jurnal analisis pengaruh net interest …karyailmiah.narotama.ac.id/files/analisis pengaruh net...1...
Post on 01-Sep-2018
224 Views
Preview:
TRANSCRIPT
JURNAL
DISUSUN OLEH:
OCTAVIANA AFONSO AKBAR BABA
NIM : 01111003
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA
2016
ANALISIS PENGARUH NET INTEREST MARGIN (NIM),NON PERFORMING
LOANS (NPL), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015)
1
ANALISIS PENGARUH NET INTEREST MARGIN (NIM), NON
PERFORMING LOANS (NPL), DAN LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR)
TERHADAP PROFITABILITAS BANK
(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2015)
Octaviana Afonso Akbar Baba
Universitas Narotama
Nurul Aini
Rony Wardhana
Universitas Narotama
ABSTRACK
This research is performed in order to test the influence of Net Interest
Margin (NIM), Non Performing Loans(NPL), and Loan to Deposit Ratio (LDR)
toward Return on Asset(ROA) at Sharia Bank in Indonesia period 2010-2015.
Sample that used in this study are 8 Sharia Banks in Indonesia in Indonesia
period 2010-2015.
The data is secondary data the form publicity annual financial report period
2010-2015 that taken from the official website of each bank. Analysis technique
used are multi linear regression and data processed using SPSS 16.0 for windows.
The result of the research show that variable NIM is positive not significant
influence variable ROA, this is because the significant value of variable NIM is
0.291 and the value of the coefficient trasformation regression is 0,069. Variable
NPL is negative significant influence variable ROA, this is because the significant
value of variabel NPL is 0,038 and the value of the coefficient trasformation
regression is -0,216. Variable LDR is negative not significant influence variable
ROA, this is because the significant value of variabel LDR is 0,614 and the value
of the coefficient trasformation regression is -0,005. Variable NIM, NPL, and
LDR aren’t significant influence variable ROA, this is because the significant
value is 0,069.
Keywords: Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loans (NPL), Loan To
Deposit Ratio (LDR), Return On Asset (ROA)
LATAR BELAKANG
Bank yang dalam kegiatan operasinya memiliki peran sebagai lembaga
perantara dalam bidang keuangan/moneter antara pihak yang memiliki dana lebih
dengan pihak yang sedang berada dalam keadaan membutuhkan dana/uang.
Fungsi bank sebagai lembaga intermediasi ini membuat bank memiliki
posisi/kedudukan yang amat strategis, yakni sebagai pendukung kelancaran sistem
pembayaran, pelaksana kebijan keuangan dan alat pencapaian stabilitas sistem
keuangan, sehingga diperlukan perbankan yang sehat, transparan dan dapat
2
dipertanggung jawabkan. Kebijakan perbankan pada dasarnya memiliki tujuan
agar dapat mendukung pelaksanaan pembangunan dalam usaha meningkatkan
pertumbuhan di bidang ekonomi dan stabilitasasi nasional supaya masyarakat
Indonesia memiliki tingkat kesejahteraan yang semakin meningkat. Kebijakan
dari sisi perbankan sebisa mungkin diarahkan untuk memperbaiki kinerja bank,
baik secara individu maupun perbankan nasional.
Bank syariah pada pada masa awalnya dibentuk dari respon kelompok
pelaku ekonom dan para praktisi dibidang bisnis perbankan berdasarkan prinsip
Islam yang memiliki tujuan menampung permintaan dari beberapa pihak dimana
yang mengharapkan supaya tersedia adanya jasa transaksi moneter yang
dijalankan menurut nilai-nilai moral dan prinsip-prinsip dalam syariah Islam.
Sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan,
sebagaimana kemudian telah dirubah/diganti menjadi Undang-Undang Nomor 10
Tahun 1998, bank syariah secara resmi telah diperkenalkan kepada masyarakat
hingga bertumbuh pesat seperti saat ini.
Seiring dengan pesatnya perkembanganBank Umum Syariah di Indonesia,
ditemukanpermasalahan di tengah kondisi ekonomi yang kurang membaik.
Industri perbankan syariah mencatatkan peningkatan pemburukan kualitas, meski
masih dalam batas yang bisa ditoleransi..
Berdasarkan fakta atas permasalahan yang terjadi pada bank umum
syariah, serta pentingnya penerapan manajemen resiko dan permodalan untuk
meminimalisir resiko yang dapat berdampak pada profit perusahaan bank umum
syariah dan di dukung dengan hasil temuan penelitian sebelumnya tersebut, maka
peneliti ingin menguji apakah terdapat pengaruh pada ketiga variabel tersebut.
Penelitian ini memilih objek dengan menggunakan Bank Umum Syariah (BUS)
yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode waktu 2010-2014
sebagai objek penelitian.Dengan demikian, penelitian yang dilakukan diberi judul
“Analisis Pengaruh Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loans(NPL)
dan Loan to Deposit Ratio (LDR) Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Kasus
Pada Bank Umum Syariah Periode 2010-2015”.
Rumusan Masalah:
1) Apakah Net Interest Margin (NIM) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015?
2) Apakah Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015?
3) Apakah Loan to Deposit Ratio (LDR) berpengaruh signifikanterhadap
profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015?
4) Apakah Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan
Loan to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015?
TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian Terdahulu
Julita (2011) meneliti pengaruh Non Performing Loan dan Capital
Adequacy Ratio terhadap Return OnAsset. Populasi yang dipergunakan di dalam
penelitian ini ialah perusahaan/lembaga perbankan yang terdaftar/listed di BEI
3
yaitu berjumlah 31 perusahaan/lembaga. Sampel yang dipergunakan dalam
penelitian ini adalah sebanyak 13 perusahaan/lembaga. Analisis data yang
digunakan adalah regresi liner berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
NPL berpengaruh signifikan terhadap ROA, CAR tidak berpengaruh signifikan
kepada ROA..
Wibowo dan Saichu (2013) meneliti pengaruh tingkat suku bunga, inflasi
rupiah, CAR, BOPO, NPF terhadap profitabilitas. Populasi yang dipergunakan
dalam penelitian ini iaalah bank-bank syariah yang terdaftar/listed di BI pada
tahun 2008-2011. Sampel yang dipergunakan dalam penelitian ialah Bank Mega
Syariah, Bank Muamalat Indonesia serta BSM (Bank Syariah Mandiri). Analisis
data dengan mempergunakan analisis regresi berganda/multiple regression. Hasil
penelitian dapat menunjukkan bahwa variabel CAR, NPF, Inflasi, dan Suku
Bunga tidak mrmiliki berpengaruh signifikan kepada ROA. BOPO berpengaruh
negatif signifikan kepada ROA.
Sukma (2013) meneliti pengaruh DPK, tingkat kecukupan modal, dana
resiko kredit terhadap profitabilitas. Populasi yang diambil dalam
penelitian/research ini adalah perusahaan-perusahaan perbankan yang
terdaftar/tercatat di BEI pada tahun 2009 sampai dengan 2011. Sedangkan sampel
yang digunakan, diambil/ditentukan dengan menggunakan cara/metode purposive
sampling dan diperoleh 28 perusahaan. Analisis yang dipergunakan/dipakai
adalah regresi linier berganda (multiple regression). Hasil penelitia yang
diperoleh/dihasilkan adalah dana pihak ketiga dan Capital Adequacy Ratio tidak
berpengaruh signifikan kepada profitabilitas pada perusahaan perbankan. Resiko
kredit yang diwakili rasio Non Performing Loan mmeiliki pengaruh negatif
signifikan kepada profitabilitas yang diukur dengan rasio Return On Asset.
Manikam dan Syafruddin (2013) meneliti pengaruh Capital Adequacy
Ratio, Net Interest Margin, Loan to Deposit Ratio, Non Performing Loan dan
BOPO terhadap profitabilitas bank persero di Indonesia periode 2005-2012.
Sampel yang digunakan adalah seluruh Bank BUMN atau Bank Persero yang
terdapat di Indonesia. Analisa yang dipergunakan dalam penelitian ini ialah
regresi linier berganda/multiple regression. Hasil dari penelitian ini
memperlihatkan bahwa Loan to Deposit Ratio dan Capital Adequacy Ratio tidak
memberikan pengaruh/efek yang signifikan kepada profitabilitas bank persero.
NIM memberikan pengaruh/efek positif signifikan untuk tingkat profitabilitas
bank persero. Rasio Non Performing Loan dan rasio Biaya Operasi terhadap
Pendapatan Operasi memberikan pengaruh/efek negatif signifikan
kepada/terhadap tingkat profitabilitas Bank Persero.
Eng (2013) meneliti pengaruh Net Interest Margin, Capital Adequacy Ratio,
Loan to Deposit Ratio, Operational Efficiency, Non Performing Loanterhadap Return
On Assets, menggunakan sampel 7 bank go public dalam kategori bank Internasional
dan Bank Nasional. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
menggunakan alat analisis regresi berganda. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan/memperlihatkan bahwa Net Interest Margin signifikan dan positif
mendorong peningkatan Return On Assets. Loan to Deposit Ratio memiliki pengaruh
negatif dan signifikan kepada Return On Assets. Non Performing Loan memiliki
pengaruh signifikan dan negatif kepada Return On Assets. Capital Adequacy Ratio dan
BOPO tidak berpengaruh kepada Return On Assets.
4
Landasan Teori
Perbankan
Kasmir (2008:2) mendefinisikan Bank merupakan suatu lembaga/organisasi di
bidang keuangan/moneter dimana dalam kegiatan utama usahanya adalah
menghimpun dana-dana dari masyarakat dan untuk kemudian menyalurkan kembali
dana/uang yang sudah didapat tersebut kemasyarakat luas serta memberikan pelayanan
jasa Bank lainnya. Sedangkan Veithzal Rivai (2007:321) berpendapat bahwa banyak
Bankers dan pakar perbankan yang sepakat mendefinisikan Bank sebagai sebuah badan
usaha yang kegiatan operasinya menerima dana/uang yang didapat dari keelompok
masyarakat dan kemudian menyalurkan kembali untuk memperoleh mendapatkan
keuntungan serta melayani jasa-jasa dalam transaksi pembayaran.
Berdasarkan penjelasan mengenai definisi perbankan tersebut, bisa dijelaskan
bahwa Bank merupakan badan usaha yang dalam melaksanakan kegiatannya
melibatkan masyarakat, baik sebagai penyimpan dana di Bank maupun dalam pihak
peminjam/penerima dana/uang dari Bank. Untuk bisa menjalankan/mengoperasikan
kegiatannya tersebut Bank harus mampu meminimalkan risiko usaha agar pihak Bank
dan pihak masyarakat yang terlibat bisa terhindar dari risiko yang bisa lebih besar dari
kegiatan tersebut.
Bank Umum Syariah
Sistem keuangan dan perbankanIslammerupakan bagian dari konsep yang lebih
luas mengenai ekonomi Islam, dimana tujuannya, sebagaimana yang dianjurkan oleh
para ulama, adalah memberlakukan sistem nilai dan etika Islam ke dalam lingkungan
ekonomi.Atas dasar etika inilah, maka keuangan dan perbankanIslam bagi kebanyakan
muslim bukan sekedar sistem transaksi komersial saja. Persepsi Islam dan transaksi
finansial tersebut dilihat oleh para kalangan Islam menjadi suatu kewajiban agama.
Kemampuan organisasi keuangan Islam mendapatkan investor dengan sukses tidak
cuma bergantung pada kemampuan organisasi tersebut mendapatkan laba, tetapi juga
pada pandangan bahwa organisasi tersebut secara konsisten memperhatikan aturan
yang diberlakukan dalam Islam (Arifin, 2009:16).
Zakaria (2005:192), menyatakan bahasa Bank Islam sebenarnya sama dengan
Bank konvensional pada umumnya kecuali kegiatannya yang berlandaskan hukum
Islam. Meskipun operasional dari Bank Islam berdasarkan syariat Islam, namun untuk
para customer dari BankIslam tidak harus yang beragama Islam saja. Siapapun boleh
menjadi customer dari BankSyari’ah, asalkan customer tersebut setuju dan mematuhi
hukum Islam yang diterapkan oleh perbankan tersebut. Bank Syari’ah sendiri dibangun
dengan maksud untuk memperkenalkan dan mengembangkan penerapan hukum
syariah Islam, Syari’ah dan segala tradisi dalam transaksi-transaksi finansial dan
perbankan juga bisnis/kegiatan lainnya yang terkait. Prinsip utama yang diakui oleh
Bank silam adalah (Arifin, 2009:3):
1) Larangan riba dalam berbagai bentuk transaksi.
2) Melakukan kegiatan usaha dan perdagangan berdasarkan perolehan keuntungan
yang sah.
3) Memberikan zakat.
Bank Syari’ah sendiri dibangun dengan maksud untuk memperkenalkan dan
mengembangkan penerapan hukum syariah Islam, Syari’ah dan segala tradisi dalam
transaksi-transaksi finansial dan perbankan juga bisnis/kegiatan lainnya yang terkait.
Prinsip utama yang diakui oleh Bank silam adalah (Arifin, 2009:3):
5
Net Interest Margin (NIM)
Net Interest Margin (NIM) adalah sebuah rasio keuangan dimana
merupakan hasil/perhitungan dari memperbandingkan jumlah pendapatan dari
bunga terhadap aktiva, dan juga merupakan perhitungan hasil dari perhitungan
selisih diantara bunga simpanan terhadap bunga pinjaman.
Koch dan Scott (2000) menjelaskan kegunaan Net Interest Margin (NIM)
penting untuk tujuan mengetahui kinerja bank dalam mengelola/memanage risiko
dari suku bunga/rate. Pada saat rate/suku bunga terjadi fluktiasi, pendapatan
bunga dan biaya bunga bank juga akan ikut berfluktuasi. Sebagai contoh saat
tingkat bunga naik, baik pendapatan bunga maupun biaya bunga juga akan bisa
mengalami kenaikan karena beberapa aset dan kewajiban bank akan dihargai
dalam tingkat yang lebih tinggi/baik.
Sedangkan kegunaan Net Interest Margin (NIM) dijelaskan/diterangkan
oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa NIM adalah rasio yang
mengindikasikan kemampuan pihak perbankan dalam mengatur harta produktif
yang dimiliki untuk mendapatkan hasil perolehan pendapatan bunga/interest
bersih. Pendapatan bunga bersih dihasilkan dari hasil pendapatan bunga/interest
setelah sebelumnya dikurangi dengan beban/biaya bunga. Semakin besar nilai dari
NIM maka hal tersebut mengindikasikan meningkatnya pendapatan bunga
terhadap harta produktif yang dimanage bank sehingga kondisi yang
kemungkinan pihak bank berada di kondisi yang bermasalah menjadi makin
minim.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kegunaan Net interest
Margin (NIM) antara lain adalah untuk menilai kemampuan manajemen sebuah
bank dalam mengelola/me-manage aset produktif yang mereka dimiliki untuk bisa
menghasilkan pendapatan bunga/interest bersih. Rumus:
:
Net interest Margin(NIM) = x 100%
Non Performing Loan (NPL)
Penyaluran kredit/dana tanpa terlebih dahulu melakukan analisa dengan
baik akan berisiko memberikan merugikan bagi bank. Nasabah bisa saja
memberikan data-data yang tidak benar, sehingga ada kemungkinan kredit
seharusnya tidak layak diberikan, akan tetapi tetap diberikan. Kemudian apabila
terjadi kesalahan menganalisa, maka kredit yang disalurkan dimana seharusnya
tidak layak tetapi menjadi layak diberikan, sehingga akan mengakibatkan sulitnya
melakukan penarikan dana atau terjadi kredit bermasalah/macet. Penyebab
terjadinya kredit yang bermasalah ini sebenarnya ada yang dapat dikendalikan dan
ada yang memang tidak dapat dikendalikan oleh pihak manajemen bank. Faktor
salah dalam melakukan analisis, ketidak jujuran pengisian data dari debitur
merupakan penyebab terjadinya kredit yang bermasalah yang bisa dikendalikan
oleh pihak manajemen bank sehingga masih bisa dilakukan perbaikan dengan cara
melakukan analisa yang lebih baik lagi kepada debitur dan melakukan
peningkatan kinerja dari lembaga perbankan saat melaksanakan analisis data.
Penyebab lain yang mungkin disebabkan karena bencana alam yang hal tersebut
tidak dapat dihindari oleh pihak nasabah, misalnya kebakaran, atau bencana alam.
Menurut Siamat (2001:174) menerangkan bahwa kredit bemasalah atau
kredit macet merupakan pinjaman yang mengalami permasalan pembayaran
6
akibat berbagai alasan baik faktor karena disengaja dan atau dikarenakan adanya
faktor-faktor eksternal yang berada diluar kendali dari pihak debitur. Kredit
bermasalah memperlihatkan suatu kondisi yang mana persetujuan pengembalian
pinjaman mengalami risiko gagal bayar, dan bahkan bisa menuju atau mengalami
tingkat kerugian yang potensial. Perlu menjadi catatan bahwa menganggap kredit
macet hanya disebabkan kesalahan nasabah merupakan sebuah hal yang tidak
benar. Kredit bermasalah menjadi bermasalah dapat disebabkan oleh banyak
faktor baik faktor yang bersumber dari nasabah, dari keadaan internal dan dari
pihak yang memberikan kredit (pihak bank). Rumus:
Non Performing Loans (NPL) =
Loan to Deposit Ratio (LDR)
Loan to Deposit Ratio (LDR) menurut Riyadi (2006:195) merupakan hasil
memperbandingkan antara total kredit/dana yang disalurkan oleh pihak bank dengan
total dana yang merupakan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang bisa dihimpun oleh pihak
perbankan. Sedangkan menurut Abra dan FX Sugiyanto (2008) LDR merupakan
tingkat rasio/perbandingan kredit terhadap dana yang diterima dari dana pihak ketiga.
Dari penyataan di atas dapat disimpulkan/dijelaskan bahwa pengertian Loan to Deposit
Ratio (LDR) merupakan rasio keuangan yang merupakan hasil perhitungan dari
perbandingan antara jumlah kredit yang dikucurkan atas Dana Pihak Ketiga (DPK)
yang sudah bisa diperoleh lembaga perbankan.
Menurut Almilia danHerdiningtyas (2005) Loan to Deposit Ratio (LDR)
digunakan untuk mengukur likuiditas suatu bank dengan melakukan pembagian
terhadap jumlah kredit dengan jumlah dana. Loan to Deposit Ratio (LDR) juga
merupakan/adalah rasio yang mengindikasikan kemampuan dari suatu lembaga
perbankan dalam menyediakan dana/uang untuk para debiturnya dengan menggunakan
modal yang sudah dimiliki oleh pihak bank berikut juga dana/uang yang dapat
dikumpulkan dari masyarakat. Rumus:
Rumus Loan to Deposit Ratio (LDR) : x 100%
Rasio ProfitabilitasReturn on Asset (ROA)
Profitabilitas sebuah perusahaan merupakan ukuran yang mencerminkan
tingkat pengembalian yang diterima dari para pemegang saham dalam bentuk
profitabilitas dari penanaman modal. Profitabilitas dapat diukur melalui rasio
profitabilitas, yang didasarkan pada tingkat penjualan yang dihasilkan/dicapai oleh
perusahaan atau investasi yang sudah ditanamkan terhadap perusahaan (Khan dan Jain,
2007:618).Rasio profitabilitas menggambarkan keuntungan yang dihasilkan dari
kemampuan bisnis perusahaan (Rao, 2006:99).
Rasio rentabilitas/profitabilitas ini menunjukkan tingkatan sebuah perusahaan
dalam memperoleh laba/keuntungan lewat sumber daya yang ada misalnya usaha
operasional penjualan, kas, ekuitas, SDM, jaringan, dan lain-lain. Rasio yang
memperlihatkan kemampuan sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan atau
disebut dengan operating ratio.
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen perusahaan
dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan (Harahap, 2001:305).
Rumus:
7
Return on Asset(ROA) : x 100%
Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka dalam penelitian adalah sebagai berikut:
Gambar Kerangka Konsep Penelitian
Keterangan:
X1 : Net Interest Margin (NIM)
X2 : Non Performing Loan (NPL)
X3 : Loan to Deposit Ratio (LDR)
Y : Return On Assets (ROA)
: Hubungan Parsial/Sendiri-sendiri
: Hubungan Simultan/Bersama-sama
Hipotesis
Hipotesis 1 : Net Interest Margin (NIM) memberikan pengaruh yang signifikan
kepada profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015.
Hipotesis 2 : Non Performing Loan (NPL) memberikan pengaruh yang signifikan
kepada profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015.
Hipotesis 3 : Loan to Deposit Ratio (LDR) memberikan pengaruh yang signifikan
kepada profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015.
Hipotesis 4 : Net Interest Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan
to Deposit Ratio (LDR) secara bersama-sama/simultan memberikan
pengaruh yang signifikan kepada profitabilitas Bank Umum Syariah
pada periode 2010-2015.
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang dilakukan merupakan penelitian kausal. Penelitian kausal
ialah penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat diantara dua variabel atau
lebih. Dalam sebuah penelitian/research kausal dapat diteliti pengaruh perubahan
dari variasi nilai dalam satu atau lebih variabel lain. Artinya, apakah perubahan
Net Interest Margin
(NIM) (X1)
Non Performing Loan
(NPL) (X2)
Loan To Deposit Ratio
(LDR) (X3)
Return On Asset (ROA)
(Y)
H1
H3
H2
H4
8
nilai dalam suatu variabel menyebabkan perubahan nilai dalam variabel lain
(Silalahi, 2009:33).
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode tahun 2010 s/d 2015 yaitu sebanyak 11 Bank
Umum Syariah (11 bank x 6 laporan tahunan = 66firm years).
Tabel Bank Umum Syariah di Indonesia
No Nama Bank
1. PT. Bank BNI Syariah
2. PT. Bank Mega Syariah
3. PT. Bank Syariah Mandiri
4. PT. Bank BCA Syariah
5. PT. BRI Syariah
6. PT. Bank Jabar Banten Syariah
7. PT. Bank Muammalat Indonesia
8. PT. Panin Syariah
9. PT. Victoria Syariah
10. PT. Bank Syariah Bukopin
11. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
Teknik pengambilan sampel alam penelitian ini, peneliti menggunakan
sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2012:85).
Pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 bank dengan
jumlah firm years sebanyak 48 firm years. Dari total populasi sebanyak 11 bank
umum syariah sebanyak 2 bank dikeluarkan dalam sampel karena tidak
mempublikasikan data secara lengkap yaitu Bank Muammalat Indonesia dan
Bank Jabar Banten Syariah, dan 1 bank dikeluarkan dari sampel karena bank
mengalami kerugian yaitu Bank Maybank Syariah. Sehingga dari 11 Bank Umum
Syariah yang dikeluarkan dari sampel sebanyak 3 bank.
Jenis, Sumber dan Teknik Pengambilan Data
Jenis data yang dipakai dalam penelitian ini ialah data kuantitatif, yaitu berupa
angka dan statistik. Adapun sumber data yang dipergunakan ialah sumber data
sekunder. Menurut Silalahi (2009:291), data sekunder adalah data-data yang
dikumpulkan dari pihak ke-2 maupun sumber-sumber lain yang ada. Sumber data
sekunder yang dipergunakan didalam penelitian ini ialah dokumen, literatur dan lainnya
sebagainya yang bisa mendukung penelitian ini. Sumber data yang dipergunakan
kedalam penelitian ini diperoleh dari web resmi masing-masing bank.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah berupa data sekunder yang
didapatkan dari berbagai publikasi, khususnya di laporan keuangan tahunan bank yang
diterbitkan oleh masing-masing bank.Teknik pengumpulan data yang digunakan
kedalam penelitian ini adalah dengan memakai teknik dokumentasi. Adapun data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan perbankan syariah yang
terdaftar/tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 hingga 2015..
9
Definisi Operasional Variabel
Net Interest Margin (NIM) atau Net Core Operating Margin (NCOM) atau Net
Imbalan (NI)
NIM merupakan merupakan salah satu rasio yang bisa memperlihatkan
kemampuan manajemen bank dalam memanfaatkan aktiva produktifnya untuk
bisa memperoleh pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih dihasilkan
dari pendapatan bunga setelah dikurangi dengan beban bunga. Semakin besar
angka pada rasio ini maka mengindikasikan meningkatnya penghasilan bunga dari
aset produktif yang bisa dimanfaatkan oleh bank sehingga kemungkinan bank
dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Rumus:
Net interest Margin (NIM) = x 100%
Non Performing Loan (NPL) atau Non Performing Financing (FDR)
. NPL merupakan kredit yang bermasalah dimana debitur tidak dapat
melakukan pembayaran pokok pinjaman dan bunga pada saat jatuh tempo. Kredit
bermasalah dapat mengindikasikan adanua suatu kondisi yang mana persetujuan
pelunasan kredit mengalami risiko tidak terbayar, dan mungkin cenderung akan
menyebabkan kerugian yang potensial/besar. Kerugian potensial yang dimaksud dapat
berupa penghapusan kredit sehingga menimbulkan beban penghapusan kredit oleh
Bank dan hal ini akan mengurangi laba/keuntungan bersih Bank. Rumus:
Non Performing Loans (NPL) =
Loan to Deposit Ratio(LDR) atau Financing to Deposit Ratio (FDR)
LDR menunjukkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga. Dari penyataan
tersebut maka Loan to Deposit Ratio (LDR) bisa simpulkan bahwa pada dasarnya
LDR adalah merupakan salah satu rasio keuangan yang merupakan hasil
memperbandingkan antara jumlah kredit yang disalurkan olah pihak bank terhadap
Dana Pihak Ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun oleh bank yang bersangkutan.
Rumus:
Loan to Deposit Ratio (LDR) : x 100%
ReturnOn Asset (ROA)
Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
menunjukkan perbandingan antara laba dengan total asset yang dimiliki bank.
Rasio ini menunjukkan tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh
bank yang bersangkutan. Rumus:
Return on Asset (ROA) : x 100%
Teknik Analisis Data
Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Siagian & Sugiarto (2006:224), regresi linier berganda bertujuan
mempelajari hubungan linier lebih dari dua variabel independent. Dua variabel ini
dibedakan menjadi variabel bebas (x) dan variabel tak bebas (Y). Harinaldi (2005:207),
juga menjelaskan bahwa dalam analisis regresi berganda ini akan ditentukan persamaan
yang menghubungkan dua variabel yang dapat dinyatakan sebagai bentuk persamaan
10
pangkat satu (persamaan linier atau persamaan garis lurus). Uji regresi bergnada dalam
penelitian ini akan dilakukan sebanyak dua kali, dimana persamaan umum garis regresi
untuk regresi linier berganda yang pertama adalah:
Y1 = α + 1X1 + 2X2 + 3X3 + e
di mana:
Y1 = nilai estimasi variabel ROA
α = konstanta
1,2, 2= koefisien regresi variabel X
X1 = Variabel Net Interest Margin (NIM)
X2 = Non Performing Loan (NPL)
X3 = Loan to Deposit Ratio (LDR)
Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Uji Statistik F
Uji F/uji simulta/uji bersama-sama yang didalam analisis regresi linear berganda
uji ini bertujuan untuk mengetahui/melihat apakah variabel bebas (X) dalam secara
bersama-sama atau secara serempak/simultan bisa berpengaruh terhadap variabel
dependen.
2) Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi memiliki tujuan untuk melihat besaran atau
presentase dari total variasi dalam variabel terikat/dependen yang diterangkan oleh
varibel bebas/independen. Hasil perhitungan adjusted R² dapat dilihat pada hasil output
Model Summary. Pada kolom adjusted R² dapat dilihat seberapa besar nilai persentase
yang dapat dijelaskan/diterangkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak
dipergunakan dalam penelitian ini
.
3) Uji Statistik t
Uji t (test of significance individual parameter) untuk menguji/melihat
pengaruh dari variabel bebas/independen terhadap variabel terikat/dependen secara
parsial.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data dan Deskripsi Hasil Penelitian
Tabel Data NIM, NPL, LDR, dan ROA Bank Umum Syariah
Periode 2010-2015 No. Nama Bank Laporan Keuangan
Per
NIM/
NCOM/
NI
NPL/
NPF
LDR/
FDR
ROA
1 Bank BCA Syariah 31 Desember 2010 9,48% 1,20% 77,89% 0,78%
2 Bank BCA Syariah 31 Desember 2011 11,27% 0,15% 78,84% 0,90%
3 Bank BCA Syariah 31 Desember 2012 9,56% 0,10% 79,91% 0,84%
4 Bank BCA Syariah 31 Desember 2013 7,73% 0,10% 83,48% 1,01%
No. Nama Bank Laporan Keuangan
Per
NIM/
NCOM/
NPL/
NPF
LDR/
FDR
ROA
11
NI
5 Bank BCA Syariah 31 Desember 2014 6,38% 0,12% 91,17% 0,76%
6 Bank BCA Syariah 31 Desember 2015 4,90% 0,70% 91,40% 1,00%
7 Bank BNI Syariah 31 Desember 2010 5,07% 3,59% 68,93% 0,61%
8 Bank BNI Syariah 31 Desember 2011 8,07% 3,62% 78,60% 1,29%
9 Bank BNI Syariah 31 Desember 2012 11,03% 2,02% 84,99% 1,48%
10 Bank BNI Syariah 31 Desember 2013 9,51% 1,86% 97,86% 1,37%
11 Bank BNI Syariah 31 Desember 2014 9,04% 1,86% 92,58% 1,27%
12 Bank BNI Syariah 31 Desember 2015 8,25% 2,53% 91,94% 1,43%
13 Bank BRI Syariah 31 Desember 2010 7,50% 3,19% 95,82% 0,35%
14 Bank BRI Syariah 31 Desember 2011 6,99% 2,77% 90,55% 0,20%
15 Bank BRI Syariah 31 Desember 2012 7,15% 3,00% 103,70% 1,19%
16 Bank BRI Syariah 31 Desember 2013 6,27% 4,06% 102,70% 1,15%
17 Bank BRI Syariah 31 Desember 2014 6,04% 4,60% 93,90% 0,08%
18 Bank BRI Syariah 31 Desember 2015 6,66% 4,86% 84,16% 0,76%
19 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2010 3,95% 3,80% 99,37% 0,74%
20 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2011 3,43% 1,74% 83,66% 0,52%
21 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2012 3,94% 4,57% 92,29% 0,55%
22 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2013 3,86% 4,27% 100,29% 0,69%
23 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2014 2,76% 4,07% 92,89% 0,27%
24 Bank Bukopin Syariah 31 Desember 2015 3,14% 2,99% 90,56% 0,79%
25 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2010 6,57% 3,52% 82,54% 2,21%
26 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2011 7,48% 2,42% 86,03% 1,95%
27 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2012 7,25% 2,82% 94,40% 2,25%
28 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2013 7,25% 4,32% 89,37% 1,53%
29 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2014 6,19% 6,84% 82,13% 0,17%
30 Bank Syariah Mandiri 31 Desember 2015 6,53% 6,06% 81,99% 0,56%
31 Bank Mega Syariah 31 Desember 2010 15,49% 3,52% 78,17% 1,90%
32 Bank Mega Syariah 31 Desember 2011 15,33% 3,03% 83,08% 1,58%
33 Bank Mega Syariah 31 Desember 2012 13,94% 2,67% 88,88% 3,81%
34 Bank Mega Syariah 31 Desember 2013 10,66% 2,98% 93,37% 2,33%
35 Bank Mega Syariah 31 Desember 2014 8,33% 3,89% 93,61% 0,29%
36 Bank Mega Syariah 31 Desember 2015 9,34% 4,26% 98,49% 0,30%
37 Bank Panin Syariah 31 Desember 2010 5,32% 0,00% 69,76% -2,53%
38 Bank Panin Syariah 31 Desember 2011 7,00% 0,88% 162,97% 1,75%
39 Bank Panin Syariah 31 Desember 2012 6,67% 0,20% 123,88% 3,29%
40 Bank Panin Syariah 31 Desember 2013 4,26% 1,02% 90,40% 1,03%
41 Bank Panin Syariah 31 Desember 2014 5,88% 0,53% 94,04% 1,99%
42 Bank Panin Syariah 31 Desember 2015 3,82% 2,63% 96,43% 1,14%
43 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2010 6,82% 0,95% 16,93% 1,09%
44 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2011 2,12% 2,43% 46,08% 6,93%
45 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2012 2,36% 3,19% 73,77% 1,43%
46 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2013 2,96% 3,71% 84,65% 0,50%
47 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2014 3,34% 7,10% 95,19% -1,87%
48 Bank Victoria Syariah 31 Desember 2015 2,80% 9,80% 95,29% -2,36%
Sumber: Web Resmi Masing-Masing Bank, Diolah:2016
12
Uji Asumsi Klasik
Pada tahap awal, sebelum melakukan/melaksanakan pengujian terhadap
hipotesis/dugaan yang sudah ditetapkan, terlebih dahulu harus melakukan uji
asumsi klasik terhadap model regresi yang dimaksudkan untuk melihat ada atau
tidak penyimpangan data yang sudah didapat. (Ghozali, 2002:109). Adapun
pengolahan data yang dilakukan dengan mempergunakan alat bantu komputer
dengan Program SPSS Versi 16,0 yang meliputi:
1. .............................................................................................................. Uj
i Normalitas Data
Uji normalitas memiliki tujuan untuk menguji/mengetahui apakah didalam
model regresi variabel pengganggu/residual memiliki distribusi normal (Ghozali,
2002:111). Cara melihat apakah residual memiliki distribusi yang normal atau tidak,
salah satunya dengan melihat grafik, yaitu dengan menganalisa normal probability plot
dan uji Kolmogorov-Smirmov. Normal probability plot membandingkan distrribusi
kumulatif dengan distribusi normal.
(1) Jika data/titik-titik menyebar disekitar/sekeliling garis diagonal dan
mendekati arah garis diagonalnya, maka bisa disimpulkan bahwa model
regresi lolos uji asumsi normalitas data.
(2) Jika data/titik-titik tersebar menjauh dari garis diagonal dan/atau tidak
mendekati garis diagonal, maka dapat dsiimpulkan bahwa data dalam
model regresi tidak lolos asumsi normalitas data.
Gambar Histogram Variabel ROA
Sumber: Data Olahan SPSS : 2016
13
Gambar Normal P-P Plot Variabel ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya, sehingga
bisa disimpulkan bahwa data menunjukkan pola distribusi normal, sehingga
model regresi memenuhi uji normalitas data.
2. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinearitas memiliki tujuan untuk melakukan uji apakah didalam
suatu model regresi diketemukan adanya korelasi diantara variabel independen
(Ghozali, 2002:91). Suatu model regresi yang baik selayaknya tidak didapat korelasi
antara variabel-variabel bebas. Untuk melihat/mengetahui ada tidaknya
multikolinearitas dalam suatu model regresi dapat dilihat dengan menggunakan nilai
tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Nilai cut off yang biasanya dipakai
untuk mengetahui adanya multikoloniearitas adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 1. Kedua nilai ini memperlihatkan setiap variabel independen/bebas
manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas/independen lainya
Tabel Hasil Uji Multikolinieritas Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 1.097 1.554 .127
NIM / NCOM /
NI .069 .064 .153 1.068 .291 .942 1.061
NPL / NPF -.216 .101 -.307 -2.137 .038 .940 1.063
LDR / FDR -.005 .010 -.071 -.508 .614 .998 1.002
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS : 2016
14
Dari tabel di atas diketahui bahwa nilai VIF variabel NIM sebesar 1,061,
nilai VIF variabel NPL sebesar 1,063, dan nilai VIF variabel LDR sebesar 1,002.
Nilai VIF variabel NIM, NPL, dan LDR tersebut < (lebih kecil) dari 10, atau:
(1) Nilai VIF variabel NIM seebsar 1,061 < 10
(2) Nilai VIF variabel NPL sebesar 1,063 < 10
(3) Nilai VIF variabel LDR sebesar 1,002 < 10
Karena ketiga variabel memiliki nilai VIF yang lebih kecil dari 10, sehingga
bisa disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas pada model regresi
3. Uji Heterokedastisitas
Uji Heteroskesdastisitas memiliki tujuan untuk mengetahui apakah didalam
suatu model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari nilai residual yang satu ke
pengamatan yang lainnya (Ghozali, 2002:125). Jika nilai dari varians residual dari satu
pengamatan ke pengamatan yang lainnya memiliki nilai tetap, maka dianggap
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Uji statistik yang
digunakan dalam penelitian ini dengan Uji Scatter Plot. Uji Scatter Plot dasar
analisisnya adalah Jika tidak ada pola yang serta titik-titik/data yang menunjukkan
komponen variabel menyebar diatas dan dibawah pada bidang scatter angka 0
pada sumbu Y, maka tidak terdapat heteroskedastisitas.
Hasil Uji Heterokedastisitas
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa titik-titik menyebar dan tidak
membentuk pola tertentu, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas
4. Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah didalam model regresi, terdapat
korelasi diantara kesalahan pengganggu pada periode (t) terhadap periode t-1.
Hasil analisis keputusan ada tidaknya autokorelasi (Ghozali, 2013: 100).
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .383a .147 .089 1.35164 1.691
a. Predictors: (Constant), LDR / FDR, NIM / NCOM / NI, NPL / NPF
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
15
Dari Tabel di atas diketahui bahwa nilai Durbin watson sebesar 1,691,
sementara dari tabel durbin watson diketahui bahwa nilai du sebesar 1,201 dan
nilai dl sebesar 1,474. Nilai Durbin watson 1,691 berada diantara du dan (4-du),
yaitu 1,201 < 1,691 < (4-1,291) atau 1,201 < 1,691 < 2,709 sehinga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada autokorelasi positif dalam model regresi.
Uji Regresi Linear Berganda
Analisis regresi adalah suatu cara atau teknik untuk mencari hubungan
antara variabel satu dengan variabel yang lain yang dinyatakan dalam persamaan
matematik dalam hubungan yang fungsional. Pembuatan persamaan regresi linear
berganda dapat dilakukan dengan menginterpretasikan angka-angka yang ada di
dalam unstandardized coefficient beta.
Hasil Uji Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 1.097 1.554 .127
NIM / NCOM /
NI .069 .064 .153 1.068 .291 .942 1.061
NPL / NPF -.216 .101 -.307 -2.137 .038 .940 1.063
LDR / FDR -.005 .010 -.071 -.508 .614 .998 1.002
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari Tabel 4.4 dapat dibuat persamaan regresi linear sebagai berikut:
Persamaan regresi di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Konstanta sebesar 1,704, artinya jika NIM, NPL, dan LDR nilainya adalah 0
(nol), maka nilai ROA adalah 1,704.
2) Koefisien regresi variabel NIM/NCOM sebesar 0,069, artinya jika variabel
independen lainnya (NPL/NPF dan LDR/FDR) nilainya tetap, dan variabel
NIM mengalami kenaikan 1%, maka nilai ROA akan mengalami kenaikan
sebesar 0,069. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan yang
positif antara ROA dengan NIM, artinya kenaikan variabel NIM akan
menaikkan variabel ROA.
3) Koefisien regresi varabel NPL/NPF sebesar -0,216, artinya jika variabel
independen lainnya (NIM dan LDR) nilainya tetap, dan variabel NPL
mengalami kenaikan 1%, maka nilai ROA akan mengalami penurunan
sebesar 0,216. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan yang
negatif antara NPL dengan ROA, artinya kenaikan variabel NPL akan
menurunkan variabel ROA.
4) Koefisien regresi varabel LDR/FDR sebesar -0,005, artinya jika variabel
independen lainnya (NIM dan NPL) nilainya tetap, dan variabel LDR
ROA = 1,704 + 0,069 NIM – 0,216 NPL – 0,005 LDR
16
mengalami kenaikan 1%, maka nilai ROA akan mengalami penurunan
sebesar 0,005. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan yang
negatif antara LDR dengan ROA, artinya kenaikan variabel LDR akan
menurunkan variabel ROA
Uji Hipotesis
1. Uji Statistik F
Uji F/uji simulta/uji bersama-sama yang didalam analisis regresi linear
berganda uji ini bertujuan untuk mengetahui/melihat apakah variabel bebas (X) dalam
secara bersama-sama atau secara serempak/simultan bisa berpengaruh terhadap
variabel dependen.
Hasil Uji Statistik F
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 13.860 3 4.620 2.529 .069a
Residual 80.386 44 1.827
Total 94.245 47
a. Predictors: (Constant), LDR / FDR, NIM / NCOM / NI, NPL / NPF
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa Fhitung sebesar 2,529 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.069. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 atau
0,069 > 0,05, sehingga bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel NIM/NCOM,
NPL/NPF, dan LDR/FDR secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel ROA.
2. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi memiliki tujuan untuk melihat besaran atau
presentase dari total variasi dalam variabel terikat/dependen yang diterangkan oleh
varibel bebas/independen. Hasil perhitungan adjusted R² dapat dilihat pada hasil output
Model Summary. Pada kolom adjusted R² dapat dilihat seberapa besar nilai persentase
yang dapat dijelaskan/diterangkan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel
terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi/dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak
dipergunakan dalam penelitian ini.
Hasil uji koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .383a .147 .089 1.35164
a. Predictors: (Constant), LDR / FDR, NIM / NCOM / NI, NPL / NPF
b. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari Tabel 4.6 diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,089 atau 8,9%,
hal ini berarti sebesar 8,9% kemampuan model regresi dalam penelitian ini
17
menerangkan variabel dependen (ROA). Artinya sebesar 8,9% variabel ROA (Y)
bisa dijelaskan oleh variasi dari variabel NIM/NCOM (X1), NPL/NPF (X2), dan
LDR/FDR (X3), sedangkan sisanya sebesar 81,1% dipengaruhi oleh variabel-
variabel lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian ini.
3. Uji Statistik t
Uji t (test of significance individual parameter) untuk menguji/melihat
pengaruh dari variabel bebas/independen terhadap variabel terikat/dependen secara
parsial.
Hasil Uji Statistik t
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 1.704 1.097 1.554 .127
NIM / NCOM / NI .069 .064 .153 1.068 .291 .942 1.061
NPL / NPF -.216 .101 -.307 -2.137 .038 .940 1.063
LDR / FDR -.005 .010 -.071 -.508 .614 .998 1.002
a. Dependent Variable: ROA
Sumber: Data Olahan SPSS: 2016
Dari Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa variabel NIM/NCOM (X1)
menghasilkan koefisien transformasi regresi sebesar 0,069 (positif) dengan nilai
signifikansi sebesar 0,291. Nilai signifikansi sebesar 0,291 lebih besar dari 0,05
atau 0,291 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NIM/NCOM (X1)
secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap variabel ROA (Y).
Variabel NPL/NPF (X2) menghasilkan koefisien transformasi regresi
sebesar -0,216 (negatif) dengan nilai signifikansi sebesar 0,038. Nilai signifikansi
sebesar 0,038 lebih kecil dari 0,05 atau 0,038 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel NPL/NPF (X2) berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel
ROA (Y).
Variabel LDR/FDR (X3) menghasilkan koefisien transformasi regresi
sebesar -,0,005 (negatif) dengan nilai signifikansi sebesar 0,614. Nilai signifikansi
sebesar 0,614 lebih besar dari 0,05 atau 0,614 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel LDR/FDR (X3) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
variabel ROA (Y).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Hasil pengujian parsial (Uji Statistik t) variabel NIM/NCOM terhadap
variabel ROA menghasilkan koefisien transformasi regresi sebesar 0,069 (positif)
dengan nilai signifikansi sebesar 0,291. Nilai signifikansi sebesar 0,291 lebih
besar dari 0,05 atau 0,291 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
NIM/NCOM (X1) secara parsial berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
variabel ROA (Y). Sehingga hipotesis 1 yang menyatakan Net Interest Margin
18
(NIM)berpengaruhsignifikan terhadap profitabilitas Bank UmumSyariahpada
periode 2010-2015 ditolak.
Hasil pengujian parsial (Uji Statistik t) variabel NPL/NPF terhadap variabel
ROA menghasilkan koefisien transformasi regresi sebesar -0,216 (negatif) dengan
nilai signifikansi sebesar 0,038. Nilai signifikansi sebesar 0,038 lebih kecil dari
0,05 atau 0,038 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel NPL/NPF (X2)
berpengaruh negatif signifikan terhadap variabel ROA (Y). Sehinga hipotesis 2
yang menyatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah pada periode 2010-2015 diterima.
Hasil pengujian parsial (Uji Statistik t) variabel LDR/FDR terhadap variabel
ROA menghasilkan koefisien transformasi regresi sebesar -0,005 (negatif) dengan
nilai signifikansi sebesar 0,614. Nilai signifikansi sebesar 0,614 lebih besar dari
0,05 atau 0,614 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel LDR/FDR
(X3) berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap variabel ROA (Y). Sehinga
hipotesis 3 yang menyatakan bahwa Loan to Deposit Ratio (LDR)
berpengaruhsignifikan terhadap profitabilitas Bank UmumSyariahpada periode
2010-2015 ditolak.
Hasil Uji Statistik F menunjukkan bahwa Fhitung sebesar 2,529 dengan nilai
signifikansi sebesar 0.069. Nilai signifikansi tersebut lebih besar dari 0,05 atau
0,069 > 0,05, bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel NIM/NCOM, NPL/NPF,
dan LDR/FDR secara simultan (bersama-sama) tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel ROA. Sehingga hipotesis ke 4 yang menyatakan Net Interest
Margin (NIM), Non Performing Loan (NPL), dan Loan to Deposit Ratio (LDR)
secara bersama-sama berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah
pada periode 2010-2015 ditolak. Dari hasil Uji Koefisien Determinasi diperoleh
nilai Adjusted R Square sebesar 0,089 atau 8,9%, hal ini berarti sebesar 8,9%
kemampuan model regresi dalam penelitian ini menerangkan variabel dependen
(ROA). Artinya sebesar 8,9% variabel ROA (Y) bisa dijelaskan oleh variasi dari
variabel NIM/NCOM (X1), NPL/NPF (X2), dan LDR/FDR (X3), sedangkan
sisanya sebesar 81,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak
diperhitungkan dalam penelitian ini, antara lain Biaya Operasional Terhadap
Pendapatan Operasional (BOPO), Pembiayaan Bagi Hasil Terhadap Total
Pembiayaan, Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPPM), Aset Produktif
bermasalah dan Aset Non Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif
dan Aset Non Produktif, Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset
Produktif, dan lain-lain.
Saran Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta kesimpulan pada penelitian
ini, saran-saran yang dapat diberikan agar mendapatkan hasil yang lebih baik
yaitu:
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dengan rasio keuangan
yang lain diluar rasio keuangan yang dipakai menjadi variabel independen
dalam penelitian ini yaitu NIM, NPL dan LDR supaya memperoleh hasil
yang lebih variatif yang dapat menggambarkan variabel apa saja yang dapat
memberikan pengaruh terhadap ROA bank, serta menambah sampel dan
periode penelitian supaya bisa mendapat gambaran hasil penelitian yang
lebih baik. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memperluas cakupan
19
penelitian tentang variabel apa saja yang bisa berpengaruh terhadap
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan
(profitabilitas) dan berdampak pada hasil kinerja keuangan yang lebih baik.
2. Bagi Bank Umum Syariah, diharapkan untuk mampu meningkatkan
keuntungan perusahaan dengan menjaga keseimbangan rasio-rasio
keuangan. Manajemen bank dituntut juga untuk dapat mengelola aktiva
produktifnya untuk bisa mendapatkan profitabilitas yang lebih baik,
memaksimalkan penyaluran dana yang dihimpun ke sektor riil yang tepat,
dan juga manajemen bank harus berupaya meminimalkan risiko kredit
macet dari para debiturnya dengan memberlakukan kriteria pemberian
kredit yang lebih selektif lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman Karim and Adi Zakaria Afif. 2005.Islamic Banking Behaviour in
Indonesia
Anjani, Dewa Ayu dan Ni Ketut Purnawati. 2013. Pengaruh On Performing Loan
(NPL), Likuiditas dan Rentabilitas Terhadap Rasio Kecukupan
Modal.Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana. Hlm
1140-1155.
Arifin, J & Sumaryono A, BK. 2007.Basis Komputer Keuangan & Akuntansi.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Arikunto, Suharsimi, 2014, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik
(Cetakan 15), Rineka Cipta, Jakarta.
Basyaib,F. 2007. Manajemen Risiko. Jakarta : PT. Grasindo
Brealey & Myers. 1991. Principles of Corporate Finance.Fourth Edition. US
Brigham, Eugene dan Joel F Houston, 2001. Manajemen Keuangan II.
Jakarta:Salemba Empat.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan Edisi Kedua , Cetakan
Kedua. Ghalia Indonesia, Bogor
Dewi, Luh Eprima. Herawati, Nyoman Trisna. Sulindawati, Luh Gede Erni
2015.Analisis Pengaruh Nim, Bopo, Ldr, Dan Npl Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Yang Terdaftar Pada
Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ).e-Journal S1 Ak. Universitas
Pendidikan Ganesha vol 3 no 1.
Dergibson Siagian Sugiarto, 2006.Metode Statistika Untuk Bisnis Dan Ekonomi
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Eka Putri, C. 2014. Tata Kelola, Kinerja Rentabilitas, Dan Risiko Pembiayaan
Perbankan Syariah. Journal Of Business And Banking, Vol. 4, No. 1, 91-
104.
Fitrianto, Hendra. Mawardi, Wisnu. 2006.Analisis Pengaruh Kualitas Aset,
Likuiditas, Rentabilitas, Dan Efisiensi Terhadap Rasio Kecukupan Modal
Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Studi Manajemen
& Organisasi.Vol. 3, No. 1:pp. 1-11
Ghozali Dan Casstellan. 2002. Statistic Non Parametric “Teori Dan Aplikasi
Dengan Program SPPS” Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
20
Harinaldi.2005.Prinsip-Prinsip Dasar Statistic Untuk Teknik dan Sains. Jakarta:
Erlangga.
Hinza, Siahaan. 2009.Manajemen Risiko Pada Perusahaan dan Birokrasi. Jakarta
: Elex media komputindo
Jogiyanto 2000.Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Yogyakarta: BPFE
Julita. 2011. Pengaruh Non Performing Loan (NPL) dan Capital Adequacy Ratio
(CAR) Terhadan Profitabilitas (ROA) Pada Perusahaan Perbankan yang
Terdaftar di BEI. Kumpulan Jurnal Dosen Universitas Muhammadyah
Sumatera Utara , Vol 1, no 1
Kasmir, 2008, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Revisi 2008, PT Raja
Grafindo Persada Jakarta.
Khan dan Jain, 2007. Mangement Accounting, New Delhi : Tata McGraw-Hill
Margono. 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Manikam, Johar. Syafruddin, Muchamad. 2013. Analisis Pengaruh Capital
Adequacy Ratio (Car), Net Interest Margin (Nim), Loan To Deposit Ratio
(Ldr), Non Performing Loan (Npl) Dan Bopo Terhadap Profitabilitas Bank
Persero Di Indonesia Periode 2005-2012.Diponegoro Journal Of
Accounting. ISSN (Online): 2337-3806 Volume 2, Nomor 4:pp 1-10.
Maheswari, Kadek Indah. Sudirman, I Made Surya Negara. 2014.Pengaruh Npl
Terhadap Roa Dengan Mediasi Car Dan Bopo Pada Perbankan
Indonesia.E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana.Vol 3, No 4 ISSN
2302-8912:pp. 1119-1139.
Margaetha, Farah. Setiyaningrum, Diana. 2011. Pengaruh Resiko, Kualitas
Manajemen, Ukuran dan Likuiditas Bank terhadap Capital Adequacy Ratio
Bank-Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan
Keuangan. ISSN 2338-8137 (online) vol. 13, no. 1:pp 47-56.
Nurcahyaningtyas, Ayu Oktaviana. 2015.Pengaruh ROA, BOPO, LDR dan NPL
terhadap Permodalan (CAR) BPR (Studi Kasus BPR di Kabupaten Kediri)
Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB vol. 3 no. 2 Pp:1-16
Natasia, Risky 2015. Pengaruh Resiko Kredit, Profitabilitas, Likuiditas, dan
Efisiensi Usaha terahadap Kecukupan Modal pada Bank yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Surabaya : Universitas Negeri
Surabaya.
Priyoutomo, Andri. 2008. Pengaruh Non Performing Loan terhadap Kinerja
Keuangan Bank Berdasarkan Rasio Likuiditas, Rasio Solvabilitas dan Rasio
Profitabilitas Pada Bank Mandiri (Persero). Tesis. Depok: Universitas
Gunadharma
Roos, Hilda Febriana, 2011. Pengaruh Resiko Usaha Terhadap Capital Adequacy
Ratio Pada Bank-Bank Pembangunan Daerah. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Perbanas. Surabaya.
Sinta, Widia , Makhdalena, Riadi, RM. 2015 Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(Car) Dan Non Performing Loan (Npl) Terhadap Return On Assets (Roa)
Pada Bank Umum Swasta Nasional (Busn) Devisa Yang Terdaftar Di
Bursa Efek Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa.ISSN: 2355-6897 Vol. 2,
No. 2:pp.1-12.
Siregar, Syofian, 2015, Metode Penelitian Kuantitatif (Cetakan ke-3), Kencana,
Jakarta.
21
Susilo, Sri Y, dkk 2000. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Jakarta: PT Salemba
Empat.
Tampubolon, Robert 2006. Risk Manajemen (Manajemen Risiko): Pendekatan
Kualitatif untukbank komersial, Jakarta : PT. Elex Media Komputindo
Veithzal Rivai. 2007. Bank and Financial Institute Management. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada.
Qordhowi, Y. 1991. Haruskah Hidup Dengan Riba, Penerjemah: Salim
Basyarahil. Jakarta: Gema Insani Press.
www.bi.go.id
Zainul Arifin. 2009. Dasar-dasar Manajemen Bank Syariah Jakarta: Azkia
Publisher
top related