ilmu farmasi kedokteran ht
Post on 01-Dec-2015
126 Views
Preview:
TRANSCRIPT
TERAP I TERAPAN
Falsafah pengobatan : LIMA TEPAT *Tepat Obat *Tepat Dosis *Tepat B S O
*Tepat Cara & Waktu *Tepat Pasien
WHO : manjur, aman,
nyaman, murah
1. Tepat obat; berdasar :
a. khasiat farmakodinami
b. indikasi obat + profil obat
c. “accepted” ( pengalaman dng indeks keberhasilan
tinggi)
d. pedoman penggunaan di R.S./ Pkm (hasil penelitian)
e. test mikrobiologi / kultur –trtm antibiotik.
f. efek lain netral / lewat test (alergi)
2. Tepat dosis: ingat dosis terapi ( - mg/cc/Unit p.dws 1 kali minum efek terapi)
a. pedoman dosis (farmakope / R.S. pengalaman)
b. berat / ringan penyakit
c. individual ( anak / dewasa / geriatrik) ( pria / wanita / obesitas) (ras – suku bangsa) ( gangguan fungsi organ-organ) ( komplikasi penyakit)
d. dosis vs efek yang tak diinginkan.
e. dosis anak : 1. dosis khusus ( --mg/kgbb/hari) 2. dosis perhitungan (Rumus-2:Dilling dll) f. Perhatian: D. lazim/medicinal/official/rata-2/tolerans.
3. Tepat b.s.o:
a. Perhatian sifat-2 fisik-kimia obat b. B.S.O. vs kenyamanan c. B.S.O. vs efek obat d. B.S.O. vs a-d-m-e e. B.S.O. vs compliant.
4. Tepat cara & waktu pemakaian:
a. cara pemakaian harus benar
b. cara pemakaian vs respons klinik
c. waktu penggunaan harus tepat ( 3 dd – o 8 h)
d. waktu penggunaan vs efek terapi (scabies)
e. cara& waktu penggunaan vs e.y. tak diinginkan
SEJARAH PERKEMBANGAN O B A T ALAM ALAM ALAM N A B A T I H E W A N I S E M E S T A
Radix Ipeccac Klj. Suprarenalis: Air
mineral Ubi-ubian Adrenalin Sulfur Lignum quassia, sandakwood Klj. Thyreoidea: Thyroid Fe Rhizome ginger, podophyllum Klj. Pancreas: Insulin Cortex cinnnmon, cinchona Folia digitalis, belladonna, Flores Chamomile, arnica santonica Fructus (buah) anisi; pepper Semen nux vomica; Cucurbitae; Theobromine
*Alkaloida Produk hewan : Madu
*Glikosida *Minyak Atsiri Minyak lemak Zat-zat: Rsein, gom, tannine,
• Perkembangan obat asal alami ke Moderen
• 1. Bahan kasar (simplesia ) Tanaman Ephedra• 2. Extraksi Bahan Kasar Ekstrak Ephedra• 3. Penentuan zat berkhasiat Alkaloid, hasil
biosintesis• 4. Isolasi zat berkhasiat Ephedrine alkaloid
• 5. Pemurnian zat berkhasiat Ephedrine alkaloid murni
• 6. Pembentukan rumus kimia Ephwdrine C 10 H NO
• 7. Pembentukan Garam-garam Ephedrine HCl• 8. Percobaan pembuatan sintetis Ephedrine sintetik• 9. Pembentukan derivat-derivat. Naphazoline nitrate• •
R e s e p. Def. : Permintaan tertulis Dokter kepada Apotiker untuk
menyerahkan obat / bahan obat kepada penderita, lengkap dengan a t u r a n pakainya
DOKTER H U S A D A =( akte ) Rumah Praktek : Damian no. 10 Tiap hari Jam. 17.00 - selesai Surabaya telp. Jl. Tulung No. 7 Surabaya Telp. --- ---- ----------------------------------------------------------------------------------------------
Surabaya, ........................... Superscriptio R/ R.Cardinale .........................~mg R. Adjuvans .................... ...~mg Inscriptio / Corrigens (rasa/warna/bau ) 20% ( q.s ) Praescriptio Vehiculum . ad . ...... .....300 mg Subscriptio m. f. l. a. pulv. d t d no. XX S 3 d d pulv. I Signatura --------
------------------------------------------------------------------------------ Paraf doker /T tangan
Pro : Alamat.: .................................................................................................................................................’
Contoh Resep
R/ Salicylamide .........400 mg R/ Salicylamide ....... 4000 mg
Guaiacolat .... ........75 mg Guaiacolat ......... 750 mg
Phenylpronolamin ....15 mg P P A .................. 150 mg
Triprolidine HCl.......2.5 mg Triprolidine HCl .... .. 25 mg
Sirp. Simplex ....... 20 %
m f l a tabl d t d No. X Aqua ....... ad ...... 150 cc
m f l a sol. S 3 d d tabl. I S 3 d d cth.
III
Apa yang dapat ditulis pada kertas resep: 1. Obat-2 (Tunggal; Obat campuran; Cosmetika; Alat-alat
kedokt) 2. Alat-alat bantu kedokteran 3. Banyak R/ dalam satu kertas resep, tidak terbatas ( q. s
)
Bahasa Latin dan singkatannya dalam resep. 1. Bahasa Latin adalah bahasa ilmu pengetahuan. 2. Bahasa Latin adalah bahasa mati (tidak ada penambahan
cosakata) 3. Aplikasi dlm penulisan Resep mempunyai efek
psychologis baik 4. Aplikasi dlm resep mengurangi kemungkinan penulisan
resep oleh orang yg tidak bertanggung jawab.
Kertas Resep. Kertas putih berkualitas ! ? ( disimpan sebagai dokumen ) Panjang - 15 – 18 cm; Lebar -10 – 12 cm = ¼ folio kertas Variasi ukuran: p >< l menurut kesenangan, ( besar - kecilnya
tulisan) Posisi kertas: a. Tegak, panjang kertas arah atas-bawah- Dokter diatas b. Mendatar p-panjang kerts arah horisontal – Dokter di
kiri (usahakan setiap lembar kertas resep telah dilengkapi dengan
kertas arip) Berlakunya resep: 1. di Apotik-Apotik seluruh wilayah Indonesia. 2. di Luar Negeri asal tidak bertentangan
dengan peraturan se tempat Waktu berlaku, Resep: *tidak ada batasan pasti ! ? *lebih dari 1 bulan ..?
(obat<vs>panyakit- pend) *tetap berlaku bila ada tanda-2 khusus (
ITER)
*Apograph; Copy resep; Salinan resep; Turunan resep
Apograph diberikan kepada penderita bila: 1. diminta oleh penderita 2. ada obat yang belum diberikan oleh Apotik 3. pada resep dokter tercantum ITER Kegunaan Copy resep: 1. mengambil obat ulang 2. guna pengusutan yang berwajib (accident) 3. arsip penderita Apograph dari Resep yang berisi obat narkotik baik
injeksi, maupun obat minum tunggal atau dalam campuran tetap diberikan kpd penderita, tetapi tidak dapat dipakai mengambil ulang obat-2 tsb.
Kertas Copy resep dari Apotik seukuran resep dokter.
(juga bervariasi )
Apotik Danq M a r i o Jl. Rejokerep no. 10 S u r a b a y a
Drs. Basukhio SIP & SIA.
---------------------------------------------------------------
C o p y R e s e p
Salinan resep no.: 007.. Tanggal. 5 – 3 –2012. Dari dokter : Husada...... Tanggal. 1– 3 - 2012. Untuk Penderita : Ny. Sampewulan R/ Cefadroxyl 500 No. XXX S 3 d d I det.--- = let be given R/ Garamycine inj. Fl. X S i m m det IV. ----- ? ---------------------------------------------------------------------------------- Surabaya, 5 – 3- 2007 pcc: ...........(petugas)
1. Tulisan dengan tinta (hitam, biru, hijau)2. Tulisan harus jelas dapat mudah dibaca.3. Tulis nama obat dimulai dengan huruf besar 4. Pilihlah obat yang telah diyakini bermanfaat bagi pasien
5. Nama obat ditulis secara lengkap, atau dengan singkatan resmi yang terdapat dalam Farmakope Indonesia, Nomenclature Internasional, untuk Obat-obat Generik; sedangkan untuk Obat Paten, nama obat ditulis dengan JELAS, hindari salah baca / salah pengertian, karena terdapat banyak sekali obat paten yang “senada tetapi tidak sama”
6. Nama obat tidak boleh ditulis dengan dengan rumus kimia
7. Tulislah Dosis obat dengan satuan mg, g, ml (cc) dan tidak menggunakan bilangan decimal 0,200 untuk menyatakan
200 mg. Jangan menggunankan angka pecahan: 1/4; 1/2 g(G) untuk 250 mg; 500 mg
8. Satuan g = gram, jangan menulis gr untuk gram;Karena gr = 65 mg.
9. Cantumkan QR (quantum rectum) dibelakang dosis obat yang dikehendaki, Paracetamol 650 mg (QR ).
10. Jumlah obat yang diminta ditulis dengan angka Romawi No. X; XV; L; C dan seterusnya.
11. Bentuk sediaan obat diminta dengan Subscriptio yang benar: Gunakan selalu m f l a ---berarti permintaan halus dan terhormat
12. Aturan pemakaian obat ditulis dengan jelas- terbaca S t d d pulv I;
S 3 d d pulv.I ( I (satu) ditulis dengan angka Romawi)
13. Pada aturan pemakaian obat yang rumit, seperti tappering up (down) berilah S u c (usus cognitus); Penjelasan kepada pasien ditulis dalam kertas resep lain dengan bahasa yang difahami pasien.
14. Resep yang telah selesai, di beri Paraf, namun untuk obat-obat Narkotik- injeksi harus diberi Tanda tangan (penuh)
15. Setiap selesai menulis resep diberi tanda penutup (bilamana hanya satu
R/) atau tanda pemisah diantara 2 R/.16. Menulis resep sekali jadi, tidak boleh ragu- ragu, hindari
coretan- coretan / hapusan / tindasan.
A B R/ Acetosal 300 mg R/ Acetosal Paracetamol 300 mg Paracetamol aa 300 mg Coffein 35 mg Coffein 35 mg m f l a pulv d t d No. X m f l a pulv d t d No. X S 3 d d pulv I S 3 d d pulv I----------------------------------------------------------------------------....................
.................--------mice=campurlah; fac-fiat=buatlah; lege artis=menurut aturan ttu pulv. = pulvis (pulveres) = puyer; da=berikan; tales= masing-2 Dosis = takaran; No = sebanyak X ; S 3 d d pulv I S(Signa)= tandailah; 3 de die= sehari 3 kali puyer I Keterangan Tiap puyer berisi 300 mg, +300 mg, + 35 mg Dosis terapi satu puyer aa -- ana - sama banyak sehingga
Dosis Acetosal sama dengan Paracetamol 300 mg Bagaimana formula A dibuat menjadi sediaan Cair !?
Bagaimana bila resep A dibuat dalam sediaan Cair !?
R/ Mylanta tabl. No. XV R/ Tabl. Enzymfort No. XV S. 3 d d tabl. I ½ h. a.c. S 3 d d
tabl. I d c et I h. p.c. S o 8 h
tabl I R/ Mogadon tabl. No. V R/ Melanox cream No. I S 1 d d tabl. I a n ( h s) S a u c. ( a u e ) S a u i .... ?
R/ Garg. Khan 180 cc R/ Sol. Kal.permanganat 1/4000 500 cc
sine S. a u e -- ?
Acid. Salicylic garg S 3 d d garg. I collut
oris
R/ Mylanta tabl. No. XV R/ Tabl. Enzymfort No. XV
S. 3 d d tabl. I ½ h. a.c. S 3 d d tabl. I d c
et I h. p.c. S o 8 h tabl I R/ Mogadon tabl. No. V R/ Melanox cream No. I S 1 d d tabl. I a n ( h s) S a u c. ( a u e ) S a u i .... ?
R/ Garg. Khan 180 cc R/ Sol. Kal.permanganat 1/4000 500 cc
sine S. a u e -- ? Acid. Salicylic garg S 3 d d garg. I collut oris
R/ Parafin Liq 20 cc R/ Emul Benzyl Benzoat 20% 100 cc S clysma S u c
R/ Caps.Rifampicin 450 NoLX R/ Tabl. Metformin No.XXX S 2 d d caps. I d. i d S 2 dd tabl.I da in 2 plo
R/ Morphin inj amp. No II R/ Triaminic drop. fl. N I
S i m m S 2 d d gtt. III
R/ Glibenclamid No.CC R/ Tabl. Zoloft No X
S d c form S o nocte tabl. I R/ Cendo Mycetine fl. No. I R/ Alupent spray
No. I S 3 d d ggt.I o.d / o.s S p r n I ( s n s / s
o s) R/ Sol Argenti Nitras1% 10 cc CITO ITER ! ITER 2 X
! S u c rec. Par P A
p p
O B A T (Suatu bahan kimia yg mempengaruhi metabolisme mikro-
organisme)
Suatu bahan atau paduan bahan-2 yg dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan Diagnosis, Mencegah, Mengurangkan / Menghilangkan, Menyembuhkan Penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia dan hewan atau untuk memperelok badan atau bagian manusia.
OBAT & KOSMETIKA OBAT GENERIK. Obat dng nama resmi yang telah ditetapkan dalam Farmakope
Indonesia dan INN (International Non Proprietary Name) WHO untuk Zat berkhasiat yang dikandungnya
OBAT ESENSIAL. Obat yg paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan bagi
masyarakat terbanyak dan tercantum dalam daftar obat esensial yg ditetapkan oleh MENKES.
OBAT ASLI Obat yg didapat langsung dari BAHAN-2 ALAMIAH
Indonesia, terolah secara sederhana atas dasar pengalaman dan digunakan dalam pengobatan TRADISIONAL.
OBAT PATEN Obat dng nama dagang dan menggunakan nama yg merupakan
milik produsen obat ybs – NAMA DAGANG TERDAFTAR a/n SIPEMBUAT
OBAT STANDAR Obat dengan NAMA TERTENTU tetapi yang dapat
diproduksi oleh SETIAP PRODUSEN Tabl. Doveri Tabl. Codein Potio Nigra c
tussim Potio Alba c tussim Gandapura Ung 2- 4
OBAT DAFTAR W Obat bebas diperoleh; terbatas dosisnya Obat dapat diperoleh tanpa resep dokter Dapat dibeli di Apotik dan Toko Obat Obat diserahkan dengan bungkus ASLINYA
OBAT YANG TERGOLONG OBAT RACUN, Dapat diperoleh/dibeli sendiri oleh masyarakat Tanpa Resep Dokter, dan harus diberi Tambahan ETIKET KHUSUS. Penyakit dan pengobatannya dianggap telah dapat ditetapkan sendiri oleh masyarakat dan tidak membahayakan, - terlebih lagi bila pemakaiannya mengikuti aturan-pemakaian yg ditetapkan
Obat-obat Daftar W=Daftar P (Obat racun Bebas terbatas.) dijual bebas, dosis & kemasan terbatas.
Etiket / Label Tambahan. Kertas hitam & Tulisan putih. P1 Awas ! Obat keras ; Baca Aturan pakainya Diphenhydramin max. 10 tabl a’50mg;
Antihis.– antimotion sicckness
Prometazin 1.5 mg/cc -120 cc; Ung. Antihistamin Ephedrin = 35 mg; Acetaminophen 650 mg; Phenolthalein<100mg/tab Santonin < 30 mg; SG max 20 tabl. P2 Awas. Obat keras. Hanya kumur –jangan telan P3.Awas. Obat keras hanya untuk luar.: Burowi (sol, liquor); Sulfanilamide Pulv ; Obat merah; Iod tinct. P4. Awas Obat keras. : Hanya untuk di bakar: Asma sigaret ? P5. Awas Obat Keras : Tidak boleh ditelan. Sulfanilamide pulv. P6. Awas Obat keras.: Obat wasir jangan di telan.
* OBAT Daftar G dapat dibeli hanya di APOTIK *Dapat diperoleh hanya dengan RESEP DOKTER *Dapat di ulang tanpa Resep baru, bila pada resep ditulis ITER *Semua obat baru yang belum dikenal dimasukkan dalam Daftar G, kecuali oleh DepKes telah dapat izin tertulis, dengan Nomor regristrasi Beberapa contoh 1. Semua obat suntik (kecuali yg sudah termasuk obat Bius 2. Semua obat antibiotika 3. Semua preparat Sulfa (kecuali Sulfaguanidin dan Sulfanilamid) 4. Semua prep hormon 5. Adrenalin 6. Digitalis
7. Derivat Pyrazolone 8. Dextro-amphetamin, Methyl-amphetamin (+garam- garamnya) 9. Apomorphin 10. Beberapa Antihistamin (banyak Antihistamin masuk Daftar W) 11. Anaestesi lokal a.l Novocain =Procain, lidocain 12. Nitroglycerine dan preparat Nitrat dan nitrit lainnya
u/ angina pektoris 13. Secale Cornuti serta sediaan dan alkaloid-
alkaloidnya 14. Zat-zat radio-aktif 15. Hydantoin dan derivatnya 16. Semua obat baru, kecuali yang telah diizinkan
OBAT GOLONGAN NARKOTIKA, DAFTAR O = OBAT BIUS Narkotika, golongan obat yang mempengaruhi Susunan Saraf
Pusat (SSP): 1 *Depresi SSP: Opium, Morphine, Heroin dan 2. *Stimulasi pada SSP (Cocaine).
Asal dari tanaman Papaver Somniferum dengan Opium dan alkaloidnya: Erythroxylon Coca, alkaloidnya Cocaine, Cannabis Sativa= Ganja dengan Cannabinol dan derivatnya
Dari UUNarkotika: 3 golongan Narkotika.
Narkotika Golongan I, hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan, dengan potensi ketergantungan sangat tinggi , tidak untuk terapi : Cocaine, Marihuana, Tetrahydrocannabinol dan Heroin.
Narkotika Golongan II, digunakan utuk terapi dan ilmu pengetahuan, tetap punya potensi tinggi ketergantungan:
Alphaprodine, Benzylmorphine, Dihydromorphine, Hydrocodone, Fentanil, Morphine, Thebaine.
Narkotika Golongan III, Banyak untuk terapi, juga ilmu pengetahuan, ada potensi ketergantungan ringan. : Hydrocodeine, Acethylhydrocodeine, Ethylmorphine, Codeine, Norcodeine.
Obat-obat Narkotika. *Diperoleh hanya dengan resep dokter baru (bukan Copy
Resep) *Resep obat Narkotika tidak boleh diulang, meski ada
ITER. *Resep Narkotika obat suntik, jumlah obat suntik harus
ditulis angka dan dengan huruf *Apotik penerima resep Narkotika wajib melaporkan ke
Din-Kes setempat, teramsuk sisa tiap jenis bahan obat Narkotika.
OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIKA. Psikotropika adalah zat – obat alamiah/sintetis bukan Narkotika, yang
bersifat psikoaktif yang mempengaruhi secara selektif SSP, menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku.
Mengadakan depresi SSP : Kelompok Benzodiazepin : Daizepam dan derivatnya Kelompok Barbiturat dan derivatnya: Phenobarbital dan derivatnya Kelompok Metaqualon dan derivatnya.
Mengadakan stimulasi SSP, Amphetamin dan Dexamphetamine Methamphetamine , derivatnya (ecstasy ) Memberikan Hallusinasi (Psychomimetic, Psychogenic, Psychedelic) Bahan halusinogen dapat memberikan halusinasi pemakainya, suatu
persepsi internal –lepas dari persepsi eksternal, yang dikhayalkan pemakainya “melihat berbagai warna-warni indah –exotik” dunia maya, yang sebenarnya tidak ada. Bahkan berupa suara-suara yang sangat indah -melankolis yang mabuk dengan bahan halusinogen.
Termasuk bahan Psikotropik mempunyai : *Peraturan-peraturan khusus, Larangan khusus: *Masyarakat perlu dilindungidari bahaya yang ditimbulkan *Obat-obat ini memberi ransangan / depresi SSP *Penggunaan dlam bidang medis terbatas – penyalah-gunaan banyak
Beberapa obat: LSD atau LSD-25 -d lysergic acid diethyamine DMT -N,N -dimethyltryptamine DET -N,N -diethyltryptamine DMNP -3-(1,2- diethylheptyl
Bahan Psikotropik. Gol I, II, III, IV
Psikotropik Gol I, Hanya untuk ilmu pengetahuan, tidak diresepkan. LSD, MDMA
(methylen dioxy metamphethamine =estacy, Psilocybin, Psilosin
Psikotropik Gol. II, boleh diresepkan, namun masih dapat
menyebabkan ketergantungan.: Amphetamine, Secobarbital. Psikotropik Gol. III Dapat diresepkan, masih dapat memberikan ketergantungan. Amobarbital, Phenobarbital, Pentobarbital Psikotropika Gol. IV. Dapat diresepkan toh masih memberikan Ketergantungan :
Amobarbital, Pentobarbital, Cyclobarbital.
PENYIMPANAN OBAT *menjaga agar obat tidak (cepat) rusak *mengamankan: **administratif **pada penggunaan
Tempat : memenuhi persyaratan (Gedung, Ruang, Almari, Wadah)
Kelengkapan (syarat) : Ventilasi udara, Cahaya matahari, Suhu. Wadah: gelas/kaca, kaca lapis/warna inaktinis. Kertas –
(timah) Etiket/ Label ( tinta, pena)-tahan lama , (Tulisan jelas
terbaca) Tgl. Terima . Nama bahan / Obat . Kekuatan / Dosis. Spesifikasi penyimpanan Tanda- kerusakan : wadah tidak utuh, / rusak / lubang Obat: keadaan fisik berbeda dari standarnya , (bentuk obat,
warna obat, mungkin bau )
Self half life: waktu dimana daya kerja obat tinggal separonya.
Tiap kenaikan suhu pada penyimpanan dengan 10 drjt C dari suhu yang ditentukan. dapat mengurangi waktu paronya dengan 50%
Tanggal dalu warsa. – ( tertulis untuk setiap
obat ) Adalah tanggal, bulan dan tahun yang tertulis
pada obat, menyatakan bahwa obat yang telah melewati (tanggal, bulan dan tahun ) tersebut
kemanannya / khasiatnya sudah tidak dapat dipertanggung jawabkan lagi . HARUS TIDAK DIPAKAI .
top related