indikator kependudukan dan kesehatan

Post on 03-Feb-2016

154 Views

Category:

Documents

91 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

indikator

TRANSCRIPT

1

INDIKATOR KEPENDUDUKAN & KESEHATAN

2

PENGERTIAN INDIKATOR 1. Variabel yang membantu dalam

mengukur perubahan yang terjadi, baik langsung maupun tidak langsung (WHO, 1981)

2. Ukuran tidak langsung dari suatu kondisi. Misal : BB bayi indikator st.gizi ( Wilson, 1993)

3. Variabel yang memberi petunjuk tentang keadaan tertentu, shg dpt digunakan untuk mengukur perubahan ( Green, 1992)

6

Indikator mengindikasikan perubahan yg mungkin terjadi dalam suatu situasi yang berujung pada status meningkat atau menurun.

4

SYARAT INDIKATOR

SIMPLE : ( pengumpulan,rumus)

MEASURABLE : dapat diukur (perbandingan)

ATTRIBUTABLE : bermanfaat ( keputusan)RELIABLE : dapat dipercaya

(pengumpulan data baik, benar )

TIMEL : didukung pengumpulan, pengolahan dan pengemasan

informasi yg tepat waktu

6

5

UKURAN INDIKATORData absolut:

misal Jumlah pendudukProporsi/persentase: misal Persentase

penduduk miskinRate/tingkat:

misal: Angka Kematian BayiRasio:

misal : Rasio jenis kelaminIndeks: misal IPM

Yudhy Dharmawan -- Biostatistik & Kependudukan FKM UNDIP 6

Perhitungan Umum•Rata rata : ∑ xi /n

•Prosentase : ( a/a+b) x 100%

•Rate/ angka : ( a/a+b) x K

•Rasio : a:b

•Proporsi : a/b

Yudhy Dharmawan -- Biostatistik & Kependudukan FKM UNDIP 7

Contoh :

Rasio ProporsiProsentas

eRate ( per

100.000 )

1 : 100 1/100 = 0,01 1% 1000 dari 100000

3 : 100003/10000 =

0,0003 0,03 % 30 dari 100000

Macam-Macam Komponen Demografi

Komponen demografi meliputi 3 hal, yaitu:

a.)Kelahiran atau fertilitas.b.)Kematian atau mortalitas.

c.)Perpindahan penduduk atau migrasi.

Ukuran dasar fertilitas

• Ada 2 macam pendekatan, yaitu:•Yearly performance.•Reproductive history.

Dimana:• Yearly performance(current fertility)

Mecerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk/berbagai kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun.

A. Yearly performance ada 4, yaitu:1. Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran

Kasar. -Kebaikannya adalah sebgai berikut:

– Perhitungan ini sederhan, karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah anak yang dilahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.

- Kelemahan adalah sebagai berikut:– Tidak memisahkan penduduk laki-laki dan

penduduk perempuan yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun ke atas.Jadi angka yang dihasilkan sangat kasar.

2. Generate Fertiliy Rate (GFR) atau Angka Kelahiran Umum.

-Kebaikannya adalah sebagai berikut:

Ukuran ini lebih cermat daripada CBR karena hanya memasukkan wanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk yang ”exposed to risk”

- Kelemahannya adalah sebagai berikut:

Ukuran ini tidak membedakan resiko melahirkan dari berbagai kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40 tahun dianggap mempunyai resiko melahirkan yang sama besarnya dengan wanita yang berumur 25 tahun.

3. Age Specific Fertility Rate (ASFR) atau Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur.

-Kebaikannya adalah sebagai berikut:

– Ukuran lebih cermat dari GFR karena sudah membagi penduduk yang “exposed to risk” ke dalam berbagai kelompok umur.

– Dengan ASFR dimungkinkan pembuatan analisa perbedaan fertilitas(current fertility) menurut berbagai karakteristik wanita.

– Dengan ASFR dimungkinkan dilakukannya studi fertilitas menurut kohor.

– ASFR ini merupakan dasar untuk perhitungan ukuran fertilitas dan reproduksi selanjutnya (TFR, GRR, dan NRR).

-Kelemahannya adalah sebagai berikut:• Ukuran ini membutuhkan data yang

terperinci yaitu banyaknya kelahiran untuk tiap kelompok umur, sedangkan data tersebut belum tentu ada di tiap Negara/daerah, terutama di Negara yang sedang berkembang. Jadi pada kenyataannya sukar sekali mendapat ukuran ASFR.

• Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk keseluruhan wanita umur 15-49 tahun.

4. Total Fertilty Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total.-Kebaikannya adalah sebagai

berikut: Merupakan ukuran untuk

seluruh wanita usia 15-49 tahun yang dihitung berdasrkan angka kelahiran menurut kelompok umur.

B. Reproductive History (cumulative fertility).

• Reproductive history ada 2, yaitu:1. Jumlah anak yang pernah

dilahirkan (children over born-CEB).

Mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama reproduksinya dan disebut juga paritas.

• Kebaikannya adalah sebagai berikut:–Mudah didapatkan informasinya (disensus dan survai).

–Tidak ada referensi waktu.

• Kelemahannya adalah sebagai berikut:–Angka paritas menurut kelompok umur akan mengalami kesalahan karena kesalahan pelaporan umur penduduk, terutama di negara yang sedang berkembang.

–Ada kecenderungan semakin tua semakin besar kemungkinannya melupakan jumlah anak yang dilahirkan.

• Fertilitas wanita yang telah meninggal di anggap sama dengan wanita yang masih hidup.

2. Child Women Ratio (CWR).

• CWR yaitu hubungan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah 5 tahun dan jumlah penduduk wanita usia reproduksi.

• Kebaikannya adalah sebagai berikut:– Untuk mendapatkan data yang

dibutuhkan tidak perlu membuat pertanyaan khusus.

– Berguna untuk indikasi fertilitas di daerah kecil sebab di negara yang registrasinya cukup baik pun, statistik kelahiran tidak ditabulasikan untuk daerah yang kecil-kecil.

• Kelemahannya adalah sebagai berikut:– Langsung dipengaruhi oleh kekurangan

pelaporan tentang anak yang sering terjadi di negara yang sedang berkembang. Walaupun kekurangan pelaporan juga terjadi di kelompok ibunya namun secara relative kekurangan pelaporan pada anak-anak jauh lebih besar.

– Dipengaruhi oleh tingkat mortalitas dimana tingkat mortalitas anak khususnya di bawah 1 tahun juga lebih besar dari orang tua. Sehingga CWR selalu lebih kecil dari pada tingkat fertilitas yang seharusnya.

– Tidak memperhitungkan distribusi umur dari penduduk wanita.

Sumber data ukuran-ukuran fertilitas.

1. RegistrasiData yang tersedia : Statistik kelahiran (birth statistics).

2. Sensus : Data yang tersedia : • Komposisi menurut umur dan jenis kelamin.• Jumlah anak yang dilahirkan hidup.• Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu

periode yang lalu (missal : 1 tahun yang lalu).• Data penduduk yang berhubungan dengan

variabel fertilitas (misalnya penduduk usia kawin).

3. Survai.• Data yang tersedia :

• Komposisi menurut umur dan jenis kelamin.

• Jumlah anak yang dilahirkan hidup.

• Jumlah anak yang dilahirkan dalam suatu periode yang lalu(missal : 1 tahun yang lalu).

• Data penduduk yang berhubungan dengan variabel fertilitas (misalnya penduduk usia kawin).

• Keterangan tambahan mengenai fertilitas yang lebih terperinci, misal:

– Riwayat kelahiran(birth history/pregnancy history) mulai dari anak pertama hingga anak terakhir.

– Status kehamilan (pregnancy status).

• Selain data di atas data ferilitas yang bersifat nasional juga diperoleh dari:

• Sensus penduduk 1961, BPS.• SUSENAS (Survey Sosial Ekonomi Nasional) Tahap III,1967, BPS.

• Sensus penduduk 1971, BPS.• Survey fertilitas dan mortalitas Indonesia 1973, LD FEUI.

• SUPAS (Survey Penduduk Antar Sensus) Taghap II dan III, 1976, BPS.

• SUSENAS, 1979, BPS.• Sensus Penduduk 1980, BPS.

Data Untuk Menghitung Ukuran Fertilitas serta Analisis Data.

• Crude Birth Rate (CBR) atau Angka Kelahiran Kasar.

Rumus: CBR=B x k P Dimana : B = banyaknya kelahiran selama

1 tahun. P =banyaknya penduduk pada

pertengahan tahun K = bilangan konstan, biasanya

1000.

General Fertility Rate ( Angka Kelahiran Umum )

Rumus: GFR = Jumlah kelahiran hidup dalam waktu 1

tahun x K Jumlah wanita usia reproduksi tahun yg

sama

dimana:

k = bilangan konstan, biasanya 1000.

25

Age Specific Fertility Rate ( Angka Kelahiran menurut kelompok umur )

Rumus:ASFRi = b i x k (i = I s/d 7)

P f i

dimana:bi = banyaknya kelahiran di dalam

kelompok umur i selama 1 tahun.P f

i = bayaknya wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun.

k = bilangan konstan, biasanya 1000.26

Total Fertility Rate (TFR) atau angka kelahiran total. • Yaitu jumlah dari ASFR dengan catatan

bahwa umur dinyatakan dalam satu tahunan.• Rumus :TFR = C x jumlah angka kelahiran menurut

kelompok usia = 5 x ASFRDimana, C = Interval Usia i = Kelompok usia 5 tahunan = 15-19,20-24,25-29,30-34,35-39,40-44,45-

49.

Reproductive History (cumulative fertility)

• Jumlah anak yang pernah dilahirkan (children ever born CEB)

Rumus: banyak anak yang CEB=dilahirkan hidup oleh kelompok

umur I Banyaknya wanita pada kelompok umur i

Child woman ratio (CWR)

• Yaitu hubungan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah 5 tahun dan jumlah penduduk wanita usia reproduksi atau subur.

Rumus:CWR = Jumlah penduduk usia 0-4 tahun x

1000

Jumlah wanita kelompok usia 15-49 tahun pada pertengahan

tahun

Manfaat Ukuran-Ukuran Fertilitas untuk Manajemen Kesehatan.• Untuk menekan angka kelahiran

sehingga angka kelahiran tidak tinggi.• Untuk mencanangkan program-program

yang berguna dalam menekan angka kelahiran tersebut.

• Untuk meningkatkan kinerja dalam pelayanan kesehatan yang berhubungan dengan program keluarga berencana.

• Dapat digunakan untuk mengetahui daerah yang memilki angka kelahiran tinggi sehingga dapat dilakukan penanganan yang lebih di daerh tersebut untuk menekan angka kelahiran.

• Dapat digunakan untuk indikasi fertilitas di daerah terpencil.

• Dengan ukuran dasar fertilitas tersebut maka dapat dilakukan studi fertilitas.

• Dapat digunakan untuk mengetahui kelompok umur wanita yang memiliki tingkat kelahiran tinggi sehingga dapat dilakukan penyuluhan.

• Dapat digunakan untuk pengembangan pembangunan kesehatan dalam bidang kesehatan ibu dan anak

• Dengan tingginya angka kelahiran di suatu daerah yang diketahui dari ukuran demografi tersebut, maka peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak dapat ditingkatkan sehingga tingkat kematian ibu dan anak dapat ditekan.

• Dapat digunakan untuk menentukan rencana pembangunan jangka penjang terkait hal penambahan jumlah penduduk melalui fertilitas yang tinggi yaitu seperti perbaikan keadaan gizi.

Ukuran-Ukuran kematian

• PengertianUkuran kematian menunjukkan suatu angka atau indeks yang dipakai sebagai dasar untuk menentukan tinggi rendahnya tingkat kematian suatu penduduk.

Hampir semua ukuran kematian merupakan suatu rate yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian selam periode waktu-waktu tertentu.

Macam pengukuran angka kematian• Angka Kematian Kasar (AKK) atau Crude

Death Rate (CDR)• Angka Kematian menurut umur atau age

specific death rate)• Angka Kematian Bayi (AKB) • Angka Kematian Balita (AKBa 0-5 tahun) • Angka Kematian Anak (AKA 1-5 tahun) • Angka Kematian IBU (AKI) •  Angka Harapan Hidup (UHH) atau Life

Expectancy.

Parameter Mortalitas anak

Parameter Mortalitas terdiri dari:• Kematian Neonatum yakni meninggal dalam

bulan pertama setelah lahir• Kematian Post Neonatum yaitu meninggal setelah

berumur satu bulan tetapi belum berumur satu tahun

• Kematian Bayi yaitu meninggal sebelum berumur satu tahun

• Kematian Anak yaitu meninggal antara umur satu tahun sampai kurang dari lima tahun

• Kematian Balita yaitu meninggal sebelum berumur lima tahun

• Kematian Perinatal yaitu bayi yang lahir mati dan bayi yang meninggal sebelum berumur satu minggu

Intepretasi CDR

• Angka CDR yang tinggi di suatu wilayah menunjukkan bahwa status kesehatan, ekonomi , lingkungan fisik dan biologi masyarakat di wilayah tersebut masih rendah

Kegunaan Angka kematian bayi• Menggambarkan keadaan sosial ekonomi

masyarakat dimana angka kematian itu dihitung.

• Digunakan untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neonatal dan kematian bayi yang lain, maka program untuk mengurangi angka kematian neonatal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil

Lanjutan….

• Angka Kematian Post-NeoNatal dan Angka Kematian Anak serta Kematian Balita dapat berguna untuk mengembangkan program imunisasi, serta program-program pencegahan penyakit menular terutama pada anak-anak, program penerangan tentang gisi dan pemberian makanan sehat untuk anak dibawah usia 5 tahun.

Kegunaan AKI

• Informasi mengenai tingginya MMR akan bermanfaat untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi,

• terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (making pregnancy safer),

• program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan,

Lanjutan

• penyiapan sistim rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan,

• penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran, yang semuanya bertujuan untuk mengurangi Angka Kematian Ibu dan

• meningkatkan derajat kesehatan reproduksi.

Kegunaan….

• Merupakan alat untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gisi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan

Ukuran Migrasi

• Angka MobilitasRasio dari banyaknya penduduk yang pindah lokal ( mover ) dalam jangka waktu tertentu dengan banyaknya penduduk:

 M = M . k P

m : angka mobilitasM : Jumlah MoverP : Penduduk K : 1000

Ukuran Migrasi

Angka Migrasi Masuk :• Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang masuk per

1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun 

mi = I . k

P • mi : angka migrasi masuk• I : Jumlah migrasi masuk• P : Penduduk • K : 1000

Ukuran Migrasi

Angka Migrasi Keluar :Angka yang menunjukkan banyaknya migran yang keluar per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun

 mo = O . k

P• mo : angka migrasi keluar• O : Jumlah migrasi keluar• P : Penduduk • K : 1000

Ukuran Migrasi

Angka Migrasi Neto :• Selisih banyaknya migran yang masuk dan keluar ke dan dari

suatu daerah per 1000 orang penduduk dalam waktu satu tahun 

mn = i - o . k

P

• mn : angka migrasi neto• i : Jumlah migrasi masuk• o : Jumlah migrasi keluar• P : Penduduk • K : 1000

Ukuran Migrasi

Angka Migrasi Bruto :• Angka yang menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan 

mg = I + O . k

P1 + P2

• mg : angka migrasi bruto• i : Jumlah migrasi masuk• o : Jumlah migrasi keluar• P1 : Penduduk daerah tujuan

• P2 : Penduduk daerah asal• K : 1000

Ukuran Migrasi

Derajat urbanisasi : Pu = U . 1000

P• Pu : Prosentase penduduk kota• U : Penduduk daerah kota• P : Penduduk total

Ukuran Migrasi

Rasio penduduk kota - desa : UR = U . k

R• UR : Rasio penduduk kota - desa• U : Penduduk daerah kota• R : Penduduk desa melihat perkembangan prosentase atau

rasio urbanisasi

Definisi Komposisi Penduduk• Dalam demografi ada 3 fenomena

yang merupakan bagian penting dari penduduk, yaitu:

• 1.) Dinamika Kependudukan (Change in Population)

• 2.) Komposisi Penduduk (Population Composition)

• 3.) Besar dan Persebaran Penduduk (Size & Population Distribution)

Pengelompokkan penduduk berdasarkan ciri-ciri tertentu dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

• 1.) Biologis, meliputi umur, dan jenis kelamin.

• 2.) Sosial, meliputi tingkat pendidikan, status perkawinan, dsb.

• 3.) Ekonomi, meliputi penduduk yang aktif secara ekonomi, lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, dsb.

• 4.) Geografis, berdasrkan tempat tinggal, daerah perkotaan, pedesaan, propinsi, kabupaten.

Penduduk ” Muda” dan Penduduk ” tua”…

• Suatu kelompok penduduk dikatakan sebagai penduduk ” muda ” jika proporsi penduduk di bawah umur 15 tahun hampir separuh atau jika umur mediannya kurang dari 20 tahun. Sedangkan yang dimaksud dengan penduduk ”tua” jika penduduk yang termasuk dalam kelompok umur di bawah 15 tahun kurang atau sama dengan 30 persen.

Umur Median

• Merupakan umur tengah yang ditentukan berdasarkan umur dari penduduk yang lebih tua dan penduduk yang lebih muda.

Angka Beban Tanggungan.

• Angka yang menyatakan perbandingan anatara banyaknya orang yang tidak produktif (umur di bawah 15 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk produktif secara ekonomi dari suatu negara apaka terggolong negara maju atau bukan.

• Negara-negara yang sedang berkembang dengan angka fertilitas tinggi mempunyai angka beban tanggungan yang tinggi pula, disebabkan karena besarnya proporsi anak-anak di dalam penduduk tersebut.

• Rasio ketergantungan (dependency ratio) yaitu angka perbandingan yang menunjukkan besar beban tanggungan dari kelompok usia produktif. Usia produktif (15 – 64 tahun) selain menanggung kebutuhan hidup dirinya juga menanggung kebutuhan hidup golongan usia muda (0 – 14 tahun) dan golongan tua (65 tahun ke atas).

• Makin besar rasio ketergantungan, makin besar beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif. Apabila suatu negara besarnya rasio ketergantungan misalnya 65 berarti setiap 100 orang penduduk yang produktif menanggung beban hidup orang yang belum atau tidak produktif sebanyak 65 orang.

.

• Rumus : Rasio Beban Ketergantungan(DR)

DR= P<15 + P>64 X 100 P(15-64)

Piramida penduduk.

• Komposisi umur dan jenis kelain suatu penduduk secara grafik dapat digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dengan melihat proporsi dari penduduk lai-laki dan perempuan dalam tiap kelompok umur pada piramida tersebut, dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai sifat karakteristik suatu penduduk.

Komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin.

• Umur penduduk dikelompokkan menjadi 3 yaitu:- Umur 0 – 14 tahun dinamakan usia muda/usia belum produktif.- Umur 15 – 64 tahun dinamakan usia dewasa/usia kerja/usia produktif.- Umur 65 tahun keatas dinamakan usia tua/usia tak produktif/usia jompo.

Bentuk piramida penduduk ada 3 macam yaitu:1.Piramida penduduk muda berbentuk

limas2.Piramida penduduk stasioner atau

tetap berbentuk granat3.Piramida penduduk tua berbentuk

batu nisan

Perhatikan gambar berikut ini!

Perhatikan…

Pembuatan piramida penduduk dapat digunakan antara lain untuk:- Mengetahui perbandingan jumlah antara laki-laki dan perempuan.- Mengetahui keadaan jumlah penduduk di waktu yang akan datang.- Untuk mengetahui struktur umur

penduduk suatu negara secara umum.

Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di daerah/negara tertentu pada tahun tertentu disebut perbandingan jenis kelamin (Sex Ratio)

Rasio Jenis Kelamin Menurut Umur( Age Sex Ratio)

Rumus=

Jumlah penduduk laki-laki pada kelompok umur X100

Jumlah penduduk perempuan pada kelompok umur

Fungsi Perhitungan Komposisi Penduduk secara Umum dan di Bidang Kesehatan Masyarakat.

Fungsi perhitungan komposisi penduduk secara umum:

• dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program dalam mengatasi masalah-masalah di bidang kependudukan.

Fungsi perhitungan komposisi penduduk di bidang kesehatan masyarakat:

A. Dapat digunakan untuk dasar dalam pengambilan kebijakan dan pembuatan program di bidang kesehatan.

B.Dapat mengontrol angka kematian dan kelahiran.

C.Dapat mengatasi dengan segera endemik di suatu daerah dengan melakukan survei.

D.Dapat mengetahui jumlah penduduk usia produktif dan non produktif.

• Komposisi penduduk menurut pekerjaanPenduduk dapat dikelompokkan berdasarkan pekerjaan yang dilakukan oleh tiap-tiap orang. Pekerjaan-pekerjaan tersebut antara lain pegawai negeri sipil, TNI, POLRI, buruh, pedagang, petani, pengusaha dan sopir.

• Komposisi penduduk menurut pendidikanBerdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan yang telah ditamatkan penduduk dapat dikelompokkan dalam tingkat SD, SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi. Pengelompokkan ini dapat digunakan untuk menentukan besarnya tingkat pendidikan penduduk.

• Komposisi Penduduk menurut AgamaPengelompokkan ini berdasarkan kepada agama yang dianut penduduk yaitu Islam, Katolik, Protestan, Hindu dan Budha.

• Komposisi penduduk menurut tempat tinggalTempat tinggal yang sering digunakan dalam komposisi ini adalah tempat tinggal penduduk di desa dan di kota. Ciri khas negara agraris seperti Indonesia adalah sebagian besar penduduk tinggal di desa.

Bilangan Absolut

• Semua data demografi pada awalnya disajikan dalam bentuk bilangan absolut, yang selanjutnya akan diubah menjadi bilangan relatif.

69

70

71

72

Target Indikator Program KIApada tahun 2015

1. Akses pelayanan Antenatal (K1): 100%2. Cak Pelayanan lengkap antenatal (K4): 95%3. Cak persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn): 90%4. Cak pelayanan lengkap nifas (KF): 90%5. Cak penjaringan ibu hamil dengan faktor resiko/komplikasi

oleh masyarakat : 100%6. Cak penanganan komplikasi obstetri (PK): 80%7. Cak Peserta KB aktif (CPR): 75%8. Cak pelayan pertama Neonatus (KN1): 90%9. Cak pelayanan lengkap Neonatus (KN lengkap): 90%10. Cak Penanganan komplikasi Neonatal (PKn): 80%11. Cak pelayanan bayi (KBy): 90%12. Cak pelayanan anak Balita: 90%13. Cak pelayanan anak Balita sakit yang dilayani dengan MTBS:

80%

74

top related