karsinoma nasofaring
Post on 26-Jun-2015
538 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KARSINOMA NASOFARING
Preseptor : Dr. Jacky Munilson, Sp.THT
Hamka Gunawan MJane Elvina S
Anatomi dan Histologi
Nasofaring rongga dengan dinding kaku di atas, belakang dan lateral yang secara anatomi termasuk bagian faring.
Anterior : koana, tepi belakang septum nasi.
Posterior : dinding nasofaring melengkung ke supero-anterior dan terletak di bawah os sphenoid
Anatomi dan Histologi
Bagian belakang nasofaring berbatasan dengan ruang retrofaring, fasia pre vertebralis dan otot-otot dinding faring.
Dinding lateral nasofaring orifisium tuba
Atap nasofaring lipatan-lipatan mukosa yang dibentuk oleh jaringan lunak sub mukosa
Anatomi dan Histologi
60 % epitel berlapis gepeng 80 % dari dinding posterior nasofaring
dinding lateral dan depan epitel transisional, yang merupakan epitel peralihan.
Epidemiologi
Karsinoma nasofaring tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia.
Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher karsinoma nasofaring.
Data registrasi kanker di Indonesia berdasarkan histopatologi tahun 2003 KNF menempati urutan pertama dari semua tumor ganas primer pada laki-laki dan urutan kedelapan pada perempuan.
Secara global (2000) 65.000 kasus baru 38.000 kematian
Epidemiologi
laki-laki > perempuan dapat mengenai semua umur, meningkat
setelah usia 30 tahun (puncak :40-60 tahun)
KNF pada anak-anak di bawah 15 tahun. tidak mempunyai gejala yang spesifik,
seringkali tanpa gejala keterlambatan dalam diagnosis dan terapi.
70% kasus: gejala pertama berupa limfadenopati servikal metastasis KNF.
Etiologi dan Faktor Resiko
Virus Epsteiin Barr
Letak geografis Rasial
Jenis kelamin
Genetik Pekerjaan
Lingkungan
Kebiasaan hidup
Kebudayaan
Manifestasi klinik
Gejala nasofaring
Gejala telinga
Gejala mata dan saraf
Metastasis atau gejala di leher
Diagnosis
Pemeriksaan titer virus Epstein-Barr Ig A dan Ig E
Pemeriksaan CT scan kepala dan leher CT scan thorax MRI Diagnosis pasti biopsi nasofaring
Histopatologi
Karsinoma sel skuamosa atau transisional berdiferensiasi baik sampai sedang dengan
produksi keratin
Karsinoma nonkeratinisasi
Karsinoma tidak berdiferensiasi, termasuk limfoepitelioma, mengandung sel epitel ganas
dengan infiltrasi limfositik.
Staging (UICC, 2002)
T = Tumor primer T0 = Tidak tampak tumor. T1 = Tumor terbatas di nasofaring T2 = Tumor meluas ke jaringan lunak T2a- perluasan tumor ke orofaring dan atau
rongga hidung tanpa perluasan ke parafaring T2b- disertai perluasan ke parafaring T3 = Invasi struktur tulang dan atau sinus paranasal T4 = Perluasan intracranial dan atau terdapat
keterlibatan saraf cranial, fossa infratemporal, hipofaring, orbita atau ruang mastikator.
Staging
N = Pembesaran kelenjar getah bening regional
Nx = pembesaran kelenjar getah bening tidak dapat dinilai
N0 = Tidak ada pembesaran N1 = Metastasis kelenjar getah
bening unilateral, dengan ukuran terbesar kurang atau sama dengan 6 cm, di atas fossa supraklavikula.
Staging
N2 = Metastasis kelenjar getah bening bilateral, dengan ukuran terbesar kurang atau sama dengan 6 cm, di atas fossa supraklavikula
N3 = Metastasis kelenjar getah bening bilateral dengan ukuran lebih besar dari 6cm, atau terletak di dalam fossa supraklavikula.
N3a = ukuran lebih dari 6 cmN3b = di dalam fossa
supraklavikula
Staging
M = Metastasis jauh Mx = Metastasis jauh tidak dapat
dinilai M0 = Tidak ada metastasis jauh M1 = Terdapat metastasis jauh
Stadium 0 T1s N0 M0
Stadium I T1 N0 M0
Stadium II A T2a N0 M0
Stadium II B T1T2aT2b
N1N1N0, N1
M0M0M0
Stadium III T1T2a, T2bT3
N2N2N2
M0M0M0
Stadium IV A T4 N0, N1, N2
Stadium IV B Semua T N3 M0
Stadium IV C Semua T Semua N M1
Penatalaksanaan
Stadium I : radioterapi Stadium II dan III : kemoradiasi Stadium IV dengan N <6 cm :
kemoradiasi Stadium IV dengan N >6cm : kemoterapi
kemoradiasi
Prognosis
angka bertahan hidup dalam 5 tahun : 76,9% : stadium I 56% : stadium II 38,4% : stadium III 16,4% : stadium IV.
Metastasis jauh : tulang , hati , paru
Ilustrasi kasus
IDENTITAS PASIEN Nama : Ny.S Tanggal pemeriksaan : 5 Desember
2010 Umur : 60 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Pekerjaan : Ibu rumah tangga Suku Bangsa : Minang Alamat : Bukittinggi
Anamnesis
Keluhan Utama : Susah menelan sejak 3 bulan yang lalu
dan semakin bertambah parah dalam 2 minggu ini.
Riwayat Penyakit Sekarang : Susah menelan sejak 3 bulan yang lalu
dan semakin bertambah parah dalam 2 minggu ini.
Sebelumnya pasien dapat makan makanan seperti biasa, namun sejak 2 minggu ini, pasien hanya bisa minum susu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Selain itu, pasien juga mengeluhkan bengkak di leher sejak 2 bulan yang lalu. Bengkak pada leher sewarna kulit (tidak memerah), tidak nyeri dan tidak pernah meletus.
Pembengkakan di tempat lain tidak ada. Sebelum susah menelan, pasien merasakan
hidung kanannya tersumbat diikuti hidung kiri yaitu sejak 4 bulan yang lalu hingga pasien menurun fungsi penciumannya.
Riwayat keluar darah dari hidung tidak ada.
Riwayat Penyakit Sekarang
Riwayat telinga mendenging dan terasa penuh dirasakan pasien 1 tahun yang lalu.
Riwayat telinga berair ada pada kedua telinga yang kemudian diobati dengan obat-obat kampung dari daun-daunan 1 tahun yang lalu.
Penglihatan ganda tidak ada. Perubahan suara terjadi sejak 10 bulan
yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri saat menyikat gigi dan nyeri pada wajah tidak ada.
Berat badan pasien turun sebanyak 10 kg dalam 2 bulan.
Nafsu makan pasien menurun. Demam tidak ada. Sesak nafas tidak ada. Nyeri pada tulang-tulang tidak ada. Nyeri kepala hebat tidak ada.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasen tidak pernah menderita sakit yang sama sebelumnya.
Riwayat diabetes tidak ada Riwayat hipertensi tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga : Tidak ada anggota keluarga yang
menderita tumor leher atau tumor pada anggota tubuh yang lain
Anamnesis
Riwayat Pekerjaan, Sosial, Ekonomi, dan Kebiasaan:
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga Riwayat merokok tidak ada Kebiasaan makan ikan asin dan makanan
yang dibakar tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis Keadaan Umum : Tmpak sakit sedang Kesadaran : CMC Tekanan darah : 110/70 mmHg Frekuensi nadi : 80 x/menit Frekuensi nafas : 18 x/menit Suhu : Afebris Berat badan : 28kg Tinggi badan : 134 cm
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan sistemik Kepala : tidak ada kelainan
Mata : Konjungtiva tidak anemis Sklera : tidak ikterik
Toraks : dalam batas normal Jantung : dalam batas normal Abdomen : hepar dan lien tidak teraba Extremitas : tidak ada kelainan,
edem (–)
Status lokalis THT (telinga)Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Daun Telinga
Kel. Kongenital Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
RadangTidak ada Tidak ada
Kel. Metabolik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tarikTidak ada Tidak ada
Nyeri tekanTidak ada Tidak ada
Dinding Liang Telinga
Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Sempit - -
Hiperemis Tidak ada Tidak ada
Edema Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Sekret / Serumen
Bau Biasa Biasa
Warnakecoklatan kecoklatan
Jumlahsedikit Sedikit
JenisLunak lunak
Membran Timpani
Utuh
Warna keruh -
Refleks cahaya menurun Tidak ada
Bulging Tidak ada Tidak ada
Retraksi Ada Tidak ada
Atrofi Tidak ada Tidak ada
Perforasi
Jumlah perforasi Tidak ada 1
Jenis - Sentral
Kwadran - Seluruh kuadran
Pinggir - Rata
Mastoid
Tanda radang Tidak ada Tidak ada
Fistel Tidak ada Tidak ada
Sikatrik Tidak ada Tidak ada
Nyeri tekan Tidak ada Tidak ada
Nyeri ketok Tidak ada Tidak ada
Tes Garpu tala
Rinne Tidak ada Tidak ada
Schwabach memendek Memendek
Weber Lateralisasi ke kanan
Kesimpulan Tuli sensorineural ADS
Audiometri BC : 38.75
AC : 70
BC 38,25
AC : 58.75
Status lokalis THT (hidung)
Pemeriksaan Kelainan Dextra Sinistra
Hidung luar
Deformitas Tidak ada Tidak ada
Kelainan
congenital
Tidak ada Tidak ada
Trauma Tidak ada Tidak ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Sinus Paranasal
Pemeriksaan Dextra Sinistra
Nyeri tekan Tidak Tidak
Nyeri ketok Tidak Tidak
Rinoskopi anterior
Vestibulum Vibrise Ada Ada
Radang Tidak ada Tidak ada
Kavum nasi Cukup lapang (N) Cukup lapang Cukup lapang
Sempit - -
Lapang - -
Sekret Lokasi Tidak ada Tidak ada
Jenis Tidak ada Tidak ada
Jumlah Tidak ada Tidak ada
Bau Tidak ada Tidak ada
Konka inferior Ukuran Eutrofi Eutrofi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Konka media Ukuran Eutrofi Eutropi
Warna Merah muda Merah muda
Permukaan Licin Licin
Edema Tidak ada Tidak ada
Septum Cukup lurus/deviasi Cukup lurus
Permukaan Licin Licin
Warna Merah muda Merah muda
Spina Tidak ada Tidak ada
Krista Tidak ada Tidak ada
Abses Tidak ada Tidak ada
Perforasi Tidak ada Tidak ada
Lokasi Tidak ada Tidak ada
Bentuk Tidak ada Tidak ada
Ukuran Tidak ada Tidak ada
Permukaan Tidak ada Tidak ada
Warna Tidak ada Tidak ada
Konsistensi Tidak ada Tidak ada
Mudah digoyang Tidak ada Tidak ada
Pengaruh vasokonstriktor Tidak ada Tidak ada
Rinoskopi posterior sukar dinilai
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Koana
Cukup lapang (N) Sukar dinilai Sukar dinilai
Sempit Sukar dinilai Sukar dinilai
Lapang Sukar dinilai Sukar dinilai
Mukosa
Warna Sukar dinilai Suakr dinilai
Edema Sukar dinilai Sukar dinilai
Jaringan granulasi Sukar dinilai Sukar dinilai
Konkha superior
Ukuran Sukar dinilai Sukar dinilai
Warna Sukar dinilai Sukar dinilai
Permukaan Sukar dinilai Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai Sukar dinilai
Adenoid Ada/tidak Sukar dinilai Sukar dinilai
Muara tuba
eustachius
Tertutup secret Sukar dinilai Sukar dinilai
Edema mukosa Sukar dinilai Sukar dinilai
Lokasi Nasofaring Nasofaring
Ukuran Sukar dinilai Sukar dinilai
Bentuk Sukar dinilai Sukar dinilai
Permukaan Sukar dinilai Sukar dinilai
Post Nasal Drip
Ada/tidak Sukar dinilai Sukar dinilai
Jenis Sukar dinilai Sukar dinilai
OrofaringPemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Palatum mole + Arkus
faring
Simetris/tidak Tidak simetris Tidak simetris
Warna Sukar dinilai Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai Sukar dinilai
Bercak/eksudat Sukar dinilai Sukar dinilai
Dinding Faring Warna Sukar dinilai Sukar dinilai
Permukaan Sukar dinilai Sukar dinilai
Tonsil Ukuran Sukar dinilai Sukar dinilai
Warna Sukar dinilai Sukar dinilai
Permukaan Sukar dinilai Sukar dinilai
Muara kripti Sukar dinilai
Detritus Sukar dinilai Sukar dinilai
Eksudat Sukar dinilai Sukar dinilai
Perlengketan dengan pilar Sukar dinilai Sukar dinilai
Peritonsil Warna Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai Sukar dinilai
Abses Sukar dinilai Sukar dinilai
Tumor Lokasi Orofaring
Bentuk Sukar dinilai
Ukuran Menutupi hampir seluruh orofaring
Permukaan Tidak rata
Konsistensi Sukar dinilai
GigiKaries/radiks karies karies
Kesan karies karies
Lidah
Warna Bercak putih Bercak putih
Bentuk normal
Deviasi Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
Laringoskop indirek
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Epiglottis
Bentuk Sukar dinilai
Warna Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai
Pinggir rata/tidak Sukar dinilai
Sukar dinilai
Aritenoid
Warna Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai
Sukar dinilai
Gerakan Sukar dinilai
Ventrikular Band
Warna Sukar dinilai
Edema Sukar dinilai
Sukar dinilai
Plika Vokalis
Warna Sukar dinilai
Gerakan Sukar dinilai
Pinggir medial Sukar dinilai
Sukar dinilai
Subglotis/trachea
Sukar dinilai
Sekret ada/tidak Sukar dinilai
Sinus piriformis
Sukar dinilai
Sekret Sukar dinilai
Valekule
Sukar dinilai
Sekret (jenisnya) Sukar dinilai
Pemeriksaan kelenjar getah beningInspeksi : tidak terlihat pembesaran KGB di
leher.Palpasi :
KGB level II Dextra : massa (+), konsistensi kenyal padat. Benjolan berukuran 1x1x1 cm konsistensi kenyal padat, permukaan rata, warna sama dengan kulit sekitar, batas tegas, terfiksir, nyeri tekan tidak ada dan tidak ikut bergerak bila menelan.
KGB Level II Sinistra, massa (+), konsistensi kenyal padat, terfiksir, ukuran 4 x 3 x 1cm, nyeri tekan tidak ada, permukaan rata, warna sama dengan kulit sekitar, batas tegas.
RESUME (DASAR DIAGNOSIS)
Anamnesis Susah menelan sejak 3 bulan yang lalu dan
semakin bertambah parah dalam 2 minggu ini. Sebelumnya pasien dapat makan makanan seperti
biasa, namun sejak 2 minggu ini, pasien hanya bisa minum susu.
Selain itu, pasien juga mengeluhkan bengkak di leher sejak 2 bulan yang lalu, awalnya berukuran seujung jari dan bertambah besar hingga seukuran kelereng. Bengkak pada leher sewarna kulit (tidak memerah), tidak nyeri dan tidak pernah meletus.
Anamnesis
Sebelum susah menelan, pasien merasakan hidung kanannya tersumbat diikuti hidung kiri yaitu sejak 4 bulan yang lalu hingga pasien menurun fungsi penciumannya.
Riwayat telinga mendenging dan terasa penuh dirasakan pasien 1 tahun yang lalu.
Riwayat telinga berair ada pada kedua telinga yang kemudian diobati dengan obat-obat kampung dari daun-daunan 1 tahun yang lalu.
Anamnesis
Perubahan suara sejak 10 bulan yang lalu.
Berat badan pasien turun sebanyak 10 kg dalam 2 bulan.
Nafsu makan pasien menurun. Benjolan pada daerah leher kiri dan
kanan, makin lama makin membesar. Gangguan penciuman ada, pasien
merasa penciumannya berkurang, dan hidung terasa tersumbat.
Pemeriksaan Fisik
Rinoskopi anterior : dinding nasofaring tertutup massa.
Rinoskopi posterior : tidak dapat dilakukan karena hidung posterior tertutup massa.
Orofaring dan mulut : tampak massa yang menyumbat cavum oris posterior.
Laringoskopi indirek : tidak dapat dilakukan. Pembesaran KGB leher level II dekstra
sinistra. Audiometri : tuli campur ADS
Resume
WD : tumor nasofaring susp. Ganas
Pemeriksaan penunjang : Biopsi : D/ Undifferentiated carcinoma (nasofaring)
Diagnosis Ca nasofaring stadium III Stadium III (T2, N2, M0)
Diagnosis tambahan : tuli campur ADS
Resume
Pemeriksaan Anjuran Rontgen thorax CT scan kepala dan leherTerapi Anjuran Radioterapi Kemoterapi Prognosis Quo ad Vitam : dubia et malam Quo ad Sanam: dubia et malam
Diskusi
Keluhan utama sulit menelan sejak 3 bulan yang lalu dan bertambah berat sejak 2 minggu ini
Sulit menelan disebabkan adanya obstruksi mekanik ataupun obstruksi fungsional
Awalnya pasien masih dapat makan makanan biasa namun akhirnya hanya mampu makan makanan cair sumbatan oleh masa di posteror cavum oris.
Diskusi
lubang hidung tersumbat dalam waktu 4 bulan ini pertumbuhan massa yang menutupi hidung bagian posterior
Telinga berdengung (tinitus) oklusi pada tuba eustachius
Pada karsinoma nasofaring penekanan muara tuba eustachii karena tuba eustachii dekat dengan fossa rosenmuller.
Diskusi
Massa pada nasofaring juga ditemukan pada angiofibroma nasofaring perdarahan
Pada pasien ini, tidak ditemukan riwayat hidung berdarah.
Diskusi
pembesaran pada KGB leher di regio II dextra sinistra sewarna kulit, tidak pernah meletus
skrofuloderma berwarna kebiruan serta sering meletus
Limfoma maligna pembengkakan kgb pada regio lain
Keluhan pandangan ganda (diplopia) disangkal pasien belum ada panjalaran ke foramen laserum yang dilalui nervus III, IV, dan VI
Diskusi
Nyeri saat menyikat gigi dan nyeri pada wajah juga disangkal oleh pasien.
Pada karsinoma orofaring sering ditemukan nyeri pada wajah akibat reffered pain oleh organ-organ yang disarafi oleh nervus V dan nervus VII.
Perubahan suara obstruksi oleh tumor Anoreksia dan penurunan berat badan
yang tanda umum adanya keganasan.
Diskusi
Pasien menyangkal adanya sakit kepala yang hebat dan progresif tidak ada metastasis tumor ke otak.
Dari pemeriksaan fisik ditemukan massa yang menyumbat cavum oris posterior tidak dapat dilakukan pemeriksaan rinoskopi posterior dan laringoskopi indirek.
Permukaan massa tidak rata, dan tidak ada ulserasi
Diskusi
Pada pemeriksaan penunjang biopsi eksisi : undifferentiated carcinoma nasofaring.
Biopsi diagnosis pasti karsinoma nasofaring.
Massa pada orofaring T2 Nodul ditemukan bilateral N2 T2N2 stadium III Pengobatan pada stadium III
radioterapi dan kemoterapi.
TERIMA KASIH
top related