4 4 1 1 2 4 4 2 2 1 1 2 1
16. AD 23 2 3 3 3 3 4 2 2 2 3 4 2 1 3 3 3 1
17. Siti 39 4 2 3 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 3 4 2 2
18. YN 20 2 3 4 3 2 4 4 3 1 2 3 1 1 1 2 1 1
19. PZ 40 1 1 1 4 2 4 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2
20. A 20 2 1 2 2 3 4 1 1 1 4 3 1 1 4 3 4 4
21. Nvt 25 2 3 2 3 1 4 2 3 3 1 2 1 1 1 1 3 2
22. YBL 23 2 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 3 4 4 2
23. IS 35 4 2 3 2 4 4 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1
24. Ocha 25 4 4 4 2 3 4 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2
34
NO. Item18
item19
item20
item21
item22
item23
item24
item25
item26
item27
item28
item29
item30
item31
item32
item33
item34
item35
item36
item37
item38
1. 1 2 2 3 3 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2
2. 1 1 2 2 1 2 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2
3. 3 1 3 2 2 2 3 3 3 2 1 3 2 1 2 2 1 2 2 4 1
4. 1 1 1 3 2 4 2 3 1 2 1 4 3 1 1 2 1 1 2 2 2
5. 1 1 1 1 1 3 4 4 1 1 1 4 1 1 1 3 1 1 1 3 1
6. 1 1 3 3 1 4 3 4 1 4 3 4 3 3 2 4 3 1 3 1 3
7. 2 4 2 2 2 1 3 3 1 3 2 3 4 1 2 3 3 2 2 1 4
8. 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 3 1
9. 4 4 3 2 2 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4
10. 1 1 2 2 1 4 2 2 3 2 1 2 2 1 1 1 2 1 2 3 2
11. 3 2 2 4 2 3 2 2 1 4 2 2 1 2 3 4 2 2 4 3 2
12. 3 1 2 2 3 3 1 4 2 1 2 3 2 1 2 3 4 1 3 2 1
13. 2 4 3 4 4 3 2 3 1 2 3 4 3 4 2 2 3 1 3 4 3
14. 4 2 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 2 3
15. 2 4 2 2 1 4 2 1 1 4 3 3 4 1 3 3 2 1 1 1 3
16. 2 4 2 2 1 4 2 1 1 4 3 3 4 1 3 3 2 1 1 1 3
17. 4 1 2 3 1 4 3 2 3 1 4 4 3 3 2 4 4 1 4 4 3
18. 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 4 1
19. 2 1 2 2 1 2 1 4 1 2 2 4 2 2 2 2 2 1 4 4 2
20. 2 4 4 1 1 3 2 3 1 4 3 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4
21. 2 1 2 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 2 4 1
22. 1 4 3 4 2 2 4 1 1 4 1 4 2 3 3 1 3 1 4 3 3
23. 1 1 2 4 4 2 4 4 1 1 1 4 3 4 3 3 3 1 3 3 1
24. 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2
35
No Nama Usia Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Item7 Item8 Item9 Item 10
Item 11
Item 12
Item 13
Item 14
Item 15
Item 16
Item 17
Item 18
25. Syarifah 53 1 1 1 3 2 3 1 2 1 4 2 2 2 2 3 3 1 1
26. Intan 20 1 1 1 3 2 3 1 2 1 4 2 2 2 2 3 3 1 1
27. Y 35 3 3 2 4 3 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2
28. Halima 26 3 1 4 4 2 4 4 2 2 2 2 2 3 2 2 4 2 2
29. DN 38 3 2 3 3 2 4 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2
30. SR 38 2 3 2 4 3 4 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2
31. S 45 1 4 4 2 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 1
32. Imely 25 1 1 2 3 1 4 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
33. Oni 26 3 4 4 2 3 4 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3
34. M 27 3 4 4 2 3 4 4 3 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3
35. N 25 2 1 2 2 1 4 1 2 3 2 2 1 1 2 2 2 2 2
36. Ana 21 2 4 3 2 2 4 4 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 2
37. EKW 26 3 1 4 2 2 3 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 3 3
38. Eka 20 4 3 4 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2
39. Ina 27 3 2 4 2 3 4 2 2 4 1 1 1 1 1 3 2 4 3
40. VR 35 3 2 4 4 3 4 2 2 2 4 4 1 1 1 1 2 1 2
41. Cintya 32 2 1 4 4 1 4 2 2 1 2 1 1 2 2 2 3 2 2
42. Endang 32 2 1 2 2 2 3 2 1 1 2 2 1 1 2 2 3 2 2
43. Fany 32 3 2 3 3 3 4 2 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3
44. OT 23 1 1 3 4 4 4 3 3 2 4 4 1 1 4 4 4 4 2
45. M 23 3 3 3 3 2 4 2 3 2 1 1 1 4 1 3 4 4 3
46. Era 39 1 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 4 4 1 1 1 1 1
47. Widya 23 3 3 3 3 2 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2
48. NM 28 2 3 3 4 2 4 1 1 2 2 3 1 1 1 3 3 2 1
49. LTT 54 2 4 4 4 3 4 2 2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 1
50. Kenza 26 2 3 2 4 3 4 4 3 2 1 3 3 1 1 1 1 1 3
36
No item19 item20 item21 item22 item23 item24 item25 item26 item27 item28 item29 item30 item31 item32 item33 item34 item35 item36 item37 item38
25. 4 3 1 3 3 2 4 1 4 3 3 4 2 4 4 2 1 3 4 4
26. 4 3 1 3 3 2 4 1 4 3 3 4 2 4 4 2 1 3 4 4
27. 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 2 1
28. 1 2 2 1 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 1 1 1 3 3 2
29. 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3 2 1
30. 2 2 2 2 3 2 4 2 2 2 4 3 3 3 3 2 1 3 2 1
31. 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 3 4 1
32. 1 1 3 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4 4 1
33. 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2
34. 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 3 2 2 1 2 2 3 3 3 2
35. 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3 1
36. 1 2 4 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 1
37. 2 3 3 3 2 1 1 3 3 2 1 3 3 4 2 2 2 2 3 1
38. 1 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 3 1
39. 2 4 1 1 1 1 4 1 4 3 4 2 2 4 1 1 1 3 1 1
40. 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 1 3 3 4
41. 4 3 1 2 4 1 3 2 4 3 4 3 4 3 4 3 1 3 4 3
42. 1 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 2
43. 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3
44. 4 4 4 1 4 2 4 1 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 2 4
45. 4 4 3 3 4 3 3 1 4 1 4 1 1 1 1 4 3 4 1 4
46. 1 1 4 1 1 4 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 2 1
47. 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
48. 3 2 3 2 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 2 2 1 3 2 2
49. 1 1 4 1 4 3 4 1 2 1 1 4 1 1 4 4 4 4 1 1
50. 1 1 4 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 2 1 1 2 2 3 1
37
Lampiran IV
Hasil Analisis Validitas dan Reliabilitas
38
Hasil Tryout Skala Stres
Pengujian Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,852 38
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 87,12 199,700 ,149 ,852
item2 87,16 200,994 ,065 ,856
item3 86,56 195,721 ,275 ,850
item4 86,60 196,367 ,285 ,849
item5 86,94 189,772 ,504 ,844
item6 85,72 202,532 ,078 ,853
item7 87,06 200,302 ,090 ,855
item8 87,46 191,723 ,475 ,845
item9 87,54 200,947 ,092 ,854
item10 87,28 187,185 ,552 ,842
item11 87,22 191,685 ,441 ,845
item12 87,64 202,439 ,036 ,855
item13 87,64 194,113 ,341 ,848
item14 87,52 188,908 ,572 ,842
item15 87,14 189,470 ,558 ,843
item16 86,94 186,466 ,591 ,841
item17 87,44 190,292 ,464 ,845
item18 87,42 195,269 ,339 ,848
item19 87,36 183,704 ,573 ,841
item20 87,12 190,516 ,578 ,843
item21 86,88 199,740 ,134 ,853
item22 87,44 201,231 ,098 ,853
item23 86,80 190,694 ,487 ,844
item24 86,96 201,590 ,078 ,854
item25 86,70 195,112 ,263 ,850
item26 87,44 213,762 -,376 ,864
item27 86,80 189,918 ,470 ,845
item28 87,28 192,206 ,471 ,845
39
item29 86,36 193,827 ,363 ,847
item30 86,92 189,381 ,546 ,843
item31 87,18 187,416 ,550 ,842
item32 87,12 193,904 ,364 ,847
item33 86,96 191,753 ,418 ,846
item34 87,12 185,904 ,703 ,839
item35 87,66 199,576 ,150 ,852
item36 86,70 193,276 ,432 ,846
item37 86,72 207,144 -,136 ,859
item38 87,36 183,419 ,644 ,839
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,909 26
Pengujian Kedua
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item3 58,62 190,689 ,139 ,913
item4 58,66 186,637 ,330 ,909
item5 59,00 182,653 ,450 ,907
item8 59,52 186,459 ,336 ,909
item10 59,34 175,290 ,680 ,902
item11 59,28 183,063 ,444 ,907
item13 59,70 189,071 ,204 ,911
item14 59,58 179,514 ,610 ,904
item15 59,20 179,592 ,616 ,904
item16 59,00 176,490 ,650 ,903
item17 59,50 181,235 ,485 ,906
item18 59,48 188,255 ,270 ,910
item19 59,42 172,534 ,664 ,902
item20 59,18 180,804 ,634 ,904
item23 58,86 179,878 ,580 ,905
item25 58,76 184,553 ,330 ,910
item27 58,86 178,245 ,590 ,904
item28 59,34 181,127 ,582 ,905
40
item29 58,42 183,432 ,435 ,907
item30 58,98 178,591 ,642 ,903
item31 59,24 179,329 ,536 ,905
item32 59,18 181,702 ,510 ,906
item33 59,02 181,285 ,491 ,906
item34 59,18 177,375 ,708 ,902
item36 58,76 185,084 ,415 ,908
item38 59,42 172,208 ,746 ,901
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,915 24
Pengujian Ketiga
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item4 53,98 175,653 ,346 ,915
item5 54,32 172,630 ,431 ,914
item8 54,84 176,586 ,304 ,916
item10 54,66 164,474 ,701 ,909
item11 54,60 172,082 ,464 ,913
item14 54,90 169,276 ,603 ,911
item15 54,52 169,602 ,598 ,911
item16 54,32 166,671 ,631 ,910
item17 54,82 171,334 ,463 ,913
item18 54,80 177,959 ,254 ,917
item19 54,74 162,686 ,652 ,909
item20 54,50 170,337 ,636 ,910
item23 54,18 169,171 ,593 ,911
item25 54,08 173,381 ,352 ,916
item27 54,18 167,742 ,595 ,911
item28 54,66 170,188 ,605 ,911
item29 53,74 172,482 ,453 ,914
item30 54,30 167,847 ,658 ,910
item31 54,56 168,578 ,550 ,912
item32 54,50 170,459 ,543 ,912
item33 54,34 170,433 ,507 ,913
41
item34 54,50 167,439 ,691 ,909
item36 54,08 174,851 ,400 ,914
item38 54,74 161,992 ,748 ,907
Hasil Tryout Skala Dukungan Sosial
Pengujian Pertama
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
,764 18
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 51,20 39,499 -,008 ,776
item2 51,41 34,830 ,429 ,746
item3 51,51 32,797 ,497 ,739
item4 51,16 38,223 ,157 ,765
item5 51,41 38,330 ,107 ,770
item6 51,41 31,955 ,746 ,718
item7 51,31 41,092 -,175 ,796
item8 50,98 35,479 ,530 ,742
item9 50,63 34,612 ,571 ,737
item10 50,90 31,469 ,703 ,718
item11 51,55 35,836 ,335 ,754
item12 51,04 36,123 ,473 ,746
item13 51,29 32,750 ,574 ,731
item14 51,10 37,302 ,287 ,757
item15 50,84 33,306 ,670 ,727
item16 50,92 39,035 ,058 ,771
item17 50,92 37,118 ,255 ,760
item18 51,20 39,582 -,032 ,781
Pengujian Kedua
Reliability Statistics
42
Cronbach's
Alpha
N of Items
,848 12
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item2 33,63 30,696 ,407 ,845
item3 33,73 27,991 ,556 ,835
item6 33,63 27,821 ,747 ,818
item8 33,20 31,207 ,518 ,837
item9 32,86 29,917 ,626 ,830
item10 33,12 27,026 ,742 ,817
item11 33,78 31,386 ,341 ,849
item12 33,27 31,991 ,432 ,842
item13 33,51 28,338 ,598 ,830
item14 33,33 32,599 ,321 ,848
item15 33,06 29,142 ,663 ,826
item17 33,14 32,583 ,264 ,852
43
LAMPIRAN V
SKALA PENELITIAN
44
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Jl. Raya Tlogomas No. 246. Telp. 464318 – 21 Pes. 233, 168 Malang 65144
http : //psikologi.umm.ac.id
Assalamualaikum, Wr.Wb
Salam sejahtera bagi kita semua.
Dalam rangka memenuhi persyaratan kelulusan untuk meraih gelar S1 (Strata 1),
maka saya sebagai mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang
bermaksud melakukan penelitian pada Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Malang.
Sehubungan dengan hal tersebut, saya memohon kesediaan saudara untuk menjadi responden
dalam penelitian ini dengan cara mengisi skala sesuai dengan petunjuk.
Tidak ada jawaban benar atau salah dalam pengisian skala ini. Oleh karena itu,
saudara diharapkan menjawab semua pernyataan dengan jujur dan sesuai dengan kondisi yang
paling menggambarkan diri saudara. Data yang saudara isikan nantinya akan saya jamin
kerahasiaannya dan hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian ini. Dalam setiap
pernyataan, saudara diharapkan menjawab secara cermat dan teliti, sehingga tidak ada
pernyataan yang terlewat atau dikosongkan agar data dapat diolah dengan baik.
Atas kesediaan dan partisipasi saudara, saya sampaikan terima kasih.
Hormat saya,
Devinta Elen Windistiar
Nama (inisial) :
Usia :
Pendidikan terakhir :
Tanggal Masuk Lapas : bulan tahun
Kasus :
45
PETUNJUK SKALA 1
Pilihlah salah satu diantara jawaban yang tersedia dengan melingkari jawaban yang sesuai :
a. SS : jika Sangat Sering terjadi dan sangat mengganggu
b. S : jika Sering dan mengganggu
c. JT : jika Jarang Terjadi dan mengganggu
d. TP : jika Tidak Pernah terjadi dan tidak mengganggu
Perhatikan contoh berikut ini:
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1 Saya merasa takut saat dimasukkan
Lapas SS S JT TP
SKALA 1
No Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Intensitas buang air kecil saya normal, saat saya
merasa tegang maupun gelisah SS S JT TP
2. Saat menemui seseorang diruang kunjungan,
saya tetap santai SS S JT TP
3. Ketika saya merasa tekanan yang saya alami
semakin bertambah, tanpa sadar saya
meledakkan kemarahan saya SS S JT TP
4. Saya masih optimis dapat membaur dengan
masyarakat ketika saya keluar nanti SS S JT TP
5. Pencernaan saya tetap sehat meskipun saya
sangat merindukan keluarga SS S JT TP
6. Saya tetap dapat tersenyum dan tertawa dengan
yang lain meskipun perasaan saya sedang
tertekan SS S JT TP
7. Tindakan saya tetap terkendali meskipun saya
sedang berselisih paham maupun berbeda
pendapat tentang sesuatu hal dengan teman
sesama Lapas
SS S JT TP
8. Konsumsi air minum saya tetap seperti biasa,
meskipun masalah saya tak kunjung selesai SS S JT TP
9. Saya tetap semangat dalam beraktifitas meskipun
saya dalam keadaan merindukan keluarga SS S JT TP
10. Saat saya merasa kurang baik dalam beraktifitas,
emosi saya menjadi kurang stabil dan mudah
marah SS S JT TP
11. Meskipun saya divonis masuk Lapas, saya percaya masih akan tetap sukses
SS S JT TP
12. Perhatian saya tetap dapat fokus, meskipun
banyak yang sedang saya pikirkan SS S JT TP
13. Saat banyak masalah, saya tetap dapat berhati-
hati terhadap barang yang saya pegang SS S JT TP
14. Meskipun saya menyendiri, bukan berarti karena SS S JT TP
46
saya ingin menjauhi teman-teman Lapas
15. Pola tidur saya tetap teratur dan tidak terganggu
meskipun saya tinggal dalam satu ruangan
dengan banyak teman sesama Lapas SS S JT TP
16. Saya ingat dimana barang yang baru saja saya
letakkan SS S JT TP
17. Saya tetap nyaman, meskipun ada teman sesama
Lapas yang mengancam SS S JT TP
18. Saat memikirkan permasalahan yang belum
menemukan jalan keluar, pikiran saya tetap
stabil dan emosi tetap terkontrol SS S JT TP
19. Detak jantung saya tetap normal, meskipun
memikirkan keadaan keluarga SS S JT TP
20. Kepala saya masih tetap sehat, meski
memikirkan lamanya masa pidana SS S JT TP
21. Meskipun permasalahan yang sedang saya
hadapi belum mendapatkan solusinya, namun
saya tetap merasa tenang SS S JT TP
22. Saat ada masalah, saya tetap bergabung dengan
teman saya seperti biasanya SS S JT TP
23. Meskipun banyak masalah, porsi makan saya
sama seperti biasanya SS S JT TP
24. Masa depan saya akan baik-baik saja SS S JT TP
PETUNJUK SKALA 2
Pilihlah salah satu diantara :
a. STS : jika Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari STS
b. TS : jika Tidak Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari TS
c. S : jika Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari S
d. SS : jika Sangat Setuju dengan pernyataan yang ada dan lingkari SS
Contoh :
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya mempunyai teman yang sangat dekat meskipun
mereka bukan anggota keluarga maupun saudara saya,
dan saya tahu mereka perhatian dan mengasihi saya. STS TS S SS
47
SKALA 2
No. Pernyataan Pilihan Jawaban
1. Saya sering bertemu dan berbincang dengan keluarga
atau teman yang berkunjung membesuk saya. STS TS S SS
2. Tidak hanya anggota keluarga saya saja yang datang
menjenguk ke Lapas, namun juga saudara-saudara jauh
saya datang menjenguk. STS TS S SS
3. Saudara-saudara saya selalu menyempatkan waktunya
untuk datang berkunjung. STS TS S SS
4. Ketika saya membutuhkan saran tentang bagaimana
menyelesaikan permasalahan yang ada, saya tahu ada
seseorang yang dapat membantu saya. STS TS S SS
5. Anggota keluarga saya berusaha untuk menunjukkan
cinta dan kasih sayangnya kepada saya. STS TS S SS
6. Ketika datang menjenguk saya ke Lapas, saudara-
saudara saya seringkali membawakan makanan-makanan
kesukaan saya beserta kebutuhan lainnya. STS TS S SS
7. Saat mengalami suatu permasalahan, teman-teman dalam
kelompok tahu mereka dapat memperoleh bantuan dari
komunitas pertemanan yang ada. STS TS S SS
8. Tidak ada seorang pun yang datang membantu saya, saat
saya kesulitan menyelesaikan tugas harian Lapas. STS TS S SS
9. Saya merasa anggota keluarga saya kurang dapat
memahami keadaan saya selama saya berada di Lapas. STS TS S SS
10. Saya selalu merasa saya tidak termasuk dalam kelompok
pertemanan yang ada di sekeliling saya. STS TS S SS
11. Saudara-saudara yang lebih tua dari saya seringkali
memberikan nasihat-nasihat dan motivasi kepada saya
ketika datang berkunjung. STS TS S SS
12. Ada seseorang yang dapat memberikan nasihat kepada
saya tentang rencana kehidupan mendatang. STS TS S SS
» Terima Kasih atas Partisipasi Saudara «
48
LAMPIRAN VI
BLUE PRINT SKALA PENELITIAN
49
Blue Print Penelitian Skala Stres
No. Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
1 Kognitif 10,19,20,28,30, 38 8 7
2 Afektif 14,17,29,33 18 5
3 Behavior 5,15,16,23,25,34,36 - 7
4 Fisiologis 4,11,27,31,32 - 5
Jumlah 24
Blue Print Penelitian Skala Dukungan Sosial
No. Aspek Favourable Unfavourable Jumlah
1 Sumber Dukungan Sosial
(Neighbourhoods)
8,17 12 3
2 Sumber Dukungan Sosial
(Family & Kinship Networks)
2,9 13 3
3 Sumber Dukungan Sosial
(Intergeneration Supports)
3,6,10,15 - 4
4 Sumber Dukungan Sosial
(Mutual Self-help Groups)
11 14 2
Jumlah 12
Kode Jawaban
Kode Favourable Unfavourable
STS (Sangat Tidak Setuju) 1 4
TS (Tidak Setuju) 2 3
S (Setuju) 3 2
SS (Sangat Setuju) 4 1
Kode Favourable Unfavourable
SS (Sangat Sering) 1 4
S (Sering) 2 3
JT (Jarang Terjadi) 3 2
TP (Tidak Pernah) 4 1
50
Lampiran VII
Rekapitulasi Data Skala Dukungan Sosial
51
No. Nama Usia Pendidikan Kasus Lama di Lapas ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 SUM Mean
1 LJ 36 SMA Narkoba 3 bulan 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 42 T
2 EKW 26 SMP Narkoba 22 bulan 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 T
3 DN 38 SMP Narkoba 3 bulan 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 45 T
4 IND 33 SMA Narkoba 1 bulan 3 2 3 4 1 3 3 4 4 4 3 3 37 T
5 SR 38 SMP Narkoba 5 bulan 3 2 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 40 T
6 SRR 45 SMP Narkoba 7 bulan 3 4 3 4 3 4 2 4 4 2 4 4 41 T
7 H 29 SMA Narkoba 15 bulan 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 4 3 38 T
8 N 35 SMA Narkoba 7 bulan 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 45 T
9 M 27 SMP Narkoba 9 bulan 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 45 T
10 HL 26 SMA Narkoba 4 bulan 3 4 3 4 4 4 3 2 1 3 4 4 39 T
11 FA 36 SMP Narkoba 2 bulan 2 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 40 T
12 EL 42 SMA Narkoba 7 bulan 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 37 T
13 PR 23 SMP Narkoba 4 bulan 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 4 4 39 T
14 BL 26 SMP Narkoba 7 bulan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 4 3 35 R
15 SU 60 SD Narkoba 7 bulan 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 40 T
16 WD 23 SD Narkoba 4 bulan 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 42 T
17 MA 23 SMA Narkoba 1 bulan 4 1 1 3 3 1 2 2 1 1 2 4 25 R
18 PY 32 SMA Narkoba 1 bulan 1 1 1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 24 R
19 DR 30 SMP Narkoba 23 bulan 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 35 R
20 P 33 SMA Narkoba 1 bulan 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 43 T
21 CH 29 D3 Narkoba 10 bulan 3 4 3 3 4 4 2 4 4 3 4 3 41 T
22 AME 35 SMA Narkoba 14 bulan 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 44 T
23 PZ 40 SMA Narkoba 1 bulan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 R
24 SL 38 S1 Narkoba 2 bulan 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 4 41 T
25 UR 42 SMA Narkoba 21 bulan 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 36 R
52
26 AI 20 SMP Narkoba 10 bulan 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 39 T
27 NHS 25 SMK Narkoba 3 bulan 2 2 2 3 4 3 2 3 4 4 3 4 36 R
28 YN 25 SMA Narkoba 7 bulan 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 41 T
29 OC 28 SMA Narkoba 1 bulan 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 41 T
30 YZK 41 SMA Narkoba 21 bulan 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 41 T
31 NHS 47 SMA Narkoba 3 bulan 2 3 2 3 4 3 2 4 4 2 3 4 36 R
32 YB 23 SMA Narkoba 14 bulan 1 1 1 3 3 1 3 3 2 3 1 3 25 R
33 MG 53 SMP Narkoba 18 bulan 3 4 3 4 3 2 4 2 3 2 3 2 35 R
34 SM 46 SMP Narkoba 3 bulan 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 40 T
35 NOV 30 SMA Narkoba 9 bulan 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 43 T
36 VR 35 SMA Narkoba 2 bulan 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 4 33 R
37 IS 28 SMP Narkoba 30 bulan 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 42 T
38 A 23 SD Narkoba 18 bulan 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 37 T
39 EDW 32 SMP Narkoba 3 bulan 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 47 T
40 AA 21 SMA Narkoba 9 bulan 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 44 T
41 NM 25 SMA Narkoba 16 bulan 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 35 R
42 Y 35 SMEA Narkoba 5 bulan 2 2 2 3 3 2 2 3 2 3 3 3 30 R
43 PN 37 SMP Narkoba 27 bulan 4 3 2 1 2 3 4 2 3 4 2 3 33 R
44 LL 31 SMK Narkoba 2 bulan 1 1 2 3 4 4 3 3 3 3 3 4 34 R
45 R 42 SMEA Narkoba 13 bulan 4 3 2 1 2 3 4 2 3 4 2 3 33 R
46 MN 24 SMP Narkoba 11 bulan 2 2 3 3 2 4 4 1 2 3 2 3 31 R
47 NR 41 SMP Narkoba 9 bulan 1 2 3 2 1 1 2 2 2 3 3 4 26 R
48 AD 42 SD Narkoba 31 bulan 2 2 3 3 3 3 2 3 1 1 3 1 27 R
49 AV 42 SMA Narkoba 31 bulan 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 38 T
50 NP 48 SMA Narkoba 19 bulan 4 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 43 T
53
51 NN 31 SMA Narkoba 24 bulan 1 1 2 3 4 3 3 3 3 2 4 1 30 R
52 LA 40 SMP Narkoba 11 bulan 3 3 2 2 1 2 3 3 3 3 1 2 28 R
53 MY 24 SMA Narkoba 2 bulan 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 36 R
54 SL 37 SMK Narkoba 15 bulan 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 4 4 36 R
55 ES 23 SMA Narkoba 3 bulan 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 40 T
56 AGT 23 SMA Narkoba 14 bulan 1 2 3 4 1 2 3 1 4 3 3 4 31 R
57 NI 28 SMA Narkoba 2 bulan 1 2 3 4 1 2 3 1 4 3 3 4 31 R
58 DS 30 SMA Narkoba 3 bulan 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 R
59 M 32 SD Narkoba 9 bulan 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 34 R
60 E 41 SMA Narkoba 2 bulan 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 42 T
61 PA 42 SMEA Penggelapan 2 bulan 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 42 T
62 USP 40 D3 Tipikor 12 bulan 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 36 R
63 KN 36 SMP HAM 2 bulan 1 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 43 T
64 EN 36 SMA Pencurian 1 bulan 3 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 39 T
65 NU 32 SMA HAM 5 bulan 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 4 43 T
66 MT 50 SMA Traficking 26 bulan 3 2 2 4 4 4 3 3 2 3 3 4 37 T
67 SF 38 SD Traficking 5 th 3 bulan 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 38 T
68 HD 50 S1 Penggelapan 26 bulan 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 38 T
69 SY 51 S1 Penggelapan 12 bulan 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 T
70 SD 52 SMA Penipuan 2 bulan 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 T
71 TFM 53 SMA KDRT 2 th 9 bulan 4 3 4 3 4 4 1 4 4 1 4 3 39 T
72 AA 37 SMA Narkoba 3 th 6 bulan 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 36 R
73 KD 44 S1 Tipikor 2 th 6 bulan 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 37 T
74 EDL 60 SMA Penggelapan 10 bulan 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 40 T
75 NQ 31 SMP Narkoba 9 bulan 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 37 T
54
76 RI 39 SMA Pembunuhan 4 th 10 bulan 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 42 T
77 SNA 45 SMA Narkoba 16 bulan 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 36 R
78 RGP 45 SMA Narkoba 4 tahun 3 3 2 2 3 2 3 2 3 2 3 2 30 R
79 NHT 27 SD KDRT 19 bulan 1 3 1 1 4 3 2 4 2 3 4 3 31 R
80 SH 37 SD Pembunuhan 16 bulan 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 4 3 37 T
81 SS 40 SD Pembunuhan 17 bulan 2 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 40 T
82 TDN 44 SMA Uang palsu 3 bulan 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 4 33 R
83 TWS 25 SMP Narkoba 3 bulan 2 4 4 3 2 3 2 3 2 3 4 3 35 R
84 ELS 41 SMK Narkoba 11 bulan 3 1 3 2 3 2 3 2 2 4 2 4 31 R
85 AMY 35 SMA Narkoba 1 bulan 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 46 T
86 ELI 41 SMA Penggelapan 3 bulan 2 4 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 35 R
87 IJ 26 D3 Penggelapan 9 bulan 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 45 T
88 LW 29 SMA Penadahan 8 bulan 2 4 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 35 R
89 NR 47 SMP Tipikor 9 bulan 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 30 R
90 JNC 43 S1 Tipikor 8 bulan 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 45 T
91 YL 23 SD Pembunuhan 2 bulan 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 3 30 R
92 MR 39 S1 Narkoba 14 bulan 3 3 2 4 4 4 3 2 2 2 3 3 35 R
93 FF 36 SMA Traficking 2 th 7 bulan 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 38 T
94 MRF 24 SMA Narkoba 1 bulan 1 2 2 4 2 3 3 2 3 2 3 4 31 R
95 LM 33 SMA Pembunuhan 3 bulan 3 3 2 3 4 3 3 3 4 3 3 4 38 T
96 R 22 SMA Narkoba 6 bulan 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 33 R
97 HY 54 SMP Narkoba 8 bulan 2 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 38 T
98 KTD 31 SMP Narkoba 3 th 3 bulan 2 1 1 2 1 1 1 4 3 3 1 1 21 R
99 YL 31 SMP Narkoba 6 bulan 2 1 1 2 1 1 1 3 3 4 1 2 22 R
100 G 23 SD Narkoba 5 bulan 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 32 R
55
Lampiran VIII
Rekapitulasi Data Skala Stres
56
No. Nama Usia Pendidikan Kasus Lama di Lapas ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
1 LJ 36 SMA Narkoba 3 bulan 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2
2 EKW 26 SMP Narkoba 22 bulan 2 2 3 1 2 2 2 3 2 2
3 DN 38 SMP Narkoba 3 bulan 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1
4 IND 33 SMA Narkoba 1 bulan 1 2 1 2 3 1 2 3 2 2
5 SR 38 SMP Narkoba 5 bulan 3 3 3 2 3 3 3 2 2 1
6 SRR 45 SMP Narkoba 7 bulan 4 1 1 1 2 2 1 1 2 1
7 H 29 SMA Narkoba 15 bulan 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2
8 N 35 SMA Narkoba 7 bulan 1 1 4 1 2 2 2 2 2 3
9 M 27 SMP Narkoba 9 bulan 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2
10 HL 26 SMA Narkoba 4 bulan 3 3 2 2 1 1 2 1 1 2
11 FA 36 SMP Narkoba 2 bulan 4 3 1 2 2 1 1 2 1 2
12 EL 42 SMA Narkoba 7 bulan 3 2 3 2 2 2 2 2 2 3
13 PR 23 SMP Narkoba 4 bulan 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2
14 BL 26 SMP Narkoba 7 bulan 2 2 3 2 2 3 3 3 4 4
15 SU 60 SD Narkoba 7 bulan 1 2 3 1 1 2 2 2 2 2
16 WD 23 SD Narkoba 4 bulan 2 1 3 1 2 2 2 2 1 3
17 MA 23 SMA Narkoba 1 bulan 2 3 3 4 4 4 3 4 4 3
18 PY 32 SMA Narkoba 1 bulan 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3
19 DR 30 SMP Narkoba 23 bulan 2 2 4 2 2 2 3 4 2 2
20 P 33 SMA Narkoba 1 bulan 3 3 2 4 3 2 2 3 2 3
21 CH 29 D3 Narkoba 10 bulan 4 1 2 2 1 3 2 3 1 1
22 AME 35 SMA Narkoba 14 bulan 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2
23 PZ 40 SMA Narkoba 1 bulan 3 4 2 4 4 4 4 4 4 1
24 SL 38 S1 Narkoba 2 bulan 4 2 3 2 2 2 2 2 2 1
25 UR 42 SMA Narkoba 21 bulan 4 2 3 2 2 2 2 2 2 1
57
ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 SUM MEAN
2 3 3 2 2 3 3 1 2 2 1 1 2 1 49 R
2 3 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 2 1 50 R
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 56 R
1 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 47 R
2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 56 R
1 2 2 4 3 4 2 1 2 1 2 3 3 2 48 R
1 2 2 3 3 2 4 2 2 2 2 2 3 1 50 R
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 48 R
2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 54 R
1 1 1 2 1 2 1 2 1 2 2 1 2 2 39 R
3 1 2 1 2 4 4 1 2 2 3 3 4 3 54 R
1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 50 R
1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 44 R
1 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 3 63 T
2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 45 R
2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 44 R
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 89 T
4 3 3 2 3 2 4 3 2 1 2 3 1 1 66 T
4 3 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 2 2 60 T
2 2 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 56 R
1 3 2 4 1 1 4 2 2 2 2 2 3 2 51 R
1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 40 R
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 89 T
4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 55 R
1 2 2 4 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 55 R
58
No. Nama Usia Pendidikan Kasus Lama di Lapas
ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
26 AI 20 SMP Narkoba 10 bulan 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1
27 NHS 25 SMK Narkoba 3 bulan 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1
28 YN 25 SMA Narkoba 7 bulan 3 2 3 3 2 1 1 3 1 3
29 OC 28 SMA Narkoba 1 bulan 3 2 3 3 2 1 1 3 1 3
30 YZK 41 SMA Narkoba 21 bulan 3 2 3 3 2 1 1 3 1 3
31 NHS 47 SMA Narkoba 3 bulan 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1
32 YB 23 SMA Narkoba 14 bulan 2 4 4 4 1 2 2 2 4 4
33 MG 53 SMP Narkoba 18 bulan 4 4 2 3 4 3 4 3 4 2
34 SM 46 SMP Narkoba 3 bulan 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
35 NOV 30 SMA Narkoba 9 bulan 4 1 2 1 1 2 2 1 1 2
36 VR 35 SMA Narkoba 2 bulan 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3
37 IS 28 SMP Narkoba 30 bulan 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
38 A 23 SD Narkoba 18 bulan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
39 EDW 32 SMP Narkoba 3 bulan 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
40 AA 21 SMA Narkoba 9 bulan 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2
41 NM 25 SMA Narkoba 16 bulan 2 1 2 1 3 1 1 1 1 2
42 Y 35 SMEA Narkoba 5 bulan 3 3 1 2 2 3 3 4 3 2
43 PN 37 SMP Narkoba 27 bulan 2 2 2 4 4 4 1 2 2 2
44 LL 31 SMK Narkoba 2 bulan 4 3 1 2 2 1 2 3 4 1
45 R 42 SMEA Narkoba 13 bulan 4 4 1 3 2 1 2 3 3 3
46 MN 24 SMP Narkoba 11 bulan 2 2 4 1 1 1 2 3 3 2
47 NR 41 SMP Narkoba 9 bulan 3 3 3 2 4 1 1 2 3 2
48 AD 42 SD Narkoba 31 bulan 1 2 3 3 1 2 2 3 4 1
49 AV 42 SMA Narkoba 31 bulan 2 3 2 3 3 4 4 4 3 2
50 NP 48 SMA Narkoba 19 bulan 2 4 3 2 2 3 2 2 1 2
59
ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 SUM MEAN
1 2 2 1 2 1 4 2 2 3 2 3 2 1 45 R
1 2 2 1 2 1 4 2 2 3 2 3 2 1 45 R
1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 56 R
1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 56 R
1 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 1 56 R
1 2 2 2 2 1 4 2 2 4 2 3 2 1 47 R
1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 3 60 T
4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 81 T
2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 63 T
1 2 1 3 1 1 1 2 2 1 2 1 2 1 38 R
2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 63 T
2 3 2 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 2 45 R
2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 50 R
2 2 3 2 2 3 1 3 1 1 1 1 1 2 45 R
3 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 1 49 R
1 2 2 1 3 2 2 2 2 2 3 3 2 1 43 R
2 3 3 4 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 66 T
2 3 4 2 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 64 T
3 3 2 2 4 3 1 3 2 3 2 3 3 1 58 T
3 4 2 2 2 3 4 4 4 3 2 1 2 3 65 T
4 3 2 2 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 65 T
4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 1 63 T
3 4 2 1 2 3 4 3 2 1 2 3 3 3 58 T
3 3 2 1 1 2 4 2 1 2 1 1 1 1 55 R
1 3 1 2 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 50 R
60
No. Nama Usia Pendidikan Kasus Lama di Lapas ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
51 NN 31 SMA Narkoba 24 bulan 2 3 4 2 4 4 2 3 2 3
52 LA 40 SMP Narkoba 11 bulan 1 2 3 3 4 4 3 3 2 4
53 MY 24 SMA Narkoba 2 bulan 4 2 2 2 1 2 1 2 1 2
54 SL 37 SMK Narkoba 15 bulan 4 3 4 3 1 2 1 1 1 2
55 ES 23 SMA Narkoba 3 bulan 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2
56 AGT 23 SMA Narkoba 14 bulan 1 2 2 4 1 2 3 4 1 3
57 NI 28 SMA Narkoba 2 bulan 1 2 2 4 1 2 3 4 1 3
58 DS 30 SMA Narkoba 3 bulan 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3
59 M 32 SD Narkoba 9 bulan 2 2 2 1 2 1 2 2 2 3
60 E 41 SMA Narkoba 2 bulan 4 4 2 4 3 2 3 3 3 1
61 PA 42 SMEA Penggelapan 2 bulan 3 1 4 1 1 1 1 1 3 4
62 USP 40 D3 Tipikor 12 bulan 3 3 3 3 3 2 1 2 2 2
63 KN 36 SMP HAM 2 bulan 4 4 1 1 2 1 3 3 2 2
64 EN 36 SMA Pencurian 1 bulan 4 2 4 2 2 2 1 4 2 2
65 NU 32 SMA HAM 5 bulan 1 1 3 2 3 1 1 2 3 3
66 MT 50 SMA Traficking 26 bulan 2 2 4 2 2 2 2 2 2 3
67 SF 38 SD Traficking 5 th 3 bulan 1 1 2 1 1 1 1 2 1 3
68 HD 50 S1 Penggelapan 26 bulan 2 2 2 4 3 3 3 2 2 2
69 SY 51 S1 Penggelapan 12 bulan 3 3 2 4 3 3 3 3 4 1
70 SD 52 SMA Penipuan 2 bulan 2 3 1 4 3 3 3 4 4 1
71 TFM 53 SMA KDRT 2 th 9 bulan 4 2 1 2 2 2 1 2 2 1
72 AA 37 SMA Narkoba 3 th 6 bulan 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3
73 KD 44 S1 Tipikor 2 th 6 bulan 2 4 2 1 1 2 2 4 1 2
74 EDL 60 SMA Penggelapan 10 bulan 2 2 2 1 2 2 1 1 2 3
75 NQ 31 SMP Narkoba 9 bulan 1 3 2 1 3 1 1 3 3 1
61
ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 SUM MEAN
1 3 4 2 3 4 4 3 2 1 2 2 2 3 65 T
1 2 3 1 2 3 4 4 3 2 1 2 3 4 64 T
2 1 1 2 2 1 2 2 2 2 2 3 2 2 45 R
1 1 3 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 2 43 R
1 2 2 3 2 1 3 2 3 1 4 2 3 1 51 R
3 4 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 57 T
3 4 1 1 2 3 4 1 2 2 4 1 2 3 56 R
3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 43 R
3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 43 R
3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 2 3 3 4 67 T
1 3 1 3 1 1 3 3 1 3 3 1 3 3 50 R
3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 64 T
2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 69 T
2 1 3 3 1 3 2 1 2 1 2 4 3 2 55 R
1 2 2 2 2 3 4 2 3 2 3 4 3 1 54 R
2 2 3 2 2 3 4 3 2 2 2 2 2 1 55 R
1 1 2 1 1 2 3 2 1 2 2 1 1 1 35 R
1 2 2 2 3 3 1 3 1 1 4 3 4 1 56 R
4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 81 T
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 81 T
1 2 1 2 3 1 4 2 2 2 1 2 1 1 44 R
4 4 4 4 3 4 4 2 2 3 3 4 4 2 73 T
1 3 4 2 1 2 4 2 2 1 3 2 4 3 55 R
2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 43 R
2 3 1 1 3 1 4 1 1 1 3 3 3 1 47 R
62
No. Nama Usia Pendidikan Kasus Lama di Lapas ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 ITEM9 ITEM10
76 RI 39 SMA Pembunuhan 4 th 10 bulan 2 2 1 3 4 4 3 4 4 2
77 SNA 45 SMA Narkoba 16 bulan 2 1 2 1 1 2 2 4 1 2
78 RGP 45 SMA Narkoba 4 tahun 3 4 1 4 4 4 3 4 4 2
79 NHT 27 SD KDRT 19 bulan 3 4 3 1 3 3 4 4 3 4
80 SH 37 SD Pembunuhan 16 bulan 1 4 2 1 1 1 2 4 1 2
81 SS 40 SD Pembunuhan 17 bulan 3 4 3 1 1 2 2 4 1 2
82 TDN 44 SMA Uang palsu 3 bulan 3 4 4 3 2 2 2 4 2 2
83 TWS 25 SMP Narkoba 3 bulan 3 4 1 3 2 4 4 4 2 1
84 ELS 41 SMK Narkoba 11 bulan 3 4 1 3 2 4 4 4 4 1
85 AMY 35 SMA Narkoba 1 bulan 3 4 1 2 1 2 3 2 2 1
86 ELI 41 SMA Penggelapan 3 bulan 3 4 1 2 3 3 4 4 4 4
87 IJ 26 D3 Penggelapan 9 bulan 3 4 2 3 2 2 2 2 1 4
88 LW 29 SMA Penadahan 8 bulan 3 4 1 3 3 4 4 4 4 1
89 NR 47 SMP Tipikor 9 bulan 3 4 1 3 2 4 4 4 2 1
90 JNC 43 S1 Tipikor 8 bulan 4 4 1 2 2 1 2 3 2 1
91 YL 23 SD Pembunuhan 2 bulan 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3
92 MR 39 S1 Narkoba 14 bulan 3 1 2 1 3 2 1 1 3 3
93 FF 36 SMA Traficking 2 th 7 bulan 2 4 2 4 3 2 2 2 2 2
94 MRF 24 SMA Narkoba 1 bulan 3 4 2 4 1 4 4 4 4 2
95 LM 33 SMA Pembunuhan 3 bulan 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
96 R 22 SMA Narkoba 6 bulan 2 3 3 2 2 2 2 2 2 3
97 HY 54 SMP Narkoba 8 bulan 2 3 3 2 2 2 2 2 2 1
98 KTD 31 SMP Narkoba 3 th 3 bulan 2 4 3 4 2 2 2 2 2 4
99 YL 31 SMP Narkoba 6 bulan 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3
100 G 23 SD Narkoba 5 bulan 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
63
ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 SUM MEAN
4 1 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 75 T
1 3 4 2 1 2 4 2 2 1 2 2 4 4 52 R
3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 82 T
3 3 2 2 3 3 4 2 2 4 4 3 4 3 74 T
1 3 4 1 1 2 4 2 2 1 2 2 4 3 51 R
1 3 4 1 1 2 4 2 2 1 2 2 4 4 56 R
1 1 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 76 T
1 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 1 74 T
4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 82 T
2 2 2 2 1 1 2 3 1 1 2 1 1 1 43 R
1 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 80 T
2 1 2 4 1 1 4 3 1 1 2 1 1 1 50 R
2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 80 T
4 2 4 4 4 2 3 3 1 1 2 1 1 1 61 T
2 2 2 4 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 52 R
2 2 4 2 2 2 4 2 3 3 4 1 1 1 59 T
1 1 1 1 3 1 3 2 3 3 2 1 1 1 44 R
2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 2 1 2 56 R
4 2 4 4 4 4 3 2 3 4 2 4 3 4 79 T
2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 1 48 R
1 3 2 2 2 4 3 4 4 4 2 2 4 4 64 T
1 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 52 R
4 3 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 75 T
2 2 2 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 67 T
2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 58 T
64
Lampiran IX
Output SPSS Hasil Penelitian
65
Hasil Perhitungan Mean Dukungan Sosial dan Stres
Statistics
STRESY DUKSOSX
N Valid
100 100
Missing 0 0
Mean 58,91 36,74
Std. Deviation 12,905 5,651
Skewness ,573 -,578
Std. Error of Skewness ,241 ,241
Kurtosis -,478 ,128
Std. Error of Kurtosis ,478 ,478
Hasil Perhitungan Uji Normalitas dengan SPSS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 11,11552538
Most Extreme Differences
Absolute ,150
Positive ,150
Negative -,062
Kolmogorov-Smirnov Z 1,498
Asymp. Sig. (2-tailed) ,022
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
66
Hasil Perhitungan Uji Linearitas dengan SPSS
ANOVA Table
Sum of
Squares
df Mean
Square
F Sig.
STRESS *
DUKSOS
Between
Groups
(Combined) 6090,992 24 253,791 2,158 ,006
Linearity 2681,064 1 2681,064 22,793 ,000
Deviation from
Linearity
3409,927 23 148,258 1,260 ,225
Within Groups 8822,008 75 117,627
Total 14913,000 99
Hasil Perhitungan Uji Korelasi dengan SPSS
Correlations
STRESS DUKSOS
STRESS
Pearson Correlation 1 -,424**
Sig. (2-tailed) ,000
N 100 100
DUKSOS
Pearson Correlation -,424** 1
Sig. (2-tailed) ,000
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumbangan Efektif fariabel X ke Y
Measures of Association
R R Squared Eta Eta Squared
STRESS * DUKSOS -,424 ,180 ,639 ,408
67
Lampiran X
Surat Keterangan Penelitian
68
top related