karakteristik sistem pendidikan nasional indonesia: nasionalisme sebagai landasan pendidikan
Post on 20-Jul-2015
963 Views
Preview:
TRANSCRIPT
Dosen : Dr. Sudadio, M. Pd.
KARAKTERISTIK SISTEM
PENDIDIKAN NASIONAL
INDONESIA:
BAB 10
NASIONALISME DAN PENDIDIKAN NASIONAL
1. KARAKTERISTIK NASIONALISME
a. Batasan
1. Bangsa
2. Nasionalisme
3. Perkembangan Nasionalisme
4. Tipe Nasionalisme
1. Bangsa (nation)
adalah suatu solidaritas besar, yang
terbentuk karena adanya kesadaran
bahwa orang telah berkorban banyak,
dan bersedia untuk berkorban lagi.
2. Nasionalisme
yaitu suatu paham yang memberi ilham
kepada sebagian besar penduduk dan
mewajibkan dirinya untuk mengilhami
anggota-anggotanya.
3. Perkembangan Nasionalisme
Perkembangan nasionalisme menurut Hans Kohn
Eropa Barat abad 18
Abad 19 Abad 20
Tipe Nasionalisme
Nasionalisme Liberal
Nasionalisme Kerakyatan
Nasionalisme Totaliter
Hans Kohn membedakan nasionalisme kedalam
tiga kelompok
b. Pendidikan Nasional sebagai Perwujudan
Nasionalisme
>>>Lanjutan Karakteristik Nasionalisme
1. Hak menentukan nasib diri sendiri dari setiap bangsa.
2. Hak menentukan nasib diri sendiri diperkenalkan oleh
Mancini, 1851, dan kemudian dipertegas oleh Woodrow
Wilson, 1918, dan akhirnya menjadi dasar pokok dari
Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, 1945.
3. Hak setiap negara-kebangsaan menentukan nasib diri
sendiri dilaksanakan dengan jalan menyusun dan
melaksanakan sistem-sistem kehidupan bernegara.
2. KARAKTERISTIK NASIONALISME INDONESIA
Ciri-ciri Nasionalisme Indonesia1. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang anti penjajahan.
2. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang patriotik, yang
religius.
3. Nasionalisme kerakyatan/persatuan yang berdasarkan
Pancasila.
Dokumen Resmi Pernyataan
Kemerdekaan Indonesia:
1. Proklamasi 17 Agutus 1945
2. Pembukaan UUD 1945
KARAKTERISTIK SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL INDONESIA (SPNI)
1.Karakteristik Sosial Budaya
2.Karakteristik Dasar dan Fungsi
3.Karakteristik Tujuan
4.Karakteristik Kesisteman (Sistemik)
1. Karakteristik Usaha Sadar
Pendidikan
2. Karakteristik Bentuk Kegiatan
Pendidikan
a. Karakteristik Bimbingan
b. Karakteristik Pengajaran
c. Karakteristik Latihan
3. Karakteristik Fungsi
KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
LANDASAN HISTORIS
SISTEM PENDIDIKAN
NASIONAL INDONESIA
MERDEKA:
BAB 11
ORIENTASI UMUM1. Pendidikan Nasional Indonesia merdeka secara formal
dimulai sejak Indonesia menyatakan kemerdekaannya.
Yang menjadi landasan historis Pendidikan Nasional
Indonesia Merdeka adalah cita-cita dan praktek-praktek
pendidikan masa lampau yang tersurat atau tersirat
masih menjadi dasar penyelenggaraan pendidikan
Nasional Indonesia Merdeka.
2. Pendidikan masa lampau dapat dibedakan dalam tiga
tonggak, yaitu:
- Pendidikan Tradisional
- Pendidikan Kolonial Barat
- Pendidikan Kolonial Jepang
PENDIDIKAN hindu-budha
1. Hinduisme dan Budhisme yang datang ke Indonesia kurang lebih
abad ke-5. Hinduisme dan Budhisme adalah agama yang berbeda,
tetapi di Indonesia nampak kecenderungan sinkretisme, yaitu
keyakinan untuk mempersatukan figur Syiwa dengan Budha
sebagai satu sumber Yang Maha Tinggi. Motto pada lambang
negara Indonesia “Bhineka Tunggal Ika”, secara etimologis berasal
dari keyakinan tersebut.
2. Sistem berguruAjaran agama Hindu membagi keseluruhan hidup manusia
dalam empat masa yang disebut Catur Asrama (asrama berasal
dari bahasa sansekerta Srana yang berarti usaha seseorang
3. Dharmadhyaksa Keagamaan
Pendidikan dilaksanakan dalam rangka penyebaran dan
pembinaan kehidupan beragama Hindu dan Budha
4. Tujuan Pendidikan
a. Tujuan pendidikan adalah sama dengan tujuan hidup yang diajarkan
oleh agama.
b. Ajaran agama Hindu yang berkembang di Indonesia, dan
mengkristal dalam ajaran agama Hindu di Bali, mempunyai tiga
aspek: 1. Tatwa, yaitu filsafat 2. Susila, yaitu etika 3. Upacara, yaitu
pelaksanaan yang banyak berkaitan dengan adat istiadat.
c. Filsafat agama Hindu mengajarkan lima kepercayaan mutlak, yang
disebut Panca crada:
1. Percaya adanya Sang Hyang Widi, 2. Percaya adanya atma (roh
leluhur), 3. Percaya adanya karma pala, 4. Percaya adanya
samsara (punaibhawa), 5. Percaya adanya moksa
>>>Lanjutan pendidikan hindu-budha
5. Peguron 6. Keluarga
Peguron Kraton
Peguron Biasa
Pendidikan untuk rakyat
biasa dilaksanakan dalam
keluarga masing-masing
dengan cara meneladani
orangtua mereka dalam
bidang adat istiadat dan
pekerjaan.
>>>Lanjutan pendidikan hindu-budha
PENDIDIKAN ISLAM TRADISONAL
1. Perkembangan Islam di Indonesia• Kerajaan Islam pertama d Indonesia adalah kerajaan
Samudera Pasai di Aceh
• Selama pemerintahan keturunan Iskandar Syah, kerajaan
Malaka menjadi pusat perdagangan Timur dan Barat, serta
menjadi pusat agama islam• Demak menjadi kerajaan islam pertama di Jawa. Dengan
bantuan dari para wali menyebarkan agama Islam ke seluruh
Jawa, Kalmantan Selatan, Sulawesi Selatan dan Maluku
• Kerajaan Goa menyebarkan Islam di Seluruh Sulawesi
Selatan
• Kerajaan Ternate menjadi pusat agama Islam di Maluku,
dan menyebarkan agama Islam di seluruh Maluku
2. Penyelenggaraan Pendidikan Islam Tradisional
a. Batasan
Pendidikan Islam Tradisional adalah penyelenggaraan
pendidikan Islam di Nusantara yang berlangsung selama abad
ke-14 Masehi atau awal masuknya Islam.
b. Tujuan Pendidikan
Mengabdi sepenuhnya kepada Allah, sesuai dengan ajaran yang
disampaikan Nabi Muhammad SAW. Dalam bentuk Al-Qur’an,
serta perkataan, tingkah laku dan perbuatan nabi sendiri
(sunnah), untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
c. Penyelenggaraan PendidikanPendidikan Islam Tradisional diupayakan secara perorangan,
biasanya oleh para ulama Islam di suatu wilayah tertentu
d. Pendidikan Islam Tradisional di Minangkabau
Perkembangan pendidikan Islam di Minangkabau hingga tahun
1800 adalah salah satu contoh perkembangan Pendidikan Islam
Tradisional yang diselenggarakan sangat bersifat perorangan.
Keadaan Pendidikan Islam di Minangkabau sebelum 1900
menurut mahmud Junus
II . Pengajaran Kitab
• Ilmu Tafsir, dll
• Ilmu Fikih
• Ilmu Sharaf/Nahu
I. Pengajian Qur’an
e. Pendidikan Islam Tradisional di Jawa
Raden Fatah Wali Songo
Mahmud Junus menggambarkan organisasi Pendidikan
Islam Tradisional zaman Mataram di bawah pimpinan
Sultan Agung
Pesantren Keahlian (Takhassus) dan
Perguruan Tarikat (Tingkat Tinggi)
Pesantren Besar (Tingkat Tinggi)
Pesantren (Pengajian Kitab) Desa (Tingkat
Menengah)
Pengajian Qur’an (Tingkat Rendah)
PENDIDIKAN Katolik dan protestan
1. Pendidikan Katolik di Indonesia
a. Kedatangan Orang Portugis
b. Sekolah Missionaris
Cita-cita membangun negeri jajahan
Albuquerque
Franciscu
s
Xaverius
Orde
Jesuit
Pendirian
Sekolah
Katolik
1. Pendidikan Protestan di Indonesia
a. Kedatangan Orang Belanda
Diantaranya:
a. Jan Pieterszoon Coen mendirikan Batavia 1619, setelah pada tahun
1618 mendapatkan izin dari Pangeran Jayakarta untuk mendirikan
benteng.
b. Merebut Malaka dari orang Portugis untuk menguasai Selat Malaka,
1641.
c. Mengadakan perjanjian Bongaya dengan Sultan Hassanudin, 1667,
sehingga VOC mendapat hak monopoli dagang di Sulawesi Selatan.
b. Pendirian sekolah-sekolah Zending
Sikap VOC terhadap Pendidikan
Membiarkan terselenggaranya Pendidikan Islam
Tradisional di nusantara
Mendukung diselenggarakannya sekolah-sekolah
yang bertujuan menyebarkan agama Kristen
Tahun Sekolah Murid Guru Lokasi
1617 1 - - Jakarta
1636 3 - - Luar Kepuluan Maluku
1645 33 1300 - Pulau Ambon
1695 29 1057 34 Kep. Sangkir dan Maluku
Utara
2 54 5 Ternate
1 12 1 Makian
1 12 1 Bacan
6 220 7 Sulawesi
2 148 3 Tagulanda (Pulau Sangir)
4 263 4 Siauw (Pulau Sangir)
11 319 12 Pulau Sangir
2 29 1 Kabruang (Pulau Talaud)
Tahun Sekolah Murid Guru Lokasi
1708 29 3966 - Luar Pulau Ambon
1756 9 - - Kepulauan Maluku Selatan
1779 7 1657 - Di luar Kepulauan Maluku
639 - Jakarta
327 - Pantai Utara Pantai Jawa
50 - Ujung Pandang
539 - Timor
37 - Pantai Barat Sumatera
6 - Cirebon
5 - Banten
>>>Lanjutan
THANK YOU
top related