kapkayo prosiding · 2017. 3. 29. · gambaran pengetahuan ibu menyusui tentang teknik menyusui...
Post on 24-Feb-2021
6 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ProsidingProsiding
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
Kesiapan Tenaga KesehatanMenghadapi MEA
31 Oktober 2015
SEMINAR NASIONAL
Kerjasama
KAPKAYO dan LP3M STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ISBN : 978-602-18471-2-1
KAPKAYO
ProsidingSEMINAR NASIONAL
Kesiapan Tenaga Kesehatan
menghadapi MEA
Tim Penyunting:Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
31 Oktober 2015
PROSIDING SEMINAR NASIONAL: KESIAPAN TENAGA KESEHATAN
MENGHADAPI MEA
Tim Penyunting :
Sarwinanti
Ismarwati
Yuli Isnaeni
Anjarwati
Widaryati
Lutfi Nurdian Asnindari
Siti Khotimah
Mamnu’ah
Menik Sri Daryati
Ery Khusnal
Setting & Layout : Aswad Creative
Desain Cover : Aswad Creative
Cetakan 1, Oktober 2015
ISBN : 978-602-18471-2-1
Diterbitkan
Jl. Ring Road Barat No.63, Mlangi, Nogotirto, Gamping,
Sleman, Yogyakarta 55292
Telp: (0274) 4469199, Fax:(0274) 4469204
email:
website: www.say.ac.id
stikesayo@say.ac.id
Ó 2015, Hak cipta dilindungi undang-undang
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan
hidayah Nya kepada kami sehingga penyusunan Prosiding Seminar Nasional STIKES
'Aisyiyah Yogyakarta tahun 2015 ini dapat diselesaikan dengan lancar. Prosiding ini
memuat naskah-naskah hasil penelitian yang dipresentasikan pada Seminar
Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan Alumni STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta (KAPKAYO).
Seminar Nasional STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta dengan tema “KESIAPAN
TENAGA KESEHATAN MENGHADAPI MEA" diselenggarakan sebagai media untuk
bertukar informasi hasil penelitian dan pengalaman ilmiah. Tujuan yang ingin
dicapai dalam seminar nasional ini adalah sebagai berikut:
1. Memahami praktik mandiri tenaga kesehatan dalam menghadapi
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)
2. Memahami perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan
3. Memahami kebijakan PPNI dalam pelaksanaan Praktik Mandiri Perawat
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada pimpinan STIKES 'Aisyiyah
Yogyakarta, ketua KAPKAYO, panitia pelaksana seminar, dan semua pihak yang
telah berpartisipasi dan memberikan dukungan atas terselenggaranya seminar
nasional ini. Prosiding ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan
masukan untuk perbaikan prosiding ini di masa yang akan datang. Semoga dengan
terbitnya prosiding ini akan memberikan kontribusi positif dalam perkembangan
profesi perawat, bidan, dan fisioterapis. Selamat mengikuti seminar nasional.
Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Yogyakarta, Oktober 2015
Kepala LP3M
STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta
Sarwinanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat
iv
DAFTAR ISI
Halaman judul ..................................................................... i Kata Pengantar .................................................................... iii Daftar isi ............................................................................ iv ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM PRIMER DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Catur Esty Pamungkas, Mufdlilah ............................................... 1 TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN Andi Kasrida Dahlan .............................................................. 9 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU BERSALIN SPONTAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA Aulia Amini, Mufdlilah ............................................................ 20 SUNAT PEREMPUAN DALAM PERSPEKTIF BUDAYA DAN AGAMA Islamiyaturrohmah, Umu Hani .................................................. 34 PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN METODE PEER GROUP TERHADAP MINAT IBU MELAKUKAN PAP SMEAR Anita Dewi Widyastuti, Anjarwati .............................................. 45 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU MENYUSUI TENTANG TEKNIK MENYUSUI YANG BENAR DI DESA PIJOT KECAMATAN KERUAK KABUPATEN LOMBOK TIMUR Ana Pujianti Harahap ............................................................. 54 HUBUNGAN GAYA HIDUP SEHAT DENGAN PRE MENSTRUAL SYNDROME SISWI KELAS XI SMK NEGERI 1 BANTUL Elika Puspitasari ................................................................... 59 PENGARUH DISKUSI INTERAKTIF TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TENTANG HIV/AIDS PADA ANAK JALANAN DI RUMAH SINGGAH GIRLAN NUSANTARA SLEMAN TAHUN 2014 Anis Eka Pratiwi ................................................................... 69 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ABORTUS INKOMPLIT DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2011 Nurfaizah Alza ..................................................................... 78
v
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013 Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati ............................................ 85 HUBUNGAN ANTARA PERAN BIDAN SEBAGAI PENDIDIK DENGAN PEMBERIAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) Nur Hidayatul Ainiyah ............................................................ 96 STUDI KASUS SIKAP PASANGAN INFERTIL PRIMERDI DESA WONOKERTO KECAMATAN TURI KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2011 Agustin Endriyani .................................................................. 103 HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Inge Anggi Anggarini .............................................................. 112 PENGALAMAN PASIEN SKIZOFRENIA DALAM MENJALANI PERAWATANDI RUMAH SAKIT JIWA: STUDI FENOMENOLOGI Mamnu’ah, Tenti Kurniawati .................................................... 122 PENGARUH PERINEAL CARE DENGAN AIR DAUN SIRIH MERAH TERHADAP KESEMBUHAN LUKA PERINEUM PADA IBU POST PARTUM DI RUMAH SAKIT ‘AISYIYAH MUNTILAN TAHUN 2013 Nuli Nuryanti Zulala, Yuli Isnaeni ............................................... 137 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN PARITAS DENGAN KUNJUNGAN NEONATAL TAHUN 2012 Tiara Pratiwi ....................................................................... 147 HUBUNGAN AKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP KESIAPAN IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI PUSKESMAS GEDONGTENGEN YOGYAKARTA 2014 Nila Qurmiasih, Umu Hani EN ................................................... 155 HUBUNGAN RIWAYAT PREEKLAMPSIA DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM Nurul Mahmudah .................................................................. 163 FAKTOR PENGHAMBAT INTERNAL PENCAPAIAN INDEKS PRESTASI PADA MAHASISWA KEBIDANAN DIII Endang Koni Suryaningsih, Sjafiq, PA .......................................... 170 ANALISIS PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI PUSKESMAS KECAMATAN AMBALAWI KABUPATEN BIMA NUSA TENGGARA BARAT Nurul Hidayah, Ahmad Ahid Mudayana ........................................ 179
vi
MANFAAT MUSCLE PUMPING EKSTREMITAS INFERIOR TERHADAP OEDEMA KAKI PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KELURAHAN SIDAKAYA KABUPATEN CILACAP Enny Fitriahadi .................................................................... 196 PENGARUH PEMBERIAN BEDSIDE TEACHING (BST) TERHADAP NILAI DIRECT OBSERVATIONAL OF PROCEDURAL SKILLS (DOPS) PADA KETRAMPILAN PEMERIKSAAN HB SAHLI PADA MAHASISWA KEBIDANAN Yekti Satriyandari ................................................................. 204 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA MOTIVATOR KELOMPOK PENDUKUNG IBU (KP-IBU) TERHADAP PROGRAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Fani Mayasari, Mufdlilah ......................................................... 220 HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG HIV/AIDS DENGAN NIAT MELAKUKAN VOLUNTARY COUNSELING AND TESTING (VCT) PADA IBU HAMIL Charunia Anggraini, Dhesi Ari Astuti ........................................... 232 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL Septi Indah Permata Sari, Fitria Siswi Utami ................................. 240 HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA SELAMA KEHAMILAN DI PUSKESMAS BAHU KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO Fatmah Zakaria .................................................................... 250 STRATEGI COPING PADA PEREMPUAN YANG MENGALAMI KEKERASAN DOMESTIK DI DAERAH URBAN YOGYAKARTA Laily Nikmah, Elli Nur Hayati, Mohammad Hakimi ........................... 257 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN Intan Mutiara Putri ................................................................ 265 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS PADA SISWA KELAS X DAN XI Dwi Atma Vica Yanottama, Anita Rahmawati, Hesty Widyasih ............ 272 PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG HEPATITIS B DI PUSKESMAS KASIHAN II BANTUL YOGYAKARTA 2015 Lia Dian Ayuningrum, Lutfi Nurdian Asnindari ................................ 286
vii
PENGARUH FAKTOR BUDAYA TERHADAP PEMILIHAN IUD PADA PASANGAN USIA SUBUR DI PUSKESMAS SEWON II KABUPATEN BANTUL Ellyda Rizki Wijhati ............................................................... 295 GAMBARAN PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL PADA BALITA KEMBAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2014 Erien Luthfia ....................................................................... 304
85
PERBEDAAN PENJEPITAN TALI PUSAT DINI DAN LAMBAT DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA BAYI BARU
LAHIR DI RSKIA SADEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013
Evi Wahyuntari, Dewi Rokhanawati STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk menilai perubahan kadar hemoglobin pada penundaan penjepitan tali pusat pada persalinan normal. Penelitian ini bersifat Quasi eksperimen.Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin spontan di RSKIA Sadewa yaitu 32 responden. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Analisis data dilakukan dengan Mann-Whitney U-test. Kadar hemoglobin bayi pada kelompok penjepitan tali pusat lambat lebih besar dibandingkan kelompok penjepitan tali pusat dini, hasil tersebut bermakna secara statistik (Man-Whitney U sebesar 0,042<0,05). Penundaan penjepitan tali pusat hingga dua menit setelah kelahiran bayi akan meningkatkan kadar hemoglobin bayi. Diharapkan kepada RSKIA Sadewa untuk menjadikan SOP penundaan penjepitan tali pusat, karena terbukti meningkatkan kadar Hemoglobin bayi baru lahir.
Kata kunci: hemoglobin, penundaan penjepitan tali pusat
PENDAHULUAN
Anemi merupakan masalah defisiensi nutrien tersering pada anak di seluruh
dunia terutama dinegara berkembang termasuk Indonesia. Penyakit ini disebabkan
kurangnya zat besi dalam tubuh penderita, dan dapat mengakibatkan gangguan
perkembangan otak, gangguan mental bahkan sampai kematian. Secara
epidemiologi, prevalensi tertinggi ditemukan pada masa bayi dan awal masa
kanak-kanak (IDAI, 2012). Secara global sekitar seperempat anak-anak usia
prasekolah mengalami anemia defisiensi zat besi, di India 70 % bayi usia 6-11
bulan menderita anemia (Gupta, 2002). Hal inimerupakan masalah kesehatan
yang signifikan karena bisa membahayakan otak anak akibat adanya
keterlambatan perkembangan saraf (Anderson et al, 2012).
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
86
Data SDKRT tahun2007 menunjukan prevalen anemia defisiensi besi pada
balita di Indonesia sekitar 40-50%. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
tahun 2001 menunjukan prevalens anemia defisiensi besi pada bayi 0-6 bulan
61,3%, pada bayi 6-12 bulan 64,8% dan anak balita 48,1% (IDAI,2012). Solusi
sederhana yang bisa mengurangi anemia pada bayi dan balita salah satunya adalah
memastikan bahwa bayi mendapat awal kehidupan yang baik dan memaksimalkan
darah dan zat besi yang berasal dari plasenta (FKUI, 2012). Salah satu yang bisa
dilakukan adalah dengan melakukan penundaan penjepitan tali pusat, hal ini
serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al 2012, di Swedia
hospital melibatkan 400 bayi aterm menunggu 3 menit sebelum penjepitan tali
pusat pada saat kelahiran bisa meningkatkan volume darah bayi yang baru lahir
sekitar sepertiganya.
Penelitian lain menyebutkan bahwa penundaan penjepitan tali pusat
bermanfaat untuk menyediakan 100 ml darah (setara dengan 56 mg elemen besi),
dan pasokan besi ditentukan melalui pasokan besi transplasenta, yang dtransfer ke
janin dan darah dialihkan dari plasenta saat persalinan (Gupta dan ramji, 2002).
Hasil penelitian pada bayi yang mengalami penundaan penjepitan tali pusat
memiliki kadar zat besi yang lebih baik saat berusia 4 bulan dan jauh lebih kecil
kemungkinannya menderita anemia, serta tidak ada efek kesehatan yang
merugikan. Royal Collage of Obstetricians an Gynaecologist (RCOG) UK
mendukung penelitian yang dilakukan oleh dan untuk ibu penundaan penjepitan
tali pusat tidak menimbulkan perdarahan post partum.
Pemerintah Indonesia melalui Departemen Kesehatan RI telah
mensosialisasikan penjepitan tali pusat setelah 2 menit bayi lahir (saat lahir bayi
diletakan diatas perut ibu), bahkan di dalam Asuhan Persalinan Normal (APN)
juga Anderson et al bahwa penundaan penjepitan tali pusat (lebih dari 30 detik)
memberikan manfaat bagi neonatus untuk mengurangi anemia dan terutama
neonatus prematur dengan memungkinkan trasnfusi darah plasenta pada bayi baru
lahir,disebutkan tentang penundaan penjepitan tali pusat selama 2 menit yang
berfungsi darah dari fetoplasental yang di fungsikan ke sirkulasi neonatus, dan ini
terjadi selama tali pusat belum di jepit, penundaan ini dimaksudkan untuk
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
87
menahan transfusi lebih lama sehingga meningkatkan volume darah bayi baru
lahir.
Kelahiran bayi merupakan suatu proses yang di tunggu. Untuk mendapatkan
proses persalinan yang berkualitas, diperlukan tindakan yang baik dalam proses
persalinan, dalam hal ini adalah penjepitan tali pusat lambat dengan tujuan akhir
yang lebih baik. RSKIA Sadewa adalah pelayanan kesehatan ibu dan anak yang
mempunyai jumlah persalinan terbanyak di DIY tahun 2012 dan memberikan
pelayanan kepada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi balita. Banyaknya jumlah
persalinan di RSKIA Sadewa yang mencapai 100 persalinan pervagina setiap
bulan menjadi alasan peneliti untuk mengambil sampel penelitian disana dan
masih ada perbedaan tindakan saat melakukan penjepitan tali pusat. Peneliti
tertarik untuk mengetahui kadar HB pada BBL dengan perbedaan tindakan
penjepitan tali pusat dini dan lambat.
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan adalah post test dengan kelompok control
(posttest only control grup design). Dimana peneliti mengukur pengaruh
perlakuan pada kelompok eksperimen dengan cara membandingkan dengan
kelompok kontrol. Dalam desain ini, pengukuran dilakukan pada saat akhir
penelitian (post test) tanpa dilakukan pretest, dilakukan penjepitan talipusat dini <
2 menit dan lambat ≥ 2 menit. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin
yang melahirkan secara spontan di RSKIA Sadewa pada tahun 2012 sebanyak
1.037 ibu bersalin spontan.
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu bersalin spontan yang melahirkan di
RSKIA Sadewa yang memiliki kriteria inklusi dan eksklusi sebagai
berikut.Kriteria Inklusi : janin hidup, tunggal, kehamilan normal, umur kehamilan
aterm, bersedia menjadi responden. Kriteria Eksklusi: kehamilan dengan
komplikasi, bayi lahir dengan asfiksia, tidak bersedia menjadi responden. Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini secara purposive sampling. Dalam
penelitian ini peneliti telah memilih responden berjumlah 16 responden untuk tiap
kelompok penelitian yang berdasarkan pertimbangan. Uji normalitas data
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
88
dilakukan dengan kolmogorove-smirnove dan uji homogenitas dilakukan
denganLevene Statistik. Uji statistik parametrik dengan t test bebas atau non
parametrik menggunakan Mann Whitney (Dahlan, 2011).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Penelitian dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak Sadewa pada
tanggal 1 Mei -1 Juni 2013. Subjek Penelitian berjumlah 32 bayi. Subjek
dibedakan menjadi dua kelompok, kelompok satu terdiri 16 subjek bayi yang
dilakukan penjepitan tali pusat dini dan kelompok dua terdiri dari 16 bayi yang
dilakukan penjepitan tali pusat lambat.
Tabel 1. Tabel identitas responden berdasarkan umur, pendidikan, pekerjaan dan kadar HB ibu
Karakteristik Kategori Frekuensi Persentase
Umur 20 - 25 tahun 10 31.3 26 - 30 tahun 16 50.0 31 - 35 tahun 6 18.8 Total 32 100.0
Pendidikan SMA 7 21.9 DIII 6 18.8 S1 18 56.3 S2 1 3.1 Total 32 100.0
Pekerjaan Wiraswasta 17 53.1 Ibu Rumah Tangga 6 18.8 Karyawan/Pegawai
Swasta 7 21.9 PNS 1 3.1 Mahasiswa 1 3.1 Total 32 100.0
HB Ibu 12-13 gr/dl 29 90.62 13-14 gr/dl 3 9.375 Total 32 100.0
Berdasarkan kelompok umur dapat diketahui bahwa ibu yang melahirkan bayi
berumur 20 – 25 tahun sebanyak 10 orang atau 31,3%, yang berumur 26 – 30 tahun
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
89
sebanyak 16 orang atau 50%, yang berumur 31 – 35 tahun sebanyak 6 orang atau 18,8%.
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar ibu melahirkan yang
dijadikan sampel berumur 26 – 30 tahun. Tetapi secara umur keseluruhan sampel ibu bayi
berdasarkan umur termasuk ibu tidak beresiko kehamilan.
Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa pendidikan ibu bayi yang
mempunyai pendidikan SMA sebanyak 7 orang atau 21,9%%, yang mempunyai
pendidikan DIII sebanyak 6 orang atau 18,8%, yang mempunyai pendidikan
S1sebanyak 18 orang atau 56,3%,dan yang mempunyai pendidikan S2 sebanyak 1
orang atau 3,1%. Berdasarkan pendidikan ibu bayi, sebagian besar adalah
berpendidikan S1, dan dilihat dari segi pendidikan responden sebagian besar
mempunyai latar pendidikan tinggi. Dengan latar pendidikan tinggi, tentunya akan
semakin mudah untuk diberi pengertian-pengertian, pengetahuan seputar bayi,
kesehatan bayi, gizi dan sebagaianya.
Berdasarkan pekerjaan diketahui bahwa ibu bayi yang
mempunyaipekerjaanwiraswasta sebanyak 17 orang atau 53,1%%, Ibu rumah
tangga sebanyak 6 orang atau 18,8%, yang mempunyai
pekerjaankaryawan/pegawai swasta sebanyak 7 orang atau 21,9%,PNS sebanyak
1 orang atau 3,1% dan yang mahasiswa sebanyak 1 orang atau 3,1%. Berdasarkan
pekerjaan ibu bayi, sebagian besar adalah mempunyai pekerjaan wiraswasta.
Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa kadar HB ibu lebih dari sama
dengan nilai normal yaitu 12 gr/dl yaitu sebanyak 29 responden atau 90.62 %,
tetapi ada beberapa responden yang mempunyai HB diatas 12 gr/dl sebanyak 3
responden atau 9.375 %. Dengan kadar HB diaats nilai standar anemia,
diharapkan HB bayi akan cenderung naik atau tidak anemia. Analisis univariat
yang digunakan untuk mengetahui diskripsi kadar hemoglobin (Hb) bayi pada
penjepitan tali pusat dini dan penjepitan tali pusat lambat.
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
90
Tabel 2. Statistik Diskriptif Hb Bayi
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Hb Bayi Penjepitan Dini 16 10.10 18.50 14.4688 1.96120
Hb Bayi Penjepitan Lambat 16 12.20 18.50 15.8625 1.69032
Valid N (listwise) 16
Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa kadar Hb bayi baru
lahir pada penjepitan tali pusat dini yang menjadi sampel, mempunyai kadar Hb
rata-rata sebesar 14,47 gr/dl, kadar Hb minimum pada bayi baru lahir dengan
penjepitan tali pusat dini sebesar 10,10 gr/dl, dan kadar Hb maksimum sebesar
18,50 gr/dl. Berdasarkan data di atas diketahui bahwa terdapat bayi yang
mempunyai kadar Hb bayi dibawah normal yaitu sebesar 10,1 gr/dl sebanyak 1
responden dan masuk kategori anemi.
Kadar Hb bayi pada penjepitan tali pusat lambat yang menjadi sampel,
mempunyai kadar Hb bayi rata-rata sebesar 15,86 gr/dl, kadar Hb bayi minimum
sebesar 12,20 gr/dl, maksimum sebesar 18,50 gr/dl. Berdasarkan berdasarkan data
di atas diketahui bahwa pada bayi yang diberlakukan penjempitan lambat kadar
Hb bayi normal semua.
Analisis bivariat pada penelitian ini digunakan untuk mencari perbedaan
antara kadar hemoglobin pada bayi baru lahir dengan penjepitan tali pusat dini
dan lambat. Pengujian pada penelitian ini menggunakan uji Mann-Whitney U-test.
Sebelum dilakukan uji Mann-Whitney dilakukan uji normalitas yang digunakan
untuk mengetahui bahwa data penelitian berdistribusi normal dan homogenitas
yang digunakan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih kelompok data sampel
berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama.
Berdasarkan hasil uji normalitas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
dari variabel Hb Bayi penjepitan dini sebesar 0,209 dan nilai signifikansi dari
variabel Hb bayi penjepitan lambat sebesar 0,899. Nilai signifikansi kedua
variabel lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
91
Berdasarkan hasil uji homogenitas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi
(sig) sebesar 0,717. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat
disimpulkan bahwa data adalah homogen. Untuk mencari perbedaan antara kadar
hemoglobin pada bayi baru lahir dengan penjepitan tali pusat dini dan lambat
menggunakan uji Mann-Whitney U-test.
Tabel 3. Hasil Uji Man-Whitney U
Test Statistics Hb bayi Mann-Whitney U 74.000 Wilcoxon W 210.000 Z -2.038 Asymp. Sig. (2-tailed) .042
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa besarnya nilai Man-Whitney
U sebesar 74,0 dengan sig. = 0,042. Nilaisig.< 0,05, sehingga Ho ditolak atau
menerima Ha, yaitu ada perbedaan antara kadar hemoglobin pada bayi baru lahir
dengan penjepitan tali pusat dini dan lambat di RSKIA Sadewa tahun 2013.
Pembahasan
Hemoglobin adalah suatu tetrameter yang terdiri atas dua salinan dari dua
rantai peptide yang berbeda,yaitu β dan α. Gen alfa berasal dari kromosom 16
sedangkan gen β berasal dari kromosom 11. Anemia adalah berkurangnya volume
sel darah merah atau menurunya konsentrasi hemoglobin dibawah nilai normal
sesuai usia dan jenis kelamin.
Penundaan penjepitan tali pusat bermanfaat untuk menyediakan 100 ml
darah (setara dengan 56 mg elemen besi), dan pasokan besi ditentukan melalui
pasokan besi transplasenta, yang dtransfer ke janin dan darah dialihkan dari
plasenta saat persalinan (Gupta dan ramji, 2002).
Berdasarkan hasil penelitian yang diuji dengan Mann-Whitney U test dapat
diketahui bahwa ada perbedaan antara kadar hemoglobin pada bayi baru lahir
dengan penjepitan tali pusat dini dan lambat di RSKIA Sadewa tahun 2013.Hasil
penelitian pada bayi yang mengalami penundaan penjepitan tali pusat memiliki
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
92
kadar zat besi yang lebih baik saat berusia 4 bulan dan jauh lebih kecil
kemungkinannya menderita anemia, serta tidak ada efek kesehatan yang
merugikan. Royal Collage of Obstetricians an Gynaecologist (RCOG) UK
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al bahwa penundaan
penjepitan tali pusat (lebih dari 30 detik) memberikan manfaat bagi neonatus
untuk mengurangi anemia dan terutama neonatus prematur dengan
memungkinkan trasnfusi darah plasenta pada bayi baru lahir, dan untuk ibu
penundaan penjepitan tali pusat tidak menimbulkan perdarahan post partum.
WHO merekomendasikan penjepitan tali pusat setelah pengamatan
kontraksi rahim pada 2 menit setelah lahir, dimana bayi diletakan diatas perut ibu
yang sebelumnya sudah diberikan injeksi oksitosin 10 IU.Penundaan penjepitan
tali pusat bermanfaat dan dapat meningkatkan status zat besi sampai 6 bulan
setelah lahir. Cadangan zat besi saat lahir merupakan faktor utama yang
mempengaruhi pertumbuhan dan terjadinya anemia defisiensi besi pada masa bayi
(Gupta dan Ramji, 2002).
Zat besi ini di tentukan oleh besi transplasenta yang ditransfer ke janin dan
darah dialirkan dari plasenta saat persalinan. Hampir sepertiga dari total volume
darah bayi prematur maupun aterm berada dalam plasenta saat lahir. Setengah dari
darah yang di transfusikan ke bayi saat usia 1 menit, pada 3 menit lebih dari 90%
dari tranfusi darah plasenta ke bayi selesai. Di mana volume darah ini di perlukan
untuk mengalirkan ke organ vital janin seperti paru-paru, hati dan ginjal saat lahir.
Manfaat ini lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul dari penundaan
pemotongan tali pusat seperti politecymia atau volume darah over (Gupta dan
Ramji, 2002).
Penelitian lain juga menyebutkan bahwa penundaan penjepitan tali pusat
minimal 2 menit setelah lahir bermanfaat bagi bayi baru lahir, meskipun ada
peningkatan policytemia pada bayi dengan penundaan penjepitan tali pusat,
kondisi ini tampaknya jinak (Hutton Ek, 2007). Penelitian ini mendukung
penelitian yang dilakukan penelitian yang dilakukan oleh Anderson et al 2012, di
Swedia hospital melibatkan 400 bayi aterm menunggu 3 menit sebelum penjepitan
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
93
tali pusat pada saat kelahiran bisa meningkatkan volume darah bayi yang baru
lahir sekitar sepertiganya.
Penelitian lain menyebutkan bahwa penundaan penjepitan tali pusat
bermanfaat untuk menyediakan 100 ml darah (setara dengan 56 mg elemen besi),
dan pasokan besi ditentukan melalui pasokan besi transplasenta, yang dtransfer ke
janin dan darah dialihkan dari plasenta saat persalinan. Penelitian ini juga
mendukung penelitian yang dilakukan oleh Gupta and Ramji, 2002. Effec Off
Dellayed Cord Clamping On Iron Stores In Infants Born To Anemic Mother. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan pada ibu dan bayi saat
lahir pada kedua kelompok. Nilai kadar HB dan Feritin pada bayi usia 3 bulan
secara statistik signifikan pada kelompok penjepitan tali pusat lambat dibanding
pada kelompok penundaan penjepitan tali pusat dini.
Penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Lubis, (2008)
yang berjudul Dampak Penundaan Pengkleman Tali Pusat Terhadap Peningkatan
Hemoglobin Di RS Adam Malik Medan. Hasil penelitian secara statistik
menunjukan hubungan yang bermakna antara kadar HB dan HMT pada bayi
diwaktu penundaan tali pusat pada kelompok penelitian. Hal ini dapat dilihat dari
hasil penelitian kadar HB dan HMT pada kelompok penundaan penjepitan tali
pusat adalah 18,3 dan 53,5 sedangkan kadar HB dan HMT pada kelompok
penjepitan tali pusat dini 16,2 dan 47,8 (p<0,05).
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan
antara kadar hemoglobin pada bayi baru lahir dengan penjepitan tali pusat dini
dan lambat di RSKIA Sadewa tahun 2013. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi ( p value)sebesar 0,042 < 0,05.
Saran
Berdasar kesimpulan diatas, selanjutnya dapat diusulkan saran yang
diharapkan akan bermanfaat bagi RSKIA Sadewa khususnya, dan RSKIA lain
pada umumnya, antara lain adalah Dimungkinkan untuk meneliti perbedaan antara
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
94
kadar hemoglobin pada bayi baru lahir dengan penjepitan tali pusat dini dan
lambat di daerah yang endemik malaria dan menambah jumlah sampel penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan terjemahannya, Departemen Agama RI, Jakarta.
Anderson, O., Hellstrom, L., Anderson, D.& Domellof, M.(20011) Effect Of Dellayed Versus Early Cord Clamping On Neonatal Outcomes And Iron Status At 4 Month.Vol 343.BMJ.
Astrianti, R.L., Pangemanan, T.W., Bernolian, N.& Yakub, k.(2012) Neonatal Haemoglobin And haemotokrit Level On Delayed Cord Clamping.Vol 36(1).Universitas Sriwijaya.
Cuningham, G.F., Gant, F.N.& Lenovo,K.,Hartono, A.ed., Suyono, J.Y.ed. & Pendith, U.B.(2004) Obstetri Williams Vol 1 Edisi !.Jakarta: EGC.
Dahlan, 2010. Lankah-langkah membuat proposal penelitian Bidang Kedokteran Dan Kesehatan.Sagung Seto: Jakarta
Gupta,R.& Ramji, S.(2001) Effec Of Delayed Cord Clamping On Iron Stores In Infants Born To Anemic Mothers.
Manuaba,I.G.B., Chandranita,I.A.& Fajar, I.B.G.(2007) Pengantar kuliah Obstetri Edisi 1.Jakarta: EGC.
Notoatmojo, S. 2008. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Notoatmojo, S. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Obsgin FK UI, 2012. Tunda porong tali pusat 3 menit kurangi anemia pada bayi. Tersedia dalam www.obsgin-rscmfkui.com..Diakses 6 Februari 2013
Prawiroharjo, S.(2008) Ilmu Kesehatan Nelson Anak Nelson Vol 1 E/15.jakarta: EGC.
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Robert, 2011.Delayed Cord Clamping For Baby Helath. Tersedia dalam<www.bbc.co.uk>.. Diakses 3 Februari 2013
Prosiding Seminar Nasional “Kesiapan Tenaga Kesehatan Menghadapi MEA”
31 Oktober 2015
95
_______.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tersedia dalam http://www.geocities,com/frans_98/uu/uu_20_03.htm. Diakses 30 Maret 2013.
SDKI. 2007. Tersedia dalam<www.bppsdmk.depkes.go.id> (Diakses 9 Januari 2013)
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta.
The Americans Collage of Obstetricians andGynecologist, 2012.. Time to clamp the cord. Tersedia dalam www.acog.org. Diakses 3 Februari 2013
Wiknjosastro, 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawiroharjo.
top related