jurusan pendidikan guru madrasah ibtidaiyah...
Post on 31-May-2019
246 Views
Preview:
TRANSCRIPT
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP DISIPLIN
BELAJAR SISWA
(Studi Ex Post Facto pada Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 01)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
Oleh
Nurlailiya Hanif
1113018300038
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/ 2017 M
i
ABSTRAK
Nurlailiya Hanif, NIM 1113018300038. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Disiplin Belajar Siswa (Studi Ex Post Facto pada Siswa Kelas V
SDN Cempaka Putih 01). Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pola asuh orang tua
terhadap disiplin belajar siswa di SDN Cempaka Putih 01. Penelitian dilaksanakan
di SDN Cempaka Putih 01 Tangerang Selatan dari bulan Agustus sampai dengan
September Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif studi Ex Post Facto. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara
random samping dengan jumlah subjek sebanyak 58 responden yang ditentukan
berdasarkan tabel Issac-Michael. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah
kuisioner (angket) dan observasi. Uji hipotesis penelitian ini adalah analisis anova
satu jalur (one way anova). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat
pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa di SDN Cempaka
Putih 01 dengan prosentase sebesar 29% dan Fhitung sebesar 12,919. Adapun pola
asuh yang paling besar memberi pengaruh positif terhadap disiplin belajar siswa
ialah pola asuh demokratis dengan nilai rerata sebesar 80,65, pola asuh otoriter
sebesar 71,50, dan pola asuh permisif sebesar 55,00.
Kata Kunci: Pola Asuh Orang Tua, Disiplin Belajar Siswa
ii
ABSTRACT
Nurlailiya Hanif, NIM 1113018300038. The effect of Parenting Style to
Dicipline Learning of Student (Ex Post Facto Study on Student of Class V SDN
Cempaka Putih 01). The thesis, Elementary School Education Study, Faculty of
Tarbiyah and Teacher Science, Islamic State University of Syarif Hidayatullah
Jakarta.
The research aimed to determine the effect of parenting style to dicipline
learning of student. The research was conducted at SDN Cempaka Putih 01
Tangerang Selatan from August to September of academic year 2016/2017. The
research are using quantitative approach of Ex Post Facto Study. The removal
sampling have done by random sampling with the number of subject as much as
58 respondents determined according to Isssac-Michael table. Data collection
technique are using questionnaire and observation. Hypothesis test of the
research is one way anova analysis. The result of the research indicate that there
are effect of parenting style to dicipline learning of student in SDN Cempaka
Putih 01 with precentage of 29% and Fhitung of 12,919. The greatest effect of
parenting style to dicipline learning of student is democratic style with the mean
of 80,65, authoritarian style of 71,50, and permissive style of 55,00.
Keyword: Parenting Style, Dicipline Learning of Student
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya kepada
peneliti, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Sholawat
serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita, Muhammad SAW beserta
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Disiplin Belajar Siswa (Studi Ex Post Facto pada Siswa Kelas V SDN Cempaka
Putih 01)” dapat peneliti selesaikan dengan baik. Peneliti sangat terbantu dengan
semua pihak yang terlibat dalam proses penyelesaian skripsi. Ucapan terima kasih
peneliti haturkan kepada:
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., selaku Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA., selaku Dekan Fakultas Imu Tarbiyah dan
Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Dr. Khalimi, M.Ag., selaku ketua program studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah (PGMI).
4. Dra. Zikri Neni Iska, M.Psi., selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
memberikan bimbingan, nasihat, dan arahan kepada peneliti sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
5. Dra. Eni Rosda Syarbaini, M.Psi. selaku dosen pembimbing akademik yang
selalu memberikan nasihat, bimbingan, apresiasi, dan semangat agar dapat
menjadi mahasiswa yang memberikan manfaat untuk orang lain.
6. Bapak/Ibu Dosen dan Staff UIN Syarif Hidayatullah jurusan PGMI yang telah
memberikan bantuan dan dukungan.
7. Poniran, S.Pd., selaku kepala sekolah dan segenap dewan guru SDN Cempaka
Putih 01, terutama Kusdiyati S.Pd dan Hilmatul Badii'ah, S.Pd.SD yang telah
mengizinkan saya untuk proses penelitian di kelas V-A dan V-B.
8. Seluruh siswa kelas V SDN Cempaka Putih 01 yang telah membantu peneliti
dalam kegiatan penelitian di kelas tersebut sehingga berjalan dengan baik.
iv
9. Kedua orang tua (Bapak Widoyo & Ibu Endang Suryani) dan kakak-kakak
(M. Hasan Asy’ari & Syafi’i Ma’arif) atas semua yang telah diberikan
kepadaku hingga saat ini dan yang tak henti mengiringi langkahku dengan
doa. Tanpa mereka saya bukan apa-apa dan bukan siapa-siapa.
10. Dr. Muhammad Yusuf Hidayat, MA., LC., selaku pimpinan Ma’had Attibyan
dan sahabat-sahabat satu lekar (Badru Tamam, Awalludin, Richard Renaldo,
Nur Halimah, Irfi Nadia, Laila Robi’ah, Rosnita Sari, dan lainnya yang tak
dapat disebutkan satu persatu) yang telah memberikan saran, dukungan, serta
doa. Semoga Allah SWT selalu limpahkan kebaikan untuk semua.
11. Umi Siti Lutfiah dan Abi Desriwan, M.A., sahabat-sahabat sholihah (Erni
Indriyani, Durratul Ghola, dan Fahrun Nisa), adik-adikku tersayang
(Maftuhatur Rusydah, Naufal Mahfudz, dan Zaky) atas doa saran, serta
dukungannya.
12. Teman-teman seperjuangan PGMI 2013 dan seluruh angkatan 2013/2014,
terutama: Rima Rahmawati, Siti Maesyaroh, Nurlailiya Hanif, Rima
Rahmawati, Dhea Novianty, Firda Farihatul Ulya, Nisa Auliya, Rista
Wulandari, Damayanti, Siti Masyitoh, Wiwi, Nike A.N., Laila M., Chitra S.
N., dan Novia Rizwani, serta teman seperjuangan satu meja sidang (Kharisma,
Erfa, Kak Walida, dan Kak Fida). Semoga kita semua dapat menggapai
kesuksesan dunia-akhirat.
13. Teman-teman peneliti terutama Putra Andika, Restu Aji Pangestu, dan Lisana,
serta Komunitas Radio Dapur Remaja yang sudah memberikan saran,
semangat, dan dukungan bagi peneliti.
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Mohon
maaf atas segala kekurangan dan ketidaksempurnaan penulisan ini.
Jakarta, Desember 2017
Peneliti
Nurlailiya Hanif
v
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PENGESAHAN ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
LEMBAR PERNYATAAN KARYA ILMIAH
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN MUNAQASAH
ABSTRAK ......................................................................................................... i
ABSTRACT ........................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 4
C. Pembatasan Masalah................................................................. 4
D. Perumusan Masalah .................................................................. 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 5
F. Kegunaan Hasil Penelitian........................................................ 5
1. Bagi Siswa............................................................................. 5
2. Bagi Orang Tua ................................................................... 5
3. Bagi Sekolah ......................................................................... 5
4. Bagi Pembaca ....................................................................... 5
vi
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............... 6
A. Deskripsi Teori........................................................................... 6
1. Hakikat Disiplin Belajar Siswa ......................................... 6
a. Definisi Disiplin Belajar Siswa ................................... 6
b. Pentingnya Disiplin .................................................... 7
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
....................................................................................... 10
d. Ciri-ciri Siswa yang Disiplin Belajar ........................ 11
2. Hakikat Pola Asuh Orang Tua.......................................... 13
a. Hakikat Orang Tua ..................................................... 13
b. Definisi Pola Asuh Orang Tua .................................. 14
c. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua ...................... 15
d. Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak ...... 24
B. Hasil Penelitian yang Relevan .................................................. 26
C. Kerangka Berpikir .................................................................... 28
D. Hipotesis Penelitian ................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... 31
A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................. 31
B. Metode Penelitian ...................................................................... 31
C. Populasi dan Sampel ................................................................. 32
1. Populasi ................................................................................ 32
2. Sampel .................................................................................. 33
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................ 33
1. Instrumen dan Kisi-kisi Perilaku Disiplin Siswa .............. 34
2. Instrumen dan Kisi-kisi Pola Asuh Orang Tua ................ 36
E. Teknik Analisis Data ................................................................. 43
1. Analisis Deskriptif ............................................................... 43
2. Analisis Inferensial .............................................................. 44
a. Uji Prasyarat .................................................................. 44
b. Uji Hipotesis ................................................................... 45
vii
F. Hipotesis Statistik ...................................................................... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................... 47
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 47
1. Identitas Sekolah .................................................................. 47
2. Tanah ..................................................................................... 47
3. Visi SDN Cempaka Putih 01 ................................................ 48
4. Misi SDN Cempaka Putih 01 ............................................... 48
5. Tujuan Sekolah ..................................................................... 48
B. Deskripsi Data Penelitian .......................................................... 49
1. Deskripsi Variabel Penelitian .............................................. 49
a. Deskripsi Data Variabel X (Pola Asuh Orang Tua) .... 49
b. Deskripsi Data Variabel Y (Disiplin Belajar) .............. 51
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...... 53
1. Uji Prasyarat ......................................................................... 53
a. Uji Normalitas ................................................................. 53
b. Uji Homogenitas ............................................................. 54
2. Uji Hipotesis ......................................................................... 55
3. Penentuan Besar Pengaruh ................................................. 59
D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................... 60
E. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 62
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 63
A. Simpulan ...................................................................................... 63
B. Implikasi ...................................................................................... 63
C. Saran ............................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 65
LAMPIRAN ....................................................................................................... 67
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sikap Orang Tua “Parenting Style” ............................................... 17
Tabel 2.2 Dampak Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak ............................ 25
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ............................................................. 31
Tabel 3.2 Skor Alternatif Respon .................................................................... 34
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Kuisioner Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa)
............................................................................................................ 35
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Variabel X (Pola Asuh Orang tua) ............... 36
Tabel 3.5 Pengambilan Keputusan Hasil Validitas Variabel Y (Disiplin
Belajar) ..............................................................................................39
Tabel 3.6 Pengambilan Keputusan Hasil Validitas Variabel X (Pola Asuh
Orang Tua) ........................................................................................ 40
Tabel 3.7 Skor Maksimal Pola Asuh Orang Tua ........................................... 44
Tabel 4.1 Distribusi Pola Asuh Orang Tua ..................................................... 50
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Variabel Y (Disiplin Belajar) ...................... 52
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov ................................... 54
Tabel 4.4 Hasil Uji Homogenitas ..................................................................... 55
Tabel 4.5 Hasil Uji One Way ANOVA ............................................................ 56
Tabel 4.6 Hasil Post Hoc Test .......................................................................... 57
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1Kerangka Berfikir ........................................................................ 30
Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Pola Asuh Orang Tua ................... 51
Gambar 4.2 Pie Chart Distribusi Frekuensi Varia bel Y (Disiplin Belajar) 53
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Keterangan Penelitian ....................................................... 67
Lampiran 2 Lembar Uji Referensi ................................................................... 70
Lampiran 3 Tabel Issac dan Michael ............................................................... 73
Lampiran 4 Cara Uji Validitas dan Reabilitas Menggunakan SPSS versi
20.0 ................................................................................................ 74
Lampiran 5 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas ............................................... 75
Lampiran 6 Kuisioner Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa) .......................... 79
Lampiran 7 Kuisioner Variabel X Pola Asuh Orang Tua ............................ 83
Lampiran 8 Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 01 Tahun
Pelajaran 2017/2018 ..................................................................... 87
Lampiran 9 Data Penelitian .............................................................................. 90
Lampiran 10 Perhitungan Deskripsi Variabel X (Pola Asuh Orang Tua) ... 100
Lampiran 11 Perhitungan Deskripsi Variabel Y (Disiplin Belajar) ............. 102
Lampiran 12 Perhitungan Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa ...... 104
Lampiran 13 Distribusi Ftabel dengan Taraf Signifikansi 0,05 ....................... 105
Lampiran 14 Distribusi ttabel ............................................................................. 106
Lampiran 15 Perhitungan Uji-t ........................................................................ 108
Lampiran 16 Perhitungan Besaran Pengaruh ................................................ 110
Lampiran 17 Hasil Observasi Penelitian ......................................................... 111
Lampiran 18 Surat Pernyataan Tindak Lanjut Penelitian ............................ 113
Lampiran 19 Modul untuk Orang Tua ............................................................ 114
Lampiran 20 Biodata Peneliti ........................................................................... 120
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal penting yang telah menjadi
kebutuhan hidup. Seseorang dapat mempelajari banyak hal melalui
pendidikan. Salah satunya ialah belajar membentuk kepribadian yang baik.
Hal tersebut sesuai dengan hakikat pendidikan yang terdapat dalam Undang-
undang No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 1 bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara”.1
Kepribadian yang baik tidak didapat melalui proses yang singkat,
namun melalui proses yang cukup panjang dalam pendidikan. Oleh
karenanya, harus ada bantuan dari berbagai pihak agar tujuan pendidikan
tersebut dapat dicapai oleh anak, baik dari pihak sekolah, keluarga, maupun
masyarakat. Kepribadian yang baik dapat dilakukan melalui pembiasaan-
pembiasaan kepada anak untuk berperilaku baik sejak dini. Salah satu
perilaku yang sangat penting untuk ditanamkan dalam diri anak ialah perilaku
disiplin. Dengan disiplin, anak mengetahui cara bersikap dalam menaati
peraturan yang ada, sehingga anak mampu mengendalikan dirinya. Hal ini
sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wyckoff dalam Suryadi bahwa
“Disiplin adalah sebagai proses belajar mengajar yang mengarah kepada
ketertiban dan pengendalian diri”.2
Perilaku disiplin yang baik sangat diperlukan untuk menjalani hidup di
masa yang penuh persaingan pada era globalilasi seperti saat ini. Oleh
karenanya, guna mempersiapkan masa depan yang penuh tantangan perlu
1 Wahab Jufri, Belajar dan Pembelajaran Sains, (Bandung: Pustaka Reka Cipta, 2013),
h. 39 2 Suryadi, Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini¸(Jakarta: EDSA Mahkota,
2007), cet. I, h. 75
2
adanya pembiasaan disiplin sejak dini dalam kehidupan sehari-hari, seperti
disiplin belajar. Sebagai seorang siswa, sudah seharusnya memiliki disiplin
belajar yang baik. Sebagaimana dikemukakan oleh Hurlock, bahwa siswa
yang memiliki disiplin belajar yang baik, idealnya Ia mempunyai rencana
atau jadwal belajar, belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung,
ketaatan dan keteraturan dalam belajar, dan perhatian terhadap materi
pelajaran ketika di rumah. Kemudian mematuhi dan menaati tata tertib
belajar, memiliki persiapan belajar yang baik, perhatian terhadap kegiatan
pembelajaran, dan menyelesaikan tugas pada waktunya ketika di sekolah.3
Namun, faktanya tidak sedikit anak yang kurang disiplin dalam belajar.
Mereka melakukan hal-hal yang melanggar tata tertib sekolah seperti; tidak
menaati peraturan di sekolah, terlambat datang ke sekolah, keluar kelas saat
jam pelajaran, dan tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Ketimpangan tersebut pun terjadi di salah satu sekolah dasar yang terletak di
Ciputat, Tangerang Selatan. Di sekolah tersebut ditemukan siswa-siswa yang
tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru saat belajar. Mereka cenderung
sibuk bermain dan mengobrol dengan temannya, hanya sebagian siswa saja
yang mengerjakan tugas yang telah diberikan. Selain itu, ditemukan siswa-
siswi yang tidak menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya,
tidak mengerjakan PR, keluar kelas saat jam pelajaran, mencontek pekerjaan
teman, serta terlambat datang ke sekolah terutama pada hari senin saat
pelaksanaan upacara (lampiran 17).
Ketidakdisiplinan dalam belajar tersebut tentu menjadi hal yang perlu
untuk diperhatikan, karena dikhawatirkan akan membawa dampak yang tidak
baik bagi diri sendiri, sekolah, maupun orang lain dari sikap tidak disiplin
tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan atau bimbingan dari luar diri
anak untuk membiasakan anak disiplin belajar. Perilaku disiplin belajar tidak
hanya dipengaruhi oleh satu faktor, melainkan oleh banyak faktor. Menurut
Prijodarminto, disiplin tercipta melalui proses binaan melalui beberapa
3 Miftahul Firdaus, Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Disiplin Belajar Siswa Di
Kelas Xi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Piri 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013,
Skripsi pada Universitas Negeri Yogyakarta, 2013, h. 20-21
3
elemen yang salah satunya ialah orang tua yang tercakup di dalam keluarga.4
Orang tua memegang peran penting dalam setiap perkembangan anak-
anaknya. Orang tua juga menjadi salah satu faktor yang akan menentukan
bagaimana pribadi anak di masa depan. Hal ini sesuai dengan hadist yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW. Bersabda:
“Seorang anak dilahirkan atas fitrah, suci, dan bersih. Kedua orang
tuanya-lah yang membuanya menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi.
Sebagaimana seekor hewan ternak yang melahirkan anaknya (dengan
sempurna kejadian da anggotanya), adakah kamu menganggap hidung,
telinga, dan anggota lainnya terpotong?” (H.R. Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Abu Daud, Ahmad, dan Malik).5
Setiap orang tua memiliki cara mengasuh anaknya masing-masing.
Perbedaan cara mengasuh ini memungkinkan membentuk anak dengan
perilaku disiplin belajar yang berbeda pula. Menurut Hurlock, anak yang
orang tuanya lemah, akan mementingkan diri sendiri, tidak menghiraukan
hak-hak orang lain, agresif, dan tidak sosial sehingga anak cenderung tidak
disiplin. Anak yang mengalami pengasuhan yang keras (otoriter) akan sangat
patuh bila dihadapan orang-orang dewasa, namun agresif dalam hubungannya
dengan teman-teman sebayanya. Anak yang dibesarkan dibawah disiplin yang
demokratis belajar mengendalikan perilaku yang salah dan mementingkan
hak-hak orang lain sehingga cenderung berperilaku disiplin.6
Pola asuh seharusnya diterapkan secara tepat dan sesuai dengan kondisi
perkembangan usianya. Namun, pada saat ini tidak sedikit orang tua yang
terlalu sibuk bekerja sehingga anak tidak mendapat perhatian dan pengasuhan
yang baik dari kedua orang tuanya. Selain itu, banyaknya budaya-budaya luar
yang masuk memungkinkan anak mendapatkan dampak negatif darinya jika
terlepas dari pengawasan orang tua. Oleh karenanya, pola pengasuhan penting
untuk diteliti. Dengan adanya penelitian ini, orang tua dapat mengetahui
4 Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004),
h. 31 5 Imam Musbikin, Mengapa Anakku Malas Belajar Ya?: Tips Membuat Si Malas Jadi
Mania Belajar, (Jogyakarta: DIVA Press, 2009), cet. I, h. 110 6 Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, Tt), h.126
4
bagaimana pola pengasuhan yang tepat untuk anak, sehingga orang tua dapat
membentuk perilaku disiplin belajar siswa dengan baik.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis ingin melakukan
penelitian yang berkaitan dengan pola asuh orang tua dan perilaku disiplin
belajar dengan judul penelitian sebagai berikut: “Pengaruh Pola Asuh
Orang Tua Terhadap Disiplin Belajar Siswa (Studi Ex Post Facto pada
Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 01”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, maka penulis
mengindentifikasi masalah yang ada sebagai berikut:
1. Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di sekolah.
2. Siswa tidak menyelesaikan tugas tepat waktu.
3. Siswa datang terlambat ke sekolah.
4. Siswa tidak mengerjakan PR.
5. Orang tua terlalu memberikan kebebasan pada anak akibat sibuk bekerja.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis membatasi masalah
hanya pada beberapa hal sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan untuk melihat pengaruh pola asuh orang tua
terhadap disiplin belajar siswa.
2. Pola pengasuhan yang diteliti difokuskan pada 3 macam yaitu pola asuh
otoriter, demokratis, dan permisif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka
penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: “Seberapa jauh
pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa kelas V SDN
Cempaka Putih 01?”.
5
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan oleh penulis di
atas, maka tujuan penelitian karya ilmiah ini yaitu untuk mengetahui seberapa
jauh pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa kelas V
SDN Cempaka Putih 01.
F. Kegunaan Hasil Penelitian
Adapun kegunaan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis
ialah sebagai berikut:
1. Teoritis
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi berbagai
pihak dalam mengembangkan penelitian lebih lanjut.
2. Praktis
a. Bagi Siswa
Memberikan informasi kepada siswa bahwa keberadaan orang
tua sangat penting untuk menanamkan perilaku disiplin belajar,
sehingga diharapkan siswa lebih menghormati dan menghargai orang
tuanya.
b. Bagi Orang tua
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi kepada
orang tua dalam menerapkan pola asuh yang tepat untuk anaknya
sehingga disiplin belajar anak dapat terbentuk dengan baik.
c. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi agar
sekolah lebih memperhatikan masalah-masalah disiplin belajar yang
dilakukan oleh siswa sehingga dapat menemukan solusi yang tepat.
6
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
1. Hakikat Disiplin Belajar Siswa
a. Definisi Disiplin Belajar Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dinyatakan bahwa
“Disiplin adalah latihan batin dan watak supaya menaati tata tertib;
kepatuhan pada peraturan”.7 Berikut ini definisi disiplin yang
dikemukakan oleh beberapa pendapat para ahli:
1) Wyckoff dalam Suryadi mengatakan bahwa “Disiplin adalah
sebagai proses belajar mengajar yang mengarah kepada ketertiban
dan pengendalian diri”.8
2) Wissow mengatakan bahwa “Discipline is the process of teaching
children the values and normative behaviours of their society”.9
Disiplin adalah proses anak belajar tentang nilai-nilai dan perilaku
normatif di lingkungannya.
3) Subrata mengemukakan bahwa “Disiplin juga diartikan sebagai
watak yang dimiliki seseorang merupakan hasil belajar sekaligus
berdasarkan atas faktor yang dibentuk lewat latihan atau disiplin di
rumah maupun di sekolah”.10
4) Menurut Hurlock, “Disiplin berasal dari kata yang sama dengan
“disciple” yakni seorang yang belajar dari atau secara suka rela
mengikuti seorang pemimpin. Jadi, disiplin merupakan cara
masyarakat mengajar anak perilaku moral yang disetujui
kelompok”.11
7 Tri Kurnia Nurhayati, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Ejaan yang Disempurnakan,
(Jakarta: Eska Media Press, 2005), h. 199 8 Suryadi, loc. cit.
9 Marie Halpenny, dkk., Parenting Styles and Discipline: Parent’s Perspectives¸ 2009, h. 1,
(www.tcd.ie) 10
Suryadi, loc. cit. 11
Elizabeth B. Hurlock, Perkembangan Anak, Terj. dari Child Development oleh Meitasari
Tjandrasa, (Jakarta: Erlangga, 1978), h. 82
7
5) Menurut Prijodarminto dalam Tu’u, “Disiplin sebagai kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan atau ketertiban”.12
Berkaitan dengan hal tersebut, James O. Whittaker
mengemukakan bahwa “Learning may be defined as the process by
wich behavior origitates or is altered trough training or
exprerience”.13
Menurutnya belajar dapat didefinisikan sebagai proses
di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau
pengalaman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka penulis
menafsirkan bahwa disiplin belajar siswa adalah tindakan seseorang
yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib
dalam belajar, baik dalam di rumah maupun di sekolah yang di bentuk
melalui pengalaman atau proses pembelajaran.
b. Pentingnya Disiplin Belajar
Pembentukan perilaku disiplin sangat penting bagi seseorang
seperti yang dikemukakan oleh Ehiane bahwa: “Discipline creates a
good image of the school and prepares learners for the future”.14
Artinya disiplin menciptakan citra yang baik bagi sekolah dan
mempersiapkan masa depan peserta didik. Dengan begitu, disiplin
siswa yang baik sangat diperlukan agar masa depan menjadi lebih baik
pula. Sedangkan Tulus Tu’u mengemukakan beberapa hal tentang
pentingnya disiplin, yaitu:15
12
Tu’u, loc. cit. 13
H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2004), h 126 14
O. Stanley Ehiane, Discipline and Academic Performance: A Study of Selected
secondary Schools in Lagos, Nigeria, International Journal of Academic Research in Progressive
Education and Development, 3, 2014, pp. 181 15
Tu’u, op. cit. h. 37
8
1) Dengan disiplin yang muncul karena kesalahan diri, siswa berhasil
dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar
ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi
dan prestasinya.
2) Tanpa disiplin yang baik, suasana sekolah dan juga kelas menjadi
kurang kondusif bagi kegiatan pembelajaran. Secara positif
disiplin memberi dukungan yang tenang dan tertib bagi proses
pembelajaran.
3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak-anak dibiasakan
dengan norma-norma, nilai kehidupan, dan disiplin. Dengan
demikian anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur,
dan disiplin.
4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar
dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan,
kepatuhan, dan ketaatan merupakan prasarat kesuksesan
seseorang.
Sejalan dengan hal tersebut, Maman Rachman dalam Tulus Tu’u
mengemukakan pentingnya disiplin bagi para siswa sebagai berikut:16
1) Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak
menyimpang.
2) Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan lingkungan.
3) Cara menyelesaikan tuntutan yang ingin ditunjukkan peserta didik
terhadap lingkungannya.
4) Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan
individu lainnya.
5) Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang sekolah.
6) Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
7) Peserta didik belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik,
positif dan bermanfaat baginya dan lingkungannya.
16
Tu’u, Ibid. h. 35-36
9
Selain itu, disiplin juga memiliki fungsi yang sangat penting,
yaitu: 17
1) Menata Kehidupan Bersama
Disiplin berguna untuk menyadarkan seseorang bahwa dirinya
perlu menghargai orang lain dengan cara menaati dan mematuhi
peraturan yang berlaku, sehingga tidak akan merugikan pihak lain
dan hubungan dengan sesama menjadi baik dan lancar.
2) Membangun Kepribadian
Pertumbuhan kepribadian seseorang biasanya dipengaruhi oleh
faktor lingkungan. Disiplin yang diterapkan di masing-masing
lingkungan tersebut memberi dampak bagi pertumbuhan
kepribadian yang baik. Oleh karena itu, dengan disiplin seseorang
akan terbiasa mengikuti, mematuhi aturan yang berlaku dan
kebiasaan itu lama kelamaan masuk ke dalam dirinya serta
berperan dalam membangun kepribadian yang baik.
3) Melatih kepribadian
Sikap, perilaku, dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin
terbentuk melalui latihan. Demikian juga dengan kepribadian yang
tertib, teratur dan patuh perlu dibiasakan dan dilatih.
4) Pemaksaan
Disiplin dapat terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari
luar, misalnya ketika seorang siswa yang kurang disiplin masuk ke
satu sekolah yang berdisiplin baik, terpaksa harus mematuhi tata
tertib yang ada di sekolah tersebut.
5) Hukuman
Tata tertib biasanya berisi hal-hal positif dan sanksi atau hukuman
bagi yang melanggar tata tertib tersebut.
6) Menciptakan lingkungan yang kondusif.
Disiplin sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses dan
kegiatan pendidikan agar berjalan lancar dan memberi pengaruh
17
Tu’u, Ibid., h. 38-43
10
bagi terciptanya sekolah sebagai lingkungan pendidikan yang
kondusif bagi kegiatan pembelajaran.
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Belajar
Disiplin pada dasarnya ialah salah satu jenis perilaku.
Brofenberner dalam Hanafiah mengemukakan bahwa perilaku
seseorang tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan dampak dari
interaksi orang yang bersangkutan dengan lingkungan luarnya.
Lingkungan tersebut dibagi menjadi dua lapis, yakni sistem mikro dan
sistem makro. Sistem mikro terdiri dari beberapa lapisan yang dekat
dengan anak, salah satunya ialah keluarga. Sedangkan sistem meso
ialah interaksi antar faktor-faktor dalam sistem mikro.18
Menurut Prijodarminto dalam Tu’u, “Disiplin sebagai kondisi
yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku
yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan,
keteraturan atau ketertiban. Nilai-nilai tersebut telah menjadi bagian
perilaku dalam kehidupannya. Perilaku itu tercipta melalui proses
binaan melalui keluarga, pendidikan dan pengalaman.19
1) Keluarga
Keluarga adalah suatu institusi yang terbentuk karena ikatan
perkawinan antara sepasang suami-istri untuk hidup bersama, setia
sekala, seiring, dan setujuan, dalam membina mahligai rumah
tangga untuk mencapai keluarga sakinah dalam mahligai rumah
tangga dalam lindungan dan ridha Allah SWT.20 Menurut Lusi
Nuryanti, keluarga itu terdiri dari orang-orang yang disatukan
dengan hubungan darah, yaitu:21
18
Nanang Hanafiah, Konsep Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Refika Aditama., op.
cit., 2009), h. 11 19
Tu’u, op. cit., h. 31 20
Syaiful Bahri Djamarah, Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga: Upaya
Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak, (Jakarta: Rineka Cipta, 2014), h. 45 21
Lusi Nuryanti, Psikologi Anak, (Jakarta: PT Indeks, 2008), h. 63
11
a) Keluarga inti adalah unit rumah tangga yang terdiri dari dua
generasi yaitu ayah, ibu dan anak-anaknya
b) Keluarga besar adalah unit rumah tanggga banyak generasi
yang biasanya terdiri dari kakek-nenek, paman-tante,
kemenakan dan sepupu.
2) Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa, dan negara.22
Melalui pendidikan inilah
sebagian proses pembentukan perilaku disiplin belajar dilalui oleh
siswa.
3) Pengalaman
Pengalaman didapat oleh siswa dengan seiring berjalannya waktu.
Semakin banyak hal yang dipelajari maka semakin banyak pula
pengalaman yang diperolehnya.
d. Ciri-ciri Siswa yang Disiplin Belajar
Disiplin belajar anak dapat dilihat melalui beberapa ciri-ciri
tingkah laku atau perbuatan siswa. Menurut Tu’u, dalam penelitian
mengenai disiplin sekolah mengemukakan bahwa indikator yang
menunjukan pergeseran/perubahan hasil belajar siswa sebagai
kontribusi mengikuti dan menaati peraturan sekolah adalah meliputi:
dapat mengatur waktu belajar di rumah, rajin dan teratur belajar,
perhatian yang baik saat belajar di kelas, dan ketertiban diri saat
22
Wahab Jufri, loc. cit.
12
belajar di kelas.23
Sedangkan menurut Hurlock dalam Firdaus, anak
yang disiplin belajar dapat dilihat melalui indikator berikut ini:24
1) Disiplin belajar disekolah memiliki indikator sebagai berikut :
a) Patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di sekolah
b) Persiapan belajar
c) Perhatian terhadap kegiatan pembelajaran
d) Menyelesaikan tugas pada waktunya
2) Sedangkan indikator disiplin belajar di rumah adalah sebagai
berikut :
a) Mempunyai rencana atau jadwal belajar
b) Belajar dalam tempat dan suasana yang mendukung
c) Ketaatan dan keteraturan dalam belajar
d) Perhatian terhadap materi pelajaran
Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa disiplin belajar siswa adalah
tindakan seseorang yang menunjukkan ketaatan dan kepatuhan siswa
terhadap tata tertib dalam belajar, baik dalam di rumah maupun di
sekolah yang di bentuk melalui pengalaman atau proses pembelajaran.
Adapun ciri-ciri siswa yang disiplin belajar, yakni ketika di rumah
mempunyai rencana atau jadwal belajar, belajar dalam tempat dan
suasana yang mendukung, ketaatan dan keteraturan dalam belajar, dan
perhatian terhadap materi pelajaran. Kemudian ketika di sekolah Ia
patuh dan taat terhadap tata tertib belajar, memiliki persiapan belajar
yang baik, perhatian terhadap kegiatan pembelajaran, dan
menyelesaikan tugas pada waktunya.
23
Tu’u, op. cit., h. 91 24
Firdaus, loc. cit.
13
2. Hakikat Pola Asuh Orang Tua
a. Hakikat Orang Tua
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, orang tua adalah pendidik
dalam keluarga.25 M Ngalim Purwanto bahwa “Orang tua adalah
pendidik sejati, pendidik karena kodratnya”.26
Orang tua juga
merupakan tempat yang terpenting bagi perkembangan anaknya baik
secara fisik, emosi, spiritual, sosial, dan intelektualnya.27
Seorang
anak akan tumbuh lebih baik apabila diasuh oleh orang tua yang
lengkap yaitu ayah dan ibu. Anak-anak yang tinggal serumah dengan
kedua orang tuanya akan memperoleh emosi dan intelektual yang
lebih baik.28
Hal ini dikarenakan ayah ataupun ibu memiliki perannya
masing-masing yang saling melengkapi satu sama lain.
Menurut Ngalim Purwanto menyebutkan peranan ayah dalam
keluarga sebagai berikut: 29
1) Sumber kekuasaan dalam keluarga.
2) Penghubung intern keluarga dengan masyarakat atau dunia luar.
3) Pemberi perasaan aman bagi seluruh anggota keluarga.
4) Pelindung terhadap ancaman dari luar.
5) Hakim atau yang mengadili jika terjadi perselisihan.
6) Pendidik dalam segi-segi rasional.
Sedangkan peran ibu bagi anak dalam sebuah keluarga ialah
sebagai berikut: 30
1) Sumber dan pemberi rasa kasih sayang.
2) Pengasuh dan pemelihara.
3) Tempat mencurahkan isi hati.
4) Pengatur dalam kehidupan berumah tangga.
25
Djamarah, op. cit., h. 162 26
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis: Edisi Kedua, (Bandung: PT
Remaja Rosdakaya, 2007), cet. 18, h. 80 27
Sri lestari, Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam
Keluarga, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2012), Cet. 1, h. 22-23 28
Lestari, Ibid., h. l 3. 29
Purwanto, op. cit. h. 83 30
Ibid, h. 82
14
5) Pembimbing hubungan pribadi.
6) Pendidik dalam segi emosional.
Berdasarkan hal yang dipaparkan di atas, maka penulis
menafsirkan bahwa orang tua adalah tempat terpenting anak dalam
masa perkembangan yang mendidik serta memberntuk kepribadian
anak. Dalam hal ini, ayah dan ibu harus saling melengkapi satu sama
lain dalam menjalankan perannya sebagai orang tua sehingga anak
dapat tumbuh dan berkembang seperti yang seharusnya.
b. Definisi Pola Asuh Orang Tua
Menurut Djamarah, pola asuh secara bahasa terdiri dari dua kata
yakni pola dan asuh. Pola dapat diartikan dengan istilah kebiasaan.
Sedangkan Asuh berarti mengasuh, satu bentuk kata kerja yang
bermakna menjaga (merawat dan mendidik) anak kecil, membimbing
(membantu dan melatih) supaya dapat berdiri sendiri, memimpin
(menyelenggarakan) suatu badan kelembagaan.31
Berkaitan dengan pendapat tersebut, Lestari mengemukakan
bahwa:
Dalam kamus bahasa Indonesia, pengasuhan berarti hal (cara,
perbuatan, dan sebagainya) mengasuh. Di dalam mengasuh
terkandung makna menjaga/merawat/mendidik, membimbing,
membantu/melatih, memimpin/mengepalai/menyelenggarakan.
Istilah asuh sering dirangkaikan dengan asah dan asih menjadi
asah-asih-asuh. Mengasah berarti melatih agar memiliki
kemampuan atau kemampuannya meningkat. Mengasihi berarti
mencintai dan menyayangi. Dengan rangkaian kata asah-asih-asuh,
maka pengasuhan anak bertujuan untuk meningkatkan atau
mengembangkan kemampuan anak dan dilakukan dengan dilandasi
rasa kasih sayang tanpa pamrih.32
31
Djamarah, op. cit., h. 50. 32
Lestari, op. cit., h. 36
15
Pola asuh adalah pola pengasuhan anak yang berlaku dalam
keluarga, yaitu bagaimana keluarga membentuk perilaku generasi
berikut sesuai dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan
kehidupan masyarakat.33
Sedangkan menurut Ahmad Tafsir dalam
Djamarah mengatakan bahwa “Pola asuh berarti pendidikan. Dengan
demikian pola asuh orang tua adalah upaya orang tua yang konsisten
dan persisten dalam menjaga dan membimbing anak dari sejak
dilahirkan hingga remaja”.34
Sejalan dengan hal tersebut Djamarah
menyatakan bahwa “Pola asuh orang tua adalah pola perilaku yang
diterapkan kepada anak dan bersifat relatif konsisten dari waktu ke
waktu”
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas,
maka penulis menafsirkan bahwa pola asuh orang tua ialah cara orang
tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak yang
diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu.
c. Macam-macam Pola Asuh Orang Tua
Elizabeth B. Hurlock dalam bukunya yang berjudul
“Perkembangan Anak” mengatakan bahwa “Metode yang dipilih
orang tua sebagai metode pendidikan anak, yaitu yang otoriter,
permisif atau demokratis, sebagian akan bergantung pada cara mereka
sendiri dibesarkan, dan sebagian pada apa yang berdasarkan
pengalaman pribadi atau pengalaman teman diketahuinya akan
menghasilkan hasil yang diinginkannya untuk anaknya kelak”.35
33
Subyakto Atmosiswoyo dan Harmiwati Subyakto, Unggul Berotak Prima, (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama, 2002), h. 212
34
Ibid 35
Hurlock, op. cit., h. 205
16
Menurut Mahanesh, dkk., cara orang tua merawat anak-anaknya akan
berdampak pada perkembangan kepribadian anak, interaksi sosial, dan
hubungan anak dengan lingkungannya.36
Berdasarkan pemikiran
tersebut, maka dapat ditafsirkan bahwa cara pengasuhan setiap orang
tua akan berbeda-beda.
Menurut Diana Baumrind pola pengasuhan dikelompokkan
menjadi empat yaitu, authoritative, authoritarian, permissive, dan
rejecting-neglecting.37
Namun, secara umum Baumrind
mengidentifikasi pola pengasuhan menjadi tiga macam yakni;
authoritative, authoritarian, dan permissive38
. Hal ini dikarenakan
Rejecting-neglecting merupakan tindak lanjut dari gaya pengasuhan
dengan type permissive. Berikut ini ialah penjelasan dari ke tiga pola
asuh tersebut:
1) Pola asuh otoriter
Pengasuhan Otoritarian adalah gaya yang membatasi dan
menghukum, dimana orang tua mendesak anak untuk mengikuti
arahan orang tua dan menghormati pekerjaannya dan upaya
mereka.39
Orang tua yang outhorian (otoriter) berusaha untuk
membentuk, mengontrol, mengutamakan kepatuhan dan
pemaksaan, serta tidak mendorong terjadinya kemandirian dan
individualitas pada anak.40
2) Pola asuh otoritatif
Menurut Berg dkk., “Authoritative parent is combination of
demandingness and responsiveness. They make logical demands,
set limits and insist on children’s compliance, whereas at the
same time, they are warm, accept the children’s points of view,
36
Ahmad M. Manesh, dkk., The Relationship Between Parenting Styles And Adult
Attachment Styles From Jordan University Students, International Journal of Asian Social
Science, 3, 2013, pp. 1431 37
Lestari, op. cit., h. 48. 38
Kusdwiratri Setiono, Psikologi Keluarga, (Bandung: PT Alumni, 2011), cet. 1, h. 92 39
Jhon w. Santrock, Perkembangan Anak, (Jakarta: Erlangga, 2007), Edisi Kesebelas, Jilid
2, h.167. 40
Setiono, loc. cit.
17
and encourage the children’s participation in decision making
and often seek their children’s views in family considerations and
decisions”.41
Artinya, orang tua otoritatif adalah kombinasi dari
tuntutan dan daya tanggap. Mereka membuat permintaan yang
logis, menetapkan batas dan menuntut kepatuhan anak-anak
sedangkan pada saat yang sama, mereka hangat, menerima
pendapat anak, mendorong partisipasi anak dalam mengambil
keputusan dan meminta pendapat dalam pertimbangan dan
pengambilan keputusan dalam keluarga. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pola asuh otoritatif ialah pola asuh yang
menyeimbangkan antara tuntutan tinggi dan tanggapan yang
tinggi pula.
3) Pola asuh permisif
Pola asuh permisif ialah perilaku orang tua mengasuh
anaknya dengan sikap “acceptance” nya tinggi, namun kontrolnya
rendah.42
Berdasarkan ke tiga pola asuh yang dikemukakan oleh Diana
Braumind dalam penelitiannya, Syamsu Yusuf menjelaskan melalui
sebuah tabel sebagai berikut:43
Tabel 2.1
Sikap Orang Tua “Parenting Style”
PARENTING
STYLES
SIKAP ATAU PERILAKU ORANGTUA
1. Authoritarian 1. Sikap “acceptance” rendah, namun kontrol- nya tinggi
2. Suka menghukum secara fisik
3. Bersikap mengomando (mengharuskan/memerintah
anak untuk melakukan sesuatu tanpa kompromi
41
Farzana Bibi, dkk., Contribution of Parenting Style in life domain of Children, IOSR
Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS), 12, 2013, pp. 91-95 42
Syamsu Yusuf, Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2012), h. 51-52 43
Ibid
18
4. Bersikap kaku (keras)
5. Cenderung emosional dan bersikap menolak
2. Permissive 1. Sikap “acceptance” nya tinggi, namun kontrolnya
rendah
2. Memberi kebebasan kepada anak untuk menyatakan
dorongan/ keinginannya
3. Authoritative 1. Sikap “acceptance” dan kontrolnya tinggi
2. Bersikap responsif terhadap kebutuhan anak
3. Mendorong anak untuk menyatakan pendapat atau
pertanyaan
4. Memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang
baik dan yang buruk
Sedangkan Syaiful Bahri Djamarah mengatakan dalam bukunya
berkaitan dengan pola asuh anak usia SD bahwa: “Tipe pola asuh
yang bisa didayagunakan adalah otoriter, demokratis, laissez faire,
fathernalistik, kharismatik, gaya melebur diri, gaya pelopor, gaya
transaksi, gaya biar lambat asal selamat, gaya pamrih, gaya tanpa
pamrih, gaya konsultan, dan gaya militeristik.”44
Berikut ini
penjelasan dari masing-masing pola asuh tersebut: 45
1) Gaya Otoriter
Tipe pola asuh otoriter adalah tipe pola asuh orang tua yang
memaksakan kehendak. Dalam pola asuh ini biasanya orang tua
memegang kendali penuh terhadap semua peraturan di rumah.
Anak harus mengikuti dan mematuhi semua peraturan tersebut.
Jika tidak, maka akan ada ganjaran atau bahkan hukuman yang
menanti. Biasanya juga orang tua dengan tipe ini tidak terbuka
terhadap pendapat anak, sulit menerima saran, serta cenderung
memaksakan kehendak.
44
Djamarah, op. cit., h. 92 45
Djamarah, Ibid., h.60-67
19
2) Gaya Demokratis
Tipe pola asuh demokratis adalah tipe pola asuh yang terbaik dari
semua tipe pola asuh yang ada. Beberapa ciri dari tipe pola asuh
yang demokratis adalah sebagai berikut:
a. Dalam proses pendidikan terhadap anak selalu bertitik tolak
dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia.
b. Orang tua selalu berusaha menyelaraskan kepentingan dan
tujuan pribadi dengan kepentingan anak.
c. Orang tua senang menerima saran, pendapat, dan bahkan
kritik dari anak.
d. Mentolelir ketika anak membuat kesalahan dan memberikan
pendidikan kepada anak agar jangan berbuat kesalahan
dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisiatif dan
prakarsa dari anak.
e. Lebih menitikberatkan kerja sama dalam mencapai tujuan.
f. Orang tua selalu berusaha untuk menjadikan anak lebih sukses
darinya.
3) Gaya Laissez-Faire
Orang tua pola asuh ini biasanya lebih memberikan kebebasan
kepada anaknya dalam melakukan sesuatu, namun tetap ada
campur tangan keduanya, sehingga anak masih terkendali.
4) Gaya Fathernalistik
Fathernalistik (fathernal = kebapakan) adalah pola asuh
kebapakan, di mana orang tua bertindak sebagai ayah terhadap
anak dalam perwujudan mendidik, mengasuh, mengajar,
membimbing, dan menasihati.
5) Gaya Karismatik
Tipe pola asuh karismatik adalah pola orang tua ysang memiliki
kewibawaan yang kuat. Tipe ini berpegang teguh dengan nilai-
nilai moral dan akhlak yang baik. Orang tua yang memiliki
20
kewibawaan yang tinggi biasanya dapat menggerakkan anak
dalam melakukan sesuatu tanpa adanya bantahan.
6) Gaya Melebur Diri
Tipe pola asuh melebur diri adalah tipe pola kepemimpinan orang
tua yang mengedepankan keharmonisan hubungan dan
membangun kerja sama dengan anak dengan cara menggabungkan
diri. Orang tua dengan pola asuh ini biasanya berusaha
membangun ikatan yang kuat dengan cara memupuk kepercayaan
dan perasaan cinta.
7) Gaya Pelopor
Orang tua dengan tipe ini biasanya selalu berusaha untuk menjadi
pelopor atau contoh bagi anak. Orang tua menjadi model yang
patut dicontoh oleh anak-anaknya.
8) Gaya Transaksi
Pola asuh tipe ini biasanya membuat suatu perjanjian atau
kesepakatan dengan anak di mana akan ada sanksi yang diterima
anak jika ia melanggar peraturan yang telah disepakati bersama.
9) Gaya Biar Lambat Asal Selamat
Orang tua dengan pola asuh ini sangat berhati-hati dalam
mengambil keputusan yang berkaitan dengan anak. Orang tua
akan mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh bagaimana
konsekuensi atau dampak yang akan diperoleh atas keputusan
yang diambil.
10) Gaya Pamrih
Tipe pola asuh ini disebut pamrih (gentong ngumes = sunda),
karena setiap hasil kerja yang dilakukan ada nilai material. Orang
tua dengan pola ini biasanya mendorong anak untuk melakukan
sesuatu dan sebagai penghargaannya orang tua memberikan
sesuatu yang bernilai material kepada anak.
21
11) Gaya Tanpa Pamrih
Orang tua dengan pola asuh ini mengajarkan kepada anak untuk
ikhlas dalam melakukan sesuatu dan tidak mengharapkan imbalan.
12) Gaya Konsultan
Orang tua dengan tipe ini terbuka dalam menerima serta
mendengarkan keluh kesah anak, baik itu mengenai pelajaran di
sekolah, teman bermain, atau hal lainnya.
13) Gaya Militeristik
Pola asuh militeristik adalah tipe kepemimpinan orang tua yang
suka memerintah. Pola ini tidak jauh berbeda dengan pola asuh
otoriter, di mana anak tidak boleh membantah apa yang
diperintahkan oleh orang tua.
Berkaitan dengan hal tersebut, Rasulullah SAW memberikan
teladan tentang pola pengasuhan yang baik dengan membaginya
menjadi 3 tahapan, yaitu; pengasuhan anak usia 0 – 7 tahun, 7 – 14
tahun, dan 14 – 21 tahun. Berikut ini penjelasan masing-masing dari
setiap tahapnya:46
1) Mendidik Anak Usia 0 - 7 Tahun
Anak pada usia ini layaknya seorang “raja” sehingga anak
mendapatkan rasa aman, perlindungan yang utuh, sehingga timbul
rasa senang dan senang sebagai dasar otak anak dalam proses
menerima informasi yang paling efektif.47
Rasulullah
menganjurkan kepada kita untuk senantiasa berlemah lembut
terhadap anak kita yang masih berusia dari 0 hingga 7 tahun.
Memanjakan, memberikan kasih sayang, merawat dengan baik
dan membangun kedekatan dengan anak merupakan pola
mendidik yang baik.48
46
Padjirin, Pola Asuh Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam, Jurnal Intelektualita, Vol.
5, 2016, h. 9-12 47
Ibid., h. 10 48
Ummi, Tahapan Mendidik Anak Ala Rasulullah, 2018, (www.ummi-online.com)
22
Pada anak pada rentang usia ini, anak termasuk dalam zona
merah. Pada zona ini sebaiknya orang tua tidak marah-marah,
tidak banyak larangan, tidak rusak jaringan otak anak dengan
memahami bahwa anak masih kecil dan otak kanannya sedang
berkembang.49
Dengan demikian, anak akan merasa aman, nyaman dan
merasa dilindungi oleh orangtuanya. Ketika anak nakalpun
sebaiknya tidak membiasakan untuk memukul anak. Memukul
ataupun memarahi anak pada usia ini bukanlah cara yang tepat.
Berikanlah kesempatan pada anak agar merasakan kebahagiaan
yang berkualitas dimasa kecil.
2) Mendidik Anak Usia 7 - 14 Tahun
Pada usia 7-14 tahun, perlakukanlah anak selayaknya tahanan
perang. Menurut Sekar, “Kedudukan seorang tahanan perang
dalam Islam sangatlah terhormat, Ia mendapatkan haknya secara
proporsional, namun juga dikenakan berbagai larangan dan
kewajiban”.50
Dengan demikian, sangatlah tepat bagi orang tua
untuk memberikan anak hak dan kewajiban tertentu anak pada
usia tersebut. Bentuk kewajiban yang Rasulullah SAW ajarkan
ialah sholat wajib pada usia 7 tahun, dan memperbolehkan kita
memukul anak tersebut (atau mengukum dengan hukuman
seperlunya) ketika ia telah berusia 10 tahun namun meninggalkan
sholat.51
Namun, pukulan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah
pukulan yang menyakitkan atau pukulan di kepala. Pukulan
tersebut bisa direalisasikan dengan membuat sanksi-sanksi ketika
anak melanggar sesuai dengan kesepakatan antara anak dan
49
Ibid. 50
Sekar Ayu W., 3 Cara Ali Bin Abi Thalib dalam Mendidik Anak, Orang Tua Harus
Baca!, 2018, (www.tandapagar.com) 51
Ibid.
23
orangtua.52
Padjrin juga mengemukakan bahwa kata “pukullah”
bukanlah bermakna “kekerasan” tetapi “diprioritaskan”.53
3) Mendidik Anak Usia 14 - 21 Tahun
Pada usia 14 – 21 tahun, anak akan mengalami banyak
perubahan, dimana anak tengah mengalami masa pubertas. Masa
dimana mereka menginjak aqil baligh. Pada usia tersebut anak
akan cenderung memberontak. Oleh karena itu, dibutuhkan
pendekatan yang baik kepada anak. Fungsinya adalah agar orang
tua bisa meluruskan ketika anak berbuat kesalahan, karena orang
tua dekat dengan anak.54
Oleh karenanya, orang tua perlu
memperlakukan anaknya sebagai seorang sahabat.
Sejalan dengan hal tersebut, Padjrin mengemukakan bahwa,
“Peran orang tua di fase ini adalah sebagai "coaching", sebagai
teman berbagi suka dan duka para anak sehingga orang tua tetap
dapat mengontrol perkembangan, sosialisasi para anak”.55
Dalam
hal ini anak membutuhkan sosok teman atau sahabat untuk diajak
bercerita. Orang tua memberikan anak kebebasan selama tidak
bertentangan dengan Al Quran dan As-Sunnah, serta norma-norma
yang berlaku. Menurut Arham, “Bentuk implementasi
membimbing anak di usia 14 hingga 21 adalah memberikan
kepercayaan dan menanyakan pendapat anak saat ada masalah
atau hal yang perlu dirundingkan dalam keluarga”. Pada tahap ini
juga termasuk memberikan amanah dan kejujuran pada anak.56
Selain itu, controlling tetap harus dilakukan tanpa bersikap otoriter
dan diiringi dengan berdo’a untuk kebaikan dan keselamatan anak.
Dengan demikian, anak akan merasa penting, dihormati, dicintai,
dihargai dan disayangi. Ia akan merasa percaya diri dan
52
Ummi, loc. cit. 53
Padjrin, op. cit., h. 11 54
Ummi, loc. cit. 55
Padjrin, op. cit., h. 12 56
Arham, 3 Tahapan Mendidik Anak Secara Islami yang Dipastikan Berkahnya, 2018,
(www.deerham.com)
24
mempunyai kepribadian yang kuat untuk selalu cenderung pada
kebaikan dan menjauhi perilaku buruk.57
d. Dampak Pola Asuh Orang Tua Terhadap Anak
Perlakuan atau cara orang tua dalam mendidik anaknya yang
berbeda-beda akan memberikan dampak yang berbeda pula. Menurut
Hurlock, anak yang orang tuanya lemah, akan mementingkan diri
sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang lain, agresif, dan tidak
sosial sehingga anak cenderung tidak disiplin. Anak yang mengalami
pengasuhan yang keras (otoriter) akan sangat patuh bila dihadapan
orang-orang dewasa, namun agresif dalam hubungannya dengan
teman-teman sebayanya. Anak yang dibesarkan dibawah disiplin yang
demokratis belajar mengendalikan perilaku yang salah dan
mementingkan hak-hak orang lain sehingga cenderung berperilaku
disiplin.58 Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Lestari sebagai
berikut:59
a. Pola Asuh Otoriter
Anak dengan orang tua otoriter akan cenderung moody, kurang
bahagia, mudah tersinggung, kurang memiliki tujuan, dan tidak
bersahabat.
b. Pola Asuh Otoritatif (Demokratis)
Anak yang memiliki orang tua otoritatif akan cenderung periang,
memiliki rasa tanggung jawab sosial, percaya diri, berorientasi dan
lebih kooperatif.
c. Pola Asuh Permisif
Anak dengan orang tua permisif akan cenderung implusif, agresif,
bossy, kurang kontrol diri, kurang mandiri, dan kurang
berorientasi pada prestasi.
57
Sekar, loc. cit. 58
Elizabeth B. Hurlock, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Erlangga, Tt), h.126 59
Lestari, op. cit. h. 50
25
Syamsu Yusuf juga menyebutkan dampak perilaku anak yang
berbeda dari masing-masing pola asuh. Hal tersebut dapat dilihat
dalam tabel di bawah ini:60
Tabel 2.2
Dampak Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak
PARENTING STYLES PROFIL PERILAKU ANAK
1. Authoritarian 1. Mudah tersinggung
2. Penakut
3. Pemurung, tidak bahagia
4. Mudah terpengaruh
5. Mudah stres
6. Tidak mempunyai arah masa depan yang jelas
7. Tidak bersahabat
2. Permissive 1. Bersikap implusif dan agresif
2. Suka memberontak
3. Kurang memiliki rasa percaya diri dan
pengendalian diri
4. Suka mendominasi
5. Tidak jelas arah hidupnya
6. Prestasinya rendah
3. Authoritative 1. Bersikap bersahabat
2. Memiliki rasa percaya diri
3. Mampu mengendalikan diri (self control)
4. Bersikap sopan
5. Mau bekerja sama
6. Memiliki rasa ingin tahunnya yang tinggi
7. Mempunyai tujuan/arah hidup yang jelas
8. Berorientasi terhadap prestasi
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas,
maka penulis menafsirkan bahwa pola asuh orang tua ialah cara orang
tua bertindak, berinteraksi, mendidik, dan membimbing anak yang
diterapkan secara konsisten dari waktu ke waktu. Secara garis besar
tipe pola asuh orang tua ada tiga macam, yakni pola asuh otoriter, pola
60
Yusuf, op. cit.
26
asuh demokratis, dan pola asuh permisif. Ketiga pola asuh ini
memiliki perbedaan masing-masing. Pola asuh otoriter cenderung
memiliki sikap “acceptance” yang rendah, kontrolnya tinggi, suka
menghukum secara fisik, bersikap mengomando, bersifat kaku,
emosional, dan bersikap menolak. Pola asuh demokratis memiliki
sikap “acceptance” yang tinggi, kontrolnya tinggi, bersikap responsif
terhadap kebutuhan anak, mendorong anak menyatakan pendapat, dan
memberikan penjelasan tentang dampak yang baik dan yang buruk.
Sedangkan pola asuh permisif memiliki sikap “acceptance” yang
tinggi namun kontrolnya rendah, dan memberikan kebebasan kepada
anak untuk menyatakan dorongan/keinginannya.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Penulis menggunakan beberapa penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya untuk dijadikan sumber kajian. Adapun beberapa penelitian
tersebut diantaranya; pertama, penelitian yang dilakukan oleh Erma Lestari,
Program Studi Pendidikan Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2013
dengan judul “Hubungan Pola Asuh Orang tua dengan Prestasi Belajar Siswa
Konsentrasi Patiseri SMK Negeri Sewon Bantul”. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa: Hubungan pola asuh orang tua dengan prestasi belajar
siswa konsentrasi Patiseri SMK Negeri 1 Sewon Bantul pada pola asuh
otoriter dengan prestasi belajar normatif mempunyai hubungan positif dan
signifikan sebesar 14,1%, pola asuh otoriter dengan prestasi belajar adaptif
mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar 10%, pola asuh otoriter
dengan prestasi belajar kompetensi kejuruan mempunyai hubungan positif dan
signifikan sebesar 11,9%. Pola asuh demokratis dengan prestasi belajar
normatif mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar 27,9%, pola
asuh demokratis dengan prestasi belajar adaptif mempunyai hubungan positif
dan signifikan sebesar 28,3%, pola asuh demokratis dengan prestasi belajar
kompetensi kejuruan mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar
27
29,4%. Pola asuh permisif dengan prestasi belajar normatif mempunyai
hubungan positif dan signifikan sebesar 13%, pola asuh permisif dengan
prestasi belajar adaptif mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar
14,2%, pola asuh permisif dengan prestasi belajar kompetensi kejuruan
mempunyai hubungan positif dan signifikan sebesar 16,5%.
Perbedaan penelitian yang dilakukan Erma Lestari terletak pada teknik
analisis data yang digunakan. Pada penelitian Erma menggunakan analisis
product moment, sedangkan dalam penelitian ini menggunakan analisis varian
satu jalur (one way anova). Selanjutnya variabel Y yang diteliti oleh Erma
berbeda dengan peneliti.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Solikah, Program Studi Jurusan
Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas
Islam Negeri Syarif hidayatullah Jakarta 2016 dengan judul “Hubungan Pola
Asuh Orang tua dengan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Siswa
Kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi”. Hasil analisis menunjukkan
bahwa nilai koefisien korelasi (r) antara variabel X dan variabel Y adalah -
0,1107 yang berarti pola asuh orang tua dengan prestasi belajar PAI siswa
kelas V SD Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bekasi terdapat korelasi, akan tetapi
korelasi itu sangat lemah atau rendah sehingga itu diabaikan (dianggap tidak
ada korelasi).
Perbedaan dari penelitian yang dilakukan oleh Solikah terletak pada
variabel Y yang diteliti. Selain itu, hasil tidak diketahui seberapa jauh
hubungan antara variabel pola asuh orang tua dan prestasi belajar PAI siswa.
Sedangkan, dalam penelitian ini diketahui seberapa besar pengaruh variabel X
terhadap variabel Y.
Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Diah Aprillia Nurhayati,
Program Studi Pendidikan Teknik Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2013
dengan judul “Pengaruh Pola Asuh Orang tua dan Motivasi Belajar Siswa
Terhadap Prestasi Belajar Kkpi Kelas X Program Keahlian TKJ dan TAV Di
SMK Piri 1 Yogyakarta”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1)
terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orang tua terhadap prestasi
28
belajar siswa kelas X TKJ dan TAV di SMK PIRI I Yoyakarta sebesar 8% (2)
terdapat pengaruh yang positif antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar
siswa siswa kelas X TKJ dan TAV di SMK PIRI I Yoyakarta sebesar 23% dan
(3) terdapat pengaruh yang positif antara pola asuh orang tua dan motivasi
belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas X TKJ dan TAV di SMK PIRI I
Yoyakarta sebesar 8,1%.
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Diah terletak pada teknik
analisis data yang digunakan yakni analisis product moment. Sedangkan
peneliti menggunakan analisis varian satu jalur. Perbedaan juga terletak pada
variabel yang diteliti, peneliti hanya memfokuskan pada satu variabel X yaitu
pola asuh orang tua terhadap satu variabel Y yaitu disiplin belajar siswa.
Berdasarkan ke tiga penelitian terdahulu di atas, terdapat persamaan
dengan yang sedang diteliti oleh penulis, yaitu terletak pada variabel X nya.
Adapun variabel X yang diteliti yaitu pola asuh orang tua. Sedangkan
perbedaannya terletak pada variabel Y yang diteliti dan analisis data. Adapun
variabel Y yang diteliti ialah disiplin belajar siswa dan analisis data dibagi
menjadi dua tahapan besar yaitu tahap analisis deskriptif, dan analisis
inferensial. Analisis deskriptif dilakukan dengan perhitungan mean, median,
modus, dan standar deviasi. Sedangkan analisis inferensial terbagi dalam dua
tahapan yaitu tahap uji prasyarat dengan menguji normalitas data dan uji
homogenitas, dan tahap uji hipotesis dengan menggunakan analisis varian satu
jalur (one way anova). Selain itu, lokasi yang diteliti serta sampel yang
diambil dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya.
C. Kerangka Berpikir
Berdasarkan beberapa uraian yang telah dikemukakan di atas, maka
peranan orang tua sangat dibutuhkan dalam membentuk kepribadian anak. Hal
ini dikarenakan orang tua merupakan pendidik pertama dan utama yang
mengisi kehidupan anak semenjak dilahirkan. Cara orang tua dalam mengasuh
dan mendidik anak merupakan aspek yang penting untuk menentukan
kepribadian anak di masa depan. Jika orang tua menerapkan pola asuh yang
29
kurang tepat kepada anak, maka akan berdampak kepada kepribadian anak
kelak.
Hal tersebut dikuatkan oleh Prijodarminto, disiplin tercipta melalui
proses binaan melalui beberapa elemen yang salah satunya ialah orang tua
yang tercakup di dalam keluarga.61 Brofenbrenner juga menyebutkan bahwa
ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang yang salah
satunya perilaku disiplin adalah sistem mikro yaitu lingkungan terdekat anak
seperti keluarga, sistem meso yaitu hubungan antara orang tua dengan guru,
sistem exo yaitu media elektonik dan non elektronik, dan sistem makro yaitu
terdiri dari ideologi negara, pemerintah, tradisi, agama, hukum, adat, dan
budaya.62
Berdasarkan penjelasan tersebut, terlihat bahwa keluarga yang di
dalamnya terdapat pola asuh orang tua turut berdampak terhadap disiplin
belajar siswa.
Setiap pola asuh yang diterapkan kepada anak akan memiliki dampak
yang berbeda. Perilaku disiplin belajar yang terbentuk dalam kepribadian anak
juga akan berbeda. anak yang orang tuanya lemah, akan mementingkan diri
sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang lain, agresif, dan tidak sosial
sehingga anak cenderung tidak disiplin. Anak yang mengalami pengasuhan
yang keras (otoriter) akan sangat patuh bila dihadapan orang-orang dewasa,
namun agresif dalam hubungannya dengan teman-teman sebayanya. Anak
yang dibesarkan dibawah disiplin yang demokratis belajar mengendalikan
perilaku yang salah dan mementingkan hak-hak orang lain sehingga
cenderung berperilaku disiplin.
Dengan demikian, setelah mengkaji uraian teori pola asuh orang tua dan
disiplin belajar siswa, maka diduga kuat terdapat pengaruh pola asuh orang
tua yang signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas V SDN Cempaka
Putih 01. Berikut ini ialah bagan kerangka berpikir yang dirancang oleh
penulis.
61
Tulus Tu’u, Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa, (Jakarta: Grasindo, 2004),
h. 31 62
Hanafiah, loc. cit.
30
Otoriter Demokrasi Permisif
Disiplin Belajar Siswa
Terdapat Pengaruh Pola Asuh Orang Tua yang
Signifikan Terhadap Disiplin Belajar Siswa Kelas V SDN
Cempaka Putih 01
Pola Asuh Orang Tua
Gambar 2.1
Kerangka Berfikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan suatu hipotesis
tindakan sebagai berikut. “Terdapat pengaruh pola asuh orang tua yang
signifikan terhadap disiplin belajar siswa kelas V SDN Cempaka Putih 01”.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN Cempaka Putih 01. Adapun waktu
penelitian dilakukan selama 1 bulan, yakni dimulai pada bulan Agustus 2017
dan berakhir di bulan September 2017. Adapun jadwal kegiatan-kegiatan
yang dilakukan dari awal hingga akhir penelitian ini disusun sebagai berikut:
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No. Kegiatan Pelaksanaan
Juli Agust Sep Okt Nov Des
1. Penyusunan Instrumen Penelitian
(Angket)
2. Uji Validitas dan Reabilitas
3. Pelaksanaan Penelitian
4. Pengumpulan Data
5. Pengolahan Data
6. Analisis Data
7. Simpulan dan Saran
B. Metode Penelitian
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
kuantitatif. Menurut Sugiyono dalam bukunya yang berjudul Metode
Penelitian Kuantitatif Kualitatif, dan R & D” menyebutkan bahwa: “Metode
penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode yang berlandaskan pada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan”.63
63
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfa Beta,
2012), cet. 17, h. 8
32
Penelitian ini tidak mengubah atau memberi perlakuan pada variabel
tersebut sehingga desain penelitian ini adalah ex-post facto. Sugiono dalam
Riduwan mengemukakan bahwa “Penelitian ex-post facto adalah suatu
penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan
kemudian melihat ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian ini tidak dapat mengontrol dan
memanipulasi variabel X atau variabel bebasnya”.64
Adapun variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni variabel
Independen (bebas) dan variabel dependen (terikat).
1. Variabel Independen (Bebas)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen
(terikat).65
Adapun variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian
ini ialah pola asuh orang tua.
2. Variabel Dependen (Terikat)
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat karena adanya variabel bebas.66
Adapun variabel terikat
(Y) dalam penelitian ini ialah kedisiplinan siswa.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.67
Populasi yang dipilih dalam penelitian ini ialah para
siswa kelas V di SDN Cempaka Putih 01.
64
Riduwan, Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula,
(Bandung: Alfa Beta, 2013), h. 50 65
Sugiono, op. cit. h. 39 66
Ibid. 67
Ibid., h. 80
33
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.68
Teknik yang digunakan dalam pengambilan
sampel ialah teknik simple random sampling. Simple random sampling
adalah cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan
menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam
anggota populasi tersebut.69
Adapun sampel yang dipilih oleh peneliti
ialah 58 siswa kelas V di SDN Cempaka Putih 02. Hal ini didasarkan
pada ukuran ideal sampel pada tabel Issac & Michael (lampiran 3)
dengan jumlah populasi 70, maka didapatkan sampel ideal yang dapat
digunakan ialah 58 siswa.
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik atau metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini ialah kuisioner atau angket. Angket adalah salah satu
teknik pengumpulan data yang berbentuk kumpulan pertanyaan.70
Metode ini
digunakan untuk mengetahui bagaimana pola asuh orang tua yang diterapkan
dan perilaku disiplin belajar siswa. Skala yang digunakan penulis dalam
penelitian ini ialah skala Likert. Dalam skala ini, angket berisi 4 pilihan
jawaban, yaitu “selalu”, “sering”, “kadang”, dan “tidak pernah” dengan
masing-masing skor sebagai berikut:
68
Ibid., h. 81 69
Riduwan, op. cit.h. 58 70
Hadeli, Metode Penelitian Kependidikan, (Ciputat: PT Ciputat Press, 2006), h. 75
34
Tabel 3.2
Skor Alternatif Respon
No. Alternatif Respon Skor
Positif Negatif
1 Selalu (SL) 4 1
2 Sering (SR) 3 2
3 Kadang (KD) 2 3
4 Tidak Pernah (TP) 1 4
1. Instrumen dan Kisi-kisi Disiplin Belajar Siswa
a. Definisi Konseptual
Disiplin belajar siswa adalah tindakan seseorang yang
menunjukkan ketaatan dan kepatuhan siswa terhadap tata tertib dalam
belajar, baik dalam di rumah maupun di sekolah yang di bentuk
melalui pengalaman atau proses pembelajaran.
b. Definisi Operasional
Disiplin belajar siswa adalah skor yang diperoleh dari hasil
pengisian instrumen dengan empat pilihan yang dapat
menggambarkan tentang perilaku disiplin siswa yang dilihat melalui
beberapa indikator yaitu; patuh dan taat terhadap tata tertib belajar di
sekolah, memiliki persiapan belajar yang baik, perhatian terhadap
kegiatan pembelajaran, menyelesaikan tugas pada waktunya,
mempunyai rencana atau jadwal belajar, belajar dalam tempat dan
suasana yang mendukung, ketaatan dan keteraturan dalam belajar,
dan perhatian terhadap materi pelajaran.
c. Kisi-kisi Instrumen Disiplin Belajar Siswa (Kuisioner)
Kisi-kisi instrumen kuisioner disiplin belajar siswa disusun
dalam bentuk kuisioner terdiri dari 32 pernyataan yang berisi 16
pernyataan positif dan 16 pernyataan negatif. Berikut ini ialah kisi-
kisi instrumen yang disusun dalam penelitian ini:
35
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Kuisioner Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa)
No. Sub
Variabel Indikator
No Item Jumlah
Positif Negatif
1 Disiplin di
sekolah
a. Patuh dan taat terhadap
tata tertib belajar di
sekolah
1, 3 2, 4 16
b. Persiapan belajar 5, 7 6, 8
c. Perhatian terhadap
kegiatan pembelajaran
9, 11 10, 12
d. Menyelesaikan tugas
pada waktunya
13, 15 14, 16
2 Disiplin di
rumah
a. Mempunyai rencana atau
jadwal belajar
17, 19 18, 20 16
b. Belajar dalam tempat dan
suasana yang
mendukung
21, 23 22, 24,
c. Ketaatan dan keteraturan
dalam belajar
25, 27 26, 28
d. Perhatian terhadap
materi pelajaran
29, 31 30, 32
Total 32
d. Validasi Instrumen
Validasi instrumen disiplin belajar siswa disusun berdasarkan
teori yang relevan dan berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah
terbukti, serta melalui konsultasi ahli.
e. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan yaitu lembar kuisioner atau angket
yang telah divalidasi dan dianggap reliabel.
36
2. Instrumen dan Kisi-kisi Pola Asuh Orang tua
a. Definisi Konseptual
Pola asuh orang tua ialah cara orang tua bertindak, berinteraksi,
mendidik, dan membimbing anak yang diterapkan secara konsisten
dari waktu ke waktu.
b. Definisi Operasional
Pola asuh orang tua adalah skor yang diperoleh dari hasil
pengisian instrumen dengan empat pilihan yang dapat
menggambarkan tentang pola asuh otoriter, pola asuh demokratis,
dan pola asuh permisif dengan indikator yang berbeda pada masing-
masing pola asuh.
c. Kisi-kisi Instrumen Perilaku Disiplin (Kuisioner)
Kisi-kisi instrumen pola asuh orang tua disusun dalam bentuk
kuisioner terdiri dari 44 pernyataan yang berisi 22 pernyataan positif
dan 22 pernyataan negatif. Berikut ini ialah kisi-kisi instrumen yang
disusun dalam penelitian ini:
Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Variabel X (Pola Asuh Orang tua)
No. Pola Asuh Indikator No Item
Total Positif Negatif
1
Authoritarian/
Otoriter
a. Sikap “acceptance”
rendah, namun
kontrol- nya tinggi
1, 3 2, 4 20
b. Suka menghukum
secara fisik
5, 7 6, 8
c. Bersikap mengomando
(mengharuskan/
memerintah anak
untuk melakukan
sesuatu tanpa
kompromi
9, 11 10, 12
d. Bersikap kaku (keras) 13, 15 14, 16
e. Cenderung emosional
dan bersikap menolak
17, 19 18, 20
37
2
Authoritative/
Demokratis
a. Sikap “acceptance”
dan kontrolnya tinggi
21, 23 22, 24
16 b. Bersikap responsif
terhadap kebutuhan
anak
25, 27 26, 28
c. Mendorong anak
untuk menyatakan pendapat atau
pertanyaan
29, 31 30, 32
d. Memberikan
penjelasan tentang
dampak perbuatan
yang baik dan yang
buruk
33, 35 34, 36
3
Permissive/
Permisif
a. Sikap “acceptance”
nya tinggi, namun
kontrolnya rendah
37, 39 38, 40 8
b. Memberi kebebasan
kepada anak untuk
menyatakan
dorongan/
keinginannya
41, 43 42, 44
Total 44
d. Validasi Instrumen
Validasi instrumen pola asuh orang tua disusun berdasarkan
teori yang relevan dan berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah
terbukti, serta melalui konsultasi ahli.
e. Instrumen yang digunakan
Instrumen yang digunakan yaitu lembar kuisioner atau angket
yang telah divalidasi dan dianggap reliabel.
Peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas pada instrumen yang
telah dirancang. Hal ini dilakukan agar instrumen yang digunakan dapat
memberikan data yang valid. Adapun pelaksanaan uji coba dilakukan dengan
mengambil responden sebanyak 35 siswa di luar sampel yang telah ditetapkan.
38
1. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
validitas atas kesahihan suatu instrumen.71
Sebelum mengukur validitas,
angket perlu diuji cobakan dan hasilnya dicari secara matematis dengan
menggunakan rumus korelasi product moment menurut Budiman adalah
sebagai berikut:72
( )( )
*( ( ) )( ( ) )+
Keterangan :
rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y
Σx : jumlah masing-masing butir
Σ y : jumlah skor seluruh item
Σ xy : jumlah skor antara X dan Y
n : jumlah obyek
Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini dibantu dengan
menggunakan SPSS for Window 20.0. Berikut ini pemaparan hasil uji coba
dari masing-masing variabel:
a. Variabel Y (Disiplin Belajar)
Pada variabel disiplin belajar didapatkan 24 item pernyataan yang
valid dari jumlah total 32 item. Nomor item yang valid setelah uji
validitas, yaitu; 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 20, 21, 23,
24, 25, 26, 27, 28, 29, dan 30. Sedangkan nomor item yang tidak valid,
yaitu; 1, 2, 3, 4, 7, 17, 22, dan 31. Keputusan ini diambil berdasarkan
nilai r hitung yang dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung lebih
besar dari r tabel maka item tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel
ditentukan berdasar jumlah N yang diambil yakni sebesar 35 dengan
taraf signifikansi 0.05, maka diketahui r tabelnya adalah 0.334.
Adapun cara perhitungan dengan SPSS versi 20.0 dan hasil uji validitas
71
Budiman dan Agus Riyanto, Kapita Selekta Kuisioner: Pengetahuan dan Sikap dalam
Penelitian Kesehatan, (Jakarta: Salemba Medika, 2014), h.22 72
Ibid.
39
variabel disiplin belajar siswa dapat dilihat dalam lampiran 5.
Sedangkan pengambilan keputusan dari tiap-tiap item dapat dilihat
melalui tabel di bawah ini:
Tabel 3.5
Pengambilan Keputusan Hasil Validitas Variabel Y (Disiplin
Belajar)
No. Item rhitung rtabel Keputusan
1 0.189 0.334 Tidak Valid
2 0.145 0.334 Tidak Valid
3 -0.001 0.334 Tidak Valid
4 0.222 0.334 Tidak Valid
5 0.425 0.334 Valid
6 0.595 0.334 Valid
7 0.208 0.334 Tidak Valid
8 0.484 0.334 Valid
9 0.680 0.334 Valid
10 0.617 0.334 Valid
11 0.760 0.334 Valid
12 0.621 0.334 Valid
13 0.482 0.334 Valid
14 0.343 0.334 Valid
15 0.702 0.334 Valid
16 0.348 0.334 Valid
17 0.277 0.334 Tidak Valid
18 0.401 0.334 Valid
19 0.631 0.334 Valid
20 0.590 0.334 Valid
21 0.416 0.334 Valid
22 0.134 0.334 Tidak Valid
23 0.368 0.334 Valid
24 0.439 0.334 Valid
40
25 0.362 0.334 Valid
26 0.639 0.334 Valid
27 0.473 0.334 Valid
28 0.610 0.334 Valid
29 0.512 0.334 Valid
30 0.733 0.334 Valid
31 0.201 0.334 Tidak Valid
32 0.358 0.334 Valid
b. Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Pada variabel pola asuh orang tua didapatkan 29 item pernyataan
yang valid dari jumlah total 44 item. Nomor item yang valid setelah uji
validitas, yaitu; 1, 2, 3, 4, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 21, 22, 25, 26,
27, 28, 29, 30, 31, 32, 34, 37, 38, 41, 42, 43, dan 44. Sedangkan nomor
item yang tidak valid, yaitu; 5, 6, 7, 8, 17, 18, 19, 20, 23, 24, 33, 35,
36, 39, dan 40. Keputusan tersebut diambil berdasarkan nilai r hitung
yang dibandingkan dengan r tabel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel
maka item tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel ditentukan berdasar
jumlah N yang diambil yakni sebesar 35 dengan taraf signifikansi 0.05,
maka diketahui r tabelnya adalah 0.334. Adapun cara perhitungan
dengan SPSS versi 20.0 dan hasil uji validitas variabel pola asuh orang
tua dapat dilihat dalam lampiran 5. Sedangkan pengambilan
keputusan dari tiap-tiap item dapat dilihat melalui tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Pengambilan Keputusan Hasil Validitas Variabel X (Pola Asuh
Orang Tua)
No. Item r hitung r tabel Keputusan
1 0.373 0.334 Valid
2 0.340 0.334 Valid
3 0.452 0.334 Valid
4 0.561 0.334 Valid
41
5 0.260 0.334 Tidak Valid
6 0.234 0.334 Tidak Valid
7 0.192 0.334 Tidak Valid
8 0.283 0.334 Tidak Valid
9 0.463 0.334 Valid
10 0.470 0.334 Valid
11 0.376 0.334 Valid
12 0.372 0.334 Valid
13 0.404 0.334 Valid
14 0.430 0.334 Valid
15 0.476 0.334 Valid
16 0.403 0.334 Valid
17 0.253 0.334 Tidak Valid
18 0.232 0.334 Tidak Valid
19 0.276 0.334 Tidak Valid
20 0.305 0.334 Tidak Valid
21 0.364 0.334 Valid
22 0.480 0.334 Valid
23 0.285 0.334 Tidak Valid
24 0.326 0.334 Tidak Valid
25 0.448 0.334 Valid
26 0.370 0.334 Valid
27 0.336 0.334 Valid
28 0.336 0.334 Valid
29 0.338 0.334 Valid
30 0.447 0.334 Valid
31 0.378 0.334 Valid
32 0.365 0.334 Valid
33 0.280 0.334 Tidak Valid
34 0.355 0.334 Valid
42
35 0.171 0.334 Tidak Valid
36 0.258 0.334 Tidak Valid
37 0.355 0.334 Valid
38 0.356 0.334 Valid
39 -0.191 0.334 Tidak Valid
40 0.088 0.334 Tidak Valid
41 0.349 0.334 Valid
42 0.362 0.334 Valid
43 0.383 0.334 Valid
44 0.378 0.334 Valid
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji reliabilitas angket yang
telah dibuat. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana
suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.73
Adapun
teknik uji reliabilitas yang digunakan ialah koefisien reliabilitas alpha
cronbach dengan rumus sebagai berikut:74
[
] [
∑
]
Keterangan:
r11 = Realiabilitas instrumen
k = Banyaknya butir pertanyaan
∑ = Jumlah varians butir
= Varians total
Uji coba reliabilitas pada penelitian ini dilakukan setelah uji coba
validitas dilakukan dengan bantuan SPSS 20.0 Version. Adapun cara
perhitungannya dapat dilihat pada lampiran 4. Hasil uji reabilitas
diperoleh dari nilai koefisien Alpha Cronbach yang sudah dikurangi
dengan butir pernyataan yang tidak valid. Pada variabel Y (disiplin
73
Ibid. 74
Ibid., h.23
43
belajar) diketahui koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,879 sehingga dapat
dikatakan data reliabel dengan nilai interpretasi tinggi yang dapat dilihat
pada lampiran 5. Sedangkan pada variabel X (pola asuh orang tua)
diketahui koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,879 dengan nilai
interpretasi tinggi yang dapat dilihat pada lampiran 5.
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terbagi
menjadi dua tahap yaitu; analisis deskriptif dan analisis inferensial. Pada
analisis inferensial terbagi menjadi dua tahap yaitu; uji prasyarat dan
pengujian hipotesis. Berikut ini penjelasan dari masing-masing teknik analisis
data yang digunakan:
1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
perhitungan mean, median, modus, dan standar deviasi dengan bantuan
SPSS 20.0 Version. Hal tersebut dilakukan untuk mendeskripsikan dan
mengkategorikan data dari kuisioner yang diperoleh.
Peneliti juga melakukan perhitungan untuk menentukan pola asuh
mana yang disarankan oleh masing-masing siswa dengan cara
menghitung jumlah skor yang diperoleh siswa untuk masing-masing tipe
pola asuh. Setelah jumlah skor masing-masing tipe pola asuh diperoleh
lalu dilihat tipe pola asuh yang mana yang jumlah skornya paling besar.
Berikut perhitungan proporsi untuk setiap tipe pola asuh :
Proporsi skor demokratis =
Proporsi skor otoriter =
Proporsi skor permisif =
44
Tabel 3.7
Skor Maksimal Pola Asuh Orang Tua
No. Pola Asuh Orang Tua Jumlah Item Skor Maks. Item Skor
Maks.
1 Otoriter 12 4 48
2 Demokratis 9 4 36
3 Permisif 6 4 24
Kemudian peneliti melakukan distribusi frekuensi variabel disiplin
belajar siswa dengan menentukan panjang kelas interval dan jumlah
frekuensi pada masing-masing kelas interval.
Analisis data dilakukan setelah data dari subjek terkumpul. Sesuai
dengan hipotesis pada penelitian ini yaitu mencari perbedaan, maka data
yang diperoleh kemudian dilakukan analisis inferensial yang terdiri dari;
uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.
2. Analisis Inferensial
a. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui distribusi
penelitian tersebut normal atau tidak. Penelitian ini menggunakan
program SPSS dengan rumus kolmogorov-smirnov. Hasil
perhitungan dikonsultasikan pada tabel taraf kesalahan 5%.
Apabila hasil hitung lebih besar dari taraf kesalahan 5% (p >
0,05), maka data tersebut berdistribusi normal.
2) Uji Homogenitas
Uji homogenitas ini dilakukan dengan cara menghitung
variansi dari kedua populasi dengan rumus:75
75
Budi Susetyo, Statistika untuk Anilisis Data Penelitian, (Bandung: PT Refika Aditama,
2010), h. 160
45
F = Variansi besar
Variansi kecil
Hasil perhitungan dikonsultasikan pada tabel taraf
kesalahan 5%. Apabila hasil hitung lebih besar dari taraf kesalahan
5% (p > 0,05), maka populasi bersifat homogen.
b. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan setelah memenuhi syarat uji
normalitas dan homogenitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara analisis varian satu jalur (One Way Anova)
menggunakan bantuan SPSS 20.0 Version. Tujuan peneliti
menggunakan analisis one way anova yaitu ingin melihat besar
kontribusi variabel independen (pola asuh orang tua) terhadap
variabel dependen (disiplin belajar siswa). Pengambilan keputusan
dalam analisis one way anova ini dilakukan dengan cara melihat nilai
signifikansi. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka terdapat perbedaan
yang signifikan, sebaliknya jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak
terdapat perbedaan yang signifikan.
c. Penentuan Besar Pengaruh
Peneliti melakukan perhitungan lanjutan untuk mengetahui
besaran pengaruh variabel X (pola asuh orang tua) terhadap variabel
Y (disiplin belajar siswa) dengan rumus:
W2 = (
( )
( ) )
F. Hipotesis Statistik
Hipotesis statistik dalam berikut:
Ha :
46
Ho :
Keterangan:
= Pola Asuh Otoriter
= Pola Asuh Demokratis
= Pola Asuh Permisif
Ha : Terdapat perbedaan antara pola asuh otoriter dengan pola
asuh demokratis.
Ha : Terdapat perbedaan antara pola asuh otoriter dengan pola
asuh permisif.
Ha : Terdapat perbedaan antara pola asuh demokratis dengan
pola asuh permisif.
47
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
SDN Cempaka Putih 01 merupakan Sekolah Dasar yang berstatus negeri.
Sekolah tersebut dipimpin oleh Poniran, S.Pd. selaku kepala sekolah dengan
18 orang guru serta pekerja tata usaha yang bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. SDN Cempaka Putih 01 terletak di Jl. Jambu No. 1
RT 07 RW 05 Cempaka Putih, Ciputat Timur-Tangerang Selatan. Berikut ini
adalah profil sekolah SDN Cempaka Putih 01:
1. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah : SD Negeri CempakaPutih I
b. Nomor Pokok Sekolah Nasional : 20614208
c. Nomor Statistik Sekolah : 1010204176062
d. Alamat sekolah : Jl. Jambu No.1 RT 007/05
e. Kelurahan : Cempaka Putih
f. Kecamatan : Ciputat Timur
g. Kota : Tangerang Selatan
h. Provinsi : Banten
i. Kode pos : 15412
j. Telepon/fax :021-7493879
k. E-mail : sdn.cempakaputihsatu@yahoo.co.id
l. Status Sekolah : Negeri
m. Tahun Pendirian :1982
n. Akreditasi : Tahun : 2016
Peringkat : A
2. Tanah
a. Milik :Desa ( Hak Guna Pakai )
b. Luas : 2000 m2
c. Tahun Pembelian : -
d. Akte / Sertifikat Tanah : No/tgl.544 / 02-03-1989
48
3. Visi SDN Cempaka Putih 01
“Membentuk insan yang berakhlak mulia menguasai ilmu
pengetahuan dan berwawasan lingkungan sehat”
4. Misi SDN Cempaka Putih 01
a. Menumbuhkan disiplin berdasarkan komitmen bersama.
b. Membimbing menciptakan dan memelihara kebersihan lingkungan .
c. Meningkatkan professionalism tenaga kependidikan melalui
Pelatihan /Workshop/Studi banding.
d. Menyiapakan kelulusan yang mampu mengimbangi perkembangan
Dunia dalam IMTAQ Dan IPTEK.
e. Mengoptimalkan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar
dalam proses Kegiatan Belajar Mengajar.
f. Mengembangkan potensi, minat, dan bakat peserta didik agar
memiliki daya saing yang tinggi, terampil, produktif, displin dan
mandiri.
g. Memfasilitasi peserta didik untuk belajar aktif, kreatif, inovatif dan
sesuai perkembangan.
h. Membangun citra sekolah sebagai mitra terpercaya dimasyarakat.
i. Membenahi manajemen / Administrasi sekolah.
j. Memberdayakan komite sekolah dalam meningkatkan peranserta
orang tuamurid / Masyarakat dan instansi yang terkait dalam
penyelenggaraan pendidikan berdasarkan prinsip otonomi daerah.
k. Mempersiapkan pesertadidik agar mampu mengembangkan diri
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
5. Tujuan Sekolah
Tujuan SDN Cempaka Putih 01 sebagai berikut :
a. Siswa yang sehat jasmani dan rohani.
b. Siswa mampu menjalankan kehidupan yang taat beragama dan
berahlak mulia.
c. Siswa mampu mengenal dasar-dasar ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
49
d. Siswa mampu memiliki dasar-dasar pengetahuan, kemampuan, dan
keterampilan untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih
tinggi.
e. Siswa mampu menghasilkan prestasi yang terbaik dibidangnya dan
mencapai mutu ketulusan yang maksimal.
f. Siswa yang mampu mengenal dan mencintai bangsa, masyarakat,
dan kebudayaannya.
g. Siswa mampu melanjutkan kejenjang sekolah lanjutan unggulan
minimal 30%
h. Siswa mampu kreatif, dan bekerja untuk dapat mengembangkan diri
secara terus menerus.
i. Siswa mampu melaksanakan hidup bersih diamanapun dia berada.
j. Siswa mampumelaksanakan sadar lingkunganya.
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Deskripsi Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti yaitu variabel
X (pola asuh orang tua) dan variabel Y (disiplin belajar siswa). Subjek
dalam penelitian ini ialah siswa-siswi kelas V-A dan V-B dengan
responden sebanyak 58 siswa. Pengambilan data dilakukan dengan
menggunakan kuisioner (angket). Angket digunakan untuk mengetahui
pola asuh orang tua dan disiplin belajar siswa. Adapun metode yang
digunakan dalam analisis ini ialah one way anova. Hal ini bertujuan agar
peneliti dapat melihat besar kontribusi variabel independen (pola asuh
orang tua) terhadap variabel dependen (disiplin belajar siswa). Berikut ini
disajikan analisis deskripsi data setiap variabel yang diteliti:
a. Deskripsi Data Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Variabel pola asuh orang tua diperoleh melalui angket dengan 4
alternatif jawaban yang peneliti sediakan dari yakni; selalu = 4, sering
= 3, jarang = 2, dan tidak pernah = 1 untuk pernyataan positif dan
bernilai terbalik untuk pernyataan negatif yakni; selalu = 1, sering = 2,
50
kadang = 3, tidak pernah = 4. Pola asuh orang tua terdiri dari 3 pola
asuh yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh
permisif.
Data tentang pola asuh orang tua diperoleh dari angket yang
disebar kepada sejumlah sampel yang telah ditentukan. Jumlah butir
pada angket ini sebanyak 29 butir dengan skor jawaban 1 sampai 4.
Sehingga secara deskriptif, rentang skor yang ada adalah 29 sampai
116. Hasil tersebut didapat dari perkalian antara jumlah butir angket
dengan skor maks. atau skor min. Selanjutnya dari tabel descriptive
statistics pada lampiran 10 diketahui bahwa responden (N) berjumlah
58 dengan nilai terkecil (minimum) adalah 56, nilai terbesar
(maximum) adalah 100, nilai mean sebesar 78,05, dan standar deviasi
sebesar 8,174.
Berdasarkan jawaban angket para responden, peneliti membuat
distribusi jawaban angket yang dapat dilihat dalam lampiran 9. Hal
ini dilakukan untuk menentukan skor jawaban responden, dan untuk
menentukan jumlah siswa pada masing-masing pola asuh. Adapun
data yang diperoleh sebagai berikut:
Tabel 4.1
Distribusi Pola Asuh Orang Tua
No. Kategori Pola Asuh Frekuensi Persentase
1 Otoriter 4 6.90%
2 Demokratis 52 89.66%
3 Permisif 2 3.45%
JUMLAH 58 100%
Agar lebih jelas dan mempermudah pembaca maka data
tersebut akan disajikan dalam bentuk diagram, sebagai berikut:
51
Gambar 4.1
Diagram Batang Distribusi Pola Asuh Orang Tua
Berdasar data tabel 4.1 dan gambar 4.1 di atas, dapat diketahui
bahwa siswa yang memiliki tingkat pola asuh otoriter ada 4 siswa
(6.90%), pada pola asuh orang tua demokratis berjumlah 52 siswa
(89.66%), dan pola asuh permisif berjumlah 2 siswa (3.45%). Jadi,
dapat diketahui bahwa data pola asuh demokratis memiliki frekuensi
yang paling banyak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pola
asuh orang tua yang dominan pada siswa SDN Cempaka Putih 01
kelas V-A dan V-B adalah pola asuh demokratis.
b. Deskripsi Data Variabel Y (Disiplin Belajar)
Data disiplin belajar diperoleh dari kuisioner (angket) yang
diisi oleh masing-masing siswa. Jumlah butir angket ini sebanyak 24
butir dengan skor jawaban 1 sampai 4. Sehingga secara deskriptif,
rentang skor yang adalah 24 sampai 96. Berdasarkan perhitungan yang
ada pada lampiran 11, jumlah responden (N) adalah 37, dari 37
responden ini didapatkan nilai terkecil (minimum) adalah 54 dan nilai
terbesar (maximum) adalah 96. Output mean menunjukkan nilai
sebesar 78,09 dengan standar deviasi sebesar 10,145.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
100%
Otoriter Demokratis Permisif
Pola Asuh Orang Tua
Pola Asuh Orang Tua
52
Agar lebih mudah memahaminya, maka akan dibuat diagram
distribusi data disiplin belajar dengan cara menentukan terlebih dahulu
kelas interval dengan rumus yaitu jumlah kelas = 1 + 3,3 log n,
dimana n adalah jumlah sampel atau responden. Dari perhitungan
yang ada pada lampiran 12 diperoleh jumlah kelas intervalnya adalah
7. Rentang datanya diperoleh sebesar 42 dan panjang kelas intervalnya
sebesar 6. Berikut ini disajikan tabel distribusi frekuensi variabel Y
(disiplin belajar):
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Variabel Y (Disiplin Belajar)
Kelas Interval Frekuensi Prosentase (%) Rata-rata
54 - 59 3 5.2
78,09
61 - 66 5 8.6
67 - 72 3 5.2
73 - 78 16 27.6
79 - 84 15 25.9
85 - 90 11 19.0
91 - 96 5 8.6
N 58 100
Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa terdapat beberapa
siswa yang tingkat disiplin belajarnya berada di bawah rata-rata, yaitu
sebanyak 17 siswa dari jumlah total 58 siswa. Berikut ini disajikan
dalam bentuk pie chart distribusi frekuensi variabel Y (Disiplin
Belajar) sebagai berikut:
53
Gambar 4.2
Pie Chart Distribusi Frekuensi Variabel Y (Disiplin Belajar)
Berdasarkan pie chart di atas, diketahui bahwa frekuensi
tertinggi terletak pada kelas ke-4 dengan batas nyata 73 – 78 dengan
presentase sebesar 27,6%. Sedangkan frekuensi terendah terletak pada
kelas ke-1 dan ke-3 dengan batas nyata 54 – 59 dan 67 - 72 dengan
presentase masing-masingnya sebesar 5,2%.
C. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis
1. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas berfungsi untuk mengetahui apakah data
berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas
dilakukan menggunakan bantuan SPSS Versi 20.0. dengan uji
kolmogorof-smirnov. Adapun ketentuan pengambilan keputusan
dalam uji normalitas ini ialah data berdistribusi normal apabila
P-value > 0,05. Berikut ini hasil perhitungan dengan SPSS:
5.172%
8.621% 5.172%
27.586%
25.862%
18.966%
8.621%
Disiplin Belajar 54 - 59
61 - 66
67 - 72
73 - 78
79 - 84
85 - 90
91 - 96
54
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Kolmogorof Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 58
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 7.05826472
Most Extreme Differences
Absolute .109
Positive .059
Negative -.109
Kolmogorov-Smirnov Z .834
Asymp. Sig. (2-tailed) .491
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel pola asuh orang
tua dengan disiplin belajar siswa SDN Cempaka Putih 01 di atas,
dapat diketahui P-value sebesar 0,491. Hal tersebut menunjukkan
bahwa P-value > 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa data dalam
penelitian ini berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah sebaran
data tersebut homogen atau tidak, yaitu dengan membandingkan
kedua variannya. Uji ini biasanya dilakukan sebagai prasyarat dalam
analisis Anova. Adapun ketentuan pengambilan keputusan dalam uji
homogenitas ini ialah kedua varian adalah sama atau bersifat
homogen apabila P-value > 0,05. Berikut ini hasil perhitungan uji
homogenitas dengan bantuan SPSS Versi 20.0.
55
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Disiplin Belajar
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.431 2 55 .248
Berdasarkan hasil uji homogenitas diperoleh nilai signifikansi
sebesar 0,248. Hal tersebut menunjukkan bahwa P-value > 0,05,
sehingga data dapat disimpulkan bahwa dari dua varian data tersebut
adalah sama.
2. Uji Hipotesis
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan
analisis metode one way anova. Variabel dalam penelitian ini adalah pola
asuh orang tua dan disiplin belajar. Tujuan digunakan metode one way
anova adalah untuk melihat besar kontribusi variabel independen (pola
asuh orang tua) terhadap variabel dependen (disiplin belajar).
Hipotesis yang diajukan dalam uji one way anova dalam penelitian
ini adalah hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nihil (Ho). Adapun kriteria
penerimaan hipotesis kerja (Ha) dan hipotesis nihil (Ho) adalah sebagai
berikut :
a. Ho diterima apabila P-value > 0,05 atau Fhitung < Ftabel
b. Ho ditolak apabila P-Value < 0,05 atau Fhitung > Ftabel
56
Tabel 4.5
Hasil Uji One Way ANOVA
ANOVA
Disiplin Belajar
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1515.097 2 757.549 12.919 .000
Within Groups 3225.058 55 58.637
Total 4740.155 57
Berdasarkan tabel hasil uji one way anova di atas, diketahui bahwa
P-value sebesar 0,001. Hal tersebut menunjukkan bahwa P-value lebih
kecil daripada 0,05 yakni 0,001 < 0,05. Oleh karena itu, dapat diambil
kesimpulan bahwa Ho di tolak yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar. Untuk
memperkuat keputusan tersebut peneliti juga membandingkan nilai Fhitung
dengan nilai Ftabel. Berdasar pada tabel di atas, diketahui nilai Fhitung
sebesar 12,919. Kemudian dengan v1 sebesar 2 dan v2 sebesar 55 yang
dilihat pada tabel distribusi F pada lampiran 13 diperoleh Ftabel sebesar
3,16. Terlihat bahwa Fhitung lebih besar daripada Ftabel, sehingga dapat
diambil keputusan bahwa Ho ditolak yang berarti terdapat perbedaan yang
signifikan antara pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar.
Setelah diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara
pola asuh orang tua, maka tahap selanjutnya akan dilakukan Post Hoc
Test. Hal ini dilakukan untuk melihat perbedaan pengaruh dari masing-
masing pola asuh orang tua (pola asuh otoriter, demokratis, dan permisif)
dengan disiplin belajar. Adapun ketentuan pengambilan keputusan dalam
Post Hoc Test ini ialah; Ho diterima apabila P-value > 0,05 atau Ha
diterima apabila P-Value < 0,05. Berikut ini disajikan tabel hasil uji
dengan Post Hoc:
57
Tabel 4.6
Hasil Post Hoc Test
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui perbedaan masing-
masing pola asuh orang tua dalam mempengaruhi disiplin belajar dengan
melihat nilai signifikannya. Jika P-value < 0,05 maka dapat dikatakan
bahwa terdapat perbedaan yang signifikan. Berikut ini penjelasan dari
masing-masing pola asuhnya:
a. Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan disiplin
belajar pada pola asuh demokratis dengan pola asuh otoriter. Hal ini
terlihat dari hasil Post Hoc Test yang menunjukkan P-value lebih kecil
dari 0,05 yakni sebesar 0,025 < 0,05.
b. Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan disiplin
belajar pada pola asuh demokratis dengan pola asuh permisif. Hal ini
terlihat dari hasil Post Hoc Test yang menunjukkan P-value lebih kecil
dari 0,05 yakni sebesar 0,000 < 0,05.
c. Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan disiplin
belajar pada pola asuh permisif dengan pola asuh demokratis. Hal ini
Multiple Comparisons
(I) Pola Asuh (J) Pola Asuh Mean
Differen
ce (I-J)
Std.
Error
Sig. 95%
Confidence
Interval
Lower
Bound
Upper
Bound
Pola Asuh Demokratis Pola Asuh Otoriter 9.135
* 3.973 .025 1.17 17.10
Pola Asuh Permisif 25.635* 5.518 .000 14.58 36.69
Pola Asuh Otoriter Pola Asuh Demokratis -9.135
* 3.973 .025 -17.10 -1.17
Pola Asuh Permisif 16.500* 6.632 .016 3.21 29.79
Pola Asuh Permisif Pola Asuh Demokratis -25.635
* 5.518 .000 -36.69 -14.58
Pola Asuh Otoriter -16.500* 6.632 .016 -29.79 -3.21
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.
58
terlihat dari hasil Post Hoc Test yang menunjukkan nilai signifikasi
lebih kecil dari 0,05 yakni sebesar 0,040 < 0,05.
Selanjutnya, peneliti melakukan perhitungan uji-t Dunnet untuk
mengetahui sejauh mana pengaruh dari masing-masing pola asuh terhadap
disiplin belajar siswa dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20.0.
Berikut ini hasil perhitungan uji-t dari masing-masing pola asuh orang
tua:
a. Uji-t antara Kelompok Demokratis dan Otoriter
Bersumber dari perhitungan yang telah dilakukan
menggunakan SPSS versi 20.0 diperoleh thitung = 2,279, ttabel = 2,005
dengan perbandingan rerata kelompok demokratis dan otoriter
sebesar 80,65 : 71,50, dan dk = 54. Berdasarkan data tersebut,
terlihat thitung lebih besar dari ttabel, sehingga diambil keputusan Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan disiplin belajar siswa yang
diasuh dengan pola asuh demokratis dan otoriter. Disiplin belajar
siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis lebih tinggi
dibanding pola asuh otoriter. Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai
rerata pola asuh demokratis yang lebih besar yakni 80,65 dan rerata
pola asuh otoriter yakni 72,50. Adapun perhitungan tersebut dapat
dilihat dalam lampiran 15.
b. Uji-t antara Kelompok Otoriter dan Permisif
Bersumber dari perhitungan yang telah dilakukan
menggunakan SPSS versi 20.0 diperoleh thitung = 3,755, ttabel = 2,776
dengan perbandingan rerata kelompok otoriter dan permisif sebesar
71,50 : 55,00, dan dk = 4. Berdasarkan data tersebut, terlihat thitung
lebih besar dari ttabel, sehingga diambil keputusan Ho ditolak dan Ha
diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan disiplin belajar siswa yang diasuh dengan
pola asuh otoriter dan permisif. Disiplin belajar siswa yang diasuh
dengan pola asuh otoriter lebih tinggi dibanding pola asuh permisif.
59
Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai rerata pola asuh otoriter yang
lebih besar yakni 71,50 dan rerata pola asuh permisif yakni 55,00.
Adapun perhitungan tersebut dapat dilihat dalam lampiran 15.
c. Uji-t antara Kelompok Demokratis dan Permisif
Bersumber dari perhitungan yang telah dilakukan
menggunakan SPSS versi 20.0 diperoleh thitung = 4,590, ttabel = 2,007
dengan perbandingan rerata kelompok demokratis dan permisif
sebesar 80,63 : 55,00, dan dk = 52. Berdasarkan data tersebut,
terlihat thitung lebih besar dari ttabel, sehingga diambil keputusan Ho
ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan disiplin belajar siswa yang
diasuh dengan pola asuh demokratis dan permisif. Disiplin belajar
siswa yang diasuh dengan pola asuh demokratis lebih tinggi
dibanding pola asuh permisif. Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai
rerata pola asuh otoriter yang lebih besar yakni 80,63 dan rerata pola
asuh permisif yakni 55,00. Adapun perhitungan tersebut dapat dilihat
dalam lampiran 15.
3. Penentuan Besar Pengaruh
Perhitungan ini dilakukan dengan mencari besaran pengaruh
variabel X (pola asuh orang tua) terhadap variabel Y (disiplin belajar
siswa). Berdasarkan perhitungan yang telah peneliti lakukan dengan
jumlah N = 58, Fhitung = 12,919, dan db = 3-1 = 2, diperoleh besar
pengaruh variabel X terhadap variabel Y sebesar 29%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa faktor pola asuh orang tua mempengaruhi
disiplin belajar siswa sebesar 29%. Perhitungan tersebut dapat dilihat
pada lampiran 16.
60
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan oleh
peneliti, diperoleh bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Adapun pembahasan
lebih lanjut tentang hasil penelitian ini diuraikan sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan di SDN Cempaka Putih 01 Tangerang
Selatan bertujuan untuk melihat gambaran secara umum terkait dengan
pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa kelas V. Adapun
pola asuh yang difokuskan dalam penelitian ini terdiri dari 3 macam, yaitu
pola asuh otoriter, pola asuh demokratis, dan pola asuh permisif.
Berdasarkan hasil kuisioner (angket) tentang pola asuh orang tua yang
telah dibagikan kepada siswa kelas V-A dan V-B di SDN Cempaka Putih 01
Tangerang Selatan, diketahui bahwa pola asuh demokratis merupakan pola
asuh yang paling mendominasi diterapkan oleh para orang tua. Hal ini dapat
terlihat pola asuh demokratis yang memperoleh prosentase paling tinggi
sebesar 89,66% dengan frekuensi sebanyak 52 siswa. Pola asuh otoriter
berada pada urutan kedua dengan prosentase sebesar 6,90% dan frekuensi
sebanyak 4 siswa. Sedangkan pola asuh permisif merupakan pola asuh yang
paling sedikit diterapkan oleh orang tua dengan prosentase sebesar 3,45% dan
frekuensi sebanyak 2 siswa.
Selanjutnya berdasarkan kuisioner (angket) disiplin belajar pada siswa,
diketahui bahwa sebanyak 17 siswa memiliki tingkat disiplin belajar di bawah
rata-rata sebesar 78,09. Frekuensi tertinggi terletak pada kelas ke-4 dengan
batas nyata 73 – 78 dengan presentase sebesar 27,6%. Sedangkan frekuensi
terendah terletak pada kelas ke-1 dan ke-3 dengan batas nyata 54 – 59 dan 67
- 72 dengan presentase masing-masingnya sebesar 5,2%.
Setelah membahas deskripsi data pola asuh orang tua dan disiplin
belajar siswa, peneliti akan membahas hasil uji hipotesis menggunakan
metode one way anova. Berdasarkan uji hipotesis, diperoleh bahwa “Terdapat
pengaruh pola asuh orang tua terhadap disiplin belajar siswa di SDN
Cempaka Putih 01”. Hal tersebut dibuktikan dengan P-value yang lebih kecil
daripada taraf kesalahan yakni sebesar 0,001 < 0,05, sehingga Ha dapat
61
diterima. Selanjutnya diperkuat dengan perolehan nilai Fhitung yang lebih besar
dari Ftabel yakni sebesar 12,919 > 3,16. Adapun besar pengaruh pola asuh
orang tua terhadap disiplin belajar siswa diperoleh sebesar 29%. Sedangkan
71% nya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hasil penelitian tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh
Prijodarminto dalam Tu’u, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
disiplin belajar siswa ialah orang tua yang tercakup di dalam keluarga. Orang
tua merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam kehidupan
anak seperti yang dikemukakan oleh Lestari bahwa orang tua merupakan
tempat yang terpenting bagi perkembangan anaknya baik secara fisik, emosi,
spiritual, sosial, dan intelektualnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, melalui penelitian ini ternyata
ditemukan perbedaan pengaruh dari masing-masing pola asuh orang tua yang
dilakukan dengan menggunakan uji Post Hoc dan uji-t. Disiplin belajar siswa
yang diasuh dengan pola asuh demokratis lebih baik dibanding dengan pola
asuh otoriter. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai rata-rata disiplin
belajar siswa dengan pola asuh demokratis yang lebih besar dibanding pola
asuh otoriter, yakni sebesar 80,65 > 71,50. Selanjutnya kelompok pola asuh
otoriter dengan permisif lebih besar daripada pola asuh otoriter yakni sebesar
71,50 > 55,00. Sedangkan kelompok pola asuh demokratis lebih besar
daripada kelompok pola asuh permisif, dengan rata-rata sebesar 80,63 >
55,00. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara disiplin belajar siswa yang diasuh dengan
pola asuh demokratis, otoriter, dan permisif. Pola asuh demokratis
merupakan pola asuh yang memberikan dampak positif paling besar terhadap
perkembangan anak sehingga perilaku disiplin belajar anak dengan pola asuh
tersebut lebih baik dibandingkan dengan pola asuh otoriter dan permisif. Hal
ini senada dengan yang dikemukakan oleh Lestari bahwa anak yang diasuh
dengan pola asuh demokratis akan cenderung periang, memiliki rasa
tanggung jawab sosial, percaya diri, berorientasi prestasi, dan lebih
62
kooperatif. Anak dengan pola asuh otoriter akan cenderung moody, kurang
bahagia, mudah tersinggung, kurang memiliki tujuan, dan tidak bersahabat.
Sedangkan anak yang diasuh dengan pola asuh impulsif, agresif, bossy,
kurang kontrol diri, kurang mandiri, dan kurang berorientasi prestasi.
Selain itu, hasil penelitian ini juga sejalan dengan yang dikemukakan
oleh Hurlock bahwa anak yang orang tuanya lemah, akan mementingkan diri
sendiri, tidak menghiraukan hak-hak orang lain, agresif, dan tidak sosial
sehingga anak cenderung tidak disiplin. Anak yang mengalami pengasuhan
yang keras (otoriter) akan sangat patuh bila dihadapan orang-orang dewasa,
namun agresif dalam hubungannya dengan teman-teman sebayanya. Anak
yang dibesarkan dibawah disiplin yang demokratis belajar mengendalikan
perilaku yang salah dan mementingkan hak-hak orang lain sehingga
cenderung berperilaku disiplin.
E. Keterbatasan Penelitian
Peneli telah melaksanakan kegiatan penelitian ini sesuai prosedur ilmiah
yang telah ditetapkan dengan sebaik-baiknya. Namun, peneliti pun tidak
memungkiri bahwa masih adanya keterbatasan dalam penelitian ini. Berikut
ini ialah keterbatasan tersebut:
1. Peneliti hanya meneliti satu faktor yang mempengaruhi disiplin belajar
siswa, yaitu pola asuh orang tua. Sedangkan masih ada beberapa faktor lain
yang ikut mempengaruhi yang tidak diteliti.
2. Subjek yang diteliti hanya diambil dalam satu lingkup sekolah dan
difokuskan hanya kelas V.
3. Hasil penelitian didapat interpretasi, sehingga memungkinkan adanya
perbedaan analisis dengan peneliti sebelumnya yang disebabkan perbedaan
objek dan tempat penelitian.
63
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah peneliti lakukan
berkaitan dengan pola asuh orang tua dan disiplin belajar siswa, maka dapat
ditarik simpulan bahwa “terdapat pengaruh pola asuh orang tua yang
signifikan terhadap disiplin belajar siswa di SDN Cempaka Putih 01” dengan
prosentase sebesar 29% dan Fhitung sebesar 12,919. Adapun pola asuh yang
paling besar memberi pengaruh positif terhadap disiplin belajar siswa ialah
pola asuh demokratis dengan nilai rerata sebesar 80,65. Sedangkan pola asuh
otoriter sebesar 71,50, dan permisif sebesar 55,00.
B. Implikasi
Berdasarkan pada hasil-hasil penelitian yang sudah dijabarkan pada BAB
IV, maka implikasi dari hasil-hasil tersebut diuraikan sebagai berikut:
1. Untuk meningkatkan perhatian guru terhadap disiplin belajar siswa, maka
dilakukan sosialisasi dengan pihak sekolah.
2. Dilakukan sosialisasi kepada orang tua tentang pentingnya menjadi orang
tua yang demokratis.
3. Memberikan modul kepada orang tua tentang pola asuh yang demokratis
dan tips-tips menjadi orang tua yang baik.
C. Saran
Berdasarkan simpulan yang telah dipaparkan di atas, maka terdapat
beberapa saran dan masukan yang dapat diterapkan oleh berbagai pihak agar
disiplin belajar menjadi lebih baik.
1. Bagi Orang Tua
Orang tua hendaknya lebih mengembangkan dan menerapkan pola asuh
demokratis kepada anak-anak mereka agar siswa memiliki kepribadian
yang disiplin dalam belajar.
64
2. Bagi Guru
Guru hendaknya membangun dan membina kerja sama dengan orang tua
siswa dalam upaya membentuk disiplin belajar siswa.
3. Bagi Siswa
Kepada siswa/i kelas V-A dan V-B agar lebih disiplin lagi dalam segala hal
terutama dalam belajar.
4. Bagi Peneliti
Peneliti selanjutnya hendaknya menindaklanjuti keterbatasan-keterbatasan
yang telah dikemukakan penulis dalam penelitian ini.
65
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, H. Abu dan Widodo Supriyono. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2004.
Arham. 3 Tahapan Mendidik Anak Secara Islami yang Dipastikan Berkahnya.
(www.deerham.com). 2 Januari 2018.
Atmosiswoyo, Subyakto dan Harmiwati Subyakto. Unggul Berotak Prima.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2002.
Bibi, Farzana, dkk.. Contribution of Parenting Style in life domain of Children,
IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS). 12, 2013.
Budiman dan Agus Riyanto. Kapita Selekta Kuisioner: Pengetahuan dan Sikap
dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. 2014.
Djamarah, Syaiful Bahri. Pola Asuh Orang tua dan Komunikasi dalam Keluarga:
Upaya Membangun Citra Membentuk Pribadi Anak. Jakarta: Rineka Cipta.
2014.
Firdaus, Miftahul. Hubungan antara Motivasi Belajar dengan Disiplin Belajar
Siswa Di Kelas Xi Jurusan Teknik Kendaraan Ringan SMK Piri 1
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi pada Universitas Negeri
Yogyakarta. 2013.
Ehiane, O. Stanley. Discipline and Academic Performance: A Study of Selected
secondary Schools in Lagos, Nigeria. International Journal of Academic
Research in Progressive Education and Development. 3, 2014.
Hadeli. Metode Penelitian Kependidikan. Ciputat: PT Ciputat Press. 2006.
Halpenny, Marie, dkk. Parenting Styles and Discipline: Parent’s Perspectives
(www.tcd.ie). 2009.
Hanafiah, Nanang. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Refika Aditama.
2009.
Hurlock, Elizabeth B. Perkembangan Anak, Terj. dari Child Development oleh
Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Erlangga. 1978.
Hurlock, Elizabeth B.. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Terj. Dari Development Psycology oleh Istiwidayanti
dan Ridwan Max S Jakarta: Erlangga. 2008.
Jufri, Wahab. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
2013.
66
Lestari, Sri. Psikologi Keluarga: Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik
dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2012.
Manesh, Ahmad M. dkk.. The Relationship Between Parenting Styles And Adult
Attachment Styles From Jordan University Students, International Journal
of Asian Social Science. 3, 2013.
Musbikin, Imam. Mengapa Anakku Malas Belajar Ya?: Tips Membuat Si Malas
Jadi Mania Belajar. Jogyakarta: DIVA Press. 2009.
Nurhayati, Tri Kurnia. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia: Ejaan yang
Disempurnakan. Jakarta: Eska Media Press. 2005.
Nuryanti, Lusi. Psikologi Anak. Jakarta: PT Indeks. 2008.
Padjirin. Pola Asuh Anak dalam Perspektif Pendidikan Islam. Jurnal
Intelektualita. 5. 2016.
Purwanto, M. Ngalim. Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis: Edisi Kedua.
Bandung: PT Remaja Rosdakaya. 2007.
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan, dan Peneliti Pemula.
Bandung: Alfa Beta. 2013.
Santrock, Jhon W. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga. 2007.
Setiono, Kusdwiratri. Psikologi Keluarga. Bandung: PT Alumni. 2011.
Sugiono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfa
Beta. 2012.
Suryadi. Cara Efektif Memahami Perilaku Anak Usia Dini. Jakarta: EDSA
Mahkota. 2007.
Susetyo, Budi. Statistika untuk Anilisis Data Penelitian. Bandung: PT Refika
Aditama. 2010.
Tu’u, Tulus. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grasindo.
2004.
Ummi, Tahapan Mendidik Anak Ala Rasulullah. (www.ummi-online.com). 2
Januari 2018.
W., Sekar Ayu. 3 Cara Ali Bin Abi Thalib dalam Mendidik Anak. Orang Tua
Harus Baca!. (www.tandapagar.com). 2 Januari 2018
Yusuf, Syamsu. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. 2010.
67
Lampiran 1
Surat Keterangan Penelitian
68
69
70
Lampiran 2
71
72
73
Lampiran 3
Tabel Issac dan Michael
TABEL PENENTUAN JUMLAH SAMPEL DARI POPULASI TERTENTU
DENGAN TARAF KESALAHAN, 1, 5, DAN 10 %
N
Siginifikasi
N
Siginifikasi
1% 5% 10% 1% 5% 10%
10 10 10 10 280 197 155 138
15 15 14 14 290 202 158 140
20 19 19 19 300 207 161 143
25 24 23 23 320 216 167 147
30 29 28 28 340 225 172 151
35 33 32 32 360 234 177 155
40 38 36 36 380 242 182 158
45 42 40 39 400 250 186 162
50 47 44 42 420 257 191 165
55 51 48 46 440 265 195 168
60 55 51 49 460 272 198 171
65 59 55 53 480 279 202 173
70 63 58 56 500 285 205 176
75 67 62 59 550 301 213 182
80 71 65 62 600 315 221 187
85 75 68 65 650 329 227 191
90 79 72 68 700 341 233 195
95 83 75 71 750 352 238 199
100 87 78 73 800 363 243 202
110 94 84 78 850 373 247 205
120 102 89 83 900 382 251 208
74
Lampiran 4
Cara Uji Validitas dan Reabilitas Menggunakan SPSS versi 20.0
Uji Validitas
Data dikatakan valid jika nilai r hitung lebih besar dari r tabel (r hitung > r
tabel). Namun jika nilai r hitung < r tabel maka data yang ada dikatakan tidak
valid dan tidak bisa digunakan dalam penelitian ini. r tabel ditentukan dengan
melihat jumlah responden yang ada (n), sehingga didapat r tabel sebesar 0,334
dengan n = 35. Berikut ini langkah-langkah perhitungan uji validitas dengan
menggunakan SPSS versi 20.0.:
1. Siapkan data hasil kuisioner (angket siswa)
2. Masukkan (input) data di SPSS
3. Klik analyze correlate bivariate
4. Pindahkan data yang ada di item ke variables
5. Kemudian ceklis pearson, two-tailed, dan flag significant correlations
6. Klik OK
Uji Reabilitas
Data dikatakan reliabel jika nilai cronbach’s alpha > r tabel. Berikut ini
langkah-langkah perhitungan uji reabilitas dengan SPSS versi 20.0.:
1. Siapkan data hasil kuisioner (angket siswa)
2. Masukkan (input) data di SPSS
3. Klik scale reability analysis
4. Pindahkan data yang ada di item ke items
5. Pastikan model dalam keadaan alpha
6. Klik scale if item deleted continue OK
75
Lampiran 5
Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Uji Validitas
Uji Validitas
Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa)
Correlations
Pearson
Correlation Sig. (2-tailed) N
p1 .189 .277 35 p2 .145 .407 35 p3 -.001 .997 35 p4 .222 .200 35 p5 .425
* .011 35
p6 .595** .000 35
p7 .208 .231 35 p8 .484
** .003 35
p9 .680** .000 35
p10 .617** .000 35
p11 .760** .000 35
p12 .621** .000 35
p13 .482** .003 35
p14 .343* .044 35
p15 .702** .000 35
p16 .348* .041 35
p17 .277 .108 35 p18 .401
* .017 35
p19 .631** .000 35
p20 .590** .000 35
p21 .416* .013 35
p22 .134 .443 35 p23 .368
* .030 35
p24 .439** .008 35
p25 .362* .033 35
p26 .639** .000 35
p27 .473** .004 35
p28 .610** .000 35
p29 .512** .002 35
p30 .733** .000 35
p31 .201 .246 35 p32 .358
* .035 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
76
Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Correlations
Pearson Correlation Sig. (2-
tailed) N+D31
Pearson Correlation Sig. (2-
tailed) N
p1 .373* .027 35 p23 .285 .098 35
p2 .340* .046 35 p24 .326 .056 35
p3 .452** .006 35 p25 .448
** .007 35
p4 .561** .000 35 p26 .370
* .028 35
p5 .260 .132 35 p27 .336* .049 35
p6 .234 .176 35 p28 .336* .048 35
p7 .192 .268 35 p29 .338* .047 35
p8 .283 .100 35 p30 .447** .007 35
p9 .463** .005 35 p31 .378
* .025 35
p10 .470** .004 35 p32 .365
* .031 35
p11 .376* .026 35 p33 .280 .104 35
p12 .372* .028 35 p34 .355
* .037 35
p13 .404* .016 35 p35 .171 .326 35
p14 .430** .010 35 p36 .258 .135 35
p15 .476** .004 35 p37 .355
* .036 35
p16 .403* .016 35 p38 .356
* .036 35
p17 .253 .143 35 p39 -.191 .272 35
p18 .232 .180 35 p40 .088 .614 35
p19 .276 .108 35 p41 .349* .040 35
p20 .305 .075 35 p42 .362* .032 35
p21 .364* .031 35 p43 .383
* .023 35
p22 .480** .004 35 p44 .378
* .025 35
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
77
Uji Reabilitas
Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.879 24
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
p5 77.7714 112.005 .306 .878
p6 78.1714 106.205 .529 .872
p8 77.5714 111.076 .464 .875
p9 77.6571 107.879 .633 .871
p10 77.6286 107.476 .590 .871
p11 77.6000 109.482 .732 .871
p12 77.6286 110.064 .574 .873
p13 77.6857 111.928 .388 .876
p14 77.9429 110.703 .268 .880
p15 77.5714 110.017 .709 .872
p16 78.4857 108.492 .329 .879
p18 78.3143 107.751 .420 .875
p19 78.2857 105.328 .562 .871
p20 78.3429 102.820 .608 .869
p21 78.7143 108.387 .261 .883
p23 77.8857 110.575 .315 .878
p24 78.2286 107.123 .419 .875
p25 78.4857 110.081 .256 .881
p26 78.2857 102.092 .669 .867
p27 78.1714 106.440 .429 .875
p28 77.9714 104.146 .640 .869
p29 78.0571 108.408 .363 .877
p30 77.8571 102.538 .760 .865
p32 77.8857 110.398 .385 .876
Besarnya Nilai r Interpretasi
Antara 0,800 – 1,000 Tinggi
Antara 0,600 – 0,800 Cukup
Antara 0,400 – 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 – 0,400 Rendah
Antara 0,000 – 0,200 Sangat rendah
78
Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.831 29
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's Alpha
if Item Deleted
p1 78.6571 159.526 .338 .827
p2 78.4000 163.071 .293 .828
p3 79.0857 158.787 .301 .828
p4 78.8286 151.676 .569 .818
p9 79.5429 154.314 .441 .823
p10 79.3714 154.240 .409 .824
p11 78.7429 157.844 .373 .825
p12 78.5143 160.434 .386 .826
p13 80.1429 155.420 .384 .825
p14 80.4571 158.491 .358 .826
p15 79.7714 157.593 .310 .828
p16 79.5429 153.314 .380 .825
p21 78.7429 158.255 .332 .827
p22 78.6857 156.457 .412 .824
p25 78.6286 158.123 .436 .824
p26 78.6000 159.071 .373 .826
p27 78.9143 157.610 .330 .827
p28 78.4857 160.904 .306 .828
p29 79.1429 161.008 .205 .831
p30 79.1429 159.420 .261 .829
p31 79.3143 156.339 .333 .827
p32 78.8857 157.751 .379 .825
p34 78.9714 158.734 .339 .826
p37 79.9429 156.585 .295 .829
p38 80.5143 158.787 .356 .826
p41 79.9714 159.970 .259 .829
p42 80.1429 157.244 .321 .827
p43 79.4000 156.835 .390 .825
p44 79.8571 156.773 .327 .827
79
Lampiran 6
Kuisioner Variabel Y (Disiplin Belajar Siswa)
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP DISIPLIN
BELAJAR SISWA DI SDN CEMPAKA PUTIH 01
Nama :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah pernyataan dengan teliti.
2. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri kamu!
3. Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom SL (Selalu), SR (Sering), KD
(Kadang), atau TP (Tidak Pernah) yang sesuai dengan jawaban kamu!
No. Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya duduk rapi ketika pelajaran akan di mulai
2. Saya senang mengobrol dengan teman meski
pelajaran akan di mulai
3. Saya hanya menyiapkan satu buku untuk semua
pelajaran di kelas
4. Saya mengikuti pelajaran dengan baik
5. Saya malas mengikuti pelajaran di sekolah
6. Saya mendengarkan guru saat menjelaskan
7. Saya tidak mendengarkan guru saat mengajar
8. Saya menyelesaikan tugas harian yang diberikan
guru
9. Saya tidak menyelesaikan tugas harian yang
diberikan guru
10. Saya mengumpulkan PR (Pekerjaan Rumah) sesuai
dengan yang ditentukan
11. Saya telat mengumpulkan tugas yang diberikan guru
12. Saya mempunyai jadwal belajar saat di rumah
13. Saya belajar di rumah kalau ingat saja
14. Saya belajar ditemani oleh orang tua saya
15. Saya belajar ketika banyak orang di rumah saya
16. Ketika belajar, televisinya saya matikan
17. Saya senang belajar sambil menonton televisi
18. Setiap malam saya selalu mengulang materi yang
telah dipelajari
19. Saya mengulang materi yang telah dipelajari kalau
mau saja
80
20. Jika ada PR, maka langsung dikerjakan saat malam
hari
21. Saya menunda mengerjakan PR agar saya bisa
bermain game
22. Saya mempelajari lagi materi yang belum saya
mengerti di sekolah
23. Saya lebih senang bermain game dibandingkan
belajar untuk memahami materi di sekolah
24. Jika tidak paham materi yang saya baca, maka saya
lebih memilih untuk tidur
81
82
83
Lampiran 7
Kuisioner Variabel X Pola Asuh Orang Tua
PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP DISIPLIN
BELAJAR SISWA DI SDN CEMPAKA PUTIH 01
Nama :
Kelas :
PETUNJUK PENGISIAN:
4. Bacalah pernyataan dengan teliti.
5. Pilihlah jawaban yang sesuai dengan diri kamu!
6. Berilah tanda ceklis ( √ ) pada kolom SL (Selalu), SR (Sering), KD
(Kadang), atau TP (Tidak Pernah) yang sesuai dengan jawaban kamu!
No. Pernyataan SL SR KD TP
1. Saya harus mengerjakan PR sebelum bermain
2. Saya bebas bermain meski belum menyelesaikan PR
3. Orang tua saya mengatur semua kegiatan saya tanpa
meminta pendapat saya
4. Saya bebas melakukan apapun yang saya mau tanpa
ada larangan
5. Orang tua membuat aturan di rumah tanpa bertanya
pendapat saya
6. Orang tua saya menanyakan pendapat anaknya
tentang peraturan yang akan dibuat
7. Saya harus mengikuti semua perintah orang tua tanpa
penolakan sedikitpun
8. Saya bebas melakukan apa saja yang saya mau tanpa
dilarang orang tua
9. Orang tua tidak membolehkan saya bermain meski
saat liburan
10. Orang tua membolehkan saya bermain ketika liburan
11. Orang tua mengharuskan saya mendapat nilai bagus
tanpa peduli kemampuan yang saya miliki
12. Orang tua tidak memaksakan kemampuan saya untuk
mendapat nilai bagus
13. Orang tua mengingatkan saya belajar agar
mendapatkan nilai yang bagus
14. Orang tua membiarkan saya tidak belajar
15. Orang tua memberikan hal yang sedang saya
butuhkan
84
16. Orang tua tidak memperdulikan kebutuhan saya
sehari-hari
17. Orang tua membelikan saya sepeda agar tidak
terlambar sekolah
18. Orang tua membiarkan saya telat datang ke
sekolah karena berjalan kaki
19. Orang tua saya menanyakan pendapat anaknya
tentang peraturan yang akan dibuat
20. Orang tua saya membuat aturan di rumah tanpa
bertanya pendapat saya
21. Orang tua membolehkan saya mengkritik
kesalahan yang ada di rumah
22. Orang tua saya tidak mau dikritik meski berbuat
kesalahan
23. Orang tua melarang saya melakukan suatu hal
tanpa memberi penjelasan
24. Orang tua membolehkan saya pergi kemanapun
tanpa adanya pengawasan
25. Orang tua menanyakan tujuan saya jika akan pergi
dengan teman
26. Saya bebas berteman dengan siapa saja yang saya
mau
27. Orang tua membatasi saya bermain dengan
lingkungan bermain yang kurang baik
28. Orang tua memberikan apapun yang saya minta
29. Orang tua memberikan hal-hal yang sangat saya
butuhkan saja
85
86
87
Lampiran 8
Daftar Nama Siswa Kelas V SDN Cempaka Putih 01
Tahun Pelajaran 2017/2018
KELAS A
No. Nama Siswa L/P
1. Raiysah Ramadani P
2. Yanuar L
3. Susul Endah Wulan Dari P
4. Denis Alfiano M. L
5. Ruviano Noor Pratama Muhctar L
6. Ray L
7. Triani Fibri Yanti P
8. Maura Khaita Putri P
9. Rifan F. L
10. Rifan Syah L
11. Saktiawan D. R. L
12. Refan Ferisa Putra L
13. Farah Ditriani P
14. Rian Maulana R. L
15. Laras Wari K. D. P
16. Riyan L
17. Aji Ardiansyah L
18. Resza Afiyansyah L
19. Nabila R. P
20. Rifandi Ilham L
21. Bagus Gilang A. L
22. Anisa Ristianti P
23. Aprilia Zahra P
24. Diaz Ramadan C. R. L
25. Nila Amalia Nabila P
88
26. Syifa C. P
27. Bagus Rangga Wisnu L
28. Kaysa Rizkiyatul Husna P
29. Putri P
30. Adelia P
31. Sarah Ayu Afrizal P
32. Janu L
33. Lisma M. G. P
34. Rizka Amalia P
35. Dinda Noor P
KELAS B
No. Nama Siswa L/P
1. Khesya Sihab P
2. Ferdi L
3. Siti Zahra Aulia P
4. Ayla Kania Destian P
5. Geil Syafanada P. P
6. Nawanda P
7. M. Lawi K. L
8. Nina Inayati Putri P
9. Khaila Putri P
10. Ajeng Pitaloka P
11. Ardhiyasha F. L
12. Eva Kumala S. P
13. Akmal Rafa L
14. Elsa Andiyani P
15. Ichlasul H. P
16. Valentino L
17. Diandra P
18. Arya Bayu Erlangga L
89
19. Angelita Azaia Fhasya P
20. Fathir L
21. Rivan L
22. Aisya Putri N. P
23. Abdul Azis L
24. Regina Laras P
25. M. Aryasha L
26. M. Fikri L
27. Marsha Vania S. P
28. Faras Fahira P
29. Putri Hanifah P
30. M. Zaqi L
31. Vira P
32. Maulidya Putri Andira P
33. Racel P
34. Rose Alea P
35. Nildza S. P
90
Lampiran 9
Data Penelitian
DATA PENELITIAN VARIABEL X (POLA ASUH ORANG TUA)
KELAS V DI SDN CEMPAKA PUTIH 01
No.
Resp.
Nomor Butir Angket Skor
Total p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24 p25 p26 p27 p28 p29
1 4 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 3 2 75
2 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 1 1 3 1 4 2 2 92
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 2 1 1 2 1 100
4 4 4 2 4 1 1 1 4 1 1 2 1 4 4 4 4 1 4 4 4 1 4 2 2 1 1 1 2 1 70
5 4 4 4 3 4 1 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 4 1 4 1 82
6 2 1 3 1 3 2 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 4 1 4 3 3 3 3 3 72
7 4 1 2 1 4 3 2 1 2 2 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 1 2 1 4 1 4 1 2 1 74
8 3 4 3 3 2 2 2 3 1 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 1 4 3 2 3 2 1 2 1 77
9 2 4 3 1 3 4 3 4 1 1 3 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 1 1 4 2 1 81
10 1 4 4 4 4 3 4 4 3 2 1 4 4 4 2 4 1 1 1 3 1 4 4 4 2 1 1 1 1 77
11 4 4 2 2 1 1 3 4 2 2 2 3 4 3 4 4 1 4 4 4 4 4 1 2 1 2 1 2 1 76
12 4 4 1 4 2 2 4 4 3 3 1 3 4 4 3 4 1 4 2 3 1 4 4 1 1 2 1 2 2 78
13 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 1 1 4 4 4 4 2 4 2 2 1 4 4 1 1 4 4 3 3 85
14 4 4 4 4 4 2 4 4 1 1 3 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 1 1 4 1 4 1 85
15 2 3 3 4 2 3 1 4 3 2 3 3 3 3 2 2 4 4 2 4 4 3 4 4 2 2 4 2 1 83
16 4 4 2 3 3 1 4 3 2 2 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 1 4 1 1 2 2 1 2 1 78
91
17 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 3 1 2 1 3 1 3 4 1 3 3 3 1 77
18 4 3 4 3 4 4 4 2 2 1 2 1 4 4 3 4 1 4 2 4 1 4 3 1 1 2 1 2 3 78
19 3 4 2 4 2 3 2 4 2 3 2 3 3 4 2 4 1 4 2 3 1 3 4 1 2 1 1 1 3 74
20 2 3 2 3 2 3 2 3 2 1 2 2 4 4 3 3 3 4 3 3 2 4 1 2 2 2 1 2 1 71
21 4 4 1 4 2 3 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 1 2 1 84
22 3 4 3 4 4 4 2 3 1 1 3 1 4 4 3 4 2 4 2 1 1 2 1 1 2 2 4 2 1 73
23 4 3 2 4 4 1 2 4 3 2 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 2 4 1 2 1 2 3 2 1 81
24 4 4 4 4 1 1 4 1 1 1 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 2 3 2 1 4 3 2 3 83
25 3 3 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 1 3 2 3 1 77
26 4 4 2 2 1 3 2 3 1 1 1 2 4 4 3 4 4 4 3 4 1 4 3 1 1 1 4 2 2 75
27 2 2 4 4 1 3 4 4 2 3 4 4 4 4 1 4 1 4 2 1 1 1 1 1 1 4 1 2 2 72
28 4 2 4 4 1 1 4 2 1 1 2 1 3 1 4 2 4 1 3 3 4 4 1 3 1 4 4 4 4 77
29 2 3 2 4 1 4 1 4 2 1 1 1 4 4 3 1 2 4 4 3 1 4 1 1 1 2 3 2 1 67
30 4 4 1 4 1 4 4 4 1 1 4 1 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 1 4 4 4 1 89
31 4 4 4 4 2 1 4 3 2 3 2 2 4 4 3 4 2 4 3 3 1 4 1 1 1 1 1 2 2 76
32 2 2 4 4 1 4 4 4 1 1 2 1 4 4 2 4 1 4 1 4 1 2 3 1 4 4 1 3 3 76
33 2 4 1 1 1 1 3 3 2 4 2 1 4 4 2 4 1 4 1 4 1 4 3 1 1 4 1 2 4 70
34 2 4 1 4 1 4 4 4 2 4 2 1 4 4 2 4 1 4 1 4 1 4 4 1 2 4 1 2 4 80
35 2 4 1 1 1 4 3 3 2 4 2 1 4 4 2 4 1 4 1 4 1 4 3 1 1 4 1 2 4 73
36 4 4 2 4 4 3 1 4 1 3 1 1 4 4 3 4 4 4 4 2 1 1 1 1 1 3 2 3 1 75
37 3 4 3 4 1 4 4 4 2 3 1 4 3 4 2 4 2 4 2 4 1 4 4 1 2 1 4 2 3 84
38 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 1 4 89
39 3 3 4 4 3 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 4 3 2 1 2 2 3 2 3 1 3 1 83
92
40 4 4 2 4 2 2 2 4 1 1 1 1 3 4 4 4 4 4 3 4 1 1 2 1 1 3 1 2 1 71
41 3 4 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 2 4 2 1 3 2 1 94
42 4 4 4 4 1 4 4 4 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 1 4 1 1 4 4 2 1 87
43 3 3 4 4 2 3 4 4 1 1 1 4 4 4 3 3 2 4 4 4 2 3 3 2 1 1 1 4 2 81
44 1 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 1 1 1 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 3 2 2 1 1 61
45 2 4 2 3 1 1 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1 2 1 76
46 2 4 2 3 1 4 2 3 1 1 2 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 3 75
47 4 4 4 4 3 4 4 4 1 2 2 1 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 3 4 1 1 1 4 4 90
48 4 4 2 1 2 3 3 1 3 1 3 1 4 2 3 1 3 3 2 3 3 4 2 1 2 2 1 2 1 67
49 4 4 4 4 3 1 3 3 4 4 4 2 1 2 4 4 4 2 2 2 4 3 2 4 1 4 4 4 4 91
50 4 4 1 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 1 1 3 1 88
51 4 4 3 1 4 4 2 3 1 1 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 2 1 1 2 1 83
52 4 4 4 1 4 1 4 4 1 1 1 1 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 3 3 56
53 4 4 3 3 1 1 4 4 4 2 3 4 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 1 4 1 2 2 3 2 82
54 3 3 1 1 2 2 3 3 1 1 2 3 4 4 2 4 4 4 1 2 1 3 3 1 1 1 2 2 3 67
55 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 1 77
56 4 4 2 4 2 3 2 4 3 3 2 1 3 4 2 2 2 4 2 3 2 2 3 1 1 1 2 2 3 73
57 4 4 3 4 1 1 4 4 1 1 1 1 4 4 4 4 4 4 4 1 2 3 4 1 1 1 1 3 1 75
58 1 3 4 2 3 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 1 3 3 1 2 2 3 2 1 2 1 4 2 64
93
DATA PENELITIAN VARIABEL Y (DISIPLIN BELAJAR)
KELAS V DI SDN CEMPAKA PUTIH 01
Responden Nomor Butir Angket
Skor
Total
p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 p19 p20 p21 p22 p23 p24
1 4 1 4 4 3 4 1 4 2 3 2 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 1 3 1 68
2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 2 4 4 4 2 4 4 85
3 3 2 2 3 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 75
4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 1 4 3 4 2 3 3 2 4 4 3 4 3 80
5 4 3 1 4 4 4 4 1 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 83
6 2 3 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 54
7 2 3 4 3 4 2 1 4 4 2 2 1 2 2 4 3 3 1 3 4 3 2 2 3 64
8 2 3 4 3 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 79
9 3 3 4 4 1 4 3 4 1 4 4 2 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 4 1 76
10 2 3 1 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 4 2 4 4 79
11 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 87
12 2 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 4 4 3 2 2 2 4 4 4 3 3 4 2 77
13 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 4 3 2 3 2 76
14 2 1 4 2 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 74
15 2 1 2 4 2 4 4 4 3 3 2 4 2 4 2 1 3 1 3 3 2 2 4 2 64
16 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 88
17 2 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 1 2 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 70
18 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 1 1 3 2 2 4 4 3 4 4 77
94
19 2 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 2 4 2 3 4 4 4 2 4 2 4 4 80
20 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 1 1 2 2 2 4 1 2 2 4 2 3 2 61
21 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 91
22 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 83
23 3 3 1 1 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 3 79
24 2 1 4 3 4 4 1 4 1 4 3 3 4 4 1 2 4 1 3 4 4 4 4 4 73
25 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 4 3 3 78
26 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 87
27 2 3 4 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 77
28 3 3 2 3 2 2 3 4 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 1 2 4 2 4 4 56
29 2 3 4 4 4 2 1 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 79
30 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 2 4 4 3 4 4 85
31 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 79
32 3 2 4 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 84
33 2 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 78
34 2 1 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 4 4 2 3 2 4 1 4 4 78
35 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 2 1 4 2 4 4 4 4 4 4 78
36 2 4 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 86
37 3 3 4 3 4 3 4 3 4 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 76
38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 88
39 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3 1 1 2 3 3 3 4 4 78
40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 86
41 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 1 4 4 4 4 83
42 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4 1 4 4 88
95
43 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 1 4 3 2 4 3 4 4 4 3 81
44 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 1 4 4 4 3 4 4 3 84
45 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 93
46 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 96
47 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 91
48 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 1 2 3 3 3 4 2 4 2 1 2 4 1 2 67
49 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 1 2 2 2 1 3 3 4 4 4 4 2 3 1 72
50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 95
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 90
52 3 4 4 4 4 4 4 2 1 2 1 3 1 1 2 1 1 1 3 2 4 4 4 4 64
53 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 2 4 4 1 1 4 1 4 2 4 3 2 74
54 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 79
55 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 90
56 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 4 3 74
57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 88
58 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 84
96
Rekapitulasi Data Penelitian Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
No Pola Asuh Orang Tua
Jumlah No Pola Asuh Orang Tua
Jumlah Otoriter Demokratis Permisif Otoriter Demokratis Permisif
1 33 28 14 75 30 33 38 18 89
2 43 36 13 92 31 35 33 8 76
3 48 43 9 100 32 30 30 16 76
4 26 36 8 70 33 25 32 13 70
5 35 35 12 82 34 33 33 14 80
6 30 23 19 72 35 28 32 13 73
7 30 31 13 74 36 32 32 11 75
8 30 36 11 77 37 37 34 13 84
9 30 38 13 81 38 36 41 12 89
10 38 29 10 77 39 37 33 13 83
11 30 37 9 76 40 28 34 9 71
12 35 34 9 78 41 42 39 13 94
13 34 35 16 85 42 36 38 13 87
14 39 34 12 85 43 34 36 11 81
15 33 35 15 83 44 16 33 12 61
16 35 34 9 78 45 25 44 7 76
17 38 24 15 77 46 29 38 8 75
18 34 34 10 78 47 37 38 15 90
19 34 31 9 74 48 28 30 9 67
20 27 34 10 71 49 40 30 21 91
21 33 41 10 84 50 39 38 11 88
22 33 28 12 73 51 34 38 11 83
23 34 36 11 81 52 30 14 12 56
24 33 35 15 83 53 37 31 14 82
25 30 34 13 77 54 25 32 10 67
26 26 38 11 75 55 36 30 11 77
27 37 24 11 72 56 34 29 10 73
28 27 30 20 77 57 29 38 8 75
29 26 31 10 67 58 28 24 12 64
97
Kecenderungan Pola Asuh Orang Tua
No Pola Asuh Orang Tua
SkorTertinggi Otoriter Demokratis Permisif
1 0.6875 0.777777778 0.583333333 Demokratis
2 0.895833333 1 0.541666667 Demokratis
3 1 1.194444444 0.375 Otoriter
4 0.541666667 1 0.333333333 Demokratis
5 0.729166667 0.972222222 0.5 Demokratis
6 0.625 0.638888889 0.791666667 Permisif
7 0.625 0.861111111 0.541666667 Demokratis
8 0.625 1 0.458333333 Demokratis
9 0.625 1.055555556 0.541666667 Demokratis
10 0.791666667 0.805555556 0.416666667 Demokratis
11 0.625 1.027777778 0.375 Demokratis
12 0.729166667 0.944444444 0.375 Demokratis
13 0.708333333 0.972222222 0.666666667 Demokratis
14 0.8125 0.944444444 0.5 Demokratis
15 0.6875 0.972222222 0.625 Demokratis
16 0.729166667 0.944444444 0.375 Demokratis
17 0.791666667 0.666666667 0.625 Otoriter
18 0.708333333 0.944444444 0.416666667 Demokratis
19 0.708333333 0.861111111 0.375 Demokratis
20 0.5625 0.944444444 0.416666667 Demokratis
21 0.6875 1.138888889 0.416666667 Demokratis
22 0.6875 0.777777778 0.5 Demokratis
23 0.708333333 1 0.458333333 Demokratis
24 0.6875 0.972222222 0.625 Demokratis
25 0.625 0.944444444 0.541666667 Demokratis
26 0.541666667 1.055555556 0.458333333 Demokratis
27 0.770833333 0.666666667 0.458333333 Otoriter
28 0.5625 0.833333333 0.861111111 Permisif
29 0.541666667 0.861111111 0.416666667 Demokratis
30 0.6875 1.055555556 0.75 Demokratis
31 0.729166667 0.916666667 0.333333333 Demokratis
32 0.625 0.833333333 0.666666667 Demokratis
33 0.520833333 0.888888889 0.541666667 Demokratis
34 0.6875 0.916666667 0.583333333 Demokratis
35 0.583333333 0.888888889 0.541666667 Demokratis
98
36 0.666666667 0.888888889 0.458333333 Demokratis
37 0.770833333 0.944444444 0.541666667 Demokratis
38 0.75 1.138888889 0.5 Demokratis
39 0.770833333 0.916666667 0.541666667 Demokratis
40 0.583333333 0.944444444 0.375 Demokratis
41 0.875 1.083333333 0.541666667 Demokratis
42 0.75 1.055555556 0.541666667 Demokratis
43 0.708333333 1 0.458333333 Demokratis
44 0.333333333 0.916666667 0.5 Demokratis
45 0.520833333 1.222222222 0.291666667 Demokratis
46 0.604166667 1.055555556 0.333333333 Demokratis
47 0.770833333 1.055555556 0.625 Demokratis
48 0.583333333 0.833333333 0.375 Demokratis
49 0.833333333 0.833333333 0.875 Demokratis
50 0.8125 1.055555556 0.458333333 Demokratis
51 0.708333333 1.055555556 0.458333333 Demokratis
52 0.625 0.388888889 0.5 Otoriter
53 0.770833333 0.861111111 0.583333333 Demokratis
54 0.520833333 0.888888889 0.416666667 Demokratis
55 0.75 0.833333333 0.458333333 Demokratis
56 0.708333333 0.805555556 0.416666667 Demokratis
57 0.604166667 1.055555556 0.3333 33333 Demokratis
58 0.583333333 0.666666667 0.5 Demokratis
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui jumlah siswa yang cenderung
diasuh dengan cara melihat nilai tertinggi dari ketiga pola asuh. Berikut ini
masing-masing kecenderungan pola asuh orang tua dari setiap siswa:
1. Pola Asuh Otoriter
Terdiri dari 4 siswa, sehingga diperoleh presentase sebagai berikut:
Presentase = 4 x 100% = 6,90 %
58
2. Pola Asuh Demokratis
Terdiri dari 4 siswa, sehingga diperoleh presentase sebagai berikut:
Presentase = 52 x 100% = 89,66 %
58
99
3. Pola Asuh Permisif
Terdiri dari 4 siswa, sehingga diperoleh presentase sebagai berikut:
Presentase = 2 x 100% = 3,45 %
58
100
Lampiran 10
Perhitungan Deskripsi Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Variabel X (Pola Asuh Orang Tua)
Data tersebut diolah menggunakan program SPSS versi 20.0. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Persiapkan data yang akan di analisis.
2. Buka Program SPSS, selanjutnya klik variabel view.
3. Pada bagian Name untuk variabel baris pertama tuliskan pola asuh orang tua. Pada bagian decimal ubah menjadi angka 0, dan
abaikan yang lainnya.
4. Masukkan data yang akan di analisis ke data view.
5. Pada menu analyze pilih descriptive statistic, kemudian pilih descriptives.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Pola Asuh
Orang Tua 58 44 56 100 4527 78.05 8.174 66.822 .064 .314 .599 .618
Valid N
(listwise) 58
101
6. Klik option, ceklis mean.
7. Klik std. deviation,minimun, maximum, variance,dan range pada bagian dispersion.
8. Klik kurtosis dan skewness pada bagian distribution.
9. Klik variable list, lalu continue.
10. Klik OK
102
Lampiran 11
Perhitungan Deskripsi Variabel Y (Disiplin Belajar)
Data tersebut diolah menggunakan program SPSS versi 20.0. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Persiapkan data yang akan di analisis.
2. Buka Program SPSS, selanjutnya klik variabel view.
3. Pada bagian Name untuk variabel baris pertama tuliskan disiplin belajar. Pada bagian decimal ubah menjadi angka 0, dan
abaikan yang lainnya.
4. Masukkan data yang akan di analisis ke data view.
5. Pada menu analyze pilih descriptive statistic, kemudian pilih descriptives.
6. Klik option, ceklis mean.
7. Klik std. deviation,minimun, maximum, variance,dan range pada bagian dispersion.
Descriptive Statistics
N Range Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. Error
Disiplin Belajar 58 42 54 96 4529 78.09 10.145 102.922 -.685 .314 .002 .618
Valid N (listwise) 58
103
8. Klik kurtosis dan skewness pada bagian distribution.
9. Klik variable list, lalu continue.
10. Klik OK
104
Lampiran 12
Perhitungan Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar Siswa
Berikut ini langkah-langkah perhitungan distribusi frekuensi variabel Y
(disiplin belajar):
1. Menyiapkan data yang akan diolah.
2. Menentukan rentang data dengan cara dibawah ini:
R = nilai maksimal –nilai minimal
Diketahui dari data angket disiplin belajar siswa sebagai berikut:
Nilai maksimal = 96
Nilai minimal = 54
Sehingga didapatkan, R = 96 – 54 = 42
3. Menentukan banyak kelas dengan rumus:
k = 1 + 3,3 log (n)
Keterangan:
k = Banyaknya kelas interval
n = Banyaknya siswa
k = 1 + 3,3 log (n)
Diketahui : n = 58, maka:
k = 1 + 3,3 log 58
= 1 + 5,82
= 6, 82 dibulatkan menjadi 7
4. Menentukan panjang kelas dengan rumus:
i =
Diketahui : R = 42 dan k = 7, maka:
i =
= 6
105
Lampiran 13
Distribusi Ftabel dengan Taraf Signifikansi 0,05
106
Lampiran 14
Distribusi ttabel
107
108
Lampiran 15
Perhitungan Uji-t
Berikut ini langkah-langkah melakukan uji-t dengan menggunakan SPSS
versi 20.0:
1. Persiapkan data yang akan di analisis.
2. Buka Program SPSS, selanjutnya klik variabel view.
3. Pada bagian Name untuk variabel baris pertama tuliskan disiplin belajar. Pada
bagian decimal ubah menjadi angka 0, dan abaikan yang lainnya.
4. Masukkan data yang akan di analisis ke data view.
5. Klik analyze, lalu klik compare means, klik independent samples t-test.
6. Kemudian akan muncul kotak, pindahkan variabel Y (disipli belajar) ke kotak
test variable dan variabel X (pola asuh orang tua) ke grouping variable.
7. Kemudian klik define groups, lalu pilih pola asuh yang ingin dilakukan uji-t.
8. Berikut ini output hasil perhitungan uji-t:
a. Uji-t Kelompok Demokratis dan Otoriter
Group Statistics
Pola Asuh N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Disiplin Belajar Pola Asuh Demokratis 52 80.63 7.824 1.085
Pola Asuh Otoriter 4 71.50 5.802 2.901
Independent Samples Test
Levene's
Test for
Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of the
Difference
Lower Upper
Disiplin
Belajar
Equal
variances
assumed
.49
3 .486 2.279 54 .027 9.135 4.009 1.098 17.172
Equal
variances
not
assumed
2.949 3.893 .043 9.135 3.097 .441 17.828
109
b. Uji-t Kelompok Otoriter dan Permisif
Group Statistics
Pola Asuh N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Disiplin Belajar Pola Asuh Otoriter 4 71.50 5.802 2.901
Pola Asuh Permisif 2 55.00 1.414 1.000
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig.
(2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Disiplin
Belajar
Equal variances
assumed 3.267 .145 3.755 4 .020 16.500 4.395 4.299 28.701
Equal variances not
assumed
5.377 3.603 .008 16.500 3.069 7.596 25.404
c. Uji-t Kelompok Demokratis dan Permisif
Group Statistics
Pola Asuh N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
Disiplin Belajar Pola Asuh Demokratis 52 80.63 7.824 1.085
Pola Asuh Permisif 2 55.00 1.414 1.000
Independent Samples Test
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-
tailed)
Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Disiplin
Belajar
Equal
variances
assumed
2.373 .130 4.590 52 .000 25.635 5.585 14.427 36.842
Equal
variances not
assumed
17.373 4.615 .000 25.635 1.476 21.744 29.525
110
Lampiran 16
Perhitungan Besaran Pengaruh
Besaran pengaruh variabel X (pola asuh orang tua) terhadap variabel Y
(disiplin belajar siswa) diperoleh dengan langkah sebagai berikut:
Diketahui:
N = 58
db = (jumlah pola asuh – 1)
= 3 – 1
= 2
Fhitung = 12,919
Rumus:
W2 = (
( )
( ) )
Diperoleh:
W2 = (
( )
( ) )
W2 = (
)
W2 = ( )
Berdasarkan perhitungan tersebut, didapat bahwa faktor pola asuh orang
tua dapat menjelaskan 29%, variansi disiplin belajar siswa SDN Cempaka Putih
01.
111
Lampiran 17
Hasil Observasi Penelitian
Nama Sekolah : SDN Cempaka Putih 01
Alamat : Jl. Jambu No.1 RT 007/05
Waktu Pelaksanaan : Bulan Mei 2017
Observasi penelitian ini bertujuan untuk mengamati fenomena-fenomena
ataupun permasalahan yang terjadi di SDN Cempaka Putih 01, Tangerang Selatan.
Dari permasalahan-permasalahan yang ditemukan, maka peneliti akan
mengidentifikasi faktor-faktor yang memperngaruhi terjadinya atau munculnya
permasalahan tersebut. Adapun sasaran observasi yang dilakukan oleh peneliti
ialah pada siswa kelas V-A dan V-B sebanyak 70 siswa.
Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan beberapa permasalahan yang
terjadi pada siswa-siswi kelas V di SDN Cempaka Putih 01 ialah ketidakdisplinan
belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari beberapa hal yang ditemukan oleh peneliti
sebagai berikut; siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru saat belajar,
siswa cenderung sibuk bermain dan mengobrol dengan temannya, hanya sebagian
siswa yang mengerjakan tugas. Selain itu, ditemukan siswa-siswi yang tidak
menyelesaikan tugas yang diberikan tepat pada waktunya, tidak mengerjakan PR,
keluar kelas saat jam pelajaran, mencontek pekerjaan teman, serta terlambat
datang ke sekolah terutama pada hari senin saat pelaksanaan upacara.
Oleh karenanya, kemudian peneliti mengidentifikasi kemungkinan faktor
yang mempengaruhi disiplin belajar siswa-siswa tersebut dengan menyampaikan
beberapa pertanyaan kepada siswa-siswi serta guru yang berwenang. Berdasarkan
hal tersebut, didapatkan bahwa faktor orang tua menjadi salah satu penyebabnya.
Hal ini diasumsikan melalui jawaban beberapa siswa dan guru yang menyatakan
bahwa orang tuanya sibuk bekerja sehingga kurang memperhatikan anaknya.
Bahkan ada yang kedua orang tua nya bekerja, sehingga anak bebas melakukan
apapun yang ia mau. Selain itu, ada pula anak yang orang tua nya selalu
112
113
Lampiran 18
114
Lampiran 19
Modul untuk Orang Tua
Anakku Mutiaraku...
Mutiara hati perlu muara kasihnya
Yaitu...
~ Orang Tua ~
Yang memberikan bimbingan,
Belaian, perawatan, serta kasih
sayang
115
Apakah sudah benar caraku
mendidik anak?
Bahagiakah anakku punya orang tua
sepertiku?
BAHAGIAKAH???
Atau
BERSEDIHKAH???
116
Orang tua seperti apakah
aku????
PEMARAH?
BANYAK
MENUNTUT?
TAK PEDULI?
117
BAGAIMANA SEHARUSNYA???
Jadilah orang tua yang DEMOKRATIS
yang peduli
Penuh kasih sayang
Tanggap kebutuhan anak
NAMUN
Tetap mengontrol anak
dengan
ATURAN yang MASUK AKAL
(berikan penjelasan pada setiap aturan yang dibuat)
118
Ajarkan tentang HAK dan KEWAJIBAN
MENGAPA HARUS MENJADI ORANG
TUA YANG DEMOKRATIS???
Karena, ANAK akan cenderung;
1. PERIANG
2. BERSAHABAT
3. PERCAYA DIRI
4. BERSIKAP SOPAN
119
5. TANGGUNG JAWAB
6. LEBIH
BERPRESTASI
COBALAH
Maka
KAU KAN MENGETAHUI
“Cara mendidik anakmu saat ini, kan
menentukan bagaimana anakmu di
masa depan”
120
Lampiran 20
Biodata Peneliti
Nurlailiya Hanif, lahir di Jakarta, 16 Juni 1995.
Anak ketiga dari tiga bersaudara. Peneliti beralamat
di Kp. Pancoran Mas, Jl. Setu Pitara Siwagandu,
RT.01/RW.17, No.03, Kelurahan: Pancoran Mas,
Kecamatan: Pancoran Mas, Kota Depok, 16436.
Peneliti memulai Pendidikan di TPA Nurul Izzah
(2000), pendidikan Sekolah Dasar di SDN Pancoran Mas 7 (2001-2007), Sekolah
Menengah Pertama di SMP Fajar Plus (2007-2010), Sekolah Menengah Atas di
Madrasah Aliyah Negeri 7 Jakarta (2010-2013), dan melanjutkan ke jenjang
Perguruan Tinggi di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) angkatan 2013.
top related