investasi pakan ternak
Post on 27-Jun-2015
465 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGAMBILAN KEPUTUSAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENENTUAN
SEGMEN PASAR PADA
INVESTASI PAKAN TERNAK
Sangat bijak bila pemilihan investasi memperhatikan ketersesiaad bahan baku
utama di lokasi investasi sehinggi mempunyai keunggulan komparatif. Untuk pakan
ternak yang membutuhkan sekitar 60%jagung maka kabupaten garut sangat relevan
karena merupakan salah satu penghasil jagung dengan produksi mencapai 252.586
ton pertahun dengan luas lahan 41.734 Ha (2008). Jadi investasi pakan ternak
merupakan keputusan bijak bisnis.
Rangkuman Profil Pakan ternak
Aspek deskripsi
pasar Jumlah permintaan sangat tinggi mencapai sekitar
1500 ton perbulan.
Kompetisi cukup tinggi, dengan pola pemasaran
relasional, sehingga setiap perusahaan pakan dapat
membangun pelanggannya sendiri-sendiri
Pola pemasaran langsung kepada mitra binaan yang
dipasok pakan pembayaran setelah panen
lokasi Lokasi pabrik di sentra potensial berada disekitar
sentra jagung, di sekitar kecamatan Leles,
Leuwigoong, Malangbong, Limbangan, Selawi,
Sukaweming, Banyuresmi, Cilawu, Kadungora,
Karangpawitan, Tarogong,Wanaraja
Kapasitas pabrik 5ton perhari
Mesin dirakit di Indonesia
Maintenance dilakukan oleh SDM setempat
Investasi dan modal kerja - Pinjaman 10 tahun
- Bunga 16% flat
- Grace periode 6 bulan
- Nilai investasi sekitar Rp. 1.977.900.00,-
(pinjaman)
- Modal kerja untuk 3 bulan produksi sebesar
Rp.1.582.708.500,- (idealnya modal sendiri)
- Jadi total kebutuhan dana adalah sebesar :
Rp.3.560.608.500,-
produk Pakan ternak unggas (broiler)
Starter (pakan untuk DOC)
Grower (pakan untuk ayam usia pertumbuhan)
Finisher (ayam menjelang dijual)
Kelayakan - Kapasitas tahun pertama 5 ton perhari dan
dinaikkan secara periodic
- Rol 3 tahun
- IRR61%
- Rp.Npv : 6.663.461.000,-
-
Deskripsi bisnis
Terdapat sejumlah alas an mengapa pendirian pabrik pakan ternak unggas
sangat potensial untuk dikembangkan di kabupaten garut, alasan pertama tentu saja
adalah ketersediaan pasar pakan ternak unggas balk local garut maupun di luar
kabupaten garut. Permintaan pasar terhadap pakan unggas mencapai ratusan ribu ton
perbulan. Bisnis pakan unggas ditandai oleh permintaan pasar yang senantiasa
tumbuh signifikan seiring dengan pertumbuhan penduduk. Permintaan pakan unggas
tetap tinggi sekalipun kondisi dunia sedang dalam %, krisis, bahkan ketika wabah flu
menyerang, secara umum perternakan unggas tidak mati. Alasan kedua yang menjadi
daya tarik investasi pabrik pakan di Kabupaten Garut sehingga biaya produksi
pembuatan pakan dapat ditekan sampai pada tingkat minimal.
Pakan merupakan salah satu komoditi penting yang termasuk pada subsistem
agribisnis hulu. Keterseediaan pakan yang berkualitas dan murah menjadi prasyarat
bagi tumbuhnya industry peternakan yang maju. Pakan yang murah akan membuat
peternak mampu meningkatkan skala usaha dan keuntungan persatuan, sedangkan
pakan yang berkualitas akan meningkatkan konversi pakan sehingga proses
pemberian pakan menjadi lebih efisien. Pakan merupakan factor yang berperan dalam
peningkatan kualitas budidaya yang berimplikasi pada peningkatan profitabilitas
usaha ternak. Disisi lain pengelolaan pakan ternak akan berimplikasi pada penyerapan
tenaga kerja penyediaan bahan baku paka, proses produksi dalam pembuatan, serta
perkembangan peternakan yang lebih merakyat.
Keberadaan pakan unggas yang murah sangat penting karena dalam struktur budidaya
terutama ayam potong, biaya pakan mencapai persentasi tertinggi dalam biaya
mencapai 60 sampai 705. Penyediaan pakan Indonesia sudah dilakukan dalam
industry khususnya untuk pakan unggas. Perkembangan pakan sudah terintegrasi
menjadi system agribisnis perunggasan. Hanya saja selam ini perusahaan pabrik
pakan ternak masih dikuasai oleh perusahaan multinasional, dengan skala besar dan
menguasai seluruh subsistem agribisnis perunggasan dari mulai pembibitan,
budidaya, pembuatan pakan, sampai dengan pemasaran. Namun demikian bisnis ini
tetap menjanjikan karena selama ini sumber-sumber pakan (jagung) tersebar di
masyarakat belum dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan besar, dengan demikian
masih ada celah untuk mengembangkan pakan ternak skala kecil (5 ton perhari)
terutama untuk memasok kebutuhan lokal.
Optimism pendirian pabrik pakan ternak sangat wajar mengingat besarnya
pasar dan peluan untuk membangun pemasaran relasional dengan para peternak kecil
yang kurang terlayani oleh perusahaan besar, jumlah mereka saat ini mencapai sekitar
200 peternak. Dalam hal ini kunci sukses pendirian pabrik pakan ternak terletak pada
keterhubungan pabrik dengan pasar (kelompok peternak) sehingga seluruh produksi
dapat terserap oleh peternak lokal. Terkait dengan keterhubungan dengan pasar, maka
perusahaan dapatmeniru pola pemasaran yang sudah berjalan dengan pola kemitraan
denganpara peternak, terutama peternak kecil yang selama ini sangat tergantung dari
pasokan pakan dari perusahaan besar. Upaya menekan biaya produksi dapat
dilakukan dengan melakukan manajemen pembelian dan pengelolaanstok bahan
baku, karena harga jagung sebagai bahan baku utama cenderung fluktuatif sepanjang
tahun. Bisnis yang direkomendasikan dalam profit ini adalah bisnis pakan ternak
skala kecil, terutama bila dibandingkan dengan para pelaku pakan ternaksaat ini yang
kapasitas produksinya mencapai puluhan ribu ton per bulan. Untuk tahap permulaan
direkomendasikan pabrik pakan dengan kapasitas sampai dengan 300 ton per bulan,
atau setara dengan kebutuhan pakanayam sekitar 80.000 ekor per periode, jumlah
tersebut relatif moderatmengingat beberapa distributor pakan di Kabupaten Garut
yang telahmenjual dapat mencapai 700 ton per bulan', padahal di Kabupaten
Garutterdapat beberapa distributor pakan yang mempunyai omset tidak jauh berbeda.
Keunggulan Investasi
Investasi pabrik pakan ternak, telah banyak dinantikan oleh para pelaku
usahaperunggasan, dengan harapan mereka menclapat harga lebih murah, dengan
kualitas pakan yang memenuhi standar dalam hal kadar nutrisi clan tingkatdays
cernanya. Potensi ini belum banyak dilirik karena kurang populer jika dibandingkan
dengan investasi di bidang pariwisata dan
tambang yang setara kasat mata lebih mudah pengelolaannya, turn over nya relatif
lebih cepat, dan telah banyak contoh investasi yang berhasil di sektor tersebut.
Terdapat beberapa keunggulan investasi pakan ternak, yang sangat penting
dipertimbangkan oleh para talon investor, antara lain adalah sebagai berikut:
- Pola pemasaran yang mudah bila terintegrasi dengan pengembangan
peternakan unggas
- Bisa terintegrasi dengan pengembangan pertanian jagung clan peternakan
unggas
- Dapat dibuat dalam Skala kawasan dengan konsep cluster
- Mempunyai nilai tambah yang sangat besar bagi masyarakat sekitar, bagi
sektor terkait, clan terutama bagi peningkatan geliat pertumbuhan ekonomi
kawasan
- Produk yang dihasilkan dapat lebih murah dibandingkan para pesaing.
Secara umum investasi pakan ternak menguntungkan setara langsung bagi pemodal,
maupun memberikan maslahat bagi stakeholders maupun masyarakat sekitar. Dalam
konteks Kabupaten Garut, investasi pakan ternak jugs relevan dengan arch dan
kebijakan pemerintah.
GAMBARAN PASAR
- PROYEKSI PERMINTAAN
Kebutuhan pakan per ekor ternak unggas pedaging dari DOC sampai panen (sekitar
38 hari) kurang lebih 3 Kg pakan. Dengan demikian maka proyeksi permintaan dapat
disesuaikan dengan proyeksi pengembangan petemakan di kabupaten Garut, terutama
para peternak Mandiri. Dari hasil survey lapangan, para peternak mandiri yang
potensial dibangkitkan kembali sekitar 98 orang, dengan rata-rata kepemilikan ayam
1000 ekor per orang maka permintaan pakan per periode adalah sebanyak 98 X 1.000
X 3 Kg = 294 ton per periode pemeliharaan atau kira setara dengan 5 ton pakan per
hari.
- PRODUK
Produk pakan ternak yang dijual untuk keperluan peternak ayam potong, dengan
variasi produk sebagai berikut:
Starter
pakan untuk periode awal pertumbuhan sampai dengan ayam usia 10 hari, pakan da
lam periode ini mempunyai tingkat protein sangat tinggi mencapai 20% dengan biaya
produksi relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kebutuhan grower dan finisher
Grower
Pakan untuk periode pertumbuhan antara10 hari sampai 25 hari dengan kadar protein
lebih rendah dibandingkan dengan para periode starter.
Finisher
Pakan untuk periode akhir antara 26 hari sampai 38 hari dengan kadar protein lebih
rendah dibandingkan dengan para periode grower, pada periode ini pakan berukuran
lebih besar
• HARGA
Harga pakan ternak secara umum relatif stabil berada dalam kisaran Rp.5.000 di tingkat
peternak. Harga pakan juga tidak terlalu terpengaruh olehharga bahan baku jagung yang
sangat fluktuatif, dengan demikian makamargin keuntungan pembuatan pakan akan sangat
ditentukan olehmanajemen stok bahan baku pakan terutama jagung. Penentuan
hargadalam profil ini mengacu pada harga pakan unggas pada awal tahun 2009,sebagai
berikut:
Jenis pakan Keterangan penggunaan Harga/ kg (Rp)
starter DOC sampai dengan 1
minggu
5150
grower Ayam dalam masa
pertumbuihan
5050
Finisher Ayam mendekati usia panen
(sekitar 38 hari)
5000
Biaya produksi pakan sangat ditentukan oleh harga jagung, sebagai komponen utama
pakan ternak (60%) di para pengumpul
jagung kering dengan kadar air sekitar 10% harganya Rp. 1.900 (harga ini relatif
fluktuasi) tergantung musim tanam, pada kondisi sangat baik, harga jagung di tingkat
petani dapat mencapai Rp. 2.900.
• PERSAINGAN USAHA DI PASAR PAKAN TERNAK
Jumlah perusahaan pakan ternak di Indonesia seluruhnya 81
buah(Deperindag, 2009). Sebagian besar berada di Pulau Jawa. Persaingan antar
perusahaan pakan ternak terutama dalam mendapatkan mitra peternak,Pola distribusi
pakan sangat khas karena dijual melalui jaringan-jaringan pemasaran yang telah
dibina dan dikelola setiap saat. Dalam skala besarpasar sangat susah dimasuki namun
pada skala kecil dimana perusahaandapat melakukan penetrasi langsung pada para
peternak, pasar masihsangat terbuka lebar.
Investasi yang disarankan menghadapi persaingan dengan perusahaan besar
adalah investasi skala kecil (kapasitas 5 ton pakan per hari) dengan demikian
perusahaan tidak bersaing dengan perusahaan besar memperebutkan jaringan besar.
Perusahaan dapat membangun jaringan sendiri sehingga tidak bersaing secara vis to
vis dengan perusahaan besar.
STRATEGI PEMASARAN
Pola pemasaran relasional, lebih dari sekedar personal selling, strategi ini akan berpengaruh
pada asumsi biaya modal selama 3 bulan, untuk mengantisipasi adanya kemadekan:
Segmentasi - Geografis
- Skala usaha menengah dan kecil
- Kepemilikan modal
Targetting - Peternak kecil
- Peternak menengah yang mandiri
- Derada di lokaso berdekatan dengan pabrik
Positioning - Pakan murah berkualitas
Marketing mix - Produk untuk broiler
- Harge lebih murah dibandingkan produk sejenis
- Distribusi langsung ke peternak
- Pola penjealan yang dioptimalkan adalah personal
selling
- Promosi dilakukan bersamaan dengan panen
GAMBARAN TEKNIS
Produksi unggas Indonesia telah dapat memenuhi kebutuhan daging dan telur
ayam, dimana produk ini dihasilkan terutama dari usaha ayam ras modern. Biaya
pakan unggas dapat mencapai 70% dari biaya produksi. Ransum unggas disusun dari
bahan baku lokal dan impor dengan menggunakan teknik formulasi pakan dengan
biaya terendah untuk memenuhi kebutuhan gizi unggas. Bahan baku dikelompokkan
ke dalam sumber energi, protein, hasil samping industri pertanian, mineral dan
suplemen gizi. Imbuhan pakan yang terdiri dari antibiotika, enzim, bahan pengawet
dan lain-lain ditambahkan untuk meningkatkan penampilan produksi.
Produksi pakan di Indonesia hampir mencapai 7 juta ton, yang terdiri dari 85%
pakan unggas sedangkan sisanya untuk pakan ikan, babi dan ternak lainya. Ransum unggas
umumnya menggunakan jagung dan bungkil kedelai sebagai bahan utama clan masing-
masing dapat mencapai 55 clan 23% dari total ransum unggas. Kebutuhan bahan baku dapat
dihitung dari produksi pakan dan untuk memenuhi kebutuhan bahan pakan. Selama ini
Indonesia masih mengimpor jagung dari Argentina, ASdan China, lebih dari 1,5 juta ton
sumber protein karena ketidakcukupan produksi dalam negeri. Permasalahan dalam
produksi pakan adalah suplai bahan baku, fluktuasi kualitas dan harga Berta keterbatasan
informasi. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menggali bahan baku inkonvensional
sumber protein seperti kacang-kacangan, biji-bijian, protein daun, limbah hewan dan
sebagainya tetapi terbatas dalam aspek ketersediaan. Penelitian untuk meningkatkan
protein dari sumber karbohidrat dan juga hasil samping pertanian belum layak untuk
dikembangkan dalam industri pakan. Pabrik pakan yang akan dibuat, iharapkandapat
menjadi bagian dari solusi untukmengembangkan berbagai inovasi teknologi untuk
menjawab permasalahan yang ada pada industri pakan termasuk meningkatkan efisiensi,
mengendalikan kualitas, pengolahan pakan dan mengembangkan imbuhan pakan. Secara
teknis operasional, kegiatan manajerial untuk pengelolaan pabrik pakan ternak unggas Skala
keci I adalah sebagai berikut:
Manajemen bahan baku Melakukan pemesanan sesuai dengan proyeksi produksi
Melakukan proses mrp
Melakukam MoU dengan para pemasok
Memeriksa kandungan air
Memeriksa kualitas dan kuantitas bahan
Mengelola penyimpanan bahan baku sesuai dengan
standar kualitas
Manajemen produksi Proses skema produksi
Pembuatan layout produk
Penerapan konsep total Quality Management
Penentuan kapasitas produksi
Penentuan komposisi bahan baku dengan bantuan
software pakan ternak
Uji produk secara periodic ke laboratorium untuk
mengetahui kadaar nutrisi pakan pengemasan dan
labeling
Manajemen stok Mapping pasar
Pengelolaan stok berdasarkan produksi dan pasar
Perencanaan produksi sangat krusial dalam proses teknis selanjutnya,karena
secara umum pekerjaan selanjutnya diotomatisasi menggunakansoftware dan mesin
produksi. Titik krusial yang sangat berpengaruh padaefesiensi usaha adalah pada
proses pemasaran, proses pembelian bahanbaku pakan.
LOKASI INVESTASI
Lokasi investasi yang direkomendasikan adalah yang berdekatan dengan
sentra usaha peternakan dan juga dekat dengan sentra jagung sebagai bahan baku
utama,selain itu aksesibilitas lokasiserta kondisi lingkungan sekitar Pabrik menjadi
pertimbangan utama pemilihan lokasi.
Secara umum wilayah KabupatenGarut bagian utama sangat cocokmenjadi lokasi
pabik pakan ternak, beberap kecamatan yang
direkomendasikan adalah sebagai berikut:
- Kecamatan Leles
- Kecamatan Leles,
- Leuwigoong,
- Malangbong
- Limbangan,
- Selaawi
- Sukawening
• Banyuresmi
• Cilawu,
• Kadungora,
• Karangpawitan,
Tarogong,
• Wanaraja.
KEBUTUHAN INVESTASI
Infrastruktur dan Perlengkapan Pabrik Dibutuhkan investasi untuk pembelian
lahan dan pembuatan bangunan serta pembelian mesin produksi. Perhitungan
investasi telah menyesuaikan dengan kapasitas produksi yang dihitung dengan Cara
melakukan komparasi dengan perusahaan dengan kapasitas mesin yang relatif sama.
Berikut ini kebutuhan investasi yang cukup memadai untuk pembangunan pabrik
pakan unggas sekala kecil:
Jumlah kebutuhan belanja bangunan dan mesin adalah sebesar Rp.
1.977.900.000,- (Satu Milyar Sembilan Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Sembilan
Ratus Ribu Rupiah). Kebutuhan dana untuk operasionalisasi pabrik juga
membutuhkan modal kerja yang cukup banyak terutama untuk produksi selama 3
bulan dengan asumsi bahwa stok selama 3 bulan membuat perusahaan dalam kondisi
aman tidak akan kewalahan memenuhi order.
KELAYAKAN USAHA
Kelayakan usaha dilihat dari perhitungan rugi laba dalam satu periode
produksi maupun selama periode investasi. Kelayakan usaha sangat dipengaruhi oleh
penjualan, tingkat bunga, masa kredit, harga jual, dan tentu saja harga produksi.
Dasar perhitungan perhitungan kelayakan usaha adalah sebagai berikut:
Tanpa gejolak harga jagung, dalam kondisi normal, proyeksi laba rugi
perusahaan pabrik pakan ternak, menunjukkan adanya peluang keuntungan yang
cukup besar. Secara lebih lengkap disajikan dalam perhitungan dalam tabel berikut:
Perhitungan Rugi-Laba per Hari (periode pembuatan pakan)
Jumlah biaya yang diperlukan untuk pengembangan pabrik pakan ternak adalah
sebagai berikut:
• Modal investasi sebesar (Rp. 1.977.900.000,-) + 3 bulan Jumlah biaya untuk
pembuatan pakan (Rp. 17,585,650 X 90 hari) = 1.582.708.500,- jadi total kebutuhan
investasi adalah sebesar Rp. 3.560.608.500,-
• Biaya dihitung selama 3 bulan, agar kondisi cash flow perusahaan tetap terjaga, dan
mengantisipasi adanya kelambatan pembayaran dari peternak
Adapun proyeksi rugi laba selama periode investasi diperlihatkan dalam tabel berikut
ini:
HUBUNGAN STAKEHOLDERS
Mekanisme hubungan antar pihak dalam rencana pengembangan pabrik
pakanternak , melibatkan pemerintah, perbankan dan atau investor, petani jagung,
dankelompok peternak ayam ras, dengan skema hubungan sebagai berikut:
1. Pemerintah
Pemerintah melakukan pembinaan pada pera petani jagung, investor, pabrik pakandan
peternak unggas agar mempunyai keterkaitan yang saling menguntung kandalam
konsep pengembangan agribisnis terpadu
2. Petani jagung
MoU dengan pabrik pakan untuk mendapatkan PO dengan harga kontrak yang
menguntungkan kedua belah pihak I Peternak
MoU dengan pabrik pakan untuk mendapatkan pasokan pakan dengan harga kontrak
yang memberikan keringanan cara pembayaran, sehingga petani tidak terbebani
dengan modal yang terlalu besar
4. Pabrik pakan
Menampung seluruh hasil jagung petani jagung untuk diproses, dan pembayarannya
dilakukan sesuai dengan harga kontrak yang telah disepakati.
S. Perbankan/investor
Perbankan/investor yang mendanai program, dengan pendanaan yang terintegrasi
diharapkan resiko kerugian akan dapat diminimalkan.
top related