insufisiensi ginjal7
Post on 04-Apr-2018
253 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
1/21
INSUFISIENSI
GINJAL
KEL. VI
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
2/21
Anatomi Ginjal
Ginjal terletak dibagian belakang abdomenatas, dibelakangperitonium(retroperitoneal)
Ginjal orang dewasaP=13 cm,
L = 6 cm dan
Berat kedua ginjal kurang dari 1%berat seluruh tubuh (antara 120-150g)
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
3/21
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
4/21
Vaskularisasi Ginjal
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
5/21
Fungsi Ginjal
sintesis hormon
mengatur tekanandarah dan stimulasi produksi eritrosit(eritropoitin),
mengatur keseimbangan asam basamelalui pengeluaran urine yang asam ataubasa,
mengatur keseimbangan air dan mineral
atau mengontrol intake dan sekresi airdan mineral (natrium, kalsium, kalium,dan klorida, sebagai ekskresi bahan-bahan produk buangan, seperti urea,
asam urat, sulfat, dan kreatinin.)
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
6/21
Tiga tahap pembentukan urine
1) Filtrasi glomerular
2) Reabsorpsi
3) Sekresi
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
7/21
INSUFISIENSI GNJAL GAGAL GINJAL
AKUT
sindrom yang terdiri dari
penurunan kemampuan
filtrasi ginjal (jam sampai
hari), retensi produk
buangan dari nitrogen,
gangguan elektrolit danasam basa.
KRONIS
Gagal ginjal kronik adalah suatu
sindrom klinis yang disebabkan
penurunan fungsi ginjal yang
bersifat menahun, berlangsung
progresif dan cukup lanjut, hal
ini terjadi bila laju filtrasi
glomerular kurang dari 50
mL/min. (Suyono, et al, 2001)
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
8/21
1. pre-renal (gagal ginjal sirkulatorik),
2. renal (gagal ginjal intrinsik), dan
3. post-renal (uropati obstruksi akut).
Penyebab gagal ginjal akut
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
9/21
PATOFISIOLOGI
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
10/21
Gejala klinis GGA
-jumlah volume urine berkurangoligouri bila produksi urine > 40 ml/hari,anuri bila produksi urin < 50 ml/hari, j
- uremia (BUN di atas 40 mmol/l)- Bengkak mata, kaki, nyeri pinggang hebat (kolik),
demam,- kencing sakit, kencing merah /darah, sering
kencing.
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
11/21
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Diawali dengan menanyakan riwayat penyakit untuk mengetahui saatmulainya GGA serta faktor-faktor pencetus yang terjadi,
- Riwayat penyakit dahulu.
Pemeriksaan fisik
pemeriksaan kardiovaskuler, pelvis, dan pemasangan kateter untukmemonitor jumlah urine yang keluar selama pemberian terapi cairan.
Pemeriksaan laboratorium
- harus mencakup elektrolit serum, BUN, kreatinin serum, kalsium,
fosfor, dan asam urat.
- pemeriksan USG ginjal,
- biopsy ginjal
- Angiografi
- CT scan dan MRI.
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
12/21
PENATALAKSANAAN
perbaikan faktor prerenal dan post renal, evaluasi pengobatan yang telah
doberikan pada pasien,
mengoptimalkan curah jantung dan aliran darah ke ginjal,
mengevaluasi jumlah urin,
mengobati komplikasi akut pada gagal ginjal,
asupan nutrisi yang kuat, atasi infeksi, dengan kelebihan volume,
keseimbangan cairan dapat dipertahankan dengan menggunakan
diuretika Furosemid sampai dengan 400 mg/hari.
perawatan menyeluruh yang baik, memulai terapi dialisis sebelum timbul
komplikasi, dan pemberian obat sesuai dengan GFR.
nefrostomi, mengatasi infeksi saluran kemih dan menghilangkan sumbatan yang
dapat disebabkan oleh batu, striktur uretra atau pembesaran prostate.
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
13/21
Etiologi GGK
1. glomerulonefritis (25%),2. diabetes melitus (23%),3. hipertensi (20%) dan
4. ginjal polikistik (10%) (
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
14/21
GEJALA KLNIS GGKgagal ginjal kronik berat disertai sindrom azotemia sangat kompleks, meliputi kelainan-
kelainan berbagai organ seperti:a. Kelainan hemopoeisis
Anemia normokrom normositer dan normositer (MCV 78-94 CU), ureum
darah >100 mg% / kreatinin < 25 ml/menit.
b. Kelainan saluran cerna
Mual dan muntah sering merupakan keluhan utama dari sebagian pasien gagal
ginjal kronik terutama pada stadium terminal.c. Kelainan mata
Visus hilang (azotemia amaurosis).
d. Kelainan kulit
Gatal
e. Kelainan neuropsikiatri
Beberapa kelainan mental ringan seperti emosi labil, dilusi, insomnia, dandepresi
f. Kelainan kardiovaskular
Patogenesis gagal jantung kongestif (GJK) pada gagal ginjal kronik sangat
kompleks. Beberapa faktor seperti anemia, hipertensi, aterosklerosis.
g. Gejala lain : bengkak, kencing berkurang,
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
15/21
PATOFISIOLOGI
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
16/21
DIAGNOSIS
a. Anamnesis dan pemeriksaan fisik
- mengumpulkan semua keluhan yang berhubungan dengan retensi atau akumulasi
toksin azotemia, etiologi GGK, perjalanan penyakit termasuk semua faktor yang dapat
memperburuk faal ginjal (LFG).
b. Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium.
- darah : BUN, Kreatinin, elektrolit (Na, K, Ca, Phospat), Hematologi (Hb,
trombosit, Ht, Leukosit), protein, antibody (kehilangan protein dan
immunoglobulin).
- urine : Warna, PH, BJ, kekeruhan, volume, glukosa, protein, sedimen, SDM,
keton, SDP, TKK/CCT
2. Pemeriksaan EKG
3. Pemeriksaan USG.
4. Pemeriksaan Radiologi.
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
17/21
PENATALAKSANAAN
1. Peranan diet
Terapi diet rendah protein (DRP)
2. Kebutuhan jumlah kalori
Kebutuhan jumlah kalori (sumber energi)
3. Kebutuhan cairanBila ureum serum > 150 mg% kebutuhan cairan harus adekuat supaya jumlah diuresis
mencapai 2 L per hari.
4) Kebutuhan elektrolit dan mineral
Kebutuhan jumlah mineral dan elektrolit bersifat individual tergantung dari LFG dan
penyakit ginjal dasar (underlying renal disease).
b. Terapi simtomatik
a. Terapi konservatif
c. Terapi pengganti ginjal
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
18/21
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
19/21
Stadium Penyakit Ginjal :Stadium 1,
Kerusakan Ginjal : Kelainan atau gejala gejala kerusakanmencakup kelainan dalam pemeriksaan darah atau urin
Stadium 2,Merupakan tanda penurunan ginjal: Nefron yangtersisa dengan sendirinya sangat rentan mengalami
kegagalan fungsi saat terjadi kelebihan beban Stadium 3,
Insufisiensi ginjal : Nefron terus menerus mengalamikematian.
Stadium 4,
Hanya sedikit nefron yang tersisa Stadium 5,
Stadium lanjut : Nefron yang tersisa sangat sedikit.Terbentuk jaringan parut dan artrofi tabulus ginjal.
-
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
20/21
DAFTAR PUSTAKA
Chandrasoma dan Taylor. 2006. Ringkasan Patologi Anatomi. Ed: ke-2. Jakarta : EGC.Ganong, William F. 20088. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 17th . Jakarta: EGC
Guyton, AC dan Hall. 2000. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed: ke-9 . Jakarta: EGC.
Hadley, Mac E. 2000. Endocrinology. 5th . New Jersey: Prentice Hall, inc
http://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.html.
Netter FH. Atlas of Human Anatomy. 4th ed. US: Saunders; 2006.
Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC,edisi 6.
Purnomo, Basuki. 2008. Dasar-Dasar Urologi. Jakarta : CV Sagung Seto.
Scanlon VC, Sanders T. Essential of anatomy and physiology. 5thed. US: FA Davis
Company; 2007.
Suyono, Slamet. (2001). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 3. Jilid I II. Jakarta.: Balai
Penerbit FKUITjokronegoro, Arjatmo, dkk. 2002. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1. Edisi 3.
Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Van de Graaf KM. Human anatomy. 6th ed. US: The McGraw-Hill Companies; 2001
http://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.htmlhttp://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.htmlhttp://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.htmlhttp://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.htmlhttp://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.htmlhttp://www.infopenyakit.com/2008/05/penyakit-gagal-ginjal.html -
7/31/2019 INSUFISIENSI GINJAL7
21/21
TERIMAKASIH
top related