jenis-jenis karangan

Post on 23-Jun-2015

237 Views

Category:

Education

4 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

mata kuliah Bahasa Indonesia mengenai materi menulis.

TRANSCRIPT

JENIS-JENIS KARANGANAI ELA AYU NINGSIH

JENIS-JENIS KARANGANTerdapat 5 Jenis karangan diantaranya :

Deskripsi (pemeriaan) Narasi (Penceritaan) Eksposisi (paparan) Argumentasi (pembahasan) Persuasi

1. DESKRIPSI

Karangan ini berisi gambaran mengenai suatu hal/ keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan hal tersebut.

Contoh deskripsi berisi fakta:

Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk bahan penelitian dan objek wisata.

Contoh deskripsi berupa fiksi:

Salju tipis melapis rumput, putih berkilau diseling warna jingga; bayang matahari senja yang memantul. Angin awal musim dingin bertiup menggigilkan, mempermainkan daun-daun sisa musim gugur dan menderaikan bulu-bulu burung berwarna kuning kecoklatan yang sedang meloncat-loncat dari satu ranting ke ranting yang lain.

Topik yang tepat untuk deskripsi misalnya:Keindahan Bukit KintamaniSuasa pelaksanaan Promosi

Kompetensi Siswa SMK Tingkat Nasional

Keadaan ruang praktikKeadaan daerah yang

dilanda bencana

Langkah menyusun deskripsi:1) Tentukan objek atau tema yang

akan dideskripsikan2) Tentukan tujuan3) Tentukan aspek-aspek yang

akan dideskripsikan dengan melakukan pengamatan

4) Susunlah aspek-aspek tersebut ke dalam urutan yang baik, apakah urutan lokasi, urutan waktu, atau urutan menurut kepentingan

5) Kembangkan kerangka menjadi deskripsi

2. NARASI

Secara sederhana narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi

terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu. Di dalam kejadian itu ada pula

tokoh yang menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik

merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu

bersatu, ketiga unsur itu disebut plot atau alur. Jadi, narasi

adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur.

Narasi dapat berisi fakta atau fiksi.

Contoh narasi yang berisi fakta: biografi, autobiografi, atau kisah pengalaman.

Contoh narasi yang berupa fiksi:novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam.

Pola narasi secara sederhana: awal – tengah – akhir

Awal narasi biasanya berisi pengantar yaitu memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca.

Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah konfik timbul dan mencapai klimaks, secara berangsur-angsur cerita akan mereda.

Akhir cerita yang mereda ini memiliki cara pengungkapan bermacam-macam. Ada yang

menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir

cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri.

Contoh narasi berisi fakta:Ir. Soekarno

Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya menentang penjajah.

Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945.

Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949.

.

Contoh narasi fiksi

Aku tersenyum sambil mengayunkan langkah. Angin dingin yang menerpa, membuat tulang-tulang di sekujur tubuhku

bergemeretak. Kumasukkan kedua telapak tangan ke dalam saku jaket, mencoba memerangi rasa dingin yang terasa begitu

menyiksa.Wangi kayu cadar yang terbakar di perapian menyambutku

ketika Eriza membukakan pintu. Wangi yang kelak akan kurindui ketika aku telah kembali ke tanah air. Tapi wajah ayu di

hadapanku, akankah kurindui juga? Ada yang berdegup keras di dalam dada, namun

kuusahakan untuk menepiskannya. Jangan, Bowo, sergah hati kecilku, jangan biarkan hatimu terbagi. Ingatlah Ratri, dia tengah

menunggu kepulanganmu dengan segenap cintanya.

Langkah menyusun narasi (fiksi):Langkah menyusun narasi (fiksi)

melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide. Cerita dirangkai dengan menggunakan “rumus” 5 W + 1 H. Di mana seting/ lokasi ceritanya, siapa pelaku ceritanya, apa yang akan diceritakan, kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan bagaimana cerita itu dipaparkan.

3. EKSPOSISIKarangan ini berisi uraian atau

penjelasan tentang suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau

pengetahuan tambahan bagi pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat

dilengkapi dengan grafik, gambar atau statistik.

Contoh:

Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok, yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.

Topik yang tepat untuk eksposisi, antara lain:

Manfaat kegiatan ekstrakurikulerPeranan majalah dinding di sekolahSekolah kejuruan sebagai penghasil

tenaga terampil.

Tidak jarang eksposisi berisi uraian tentang langkah/ cara/ proses kerja.

Eksposisi demikian lazim disebut paparan proses.

Contoh paparan proses:

Cara mencangkok tanaman:1. Siapkan pisau, tali rafia, tanah yang

subur, dan sabut secukupnya.2. Pilihlah ranting yang tegak, kekar, dan

sehat dengan diameter kira-kira 1,5 sampai 2 cm.

3. Kulit ranting yang akan dicangkok dikerat

dan dikelupas sampai bersih kira-kira

sepanjang 10 cm.

Langkah menyusun eksposisi:

1) Menentukan topik/ tema2) Menetapkan tujuan3) Mengumpulkan data dari

berbagai sumber4) Menyusun kerangka karangan

sesuai dengan topik yang dipilih5) Mengembangkan kerangka

menjadi karangan eksposisi.

4. ARGUMENTASI

Karangan ini bertujuan membuktikan kebenaran suatu

pendapat/ kesimpulan dengan data/ fakta sebagai alasan/ bukti.Dalam argumentasi pengarang

mengharapkan pembenaran pendapatnya dari pembaca. Adanya

unsur opini dan data, juga fakta atau alasan sebagai penyokong opini

tersebut.

Contoh:

Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan karena dengan

jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat berjalan dengan sukses.

Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat ini sangat dibutuhkan untuk mendukung

pembangunan di berbagai bidang.

Tema/ topik yang tepat untuk argumentasi, misalnya:

Disiplin kunci sukses berwirausaha Teknologi komunikasi harus segera

dikuasai Sekolah Menengah Kejuruan sebagai

aset bangsa yang potensial

Langkah menyusun argumentasi:

1) Menentukan topik/ tema2) Menetapkan tujuan3) Mengumpulkan data dari berbagai

sumber4) Menyusun kerangka karangan sesuai

dengan topik yang dipilih5) Mengembangkan kerangka menjadi

karangan argumentasi

5. PERSUASIKarangan ini bertujuan

mempengaruhi pembaca untuk berbuat sesuatu.

Dalam persuasi pengarang mengharapkan adanya sikap

motorik berupa motorik berupa perbuatan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang

dianjurkan penulis dalam karangannya.

Contoh persuasi:

Salah satu penyakit yang perlu kita

waspadai di musim hujan ini adalah infeksi

saluran pernapasan akut ( ISPA ). Untuk

mencegah ISPA, kita perlu mengonsumsi

makanan yang bergizi, minum vitamin dan

antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat

yang cukup, tidak merokok, dan rutin

berolah raga.

Topik/ tema yang tepat untuk persuasi, misalnya:

Katakan tidak pada NARKOBAHemat energi demi generasi

mendatangHutan sahabat kitaHidup sehat tanpa rokokMembaca memperluas cakrawala

Langkah menyusun persuasi:

1) Menentukan topik/ tema2) Merumuskan tujuan3) Mengumpulkan data dari

berbagai sumber4) Menyusun kerangka karangan5) Mengembangkan kerangka

karangan menjadi karangan persuasi

top related