kata turunan kata ulang dan gabungan kata
Post on 21-Jun-2015
16.100 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
Kata Turunan Kata Ulang dan Gabungan Kata
Mata Kuliah Bahasa Indonesia
By :
M.Zeldy Dahsyat1711.012
Kata Turunan
kata yang terbentuk sebagai hasil proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan sumber : kbbi3
Kata turunan adalah kata dasar yang telah berubah karena mendapatkan imbuhan baik itu awalan, sisipan, maupun akhiran. Kata dasar tersebut telah dirangkai dengan imbuhan-imbuhan itu.
Contoh Kata Turunan
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: ▪ Bergeletar▪ Dikelola▪ Membeli▪ Melompat▪ Berlari▪ Dan masih banyak lagi
Contoh Kata Turunan
Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: ▪ Bertepuk tangan▪ Garis bawahi▪ Menganak sungai▪ Lipat gandakan▪ Sangkut pautkan
Contoh Kata Turunan
Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh:▪ Menggarisbawahi▪ dilipatgandakan.▪ Menganakemaskan▪ Memberitahukan▪ Menyamaratakan
Contoh Kata Turunan
Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh:▪ Antarkota▪ mancanegara.▪ Mahasiswa▪ Ekstrakurikuler▪ Pancasila▪ Biokimia
Contoh Kata Turunan
Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh:
non-Indonesia
Kata Ulang
Kata ulang adalah kata yang terjadi karena proses reduplikasi atau pengulangan kata.
Macam-Macam Kata Ulang
a) Reduplikasi atas suku kata awal, atau di sebut juga dwipurwa. Dalam bentuk perulangan ini vokal dari suku kata awal mengalami pelemahan dan bergeser ke posisi tengah menjadi e.
Contoh: tatangga > tetangga luluhur > leluhur
luluasa > leluasa
Macam-Macam Kata Ulangb) Reduplikasi atas seluruh bentuk
dasar. Ulangan ini di sebut ulangan utuh. Ulangan utuh ada dua macam, yaitu ulangan atas bentuk dasar yang berupa kata dasar atau disebut juga dwilingga, dan ulangan atas bentuk dasar berupa kata jadian berimbuhan.
Contoh: rumah > rumah-rumahkejadian > kejadian-
kejadiananak > anak-anakpencuri > pencuri-
pencuri
Macam-Macam Kata Ulang
c) Reduplikasi yang juga terjadi atas seluruh suku kata, namun pada salah satu lingganya terjadi perubahan suara pada suatu fonem atau lebih. Perulangan macam ini disebut dwilingga salin suara.
Contoh: gerak-gerak > gerak-gerik
sayur-sayur > sayur-mayur
Macam-Macam Kata Ulang
d) Reduplikasi dengan mendapat imbuhan, baik pada lingga pertama maupun pada lingga kedua. Ulangan macam ini disebut ulangan berimbuhan.
Contoh: bermain-mainberkejar-kejaranmelihat-lihattarik-menarik.
Fungsi Kata Ulang
Kata ulang berfungsi sebagai alat untuk membentuk jenis kata, dan dapat dikatakan bahwa perulangan sebuah kata akan menurunkan jenis kata yang sama seperti bila kata itu tidak diulang.
Kata Ulang Berdasarkan Makna
a. Mengandung arti banyak yang tak tentu.
Contoh:Ayah membelikan saya sepuluh buah buku (banyak tentu)Buku-buku itu telah kusimpan dalam lemari (banyak tak tentu)
Kata Ulang Berdasarkan Makna
b. Mengandung arti bermacam-macam.
Contoh: pohon-pohonanbuah-buahan
Kata Ulang Berdasarkan Makna
c. Menyerupai atau tiruan dari sesuatu.Contoh: kuda-kudaan
anak-anakanlangit-langit
Kata Ulang Berdasarkan Makna
d. Melemahkan arti, dalam hal ini dapat diartikan dengan agak.Contoh: Sifatnya kekanak-kanakan.
Ia berlaku kebarat-baratan.Orang itu sakit-sakitan.
Kata Ulang Berdasarkan Makna
e. Menyatakan intensitas, baik kualitas, kuantitas, maupun frekuensi.i) Intensitas kualitatif:
Pukullah kuat-kuat.Belajarlah segiat-giatnya.
ii) Intensitas kuantitatif:kuda-kudarumah-rumah.
iii) Intensitas frekuentatif:Ia menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia mondar-mandir sejak tadi.
Kata Ulang Berdasarkan Makna
f. Menyatakan arti saling, atau pekerjaan yang berbalasan.Contoh:
Keduanya bersalam-salaman.Dalam perkelahian itu
terjadi tikam-menikam antara kedua orang tersebut.
Kata Ulang Berdasarkan Makna
g. Perulangan pada kata bilangan mengandung arti kolektif.
Contoh: dua-duatiga-tigalima-lima
Kata Ulang Semu
Ada beberapa kata yang selintas tampaknya seolah-olah merupakan kata ulang seperti ubur-ubur dan kupu-kupu. Kata-kata kupu-kupu dan ubur-ubur keseluruhannya merupakan kata dasar, bukan kata ulang. Dalam pemakaian sehari-hari dalam bahasa Indonesia tidak terdapat bentuk seperti ubur dan kupu.
contoh lainnya :Laba-labaUndur-undur
Gabungan Kata
Gabungan kata adalah gabungan antara 2 buah kata dasar yang membentuk satu kesatuan yang membentuk makna yang berbeda dari kedua kata dasar tersebut.
Gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah.
Contoh:tanda tanganterima kasihrumah sakittanggung jawabkambing hitamdan masih banyak lagi...
Macam-macam Gabungan Kata
Perhatikan kalau gabungan kata itu mendapatkan imbuhan!
Apabila gabungan kata itu mendapatkan awalan atau akhiran saja, awalan atau akhiran itu harus dirangkai dengan kata yang dekat dengannya. kata lainnya tetap ditulis terpisah dan tidak diberi tanda hubung.Contoh: berterima kasih
bertanda tangantanda tangani
Macam-macam Gabungan Kata
Apabila gabungan kata itu mendapatkan awalan dan akhiran, penulisan gabungan kata harus serangkai dan tidak diberi tanda hubung.Contoh: menandatangani
pertanggungjawabanmengkambinghitamkan
Macam-macam Gabungan Kata Gabungan kata yang sudah dianggap satu
kata.
Dalam bahasa Indonesia ada gabungan kata yang sudah dianggap padu benar. Arti gabungan kata itu tidak dapat dikembalikan kepada arti kata-kata itu.Contoh: sukarela
kepadasegitigapadahalmataharibarangkali
Macam-macam Gabungan Kata Gabungan kata yang salah satu unsurnya tidak dapat
berdiri sendiri sebagai satu kata yang mengandung arti penuh, unsur itu hanya muncul dalam kombinasinya.Contoh: tunanetra
tunawismanarasumberdwiwarnaperilakupascasarjana
Kata tuna berarti tidak punya, tetapi jika ada yang bertanya, “Kamu punya uang?” kita tidak akan menjawabnya dengan “tuna”. Begitu juga dengan kata dwi, yang berarti dua, kita tidak akan berkata, “saya punya dwi adik laki-laki.” Karena itulah gabungan kata ini harus ditulis dirangkai.
Macam-macam Gabungan KataPerhatikan gabungan kata berikut!
1. Jika unsur terikat itu diikuti oleh kata yang huruf awalnya kapital, di antara kedua unsur itu diberi tanda hubung.
Contoh: non-IndonesiaSIM-kuKTP-mu
2. Unsur maha dan peri ditulis serangkai dengan unsur yang berikutnya, yang berupa kata dasar. Namun dipisah penulisannya jika dirangkai dengan kata berimbuhan.
Contoh: MahabijaksanaMahatahuMahabesarMaha PengasihMaha Pemurahperi keadilanperi kemanusiaan
Tetapi, khusus kata ESA, walaupun berupa kata dasar, gabungan kata maha dan esa ditulis terpisah => Maha Esa.
Thanks for your attention
See You later.. ^_^a
STMI Sekolah Tinggi Manajemen Industri
Manajemen Bisnis Industri BA01
top related