jurnal publikasi ilmiaheprints.ums.ac.id/20267/12/naskah_jurnal_publikasi...kegiatan mobilitas saat...
Post on 04-Jul-2019
228 Views
Preview:
TRANSCRIPT
1
PEMODELAN SPASIAL UNTUK PANDUAN JALUR MOBILITAS PENDUDUK KELURAHAN
CONDONGCATUR MENUJU PUSAT-PUSAT PELAYANAN PUBLIK DI WILAYAH
PERKOTAAN YOGYAKARTA (INNER RINGROAD)
JURNAL PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Derajat S-1 Program Studi Geografi Dan
Memeproleh Gelar Sarjana
Diajukan oleh:
Teguh Priyanto
NIRM : E 100 100090
Kepada
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
4
EMODELAN SPASIAL UNTUK PANDUAN JALUR MOBILITAS PENDUDUK
KELURAHAN CONDONGCATUR MENUJU PUSAT-PUSAT PELAYANAN PUBLIK
DI WILAYAH PERKOTAAN YOGYAKARTA (INNER RINGROAD)
SPATIAL MODELING FOR LANE GUIDANCE POPULATION MOBILITY CONDONGCATUR
VILLAGE TOWARDS A PUBLIC SERVICE CENTER IN URBAN AREAS YOGYAKARTA
(INNER RINGROAD)
Teguh Priyanto
Fakultas Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta
email: priyantoteguh44@yahoo.co.id
ABSTACT
Kegiatan mobilitas penduduk merupakan suatu interaksi yang terjadi antara manusia
terhadap tata guna lahan. Interaksi yang terjadi antara penduduk dengan pusat-pusat pelayanan
akan menimbulkan arus pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat tinggalnya ke pusat-pusat
pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhanya. Permasalahan yang sering dihadapi dalam
kegiatan mobilitas saat ini adalah masalah transportasi perkotaan umumnya meliputi kemacetan
lalulintas, parkir, angkutan umum, polusi dan masalah ketertiban lalulintas. Penelitian ini
bertujuan untuk memberikan solusi alternatif kususnya bagi penduduk Kelurahan Condongcatur
mengenai jalur-jalur yang efektif untuk dilalui dalam melakukan mobilitas dengan membuat
suatu pemodelan rute optimal dalam dengan memafaatkan teknologi penginderaan jauh dan
sistem informasi geografis (SIG). Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
mengkaji kemampuan hasil interpretasi citra Quickbird, menghitung nilai impedasi lahan
hambatan samping dan kecepatan rata-rata. Data yang digunakan sebagai sebagai parameter
dalam penetuan jalur mobilitas adalah kecepatan rata-rata lintasan jalan, waktu tempuh dan
gangguan samping jalan. Informasi mengenai ganggunan samping jalan dapat diketahui dari
proses interpretasi penggunaan lahan samping jalan dengan bantuan citra Quickbird. Hasil
akhir dari penelitian ini berupa beberapa model jalur-jalur mobilitas penduduk Kelurahan
Condongcatur yang dapat memberikan informasi mengenai jalur yang optimal dan terkedat
menuju pusat-pusat pelayanan publik dengan nilai impedansi 0, seperti halnya pada jalur dari
JL. Kaliurang menuju Rumah Sakit Pantai Rapih yang melintasi JL. Persatuan kemudian belok
kiri ke JL. Terban dan belok kanan ke JL. Cik Ditiro dan tiba di Rumah Sakit Pantai Rapih.
Mobility activity is an interaction that occurs between people of the land. Interactions that
occur between people with the service centers will lead to the current movement / mobility of people from
their homes to the centers of public services to meet needs. Problems are often encountered in the current
activities of mobility is a problem of urban transport generally include traffic congestion, parking, public
transport, pollution and traffic problems of order. This study aims to provide alternative solutions
particularly for residents of the Village Condongcatur effective pathways to be passed in the conduct of
mobility by making an optimal route in modeling using remote sensing technology and geographic
information systems (GIS). The method used in this study is to assess the ability of the Quickbird image
interpretation, calculate the value of land impedasi side constraints and average speed. Information on
the disordered side of the road can be seen from the interpretation of land use side of the road with the
help of Quickbird imagery. The final results of this study a few models of mobility paths Condongcatur
Village can provide information about the optimal path and terkedat toward public service centers with
1
5
the impedance value 0, as well as on the path of the Kaliurang street to the Pantai Rapih hospital
crossing Persatuan steets then turn left into Terban steets then turn right into Cik Ditiro steets and arrive
at Pantai rapih Hospital
Key words: Pathway Population Mobility, Public Service, Spatial Modeling.
PENDAHULUAN
Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan
perkembangan Kota atau wilayah,
khususnya di wilayah Kota Yogyakarta yang
diiringi dengan kehidupan yang semakin
kompleks, berimplikasi pada meningkatnya
kebutuhan penduduk. Pertambahan jumlah
penduduk yang selalu meningkat akan
berdampak terhadap meningkatnya kegiatan
atau aktivitas (mobilitas penduduk) yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya pada suatu wilayah atau kota.
Mobilitas ini memerlukansarana dan
prasarana transportasi yang memadai baik
secara kualitas maupun kuantitas. Di
wilayah Kota Yogyakarta kususnya di
Kelurahan Condongcatur yang merupakan
kawasan aglomerasi perkotaan dengan
jumlah penduduk yang cukup padat dan
selalu mengalami pertambahan penduduk
setiap tahun.
Wilayah Kota Yogyakarta yang mempunyai
daya tarik wisata yang cukup tinggi,
sehinggamemikakat banyakwisatawan
berkunjung ke Kota Yogyakarta. Di sisi lain,
Kota Yogyakarta memiliki daya tarik
sebagai kota pelajar dengan keberadaan
perguruan tinggi Negeri maupun swasta.
Setiap tahun Kota Yogyakarta akan dibanjiri
oleh penduduk pendatang sebagai calon
mahasiwa baru dari berbagaiwilayahdi
Indonesia untuk menuntut ilmu. Dilihat dari
segi ekonomi akan sangat menguntungkan,
sehingga perlu difasilitasi dengan sarana
prasarana sistem transportasi yang memadai.
Kegiatan mobilitas yang dilakukan
penduduk merupakan suatu interaksi yang
terjadi antara manusia terhadap tata guna
lahan. Interaksi yang terjadi antara
penduduk dengan pusat-pusat pelayanan
publik yang menimbulkan arus
pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat
tinggalnya menuju pusat-pusat pelayanan
untuk memenuhi kebutuhanya. Berkaitan
dengan usaha untuk memenuhi
kebutuhannya maka akan terjadi pergerakan
(mobilitas) penduduk ke wilayah-wilayah
yang menyediakan kebutuhan dan fasilitas
pelayanan, termasuk juga melakukan
mobilitas menuju wilayah yang memiliki
tingkat hierarki pelayanan lebih tinggi
(Miro, 2002).Semakintinggi tingkat
kesibukan penduduk dalam melakukan
kegiatan mobilitas semakin tinggi pula
2
6
tingkat penggunaan sarana transportasi
berupa jalan raya. Padakenyataannya laju
mobilitas yang tinggi, tidakselalu dapat
diimbangi oleh laju penyediaan sarana dan
prasarana transportasi yang baik, sehingga
berdampak pada menurunnya aksesibilitas
dalam mencapai suatu titik tujuan perjalanan
suatu tempat, lokasi kegiatan berupa pusat-
pusat pelayanan publik.
Pusat pelayanan merupakan suatu sentra
lokasi yang menyediakan berbagai jenis
barang dan jasa, dan secara garis besar
fasilitas pelayanan yang tersedia dalam
suatu pusat pelayanan dapat dibagi menjadi
beberpa fasilitas pelayanan ekonomi,
pelayanan sosial dan pelayanan yang
berkaitan dengan tata administrasi suatu
daerah. Dalam perkembangan ekonomi
suatu pusat kota membutuhkan kawasan
ekonomi sekitarnya untuk mendukung
pertumbuhan kota tersebut (Widodo, 1995).
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah
masalah transportasi perkotaan umumnya
meliputi kemacetan lalu lintas, parkir,
angkutan umum, polusi dan masalah
ketertiban lalu lintas (Munawar, 2004).
Timbulnya kemacetan pada lokasi-lokasi
baru juga disebakan karena, perbandingan
antara volume kendaraan dengan kapasitas
jalan yang tidak seimbang. Hal ini
menyebabkan pada beberapa ruas jalan
mengalami kemacetan, terutama pada
waktu-waktu tertentu. Pada umumnya
tingkat kepadatan lalu lintas tersebut terjadi
pada pagi dan sore hari, dimana para
penduduk mulai melakukan aktivitas
ataupun mengakhiri aktivitasnya. Arus
volume kendaraan ini timbul akibat dari
perjalanan antar zona terkait dan
pengendaranya memilih jalan yang sama,
sehingga terjadilah beban yang cukup besar
pada ruas jalan tertentu. (Anonim, 1988,
dalam Purwanto, 2009). Hal ini terjadi
karena tidak adanya pemerataan arus
kepadatan lalu lintas pada beberapa setiap
ruas jalan, selain itu kemacetan ini juga turut
menjadi salah satu faktor meningkatnya
angka kecelakaan di Kota Yogyakarta.
Ditinjau dari posisi spasial perkembangan
Kota Yogyakarta yang terus melebar dengan
pusat-pusat pelayanan yang letakanya
tersebar dan berada di pusat keramaian kota.
Untuk mencapai tujuan berupa pusat-pusat
pelayanan dalam berbagai kondisi
dibutuhkan sarana transportasi dengan
aksesibilitas yang baik berupa jalur yang
optimal dengan jarak, waktu dan hambatan
perjalanan yang seminimum mungkin.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
lamanya waktu tempuh, selain jarak adalah
kondisi jaringan jalan dan lalu lintas di
3
7
wilayah Kota Yogyakarta yang memiliki
tingkat kemacetan yang cukup tinggi. Untuk
menghindari masalah tersebut maka dapat
memilih jalur dengan jarak dan waktu
tempuh yang efisien dan dengan hambatan
seminimum mungkin untuk menuju pusat-
pusat pelayan tersebut. Maka dibutuhkan
suatu pemodelan spasial rencana jalur
transportasi yang efisien untuk melakukan
kegiatan mobilitas.
Perencanaan jalur transportasi tersebut dapat
diterapkan dengan membuat suatu
pemodelan sistem transportasi dengan
bantuan Sistem Informasi Geografis (SIG)
dan data spasial berupa citra Quickbird. SIG
mempunyai kemampuan dalam melakukan
analisis keruangan (spatial analyst) maupun
waktu (temporal analyst) yang baik. Dengan
kemampuan tersebut SIG dapat
dimanfaatkan dalam perencanaan apapun
karena pada dasarnya semua perencanaan
akan terkait dengan dimensi ruang dan
waktu. Terkait dengan penetuan jalur,
network atau jaringan di dalam konteks
perangkat lunak SIG dapat diartikan sebagai
suatu sistem dimana komponen-
komponennya saling terhubung secara linier
(Prahasta, 2004). Untuk memecahkan
permasalahan dalam mencari jalur sebagia
alternatif dalam upaya mengurangi masalah
kemacetan dibeberapa ruas jalan tertentu di
wilayah perkotaan Yogyakarta.
Citra Quickbird merupakan data keruangan
yang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu
sumber data untuk poerolehan nilai
impedansi (impedance) atau hambatan
samping pergerakan kendaraan yang
diperlukan dalam proses analisis jalur/rute.
Data citra Quickbird dapat memberikan
keringanan pekerjaan di lapangan
(verification) sebagai data sekunder yang
berfungsi sebagai perameter untuk
penentuan hambatan samping jalan.
(Sutanto, 1995) menekankan bahwa bagi
peneliti penginderaan jauh hal yang
terpenting adalah penginderaan jauhnya,
bukan pekerjaan lapanganya. Dengan kata
lain foto udara atau citra satelit dapat
menjadi alternatif perolehan data bagi
penentuan nilai impedansi itu, seperti
penggunaan lahan dan jaringan jalan.
Walaupun demikian data sekunder tetap
diperlukan untuk melengkapi data primer.
Penerapan SIG mempunyai kemampuan
yang sangat luas, baik dalam proses
pemetaan dan analisis sehingga teknologi
tersebut sering dipakai dalam proses
perencanaan tata ruang. Selain itu,
bahwasanya pemanfaatan SIG dapat
meningkatkan efisiensi waktu dan ketelitian
4
8
(akurasi). Dari sistem informasi ini akan
direkomendasi suatu jalur yang optimal bagi
pengguna jalan berdasarkan analisa-analisa
data yang terkait, dan dapat membantu
dalam mengidentifikasi dan menetapkan
prioritas berdasarkan pada data yang ada.
Dengan dukungan SIG, maka diharapkan
mampu memberikan hasil rekomendasi
berupa jalur optimal bagi pengguna jalan
berdasarkan nilai impedansi terkecil, jarak
dan waktu yang efisien.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah memadukan antara
penginderaan jauh dan SIG, dengan
melakukan analisis data keruangan hasil
interpretasi citraQuickbird.Data hasil
interpretasi penginderaan jauh, kemudian
dihitung nilai impedasi lahan sebagai nilai
hambatan samping jalan. Uji ketelitian dan
analisis hasil interpretasi visual citra
Quickbird diuji dengan menggunakan tabel
uji ketelitian yang dilengkapi dengan kerja
lapangan untuk memperjelas hasil
interpretasi. Kemudian SIG digunakan
sebagai alat pengolahan data digital dan
Network Analsyt. Analisis digital dilakukan
pada setiap ruas jalan dengan data utama
adalah data rata-rata kecepatan lintasan
setiap ruas jalan di wilayah Perkotaan
Yogyakarta.
Interpretasi penngunaan lahan samping jalan
dilakukan dengan metode penginderaan
jauh, dengan bantuan data citra Quickbird
untuk meberikan data keruangan.
Interpretasi penggunaan lahan samping
dilakukan dengan cara membuat buffer tiap
segmen jalan dengan lebar 100 meter pada
bagian kiri dan kanan sebagai batas
interpretasi gangguan samping jalan.
kemudian dilakukan klasifikasi terhadap
penggunaan lahan yang berada di samping
jalan untuk menetahui jenis penggunaan
lahan yang menjadi hambatan samping.
MKJI (1997) mendefinisikan hambatan
samping sebagai dampak terhadap kinerja
lalu lintas akibat kegiatan di samping/ sisi
jalan. Klasifikasi hambatan samping jalan
menggunakan klasifikasi Manual Kapasitas
Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yang
dikombinasikan dengan klasifikasi
penggunaan lahan dari Sutanto.
Teknik Analisis Data
Analisis data pada tahap ini dilakukan
dengan menggunakan bantuan software
ArcGIS 9.10dengan menggunakan fasilitas
extension Network Analsyt. Network Analsyt
atauanalisis jaringan dilakukan untuk
menentukan jalur terpendek dan waktu
tercepat untuk menjangkau pusat-pusat
pelayanan publik.Analisisdilakukan pada
setaip segmen jalan berdasarkan parameter
5
9
12 ∙ 1
2
pendukung dipergunakan untuk penentuan
jalur atau rute terbaik, dimana ketercapaian
dari suatu obyek ke obyek yang lain,
dilakukan melalui proses aritmetik garis-
garis penghubung yang memiliki atribut
(baik panjang maupun bobot). Parameter
pendukung tersebut dapat berupa tipe jalur
yang dimaksudkan misalnya jalan terbagi
dan tak terbagi FT dan TF, jalan satu arah
(oneway) dengan dua lajur atau lebih, dan
jalan dua arah dengan satu lajur lebih.
Kemudian Tingkat gangguan samping jalan
merupakan suatu hal yang terkadang dapat
menimbulkan suatu masalah, maka dari itu
dalam penelitian ini objek yang dinilai dapat
menimbulkan masalah dalam lalu lintas
dikategorikan sebagai suatu nilai gangguan
samping jalan.
Teknik Perhitungan Data
Pengaruh hambatan samping jalan terhadap
penentuan jalur dihitung dengan persamaan
yang diturukan dari rumus kecepatan yaitu
fungsi jarak di bagi kecepatan rata yang
kemudian dikalikan dengan nilai hambatan
samping jalan, seperti persamaan yang ada
di bawah ini.
V = x H
Di mana :
V = Waktu tempuh
S = Panjang Ruas Jalan (Km)
T = Kecepatan Rata-Rata
H = Hambatan Samping
Nilai hambatan suatu jalan ruas jalan
diklasifikasikan memiliki hambtan samping
tinggi apabila pada ruas jalan tersebut
diasumsikan memiliki nilai hambatan 1
(H=1) dan memiliki hambatan samping
rendah apabila memiliki nilai hambatan 0
(H=0).
Tv jalur 1 (A - C) = x 1 = 5 menit
Tv jalur 2 (A - B - C ) = x 0 = 0 menit
Impedansi Jalur 1 =
waktu tempuh 1 + Tv jalur 1
= 10 + 5 = 15 menit
Impedansi Jalur 2 =
waktu tempuh 1 + Tv jalur 2
= 12 + 0 = 12 menit
S
T
Gangguan Samping Jalan
A
B
C 10 km
10 km 2 km
10 ∙ 1
2
6
10
Dengan demikian jalur mobilitas penduduk
yang mempertimbangkan gangguan samping
jalan akan memilih jalur 2 dengan melalui
titik B dimana jalur ini memiliki impedansi
lebih kecil walaupun dengan jarak yang
lebih jauh.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan Basis Data
Pembuatan basis data jaringan jalan yang
digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan
kaidah yang ada dalam pembuatan basis data
untuk penunjang extention Network
Analyst. Model jaringan dasar dibentuk oleh
beberapa link (segmen) dari garis yang
memiliki sebuah atribut terkait yang dalam
hal ini adalah impedansi. Atribut impedansi
didapat dari hasil interptretasi penggunaan
lahan samping jalan berdasarkan klasifikasi
IHCM (1997) yang dijadikan suatu variabel
dan pengaruhnya terhadap impedansi.Kaidah
yang paling utama dari pembuatan data
atribut jalan yang dapat diakses oleh
extension Network Analyst adalah
pemberian nama field dari data atribut. Nilai
impedansi diimplementasikan dalam field
"cost" yang merupakan nilai impedansi dari
hasil pengharkatan. Pengklasifikasian yang
berupa arah gerak kendaraan dan penghalang
diimplementasikan dalam field "Oneway".
Sehingga dalam data atribut jalan terdapat
nilai klasifikasi dari masing-masing variabel
dan terdapat field "Cost" dan
field"Oneway" sebagai field yang dapat
digunakan oleh extension Network Analyst.
Penambahan field baru disini adalh FT (from
to) dan TF (to From). FT dan TF ini
mendefinisikan dari mana arah satu objek
dapat melintas pada satu segmen garis
network. Jadi jika kedua arah (bolak-balik)
dalam suatu segeman garis mempunyai nilai
biaya yang sama, FT – TF dan jika kedua
arah mempunyai nilai biaya berbeda maka
FT ≠ TF, atau dengan kata lain jika jalur
yang bergerak searah dengan arah digitasi
segmen garis maka nilai FT-nya nol. Konsep
FT ≠ TF ini juga merupakan konsep data
yang sama pada impedansi aturan one way
untuk penentuan kala satu arah.
Interpretasi Penggunaan Lahan Samping
Jalan
Interpretasipenggunaan lahan ini bertujuan
untuk mengetahui tingkat gangguan samping
jalan. Dalam hal ini digunakan klasifikasi
yang terdapat pada Manual Kapasitas Jalan
Indonesia (MKJI) 1997. Klasifikasi
gangguan samping untuk beberapa
penggunaan lahan dilakukan melalui
pembandingan penggunaan lahan tersebut
dengan kondisi tipikal yang diasumsikan
mempunyai peran yang sama dalam hal
gangguan terhadap arus lalu-lintas.
Pekerjaan interpretasi foto udara tidak
7
11
dilakukan pada seluruh daerah penelitian,
tetapi hanya pada daerah dengan jarak 100
meter dari jalan. Untuk itu dilakukan
buffering jalan terlebih dahulu, kemudian
pada poligon hasil buffering itudipotong-
potong oleh garis perbatasan penggunaan
lahan.
Eksekusi Network
Sebelum proses eksekusi, perlu diketahui
jenis topologi jaringan yang digunakan
adalah topologi jaringan Non-Planar. Dalam
hal ini tidak memperhatikan adanya
perpotongan garis seperti halnya jalan bebas
hambatan dan atau jalan layang sehingga
tidak ada perpotongan garis (segemen arc/
segmen jalan). Kemudian memperhatikan
jalan yang mempunyai nilai biaya lebih dari
nol atau jalan tidak. Hal ini dimaksudkan
agar data-data polyline yang mempunyai
nilai nol atau data-data polyline yang tidak
mempunyai identitas nama jalan tidak
terlibat dalam proses eksekusi. Nilai 0 “nol”
merupakan angka waktu terkecil yaitu “nol
menit” sehingga network akan mencari
waktu terkecil sebagai waktu tercepat untuk
melintasi rute. fasilitas terdekat adalah hasil
eksekusi network yang dihasilkan menjadi
jalan yang tidak beraturan.
Pemakaian data panjang (length) merupakan
data jalan yang secara otomatis dapat
ditampilkan dengan menggunakan fasilitas
calculate geometripada ArcGIS. Untuk
merepresentaiskan ukuran panjang dapat
digunakan satuan meter (m). Karena file FT
dan TF yang dipilih dalam kasus ini adalah
minutes, maka travel cost yang digunakan
adalah kecepatan untuk melintasi setiap
segmen jalan dalam satu menit. Tahap
terahir dalam proses eksekusi network yang
merupakan proses untuk menuju satu
fasilitas pelayanan publik yang paling
terdekat. Event adalah lokasi aktual dan
dinamis yang rutenya akan di analisis
terhadap lokasi fasilitas. Pemilihan analisis
find closest facility pada menu network akan
memunculkan tampilan kotak dialog berupa
facilities (lokasi titik pusat-pusat pelayanan
publik. Kemudian menetukan jumlah jalur
yang akan di lalui berdasarkan jumlah
facilities, merupakan pusat-pusat pelayanan
publik sehingga jalur yang terbentuk
beberapa jalur dari event menuju beberapa
facilitiesyang merupakan tujuan akhir.
Kemudian dalam pengisian direction
digunakan untuk distance unit (kilometer)
dan time attribute (minutes).
Hasil Anilisis dan Pemodelan Jalur
Mobilitas
Pelaku mobilitas penduduk adalah
orang yang melakukan mobilitas, sedangkan
mobilitas adalah proses gerak penduduk dari
suatu wilayah menuju wilayah lain dalam
8
12
jangka waktu tertentu. Mobilitas penduduk
dapat dibedakan antara mobilitas penduduk
vertikal dan mobilitas penduduk horizontal.
Mobilitas penduduk vertikal sering disebut
dengan perubahan status, dan salah satu
contohnya adalah perubahan status
pekerjaan. Seseorang yang mula-mula
bekerja dalam sektor pertanian sekarang
bekerja dalam sektor non pertanian.
Mobilitas penduduk horizontal, atau
mobilitas penduduk geografi adalah gerak
(movement) penduduk yang melintas batas
wilayah menuju ke wilayah yang lain dalam
periode waktu tertentu (Mantra, 1978).
Kaitanya dengan penelitian ini yang
membahas mengenai jalur yang dalam
melakukan kegitan mobilitas horizontal.
Pada beberapa jalur-jalur yang yang masuk
dalam hasil pemodelan ini, termasuk jalur
yang memang sudah biasa dilalui dan ada
juga beberapa yang jarang dilalui. Hal ini
merupakan salah satu tujuan dari pemodelan
ini untuk mengurangi kemacaten dengan
melakukan pemerataan penggunaan jalan
untuk mendukung kegiatan mobilitas.
Seperti halnya pemilihan jalur yang sama
untuk menuju suatu zona yang sama
dikarenakan jalur tersebut merupakan jalur
yang biasa di lalui. Hal ini yang
menyebabkan sering terjadi kemacetan pada
beberapa ruas jalur utama karena sebagian
besar memilih untuk menggunankan jalur
tersebut dan juga di jalur-jalur utama ini
merupakan suatu tempat yang memiliki
beberapa tingkat aktivitas kesibukan yang
tinggi seperti adanya beberapa pusat
pelayanan publik. Informasi berupa
pemodelan jalur mobilitas ini sangat
membatu dalam menetukan rute dalam
melakukan mobiltas, karena jalur yang
dierekomendasikan merupakana jalur-jalur
yang jarang dilalui dan juga jalur yang
terdekat menuju lokasi pusat pelayanan
publik tersebut.
Tabel 4.1 Jalur Menuju Kantor Cabang Bank dan Pos Pusat
No Nama rumah sakit dan Jalur yang dilalui
1. Jogja Internasional Hospital
Koordinat
X = 434,154.014
Y = 9,142,318.339
Alamat : Jl. Ring Road Utara
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara →Jogja Internasional Hospital.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya→Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → Jogja Internasional Hospital.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara →Jogja Internasional Hospital.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten →JL Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → Jogja
Internasional Hospital.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Afandi / Gejayan → Ring Road Utara → JL. Ring
9
13
Road Utara → Jogja Internasional Hospital.
2. RS Dr. S Harjo Lukito
Koordinat
X = 434,947.765
Y = 9,138,159.081
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 65
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → Ring Road Utara→JL. Seturan Raya kemudian melintasi JL. Kledokan→
JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya→ JL. Ring Road Utara→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokjan→ JL. Laksda
Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokan→JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring
Road Timur→ RS. Dr. S Harjito Lukito.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Perumnas → JL. Laksda
Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram →
JL. Perumnas → JL. Laksda Adisucipto→ JL. Ring Road Timur→ RS Dr. S Harjo Lukito.
3. RS Dkt. Dr. Soetarto
Koordinat
X = 431,280.633
Y = 9,139,254.458
Alamat : Jl. Juadi No. 19
1. Berangkat dari JL. Kaliurang →JL. Ring Road Utara→JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Hadidarsono →JL. Juadi→ RS Dkt. Dr. Soetarto.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi→ RS Dkt. Dr. Soetarto.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →
JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. → JL. Juadi dan tiba di RS
Dkt. Dr. Soetarto.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip
Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono →JL. Hadidarsono → JL. Juadi→ RS Dkt. Dr.
Soetarto.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Suroto → JL.Suhartono kemudian →
JL. Hadidarsono → JL. Juadi→RS Dkt. Dr. Soetarto.
4. RS Dr. Sardjito
Koordinat
X = 430,963.132
Y = 9,141,207.087
Alamat : Jl. Kesehatan
1. Berangkat dari JL. Kaliurang →JL. Ring Road Utara→ JL. Teknika → JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara→ JL. Ring Road Utara → JL. Teknika → JL.
Kesehatan → RS Dr. Sardjito.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Teknika → JL. Kesehatan →
RS Dr. Sardjito.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Agro →
JL. Teknika→ JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. TantularPringwulung→ JL. Selokan Mataram → JL.
Afandi / Gejayan → JL. Agro → JL. Teknika→ JL. Kesehatan → RS Dr. Sardjito.
5. RS Ludira Husada Tama
Koordinat
X = 428,719.461
Y = 9,138,587.707
Alamat : JL. Wiratama
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Dr. Sarjito
10
14
→ JL. AM. Sangaji → JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara
Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL. Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL. Diponogoro →
JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos.
Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL Ring Road Utara→ JL. Ring Road Utara→ JL. Afandi / Gejayan →
JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL. Sunaryo→JL. Jend.
Sudirman→ JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar →
JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto →JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan→ JL. Urip
Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→JL. Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL.
Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL. Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah
Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata→ RS Ludira Husada Tama.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. TantularPringwulung→ JL. Selokan Mataram → JL.
Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend. Sudirman → JL. Suroto→ JL. Sabirin→ JL.
Sunaryo→ JL. Jend. Sudirman→ JL. Diponogoro → JL. Kyai Mojo → JL. Tentara Rakyat Mataram → JL.
Tentara Pelajar → JL. Pem. Tanah Air → JL. Hos. Cokroaminoto → JL. Wirata → RS Ludira Husada
Tama.
6. RS Mata “Dr. YAP”
Koordinat
X = 431,121.883
Y = 9,139,889.459
Alamat : Jl. CIk Ditiro No.65
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro→ RS Mata “Dr. YAP”.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →
JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip
Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro → RS Mata “Dr. YAP”.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Sudirman → JL. Cik Ditiro →
RS Mata “Dr. YAP”.
7. RSI Hidayatullah
Koordinat
X = 432,518.885
Y = 9,136,037.118
Alamat : Jl. Veteran No. 184
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.
Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan →JL. Ki. Mangunsarkoro → JL. Sultan
Agung→ JL. Tamansiswa → JL. Mentri Supeno → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara →JL. Afandi / Gejayan → JL. Gruda → JL.
Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → JL. Kusumanegara
→ JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.
3. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL. Ring Road Utara → JL. Seturan Raya → JL. Kledokan → JL. Laksda
Adisucipto → JL. Ring Road Timur → JL. Wonosari → JL. Retnodumilah → JL. Rejowinangun → JL.
Veteran→ RSI Hidayatullah.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.
Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ JL. Kusumanegara → JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran
→ RSI Hidayatullah.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Selokan Mataram→i JL. Afandi / Gejayan → JL.
Gruda → JL. Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → JL.
Kusumanegara → JL. Gelagahsari → JL. Pandean → JL. Veteran → RSI Hidayatullah.
11
15
8. RSU Bethesda
Koordinat
X = 431,508.175
Y = 9,139,630.167
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 70
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL.Suhartono → JL. Johar Noorhadi → RSU Bethesda.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan →
JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip
Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. Jend Sudirman → RSU Bethesda.
9. RSU Bethesda Lempuyangwangi
Koordinat
X = 430,830.840
Y = 9,138,122.039
Alamat : Jl. Hayam Wuruk No. 6
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.
Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo→ JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda
Lempuyangwangi.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU
Bethesda Lempuyangwangi.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU
Bethesda Lempuyangwangi.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Selokan Mataram → JL. Afandi /
Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran →
JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda Lempuyangwangi.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →
JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Hayam Wuruk → RSU Bethesda Lempuyangwangi.
10. RSU Happyland Medical Center
Koordinat
X = 433,069.220
Y = 433,069.220
Alamat : JL. Tut Harsono No. 53
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Gruda → JL.
Demangan Baru→ JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland
Medical Center.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Garuda → JL.
Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho → JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland
Medical Center.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat→ JL. Seturan Raya→ JL. Kledokan→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.
Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ RSU Happyland Medical Center.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Laksda Adisucipto→ JL.
Timoho→ JL. Ipda Tut Harsono→ RSU Happyland Medical Center.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah →JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram →
JL. Afandi / Gejayan →JL. Gruda → JL. Demangan Baru → JL. Laksda Adisucipto → JL. Timoho →
JL. Ipda Tut Harsono → RSU Happyland Medical Center.
12
16
11. RSU PKU Muhammadiyah
Koordinat
X = 429,687.838
Y = 9,137,629.913
Alamat : JL. KHA Dahlan No. 20
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto → JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. → JL. DR. Wahidin
Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo→ JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor Suryotomo → JL.
Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor
Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor
Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip
Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan →
JL. Mayor Suryotomo → JL. Senopati → JL. KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Selokan Mataram → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→ JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →
JL. DR. Sutomo → JL. Bausasran → JL. Juminahan → JL. Mayor Suryotomo → JL. Senopati → JL.
KHA. Dahlan → RSU PKU Muhammadiyah.
12. RSU Pantai Rapih
Koordinat
X = 431,280.633
Y = 9,140,413.335
Alamat : JL. Cik Ditiro No. 30
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara→ JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road → JL. Afandi / Gejayan→JL. Colombo → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan→ JL. Colombo → JL.
Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten → JL. Selokan Mataram→ JL. Selokan Mataram → JL. Afandi /
Gejayan → JL. Colombo → JL. Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih.
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah → JL. Tantular Pringwulung → JL. Selokan Mataram→
JL. Afandi / Gejayan → JL. Colombo → JL. Terban → JL. Cik Ditiro→ RSU Pantai Rapih
13. RSUD Kota Yogyakarta
Koordinat
X = 431,481.717
Y = 9,134,984.075
Alamat : JL. Wirosaban No. 1
1. Berangkat dari JL. Kaliurang → JL. Ring Road Utara → JL. Kaliurang → JL. Persatuan → JL. Terban →
JL. Cik Ditiro → JL. Suroto →JL. Suhartono → JL. Hadidarsono → JL. Juadi → JL. Trimo → JL. DR.
Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro → JL. Sultan
Agung→ JL. Tamansiswa→ JL. Lowano → JL. Sorosutan → RSUD Kota Yogyakarta.
2. Berangkat dari JL. Anggajaya → JL Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro → JL.
Sultan Agung→ JL. Tamansiswa→ JL. Lowano → JL. Sorosutan → RSUD Kota Yogyakarta.
3. Berangkat dari JL. Pawirokuat → JL. Ring Road Utara → JL. Afandi / Gejayan → JL. Urip Sumoharjo→
JL. DR. Wahidin Sudirohusodo → JL. DR. Sutomo → JL. Purwanggan → JL. Ki. Mangunsarkoro →JL.
Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano →JL. Sorosutan →RSUD Kota Yogyakarta.
4. Berangkat dari JL. W. Hasyim Nologaten →JL. Selokan Mataram→JL. Afandi / Gejayan →JL. Urip
Sumoharjo→JL. DR. Wahidin Sudirohusodo →JL. DR. Sutomo →JL. Purwanggan →JL. Ki.
Mangunsarkoro →JL. Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano →JL. Sorosutan →RSUD Kota
Yogyakarta.
13
17
5. Berangkat dari JL. Suropadan/Jembatan Merah →JL. Tantular Pringwulung →JL. Selokan Mataram→JL.
Afandi / Gejayan →JL. Urip Sumoharjo→JL. DR. Wahidin Sudirohusodo→JL. DR. Sutomo →JL.
Purwanggan →JL. Ki. Mangunsarkoro →JL. Sultan Agung→JL. Tamansiswa→JL. Lowano → JL.
Sorosutan →RSUD Kota Yogyakarta.
KESIMPULAN DAN SARAN
Salah satu tujuan dari mobilitas untuk
melihat suatu interaksi yang terjadi antara
manusia terhadap tata guna lahan. Interaksi
yang terjadi antara penduduk dengan pusat-
pusat pelayanan yang menimbulkan arus
pergerakan/mobilitas penduduk dari tempat
tinggalnya menuju pusat-pusat pelayanan
untuk memenuhi kebutuhanya, berkaitan
dengan usaha untuk memenuhi
kebutuhannya.
Citra Quickbird terbukti mempunyai tingkat
ketelitian yang tinggi untuk memperoleh
data keruangan menegnai bentuk
penggunaan lahan samping jalan yang
berguna dalam studi analisis jaringan jalan
dan berbagia macam studi terkait, dengan
tingkat ketelitian interpretasi bentuk
penggunaan lahan mencapai 82,2 %.
Jalur-jalur hasil pemodelan dengan
menggunakan network analiyst dapat
digunakan sebagai pedoman dalam rencana
untuk melakukan kegiatan mobilitas
penduduk menuju pusat-pusat pelayanan
publik
SARAN
Sebaiknya ada suatu koordinasi antara pihak
atau dinas tekait seperti Kepolisian, DLLAJ
untuk wilayah Kota Yogyakarta dan
Kabupaten Sleman, dalam mengatur lalu
lintas jalan yang bertujuan untuk pemerataan
penggunaan jalan di dalam megurangi beban
volume jalan akibat kepadatan pengguna
jalan oleh kendaraan bermotor.
DAFTAR PUSTAKA
DeMers, Michael N., 1996, Fundamentals of Geographic Information Systems, New York: Jhon
Wiley & Sons.
Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, 2003, Studi Pola Jaringan Transportasi Jalan Kota
Yogyakarta, Laporan Akhir, Pusat Studi Transportasi dan Logistik (PUSTRAL) UGM,
Yogyakarta.
Rosyadi, R. Ibnu.,2004, Pengembangan Software Untuk Pemodelan Jalur Pariwisata Di Daerah
Inner Ringroad Perkotaan Yogyakarta, Skripsi Sarjana, Fakultas Geografi, Univeristas
Gadjah Mada.
Sutanto, 1986, Penginderaan Jauh Jilid I, Yogyakarta:Gadjah Mada University Press.
Tamrin Z, Ofyar., 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi Edisi Kedua, Bandung
:Jurusan Teknik Sipil, Insitut Teknologi Bandung.
14
18
Gambar 1 Peta Jalur dari Jl. Kaliurang
Menuju Rumah Sakit
Gambar 2 Peta Jalur dari Jl. Anggajaya
Menuju Rumah Sakit
Gambar4 Peta Jalur dari Jl. W. Hasyim Nologaten
Menuju Rumah Sakit
Gambar 5 Peta Jalur dari Jl.Suropadan Gejayan
Menuju Rumah sakit
Gambar 3 Peta Jalur dari Jl. Pawirokuat
Menuju Rumah Sakit
15
top related