kerangkan acuan kerja kampus
Post on 04-Dec-2015
7 Views
Preview:
DESCRIPTION
TRANSCRIPT
KERANGKAN ACUAN KERJA
PENYUSUNAN RTBL KAWASAN PENDIDIKAN
KABUPATEN GOWA
1. LATAR BELAKANG
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan
rancang bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk
mengendalikan pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan
lingkungan, serta memuat materi pokok ketentuan program bangunan
dan lingkungan, rencana umum dan panduan rancangan, rencana
investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman
pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan.
Menimbang penyelenggaraan pembangunan fisik di wilayah
Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa sebagai bagian dari
kawasan pendidikan maka diperlukan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan (RTBL) sebagai perangkat pengendali pertumbuhan serta
memberi panduan terhadap wujud bangunan dan lingkungan di
wilayah tersebut dalam rangka perwujudan kualitas bangunan gedung
dan lingkungannya.
Dengan demikian RTBL akan memberikan arahan terhadap
wujud pemanfaatan lahan, ragam, arsitektural dari bangunan-
bangunan sebagai hasil rencana teknis/rancang bangunan (building
design) di wilayah Kecamatan Bontomaranu, terutama pada
kawasan/daerah tertentu yang memiliki karakter khas khususnya
kawasan pendidikan. Sehingga dengan adanya arahan RTBL,
perencana kawasan dan bangunan (urban designer dan arsitek) akan
mempunyai kejelasan menyangkut kebijakan pembangunan fisik dari
Pemerintah daerah Kabupaten Gowa, termasuk di dalamnya yang
menyangkut kepentingan umum, citra, dan jati diri lokasi yang perlu
dikemukakan. Pada gilirannya seluruh tatanan bangunan dan
lingkungan yang dirancang akan memberikan kontribusi positif
terhadap perwujudan lingkungan perkotaan yang diharapkan di
wilayah tersebut.
2. Landasan Hukum
Penyusunan Dokumen Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
didasarkan pada:
a. Undang-undang RI No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan
Permukiman;
b. Undang-undang RI No. 5 tahun 1992 tentang Benda Cagar
Budaya;
c. Undang-undang RI No. 23 tahun 1997 tentang Lingkungan
Hidup;
d. Undang-undang RI No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung;
e. .Undang-undang RI No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;
f. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Lembaran Negara Tahun
2007 Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4739)
g. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 tahun 1993
tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 tahun 1992
tentang Benda Cagar Budaya;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1996 tentang
Pelaksanaan Hak dan Kewajiban, serta Bentuk dan Tata Cara
Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang (Lembaran
Negara Tahun 1998 Nomor 132, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3776)
i. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 2000 tentang Tingkat
Ketelitian Peta Untuk Penataan Ruang Wilayah (Lembaran
Negara Tahun 2000 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3934)
j. Peraturan Pemerintah Nomor 63 Tahun 2002 tentang Hutan Kota
(Lembaran Negara Tahun 2002 Nomor 119, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4242)
k. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 tentang
Penatagunaan Tanah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 45,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4385)
l. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2005
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 28 tahun
2002 tentang Bangunan Gedung.
m. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Tahun 2008
Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4828)
n. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2009 tentang Kawasan
Industri (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4987)
o. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhan (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 151,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 5070);
p. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 21)
q. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 2010 Tentang Bentuk
dan Tata Cara Peran Masyarakat Dalam Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 118,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5160)
r. Peraturan Menteri PU Nomor 29/PRT/2006 tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung.
s. Peraturan Menteri PU Nomor 30/PRT/M/2006 tentang
Persyaratan Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan
Umum dan Lingkungan.
t. Peraturan Menteri PU Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pedoman
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
u. SNI 03-1733-2004 tentang Tata Cara Perencanaan Lingkungan
Perumahan di Perkotaan.
3. Maksud, Tujuan dan sasaran
Maksud :
Sebagai dokumen panduan umum yang menyeluruh dan
memiliki kepastian hukum tentang perencanaan tata bangunan dan
lingkungan di wilayah Kampus Unhas Gowa, Kecamatan Bontomaranu,
Kabupaten Gowa.
Tujuan :
Sebagai dokumen pengendali pembangunan dalam
penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan untuk suatu
lingkungan tertentu supaya memenuhi kriteria perencanaan tata
bangunan dan lingkungan yang berkelanjutan meliputi:
a. Pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, serta
penataan/rancangan bangunan;
b. Peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan
kualitas lingkungan dan ruang publik;
c. Perwujudan pelindungan lingkungan, serta;
d. Peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan.
Tujuan kegiatan dari perencanaan fisik Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan (RTBL) Kawasan Pendidikan Gowa adalah untuk
mengevaluasi kembali efektifitas pemanfaatan lahan serta meninjau
kembali pentahapan pengembangan fisik sesuai besaran kawasan
kampus UNHAS gowa sehingga didapat kelayakan investasi fisik untuk
dibangun, dioperasikan, dihuni, mampu dirawat, dan
berkesinambungan (right-sizing the facilities). Dalam waktu jangka
panjang, diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi
perancangan fisik kawasan pendidikan gowa khususnya perancangan
fisik kampus Unhas Gowa yang memiliki kondisi sebagai berikut:
Meningkatkan daya guna dan hasil guna pelayanan, upaya
pemanfaatan ruang secara optimal yang tercermin pada
penentuan jenjang fungsi ruangnya.
Memberikan arahan pembangunan dalam pengendalian dan
pengawasan pelaksanaan pembangunan.
Mengakomodasikan kegiatan di sekitar kampus dan sekitarnya
yang tercermin dalam pola intensitas penggunaan ruang.
Menetapkan syarat-syarat ruang dan lingkungan fisik serta
mengendalikan dan mengarahkan perkembangan fisik di
Kawasan Lingkungan Kampus, terutama pada lingkup kawasan
pendidikan dan sekitarnya.
Menciptakan suasana ‘educopolis’, yaitu suatu lingkungan yang
kondusif untuk proses pembelajaran dalam konteks
pengembangan kolaborasi multidisiplin dan tanggap terhadap
isu ekologi demi mencapai visi universitas.
Sasaran :
a. Mengarahkan jalannya pembangunan, khususnya berkaitan
dengan penataan bangunan dan lingkungan;
b. Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna,
spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang
wilayah;
c. Melengkapi peraturan daerah tentang bangun-bangunan;
d. Mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas
bangunan gedung dan lingkungan;
e. Mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan;
f. Menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan
aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan
lingkungan yang berkelanjutan;
g. Menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan,
karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua
hasil pembangunan.
4. KEDUDUKAN RTBL
Dokumen RTBL harus merujuk pada pranata pembangunan yang
lebih tinggi, baik pada lingkup kawasan, kota, maupun wilayah.
Kedudukan RTBL dalam pengendalian bangunan gedung dan
lingkungan sebagaimana digambarkan dalam diagram 1 berikut.
5. RUANG LINGKUP
a. Lingkup Wilayah Perencanaan
Lingkup wilayah perencanaan RTBL meliputi seluruh wilayah
administrasi Kawasan Pendidikan Kampus Unhas Gowa, Kecamatan
Bontomaranu. Dengan luas kawasan maksimal 60 hektar.
b. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan RTBL Kawasan Pendidikan meliputi sebagai berikut :
1) Tahap Persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal yang akan dilakukan
dalam penyusunan RTBL Kawasan pendidikan Kecamatan
Bontomarannu.
2) Tahap Survei Lapangan
Tahap survei lapangan merupakan tahap kedua yang perlu
dilakukan dalam rangka pengumpulan data untuk dikaji sebagai bahan
perumusan konsep dan strategi yang akan dituangkan dalam rencana
dan aspek pelaksanaannya.
3) Tahap Kompilasi Data dan Analisis Kawasan Perencanaan
Tahap kompilasi data merupakan tahap pemilahan/
penyeleksian/pentabulasian/ pendeskripsian data untuk memudahkan
proses analisis data.
Sedangkan proses analisis data merupakan proses untuk
mengidentifikasi, menganalisis, memetakan dan mengapresiasi
konteks lingkungan dan nilai lokal dari kawasan perencanaan dan
wilayah sekitarnya.
Analisis yang perlu dilakukan secara sistematis meliputi :
Analisis secara umum yang menilai :
- Perkembangan Sosial-Kependudukan
- Prospek Pertumbuhan Ekonomi
- Daya Dukung Fisik dan Lingkungan
- Aspek Legal Konsolidasi Lahan Perencanaan
- Daya Dukung Prasarana dan Fasilitas
- Kajian Aspek Signifikansi Historis Kawasan
Analisis secara khusus yang menilai unsur-unsur elemen kota
sesuai konsepsi atau pendekatan aspek urban design sebagai
berikut :
- Tata Guna Lahan
- Bentuk dan Massa Bangunan
- Sirkulasi dan sistem perparkiran.
- Ruang Terbuka (pasif dan aktif)
- Jalan Pedestrian
- Signage
- Preservasi
- Garis langit (sky line) / garis muka bangunan dan guide-line
tampak muka bangunan
- Inovasi pengembangan kota
- Kaitan perencanaan, perancangan, pengendalian dan
pengawasan.
Pada tahap ini juga sudah dirumuskan konsep dasar
perancangan tata bangunan dan lingkungan di Kawasan Pendidikan
yang meliputi komponen dasar sebagai berikut :
Visi Pembangunan
Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan Lingkungan
Konsep Komponen Perancangan Kawasan
Blok-blok Pengembangan Kawasan dan Program
Penanganannya
4) Tahap Perumusan dan Pengembangan Perancangan
Tahap perumusan dan pengembangan perancangan meliputi tahap
perumusan :
a) Rencana Umum
Materi rencana umum mempertimbangkan potensi mengakomodasi
komponen-komponen rancangan suatu kawasan sebagai berikut :
i. Struktur Peruntukan Lahan
Komponen Penataan meliputi :
(1) Peruntukan Lahan Makro,
(2) Peruntukan Lahan Mikro, Hal-hal yang diatur adalah :
Peruntukan lantai dasar, lantai atas, maupun lantai besmen,
ruang terbuka, prosentase terbangun dan tidak terbangun;
Peruntukan lahan tertentu, misalnya berkaitan dengan konteks
lahan perkotaan-perdesaan, konteks bentang alam/lingkungan
konservasi, atau pun konteks tematikal pengaturan pada spot
ruang bertema tertentu.
ii. Intensitas Pemanfaatan Ruang
Intensitas Pemanfaatan Lahan adalah tingkat alokasi dan
distribusi luas lantai maksimum bangunan terhadap lahan/tapak
peruntukannya.
Komponen perencanaan meliputi :
(1) Koefisien Dasar Bangunan (KDB)
(2) Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
(3) Koefisien Daerah Hijau (KDH)
(4) Koefisien Tapak Besmen (KTB)
(5) Sistem Insentif-Disinsentif Pengembangan, terdiri atas:
Insentif Luas Bangunan,
Insentif Langsung,
(6) Sistem Pengalihan Nilai Koefisien Lantai Bangunan (TDR=Transfer
of Development Right )
iii. Tata Bangunan
Komponen penataan meliputi :
(1) Pengaturan Blok Lingkungan,
(2) Pengaturan Kaveling/Petak Lahan,
(3) Pengaturan Bangunan,
(4) Pengaturan Ketinggian dan Elevasi Lantai Bangunan, Pengaturan
ini terdiri atas:
Ketinggian Bangunan (maksimal ketinggian);
Komposisi Garis Langit Bangunan (sky line);
Ketinggian Lantai Bangunan (KLB).
iv. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Komponen Penataan meliputi :
(1)Sistem jaringan jalan dan pergerakan
(2)Sistem sirkulasi kendaraan umum
(3)Sistem sirkulasi kendaraan pribadi
(4)Sistem sirkulasi kendaraan umum informal setempat
(5)Sistem pergerakan transit
(6)Sistem parkir
(7)Sistem perencanaan jalur servis/pelayanan lingkungan
(8)Sistem sirkulasi pejalan kaki dan sepeda
(9)Sistem jaringan jalur penghubung terpadu (pedestrian linkage)
v. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Komponen Penataan meliputi :
1) Sistem Ruang Terbuka Umum (kepemilikan publikaksesibilitas
publik)
2) Sistem Ruang Terbuka Pribadi (kepemilikan pribadi–aksesibilitas
pribadi
3) Sistem Ruang Terbuka Privat yang dapat diakses oleh Umum
(kepemilikan pribadi–aksesibilitas publik)
4) Sistem Pepohonan dan Tata Hijau
5) Bentang Alam
6) Area Jalur Hijau. Pengaturan ini untuk kawasan :
Sepanjang sisi dalam Daerah Milik Jalan (Damija), Daerah
Manfaat Jalan (Damaja) dan Daerah Pengawasan Jalan
(Dawasja);
Sepanjang bantaran sungai;
Sepanjang sisi kiri kanan jalur kereta;
Sepanjang area di bawah jaringan listrik tegangan tinggi;
Jalur hijau yang diperuntukkan sebagai jalur taman kota atau
hutan kota, yang merupakan pembatas atau pemisah suatu
wilayah.
vi. Tata Kualitas Lingkungan
Komponen Penataan meliputi :
(1) Konsep Identitas Lingkungan Pengaturan ini terdiri atas:
Tata karakter bangunan/lingkungan (built-in signage and
directional system
Tata penanda identitas bangunan
Tata kegiatan pendukung secara formal dan informal
(supporting activities)
(2) Konsep Orientasi Lingkungan
Pengaturan ini terdiri atas:
Sistem tata informasi (directory signage system),
Sistem tata rambu pengarah (directional signage system)
(3) Wajah Jalan
Pengaturan ini terdiri atas:
Wajah penampang jalan dan bangunan;
Perabot jalan (street furniture);
Jalur dan ruang bagi pejalan kaki (pedestrian);
Tata hijau pada penampang jalan;
Elemen tata informasi dan rambu pengarah pada penampang
jalan;
Elemen papan reklame komersial pada penampang jalan.
vii. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Komponen penataan meliputi :
(1)Sistem jaringan air bersih
(2)Sistem jaringan air limbah dan air kotor
(3)Sistem jaringan drainase
(4)Sistem jaringan persampahan
(5)Sistem jaringan listrik
(6)Sistem jaringan telepon
(7)Sistem jaringan pengamanan kebakaran
(8) Sistem jaringan jalur penyelamatan atau evakuasi.
b) Panduan Rancangan
Panduan Rancangan memuat ketentuan dasar implementasi
rancangan terhadap kawasan perencanaan, berupa ketentuan tata
bangunan dan lingkungan yang bersifat lebih detil, memudahkan dan
memandu penerapan dan pengembangan rencana umum, baik pada
bangunan, kelompok bangunan, elemen prasarana kawasan, kaveling,
maupun blok.
Prinsip-prinsip pengembangan rancangan meliputi :
a. Panduan Rancangan tiap Blok Pengembangan meliputi :
(1)panduan rancangan dari masing–masing materi Rencana Umum
(2)Aturan-aturan Dasar
b. Simulasi Rancangan Tiga Dimensional
Gambaran mengenai simulasi penerapan seluruh konsep RTBL,
perancangan bangunan dan lingkungan pada tiap kaveling/blok
pengembangan, dan gambaran keseluruhan simulasi rancangan pada
kawasan perencanaan; termuat di dalamnya seperti batasan/ambang
volume dan sosok bangunan yang diizinkan dalam suatu “amplop
bangunan” (building envelope).
5. Tahap Pengembangan Dukungan Pelaksanaan
Tahap ini meliputi perumusan :
a. Tahap perumusan rencana investasi
b. Tahap perumusan ketentuan pengendalian rencana
Aspek-aspek Pengendalian meliputi :
(i) Ketentuan administratif
(ii) Arahan yang bersifat mengantisipasi terjadinya perubahan pada
tahap pelaksanaan
c. Tahap perumusan pengendalian pelaksanaan rencana
(i) Aspek-aspek pengendalian pelaksanaan rencana
(ii)Pengelolaan Kawasan
5. KELUARAN / OUTPUT
Keluaran atau produk yang diharapkan dari kegiatan
Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan
Pendidikan adalah sebagai berikut :
A. Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.
B. Rencana Umum dan Panduan Rancangan.
C. Rencana Investasi.
D. Ketentuan Pengendalian Rencana.
E. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
6. TENAGA AHLI YANG DIPERLUKAN
Sesuai dengan program kebutuhan perencanaan kawasan, maka
konsultan menyiapkan tenaga ahli dari beberapa bidang keilmuan
yang berkompeten sbb :
Tenaga Ahli.
1. Ahli Urban Design (Team Leader), pendidikan S2, pengalaman kerja
10 tahun
2. Ahli Arsitektur, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
3. Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
4. Ahli Landscape, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
5. Ahli Sipil (Bangunan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
6. Ahli Sipil (Jalan) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
7. Ahli Sipil (Geoteknik) , pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
8. Ahli Geodesi, pendidikan S2, pengalaman kerja 5 tahun
9. Ahli Sosiologi, pendidikan S1, pengalaman kerja 5 tahun
10. Ahli Hukum Kelembagaan, pendidikan S1, pengalaman kerja 5
tahun
Asisten Tenaga Ahli.
1. Ass. Ahli Arsitektur, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun
2. Ass. Ahli Perencana Kota, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun
3. Ass. Ahli Teknik Lingkungan, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5
tahun
4. Ass. Ahli Landscape, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun
5. Ass. Ahli Geodesi, pendidikan S1 , pengalaman kerja 5 tahun
Tenaga Pendukung/Penunjang
1. Operator Komputer, pengalaman kerja minimal 3 tahun
2. Operator CAD, pendidikan D3, pengalaman kerja 3 tahun
3. Staff Administrasi, pengalaman kerja minimal 3 tahun
7. TUGAS TENAGA AHLI
Tugas tenaga ahli tersebut adalah sebagai berikut :
a. Ahli Urban Design (Team Leader)
Adalah seorang ahli Planologi (S2) yang memiliki latar belakang
bidang arsitektur, dan berpengalaman di bidang perencanaan &
perancangan lingkungan / kawasan perkotaan, minimal 10 tahun;
memiliki SKA/SKT.
b. Ahli Arsitektur
Adalah seorang sarjana Teknik Arsitektur (S2) yang memiliki latar
belakang desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun,
memiliki SKA/SKT.
c. Ahli Teknik Lingkungan
Adalah seorang sarjana Teknik Lingkungan (S2) yang memiliki latar
belakang perencanaan tata-ruang fungsional dan pengembangan
infrastruktur kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki
SKA/SKT.
d. Ahli Landscape
Adalah seorang Arsitek Lansekap (S2) yang memiliki latar belakang
desain kawasan perkotaan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki
SKA/SKT.
e. Ahli Sipil (Bangunan)
Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang
desain struktur bangunan (bukan gedung), minimal berpengalaman 8
tahun, memiliki SKA/SKT.
f. Ahli Sipil (Jalan & Transportasi)
Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang
perencanaan sistem jaringan jalan dan transportasi dalam lingkup
desain
kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.
g. Ahli Sipil Geoteknik
Adalah seorang sarjana Teknik Sipil (S2) yang memiliki latar belakang
perencanaan sub-struktur berbasis daya dukung tanah dalam lingkup
desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.
h. Ahli Geodesi
Adalah seorang sarjana Teknik Geodesi (S2) yang memiliki latar
belakang pemahaman analisis potensi faktor dan sifat topografis
dalam lingkup desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun.
Untuk tenaga ahli bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT.
i. Ahli Sosiologi
Adalah seorang sarjana Sosiologi (S1) yang memiliki latar belakang
analitis atas potensi pertumbuhan pola kemasyarakatan dalam lingkup
desain kawasan, minimal berpengalaman 8 tahun. Untuk tenaga ahli
bidang ini tidak wajib melampirkan SKA/SKT.
j. Ahli Hukum Kelembagaan
Adalah seorang sarjana Hukum Negara/Administrasi Negara (S1) yang
memiliki latar belakang perencanaan lembaga pengelolaan kawasan,
minimal berpengalaman 8 tahun, memiliki SKA/SKT.
8. WAKTU PEKERJAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan adalah 180 (seratus delapan puluh)
hari kalender.
9. PELAPORAN
a. Laporan Pendahuluan / Inception Report Format A3 sejumlah 10
eksemplar, laporan ini berisi :
Jadwal rencana kerja tim
Metodologi dan pendekatan pelaksanaan pekerjaan
Hasil kajian karakteristik kawasan
Hasil kajian identifikasi dan analisa kebutuhan kawasan
Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20
eksemplar
b. Laporan Sementara / Interim Report Format A3 sejumlah 10
eksemplar, laporan ini berisi :
hasil pengumpulan data dan hasil analisis serta gagasan awal
penataan kawasan, Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak
20 eksemplar
c. Laporan Akhir / Final report, laporan ini berisi :
Konsep Dasar Perancangan Tata Bangunan dan Lingkungan.
Rencana Umum dan Panduan Rancangan.
Rencana Investasi.
Ketentuan Pengendalian Rencana.
Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
Ekspose laporan, menyediakan hand-out sebanyak 20
eksemplar
Laporan Akhir / Final report, laporan ini bersifat kumulatif dan
berisikan seluruh output pekerjaan yang terdiri dari :
Laporan Draft Final Format A3 sejumlah 10 eksemplar
Laporan Final Berwarna Format A3 sejumlah 10 eksemplar
Laporan Executive Summary sebanyak 10 eksemplar
Album Peta
Peta berbasis GIS berwarna ukuran A3 sebanyak 5 buah
Album Peta bewarna ukuran A1 sebanyak 5 buah
Animasi / Visualiasi RTBL Kawasan
Copy CD Pelaporan dan Animasi sebanyak 10 buah
10. BIAYA PELAKSANAAN PEKERJAAN
Perkiraan biaya pelaksanaan pekerjaan Penyusunan Rencana
Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pendidikan Kampus Unhas
Gowa adalah Rp. 600.000.000,- termasuk Ppn 10%.
top related